sisinya. Jelas
ente ini bukan ditengah yg bisa melihat kedua sisi. Makanya ente suka teriak2
jokowi loyalis dst nya.
Nesare
From: GELORA45@yahoogroups.com
Sent: Saturday, September 1, 2018 2:24 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: Re: [GELORA45] golput dan apatisnya pendukung idola
Salah besar kalau menyangka perjuangan golput hanya untuk
satu kali pemilu / pilpres. Golput itu bentuk perlawanan Rakyat
secara konstitusional. Tanpa organisasi, tanpa penggalangan,
tapi setiapkali pemilu bermunculan di berbagai tempat sekaligus.
Spontanitas yang digerakkan kesamaan "nasib"
Yaaa, ... boleh dan bisa saja GOLPUT digunakan sebagai bentuk
perjuangan. Yang jadi masalah apa kiranya yg bisa dicapai dengan GOLPUT
itu? Bukankah keadaan menjadi lebih jelek kalau berakibat capres
terjelek berhasil berkuasa?
Jonathan Goeij 於 1/9/2018 3:39 寫道:
Sebenarnya GOLPUT juga suatu
Sebenarnya GOLPUT juga suatu bentuk perlawanan, menunjukkan ketidak setujuan
atas calon2 yang ada sehingga tidak memilih. Sebaliknya, kalau hanya manut
bongkokan terus hanya akan tidak diperhitungkan keberadaannya secara politik,
suaranya tidak akan dianggap karena bagaimanapun toh manut terus.
Lha makanya, sudah pada kakek-nenek kok disamakan seperti
bayi yang baru merangkak. Orang uzur kan biasanya disamakan
seperti anak kecil yang hidupnya bergelimang keingintahuan.
Bedanya, berkat asam-garam, orang uzur (mestinya) tidak lagi
gampang dibohongi.
Tetapi sebagai bangsa, Indonesia
Buruknya calon2 pasti tidak akan sama. Yang buruknya paling ringan, yg.
mestinya dipilih kalau tidak ada alternatif lain. Tentu pendapat ttg. buruknya
calon tertentu dari setiap orang bisa berlainan.
---In GELORA45@yahoogroups.com, wrote :
Bagaimana kalau calon-calon yang diajukan
*Bagaimana kalau calon-calon yang diajukan adalah buruk? Apakah harus
dipilih yang buruk? *
Lho, setiap warga diusia dewasa berhak ikut mencoblos, 17 tahun, tentu
saja mempunyai pemikirannya sendiri untuk menentukan pilihannya! Dan
dalam era demokrasi, sudah seharusnya tidak diintervensi apalagi ada
sedikit pemaksaan untuk memilih salah satu capres, ... biarlah mereka
gunakan hak nya
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com]
Gesendet: Donnerstag, 30. August 2018 18:50
An: GELORA45@yahoogroups.com; ajeg
Betreff: Re: [GELORA45] golput dan apatisnya pendukung idola
He,...he itulah ideologi orang revisionis!!! bayangin, bicara soal kekuatan
rakyat, dia membandingkannya seperti bayi yang baru
Si jabang bayi lahir ketika Harto kejungkel! Lah sekarang umur jabang
bayi itu sudah berapa tahun? Belum juga dianggap dewasa dan
masih dianggap normal kalau belum berlawan?
Am Thu, 30 Aug 2018
16:49:33 + (UTC) schrieb "Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com
[GELORA45]" :
> He,...he
He,...he itulah ideologi orang revisionis!!! bayangin, bicara soal kekuatan
rakyat, dia membandingkannya seperti bayi yang baru merangkak
On Thursday, August 30, 2018 6:44 PM, "ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]"
wrote:
Barangkali Anda harus pikirkan cara lain untuk
Barangkali Anda harus pikirkan cara lain untuk meyakinkan orang
bahwa kaum lemah (miskin?) hanya boleh tunduk, tercucuk,
tak berkutik, di hadapan si kuat (kaya?). Sebab, terus-menerus
mengumpamakan masyarakat lemah (miskin?) sebagai bayi yang
baru bisa merangkak cukup menggelikan. Terlebih
Supaya fokusmembahas pemilu (dan golput), topik ini
dipisah dulu dari thread sebelumnya (MeilianaTanjung Balai),
kasus yang muncul akibat pemerintahan yang buruk.
=
Apa iya golput bersikap apatis dalam pemilu?
Jelas tidak.
Kalau pun ada yang pesimis, kita
13 matches
Mail list logo