Re: [GELORA45] Berita Duka

2020-11-11 Terurut Topik Harsono Sutedjo harsut...@gmail.com [GELORA45]
Ikut kehilangan atas kepergian Bung Asahan: Sahabat email. Semoga karyanya
tetap terpelihara. Harsutejo

On Sat, Nov 7, 2020, 6:29 PM Rachmat Hadi-Soetjipto
nc-hadis...@netcologne.de [GELORA45]  wrote:

>
>
> Ikut berdukacita atas meninggalnya Bung Asahan.
> Selamat Jalan Bung!
> Tjipto
> 
>


RE: [GELORA45] BERITA DUKA [1 Attachment]

2020-06-26 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
Turut berduka dengan meninggalnya bung Giman. Saya sempat kenal di Festival 
Pemuda di Kuba, kemudian juga ketika saya mampir di Moskow. Bung Giman sering 
telpon untuk ngobrol tentang perkembangan situasi di tanah air.
Selamat jalan, bung Giman!

Tatiana

Sent from Mail for Windows 10

From: Roeslan roesla...@googlemail.com [GELORA45]
Sent: Friday, 26 June 2020 14:19
To: nasional-l...@yahoogroups.com; GELORA45@yahoogroups.com
Cc: Tatiana Lukman
Subject: [GELORA45] BERITA DUKA

  
Berita duka dari Berlin.
 
Kemarin saya menerima berita dari seorang teman lewat telpun yang 
memberitahukan bahwa  kemarin tanggal 25.Juni, 2020 Bung Sugiman (Giman) telah 
meninggal dunia di rumah sakit. Tentang bagaimana rencana selanjutnya 
(penguburan), sampai hari ini saya belum tahu. Mudah-mudahan arwah beliau 
mendapatkan tempat peristirahatan yang sebaik-baiknya, sesuai dengan amal dan 
pejuangannya dalam mengabdi pada tanah air Indonesia.
 
Salam duka,
 
Roeslan.




Re: [GELORA45] BERITA DUKA -- Tan Swie Ling. ==>Turut berduka cita atas berpulangnya Pak Tan Swie Ling.

2019-01-23 Terurut Topik Noroyono 1963 noroyono1...@yahoo.com [GELORA45]
Dari lubuk hati saya menyatakan turut berduka cita atas berpulangnya Pak Tan 
Swie Ling.Bagi saya Almarhum Pak Tan Swie Ling adalah sosok seorang putra 
bangsa Indonesia berasal dari suku Tionghoa yang patut dijadikan teladan dalam 
perjuangan melawan penyidik rezim militer Suharto yang kebuasannya hanya bisa 
disamakan dengan kebuasan Geheime Staatspolizei (Gestapo) rezim Jerman Nazi.Dua 
buah buku yang ditulis oleh Almarhum -- "G30S 1965, PERANG DINGIN & 
KEHANCURANNASIONALISME" (2010) dan "MASA GELAP PANCASILA.Wajah Nasionalisme 
Indonesia" (2014)-- adalah termasuk buku buku kesayangan saya.Saya berharap 
semoga Keluarga dan handai tolan yang ditinggalkan Almarhum tabah menghadapi 
kedukaan ini.Pak Tan, beristirahatlah di tempat peristirahatan abadi Bapak nan 
sejuk dan damai.
Noroyono24/01/2019 

 

Op woensdag 23 januari 3:27 2019 schreef "ChanCT sa...@netvigator.com 
[GELORA45]"  het volgende:
 

    

  BERITA DUKA Tan Swie Ling, pagi 06, 22 Januari 2019, telah meninggal dunia. 
Akan dikremasi tgl. 25 Januari 2019, pagi jam 07:30 berangkat dari Rumah Duka 
Harapan Kita. Tan Swie Ling ditahun 1964-1965 adalah wk. Ketua PPI, 
Permusyawaratan Pemuda Indonesia, organisasi PEMUDA nya BAPERKI. Setelah G30S 
meletup, salah satu tokoh utama PKI, Sudisman bersembunyi dirumah Tan,  
akhirnya diakhir tahun 1966 karena ada penghianatan, bersama-sama Sudisman 
ditangkap, ...
  
 https://tirto.id/mereka-yang-mengaku-dipaksa-teken-bap-bGZT 
 
Mereka yang Mengaku Dipaksa Teken BAP

Tan Swi Ling penulis buku berjudul G30S 1965, Perang Dingin & Kehancuran 
Nasionalisme. [Foto/youtube.com]
Oleh: Petrik Matanasi - 6 September 2016 Dibaca Normal 3 menit   Mereka tak 
kuat jalani siksaan akhirnya menandatangani BAP. Belakangan mereka mengaku 
dipaksa di pengadilan, meski pengakuan ini seringkali tak dihiraukan. tirto.id 
- Banyak proses hukum di negara ini yang sesungguhnya patut dikritisi. Salah 
satunya terkait pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Beberapa orang yang 
diperiksa mengaku mengalami siksaan sehingga terpaksa menandatangani BAP. Di 
pengadilan, baru mereka  buka-bukaan tentang pemaksaan tanda tangan BAP itu.
 
 Pengakuan semacam ini biasanya diacuhkan karena si tersangka dianggap sudah 
mengaku dengan tanda tangan di BAP yang sudah dianggap sah. Tersangka 
barangkali hanya dianggap berusaha meloloskan diri dari jerat hukum dengan 
mengaku dipaksa tanda tangan BAP. Ini  adalah praktik yang sudah berlangsung 
sejak lama. 
 
 Salah satu kasus lawas pemaksaan BAP yang terkenal adalah yang melibatkan 
anggota Politbiro PKI bernama Sudisman di tahun 1967. Sekretaris Sudisman yang 
dipaksa petugas untuk tanda tangan BAP memberikan pengakuan di pengadilan. Ada 
lagi kasus persidangan  Muhammad Siradjudin alias Pakde yang dituduh membunuh 
Ditje si peragawati cantik itu pada 1987. 
 
 Sidang Sudisman
 
 Tersebutlah seorang pemuda Tionghoa bernama Tan Swie Ling. Dua hal yang 
membuat dia tidak disukai Orde Baru adalah: Tionghoa dan sekretaris Sudisman si 
Anggota Politbiro PKI. Pemuda ini jadi saksi dalam sidang Sudisman. Hakim 
menanyainya soal pembangunan kembali  PKI. Pemuda itu menjawab, tidak mengerti. 
Hakim lalu menyuruhnya mendekat ke meja hakim. Hakim berkata, “coba lihat! Ini 
tanda tangan siapa?”
 
 “Tanda tangan saya, Pak,” jawab Tan dengan santai. Hakim lalu menyuruhnya 
duduk kembali untuk ditanyai lagi. Hakim lalu mengulang pertanyaan yang sama. 
Tan pun kembali tidak paham dengan pertanyaan hakim. Hakim lalu mendekat lagi 
ke meja dan bertanya, “ini tanda  tangan siapa?”
 
 “Tanda tangan saya, Pak,” jawab Tan lagi dengan santai juga. Hakim menyuruhnya 
duduk lagi. Tan diminta lagi menjawab pertanyaan yang dia tidak paham, soal 
pembangunan kembali PKI. Tan kembali mengakut tidak paham soal pertanyaan itu. 
Hakim naik pitam. 
 
 “Lihat sekali lagi! Ini tanda tangan siapa?”
 
 “Tanda tangan saya, Pak.”
 
 “Kembali ke tempatmu!” perintah hakim. Tan kembali duduk, seperti yang dimaui 
hakim. Sementara hakim mulai mengamuk sambil menggebrak meja. 
 
 “Kamu tahu ini tempat apa?”
 
 “Tahu, Pak Hakim.”
 
 “Tempat apa?”
  
 “Sidang Mahmilub.”
 
 “Apa itu Mahmilub?”
 
 “Mahkamah Militer Luar Biasa”
 
 “Jadi kamu tahu ini bukan tempat main-main, mengerti?”
 
 “Mengerti, Pak.”
 
 “Nah, sekarang jelaskan soal pembangunan kembali PKI,” ulang hakim.
 
 “Saya tidak mengerti pertanyaan Bapak Hakim.”
 
 “Bagaimana kamu terus-terusan menjawab pertanyaan hakim, kalau pertanyaan ini 
diambil dari keterangan di atas tanda tanganmu?” bentak hakim, namun si pemuda 
Tionghoa oitu tetap tenang. 
 
 “Kalau semua itu ada di atas tanda tangan saya, mohon Bapak Hakim 
membacakannya. Mudah-mudahan saya akan terpandu untuk bisa memberikan 
keterangan sesuai permintaan Bapak,” ucap Tan. “Bukan kamu yang memberi 
perintah di sini, melainkan kamu harus melaksakan  perintah menerangkan soal 
pembangunan kembali PKI!” bentak hakim dengan nada yang semakin keras.
 
 “Mohon maaf Bapak Hakim, say

Re: [nasional-list] Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-03 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Wah maaf seribu maaf atas kefhilafan ttg berita keadaan Bung Kuslan,
salah seorang sahabat dekat kami.

Lusi.-





Am
Sun, 2 Dec 2018 23:10:26 +0100 schrieb "'Lusi D.' lus...@rantar.de
[nasional-list]" :

> Ikut berdukacita yang sangat dalam atas meninggalnya
> 
> Bung Kuslan Budiman pada tanggal 2 Desember 2018.
> 
> Mengharapkan ketabahan pada keluarga yang ditinggalkan atas peristiwa
> yang menyedihkan kita ini.
> 
> Lusi sekeluarga.
> 
> 
> 
> 
> Am Sun, 2 Dec 2018 21:26:30 +0100 (CET)
> schrieb "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de
> [GELORA45]" :
> 
> > Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan
> > untuk selama-lamanya.
> > Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah
> > dan bersahabat.
> > Ikut sedih , merasa ikut kehilangan.
> > Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam
> > kedamaian abadi.
> > 
> > Arif Harsana
> > =
> > https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055&id=730669054
> > 
> > 
> > MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018)
> > 
> > Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. 
> > Keduanya panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota
> > Woerden pada Juni yang lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan
> > sahabat kami, Mas Gogol. Dalam pertemuan itu kami mendengar banyak
> > cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun itu: lahir pada 1935,
> > pernah jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, melanjutkan
> > ke pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok
> > dan kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet.
> > Pak Kuslan seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di
> > beberapa media nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta
> > sampai Moskow. Ia menguasai paling tidak 3-4 bahasa asing.
> > Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap melukis di hari-hari
> > tuanya.
> > 
> > Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat
> > menjadi guru di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala
> > sekolah di mana dia mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar
> > nembang,” kata dia.
> > 
> > Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah
> > seniman gaek ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana,
> > Pak Kuslan sudah seperti ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana
> > menyelesaikan disertasinya tentang kerajaan Blambangan. Foto kedua
> > saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau.
> > 
> > Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia
> > senja? Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang
> > terhalang pulang karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang
> > seumur hidupnya tidak pernah terbukti membunuh siapapun atau
> > melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di negeri orang karena
> > keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto.
> > 
> > Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan
> > meninggal dunia. Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu
> > akan sangat kehilangan, tidak terkecuali saya.
> > 
> > Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah
> > dimiliki Indonesia selamat tinggal 😭😭
> > 
> > 
> > 
> > Gesendet mit der Telekom Mail App
> > 
> >   
> 



Re: [nasional-list] Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-02 Terurut Topik Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
 Sampai tengah malam tanggal 2 Desember 2018, berita ini adalah berita HOAX.. 
Orang yang menyiarkannya adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Bung Kuslan 
masih dirawat di Hospice Naarden. Salam: Chalik Hamid.
Pada Minggu, 2 Desember 2018 23.30.41 GMT+1, 'Lusi D.' lus...@rantar.de 
[nasional-list]  menulis:  
 
     
Ikut berdukacita yang sangat dalam atas meninggalnya

Bung Kuslan Budiman pada tanggal 2 Desember 2018.

Mengharapkan ketabahan pada keluarga yang ditinggalkan atas peristiwa
yang menyedihkan kita ini.

Lusi sekeluarga.

Am Sun, 2 Dec 2018 21:26:30 +0100 (CET)
schrieb "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de
[GELORA45]" :

> Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan
> untuk selama-lamanya.
> Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah
> dan bersahabat.
> Ikut sedih , merasa ikut kehilangan.
> Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam
> kedamaian abadi.
> 
> Arif Harsana
> =
> https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055&id=730669054
> 
> 
> MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018)
> 
> Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. 
> Keduanya panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota
> Woerden pada Juni yang lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan
> sahabat kami, Mas Gogol. Dalam pertemuan itu kami mendengar banyak
> cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun itu: lahir pada 1935, pernah
> jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, melanjutkan ke
> pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok dan
> kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak
> Kuslan seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di
> beberapa media nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta
> sampai Moskow. Ia menguasai paling tidak 3-4 bahasa asing.
> Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap melukis di hari-hari
> tuanya.
> 
> Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat
> menjadi guru di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala
> sekolah di mana dia mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar
> nembang,” kata dia.
> 
> Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah
> seniman gaek ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana,
> Pak Kuslan sudah seperti ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana
> menyelesaikan disertasinya tentang kerajaan Blambangan. Foto kedua
> saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau.
> 
> Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia
> senja? Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang
> terhalang pulang karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang
> seumur hidupnya tidak pernah terbukti membunuh siapapun atau
> melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di negeri orang karena
> keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto.
> 
> Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal 
> dunia. Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat 
> kehilangan, tidak terkecuali saya.
> 
> Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah
> dimiliki Indonesia selamat tinggal 😭😭
> 
> 
> --
> Gesendet mit der Telekom Mail App
> 


  #yiv8794526275 #yiv8794526275 -- #yiv8794526275ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275ygrp-mkp #yiv8794526275hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-mkp #yiv8794526275ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-mkp .yiv8794526275ad 
{padding:0 0;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-mkp .yiv8794526275ad p 
{margin:0;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-mkp .yiv8794526275ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv8794526275 #yiv8794526275ygrp-sponsor 
#yiv8794526275ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275ygrp-sponsor #yiv8794526275ygrp-lc #yiv8794526275hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275ygrp-sponsor #yiv8794526275ygrp-lc .yiv8794526275ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8794526275 #yiv8794526275actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8794526275
 #yiv8794526275activity span {font-weight:700;}#yiv8794526275 
#yiv8794526275activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv8794526275 #yiv8794526275activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8794526275 #yiv8794526275activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv8794526275 #yiv8794526275activity span 
.yiv8794526275underline {text-decoration:un

Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-02 Terurut Topik Tom Iljas iljas...@yahoo.se [GELORA45]
 Sebuah message via telpon yg saya terima dari seorang kawan di Belgi berbunyi 
sbb:
[22:14, 2018-12-2] : Sebenarnya pakde Kuslan keadaannya sangat kritis jadi 
kabar DUKA yg terkirim tidak sebenarnya apa adanya karena ketidak telitian 
kabar yg saya terima. Dengan ini mohon maaf tak terhingga dan kabar selanjutnya 
akan sesegera menyusul keadaannya. Sekali lagi pak Kuslan saat ini dalam 
keadaan yg sungguh kritis. Mohon maaf ya.[22:14, 2018-12-2]  : nggak apa, ... 
pakde Kuslan masih ADA bersama kita walaupun keadaannya sungguh sangat kritis. 
Jadi kabar DUKA tsb tidak benar adanya. Saya sedang mengabar kepada kawan yg 
saya sudah kirimkan kabar baru lalu. Begitu ... saya dapat mengambil nafas 
sedikit lega ...
Semoga Bung Kuslan segera pulih dari krisis ini.
//Tom Iljas
Den söndag 2 december 2018 21:54:59 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
 
     

 Bung Arif,Saya terkejut sekali!! Kapan meninggalnya? Kok tidak ada beritanya 
sama sekali?
senantiasa,tatiana
On Sunday, December 2, 2018, 9:27:42 PM GMT+1, 'arif.hars...@t-online.de' 
arif.hars...@t-online.de [GELORA45]  wrote:  
 
     

 Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan untuk 
selama-lamanya. 
Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah dan 
bersahabat. 
Ikut sedih , merasa ikut kehilangan. 
Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam kedamaian 
abadi. 
 
Arif Harsana 
= 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055&id=730669054 
 
 
MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018) 
 
Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. Keduanya 
panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota Woerden pada Juni yang 
lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan sahabat kami, Mas Gogol. Dalam 
pertemuan itu kami mendengar banyak cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun 
itu: lahir pada 1935, pernah jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, 
melanjutkan ke pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok 
dan kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak Kuslan 
seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di beberapa media 
nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta sampai Moskow. Ia menguasai 
paling tidak 3-4 bahasa asing. Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap 
melukis di hari-hari tuanya. 
 
Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat menjadi guru 
di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala sekolah di mana dia 
mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar nembang,” kata dia. 
 
Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah seniman gaek 
ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana, Pak Kuslan sudah seperti 
ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana menyelesaikan disertasinya tentang 
kerajaan Blambangan. Foto kedua saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau. 
 
Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia senja? 
Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang terhalang pulang 
karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang seumur hidupnya tidak pernah 
terbukti membunuh siapapun atau melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di 
negeri orang karena keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto. 
 
Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal dunia.. 
Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat kehilangan, tidak 
terkecuali saya. 
 
Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah dimiliki 
Indonesia selamat tinggal 😭😭 
 
 
 Gesendet mit der Telekom Mail App

Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-02 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Ikut berdukacita yang sangat dalam atas meninggalnya

Bung Kuslan Budiman pada tanggal 2 Desember 2018.

Mengharapkan ketabahan pada keluarga yang ditinggalkan atas peristiwa
yang menyedihkan kita ini.

Lusi sekeluarga.




Am Sun, 2 Dec 2018 21:26:30 +0100 (CET)
schrieb "'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de
[GELORA45]" :

> Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan
> untuk selama-lamanya.
> Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah
> dan bersahabat.
> Ikut sedih , merasa ikut kehilangan.
> Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam
> kedamaian abadi.
> 
> Arif Harsana
> =
> https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055&id=730669054
> 
> 
> MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018)
> 
> Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. 
> Keduanya panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota
> Woerden pada Juni yang lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan
> sahabat kami, Mas Gogol. Dalam pertemuan itu kami mendengar banyak
> cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun itu: lahir pada 1935, pernah
> jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, melanjutkan ke
> pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok dan
> kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak
> Kuslan seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di
> beberapa media nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta
> sampai Moskow. Ia menguasai paling tidak 3-4 bahasa asing.
> Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap melukis di hari-hari
> tuanya.
> 
> Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat
> menjadi guru di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala
> sekolah di mana dia mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar
> nembang,” kata dia.
> 
> Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah
> seniman gaek ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana,
> Pak Kuslan sudah seperti ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana
> menyelesaikan disertasinya tentang kerajaan Blambangan. Foto kedua
> saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau.
> 
> Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia
> senja? Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang
> terhalang pulang karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang
> seumur hidupnya tidak pernah terbukti membunuh siapapun atau
> melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di negeri orang karena
> keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto.
> 
> Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal 
> dunia. Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat 
> kehilangan, tidak terkecuali saya.
> 
> Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah
> dimiliki Indonesia selamat tinggal 😭😭
> 
> 
> 
> Gesendet mit der Telekom Mail App
> 



Re: [GELORA45] Berita duka

2018-12-02 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
 Bung Arif,Saya terkejut sekali!! Kapan meninggalnya? Kok tidak ada beritanya 
sama sekali?
senantiasa,tatiana
On Sunday, December 2, 2018, 9:27:42 PM GMT+1, 'arif.hars...@t-online.de' 
arif.hars...@t-online.de [GELORA45]  wrote:  
 
     

 Saya terkejut mendapat berita duka tentang kepergian Bung Kuslan untuk 
selama-lamanya. 
Saya kenal Almarhum seorang yg sederhana dengan sikapnya yang ramah dan 
bersahabat. 
Ikut sedih , merasa ikut kehilangan. 
Selamat jalan Bung Kuslan ketempat peristirahatan terakhir dalam kedamaian 
abadi. 
 
Arif Harsana 
= 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10156265291499055&id=730669054 
 
 
MENGENANG KUSLAN BUDIMAN (1935-2018) 
 
Saya memanggilnya Oom Kuslan, kadang-kadang Pakde Kuslan. Manasuka. Keduanya 
panggilan akrab. Terakhir berkunjung ke rumahnya di kota Woerden pada Juni yang 
lalu bersama kurator seni Mikke Susanto dan sahabat kami, Mas Gogol. Dalam 
pertemuan itu kami mendengar banyak cerita dari lelaki yang berusia 83 tahun 
itu: lahir pada 1935, pernah jadi guru di Pacitan, kuliah di ASRI Yogyakarta, 
melanjutkan ke pendidikan seni ke Akademi Drama dan Opera di Beijing, Tiongkok 
dan kemudian kuliah di Institut Seni Terapan di Moskow, Uni Soviet. Pak Kuslan 
seniman terkemuka pada masanya. Syair-syairnya dimuat di beberapa media 
nasional. Pernah pameran lukisan mulai Yogyakarta sampai Moskow. Ia menguasai 
paling tidak 3-4 bahasa asing. Menerjemahkan syair-syair Tiongkok dan tetap 
melukis di hari-hari tuanya. 
 
Sebelum berangkat untuk kuliah keluar negeri, Pakde Kuslan sempat menjadi guru 
di Pacitan. Dia pernah bercerita pada saya kalau kepala sekolah di mana dia 
mengajar adalah kakeknya SBY. “Kakeknya pintar nembang,” kata dia. 
 
Tiap kali ke Belanda saya berupaya menyempatkan datang ke rumah seniman gaek 
ini. Buat sejarawan terkemuka seperti Dr. Sri Margana, Pak Kuslan sudah seperti 
ayahnya sendiri. Di rumahnya lah Margana menyelesaikan disertasinya tentang 
kerajaan Blambangan. Foto kedua saat kami di Woerden sekira 2015 yang lampau. 
 
Lantas mengapa orang sehebat Kuslan terdampar di Belanda hingga usia senja? 
Semua sudah menduga. Dia adalah eksil (exile) politik yang terhalang pulang 
karena peristiwa 1965. Kuslan anggota Lekra yang seumur hidupnya tidak pernah 
terbukti membunuh siapapun atau melakukan tindak kriminal. Ia bertahan hidup di 
negeri orang karena keyakinan politiknya bertentangan dengan rezim Soeharto. 
 
Dini hari ini saya menerima sebuah kabar duka. Pakde Kuslan meninggal dunia.. 
Bagi mereka yang mengenal dekat dirinya, tentu akan sangat kehilangan, tidak 
terkecuali saya. 
 
Selamat jalan Pakde Kuslan Budiman... seniman besar yang pernah dimiliki 
Indonesia selamat tinggal 😭😭 
 
 
 Gesendet mit der Telekom Mail App  #yiv1552245941 #yiv1552245941 -- 
#yiv1552245941ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 
0;padding:0 10px;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp hr {border:1px solid 
#d8d8d8;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp #yiv1552245941hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp #yiv1552245941ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp .yiv1552245941ad 
{padding:0 0;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp .yiv1552245941ad p 
{margin:0;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-mkp .yiv1552245941ad a 
{color:#ff;text-decoration:none;}#yiv1552245941 #yiv1552245941ygrp-sponsor 
#yiv1552245941ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv1552245941 
#yiv1552245941ygrp-sponsor #yiv1552245941ygrp-lc #yiv1552245941hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv1552245941 
#yiv1552245941ygrp-sponsor #yiv1552245941ygrp-lc .yiv1552245941ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv1552245941 #yiv1552245941actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv1552245941 
#yiv1552245941activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv1552245941
 #yiv1552245941activity span {font-weight:700;}#yiv1552245941 
#yiv1552245941activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv1552245941 #yiv1552245941activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv1552245941 #yiv1552245941activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv1552245941 #yiv1552245941activity span 
.yiv1552245941underline {text-decoration:underline;}#yiv1552245941 
.yiv1552245941attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv1552245941 .yiv1552245941attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv1552245941 .yiv1552245941attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv1552245941 .yiv1552245941attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv1552245941 .yiv1552245941attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv1552245941 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv1552245941 .yiv1552245941bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv1552245941 
.yiv1552245941bold a {text-decoration:none;}#yiv1552245941 dd.yiv1552

Re: [GELORA45] Berita Duka

2017-10-08 Terurut Topik 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]


Kami ikut berdukacita dan belasungkawa atas meninggalnya zus Fifien 
Kusuma Wijanto,


semoga arwah beliau mendapatkan tempat yang layak di tempat 
peristirahatannya yang baru.


Kepada keluarga yang ditinggalkannya, kami mengharapkan tetap tabah dan 
meneruskan cita2


almarhum yang mulia.


Kami yang ikut berdukacita,

a/n Panitia Pertunjukkan Sendra-Tari Bali Ramayana dan Grup Aniadi Art



On 08-10-17 07:10, Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45] wrote:

Onderwerp:  Berita Duka
Datum:  Sat, 7 Oct 2017 17:40:58 + (UTC)
Van :

Sembunyikan pesan asli kami
Sekretariat Persaudaraan  








Teman-teman sekalian yth,

Dengan rasa duka yang dalam dengan ini kami memberitakan bahwa hari 
ini tanggal 7 Oktober 2017 sekitar jam 12 siang lebih sedikit, telah 
meninggal dunia saudari Fifien Kusuma ( nyonya almarhum bapak Wijanto ).


Dalam rangka menghadiri pagelaran seni tari Ramayana di gedung de 
Schakel Diemen, tiba-tiba saudari Fifien jatuh. Meskipun sudah dicoba 
direanimasi oleh beberapa teman dan juga oleh petugas ambulans tapi 
tidak tertolong lagi.


Tentang pengurusan perpisahan terakhir dengan saudari Fifien akan 
diberitakan selanjutnya.


Salam duka,
A/n Pengurus Persaudaraan,
A. Sungkono ( ketua )
Aminah Idris ( sekretaris )







Re: [GELORA45] Berita Duka

2017-10-08 Terurut Topik Yoseph T Taher ariya...@bigpond.com [GELORA45]
Turut berdukacita dan belasungkawa atas meninggalnya Ibu Fifien Kusuma ( 
Nyonya Wijanto). Semoga Tuhan YME mengingat akan segala jasa dan 
perbuatan baik beliau, dan semoga keluarga dan sanak saudara yang 
ditinggalkan senantiasa tabah dalam menghadapi duka ini. Salam duka dan 
belasungkawa: YTTaher.


PS: Saya belum pernah ketemu, ataupun kenal per-email dengan beliau, 
namun saya ingat nama Wijanto ( apakah itu Dr. Wijanto Rachman?) yang 
artikel pidatonya pernah saya kutip sebagai bahan rujukan tulisan saya. 
Semoga beliau beristirahat dengan tenang, menanti panggilan untuk 
Kebangkitan dan Hidup Abadi.


-- Original Message --
From: "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]" 

To: "Yahoo! Inc." ; "Jaringan 
Kerja Indonesia" ; "Gelora 
45" ; "Sastra Pembebasan" 
; "Yahoo! Inc." 
; "Yahoo! Inc." 
; "DISKUSI FORUM HLD" 


Sent: Sunday, 8 Oct, 2017 At 4:10 PM
Subject: [GELORA45] Berita Duka
    
  
      
                    


Onderwerp:Berita DukaDatum:Sat, 7 Oct 2017 17:40:58 + (UTC)Van :


Sembunyikan pesan asli


Sekretariat Persaudaraan  








Teman-teman sekalian yth,




Dengan rasa duka yang dalam dengan ini kami memberitakan bahwa hari ini 
tanggal 7 Oktober 2017 sekitar jam 12 siang lebih sedikit, telah 
meninggal dunia saudari Fifien Kusuma ( nyonya almarhum bapak Wijanto 
). 



Dalam rangka menghadiri pagelaran seni tari Ramayana di gedung de 
Schakel Diemen, tiba-tiba saudari Fifien jatuh. Meskipun sudah dicoba 
direanimasi oleh beberapa teman dan juga oleh petugas ambulans tapi 
tidak tertolong lagi.


Tentang pengurusan perpisahan terakhir dengan saudari Fifien akan 
diberitakan selanjutnya. 



Salam duka, 
A/n Pengurus Persaudaraan,
A. Sungkono ( ketua )
Aminah Idris ( sekretaris )






      
                

                


RE: [GELORA45] Berita Duka

2017-03-03 Terurut Topik 'George Young' gyo...@macau.ctm.net [GELORA45]
Kami, sahabat lama yang sekarang bermukim di Macau, menyatakan turut berduka 
cita atas meninggalnya bung Mawie.
Semoga beliau mendapat ketenteraman di peristirahatannya yang terakhir.

Tolong sampaikan kepada anggota keluarga yang ditinggalkan, agar mereka tabah 
dan meneruskan perjuangannya.

 

Kami di Macau

George Young dan keluarga.

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Friday, March 03, 2017 1:44 PM
To: Yahoo! Inc.; Jaringan Kerja Indonesia; Gelora 45; Sastra Pembebasan; Yahoo! 
Inc.; Yahoo! Inc.; DISKUSI FORUM HLD; Stichting Dian; lpkp...@yahoo.com
Subject: [GELORA45] Berita Duka

 






Berita Duka

 

Dengan rasa duka sangat mendalam kami sampaikan bahwa suami, ayah dan kakek 
kami:

 

Mawie Ananta Jonie

 

(Padang, 5 Mei 1940)  -(Almere, 1 Maret 2017)

 

dengan tenang telah meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2017, sekitar pukul 
17.00 waktu Belanda, di sebuah rumah sakit di kota Almere.

 

Kami yang berdukacita:

 

1. Lily Salawaty Mawie  : istri

2. Noa Brindo Mawie : putra

3. Pinta R.Mawie   : putra

4. Nancy: cucu 

 

Menurut agenda yang sudah disepakati:

 

*** Acara perpisahan terakhir diadakan, pada hari Rabu tgl 8 Maret 2017, pukul 
18.45 – 19.30, bertempat di Crematorium dan Begraafplaats, Kruidenweg  3, 1312 
SR Almere.

 

*** Acara cremasi diadakan pada hari Kamis 9 Maret 2017, pukul 11.30 – hingga 
selesai, bertempat di Crematorium dan Begraafplaats, Kruidenweg  3, 1312 SR 
Almere (tempat yang sama).

 

- - - - - - - - - - -

Kontak person:

 

Lily Salawaty Mawie

Basilicumweg  159, 1314 JW Almere Stad

No.telepon:  036 538.

 

   = = =

 










---
This email has been checked for viruses by Avast antivirus software.
https://www.avast.com/antivirus


Re: [GELORA45] Berita Duka

2017-03-02 Terurut Topik 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
Menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya
Bung Mawie Ananta Jonie.

Mengharapkan keteguhan hati kepada keluarga yang ditinggalkan
atas peristiwa yang menyedihkan kita ini.

Lusi sekeluarga.-





Am Thu, 2 Mar 2017 04:15:43 + (UTC)
schrieb "Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]"
:

> Teman-teman sekalian yth,
> 
> Dengan rasa duka yang dalam dengan ini kami memberitakan, bahwa sore
> tadi ( tanggal 1 Maret 2017) sekitar jam 17.00, sdr
> 
> Mawie Ananta Jonie telah meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit
> di Almere.
> 
> Berita lebih lanjut menunggu pengurusan selanjutnya.
> 
> Salam duka,
> 
> Aminah Idris
> 



Re: [GELORA45] Berita Duka -- Benny Setiono

2017-01-17 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
Yaa, BETUL, harap diperhatikan jangan sampai salah, namanya hampir sama! 

Yang kemarin meninggal itu Benny Setiono, tokoh pejuang Tionghoa, pendiri INTI 
(Perhimpunan Indonesia Tionghoa), penulis buku “Tionghoa dalam Pusaran Politik” 
dan pernah mendapatkan Wiertheim Award, ... jadi bukan Romo Benny Susetyo!

Salam,
ChanCT



From: kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 
Sent: Tuesday, January 17, 2017 11:10 PM
To: Gelora45 ; arif.hars...@t-online.de 
Subject: Re: [GELORA45] AW: [temu_eropa] Berita Duka -- Benny Setiono




Yang meninggal adalah Benny Gatot Setiono Khouw Thian Tong, bukan Romo Benny.
Benny Gatot Setiono adalah salah satu pendiri Perkumpulan INTI, Indonesia 
Tionghoa, penulis Tionghoa dalam Pusaran Politik. Ia mendapat Wertheim award 
untuk Nation Building.


2017-01-17 15:32 GMT+01:00 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de 
[GELORA45] :



  Ikut berduka cita atas wafatnya Romo Benny Setiono.
  Ikut merasa kehilangan seorang tokoh masyarakat yg banyak berjasa dalam 
menyumbangkan pikiran dan kegiatannya demi membangun kehidupan yg lebih 
manusiawi dan lebih adil. R.I.P. Romo Benny Setiono. 

  .. teringat artikel yg ditulis Almarhum Benny Setiono ttg. Revolusi Mental,
  yg. terekam di Link ini: 
.http://nasional.sindonews.com/.../revolusi-mental.../

  Salam duka,

  Arif Harsana

  -
  -Original-Nachricht-
  Betreff: [temu_eropa] Berita Duka -- Benny Setiono
  Datum: 2017-01-17T14:02:40+0100
  Von: "'Chan CT' sa...@netvigator.com [temu_eropa]" 

  An: "GELORA_In" 

  TURUT BERDUKACITA

  Kabar-duka dari Jakarta, Benny Setiono pagi hari ini, tg. 17 Januari 2017, 
sekitar jam 07:30 di RSCM Kencana, dengan tenang telah meninggalkan kita untuk 
selama-nya, ... Jenasah almarhum akan di kremasi hari Sabtu, 21 Januari 2017 
yad. Berangkat jam 10:00 dari Rumah Duka RS Dharmais.

  Benny Setiono dengan keteguhan dan ketabahan yang luar biasa selama lebih 6 
tahun ini bertarung melawan penyakit kanker lever, sudah berulang kali lolos 
dari maut yang nyaris merenggut nyawanya. Namun 3 bulan terakhir ini, usaha 
mengatasi penjalaran kanker tidak lagi berhasil, teryata sudah menjalar ke 
tulang. Kesehatan terus merosot dengan cepat dan harus menahan rasa sakit yang 
luar biasa, namun semangat juang-nya tidak pernah patah! Mendengar ada Gerakan 
“Parade Bhineka Tunggal Ika”, “Indonesia Bersatu” 4 Desember tahun yl., 
sekalipun tubuhnya tetap hanya bisa berbaring ditempat-tidur, namun TETAP 
BERSEMANGAT melalui grup WA mengajak semua kawan yang berkenan bisa ikut serta, 
... Sungguh luar biasa!

  Benny dalam bergulat menghadapi sakitnya selalu tetap memperhatikan 
perkembangan situasi politik yang terjadi di Indonesia, kw-kw yang sempatkan 
datang mengunjungi RS, bukan hanya ditanya bagaimana perkembangan situasi, tapi 
juga tetap bersemangat mengajak diskusi, menyampaikan pendapat dan pemikiran, 
... bahkan ketiga CAGUB DKI Jakarta, Agus, Ahok dan Anies menyempatkan diri 
untuk datang ke RSCM nengok sahabat warga Jakarta, Benny yang sudah rebah 
ditempat-tidur saja. 

  Terlampir adalah tulisan atau Makalah Benny terakhir kalinya, berjudul 
“Tionghoa Diaspora Di Hong Kong”, yang sedianya disampaikan didepan pertemuan 
Huakiao di Hong Kong tahun 2015, naman kesediaan hadir di Hong Kong tidak 
keturutan, kesehatannya sudah tidak menunjang untuk berpergian jauh lagi, ...

  Perkenankanlah saya atas nama seluruh pengurus dan anggota GELORA45 
menyuatakan TURURT BERDUKACITA sedalam-dalamnya dengan meninggalnya Benny 
Setiono, mudah-mudahan beliau mendapatkan ketenangan abadi ditempat baru, 
sedang segenap keluarga yang ditinggalkan bisa tabah menghadapi musibah berat 
yang dihadapi ini.

  Selamat jalan sobat Benny, ...!

  Salam-duka,
  ChanCT

  [Non-text portions of this message have been removed]

  
  Posted by: "Chan CT" 
  

  

  Yahoo Groups Links