Kalau di Jakarta ada Tengkleng enak di depan TMP kalibata buka malam hari yg
jual asli Solo ada juga nasi liwetnya serta timlo
jan Mak Nyuu tenan khusus tengklengnya
Sent by Liamsi's Mobile Phone
-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date: Tue, 7 Aug 2012
Malam jam piro? Bar isa atau bar mgrib?
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Tue, 7 Aug 2012 06:04:22
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT: Calon Wali Kota Terbaik Dunia
Kalau di Jakarta
Jam enam sampai jam sebelas malam tempat pusat kuliner malam parkiran TMP
kalibata namanya warung serba halal , kalau bawa mobil bisa parkir sampingnya
pinggir jalan
Penasaran yo Pakde
Sent by Liamsi's Mobile Phone
-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Date:
Setujulah sama Mas Puji
Optimis banget seperti Geologist...
kalau Jokowi jadi geologist kita sudah tidak krisis lagi nih..
---
Setuju Bung.
Karena ini menyangkut istilah agama, asnaf zakat yang 8 sudah ditentukan.
Meskipun ada juga sebagian yang memperluas makna fisabilillah dengan
memasukkan usaha2 pendidikan, pembangunan sarana ibadah, sarana umum (jalan,
jembatan) dll. Tapi setahu saya pendapat ini tidak dianut
Vick
Universitas Jenderal Sudirman berlokasi di Purwokerto bukan di Semarang.
si Abah
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Teknik Geologi UGM geol...@ugm.ac.id; iagisek
iagi...@cbn.net.id
Sent: Tuesday, August 7, 2012
Iya pernah makan siang di situ. Kalau malam blm pernah.
MAkasih infonya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-Original Message-
From: Ismail lia...@indo.net.id
Date: Tue, 7 Aug 2012 06:23:53
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT: Calon Wali Kota
Kang OQ, ada yang lebih berani tentang zakat buku ini, bahkan membeli
untuk diri sendiri :
Syeikhul Islam, Ibnu Taimiyah, pernah bertutur,* “Orang yang tidak memiliki
harta untuk membeli buku yang ingin ia kuasai, ia boleh mengambil bagian
dari zakat guna membeli buku yang ia perlukan untuk
Koreksi, itu bukan Qosim Nurseha penceramah. (dulu di pembinaan mental ABRI)
Coba cek profil blogger.
http://alqassam.wordpress.com/tentang/
2012/8/7 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Kang OQ, ada yang lebih berani tentang zakat buku ini, bahkan membeli
untuk diri sendiri :
Syeikhul
Ass.w.w,
Pak RDP,yg Anda utarakan adalah hasil penafsiran atau interpretasi
seseorang,apkh dia Ibnu Taimiyah atau Q.Nurseha. Mengapa tdk sebaiknya kembali
saja ke sumbernya yaitu Al Quran,surat At-Taubah ayat 58-60 yg telah dikutip
sebelumnya sebagai rujukan yg SANGAT SAHIH ketimbang penafsiran
mengapa pakai Bahasa Arab ya? (zakat, infaq, sodaqoh). Namanya Ikatan Ahli
Geologi Indonesia? Aku pikir pakai Bahasa Indonesia sebaiknya.
tabik
bosman batubara
From: yahdi zaim z...@gc.itb.ac.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, August 7, 2012 9:31
Ya monggo silahkan saja,
Disebut derma buku, book charity, sumbangan ke kampus juga silahkan Mas
Bosman, boleh juga sisebut seperpuluh buku, kalau diasosiasikan dengan
pepuluh, itu hanya sekedar bahasa pemasaran memanfaatkan momentum saja.
Btw, istilah bahasa Indonesianya apa yang tepat ?
Rdp
gimana kalau IAGI saja langsung yg nyumbangkan bukunya bukunya
Kalau memang sdh tidak diperlukan lagi
Sent by Liamsi's Mobile Phone
-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 20:37:55
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To:
Mari kita melihat dengan jernih dan tak terbuai strategi pencitraan,
dari pasangan manapun dan siapapun.
Jangan pula kita mau dihasut atau diadu domba. Apalagi pilkada ini
mungkin tak ada hubungannya dengan kita, kalau tak punya KTP DKI sih.
Pertarungan PDIP-Gerindra vs Golkar-Demokrat-dst di
14 matches
Mail list logo