Terima kasih atas informasi2 yg diberikan baik melalui milis ini
juga melalui japri.
jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu
Suatu hari saya berjalan-jalan di sebuah kebun kosong. Lalu saya melihat
ada sebuah kolam kecil sisa hujan. Entah mengapa saya tertarik sekedar
duduk di pingir genangan lalu mengamati beberapa makhluk yang tampak
bergerak-gerak di dalamnya. Di antaranya ada seekor ikan besar tampak
Rekan-Rekan Mahasiswa di Luar Negeri
--
Untuk menghadapi era globalisasi, seorang Mahasiswa (kelompok Sains
Matematika Teknologi) yang belajar di LN tidak bisa lagi hanya mengandalkan
kemampuan melahap berbagai text book. Kenapa? Karena ketika sebuah
Alasan Cockroach menolak Buyung karena keamanan benar-benar memalukan. Dulu
waktu TNI tidak membolehkan wartawan masuk dengan alasan yang sama hebohnya
minta ampun. Sekarang tim advokasi yang bertujuan membuka tabir keterlibatan
TNI yang juga mereka tuduhkan ternyata tidak dapat dijamin
Rekan Nasrullah dan teman-teman lain,
Maaf, himbauan seperti yang tersebut dalam 'subject' di atas bagi saya
adalah sangat dangkal dan menyesatkan.
Justru dengan melahap texbook sebanyak mungkin selama belajar di LN
(terutama buku-buku terbaru) akan menjadikan kita lebih 'melek' terhadap
Bukankah Timtim sekarang ini sudah dibawah tanggung jawab UNTAET, bukan
lagi Interfet?
Kalau memang benar, yang goblok di sini adalah Buyung, karena minta ijin ke
Timtim kok ke Interfet, bukan ke UNTAET.
Sangat disayangkan kalau kenyataan ini yang terjadi. Bagaimana mungkin
seorang Buyung yang
Saya kok tidak setuju dengan pendapat Bung Priyo bahwa langkah Akbar untuk
mengultimatum Gus Dur agar membuat timetable penyelesaian adalah tepat,
apalagi memerlukan untuk memberi selamat kepada Faran.
Sudah dari dulu saya sering tulis bahwa pemberian ultimatum dan sebangsanya
oleh orang lain
Dear Permias@,
Saya baru kembali kedunia Internet setelah beberapa
saat agak aktif didunia yang nyata. (loh ?)
Saya hanya ingin menyampaikan Selamat Berpuasa bagi
yang menjalankan ibadah Puasa. Kita segera akan
memasuki 10 hari yang kedua.
Semoga Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahan
kita
GIMANA?
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Saturday, December 18, 1999 11:21 PM
Subject: Re: Warning untuk Mahasiswa Kita di LN : Kendalikan Tradisi
Mengandalkan Text Book
*Maaf, himbauan seperti yang tersebut dalam 'subject' di atas bagi saya
Nasrullah Idris wrote:
Itu sih tidak salah. Sekali lagi, kendalikan sehingga tidak didominasi
dengan cara gituan. Bayangkan kalau kita ke LN belajar Windows 3,1
dengan biaya bea siswa Bank Dunia. Lalu melahap berbagai Windows 3,1
dari berbagai textbook yang tebal, sampai2 tebalnya ribuan
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Sunday, December 19, 1999 7:45 AM
Subject: Re: Warning untuk Mahasiswa Kita di LN : Kendalikan Tradisi
Mengandalkan Text Book
Anda tentu pernah mendengar bahwa pendidikan bisa dikategorikan dalam
dua jalur
Pada SU-MPR 1999 belum lama ini ada salah seorang anggotanya berkata
begini :
Pada zaman penjajahan, radio GNP antara negara2 maju dan negara2
berkembang adalah 20 berbanding 1.
Sedangkan sekarang justru menjadi 39 berbanding 1.
Mungkin ada dari rekan2 yang bisa menjelaskan
Bung Bridwan,
Selamat datang kembali di mailing list tercinta kita ini. Juga, selamat
menjalankan ibadah puasa untuk semua yang menjalankannya.
Salam,
--
[EMAIL PROTECTED]
http://www.nawala.com
On Sat, 18 Dec 1999, bRidWaN wrote:
Dear Permias@,
Saya baru kembali kedunia Internet setelah
14 matches
Mail list logo