boy avianto wrote:
Ini sebenarnya lebih kearah kemampuan manusia dalam beradaptasi.
Bayangin aja, keyboard itu kan aneh bentuknya, hurufnya berantakan,
terus pengoperasiannya juga tidak natural tapi manusia dengan hebatnya
bisa mengadaptasinya sehingga kadang jadi lebih cepat dari tulisan
tangan.
On Fri, 14 Jan 2005 18:50:42 +0900, Muhammad Rofiq [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ada yg tahu link sejarah kenapa keyboard dibuat QWERTY ?
Saya coba googling, menemukan satu cerita sederhana:
http://home.earthlink.net/~dcrehr/whyqwert.html
--
Consider QWERTY...
...the typewriter
Pada hari Jumat, tanggal 14/01/2005 pada 18:50 +0900, Muhammad Rofiq
menulis:
Ada yg tahu link sejarah kenapa keyboard dibuat QWERTY ?
http://en.wikipedia.org/wiki/Qwerty
first, use wikipedia, then googling!
--
2258 -- {reference stardate 2/06} Star Fleet adopts the systems of
employing a
N e o wrote:
ralat boy. peletakan huruf qwerty itu jelas-jelas untuk kemudahan
pengetikan. maksudnya untuk memudahkan sales mengetik typewriter di
jaman dulu, hehehe. btw layout dvorak pun belum tentu cocok buat
mengetik dalam bahasa indonesia.
Saya sempat nyoba layout dvorak, rasanya lumayan
ron4ld wrote:
boy avianto wrote:
lah. Yang jelas gue tetap berpendapat bahwa keyboard itu adalah
instrument input paling tidak manusiawi.
and don't mention RSI :)
Sebetulnya sih karena kita sendiri, yang suka lupa waktu kalau sudah
keasikan.
Padahal, melakukan apa saja, terus menerus dalam waktu
On Fri, 14 Jan 2005 11:25:15 +, Harry Sufehmi
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebetulnya sih karena kita sendiri, yang suka lupa waktu kalau sudah
keasikan.
Padahal, melakukan apa saja, terus menerus dalam waktu yang lama, pasti
juga akan menyakitkan anggota tubuh yang terlibat.
Seperti Keith
On Thu, 13 Jan 2005 10:56:27 -0500, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jadi sebenarnya human interface yang seperti apa yang diinginkan? (OK,
jawaban umum adalah - komputer jaman Star Trek. Nah itu yang kita2
pada mau... voice recognition).
Voice recognition hanya input saja. satu level
On Thu, 13 Jan 2005 10:56:27 -0500, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Nah, siapa nih disini yang tertarik diskusi soal User Interface.
Soalnya salah satu spesialisasi yang saya ambil di sini (sekolah saya)
adalah User Experience and Human Computer Interactivity.
kalau aku sih tertarik
boy avianto wrote:
Jadi sebenarnya human interface yang seperti apa yang diinginkan?
(OK,
jawaban umum adalah - komputer jaman Star Trek. Nah itu yang kita2
pada mau... voice recognition).
Hmm ada juga sih yg mau model telepati (brain signals decoder chip
implants with BlueTooth) :-)
On Fri, 14 Jan 2005 08:55:39 +0900, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Nah, menarik nih. For some people human interface designnya Windows
itu udah 'cukup'. Dan buat mayoritas disini (geek alert) interfacenya
Linux juga udah sufficient kan =)
iya. ini masalah familiar apa nggak. mirip naik
On Fri, 14 Jan 2005 08:38:27 +0900, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Voice recognition hanya input saja. satu level dengan keyboard dan
mouse. Memang cukup membantu buat orang tua misalnya atau nenek2 yg
takut liat keyboard dan mouse. Atau buat PDA/HandPhone yg repot untuk
embed keyboard yg
On Fri, 14 Jan 2005 08:38:27 +0900, Pakcik [EMAIL PROTECTED] wrote:
Voice recognition hanya input saja. satu level dengan keyboard dan
mouse. Memang cukup membantu buat orang tua misalnya atau nenek2 yg
takut liat keyboard dan mouse. Atau buat PDA/HandPhone yg repot untuk
embed keyboard yg
On Fri, 14 Jan 2005 01:34:21 +0100, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Multi modal interface mungkin akan banyak nongol di masa mendatang.
Untuk mengatasi keterbatasan User Interface yanag ada saat ini
Pernah coba keyboard+mouse hybridnya Fingerworks?
On Thu, 13 Jan 2005 19:34:20 -0500, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Nah, bukankah lebih nyaman kalau sebuah 'antarmuka' tidak perlu
dipelajari lagi? Sudah ada begitu saja, tinggal pakai tanpa harus
belajar. Contoh paling sederhana (walaupun agak rumit juga sih
sebenarnya) adalah telpon.
On Fri, 14 Jan 2005 07:41:23 +0700, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ada sebuah penelitian mengenai management informasi yang
mengusulkan bahwa dokumen digital kita di-time-stamp saja
kemudian disusun seperti rolodex.
(Jadi susunan dokumen itu seperti timeline digital life kita.)
Kalau di bukunya Dan Brown (Digital Fortress?), penjahatnya
menggerak-gerakkan jari (di udara) dan itu merupakan mekanisme
untuk mengetikkan :)
Mungkin seperti memainkan trompet, tapi tanpa trompet?
Rasanya mungkin juga. Sensornya bisa dari video (melihat
gerakan jari) atau bisa juga dari
On Fri, 14 Jan 2005 02:01:03 +0100, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pembantu saya pernah saya kasih tahu, kalau telfonnya bunyi diangkat
ya ! Bener-bener diangkat semuanya (bukan gagangnya !!!). Ini terjadi
lho. Justru analisis seperti inilah yg masih langka dalam bahasa User
On Thu, 13 Jan 2005 19:34:20 -0500, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sekarang di jaman (yang katanya) informasi ini harusnya sebuah
'antarmuka' itu tidak perlu 'dipelajari' lagi. Intuitif, bahasa
kerennya.
kutipan dari
http://www.asktog.com/papers/raskinintuit.html
It has been claimed
On Fri, 14 Jan 2005 08:04:59 +0700, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau di bukunya Dan Brown (Digital Fortress?), penjahatnya
menggerak-gerakkan jari (di udara) dan itu merupakan mekanisme
untuk mengetikkan :)
Mungkin seperti memainkan trompet, tapi tanpa trompet?
Sejauh ini yang
On Thu, 13 Jan 2005 20:15:12 -0500, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Gesture based interface. Motion tracking interface. Menarik sekali.
Sejauh ini 'gesture-based' mulai banyak digunakan dengan mouse. Motion
tracking mulai dipakai untuk NetConference untuk memantau posisi muka.
Di
Pada hari Jumat, tanggal 14/01/2005 pada 08:38 +0900, Pakcik menulis:
Jadi menurut saya tetap aja voice recognition gak memecahkan masalah.
Misalnya, masalah filename. Itu salah satu yg paling di kritisi sama
Jef Raskin. Jef Raskin pengennya computer tanpa ada konsep filename.
Bayangkan aja
Made Wiryana wrote:
nggak (misal karena faktor usia, bukan karena medianya rusak, tapi
tak
ada perangkat keras atau program pembacanya).
Sori kurang lengkap jawabnya, bisa dikopi beribu2 kali dan ke laen2
media, CD, DVD, hard disk. dan juga bisa dikirim2 ke mana2 (internet)
On Thu, 13 Jan 2005 17:39:17 -0800, ron4ld [EMAIL PROTECTED] wrote:
*Dreaming of Universal Translator ala Star Trek* Kapan ya?
Sebenarnya banyak orang yg pengen tau apa bisa isi brain itu
diupload? Kan skr udah ada alat2 medis seperti CT scan dsb yang
Sebenernya di Indonesia kan banyak yg
On Thu, 13 Jan 2005 17:45:12 -0800, ron4ld [EMAIL PROTECTED] wrote:
Made Wiryana wrote:
nggak (misal karena faktor usia, bukan karena medianya rusak, tapi
tak
ada perangkat keras atau program pembacanya).
Sori kurang lengkap jawabnya, bisa dikopi beribu2 kali dan ke laen2
media, CD,
On Thu, 13 Jan 2005 20:50:15 -0500, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sebenernya di Indonesia kan banyak yg punya ilmu2 kayak gini hehehe
Sudah saatnya paranormal Indonesia diberi dana riset ilmiah kah?
Kemarin di TV Jerman ada ahli kungfu diteliti oleh dokter Jerman,
Pakai kamera
Pada hari Kamis, tanggal 13/01/2005 pada 20:53 -0500, boy avianto
menulis:
Ini menarik. Karena ada yang bilang bahwa generasi digital itu lebih
rentan 'dihapus dari sejarah'.
Kita sekarang bilang CD, DVD, hard disk itu abadi. Kata siapa? Digital
Archive itu adalah hal paling rentan
boy avianto wrote:
Ini menarik. Karena ada yang bilang bahwa generasi digital itu lebih
rentan 'dihapus dari sejarah'.
Heheh ini emang selalu kontroversial sih. Local city council di sini
mengeluh karena skr orang pada pake kamera digital semua (dan
jarang diprint) jadinya nanti di kemudian
Made Wiryana wrote:
Banyak penelitian ilmiah yg dilakukan terhadap orang yang tergolong
paranormal di Jerman. Sayangnya di Indonesia malah diemohi oleh
para ilmuwan, mungkin terkesan kurang modern he he he
Yah akulturasi lah (bener nggak istilahnya?). Yang pada2 belajar
kungfu di sini yg
On Thu, 13 Jan 2005 20:15:12 -0500, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Rasanya mungkin juga. Sensornya bisa dari video (melihat
gerakan jari) atau bisa juga dari otot-otot jari kita.
Nah... ini bahan riset yang menarik. Ada yang mau?
Gesture based interface. Motion tracking
On Fri, 14 Jan 2005 09:22:00 +0700, N e o [EMAIL PROTECTED] wrote:
At 19:34 -0500 1/13/05, boy avianto wrote:
Belum lagi perletakan huruf-huruf di 'keyboard' yang sebenarnya sudah
tidak relevan lagi dengan dunia digital karena perletakan huruf di
'keyboard' itu bukanlah karena alasan
On Thu, 13 Jan 2005 20:08:46 -0500, boy avianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Yang terakhir menarik. Ini salah satu alasan kenapa 'Touch Screen'
(Tampilan Sentuh?) mulai 'laku'. Mulai dari ATM sampai Kiosk (Mesin
beli tiketnya DB contohnya) mulai memakai ini dan sejauh ini tampaknya
lumayan
boy avianto wrote:
lah. Yang jelas gue tetap berpendapat bahwa keyboard itu adalah
instrument input paling tidak manusiawi.
and don't mention RSI :) but anyway gw ngetik email
ini pake keyboard imho keyboard itu alat aja
seperti pen, untuk meng-compose written language. bisa
aja sih kalo mau
On Thu, 13 Jan 2005 19:02:21 -0800, ron4ld [EMAIL PROTECTED] wrote:
boy avianto wrote:
lah. Yang jelas gue tetap berpendapat bahwa keyboard itu adalah
instrument input paling tidak manusiawi.
and don't mention RSI :) but anyway gw ngetik email
ini pake keyboard imho keyboard itu alat
Pada hari Jumat, tanggal 14/01/2005 pada 13:57 +0700, N e o menulis:
itu mah karena pemimpi startrek-nya masih hidup di jaman mainframe :P
saya barusan nonton film impostor, http://imdb.com/title/tt0160399,
berdasarkan cerpen philip k. dick yang berjudul sama. di film
tersebut si gary
34 matches
Mail list logo