[teknologia] Colloquium I milis softcomputing

2006-02-18 Terurut Topik Anto Satriyo Nugroho
Assalamualaikum Wr Wb

Berikut disampaikan jadwal colloquium (presentasi penelitian) di milis
softcomputing ([EMAIL PROTECTED]) pada bulan Maret 2006, yad.

1. Date : 1-15 Maret 2006
   Penyaji   : Agus Zainal Arifin (Hiroshima University)
   Profile   : http://home.hiroshima-u.ac.jp/agusza/
   Judul : Computer-aided system for measuring the mandibular cortical
   width on panoramic radiographs in osteoporosis diagnosis

2. Date : 16-31 Maret 2006
   Penyaji   : Irwan Meilano (Nagoya University)
   Profile   : http://www.seis.nagoya-u.ac.jp/STUDENT/irwan/
   Judul : menunggu konfirmasi dari Pak Irwan. Mungkin sekitar riset
   beliau mengenai gempa bumi.

Moderator diskusi : Anto Satriyo Nugroho  Son Kuswadi

Sekiranya rekan-rekan berminat untuk mengikutinya, dipersilakan untuk
bergabung di milis, dengan mengirim email ke [EMAIL PROTECTED]
berisi :
   - Nama
   - Afiliasi
   - Bidang yang diminati atau riset yang ditekuni
   - lain-lain (sepatah kata, kesan, harapan dsb.)

Deskripsi milis dapat dilihat di http://softcomputing.wordpress.com/

Wassalamualaikum Wr Wb
_
Anto Satriyo Nugroho, Dr.Eng
E-mail :  [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
URL : http://www.asnugroho.net/   Tel. +81-565-46-6638 Fax. +81-565-46-1299
- School of Life System Science  Technology, Chukyo University, Toyota-Japan 
(Visiting Prof.)
- Agency for the Assessment and Application of Technology (P3TIE-BPPT), 
Jakarta-Indonesia


--
GANBARE! NIPPON!
Yahoo! JAPAN JOC OFFICIAL INTERNET PORTAL SITE PARTNER
http://pr.mail.yahoo.co.jp/ganbare-nippon/

--~--~-~--~~~---~--~~
これは、お客様が次の Google グループに申し込まれたことを確認するメッセー
ジです。 Google Groups teknologia group.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 このグループから退会するには、次へメールをお送りください。 [EMAIL PROTECTED]
 For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: The World is Flat: Family Name

2006-02-18 Terurut Topik Afandy Abdul Ghoni
On 2/18/06, Affan Basalamah [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 2/18/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: kelakar Sebenarnya yang tidak saya sepakati dari dulu adalah ambisi Zaki
 untuk keluar dari ITB hidup-hidup. Kalau hanya ingin keluar dari ITB hidup-hidup, cari saja pintu gerbang di Ganesha, terus pilih salah satu angkutan kota. Beres, kan? /kelakar
 ITB, ada apa denganmu? -- modifikasi dari lagu Peterpan.Ini karena cara masuk ke ITB itu pas jaman saya cuma satu : via UMPTN.Tapi keluarnya bisa lewat 3 pintu :1. Lewat Sabuga (sasana budaya ganesha) melalui upacara wisuda, pakai toga
2. Lewat BAA (badan administrasi akademik), artinya di-DO3. Lewat Borromeus (rumah sakit di deket jl. ganesha), artinya jadigila beneran.j/k :)Tapi point 3 ini beneran kok, memang ada mahasiswa yang gila beneran,
artinya mentalnya terganggu.-affan
OOT
Kalo begitu saya musti bersyukur bahwa saya bukan mahasiswa ITB,
walaupun jalan keluar dari ITS juga sama titik dua kurung tutup.
/OOT


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-18 Terurut Topik win_hadi

m.c. ptrwn wrote:
 Kalau saya boleh cerita dikit, ya saya praised orang India + Pakistan
 banget karena mereka memang yang menolong saya banget  padahal
 sodara juga bukan , senegara juga bukan.

 Memang ada spesial gen DNA dengan orang2 itu di sifat tolong
 menolongnya.



Adjie wrote:
 
 Hmmm rasa satu bangsa ini yang kayaknya mulai pudar, hehehe gue pernah
 ketemu sama orang indo di monaco, gue tahu dia orang indo karena sebelumnya
 ngomong dengan temenya eh pas gue tanya make bahasa indo jawabnya make
 bahasa inggris lah  ini yang susah... perasaan gue masih bisa
 ngomong indo,


maaf bila terlalu panjang, tapi ini juga menyangkut masa depan
TEKNOLOGI di Indonesia.

saya masih pengen coba submit mengenai topik ini, lanjutan dari topik
Dinamika perkembangan software India  diposting sebelumnya,
spt yg saya rasakan di hawaii, dan juga Pak Adjie, dan Pak Carlos dari
quote mereka diatas, saya coba mengambil analisa singkat mengenai
dilema kenapa tenaga IT kita yg kerja di LN terutama di tempat2 basah
(dalam artian banyak ilmu bukan cuman banyak duwit) sangat dikit,
adalah lebih di karenakan oleh kebiasaan (atau mentality tepatnya)
bangsa kita yg sialnya di miliki hampir semua golongan masyarakat
indonesia, semua keturunan, suku, agama dll, (atau mungkin karena ini
sifat fitrah dari manusia?)

kebiasaan itu adalah, jumawa (maaf), atau lebih halusnya dikatakan,
pengen dilihat dulu siapa saya sebelum bertanya siapa anda, yg akhirnya
selalu berakhir kepada, eksklusivitas, hilangnya rasa sosial/senasib
terhadap teman sebangsa bila berada di negara orang,

saya melihat, begitu banyak tenaga IT india di luar negara mereka,
walau yg sering kita katakan, mereka itu average dan Indonesia tidak
kalah sebetulnya, dlsb, itu lebih dikarenakan pionir-pionir mereka
terdahulu datang ke negara/tanah harapan baru dng cara yg tidak lebih
beda dengan cara yg dilakukan oleh salah satu kelompok orang indonesia,
yaitu TKI/TKW, menempuh perjalanan berat, numpang tidur ditempat yg
tidak representatif, bekerja kasar, atau hal hal low level lainnya.
yg membedakan akhirnya hanyalah, Org India atau keturunannya tetap
menuntut Ilmu di tempat yg baru, mungkin kita akan suprise bila suatu
saat TKI/TKW ternyata mengambil weekend class untuk degree mereka :-).

sekarang kita lihat berapa ratus ribu TKI/TKW yg melanglang buana ke LN
untuk sesuap nasi?, di titik ini kita akan bertanya, apa yg menyebabkan
jumlahnya menjadi sekian banyak ?

saya rasa jawaban yg paling mungkin adalah rasa senasib dan
sepenangungan dan juga rasa ingin berbagi rejeki, sehingga membuat
kelompok TKI/TKW ini mengajak teman2nya untuk ikut kerja ke LN dan
mereka akhirnya menjadi betah di tempat barunya di LN, karena semakin
banyak teman, semakin tidak terasa beratnya bekerja di LN.

nah, sekarang pertanyaan ini ditujukan ke kelompok melek teknologi
seperti kita, adakah rasa senasib dan sepenangungan ? adakah keperluan
yg mendesak untuk kita2 yg sudah lebih dulu berada di luar negeri
untuk mendatangkan rekan2 kita utk kerja ke luar negeri bagaimana pun
caranya spt TKI/TKW diatas ? misal sampai membantu mereka menyediakan
tempat tinggal, mencarikan jalan untuk bisa kerja secara legal, ataupun
hal yg sampai dilevel, meminjamkan uang untuk modal pendatang baru
hidup di bulan2 pertama kedatangannya di tanah harapan,
mungkin hal diatas tidak akan pernah mampir ke benak kita, karena kita
datang sebagai tenaga yg di bayar dng salary yg lebih manusiawi
dibanding mereka diatas, yg otomatis tidak pernah mengalami masalah
hidup yg berarti.

saya percaya, generasi pertama India yg datang ke tanah harapan
bukanlah orang orang dari kelompok kita kita ini, yg datang sudah
berbekal pengetahuan IT yg luas, sertifikasi berjibun, degree
pendidikan, karena kelompok yg terakhir spt kita ini biasanya sudah
membawa penyakit yg seperti saya sebut diatas.

dan sisa ceritanya, seperti yg kita lihat sekarang, dan hemat saya
janganlah kita menyalahkan sejarah atau menyalahkan pemimpin kita yg
tidak mempunyai arahan yg benar bagaimana membangun bangsa, dan saya
rasa saat inilah pionir2 spt kita, generasi (pertama ?) yg sudah
berdiam di tanah harapan lebih dulu, bisa segera mengadaptasi apa yg
TKI/TKW lakukan, memberikan jalan, membantu dari yg basic2, dlsb,
memang spt terlihat menyuapi ato memanjakan tapi alam akan
menciptakan jalannya sendiri untuk berkembang, mungkin saja generasi2
yg datang dng cara dimanjakan ini, akan membawa generasi berikutnya yg
jauh lebih handal, dan so on, akhirnya banyak deh perusahaan startup yg
dimiliki oleh putra2 Indonesia.

Demikian jalan pikiran dan analisa saya, maaf bila kata2nya menyingung
salah satu perasaan, saya hanya berusaha mencoba melihat dari sisi
lain, sisi orang yg kurang beruntung, sisi orang yg kepingin punya
kesempatan kerja di LN tapi apa daya segala sesuatunya tidak mendukung.


Winahyu.

oh satu hal ampir lewat, saya pengen banget bisa kerja di middle east,
tepatnya di dubai ? ada yg bisa bantu carikan jalan ? :-D



[teknologia] Re: microsoft's local.live.com vs google's maps.google.com

2006-02-18 Terurut Topik Gempur SR
On 2/18/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
tadi banding2in kualitas image microsoft local.live.com danmaps.google.com
saya zoom ke microsoft HQ di microsoft way,redmond,WAhasilnya:1. kualitas satelit image google lebih bagus sedikitSumbernya sama (NAVTEQ) tapi Image yang di GoogleMaps lebih baru (2005), 
tetapi mosaik image di live.com lebih bagus dan lebih baik
2. di local live.com , tiap jalanya diberi nama sehinggalebih gampang menggunakan microsoft live.comSelain live.com
 mendukung Scroll Mouse untuk Zoom In dan Zoom Out,Pemilihan font dan tema warna yang digunakan di live.comlebih baik daripada di GoogleMaps, ini menjadi lebih mudah juga untuk mata
3. ada bird view image yang resolusinya sangat baik,bisa melihat las vegas dan golden gate dengan sangat jernih.
BirdView ini (baru) ada di GoogleEarth :D Jadi skor 2-1 untuk microsoft :)

Fitur yang dimiliki dua site tersebut bagus dan baik,
dan belum ada yang lebih bagus dan baik.Sayang sekali fasilitas yang mereka miliki tidak ada yang compliant dengan 
WMS atau WFS, sebuah stardar untuk publikasi servis GeoSpasialMestinya untuk hal seperti ini di Indonesia, tidak perlu mereka yang memulai.
saya yakin.Di sebuah milist lain,ada polemik tentang performa bakosurtanal sebagai lembaga pemetaan nasional,segi kemudahan akses dan akurasi data (katakanlah: Peta Dasar) yang dimilikinya
dibandingkan dengan kemudahan akses data di luar negeri (katakanlah: IKONOS atau QuickBird)Jangan cari Citra Satellit wiliayah Indonesia di web bakosurtanalcarilah di web NOAA atau JPL NASA, jauh lebih mudah dan murah
Untuk melakukan Foto Udara di wilayah Indonesia harus se-izin TNI AU, Menteri dllSementara dengan Citra Satellit hanya perlu 'sedikit' biaya tanpa harus izin bla ...bla... -- 
Gempur SR,Y!M : gempur_sr

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-18 Terurut Topik Akhmad Fathonih
On 2/18/06, win_hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
sekarang kita lihat berapa ratus ribu TKI/TKW yg melanglang buana ke LNuntuk sesuap nasi?, di titik ini kita akan bertanya, apa yg menyebabkanjumlahnya menjadi sekian banyak ?Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di Indonesia disalurkan seperti halnya TKI? Saya tidak tahu sesusah apa cara menjadi TKI :D. Kira-kira ada yang punya cerita perbandingan bekerja sebagai TKI dengan bekerja sebagai tenaga ahli (khususnya mengenai proses kelaur dari Indonesia menuju negara tujuan)? Sepertinya menarik untuk disimak :). 
Ayooo, yang di jepang cerita dong :D*minat ke jepang*-- Akhmad Fathonih | http://blog.neofreko.com | http://jogja.linux.or.id
Are you geek enough to handle all these sh**s?This is my way of Ninja (Naruto, Konoha Village)

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: Colloquium I milis softcomputing

2006-02-18 Terurut Topik Zaki Akhmad
Waalaikumsalam warahmatullah.

Terimakasih Mas Anto untuk informasinya. Semoga dapat dimanfaatkan
dengan optimal oleh teman-teman yang berminat di bidang ini.

Sekian
Zaki Akhmad
http://www.zakiakhmad.info


--~--~-~--~~~---~--~~
これは、お客様が次の Google グループに申し込まれたことを確認するメッセー
ジです。 Google Groups teknologia group.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 このグループから退会するには、次へメールをお送りください。 [EMAIL PROTECTED]
 For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-18 Terurut Topik m.c. ptrwn


Akhmad Fathonih wrote:
 On 2/18/06, win_hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  sekarang kita lihat berapa ratus ribu TKI/TKW yg melanglang buana ke LN
  untuk sesuap nasi?, di titik ini kita akan bertanya, apa yg menyebabkan
  jumlahnya menjadi sekian banyak ?
 

 Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di222
 Indonesia disalurkan seperti halnya TKI? Saya tidak tahu sesusah apa cara
 menjadi TKI :D. Kira-kira ada yang punya cerita perbandingan bekerja sebagai
 TKI dengan bekerja sebagai tenaga ahli (khususnya mengenai proses kelaur
 dari Indonesia menuju negara tujuan)? Sepertinya menarik untuk disimak :).


Kalau untuk ke Silicon Valley sebagai expat, memang sedang saya lakukan
SAAT INI.

Kalau ada yang minat telefono telefono saja .. ASAP sebelum Maret :)

Carlos


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-18 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di
 Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?

Saya pernah punya perusahaan yang mencoba menyalurkan tenaga IT
ke luar negeri. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan.

1. Job desc. yang ada di luar negeri seringkali sangat spesifik
   dan membutuhkan requirement yang cukup tinggi.
   Misalnya, waktu itu ada tawaran untuk orang yang mengerti
   cardpac dengan jam terbang minimail 5 tahun.
   Mana ada di Indonesia? (Kalaupun ada, sudah mapan di tempat
   kerjanya.)

2. Tenaga kerja di Indonesia kurang pengalaman kerja.
   (Kebanyakan kuliah kali? kurang praktek.)
   Mau tanya ... ada di antara rekan-rekan yang punya pengalaman
   Java 7 tahun? ;-)
   Kalaupun ada biasanya tidak ingin pindah kerja.

3. Tenaga kerja Indonesia lebih manja.
   Pernah kami kirim ke LN, belum apa-apa udah minta pulang :(
   hik hik hik. Belum lagi kalau fasilitas di LN gak bagus,
   minta yang bagus atau pulang.
   Padahal tenaga kerja India mau kerja desak-desakan.

Apa lagi ya?

-- budi

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-18 Terurut Topik Affan Basalamah

On 2/18/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 3. Tenaga kerja Indonesia lebih manja.
Pernah kami kirim ke LN, belum apa-apa udah minta pulang :(
hik hik hik. Belum lagi kalau fasilitas di LN gak bagus,
minta yang bagus atau pulang.
Padahal tenaga kerja India mau kerja desak-desakan.

Ya gimana nggak pengen pulang pak,
negara Indon ini kan enak, musimnya cuma dua, negara jamrud
khatulistiwa, bukan lautan hanya kolam susu, tongkat batu dan kayu
jadi tanaman. Makanan enak, murah dan banyak. Sementara di sana
makanannya kebanyakan nya ajaib.

Saya pernah makan sejenis kwetiau di satu-satunya warung halal di AIT
Thailand, rasanya aneh bin ajaib, makannya saya paksa-paksain masuk ke
perut. Terus disana gak ada teh botol, ada juga green tea, rasanya
kacau. Lalu temen saya makan makanan india Chicken Masala dia nya
bermasalah, gak enak katanya. Saya coba, memang agak ajaib, tapi masih
mendingan.

Walaupun di Bandung jalanan macet gara2 angkot ama mobil plat B, tapi
di luar negeri kan gak ada Sari Bundo ama Natrabu :))

-affan

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-18 Terurut Topik Akhmad Fathonih
On 2/18/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 2/18/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote: Dari kemaren saya bertanya-tanya sendiri, bisakah tenaga ahli (IT) di Indonesia disalurkan seperti halnya TKI?
Saya pernah punya perusahaan yang mencoba menyalurkan tenaga ITke luar negeri. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan.1. Job desc. yang ada di luar negeri seringkali sangat spesifik dan membutuhkan requirement yang cukup tinggi.
 Misalnya, waktu itu ada tawaran untuk orang yang mengerti cardpac dengan jam terbang minimail 5 tahun. Mana ada di Indonesia? (Kalaupun ada, sudah mapan di tempat kerjanya.)Ini sepertinya tidak selalu demikian. Hari ini baru aja daftar ke 
monster.com (setelah muncul link-nya di thread yang lain ;) ) . Ternyata dari bebrapa lowongan yang saya baca, tetap saja ada requirement yang untuk jabatan palugada. Proficient with PHP, proficient MySQL and Oracle. Bisa HTML dan _javascript_, bisa membuat desain UI yang bagus. Punya pengetahuan networking, dan lain-lain. Halah, kayak superman aja maunya. Akhirnya jadi mikir lagi, sebenarnya mau spesialisasi atau maen hajar belajar semua tapi dengan resiko dapat cuma kulitnya saja? 
2. Tenaga kerja di Indonesia kurang pengalaman kerja. (Kebanyakan kuliah kali? kurang praktek.)
 Mau tanya ... ada di antara rekan-rekan yang punya pengalaman Java 7 tahun? ;-) Kalaupun ada biasanya tidak ingin pindah kerja.Kalau ini memang harus diakui. Hehehe. Sering dijumpai lowongan yang requirementnya spesifik namun sayangnya meminta pengalaman kerja di atas 2 tahun. Padahal pengennya segera dapet pekerjaan yang lebih menjanjikan dalam kurun yang tidak terlalu lama dari dua tahun :D. 
I guess good job comes with a good cost eh? (tidak selalu tapi sering) :D-- Akhmad Fathonih | http://blog.neofreko.com | 
http://jogja.linux.or.idAre you geek enough to handle all these sh**s?This is my way of Ninja (Naruto, Konoha Village)

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: [OOT] EYD? (Re: SBY)

2006-02-18 Terurut Topik Ben
On 2/18/06, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sila kembali pada topik teknis situs Web tersebut.
apakah memang ini yang diinginkan oleh sdr dipo tadi? maunya
milis ini hanya membahas soal teknis saja dan sedikit aja menyinggung
di luar urusan teknis lantas jadi OOT?

Menurut saya sih, mengenai pembahasan soal EYD di situs web Presiden itu, masih ada hubungannya dgn dunia IT.
-- Benhttp://sembarang.com/2006/02/15/cerita-di-balik-perang-teluk-versi-seorang-marinir/


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] [tanya] buka caddy toshiba

2006-02-18 Terurut Topik Ben
halo,
bgmn buka sekrup pada caddy-nya hard disk laptop toshiba 780 dvd ya?
saya udah coba-coba kagak bisa. kalo dipaksa, takut rusak.
udah googling, masih gak ketemu juga.

ada yg tahu caranya?
apa butuh caddy tersendiri kalo perlu ganti hard disk?

thanks.-- Benhttp://sembarang.com/2006/02/15/cerita-di-balik-perang-teluk-versi-seorang-marinir/


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: microsoft's local.live.com vs google's maps.google.com

2006-02-18 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 2/18/06, Gempur SR [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jangan cari Citra Satellit wiliayah Indonesia di web bakosurtanal
 carilah di web NOAA atau JPL NASA, jauh lebih mudah dan murah

Biarlah Bakosurtanal bergerak di daerah yang menjadi kekuasaannya
dan kalau kita hendak bermain di sisi teknis cari saja solusi yang
lebih membawa manfaat bagi banyak orang. ;)

Liberalisasi? Sekalipun saya agak berhati-hati juga dengan neo-liberalisasi.

 Untuk melakukan Foto Udara di wilayah Indonesia harus se-izin TNI AU,
 Menteri dll
 Sementara dengan Citra Satellit hanya perlu 'sedikit' biaya tanpa harus izin
 bla ...bla...

Ini manfaat investor yang berwawasan teknologi. Jika ada perusahaan
besar (dan barangkali perlu punya kedekatan personal juga dengan
kalangan atas) pasang kuda-kuda, urusan izin bla-bla itu cukup
dilakukan oleh satu pihak dan setelah itu hasilnya dapat dinikmati
banyak kalangan. Seperti zaman TPI muncul dulu: rasanya saat itu
hampir mustahil mendirikan televisi swasta, tapi karena pendiri TPI
punya kuasa yang hampir tak-terbantah, ya bisa gol juga.

--
amal

--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google 
teknologia grup.
 To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
 Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada 
http://groups.google.com/group/teknologia
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: mengadaptasi cara TKI/TKW untuk membangun dunia IT indonesia.

2006-02-18 Terurut Topik Ronny Haryanto
On Sat, Feb 18, 2006 at 09:44:42PM +0700, Budi Rahardjo wrote:
 1. Job desc. yang ada di luar negeri seringkali sangat spesifik dan
 membutuhkan requirement yang cukup tinggi. Misalnya, waktu itu ada
 tawaran untuk orang yang mengerti cardpac dengan jam terbang
 minimail 5 tahun. Mana ada di Indonesia? (Kalaupun ada, sudah mapan
 di tempat kerjanya.)

Dari yg pernah saya baca dr salah satu employer, mereka walaupun post
requirements yg agak tinggi tapi masih dapat kiriman CV dr bbrp org yg
gak memenuhi syarat 100% dan masih dipertimbangkan oleh mereka. Mereka
menghargai semangat, keberanian dan niat untuk belajarnya. Kadang2
mungkin sengaja mereka cari org yg berani begitu. Jadi jangan buru2
takut liat requirements tinggi. Kalo kurang2 dikit dicoba aja kalo
memang tertarik. Tapi berani asal gak ngawur juga, kalo dia minta Java
kita gak bisa Java sama sekali nah itu mungkin ngawur dan buang2 waktu
utk kedua pihak.

Ronny


signature.asc
Description: Digital signature


[teknologia] Re: SBY

2006-02-18 Terurut Topik Radia Latief
On 2/18/06, Dipo Prasetyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
berbahasa masih manjadi kendala untuk alih teknologi. Saya berharap sby dalam situs jejaringnya menyediakan peluang itu, atau mempersiapkan bahasa lainnyayang lebihkonsisten. Alamat
http://www.presidensby.info/ini sudah sepatutnya digantikan 
http://jjj.presidensby.co.id
, hal nama kecil yang berarti ini dan sangat mudah dilakukan untuk jangka waktu dekat. Secara isi situs, saya sangat menghargai hasil karya ini. Jejaring. Kalau ini merupakan istilah yang benar untuk Web, rasanya saya nggak akan memakainya :-p Pengembangan Situs Jejaring? Saya masih menerima Pengembangan Situs Web, walaupun banyak yang berhenti sampai Pengembangan Website.
Saya setuju dan terus mempelajari penggunaan bahasa yang benar, seperti mengubah daripada merubah, citra daripada image (apalagi imej), standardisasi daripada standarisasi, dan sebagainya, selama bahasa Indonesia yang digunakan tidak lebih asing daripada istilah-istilah yang sudah biasa didengar.
Ada nggak yang bisa menjelaskan, apa saja kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk menyerap sebuah istilah asing? Kenapa banyak kata dalam bahasa kita yang sebetulnya merupakan serapan dari berbagai bahasa asing, tapi keyboard, e-mail, dan mouse, tidak boleh diserap? 
Saya pernah dengar alasan penterjemahan besar-besaran ini adalah agar masyarakat awam lebih mudah memahami istilah-istilah komputer. Kalau saya pikir, buatkan aja FAQ yang lengkap untuk istilah-istilah asing tersebut, daripada dijelaskan tentang Unduh, lalu nanti mereka main internet nemu Download malah nanya, ini maksudnya apa ya? oo, unduh., kan jadi 2 kali kerja.
OT:TIJA sekarang udah nggak ada, berganti menjadi (kalau nggak salah) Ancol Bay City Area. Jadi kalau RUU bahasa jadi disahkan, minimal ada sedikit hiburan yang membuat tertawa, yaitu melihat mereka gonta-ganti nama, hehehe.


--~--~-~--~~~---~--~~
Anda menerima pesan ini karena Anda tergabung pada grup Grup Google teknologia grup.  To post to this group, send email to teknologia@googlegroups.com  Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]  Untuk pilihan lainnya, lihat grup ini pada http://groups.google.com/group/teknologia  -~--~~~~--~~--~--~---