[teknologia] Re: Google Romance - Borg Alert Level 1

2006-04-12 Terurut Topik Fatih
semoga tidak bisa, kemaren lusa google baru saja beli algoritma search engine ORION milik mahasiswa s3 australia yg dia buat bekerja sama dg profesornya.

kelebihan dari orion ini (dan ini mgkn yg menarik google unt. membelinya) adalah sistem pencarian yg baru, yakni, begitu kita tekan search, yg keluar adalah bukan hanya link info yg kita cari, tapi juga sekaligus abstraksinya.


salam,Fatihhttp://afsyuhud.blogspot.com 
On 4/12/06, Ronald [EMAIL PROTECTED] wrote:
Jadi kepikir, doomsday mungkin dimulai pas Google merger samaMicrosoft? :-D
-- 


[teknologia] Windows XP Anda Adakah Telah Dikemas kini?

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Windows XP Anda Adakah Telah Dikemas kini?

Artikel ini di Internet

http://groups.yahoo.com/group/haris/message/223
http://groups.google.com.my/group/hafnie

Secanggih mana mana perisian anti-virus, sekerap mana kemas kini
definasi virus dilakukan, tanpa membuat kemas kini kepada sistem
operasi Windows XP, masih terbuka jalan buat trojan dan virus
untuk menyerang.

Ramai pengguna komputer WIndows XP tidak menyedari wujudnya Windows
XP Automatic Updates. Ia adalah bertujuan untuk memudahkan muat turun
kemas kini kepada ralat Windows XP oleh Microsoft melalui Internet.
Dengan cara ini, pengguna Windows XP tidak perlu lagi melawat laman
khusus seperti http://windowsupdate.microsoft.com/

Oleh kerana kebanyakan kemas kini daripada Microsoft adalah critical
kepada keselamatan Windows XP, maka kemas kini perlu dimuat turun
secepat mungkin. Sifat manusia yang mungkin terlupa atau tidak
menyedari ada kemas kini terbaru maka Automatic updates ini telah
menjadi satu keperluan untuk dijalankan terutama bagi Windows XP
yang telah dikemas kini dengan Service Pack 2 (SP2).

Kemas kini menjadi penting sekiranya Windows XP anda masih lagi
dengan Service Pack (SP) 1 atau tiada langsung SP. Cara untuk
memeriksanya :-

Cari Ikon My Computer di atas Desktop atau pada butang Start. Dengan
Klik butang kanan tetikus

My Computer - Properties.

Rujuk penyataan Windows XP pada System: yang akan dituruti sama ada
Home atau Pro dan kemudian jenis SP.

Jam masa Automatic Updates perlu diperiksa. Klik tab Automatic Updates
Buatlah pilihan Automatic (Recommended) dan diikuti dengan masa yang
sesuai. Dicadangkan pilih Every Day dan masa Internet dapat dicapai
dan komputer biasa digunakan dalam jangka masa yang panjang. Sebagai
contoh jika di pejabat pukul 10 pagi adalah masa yang sesuai manakala
di rumah mungkin sekitar pukul 9 malam.

Kemas kini akan dimuat turun secara automatik. Bergantung komputer
pelayan Microsoft, jenis-jenis kemas kini yang diperlukan dan kelajuan
Internet anda. Kemas kini akan mengambil masa tertentu untuk muat
turun. Apabila kemas kini bermula, satu icon bumi berserta logo
Microsoft akan kelihatan di tepi kanan bawah di bahagian jam Windows
XP.

Sebelum SP2, Windows update yang telah dimuat turun perlu dipasang
sendiri dengan klik icon perisai kuning berlambang tanda seruan. Icon
ini menggantikan icon muat turun itu tadi. Pilihlah Express Install
dan kemudian butang Next dan kemudian Install.


Untuk Windows XP dengan SP2, setelah update dimuat turun, kemas
kini boleh dilakukan sama ada seperti diatas atau sewaktu shutdown
Windows XP, ia akan dilakukan secara automatik. Jika dilakukan
sewaktu shutdown, anda perlu tunggu lebih lama sedikit daripada
biasa sewaktu Windows memasang update baru.

Jika anda tidak mahu memasang update sewaktu shutdown tekanlah
terus butang shift sebelum menekan butang shutdown. Namun begitu
update masih perlu dilakukan dan ia akan ditanya pada shutdown
lain nanti.

Sekiranya anda sering melakukan update, jangka masa kemas kini
akan menjadi semakin kurang dan adakala ia tidak disedari.

Bagi anda yang tidak dapat membuat kemas kini atas sebab-sebab
perlesenan, tindakan awal yang anda boleh lakukan adalah dengan
melakukan beberapa perkara penting sebagai pelan tindakan sementara.

(1) Pastikan Firewall bina dalam Windows XP dijalankan.

(2) Pastikan Antivirus terbaru dipasang.

(3) Pastikan anda tidak menggunakan Internet Explorer kerana banyak
kelemahan Windows XP adalah daripada Internet Explorer.

Untuk perkara pertama ia boleh dilakukan berdasarkan artikel ini.
http://www.microsoft.com/windowsxp/using/networking/learnmore/icf.mspx
http://www.dshield.org/clients/windows_xp_firewall_setup.html

Untuk perkara kedua boleh muat turun

http://free.grisoft.com/ (Free Edition) http://www.clamwin.com/
(Open Source)

Untuk perkara tiga, Mozilla Firefox adalah pilihan yang terkini. Sila
lawat laman http://www.wanita.us/firefox.php untuk artikel tentangnya
atau muat turun di http://www.mozilla.org/

Diharapkan artikel ini dapat menyedarkan pengguna Windows XP
kepentingan kemas kini Windows XP anda kerana ia mampu dalam
melindungi kepentingan dan data anda.


Wassalam.

Harisfazillah Jamel
12APR2006

Bukan Sekadar Internet Sahaja Nantikan kehadiran buku ini
dipasaran...

http://www.geocities.com/lovhafnie

Linux
http://linuxdotmy.multiply.com/

Irank - Uji Ranking Anda
http://irank.wanita.us/



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Estananto wrote:

 Saya tertarik betul dengan pernyataan bahwa komunikasi
 di komputer adalah formalisasi komunikasi di dunia
 nyata. Nah. karena pola komunikasi di dunia nyata
 berbeda2 tergantung kultur, demografi, dll, mestinya
 ada arsitektur komunikasi berbeda antar daerah budaya
 dong? Lalu bagaimana bentuk antarmuka antara mereka?
 Pertanyaan lain: kalau tesis di atas valid, selama ini
 kita memakai standar Barat/US, tapi kita sesuaikan
 dengan kultur kita. Contohnya Friendster, kata pak
 Made. Tapi apa mungkin yang terjadi sebaliknya, yaitu
 kita membuat sistem komunikasi komputer yang spesifik
 untuk kultur kita seperti misalnya information-based
 agriculture business for small farmers?

 Salam,
 Nano
 Munich

Atau yang terjadi malah bisa sebaliknya, bahwa pada struktur formalnya,
komunikasi manusia itu sebenarnya sama saja (atau bisa di-reduksi ke
beberapa set formula) - bahwa budaya/kultur/demografi itu ternyata
hanya syntactic sugar ... ;-)

Dari sisi bisnisnya, banyak sekali aplikasi social network ini. Bagi
kita di indo.com, yang bergerak dalam bidang pariwisata melalui
Internet, kita tau kalau untuk travel di dunia nyata, rekomendasi dari
teman/keluarga mempunyai nilai yang sangat, sangat tinggi dalam
menentukan keputusan/pilihan bagi si orang yang akan travel. Mulai dari
mau travel ke mana, pake airline apa, tinggal di hotel mana, di tempat
tujuan ngapain aja, dsb. Kalau rekomendasinya tercantum dalam satu web
site, atau di-email sesuai dengan permintaan, saya bayangkan nilai
rekomendasinya akan jauh lebih tinggi kalau si pembaca menganggap yang
memberikan rekomendasi dianggap trustworthy/credible/respectable. Dan
social network yang satu dengan yang lainnya juga mungkin punya
perbedaan tingkat kredibilitas dalam rekomendasi (bintang lima di ebay
vs bintang lima di amazon etc - mungkin ada bisnisnya juga jadi
arbiter/clearing house of trustworthiness...)

Kalau di Indonesia ada yang punya ide-ide menarik tentang social
network, dan perlu angel investor, let me know...

--Eka Ginting
  indo.com



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik m.c. ptrwn

[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Estananto wrote:
 
 tujuan ngapain aja, dsb. Kalau rekomendasinya tercantum dalam satu web
 site, atau di-email sesuai dengan permintaan, saya bayangkan nilai
 rekomendasinya akan jauh lebih tinggi kalau si pembaca menganggap yang
 memberikan rekomendasi dianggap trustworthy/credible/respectable. Dan
 social network yang satu dengan yang lainnya juga mungkin punya

Contoh online sosial recommendation yang terkenal:
- Ebay Feedback Rating
- Paypal Feedback Rating
- Amazon.com Book Reviews

 perbedaan tingkat kredibilitas dalam rekomendasi (bintang lima di ebay
 vs bintang lima di amazon etc - mungkin ada bisnisnya juga jadi
 arbiter/clearing house of trustworthiness...)

Sudah ada.

Untuk di Ebay/Ecommerce , cara lain untuk meyakinkan pihak pembeli
kalau penjualnya trustworthiness selain Feedback yaitu menggunakan jasa
arbiter/clearing house seperti SquareTrade:
http://www.squaretrade.com



 Kalau di Indonesia ada yang punya ide-ide menarik tentang social
 network, dan perlu angel investor, let me know...
 
 --Eka Ginting
   indo.com



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Arif Widianto wrote:
...
 Kalau menurut saya, e-Commerce Indonesia akan maju bila:
 1. Tersedia payment gateway yang terbuka seperti paypal misalnya, mudah
 dibuat/dipakai/diutilize siapa saja, bahkan patikelir blog semacam kita.
 2. Siapa yang mau memulai payment gateway di sini? Siapa yang punya bos gih
 ajuin proposal ke bosnya untuk memulai ginian, kerjasama dengan bank seperti
 BCA kan bisa juga. Sebenarnya pay.indo.com sepertinya bagus, sayang hanya
 ekslusif.
 3. Kalau payment gateway jalan, bisnis apa pun akan jalan.
 4. Kalau adsens ala Indonesia akan tumbuh.

...
 Salam,
 Arif

Setuju tentang perlunya payment gateway. Kita di indo.com lumayan
jungkir balik - sampe pake account di Bank of Bermuda baru bisa punya
e-commerce beneran.

Untuk #2: thanks untuk komentar positifnya tentang pay.indo.com.
Maksudnya eksklusif bagaimana?

Pay.indo.com itu layanan payment gateway untuk transaksi kartu kredit -
biar bisa buka toko dan bertransaksi e-commerce beneran (bukan
e-commerce ecek-ecek yang kartu kreditnya di-email dulu). Untuk bisa
menerima kartu kredit secara virtual - sama dengan persyaratan untuk
bisa terima kartu kredit secara fisik - harus badan hukum/perusahaan -
gak bisa perorangan. Apa ini maksudnya eksklusif?

Launch awalnya kita di pay.indo.com, kita tawarkan ke hotel-hotel yang
sudah jadi partner kita di indo.com. Kenapa? Resiko bisnisnya jauh
berkurang kalau dealing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah kita
kenal - kita tau manajemen, owner, bahkan terus menerus ada hubungan
transaksi/komersial. Mungkin untuk partikelir/perorangan, perlu ada
semacam credit rating agencynya di Indonesia? Mungkin dimulai di
teknologia/social network dalam satu mailing list?

Kalau ada yang punya ide untuk ngembangin paypal versi Indonesia, let's
talk... Kita siap dukung...

--Eka Ginting
  indo.com



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik enda nasution
On 4/12/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
Arif Widianto wrote:... Kalau menurut saya, e-Commerce Indonesia akan maju bila: 1. Tersedia payment gateway yang terbuka seperti paypal misalnya, mudah dibuat/dipakai/diutilize siapa saja, bahkan patikelir blog semacam kita.
 2. Siapa yang mau memulai payment gateway di sini? Siapa yang punya bos gih ajuin proposal ke bosnya untuk memulai ginian, kerjasama dengan bank seperti BCA kan bisa juga. Sebenarnya 
pay.indo.com sepertinya bagus, sayang hanya ekslusif. 3. Kalau payment gateway jalan, bisnis apa pun akan jalan. 4. Kalau adsens ala Indonesia akan tumbuh Salam, Arif
Setuju tentang perlunya payment gateway. Kita di indo.com lumayanjungkir balik - sampe pake account di Bank of Bermuda baru bisa punyae-commerce beneran.Untuk #2: thanks untuk komentar positifnya tentang 
pay.indo.com.Maksudnya eksklusif bagaimana?Pay.indo.com itu layanan payment gateway untuk transaksi kartu kredit -biar bisa buka toko dan bertransaksi e-commerce beneran (bukan
e-commerce ecek-ecek yang kartu kreditnya di-email dulu). Untuk bisamenerima kartu kredit secara virtual - sama dengan persyaratan untukbisa terima kartu kredit secara fisik - harus badan hukum/perusahaan -
gak bisa perorangan. Apa ini maksudnya eksklusif?Launch awalnya kita di pay.indo.com, kita tawarkan ke hotel-hotel yangsudah jadi partner kita di indo.com
. Kenapa? Resiko bisnisnya jauhberkurang kalau dealing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah kitakenal - kita tau manajemen, owner, bahkan terus menerus ada hubungantransaksi/komersial. Mungkin untuk partikelir/perorangan, perlu ada
semacam credit rating agencynya di Indonesia? Mungkin dimulai diteknologia/social network dalam satu mailing list?Kalau ada yang punya ide untuk ngembangin paypal versi Indonesia, let'stalk... Kita siap dukung...

Halo Bang Eka, melihat jumlah pengguna telepon selular
di Indonesia akan lebih mudah menggolkan layanan payment gateway yg
tidak hanya online tapi juga mencakup (atau menggabungkan) pangsa
pasar pengguna telepon seluler ini.

Paypal sudah meluncurkan Paypal Mobile (https://www.paypal.com/mobile), yang didului oleh TextPayMe (https://www.textpayme.com/)

Saya udah pernah coba usulkan ini ke temen-temen yang bergerak di
bidang mobile programming seperti BrainCode, tapi mkn perlu dukungan
dari pihak telco dan financenya sekalian.
--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com


[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Maksud saya arbiter/clearing house, yang independen dari pasarnya,
bukan record di pasar yang bersangkutan saja. Ibaratnya ebay itu satu
pasar/ekonomi, amazon satu pasar/ekonomi. Kalo saya bintang lima di
ebay, tapi belum pernah transaksi di amazon, kan idealnya saya gak
mulai dari nol. Seperti kartu kredit, begitu saya punya dari satu bank,
dengan rating tertentu (e.g. limit USD X), kalo saya apply kartu kredit
lain, gak dianggap start dari nol. 

--Eka Ginting
  indo.com



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik m.c. ptrwn


[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Enda,

 Completele agree... Model paypal di Indonesia harus nyangkut ke mobile
 juga.

 Pay.indo.com bisa dipake untuk mobile. Lebaran lalu, kita luncurkan
 layanan XL Mudik yang bisa cek ada seat pesawat atau tidak
 (interkoneksi dengan Abacus), dan langsung bisa booking tiket pesawat
 dengan bayar pake kartu kredit - powered by pay.indo.com. Karena belum
 e-ticketing, tiket akan diissue dan diantar. Masalah utamanya,
 interface pake SMS untuk pembayaran melalui kartu kredit cukup repot.

 Saya rasa model paypal akan bisa lebih jalan... Cuma memang perlu
 kordinasi panjang lebar dengan telco.

kenapa telco yang jadi bottlenecknya ? dari pihak telco atau penyedia
jaringan kan seharusnya data apa yang dilewati diatasnya transparan
transparan saja :)


-mcp



 
 --Eka Ginting
   indo.com



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik Made Wiryana
On 4/12/06, m.c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
 network yg besar. nah jika kita bisa mengerti apa yg membuat social network searchable, kita bisa aplikasikan ke jaringan p2p dan bisa juga membuat search engine yg lebih canggih daripada google sekarang.
yang saya curious, bagaimana cara tahunya bahwa konsep dan algoritmayang dibikin itu benar , berhasil dan lebih canggih dari 'centralizedsearch-nya' google ?Sebetulnya Google bukan saja hebat di sisi algoritma search-nya, tetapi diimplemntasi sistem mereka yg menganut aliran reliabilitas di sisi perangkat lunak (tidak mengandalkan beberapa mesin besar utk melakukan halttersebut).
Disebut centralized sebetulnya kurang tepat juga si Google itu, karena pada implementasinya mereka punya mesin index tersebar yang menanangani proses query tersebut Di IEEE MIcro pernah dibahas arsitektur sistem Google ini.
Tapi dari sisi otoritas memang Google adalah model search yang sentralisasi (data dikuasai oleh 1 entiti) pada modle P2P otoritas tidak di 1 entitas.IMW


[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik Made Wiryana
On 4/12/06, Estananto [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] schrieb: Salah satu contoh trust model di P2P vs trust model di hierarki. Pada struktur sosial tertentu model hierarku lebih mudah
 diterima (dan bisaSaya tertarik betul dengan pernyataan bahwa komunikasidi komputer adalah formalisasi komunikasi di dunianyata. Nah. karena pola komunikasi di dunia nyataberbeda2 tergantung kultur, demografi, dll, mestinya
ada arsitektur komunikasi berbeda antar daerah budayadong? Lalu bagaimana bentuk antarmuka antara mereka?Suka atau tidak suka memang begitu, ini terlihat pada prefernsi model komunikasi yang lebih diterima oleh berbagai budaya (menurut Hofstede kita bisa klasifikaskan budaya berdasarkan grup etnis, latar belakang kerja dsb). Sebagai contoh orang Indonesia memiliki kecenderungan mudah menerima teknologi chat ketimbang orang Jerman. 
Begitu juga dalam penggunaan friendster, orkut berbeda sekali antara orang indonesia dan Jerman (he he walau sama-sama ABG). Hal ini akan mempengaruhi pola komunikasi, pola otentifikasi dsb
Pertanyaan lain: kalau tesis di atas valid, selama inikita memakai standar Barat/US, tapi kita sesuaikandengan kultur kita. Contohnya Friendster, kata pakMade. Tapi apa mungkin yang terjadi sebaliknya, yaitu
kita membuat sistem komunikasi komputer yang spesifikuntuk kultur kita seperti misalnya information-basedagriculture business for small farmers?Mengapa tidak pendekatan ethnocomputing memulai hal ini, Melihat kebutuhakn komputasi/komunikasi berdasarkan kultur yang ada. Masalahnya kita sering menganggap dunia ini sama.
IMW


[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik Made Wiryana
On 4/12/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
Estananto wrote: Saya tertarik betul dengan pernyataan bahwa komunikasi di komputer adalah formalisasi komunikasi di dunia nyata. Nah. karena pola komunikasi di dunia nyataAtau yang terjadi malah bisa sebaliknya, bahwa pada struktur formalnya,
komunikasi manusia itu sebenarnya sama saja (atau bisa di-reduksi kebeberapa set formula) - bahwa budaya/kultur/demografi itu ternyatahanya syntactic sugar ... ;-)Kalau orang belajar Language sekitar sebelum tahun 2000 mungkin akan mengambil pendekatan seperti ini (formalisasi bahasa bisa dilakuakn utk semua bahasa sehingga bsia membentuk model kanonik). Tetapi setelah 2000 dunia bergeser lagi. Ternyata hal itu tidak memungkinkan. Social construction bermain cukup penting di dalam bahasa ini.
Penelitian Hofstede (dan bukunya) merupakan salah satu tonggak yang lumayan merubah pandangan ini di dunia komputer (IT). 
juan ngapain aja, dsb. Kalau rekomendasinya tercantum dalam satu website, atau di-email sesuai dengan permintaan, saya bayangkan nilairekomendasinya akan jauh lebih tinggi kalau si pembaca menganggap yangmemberikan rekomendasi dianggap trustworthy/credible/respecta
ble. Dansocial network yang satu dengan yang lainnya juga mungkin punyaperbedaan tingkat kredibilitas dalam rekomendasi (bintang lima di ebayvs bintang lima di amazon etc - mungkin ada bisnisnya juga jadi
arbiter/clearing house of trustworthiness...)Bagaimana menganggap penting suatu rekomendasi ini sangat bergantung pada kultur setempat boleh percaya boleh tidak :-). Sayangnya sebagian besar pendekatan atau riset di dunai TI masih dikuasai pendekatan dari Western yg relatif homogen.
IMW


[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]


Made Wiryana wrote:
 On 4/12/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  Estananto wrote:
  
   Saya tertarik betul dengan pernyataan bahwa komunikasi
   di komputer adalah formalisasi komunikasi di dunia
   nyata. Nah. karena pola komunikasi di dunia nyata
 
  Atau yang terjadi malah bisa sebaliknya, bahwa pada struktur formalnya,
  komunikasi manusia itu sebenarnya sama saja (atau bisa di-reduksi ke
  beberapa set formula) - bahwa budaya/kultur/demografi itu ternyata
  hanya syntactic sugar ... ;-)

 Kalau orang belajar Language sekitar sebelum tahun 2000 mungkin akan
 mengambil pendekatan seperti ini (formalisasi bahasa bisa dilakuakn utk
 semua bahasa sehingga bsia membentuk model kanonik).  Tetapi setelah 2000
 dunia bergeser lagi. Ternyata hal itu tidak memungkinkan. Social
 construction bermain cukup penting di dalam bahasa ini.

 Penelitian Hofstede (dan bukunya) merupakan salah satu tonggak yang lumayan
 merubah pandangan ini di dunia komputer (IT).

Made,
Jadi ngerasa tua nih... Terakhir baca paper formal language awal -
pertengahan tahun 90an... ;-)

Btw, ada referencenya penelitian si Hofstede ini? (kalo bisa executive
summary / popular versionnya - udah lama gak baca journal - ntar malah
pusing).

  juan ngapain aja, dsb. Kalau rekomendasinya tercantum dalam satu web
  site, atau di-email sesuai dengan permintaan, saya bayangkan nilai
  rekomendasinya akan jauh lebih tinggi kalau si pembaca menganggap yang
  memberikan rekomendasi dianggap trustworthy/credible/respectable. Dan
  social network yang satu dengan yang lainnya juga mungkin punya
  perbedaan tingkat kredibilitas dalam rekomendasi (bintang lima di ebay
  vs bintang lima di amazon etc - mungkin ada bisnisnya juga jadi
  arbiter/clearing house of trustworthiness...)

 Bagaimana menganggap penting suatu rekomendasi ini sangat bergantung pada
 kultur setempat boleh percaya boleh tidak :-).  Sayangnya sebagian besar
 pendekatan atau riset di dunai TI masih dikuasai pendekatan dari  Western
 yg relatif homogen.


 IMW

Absolutely. Pernah ngobrol dengan yang bikin auction site di indonesia
tahun 2000-an yang lalu. Dia bilang: we did everything ebay did -
feedback, free listing, etc, etc - but transactions did not happen.
Trust?

Pertanyaan praktisnya, what would work in Indonesia?

Btw, thanks to this discussion - saya barusan nge-download
tulisan-tulisannya Jon Kleinberg dan tulisannya Mas Roby Muhamad di
Science Mag tentang Global Social Network. Kalo direplikasi via SMS
menarik gak ya?

Kita juga pernah lakukan viral campaign via email - meminta yang
menerima mem-forward ke teman-temannya. Insentifnya berbagai macam
hadiah. Email yang diforward jumlahnya juga beraneka ragam - mulai dari
beberapa ribu (waktu hadiahnya buku Harry Potter) hingga 100 ribu lebih
(waktu hadiahnya diamond). Kira-kira menarik untuk dianalisa lebih
lanjut gak Mas Roby? We are certainly interested to learn what it might
say...

--Eka Ginting
  indo.com



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik Arif Widianto
On 4/12/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
Untuk #2: thanks untuk komentar positifnya tentang pay.indo.com.Maksudnya eksklusif bagaimana?Pay.indo.com itu layanan payment gateway untuk transaksi kartu kredit -
biar bisa buka toko dan bertransaksi e-commerce beneran (bukane-commerce ecek-ecek yang kartu kreditnya di-email dulu). Untuk bisamenerima kartu kredit secara virtual - sama dengan persyaratan untukbisa terima kartu kredit secara fisik - harus badan hukum/perusahaan -
gak bisa perorangan. Apa ini maksudnya eksklusif?Launch awalnya kita di pay.indo.com, kita tawarkan ke hotel-hotel yangsudah jadi partner kita di 
indo.com. Kenapa? Resiko bisnisnya jauhberkurang kalau dealing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah kitakenal - kita tau manajemen, owner, bahkan terus menerus ada hubungantransaksi/komersial. Mungkin untuk partikelir/perorangan, perlu ada
semacam credit rating agencynya di Indonesia? Mungkin dimulai diteknologia/social network dalam satu mailing list?Nah, maksud saya ekslusif di situ, kenapa payment gatewaynya tidak bisa untuk patikelir?
Bukankah seperti paypal, orang bisa setup shopping service dengan payment paypal (misalnya) dan bisa menerima CC secara instan?? (mohon koreksi bila saya salah)Oke sih, kalau ada payment gateway untuk industri yang sudah dikenal reputasinya. Tapi industri online yang besar itu mungkin tidak marak dan tumbuh kalau online patikelir tidak tumbuh, hal seperti ini mungkin dikenal dengan istilah Long Tail, revenuenya tidak kalah oleh industri mapan seperti itu. Bayangkan banyak orang bisa jual sablon kaos yang keren, stiker, desain, program kecil-kecilan, lelang, tuker-menukar barang, mereka tinggal bayar model paypal. Transaksi oke, barang diantar. 
Yang jadi masalah kan carding? Kalau micro-payment, saya rasa payment gateway mungkin tidak ada masalah. Misal, uang realnya ditahan dulu di bank, baru setelah jumlah tertentu akan ditransfer ke rekening si X misalnya. Bukan begitu, mohon koreksi...
Seandainya pay.indo.com misalnya bisa mewujudkan micro-payment di indonesia, wooa alangkah senangnya... 
Kalau ada yang punya ide untuk ngembangin paypal versi Indonesia, let'stalk... Kita siap dukung...--Eka Gintingindo.com


[teknologia] Safari, awas !

2006-04-12 Terurut Topik Ariya Hidayat

KDE 4 (masih dalam pengembangan) akan tersedia juga untuk Windows dan
Mac OS X. Hal ini berarti Konqueror, browser web untuk KDE, kelak juga
bisa dinikmati pengguna Mac OS X.

Screeenshot: http://tinyurl.com/rth7c

Karena WebCore-nya Safari juga diturunkan dari KHTML-nya KDE, mestinya
hal ini justru akan memberikan sinergi yang positif untuk kemajuan
baik Safari maupun Konqueror.

--
http://ariya.blogspot.com/2006/04/why-koffice-not-using-openofficeorgs.html


[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik Zaki Akhmad

[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Intinya, saya hanya ingin memberi gambaran perkembangan terbaru riset
 teknologi disini. Yaitu memberi gambaran bagaimana inovasi teknologi di
 Amerika  melibatkan kerjasama dari ahli komputer, sosiologi, ekonomi,
 matematika, statistik, fisika, psikologi. Juga kerjasama antara bisnis
 dan akademis. Mudah2an ini bisa memberi motivasi bagi teman2 yang masih
 kuliah teknik/sains di Indonesia untuk tidak segan2 membuka cakrawala.
 Dan mungkin ide yg tdk jelek jika univ. teknik di Indonesia spt ITB,
 membuat divisi ilmu sosial seperti juga MIT dan Caltech disini. Karena
 kita sudah tidak bisa lagi terkotak2 dengan disiplin ilmu tradisional.

Mas Roby, mengenai poin dalam paragraf diatas. Apakah nantinya hal ini
akan berlaku juga untuk ke-pakar-an dalam bidang tertentu? Akankah
slogan jack of all trade master of none menjadi usang? Titik
ekstrimnya tidak ada lagi orang yang cuma jago di satu bidang.

Atau bisa jadi paradigma yang Mas Roby sebutkan diatas itu sudah lekang
oleh zaman. Hingga sekarang baru kita kenal metoda-metoda belajar baru
yang berusaha menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri.

Terimakasih

 cheers,
 roby
 ---
 http://robymuhamad.com/amerika

Zaki Akhmad



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik Made Wiryana
On 4/12/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Penelitian Hofstede (dan bukunya) merupakan salah satu tonggak yang lumayan merubah pandangan ini di dunia komputer (IT).Made,Jadi ngerasa tua nih... Terakhir baca paper formal language awal -
pertengahan tahun 90an... ;-)Tahun 90-an, mah controlled language aja belum juga ditengok :-). Semiotic model belum masuk ke modelling language mungkin. Sekarang di language makin kacau (domain specific language, controlled language, light weight natural language) bikin kepala makin mumet.
Saking kacaunya Visual Basic aja sudah masukin Functional yg bersumber dari Lambda Calculus.Itu kalau modelling utk programming language, untuk natural language orang sekarang tidak berhenti hanya di sisi semantik saja, tapi juga ke arah shared semantic artinya semantic lebih kepada kesepakatan shared knowledge.
Btw, ada referencenya penelitian si Hofstede ini? (kalo bisa executivesummary / popular versionnya - udah lama gak baca journal - ntar malah
pusing).http://www.geert-hofstede.com/Bukunya cultural consequence lumayan sebagia titik awal. Utk baca baca. 
 Bagaimana menganggap penting suatu rekomendasi ini sangat bergantung pada kultur setempat boleh percaya boleh tidak :-).Sayangnya sebagian besar pendekatan atau riset di dunai TI masih dikuasai pendekatan dariWestern
 yg relatif homogen.Absolutely. Pernah ngobrol dengan yang bikin auction site di indonesiatahun 2000-an yang lalu. Dia bilang: we did everything ebay did -feedback, free listing, etc, etc - but transactions did not happen.
Trust?Hal itu juga yg membuat kenapa eBay di Jerman begitu sukses. Sedangkan friendster ndak sukses blas :-). Model masyrakat akan mempengaruhi penerimaan. Apa yang akan berfungsi di Indonesia ? Pertanyaannya jadi Indonesia yang mana he he he
beberapa ribu (waktu hadiahnya buku Harry Potter) hingga 100 ribu lebih(waktu hadiahnya diamond). Kira-kira menarik untuk dianalisa lebih
lanjut gak Mas Roby? We are certainly interested to learn what it mightsay...Kalau digabung dg viral campaign mungkin bukunya Rushkoff (Coercion) menarik ukt dibaca. Social Network memang sekarang lagi seperti menjadi primadona, sayangnya asumsi yg diterapkan oleh Social Network Analysis sendiri masih tergolong sangat western oriented (contoh pembobotan dsb).  Sorry saya juga baru baca baca saja, tidak dalam
IMW


[teknologia] Re: Windows XP Anda Adakah Telah Dikemas kini?

2006-04-12 Terurut Topik Ikhlasul Amal

On 4/12/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Cari Ikon My Computer di atas Desktop atau pada butang Start. Dengan
 Klik butang kanan tetikus

 My Computer - Properties.

 Rujuk penyataan Windows XP pada System: yang akan dituruti sama ada
 Home atau Pro dan kemudian jenis SP.


Pakcik, Windows XP berbahasa Indonesia sudah tersedia di gerai-gerai
negeri kami. Pengguna macam awak bukan menyebut memuat turun,
melainkan mengunduh SP2. Sedangkan tentang kemas kini, lebih akrab
di telinga kami disebut pemutakhiran sekalipun banyak pengguna baik
di pejabat ataupun di rumah menyebut dengan update.

--
amal


[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Kita juga pernah lakukan viral campaign via email - meminta yang
menerima mem-forward ke teman-temannya. Insentifnya berbagai macam
hadiah. Email yang diforward jumlahnya juga beraneka ragam - mulai dari
beberapa ribu (waktu hadiahnya buku Harry Potter) hingga 100 ribu lebih
(waktu hadiahnya diamond). Kira-kira menarik untuk dianalisa lebih
lanjut gak Mas Roby? We are certainly interested to learn what it might
say...

bisa saja ada yang menarik, terutama jika ada data siapa memforward ke
siapa.
lebih bagus lagi jika ada data tentang orang2 yang terlibat. intinya
kalo kita hanya tahu network nya saja: titik2 yang terhubung satu sama
lain, sulit untuk mendapatkan analisis yang bagus. karena network yg
ada jadinya tidak lebih seperti 'gambar'. kita perlu tahu konteks
dimana network itu berada.

seperti para dinas intelejen disini yang ingin kerjasama dengan
akademik utk mengolah data network, tapi mereka tidak mau kasi tahu
data apa itu sebenarnya. jadinya tidak banyak yang bisa dilakukan.

jika memang ada struktur data yang menarik silahkan pak eka ginting
email japri saya di roby at cdg dot columbia dot edu. siapa tahu ada yg
bisa berguna dan menarik untuk dikerjakan.

cheers,
roby

---
http://robymuhamad.com/amerika



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik m.c. ptrwn

[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Maksud saya arbiter/clearing house, yang independen dari pasarnya,
 bukan record di pasar yang bersangkutan saja. Ibaratnya ebay itu satu
 pasar/ekonomi, amazon satu pasar/ekonomi. Kalo saya bintang lima di
 ebay, tapi belum pernah transaksi di amazon, kan idealnya saya gak
 mulai dari nol. Seperti kartu kredit, begitu saya punya dari satu bank,
 dengan rating tertentu (e.g. limit USD X), kalo saya apply kartu kredit
 lain, gak dianggap start dari nol.

Coba dilakukan dari dua pendekatan.

Masalah pertama : Untuk itukan butuh data base terpusat.
Kartu Kredit bisa punya transfer seperti itu karena di tiap negara
punya masing masing unique ID ( seperti SSN di AS) jadi bank gampang
saja ambil data credit rating anda dari beberapa agency yang ditunjuk.
Masalahnya di Internet ini kan tidak ada unique identifier yang applied
untuk semua negara.

Kedua, masalah ini bisa diselesaikan JIKA (dan JIKA) ada kerjasama atau
partnership diantara online seller seperti Ebay,Yahoo dan Amazon. Akan
tetapi, untuk punya satu exchange yang independen sulit rasanya.
Pikir saja: income mereka datang dari mana ?

Selain itu biasanya, online seller hanya konsentrasi di satu market
saja.

-mcp



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Rekan2  spt Made, Enda telah mengajukan poin penting dan menarik bahwa
social network ini bisa bergantung pada populasi tertentu sesuai
konteks budaya yg ada. Memang ini perlu diteliti lebih jauh. Meskipun
social networks di daerah western yg homogen pun masih banyak yg
belum kita mengerti.

Memang social networks sekarang menjadi trendi, akibatnya banyak janji2
yang berlebihan. Masih banyak penelitian yang harus dilakukan sebelum
benar2 bisa kontribusi langsung baik dalam produk teknologi atau produk
sosial. Meskipun bidang social network analysis juga bukan baru, sudah
ada sejak tahun 1950an, tapi baru2 akhir 90an kita bisa melakukan studi
network dinamik skala besar: terima kasih pada kemajuan teknologi
komputer. Tapi sampai sekarang memang kita belum punya teori network
yang memungkinkan kita melakukan interpretasi yang tepat dari observasi
suatu pola di network.

Di awal thread ini memang saya menjadi tukang jual obat dengan
memberikan iming2. Masih banyak riset yang sedang dan masih harus
dilakukan sebelum iming2 itu menjadi kenyataan. Meskipun sikap skeptis
selalu perlu, tapi saya juga melihat potensi besar dari bidang
interdisipliner network science ini.

Tapi saya senang bisa berkenalan dengan rekan2 yang pekerjaannya
bersinggungan di bidang ini. Yang jelas saya percaya apa yang sedang
terjadi di internet sekarang, dari mulai blog, distributed computing,
online games, wikipedia, social networking sites, online dating dll,
adalah kesempatan emas buat kalangan akademis untuk melakukan
penelitian. Yang selanjutnya, jika cukup beruntung, hasil penelitiannya
bisa dibuat produk juga.

cheers,
roby

---
http://robymuhamad.com/amerika



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Mas Roby, mengenai poin dalam paragraf diatas. Apakah nantinya hal ini
akan berlaku juga untuk ke-pakar-an dalam bidang tertentu? Akankah
slogan jack of all trade master of none menjadi usang? Titik
ekstrimnya tidak ada lagi orang yang cuma jago di satu bidang.
Atau bisa jadi paradigma yang Mas Roby sebutkan diatas itu sudah lekang
oleh zaman. Hingga sekarang baru kita kenal metoda-metoda belajar baru
yang berusaha menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri.

Zaki, saya bukan futorolog jadi saya nggak tau pasti jawabannya :)
Dari dulu saya pikir otak (kiri atau kanan) sama2 penting. :D

Tapi menurut saya sih begini. Sekarang ini sains mulai menghadapi
masalah2 kompleks
yang membutuhkan berbagai pendekatan secara sekaligus secara bersama2.
Untuk masalah kompleks ini tidak ada satu pendekatan yang mujarab bisa
menjawab segala persoalan. Saya nggak tahu implikasi ke depannya
bagaimana. Ini hanya berdasar pengalaman pribadi saja, saya merasakan
sendiri batas disiplin ilmu tradisional kadang tidak lagi relevan. Saya
tidak tahu apakan trend ini general, atau terbatas di dunia kecil saya
saja.

Cheers,
Roby

---
http://robymuhamad.com/amerika



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik Zaki Akhmad

[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Zaki, saya bukan futorolog jadi saya nggak tau pasti jawabannya :)
 Dari dulu saya pikir otak (kiri atau kanan) sama2 penting. :D

Ah Mas Roby bisa aja ;)

Memang pada akhirnya sebaiknya otak kanan dan otak kiri. Tapi masih
terekam kuat dalam ingatan saya, bahwasanya paradigma yang umum terjadi
adalah anak-anak yang lulus SMA lebih diarahkan orang tuanya untuk
masuk kuliah eksakta khususnya teknik.

Setelah saya kuliah, saya justru suka minder dengan teman-teman dari
Fisika yang notabene menurut saya lebih pintar. Bisa jadi saya
beruntung masuk Elektro cuma karena tahu trik UMPTN;). Saya melihat
beberapa teman saya dari Fisika lebih pintar daripada saya. Khususnya
di sisi Matematika. Walau ada juga salah seorang teman saya dari Fisika
yang memutuskan untuk menjadi sastrawan.

Nah menurut saya ini menarik. Satu orang teman Fisika saya lagi, suka
sekali lagi dengan dunia astronomi (sekarang sedang S3 di Inggris),
tapi masih baca karya sastra. Satu teman saya lagi, juga dari Fisika,
malah menang lomba penelitian LIPI dengan tema Blog.

Intensitas keragaman minat multidisplin yang tinggi dari teman-teman
saya di Fisika ini tidak saya temui begitu tinggi di teman sejurusan
saya.

 Tapi menurut saya sih begini. Sekarang ini sains mulai menghadapi
 masalah2 kompleks
 yang membutuhkan berbagai pendekatan secara sekaligus secara bersama2.
 Untuk masalah kompleks ini tidak ada satu pendekatan yang mujarab bisa
 menjawab segala persoalan. Saya nggak tahu implikasi ke depannya
 bagaimana. Ini hanya berdasar pengalaman pribadi saja, saya merasakan
 sendiri batas disiplin ilmu tradisional kadang tidak lagi relevan. Saya
 tidak tahu apakan trend ini general, atau terbatas di dunia kecil saya
 saja.

Saya cerita sedikit soal pengalaman kuliah. Ada satu mata kuliah yang
sangat saya sukai yaitu Pemodelan dan Simulasi. Saya baru sadar, kalau
kemacetan di kota besar itu tidak semerta akan langsung hilang dengan
pembangunan jalan tol dan jembatan layang. Dan fenomena ini bisa
dimodelkan (tentu dengan persamaan Matematika) untuk kemudian
disimulasikan.

Yang saya masih belum ngerti, bagaimana cara memodelkan fenomena sosial
dengan persamaan Matematika.

Kalau mau ditarik ke dunia teknologi, apakah dulu Sabeer Bhatia memang
memodelkan hotmail-nya untuk dijual ke Microsoft? Atau gmail memang
sengaja mengantisipasi jumlah pelanggan yg membludak dengan membuat
sistem undangan?

 Cheers,
 Roby
 
 ---
 http://robymuhamad.com/amerika

Zaki Akhmad



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik m.c. ptrwn

Zaki Akhmad wrote:
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 


 Yang saya masih belum ngerti, bagaimana cara memodelkan fenomena sosial
 dengan persamaan Matematika.


Di dalam bidang finance sudah ada simulasi perhitungan dan kalkulasi
yang memadukan fenomena psikologi,social,geopolitik,currency,interest
rate (misalnya Fed) dan ekonomi untuk memperkirakan berputarnya
ekonomi.Contohnya kalau ada suka baca Barrons, ada yang namanya
Panic/Euphoria Models,yang ini datanya saya gak tahu dapatnya darimana,
tapi bisa dibuktikan antara Psikologi dan world markets ada hubunganya.

Malah ada beberapa yang membuat software segala disertai neural
networks dan AI untuk prediksi sebuah economy actions.Yang butuh
software dan analisa tepat seperti ini contohnya Persh Asuransi untuk
managing risk dan dapatkan harga premium yang tepat.

-mcp



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik m.c. ptrwn


[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Di awal thread ini memang saya menjadi tukang jual obat dengan
 memberikan iming2. Masih banyak riset yang sedang dan masih harus
 dilakukan sebelum iming2 itu menjadi kenyataan. Meskipun sikap skeptis
 selalu perlu, tapi saya juga melihat potensi besar dari bidang
 interdisipliner network science ini.


pandangan skeptis umum mungkin tercermin dari feedback  buku online six
degree separation itu:

Ok, you got the link , and now what ? what's the goal ?


-mcp



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik Harry Sufehmi

On 4/12/2006 at 8:57 AM m.c. ptrwn wrote:
kenapa telco yang jadi bottlenecknya ? dari pihak telco atau penyedia
jaringan kan seharusnya data apa yang dilewati diatasnya transparan
transparan saja :)

Keyword: seharusnya :-)


Salam,
Harry



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik m.c. ptrwn


Harry Sufehmi wrote:
 On 4/12/2006 at 8:57 AM m.c. ptrwn wrote:
 kenapa telco yang jadi bottlenecknya ? dari pihak telco atau penyedia
 jaringan kan seharusnya data apa yang dilewati diatasnya transparan
 transparan saja :)

 Keyword: seharusnya :-)


he he mas harry bisa saja, tapi serius saya masih belum mengerti secara
teknis kenapa bottlenecknya di sisi telco.

kalau mengenai kebijakan telco untuk mencegah voip, kan yang mereka
halangi hanya di area E1 termination, tapi data apa yang lewat
diatasnya,mereka tidak bisa cegah karena sudah berbentuk packet.

mohon petromaksnya (fatih TM) :) ?

Carlos



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Arif Widianto wrote:
...
 Oke sih, kalau ada payment gateway untuk industri yang sudah dikenal
 reputasinya. Tapi industri online yang besar itu mungkin tidak marak dan
 tumbuh kalau online patikelir tidak tumbuh, hal seperti ini mungkin dikenal
 dengan istilah Long Tail, revenuenya tidak kalah oleh industri mapan seperti
 itu. Bayangkan banyak orang bisa jual sablon kaos yang keren, stiker,
 desain, program kecil-kecilan, lelang, tuker-menukar barang, mereka tinggal
 bayar model paypal. Transaksi oke, barang diantar.

 Yang jadi masalah kan carding? Kalau micro-payment, saya rasa payment
 gateway mungkin tidak ada masalah. Misal, uang realnya ditahan dulu di bank,
 baru setelah jumlah tertentu akan ditransfer ke rekening si X misalnya.
 Bukan begitu, mohon koreksi...

 Seandainya pay.indo.com misalnya bisa mewujudkan micro-payment di indonesia,
 wooa alangkah senangnya...

Sabar... sabar... ;-)

Kita coba masuk satu-per-satu. Untuk yang mau jualan sablon kaos,
ukiran, batik, dsb, kita tawarin dulu lewat http://shop.rajacraft.com.
Biar jadi member dulu di situ, buka toko sendiri, dan pay.indo.com
fasilitasi transaksinya. Model ebay lah.

Untuk yang partikelir, problem utama untuk payment gateway adalah
authentikasi orangnya - how do I know you are who you say you are? KTP
gak unique, bank account jaringan pemalsuannya ada, etc. Kalau
partikelir A mau transaksi dengan partikelir B dengan menggunakan
layanan company C, siapa yang akan menanggung resiko gagal transaksinya
si A/B/C? Bayangkan, kita pernah kerjasama untuk infaq saja banyak yang
menyumbang pake kartu kredit fraud...

Kalo liat diskusi di thread sebelah tentang social network, saya
menduga mungkin ada solusi yang bisa muncul dari social network.
Misalnya, dalam satu jaringan ada orang yang sudah bisa saling percaya,
bahkan dengan transaksi ratusan juta rupiah tanpa bukti transaksi.
Kalau Budi Rahardjo vouches for me, harusnya itu kan worth some value
untuk credibility thus untuk transaksi. Dan seterusnya.

Atau model si Grameen Bank yang terkenal untuk micro creditnya. Yang
menerima kredit harus anggota satu komunitas, dan komunitasnya
me-recommend. Juga ada social punishment-nya kalo si penerima kredit
gak bayar/default.

Mas Arif punya ide gak untuk problem authentikasi dan building credit
rating untuk partikelir ini?

Satu konsekuensi bisnis sebenarnya dari persoalan di atas adalah lebih
mahal / lebih repot bikin bisnis ini di Indonesia. Dengan effort yang
lebih rendah, banyak pasar lain yang lebih bisa/lebih cepat berkembang.
Dan rational investor, tentu saja akan lebih memilih pasar yang bisa
lebih cepat berkembanganya. Think about that...

Cheers,
--Eka Ginting
  indo.com



[teknologia] Re: Internet, sosial dan Orkut

2006-04-12 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]

Made,

Review buku Hofstede ini di Amazon sangat mixed - dari this is
garbage to this is heaven.

http://www.amazon.com/gp/product/0803973241/ref=ase_help4u-20/104-4800574-5507107?s=booksv=glancen=283155tagActionCode=help4u-20

Why do you think this book is good?

Looking at the sample (IBM employees worldwide), it should be quite
difficult to generalize to the entire population of a country. I am
surprised that there is such a large variation of work-related
culture amongst these IBM employees. 

--Eka Ginting
  indo.com



[teknologia] Re: Adsense Indonesia

2006-04-12 Terurut Topik Harry Sufehmi


On 4/13/2006 at 2:06 AM m.c. ptrwn wrote:
Harry Sufehmi wrote:
 On 4/12/2006 at 8:57 AM m.c. ptrwn wrote:
 kenapa telco yang jadi bottlenecknya ? dari pihak telco atau penyedia
 jaringan kan seharusnya data apa yang dilewati diatasnya transparan
 transparan saja :)

 Keyword: seharusnya :-)

he he mas harry bisa saja, tapi serius saya masih belum mengerti secara
teknis kenapa bottlenecknya di sisi telco.

Mungkin masalahnya bukan masalah teknis  :-)


kalau mengenai kebijakan telco untuk mencegah voip, kan yang mereka
halangi hanya di area E1 termination, tapi data apa yang lewat
diatasnya,mereka tidak bisa cegah karena sudah berbentuk packet.
mohon petromaksnya (fatih TM) :) ?

Mungkin ini salah satu penjelasannya:

Telkom : Perusahaan publik terbesar di Indonesia (versi Forbes)
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=243377kat_id=4

Mengalahkan bahkan BCA, Bank Mandiri, Astra, dll.

Perusahaan publik, tapi monopoli  :-)  Jadinya, ya bisa bertindak seenaknya 
saja.
Gimana tidak mau gila-gilaan performanya, ha ha.

Ada juga teman yang mengalami kasus yang mungkin sama (arogansi telco). Kalau 
barrier of entry direndahkan lagi, monopoli dicabut, kompetisi disuburkan -- 
mudah-mudahan semua masalah seperti ini bisa hilang.



Salam,
Harry

(jadi ingat teman yang memborong saham British Telecom - lalu tidak lama 
kemudian monopoli BT dibabat. Dia rugi ribuan poundsterling...)