On Fri, Feb 03, 2006 at 04:44:52PM +0100, Made Wiryana wrote:
Wah terasa diledekin tuh Ron. Coba deh instal Ubuntu dg 1 bahasa, terus
tambahin support misalnya utk bahasa Rusia. Dan hitung langkah konfigurasi
yang harus dilakukan.
Kayaknya tinggal ke menu System → Administration → Language
waktu itu, Wed, Feb 01, 2006 at 02:00:46PM +0700, Oskar Syahbana menulis:
dibayar oleh Mark untuk mengembangkan Ubuntu lebih lanjut. Tetapi Ubuntu
tanpa komunitas adalah nonsense dan nonsense juga kalau jor - joran dana
dapat merangsang user participation yang merupakan inti dari kreatifitas.
waktu itu, Wed, Feb 01, 2006 at 12:31:15PM +0700, Beast menulis:
Dukungan dana sangat menentukan, komunitas yg kuat dibangun dgn dana yg
besar, kemudahan atau kelebihan dari produk tergantung dari developernya
(dihasilkan oleh fulltime developer yg perlu dibayar).
Model bisnis
On 2/1/06, fade2blac [EMAIL PROTECTED] wrote:
- IGOS gagal atau berhasil, pasti multi faktor. Tapi saya yakin komunitas bukanlah faktor terbesar.
Yang berharap IGOS akan jadi proyek tender, banyak yg gigit jari, dan akhirnya menjauhi dari IGOS
IMW
On Thursday 02 February 2006 00:30, Made Wiryana wrote:
On 2/1/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Maksudnya i18n? Yg membuat suse lebih gampang dan ubuntu lebih susah
tepatnya gimana?
Yang masih bertanya ini artinya belum ngalamin :-)
Ya justru saya bertanya supaya ngerti apa yg
On 1/31/06, m. c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
--cut--
rencana gua emang kalo pulang ke jkt en route via bukit tinggi :-)
Carlos.. kalo gue sempet ke SV.. gue bawain deh makanan2 kesukaan lu
itu.. asli dari proyek senen boss.. :-))
gak perlu , ada jualanya disini ... he he he :-)
On Wednesday 01 February 2006 00:52, Made Wiryana wrote:
Jujur saja setelah saya coba berbagai distro (termasuk Ubuntu, dan Kubuntu)
masih saya pegang SUSE. Dari sisi kemudahan instal dan maintain (coba deh
set Ubuntu supaya orang bisa pakai karakter lain, ndak semudah SUSE).
bisa pakai
On 1/31/06, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ubuntu memang mungkin didukung sama dana yang kuat tapi itu bukan halyang menentukan. Yang paling menentukan maju mundurnya distro linux yakomunitasnya. Saya suka banget make Ubuntu karena selain mudahdigunakan, kalau ada masalah tinggal nanya ke
On 1/31/06, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Wednesday 01 February 2006 00:52, Made Wiryana wrote: Jujur saja setelah saya coba berbagai distro (termasuk Ubuntu, dan Kubuntu) masih saya pegang SUSE. Dari sisi kemudahan instal dan maintain (coba deh
set Ubuntu supaya orang bisa pakai
On 2/1/06, Beast [EMAIL PROTECTED] wrote:
Oskar Syahbana wrote: Ubuntu memang mungkin didukung sama dana yang kuat tapi itu bukan hal yang menentukan. Yang paling menentukan maju mundurnya distro linux ya komunitasnya. Saya suka banget make Ubuntu karena selain mudah
Dukungan dana sangat
Oskar Syahbana wrote:
On 2/1/06, Beast [EMAIL PROTECTED] wrote:
Oskar Syahbana wrote:
Ubuntu memang mungkin didukung sama dana yang kuat tapi itu bukan hal
yang menentukan. Yang paling menentukan maju mundurnya distro linux ya
komunitasnya. Saya suka banget make Ubuntu karena
On 2/1/06, m .c. ptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ingin tahu dari rekan2 expert di Linux, sebenarnya seberapa pentingsich masalah distro ini dibanding open source dan GPLnya sendiri ?Apa gak jadi membingungkan untuk kalangan awam yang inging menggunakan
open source ?Sebenarnya yang sering membaut
Made Wiryana wrote:
Iklan sangat menentukan :-) Ubuntu sukses mungkin karena duitnya Mark
banyak banget
Well,
tapi ubuntu memang distro yang menyenangkan.
dan salut dengan Mark yang berasal dari negara berkembang juga (afsel).
--
Aris
fade2blac wrote:
Saya bisa bikin burger lebih enak dari MacD, tapi kenapa nggak bisa menyaingi
MacD? Bahkan toko burger saya tutup karena nggak laku. Sumbernya bisa
dibilang sama, dagingnya kualitas sama, tepung sama. tomat sama. Bahkan
tomat saya lebih seger.
Buat saya, imo sih
On 1/30/06, Ronald [EMAIL PROTECTED] wrote:
jadi makan Big Mac di NYC sama Jakarta sama aja rasanya.
Buat yg sering2 makan McD, perlu liat film Supersize Me, asli kocak.
O ya? Kalau setahu saya burger McD itu rasanya sudah disesuaikan
dengan lidah lokal.
regards,
Dicky Arinal
Dicky Arinal wrote:
On 1/30/06, Ronald [EMAIL PROTECTED] wrote:
jadi makan Big Mac di NYC sama Jakarta sama aja rasanya.
Buat yg sering2 makan McD, perlu liat film Supersize Me, asli kocak.
O ya? Kalau setahu saya burger McD itu rasanya sudah disesuaikan
dengan lidah lokal.
Iya,
Tapi ... dari semua itu tetep aja paling enak ketupat padang dan
martabak manis.
Ketupat padang, ditutup dengan lamang tapai... lalu santai nonton bola
makan kripik sanjai.. Gak heran pusat stroke nasional ada di
Bukittinggi.. heheheh..
Carlos.. kalo gue sempet ke SV.. gue bawain deh makanan2
Arie Reynaldi Z wrote:
Tapi ... dari semua itu tetep aja paling enak ketupat padang dan
martabak manis.
Ketupat padang, ditutup dengan lamang tapai... lalu santai nonton bola
makan kripik sanjai.. Gak heran pusat stroke nasional ada di
Bukittinggi.. heheheh..
rencana gua emang kalo
waktu itu, Fri, Jan 27, 2006 at 03:37:24PM +0700, Beast menulis:
Bicara mengenai linux distro, hampir semua sumbernya sama. Dgn kata lain
apa yg dilakukan satu vendor bisa dilakukan okleh vendor lain.
Saat ini ada ratusan distro linux, lalu mengapa ada distro yg bisa
sukses dan ada yg
On 1/27/06, Beast [EMAIL PROTECTED] wrote:
dituntut memberikan hal tersebut. Kalaupun ada pengguna Redhat menuntut Redhat, pengguna Ubuntu menuntut Ubuntu dsb, sedangkan Linux (kernel, aplikasi dan developernya) tidak bisa karena tidak integrated
dalam satu sistem seperti halnya MS atau
Pada tanggal 1/27/06, Beast [EMAIL PROTECTED] menulis:
Saat ini ada ratusan distro linux, lalu mengapa ada distro yg bisa
sukses dan ada yg tidak, faktor apa yg menentukan? umur, dukungan dana,
nama besar atau yg lain?
1. inovasi
distro-distro yang tidak sekedar membundel aplikasi namun
21 matches
Mail list logo