[teknologia] Re: Gmail design? (was: Re: [teknologia] Re: top posting)
Pak Budi, BR ... - kenapa tidak ada feature otomatis delete forever (tidak masuk ke trash) BR padahal, kebiasaan saya adalah banyak2 menghapus email. BR buat apa email yang tidak perlu disimpan? Setuju Pak soal susah menghapus. Pada salah satu milis, saya malah balik. Buat filter move to trash. Kalau butuh, pindahkan ke folder lain. Menghindari SRI. Pipit.
[teknologia] Re: top posting
On 11/23/05, Priyadi Iman Nurcahyo [EMAIL PROTECTED] wrote: On Wednesday 23 November 2005 12:57, Trias Adijaya wrote: Ngobrolin ttg gmail, sampe sekrang saya engga ngerti kenapa Gmail masih Beta, padahal udah punya banyak programmer terhebat di dunia. Kalo masih belum beres di email kenapa juga bikin service baru model googlemap. dll . Ini menyalahin aturan get the job done engga sih ? coba liat produk lain yg masih beta froogle.google.com ada yg tau informasi dapur google kenapa bisa gimana ? melabeli produk sebagai 'beta' itu salah satu jalan supaya gak banyak yang protes kalau ada apa-apa :) ah kan masih beta :) -- http://priyadi.net Apa benar ini alasannya?? Cuma biar nggak diprotes?? Dapat kepastian darimana, bung? -- heart-shaped-box darussalam-banda aceh ym: alexaceh http://tintamerah.blogspot.com
[teknologia] Re: top posting
On Wednesday 23 November 2005 12:57, Trias Adijaya wrote: Ngobrolin ttg gmail, sampe sekrang saya engga ngerti kenapa Gmail masih Beta, padahal udah punya banyak programmer terhebat di dunia. Kalo masih belum beres di email kenapa juga bikin service baru model googlemap. dll . Ini menyalahin aturan get the job done engga sih ? coba liat produk lain yg masih beta froogle.google.com ada yg tau informasi dapur google kenapa bisa gimana ? melabeli produk sebagai 'beta' itu salah satu jalan supaya gak banyak yang protes kalau ada apa-apa :) ah kan masih beta :) -- http://priyadi.net
[teknologia] Re: top posting
On Wed, Nov 23, 2005 at 08:54:41AM +0200, Mohammad DAMT wrote: Sponsor duit US$4500 untuk pembuatan fitur percakapan di Evolution itu google loh. *-) - kenapa nyusun thread berdasar subyek - kenapa search don't sort - kenapa tidak ada feature otomatis delete forever (tidak masuk ke trash) - kenapa tidak ada feature 'purge trash folder' semua itu berkaitan lho. inovasi spektakuler? google itu seperti ahli kecantikan: bagaimana menggunakan kekurangan sebagai sesuatu yang terlihat menarik. user kurang tertarik bagaimana hal-hal detail secara teknis: kalau bagus diem aja (sudah selayaknya gitu, no respect blas), kalau jelek ceriwis yo wis. biar ndak ceriwis yo wis ini google membuat webmailnya jadi: gouwe bangget. kalau ndak percaya: bikin web yang rumit, design tampilan sederhana. atau, bikin web yang gampang (1-5 baris codes) tapi gunakan design yang mutakhir. mana yang bisa lebih menjual? ceriwis yo wis itu yang dipandang sebagai lowest common denominator oleh google. jadilah gmail spt sekarang. (there is noway to sort email. idiot. jadi lupakanlah soal references: dan in-reply-to:). apakah feature konvensional juga akan didukung oleh gmail? ya itu soal waktu lah. setiap optimasi kan butuh harga yang harus dibayar, walaupun kalau diteruskan bisa terjadi 'kesetimbangan'. seperti kasus BSOD misalnya ... hi..hi.. Salam, P.Y. Adi Prasaja -- Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)
[teknologia] Re: top posting
- Original Message - From: Priyadi Iman Nurcahyo [EMAIL PROTECTED] To: teknologia@googlegroups.com Sent: Wednesday, November 23, 2005 9:08 AM Subject: [teknologia] Re: top posting On Wednesday 23 November 2005 12:57, Trias Adijaya wrote: Ngobrolin ttg gmail, sampe sekrang saya engga ngerti kenapa Gmail masih Beta, padahal udah punya banyak programmer terhebat di dunia. Kalo masih belum beres di email kenapa juga bikin service baru model googlemap. dll . Ini menyalahin aturan get the job done engga sih ? coba liat produk lain yg masih beta froogle.google.com ada yg tau informasi dapur google kenapa bisa gimana ? melabeli produk sebagai 'beta' itu salah satu jalan supaya gak banyak yang protes kalau ada apa-apa :) ah kan masih beta :) -- http://priyadi.net :D Menurut saya, Google kan menyediakan service (berbasis search engine) sebetulnya, sebagai perusahaan yang bertumpu pada service, sepertinya tidak pernah berada pada level release, karena service selalu diperbaharui terus-menerus, always on beta version. Beda misalnya jika Google menjual search engine (as a system) ke pihak ketiga. Tentu saja harus jelas search enginenya itu statusnya apa Pihak ketiga tentu nggak mau dapet sistem setengah jadi tentunya... Iklan di google yang berupa produk, itu yang sepertinya punya release version. :) Salam Ary
[teknologia] Gmail design? (was: Re: [teknologia] Re: top posting)
On 11/23/05, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: - kenapa nyusun thread berdasar subyek saya yang termasuk puyeng dengan cara gmail mengurutkan email, karena tidak seusai dengan kebiasaan saya. misalnya saya kirimkan email ke dua milis yang berbeda (yang sudah kejadian, saya kirim ke teknologia dan technomedia). nah, reply yang masuk nyampur dalam satu thread. padahal cara saya menjawab di teknologia dan technomedia berbeda. jadi saya harus lihat headernya dulu (ke More option) ... - kenapa tidak ada feature otomatis delete forever (tidak masuk ke trash) ... lupa2 ingat mengenai diskusi tentang tombol delete. mengapa di gmail gak ada tombol delete (seperti di yahoo mail)? katanya agar sengaja dibuat repot dalam mendelete, sehingga orang cenderung menyimpan email. (sesuai dengan filosofi google? lebih baik simpan daripada delete?) padahal, kebiasaan saya adalah banyak2 menghapus email. buat apa email yang tidak perlu disimpan? wong sekarang saja email gmail saya sudah 890 MB. (itu dengan extensive delete! kebayang kalau nggak. bisa-bisa ngabisin 1 TB seperti pak andika :) he he he) -- budi
[teknologia] Re: Gmail design? (was: Re: [teknologia] Re: top posting)
On Wed, Nov 23, 2005 at 05:14:36PM +0700, Budi Rahardjo wrote: saya yang termasuk puyeng dengan cara gmail mengurutkan email, karena tidak seusai dengan kebiasaan saya. gmail tidak pernah (tidak bisa) mengurutkan (sorting?) email. lupa2 ingat mengenai diskusi tentang tombol delete. mengapa di gmail gak ada tombol delete (seperti di yahoo mail)? katanya agar sengaja dibuat repot dalam mendelete, sehingga orang cenderung menyimpan email. (sesuai dengan filosofi google? lebih baik simpan daripada delete?) tidak ada itu filosofi. yang jelas untuk delete: - perlu re-indexing - perlu 'rekonsiliasi' free inodes, dalam sistem tunggal saja ini bermasalah kalau dilakukan terlalu sering. apalagi kalau cultered fs. untuk itu, google butuh bukan sekedar webmail developer, tapi fs, kernel, network hacker juga. tukang network ini perlu. ntar kita bikin gmail kalau jakarta sudah bisa dibikin tidak macet ya. hubungannya macet sama network apa? ada lah :-) Salam, P.Y. Adi Prasaja -- Ini signature saya. Pasang iklan anda di sini ... tarif menantang :-)
[teknologia] Re: Gmail design? (was: Re: [teknologia] Re: top posting)
untuk itu, google butuh bukan sekedar webmail developer, tapi fs, kernel, network hacker juga. betul bang Adi, makanya saya kirim email kemaren kalo Google hire MPLS Arsitek dan BGP Developer. Ini empat tahun yang lalu lho waktu Google masih startup. Carlos
[teknologia] Re: top posting
On 11/22/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote: On 11/22/05, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: On 11/22/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya pengembang Gmail ini sangat kreatif. *Siapa coba yang kepikiran bikin sistem email model percakapan kayak gini?* Makanya, sangat bagus buat mailing list, 'Re:'-nya ga usah banyak - banyak dan ga bikin pusing hehehe :) ...Siapa coba yang kepikiran bikin sistem email model percakapan kayak gini? Para insinyur di Google lah. OOT: Halah... iki ketularan posting di milis gajah ini... Informasi yang BASBANG! :-) IMHO, pertanyaan model retoris yang kamu ajukan yang basbang. Gue menikmati sih pertanyaan retoris sebagai bagian dari gaya bahasa, yg dalam hal ini mencoba menggambarkan betapa cerdas para engineer di Google karena mereka yang pertema mewujudkan sistem email reader ber-thread. Pertanyaan retoris sah-sah aja diajukan karenanya, yg jadi masalah adalah, kalo kemudian pertanyaan retoris [yg iya saya tahu memang sebenarnya tidak perlu dijawab] terus dijawab, lalu memangnya kenapa? Apa lalu jadi basbang? Kalo tidak ingin mendapat jawaban, lebih baik tidak usah ditanya atau tidak usah mengajukan pertanyaan retoris. Karena memberi jawaban adalah hak semua orang.--enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com
[teknologia] Re: top posting
yg dalam hal ini mencoba menggambarkan betapa cerdas para engineer di Google karena mereka yang pertema mewujudkan sistem email reader ber-thread. Kayak yang gua bilang di email sebelumnya,si Google recruit orang-orang IT terbaik di seluruh dunia dengan harga tinggi. Coba deh bayangin,kenapa web-based produk seperti Google mau recruit hardware/ASIC developer atau penulis kode routing-protocol BGP. Gak make sense kalau dari sisi bisnis karena core competency antara kandidat dan perushaan beda jauh. Tapi,itulah Google,yang tiap inovasinya bisa bikin kita terhenyak. Carlos
[teknologia] Re: top posting
On 11/22/05, Jay [EMAIL PROTECTED] wrote: Banyak orang salah mengartikan thread dilihat dari subyek, sama seperti Gmail membuat konsep conversation hanya dilihat dari subyek, subyek diganti --dalam mode reply, bukan new compose email-- jadi thread baru padahal jika diurut secara teknis tetap satu thread. Yup, saya tetap lebih senang gaya penampilan ulir diskusi (thread view) di Mutt dibanding Gmail. Di Gmail pemakai memang mudah melihat bahwa ada respon/email baru untuk sebuah percakapan, namun tetap sulit mendapatkan gambaran sebuah email menjawab email yang mana dalam sebuah percakapan, karena semua ditumpuk secara linier, begitu saja urut dari awal ke akhir. *sambil menunggu janji antarmuka Yahoo! Mail yang konon lebih baik lagi. -- amal
[teknologia] Re: top posting
On 11/23/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Inilah perbedaan antara orang awam dengan orang teknis. Mereka akan nambah pusing kalau baca model thread yang ditawarin mutt. Karena lebih sulit dibacanya. Saya lebih seneng pake pine, karena plain and simple :). gmail menurut saya juga seperti ini, sederhana gak harus direpotin sama tree conversationnya. Simple aja, seperti yang dibutuhkan orang awam.. Jadi, selamat datang di dunia orang awam. :) Sebenarnya tidak terlalu awam-awam sekali, pun bukan ahli, misalnya begini: di sebuah ulir diskusi saya sedang menunggu respon peserta diskusi lain yang menimpali pendapat saya, atau terdapat dua kelompok yang membicarakan sebuah topik (sehingga menjadi subtopik) dan saya lebih condong membahas dari subtopik-A. Nah, jika ditumpuk begitu saja (linear), saya perlu memeriksa setiap ada pesan baru di ulir diskusi tersebut (seperti yang saya lakukan di Gmail). Ternyata, email baru yang masuk *bukan* respon terhadap pendapat saya. (kecele?) -- amal
[teknologia] Re: top posting
On 11/23/05, Ikhlasul Amal [EMAIL PROTECTED] wrote: On 11/23/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] wrote: Inilah perbedaan antara orang awam dengan orang teknis. Mereka akan nambah pusing kalau baca model thread yang ditawarin mutt. Karena lebih sulit dibacanya. Saya lebih seneng pake pine, karena plain and simple :). gmail menurut saya juga seperti ini, sederhana gak harus direpotin sama tree conversationnya. Simple aja, seperti yang dibutuhkan orang awam..Jadi, selamat datang di dunia orang awam. :)Sebenarnya tidak terlalu awam-awam sekali, pun bukan ahli, misalnyabegini: di sebuah ulir diskusi saya sedang menunggu respon peserta diskusi lain yang menimpali pendapat saya, atau terdapat dua kelompokyang membicarakan sebuah topik (sehingga menjadi subtopik) dan sayalebih condong membahas dari subtopik-A. Nah, jika ditumpuk begitu saja (linear), saya perlu memeriksa setiap ada pesan baru di ulir diskusitersebut (seperti yang saya lakukan di Gmail). Ternyata, email baruyang masuk *bukan* respon terhadap pendapat saya. (kecele?)--amal Ngobrolin ttg gmail, sampe sekrang saya engga ngerti kenapa Gmail masih Beta, padahal udah punya banyak programmer terhebat di dunia. Kalo masih belum beres di email kenapa juga bikin service baru model googlemap. dll . Ini menyalahin aturan get the job done engga sih ? coba liat produk lain yg masih beta froogle.google.com ada yg tau informasi dapur google kenapa bisa gimana ? trias
[teknologia] Re: top posting
Pada hari Rabu, tanggal 23/11/2005 pukul 11:49 +0700, Arie Reynaldi Z menulis: *Lirik email sesudahnya dari bung MDAMT * Ternyata evolution tergerak untuk bikin group mail converstation seperti gmail. Jadi jawaban saya: iya :) Sponsor duit US$4500 untuk pembuatan fitur percakapan di Evolution itu google loh. *-) -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: top posting
On Tue, Nov 22, 2005 at 10:09:04AM +0700, Widi Harsojo wrote: ma'af admin, top posting checkmark lupa di buang Gmail syndrome, hehehe. Developernya gmail mentang2 search don't sort dan quota storage yg gede, jadi malah encourage org utk hal2 seperti top posting, dan gak menghapus quote yg gak relevan, hehe. Ronny pgpUGdL0c228M.pgp Description: PGP signature
[teknologia] Re: top posting
On 11/22/05, Ronny Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: On Tue, Nov 22, 2005 at 10:09:04AM +0700, Widi Harsojo wrote: ma'afadmin, top posting checkmark lupa di buangGmail syndrome, hehehe.Developernya gmail mentang2 search don't sort dan quota storage yg gede, jadi malah encourage org utk hal2 seperti top posting, dan gakmenghapus quote yg gak relevan, hehe. Sebenarnya pengembang Gmail ini sangat kreatif. Siapa coba yang kepikiran bikin sistem email model percakapan kayak gini? Makanya, sangat bagus buat mailing list, 'Re:'-nya ga usah banyak - banyak dan ga bikin pusing hehehe :) -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://blog.permagnus.com/
[teknologia] Re: top posting
Sebenarnya pengembang Gmail ini sangat kreatif. Siapa coba yang kepikiran bikin sistem email model percakapan kayak gini? Makanya, sangat bagus buat mailing list, 'Re:'-nya ga usah banyak - banyak dan ga bikin pusing hehehe :) Memang sih untuk di webmail, tapi saya pakai Microsoft Outlook 2003 *license :-) *- juga seperti ini, arrange by conversation. Sayang di kmail belum bisa.. ( OOT ) -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id
[teknologia] Re: top posting
On 11/22/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya pengembang Gmail ini sangat kreatif. *Siapa coba yang kepikiran bikin sistem email model percakapan kayak gini?* Makanya, sangat bagus buat mailing list, 'Re:'-nya ga usah banyak - banyak dan ga bikin pusing hehehe :) ...Siapa coba yang kepikiran bikin sistem email model percakapan kayak gini? Para insinyur di Google lah. --enda Visit my blog. Click herehttp://enda.goblogmedia.com
[teknologia] Re: top posting
Pada tanggal 11/22/05, Arie Reynaldi Z [EMAIL PROTECTED] menulis: Memang sih untuk di webmail, tapi saya pakai Microsoft Outlook 2003 *license :-) *- juga seperti ini, arrange by conversation. Sayang di kmail belum bisa.. ( OOT ) Ah masa? Software email client itu mengurutkan thread sesuai informasi header In-Reply-To: dari header ini MUA bisa mengurutkan siapa mereply siapa. Rasanya aneh jika developer mail client apalagi dari komunitas OSS mengabaikan hal tersebut. Banyak orang salah mengartikan thread dilihat dari subyek, sama seperti Gmail membuat konsep conversation hanya dilihat dari subyek, subyek diganti --dalam mode reply, bukan new compose email-- jadi thread baru padahal jika diurut secara teknis tetap satu thread. Kekacauan tersebut terjadi karena kemalasan, kemalasan membuat new email melalui tombol compose. Dalam sebuah thread secara teknikal memang bisa terjadi off topic dan saya pikir itu sesuatu yang wajar selama konteks masih bisa dijaga atau tidak berlebihan, sebab itu hanya masalah persepsi, bukan hal teknis, dan bisa digunakan sebagai refreshing sejenak di dalam sebuah diskusi. Header email adalah metadata, memang ada (banyak) yang tak peduli soal itu, mungkin saya termasuk orang yang freak terhadap metadata, salah satu contohnya adalah geregetan jika ada file mp3 tidak ada id3tag-nya. Soal top-posting itu hanya kebiasaan, kita membiasakan suatu perilaku yang diyakini benar, hingga akhirnya perilaku itu menjadi identitas kita, dan kita menjadi asing ketika perilaku itu dihilangkan, atau dipaksa dihilangkan atas nama kenyamanan yang disuguhkan Gmail. Memang nyaman membalas email langsung mengetik di posisi kursor yang sudah disediakan, lalu kirim tanpa perlu melihat di bawah tulisan kita adalah sampah digital dalam sebuah mailing list. -- all that we can do is just survive all that we can do to help ourself is stay alive
[teknologia] Re: top posting
On 11/22/05, enda nasution [EMAIL PROTECTED] wrote: On 11/22/05, Oskar Syahbana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebenarnya pengembang Gmail ini sangat kreatif. *Siapa coba yang kepikiran bikin sistem email model percakapan kayak gini?* Makanya, sangat bagus buat mailing list, 'Re:'-nya ga usah banyak - banyak dan ga bikin pusing hehehe :) ...Siapa coba yang kepikiran bikin sistem email model percakapan kayak gini? Para insinyur di Google lah. OOT: Halah... iki ketularan posting di milis gajah ini... Informasi yang BASBANG! :-) -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://blog.permagnus.com/
[teknologia] Re: top posting
Pada hari Selasa, tanggal 22/11/2005 pukul 13:51 +0700, Arie Reynaldi Z menulis: Memang sih untuk di webmail, tapi saya pakai Microsoft Outlook 2003 *license :-) *- juga seperti ini, arrange by conversation. Sayang di kmail belum bisa.. ( OOT ) Ada duit sebesar US$ 4500 untuk yang bisa bikin model percakapan di Evolution: http://www.gnome.org/bounties/Features.html#306315 silakan. -- Arie Reynaldi Zanahar reymanx at gmail.com http://www.reynaldi.or.id