Pada 09 Jan 2005, 23:28:11 +0700, ryl menulis (diringkas):
> 
> kalau boleh komentar, saya nggak suka itu istilah 'kandar', wisaya,
> 'tetikus' dan semacamnya di windows xp bhs indo... katanya supaya org
> awam bisa lebih melek komputer? lha emangnya orang awam paham
> 'kandar', wisaya dan 'tetikus'? =D

        Siapa saja boleh tidak suka atau suka, namun dalam hal dipakai
        oleh orang awam, kita sebaiknya menghindari terlalu rendah
        berestimasi. Di Belanda, yang penduduknya lebih banyak yang
        mengerti Bahasa Inggris dibanding penduduk Indonesia, edisi
        Bahasa Belanda masih lebih disukai. Apakah karena proses
        penerjemahan mulus? Saya tidak bisa membandingkan secara
        linguistik, yang jelas di lingkungan "orang-orang seperti kita"
        (yakni yang sudah terlanjur belepotan dengan istilah asli
        perkomputeran dalam Bahasa Inggris) mereka juga sering mencibir.

        Saya tidak tahu dengan "kandar" dan "wisaya", yang pernah saya
        dengar "tayangan" lebih mudah dimengerti daripada "display".

        Jadi biarkanlah pemakai akhir (yang kita sebut "awam" itu) yang
        protes. Kalau mereka tetap menerima dan dapat beradaptasi, apa
        salahnya istilah baru tersebut dipakai?

> kenapa harus dipaksakan? menurut saya sebaiknya tulis aja bhs
> inggrisnya, tapi dg dukungan help file bahasa indonesia yg bagus &
> benar... bukan help hasil terjemahan dg transtool :D

        Sebenarnya yang tidak enak pada perubahan di menu. Misalnya:
        apabila sebelumnya terbiasa Alt-F untuk "File" boleh jadi
        berubah ke Alt-A untuk "Arsip" (seandainya "file" diterjemahkan
        menjadi "arsip"). Itu yang menyulitkan pada saat awal-awal saya
        menggunakan Windows XP edisi NL.

> karena 'kebanggaan berbahasa'? jepang nggak mengganti e-mail menjadi
> "surel" atau "pos-el" (ntah mana yg benar), tapi mereka malah bisa
> bikin iklan bahasa jepang yg menyebar ke seluruh dunia (ericsson)...

        Mau dicarikan contoh bangsa yang bersikukuh dengan bahasa
        nasional dan menghabiskan usaha besar untuk menerjemahkan semua
        materi asing menjadi bahasa mereka atau contoh bangsa lain yang
        kompromi dengan bahasa asing, dua-duanya punya kans untuk maju
        atau tidak. Yang lebih penting adalah sungguh-sungguh untuk
        belajar.


        Otherwise, ujungnya kita akan mix seenaknya orang punya
        languages zonder aturan... *%^%$#! Don't begitulahh....

        :-)


---akhir kutipan---

-- 
amal

Insufficient facts always invite danger.
                -- Spock, "Space Seed", stardate 3141.9

Kirim email ke