Sekularlisme itu bukan pemisahan agama dari keshidupan seperti yang 
digembar-gemborkan oleh sebahagian orang yang takut kehilangan kedudukan dan 
rejeki kehidupan sehari-hari, tetapi  pemisahkan urusan agama dari urusan 
negara. Agama adalah urusan masing-masing umat atau kelompok dengan tuhan atau 
dewa mereka. 

Bayangkan saja kalau Jepang memjadi negara agama maka tentu tidak boleh ada 
agama lain, hal demikian  pun USA atau negeri-negeri di Eropa menjadi negeri 
agama. Europa maupun Jepang sudah lewat zaman negara agama, maka oleh karena 
itu bisa maju dalam menjamin kehidupan memada kepada rakyatnya di zaman 
kontemporer dan selalu diperbaiki untuk mempertinggi standar kehidupan para 
penduduknya bila dibandingkan dengan negeri-negeri yang memegang peraturan 
zaman bahula sebagai dasar di zaman abad XXI 

  ----- Original Message ----- 
  From: Yudi Yuliyadi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, September 02, 2010 8:52 AM
  Subject: [wanita-muslimah] SEKULERISME


    

  Sekulerisme atau pemisahan agama dari kehidupan selalu diberitakan oleh para
  agen atau misionaris barat terutama yang tergabung dalam JIL

  Yang tanpa malu2 mengatakan bahwa islam adalah sekulerisme

  Sesungguhnya islam adalah sebuah ideology (mabda) yang mengatur seluruh
  aspek kehidupan baik segi politik, hukum, pergaulan, ekonomi ataupun social
  budaya

  Inilah yang ditakutkan oleh barat, islam akan bangkit kembali tidak akan
  lama lagi. Dan kembali menegakkan syariat islam secara kaffah

  APA ITU SEKULARISME ?

  Oleh
  Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin

  Pertanyaan:
  Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin ditanya : Apa itu sekulerisme? Dan
  bagaimana hukum Islam terhadap para penganutnya? 

  Jawaban
  Sekulerisme merupakan aliran baru dan gerakan yang rusak, bertujuan untuk
  memisahkan urusan dien dari negara, berjibaku di atas keduniawian dan sibuk
  dengan kenikmatan dan kelezatannya serta menjadikannya sebagai satu-satunya
  tujuan di dalam kehidupan ini, melupakan dan melalaikan rumah akhirat dan
  tidak melirik kepada amalan-amalan ukhrawi ataupun memperhatikannya. Sabda
  Rasulullah berikut ini sangat tepat dilabelkan kepada seorang sekuler,

  "Artinya : Celakalah budak dinar, budak dirham dan budak khamishah (sejenis
  pakaian terbuat dari sutera atau wol, berwarna hitam dan bertanda); jika
  diberi, dia rela dan jika tidak diberi, dia mendongkol. Celaka dan merugilah
  (sia-sialah) dia dan bila duri mengenainya, maka dia tidak mengeluarkannya"
  [Al-Bukhari, al-Jihad (2883)]

  Setiap orang yang mencela sesuatu dari ajaran Islam baik melalui ucapan
  ataupun perbuatan maka sifat tersebut dapat dilekatkan padanya. Barangsiapa
  menjadikan undang-undang buatan manusia sebagai pemutus dan membatalkan
  hukum-hukum syari'at, maka dia adalah seorang sekuler. Siapa yang
  membolehkan semua hal yang diharamkan seperti perzinaan, minuman keras,
  musik dan transaksi ribawi dan meyakini bahwa melarang hal itu berbahaya
  bagi manusia dan merupakan sikap apatis terhadap sesuatu yang memiliki
  mashalahat terhadap diri, maka dia adalah seorang Sekuler. Siapa yang
  mencegah atau mengingkari penegakan hukum hudud seperti hukum bunuh terhadap
  si pembunuh, rajam, cambuk terhadap pezina atau peminum khamar, potong
  tangan pencuri atau perampok dan mengklaim bahwa penegakannya menyalahi
  sikap lemah lembut dan mengandung unsur kesadisan dan kebengisan, maka dia
  masuk ke dalam sekulerisme.

  Sedangkan hukum Islam terhadap mereka, maka sebagaimana firman Allah Swt
  tatkala memberikan sifat kepada orang-orang Yahudi,

  "Artinya : Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan
  ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat
  demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia. " [Al-Baqarah
  :85].

  Barangsiapa menerima sesuatu yang setara dari ajaran agama seperti Ahwal
  Syakhshiyyah (Undang-Undang Perdata), sebagian ibadah dan menolak apa yang
  tidak sejalan dengan hawa nafsunya, maka dia masuk ke dalam makna ayat ini.

  Demikian juga firmanNya.

  "Artinya : Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
  kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna
  dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak
  memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang
  telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
  kerjakan." [Hud:15-16]

  Maka, tujuan utama kaum sekuler adalah menggabungkan dunia dan kenikmatan
  pelampiasan hawa nafsu sekalipun diha-ramkan dan mencegah dari melakukan
  kewajiban, maka mereka masuk ke dalam makna ayat di atas dan juga ayat
  berikut,

  "Artinya : Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami
  segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami
  kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya
  dalam keadaan tercela dan terusir." [Al-Isra :18]

  Dan banyak lagi ayat-ayat dan hadits-hadits semisalnya, wallohu a' lam.

  [Fatawa Fi at-Tauhid, dari fatwa Fadhilatusy Syaikh Ibn Jibrin, h.39-40]

  [Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min
  Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-2, Darul
  Haq]

  Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=mo
  <http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1353&bagian=0>
  re&article_id=1353&bagian=0

  [Non-text portions of this message have been removed]



  







[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke