Pak Abas Yth, terimakasih.
Wah pak kalau begitu Indonesia yang notabene pendapatan perkapita jauh di
bawah US$3600 atau Rp36juta per tahun(kurs 1us$=Rp10ribu) atau Rp3juta per
bulan menjadikan negara kita hanya bermimpi dalam sistem demokrasi dan
penegakan hukumnya dong pak? Sedangkan UMR (Upah Minimum Regional) kita
sangat jauh dari layak. Anggaplah Rp300ribu UMR per bulan, itu berarti hanya
10% dari Rp3juta. Jadi apakah kita hanya pasrah menunggu pendapatan
perkapita Indonesia menjadi jauh di atas US$3600, agar sistem demokrasi dan
penegakan hukum berjalan dengan semestinya? Saya kira tidak yah...

Memang benar bahwa "kefakiran" (kemiskinan) mendekati "kekufuran", kufur
terhadap segala nikmat yang diberikan Tuhan YME. Tentu bukan sebuah jaminan
bahwa suatu keluarga yang miskin miskin pula moralnya, bahkan sebaliknya
banyak keluarga yang kekayaannya tak terhitung justru sangat miskin
moralnya. Nah kalau yang terakhir ini sebagai penyelenggara negara, sudah
barang tentu apa yang kita harapkan yah cuma sekedar impian belaka. Jadi,
menurut saya yah...moral (akhlak) itulah yang sangat berperan. Sehingga data
statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi seperti yang
pak Abas sampaikan tentunya tanpa memasukkan paramater seperti kondisi yang
ada di negara kita (kali aja yah?).

Nah kalau keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa
masyarakatnya menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui
Kepemimpinan Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan
idealisme .....maka itu berarti saatnya kita harus memilih pemimpin
(presiden) secara langsung baik tahap I maupun tahap II, sampai kita
dapatkan pemimpin yang benar-benar yang kita harapkan...apa begitu?. Semoga
......

Salam
Asodik
  

-----Original Message-----
From: Abas F Soeriawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 04 Januari 2002 11:15
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: SUPERMI HUKUM?


Mas Sodik Yth,
                         Hidup di Indonesia musti santai dan waspada.
Menurut statistik negara-negara di dunia dengan sistim global ekonomi saat
ini, menunjukan bahwa sistim demokrasi dan penegakan hukum baru mungkin
dijalankan pada negara yang berpenghasilan diatas USD. 3600 per Kapita.
Pendapatan per kapita lebih rendah dari itu, praktek kehidupan berjalan
berdasarkan kekuasaan.
Keberhasilan negara-negara yang mampu mengangkat dan membawa masyarakatnya
menuju kehidupan demokrasi dan penegakan hukum adalah melalui Kepemimpinan
Nasional yang tegas, keras, konsisten dan penuh dengan idealisme serta
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa ( bahkan cenderung tirani)
Contohnya, Korea Selatan, Singapura dan Malaysia.
Thats all what I believe. Barangkali juga saya salah, time will decide.

Wassalamm dan Selamat Tahun Baru 2002.
AFS.
----- Original Message -----
From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, January 04, 2002 9:06 AM
Subject: [yonsatu] SUPERMI HUKUM?


> SUPREMASI HUKUM ...kayaknya lebih ccok "SUPERMI HUKUM" kalau boleh saya
> mengibaratkan penegakan hukum dinegara kita tercinta Indonesia ini.
> Bagaimana mungkin bisa "menegakkan" Supermi, toh supermi yang kering
> (mentah) kalau ditegakkan akan patah, sedangkan kalau yang sudah dimasak
> (basah) bisa ditegakkan kalau diangkat pakai sendok atau garpu, persis
> SUPREMASI HUKUM kita yang sulit ditegakkan, kecuali oleh ..........?.
>
> Tadi pagi jam 06.00 berita SCTV (Jum'at 4 Januari 2002) pada segmen Derap
&
> Hukum, ada seorang "tertuduh" didudukkan di kursi persidangan Pengadilan
> Negeri Tangerang, sedang menghadapi tuduhan "mencuri sandal" dengan
ancaman
> hukuman (atau putusan hukuman....maaf lupa) selama 5 bulan
penjara....hebat.
> Tetapi hebat dari sudut pandang mana yah?.
>
> Baru-baru ini (selama 2001) negeri tirai bambu China telah mengeksekusi
para
> pelanggar hukum (termask koruptor) dengan hukuman mati dengan cara
"disuntik
> mati" sebagai pengganti "ditembak mati", itupun menurut mereka kejahatan
> demi kejahatan masih juga marak walau mengalami penurunan. Lalu bagaimana
> dengan Indonesia? ..toh para koruptor kelas kakap maupun pelanggar HAM
tidak
> tersentuh hukum. Kalaupun "hampir" tersentuh, maka dalil "sakit" yang
harus
> dirawat diluar negeri atau sakit permanen yang tidak tersembuhkan (dengan
> mendahului Tuhan) sedikit demi sedikit akan terlupakan oleh hukum atau
oleh
> penegak hukum?..ironis memang.
>
> Seorang Edy Tanzil yang menjarah uang negara (berarti uang rakyat...atau
> uang kita dari pajak?) sebesar triliunan rupiah, toh saat ini mungkin
sedang
> berfoya-foya menikmati hasil jarahannya. Lalu bagaimana dengan seorang
> pencuri sepeda motor yang belum menikmati hasil curiannya justru keburu
> "dibakar hidup-hidup" oleh masa..tragis.....
>
> Sepertinya hukum di Indonesia (atau didunia lainnya?) hanya diperuntukkan
> bagi lapisan masyarakat kelas bawah yang notabene miskin dan
"berpendidikan
> rendah". Maka dengan gagahnya penegak hukum mengetok palu sebagai vonis
yang
> menurut mereka agar dinilai oleh khalayak ramai adalah putusan yang
> seadil-adilnya.
>
> Saya sih bukan membela pencuri sandal maupun pencuri sepeda motor, tetapi
> seharusnya penegakan hukum itu tidak "pilih kasih". Artinya penegak hukum
> (polisi, jaksa, pengacara, hakim  dsb) jangan "pilih" koruptor kakap agar
> di"kasih" imbalan yang kakap juga jika perkaranya "dibelain" oleh penegak
> hukum. Karena itu yang kelas "teri", sudah pasti hanya teri yang akan
> di"kasih", maka mana mungkin akan dibela oleh penegak hukum sekalipun yang
> bersangkutan tidak bersalah.
>
> Salam
> Asodik
>
> --
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
> 1 Mail/day     :
<mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>
>


-- 
--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

-- 
--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke