Gw jadi kasian sama elu wang, dan gw tambah benci sama Awloh lu yg
emang keterlaluan dalam merusak pikiran umatnya.

Seiring dengan kemampuan pengetahuan manusia, maka way of life manusia
juga berubah. Way of life yang semakin menghargai setiap manusia
sebagai sebuah individu dan makhluk hidup paling pintar. 

Kalo jaman romawi bunuh2 orang boleh jadi tontonan, sekarang hukuman
mati bahkan dilarang. Kalo dulu praktek perbudakan dibolehkan,
sekarang jadi pembokat bisa beli rumah di kampung, kalo dulu anak
kecil perempuan boleh dikawinin dan cuma bikin anak, sekarang anak
kecil perempuan sekolahnya harus tinggi2 untuk kemudian menentukan
sendiri jalan yg akan ditempuh.

Relevansi "gak ada tv taon 30an" adalah minimnya pengetahuan akan
istilah2 usia produktif, Sumber Daya manusia, kesetaraan gender, dll.
TV dan pengetahuan memberi kita pelajaran mana yang benar dan mana
yang salah pada budaya masyarakat. Yang salah tentunya harus diperbaiki.

Hindu memiliki budaya membakar istri yg sudah ditinggalkan, KResten
memiliki budaya manipulatif terhadap umat yg sudah diperbaiki.

ISlam tidak mampu menghilangkannya, karena "katanya" perintah datang
langsung dari Awloh. Apa betul Awlohnya Islam itu sebetulnya setan? 






--- In zamanku@yahoogroups.com, "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ha ha ha wong Kristen gak punya data bahwa bocah 7 th yang nikah
> lantas hidupnya menyedihkan.La saya malah punya data mbah saya sendiri
> ketika nikah th 1930 M saja belum.Dan anak turunannya dalam keadaan
> safe and sound.Otak saya dg Gabriel yang sukak nggabrul itu juga gak
> kalah.
> Tapi saya dikandani ibu saya bahwa Kakek saya berhubungan badan dg
> nenek saya nunggu M dulu,sebab tuntunan Islam aqil baliq itu kalau
> wanita setelah M,kalau pria setelah mimpi bergulat dg bidadari.
> Jadi saya yakin bahwa Aisyah juga berhubungan intim setelah M.La kalau
> hanya nikah itu baru lahirpun rapopo.
> Jadi jangan berdalih dg th 1930 belum ada TV yang gak ada
> relevansinya.Perlu diketahui bahwa kakek saya itu gak tahu hadis sama
> sekali,sebab Islamnya masih dikata abangan.
> 
> Shalom,
> Tawangalun.
> 
> - In zamanku@yahoogroups.com, "gkrantau" <gkrantau@> wrote:
> >
> > RUPANYA SI TAWANG dan people of the same ilk mempertahankan praktik yg
> > tidak lagi sesuai dg standard kehidupan dan moralitas zaman ini hanya
> > krn ingin mempertahankan sunnah nabi jujungannya.
> > 
> > Seharusnya sesuatu yg tidak lagi bisa diterima (krn antara laen sudah
> > ketauan bhw prepubescent marriages itu sangat tidak baik buat si
> > perempuan) di zaman ini, sepantasnya ditolaklah. Biar siapa saja,
> > termasuk nabi melakukannya. Peradaban manusia berkembang pesat  krn
> > manusia tidak sekedar mengikuti naluri dan kebiasaan nenek moyang
kita.
> > Manusia diperlengkapi dg akal dan budi oleh Tuhan, pergunakanlah demi
> > keselamatan species kita.
> > 
> > Selama manusia masih saja menganggap bhw apa yg dipraktikkan oleh
> > manusia zaman baheula itu semuanya baik, maka hal2 di bawah ini akan
> > terus dilakukan tanpa mempelajari, menyadari dampak negatif-nya.
> > 1. Anggapan bhw perempuan itu hina (OK - sorga ada di bawah
telapak kai
> > ibu tapi kenyataan banyak perempuan yg dianggap setingkat dg keledai,
> > dst);
> > 2. Gaplokin bini itu OK2 saja;
> > 3. Poligami itu demi kebaikan kaum perempuan!
> > 4. Tuhan itu hanya mengasihi satu kelompok ciptaan-Nya;
> > 5. It's OK memusuhi, menjarah, membunuh orang2 yg tidak seagama dg >
> Gabrela Rantau
>


Kirim email ke