Mas Tawang, justru kalau dipikirkan secara logis, apa kesimpulannya 
bukan sebaliknya, bahwa Nabi tidak buta huruf. Kalau buta huruf 
bagaimana Allah menyuruhnya dengan perintah pertama: "Iqra!" (yang 
artinya: bacalah!)?

Atau Allah keliru dan mengira beliau bisa membaca padahal tidak?
Ataukah malah Allah maksudkan perintah itu untuk orang lain selain 
Nabi?
Lebih tidak mungkin?

Lantas apa ada kemungkinan lain?

Kalau tidak ada, apa pemahaman umat yang keliru, Nabi bisa membaca 
kok dibilang buta huruf? Apa itu tidak merendahkan?

Kalau sampeyan paham jawabannya, mohon dijlentrehkan.
Kalau tidak, maka ada bagian dari posting sampeyan yang perlu 
direvisi karena mengasumsikan nabi buta huruf padahal belum tentu kan?

Tur nuwun.


Ferry Wardiman








--- In zamanku@yahoogroups.com, "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tatkala Rasulullah SAW mengorak langkah untuk menyebarkan dakwah
> secara terbuka, orang-orang musyrikin Quraisy menuduh baginda yang
> mencipta ayat-ayat Al-Quran. Jika difikirkan secara logik, 
Rasulullah
> SAW adalah seorang yang buta huruf.


Kirim email ke