Kepada muskitawati,

Hasil riset dari PBB tidak pernah menyatakan bahwa poligami adalah sebuah 
pelacuran, kalau memang ada hasil riset semacam itu, mohon dirujuk ke situs 
yang menyatakan demikian.

Kalau seandainya anda bermaksud menyatakan bahwa ada hasil pemikiran bahwa 
pernikahan adalah tak ubahnya sebuah pelacuran yang dihalalkan agama, itu 
adalah benar. Namun hal tersebut bukanlah hasil riset, namun sebuah hasil 
pemikiran dari Dunia Barat, yang melihat pernikahan dari sisi materialis saja 
dan menghiraukan sisi religius dari sebuah pernikahan.

Pernyataan bahwa poligami dilarang di seluruh dunia, juga adalah merupakan 
sebuah kebohongan. Kenyataannya adalah, poligami dianggap sebagai sebuah hal 
yang tabu, karena dinilai tidak adil terhadap pihak wanita. Tapi apakah 
dilarang? Belum tentu. Di Jerman, setelah PD ke-II dinyatakan bahwa poligami 
merupakan pilihan yang logis, karena jumlah wanita jauh lebih banyak daripada 
jumlah pria. Demikian juga di Jepang dan Amerika Serikat. Para tentara PD ke-II 
dari AS, sangat mungkin memiliki lebih dari satu orang istri, walaupun biasanya 
istri muda mereka ditinggal di negara asala mereka. Tidak menafikan bahwa 
banyak sekali anak haram dari tentara GI ini, karena PELACURAN dalam artian 
sebenarnya juga diperbolehkan dan bahkan didorong, sementara poligami ditabukan.

Dalam situasi yang demikian pelik, poligami adalah sebuah pilihan yang logis, 
dan jauh lebih bermartabat daripada sekedar berhubungan badan dengan sembarang 
wanita dan membayar mereka untuk itu.

Sekali lagi, hal yang saya sebutkan di atas merupakan sebuah hasil dari sebuah 
ke-modern-an dunia. Jadi sunia modern tidak pernah melarang poligami, namun 
poligami ditabukan. Dunia modern hanya akan menggunakan poligami sebagai 
pilihan apabila berada dalam kondisi yang MEMANG membutuhkan praktek poligami 
tersebut untuk diberlakukan.

Dalam konteks keagamaan sebagaimana anda sebutkan, Islam memang menghalalkan 
poligami. Namun jika melihat dalam kondisi apa praktik poligami itu terjadi, 
maka akan sangat jelas bahwa poligami dalam Islam adalah sangat ketat 
persyaratannya. Dan kalau memang persyaratan ini diberlakukan pada tiap orang 
yang hendak berpoligami, maka saya yakin belum tentu ada yang diperbolehkan 
berpoligami.


Salam,

Stephanus Iqbal




________________________________
From: muskitawati <muskitaw...@yahoo.com>
To: zamanku@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 16, 2009 12:51:49 PM
Subject: [zamanku] Re: Opo Polygami podo dg Pelacuran?

  


> "Tawangalun" <tawangalun@ ...> wrote:
> Genduk Mus selalu mendengung dengungkan
> katanya Polygami itu tak ubahnya pelacuran,
> kalau saya kok ngatain berbeda sama sekali

Jangan memfitnah, tak pernah saya men-dengung2kan poligamy tak ubahnya 
pelacuran.

Saya selalu menekankan bahwa pernyataan bahwa Poligamy merupakan variasi dari 
praktek pelacuran itu sudah merupakan hasil study ilmiah yang kemudian diadopsi 
kedalam HAM untuk melindungi harkat persamaan hak wanita.

Jadi itu bukan pendapat saya, melainkan sudah menjadi pemahaman universal 
diseluruh dunia yang tak perlu diperdebatkan lagi.

Oleh karena itu, kalo anda tidak setuju, silahkan debatnya ke United Nation 
jangan complain kepada saya.

Saya pribadi hanya menyatakan setuju dengan pernyataan UN ini apalagi saya juga 
melakukan study yang mendalam dengan hasil yang sama.

Jangan buang2 waktu me-nyalah2kan saya, salahkan saja UN, debat kesana kalo 
anda bisa berhasil??? Biar gimana kalo anda ingin pendapat anda diterima 
seluruh dunia, buktikanlah dengan study yang jelas bukan dengan keimanan yang 
tidak mungkin diterima semua orang.

Sekali lagi ya....  janganlah cari2 untuk membenarkan poligamy, karena 
kemanapun rujukannya, poligamy dilarang diseluruh dunia meskipun anda tetap 
ngotot mau mempertahankan poligamy dengan alasan keimanan Islam.  Apakah anda 
pikir dunia bisa berubah pendapat hanya karena Islam membolehkan Poligamy ????  
Jelas mustahil, karena Kristen, Hindu, Buddha dan semua agama juga mulanya 
mendukung poligami, bahkan agama itu memang semua membolehkan poligami tidak 
ada agama yang melarang poligamy.

Dan yang melarang poligamy itu sekarang dunia modern bukan dunia agama.  Semua 
agama sudah bersedia mematuhi larangan poligamy meskipun tetap masih 
mempraktekkannya seperti agama Kristen aliran Mormon.  Secara general, semua 
pendeta2 Mormon setuju dilarangnya poligamy dalam agama mereka.

Yang masih ngotot mempertahankan poligamy sekarang ini hanyalah Islam meskipun 
umat Islam sendiri seperti saya ini secara mayoritas juga menolak poligamy.  
Mayoritas Islam di Indonesia menolak poligamy meskipun agama Islam tidak 
melarangnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.


 


      

Kirim email ke