Suatu analysa yang tajam dan mengena...... dan memang begitulah 
adanya......
Mudah-mudahan masukan ini bisa diperhatikan terutama oleh yang punya 
wewenang dalam decision maker.....
Salam,

Djoko Rusdianto




"Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]>
12/26/02 11:31 PM
Please respond to iagi-net

 
        To:     <[EMAIL PROTECTED]>
        cc: 
        Subject:        RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.


Apa yang tersirat dari posting Herman adalah "Indonesia sudah tidak 
menarik untuk investasi" dan "high risk" kata Teguh.  Ini bahasa halusnya 
investor untuk "minta" insentif dan berbagai kemudahan untuk melanjutkan 
usahanya di Indonesia.  Bisa saja diartikan,.. beberapa kasus besar 
seperti Cepu (EM), Terang-Sirasun (BP) dan perpanjangan kontak KPS lainnya 
(Total),.. selesaikan dulu,.. baru kita (asing) pikir2 untuk investasi 
lebih lanjut di Indonesia.

Kenyataanya setelah berbagai proses merger dan akuisisi, sekarang ini 
hanya ada beberapa gelintir perusahaan minyak raksasa yang rata2 "sedang" 
konsolidasi kedalam.  Memilah-milah portfolio, memotong cost termaksud 
exploration cost, berkonsentrasi kebeberapa core assets saja, dan mungkin 
menjadi non risk taker dibanding sebelum merger/akuisisi. Lihat saja untuk 
menambah reserves bukan dengan jalan menemukan/ exploring, tapi dengan 
cara akusisi cadangan yang sudah terbukti. Bisa jadi untuk ambil konsesi 
baru bukan masuk dalam hitungan, kecuali termaksud dalam strategic 
positioning core asset.  Perusahaan2 inilah yang biasanya menjadi pemain 
di arena perminyakan Indonesia.  Perusahaan kecil/ sedang semakin sedikit 
dan para pemain baru "takut" untuk masuk dengan bombardir berita ngga 
nyaman dan ngga aman,... yaa dagangan konsesi ngga laku !

Dengan merger perusahaan semakin besar dan punya financial position untuk 
melakukan proyek2 besar,.. mungkin saja Indonesia tidak termaksud dalam 
hitungan ini.  Lihat saja cadangan2 besar secara global berada di mana !! 
dan cadangan terbukti dunia sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan 50 tahun 
mendatang meskipun tanpa explorasi lagi.  Cadangan Indonesia kecil tapi 
enak untuk cari duit karena berbagai kemudahan yang diberikan pemerintah 
oleh sistim cost recovery dan investment creditnya.  Namun ceritanya bisa 
lain kalau mereka merasa dirongrong seperti dalam kasus2 diatas.

Sekalian untuk menjawab pertanyaannya Teguh, jumlah produksi yang 1.12 
juta bbl/day tadi, berapa yang net untuk Indonesia dan berapa yang untuk 
kontraktor dalam bentuk cost recovery ?? jawabannya ada di anda2 sekalian. 
 Kalau soal target area, Jossy sudah kasih indikasi, human resources, saya 
yakin rekan2 IAGI banyak yang handal untuk menemukan cadangan2 baru,.. 
hanya saja visi, peran yang di-inginkan dari oleh pemerintah dan 
empowerment terhadap kita untuk menjawab tantangan2 masa datang terhadap 
cadangan ini yang "masih kabur",.. mungkin ini bedanya dengan Malaysia. 
Makanya kita masih saja jadi "kuli" setelah 117 tahun minyak berada di 
Indonesia,...Wallahu alam.

KL yoo opo cak Guh ?

Bambang Istadi
ConocoPhillips Inc.
+1-281-293-3763


-----Original Message-----
From: Herman Darman <[EMAIL PROTECTED]>
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Monday, December 23, 2002 8:51 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.


Indonesia struggling to find new oil. 
Apakah artinya kita akan kehilangan natural resources? Apakah artinya 
kita perlu siap-siap mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk? 
Mungkin kita harus belajar dari Jepang, yang tidak punya minyak 
dinegaranya sendiri tapi bisa cari minyak di negara orang lain. Kita 
sudah siap? 

Kalau kita punya human resources yang bagus, mungkin kita bisa go 
international. Tapi apakah human resources kita cukup bagus untuk 
dijual?

Herman
_________________

Indonesia, Asia's only OPEC member, has been struggling to find new 
oil reserves. It mostly stumbled in its efforts to lure investors' 
interest in other oil blocks this year. 

"We will open for tender eleven oil blocks mostly in offshore East 
Java in 2003 in addition to 15 areas which have been offered for 
tender this year but were not taken up," Purnomo told reporters. 

"I am optimistic the (eleven) areas will attract investors. We need 
natural gas to supply growing energy needs on Java," he added. 

The vast archipelago held tenders for 17 exploration areas at the 
beginning of 2002 but only two were taken up, an official at the 
ministry said. 

The official said the oil blocks included eight located in offshore 
East Java, two in onshore central Sumatra, and one in offshore and 
onshore East Kalimantan. 

Indonesia produced 1.12 million barrels per day of crude oil in 
November, unchanged from October. 

The country also produced 145,000 bpd of condensate in November, 
compared with 150,000 bpd in October. 

(C) Reuters Limited 2002. 




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

---------------------------------------------------------------------



Kirim email ke