Memang kalo dilihat 117 tahun-nya, udah pantas untuk jadi majikan.
Tapi semua itu 'kan tidak hanya cukup semudah membalik telapak tangan.
Yang pasti itu, untuk menjadi majikan tidak hanya cukup bersikap seperti
majikan, dimana-dimana, kalau mau menjadi majikan itu harus punya modal untuk
membiayai predikat sebagai majikan. Oil industri itu kan padat modal, dan
beresiko tinggi, dan yang jelas uang pensiun atau pesangon, nggak bakal cukup
buat modalin industri ini, sekalipun untuk proyek sekaliber TAC sekalipun. Dan
juga kalau dilihat, berapa banyak sich pemodal dalam negeri yang mau investasi
di industri ini dalam artian sebenarnya, bukan yang punya jatah 10% lho.
Saya melihat ada potensi investor dalam negeri jika IAGI yang memiliki SDM
handal ini meng'educate' mereka (investor) untuk mau investasi di industri ini,
tentu dengan menjelaskan segala resiko, bahwa industri ini penuh dengan resiko
tinggi tapi high gain. Adakah upaya-upaya ini sudah menjadi bagian program dari
institusi IAGI sebagai salah satu wadah pemikir di Oil Industry?. Semoga kita
bisa menjadi majikan.

SS


adb wrote :

....del

Saran saya buat rekan-rekan yang concern dengan masalah ini, berhentilah
jadi kuli.

Mari berhenti sebagai kuli yang mengharapkan calon-calon majikan kita datang
melahap semua 17 daerah yang kita tawarkan (bukan hanya 2). Mari berhenti
jadi kuli yang menawar-nawarkan daerah kita yang masih kaya (66 basins dsb)
dan menjajakan kemampuan teknis kita untuk mereka pakai beresiko menyedot
kekayaan alam kita.

Sudah saatnya (117 tahun, man@!!) kita jadi majikan. (Paling tidak:
bermental majikan-lah)

adb



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke