Terima kasih atas tanggapan BangAnut sama Bung Paulus .

Menurut BangAnut apakah sering "diadu domba" itu apa penyebabnya yah?
Kalau menurut saya karena kuatnya "pengaruh" dari kelompok kepentingan
yang dahulunya berusaha meraih kepemimpinan tertinggi dalam suatu
kaum/bangsa/masyaratat/negara. Orientasinya akhirnya kepada
kepentingan dunia, menurut BangAnut Bagaimana?

Menarik apa yang disampaikan oleh Bung Paulus (maaf saya mo nanya dulu
apakah anda moeslim?).
Jika benar demikian, sepertinya saya dan banyak moeslim lainnya
seharusnya banyak belajar dari para mualaf, karena mereka mendapatkan
hidayah atau kebenaran yang timbul dari diri sendiri, bukan warisan
ketururunan orang tuanya, atau hanya dasar dalil dan dalil saja yang
ada dalam 1001 macam kitab.

Soal nama, jika seorang nasrani masuk Islam, IMHO nggak perlu ganti
nama yang ke arab-araban. 

Bagaimana menurut teman-teman lainnya.

Salam

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "banganut" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mengapa orang Islam suka dan senang di adu domba ?
> Yang akhirnya diwarisi dari  generasi ke generasi
> 
> wassalam
> 
> anut
> 
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar
> <paulus_hanedsabeni@> wrote:
> >
> > tanggapan aye :
> >
> > mungkin karena orang agama islam lebih banyak membaca buku karangan si
> ini dan si itu dibanding membaca apa yang seharusnya jadi pedoman orang
> ntu... kebanyakan orang - orang islam yang membuat kelemahan kelemahan
> itu sendiri.. kaya pergantian siang dan malam (3/190) hari ini islam
> lagi malam merekalah yang terang. lagian kalo ada orang nasrani nerangin
> mengenai kitabnye kan ga masaleh orang itu kitab Alloh juga, tapi tetep
> sebagai islam tolok/tolak ukur pada Al-qur'an. lagian bukannya umat
> islam sekarang emang udah melintir dari jalan lurusss...????
> >
> >   kalo ada yang punya tanggapan laen sok lah..
> >
> >   Paulus hamed sabeni
> >
> > gotholoco gotholoco@ wrote:
> >           Assalamualaikum wr.wb.
> >
> > Kadang dalam benak saya timbul pemikiran begini, dalam masalah sistem
> > pengkajian kitab suci, ummat islam kalah metode dan pendekatan dengan
> > sistem yang dilakukan oleh umat nasrani (kristen protestan dan
> > katolik) atau pun umat agama lainnya.
> >
> > Apakah di jaman sekarang ini justru umat yang lain itu memanfaatkan
> > "kelemahan" yang ada itu untuk "memelintirkan" umat Islam dari jalan
> > lurus?
> > Sekian ribu hadits, dari kisah 100 tahun setelah Nabi Muhammad wafat,
> > mana yang soheh mana yang dhoif?. Peluang ini dimanfaatkan oleh "ahlul
> > kitab" untuk memutarbalikan kitab.
> >
> > Bagaimana tanggapan anda-anda?
> >
> > Sekian
> > Salam


Kirim email ke