[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N (Koruptor)

2009-02-11 Terurut Topik Fajrian difa vedder
Berthy..

tapikan saya sudah meralatnya...ngga usah berlebihan yang ngga jelas 
gitulah..tanggapan saya dimilis ini tidak mempengaruhi rezeki siapapun,pake 
logika yang benerlah

salam

Rian





From: Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 10, 2009 10:10:20 AM
Subject: Re: [F-P-K] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N (Koruptor)


Dear All, in part. dear Rian,

Gimana saya bisa salah paham tulisan Anda? Kalimat Anda di bawah ini sebaiknya 
dikoreksi dulu. Anda menulis, saya melihat yang salah itu orang yang DI BAWAH 
oleh tiga orang utama Huruf yang di-kapital-kan itu hanya bentuk kecil 
kekeliruan Anda.

Kalau begitu, mesti hati-hati juga kita memberikan pandangan/tanggapan yang 
mengganggu rejeki orang lain...

wassalam, ex�toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo. com � Quo res 
cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa 
berdiri di garis lurus.)


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N (Koruptor)

2009-02-07 Terurut Topik Berthy B Rahawarin
�
Dear All, in partikular Rian dan KPI,
�
Koq main menghambat rejeki wong cilik yang bekerja keras untuk hidup mereka? 
JANGAN gitu donk. Tukul, Inul, Olga (yg 'feminin') atau sejumlah entertainer 
lain�adalah orang-orang yang bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan 
keluarganya yang tidak punya akses kehidupan lebih baik, seperti para birokrat 
(PNS dll), yang mendapat gaji negara. Mereka juga tidak mendapat akses untuk 
kerja swasta, karena keterbatasan biaya hidup dari keluarganya untuk 
menyekolahkan mereka ke jenjang pendidikan lebih baik (tuntutan 
profesionalisme).
�
Ke-feminin-an Olga boleh didebatkan, meski�di akhirnya saya�membela dan 
memberi garis-bawahi perjuangan mereka meraup sesuap�nasi untuk dirinya�dan 
keluarganya. Ini�haruslah menjadi dasar pertama, dan ini tidak berarti 
pembenaran segala cara. Mbak Inul yang juga kontroversial, teristimewa di 
tengah (sebagian) kompetitior seniman penyanyi, tetap berakhir di pembelaan 
seorang figur (moral) seperti Gus Dur, (mungkin saja) dengan alasan dasar 
kemanusiaan wong cilik yang berjuang untuk rejekinya dan rejeki keluarga.
�
Komentar Rian sebenarnyalah usaha strategis dan justifikasi, suka tidak suka - 
entah sadar atau tidak, sengaja�meminggirkan orang kecil seperti sdr Tukul, 
mbak Inul, atau si femini Olga dan pekerja keras lainnya, yang atas cara 
kerja nan sulit (sering amat lama penuh tantangan),�rejeki dapat�diperoleh 
dengan�jalan yang diridhoi�nuraninya. Kalau terpaksa ditarik pembanding 
sebaliknya, mereka tentu�jelas berbeda dengan si Ryan, maaf - 'Sang 
Penjagal', yang ingin menjadi konsumerisme murni dengan menghalalkan semua 
cara, termasuk merenggut nyawa manusia untuk memelihara ego�konsumerisme dan 
hedonismenya.
�
Kepada Rian�(di milis ini) saya ulangi kata orang ini,�No body is perfect 
(tidak ada seorang manusia pun yang sempurna). Ada�yang mencari rejeki dengan 
terhormat, hanya mungkin tampak dari luarnya. Tapi tidak sedikit yang bekerja 
keras, dengan nurani yang teruji�untuk memilih segala sesuatu yang�diterima 
masyarakat, dan mungkin satu dua orang�bisa tidak setuju. Saya tidak sedang 
menggunakan argumentum ad populum (banyaknya pengagum�acara Tukul) daripada 
mereka�yang tidak sepakat, untuk membenarkan acara mas Tukul dan harus dibela 
tanpa alasan dasariah yang lain.
�
Justeru saya�ingin mengatakan bahwa, karena Banyak orang�kagum pada 
hal-hal yang sederhana tapi mulia dalam diri mas Tukul,�sebagian 
mendapat�nilai dari kesederhanaannya, tidak lupa pada masa dan sahabatnya 
kita masa kelamnya Tukul menjadi stempel dan guru kesederhanaan, dengan 
segala keluguannya, karena itu, bagi yang belum setuju atau menolak dengan 
alasan yang kurang jelas, silahkan mencari alasan orang kagum pada Tukul. Kita 
tidak dapat menolak (ataupun bahkan kagum) dengan dasar yang kurang jelas. 
Misalnya, pengagum acara Tukul, karena banyak artis seksi, wah itu sih kasihan 
banget, kata anak gaul.

Kalau mereka yang tidak setuju acara bukan Empat Mata, termasuk KPI, kita 
semua perlu jujur pada diri sendiri. Ada hak-hak dasar dari Tukul dan TIM 
sebagai manusia kerja keras. Anda punya remote TV untuk memutuskannya. Biarkan 
orang yang mau menonton dan mengambil hikmah dari acara itu.� Dari Tukul, 
Inul dan Olga, banyak orang masih mendapat rejeki dari kerja keras dan�bakat 
(alami)�mereka. Jangan padamkan kreativitas mereka. Usulan perbaikan silahkan.
�
Akhirnya, jangan membalik bakul nasi mereka, keluarga dan orang-orang yang 
bekerja bersama dan di seputar mereka.�Mereka (Tukul, Inul, Olga dan 
entertainer lain-lain) BUKAN KORUPTOR.��
�
wassalam,
ex�toto corde,
Berthy B Rahawarin
brahawa...@yahoo.com
�
Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta.
(Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.)

--- On Wed, 2/4/09, Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com wrote:

From: Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, February 4, 2009, 4:03 PM






yang disalahin jangan tukul atau para pendukung acaranya...tapi produser, 
eksekutif produser hingga penanggung jawab produksinya. ..tukul dan lainnya 
bekerja atas brief produser, produser bekerja atas brief executive produser dan 
yang paling tinggi dalam depatemen produksi ya Penanggung Jawab Produksi. nah 
yang norak itu ya para dedengkot departemen produksi Trans 7.

salam

Rian




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N

2009-02-04 Terurut Topik Yunita Sidauruk
Bukan empat mata itu bukan acara untuk anak-anak, ngapain juga ditonton ! 
Lagian kok acaranya disalahin, orangtuanya dong yang mengarahkan anak-anaknya 
mana tontonan yang layak maupun tidak layak. Lagipula jam segitu harusnya anak 
anak sudah selesai belajar dan tidur, bukannya nonton acara Tukul.
Kan masih banyak pilihan acara lain..kalau kira kira acaranya gak sesuai dengan 
hati nurani ya pindah aja channelnya Pak.

Ada lagi yang saya heran, katanya gak suka nonton acara Tukul, tapi kok 
ditonton ya ? udah gitu hapal pula sama dialog-dialognyahaneh


Salam,
Yunita Sidauruk





.. Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
Posted by: gunawan setiadi gshitac...@yahoo.com   gunawanmartono
Tue Feb 3, 2009 9:26 pm (PST)
Kemarin malam saya nonton bukan empat mata...
lalu ada acara berita , sapa yang bawa berita ?
pakaiannya lumayan terbuka , lengan terbuka ,
yang ngak enak...Tukul mulai pegang-2 lengannya,
duh...kelihatannya raciss deh...gak bermutu 
Kelihatan dia nepsong tuh ... anak-2 yang lihat bisa
niru gaya dia yang kurang ajar sekali !!!
Salam,
Gunawan S.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N

2009-02-04 Terurut Topik Fajrian difa vedder
yang disalahin jangan tukul atau para pendukung acaranya...tapi produser, 
eksekutif produser hingga penanggung jawab produksinya...tukul dan lainnya 
bekerja atas brief produser, produser bekerja atas brief executive produser dan 
yang paling tinggi dalam depatemen produksi ya Penanggung Jawab Produksi. nah 
yang norak itu ya para dedengkot departemen produksi Trans 7.

salam


Rian



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N

2009-02-03 Terurut Topik mayapurnamihayu
Nggak ada bedanya sich antara tukul, atau vega
Joke nya norak ... Kadang rasis, sok tau !

Pokoknya acara ini terganggu oleh pembawa acaranya ! 
Apalagi kalo tukul udah mulai pegang2 bintang tamunya !
Gerah liatnya ! Kaya ga punya etika ...

Tontonan yang berkualitas akan membuat bangsa ini cerdas ! 
Powered by Telkomsel BlackBerry�

-Original Message-
From: taufik hidayat taufi...@hotmail.com

Date: Fri, 30 Jan 2009 18:55:01 
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N


Saya suka nonton acara empat mata-nya Tukul, kalau soal mengkritik dan 
mengolok-olok diri sendiri, rasanya Tukul menjadi yg nomor satu di dunia 
perlawakan indonesia, meskipun gaya melawaknya selalu diulang-ulang, tapi 
karena sikap Tukul yg low profil dan suka belajar guna meningkatkan kemampuan 
dirinya meskipun dia sudah tajir, maka saya jadi suka menonton kekonyolan gaya 
flash back Tukul dalam melawak, cuma sikap Vega memang terkadang rasis.
 
Dulu saya nonton  empat mata (harinya lupa, yg jelas beberapa bulan lalu ketika 
nama acarnya belum berubah) yang menampilkan para ahli robot remaja yg diwakili 
oleh remaja keturunan china, tapi tentunya dia WNI, namanya Gunawan kalau nggak 
salah. Nah, pas giliran si remaja ini di suruh unjuk kebolehan,  Vega kasih 
komentar yg kurang lebih spt ini,  Lu tidur aja, yang tentu saja bermaksud 
si mata sipit yg tentu saja mengarah ke ras tertentu. Ini baru-benar-2 rasis, 
dan lawakan seperti itu saya kira tidak lucu, apalagi gaya Vega juga 
artifisial, tidak natural sebagaimana Tukul yg bodo-bodo pinter.
 
Diluar itu, Tukul memang patut menjadi tauladan bagi kita semua, kesuksesan dan 
harta tidak membuatnya lupa diri dan asal usul. 
 
Coba ada capres yg kayak Tukul, mungkin jumlah GOLPUT akan berkurang.
 
Salam,
Taufik



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N

2009-02-03 Terurut Topik gunawan setiadi
Kemarin malam saya nonton bukan empat mata...
lalu ada acara berita , sapa yang bawa berita ?
pakaiannya lumayan terbuka , lengan terbuka ,
yang ngak enak...Tukul mulai pegang-2 lengannya,
duh...kelihatannya raciss deh...gak bermutu 
Kelihatan dia nepsong tuh ... anak-2 yang lihat bisa
niru gaya dia yang kurang ajar sekali !!!
Salam,
Gunawan S.

 

Solusi terbaik penghemat listrik
visit : http://www.top-saver.info
 





From: khairunnisa_nissa khairunnisa_ni...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Saturday, January 31, 2009 10:34:31 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N


waaah.. ternyata banyak juga yah yang engga suka sama empat mata, 
saya pun termasuk salah satunya.

Kalau menurut saya, Tukul memang agak  kasar  tapi saya lihat vega 
yang keterlaluan, karena menurut saya Tukul jauh lebih tua daripada 
vega, tapi kok vega  menghina  tukul seperti itu. 

Mengutip pernyataan suami saya, istrinya Tukul pasti orangnya sabar 
banget  ya iyalah... tiap malem suaminya diperolok orang. 

Dan satu lagi... mungkin sekarang ketawa2an ya? tapi humor yang 
menyakitkan itu apa suatu hari nanti tidak menyakiti hati Tukul, 
Vega, Peppy, dan orang lain? Seperti cerita dari spongebob sequepants 
dan sandy si tupai yang diceritakan oleh nima_bc? 

Apakah memang ini merupakan budaya negara kita? yang tertawa dari 
kelemahan2 orang lain? 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N

2009-02-02 Terurut Topik Fajrian difa vedder
saya sepakat dengan pendapat anda bahwa kita harus saling menghargai dan 
memahami. namun analogi yang anda pakai tidak tepat karena analaogi sponge bob 
itu malah telah mengajarkan kita untuk tidak saling menghargai dan memahami.

dan anda juga seharus paham bahwa media yangdipakai itu televisi. sebuah media 
yang saat ini tidaik lagi menjadi hal yang mahal. semua bisa nonton dengan 
mudah. dan satu hal lagi yang harus anda pahami yang menonton itu banyak ada 
yang berpendidikan, ada yang tidak, ada yang kaya dan ada yang miskin dan 
lainnya. artinya apapun yang disajikan oleh program TV ya harus bisa memahami 
karakter penonton yang majemuk ini

semoga anda dapat paham

salam

rian





From: nima_bc no_re...@yahoogroups.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 30, 2009 9:58:38 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N


jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika Spongebob
berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab.
jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya,
bahkan memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatap
dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilan
perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan
kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang bertema
segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga
cara tupai makan.

semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu, kecuali
Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan lelucon.
dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya
sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan.

tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan
perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira
mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandy
membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orang
punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka.

spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak hanya
Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udang
yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris
keluar, ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga...
toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan?

saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya.
pastinya, tukul, tim bukan empat mata, dan kita semua perlu belajar
lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai.

salam
-n-


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N

2009-02-02 Terurut Topik Herry Mety
Dari aspek mana anda melihat dan menafsirkan bahwa itu rasis? Sangat
tidak berdasar Semua orang yang tau bahwa orang utan itu berasal
dari Kalimantan, yah, pasti mengerti apa maksud Tukul... Perlu
kecerdasan dan kaerifan yang lebih dalam menginterpretasi segala
sesuatu...

Kita jangan berlagak seperti MUI yang seenaknya mengeluarkan fatwa
ini dan itu... Terima kasih.

Salam,

Herry Metty



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, nima_bc no_re...@...
wrote:

 jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika
Spongebob
 berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab.
 jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon
lawakannya,
 bahkan memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya
bersitatap
 dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi
penampilan
 perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan
 kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang
bertema
 segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga
 cara tupai makan.

 semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu,
kecuali
 Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan
lelucon.
 dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya
 sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan.

 tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan
 perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira
 mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain.
Sandy
 membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua
orang
 punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka.

 spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak
hanya
 Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya,
udang
 yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris
 keluar,  ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga...
 toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan?

 saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya.
 pastinya, tukul, tim bukan empat mata, dan kita semua perlu
belajar
 lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai.

 salam
 -n-


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N

2009-02-02 Terurut Topik taufik hidayat
Saya suka nonton acara empat mata-nya Tukul, kalau soal mengkritik dan 
mengolok-olok diri sendiri, rasanya Tukul menjadi yg nomor satu di dunia 
perlawakan indonesia, meskipun gaya melawaknya selalu diulang-ulang, tapi 
karena sikap Tukul yg low profil dan suka belajar guna meningkatkan kemampuan 
dirinya meskipun dia sudah tajir, maka saya jadi suka menonton kekonyolan gaya 
flash back Tukul dalam melawak, cuma sikap Vega memang terkadang rasis.
 
Dulu saya nonton  empat mata (harinya lupa, yg jelas beberapa bulan lalu ketika 
nama acarnya belum berubah) yang menampilkan para ahli robot remaja yg diwakili 
oleh remaja keturunan china, tapi tentunya dia WNI, namanya Gunawan kalau nggak 
salah. Nah, pas giliran si remaja ini di suruh unjuk kebolehan,  Vega kasih 
komentar yg kurang lebih spt ini,  Lu tidur aja, yang tentu saja bermaksud 
si mata sipit yg tentu saja mengarah ke ras tertentu. Ini baru-benar-2 rasis, 
dan lawakan seperti itu saya kira tidak lucu, apalagi gaya Vega juga 
artifisial, tidak natural sebagaimana Tukul yg bodo-bodo pinter.
 
Diluar itu, Tukul memang patut menjadi tauladan bagi kita semua, kesuksesan dan 
harta tidak membuatnya lupa diri dan asal usul. 
 
Coba ada capres yg kayak Tukul, mungkin jumlah GOLPUT akan berkurang.
 
Salam,
Taufik


To: forum-pembaca-kom...@yahoogroups.comfrom: no_re...@yahoogroups.comdate: 
Fri, 30 Jan 2009 02:58:38 +Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat 
Mata' Rasis?: B U K A N



jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika 
Spongebobberkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. 
Crab.jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya,bahkan 
memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatapdengan Sandy si 
Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilanperdana sahabatnya yang 
kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dankinclong itu memberi Spongebob ide 
untuk membuat lawakan yang bertemasegala sesuatu tentang tupai. mulai dari 
wajah konyol tupai hinggacara tupai makan.semua orang yang ada di restauran 
menyukai lelucon tupai itu, kecualiSandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang 
dijadikan bahan lelucon.dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain 
tidak punyasesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan 
tertawaan.tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, 
mengabaikanperasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi 
gembiramengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. 
Sandymembalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orangpunya 
sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka.spongebob akhirnya mengerti dan 
mengubah gaya lawakannya. tidak hanyaSandy si Tupai yan menjadi bahan 
olok-olok, tapi juga dirinya, udangyang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan 
yang matanya nyariskeluar, ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana 
juga...toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan?saya pikir, tak 
perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya.pastinya, tukul, tim bukan 
empat mata, dan kita semua perlu belajarlebih banyak lagi untuk saling 
memahami dan menghargai.

salam
-n-


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N

2009-02-02 Terurut Topik khairunnisa_nissa
waaah.. ternyata banyak juga yah yang engga suka sama empat mata,
saya pun termasuk salah satunya.

Kalau menurut saya, Tukul memang agak  kasar  tapi saya lihat vega
yang keterlaluan, karena menurut saya Tukul jauh lebih tua daripada
vega, tapi kok vega  menghina  tukul seperti itu.

Mengutip pernyataan suami saya, istrinya Tukul pasti orangnya sabar
banget  ya iyalah... tiap malem suaminya diperolok orang.

Dan satu lagi... mungkin sekarang ketawa2an ya? tapi humor yang
menyakitkan itu apa suatu hari nanti tidak menyakiti hati Tukul,
Vega, Peppy, dan orang lain? Seperti cerita dari spongebob sequepants
dan sandy si tupai yang diceritakan oleh nima_bc?

Apakah memang ini merupakan budaya negara kita? yang tertawa dari
kelemahan2 orang lain?



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, nima_bc no_re...@...
wrote:

 jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika
Spongebob
 berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab.
 jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya,
 bahkan memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatap
 dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi
penampilan
 perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan
 kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang
bertema
 segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga
 cara tupai makan.

 semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu,
kecuali
 Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan
lelucon.
 dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya
 sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan.

 tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan
 perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira
 mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandy
 membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orang
 punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka.

 spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak
hanya
 Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udang
 yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris
 keluar,  ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga...
 toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan?

 saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya.
 pastinya, tukul, tim bukan empat mata, dan kita semua perlu
belajar
 lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai.

 salam
 -n-


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N

2009-01-29 Terurut Topik nima_bc
jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika Spongebob
berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab.
jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya,
bahkan memberinya 'h' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatap
dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilan
perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan
kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang bertema
segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga
cara tupai makan.

semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu, kecuali
Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan lelucon.
dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya
sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan.

tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan
perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira
mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandy
membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orang
punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka.

spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak hanya
Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udang
yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris
keluar,  ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga...
toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan?

saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya.
pastinya, tukul, tim bukan empat mata, dan kita semua perlu belajar
lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai.

salam
-n-



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Berthy B Rahawarin
brahawa...@... wrote:

 Dear All,

 Saudara Rudi Iskandar yang menulis Surat Pembaca di bawah, mungkin
sedikit membawa kekeliruan persepsi, seperti halnya pijakan KPI.

 Mas Tukul itu sedang membawa lawakan hiburan. Kalau ada
interpretasi out-of context ke sikap rasialis, itu tentu jauh dari
benak kepolosan melawak mas Tukul. Saya bukannya tidak melihat
kekurangan pada kreatifitas pada Empat Mata yang menjadi Bukan
Empat Mata, tetapi dalam keseluruhannya, acara mas Tukul dan Tim,
adalah hiburan kreatifitas nan alami yang cerdas. Mas Tukul adalah
satu dari satu juta orang Indonesia yang selera humor spontan.

 Kalimat yg saudara Rudi sebutkan, meskipun saya atau pembaca lain
tidak menonton, tampaknya interpretasinya mudah nan luar biasa
ditangkap maksud dan konteksnya. Itu yang mengigit kuku, tidak
ditujukan kepada Manusia di Kalimantan tetapi keistimewaan alam
Kalimantan yang punya 'Orang-Utan' yang dalam bahasa Inggris juga
tidak diterjemahkan, tetapi tetap mempertahankan kata Orang-utan.
Mestinya, ucapan saudara Tukul menjadi perhatiannya yang khusus bagi
Kalimantan. Daerah lain yang merasa tidak pernah disebut saudara
Tukul, tampaknya ingin mendapat perhatian Tukul.

 Mari memajukan dan mendukung kreatifitas Anak Bangsa dengan memberi
ruang keluwesan kreatifitas. Saya tidak punya interese pada Tukul atau
tim-nya, tapi pada hidupnya kreatifitas dan kecerdasan anak bangsa
mengelolah dialog pemikiran dan bahasa yang tidak selalu mengernyitkan
dahi.

 So mas Rudi dan Tim KPI, mari kita belajar dengan rendah hati
mengikuti show yang membawa hiburan. Karena, banyak lawak di negeri
ini yang tidak lucu, karena aktornya pejabat, birokrat, dst,
orang-orang yang mestinya dihormati, bukan ditertawakan.



 Surat Pembaca



 Trans Corp
 'Bukan Empat Mata' Rasis?
 Sabtu, 24 Januari 2009 | 14:32 WIB


 Pada hari Jumat malam, tanggal 23 Januari 2009, saya menonton acara
Bukan Empat Mata di Trans7. Ketika Vega menyebut bahwa Saudara Tukul
senang menggigit kuku jari kakinya, Saudara Tukul menjawab, Emangnya
dari Kalimantan?. Saya tersentak dan merasa sangat tersinggung dengan
pernyataan itu, memangnya orang Kalimantan suka menggigit-gigit kuku
kakinya?
 Saya menganggap pernyataannya itu sangat rasis dan merendahkan
orang-orang Kalimantan yang sudah menyumbang banyak hasil sumber daya
alamnya bagi pembangunan negeri ini. Saya harap Saudara Tukul bisa
menghentikan pernyataan rasis seperti itu di masa datang dan menjadi
lebih sensitif dengan perbedaaan budaya.
 Sungguh tidak elok rasanya menjelek-jelekkan satu etnis hanya agar
bisa dianggap lucu. Dari tayangan Bukan Empat Mata Jumat malam itu,
harapan saya bahwa Saudara Tukul telah belajar dari pengalaman yang
menyebabkan acaranya dibatalkan masih belum terwujud.
 Saya juga berharap agar Komisi Penyiaran Indonesia bisa lebih jeli
melihat fenomena seperti ini untuk kebaikan kita bersama.

 Rudi Sukandar
 Jl. Bima I No 15 RT 42
 Banjarmasin