Dari aspek mana anda melihat dan menafsirkan bahwa itu rasis? Sangat tidak berdasar.... Semua orang yang tau bahwa orang utan itu berasal dari Kalimantan, yah, pasti mengerti apa maksud Tukul... Perlu kecerdasan dan kaerifan yang lebih dalam menginterpretasi segala sesuatu...
Kita jangan berlagak seperti MUI yang seenaknya mengeluarkan fatwa ini dan itu... Terima kasih. Salam, Herry Metty --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, nima_bc <no_re...@...> wrote: > > jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika Spongebob > berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab. > jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya, > bahkan memberinya 'huuuu' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatap > dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilan > perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan > kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang bertema > segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga > cara tupai makan. > > semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu, kecuali > Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan lelucon. > dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya > sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan. > > tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan > perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira > mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandy > membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orang > punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka. > > spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak hanya > Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udang > yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris > keluar, ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga... > toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan? > > saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya. > pastinya, tukul, tim "bukan empat mata", dan kita semua perlu belajar > lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai. > > salam > -n-