saya sepakat dengan pendapat anda bahwa kita harus saling menghargai dan memahami. namun analogi yang anda pakai tidak tepat karena analaogi sponge bob itu malah telah mengajarkan kita untuk tidak saling menghargai dan memahami.
dan anda juga seharus paham bahwa media yangdipakai itu televisi. sebuah media yang saat ini tidaik lagi menjadi hal yang mahal. semua bisa nonton dengan mudah. dan satu hal lagi yang harus anda pahami yang menonton itu banyak ada yang berpendidikan, ada yang tidak, ada yang kaya dan ada yang miskin dan lainnya. artinya apapun yang disajikan oleh program TV ya harus bisa memahami karakter penonton yang majemuk ini semoga anda dapat paham salam rian ________________________________ From: nima_bc <no_re...@yahoogroups.com> To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, January 30, 2009 9:58:38 AM Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N jadi ingat serial kartun Spogebob Squarepants. suatu ketika Spongebob berkesempatan menjadi solo entertainment di restaurant Mr. Crab. jadilah dia coba-coba melawak. tidak seorangpun merespon lawakannya, bahkan memberinya 'huuuu' yang panjang. tiba-tiba matanya bersitatap dengan Sandy si Tupai, yang ketika itu ingin mengapresiasi penampilan perdana sahabatnya yang kotak itu. gigi depan Sandy yang nongol dan kinclong itu memberi Spongebob ide untuk membuat lawakan yang bertema segala sesuatu tentang tupai. mulai dari wajah konyol tupai hingga cara tupai makan. semua orang yang ada di restauran menyukai lelucon tupai itu, kecuali Sandy. dia tidak mengerti mengapa tupai yang dijadikan bahan lelucon. dia ingin tahu, apakah spongebob dan ikan-ikan lain tidak punya sesuatu dalam diri mereka yang juga bisa dijadikan bahan tertawaan. tapi Spongebob tetap maju dengan lelucon tupainya, mengabaikan perasaan hancur Sandy. alasannya, kalau semua orang menjadi gembira mengapa Sandy tidak mau mengorbankan dirinya untuk orang lain. Sandy membalas, bahwa itu adalah pengorbanan yang tidak tepat. semua orang punya sisi konyol dan kebodohan dalam diri mereka. spongebob akhirnya mengerti dan mengubah gaya lawakannya. tidak hanya Sandy si Tupai yan menjadi bahan olok-olok, tapi juga dirinya, udang yang terbungkuk-bungkuk di bawah meja, ikan yang matanya nyaris keluar, ikan yang itu, ikan yang sana, yang sebelah sana juga... toh, semua kita punya kelemahan dan kekurangan 'kan? saya pikir, tak perlulah membela atau menghakimi tukul dan timnya. pastinya, tukul, tim "bukan empat mata", dan kita semua perlu belajar lebih banyak lagi untuk saling memahami dan menghargai. salam -n-