Re: [Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?]

1999-09-12 Terurut Topik Nanang Fardiansyah

Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Namanya juga politik mas, selalu penuh asumsi.
 Dan yang saya sampaikan bukan pula spekulasi.
 Itu kan hanya hasil pengamatan saya pribadi,
 dan tidak dimaksudkan untuk mengambil tindakan.
 Lain dengan misalnya meminta IMF memutuskan bantuan,
 nah itu namanya berspekulasi. Mengapa? Karena lebih
 banyak para ahli ekonomi yg berpendapat bahwa penghentian
 bantuan berarti kiamat buat Indonesia. Justru ini yg
 menjadi kartu truf IMF kan? Coba sebutkan siapa yg
 demikian optimis dengan program pembangunan bersih
 dari hutang (untuk saat ini)?
 
 Nah, bung sudah sampaikan sendiri bahwa bung tidak merasa
 kompeten lagi berbicara masalah pengungsi akibat kompleksitas
 permasalahan. Saya juga. Untuk itu lebih baik cari langkah
 aman, yaitu lihat-lihat perkembangan dulu, teliti dan pelajari
 dulu. Ini baru ke pandangan ke dalam negeri, silakan
 baca SMH dan CNN yang menyebutkan bahwa pengungsian ke NTT
 terjadi karena dipaksa, dan setelah sampai di NTT dibunuhi.
 Kebohongan-kebohongan ini sudah barang tentu didasari oleh
 kepentingan negeri mereka sendiri. Dengan alasan ini,
 janganlah kita meluruskan jalan bagi mereka mengambil
 keuntungan dari RI.
 
 Mengenai kompor-komporan, TNI tidak perlu mengompori
 masyarakat untuk memusuhi Australia. Cukup sadur salah satu
 artikel di SMH lengkap beserta gambar-gambar peralatan
 perang mereka yg dibanggakan itu, lalu sebarkan di mass
 media. Tidak akan lama Kedubes Australia bisa jadi arang
 deh. Anda tentu masih ingat dengan nasib Kedubes AS di
 tahun 1965-an kan? Tanda-tandanya silakan baca ttg GMNU, d
 an berbagai organisasi kepemudaan lain yg siap maju perang
 melawan Aussie dan NZ saat ini.
 
 Untuk RUUKKN, sudah saya katakan tidak akan membawa implikasi
 negatif ke masyarakat bila memang dibatalkan. Mungkin memang
 malah bakal merugikan. Makanya saya bilang silakan kalau memang
 mau dipertanyakan. Ini lain dengan usulan mengundang UN Troops
 dan penghentian bantuan/hutang kan?
 
 Itu sekedar pendapat saya. Selamat berkarya.
 
 
 --
 From: deddy priadi [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
 Date: Fri, 10 Sep 1999 06:36:08 +0100
 
 wah pos kota berarti hanya kumpulan asumsi dong.:)
 
 ...oke...mari kita spekulasi.menurut saya justru sebaiknya kehadiran
 pasukan perdamaian PBB mutlak diperlukan
 ini juga demi kebaikan Indonesia. Mungkin komprominya ialah menolak
 keterlibatan Australia. Saya setuju bahwa
 pemerintah australia sangat tendensius dalam hal ini. Sentimen yang sudah
 muncul dapat menjadi bumerang bagi Australia
 ( hehe...kok yaa orang australia masih suka main bumerang) keamanan mereka
 nggak terjamin dan ini dapat semakin memperkeruh suasana.
 
 Saya menolak opsi mendukung Habibie untuk menyelamatkan muka Pemerintah
 maupun militer, kesalahan manajemen
 seperti selama ini justru bukan untuk ditutup-tutupi. namun merekalah yang
 harus belajar memperlakukan daerah-daerah lain di tanah air. Bung jangan
 lupa masyarakat luas juga sudah muak dengan militerisme. Jadi asumsi bung
 bahwa masyarakat akan semudah itu untuk "dikomporin" dan memberikan
 legitimasi baru buat kembalinya militerisme terpaksa saya debat.
 
 Soal pengungsiini sangat rumit. Transmigrasi-pun sering membawa ekses
 yang tidak diinginkan di daerah baru.
 mungkin bagi kaum pendatang dapat kembali ke daerah asal, namun bagaimana
 rakyat Timor? di mana mereka dapat tinggal sementara menunggu situasi yang
 aman di Timor L. Saya jadi merasa sangat tidak kompeten untuk berkomentar
 lebih lanjut.
 
 Sekali lagi bung, kasus kalbar, ambon dsb buat saya tetap tidak dapat
 membenarkan perlunya UU KKN/PKB itu (kalo ganti nama terus jadi makin
 bingung saya...hehe..saya curiga ini taktik supaya spanduk nggak bisa
 di-recycle). Ini bukan main-main..sangat riskan apabila kembali kita
 memberi "cek kosong" pada militer yang selama ini justru sering menjadi
 sumber masalah itu.
 
 
 okey bung jeffrey.senang bisa diskusi dengan Anda..
 
 deddy priadi
 
 
 
 __
 Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Get free email and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-12 Terurut Topik Suhendri

Orang lama, orang baru.
Kalau sama busuknya buat apa.
Yang penting  "ORANG BERSIH DAN BERMORAL"



-Original Message-
From: bRidWaN [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Friday, September 10, 1999 10:41 PM
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


Kata kunci-nya cuma satu (dan tidak bisa ditawar
lagi menurut saya)...: "ORANG-LAMA !"



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-10 Terurut Topik bRidWaN
a? RI akan mengucurkan dana secara
  gila-gilaan sebagaimana AS mengucurkan dana kepada Jerbar, sebagai
  kontes melawan Timtim. Lapangan kerja akan manis, bisnis enak,
  pokoknya banyak deh privillege yg akan diterima. Kekacauan saat
  ini saya rasa untuk menambah bargaining power pembagian wilayah
  Timtim.
- Jangan lupa pula bahwa kejadian ini akan mengubah konstelasi
  politik dan militer di kawasan asteng. Kita akan punya tetangga
  yg tidak akur bernama Timtim. Situasi kita akan tidak pernah
  akrab seperti Malaysia vs Singapura. Mereka pisah baik-baik
  saja masih begitu, apalagi kita ini. Makanya rasanya tamasya
  ke Timtim bakal menjadi impian mahal sampai satu generasi ke
  depan. Di segi lain, kita akan sadar bahwa kita mempunyai
  potensi ancaman serius dari selatan, di mana dulu kita lebih
  berorientasi ke utara. Saya rasa spending untuk militer akan
  naik dari saat ini 1.3% GNP ke level paling tidak 2%.
  Untuk pihak militer RI, ini juga merupakan kesempatan emas
  untuk menaikkan spending kemiliteran tanpa ribut-ribut dari
  Malaysia dan Singapura. Sementara itu celoteh Australia saya
  rasa tidak akan didengar. AS juga akan berpikir 100 kali bila
  RI dipaksa berpaling ke China untuk pembelian peralatan.
- Hubungan RI - Australia sulit untuk kembali mesra. Perseteruan
  antara pers Australia vs ABRI cq pemerintah sudah dan akan
  terus menjadi perseteruan antar pemerintah.
- Menilik politik luar negeri mereka yg makin aktif, mereka
  sepertinya berkehendak menjadi raja kecil di Asteng yg
  kemarin-kemarin dipegang RI. Australia yg tidak dapat masuk
  ke dalam ASEAN perlu mencari jalan dengan cara memperlemah
  fungsi ASEAN, dengan cara mengebiri RI, dan merebut 'hegemoni'
  Asteng yang dulu dipegang teguh oleh orang kuat bernama Suharto.
- Mengenai UU KKN, silakan protes. Saya setuju sekali. Hanya
  saja memang harus kita akui terdapat kekurangan mekanisme
  untuk pengerahan hankam di tubuh pemerintahan
  kita, bila muncul gangguan-gangguan keamanan. Contohnya
  di Kalbar kemarin, di Ambon, dlsb. Ini adalah kekurangan
  yg tidak dapat kita pungkiri, dan akan menjadi tugas berat
  untuk penyusun UU (yg moga-moga cukup pintar).
- Sekian laporan pandangan mata dari Stadion Senayan Jakarta.
  Saya kok berpikirnya jadi serius amat ya. Gua rapiin dikit bisa
  dijual ke Poskota nih. Hahaha...

+jeffrey anjasmara


From: deddy priadi [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
Date: Thu, 9 Sep 1999 17:59:51 +0100

rekan Anjas (Jeffrey),
Two wrongs doesn't make one right!..rejim militer dan rejim
(seolah-olah) sipil Habibie telah membawa negeri ini ke titik yang sangat
memprihatinkan.

ancaman militer (juga trium viratnya)
jend. Wiranto, ex letjen. syarwan hamid dan ali alatas juga bahaya.
Tapi Gus dur, mega dan amien harus buktikan bahwa mereka bisa dan mau
bargaining dg militer. Partai-partai mereka juga telah menolak RUU KKN
.Inipun spekulasi kalau BJH mundur (satu bulan sebelum waktunya?).

Tapi, Fakta adalah: Terjadi tragedi kemanusiaan luar biasa di Timor timur
(seperti di Aceh, ambon, jkt dan di mana-mana di indonesia).

Fakta adalah:Militer tetap ngéyél untuk menggolkan RUU KKN (PKB).

beraksi untuk sikap anti kekerasan !.
nasib mereka (dan kita) BUKAN sekedar ego apalagi komoditi !



wass.
deddy priadi
ps: untuk menimbang segala implikasinya tentu adalah saran yang sangat
bijaksana, namun saya berkeyakinan kebenaran harus disuarakan meskipun
pahit.
saya bersikap independen dan terlepas dari opini pers internasional.





 Original Message -
From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 09, 1999 1:34 PM
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


  Bila Permias Portland hendak berdemo silakan tulis dengan
  besar-besar sebagai Permias LOKAL PORTLAND. Dengan demikian Permias
lokal
  yang lain yang hendak memakai bentuk lain untuk menolong rakyat Timtim
tidak
  perlu ikut kena getah.
 
  Yang mesti mendapat garis bawah adalah BJH mengakui referendum,
  semua kandidat presiden juga mengakui referendum. Yang sekarang
  menjadi masalah berat bagi Indonesia adalah bagaimana keluar
  dari Timtim tanpa kehilangan muka baik ke luar maupun ke dalam.
 
  Indonesia ingin menjaga martabat untuk dinilai mampu menangani
  masalah dalam negeri. Bila anda meminta UN Troops masuk ke
  Timtim maka langsung akan berhadapan dengan pemerintah RI.
  AS sendiri bahkan sudah menyebutkan untuk tidak mengirim pasukan.
  Sidney Morning Herald yang biasanya demikian getol melakukan
  agitasi, bahkan hendak memusuhi Jakarta, sudah mengubah warna
  pemberitaannya. Silakan baca deh.
 
  Kita harus cukup bijak dan mampu memahami bahwa kekuatan seperti
  Australia dan AS - pun tidak akan mampu masuk ke Timtim tanpa
  ijin Jakarta. Australia getol untuk masuk dan menyiapkan sebuah fregate
  modern (dan satu fregate modern dari Inggris), kedua f

Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-10 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Namanya juga politik mas, selalu penuh asumsi.
Dan yang saya sampaikan bukan pula spekulasi.
Itu kan hanya hasil pengamatan saya pribadi,
dan tidak dimaksudkan untuk mengambil tindakan.
Lain dengan misalnya meminta IMF memutuskan bantuan,
nah itu namanya berspekulasi. Mengapa? Karena lebih
banyak para ahli ekonomi yg berpendapat bahwa penghentian
bantuan berarti kiamat buat Indonesia. Justru ini yg
menjadi kartu truf IMF kan? Coba sebutkan siapa yg
demikian optimis dengan program pembangunan bersih
dari hutang (untuk saat ini)?

Nah, bung sudah sampaikan sendiri bahwa bung tidak merasa
kompeten lagi berbicara masalah pengungsi akibat kompleksitas
permasalahan. Saya juga. Untuk itu lebih baik cari langkah
aman, yaitu lihat-lihat perkembangan dulu, teliti dan pelajari
dulu. Ini baru ke pandangan ke dalam negeri, silakan
baca SMH dan CNN yang menyebutkan bahwa pengungsian ke NTT
terjadi karena dipaksa, dan setelah sampai di NTT dibunuhi.
Kebohongan-kebohongan ini sudah barang tentu didasari oleh
kepentingan negeri mereka sendiri. Dengan alasan ini,
janganlah kita meluruskan jalan bagi mereka mengambil
keuntungan dari RI.

Mengenai kompor-komporan, TNI tidak perlu mengompori
masyarakat untuk memusuhi Australia. Cukup sadur salah satu
artikel di SMH lengkap beserta gambar-gambar peralatan
perang mereka yg dibanggakan itu, lalu sebarkan di mass
media. Tidak akan lama Kedubes Australia bisa jadi arang
deh. Anda tentu masih ingat dengan nasib Kedubes AS di
tahun 1965-an kan? Tanda-tandanya silakan baca ttg GMNU, d
an berbagai organisasi kepemudaan lain yg siap maju perang
melawan Aussie dan NZ saat ini.

Untuk RUUKKN, sudah saya katakan tidak akan membawa implikasi
negatif ke masyarakat bila memang dibatalkan. Mungkin memang
malah bakal merugikan. Makanya saya bilang silakan kalau memang
mau dipertanyakan. Ini lain dengan usulan mengundang UN Troops
dan penghentian bantuan/hutang kan?

Itu sekedar pendapat saya. Selamat berkarya.


--
From: deddy priadi [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
Date: Fri, 10 Sep 1999 06:36:08 +0100

wah pos kota berarti hanya kumpulan asumsi dong.:)

...oke...mari kita spekulasi.menurut saya justru sebaiknya kehadiran
pasukan perdamaian PBB mutlak diperlukan
ini juga demi kebaikan Indonesia. Mungkin komprominya ialah menolak
keterlibatan Australia. Saya setuju bahwa
pemerintah australia sangat tendensius dalam hal ini. Sentimen yang sudah
muncul dapat menjadi bumerang bagi Australia
( hehe...kok yaa orang australia masih suka main bumerang) keamanan mereka
nggak terjamin dan ini dapat semakin memperkeruh suasana.

Saya menolak opsi mendukung Habibie untuk menyelamatkan muka Pemerintah
maupun militer, kesalahan manajemen
seperti selama ini justru bukan untuk ditutup-tutupi. namun merekalah yang
harus belajar memperlakukan daerah-daerah lain di tanah air. Bung jangan
lupa masyarakat luas juga sudah muak dengan militerisme. Jadi asumsi bung
bahwa masyarakat akan semudah itu untuk "dikomporin" dan memberikan
legitimasi baru buat kembalinya militerisme terpaksa saya debat.

Soal pengungsiini sangat rumit. Transmigrasi-pun sering membawa ekses
yang tidak diinginkan di daerah baru.
mungkin bagi kaum pendatang dapat kembali ke daerah asal, namun bagaimana
rakyat Timor? di mana mereka dapat tinggal sementara menunggu situasi yang
aman di Timor L. Saya jadi merasa sangat tidak kompeten untuk berkomentar
lebih lanjut.

Sekali lagi bung, kasus kalbar, ambon dsb buat saya tetap tidak dapat
membenarkan perlunya UU KKN/PKB itu (kalo ganti nama terus jadi makin
bingung saya...hehe..saya curiga ini taktik supaya spanduk nggak bisa
di-recycle). Ini bukan main-main..sangat riskan apabila kembali kita
memberi "cek kosong" pada militer yang selama ini justru sering menjadi
sumber masalah itu.


okey bung jeffrey.senang bisa diskusi dengan Anda..

deddy priadi



__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Terurut Topik Suhendri

Ada yang memperjuangkan Ambon nggak ?
Ada web sitenya nggak ?
Ada yang peduli nggak ?

Tim-tim ? should I care ?

Soe


-Original Message-
From: Donald Saluling [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, September 09, 1999 2:05 PM
Subject: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


Sehubungan dengan adanya kekacauan di Timor Timur, apakah sikap PERMIAS
saat
ini?

Saya baru saja berdiskusi dengan salah satu aktivis dari ETAN (East Timor
Action Network) yang baru saja puland dari Dili setelah berada disana
selama
kurang lebih 2 bulan sebagai Peace keeper and IFET (International
Federation
fo East Timor ... kunjungi websitenya di  www.etan.org/ifet)  member yang
memantau jalannya proses voting baru2 ini mulai dari registrasi sampai
pengambilan suara. Ada kira2 lebih dari 200 orang Indonesia dan Asing yang
mempertaruhkan nyawa mereka di Tim2 karena kepercayaan mereka akan sistem
demokrasi dan keinginan melihat rakyat Tim2 meraih kemerdekaan yang selam
ini
mereka damba2kan. Selain itu pejuang2 yang sangat alot untuk Timor Timur
seperti Alan Nairn dari NYTimes, Amy Goodman, seorang dokter yang membantu
di
rumah sakit2 di Dili dan daerah sedang juga mempertaruhkan nyawanya di
sana.

Beliau menghimbau kita semua sebagai mahasiswa Indonesia di luar negeri
supaya melobby US Govt., Kofi Annan, Wakil rakyat di Senat/kongress alias
senator2 lokal dan  Ambassador Indonesia di US dalam rangka menolong
masuknya
UN peacekeeper troops kedalam Tim Tim. Saya sendiri membaca dari koran
bahwa
US Sec. of Defense tidak akan memasukkna pasukannya ke INdonesia bila tidak
ada dukungan public yang luas  siapa public itu ? Ya kita-kita ini lah.
Jadi itulah inti "forward" an e-mail yang selama ini saya dan mBak Juliana
dari New York sudah masukkan ke milis ini.

Selanjutnya, saya ingin mengajak segenap Permias2 lokal untuk membuat surat
pernyatan diri bersama seperti PPI Jerman yang akan kita e-mail/fax ke
KBRI,
pemerintah Indonesia, Mabes TNI di Jakarta, ke UN office di NY, ke Amnesty
International, dll a.s.a.p. Disela-sela kesibukan saya bersama teman2
disini
yang akan memulai suatu demonstrasi di Portland's Federal Building Jumat
ini
dan penunjukan slides/photographs yang wakil ETAN kita di Tim-Tim sempat
liput dll pada hari Sabtu mendatang, saya menghimbau kita semua untuk
merancang suatu surat pernyataan sikap secepat-cepatnya. Satu hari bisa
equal
10 nyawa di Timor Timur saat ini. Suara kita sangat diperlukan dan inilah
waktu yang tepat untuk membuktikan hasil kongres PERMIAS baru2 ini ... ya
nggak ??

Saya aka merancang suatu surat pernyataan ... semoga teman2 mau membantu
merumuskannya.  Seyogyanya akan saya posting disini selambat-lambatnya
besok
pagi.

Mari Berjuang.
Donald Saluling
PS : SEKALI LAGI  CHECK OUT: www.etan.org/ifet untuk berita2 dan keterangan
yang penting tentang gerakan international dlm memperjuangkan nasib rakyat
timor timur.
PS #2: Perlu kita buka jalur telpon juga untuk memperlancar hubungan antar
PERMIAS ? (503) 243-6111 -- PERMIAS Portland



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Bila Permias Portland hendak berdemo silakan tulis dengan
besar-besar sebagai Permias LOKAL PORTLAND. Dengan demikian Permias lokal
yang lain yang hendak memakai bentuk lain untuk menolong rakyat Timtim tidak
perlu ikut kena getah.

Yang mesti mendapat garis bawah adalah BJH mengakui referendum,
semua kandidat presiden juga mengakui referendum. Yang sekarang
menjadi masalah berat bagi Indonesia adalah bagaimana keluar
dari Timtim tanpa kehilangan muka baik ke luar maupun ke dalam.

Indonesia ingin menjaga martabat untuk dinilai mampu menangani
masalah dalam negeri. Bila anda meminta UN Troops masuk ke
Timtim maka langsung akan berhadapan dengan pemerintah RI.
AS sendiri bahkan sudah menyebutkan untuk tidak mengirim pasukan.
Sidney Morning Herald yang biasanya demikian getol melakukan
agitasi, bahkan hendak memusuhi Jakarta, sudah mengubah warna
pemberitaannya. Silakan baca deh.

Kita harus cukup bijak dan mampu memahami bahwa kekuatan seperti
Australia dan AS - pun tidak akan mampu masuk ke Timtim tanpa
ijin Jakarta. Australia getol untuk masuk dan menyiapkan sebuah fregate
modern (dan satu fregate modern dari Inggris), kedua fregate ini diklaim
berklasifikasi jauh di atas unit kapal Indonesia manapun. Bagaimanapun juga
kata kunci ada di Jakarta. Dibilang 'No UN Troops', berarti tidak ada kapal
asing yang akan mendarat di bagian manapun di bumi pertiwi. Tidak ada negara
bahkan Australia yg punya concern cukup besar untuk mengirim pasukan tanpa
ijin Jakarta. Ada lebih dari 4 artikel di SMH yang membahas hal ini hari
ini.

Satu hal yang paling penting, dan tidak pernah ditulis oleh media
manapun adalah potensi militer memegang kendali pemerintahan lagi
bila sampai terjadi konflik internasional di Timtim. Dengan
demikian perjuangan dan harapan kita dengan munculnya pemerintahan
sipil yang berwibawa tidak akan pernah kesampaian. Ingat, seburuk-
buruknya pemerintahan BJH, itu merepresentasikan pemerintahan
sipil pertama setelah 32 tahun. Bila BJH turun sebelum waktunya
baik dikudeta atau dengan cara baik-baik, saya rasa hasil akhirnya adalah
pemerintahan militer.

Perlu diingat bahwa CNN-pun menulis bahwa situasi di Timtim sudah mereda.

Untuk itu rekan-rekan lebih baik mengevaluasi kembali serpihan- serpihan
berita baik DN dan LN, dan menimbang implikasi-implikasi
jika UN nekad memasukkan pasukan tanpa ijin. Sebetulnya saya rasa demo-demo
oleh Permias lokal juga akan sayup-sayup basah sampai ke telinga yg dituju.
Tapi silakan deh ditimbang-timbang, kalau memang dirasa perlu silakan
ditindaklanjuti. Siapa tahu manjur.

+anjas


From: Donald Saluling [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim  apa?
Date: Thu, 9 Sep 1999 03:07:41 EDT

Sehubungan dengan adanya kekacauan di Timor Timur, apakah sikap PERMIAS
saat
ini?

Saya baru saja berdiskusi dengan salah satu aktivis dari ETAN (East Timor
Action Network) yang baru saja puland dari Dili setelah berada disana
selama
kurang lebih 2 bulan sebagai Peace keeper and IFET (International
Federation
fo East Timor ... kunjungi websitenya di  www.etan.org/ifet)  member yang
memantau jalannya proses voting baru2 ini mulai dari registrasi sampai
pengambilan suara. Ada kira2 lebih dari 200 orang Indonesia dan Asing yang
mempertaruhkan nyawa mereka di Tim2 karena kepercayaan mereka akan sistem
demokrasi dan keinginan melihat rakyat Tim2 meraih kemerdekaan yang selam
ini
mereka damba2kan. Selain itu pejuang2 yang sangat alot untuk Timor Timur
seperti Alan Nairn dari NYTimes, Amy Goodman, seorang dokter yang membantu
di
rumah sakit2 di Dili dan daerah sedang juga mempertaruhkan nyawanya di
sana.

Beliau menghimbau kita semua sebagai mahasiswa Indonesia di luar negeri
supaya melobby US Govt., Kofi Annan, Wakil rakyat di Senat/kongress alias
senator2 lokal dan  Ambassador Indonesia di US dalam rangka menolong
masuknya
UN peacekeeper troops kedalam Tim Tim. Saya sendiri membaca dari koran
bahwa
US Sec. of Defense tidak akan memasukkna pasukannya ke INdonesia bila tidak
ada dukungan public yang luas  siapa public itu ? Ya kita-kita ini lah.
Jadi itulah inti "forward" an e-mail yang selama ini saya dan mBak Juliana
dari New York sudah masukkan ke milis ini.

Selanjutnya, saya ingin mengajak segenap Permias2 lokal untuk membuat surat
pernyatan diri bersama seperti PPI Jerman yang akan kita e-mail/fax ke
KBRI,
pemerintah Indonesia, Mabes TNI di Jakarta, ke UN office di NY, ke Amnesty
International, dll a.s.a.p. Disela-sela kesibukan saya bersama teman2
disini
yang akan memulai suatu demonstrasi di Portland's Federal Building Jumat
ini
dan penunjukan slides/photographs yang wakil ETAN kita di Tim-Tim sempat
liput dll pada hari Sabtu mendatang, saya menghimbau kita semua untuk
merancang suatu surat pernyataan sikap secepat-cepatnya. Satu hari bisa
equal
10 nyawa di Timor Timur saat ini. Suara kita sangat diperlukan dan inilah
waktu yang tepat untuk membuktikan 

Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Terurut Topik deddy priadi

rekan Anjas (Jeffrey),
Two wrongs doesn't make one right!..rejim militer dan rejim
(seolah-olah) sipil Habibie telah membawa negeri ini ke titik yang sangat
memprihatinkan.

ancaman militer (juga trium viratnya)
jend. Wiranto, ex letjen. syarwan hamid dan ali alatas juga bahaya.
Tapi Gus dur, mega dan amien harus buktikan bahwa mereka bisa dan mau
bargaining dg militer. Partai-partai mereka juga telah menolak RUU KKN
.Inipun spekulasi kalau BJH mundur (satu bulan sebelum waktunya?).

Tapi, Fakta adalah: Terjadi tragedi kemanusiaan luar biasa di Timor timur
(seperti di Aceh, ambon, jkt dan di mana-mana di indonesia).

Fakta adalah:Militer tetap ngéyél untuk menggolkan RUU KKN (PKB).

beraksi untuk sikap anti kekerasan !.
nasib mereka (dan kita) BUKAN sekedar ego apalagi komoditi !



wass.
deddy priadi
ps: untuk menimbang segala implikasinya tentu adalah saran yang sangat
bijaksana, namun saya berkeyakinan kebenaran harus disuarakan meskipun
pahit.
saya bersikap independen dan terlepas dari opini pers internasional.





 Original Message -
From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 09, 1999 1:34 PM
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


 Bila Permias Portland hendak berdemo silakan tulis dengan
 besar-besar sebagai Permias LOKAL PORTLAND. Dengan demikian Permias lokal
 yang lain yang hendak memakai bentuk lain untuk menolong rakyat Timtim
tidak
 perlu ikut kena getah.

 Yang mesti mendapat garis bawah adalah BJH mengakui referendum,
 semua kandidat presiden juga mengakui referendum. Yang sekarang
 menjadi masalah berat bagi Indonesia adalah bagaimana keluar
 dari Timtim tanpa kehilangan muka baik ke luar maupun ke dalam.

 Indonesia ingin menjaga martabat untuk dinilai mampu menangani
 masalah dalam negeri. Bila anda meminta UN Troops masuk ke
 Timtim maka langsung akan berhadapan dengan pemerintah RI.
 AS sendiri bahkan sudah menyebutkan untuk tidak mengirim pasukan.
 Sidney Morning Herald yang biasanya demikian getol melakukan
 agitasi, bahkan hendak memusuhi Jakarta, sudah mengubah warna
 pemberitaannya. Silakan baca deh.

 Kita harus cukup bijak dan mampu memahami bahwa kekuatan seperti
 Australia dan AS - pun tidak akan mampu masuk ke Timtim tanpa
 ijin Jakarta. Australia getol untuk masuk dan menyiapkan sebuah fregate
 modern (dan satu fregate modern dari Inggris), kedua fregate ini diklaim
 berklasifikasi jauh di atas unit kapal Indonesia manapun. Bagaimanapun
juga
 kata kunci ada di Jakarta. Dibilang 'No UN Troops', berarti tidak ada
kapal
 asing yang akan mendarat di bagian manapun di bumi pertiwi. Tidak ada
negara
 bahkan Australia yg punya concern cukup besar untuk mengirim pasukan tanpa
 ijin Jakarta. Ada lebih dari 4 artikel di SMH yang membahas hal ini hari
 ini.

 Satu hal yang paling penting, dan tidak pernah ditulis oleh media
 manapun adalah potensi militer memegang kendali pemerintahan lagi
 bila sampai terjadi konflik internasional di Timtim. Dengan
 demikian perjuangan dan harapan kita dengan munculnya pemerintahan
 sipil yang berwibawa tidak akan pernah kesampaian. Ingat, seburuk-
 buruknya pemerintahan BJH, itu merepresentasikan pemerintahan
 sipil pertama setelah 32 tahun. Bila BJH turun sebelum waktunya
 baik dikudeta atau dengan cara baik-baik, saya rasa hasil akhirnya adalah
 pemerintahan militer.

 Perlu diingat bahwa CNN-pun menulis bahwa situasi di Timtim sudah mereda.

 Untuk itu rekan-rekan lebih baik mengevaluasi kembali serpihan- serpihan
 berita baik DN dan LN, dan menimbang implikasi-implikasi
 jika UN nekad memasukkan pasukan tanpa ijin. Sebetulnya saya rasa
demo-demo
 oleh Permias lokal juga akan sayup-sayup basah sampai ke telinga yg
dituju.
 Tapi silakan deh ditimbang-timbang, kalau memang dirasa perlu silakan
 ditindaklanjuti. Siapa tahu manjur.

 +anjas




Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Terurut Topik Donald Saluling

In a message dated 9/9/99 12:29:11 AM, [EMAIL PROTECTED] writes:

 Ada yang memperjuangkan Ambon nggak ?
Ada web sitenya nggak ?
Ada yang peduli nggak ?

Tim-tim ? should I care ?

Soe
 

Kalau saudara Soe peduli tentang Ambon, anda organize-lah tentang hal ini.
Saya hanya kebetulan dekat dengan perjuangan aktivis2 ETAN yang saya tahu
benar tujuannya. Tidak lain hanyalah mempertahankan nyawa masyarakat di
Timor-Timur. Bagaimana bila anda menulis tentang pernyataan sikap ... tidak
perlu lewat PERMIAS tapi pribadi saja, saya akan mendukung saudara Soe. Kalau
mau bergerak,mari bergerak bersama-sama. Saya mengkoordinasi tentang Tim2 dan
anda mengkoordinasi mengenai Ambon? Jika ada yang bisa spesifikasi soal
protes tentang Aceh dan RUU Keselamatan Negara, tolong unjuk tangan. Kenapa
perlu spesifik ? Sebab selama ini kita hanya mengeluarkan pernyataan yang
terlalu over generalized yang tidak pin point kepada masalah yang ingin
dibahas. Hal ini menyebabkan tuntutan kita tidak digubris secara serius oleh
pemerintahan Indonesia.

Dengan segala macam pergolakan ditanah air, mahasiswa di US hanya diam
melongo tidak tahu mau bikin apa, kita menjadi bahan tertawaan intelektulitas
kita sendiri. Yang saya coba lakukan disini adalah merangsang kita semua
untuk lebih peduli dan sigap akan keadaan di tanah air. Bukankan ini essensi
PERMIAS seperti yang kita cita-citakan ? Bergerak secara umum (paling bagus
sih yang ini) atau individual, tunjukkan kepedulian ... itu saja.

Selamat berjuang,
Donald Saluling
PERMIAS Portland



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 9/9/99 3:29:11 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

Suhendri:
 Ada yang memperjuangkan Ambon nggak ?

Irwan:
Ada.

Suhendri:
  Ada web sitenya nggak ?

Irwan:
Ada.

Suhendri:
  Ada yang peduli nggak ?

Irwan:
Ada.

Suhendri:
  Tim-tim ? should I care ?

Irwan:
Terserah, tidak ada paksaan.

Ngomong2 bagaimana, apa anda sudah menang quiz radio atau tv
setelah nomor2 telpon dan faks yg saya kirim pagi ini?;)


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Terurut Topik Notrida Mandica

Dear Rekan Donald,

Kalau berjuang hanya karena tak mau dikatakan "diam melongo," perjuangan itu
jadi mubazir.
Sikap saya, mari kita serukan perjuangan.  Jika ada yang menolak, itu adalah
sikap mereka kita encourage saja yang mendukung.
Saya baru saja di contact oleh Time Publisher-Chicago (majalah) untuk
interview tentang East Timor.  Namun, Ramos Horta menyatakan kesediaan untuk
diinterview untuk edisi minggu depan. Saya katakan, Horta mungkin lebih
valid dari saya (meskipun saya lebih respek pada Xanana and Uskup Belo).
editornya setuju.
Nah kalau mau kita bisa organize pertemuan, akan saya bridge dengan majalah
itu untuk di publish.  Kalau ngomong aja di milis tanpa publication juga tak
ada gaungnya.

salam,

ida



Dengan segala macam pergolakan ditanah air, mahasiswa di US hanya diam
melongo tidak tahu mau bikin apa, kita menjadi bahan tertawaan
intelektulitas kita sendiri. Yang saya coba lakukan disini adalah
merangsang kita semua untuk lebih peduli dan sigap akan keadaan di tanah
air. Bukankan ini essensi PERMIAS seperti yang kita cita-citakan ? Bergerak
secara umum (paling bagus sih yang ini) atau individual, tunjukkan
kepedulian ... itu saja.

Selamat berjuang,
Donald Saluling
PERMIAS Portland

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Terurut Topik . Brawijaya

Aduh si empok...sudah lama ndak muncul kok jadi galak amat.
Ketiban rembulan yahh? Hehehe Masuk ke Igloo mbak biar
rada adem.

Mau ngundang bule masuk ke Indonesia yah? Tolong dong titip
pesen ngirimnya pasukan para. Maksudnya parawanita, dan ke Jkt
sajah...biar bisa diajak kenalan.  Lha kalau dikirim ke Timtim
kitenya takut bin hatut... entar kena opor, eh, popor...
Yah, namanya usaha mbak, kadang untung kadang juga buntung.

Kalo boleh nawar, jangan yg dari Australia yah udah belagu
bau kanguru lagi... aduh apek deh... Pokoknya najis deh...
Hehehe...



'-
Dear Rekan Donald,

Kalau berjuang hanya karena tak mau dikatakan "diam melongo," perjuangan itu
jadi mubazir.
Sikap saya, mari kita serukan perjuangan.  Jika ada yang menolak, itu adalah
sikap mereka kita encourage saja yang mendukung.
Saya baru saja di contact oleh Time Publisher-Chicago (majalah) untuk
interview tentang East Timor.  Namun, Ramos Horta menyatakan kesediaan untuk
diinterview untuk edisi minggu depan. Saya katakan, Horta mungkin lebih
valid dari saya (meskipun saya lebih respek pada Xanana and Uskup Belo).
editornya setuju.
Nah kalau mau kita bisa organize pertemuan, akan saya bridge dengan majalah
itu untuk di publish.  Kalau ngomong aja di milis tanpa publication juga tak
ada gaungnya.

salam,

ida





   Dengan segala macam pergolakan ditanah air, mahasiswa di US hanya diam
   melongo tidak tahu mau bikin apa, kita menjadi bahan tertawaan
   intelektulitas kita sendiri. Yang saya coba lakukan disini adalah
   merangsang kita semua untuk lebih peduli dan sigap akan keadaan di tanah
   air. Bukankan ini essensi PERMIAS seperti yang kita cita-citakan ?
Bergerak
   secara umum (paling bagus sih yang ini) atau individual, tunjukkan
   kepedulian ... itu saja.

   Selamat berjuang,
   Donald Saluling
   PERMIAS Portland


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Dear Rekan Donald,



Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara
,
  pokoknya banyak deh privillege yg akan diterima. Kekacauan saat
  ini saya rasa untuk menambah bargaining power pembagian wilayah
  Timtim.
- Jangan lupa pula bahwa kejadian ini akan mengubah konstelasi
  politik dan militer di kawasan asteng. Kita akan punya tetangga
  yg tidak akur bernama Timtim. Situasi kita akan tidak pernah
  akrab seperti Malaysia vs Singapura. Mereka pisah baik-baik
  saja masih begitu, apalagi kita ini. Makanya rasanya tamasya
  ke Timtim bakal menjadi impian mahal sampai satu generasi ke
  depan. Di segi lain, kita akan sadar bahwa kita mempunyai
  potensi ancaman serius dari selatan, di mana dulu kita lebih
  berorientasi ke utara. Saya rasa spending untuk militer akan
  naik dari saat ini 1.3% GNP ke level paling tidak 2%.
  Untuk pihak militer RI, ini juga merupakan kesempatan emas
  untuk menaikkan spending kemiliteran tanpa ribut-ribut dari
  Malaysia dan Singapura. Sementara itu celoteh Australia saya
  rasa tidak akan didengar. AS juga akan berpikir 100 kali bila
  RI dipaksa berpaling ke China untuk pembelian peralatan.
- Hubungan RI - Australia sulit untuk kembali mesra. Perseteruan
  antara pers Australia vs ABRI cq pemerintah sudah dan akan
  terus menjadi perseteruan antar pemerintah.
- Menilik politik luar negeri mereka yg makin aktif, mereka
  sepertinya berkehendak menjadi raja kecil di Asteng yg
  kemarin-kemarin dipegang RI. Australia yg tidak dapat masuk
  ke dalam ASEAN perlu mencari jalan dengan cara memperlemah
  fungsi ASEAN, dengan cara mengebiri RI, dan merebut 'hegemoni'
  Asteng yang dulu dipegang teguh oleh orang kuat bernama Suharto.
- Mengenai UU KKN, silakan protes. Saya setuju sekali. Hanya
  saja memang harus kita akui terdapat kekurangan mekanisme
  untuk pengerahan hankam di tubuh pemerintahan
  kita, bila muncul gangguan-gangguan keamanan. Contohnya
  di Kalbar kemarin, di Ambon, dlsb. Ini adalah kekurangan
  yg tidak dapat kita pungkiri, dan akan menjadi tugas berat
  untuk penyusun UU (yg moga-moga cukup pintar).
- Sekian laporan pandangan mata dari Stadion Senayan Jakarta.
  Saya kok berpikirnya jadi serius amat ya. Gua rapiin dikit bisa
  dijual ke Poskota nih. Hahaha...

+jeffrey anjasmara


From: deddy priadi [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?
Date: Thu, 9 Sep 1999 17:59:51 +0100

rekan Anjas (Jeffrey),
Two wrongs doesn't make one right!..rejim militer dan rejim
(seolah-olah) sipil Habibie telah membawa negeri ini ke titik yang sangat
memprihatinkan.

ancaman militer (juga trium viratnya)
jend. Wiranto, ex letjen. syarwan hamid dan ali alatas juga bahaya.
Tapi Gus dur, mega dan amien harus buktikan bahwa mereka bisa dan mau
bargaining dg militer. Partai-partai mereka juga telah menolak RUU KKN
.Inipun spekulasi kalau BJH mundur (satu bulan sebelum waktunya?).

Tapi, Fakta adalah: Terjadi tragedi kemanusiaan luar biasa di Timor timur
(seperti di Aceh, ambon, jkt dan di mana-mana di indonesia).

Fakta adalah:Militer tetap ngéyél untuk menggolkan RUU KKN (PKB).

beraksi untuk sikap anti kekerasan !.
nasib mereka (dan kita) BUKAN sekedar ego apalagi komoditi !



wass.
deddy priadi
ps: untuk menimbang segala implikasinya tentu adalah saran yang sangat
bijaksana, namun saya berkeyakinan kebenaran harus disuarakan meskipun
pahit.
saya bersikap independen dan terlepas dari opini pers internasional.





 Original Message -
From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, September 09, 1999 1:34 PM
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


  Bila Permias Portland hendak berdemo silakan tulis dengan
  besar-besar sebagai Permias LOKAL PORTLAND. Dengan demikian Permias
lokal
  yang lain yang hendak memakai bentuk lain untuk menolong rakyat Timtim
tidak
  perlu ikut kena getah.
 
  Yang mesti mendapat garis bawah adalah BJH mengakui referendum,
  semua kandidat presiden juga mengakui referendum. Yang sekarang
  menjadi masalah berat bagi Indonesia adalah bagaimana keluar
  dari Timtim tanpa kehilangan muka baik ke luar maupun ke dalam.
 
  Indonesia ingin menjaga martabat untuk dinilai mampu menangani
  masalah dalam negeri. Bila anda meminta UN Troops masuk ke
  Timtim maka langsung akan berhadapan dengan pemerintah RI.
  AS sendiri bahkan sudah menyebutkan untuk tidak mengirim pasukan.
  Sidney Morning Herald yang biasanya demikian getol melakukan
  agitasi, bahkan hendak memusuhi Jakarta, sudah mengubah warna
  pemberitaannya. Silakan baca deh.
 
  Kita harus cukup bijak dan mampu memahami bahwa kekuatan seperti
  Australia dan AS - pun tidak akan mampu masuk ke Timtim tanpa
  ijin Jakarta. Australia getol untuk masuk dan menyiapkan sebuah fregate
  modern (dan satu fregate modern dari Inggris), kedua fregate ini diklaim
  berklasifikasi jauh di atas unit kapal Indonesia manapun. Bagaimanapun
juga
  kata kunci ada di Jakarta. Dibilang 'No UN Troops', berarti tidak ada

Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?

1999-09-09 Terurut Topik deddy priadi

wah pos kota berarti hanya kumpulan asumsi dong.:)

...oke...mari kita spekulasi.menurut saya justru sebaiknya kehadiran
pasukan perdamaian PBB mutlak diperlukan
ini juga demi kebaikan Indonesia. Mungkin komprominya ialah menolak
keterlibatan Australia. Saya setuju bahwa
pemerintah australia sangat tendensius dalam hal ini. Sentimen yang sudah
muncul dapat menjadi bumerang bagi Australia
( hehe...kok yaa orang australia masih suka main bumerang) keamanan mereka
nggak terjamin dan ini dapat semakin memperkeruh suasana.

Saya menolak opsi mendukung Habibie untuk menyelamatkan muka Pemerintah
maupun militer, kesalahan manajemen
seperti selama ini justru bukan untuk ditutup-tutupi. namun merekalah yang
harus belajar memperlakukan daerah-daerah lain di tanah air. Bung jangan
lupa masyarakat luas juga sudah muak dengan militerisme. Jadi asumsi bung
bahwa masyarakat akan semudah itu untuk "dikomporin" dan memberikan
legitimasi baru buat kembalinya militerisme terpaksa saya debat.

Soal pengungsiini sangat rumit. Transmigrasi-pun sering membawa ekses
yang tidak diinginkan di daerah baru.
mungkin bagi kaum pendatang dapat kembali ke daerah asal, namun bagaimana
rakyat Timor? di mana mereka dapat tinggal sementara menunggu situasi yang
aman di Timor L. Saya jadi merasa sangat tidak kompeten untuk berkomentar
lebih lanjut.

Sekali lagi bung, kasus kalbar, ambon dsb buat saya tetap tidak dapat
membenarkan perlunya UU KKN/PKB itu (kalo ganti nama terus jadi makin
bingung saya...hehe..saya curiga ini taktik supaya spanduk nggak bisa
di-recycle). Ini bukan main-main..sangat riskan apabila kembali kita
memberi "cek kosong" pada militer yang selama ini justru sering menjadi
sumber masalah itu.


okey bung jeffrey.senang bisa diskusi dengan Anda..

deddy priadi


- Original Message -
From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 10, 1999 3:18 AM
Subject: Re: Sikap PERMIAS terhadap perkara Tim-Tim apa?


 Betul, Habibie membawa RI ke kondisi yg sangat berbahaya.
 Sebagaimana pernah saya tulis, Habibie akan berakhir seperti
 Gorbachev yang hanya punya kerjaan menghadiri seminar dan
 menjadi bintang iklan Piza Hut. Karir politik Habibie sudah habis. Wibawa
 pemerintahannya juga sudah di ujung tanduk. Setelah
 pensiun sebagai presiden dia akan selalu dikenang sebagai bapak
 disintegrasi bangsa sebagai mana Gorbachev. Itu saya yakin sekali.
 Cuma marilah kita kerjakan PR kita dengan baik.

 Yang perlu kita pahami adalah seberapa keras kepala TNI saat ini.
 Yang ada di benak saya saat ini mengapa kerusuhan ini 'diciptakan' adalah:
 - ketakutan luar biasa dari milisi pro-otonomi setelah
   terbukti 80%  memilih merdeka. Mereka takut dengan dendam
   kaum pro-kemerdekaan, sehingga mereka lebih memilih menjadi
   abu daripada tinggal di Timtim.
 - Akan dilakukan usaha perlawanan terus menerus oleh milisi ini,
   sehingga kompromi yg muncul adalah pembagian wilayah. Menurut
   saya there is no way kaum pro-kemerdekaan memberikan tempat bagi
   pro-otonomi. Dan kaum pro-otonomi sangat sadar karena juga sudah
   melakukan hal yg sama. Sementara itu mentransmigrasikan sekian
   puluh ribu orang jelas pemerintah RI tidak sanggup. Jalan
   satu-satunya adalah sekeping tanah Timtim untuk mereka. Bila
   tidak, maka kaum pro-otonomi akan menjadi korban balas dendam
   pro-kemerdekaan. Nah, ini point penting buat anda semua, jangan
   sampai anda secara tidak sengaja menjadi jagal bagi east
   timorese yg pro-otonomi ini.
 - Kekawatiran ini ditangkap oleh TNI yang memang tidak akan rela
   begitu saja dengan melepas cuma-cuma.
 - Agitasi pihak Australia dengan pengiriman surat kepada Habibie
   oleh Howard, dan diteruskan dengan move-move kepada UN dan AS
   jelas sudah dipelajari oleh TNI, dan TNI sudah mulai marah.
 - Kita harus sadar bahwa harga diri saat ini satu-satunya yang
   dimiliki oleh TNI. Respek masy. DN yg menurun menjadikan mereka
   sangat sensitif terhadap agitasi militer pihak asing. Bilamana
   Australia sampai masuk tanpa ijin, maka nasionalisme masyarakat
   akan tersentuh. Gambar panzer dan persenjataan Australia yang
   akan dikirm dan digambarkan dalam skenario untuk mampu
   menghadapi TNI adalah suatu tamparan keras ke muka TNI.
   Penggambaran inipun akan merembes kepada anak-anak muda
   Indonesia yg mudah teragitasi oleh lawan dan diri kita
   sendiri. Kita sudah 300 tahun dijajah Belanda, ingatan
   bagaimana keangkuhan 'BULE' masih segar dalam ingatan. Dengan
   siraman minyak ini, maka TNI akan mempertahankan nama sekaligus
   berusaha mengambil hati rakyat kembali dengan berjuang all out.
   Mengundang UN Troops berarti perang terbuka berada di hadapan
   mata. Hal ini juga dipahami oleh AS, dan belakangan oleh Australia
   yang oportunis. Mengapa saya bilang Aussie oportunis? Di saat kita
   lagi fragile di bidang ekonomi dan hankam mereka getol menyerang
   kita. Begitu kita tersinggung lalu membusungk