[silatindonesia] pencak silat warnai piala dunia 2010

2010-06-10 Terurut Topik Ian Samsudin
Dear All, 

diambil dari :

http://bola.kompas.com/read/xml/2010/06/11/07052847/Pencak.Silat.Warnai.Piala.Dunia-4
 
..silahkan me-link ke sini untuk melihat poto-potonya ..

thanks 
==
Pencak Silat Warnai Piala Dunia





 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] heboh tari pendet, malaysia dan pencak silat

2009-08-25 Terurut Topik Ian Samsudin
Dear All,
 
heboh soal tari pendet dan malaysia yang mengusik nasionalisme kita ..
ada tulisan yg unik dan menarik di bawah ini ...sedikti pedes, tajam dan 
menusuk; tapi ada benernya juga :))..
 
Supaya kontekstual..ada satu alenia yang diubah untuk konteks kita komunitas 
sahabat silat ..
 
selamat ber-ibadah puasa bagi yang menjalankan ...
 
thanks 
Ian 
==
 
 








Negeri Berbudaya, Orangnya? Belum Tentu...
(Share from L Saptopranolo )


Kalau kita pikir2 kembali…
“Apa coba yang bisa kita banggakan menjadi orang Indonesia?”
Ah, pasti langsung rasa nasionalisme Anda tersentak..
Anda merasa terhina dengan pertanyaan simple spt itu.
Padahal pertanyaan wajar bukan?
Yang tidak wajar, kalau Anda lantas menjawab pertanyaan itu dengan berapi – 
api, sok tahu, sok nasionalis, apalagi dengan emosi…
Coba saja Anda berlagak seperti itu di Kedubes Negara2 Eropa ketika apply visa.
Dijamin, visa anda ditolak…
Padahal, mereka2 itu kalo mau datang ke Negeri ini, tak pernah ribet untuk 
apply visa seperti kalo kita mau datang ke Negeri mereka.
Padahal, sama2 manusia berbudaya dan sama2 punya uang kan?

Jujur saja, pernahkah kita merasa bahwa Negeri ini pantas untuk dibanggakan
Dus, apabila Anda bertemu dengan teman2 bule,
Anda dengan berapi – api menyatakan bahwa Negeri saya adalah Negeri terhebat?
Apa malah anda diam – diam saja?
Apalagi kalo ada orang Bule sampe bilang
“What?? Indonesia? Where is it?”
Anda pasti langsung lemas dan bermuka tak mau tahu, alias culun dan goblok.

Bagi saya, pertanyaan seperti itu, adalah kesempatan emas untuk menohok dan 
mencerca si penanya..
“Did you get Geography Class when you’re in Elementary School??
“Yes. Why?”
“Because, it’s stupid to ask where the fifth biggest country in the worlds is”
Biasanya langsung mingkem, diam seribu basa.
Kecuali kalo pengen ditohok lagi dengan kalimat pedas lainnya yang selalu saya 
siapkan sebelumnya.

Lantas, kalo pertanyaannya saya ubah?
“Apa yang bisa menunjukan kalo Anda itu orang Indonesia?”

Wong nama Anda saja sudah berbau Yunani kok..
Bener kan? Siapa yg masih mau anaknya dinamai dengan Bahasa Ibu kita?
Duh, kurang enak didenger, alias kurang komersil..

Wong Anda saja diminta utk mempelajari gamelan saja juga ogah kok..
Apalagi bila anda diminta belajar angklung atau bernyanyi keroncong..
Iya, memang kuno..

Wong Anda saja juga lebih suka basket daripada badminton kan?
Iya, badminton sudah gak IN.

Adakah Anda menguasai salah satu kesenian dari tempat Anda berasal?
Gak lah!! Itu gak penting, gak bisa dipakai untuk cari uang

Atau, malah Anda mencibir kalau ada teman yang kalo omong medhok karena 
terbiasa menggunakan bahasa ibu? Bahasanya ngapak – ngapak?
Iya, lucu sekali, dan berasa aneh..

Jadi kesimpulannya juga mudah:
Negeri ini memang Kuno, Gak IN, Gak penting, Lucu dan berasa aneh.
Itulah citra negeri ini yang Anda bentuk…

Jadi kalo Anda sekarang mau ikut2an teriak ganyang Malaysia
Yang menurut cerita Media mencuri Tari Pendet,
Anda seharusnya yang malu..
Bukan mereka..
Kalo saya malah bangga, Malaysia memasukan segala hal ttg Indonesia ke TV Ad 
mereka…
Lha wong Anda tahu kalo Tari Pendet dari Indonesia juga dari Media bukan?
Hahahahahaha….

Buat saya pribadi, budaya itu tidak serta merta sebuah gerakan lambaian tangan, 
lagu dan seni.
Lebih dalam lagi, budaya itu ya the way we life, think and act in our everyday 
life…

Terus Budaya apa yang dipunyai Negeri ini?
Gak ada… Menurut saya..
Semuanya sudah mulai berubah, karena Anda – Anda semua suka budaya barat,
daripada mengagumi Budaya dimana tempat anda berasal.
Semuanya jadi kabur, sejak Anda merasa Kesenian daerah cukup dipelajari di SD 
saja, dihafalkan, syukur2 nanti keluar di Ujian.
Semuanya menjadi basi, sebab Anda sendiri yang membuatnya demikian..
Padahal Budaya tidak pernah basi, yang basi adalah cara pandang Anda sendiri.
Benar begitu?

Anda semua cuma sok nasionalis,
Toh apabila Anda2 ini dihadapkan bule2, Anda lebih suka diam kalo mereka 
mencaci Negeri ini…
Pun kalo anda diminta menyebutkan Tarian Khas dari masing – masing daerah di 
Negeri ini,
Anda juga gak bisa menjawab dengan benar bukan?
Gak usah malu mengakuinya. .

(--alenia ini ada yang dihapus dan disesuaikan oleh editor untuk komunitas 
sahabt silat --..
 
Mau tahu cara konkret mencintai budaya Indonesia ini..
Mari ikut pelatihan pencak silat 
setiap sabtu pagi di padepokan TMII...)

Siapa mau ikut? Mungkin ada yang juga belum bisa kok…
Tapi setidaknya saya tahu, bagaimana mengagumi budaya Negeri ini..
Dus mau untuk memasukannya dalam kehidupan sehari – hari.

Tidak seperti Anda2 ini
Yang sukanya NATO – No Action Talk Only.
Alias Cangkeman melulu..

Wassalam,

Agustus, 2009.
 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] sekolah ibingan di pamulang (liputan)

2009-06-30 Terurut Topik Ian Samsudin
 dari maenpo –silat sunda- maupun aliran lainnya yang dilakukan dengan 
iringan dan mengikuti irama musik tertentu. Di Jawa Barat umumnya gendang, 
gong, terompet dan lain sebagainya, adalah alat musik yang dominan digunakan. 
Ibingan bisa juga dikatakan  belajar pencak silat lewat tarian, belajar tarian 
untuk pencak silat.
 
  
(sedang berlatih ibingan)
 
Menghaluskan Ego. Dilanjutkan oleh Pak Bambang, bahwa kita semua paham yang 
namanya pencak silat apalagi tradisional itu umumnya penuh dengan pukulan, 
tendangan, bantingan, kuncian dan lain sebagainya. Semakin lama orang berlatih 
maka biasanya akan semakin trampil dan mumpuni. Namun dipihak lain hal ini akan 
dapat menimbulkan kepercayaan diri yang meningkat lebih dari yang diharapkan 
bahkan cenderung berlebihan, untuk tidak dikatakan mendekati kesombongan. 
 
“kadang-kadang secara tidak sadar, ego pesilat semakin besar sejlaan dengan 
semakin trampilnya dia dalam beladiri”, kata Pak Bambang. Hal ini ternyata 
tidaklah cukup ditanggulangi hanya dengan sekedar ucapan, nasehat maupun 
perkataan saja. Untuk itu perlu dihaluskan budinya.  Ibingan pencak adalah 
sarana efektif untuk menghaluskan diri pesilat sekaligus upaya untuk mengikis 
ego yang  berlebihan itu, ungkap Pak Bambang. 
 
Apalagi sejatinya dalam pencak silat ada setidaknya 4 unsur yaitu olah 
fisik/raga, olah mental/rasa, beladiri dan juga seni-budaya. Kendati  tidak 
semua perguruan  pencak silat  memiliki semua aspek ini. 
 
Dengan ibingan, akan dioleh aspek seni, juga rasa keindahan baik pada gerak 
maupun keserasian gerak dan musik; sehingga menimbulkan rasa keindahan bagi 
jiwa, yang selain itu menimbulkan rasa nikmat, senang, gembira dan juga riang.  
Dengan kata lain dengan belajar ibingan diharapkan menjadi pribadi yang rendah 
hati, memiliki jiwa seni yang tinggi, mencintai keindahan. Yang dengan demikian 
diharapkan akan mengikis agresivitas serta kecenderungan ber’ego’  besar.  
 
Di pihak lain , melestarikan ibingan adalah  sebagai bentuk hormat pada pusaka 
leluhur  yang demikian berharga ini
 

(ibingan yang dilakukan oleh 2 orang, Yang bertopi adalah Pak Bambang Sarkoro)
 
Tempat pelatihan ini memang diinisiatifi oleh kalangan Margaluyu dari Pamulang; 
namun secara resmi bisa dikatakan terpisah dari perguruan ini. Karena selain 
melibatkan banyak kalangan untuk terlibat dari berbagai perguruan lain dan 
ditujukan juga untuk kalangan secara luas yang berminat belajar ibingan;  juga 
diadakan semacam sumbangan untuk biaya peralatan dan lain-lainnya. “Siapa saja 
boleh bergabung untuk belajar ibingan, kalau mau”, tegas Pak Sutisna.
 
Jangan malu dan takut salah.  Salah seorang penggendang mengatakan  dalam 
belajar ibingan untuk tidak takut salah. Salah itu biasa dan gampang saja, kita 
tinggal mengulang lagi, ujar penggendang senior ini. Namanya juga sedang 
latihan. Memang,  kita perlu mengetahui juga kaedah-kaedah dalam musik 
per-ibingan agar semakian mudah untuk menguasai ibingan ini.
 

(para penggendang yang saat ini semakin sedikit
Yang memiliki ketrampilan ini)
 
Wirama Ibingan. Seperti yang pernah dituliskan oleh pelatih Margaluyu Jakarta, 
Mas Rama Wijaya pada situs www.sahabatsilat.com  : Dalam ibingan yang umum 
berlaku di Jawa Barat, wirama tepak itu kita perhatikan dari ketukannya antar 
gong. Misalnya seperti ini; Tepak 2, maka ketukannya adalah 2 per 2 dan gong 
biasanya jatuh pada hitungan ke 8 atau antara tujuh menuju 8, tetapi juga bisa 
gong jatuh tepat pada hitungan ke 4. 
untuk  Tepak 3, maka ketukannya adalah 3 per 3 dan gong biasanya jatuh pada 
hitungan ke 3 menuju 4. 
Sedangkan untuk  Tepak Palaredan biasaya ketukannya adalah 4 per 4 dan gong 
biasanya jatuh pada hitungan ke 5. 
Jadi tinggal kita kembalikan pada silat kita, apakah geraknya 4 hitungan atau 5 
hitungan tergantung pada akhir tembakannya atau sikap kembali ke sikap 
pasangnya.Contoh koreografi umum yang menggabungkan beberapa tepak adalah 
sebagai berikut;
1. Padungdung
2. Tepak Palaredan
3. Padungdung
4. Tepak 2 atau Tepak 3
5. Padungdung
6. Selesai

Demikianlah yang biasa digunakan di Jawa Barat; mungkin di daerah lain memiliki 
kekhasannya  sendiri-sendiri.
 
Keselarasan. Mengetahui konsep ibingan bukan dengan serta merta dapat melakukan 
ibingan. Untuk dapat menyelaraskan antara gerak silat dan musik memang 
dibutuhkan pelatihan.  Tidak hanya untuk mengingat ketukan namun juga untuk 
semakin menjiwai dan menyatukan unsur seni dan keindahan dalam diri pelakunya. 
Sehingga yang lahir tidak hanya sebuah tarian yang indah namun ada unsur pencak 
yang tidak terpisahkan: indah sekaligus kuat, lentur sekaligus bertenaga dan 
waspada. Seolah kita akan melihat menyatunya antara musik dan gerak/diri 
pesilat. Tidak lagi dua namun menyatu. 
 
Demikian indah, seni dalam pencak silat:
…plak plak ..dung..plak..plak plik plak..goonggg…!
 
 
 
Ian Samsudin
Jakarta, 22 Juni 2009 
(Note : untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi pada : 
www.margaluyu-pusat.net) 
 


  

[Non-text portions

[silatindonesia] Jawara rawabelong yang ngetop di Marunda

2009-06-07 Terurut Topik Ian Samsudin
 
 
Sahabat silat :)
 
berikut ada tulisan yang diambil dari kompas.com yaitu :
http://www.kompas.com/readkotatua/xml/2009/06/06/15062886/Jawara.Rawa.Belong.yang.Beken.di.Marunda
 
 
Sabtu, 6 Juni 2009 | 15:06 WIB
 

BEBERAPA waktu lalu Pemprov DKI Jakarta menyatakan akan membangun Kawasan 
Ekonomi Khusus (KEK) di Marunda, Jakarta Utara. Pembangunan KEK dimaksudkan 
untuk meningkatkan Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Tujuannya tak lain untuk 
memenuhi keperluan dalam negeri – selain juga untuk eskpor – dalam beberapa 
bidang seperti alat telekomunikasi dan elektronik. Pelabuhan Internasional Ali 
Sadikin pun akan segera dibangun untuk memudahkan bongkar muat.

Dari website KBN,  kawasan Marunda adalah seluas 413,8 ha terletak di tepi 
pantai Utara Jakarta, sekitar 3 km dari Pelabuhan Tanjungpriuk, terdiri dari 
118,0 ha berstatus berikat dan 287,2 ha berstatus non berikat, serta 8,6 ha 
berupa lahan Sarang Bango.

Menyebut Marunda, teringat kampung-kampung nelayan yang tersisa yaitu Kampung 
Marunda Pulo dan Marunda Besar, teringat  pula rumah si Pitung. Mengingat rumah 
si Pitung tentu teringat pula kondisi rumah penduduk di sana, teringat kondisi 
kawasan secara keseluruhan – sebuah kawasan wisata sejarah yang bisa lebih 
ditingkatkan. Akses menuju kawasan ini pun masih terbilang rumit dan sulit.

Kisah “Robin Hood” Betawi ini saja, bisa jadi hal menarik tersendiri sebelum 
akhirnya orang penasaran untuk melihat bangunan yang diyakini sebagai rumah si 
Pitung di Marunda. Jawara Betawi ini hidup dari abad 19 dan punya ilmu yang 
tinggi yang membuat ia bisa menghilang. Si pitung juga digambarkan sebagai 
sosok yang tinggi besar. Tapi penuturan Tanu Trh dalam “Si Pitung, Jagoan yang 
Bisa Menghilang” merontokkan gambaran itu.

Menurut Tanu, almarhumah ibunya pernah bercerita tentang Pitung bahwa perawakan 
sang jawara itu kecil dan tidak tinggi. Tampang si Pitung juga sama sekali 
tidak menarik perhatian orang, demikian pula sikapnya tak menunjukkan bahwa ia 
jagoan. Ciri khas yang betul adanya adalah sepasang cambang panjang dan tipis 
dengan ujung melingkar ke depan. Sang ibu bisa bercerita lantaran Pitung sering 
berkunjung ke rumah kakek dan nenek Tanu, tentu ketika si ibu masih belia.

Dalam tulisan yang diterbitkan Intisari itu Tanu juga mengutip ibunya yang 
melihat sendiri bagaimana Pitung “menghilang” saat Schout van Hinne (polisi 
Belanda yang ditugaskan menangkap Pitung) tiba-tiba mendatangi rumah kakek 
nenek Tanu. Meski sudah menggeledah hingga ke dapur dan ke seluruh penjuru 
rumah, Pitung tak ditemukan. Begitu Hinne pergi, Pitung muncul dari arah dapur 
dan pamit pulang.

Sementara itu Alwi Shahab, penulis buku Robin Hood Betawi mengatakan, salah 
satu ilmu kesaktian yang dipelajari Pitung disebut Rawa Rontek yaitu gabungan 
antara tarekat Islam dan jampi-jampi Betawi. Ilmu itulah, konon, yang membuat 
Pitung bisa menghilang atau tak terlihat oleh lawannya. Pitung akhirnya tewas 
oleh pelor panas kumpeni pada Oktober 1893. Bahkan bukan pelor biasa, konon 
Pitung tewas ditembak peluru emas van Hinne. Warga pun berkabung kehilangan 
jawara kelahiran Rawa Belong ini. Makamnya pun dirahasiakan oleh Belanda. Konon 
makam Bang Pitung ada di Pal Tujuh, Palmerah.

Di Marunda juga terdapat masjid tua Al Alam. Masjid ini juga sering dikaitkan 
dengan Pitung. Ada yang menyebut masjid itu sebagai tempat Pitung bermain, 
belajar agama, belajar sembunyi dari opas dan kumpeni tapi versi lain 
mengatakan, Pitung hanya singgah sebentar di masjid itu. Beberapa versi 
mencatat, Pitung pernah tinggal baik di Kampung Marunda Pulo maupun di masjid 
yang jadi markas pasukan Fatahillah dan dibangun pada 1527.
 
Adalah juragan Sero Haji Syafiuddin yang memelihara masjid di awal abad 20 
sehingga masjid itu tak berubah. Sekitar 250 m dari masjid terdapat rumah 
panggung yang dipercaya sebagai rumah Pitung atau setidaknya sang jawara pernah 
menginap di sana. Versi lain menyatakan rumah itu adalah rumah juragan H 
Syafiuddin yang pernah dirampok oleh Pitung. Apapun kisah versi lainnya, warga 
memilih percaya bahwa rumah panggung itu adalah rumah si Pitung.

Lantas apalagi yang bisa dilihat dan sejarah apalagi yang bisa diungkap soal 
Marunda, soal masjid Al Alam, juga tentang rumah panggung tadi, ditambah 
persoalan yang hingga kini masih melingkupi kawasan tersebut? Barangkali ajakan 
Komunitas Historia untuk merefleksi sejarah Jakarta di pesisir utara Jakarta, 
termasuk kawasan Marunda, bisa jadi alternatif liburan akhir pekan ini
WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] alwi shahab dan maen pukulan

2008-11-03 Terurut Topik Ian Samsudin
Dear All,
 
ini hasil surfing ke 'tempetnya' Abah Alwi Shahab : 
http://alwishahab.wordpress.com/?s=silat terutama berkaitan dengan maen pukulan 
betawi. Sebagian mungkin kita pernah baca atau dipostingkan kesini, tapi bagus 
juga kalo dibaca ulang; sebagian sangat menarik menyoal sejarah betawi..
 
Yang sungguh menarik sedikit kukutipkan :
-
BUNG KARNO DAN JAGO BETAWI
...
Bung Karno rupanya seorang pecinta pencak silat. Presiden pertama RI ini selalu 
menganjurkan para pemuda Indonesia menjadi ksatria bangsa, berotot kawat, 
bertulang besi. Karena itulah, ketika ia menerima Master Oyama di Istana 
Merdeka, ia meminta agar dihadapkan di depan tokoh karate Jepang itu seorang 
ahli silat Indonesia. Kunjungan Oyama –yang telah mencapai Dan VII– bertujuan 
agar karate bisa diterima di Indonesia.
Di hadapan tamu dari Jepang, Zakaria, pemuda Betawi dari Kwitang, Jakarta 
Pusat, memperlihatkan teknik bermain senjata dan memecahkan batu dengan 
menggunakan pergelangan tangan. Jago silat ini juga menunjukkan kemahirannya 
memainkan senjata pisau dengan kecepatan tinggi.
Atraksi ini mengundang kekaguman master karate Jepang. Ia mengatakan pada Bung 
Karno, ”Mengapa Anda memiliki pemain sebagus ini (pencak silat -red), kok 
pemuda-pemudinya kurang menyukai. Justru lebih suka bela diri dari Jepang?”..
 
HARI-HARI AKHIR SI PITUNG:
...Tapi, menurut Tanu Trh dalam ‘Intisari’ melukiskan berdasarkan penuturan 
ibunya dari cerita kakeknya, Pitung tidak sebesar dan segagah itu. 
”Perawakannya kecil. Tampang si Pitung sama sekali tidak menarik perhatian 
khalayak. Sikapnya pun tidak seperti jagoan. Kulit wajahnya kehitam-hitaman, 
dengan ciri yang khas sepasang cambang panjang tipis, dengan ujung melingkar ke 
depan.”..
 
==
Selanjutnya silahkan meluncur kesana :); menyusul Kang Gus Man yang sering 
mampir dan meninggalkan jejak berupa pengetahuan yg mendalam mengenai betawi...
 
thanks 
Ian 

 
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]








Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia
Komunitas Pencak Silat Indonesia

Forum Board:http://www.sahabatsilat.com
Related Link:   http://www.silatindonesia.com
Post message:   silatindonesia@yahoogroups.com
Subscribe:  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe:[EMAIL PROTECTED]
List owner: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[silatindonesia] Abah Iwan: SILAT ADALAH PERMAINAN

2008-08-27 Terurut Topik Ian Samsudin
Dear All,
 
ada tulisan yang bagus dan sangat menarik mengenai profil Abah Iwan (Iwan A 
Rachman, pengarang lagu Flamboyan dan Melati dari Jayagiri) dan kedekatannya 
dengan maenpo..
 
Bagi Iwan memukul itu bukan memukul untuk memukul, sebagaimana umumnya 
dipahami orang, tetapi hanya meletakkan tenaga di ujung dalam melakukan 
gerakan-gerakan jurus. ”Tak boleh ada campur tangan emosi,” kata Iwan, 
”sehingga dengan prinsip dan metoda seperti itu, sikap kejam yang dapat tumbuh 
secara tidak disadari menjadi terhindarkan. Oleh karena itu pula, 
latihan-latihan jurus seringkali diperkatakan sebagai sakujurna diurus 
(seluruhnya dikontrol – Red).” Bagi Iwan, silat semestinya membuat orang 
menjadi santun. Dengan itu, silat memang memiliki potensi mendidik, dan dapat 
dipergunakan sebagai bagian dari alat untuk membangun mentalitas anak bangsa.
 
untuk selengkapnya silahkan kunjungi 
http://abahiwan.wordpress.com/2008/05/26/silat-adalah-permainan/. Sengaja tidak 
kucopy pastekan secara lengkap biar bisa lihat gambar-gambar atau photo Abah 
Iwan yang ada di artikel itu..
 
Mungkin Kang Yanwek berminat utk di publish di situs kita?...
 
salam 
Ian S 


  

[Non-text portions of this message have been removed]








-*
Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia
http://www.silatindonesia.com 
Komunitas Pencak Silat Indonesia
-*Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[silatindonesia] RE: AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta (was:Latihan Cimande)

2008-07-03 Terurut Topik Ian Samsudin

Sahabat silat,
 
atas adanya masukan tentang tidak bisa dihubunginya no kontak HP terdahulu maka 
berikut ditambahkanno HP lainnya.  ..Aneh juga ya, padahal Hp itu selalu aktif 
dan sampe saat ini kelihatannya masih baik-baik saja...mungkin sudah saatnya 
di-lem-biru he he he...untuk it mohon maaf bagi mereka yang telah mencoba 
mengkontak HP tersebut tetapi ternyata tidak bisa terhubungi...
 
Tapi untuk no HP lain ada juga kok..

Kebetulan saat ini yang menjadi KOORDINATOR untuk pelatihan Cimande ini adalah :
Sdr/bpk Alamsyah dengan No. HP : 0812-8221176; 
untuk email pendaftaran bisa juga ke email beliau yaitu : 
[EMAIL PROTECTED]
 
Hingga saat ini yang sudah masuk ke email pendaftaran ada satu orang yang sudah 
mendaftar walau usianya sudah lebih dari 30 tahun dan belum pernah belajar 
beladiri.Tapi semangatnya itu patut kita contohi..
 
Untuk jumlah minimal 5 orang murid itu bisa kombinasi antara anak dan 
dewasa..idealnya sih masing-masing kategori ada..tapi kalo memang ada 5 orang 
dan itu terdiri dari anak-anak dan dewasa ya kita jalan dulu aja..atau cuman 
ada dewasa dulu ya ga pa pa...
 
Alternatif lain ya kami lagi menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan cimande 
dari kelompok atau pihak lain yang turut juga melestarikan aliran ini; tapi 
tentu saja masih perlu proses...Sehingga ya biaya iuran bisa lebih ditekan.Tapi 
kita liat perkembangan ke depan saja..

Salam 
Ian S
 
 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Re: Cimande TTKDH (was:AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta)

2008-07-02 Terurut Topik Ian Samsudin

Salam kenal Mas/Bang/Kang/Kak/Pak Darih Hapsara Yudha,
 
Terima kasih atas undangannya yang menarik untuk dateng ke TTKDH.
Mohon maaf, kami baru tahu kalau ada TTKDH di dekat-dekat Jakarta sini; soalnya 
memang banyak email yang masuk ke admin www.silatindonesia.com menanyakan 
latihan Cimande dan sayangnya kami tidak tahu mesti menunjukkan mereka yang 
ingin berlatih silat cimande ke mana.
Selama ini kami lebih tahu cimande dari Pak Rifai dan akhirnya, 
karena penasaran, kami sendiri datang ke Tarikolot; kebetulan mereka itulah 
yang kami kenal lebih dulu dan karena banyak permintaan hendak kami fasilitasi 
latihannya di Jakarta. Namun hal tersebut masih bisa kita diskusikan lebih 
lanjut, bagaimana baiknya.
 
Syukurlah kalau ada undangan silaturahmi yang demikian terbuka dan hangat dari 
TTKDH sendiri. Insya Allah akan kami agendakan untuk bertemu dengan para 
sesepuh, pendekar maupun praktisi dari TTKDH..Saya sendiri mesti membicarakan 
dan merencanakan hal ini dengan para pengurus lainnya.
 
Untuk itu kiranya boleh, kami mendapat kontak person (siapa gitu) dan no 
telpon/ HP yang bisa dihubungi untuk kontak lebih lanjut agar pertemuannya enak 
dan tidak direncakan lewat milist (jalur umum) ini agar tidak menganggu publik 
disini..Mohon agar kontak person dan no telponnya dikirin saja via email saya 
(japri=jalur pribadi); nanti akan saya teruskan ke koordinator forum dan 
sahabat silat.
 
Satu hal lagi, sekiranya mungkin bolehkan kami diberi tahu dimana saja adanya 
padepokan atau tempat latihan TTKDH beserta jadwal latihannya (jam berapa), 
agar jika ada yang bertanya kepada kami; akan dapat kami sampaikan dengan baik 
dan benar..
 
Terima Kasih dan jabat erat untuk upaya pelestarian pencak silat tradisional
agar 'pencak silat menjadi tuan di rumah sendiri dan dicintai oleh kaum 
mudanya'..
 
 
Salam 
Ian S

--- On Wed, 7/2/08, Darih Hapsara Yudha [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Darih Hapsara Yudha [EMAIL PROTECTED]
Subject: Balasan: RE: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta 
(was:Latihan Cimande)
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 2, 2008, 1:55 PM






Para sahabat silat  Abang abang di FP2STI yang saya hormati,

Membaca topik mengenai Lat Silat Cimande ini, dengan segala kerendahan hati 
ijinkanlah saya menyampaikan bahwa kami mengundang sahabat silat dan abang 
abang saya di FP2STI berkenan untuk berkunjung di kediaman kami, yaitu 
PUSLITBANG Seni Budaya PS. TTKDH (Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir) yang 
diasuh langsung oleh sesepuh pendekar persilatan Cimande  Ka Dewan Guru 
PS.TTKDH Ustadz H.Sugito..InsyaAlla h suatu kehormatan buat kami untuk dapat 
bersilahturahmi  bertukar pikiran dengan para sahabat silat  abang abang di 
FP2STI perihal perkembangan Silat Cimande di Indonesia dewasa ini dan upaya2 
kami dalam melestarikan seni budaya Silat Cimande tsb kepada masyarakat.. Dan 
Alhamdulillah, apabila ada dari saudara2 kami yang tertarik untuk mempelajari 
Silat Cimande ini, kami dengan sangat senang hati mempersilahkan untuk 
mendaftar ke PUSLITBANG kami dan nanti akan kami sesuaikan jadwal latihan dan 
tempatnya dengan padepokan2 kami yang ada di JABOTABEK
 ini..Dan jangan
khawatir kpd sdr/i kami yg ingin belajar Silat Cimande, InsyaAllah perihal 
biaya/iuran latihan bukan merupakan hal yang utama buat kami, karena tujuan 
utama kami adalah syiar untuk melestarikan  mengembangkan seni budaya Cimande 
sbg bagian warisan budaya bangsa kita. 

Alamat PUSLITBANG Seni Budaya PS.TTKDH :
Komp. Masjid Raya Alhuda
Jl Cililitan Besar No 27C
Jakarta Timur

Salam Silat,

D. Hapsoro





O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com wrote:
Sahabat silat

peureuh kalau bahasa belanda nya itu boerwater untuk obat untuk mencuci mata.
Betul kan 

O'ong Maryono
La Cascade Condominium, Apt 10C
1/15 Ekamai Soi 10
Bangkok 10110 
Thailand.
Mobile Phone: +66819020989

E-mail:[EMAIL PROTECTED] com
www.kpsnusantara. com

--- On Wed, 7/2/08, Lia Muliawaty lia.muliawaty@ zyrex.com wrote:

 From: Lia Muliawaty lia.muliawaty@ zyrex.com
 Subject: RE: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta 
 (was:Latihan Cimande)
 To: silatindonesia@ yahoogroups. com
 Cc: jens_theclimber@ yahoo.co. ie
 Date: Wednesday, July 2, 2008, 10:50 AM
 Maaf
 
 
 
 ada talek dan peureuh (nulisnya betul gak ya?) dari sesepuh
 Cimande
 
 == ini artinya apa yah ? talek ? peureuh ?
 
 
 
 Terima kasih,
 
 Lia M
 
  _ _ __
 
 From: silatindonesia@ yahoogroups. com
 [mailto:silatindonesia@ yahoogroups. com] On Behalf Of Ian
 Samsudin
 Sent: Wednesday, July 02, 2008 10:45 AM
 To: silatindonesia@ yahoogroups. com
 Cc: jens_theclimber@ yahoo.co. ie
 Subject: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di
 Jakarta
 (was:Latihan Cimande)
 
 
 
 Pak Umar yang mengaku tua tapi berjiwa muda :) dan Sahabat
 Silat
 sekalian, 
 
 Sudah ada beberapa email yang menanyakan soal latiha
 Cimande ini... 
 Setahuku di Jakarta belum ada latihannya yang resmi. Ada
 beberapa nama
 yang

Re: [silatindonesia] KELUARGA BESAR PADJADJARAN CIMANDE

2008-07-02 Terurut Topik Ian Samsudin
Salam kenal dan hormat kepada Keluarga Besar Padjadjaran Cimande,
 
Terima kasih atas dukungan anda demi kelangsungan pencak silat  tradisional dan 
Cimande khusunya. Memang banyak pertanyaan yang masuk ke kami yang menanyakan 
pencak silat cimande khsusunya tempat latihan di Jakarta. 
Dan kami juga selalu, salah satunya, merekomendasikan Padjadjaran Cimande bagi 
yang mereka berminat (karena bertempat di Depok dan sekitarnya) untuk belajar 
cimande...Bahkan tidak menutup kemungkinan bagi cimande dari kelompok manapun 
bisa kami refer atau jadikan rujukan bagi mereka yang ingin belajar cimande; 
tinggal si peminat saja yang memilih dan cocok dengan yang mana. Fungsi kami 
lebih pada failitator dan ya semacam tempat bertanya atau penunjuk jalan, dalam 
hal ini.
 
Hanya saja kadang-kadang, mereka yang bertanya menginginkan tempat latihan di 
jakarta. Yang selama ini belum kami ketahui keberadaannya baik dari perguruan 
maupun tempat latihan. Hal ini disebabkan tidak lain karena keterbatasan kami 
sendiri dan juga 'kurang gaul' nya saya, yang memang kurang luas wawasan ini 
dan juga sempit pengetahuan soal ada/tidaknya tempat latihan perguruan cimande 
di Jakarta dan sekitarnya. Syukurlah sekarang beberapa 'wajah ' Cimande sudah 
mulai kelihatan..
 
Sekiranya Padjadjaran Cimande telah memiliki tempat latihan di Jakarta, 
bolehlah diinformasikan kepada kami; agar jika ada yang bertanya bisa kami 
teruskan.
Saya sendiri bukan praktisi cimande; bahkan mengenal silat dengan lebih dalam 
pun baru-baru saja (itu pun lebih banyak via keyboard, chatting dan diskusi 
mulut dan bukan latihan fisik mendalam) yaitu ketika bergabung di komunitas 
sahabat silat ini. Tapi saya sudah mendengar tentang nama besar Cimande ..
Dan sangat berharap kendati ada beberapa kelompok dan pihak yang mengajarkan 
aliran Cimande; tali silaturhami dan juga persaudaraan hendaknya tetap menjadi 
jiwa kita semua. 
 
Hormat kami 
 
Ian S 
(salah satu pengurus FP2STI dan Komunitas Sahabat Silat)

--- On Thu, 7/3/08, kelid_cimande [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: kelid_cimande [EMAIL PROTECTED]
Subject: [silatindonesia] KELUARGA BESAR PADJADJARAN CIMANDE
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 3, 2008, 9:42 AM






Assalamu'alaikum wr. wb.

Sebelumnya kami Keluarga Besar Padjadjaran Cimande mengucapkan terima 
kasih kepada FP2STI yang akan mengadakan pelatihan Silat Cimande, 
prinsipnya kami sangat mendukung acara tersebut terlepas dari manapun 
nara sumbernya, yang terpenting nara sumber yang akan memberikan 
materi silat cimande adalah nara sumber yang benar-benar mengerti apa 
itu cimande agar seni budaya bangsa ini tetap lestari dan tidak akan 
hilang di muka bumi pertiwi sehingga menjadi akuan dari bangsa-bangsa 
barat, yang memang mereka paham akan nilai-niali luhur yang terkandung 
di dalam pembelajaran silat Cimande.

Hormat serta Salam kepada seluruh masyarakat pencak silat dari kami
KELUARGA BESAR PADJADJARAN CIMANDE

http://padjadjaranc imandepusat. blogspot. com

 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta (was:Latihan Cimande)

2008-07-01 Terurut Topik Ian Samsudin
Mbak Lia,
saya sendiri belum tahu persis soal talek dan peureuh ini, soalnya belum pernah 
ikutan Cimande ..tapi dari penjelasan para sepuh dan juga browsing di internet 
sbb:
 
(diambil dari  
:http://www.kpsnusantara.com/reflect/malay/Profil%20Pencak%20Silat%20Cimande.htm
  )
 
Calon murid dan kode etik
(kutipan singkat dari Gema Pencak Silat Vol. 3, no. 1:20-22) 

Setiap calon murid Cimande yang akan mengikuti latihan terlebih dahulu harus 
menyatakan kesediaannya mematuhi tatacara atau etika perguruan yang amat 
dihormati;
Selanjutnya membacakan sumpah atau janji (Patalekan Cimande)
1. Harus taat dan taqwa kepada Allah dan Rasulnya
2. Jangan melawan kepada ibu dan bapak
3. Jangan melawan kepada guru dan ratu(pemerintah)
4. Jangan berjudi dan mencuri
5. Jangan ria, takabur dan sombong
6. Jangan berbuat zinah
7. Jangan bohong dan licik
8. Jangan mabok-mabokan dan menghisap madat
9. Jangan jahil dan menganiaya sesama mahluk Tuhan
10. Jangan memetik tampa ijin, mengambil tampa minta, 
11. Jangan suka iri hati dan dengki
12. Jangan suka tidak membayar hutang
13. Harus sopan santun, rendah hati dan saling harga menghargai diantara sesama 
manusia.
14. Berguru Cimande bukan untuk gagah-gahan , kesombongan dan ugal-ugalan 
tetapi untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat. 

Patalekan Cimande dijelaskan sedemikian rupa dan diulang-ulang kepada calon 
murid hingga murid benar-benar memahaminya dan mematuhinya dengan dipegang 
tangannya oleh guru sebagai tanda kesanggupan .

Berikutnya guru membacakan do'a tawasul dan meneteskan air bercampur daun sirih 
ke mata sang murid (di PEUREUH) tradisi ini disebut upacara keceran untuk 
menajamkan pandangan mata.

Pada dasarnya Cimande ini berfungsi sebagai media siar agama Islam oleh karena 
itu ketaatan kepada Allah dan Rasulnya dengan menjalankan segala perintahnya 
dan menjahui larangannya merupakan syariat yang harus ditaati warga Cimande. 
Cimande merupakan pengisi dan pengekang nafsu hewani dan sifat-sifat lain yang 
dapat merugikan semua pihak. Hal ini Cimande bukan bertujuan untuk menguasai 
dan berkuasa atas diri manusia lainnya. Pada hakekatnya Talek Cimande adalah 
roh dari pencaknya, tanpa Talek Cimande, pencak Cimande ibarat mayat yang 
menebarkan bau busuk yang menyesakkan.
 
==
Ini tambahan sedikit dariku:
 
Kendati sebagai media siar Islam, menurut keterangan Pak Ace sendiri, pelatihan 
Cimande ini terbuka juga untuk semua agama selain Islam (non-muslim) dengan 
tentu saja penyesuain pada 'taat dan taqwa kepada Allah sesuai agamanya 
masing-masing'...
 
demikian semoga agak jelas,
BTW, mbak lia berminat mau ikutan?
 
I.S
 


--- On Wed, 7/2/08, Lia Muliawaty [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Lia Muliawaty [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta 
(was:Latihan Cimande)
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, July 2, 2008, 10:50 AM






Maaf

ada talek dan peureuh (nulisnya betul gak ya?) dari sesepuh Cimande

== ini artinya apa yah ? talek ? peureuh ?

Terima kasih,

Lia M

 _ _ __

From: silatindonesia@ yahoogroups. com
[mailto:silatindonesia@ yahoogroups. com] On Behalf Of Ian Samsudin
Sent: Wednesday, July 02, 2008 10:45 AM
To: silatindonesia@ yahoogroups. com
Cc: jens_theclimber@ yahoo.co. ie
Subject: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta
(was:Latihan Cimande)

Pak Umar yang mengaku tua tapi berjiwa muda :) dan Sahabat Silat
sekalian, 

Sudah ada beberapa email yang menanyakan soal latiha Cimande ini... 
Setahuku di Jakarta belum ada latihannya yang resmi. Ada beberapa nama
yang konon menguasai cimande yaitu Pak Rifai (PS Panca Sakti) yang bisa
ditemui di Padepokan Pencak Silat TMII dan juga perguruan Pajajaran
Cimande, yang berpusat di Depok pimpinan Pak Tubagus Djamhari bisa
dicari via google, mereka punya blgospotnya. .

Dulu, 'Sahabat Silat' pernah mengadakan diskusi terbatas soal Cimande
dengan pembicara didatangkan langsung dari Tarikolot, Cimande..Dengan
pembicara sesepuh dan pendekar cimande Pak Ace Sutisna..

Nah sebagai tindak lanjutnya, sebetulnya dimungkinkan untuk mengadakan
pelatihan di Jakarta yang difasilitasi oleh Forum kita ini (Sahabat
Silat)..

Itu kalo mau lho...

Saya sendiri selaku salah seorang pengurus di Forum pencinta dan
pelestari silat tradisonal (FP2STI) dan juga anggota komunitas Sahabat
Silat; telah berbicara dengan serius, baik dengan Pak Ace Sutisna maupun
dengan anaknya (Kang Asep) tentang kemungkinan membuka pelatihan Cimande
di Jakarta baik untuk dewasa maupun untuk anak-anak..

Nah kalo serius dan memang mau, kita membutuhkan setidaknya 5 orang
murid untuk berlatih karena mendatangkan pelatih langsung dari
Tarikolot, Cimande ..sehingga ya jangan mengecewakan pelatih yang sudah
datang jauh-jauh dari sukabumi itu..

Berkaitan dengan itu, karena mendatangkan pelatih jauh-jauh tentu kita
harus bertanggung jawab untuk membiayai ongkos pelatih tersebut dan juga
hal-hal ..maka

Re: [silatindonesia] Re: Komunitas silat di JakTV Rabu besok

2008-06-18 Terurut Topik Ian Samsudin
wah sayang banget...
  daku gak sempet menonton hciks hicks ..ada acara mendadak, padahal udah 
rencana mo nonton..
  tulung dung liputan pandangan matanya...
  atawa gimana ya bisa dapetin copy-nya..ato kapan ya diputer ulang lagi di 
jaktv..(?)
   
  Domo Arigato 
  Ian 

luri [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
selama nonton,
ga bisa berkata-kata
banyak yang bergetar didalam dada,
tapi hanya bisa dirasa.

Tetap SemangaT!

--- SilatIndonesia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jun 17th, 2008 | By admin | Category: Flash Info | Edit 
 Dear Sahabat Silat
 
 Insya Allah, Liputan Komunitas pencak silat Indonesia, dan sahabat 
silat community akan di tayangkan pada :
 Hari : RABU / 18 Juni 2008
 Jam : 20.30 pada menit ke 30 Menit
 Acara : Komunitas Kita JAKTV
 
 Jangan lupa Nonton yeee 
 
 Sumber : 
 http://silattradisi.com/id/2008/06/komunitas-sahabat-silat-di-jaktv/
 
 
 
 



   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Judoka Berlengan Buntung

2008-06-10 Terurut Topik Ian Samsudin
  Judoka Berlengan Buntung
   
  Alkisah, di sebuah kota kecil di Jepang, terdapat seorang anak yang lengan 
kirinya buntung, tetapi ia sangat menyukai beladiri judo, dan sudah mengikuti 
latihan di sebuah dojo.

Selama berlatih, sang guru hanya mengajarkan satu jurus saja. Walaupun jurus 
itu termasuk sukar untuk dikuasai, anak ini merasa tak puas, karena ia melihat 
murid-murid lainnya mempelajari bermacam-macam teknik. Akhirnya setelah 6 
bulan, ia tak kuasa lagi menahan kesabarannya.

Lantas ia menemui sang guru; “Sensei, bolehkah aku bertanya? Mengapa selama 6 
bulan ini aku hanya berlatih jurus ini saja”.

Gurunya hanya menjawab singkat “Karena engkau murid yang istimewa dan hanya 
jurus ini yang engkau perlukan”

Ia tak berani lagi bertanya dan memilih untuk berlatih dengan tekun. Semakin 
lama jurus itu semakin dikuasainya dan mendarah daging dalam dirinya. Tak ada 
seorangpun yang semahir dia dalam menggunakan jurus tsb.

Setahun kemudian, sang guru menyertakan dirinya dalam kejuaran nasional di 
ibukota. Walaupun merasa pesimis  minder, ia menuruti permintaan sang guru  
mereka berangkat ke ibukota.

Kejuaraan dimulai. Di luar dugaannya, dengan mudah ia bisa menjatuhkan  
mengunci lawan-lawannya. Babak demi babak ia lalui, sampai akhirnya ia harus 
menghadapi juara tahun lalu di babak Final. Walau memakan waktu cukup lama dan 
menguras tenaganya, lagi-lagi ia berhasil memenangkan pertandingan.

Dalam perjalanan pulang, sembari membahas  mengevaluasi pertarungannya, sang 
anak melakukan Hansei ( perenungan ) bertanya kembali.

“Sensei, saya heran, mengapa hanya bermodal satu jurus ini saja saya bisa 
memenangi pertandingan. Saya masih belum mengerti ucapan Sensei dulu, apa 
istimewanya saya dan mengapa hanya satu jurus ini?”

Sang Sensei ( Guru ) tersenyum  berkata;

Muridku, Cara bertarung setiap orang adalah unik, tergantung dari kekuatan  
kelemahannya. Praktisi beladiri perlu mempelajari berbagai teknik  jurus 
sampai akhirnya ia menemukan kekuatan  kelemahannya dan akhirnya memilih 
teknik  jurus yang sesuai, yaitu teknik2 yang memanfaatkan kekuat anya dan 
menutupi kekurangan atau bahkan mengubahnya sebagai kekuatan”.

“Engkau istimewa, karena kekuranganmu sudah jelas. Sehingga tak perlu engkau 
menghabiskan waktu mempelajari berbagai jurus  teknik yang sudah pasti tidak 
engkau perlukan. Dan jurus itu paling cocok bagimu, karena selain jurus 
tersebut salah satu jurus tersulit dalam Judo, satu-satunya cara untuk 
menghadapinya adalah dengan mengunci lengan kirimu”.
==
  
Kadang orang mengira bahwa kekurangannya merupakan hukuman, kutukan dan 
menyesalinya. Padahal, di dunia ini banyak sekali terdapat kemungkinan dan tak 
mungkin semuanya diraih. Orang-orang yg memahami kekurangannya seharusnya bisa 
menya dari hal2 yang mustahil ia lakukan dan tak membuang waktu percuma untuk 
mengejarnya.

Dan orang-orang yang juara adalah orang2 yang menggunakan semaksimal 
kekuatannya dan juga berhasil menggunakan kelemahannya juga sebagai kekuatan.
   


   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Re: Tanya : Situs Sahabatsilat

2008-05-25 Terurut Topik Ian Samsudin
Benar,
  situs kita (www.sahabatsilat.com) memang sedang dalam perbaikan...
  Menurut keterangan dari adminnya, sekarang lagi proses perbaikan agar 
mengatasi hit yang begitu besar; dan supaya web-nya tidak down..(Termasuk mo 
migrasi dan lain-lain, daku gak gitu paham soal teknis ini..:() 
   
  Yang jelas Pendekar Keyboard pencabut nyawa dan team sudah bekerja sangat 
keras untuk menyelesaikan problem ini..
   
  Kita diminta doanya agar cepat selesai ..juga kiriman 'sabar'nya, 
'transfer'nya dan lain lain..:)
   
  Demikian kabar dari admin Sahabat Silat..
   
  Thanks 
  Ian 
  

tardjoe [EMAIL PROTECTED] wrote:
  --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Bramantyo Prijosusilo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sahabat silat, beberapa hari terakhir ini saya berusaha akses situs
Sahabatsilat dot com selalu dibilang servernya sedang ngadat. Apa
komputerku yang busuk atau memang ada persoalan di website?
 
 Terimakasih atas perhatian para juragan,
 Bram.

saya juga mengalami hal yang sama



   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [silatindonesia] Diskusi Bulanan - SILAT BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH

2008-05-13 Terurut Topik Ian Samsudin
Tidak perlu mendaftar...Datang langsung saja kesana...
   
  TQ
  Ian 

Lia Muliawaty [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Harus daftar dulu nggak ? or langsung ke tempat ? 

TQ,

Lia M



From: silatindonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of iwan setiawan
Sent: Tuesday, May 13, 2008 6:26 PM
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [silatindonesia] Diskusi Bulanan - SILAT BEKSI TRADISIONAL
H. HASBULLAH

Bravo...bravo...!!! (sambil mangut-mangut tepuk tangan )

wans

Bramantyo Prijosusilo [EMAIL PROTECTED] mailto:bramn4bi%40yahoo.com
 wrote:
Menurut saya kita berterimakasih kalau ada stapsimon teletipi yang mau
meliput kegiatan komunitas silat kita, artinya mereka mendukung dan
membantu upaya kita membuat silat dihargai di negeri ini.

--- On Tue, 5/13/08, Yanweka [EMAIL PROTECTED]
mailto:yanwedya%40yahoo.co.id  wrote:

From: Yanweka [EMAIL PROTECTED] mailto:yanwedya%40yahoo.co.id 
Subject: Re: [silatindonesia] Diskusi Bulanan - SILAT BEKSI TRADISIONAL
H. HASBULLAH
To: silatindonesia@yahoogroups.com
mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com 
Date: Tuesday, May 13, 2008, 7:18 AM

JAkTV mau meliput, kegiatan komunitas bagaimana menurut anda?

- Original Message - 
From: Alda Amtha 
To: silatindonesia@ yahoogroups. com 
Sent: Tuesday, May 13, 2008 10:50 AM
Subject: [silatindonesia] Diskusi Bulanan - SILAT BEKSI TRADISIONAL H.
HASBULLAH

Kepada seluruh sahabat silat pencinta pencak silat silat Indonesia,

Insya Allah akan diadakan Diskusi Silat Bulanan Sahabat Silat SILAT
BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH pada :

Hari : Selasa
Tanggal : 20 Mei 2008
Pukul : 08.00 WIB - sampai selesai
Tempat : Perkampungan Budaya Betawi, Situ Babakan, Jakarta Selatan

Penyelenggara :
Forum Pencinta Dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia(FP2STI) 
Silat Beksi Tradisional H.Hasbullah

Kepada semuanya diharapkan partisipasi dan kehadirannya.

Terima Kasih.

[Non-text portions of this message have been removed]

__
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 

-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try
it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



   

   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] cerita dari pajampangan

2008-05-08 Terurut Topik Ian Samsudin
GRP dulu untuk Anton wibawa, 
   
  bagus tuh ceritanya...
  Untuk Surade sendiri selama ini yang banyak kudender lebih soal mistiknya 
atawa ilmu-ilmu kesaktian..atau setidaknya maenponya juga pasti bercampur 
dengan aji-aji sakti mandraguna..
   
  Banyak hal yang menarik dari posting cerita dari pajampangan ini:
   
  -soal jurus lima, ehmm terakhir denger jurus lima ya dari Kisawung, salah 
satu pewaris sabandar...apa ada hubunganya dengan sabandar (Mama kosim?)..
  -(Mama Haji Ibrahim mendapatkan ilmu silatnya setelah berpuasa lalu mendapat 
bimbingan 
dari mahluk gaib (Jin) yang bernama bangkara-bangkari), nah ini versi yang 
menarik soal Mama Haji Ibrahim (semoga orang yg dimaksud sama); karena dalam 
tradisi cikalong juga disebutkan bahwa Mama Haji Ibrahim berkhalwat di gue 
jelebut selama beberapa tahun sebelum menyusun maenpo yang sekarang dikenal 
dengan cikalong. Yang tidak jelas dan tidak pernah disebut-sebut tentang 
'mendapat bimbingan dari jin'..ini sungguh kontroversi dan menarik :) 
  -tehnik napel, juga banyak dipakai di aliran rasa semacam timbangan, gerak 
rasa/saka, cikalong, dan lain-lain...tentu dengan kaidah yang bisa sama dan 
bisa beda
   
  lagi nunggu buku tentang surade ini..
   
  thanks 
  Ian 
  

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Penghargaan (Award) kepada mereka yang berjasa bagi dunia pencak silat

2008-05-07 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
  melanjutkan diskusi betapa pentingya kita menghargai Ibu Emmy Rukmini, salah 
seorang sesepuh pencak silat yang masih hidup dan memberi insprasi bagi kita 
kaum muda ini;
  Kupikir lebih baik jika diskusi dibawa ke lebih luas lagi..
   
  Dasar pemikiran
  a. Masih sedikit dan minim sekali penghargaan yang diberikan oleh pihak 
manapun (termasuk pemerintah/IPSI) bagi mereka yang memiliki jasa dan 
kontribusi nyata bagi kemajuan dan pelestarian pencak silat di Indonesia
  b. Kita memang semestinya mendorong pemerintah dan juga IPSI untuk lebih 
menghargai mereka yang berjasa bagi pencak silat; namun kita sebagai kaum muda 
sebaiknya tidak hanya menunggu pemerintah (atau IPSI ) yang entah sampai kapan 
akan menghargai para pelaku pencak silat di nusantara. Maka sebaiknya kita 
tidak menunggu. Kendati tetap kita usulkan ke pemerintah datu IPSI supaya 
menghargai mereka namun sebaiknya  ada langkah walau 'kecil' yang kita ambil. 
Kita juga harus dan bisa berbuat sesuatu. Kita juga harus menghargai mereka 
yang memang memiliki jasa besar bagi pengembangan, kemajuan dan pelestarian 
pencak silat (tradisional)..
  c. Langkah 'kecil' ini akan menajdi besar jika didukung oleh banyak pihak 
termasuk pers, tokohtokoh pencak silat yang peduli, jajaran birokrasi dan lain 
lain.
   
  AWARD bagi mereka yang berjasa terhadap kemajuan pencak silat (tradisional)
   
  Kita ternyata bisa berbuat sesuatu (bisa melalui komunitas sahabatsilat 
maupun silat indonesia ataupun fourm pecinta dan pelestari pencak silat 
tradional) yaitu dengan memberikan AWARD (namanya apa? bisa kita pikirkan 
kemudian) kepada mereka yang berjasa bagi kemajuan pencak silat 
(tradisional)
   
  Apa bentuk AWARD-nya? tentu saja disesuaikan dengan kemampuan kita, yang 
notebene bukan kaum ber-uang. Bisa berbentuk vandel dan piagam penghargaan dan 
kalau ada biaya sekadarnya untuk pengembangan lebih lanjut. Tapi yang lebih 
penting semangat di dalamnya yaitu untuk lebih menghargai penggerak pencak 
silat dan dengan demikian diharapkan semakin menumbuhkembangkan pencak silat. 
Begitulah salah satu cara kita menghargai pencak silat dan para 
pelestarinya.Soal dana untuk ini sponsorship bisa kita maksimalkan.
   
  Siapa yang memberikan AWARD? dari komunitas pencak silat bisa dari 
sahabatsilat, silatindonesia atau forum pelestari pencak silat tradisional atau 
gabungan dari semuanya. Hal ini bisa kita pikirkan kemudian.
   
  Siapa yang menjadi Team untuk mereview bagi mereka yang dianggap pantas untuk 
mendapatkan Award tersebut? Dari kita semua. Lewat masukan dan diskusi di 
milis, di SS dan juga pertemuan copy darat. Semua anggota di SS, milis bisa 
mengusulkan nama dan juga alasan mengapa seorang tooh layak mendapat AWARD. 
Sebaiknya memang ada Tim kecil yang dibentuk untuk merumuskan hal ini dengan 
lebih baik.
   
  Mulai dari mana? Dari tokoh-tokoh pencak silat di Jakarta dan jawa umumnya, 
bisa dengan yang sudah sangat jelas jasanya seperti Pak Edy Nalaparaya, Bu Emmy 
Rukmini..
   
  Kapan ? diberikan secara periodik misalnya setiap 6 bulan sekali atau setahun 
sekali..lebih baik lagi jika dibarengi acara lain yang bisa lebih menggerakan 
semangat peelstarian pencak silat..
   
  So, ada yang menanggapi?
  ada yang BERANI untuk menjadi sibuk dan terlibat dalam hal pemberian AWARD 
ini, untuk lebih menghargai pelestari pencak silat dan budaya kita sendiri 
(pencak silat)??
  Agar segala macam ide kita, penghargaan kita keapda budaya bangsa warisan 
leluhur ini tidak berhenti pada wacana saja.
   
  Salam 
  Ian 
   
   
   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Sejarah SALAKA NAGARA

2008-04-02 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat Silat dan Kang Yana
  hasil konsultasi dengan mbah gugel...berikut sejarah salaka nagara ..semoga 
berguna bagi kita semua dan terutama bagi pengenalan sejarah budaya kita...
   
  Tabik,
  Ian S
  ==
   
  SEJARAH SALAKA NAGARA
   
  Asal Muasal 
  Sejarah menurut G.R. Elton dan Henry Pirenne berdasarkan studi displin ilmu 
yang bersumber pada ; 1.Filologi (ilmu yang mempelajari tulisan dan bahasa pada 
naskah-naskah kuno; daun lontar, daluwang, kertas).2. Epigraf (ilmu yang 
mempelajari tulisan dan bahasa kuno pada batu, kayu, logam, dikenal sebagai 
prasasti), 3.Arkeologi (ilmu yang mempelajari benda-benda peninggalan 
sejarah/artefak). 
   
  Kerajaan Hindu pertama Salakanagara menurut Yoseph Iskandar dibuktikan 
berdasarkan literatur yang sebelumnya pernah ada. Sumber literatur berasal dari 
Pangeran Wangsakerta-Kasepuhan Cirebon dan bukti-bukti fisik yang ada di Pulau 
Panaitan serta tersebar diwilayah Gunung Pulosari.
   
  Menurut pakar sejarah Edi S. Ekajati, dalam buku Naskah Sunda (1988), 
Pangeran Wangsakerta pada tahun 1677 M hasil pertemuan kekeluargaan (mapulung 
rahi) dan musyawarah (gotraswala) menyusun naskah berseri berjumlah 47 naskah, 
4 (empat) diantaranya ditemukan di Banten. Huruf yang ditulis umumnya berasal 
dari Bahasa Kawi (Jawa Kuno) gaya Cirebon dengan menggunakan tinta Jafaron.
   
  4 (empat) naskah kuno Pustaka Wangsakerta tersebut yaitu : 
  1. Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, 2. Pustaka Pararatwan i Bhumi 
Jawadhipa
  3. Pustaka Nagara Kretabhumi, 4. Pustaka Carita Parahiyangan.
   
  Dari 47 naskah Pangeran Wangsakerta tebal tiap jilid bervariasi antara 
100-250 halaman, dengan isi 21 sampai 23 baris tiap halaman.Naskah kuno 
tersebut mencakup pengetahuan sejarah, hukum, kesehatan, dsb. Bahasa yang 
digunakan juga terdiri dari; Jawakuna, Melayukuna, Balikuna, dan Sundakuna.
   
  Setiap jilid karya Wangsakerta terdiri dari 3 (tiga) bagian : 1.Purwaka, 
2.Uraian kisah sejarah, 3. Kolofon (sumber : ayatroehadi, 1985: 530-557)
   
  Purwaka, memberikan keterangan tentang nama naskah, parwa dan sarga, 
penyusun, sumber, alasan penyusunan, tujuan penyusunan, dsb. yang berkaitan 
dengan tanggung jawab secara ilmiah dari para penyusun.
   
  Bagian kedua, merupakan bagian isi tentang sejarah sesuai dengan jilid yang 
bersangkutan.
   
  Kolofon, berisi akhir penulisan jilid tersebut.
  Pertemuan (mapulung rahi) dan musyawarah (gotraswala) Nusantara tersebut 
diakomodir oleh Pangeran Wangsakerta dan dihadiri para ahli sejarah serta 
arkeolog dimasanya pada tahun 1677 M (1599 Saka), sebagai pengemban amanat dari 
Sultan Kasepuhan sebelumnya yaitu Pangeran Girilaya. 
   
  Banyak karya dari berbagai penjuru nusantara tersebut disalin dan diambil 
isinya bahkan diserahkan kepada Sultan  Cirebon, termasuk diantaranya karya Mpu 
Prapanca yang dibawa mahakawi  dari Bali.  
   
  Pertemuan dan musyawarah tersebut juga mendapat restu sangat kuat dari 
Susuhunan Banten (Sultan Ageng Tirtayasa) dan  Susuhunan Mataram (Sultan 
Amangkurat II). Bukti otentik dan tradisi lisan yang diperoleh merupakan 
referensi sejarah yang tidak ternilai harganya.
   
  Yosep Iskandar sebagai penulis sejarah Salakanagara selain menggunakan data 
pustaka Wangsakerta, juga menggunakan data Sejarah Babad Banten yang ditulis 
oleh Hussein Djayadiningrat.
   
  Sebelumnya pakar sejarah Ayatroehadi dan Edi S Ekadjati pada tahun 2001 dalam 
acara Bedah Naskah Sejarah Banten di Puri Salakanagara milik Triana Syamun 
menyimpulkan, bahwa Kerajaan Salakanagara pernah ada di wilayah pesisir barat 
Pandeglang.
  Kerajaan tersebut dipimpin oleh Dewawarman I (130-168 M) sampai dengan IX. 
Terakhir merdeka hanya pada masa dinasti Dewawarman VIII (348-363 M), sebelum 
akhirnya takluk oleh Purnawarman raja ketiga yang perkasa (434-455M) dari 
Kerajaan Tarumanegara pada masa dinasti Dewawarman IX, raja terakhir 
Salakanagara.   Kerajaan Salaka Nagara Salakanagara, 
berdasarkan Naskah Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang disusun sebuah 
panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan merupakan kerajaan 
paling awal yang ada di Nusantara.  Tokoh awal yang berkuasa di sini 
adalah Aki Tirem. Konon, kota inilah yang disebut Argyre oleh Ptolemeus dalam 
tahun 150, terletak di daerah Teluk Lada   Pandeglang.   Raja 
pertama Salakanagara bernama Dewawarman yang berasal dari India. Ia mula-mula 
menjadi duta negaranya (India) di Pulau Jawa. Kemudian Dewawarman menjadi 
menantu Aki Tirem atau Sang Aki Luhurmulya. Istrinya atau anak Aki Tirem
 bernama Pohaci Larasati. Saat menjadi raja Salakanagara, Dewawarman I ini 
dinobatkan dengan nama Prabhu Dharmalokapala Dewawarman Haji Raksagapurasagara. 
Rajatapura adalah ibukota Salakanagara yang hingga tahun 363 menjadi pusat 
pemerintahan Raja-Raja Dewawarman (dari Dewawarman I - VIII).   
Sementara Jayasingawarman pendiri Tarumanagara adalah menantu Raja Dewawarman 
VIII. Ia sendiri seorang 

[silatindonesia] OOT; Setiap langkah adalah anugerah

2008-04-01 Terurut Topik Ian Samsudin
Para Sahabat Silat,
   
  sedikit renungan biar semakin menyadari langkah hidup kita...terutama sebagai 
praktisi beladiri atau pendekar..
   
  tabik
  Ian S 
  ==
   
   
   
  Setiap Langkah adalah Anugerah

  
Seorang professor diundang untuk berbicara di
sebuah basis militer.
Di sana , ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak
mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara.

Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. 

Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang.
Banyak hal dilakukannya. 

Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian
mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. 

Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.
Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi
wajahnya.

Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor. 
Melakukan apa ?  tanya Ralph. 

Dari mana Anda belajar  untuk hidup seperti itu ? desak sang professor. 
Oh, kata Ralph, selama perang .
Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam .
Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus 
menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan 
matanya.

Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya ...
Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir,
sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan
tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya. 

Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira 
sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini.

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita   hidup,
tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.

Nilai manusia ...
tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati,  melainkan bagaimana ia hidup.

Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.

Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan   
BERSYUKURLAH SETIAP SAAT ...

Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini. 
Hanya sedikit yang memikirkan   
bagaimana mengubah dirinya sendiri..


   
-
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Pitung

2008-04-01 Terurut Topik Ian Samsudin
Mantafff..
  Jadi  pitung itu nama kelompok yaitu kelompok tujuh..
  Dan nama asli pitung adalah alamsyah (harap dibedakan dengan alamsayah si 
sarung kampret ya..ini beda alam :) he he )..
   
  lanjut mang diskusi dan pengkajiannya...
   
  Trus ilmi silat yang dimainkan si pitung apa ya, Kang Amal?..
   
  tabik,
  I.S
  

amal [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kalo soal pistol, dari catatan Belanda disebutkan, pitung 
memperolehnya dari 
demang atau opas atau orang kaya yang dirampok atau dibunuhnya. Ketika 
merampok ia juga tidak segan2 melukai korbannya dengan tembakan. 

Soal keturunan Tinghoa, memang ada yg berpendapat demikian spt budayawan 
Betawi Ridwan Saidi. Hal ini masuk akal mengingat etnis Tionghoa di betawi 
punya sejarah panjang ketidaksukaan dan pemberontakan terhadap pemerintah 
kolonial Belanda. 

Selain itu, masyarakat Cina di Batavia, sesuai dengan studi sejarawan Lance 
Castle, didominasi Cina peranakan yg beragama Islam dan hidup berbaur dgn 
pribumi d wilayah udik (Omnelanden) di luar tembok benteng Batavia. 

Tetapi catatan Belanda menyebut pitung adalah seorang pribumi. Bisa jadi 
kawan-kawan si pitunglah yng merupakan keturunan Tinghoa (seperti Dji-ih). 

Nama Pitung sendiri bukan nama Tionghoa, tetapi merupakan singkatan Pituan 
Pitulung yang berarti kelompok 7 orang. 

Ini karena Pitung, bersama 6 orang anggota kelompoknya selalu mengenakan 
pakaian yg sama (sarung dililit di leher, baju hitam dan celana pendek hitam 
plus pistol atau golok). Mereka semua selalu menyatakan masing2 adalah 
pitung, sehingga sulit bagi orang untuk membedakan mana pitung, mana 
kawan2nya. 

Tetapi setelah Dji-ih ditangkap Belanda (Dji-ih sempet kabur ke Singapur!), 
barulah diketahui siapa si pitung dan Scout Hinne berhasil menjebak dan 
membunuhnya. Nama asli si pitung adalah Alamsyah. 

On 02/04/08 09:51, Sarkam wrote:
 Ada yang bilang Pitung itu termasuk etnis Tiong hoa ( Pie Toeng)
 dan ada Pitung banyak berhubungan dekat kekerabatan dengan etnis-etnis
 Tiong Hoa.

 Benarkah begitu?

 --- On Wed, 4/2/08, SASTRANEGARA THARYANA [EMAIL PROTECTED] wrote:
 From: SASTRANEGARA THARYANA [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [silatindonesia] Pitung
 To: silatindonesia@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, April 2, 2008, 2:08 AM











 Sahabat Silat,

 saya telah mengurai tentang asal kata SI...KI, DI

 sebagai kata penghormatan untuk orang yang banyak

 nolong lingkungan dan kepentingan orang banyak.

 SI sebagai kata depan dari nama orang (Si Pitung) , di

 tatar sunda bisa dianggap menak / ningrat.

 Kemungkinan Si Pitung keturunan darah sunda menak yang

 banyak nolong orang miskin yang di jajah orang

 Belanda.

 Persamaan dengan Prabu Siliwangi dari Pajajaran juga

 banyak mementingkan rakyatnya dari pada DIRINYA.

 Maka Prabu Siliwangi harum namanya ibarat Si Pitung

 hingga sekarang. Keduanya dalam waktu yang berbeda

 ahli maenpo / ulin sunda.



 Rahayu

 Kang Yana

 --- O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com wrote:
  Sahabat silat
 
 
 
  karena sejak jaman Sunda Kelapa sudah banyak emigran
 
  yang tinggal di Jakarta ini ditambah datang nya VOC
 
  dengan sengaja mendatangkan orang asing untuk
 
  dijadikan bekerja termasuk Tiong hwa, kemungkinan
 
  besar Si Pitung yg dikatakan berasal dari Rawa
 
  belong
 
  mungkin juga salah.besar , bisa jadi pendatang
 
  dari Santhong karena pesilat -pesilat pengawalnya
 
  Admiral Chengho sudah menggunakan senjata api
 
  mungkin
 
  enggak hipotesa ini ?
 
 
 
  Wassalam
 
 
 
  O'ong maryono
 
  --- amal [EMAIL PROTECTED] tempo.co. id wrote:
   Si Pitung tidak ada kaitan sejarah dgn cingkrik
 
  atau
 
   silat betawi lainnya.
  
   Beberapa sesepuh silat betawi yg sy temui
  
   membenarkan hal ini.
  
  
  
   Pitung tdk bermain silat seperti di film tetapi
  
   mengandalkan kekejaman dan
  
   senjata api hasil curian. Kemana-mana pitung
  
   menenteng pistol revolver
  
   lengkap dgn ikat pinggang berpeluru ala koboi.
 
  Untuk
 
   menghemat peluru, lawan
  
   yg tdk berdaya dihabisi dgn golok atau pisau.
  
  
  
   Aml
  
   On 10/03/08 15:00, sarungkampret wrote:
huehhehehehe yang jelas silat itu Bahasa
  
   Indonesia..
  
silek itu bahasa minangnya silat
   
pencak bahasa silatnya jawa timuran kesana..
   
betawi silatnya menyebutnya main pukulan..
   
   
   
sudah dengar bahasa 'baku hantam' versi orang
  
   makassar belum beh?
  
mungkin si Pitung itu disebut JISAU itu karena
  
   silatnya main golok kalee
  
beh..
   
   
   
kalau main bambu disebutnya ENGGRANG .
   
   
   
   
   
--- On Mon, 3/10/08, O'ong Maryono
  
   [EMAIL PROTECTED] com wrote:
From: O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com
   
Subject: Re: [silatindonesia] Re: Just FYI
   
To: silatindonesia@ yahoogroups. com
   
Date: Monday, March 10, 2008, 5:24 AM
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
   
Sahabat silat
   
Kita harus check in recheck lagi tugas Gan Iwan
  
   lah
  
yang punya 

[silatindonesia] hati adalah singgasana diri sejati

2008-03-23 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat ..
Bagi yang berminat soal spiritual khususnya menyangkut diri sejati --yang 
banyak dijadikan salah satu pelaajran dalam perguruan beladiri dan atau 
kebatinan lainnya--dan hubungannya dengan hati..daku barusan gugling dan ketemu 
ini ..
(diambil dari: 
http://tribunbatam.co.id/Berita_Utama/Gunakan_Hati_Terima_Berkat_Tuhan_ )
   
  Sebagai catatan: Irmansyah Effendy adalah 'penemu' reiki tummo dan mengklaim 
sebagai 'penemu' cara mengakses hati dan bahwa hati adalah sesuatu yang bisa 
digapai dan dilatih untuk mencapai 'diri sejati'. (kenaliliah dirimu maka 
engkau akan mengenal Tuhanmu..??) Dalam bukunya itu dia menulis bahwa : hati 
adalah singgasana diri sejati.. Soal hati ini tampaknya berbeda dengan 
reiki-reiki-an..
   
  Oh iya satu lagi, 
akan ada : Temu penulis buku HATI yaitu Irmansyah Effendy di Jakarta yaitu di 
Gramedia Matraman,Jl. Matraman Raya 46-50, Jaktim,  tgl 5 April, hari sabtu, 
pukul : 14:00-16:00...dan GRATIS untuk UMUM..
Kalo ada yang minat dateng aja tuh...
  untuk soal buku HATI liat ke : 
http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=ICEP0843jenis=2kat=
 
Ok deh simak saja tulisan wartawan dari Batam ini..
  ==
   
  Gunakan Hati Terima Berkat Tuhan   
 
 Jumat, 21 Maret 2008 
   HATI adalah kunci hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam 
berbagai kitab suci dituliskan secara jelas betapa pentingnya memakai hati 
kita, tidak saja pada saat-saat berdoa, tetapi juga saat kita berinteraksi 
dengan sesama manusia, setiap saat. 
   
  Hanya hati-lah yang dapat benar-benar menyadari kehendak Tuhan Yang Maha Esa 
dan kebenaranNya. Kita harus selalu mengandalkan hati kita. Sebab, terkadang 
orang berdoa, beramal, dan berbuat baik namun tanpa disertai keterbukaan hati. 
  
Itulah sedikit penggalan dari buku berjudul “Hati, Mengenal, Membuka, dan 
Memanfaatkannya” (--harganya hanya Rp. 27.500--) karya ke-13 dari Grand Master 
Reiki Tummo internasional Irmansyah Effendi MSc.  
   
  Irmansyah memperkenalkan buku tersebut ketika berkunjung bersama sejumlah 
anggota dan master Reiki Tummo ke kantor redaksi Tribun Batam,  Kompleks MCP 
Batuampar, Kamis (20/3) siang. 
   
  Rombongan diterima Redaktur Pelaksana Tribun Richard Nainggolan, Korlip Ahmad 
Suroso, aktivis lingkungan Harry Suryadi yang juga master Reiki Tummo, serta 
sejumlah redaktur dan reporter di ruang rapat redaksi. 
   
  Perbincangan mengenai Reiki Tummo dan manfaatnya berlangsung hangat dalam 
suasana santai. Irmansyah menjelaskan, Reiki Tummo adalah sebuah teknik 
penyembuhan alternatif kuno lintas agama dan bukan merupakan ilmu gaib atau 
sejenisnya. Metode ini bisa menyembuhkan penyakit psikis hingga fisik, bahkan 
kanker sekalipun. Juga untuk mengatasi masalah emosi, mental, dan sebagainya. 
  
Sehingga, pria lulusan Master of Science ilmu komputer dari California State 
University, AS, itu mengatakan, siapa pun bisa menjalankan metode Reiki Tummo 
tanpa harus khawatir bertentangan dengan agama yang dianutnya. 
   
  Sebagaimana diulas dalam buku terbarunya, Irmansyah mengatakan, prinsipnya 
diri sejati seseorang ada di hatinya. “Yang dimaksudkan bukan hati secara fisik 
yang dikenal sebagai liver, melainkan pusat perasaan halus yang berada di 
rongga dada kita,”jelas Irmansyah. 
  Semua orang bisa belajar memanfaatkan hatinya untuk berhubungan dengan Tuhan 
maupun sesama. Kita juga bisa melepaskan stres kemudian merasakan kebahagiaan 
yang terasa indah setiap saat melalui metode Reiki Tummo. 
   
  “Banyak sekali kegiatan yang kita lakukan dengan menggunakan otak kita. 
Namun, saking banyaknya, terkadang kepala ini terasa berat. Jika kita 
menggunakan hati, maka tubuh kita akan merasa lebih ringan, senang, dan 
bahagia,” jelas Irmansyah. 
   
  “Sebagai contoh, dalam bekerja kita akan mengalami banyak pikiran. Namun, 
jika kita sudah melatih hati kita, maka tugas pekerjaan tersebut akan terasa 
lebih ringan dan lebih fokus dalam menghadapi pekerjaan,”ujar Effendi. 
   
  Untuk meyakinkan ‘teorinya’, Irmansyah mempersilakan semua yang hadir 
mempraktikan bagaimana caranya memanfaatkan hati. Caranya, tutup kedua mata, 
letakkan telapak tangan di dada, dan membuka hati. Biarkan hati bekerja tanpa 
dipengaruhi oleh pikiran (otak). 
   
  Ternyata tak mudah membuka dan membiarkan hati bekerja di luar pengaruh 
pikiran. Agar hati bisa “bebas” dari pengaruh otak, bisa dilakukan dengan 
mengingat saat-saat paling indah yang pernah dialami. Tidak harus secara 
mendetail. Bila merasakan perubahan di rongga dada. Semacam ada aliran yang 
melegakan. Itu pertanda hati non fisik sedang bekerja. 
   
  Benar saja, sekitar dua menit meletakkan telapak tangan di dada sambil 
memejamkan mata, beberapa peserta mengaku merasakan perubahan. Bahkan mereka 
bisa tersenyum manis dengan ekspresi wajah cerah, tampak bahagia. Peserta 
lainnya yang sedang dilanda migran (sakit kepala sebelah) langsung merasakan 
sakitnya berkurang. 
Semua metode memanfaatkan hati itu terdapat dalam buku terbaru Irmansyah.
   
   Buku 

Re: Bls: [silatindonesia] Informasi Pencak Silat Indonesia

2008-03-13 Terurut Topik Ian Samsudin

Wekekek...
  ini baru lutju...
  Banyak juga yang tadinya Ald itu sejenis kaum hawa, mungkin terinspirasi 
dengan Alda si penyanyi 'aku tak biasa' yang meninggal misterius karena obat2an 
gak jelas...
   
  Btw, kalo alda yang pecinta silat ini lelaki tulen..udah punya anak jg, 
membuktikan ketulenan-nya he he he..
   
  Salam kenal juga 
  Ian 
umar sejati [EMAIL PROTECTED] wrote:
  dear mba Alda,

Anda memang cocok profesinya sebagai konsultan, sesuai dengan karakter anda.
Kalo orang di seluruh Indonesia seperti anda pasti bangsa ini di juluki bangsa 
yang bijaksana.

Tks

- Original Message 
From: Alda Amtha [EMAIL PROTECTED]
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 12, 2008 11:55:47 AM
Subject: Re: Bls: [silatindonesia] Informasi Pencak Silat Indonesia

mas Abi,

silakan bergabung melestarikan dan mengembangkan pencak silat. di
FP2STI gak semuanya kok yg pesilat, dan saya pun baru belajar silat
meskipun usia udah gak muda lagi.. yang penting kita bekerja sama
sumbang tenaga dan pikiran

salam.

--- In silatindonesia@ yahoogroups. com, abi hanny [EMAIL PROTECTED] .. wrote:

 Membaca tulisan kang O'ong aku ikut merasa berdosa nih,
 budaya warisan leluhur yang seharusnya kita jaga malah aku
tinggalkan selama belasan tahun.
 malah menyibukkan diri bergelut dengan seni beladiri bangsa lain
selama bertahun tahun.
 sedih rasanya membaca kabar kalau budaya yang di besarkan oleh kakek
moyang kita harus demikian.
 jangan jangan gara gara orang orang seperti aku besok anak cucu
kita harus belajar silat ke Belanda...
 
 - Original Message 
 From: O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED]
 To: silatindonesia@ yahoogroups. com
 Sent: Tuesday, March 11, 2008 3:40:49 PM
 Subject: Re: Bls: [silatindonesia] Informasi Pencak Silat Indonesia
 
 Sahabat silat 
 
 Angka pendataan yang dilakukan oleh Bp.Harsoyo pada
 tahun 1968 - 1970 selaku pengurus IPSI saat itu,
 tentang jumlah perguruan di tanah air, konon 820
 perguruan yang terdapat di indonesia dengan asumsi
 perguruan pencak silat di jakartta saja pada tahun
 1973-1980 an itu tercatat 350 lebih aliran dan 
 perguruan yang terdapat di Jakarta 
 .. Semasa saya megadakan penelitian dan turun langsung
 dilapangan untuk melihat kenyataan pencak silat
 ternyata hanya di beberapa propensi saja yang memang
 memiliki pencak silat.
 Kebanyakan dari propensi tidak meiliki aliran pencak
 silat, jika ada perguruan yang induknya ada di Jawa.
 Sekarang keberadaan angka statestik pencak silat sudah
 menurut jauh ketitik kritis.Kita ambil saja contoh
 Perguruan Putra Betawi yang memiliki anggota perguruan
 41 perguruan belum aliran aliran yg belum terdaftar di
 DKI Jaya tentu juga banyak.Sekarang yang masih ada
 hanya 13 perguruan dan yang aktif hanya beksi, tiga
 berantai, cingkrik goning, Putra Jakarta dan SinLam Ba
 yang lainnya tertidur lelap.
 Tahun 80 an IPSI adalah sport idiola di Jakpus
 pertandingan pencak silat olahraga bisa berlangsung 10
 hari di langsungkan di GOR Senin serta di kenakan
 bayar karcis Rp300,-
 sejak tahun 1990 an tahun yang sangat menentukan
 penurunan pencak silat di jakarta pusat. P0ertandingan
 pencak silat olahraga berpindah ke gelanggag rawa sari
 karena peminatnya tidak banyak lagi di tahun 200an
 sampai terahir 2007 IPSI Jakarta pusat tidak lagi
 mengadakan pertandingan rutin setiap tahun. Karena
 IPSI Jakpus merasa malu hati terpaksa di adakan
 pertaningan wilayah Jak Pus dengan meminjam tempat
 latihan Padepokan ruang terbuka dg jumlah perguran
 yang tetap bersemangat sampai sekarang tidak lebi dari
 11 perguruan.
 
 Tahun ini era keterpurukan perkembangan pencak silat
 di Indonesia pada umumnya dan Jakarta pada khusunya.
 Semoga di era kepemimpina Bp.Prabowo dengan program
 pengembangan pencak silat bela bangsa pencak silat
 marak seperti dulu lagi. Eronisnya perkemangan pencak
 silat di dunia terus berkembang dengan pesatnya setiap
 tahun keanggotan PERSILAT bertambah terus. 
 
 Semoga ,menjadi kenyataan
 
 0--- Awang Suwanda awangsuwanda60@ yahoo.co. id wrote:
 
  Ass wr wb.
  Awang Suwanda  awangsuwanda60@ yahoo.co. id
  Kepada : silatindonesia@ yahoogrups. com
  Untuk : Adik,Kakak,Bapak / Ibu dan Saudara2
  Seperjuangan
  Topik : Pencak Silat Masa Depan.
  
  
  Certa tentang pencak silat memang mengasikan bagi
  kita sebagai pencinta pencak silat !!!
  tapi bagaimanakah dan yang manakah pencak silat masa
  depan, menurut informasi dari paparan
  program kerja Bapak Rachmat Gobel kurang lebih ada
  800 perguruan dari berbagai aliran dan saya 
  alhamdulilah sudah dapat 148 perguruan dan saya
  mohon bantuan serta informasinya kepada teman-teman
  sangat saya harapkan , sebelumnya saya ucapkan
  terimakasih.
  
  Saya ingin cerita atau berbagi pengalaman tentang
  Ilmu Pengobatan Tiongkok namanya Akupunktur
  ini sangat menarik dan menyenangkan , nah bagaimana
   teman-teman tertarik ,kebetulan saya dan 
  Kakak senior saya yang tidak asing buat teman-teman
  namanya Mas Oong Sumaryono kita 

Re: [silatindonesia] 'Lam Kenal S'mua

2008-02-03 Terurut Topik Ian Samsudin
Salam kenal Mas Suwito...
   
  Jangan ragu untuk gabung ato copy darat ke kita-kita. Banyak kegiatan kok. 
Kalo tiap bulan ada diskusi bulanan; bisa juga ikutan ato ngeliat juga boleh 
latihan tiap minggunya di padepokan ...sekedar kumpul-kumpul memanjangkan tali 
silaturahmi. Sebab mottonya ane emang bukan pendekar, tapi ane punya banyak 
temen yang pendekar he he he..
   
  Bakal diterima gak? Pasti diterima ama kita-kita; yang penting peduli ama 
pencak silat aja..
   
  Banyak juga teman yang dateng dan berbincang-bincang, belum ikutan latihan 
ato latihan berkala..kala kala latihan kala kala nggak ..banyak'an nggak nya :) 
   
  Lagian gak semua bisa silat kok, kebanyakan orang yang cuman peduli aja, gak 
ngerti silat macem-macem, sehari-harinya udah sibuk kerja dan keluarga (kayak 
ane, kagak ngerti silat tapi belagak jago silat he he he)
   
  udah masuk ke forum diskusi www.sahabatsilat.com, kalo udah posting dung 
cerita soal Putra Setia, pasti ntar banyak temen2 seperguruan yang nimbrung; 
kayak perguruan Kera Sakti'; jadinya ketemu deh ama teman yang entah dari 
mana-mana..
  Bisa dengan mulai apa itu Putra Setia, aliran apa, tingkatannya, 
gurubesar/pendirinya, filosofinya atao setau'nya aja deh..Kalo mesti persis 
mungkin gak lengkap; 
  ditulis aja pengalaman latian di Putra Setia gitu..
   
  Kalo di jalan, biasanya ada juga pengendara motor yang pake jaket tulisan 
PUTRA SETIA, oh rupanyaitu perguruan silat toh?..
   
  ok de ditunggu ceritanya..
   
  Salam 
  Ian S 

abi hanny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamu'alaikum Wr, Wb,
Pertama tama saya sampaikan salam kenal buat semua,
Nama saya Suwito, sudah beberapa bulan terakhir saya gabung dgn milis ini tapi 
baru sebagai pembaca yang baik, dan belum pernah menampakkan diri. baru kali 
ini sya beranikan untuk menyapa semuanya, sesungguhnya saya penggemar beladiri 
juga ( cuma gemar aja kok ), and dulu pernah bergabung dengan Ikatan Seni 
Membela Diri PUTRA SETIA di bilangan cimanggis Depok. Akan tetapi sudah belasan 
tahun tidak berkecimpung lagi di rimba persilatan, karena sesuatu hal tiba tiba 
rindu juga dengan dunia yang pernah akrab dan mendatangkan banyak teman, 
saudara dan pengalaman berharga buat saya. hanya saja saat ini saya tidak 
bergabung dengan perguruan silat manapun, agak ragu juga untuk masuk , apa saya 
masih bisa di terima di dunia persilatan ya? hehehe,
kapan kapan ingin rasanya bisa bergabung di darat, bukan cuma di milis
so sampai jumpa, Wassalamu'alaikum wr wb
__

__
Looking for last minute shopping deals? 
Find them fast with Yahoo! Search. 
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Profil Pesilat Bali (1)

2007-12-19 Terurut Topik Ian Samsudin
Ni Kadek Wulandari 
  
Awalnya, Iri pada Kakak
   
  PERASAAN iri itu tidak selamanya jelek. Iri ternyata bisa sebagai cambuk 
untuk memotivasi orang melakukan sesuatu yang lebih baik. Ini yang dilakoni 
pesilat nomor ganda top nasional asal Denpasar, Ni Kadek Wulandari (17) -- 
akrab dipanggil Wulan. Rasa iri yang muncul saat kakaknya lebih dulu diizinkan 
orangtuanya menekuni cabang pencak silat, justru dijadikan Wulan sebagai 
pelecut semangat untuk berlatih lebih giat. Jadi, Wulan memaknai rasa iri 
dengan sikap positif, arif dan bijaksana. Rasa iri dijadikan siswa kelas III 
IPS 4 SMAN 2 Denpasar ini sebagai spirit dalam diri, tekad kuat, atau rasa 
jengah untuk suatu ketika dirinya pun bisa melakukan hal yang sama, bahkan 
berprestasi lebih dahsyat. 
   
  Obsesi yang dipendam Wulan sejak kecil -- sejak masih duduk di bangku SD -- 
itu rupanya tidak sekadar menggantang asap alias sia-sia. Apa yang ia 
idam-idamkan, prestasi melebihi kakaknya, itu pun akhirnya kini terwujud. Wulan 
mampu merealisasikan hasil kongkret tampil mulai menjadi juara Porseni 
Denpasar, Bali, Porda bahkan juara PON 2004, juara dunia 2005, dan juara 
antar-aliran 2005. Berikut wawancara Bali Post dengan Ni Kadek Wulandari.
   
  -
  APA yang memotivasi Anda menekuni pencak silat?
  
Mungkin banyak orang bisa ngeledek saya dan tertawa, kalau keberangkatan saya 
pada pencak silat berawal dari rasa iri. Saya iri melihat kakak saya diizinkan 
orangtua saya untuk belajar pencak silat. Sementara begitu merengek-rengek saya 
meminta agar saya juga dibolehkan ikut, justru dilarang oleh ayah. Saat itu, 
saya merasa kesal saja. Saat itu saya masih di sekolah dasar.
   
  Lho, iri itu kan negatif?
  
Itu iri yang positif lho. Jadi, konotasi iri pada saya, ya boleh dikatakan rasa 
jengah, bagaimana kelak saya juga bisa seperti kakak, bahkan kalau mungkin 
berprestasi lebih baik. Jadi, begitu saya sekolah di SMP PGRI 1 Denpasar, 
kebetulan di sekolah itu ada ekstrakurikuler cabang pencak silat. Saya tidak 
memilih alternatif lain, langsung mendaftar di cabang pencak silat.
   
  Setelah belajar silat, apa yang Anda dapatkan?
  
Wow, banyak, tidak saja prestasi, juga teman, pergaulan bertambah asyik, lebih 
percaya diri. Rasa pede (percaya diri-red) saya meningkat. Boleh jadi karena 
badan saya fresh setelah berlatih rutin, otak segar, kendati kadang-kandang 
fisik lelah. Namun karena ada semangat tinggi, teman banyak, jadi kelelahan itu 
seperti sirna ditelan bumi. Saya pun terus secara rutin bisa berlatih, dan 
terus tanpa pernah absen melahap menu pelatihan dari Pak Nengah Sukama (Ketua 
Harian Pengda Satria Muda Indonesia, Bali-red).
   
  Pencak silat bagi Anda barangkali segalanya, lalu bagaimana harapan untuk 
masa datang?
  
Harapan saya barangkali wajar-wajar saja. Setelah bosan berlatih keras, umur 
tambah lanjut, saya ingin mengabdi sebagai pelatih yang baik. Cita-cita akan 
saya wujudkan, semoga semua pihak bisa membantu. Bahkan jika mungkin saya ingin 
membuat padepokan. Harapan saya, jawara-jawara lahir dari Bali. 
   
  Anda yakin harapan itu bisa terwujud?
  
Yakin dong, kenapa tidak? Berkaca dari sejarah, Bali memiliki data prestasi 
juara sejak dulu. Dari fakta itu, bibit-bibit pesilat Bali sangat potensial. 
Logika saya sederhana, pengaruh etnis juga ada relevansinya. Karena itu, saya 
optimis di masa datang, potensi atlet pencak silat Bali bakal tidak akan 
berubah. Itu opini saya, orang lain berpandangan berbeda dalam alam demokrasi 
kan wajar dan sah-sah saja. Jadi kesimpulan saya, Bali menyimpan bibit-bibit 
unggul. Jika kelak bibit-bibit itu dilatih sejak dini, diberikan pelatihan yang 
terpola, sistematis dan mengacu pada ilmu pengetahuan, saya yakin Bali menjadi 
gudang atlet berprestasi. 
   
  Bagaimana cara Anda berlatih sehingga mereguk sukses prestasi seperti 
sekarang ini?
  
Sudah pasti keras. Maksudnya, jika ingin sukses, jangan berleha-leha, apalagi 
bersantai ria. Ketekunan, disiplin, kerja keras harus menjadi bagian dari 
keseharian. Tanpa berlatih intensif, mustahil prestasi datang. Saya juga 
begitu, nyaris tiada hari saya lewatkan tanpa latihan. Akhirnya, apa yang saya 
lakukan membuahkan hasil, semua itu tidak terlepas dari dukungan orangtua saya, 
teman, pelatih dan yang utama adalah kehendak Tuhan sendiri. 
   
  Apa saja yang mendorong Anda selalu giat berlatih?
  
Sebetulnya banyak hal. Saya berangkat dari hobi yang tinggi ingin belajar 
silat. Dorongan itu kuat barangkali karena keturunan. Orangtua saya mantan 
pesilat. Selain karena itu, saya sendiri punya cita-cita -- jika kakak saya 
bisa berprestasi di tingkat nasional dan dunia, kenapa saya tidak. Saya masih 
muda, peluang dan kesempatan ada di depan mata, potensi juga mendukung. 
Berangkat dari sana, saya terus berlatih menyempurnakan teknik, menambah porsi 
stamina, meningkatkan variasi gerak dan jurus. Akhirnya, berkat bimbingan 
serius Pak Sukama, saya bisa sukses.
   
  Jika Anda kini berprestasi, menurut Anda, untuk siapa 

[silatindonesia] Profil pesilat Bali (2)

2007-12-19 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
  mungkin dulu pernah diposting..tapi gak pa pa lah..biar seger..karena ada 
juga penggila silat yang cewe..
   
  salam 
  I.S
  --
  Ni Nyoman Sutriyawati  
  
Tekun, Total, dan Maksimal
   
  MEMPELAJARI sesuatu memang tidak boleh setengah-setengah, apalagi 
putus-putus. Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam olah raga, apalagi cabang 
pencak silat, orang mesti berlatih total. Selain dituntut ketekunan dan 
keseriusan, juga disiplin diri. Variabel kesungguhan hati itu merupakan 
beberapa kunci sukses dalam prestasi. Bagaimanapun, prestasi maksimal memang 
tidak jatuh begitu saja dari langit. Untuk mewujudkan perlu usaha keras, 
perjuangan total, terlebih menginginkan prestasi nasional bahkan internasional. 
Mental baja dan disiplin ketat merupakan konsekuensi logis dari obsesi tinggi 
yang dipancangkan.
   
  Bagi pesilat top nasional nomor ganda asal Denpasar, Ni Nyoman Sutriyawati -- 
akrab dipanggil Sutri, tekad dan motivasi itu rupanya terpendam kuat dalam 
dadanya. Ia sangat sadar mewujudkan harapan prestasi nasional dan internasional 
tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena itu, Sutri rela harus berlatih 
intensif nyaris tiap hari, bahkan untuk itu ia harus rela menomorduakan 
kegiatan remajanya. 
   
  Beberapa aliran sempat dia tekuni, mulai dari Kerta Wisesa, Bakti Negara 
sampai terakhir Satria Muda Indonesia. Aliran yang terakhir itu sepertinya pas 
buat Sutri. Artinya, sejak menekuni aliran itu, deretan prestasi nasional dan 
internasional bersama pasangannya di ganda -- Ni Kadek Wulandari -- berhasil ia 
gapai.
   
   
  Berikut wawancara Bali Post dengan Ni Nyoman Sutriyawati.
  --
   
  KAPAN Anda mulai tekun mempelajari cabang pencak silat?
  
Saya baru mempelajari pencak silat secara serius sejak sekolah di SMP PGRI 1 
Denpasar. Walau pada saat SD sudah pernah juga belajar di Perguruan Kerta 
Wisesa. Namun, sejak diperkenalkan Bakti Negara, lewat guru silat saya di 
ranting Kalimutu Drs. Nengah Sukama, M.M., saya jadi lebih serius. Cara 
mengajarnya bagus dan wawasannya luas. Guru saya itu menekankan metode iptek, 
jadi saya kian senang saja. Bahkan tiada waktu saya tinggalkan untuk tidak 
berlatih silat. Setelah hampir enam tahun di Bakti Negara, saya sekarang ikut 
Satria Muda Indonesia.
   
  Sepertinya cabang silat begitu lekat dengan Anda. Apakah Anda pernah 
menggeluti cabang olah raga lainnya?
  
Ya, sekarang ini saya memang getol -- kalau bukan disebut gila -- dengan 
cabang pencak silat. Buat saya, pencak silat adalah segalanya. Pencak silat 
bukan semata-mata untuk bela diri. Pada cabang yang merupakan warisan neneng 
moyang ini banyak pelajaran bisa digapai. Bukan saja kesehatan jasmani semata, 
juga disiplin, etika, mental, moralitas dan bahkan spiritualitas. Jadi, 
menekuni pencak silat tidak melulu untuk meraih prestasi, bela diri, tetapi 
ibaratnya mempelajari segala ilmu. Jadi, batasan pencak silat sangat luas. 
Namun, sebelum suntuk pada cabang ini, saya sempat menggeluti cabang atletik, 
terutama nomor sprint -- lari jarak pendek.
   
  Sekarang, setelah menjadi juara PON di ganda dan juara dunia, apakah ada niat 
Anda ingin ke atletik lagi?
  
Saya tidak mau meremehkan cabang lainnya, semua olah raga sebetulnya baik, 
sama-sama ada prestasi dan reputasi buat diri. Akan tetapi, saya sudah kadung 
kepincut dengan pencak silat, jadi cabang lain sepertinya nomor dua. Silat 
sudah pilihan hati saya, jadi number one, dan menjadi pilihan saya kini dan 
nanti. 
   
  Apa cita-cita Anda kelak setelah berusia lanjut?
  
Cita-cita saya sebetulnya agak muluk-muluk. Suatu saat kelak saya ingin 
menularkan ilmu pencak silat yang saya dapatkan kepada generasi di bawah saya. 
Siapa tahu, setelah menjadi atlet, saya juga bisa menjadi pelatih yang baik. 
Tetapi langkah ke situ masih jauh, saya harus mempersiapkan segala sesuatunya, 
sehingga bekal saya banyak, saya tidak ingin menjadi pelatih sekadarnya. 
   
  Lalu, apa lagi yang Anda perlukan?
  
Masih banyak, banyak sekali he... he... he... Saya perlu mematangkan teknik, 
jurus-jurus, juga kembangan dan variasinya. Dari sisi teknik saya sudah banyak, 
belum lagi saya harus tahu ilmu melatih, fisiologi, psikologi, ilmu mendidik. 
Agar saya merasa lebih siap, saya berencana meneruskan kuliah di Fakultas 
Pendidikan Ilmu Keolahragaan.
   
  Lalu, apa kunci Anda menjadi pesilat berprestasi, apakah semua orang bisa 
seperti Anda?
  
Saya menganut pandangan optimis, jika memang mau dan serius, kenapa tidak. 
Semua orang memiliki peluang punya kesempatan dan berprestasi. Bila ada 
kemauan, pasti ada jalan. Sudah pasti, untuk menggapai cita-cita yang tinggi, 
tidak mudah sebagaimana membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras, 
disiplin, pengorbanan dan dukungan semua pihak, orangtua, lingkungan, termasuk 
pelatih yang baik. 
   
  Langkah kongkret Anda?
  
Ya jangan sampai bosan-bosan, kendati banyak kendala yang harus dihadapi. 
Berlatih pencak silat memang berat, terkadang cedera, benjol-benjol. Hal 

[silatindonesia] Bersatunya Silat Minang dan Kendang Sunda (Bedhoyo Sabda Aji)

2007-12-18 Terurut Topik Ian Samsudin
Bedhoyo Sabda Aji
  Satukan Silat Minang dan Rampak Kendang Sunda   
  Sembilan penari Bedhoyo, di antaranya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, 
putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, Minggu (16/12) malam, di Pendapa 
Dalem Suryawijayan, menggelar karya tari Bedhoyo terbaru yang disusun RAy Sri 
Kadaryati Ywandjono atau R Riya Kusumaningrat (63).SP/Fuska Sani 
Evani   Tari Bedhoyo Sabda Aji dipentaskan pertama kali di Pendapa Dalem 
Suryawijayan, Minggu (16/12) malam. Tari ini merupakan penyempurnaan dari Tari 
Golek Menak ciptaan Sri Sultan HB IX yang kemudian dipersembahkan sebagai 
karya HB X.   erbeda dari jenis tarian lainnya, bedhoyo terbaru ini diberi nama 
Bedhoyo Sabda Aji yang lahir atas keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk 
menyempurnakan Beksan Golek Menak. Alhasil, sesuai dengan keinginan HB IX agar 
tari Beksan itu memuat beberapa unsur budaya Nusantara, maka di tengah-tengah 
pergelaran yang berlangsung selama 45 menit itu, muncul kendang Sunda, gerakan 
silat dari Minangkabau dan satu kostum penari yang
 berbeda dari delapan penari lainnya.   Gerakan-gerakan yang muncul pun sedikit 
lebih dinamis dibanding bedhoyo pada umumnya. Ada gerakan silat, meski tetap 
halus dan lunglai. Ada pula gerakan berlari kecil yang lebih cepat. Mengawali 
pergelaran, alunan gending ageng laras pelog pathet 5 kendang Sarayuda mengalun 
halus, mengiringi seorang penari (delapan jengkeng) yang melambangkan dhawuh HB 
IX pada para pakar tari Yogyakarta untuk menyempurnakan dan mengembangkan tari 
Golek Menak. Dhawuh dalem tersebut ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan. 
  Gagasan untuk memasukkan gerakan silat Sumatera Barat dan kendang Sunda 
muncul sebagai titik-titik sentral pencitraan Nusantara. Meski banyak 
mengadopsi Golek Menak, namun RAy Sri Kadaryati tidak terlalu gamblang 
memasukkan unsur-unsur peperangan yang dilakukan Dewi Sudarawerti melawan Dewi 
Sirtupelaeli (dalam Golek Menak).   Saya memasukkan unsur Golek Menak itu 
dalam perbedaan konstum salah seorang penari, jelasnya.   
 Menantang  Setelah penyempurnaan dirasa cukup, para penari bersama-sama 
menari sejajar sebagai gambaran tersempurnakannya tari Golek Menak yang mampu 
menyerap unsur budaya Nusantara dan terwujudlah corak demokrasi budaya dalam 
khazanah tari klasik gaya Yogya. Di penghujung tarian, RAy Sri Kadaryati 
kembali pada konsep Bedhoyo telu-telunging atunggal (tri tunggal).  Pada 
mulanya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menantang seniman untuk membuat karya 
masterpiece. Sultan HB X menantang Sri Kadaryati yang menggarap Bedaya Sabda 
Aji mengembangkan tari Golek Menak karya Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Namun 
tersirat juga tantangan itu bisa diperuntukkan bagi seniman lain.  
Kadaryati (64) yang sudah lama menekuni dunia tari menyatakan bahwa Sultan HB X 
memberi masukan tentang busana. Sultan meminta aksesori busana Putri Tiongkok 
yang tampak terlalu mewah dikurangi. Setelah proses yang memakan empat bulan 
dan melatih penari selama sebulan, cucu Sri Sultan HB VIII ini
 mengungkapkan, berawal dari dhawuh HB IX memanggil para guru, seniman, dan 
tokoh tari dari tujuh organisasi, yakni Siswa Among Beksa, Mardawa Budaya, PLT 
Bagong Kussudiardja, SMKI, ISI, IKIP, dan Suryakencana pada 1987, HB IX meminta 
para seniman ini menyempurnakan Golek Menak.  Bedhoyo Sabda Aji, kemudian 
muncul sebagai wacana baru yang mencerahkan khasanah pusaka Kraton Yogyakarta. 
Meski ide itu muncul dari HB IX, malam itu segenap seniman tari termasuk 
Kadaryati, mempersembahkan tarian itu pada HB X sebagai Tari Bedhoyo ciptaan HB 
X.  Menurut koreografer sekaligus penari asal Yogyakarta, Miroto, bedhoyo 
ini menjadi sangat luar biasa, bukan saja dari sisi siapa yang menari, namun 
karena ide dan pembaharuan yang ada di dalamnya.  Gerakan lentur dan lemah 
gemulai memang tidak boleh hilang dalam khasanah tari klasik Yogya, tetapi saya 
sangat takjub dengan keberanian ibu Kadaryati menampilkan gerakan silat dan 
memadukan rampak kendang Sunda. Ada gerakan dinamis
 dan ada yang gelumai. Saya kira tidak ada pakem yang dilanggar, katanya. 
[SP/Fuska Sani Evani] 
-
  Last modified: 18/12/07 
(http://www.suarapembaruan.com/News/2007/12/18/Hiburan/hib01.htm )
   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Re: Silat pada acara Pembukaan Kejurnas Wushu

2007-12-18 Terurut Topik Ian Samsudin
Di pasar minggu?
  wah ternyata dekat sekali ya..
   
  Mas O'ong bisa diberikan alamatnya jika punya..
  biar kami bisa berkujung ke beliau..
   
  tapi emmm Pamor bukannya terkenal dari madura..???
   
  Thanks
  Ian 

O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sahabat silat 
Nama pendiri silat Pamor Almarhum Bp. Hasanabudin, diteruskan oleh putranya 
yaitu Mas Samsul Arifin rumahnya di Pasar Minggu.

Ciao

O'ong

dasaman_allaria [EMAIL PROTECTED] wrote:
--- In silatindonesia@yahoogroups.com, efdinal alamsyah
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Saya tidak tahu dari perguruan mana, akan tetapi dibaju mereka
tertulis Pamur Jakarta
 
 Ada yang tahu tentang perguruan ini?

Pamur ini adalah silat modern dari Madura. Pendirinya dulu adalah
jagoan Okol yang pernah mengalahkan tentara Jepang adu gulat (entah
tentara Jepangnya ini bisa sumo, jujutsu aliran apa, atau Judo, tapi
okol sendiri punya teknik2 yang mirip dengan teknik Judo), lalu jadi
buron dan keliling ke sumatra dan jawa mengasingkan diri. Hasil dari
keliling2 inilah dia mendirikan silat pamur.

Di padepokan pencak silat nasional TMII ada Buku Suci Silat Pamur,
berisi 12 jurus dasar tangan kosong pamur. Yang jelas saya tidak
menyia-nyiakan kesempatan dan sudah memfotokopinya :D

BTW, ini adalah blog dari seorang anggota sahabatsilat.com yang juga
murid pamur:

http://pencaksilat.blogspot.com/2007/05/pencak-silat-pamur.html

Namanya Sean Stark, kebetulan juga belajar Paseban Mutakhir dari Pak
Cacang :D

Dan juga buat yang bilang Paseban Mutakhir-nya Pak Cacang itu gak
asli, untuk memperkeruh suasana, si Sean Stark ini juga belajar
Cikalong Cempaka Putih di Malaysia, yang katanya berasal dari Jawa
Tengah :D Yang jelas di Jawa Tengah memang ada silat Cempaka Putih sih :D

O'ong Maryono
73 Soi Thonglor 19, Khlongtan-Nua, Wattana, 
Bangkok 10110 
Thailand.
Mobile Phone: +6641058853 

E-mail:[EMAIL PROTECTED]
www.kpsnusantara.com

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Ada Maenpo di Margaluyu

2007-12-17 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
   
  ternyata Margaluyu tidak hanya mengajarkan tenaga dalam tetapi juga maenpo 
atau pencak silat.. Berikut sedikit repotrasenya seusai menyaksikan pembukaan 
latihan Selah Eurih, salah satu ilmu silat sunda yang masuk dalam kurikulum 
pengajaran di Margaluyu..
   
  selamat menikmati dan semoga berkenan
   
  Ian S
  ==
   
  Gerak Silat dalam Margaluyu
   
   
  Selama ini kebanyakan jagad persilatan lebih mengenal Gerak Badan Margaluyu 
Pusat (“Margaluyu”) yang berpusat di Cicalengka, Bandung sebagai sebuah tempat 
pengolah tenaga dalam dan pernafasan.  Sedikit  yang mengetahui bahwa dalam 
Margaluyu sebenarnya ada juga ilmu silat atau maenpo yang diajarkan dan menjadi 
salah satu kekayaan budaya yang tak terkira harganya.
   
   
  Ada Maenpo dalam Margaluyu
   
  Bertempat di kediaman salah seorang pelatih dari Margaluyu, Rama Wijaya, 
yaitu di Jalan H Muhi III No. 33 Pondok Pinang, penulis berkesempatan 
menyaksikan pembukaan pelatihan pencak silat Margaluyu, yaitu Seulah Erih.  
Untuk itu banyak terima kasih untuk Mas Rama yang telah dengan tangan terbuka 
dan berbaik hati menyambut kami serta berkenan diambil beberapa photonya.
   
  Menurut penjelasan Mas Rama;  pendiri dan sumber kelimuan Margaluyu yaitu 
Abah Andadinata sebelum menciptakan ilmu Margaluyu (silat dengan olah nafas 
atau ilmu hikmah) adalah seorang pesilat maenpo yang tangguh dan unggul. Yang 
kerap dibuktikan dalam berbagai pertarungan maupun dalam ibingan di daerah Jawa 
Barat.  Baru kemudian setelah beliau mendalami ilmu keislaman pada 
tarekat-tarekat  semisal pada Syeh Haji Abdul Kahpi dan Ajengan Asep Samsudin 
serta di tempat lainnya,; Abah Andadinata menggabungkan ilmu maenpo yang 
dikuasainya dengan ilmu hikmah, yang pada masa itu belum banyak perguruan atau 
tokoh yang mengenal perpaduan ini. Maka jadilah ilmu margaluyu yang dikenal 
saat ini yaitu gerak dengan pernafasan atau tenaga dalam. (sumber : 
http://www.margaluyu-pusat.net/ ) 
   
  Namun demikian, sesuai dengan akar Margaluyu yaitu maenpo (silat sunda), 
setiap gerak pernafasan yang sekarang terangkum dalam 10 jurus wajib Margaluyu 
sebenarnya memiliki aplikasi beladiri fisik (maenpo).  Dikarenakan  10 jurus 
wajib tersebut kendati sederhana, dengan kejenenialan Abah Andadinata, 
merupakan intisari dari ilmu silat yang dikuasaianya.  Bahkan jurus yang paling 
terkenal dari Margaluyu sendiri yaitu Payung Rasul, sejatinya merupakan inti 
sari dan perasan dari ilmu silat warisan keluarga Abah Andadinata yaitu ilmu 
peksi muih. (Sumber: http://margaluyu-pusat.blogspot.com/ )
   
  Jadi jelaslah keterkaitan antara ilmu olah nafas/tenaga dalam dengan ilmu 
pencak silat (Maenpo) di Margaluyu. “memang selama ini orang lebih banyak 
mengenal Margaluyu sebagai perguruan tenaga dalam, tetapi sebenarnya lebih dari 
itu, dalam ML tersimpan kekayaan budaya yaitu maenpo atau pencak silat, yang 
selama ini seolah tertutup oleh ilmu tenaga dalamnya “, ungkap Mas Rama.  
Secara keilmuan ilmu pencak silat  Margaluyu dipengaruhi oleh maenpo cikalong, 
sabandar, kari dan madi serta khaer.
   
   
   
  SEULAH ERIH
   
  Seulah Erih sendiri sebenarnya adalah maenpo yang diajarkan di Margaluyu dan 
menurut sejarahnya ilmu ini diturunkan dari Juragan Rd Haji Soma. Sejatinya 
nama Seulah Erih adalah nama sebuah tempat (desa) di cianjur tempat darimana 
ilmu ini berasal.  Hampir semua senior Margaluyu menguasai ilmu ini karena 
dapat dikatakan ilmu ini salah satu gerak maenpo yang wajib dikuasai.  
   
  Dalam memainkan Seulah Erih ini karakter kari terlihat agak jelas dengan 
gerakan yang keras, cepat dan bertenaga.  Setiap gerakan menangkis sekalipun 
dilakukan dengan tegas, cepat dan dengan tenaga penuh.  “Agak cocok untuk anak 
muda”, kata Mas Rama. Mengingat kaum muda yang masih penuh semangat, enerjik 
dan memiliki tenaga yang berlebih.
   
  Seulah Erih sendiri hanyalah salah satu sari sekian banyak maenpo atau ilmu 
silat dalam Margaluyu. Masih ada paleredan, padungdung, dan lain sebagainya.  
Dapat pula dikatakan bahwa Seulah Erih sendiri merupakan ‘pembuka’ bagi 
padungdung.  Kendati pembuka gerakan dalam Seulah Erih cukup panjang dan 
memiliki beberapa variasi, sehingga menjadi ajang yang tepat untuk mengolah 
diri dan juga kecerdasan.
   
  “Silat itu melatih diri dan kecerdasan secara menyeluruh, tidak hanya fisik 
tapi juga mental, bahkan spiritual “, tegas Rama.  Yang kesemuanya diolah 
dengan menggunakan gerak fisik silat yang di dalamnya terkandung unsur 
konsentrasi, koordinasi, mawas atau sadar akan diri baik fisik maupun non 
fisik, keseimbangan, energi dan rasa.  “kadang-kadnag dalam latihan, gerak 
kakinya sudah benar, eh tanganya yang salah; gerak tangan benar, eh kakinya 
salah; tangan dan kaki sudah benar geraknya  nafasnya salah; tangan kaki dan 
nafas sudah benar, eh rasa-nya belum pas”, ujar Rama sembari memperagakan 
beberapa gerakan untuk memberi contoh betapa pentingnya kesatuan raga,mental 
dan jiwa.  Rama melanjutkan: karena yang diolah 

[silatindonesia] Pencak silat di SEA GAMES

2007-12-12 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat, 
   
  sambil nungu liputan dan komentar dari Kang O'ong yang terlibat dalam  SEA 
GAMES ini,
  berikut hasil perolehan medali emas di cabang pencak silat.:
   
  (sumber : http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=316912kat_id=23 )
   
  Sedangkan di cabang pencak silat, Indonesia pada, 
Rabu, meraih lima medali emas dari total 14 nomor yang dipertandingkan. 

Pertandingan final Rabu mempertandingkan seluruh 13 nomor tanding, Indonesia 
meloloskan tujuh finalis dan empat diantaranya tampil sebagai juara. 

Vietnam memang menjadi fokus perhatian seluruh tim karena dari tujuh nomor 
final tersebut, lima diantaranya berhadapan dengan negara komunis tersebut. 
Hasilnya, Indonesia mengungguli Vietnam dengan skor 3-2. 

Diyan Kristianto yang bertanding di kelas A mengawali suka cita dengan merebut 
emas pertama di nomor tanding setelah mengalahkan atlet tuan rumah Niphon 
Jantaro dengan skor tipis 3-2. Namun di kelas B, Andi Supiantoro gagal 
mengatasi pesilat Vietnam Tran Van Toan dan kalah 2-3. 

Pesilat asal Manado Pengky Simbar mengembalikan kepercayaan diri tim Indonesia 
dengan mengalahkan pesilat Malaysia Rina Johana 3-2 di kelas A putri. 

Namun Vietnam kembali menjadi ganjalan ketika Le Thi Hong Ngoan menang dengan 
skor cukup meyakinkan, 4-1 atas Puspa Indah Fitriani di kelas E. 

Kontingen Indonesia mencapai target tiga emas setelah Rony Syaifullah di kelas 
F, tidak menemui kesulitan untuk menaklukkan Vu The Hoang dengan skor telak 
5-0. 

Target pun akhirnya terlampaui setelah dua pesilat Indonesia memenangi dua 
kelas terakhir, yaitu kelas D melalui Ni Nyoman Supartini dan Rosmayani di 
kelas B. 

Sukses bagi Indonesia pun terasa semakin lengkap karena dua pesilat yang 
dikalahkan tersebut berasal dari Vietnam yang sepuluh tahun terakhir muncul 
sebagai kekuatan baru di Asia Tenggara. 

Ni Nyoman, pesilat asal Bali, yang terlibat pertarungan ketat dengan Nguyen Thi 
Phuong Thuy sebelum akhirnya menang 3-2, disusul di pertandingan terakhir 
Rosmayani yang juga menang 3-2 atas pesilat Vietnam lainnya Thi Thu Hong.pur 

   BERITA LAIN •   Poltabes Masih 
Periksa Tiga Warga Pemicu Kericuhan di Pontianak

 •   Rusia Akan Tutup Kantor British Council

 •   Rakyat Ceko Tetap Menentang Penempatan Radar Pertahanan Rudal AS

 •   Jemaah Haji Asal Bekasi Kecewa Cara Kerja Panitia Haji

 •   Bukti Kesiapan Panitia Haji Dinantikan di Armina

 •   Presiden Seharusnya Tegas Batalkan DCA

 •   Jamaah Haji Undangan Khusus Diberangkatkan

 •   Indonesia tanpa Wakil di Liga Champions Asia 2008 

 •   Demo Wartawan Warnai Sidang Bersihar

 •   Kualitas Sumber Air PDAM Menurun 

#149;Edisi Kemarin -- 
   function load() {lebar = (window.screen.availWidth / 2) - 250;   
 tinggi = (window.screen.availHeight / 2) - 200;window.open('cahaya.htm', 
, 
toolbar=0,location=0,menubar=0,scrollbars=1,resizable=0,width=500,height=286,left=
 + lebar + ,top= + tinggi);   }   --   --
   

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] dari diskusi IPOSI Silau Macan

2007-12-10 Terurut Topik Ian Samsudin
Sekuat Macan dengan Iman Seteguh Karang
  (Catatan kecil dari Diskusi “Silau Macan”)
   
   
  Salah satu kegiatan rutin yang diadakan oleh Forum pecinta dan pelestari 
silat tradisional (FP#STI) adalah diskusi bulanan.  Sebuah ajang ilmiah tempat 
berbagai aliran dan atau perguruan ditampilkan, dikenalkan kembali dan didalami 
segala seginya, agar lebih dikenal dan akhirnya dicintai oleh kaum muda 
Indonesia.  Untuk Desember 2007, diskusi menghadirkan IPOSI Silau Macan.
   
   
  IPOSI (Ikatan Pencak Silat Olahraga dan Silaturahmi) Silau Macan merupakan 
warisan pejuang kemerdekaan dari Tanah Condet, Betawi yaitu Entong Gendut.  
   
   
  Yang hadir dalam diskusi adalah Nur Rosyid, generasi ketiga Silau Macan ini.  
Ayah dari Nur Rosyid adalah Entong Sapri (1933-2005) yang merupakan generasi 
kedua serta masih memiliki hubungan saudara dengan Entong Gendut.
   
  Bang Rosyid hadir bersama empat rekan lainnya dengan berpakaian lengkap 
hitam-hitam dan berpeci.  Memang mereka baru pulang dari acara ‘palang pintu’ 
dan malam nanti juga akan berlatih silat lagi.
   
  Dengan dihadiri oleh sekitar 30 peserta pecinta pencak silat dari fourm 
sahabatsilat.com, milis silatindonesia dan para penggiat FP2STI, serta pihak 
lainnya., acara diskusi dibuka oleh moderator Kisawung, sekitar pukul 14:20WIB, 
pada hari sabtu, 8 Desember 2007 bertempat di Gedung Hidro, Jalan Dewi Sartika 
199B, cawang, Jak-tim.
   
   
  Silau Macan
   
  Apa makna Silau Macan.  Dari penjelasan Bang Rosyid, ‘Silau Macan” diambil 
dari banyak gerakan silat aliran ini yang seolah-oleh menutupi mata atau muka, 
seperti kesilau’an.  Silau Macan juga mengambil perbawa macan yang memiliki 
wibawa dan kekuatan dalam pandangan matanya sehingga dapat menjatuhkan misalnya 
seekor monyet dari pohon.  
   
   
  Secara garis besar dalam IPOSI silau macan ada 3 tingkatan untuk berlatih dan 
masih dilanjutkan dengan tingkat perasa dan peraba sebagi tingkat akhir.  Waktu 
yang dibutuhkan, jika tekun, untuk menguasai ilmu ini sekitar 3 tahun.
   
  Sebagai warga yang memiliki kesadaran akan Sang Khalik, dalam IPOSI SIlau 
Macan juga sangat ditekankan unsur religius Islami.  Itulah sebabnya dalam 
banyak kegiatan;  pengajian/marawis atau membaca Al-fatiha tidak terlepas dari 
latihan silat Silau Macan.
   
  Memang, kata Bang Rosid, Silau Macan sebenarnya dimaksudkan untuk pembinaan 
akhlak dan iman islami generasi muda selain untuk silahturahmi dan juga 
olahraga yang menyehatkan tubuh.  Itulah sebabnya semua anggota selalu dihimbau 
untuk sholat 5 waktu dan juga mematuhi perintah  agama dan menjauhi larangannya 
termasuk tidak minum-minuman keras (mabuk-mabuk’an), mencuri, berbuat kriminal 
dan lain sebagainya.  
   
   Diakui oleh Bang Rasyid, bahwa Silau Macan memang diambil dari berbagai 
aliran termasuk cikalong, sitembak, silat macan dan aliran betawi lainnya. 
Kesemuanya kemudian diolah, dirangkum dan diberi kerangka khusus sehingga 
melahirkan tiga jurus inti SIlau Macan, yang merupakan warisan Entong Gendut 
dan adalah kekhasan IPOSI Silau Macan.  Dengan demikian IPOSI Silau MAcan 
menjadi suatu aliran tersendiri, yang memperkaya jagat persilatan di Betawi 
khususnya.  
   
   
  Diungkapkan oleh Bang Rosyid, yang juga ketua Iposi ini, bahwa Silau Macan 
memang tidak terlalu banyak publikasi sehingga terkesan tidak nampak di 
permukaan.
  Padahal, menurutnya, tidak sedikit jumlah anggotanya mulai dari Condet, 
Kramat jati hingga daerah lain di Betawi.  Dan hingga saat ini pembenahan 
internal terus dilakukan agar dapat melestarikan warisan ini dengan lebih baik .
   
  Pada kesempatan itu juga diperagakan beberapa jurus Silau Macan beserta 
aplikasinya. Sebuah pertunjukkan yang membuat para hadirin terpukau; , dengan 
kuda-kuda rendahnya, seorang pesilat Silau Macan memperagakan gerakan-gerakan 
silat macan dengan jari tangan rapat dan lurus (tidak mencengkeram), serta 
dilakukan dengan menggunakan beberapa penjuru. Sehingga keelokan, keanggunan 
serta sekaligus kekuatan jurus macan in tampak jelas tergambar dari peragaan 
tersebut. 
   
  Pada peragaan aplikasi lainnya terlihat peragan kuncian dan juga ambilan 
tangan musuh yang kemudian diselipkan pada kaki  musuh dan akhirnya membuat 
lawan terjungkal. Sebuah tehnik tingkat tinggi, unik dan jarang kita saksikan 
jika bukan di pencak silat tradisional.  
   
  Ilmu batin dengan dasar dan tetap dalam jalan agama juga ada dalam IPOSI 
Silau Macan. Dengan rapalan atau laku tertentu diharapkan akan mempertajam 
penguasaan ilmu di Silau Macan.  Tetnu saja semua dengan seijin Allah, Sang 
Pemilik semua ilmu dan kepadaNya lah semua ilmu semestinya dikembalikan.
   
   
  Jakarta, 11 Desember 2007
  Ian S 
   
   
   
   
 

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Entong Gendut (Pahlawan yang Pendekar)

2007-12-05 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat, 
   
  Masih dalam rangka menyambut diskusi bulanan yang akan diadakan pda tanggal 8 
desember, pukul 14-16:00, di gedung hidro, Jalan Dewi Saerika 199B, Cawang, 
Jaktim,
  Berikut hasil konsultsi dengan Mbah gugel tentang sosok Pahlawan nasional 
dari tanah Condet, Entong Gendut..yang warisan ilmu silatnya dilestarikan dalam 
IPOSI Silau Macan.
   
  Monggo disimak
   
  Salam 
  Ian 
  ==
  Pemberontakan ”Entong Gendut Condet” 
   
  PERAN para tuan tanah Belanda dulu dalam mengembangkan kawasan udik di luar 
tembok benteng kota Batavia Lama (Oud Batavia) patut diacungi jempol. Tanpa 
para tuan tanah Belanda ini, rasanya sulit menemukan desa atau kampung baru 
yang namanya hingga kini masih dikenal orang.  
   
  Mungkin saja, karena diliputi rasa jenuh menetap di dalam tembok benteng kota 
Batavia yang dibangun Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, maka para tuan 
tanah Belanda ini melirik dan membangun pemukiman baru yang jauh dari 
kebisingan dan keruwetan kota Batavia. 
   
  Para tuan tanah Belanda memilih daerah yang masih ”perawan” di antaranya yang 
sering dipilih adalah daerah di sepanjang Jalan Raya Bogor sekarang ini, 
termasuk juga wilayah Pondok Gede dan Cililitan. Kebiasaan para tuan tanah 
Belanda membuka daerah baru di luar tembok benteng kota Batavia dipelopori oleh 
tuan tanah Belanda bernama Meester Cornelis. Orang kaya Belanda yang satu ini 
mulai membuka daerah baru di sekitar Jatinegara (kini masuk wilayah Jakarta 
Timur). Karena itulah hingga kini daerah Jatinegara tidak bisa lepas dari nama 
Meester Cornelis.  
   
  Pejabat Kumpeni Belanda pun juga mulai latah mengikuti kebiasaan para tuan 
tanah membangun daerah baru. Salah satunya dilakukan Gubernur Jenderal von 
Imhoff. Ia malah membangun istana pertama di kota Bogor (Buitenzorg) pada tahun 
1745. Sebelum itu juga pernah ada upaya membangun istana di luar tembok benteng 
kota Batavia Lama (Oud Batavia) yang dipelopori Gubernur Jenderal Daendels. 
Tapi paling banter di daerah Weltevreden (kini daerah Rumah Sakit Pusat 
Angkatan Darat Gatot Subroto). Waktu itu daerah ini dikenal sebagai hutan 
belukar yang juga dihuni puluhan binatang buas. 
   
  Dari sekian banyak daerah baru yang dibuka tuan tanah Belanda, salah satunya 
adalah Kampung Gedong yang kira-kira kini terletak di jalan arteri Fatmawati – 
Pasar Rebo atau di selatan daerah Condet, Jakarta Timur. Orang Belanda 
menamakan daerah ini sebagai Groeneveld atau Tandjoeng Oost. Di zaman dulu 
tanah yang satu ini dikuasai landlords yang memperoleh konsesi dari Verenigde 
Oost Indische Compangnie (VOC). Lahan Tandjoeng Oost dikenal sangat subur dan 
digunakan untuk persawahan. Tuan tanah yang memperoleh konsesi atas tanah yang 
subur itu adalah van Riemsdijk. Di atas tanah inilah ia pernah melepas tidak 
kurang 6.000 ekor sapi di samping sawah.  
   
  Banyak penduduk setempat yang kecipratan rezeki berkat pembukaan daerah baru 
oleh Mr van Riemsdijk tersebut. Warga mempunyai pendapatan per tahun yang 
mencapai hingga 453.000 rijksdaalders (keping uang perak). Karena itu pula Mr 
van Riemsdijk mampu membangun vila bertingkat dengan gaya arsitektur yang 
canggih di tahun 1756. Bangunan itu oleh penduduk setempat disebut gedong dan 
kampungnya diberi nama Kampung Gedong.  
  Sayangnya vila di Kampung Gedong itu telah lenyap dimakan zaman. Pada tahun 
1916 ketika kepemilikan Tandjoeng Oost berpindah tangan ke Lady Rollinson 
terjadi tindakan kesewenang-wenangan dari pemilik baru tersebut. Petani di 
Kampung Gedong dieksplotasi. Akhirnya kejadian seperti yang dilakukan 
orang-orang Cina di kota Batavia pada tahun 1740 pun terjadi. Ratusan petani 
yang merasa ‘diperas’ itu pun memberontak. Maka terjadinya pemberontakan Entong 
Gendut Condet. (nor)  
  http://www.sinarharapan.co.id/berita/0110/31/jab08.html 
 
  

  ENTONG GENDUT

Inilah Condet, cerita dari dasawarsa pertama Abad 20 lampau. Bukan legenda, 
bukan pula mitos. Laiknya dusun, masa lalu Condet juga sejarah sudut kota yang 
sunyi. Masih banyak rawa, juga pohon-pohon besar yang menjelma jadi setengah 
hutan. Belum ada polusi mikrolet, atau metromini, yang menghubungkan Cililitan 
ke Pasar Minggu. Cuma dokar, yang ampasnya malah bermanfaat jadi pupuk separuh 
natur. Dan waktu berjalan terlalu damai.

Damai? Sungguhkah? Tidak juga, ternyata. Syahdan--menurut yang empunya cerita, 
hidup tuan tanah yang dikenal tamak. Ia dibenci, sekaligus ditakuti. Tak ada 
yang berani. Di belakangnya berdiri wedana dan mantri polisi--akrab pula dengan 
Belanda yang melihat pribumi dengan mata setengah jijik.

Condet yang tenang itu akhirnya digedor. Ada nama yang tersohor seantero 
kampung, setelah warga ramai-ramai diajak menggebuk. Mulanya si tuan tanah, 
lama-lama Belanda pun diajak tempur. Entong Gendut. Dia bukan pemain lenong. 
Melainkan, dialah tokoh Betawi asal Condet yang legendaris itu. Adakah dia 
betul-betul gendut? Tidak ada yang bisa memastikan. Namun yang pasti, lelaki 
itu punya nyali kelewat 

[silatindonesia] lebih dekat dengan Silau Macan Condet

2007-12-04 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
  dalam rangka diskusi bulanan tentang Silau Macan dari Condet, berikut kami 
posting-kan ulang tulisan sahabat yanweka mengenai aliran betawi ini..
   
  oh iya inga inga diskusi bulanan Iposi Silau Macan dari Condet, sabtu, 8 
desember 2007, Pukul 14.00-16.00 di Gedung Hidro, Jl Dewi Sartika 199B, Cawang, 
Jaktim..
   
  Datang ya..
   
  salam 
  Ian 
  ==
   
   
   
  IPOSI - Silat Silau Macan dari tanah Condet

http://silatindonesia.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticlecid=12artid=162 
Tulisan ini hasil penelusuran kami saat berkunjung ke daerah condet, 
kawasan ini pernah menjadi daerah konservasi budaya betawi, oleh Gubernur Ali 
Sadikin pada tahun 1975, melihat kehijaun dan udaranya yang sejuk, daerah ini 
memang dikenal sebagai daerah penghasil buah salak dan duku hingga saat ini. 

Condet yang terbagi dalam tiga kelurahan Bale Kambang, Batu Ampar, dan Kampung 
Gedung gagal menjadi cagar budaya dan kini telah dipindahkan ke Setu Babakan 
oleh pemerintah DKI Jakarta, namun bila melihat sejarah panjang daerah ini, 
sejak 3.000 sampai 4.000 tahun lalu di kawasan yang berbatasan dengan 
Kramatjati ini sudah ada kehidupan. Ditemukan kapak batu, gerabah, dan lampu 
perunggu di sini. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Budayawan Ridwan Saidi 
(Koran Republika-red) bahwa dahulu condet pernah menjadi pusat pemerintahan 
kerajaan Salaksana pada tahun 120M, nama-nama yang menjadi sejarah seperti 
seperti Bale Kambang dan Batu Ampar. Bale Kambang adalah tempat pesanggrahan 
raja-raja, sedangkan Batu Ampar merupakan batu besar tempat meletakkan sesaji 
(sesajen). 

Namun ada catatan yang tertinggal disana, bahwa condet tidak hanya sebuah 
kawasan yang memiliki ciri khas betawi namun juga budaya yang masih tertinggal 
dan tetap dijaga oleh penduduk asli betawi disana. 

Sore itu kami bertiga ( Saya dan kedua teman dari milis pendaki) berniat 
bersilaturahmi dengan salah satu tokoh dari condet yang sudah tidak asing lagi, 
selain sebagai pemerhati budaya betawi, tokoh kita ini juga pandai bersilat, 
itulah Entong H. Sapri salah satu cucu dari Entong Gendut dirumah kediamannya. 
Kami bertiga diterimanya dengan baik, usianya memang sudah 75 tahun namun 
semangatnya terpancar dari wajahnya. Beberapa penghargaan dari pemerintah DKI 
Jakarta terpampang di dinding rumahnya yang sederhana, dengan halaman rumah 
yang ditumbuhi oleh pohon yang rimbun 

Karena malam itu H. Sapri cukup lelah akhirnya kami pamit dan beliau mengajak 
kami untuk hadir pada malam rabu untuk melihat latihan silatnya, sayangnya 
undangan tersebut batal kami laksanakan karena ada kesibukan lain yang tidak 
bisa dihindari. 

Satu tahun kemudian ada rasa kangen dengan H. Entong Sapri, dan bersama Mas 
Faried dari milis pendaki, saya dan Mas Ezra dari Milis Silatbogor akhirnya 
sepakat kembali menemuinya di rumahnya. Namun kabar duka mengurungkan niat kami 
bertiga, H. Entong Sapri sudah meninggal dunia satu tahun yang lalu tepatnya 
sebelum bulan puasa tahun 2005. ujur keluarga H.Sapri 

Rasa duka yang mendalam menyelimuti kami, rasanya pertemuan waktu itu adalah 
pertemuan terakhir dengannya, hanya doa yang bisa kami berikan padanya agar 
Amal Ibadahnya diterima oleh Allah SWT. 

Memang ada rasa kecewa karena tidak bisa lagi bertemu dengan Babeh Sapri, tapi 
rasa tersebut dapat terobati dengan hadirnya mas Didi (Ahmad Zainudin ) salah 
satu putra H. Entong Sapri, saat ini ia masih kuliah di salah satu Universitas 
di Jakarta, sebagai orang betawi ia paham betul arti sebuah pendidikan, karena 
melalui pendidikan inilah kami warga betawi bisa membangun citra pada orang 
betawi lainnya. 

Mas didi cukup terbuka dan nampaknya ia pun menyadari arti sebuah pelestarian 
budaya, hingga iapun kini masih merintis sebuah buku tentang H. Entong Sapri 
baik sebagai pribadi maupun dalam organisasinya di pesilatan. IPOSI (Ikatan 
Pencak Silat Olahraga dan Silaturahmi) itulah nama perkumpulan silat H. Entong 
Sapri. 

Ia pun tak segan-segan memperagakan sedikit ciri khas jurus dari pencak silat 
yang ia pelajari, apalagi kami sebelumnya telah mengetahui aliran silat IPOSI 
ini, kadang-kadang mas didi sempat bertanya dari mana kalian bisa tahu..? ya 
tentunya dari babeh anda sendiri waktu itu. 

Melihat gerakannya IPOSI memang khas betawi dengan kuda-kuda yang rendah dan 
gerakan tangan yang cepat memberikan penekanan pada penyerangan dan juga 
bertahan, menurut H. Entong Sapri semasa Hidup kepada penulis bahwa silat ini 
punya maenan Cikalong seperti Suliwa, Silau macan, dan cimande. Gerakan jurus 
cikalongnya halus namun bertenaga dan sewaktu diperagakan jurus silau macan 
oleh mas didi, saya sempat teringat dengan salah satu perguruan silat betawi di 
acara festival silat betawi di Cibubur tahun 2006 lalu. Silau macan itulah 
jurus yang sering disebut – sebut oleh H. Entong sapri, dan malalui mas didi 
jelas sekali bahwa gerakan Silau macan layaknya macan yang akan menerkan 
musuhnya. 

“Silat ini bertujuan untuk 

[silatindonesia] Undangan Diskusi Silau Macan dari Condet

2007-12-03 Terurut Topik Ian Samsudin
Silau Macan dari Tanah Condet
   
  Forum Pecinta dan Pelestari Pencak Silat Tradisional (FP2ST) mengundang para 
sahabat silat dan pecinta, pemerhati budaya tradisional untuk hadir dalam Acara 
DISKUSI BULANAN yang akan diadakan :
   
   
  Hari: Sabtu
  Tanggal: 8 Desember 2007
  Waktu: Pukul 14.00-16.00 WIB
  Tempat : Gedung Hidro
Jalan Dewi Sartika 199B
Cawang
Jakarta Timur 
   (sekitar 30m dari dan sejajar dengan RS 
Budhi   Asih)
   
  Acara: Diskusi Bulanan “IPOSI SILAU MACAN” dari Condet
   
  Moderator: Kisawung  
   
  Apa yang terkenal dari Condet? Orang akan menjawab: salak dan dukunya. 
Padahal bukan itu saja. Wilayah konservasi budaya Betawi itu juga terkenal 
dengan warisan budaya silat, yang terkait dengan sejarah Condet sebagai tempat 
perlawanan rakyat menentang pemerintah kolonial Belanda.
  Tersebutlah cerita tentang H. Entong Gendut yang terkenal sebagai pemimpin 
perlawanan rakyat dari Condet pada 1916. Alkisah, Condet ketika itu merupakan 
kawasan udik di luar kota Batavia Lama (Oud Batavia), yang dikembangkan oleh 
tuan tanah Belanda. Orang Belanda menyebutnya Groeneveld atau Tandjoeng Oost 
(Tanjung Timur).
  Lahan Tandjoeng Oost dikenal subur dan digunakan untuk persawahan dan 
peternakan, yang ketika itu mencapai 6.000 sapi. Tuan tanahnya, Van Riemsdijk, 
menjadi kaya dan membangun rumah megah bertingkat yang disebut Vila Nova pada 
1756. Oleh penduduk setempat, bangunan itu disebut gedong dan kampungnya diberi 
nama Kampung Gedong, yang sekarang menjadi nama salah satu kelurahan di Condet.
   
  Melihat penderitaan rakyat, Entong Gendut dan sejumlah warga Condet melakukan 
perlawanan dengan menyerbu Vila Nova, yang ketika itu ditempati Lady Lollinson 
dan para centengnya. Tapi pemberontakan itu dapat diredam berkat bantuan 
pasukan VOC dari Batavia dan Entong Gendut berjuang hingga mengorbankan 
nyawanya.
   
  Warisan sang pejuang adalah ilmu silat yang dikembangkan oleh salah seorang 
keturunannya, Entong Sapri (1933-2005), tokoh masyarakat Condet yang disegani. 
Lelaki yang belajar silat dari banyak guru itu adalah pendiri Ikatan Pencak 
Silat Olahraga dan Silaturahmi (Iposi) sebagai wadah organisasi silatnya.
  (source: AMAL 
IHSAN—Tempo,http://pencaksilat.wordpress.com/2006/12/12/iposi-silat-silau-macan-dari-tanah-condet
 )
  Ttd Panitia Diskusi Bulanan 
  Ezra Danulelana dan tim

   
-
Get easy, one-click access to your favorites.  Make Yahoo! your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Pelatihan Cikalong Pancer Bumi di TMII

2007-11-23 Terurut Topik Ian Samsudin
...
  Mmm bahasa sarung kampret sudah tinggi dan kurang dimengerti..
  coba lihat kalimatnya belum selesai..
  ini mungkin pengaruh ilmu buka dan gak ditutup :) 
  ...
  Misalnya sehubungan dengan adanya banjir, maka kita bla bla bla..
  sehubungan dengan latihan silat, maka kita makan-makan bla bla..
   
  ..
  apa daku yang belum sampe untuk ngerti bahasa tingkat tinggi kali ya...
  kayaknya psti yang terakhir ini.
   
  salam
  I.S.

sarungkampret [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dear All,

Sehubungan dengan dibukanya kembali pelatihan Cikalong Pancer Bumi di Padepokan 
Silat TMII yang dibuka untuk umum.
Hari : Sabtu 
pukul 9.00 WIB 

__
Get easy, one-click access to your favorites. 
Make Yahoo! your homepage.
http://www.yahoo.com/r/hs 


 

   
-
Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] debus dan randai sudah punya malaysia :)

2007-11-22 Terurut Topik Ian Samsudin
Betul, 
  Kita juga memang harus introspeksi ...apakah kita menghargai dan merawat 
budaya kita sendiri atau malah sibuk dengan berebut tulang kekuasaan dan 
kekayaan. 
  Walo tetap saja main klaim milik orang lain itu salah alias mencuri.
   
  Salam 
  I. S
   
  ==Berikut tulisan yang dari sudut yang agak beda, diambil dari forward-nya 
email, gak tau siapa penulisnya ..mungkin orang lipi?
   
  ==
  Makin ngaco atau indonesia yg tidak menghargai kebudayaan sendiri, .???
   
   
  saya punya beberapa teman dr malaysia, mereka sangat terperangah dengan 
museum, benda benda antik bahkan candi candi di indonesia juga tarian dan adat 
di indonesia yg begitu beragam dan menyayangkan kenapa tidak dirawat dengan 
baik. 
   
  tanya pada diri anda sendiri berapa kali anda ke museum.?
  ada persaan bangga kah ketika main congklak atau menyanyikan lagui daerah, 
  atau ketika ada pelajaran membatik di SMP, teman teman sy malah bilang  
aduuh kaya orang kampung ajah di suruh ngebatik( Maaf ) kebetulan sy tinggal 
di jkrt.
  atau ketika anda memakan Tempe, banyak guyonan seperti ini, makan tempe 
melulu kapan pinter nya, padahal Tempe itu jenis makanan yg kaya akan protein.
   
  Analogi nya seperti ini:
  Jika ada seseorang datang ke rumah anda yg di penuhi oleh batu batu dan 
tanaman hias yg cantik, anda mmepunyai halaman yg besar dimana dihalaman 
tersebut terdapat batu yg tidak terurus yg lusuh dan tidak cantik, seseorang 
lewat dan menatap batu itu mangambilnya, mencuci dan merawatnya dengan baik, 
batu itu menjadi cantik. Anda melihat kejadian itu tapi anda mendiamkan saja, 
si penemu serta merta mengumumkan bahwa batu itu adalah miliknya. 
  Sekarang apa yg akan anda lakukan. .???
   
  Si penemu memang salah krn mengambil tanpa seijin pemilik rumah, tapi 
  apakah pemilik rumah bisa dianggap benar ketika mendiamkan saja, lalu kalang 
kabut ketika mendengar pengumuman kepemilikan batu tersebut seperti 
orangkebakaran jenggot
   
Tempe sudah di Klaim Japan, Batik di klaim malaysia dan Lagu Jali jali juga 
diklaim malaysia, sekarang congklak maenan sy waktu kecil biasanya di maenin 
ketika bulan puasa.
  sy makan tempe sejak kecil dan memang ga tau siapa yg buat tempe untuk 
pertama kali.
  sy pernah membatik ketika SMP itu pun disekolah, tapi sy tau bahwa batik yang 
dikerjakan dengan tangan sendiri menggunakan canting dan malam itu yg bagus dr 
solo dan pekalongan.
   

  Jadi sebelum anda anda seperti kebakaran jenggot, sebaiknya mulai dari diri 
sendiri untuk bisa menghargai apa yg ada di negeri tercinta ini.
   
  kita baru sadar bahwa sesuatu itu baru terasa berharga ketika sudah hilang 
dari diri kita
   
  akhirnya make 1 iklan di TV..Tanyakan Kenapa...???
:
  

Baruklinting [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sahabat Silat...,

Kita tinjau dari sudut pandang dari sisi yang lain.
Malaysia sebagai negara yang sudah mulai makmur, negara yang bergeser dari 
agraris menjadi negara industrialis.
Malaysia gak mau gagal seperti Indonesia yang juga sudah lebih dulu menggeser 
dari negara agraris menjadi negara industrialis yang menyampingkan budaya 
tradisional sehingga berakhir dengan cheos 1998.

Cobalah kita lihat. Apakah Situs Departemen pendidikan dan kebudayaan nasiona 
(diknas) pemerintah RI. ada gak yang menampilkan budaya Indonesia secara utuh. 
Atau Situs Pemda Propinsi / kabupaten adakah memberikan informasi budaya yang 
utuh seperti situsnya Kementrian budaya Malaysia.
Dari segi kreativ informasi budaya kita sudah kalah jauh dari Malaysia. Karena 
situs2 milik pemerintah isinya benar2 kering. Dan juga selain kering, isinya 
tidak up to date.

Kita ingatkan pernah mengadakan wisata silat ke Cianjur. Nah sekarang coba kita 
lihat situs pemkab Cianjur www.cianjur.go.id tidak terdapat informasi budaya 
yang memadai. contohnya silat, informasinya kurang dari 1000 word.

Dan yang lebih parah... justru hanya para budayawan dan pecinta budaya 
Indonesia yg merasa risih atas klaim Malaysia. Sedangkan pemerintah RI gak 
ambil perhatian serius dengan masalah ini.

Pemerintah RI seharusnya punya situs Portal Budaya Indonesia. Ternyata 
kecanggihan mikir para pejabat masih kalah ya sama canggihnya pemikir FP2ST 
he...heee...he., buktinya kita punya Portal Silat Indonesia yang hit/day 
nya bisa dibilang hebat

aku ko

Baruklinting

http://www.margaluyu-pusat.net
http://apps.margaluyu-pusat.net
http://baruklinting.blogspot.com 

- Original Message - 
From: Ian Samsudin 
To: silatindonesia@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, November 22, 2007 09:46
Subject: [silatindonesia] debus dan randai sudah punya malaysia :)

Sahabat silat,

setelah lagu rsa sayange dan laen-laen..

Kini debus jadi dabus dan milik malaysia..
Tarian randai juga
Tarian piring juga...
Tarian kuda kepang...
Tarian lilin..
Reog Ponorogo jadi barongan 

sayangnya daku belum denger tuh ada debus, randai (yang kental juga nuansa 
pencak silatnya), kuda kepang ada di malaysia..

Simak saja website resmi

[silatindonesia] debus dan randai sudah punya malaysia :)

2007-11-21 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
   
  setelah lagu rsa sayange dan laen-laen..
   
  Kini debus jadi dabus dan milik malaysia..
  Tarian randai juga
  Tarian piring juga...
  Tarian kuda kepang...
  Tarian lilin..
  Reog Ponorogo jadi barongan 
   
  sayangnya daku belum denger tuh ada debus, randai (yang kental juga nuansa 
pencak silatnya), kuda kepang ada di malaysia..
   
  Simak saja website resmi kementrian kebudayaan, kesenian dan warisan malaysia 
   
  http://www.heritage.gov.my/kekkwa/index.php?bahan=viewbudaya.php?id=458
   
  lihat juga keluhan rakyat dan pemkab ponorogo di kompas :
   
  Lagi, Reog Ponorogo Diklaim Malaysia 



  MADIUN, KAMIS - Para sesepuh dan tokoh kesenian reog Ponorogo, Jawa Timur, 
kecewa dan akan berjuang mempertahankan kesenian reog Ponorogo yang kini 
diklaim sebagai kesenian asli oleh Malaysia.
  Salah seorang tokoh kesenian Reog Ponorogo, Ahmad Tobroni, Kamis (22/11), di 
Ponorogo, mengaku sangat kecewa saat mendengar kabar dari situs internet milik 
Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia yang mengklaim bahwa 
tarian Barongan yang mirip dengan kesenian reog Ponorogo tersebut adalah milik 
Pemertintah Malaysia.
  Sebagai warga dan pecinta seni reog, saya meresa kecewa dengan sikap 
Malaysia dengan seenaknya mengklaim seni reog adalah miliknya. Untuk itu kami 
akan berjuang mempertahankan warisan budaya yang kami miliki, katanya.
  Menurut dia, dalam situs internet tersebut menyebutkan tari Barongan yang 
terdiri dari beberapa penari seperti dadak merak atau barong jathil, seorang 
raja dan bujangganong mirip dengan tarian kesenian reog Ponorogo.
  Selain itu di dalam portal tersebut dinyatakan tarian barongan ini adalah 
warisan melayu yang dilestarikan dan bisa dilihat di batu pahat Johor dan 
Selangor Malaysia.
  Beredarnya kabar tarian Barongan tersebut membuat warga Ponorogo dan instansi 
pemerintahan setempat sempat kaget. Pasalnya Pemerintah Kabupaten Ponorogo 
sendiri telah mendaftarkan tarian reog Ponorogo sebagai hak cipta milik 
kabupaten Ponorogo tercatat dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan 
diketahui langsung oleh menteri hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia.
  Selain itu, kata Tobrani, sangat tidak relevan jika Malaysia mengklaim 
kesenian reog adalah miliknya karena selama ini untuk memiliki peralatan 
tersebut saja mereka membeli dari ponorogo. Jadi tidak mungkin bila sebuah 
Negara memiliki kesenian kebudayaan dan tidak mampu membuat peralatannya 
sendiri, katanya.
  Untuk membuktikan hal itu, Tobroni juga sempat melakukan pengecekan ke 
beberapa perajin reog di Ponorogo dan hasilnya para perajin mengaku dalam tahun 
ini banyak mendapatkan order dari para pelangannya di Malaysia. Itu adalah 
bukti bahwa Malaysia melakukan penjiplakan, katanya. (ANTARA/GLO)
   
  http://www.kompas.co.id/
   

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] akademi wushu di surabaya

2007-11-20 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabt silat, 
   
  sambil nunggu terbentuknya akademi pencak silat yang belum ada di Tanah air..
  Eh siapa ya yang mau merintis dan mensponsori ..AKADEMI PENCAK SILAT ...
  keren euy...
   
  Kita harus banyak belajar ke wushu yang rajin membuat akademi wushu ini..
   
  simak berita berikut ini..
  diambil dari : 
  
http://www.surya.co.id/web/index.php?option=com_contenttask=viewid=25971Itemid=39
 
   
  ==
  Lahir Akademi Wushu di Surabaya 
   
  15 november 2007 
   
  SURABAYA-SURYA
  
Surabaya akan mempunyai pusat pendidikan dan pelatihan wushu berskala 
internasional. Namanya Akademi Wushu Indonesia (AWI) berpusat di Jl Sumatera.
  

Ketua Pengcab Wushu Surabaya Soenarjo Adikoesoemo yang menjadi pengagas akademi 
itu mengatakan, AWI mendapat dukungan sepenuhnya dari Academy Wushu Beijing 
Sport University. 
  
Bulan lalu Soenarjo berkunjung ke Beijing dan bertemu dengan dekan akademi 
tersebut. “Saya sudah menandatangani kesepakatan dengan Beijing Sport 
University,” kata Soenarjo kepada Surya, Rabu (14/11).
  

Ditemui di kantornya Graha SA, Soenarjo mengatakan, seluruh kurikulum AWI 
disesuaikan dengan standar internasional. Pelatih wushu terbaik dunia dari 
Tiongkok juga segara didatangkan untuk mengembangkan AWI.
  
Saat ini, cikal bakal AWI sudah berdiri di Jl Sumatera. Untuk sementara, gedung 
latihan mempergunakan rumah milik Soenarjo. Rencananya AWI akan membangun 
gedung delapan lantai di lokasi itu.
  

Pada 10 Desember mendatang, dekan Academy Wushu dari Universitas Beijing akan 
berkunjung ke AWI. “Sekaligus menjajaki level kurikulum yang tepat untuk AWI,” 
tambah Soenarjo yang juga aktif di organisasi Persatuan Akupuntur Indonesia.
  

Ia menjamin keberadaan AWI tidak akan mematikan sasana-sasana wushu yang 
sekarang sudah ada. Para peminat wushu level pemula dpersilakan bergabung 
dengan sasana-sasana itu. Baru setelah masuk level junior mereka bisa bergabung 
ke AWI.
  
Soenarjo juga mengungkapkan rencana kerja sama AWI dengan Harian Surya. Mulai 
2008 nanti Surya akan menjadi official media partner untuk AWI. “Saya berharap 
Surya bisa menjadi penggerak olahraga wushu di Jawa Timur,” pungkas Soenarjo.ror



   
-
Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Spanyol juga Prihatin Silat di Ind

2007-11-08 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
   
  Para pesilat asing pun (spanyol) ternyata juga prihatin akan kemunduran 
Pencak Silat di IndonesiaDalam bahasa wartawannya : Perkembangan silat di 
Indonesia mencapai titik yang sangat mengkhwatirkan.. ...yang gak jelas ya 
SIAPA ya yang kuatir?? ...peemrintah? IPSI? ato sapa ya?
   
   
  Berikut liputannya yang diambil dari : 
  
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=312460kat_id=308kat_id1=kat_id2=
   
  Salam 
  I.S
  ==
   
  Sabtu, 03 Nopember 2007

Silat Perlu Penanganan Serius 


  JAKARTA --- Pemerintah harus lebih serius memperhatikan perkembangan olahraga 
silat di Indonesia. Cabang bela diri asal Indonesia itu kini mulai jauh dari 
perhatian warga Indonesia, terutama oleh generasi muda.
   
  ''Saya sempat kaget datang ke sini, saya menanyakan silat itu apa pada anak 
muda di sini, dijawab dengan geleng-geleng kepala,'' ujar Juan I Barrenecha, 
guru besar silat asal Spanyol kepada Republika, Kamis (1/11) lalu.
   
  Barrenecha datang bersama rombongan silat Spanyol yang baru saja bertanding 
di kejuaraan dunia silat di Pahang, 20-25 Oktober lalu. Dari Malaysia, mereka 
berniat memperdalam kemampuan dengan melakukan latih tanding di Perguruan Silat 
Bangau Putih di Bali.
   
  Keheranan Barrenecha, yang datang dengan mengenakan kaos berlabel 'Silat 
Spain', muncul ketika menunjukkan kaos kebanggaan tersebut pada anak muda yang 
dijumpainya di Jakarta. ''Mereka malah menanyakan saya sepak bolanya Spanyol,'' 
katanya.
  Menurutnya, salah satu yang mendesak untuk segera digarap agar Indonesia 
tidak kehilangan silatnya adalah mengkampanyekan pentingnya silat untuk jati 
diri bangsa. Paling tidak, katanya, bagaimana masyarakat kembali mencintai 
silat.
   
  ''Saya tak ingin silat punah di negeri sendiri,'' tambah pria yang mengaku 
mengetahui silat saat belajar di Jerman 20 tahun lalu, ketika berusia 18 tahun.
   
  Ia mengatakan, kini justru Malaysia yang getol mengkampanyekan silat di luar 
negeri. Kalau ini dibiarkan terus, lanjutnya, pada akhirnya dunia percaya kalau 
silat berasal dari Malaysia.
   
  Ia juga mengkritisi banyaknya perguruan silat yang malah saling bersaing 
ketimbang menyatu. Ini membuat banyak negara yang mempelajari silat bingung 
karena setiap perguruan mempunyai aliran dan jurus masing-masing.
   
  ''Di negara saya, silat ya satu, silat Spanyol, dengan jurus-jurus yang sama 
dengan yang lain yang telah menjadi pedoman international. Seharusnya silat tak 
perlu ada penambahan kata pencak, karena untuk orang asing sangat sulit 
mengucapkannya.''
   
  Perkembangan silat di Indonesia mencapai titik yang sangat mengkhwatirkan. 
Indonesia tidak lagi pernah menjadi juara umum di SEA Games. Di kejuaraan dunia 
di Pahang lalu, Indonesia berada di urutan empat di bawah Vietnam, Malaysia, 
Singapura.
  (lhk ) 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Pencak Silat maju di Spanyol

2007-11-08 Terurut Topik Ian Samsudin
Silat Spanyol pun Mulai Ukir Prestasi 



  Keberhasilan dan sekaligus ancaman. Ini yang terjadi pada olahraga pencak 
silat Indonesia.
  Indonesia berhasil mengenalkan silat ke Eropa, termasuk Spanyol. Namun, bila 
atlet silat Tanah Air lengah, bisa jadi Spanyol yang banyak belajar dari 
Indonesia justru bisa menyodok.
   
  Beberapa hari lalu lima pesilat Spanyol ke Bali untuk mendalami ilmu seni 
bela diri itu. Mereka latihan bersama dengan Perguruan Pencak Silat Bangau 
Putih dan Perguruan Pencak Silat Bhakti Negara. ''Kami selama dua hari di Bali 
untuk menyerap teknik-teknik ilmu silat di Bali,'' kata Ivon Perez, salah 
seorang pesilat Spanyol.
   
  Ivon datang ke Bali bersama empat temannya, Mikel Aguirre, Ivan, Juanjo, dan 
Alfonso. Sebelumnya selama sepekan (19-25 Oktober) mereka mengikuti kejuaraan 
silat di Kelantan, Malaysia.
   
  Silat mulai berkembang di Spanyol pada 1977 yang diperkenalkan oleh Juan, 
seorang warga Spanyol yang cukup lama menetap di Indonesia. Saat berada di 
Indonesia dia mendalami silat. Sekembalinya di Spanyol dia memperkenalkan silat 
dan mengajarkannya kepada pemuda Spanyol.
   
  Ivon salah seorang murid Juan dan dia sudah mendalami pencak silat sejak 
menjadi mahasiswa teknik mesin di Spanyol 10 tahun lalu dan kini dia aktif 
mengajarkan silat bagi para pelajar di Spanyol. Selain di kalangan mahasiswa 
dan siswa SMA, pencak silat juga diajarkan kepada anak-anak SD. ''Kalau kami 
ajarkan kepada anak-anak, mereka akan lebih lama menggeluti pencak silat,'' 
kata Ivan.
   
  Walau terbilang baru mengenal silat, pesilat-pesilat Spanyol sudah banyak 
mengukir prestasi dalam kejuaraan internasional. Setidaknya, mereka sudah 
mengumpulkan 100 medali kejuaraan dunia. Mereka terhimpun dalam Federasi Pencak 
Silat Spanyol. Tetapi, Ivon terus mendalami ilmu silat ke negara-negara Asia 
Tenggara, khususnya Indonesia.
  Pencak silat di Spanyol menggunakan silat Harimau Minangkabau sebagai dasar, 
tetapi pesilat di sana tidak hanya terpaku pada satu aliran. Ivon dan yang 
lainnya selalu aktif mengunjungi dan mendalami aliran-aliran silat di berbagai 
negara, terutama Indonesia.
  Di Spanyol pencak silat masih menjadi cabang olahraga yang tidak terkenal, 
berbeda dengan olahraga lainnya, seperti sepak bola. 
   
  Namun, Ivon merasa senang karena sudah cukup banyak yang mengenal dan 
mempelajari silat. Sedikitnya ada 1.000 orang yang menjadi pesilat aktif di 
sana, sedangkan 4.000 orang hanya kadang-kadang berlatih.
   
   
  Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan belum banyak sponsor di 
Spanyol yang tertarik mendanai kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan, terutama 
dalam lawatannya ke Bali dan Malaysia, pesilat-pesilat Spanyol harus menggaet 
sponsor dari Indonesia, yakni MGTH, sebuah perusahaan konsultan bisnis di 
Jakarta dan Melia Bali, sebuah hotel berbintang lima di kawasan Nusa Dua, Bali.
   
  Ivon yang didampingi teman-temannya mengaku memilih berlatih silat pertama 
kali karena menyukai gerakannya yang mengandung unsur seni dan setelah itu 
karena unsur olahraganya. Dalam berbagai kejuaraan dunia, pesilat Spanyol 
umumnya lebih memilih kategori seni atau kembangan ketimbang tarungnya. 
''Pencak silat memang mengandung unsur seni yang luar biasa,'' ungkap Ivon.
   
  Untuk mengembangkan pencak silat di Spanyol, kata Ivan, ke depan pihaknya 
akan menggalakkan sosialisasi di sekolah-sekolah. Dengan cara itu silat lebih 
mudah berkembang. Cara lain dengan mengadakan kejuaraan silat di interen 
perguruan.
  Berbeda dengan di Indonesia, di Spanyol pencak silat hanya disebut dengan 
silat karena lebih akrab dengan ucapan mereka. Kalau disebut dengan pencak 
silat, khawatir orang Spanyol akan sulit menyebutkannya dan pencak akan disebut 
dengan 'penkak'. 
(aas ) 
 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Pencak Silat maju di Spanyol

2007-11-08 Terurut Topik Ian Samsudin
maaf lupa..artikelnya di ambil dari:
  
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=312749kat_id=308kat_id1=kat_id2=
  

Ian Samsudin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Silat Spanyol pun Mulai Ukir Prestasi 

Keberhasilan dan sekaligus ancaman. Ini yang terjadi pada olahraga pencak silat 
Indonesia.
Indonesia berhasil mengenalkan silat ke Eropa, termasuk Spanyol. Namun, bila 
atlet silat Tanah Air lengah, bisa jadi Spanyol yang banyak belajar dari 
Indonesia justru bisa menyodok.

Beberapa hari lalu lima pesilat Spanyol ke Bali untuk mendalami ilmu seni bela 
diri itu. Mereka latihan bersama dengan Perguruan Pencak Silat Bangau Putih dan 
Perguruan Pencak Silat Bhakti Negara. ''Kami selama dua hari di Bali untuk 
menyerap teknik-teknik ilmu silat di Bali,'' kata Ivon Perez, salah seorang 
pesilat Spanyol.

Ivon datang ke Bali bersama empat temannya, Mikel Aguirre, Ivan, Juanjo, dan 
Alfonso. Sebelumnya selama sepekan (19-25 Oktober) mereka mengikuti kejuaraan 
silat di Kelantan, Malaysia.

Silat mulai berkembang di Spanyol pada 1977 yang diperkenalkan oleh Juan, 
seorang warga Spanyol yang cukup lama menetap di Indonesia. Saat berada di 
Indonesia dia mendalami silat. Sekembalinya di Spanyol dia memperkenalkan silat 
dan mengajarkannya kepada pemuda Spanyol.

Ivon salah seorang murid Juan dan dia sudah mendalami pencak silat sejak 
menjadi mahasiswa teknik mesin di Spanyol 10 tahun lalu dan kini dia aktif 
mengajarkan silat bagi para pelajar di Spanyol. Selain di kalangan mahasiswa 
dan siswa SMA, pencak silat juga diajarkan kepada anak-anak SD. ''Kalau kami 
ajarkan kepada anak-anak, mereka akan lebih lama menggeluti pencak silat,'' 
kata Ivan.

Walau terbilang baru mengenal silat, pesilat-pesilat Spanyol sudah banyak 
mengukir prestasi dalam kejuaraan internasional. Setidaknya, mereka sudah 
mengumpulkan 100 medali kejuaraan dunia. Mereka terhimpun dalam Federasi Pencak 
Silat Spanyol. Tetapi, Ivon terus mendalami ilmu silat ke negara-negara Asia 
Tenggara, khususnya Indonesia.
Pencak silat di Spanyol menggunakan silat Harimau Minangkabau sebagai dasar, 
tetapi pesilat di sana tidak hanya terpaku pada satu aliran. Ivon dan yang 
lainnya selalu aktif mengunjungi dan mendalami aliran-aliran silat di berbagai 
negara, terutama Indonesia.
Di Spanyol pencak silat masih menjadi cabang olahraga yang tidak terkenal, 
berbeda dengan olahraga lainnya, seperti sepak bola. 

Namun, Ivon merasa senang karena sudah cukup banyak yang mengenal dan 
mempelajari silat. Sedikitnya ada 1.000 orang yang menjadi pesilat aktif di 
sana, sedangkan 4.000 orang hanya kadang-kadang berlatih.


Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan belum banyak sponsor di Spanyol 
yang tertarik mendanai kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan, terutama dalam 
lawatannya ke Bali dan Malaysia, pesilat-pesilat Spanyol harus menggaet sponsor 
dari Indonesia, yakni MGTH, sebuah perusahaan konsultan bisnis di Jakarta dan 
Melia Bali, sebuah hotel berbintang lima di kawasan Nusa Dua, Bali.

Ivon yang didampingi teman-temannya mengaku memilih berlatih silat pertama kali 
karena menyukai gerakannya yang mengandung unsur seni dan setelah itu karena 
unsur olahraganya. Dalam berbagai kejuaraan dunia, pesilat Spanyol umumnya 
lebih memilih kategori seni atau kembangan ketimbang tarungnya. ''Pencak silat 
memang mengandung unsur seni yang luar biasa,'' ungkap Ivon.

Untuk mengembangkan pencak silat di Spanyol, kata Ivan, ke depan pihaknya akan 
menggalakkan sosialisasi di sekolah-sekolah. Dengan cara itu silat lebih mudah 
berkembang. Cara lain dengan mengadakan kejuaraan silat di interen perguruan.
Berbeda dengan di Indonesia, di Spanyol pencak silat hanya disebut dengan silat 
karena lebih akrab dengan ucapan mereka. Kalau disebut dengan pencak silat, 
khawatir orang Spanyol akan sulit menyebutkannya dan pencak akan disebut dengan 
'penkak'. 
(aas ) 
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Berita seputar kejuaraan dunia pencak silat 2007

2007-10-28 Terurut Topik Ian Samsudin
Dirangkun dari berbagai media..
   
  Salam 
  I.S.
  ==
   
  Gagal Sapu Bersih Medali Emas, Tim Pencak Silat Indonesia Curigai Wasit
  
Rabu, 24 Oktober 2007 | 17:27 WIB 
  TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia gagal menyapu bersih medali emas dari 
nomor seni di babak final Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang berlangsung di 
Pahang, Malaysia.

Dalam partai final nomor seni, semalam, Indonesia yang awalnya menargetkan 
mampu membawa pulang tiga medali emas ternyata hanya mampu menggondol satu 
perak dari tunggal putera, dan tiga perunggu dari ganda putera, ganda puteri, 
dan beregu puteri. Medali sisanya direbut oleh tuan rumah Malaysia dan Vietnam.

Ini merupakan kegagalan pertama kali di nomor seni karena sebelumnya Indonesia 
selalu bisa sapu bersih, kata manajer pelatnas kejuaraan dunia, Edhy Prabowo, 
melalui telepon, hari ini. 

Menurut Edhy, penyebab kegagalan tim Indonesia karena banyak kecurangan yang 
diduga dilakukan oleh tim tuan rumah, antara lain melalui pengaturan skor dari 
wasit. Kecurangan tersebut diduga bukan hanya dilakukan di nomor-nomor seni 
tetapi juga di nomor tanding. 

Edhy menyontohkan, Rosmiyati yang bertanding melawan Vietnam seharusnya 
memenangkan pertandingan namun salah seorang wasit mengganti bendera yang 
menunjukkan pemenang. Ia akhirnya kalah 3-2.

Meskipun diduga ada indikasi kecurangan, Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat 
Indonesia (PB IPSI) belum berencana untuk melaporkan hal ini ke organisasi 
pencak silat dunia (Persilat ). Alasannya, PB IPSI sudah beberapa kali 
melaporkan hal serupa namun tidak pernah ada tanggapan.

Muslima Hapsari 
  
http://www.tempointeraktif.com/hg/olahraga/2007/10/24/brk,20071024-110052,id.html
   
  ===
   
  PENCAK SILAT
30 Pesilat Siap Tempur
di Kejuaraan Dunia 

  Sabtu, 20 Oktober 2007
JAKARTA (Suara Karya): Sebanyak 30 pesilat yang terdiri dari 17 putra dan 13 
putri siap membawa nama harum bangsa dalam ajang Kejuaraan Dunia Pencak Silat. 
Para pesilat yang siap tempur tersebut, Jumat (19/10) kemarin sudah terbang ke 
Malaysia untuk mengikuti kejuaraan dunia yang berlangsung di Pahang, 20-25 
Oktober 2007. Target juara umum dan mengembalikan supremasi pencak silat 
sebagai produk budaya Indonesia diemban oleh para duta bangsa tersebut. 
   Pada dua kejuaraan dunia terakhir, kita memang tidak menjadi juara umum. 
Tapi sekarang lah saatnya kita mengembalikan supremasi yang selama ini menjadi 
milik Indonesia, ujar Mayjen TNI (Purn) Muchdi PR, Ketua Harian Pengurus Besar 
Ikatan Pencak Silat Indonesia, saat melepas para pesilat di Padepokan Pencak 
Silat, TMII Jakarta.   
  
   Menurut Muchdi, para atlet sudah dibekali kemampuan teknik dan strategi 
serta fisik dan mental. Bahkan untuk fisik dan mental, mereka sempat digembleng 
di Batujajar, Bandung, yang merupakan pusat pendidikan Kopasus. Di sana fisik 
dan mental mereka ditempa sebagai seorang juara yang siap membela Merah Putih, 
imbuh Muchdi PR.   
  
   Selama ini secara teknik, kemampuan pesilat-pesilat Indonesia memang sudah 
tidak diragukan lagi. Namun dari sisi mental dan disiplin dianggap masih 
kurang. Karena itu penggemblengan di Batujajar diharapkan bisa meningkatkan 
kesiapan mental dan disiplin.   
  
   Kejuaraan Dunia Pencak Silat diikuti oleh 242 atlet dari 26 negara. 
Kontingen Indonesia yang didampingi Manajer Tim Eddy Prabowo kemarin dilepas 
dengan tradisi militer. Hal ini dilakukan untuk menanamkan jiwa kepahlawan 
dalam diri atlet, sehingga mereka akan berjuang habis-habisan dengan nama baik 
bangsa dan negara Indonesia, tegas Muchdi PR yang juga mantan Danjen Kopassus 
ini. (Syamsudin W) 
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=184526  
-
 
   
PENCAK SILAT
Indonesia Gagal di Kejuaraan Dunia 

  Sabtu, 27 Oktober 2007
JAKARTA (Suara Karya): Indonesia gagal memenuhi ambisi menjadi juara umum di 
Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang berlangsung di Kuantan, Malaysia, 21-25 
Oktober 2007. Target delapan emas hanya mampu dipenuhi 2 emas saja. Dua emas 
Indonesia disumbangkan oleh Syofani (kategori kelas bebas putri) dan Lutfan 
(kelas B putra). 
   Pada kejuaraan dunia tersebut Indonesia memang hanya menurunkan tim lapis 
kedua sementara negara peserta lain menurunkan tim inti SEA Games mereka. Jadi 
memang cukup sulit memenuhi target juara umum. Apalagi tim yang kita turunkan 
masih tergolong usia muda, rata-rata usia mereka dibawah 21 tahun, ujar 
Manajer Tim pencak silat Indonesia untuk kejuaraan dunia, Edi Prabowo.   
  
   Vietnam yang sebagian besar pesilatnya merupakan atlet SEA Games mampu 
mendominasi dengan merebut 12 emas. Sementara tuan rumah Malaysia meraih posisi 
kedua, sedangkan tempat ketiga direbut Singapura.   
  
   Indonesia sendiri hanya mampu merebut posisi keempat dengan 2 emas, 6 perak 
dan 9 perunggu. Tapi sebagian besar tim kita kan masih usia muda di bawah 21 
tahun, jadi untuk dua tahun kedepan mudah-mudahan kita bisa merebut juara umum. 
Jika 

[silatindonesia] acara seru di trans 7

2007-09-18 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
   
  tadi malem sekitar jam setengah tujuh'an iseng-iseng liat tipi dan nyetel 
trans 7 pas acara yang disebut seru...dibawakan oleh 2 orang presenter (yg 
rada norak :)) ..yaitu indra ama siapa ya namanya? lupa he he..
   
  Nah konsepnya yang menarik..
  mereka berdua ke sumedang larang..selama beberapa hari..
  Hari pertama belajar ibingan pencak dari para pendekar dari perguruan Sinar 
Mustika (ada yang tahu?)..
  trus hari kedua dan ketiga latihan kanuragan (semacam debus gitu): badan 
digebuk pake kayu, ama makan beling segala hii..atawa makan kriyuk-kriyuk 
boklam lampu, trus maen pake api, dll..
   
  Trus malem terakhir mereka tampil...bersama dengan para praktisi silat dari 
Sinar Mustika itu
   
  hello, ada yang nonton gak?
   
  ..
  Daku sih tertarik pada konsepnya aja..yg kayaknya pernah ada di TV luar..
  yaitu selama beberapa hari di suatu tempat, ikutan belajar silat (ibingan 
atau yang lainnya) dan setelah itu menampilkan apa yang telah dipelajari selama 
beberapa hari itu..
   
  Mungkin cara yang menarik untuk promosi silat..
   
  Walopun ane kok kurang sreg dengan kebanyakan 'debus2an'nya...ntar image 
silat jadi yang kayak gitu kesannya...(makan2 beling, dibakar pake 
apiii..dll)..emang sih untuk show atao pertunjukan itu 'memukau'..
  tapi ya ngomong pelestarian silat, ngomong membuat kaum muda cinta silat...ya 
orang tua mana yang rela anak manisnya yang duduk di sd, smp ato sma (apalagi 
di kota-kota besar) belajar yang begituan...ane aja kalo jadi ortu gak mau 
ngasihijin anak ane ...mereka biasanya langsung mikir: mending karate aja ato 
taekwondo, bisa bikin sehat, gak makan2 beling..he he.
   
  Mohon maaf nih, bukannya ane gak suka ama debus2an..karena itu juga bagian 
dari kekayaan kita dan patut dilestarikan...tapi kan gak semua pencak begitu 
..lihat aja di Jkt: berapa sih jumlah perguruan silat nya, berapa sih jumlah 
muridnya dan berapa sih yang pake acara makan-makan beling dan lain-lain ..
   
  jadinya  ya itu tadi : 'image' atau citra masyarakat terhadap silat ya 
jadinya --secara umum--kayak gitu..kental dengan nuansa mistiknya, makan2 
belingnya,dll..nah ngomong soal pelestarian silat, ya tidak heran kalo silat 
kalah dengan beladiri impor lainnya; 
  karena media massa (TV) juga punya andil 'melestarikan' image semacam itu...
   
  Ada komentar lainnya?
   
  ato ada yang minat untuk bikin sendiri acara seperti itu?
   
  salam 
  Ian S
   
   

   
-
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] OOT : Buat Mas Iwan

2007-08-30 Terurut Topik Ian Samsudin
WAKAKAKAKAK...
  lutju abiss
  kayaknya pernah baca deh tulisan semodel ini ..dimana ya?
   
  Bang elang..dapet salam dari camar, dia bilang kapan ke laut lagee...
  ==
  I. S.
   
  Nb; wah selamat untuk MAs Iwan yang udah jadi seleb di RT-nya he he :)
  

Elang [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Untuk Mas Iwan setiawan

Selamat Mas Iwan atas terpilihnya Anda sebagai Ketua RT 01 periode 2007-2011. 
Sayang, kita tak sempat berbicara panjang lebar karena Anda tidak bersedia 
memberikan waktu untuk wawancara. Padahal, waktu untuk melakukan itu sangat 
terbuka karena Anda sedang santai dan terlihat gembira pada itu setelah 
memenangi kursi Ketua RT. Akhirnya saya tak tahu pemikiran Anda dalam memimpin 
di RT empat tahun ke depan. You know your best-lah. 

Saya tidak tahu mengapa Mas Iwan begitu alergi terhadap media. Terpaksa pidato 
Anda di depan warga RT yang saya muat di rubrik ini. Padahal, saya menginginkan 
bahasan yang lebih dalam dari Anda mengenai rencanan dan program anda terutama 
masalah beras, minyak tanah yang akhir ini hilang dari pasaran. 

Namun, sepertinya kita memang tidak berjodoh untuk membina hubungan dekat. 
Pertama, dari tanggapan Mas Iwan saat pertama bertemu saya di kantin depan 
ruang makan menjelang makan siang. Anda langsung berkomentar: Oh, 
SilatIndonesia ya? Bukannya kamu wartawannya Mas Eko Hadi yang Sok Imut itu ? 
Wah, saya sama sekali tidak kenal Eko Hadi, yang saat itu diposisikan sebagai 
rival berat Anda dalam berebut posisi ketua RT . 

Saya anggap itu joke. Maklum, saya pikir saat itu hari menjadi milik Anda untuk 
bergembira, because you won the battle. Semua masih mulus saja, bahkan saya tak 
ambil pusing saat mantan Sekum RT anda, menjelaskan bahwa kemenangan Anda 
adalah fair. All the strategies are yours dan Sekum RT anda bersedia mengatur 
waktu untuk wawancara setelah makan siang. Bahkan saya dan rekan wartawan lain 
dipersilakan untuk makan bakso dan mie ayam di kampung sebelah, buat mas Iwan 
Atas Nama Silatindonesia selamat ya atas terpilihnya anda menjadi ketua RT yang 
baru!!

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Opini Munas IPSI

2007-08-23 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat, 
   
  Ini ada tulisan yang bagus dari PGB Bangau putih tentang Munas IPSI yang 
sedang berlangsung.
   
  semoga berguna
   
  tabik,
   
  I.S.
  ==
   
Potensi Tersembunyi Pencak Silat 
   
  Oleh : Apul D Maharadja , Ketua PGB Bangau Putih Jakrta Timur 
   
  SEBAGAI sebuah organisasi olahraga, pencak silat secara perlahan mulai 
menancapkan pengaruh luar biasa bagi kehidupan komunitas olahraga nasional.
   
  Apalagi pencak silat terbilang olahraga yang dilahirkan dari Nusantara. 
Karena itu, setiap gerak dan langkahnya selalu menarik perhatian. Kini, posisi 
pencak silat bukan lagi milik Indonesia, melainkan sudah mendunia. Siapa pun 
yang ikut dalam gerbong komunitas pencak silat nasional maka sama artinya 
bergerak menjadi manusia internasional.
   
  Kini, banyak mata memandang ke Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia 
Indah. Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang 
digelar 21-24 Agustus menjadi tonggak penting bagi kehidupan olahraga itu.
   
  Munas tidak sekadar membahas agenda perubahan program organisasi, tapi juga 
mengubah gerbong kepemimpinan. Semakin tinggi sebuah organisasi berdiri maka 
semakin hebat pula tantangan yang dihadapi.
   
  Jangan heran kalau kemudian IPSI menjadi primadona bagi banyak kalangan untuk 
berkiprah. Seperti umumnya suatu organisasi yang menggelar munas, posisi ketua 
umum menjadi sorotan paling khusus. Agendanya, yakni siapa tokoh yang menonjol 
dan paling sering dibahas untuk menduduki posisi nomor satu. Karena begitu 
sibuk membicarakan siapa kandidat ketua umum, banyak orang lupa membahas 
program yang akan ditawarkan mereka.
   
   
  Kondisi itu terjadi juga dalam Munas IPSI. Bahasan siapa calon ketua umum 
justru lebih mendominasi. Celakanya, apa yang ditawarkan para kandidat untuk 
meningkatkan penampilan atau prestasi IPSI, seperti terlupakan. Padahal, 
program atau visi dan misi para calon pemimpin itu sangat penting dibahas. Di 
situ akan terlihat bagaimana seorang calon mengelola organisasi dan apa sasaran 
yang akan dicapai organisasi pada masa kepemimpinannya.
   
  Ketika hal itu menyangkut tokoh, sejujurnya, memang sangat menarik. Saat ini, 
dua tokoh yang disebut-sebut sebagai calon yang memenuhi syarat dan menonjol 
adalah Prabowo Subianto dan Rachmat Gobel.
   
  Rachmat Gobel merupakan profil seorang usahawan yang sukses sebagai penerus 
generasi kedua dari grup usaha yang dirintis ayahandanya, mendiang H Thayeb 
Mohammad Gobel. Saat ini Rachmat memegang kendali perusahaan elektronik 
terbesar di Indonesia.
   
  Tapi prestasi itu tentu tidak datang dengan sendirinya. Sebagai Presiden 
Komisaris PT Panasonic Gobel Indonesia, Rachmat mengaku menjadi proses panjang 
mulai dari bawah. Ia mengenal pabrik ayahnya sejak sekolah dasar.
   
  Ketika pendidikannya makin meningkat, ia makin intens dan terbiasa dengan 
kegiatan bisnis. Sang ayahanda, agaknya, memang menyiapkannya sebagai calon 
penerus. Itu sebabnya selepas SMA ia bersekolah di Jepang.
   
  Pertanyaannya, dengan posisinya sebagai orang nomor satu di perusahaan besar, 
mampukah ia berbagi perhatian dengan pencak silat? Apa menariknya jabatan Ketua 
Umum IPSI sehingga masih rela membagi waktu dan perhatian untuk itu?
   
  Rachmat ternyata bersedia berbagi waktu dan ingin memajukan IPSI. 
Kecintaannya pada olahraga itu tidak bisa dibantah. Namanya sudah terbilang 
mengakar di pencak silat nasional.
  Namun Rachmat tidak sendirian. Ketua Umum IPSI periode 2003-2007 Prabowo 
Subianto juga siap berkompetisi. Sosok Prabowo juga tidak kalah tenarnya dengan 
posisinya sebagai purnawirawan jenderal dengan posisi terakhir Pangkostrad. 
Putra begawan ekonomi Indonesia, Prof Sumitro Djojohadikusumo, juga patut 
diperhitungkan.
   
  Dalam bidang usaha, Prabowo dikenal sebagai pemimpin perusahaan pabrik 
kertas, tambang, dan banyak lagi. Sulit menerka apa yang ada dalam benak 
Prabowo, apa yang ingin ia cari di IPSI? Pasalnya, sejumlah posisi penting di 
negeri ini pernah berada dalam genggamannya.
   
   
  Mengapa IPSI menarik?
   
  Dalam menerka langkah pasti dua kandidat itu dalam memimpin IPSI, ibarat 
mencari jarum di tumpukan jerami. Namun, dengan potensi anggota mencapai 
sekitar 20 juta orang, barangkali di situlah kekuatan organisasi tersebut. Bila 
dikelola dengan baik dan benar, IPSI akan menjadi organisasi olahraga 
prestisius.
   
  Rachmat Gobel mengaku punya keinginan besar untuk memajukan pencak silat 
sebagai warisan bangsa. Ia juga berniat memajukan pencak silat agar menjadi 
olahraga kebanggaan bangsa di dalam maupun di luar negeri.
   
  Lalu Prabowo, apakah ia ingin kembali menjabat semata-mata karena jumlah 
pesilat di Indonesia yang jutaan itu? Dengan pemikiran sedikit 'nakal', 20 
jutaan anggota bukanlah jumlah yang sedikit menghadapi 2009 mendatang. 
Organisasi itu bisa menjadi kendaraan politik luar biasa. Semoga saja pemikiran 
'nakal' itu salah.
   
  Setidaknya, peserta munas harus berani bertanya 

[silatindonesia] serba serbi MUNAS IPSI di koran (bagian 2)

2007-08-23 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
   
  perhatikan isyu money politik dan kekecawaan R Gobel dan karenanya dia hendak 
mundur...
   
  thanks
   
  I.S
  =
   
   
   
  20 Agustus 2007
KONI: Peserta Munas IPSI harus fair

 
  
 

  
JAKARTA: Sedikitnya 20 pengurus daerah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) 
kemarin telah hadir dan berada di hotel berbintang lima di Jakarta meski 
musyawarah nasional organisasi tersebut baru digelar pada 21-24 Agustus. 
  Sementara itu, Ketua Umum KONI Rita Subowo menegaskan siapa pun berhak maju 
dalam bursa calon ketua umum IPSI. Dia berharap peserta munas bisa bersikap 
fair dalam memilih ketua umumnya. 
  Menurut sumber Bisnis, para pengurus Pengda IPSI datang lebih awal ke Jakarta 
untuk bertatap muka dengan kandidat ketua umum Pengurus Besar (PB) IPSI Prabowo 
Subianto yang kini masih menjabat sebagai ketua umum. Namun, sumber tidak 
mengetahui agenda pertemuan itu. 
  Kehadiran lebih awal pimpinan Pengda IPSI itu menjadi pembicaraan karena 
Munas baru akan digelar Selasa di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia 
Indah. Sejumlah 33 Pengda dan 10 perguruan historis memiliki hak pilih sehingga 
terpada 43 suara resmi untuk memilih calon ketua umum. 
  Panitia Munas IPSI yang dihubungi Bisnis mengaku tidak mengetahui tentang 
pertemuan beberapa pengda dengan Prabowo di Hotel Sultan tersebut. 
  Bisnis tak berhasil menghubungi Prabowo dan juga Rachmat Gobel, Ketua Harian 
IPSI, untuk dimintai komentarnya. Selama ini Prabowo dan Gobel adalah 
dwitunggal di IPSI. 
  Pada munas kali ini, mereka bakal bersaing untuk memperebutkan kursi ketua 
umum untuk periode 2007-2012. 
  Di tempat terpisah, Rita Subowo mengatakan tidak boleh ada intervensi dari 
pihak di luar komunitas pencak silat termasuk KONI sebagai induk organisasi 
olahraga dalam memilih ketua umum IPSI. 
  Rita berharap kandidat dalam bursa ketua umum harus memiliki komitmen tinggi 
untuk membawa olahraga itu ke jenjang lebih tinggi. 
  ¡°Siapa calon yang pantas, KONI tidak berhak menilainya. Biarlah komunitas 
IPSI yang menentukan karena merekalah yang tahu tentang organisasinya,¡± kata 
Rita Subowo kepada wartawan melalui telepon genggamnya kemarin. 
  Sementara itu, Ketua KONI DKI Jaya Yudi Suyoto mengharapkan agar ada 
regenerasi di IPSI seperti layaknya cabang olahraga lain. 
  Jika ada tokoh muda yang pantas serta memiliki pengalaman berorganisasi untuk 
mengurus IPSI, lanjutnya, Munas adalah momentumnya. 
  ¡°Yang terpenting sebenarnya calon itu bisa mengatasi permasalahan dana yang 
sangat diperlukan mengelola organisasi olahraga nasional. Kami setuju 
regenerasi, tapi orangnya harus memiliki kriteria yang kami sebut,¡± papar 
Yudi. 
  Oleh Sutan Eries Adlin  Mulia Ginting Munthe
Bisnis Indonesia
 

  
http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127_dad=portal30_schema=PORTAL30vnw_lang_id=2ptopik=A56cdate=20-AUG-2007inw_id=545358
   
   
  ==
  20 agst
  Pemilihan Ketua IPSI
KONI Bersikap Netral
  
Jakarta - Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo menegaskan siapa pun bisa memimpin 
pencaksilat nasional melalui Munas IPSI pada 21-24 Agustus, sementara KONI DKI 
Jaya minta sebaiknya ada regenerasi.
Munas IPSI akan berlangsung di Padepokan Pencaksilat TMMI, Jakarta Timur. 
Sejumlah 33 Pengurus Daerah (Pengda) dan 10 perguruan historis memiliki hak 
pilih sehingga terpada 43 suara resmi untuk memilih calon ketua umum. Untuk itu 
Rita minta supaya masyarakat pencaksilat yang mengikuti Munas, bisa menunjukkan 
sikap fair untuk memilih ketua umum yang tepat. Sedangkan pengurus terpilih 
harus komitmen dengan tugasnya. ¡°KONI tak berhak menilai calon yang pantas. 
Komunitas IPSI yang harus menentukan sendiri,¡± kata Rita kepada SH, Minggu 
(19/8).
Salah satu ketua panitia pemilihan Munas IPSI 2007, Muhammad Taufik 
menjelaskan, hingga kemarin ada dua calon yang memenuhi persyaratan menjadi 
calon. Yakni, Prabowo Subianto (Ketua Umum IPSI dan Rachmat Gobel (ketua 
harian).
Syaratan itu dicalonkan setidaknya 10 Pengurus Daerah (Pengda) atau perguruan 
historis. Proses dalam Munas akan dilanjutkan pada tahap penyaringan. Saat itu 
minimal 10 suara harus memberi dukungan. Setelah dinyatakan sah sebagai calon, 
lalu membuat surat pernyataan bersedia menjadi calon ketua. Setelah itu para 
calon memaparkan visi-misinya, dan para calon melakukan musyawarah siapa yang 
menjadi Ketua Umum IPSI.
Dengan kapasitasnya sebagai Ketua Harian IPSI, Rachmat Gobel dinilai pantas 
menduduki posisi nomor satu di IPSI, jika ingin ada regenerasi.
Salah satu misi yang diusung Rachmat Gobel jika terpilih menjadikan olahraga 
ini sejajar dengan olahraga beladiri lain dari Jepang. (non)
  http://www.sinarharapan.co.id/berita/0708/20/ola09.html
   
  Bantah Restui Rachmat
  JAKARTA, BPOST - Persaingan antara Prabowo Subianto dan Rachmat Gobel menuju 
jabatan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) masa 
bakti 2007-2011, mulai memanas.
  Prabowo dan Rachmat saat ini masih menjabat sebagai 

[silatindonesia] serba serbi MUNAS IPSI di koran (1)

2007-08-23 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat, 
   
  berikut sedikit rangkuman berita tentang MUNAS IPSI dan hal yang terkait, 
sejauh dapat diakses di internet..dan dibuat berdasarkan kronoligis waktu 
dimuatnya di media-online..
   
  thanks
   
  I. S.
   
  ==
  20 Juli 2007
   
  IPSI Janji Bantu Atlit Berprestasi 
Di Posting Tanggal 20 Juli 2007 Oleh webmaster

  
Jayapura – Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), berjanji 
akan memperhatikan mantan atlit silat berprestasi baik ditingkat Nasional 
maupun Internasional. 

Demikian juga bagi pelajar berprestasi akan diberikan beasiswa menyelesaikan 
studi hingga tuntas.
  
Janji itu dilontarkan, Ketua Umum PB IPSI, Prabowo Subianto, saat melantik 
sekaligus mengukuhkan kepengurusan IPSI Papua masa bhakti 2007-2011, di Hotel 
Sentani Indah, Kamis (19/7) kemarin. Untuk itu, anak mantu mantan presiden 
Soeharto itu mengingatkan semua pengurus IPSI seluruh Indonesia mendata mantan 
atlit-atlit berprestasi di provinsi masing-masing, khususnya mereka yang meraih 
medali emas, perak dan perunggu.
  
“Janji ini akan saya tepati pada Munas IPSI di Jakarta tanggal 22 Agustus 2007 
mendatang. Sekalipun kita tidak bisa memberikan seperti apa yang diberikan oleh 
Menteri Pemuda Olahraga yang kini mulai memperhatikan mantan atlit-atlit 
berprestasi yakni dengan memberikan rumah. Kita dari IPSI mencoba memberikan 
sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, sebagai penghargaan terhadap prestasi 
yang mereka torehkan,’’ ujar mantan Danjen Kopasus ini. 
   
   
  
IPSI dibawah kepemimpinannya akan berupaya memberikan yang terbaik kepada semua 
atlit berprestasi. Dia tidak ingin atlit yang sudah berprestasi, dibuang begitu 
saja, tanpa menghargai jerih payah mereka. Di Papua kata dia cukup banyak atlit 
yang berprestasi. Bahkan, saat bernama Irian Jaya (sebelum Papua, red), mampu 
mengharumkan nama Indonesia baik di-tingkat Nasional maupun ditingkat 
Internasional.
  
‘’Saya cukup bangga terhadap atlit-atlit Papua yang selama ini telah 
mengharumkan nama Bangsa Indonesia. Lewat mereka lagu Indonesia Raya 
berkumandang di Luar Negeri. Karena itu tidak salah jika prestasi mereka kita 
hargai,’’ katanya seraya menambahkan pihaknya siap membantu IPSI Papua 
membangun Padepokan silat di bumi Cenderawasih sekaligus mengajak semua 
pengurus membantu, walaupun nilainya kecil. 
  
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov IPSI Papua, Yanni, mengajak semua jajaran 
pengurus, baik di kabupaten dan provinsi agar mendukung program kerja pengurus. 
Tanpa kerjasama dan dukungan yang baik, sebaik apapun program yang dibuat tidak 
akan berjalan sukses dan hasilnya akan sia-sia. Yani yang terpilih lima bulan 
lalu, kendati belum dilantik, ia bersama-sama pengurus lainnya telah melakukan 
kegiatan yang begitu cukup padat. 
  
Apalagi dalam menghadapi Pra PON. Walaupun persiapan cukup singkat, tetapi 
pesilat Papua mampu meraih medali. Untuk itu, secara terus terang Yanni meminta 
kepada ketua umum IPSI Pusat agar tiga atlit peraih perunggu bisa 
diikutsertakan pada PON 2008 di Kalimantan Timur. ’’Saya yakin dan optimis, 
atlit silat Papua akan mampu meraih perak dan emas, bila waktu persiapan mereka 
lebih banyak lagi,’’ katanya.
  
Mendukung keinginan Prabowo Subianto, sudah waktunya IPSI Papua memiliki 
padepokan sendiri, dalam usianya 29 tahun.. ‘’Kami sangat berharap perhatian 
dari pengurus pusat untuk memberikan bantuan kepada IPSI Papua berupa 
pembangunan gedung, sedangkan lokasinya sudah disiapkan seluas 1 hektar,’’ 
terang ibu nan cantik jelita. **

  http://www.papuapos.com/new/index.php?main=fullberitaid=3870
   
  ==
  15 agustus 2007
  JELANG MUNAS IPSI
Jangan Timbulkan Perpecahan Pencak Silat 



  Rabu, 15 Agustus 2007
PADANG (Suara Karya): Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Pencak Silat Indonesia 
(IPSI) yang akan berlangsung 21 - 24 Agustus nanti diharapkan berjalan dengan 
baik. Gawe besar insa pencak silat di tanah air itu jangan sampai menimbulkan 
perpecahan di tubuh IPSI. 
   
   
  Demikian harapan yang dikemukakan Ketua Umum PB IPSI, Prabowo Subianto usai 
melantik Pengurus Daerah (Pengda) IPSI Sumatera Barat yang diketuai Drs Yohanes 
Dahlan, di Aula Kantor Balitbangda Padang, Sumatera Barat, Selasa kemarin. 
Semua kita harus berorientasi kepada kemajuan pencak silat Indonesia. Kita 
semua kan memiliki komitmen yang sama terhadap pencak silat, ujar Prabowo. 
   
  Sementara itu, berdasarkan sidang pleno PB IPSI, lima perguruan yang semula 
tidak memiliki hak suara, di Munas kali ini akan memiliki hak suara. Kelima 
perguruan itu adalah Merpati Putih, Satria Muda Indonesia, Perguruan Silat 
Tenaga Dasar (PSTD), Persinas Asad dan Kalimasada. Kelima perguruan itu telah 
diputuskan memiliki hak suara berdasarkan rapat pleno sesuai dengan aturan yang 
berlaku, ujar Ketua Stering Comitee Oyong Karmayudha. 
   
  Dengan demikian peserta Munas IPSI ke 12 yang akan berlangsung 21-24 Agustus 
mendatang, yang memiliki hak suara ada 48 anggota, terdiri dari 33 Pengda, 10 
perguruan 

[silatindonesia] bhayu manunggal di kompas

2007-08-01 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat, 
   
  Salah satu perguruan tua di Jogya : Bhayu Manunggal, masih eksis di Jogya dan 
menunjukkan keberadaannya dan bahkan kegiatannya diliput oleh koran nasional 
Kompas.
   
  Selamat untuk Bhayu manunggal
  Berikut ku copy pastekan:
   
  Salam 
  Ian 
  ==
   
   
  Olahraga
Seni Bela Diri Tradisional Tetap BertahanYogyakarta, Kompas -   Di 
tengah maraknya seni bela diri impor terutama dari China, seni bela diri 
tradisional tetap bertahan. Peminatnya juga tak hanya berasal dari dalam 
negeri, tapi juga dari turis mancanegara yang tertarik mempelajari seni tradisi 
Indonesia. Di waktu mendatang pemerintah harus memberi lebih banyak perhatian 
untuk kelestarian seni bela diri ini.   Melalui seni bela diri mampu tertanam 
budi pekerti, ketangguhan, dan rasa tanggung jawab. Setelah belajar pencak 
silat, anak-anak akan tahu sakitnya dipukul dan tidak gampang untuk bisa 
memukul sehingga tumbuh rasa saling pengertian, ujar Ketua II PB Pelopor 
Olahraga Pencak Silat Indonesia Bhanyumanunggal Didin Hernomo di sela acara 
wisuda 25 anggotanya di Desa Ngamboh Sleman, Sabtu (21/7).  Dukungan dari 
pemerintah, lanjut Didin, sangat diperlukan untuk pelestarian dan penggalian 
potensi yang selama ini belum optimal. Didin menegaskan, dukungan tak harus
 berupa bantuan anggaran, tapi bisa dalam bentuk kebijakan. Mestinya di tiap 
sekolah harus diwajibkan adanya ekstrakulikuler pencak silat, katanya.  
Saat ini baru sekitar 30 persen sekolah yang mengajarkan bela diri tradisional. 
Bela diri tradisional itu, antara lain, Perisai Diri, Asat, Tapak Suci, dan 
Merpati Putih. Uji tanding antara perguruan pencak silat acapkali digelar untuk 
meningkatkan kemampuan sekaligus promosi.  Belum Mengakui  Pemerintah, 
katanya, juga masih belum mengakui seni bela diri sebagai warisan budaya. Hal 
ini terbukti dari kurangnya dukungan dan perhatian pemerintah. Padahal, seni 
bela diri pencak silat juga sudah menjadi salah satu cabang olahraga di Pekan 
Olahraga Nasional.   POPSI Bhanyumanunggal yang didirikan sejak 1930 oleh Ki 
Joyo Suwito kini telah memiliki puluhan ribu murid.   Ranting dan cabang 
tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Yogyakarta dan berpusat di Padepokan 
Ambar Ketawang. Kami tidak menciptakan jurus tapi hanya
 melatih gerak dasar untuk kemudian dikembangkan secara pribadi, tutur Didin.  
Supaya tidak punah, POPSI Bhanyumanunggal terus melakukan pembenahan 
organisasi. Mereka juga bertekad menghilangkan stereotip pencak silat hanya 
untuk kalangan menengah ke bawah. Kami mencoba menembus lewat akademisi dengan 
masuk ke sekolah hingga perguruan tinggi, ujarnya.  Selama ini banyak anak 
muda beralih ke seni bela diri impor karena merasa lebih percaya diri dengan 
membayar kursus yang mahal. Di POPSI Bhanyumanunggal tiap murid harus membayar 
iuran Rp 5.000 per bulan. Pengaruhnya seni bela diri impor masih bisa ditekan 
karena tiap perguruan pencak silat memiliki basis yang mengakar di masyarakat. 
(WKM) 
   
  sumber :http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707/23/jogja/1040172.htm senin 23 
uli 2007

   
-
Shape Yahoo! in your own image.  Join our Network Research Panel today!

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] tadi malam Kang Ery di trans 7

2007-07-11 Terurut Topik Ian Samsudin
Tadi malem ngeliat Kang Ery di Trans 7 ..acara apa ya? mmm.. sejenis berita 
dari 'black' ? apaan tuh ?.  sayangnya cuman bentar.  Terlihat Kang Ery dengan 
Yuri Amadin (?) sedang memperagakan aspek dan tehnik Jet Kun Do ...pake dan 
menghadapi senjata..wuiiih keren bok!
   
  ada yang nonton gak?
  ...
  sesudah itu muncul jg liputan ttg aikido (mana ya?) ...
  ..
  Kang Ery buka thread dong di sahabatsilat (di bagian beladiri lain kaliya..) 
soal JKD, kayaknya menarik tuh dibahas ..mule dari pilosopi ampe teknisnya..
   
  ..
   
  salam
  I.S.
   
   
   
   

   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] dari invitasi internasional PD di bandung

2007-07-05 Terurut Topik Ian Samsudin
Halo Kang yana dan tim gak ikut di bandung?
   
  ...
   
  Tim Jabar Harus Bermain Lepas 
Empat Negara Mengirim Wakilnya
  http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0707/03/Jabar/23663.htm
  
 
Bandung, Kompas - Tim Jawa Barat berniat bermain lepas dalam Perisai Diri 
International Championship V di GOR C-Tra Arena, Bandung, 3-7 Juli. Rencananya, 
kegiatan ini akan dibuka langsung oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga 
Adhyaksa Dault, hari ini.  Salah satu pelatih tim Jabar, Rudi Hendarsah, 
mengatakan, bermain lepas adalah kunci mereka untuk meraih target juara umum. 
Sebab, banyak juga pemain yang sekaligus bekerja sebagai panitia. Jadi, 
konsentrasinya terpecah dua. Kalau terlalu dibebani target, mereka nanti malah 
tidak bisa bermain bagus. Kalah atau menang, nanti bagaimana di lapangan, kata 
Rudi, Senin (2/7).  Sebenarnya, target juara umum bukan hal muluk bagi tim 
Perisai Diri Jabar. Sebab, dalam kejuaraan serupa di DI Yogyakarta tahun 2005, 
Jabar menjadi juara kedua dengan sepuluh emas. Juara pertama, Jawa Timur, juga 
hanya meraih sepuluh emas. Kita kalah perak. Kalau tidak salah, mereka enam 
perak, sedangkan Jabar hanya lima perak, ujar Rudi.   
   Namun, dengan alasan peran ganda sebagai pemain dan panitia tadi, target 
juara umum tetap terasa berat. Kejuaraan ini akan memperebutkan 16 emas nomor 
Perisai Diri dan 18 emas nomor Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Rudi 
mengatakan, ada penambahan dua emas dibandingkan dengan kejuaraan di DI 
Yogyakarta, yaitu nomor tunggal IPSI. Ini bagian dari nomor tunggal-ganda-regu 
atau TGR. Tetapi, kita hanya mempertandingkan nomor tunggalnya, ujar Rudi. Ia 
mengatakan, jika tak ada halangan, Jabar akan menurunkan atlet di semua nomor.  
Empat negara  Total, ada 435 peserta yang ambil bagian dalam kejuaraan 
ini. Selain utusan dari 25 pengurus daerah di Indonesia, ada juga pemain dari 
komisariat di luar negeri. Rudi, yang juga koordinator bidang pertandingan dan 
akomodasi, mengatakan, ada empat negara yang sudah memastikan mengirim 
wakilnya, yakni Belanda, Australia, Jepang, dan Timor Leste.  Sebenarnya, 
di Jerman, Amerika Serikat, dan Swiss juga ada Komisariat
 Perisai Diri. Namun, mereka tidak bisa mengirim peserta, ujar Rudi. Meluasnya 
Perisai Diri hingga luar negeri tak lepas dari sistem pemassalan di dalam 
negeri yang banyak melalui jalur pendidikan.  Para pegiat Perisai Diri yang 
meneruskan pendidikan di luar negeri biasanya berusaha mengembangkan seni bela 
diri itu di tempat belajarnya. Perisai diri juga merupakan salah satu cara 
untuk meningkatkan persahabatan dunia, kata Rudi.  Ia berharap, 
penyelenggaraan kejuaraan internasional di Kota Bandung bisa menjadi sarana 
sosialisasi lebih luas bagi Perisai Diri. Apalagi, sebagai salah satu kegiatan 
yang mengutamakan disiplin, Perisai Diri ikut mendukung program pembentukan 
generasi muda yang berani dan andal.
  Mengenai perkiraan persaingan pertandingan, Rudi mengatakan, Jawa Timur, DI 
Yogyakarta, dan Bali akan menjadi lawan ketat. Namun, Rudi juga tidak menutup 
mata pada daerah lain, seperti Nusa Tenggara Timur. Mereka mengirim 50 peserta 
ke sini, kata Rudi.(LSD) 

   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Mencintai Seni Budaya Indonesia

2007-06-25 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat, 
  Mungkin kita juga perlu menjalin komunikasi dengan mereka ini--atau bahkan 
menjalin kerja sama yg bentuknya patut dipikrkan kemudian--;
   mengingat bahwa salah satu kelompok yang mereka 'diayomi' adalah pencak 
silat PADJADJARAN CIMANDE DEPOK ...kali-kali aja bisa bikin diskusi dengan 
perguruan itu :)
  --kan banyak tuh yg nanyain cimadne di forum sahabatsilat...
   
  menurut mamang gugel ; alamat ayodya adalah :
   
  AYODYA PALA Alamat Yayasan   :Jl. Melati Raya No. 7a
Depok Jaya 16432
Kota Depok - Indonesia
Telp. [62] - [21] - 777 5726
Fax. [62] - [21] - 7721 2879
E - mail : [EMAIL PROTECTED] 
   

  dan situs mereka adalah :
  www.ayodyapala.com
   
  disini tertera profil 'Indonesian art center yang menarik dan --karena sudah 
berbentuk yayasan-- tempat dimana kita mungkin bisa menimba pengalaman dan 
pengetahuan; mengingat bahwa ayodya ini tergolong lama berdirinya (tahun 1981) 
dan bergerak di bidang yang tidak jauh beda dengan FP2STI; yaitu kebudayaan 
(mereka memang lebih fokus pada tari)-- 
   
  Btw, tari dan pencak silat katanya ada hubungannya tuh ; setidaknya di jabar 
atau minang ?? tul gak??
   
  Lagian mereka berdomisili di Depok, tempat banyak anggota Forum juga berdiam 
he he he
  ---
   
  berminat di follow up? mari kita pikirken sama-sama..:)
   
  tabik,
   
  I.S.
   
  

SilatIndonesia.com [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mencintai Seni Budaya Indonesia

Dalam perjalanan di jalan tol beberapa hari lalu, saya mendengar dialog tentang 
nasib seni dan budaya Indonesia yang disiarkan sebuah radio. Intinya, pencinta 
seni budaya kecewa pemerintah kurang peduli pada seni dan budaya Indonesia. 
Dampaknya, generasi muda Indonesia sudah menjadi generasi MTV.

Saat ini banyak anak dan remaja Indonesia yang lebih hapal nama-nama penyanyi 
dan selebriti asing. Ini salah satu dampak globalisasi yang menyebar ke semua 
penjuru negeri. Musik R  B, rock, house music lebih dikenal ABG kita ketimbang 
tarian daerah, yang seharusnya dilestarikan dan dikembangkan. Siapa yang salah? 

Hari ini kebetulan saya bertemu dengan pemimpin Sanggar Ayodya Pala Depok, Budi 
Agustinah. Ayodya Pala adalah sanggar budaya yang melahirkan banyak seniman 
tari. Jumlah muridnya sudah lebih dari 1.000 orang tersebar di lebih 20 cabang 
di Jabodetabek. Agustinah yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah ini sangat 
giat mempromosikan tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. 

Bahkan Agustinah membina kelompok seni yang nyaris mati, hidup segan mati tak 
mau. Antara lain kelompok Pencak Silat Pajajaran Cimande Depok, Rampak Bedug 
dari Duren Mekar Sawangan, grup Barongsai dari Cimanggis, kelompok Reog 
Ponorogo dan Kuda Lumping, kelompok Perkusi Etnis dan banyak lagi. 

Anak didik Sanggar Ayodya Pala sering tampil di stasiun televisi Indosiar, 
Anteve, Trans TV dan Trans 7, juga diajak manggung di luar negeri. Kontribusi 
Agustinah sungguh tak terkira bagi kemajuan seni dan budaya Indonesia. Dia 
konsisten melestarikan dan mengembangkan kesenian Indonesia. 

Ironisnya, seniman Depok merasa Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma'il kurang 
peduli pada lembaga yang mewadahi para seniman, yaitu Dewan Kesenian Depok. 
Sekretaris Umum DKD Nuning Darmadi mengatakan sejak Nur Mahmudi memimpin Kota 
Depok setahun lalu, hingga kini belum ada silaturahmi dengan para seniman 
setempat. Mereka membandingkannya dengan kepala daerah-kepala daerah terdahulu.

Depok mungkin hanya satu contoh. Tapi tulisan ini tidak menyoroti kebijakan Nur 
Mahmudi ataupun walikota dan bupati secara khusus. Tulisan ini lebih 
mengingatkan agar kita semua mencintai seni dan budaya Indonesia. Bahwa seorang 
kepala daerah perlu peduli pada seni budaya setempat, ya memang demikianlah 
seharusnya. Bahwa ada seniman yang kemudian protes atas ketidakpedulian kepala 
daerahnya, ya wajar saja. 

Beberapa waktu lalu, saya berkunjung ke Shenzhen, China, melihat pertunjukan 
seni budaya China dari berbagai daerah. Ya, semacam Taman Mini Indonesia 
Indah-lah. Atau kalau di Sarawak, seperti Sarawak Cultural Village. Nah, di 
Shenzhen ini, biasanya tetamu diajak ke gedung kesenian yang mempertunjukkan 
seni budaya China yang luar biasa. Sehabis pertunjukan, para tamu yang datang 
berdecak kagum menyaksikan betapa indahnya kekayaan budaya China yang beragam 
itu. Pertunjukan dikerjakan sangat profesional. 

Taman Mini Indonesia Indah? Nah, ini yang ingin saya sampaikan juga. Belum lama 
ini saya bertemu dengan General Manager TMII Bapak Sugiono, pensiunan jenderal 
bintang tiga di kantor TMII. Kita maklum, kondisi TMII sudah tidak seperti dulu 
lagi, ketika Pak Harto masih berkuasa atau Ibu Tien masih ada. Alhasil, TMII 
pun saat ini kondisinya pas-pasan. Bahwa banyak yang datang, ya iyalah. Tapi 
Pak Sugiono ingin mengubah citra TMII, bahwa TMII juga layak didatangi 
masyarakat menengah atas. 

Artinya, TMII memang harus dibuat sedemikian rupa seperti Pusat Kesenian dan 
Kebudayaan Shenzhen di China yang mempertunjukkan 

[silatindonesia] liputan ultah FP2STI

2007-06-13 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat Silat,
   
  Walo telat beberapa hari ..ini ada sedikit liputan dari acara tumpengan 
sederhana forum kemaren minggu, di padepokan pencak silat TMII..
   
  Photo-photonya liat di kang kiky ya ato kisawung..
   
  tabik,
  Ian S
   
  NB: mohon maaf jika ada kesalahan penulisan nama atau nama yang tidak 
disebutkan dalam tulisan ini :)
  ==
   
   
  Menghidupi ‘Ruh’ Pencak Silat
  (sebuah catatan singkat dari ultah FP2STI)
   
   
   
  Minggu pagi itu, 10 Juni 2007, sekelompok anak muda dan pemerhati, pecinta 
pencak silat berkumpul di Ruang Rapat Persilat, Padepokan Pencak Silat, Taman 
Mini Indonesia Indah, Jakarta.  Acaranya adalah perayaan ulang tahun sebuah 
wadah atau forum bagi mereka yang peduli akan pencak silat tradisional yang 
disebut Forum Pecinta dan Pelestari (pencak) Silat Tradisional Indonesia 
(FP2STI).  Ulang tahunnya pun (baru) yang pertama.  Namun dihadiri oleh banyak 
tokoh-tokoh yang memiliki nama di ‘jagat persilatan’ Indonesia; termasuk di 
dalamnya Bp Edy Nalapraya (president PERSILAT), Bp Edward Lebe (pendekar dari 
Baringin Sakti dan SMI), Bp Hj Azis dan Hj Aceng (pendekar Cikalong dari 
Cianjur), kumalaBp Tubagus Bambang (pendekar dan pelestari Cingkrik Goning); Bp 
Bambang Sarkoro (pendekar dari Margaluyu), teman-teman dari berbagai aliran dan 
perguruan pencak silat : ada yang datang dari Bogor (gerak gulung), dari Gerak 
Saka, dari aliran Kumango (Guru Tuo Fuad dan Aslim), Sabandar
 (Kisawung dan teman-teman) dan masih banyak lainnya.  Tidak ketinggalan 
rekan-rekan dari media; dari Tempo, tabloid Gaya Hidup Sehat dan wartawan 
website www.silatindonesia.com
   Dengan jumlah peserta berkisar 50-60an peserta; acara yang dimulai pukul 10 
pagi itu berjalan lancar hingga menjelang sore.
   
  Setelah dibuka oleh koordinator FP2STI (biasa disebut Forum), Mas Eko Hadi, 
acara bergulir secara akrab dan kekeluargaan membicarakan berbagai program, 
kegiatan yang telah dilakukan oleh forum, juga yang akan dikerjakan dan 
rencana-rencana ke depan.  Terjadi diskusi yang hangat dan penuh rasa 
kekeluargaan dan juga diselingi oleh tawa dalam pembicaraan ini.  
   
  Secara tanggap dan aspiratif, penasehat Forum, Bp Edy Nalapraya banyak 
memberikan masukan, nasehat dan berbagai hal yang berguna bagi kelangsungan 
Forum.
   (Mungkin ini akibat perbawa ‘golok sakti’ yg biasa dipegang koordinator  
Forum, yang saat itu , dihidangkan di depan Bp Edy; yang nampaknya sedang 
mengalami proses pengisian’aji’ lebih lanju—he he he ini cuman becanda.)
   
  Misalnya rencana untuk membuat semacam ‘pertandingan’ bagi beladiri 
tradisional; setelah mendapat banyak masukan dari berbagai pihak; sepertinya 
format festival lebih tepat.  Mengingat bahwa model pertandingan IPSI juga 
telah populer dan hendaknya tidak kontraproduktif dengan yang telah ada itu.  
Namun hal ini akan digodok lebih lanjut  supaya lebih matang. 
   
  Berbagai macam evaluasi digulirkan, melihat keberhasilan dan juga kekurangan 
kinerja forum selama setahun.  Oleh Mas Kiky, misalnya, yang mengingatkan bahwa 
tonggak awal berdirinya forum yaitu dunia maya (dalam hal ini website dan 
milist) hendaknya tidak ditinggalkan menyusul banyaknya program dan kegiatan 
yang dilakukan di dunia nyata (copy darat).  Sebab pertemuan di dunia maya ini 
adalah salah satu kekuatan  forum, cikal bakal forum dan ke depan tetap akan 
menjadi  hal yang harus diperhitungkan.
   
  Dalam hubungan Forum dengan pihak (PB) IPSI juga perlu mendapat perhatian 
agar tidak terjadi kesan yang tidak diinginkan.  Kesan yang biasanya muncul 
dari kesenjangan komunikasi dan informasi.  Peran Forum dapat menjadi hal yang 
positif –suntikan darah segar—bagi kemajuan pencak silat khususnya yang 
tradisional; dengan tetap menjalin hubungan dan kerjasama yang produktif dengan 
IPSI maupun pihak lain yang terkait.
   
   
  Dalam penjelasannya, Bp Edy Nalapraya, menguraikan bahwa pencak silat tradisi 
selalu menekankan aspek budi pekerti luhur (akhlak), beladiri dan seni –ketiga 
hal yang disebut sebagai RUH dari pencak silat.  Baru belakangan setelah 
berdiri IPSI tahun 1948, muncul aspek sport (olahraga/pertandingan) sebagai 
salah satu cara melestarikan pencak silat dan menarik minat kaum muda.Ruh 
itu, menurut Pak Edy, akhir-akhir ini mengalami mati suri. Dan usaha FP2STI 
merupakan langkah tepat bagi usaha untuk kembali menghidupi Ruh yang sedang 
sekarat itu.  Langkah yang justru dilakukan oleh kaum muda yang bukan praktisi 
silat –dalam istilah Uda Alda : it’s not our job--. Namun sekedar peduli dan 
cinta akan budaya arisan ‘karuhun’ ini yang kemudian berkumpul dan melakukan 
sesuatu.   Dengan demikian sebenarnya FP2STI dapat bersinergi secara positif 
dengan semua pihak yang peduli akan kelangsungan pencak silat (tradisional) 
yaitu IPSI, perguruan-perguruan, lembaga-lembaga budaya,
 badan-badan pemerintahan atau pihak-pihak lain.  Sehingga kehadiran FP2STI  
pun merupakan bentuk kontribusi –yang mungkin kecil—bagi usaha menghidupkan 
kembali Ruh 

Re: [silatindonesia] ANTARA RAMA WIJAYA dan RAMA EDY NALAPRAYA

2007-06-07 Terurut Topik Ian Samsudin
Betul kang O'ong,
   
  tulisan yang filosofis dengan latar belakang budaya perwayangan ..
  sungguh menarik
   
  maju teruss mang ezra...
   
  tabik,
  I.S
  

O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sahabat silat

Wah hebat tulisannya , sejak kapan mau menulis lagi,
ya gitu dong baca dan tulis jangan lupa,,,kapan mulai
penelitiannya lagi.
Kalau anda cocok di panggil Dewa Asmara, bagaiamana
kawan kaan setuju kann

Ciao

O'ong 

--- Mas ezra agung setya purnama P.H.D.A
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 ANTARA RAMAWIJAYA DAN RAMA EDY NALAPRAYA
 
 RAMA adalah putra PRABU DASARATA dengan DEWI RAGU
 KUSALYA. Dia adalah 
 kesatria penjelmaan DEWA WISHNU yang turun ke dunia
 untuk memelihara 
 ketentraman dan kesejahteraan dunia serta membasmi
 angkara murka 
 RAHWANA, Raja Alengka. Ia juga RAMAYANA yang
 mempunyai arti kereta 
 perata jalan. Tidak satupun rintangan, bisa dia
 atasi. Dan ia juga 
 memiliki nama RAMA DEWA karena seorang pemelihara
 Dharma (DEWA 
 WISHNU). Dan iya juga bernama RAMARAGAWA karena
 dialah pelaku yang 
 menyambung darah KESATRIA. Itulah sekelumit
 otobiografi ramawijaya 
 dalam cerita KITAB RAMAYANA, bahasa Jawa.
 Di Indonesia kita punya Baapak Edy Nalapraya, dia
 dalah seorang pria 
 tulen kelahiran Batavia 76 tahun silam, dengan
 secara kesatria dia 
 bertekat untuk mengembangkan Budaya bangsanya dalam
 hal ini Pencak 
 Silat sebagai peninggalan leluhur, sekaligus sebagai
 kegemaran beliau 
 sejak muda. Masa mudanya beliau habiskan untuk terus
 menghidupkan 
 aktivitas olah raga yang penuh falsafah hidup ini
 seiring dengan 
 pekerjaan pokoknya sebagai penjaga keamanan Negara
 di Militer pada 
 waktu itu.
 Dulu dijaman Saya kita melakukan latihan Pencak
 Silat itu secara 
 umpet-umpetan, karena kalo kehuan Kompeni bakal di
 tangkep dan di 
 tuduh pemberontak. Jadi kalo ada opas pada lewat,
 kita pura-pura 
 menari sambil tertawa bercanda begitu terus biar
 aman, jaman kita 
 dulu… kata beliau dengan nada khas Betawian, saat
 bercerita di 
 Pendopo terbuka Padepokan Nasional IPSI di tengah
 latihan forum 
 FP2STI waktu lalu.
 Ironis memang, kenyataan pada masa lampau demikian.
 Dirumah kita 
 sendiri bangsa kita bisa di batasi ruang geraknya
 karena pada masa 
 penjajahan semua aktivitas kita harus selalu melalui
 procedure VOC, 
 jadi kalau ada yang menurut mereka aneh pastilah
 akan di tangkap 
 selain di tuduh pemberontak sudah pasti akan ditahan
 sebagai penjahat 
 perang.
 
 Kiprah Kesatriya 76 Tahun
 Seperti kisah RAMAWIJAYA, ada kemiripan dengan
 perjuangan 
 Bapak EDY NALAPRAYA atau lebih mirip jika kita
 panggil beliau dengan 
 RAMA EDY NALAPRAYA, Rama/Romo/ Ayah (dalam bahasa
 Jawa). Bukan 
 rahasia lagi bahwa pangeran RAMAWIJAYA sesungguhnya
 pendekar para 
 DEWA. Dia dilahirkan untuk melaksakan DHARMA atau
 tugas mulia. Dan 
 siapapun yang akan mebatalkan hal ini akan di
 salahkan, sebab orang 
 itu akan berhadapan dengan Sang Maha Pencipta.
 Lalu siapa yang sanggup menentang kuasanya?
 Jangankan titah 
 Marcapada, Dewa Syiwa sendiri tidak akan bisa
 melawan kuasaNya. 
 Itulah sebabnya tugas yang akan dilaksanakan oleh
 Sang RAMAWIJAYA 
 merupakan suatu persembahan tersendiri merupakan
 persembahan kepada 
 Sang Maha Pencipta. Kata BRAHMANA WASKITA kepada
 PRABU DASARATA, 
 ketika dirinya dalam kebimbangan untuk mengijinkan
 RAMAWIJAYA pergi 
 ke hutan Dandaka memerangi para raksasa Alengka.
 Begitu Juga dengan RAMA EDY NALAPRAYA, yang dengan
 gigih 
 memperjuangkan Pencak Silat hingga masa kini kita
 bisa melihat Pencak 
 Silat dapat mengharumkan nama bangsa dan di kenal di
 seluruh dunia, 
 tidak lain berkat tangan-tangan jeli seperti RAMA
 EDY NALAPRAYA yang 
 sekaligus sebagai salah satu tokoh penggagas adanya
 PERSILAT demi 
 terus mengontrol laju perkembangan cabang ini.
 Tujuh puluh enam tahun, sudah selama itu Pencak
 Silat 
 berhasil di pertahankan eksistensinya hingga kemanca
 Negara sampai 
 saat ini. Bagi anak muda seperti Saya yang kebetulan
 menulsi artikel 
 ini, memang kurang bisa merasakan betapa sulitnya
 perjuangan 
 mengembangkan Pencak Silat setengah abad lalu, tapi
 setidaknya 
 melalui cerita dari beliau sebagai generasi muda
 paling tidak Saya 
 punya tekad yang sama untuk terus mempertahankan
 serta terus 
 mengembangkan warisan budaya kita, jika tidak
 sebagai jalan hidup 
 tapai mungkin saja bisa jadi hobby yang sulit di
 terpisahkan dalam 
 setiap aktivitas.
 Jujur Saya pernah kehilangan sosok Pengayom dan
 pembimbing 
 seperti beliau saat Saya harus kehilangan orang yang
 Saya cinta 
 secara berurutan pertama Eyang Buyut Saya sebut saja
 Ir. Sarbini, 
 yang telah mendukung Saya moril dan materi agar Saya
 dapat meneruskan 
 sekolah ke Jenjang yang lebih tinggi sekaligus
 menempa Saya bagaimana 
 hidup di luar kandang demi menatap masa depan, lalu
 Ibu Saya (Alm) 
 yang selalu mendoakan saya tanpa pamrih Saya yakin
 itu, walau saat 
 beliau meninggal Saya merasa belum pernah
 membahagiakan orang Tua.
 Sempat kehilangan semangat, 

RE: [silatindonesia] 1 thn yg lalu

2007-06-07 Terurut Topik Ian Samsudin
hicks hicks..butul butul menyentuh..
  jadi inget waktu awal-awal forum didiriken, kumpul2 di rumah Mas Eko di 
pondok kelapa..mm
   
  tulisan ini cukup lengkap secara kronologis terbentuknya forum, patut 
dijadiken referensi..
   
  selamat selamat buwat kang Iwan ...bravo!
   
  haiks,
   
  Ian S
   
  

Kiki Rizki Noviandi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Wah tulisan kang iwan sangat menyetuh sekali,

sepertinya tulisan ini layak juga untuk kita jadikan flash back usia forum
kita yang 1 tahun ini.

sebagai pewaris dari silat tradisional indonesia yang merupakan warisan
budaya bangsa, hanya kita yang bisa mewarisi silat ini dan hanya kita yang
bisa melestarikannya. kalau bukan kita siapa lagi.

semoga silat tetap jaya...


Best Regards,

Kiki Rizki Noviandi 

.:: My Email - mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] | My Web
Blogs - http://geeks.netindonesia.net/blogs/kiki
http://geeks.netindonesia.net/blogs/kiki | My MVP Profile -
https://mvp.support.microsoft.com/profile/Kiki.Noviandi
https://mvp.support.microsoft.com/profile/Kiki.Noviandi ::. 

_ 

From: iwan setiawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 03 Juni 2007 1:59
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [silatindonesia] 1 thn yg lalu

Setahun Bersama 
Di Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia

Tak terasa setahun sudah kami bergelut dalam suatu komunitas yang sebelumnya
adalah segelintir orang yang prihatin dengan keberadaan silat-silat
tradisional. Berawal dari ketertarikan akan silat tradisional yang kental
dengan ketertutupan pakem yang dianutnya yang membuat kami ingin sedikit
menguak kedalamannya dan menyingkap tabir ketertutupan yang selama ini
sering kita dengar. 

Pertemuan kami melalui kontak milist di silatbogor.com dan beberapa
pertemuan karena tertarik latihan silat aliran Sabeni yang kami pandang
sebagai awal cikal bakal terbentuknya Forum Pecinta dan Pelestari Silat
Tradisional Indonesia yang kini mulai genap setahun. Mengingatkan pada masa
awal yang amat sulit sehingga kami sebelumnya hanya memiliki tujuan yang
sederhana yakni penekanan terhadap pendokumentasian silat tradisional.

Awal pertemuan sahabat silat di Pondok Kelapa dikediaman mas Eko Hadi
tanggal 6 Mei 2006, karena katertarikan saya dengan aliran Sabeni, dihadiri
beberapa sahabat silat yakni mas Ezra, Agus Setiawan, mas Isa (devil budy),
mas Ian Samsudin, mas Yanweka, bang Agus Suprayogi. Setelah beberapa kali
bertemu dan latihan bersama dengan bang Jul kembali kami berkenalan dengan
mas Aryanav, maka mulailah kami terasa lengkap apalagi setelah kami
merencanakan kopi darat dengan para milist dari silatbogor.com pada saat itu
kebetulan kawan lama saya (kang O’ong Maryono yang sejak tahun 1997 kami tak
bertemu) yang melatih di Thailand pada tanggal 6 Juni 2006 akan berlibur ke
Bondowoso untuk menjenguk keluarganya disana dan bersedia menemui kami guna
membahas pembentukan wadah pelestarian beberapa aliran silat betawi yang
nyaris punah dan pada tanggal 10 juni 2006 di Padepokan Pencak Silat
Indonesia dan pada saat bersamaan pula mas Eryanto Nugroho tanggal 10 Mei
2006 itu juga
memperkenalkan aliran Cingkrik Goning (dengan pewaris tunggalnya Bapak
Tubagus Bambang) kepada forum.

Dalam pertemuan tanggal 10 Juni 2006 beberapa senior di pencak silat yang
hadir antara lain mas Suhartono (SH yang juga mantan pelatih Vietnam), bang
Edward Lebe (Baringin Sakti), mas Gumbiro (SH), kak Awang (KPS Nusantara),
pak Syaukat (Silat Betawi), pak Rifa’i (silat Betawi), bang Jul dan babe Ali
Sabeni (Sabeni) dan yang paling saya terkejut adalah hadirnya seorang
seorang guru silat aliran Cikalong berserta anaknya yang sengaja datang dari
Cianjur karena ketertarikan beliau akan keprihatinan kami terhadap silat
tradisional, beliau kini kita kenal sebagai salah satu guru dan sesepuh di
forum yakni pak haji Azis Asy’arie.

Di pertemuan itu juga hadir beberapa sahabat silat lain sepert mas Eryanto
Nugroho, Ki Sawung berserta teamnya dan total yang hadir sekitar 19 orang.
Pada saat pertemuan inilah kami “meresmikan” nama Forum Pecinta dan
Pelestari Silat Tradisional Indonesia yang walaupun sebenarnya penamaan
forum ini telah ada sebulan sebelumnya yakni di awal bulan Mei 2006. Dan
hasil pertemuan itu menetapkan mas Eko Hadi menjadi koordinator forum dan
mas Eryanto Nugroho sebagai seksi pendokumentasian

Setelah bertemu dengan kang O’ong, saya diajak untuk ikut mendokumentasikan
jurus-jurus Cingkrik Goning yang ternyata membuat saya tertarik karena
beberapa teknik dari bapak Tubagus Bambang unik berhasil mengalahkan saya .
Beberapa kawan dari milist ikut mendokumentasikan antara lain mas Ezra dan
mas Aryanav.

“Kekalahan” yang menjadi obrolan hangat di milist akhirnya menarik perhatian
seorang ahli Reiki dan Tai chi yaitu bapak Khusnul Hadi bergabung dalam
latihan silat. Suatu kejutan yang luar biasa bagi saya karena ternyata
diluar dugaan ternyata banyak sekali orang yang menyenangi silat mulai
bermunculan. 

Dan dalam perjalanan forum yang baru berusia

[silatindonesia] setahun berjalan setapak langkah (ultah FP3ST)

2007-06-07 Terurut Topik Ian Samsudin
 tindakan dan kerja nyata ;
  Mari kita sambut tantangan bagi pelestarian pencak silat tradisional ..
  dalam kebersamaan, seperti yang sudah kita lalui setahun ini.
   
  Marii..
   
  Jakarta 7 Juni 2007
  (pulang dari pelatihan di puncak, masih  ngantuk J )
   
   
  Ian Samsudin
   _ 

   
  Semoga banyak pihak dapat mengambil pelajaran dari adanya Forum dalam usaha 
untuk melestarikan pencak silat tradisional di manapun jua..
   
  (Tulisan ini didedikasikan sebagai bentuk penghargaan yang tidak daapt 
terkatakan kepada semua penggiat forum dan juga para sesepuh  yang peduli pada 
pencak silat tradisional)
   
   
   
  _ 

From: iwan setiawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] com] 
Sent: 03 Juni 2007 1:59
To: silatindonesia@ yahoogroups. com
Subject: Re: [silatindonesia] 1 thn yg lalu

Setahun Bersama 
Di Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia

Tak terasa setahun sudah kami bergelut dalam suatu komunitas yang sebelumnya
adalah segelintir orang yang prihatin dengan keberadaan silat-silat
tradisional. Berawal dari ketertarikan akan silat tradisional yang kental
dengan ketertutupan pakem yang dianutnya yang membuat kami ingin sedikit
menguak kedalamannya dan menyingkap tabir ketertutupan yang selama ini
sering kita dengar. 

Pertemuan kami melalui kontak milist di silatbogor.com dan beberapa
pertemuan karena tertarik latihan silat aliran Sabeni yang kami pandang
sebagai awal cikal bakal terbentuknya Forum Pecinta dan Pelestari Silat
Tradisional Indonesia yang kini mulai genap setahun. Mengingatkan pada masa
awal yang amat sulit sehingga kami sebelumnya hanya memiliki tujuan yang
sederhana yakni penekanan terhadap pendokumentasian silat tradisional.

Awal pertemuan sahabat silat di Pondok Kelapa dikediaman mas Eko Hadi
tanggal 6 Mei 2006, karena katertarikan saya dengan aliran Sabeni, dihadiri
beberapa sahabat silat yakni mas Ezra, Agus Setiawan, mas Isa (devil budy),
mas Ian Samsudin, mas Yanweka, bang Agus Suprayogi. Setelah beberapa kali
bertemu dan latihan bersama dengan bang Jul kembali kami berkenalan dengan
mas Aryanav, maka mulailah kami terasa lengkap apalagi setelah kami
merencanakan kopi darat dengan para milist dari silatbogor.com pada saat itu
kebetulan kawan lama saya (kang O’ong Maryono yang sejak tahun 1997 kami tak
bertemu) yang melatih di Thailand pada tanggal 6 Juni 2006 akan berlibur ke
Bondowoso untuk menjenguk keluarganya disana dan bersedia menemui kami guna
membahas pembentukan wadah pelestarian beberapa aliran silat betawi yang
nyaris punah dan pada tanggal 10 juni 2006 di Padepokan Pencak Silat
Indonesia dan pada saat bersamaan pula mas Eryanto Nugroho tanggal 10 Mei
2006 itu juga
memperkenalkan aliran Cingkrik Goning (dengan pewaris tunggalnya Bapak
Tubagus Bambang) kepada forum.

Dalam pertemuan tanggal 10 Juni 2006 beberapa senior di pencak silat yang
hadir antara lain mas Suhartono (SH yang juga mantan pelatih Vietnam), bang
Edward Lebe (Baringin Sakti), mas Gumbiro (SH), kak Awang (KPS Nusantara),
pak Syaukat (Silat Betawi), pak Rifa’i (silat Betawi), bang Jul dan babe Ali
Sabeni (Sabeni) dan yang paling saya terkejut adalah hadirnya seorang
seorang guru silat aliran Cikalong berserta anaknya yang sengaja datang dari
Cianjur karena ketertarikan beliau akan keprihatinan kami terhadap silat
tradisional, beliau kini kita kenal sebagai salah satu guru dan sesepuh di
forum yakni pak haji Azis Asy’arie.

Di pertemuan itu juga hadir beberapa sahabat silat lain sepert mas Eryanto
Nugroho, Ki Sawung berserta teamnya dan total yang hadir sekitar 19 orang.
Pada saat pertemuan inilah kami “meresmikan” nama Forum Pecinta dan
Pelestari Silat Tradisional Indonesia yang walaupun sebenarnya penamaan
forum ini telah ada sebulan sebelumnya yakni di awal bulan Mei 2006. Dan
hasil pertemuan itu menetapkan mas Eko Hadi menjadi koordinator forum dan
mas Eryanto Nugroho sebagai seksi pendokumentasian

Setelah bertemu dengan kang O’ong, saya diajak untuk ikut mendokumentasikan
jurus-jurus Cingkrik Goning yang ternyata membuat saya tertarik karena
beberapa teknik dari bapak Tubagus Bambang unik berhasil mengalahkan saya .
Beberapa kawan dari milist ikut mendokumentasikan antara lain mas Ezra dan
mas Aryanav.

“Kekalahan” yang menjadi obrolan hangat di milist akhirnya menarik perhatian
seorang ahli Reiki dan Tai chi yaitu bapak Khusnul Hadi bergabung dalam
latihan silat. Suatu kejutan yang luar biasa bagi saya karena ternyata
diluar dugaan ternyata banyak sekali orang yang menyenangi silat mulai
bermunculan. 

Dan dalam perjalanan forum yang baru berusia satu tahun ini banyak sekali
orang yang memberi andil dalam kemajuan forum, salah satunya kontribusi
bapak Khusnul Hadi sangatlah besar. Mungkin kami tak akan pernah bisa
membayangkan akan seperti sekarang ini jika beliau ini tak mau “meminjamkan”
lantai 3 Gedung Hidro di Jalan Dewi Sartika no. 199B sebagai tempat
berkumpulnya kami, berlatih, berdiskusi dan bersilaturahmi.

Setelah berbagai kegiatan yang telah dicapai forum

Re: [Bulk] [silatindonesia] setahun berjalan setapak langkah (ultah FP2ST)

2007-06-07 Terurut Topik Ian Samsudin

Oke ..thanks atas koreksinya..
  untuk itu semua tulisanku yang benar adalah FP2ST..dan BUKAN FP3ST..
  demikian sekalian menjadi ralat 
   
   
  tabik,
  Ian 
  
SilatIndonesia.com [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mas Ian terima kasih untuk tulisannya mantap dan manis banget he he 
he:)

Saya mau Meralat dikit untuk FP3TS, walaupun tidak terlalu serius namun agar 
tidak terjadi salah pahaman nama FP2TS adalah nama yg sudah disepakati pada 
waktu itu, bahkan waktu di Rumahnya Mas eko bahwa nama pencaknya memang tidak 
ditulis tapi pengertiannya tetap mengarah pada arti Kata Pencak Silat ( Silat ).

terima kasih
Indosilat

- Original Message - 
From: Ian Samsudin 
To: silatindonesia@yahoogroups.com 
Sent: Friday, June 08, 2007 10:31 AM
Subject: [Bulk] [silatindonesia] setahun berjalan setapak langkah (ultah FP3ST)

Setahun Berjalan, Setapak Langkah
(Catatan menyambut ulang tahun FP3ST yang pertama)

Dari ide dan keprihatinan Menuju Tindakan Nyata 

Banyak orang mungkin merasa prihatin akan perkembangan dan kemajuan budaya 
bangsa sendiri, termasuk Pencak Silat di dalamnya. Namun kelahiran sebuah wadah 
bernama Forum Pecinta dan Pelestari (Pencak) Silat Tradisional (FP3ST) 
merupakan suatu fenomena tersendiri yang bahkan tidak diduga oleh para 
penggasnya berkaitan dengan usaha pelestarian pencak silat tradisional. Untuk 
itu penting bagi kita semua agar kelahiran, perkembangan, kemajuan dan juga 
kelemahan forum menjadi pelajaran kita semua, khususnya bagi pihak-pihak yang 
memiliki kepedulian terhadap kelangsungan budaya leluhur bangsa: pencak silat. 
Sebuah pelajaran yang harus dipetik agar berguna bagi semua pihak untuk lebih 
melestarikan lagi pusaka leluhur ini.

Berawal dari berdiskusi (lihat kisah yang cukup lengkap dari sesepuh forum, 
Iwan-dibawah: salut untuk Iwan!) di dunia maya, kala itu masih bernama silat 
bogor-milis yang bersifat terbuka sehingga banyak praktisi maupun pemerhati 
silat yang terlibat dan bergabung di dalamnya. 

Diskusi di milis itu berkisah tentang silat tradisional Jakarta (tenabang) 
sabeni yang kehadirannya semakin kurang dikenal dan dapat dikatakan berada pada 
tahap yang dikhawatirkan kelanggengannya. Dari sana dengan bantuan dan 
kebesaran hati Mas Eko, sebagian kecil anggota milis copy darat, bertemu di 
rumah beliau dan bahkan kemudian berlatih bersama ilmu silat tenabang sabeni. 
Dari sinilah kemajuan terus bergulir menjadi terbentuknya forum dan semakin 
berkembang. 

Inilah salah satu hal yang membedakan; banyak orang yang prihatin dan ada juga 
yang menyuarakan pentingnya pelestarian pencak silat tradisional dalam bentuk 
kata-kata atau tulisan dengan jangkauan yang begitu terbatas; tapi sedikit yang 
kemudian mengambil tindakan lebih nyata melakukan sesuatu: bertindak, dalam 
bentuk yang sungguh nyata dan konkret. Yaitu berkumpul, berdiskusi, membentuk 
wadah dan berkerja dalam organisasi. Apalagi dijiwai oleh semangat yang tulus 
ikhlas, tanpa pamrih dalam lingkungan kebersamaan dan kekeluargaan. 

Apa yang mendorong forum lebih berkembang?

Pertanyaan ini menggelitik penulis , tatkala menyadari bahwa satu tahun memang 
waktu yang tidak lama dan cepat berlalu dan dengan perkembangan yang demikian 
pesat dan mengejutkan.

Lalu faktor-faktor pada saja yang membuat FP3ST dapat berkembang dengan 
demikian pesat dalam mengejawantahan visi-misinya untuk pelestarian pencak 
silat tradisionil:

Telah ada keperihatinan dan orang-orang yang mau berbuat sesuatu atas dasar 
keprihatiann itu. Tanpa adanya kesamaan pandangan tentang kondisi keprihatinan 
pencak silat tradisi; sulit untuk berbicara tentang pelestarian

Wadah atau Organisasi :

Adanya Wadah yang bagi mereka yang prihatin untuk berbuat sesuatu. Selama ini 
keprihatinan akan kondisi pencak silat tradisionil sudah banyak disuarakan di 
milis, forum diskusi dan sebagainya; namun tidak ada wadah yang jelas untuk 
menyatukannya dan mengubahnya menjadi sebuah roda kerja yang menggerakkan dan 
menjadi nyata 
Visi dan misi yang relative jelas dan spesifik. Yaitu untuk pelestarian pencak 
silat tradisional (yang pada awalnya lingkupnya jabodetabek). Sasaran yang 
hendak dituju sudah sangat spesifik terutama aliran yang hendak punah dengan 
criteria tertentu (lihat diskusi dan penjelasan soal ini dari Kang Kiki dan Mas 
Eko di milis). Dan umumnya aliran ini belum terwadahi dalam IPSI. Dengan 
kejernihan 'visi' ini lingkup dan arah kerja dapat diletakkan pada posisi yang 
jelas yang pada akhirnya membimbing semua langkah ke depan. 
Adanya orang-orang yang dengan segala keterbatasannya memiliki komitmen, 
dedikasi dan kinerja yang sungguh patut diacungi jempol. Juga termasuk di dalam 
nya tokoh-tokoh yang mendukung seperti O'ong Maryono, Edy Nalapraya, dll 
Adanya kerja nyata dari wadah tersebut 
Suasana dan atmosfer kekeluargaan; keihlasan dan dengan tulus menjadi jiwa yang 
semakin menggulirkan kemajuan Forum

Publikasi yang Luas dan dengan Media Beragam

Publikasi dari internet. Sejak awal didirikannya

[silatindonesia] pembukaan 'Candradimuka Martial Arts'

2007-05-28 Terurut Topik Ian Samsudin
CANDRADIMUKA  MARTIAL ARTS CENTER Mendidik Generasi ‘Play Station’ menjadi 
‘Ksatria Gatotkaca’  Tetuko, demikian namanya ketika terlahir sebagai bayi.  
Pengeran yang berasal dari Pringgodani ini di kemudian hari dikenal dengan nama 
: Gatotkaca.  Muncul di tengah suasana yang memprihatinakan, keresahan sosial 
dimana-mana, kehancuran moralitas, korupsi merejalela, hawa nafsu menjela tiada 
henti dengan semakin dekatnya ancaman terjadinya perang Bharata Yudha; Orang 
tua Tetuko, yaitu Bima dan Arimbi memutuskan untuk mengirim anak mereka ke para 
Dewa agar ditempa di kawah Candradimuka supaya dapat menjadi pribadi yang 
handal, tangguh, satria, siap menghadapi segala tantangan dengan memaksimalkan 
semua potensi dirinya.Itulah KAWAH CANDRADIMUKA, tempat penggodakan dan 
penempaan seorang kstaria.   Dari tempaan di kawah itulah, lahir seorang Satria 
gagah perkasa berjuluk Gatotkaca, dengan otot kawat, tulang besi dan semangat 
baja.  Cerita di atas merupakan legenda perang
 bharata yudha, yang juga populer di nusantara, khusunya perwayangan tanah 
Jawa.  Tampaknya bukan tanpa alasan jika pada abad millenium ini, abad serba 
canggih dengan teknologi tinggi ini, jaman HP dan  komputerisasi; nama kawah 
CANDRADIMUKA dikutip dan menjadi icon bagi tempat penempaan diri melalui sarana 
beladiri.  Inilah Candradimuka Martial Arts.   Griya Tiga Angsa ke 
Candradimuka   Bertempat di Griya Tiga Angsa, Jalan Pondok Cabe Raya no.5, 
Pondok Cabe, Jakarta; sebuah tempat pembinaan beladiri baru telah berdiri.  
Candradimuka Martial Arts.  Dirintis oleh para  praktisi, penggemar, penggiat 
dan pecinta beladiri dengan dipelopori oleh Mas Ery Nugroho dan Sensei Bambang, 
tempat ini secara resmi dibuka dan diresmikan.  Dengan sebuah perayaan 
sederhana dan penuh rasa kekeluargaan, peresmian tempat ini dilakukan; yang 
dihadiri oleh kurang lebih 35-an partisipan beladiri dari berbagai disiplin 
ilmu termasuk : pencak silat (cingkrik goning), aikido, taekwondo, jet
 kun do, juga para seniman dan pecinta beladiri lainnya.Dalam sambutan 
pembukaannya Mas Ery Nugroho mengatakan bahwa Candradimuka Martial Arts center 
memang mengambil jiwa dari kisah gatotkaca yang ditempa dan digodok pada kawah 
ini sehingga menjadi Satria hebat, sakti-mandraguna.  Dalam konteks dunia 
modern, diharapkan para praktisi beladiri di Candradimuka Martial Arts dapat 
menempa diri dan digodok agar keluar dari ‘kawah’ ini menjadi pribadi yang 
lebih baik, lebih memiliki kualtias manusia ungul yang diperlukan dalam 
kehidupan modern; yang di dalamnya termasuk kualitas unggul, ulet tangguh, 
tabah, pecya diri dan sekaligus rendah hati.  Mengutip ucapan seorang pinisepuh 
beladiri, Ery Nugroho, melanjutkan  bahwa sebenarnya pemerintah dapat menghemat 
biaya yang  luar biasa besar bagi pembinaan generasi muda dengan mendukung  
program penempaan diri dengan sarana beladiri.  Dengan  beladiri dapat 
menjauhan kaum muda, misalnya, dari narkoba dan dapat dibayangkan berapa
 biaya yang dapat dihemat untuk pengobatan dan pusat-pusat rehabilitasi 
narkoba.  Sensei Bambang dari Aikido menegaskan bahwa sebuah ‘dojo’ (tempat 
latihan) yang bisa menampung banyak aliran beladiri; tempat tersebut sebenarnya 
diberkahi.  Dalam jaman canggih sekarang ini, dunia beladiri juga dapat 
berperan dalam membentuk jaringan atau network bagi hubungan sosial; sebuah 
ajang untuk bersosialisasi dan bersilaturahmi, lepas dari asal aliran beladiri 
atau  perguruan.  Untuk membangun sebuah jaringan yang kokoh, diperlukan 
kepercayaan; suatu hal yang boleh terbilang sulit di dapat pada era yang pernih 
ketidakpastian ini.  Namun dengan beladiri dan Candradimuka, semua hal tersebut 
menjadi mungkin.  Acara pembukaan Candradimuka kemudian dilanjutkan dengan 
sedikit peragaan beberapa beladiri yang diayomi oleh badan ini yaitu : aikido 
yang langsung dibawakan oleh Sensei Bambang dengan diberi penjelasan oleh murid 
belaiau yang wanita; disusul atraksi pencak silat
 tradisionil Cingkrik Goning yang secara bergantian ditampilkan oleh bule Ray, 
lutfi dan Tubagus Bambang sendiri; tidak ketinggalan tampilan kaki yang 
mengagumkan dari praktisi taekwondo. Usai ‘perkenalan’ ala beladiri ini, semua 
partisipan pun saling beramah tamah dan bertukar ilmu dan pikiran.
Fasiltas Gedung Griya Tiga Angsa dan Candradimuka   Sarana latihan di Gedung 
Griya Tiga Angsa, tempat Candradimuka Martial Arts berada, dapat dikatakan 
memadai.  Lantai satu merupakan front office dan sekaligus tempat penjualan 
souvenir beladiri: kaos-kaos, buku-buku, VCD, paching pad, sarung tinju, dan 
lain-lain..   Tempat latihan utama berada di lantai 2, dengan fasilitas 
matras yang memadai, juga toilet dan jendela yang bedaun lebar sehingga 
memudahkan sirkulasi udara.Candradimuka Martial Arts saat ini 
menawarkan pelatihan beberapa aliran beladiri yaitu   Takwondo (setiap senin 
pukul 16-18); aikido (Kamis pukul 16-18 dan jumat pukul 19-21:00) dan pencak 
silat
 cingkrik 

Re: Fwd: Re: [silatindonesia] Dibuka: Pelatihan Silat Kumango di Jakarta

2007-05-28 Terurut Topik Ian Samsudin
huusss..gak boleh curigasyen ama Mas Ezra.dia pasti mau melestarikan budaya 
bangsa...ya kalo ada cewe-cewe itu sih sampingan kan..he he ..
  Nah kalo gitu daku daptar juga ah biar rame aja..biar yang laen pada ikutan..
   
  atoo pada gabung-pada gabung...
  kapan lagi ada silek kumango di Jakarta..
  ini kesempatan emas lhoo..
   
  huayoo rek!
   
  I.S

Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  wah kalo Mas Ezra, motif perlu dipertanyakan dulu. pasti yg
diincer gadih-gadih rancak urang awak tu

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Ezra purnama
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas Ezra danu Lana
 (Daftar Pertama Nich!)
 Caw
 02198040999
 
 Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 To: silatindonesia@yahoogroups.com
 From: Eko Hadi [EMAIL PROTECTED]
 Date: Mon, 28 May 2007 16:40:15 +0700
 Subject: Re: [silatindonesia] Dibuka: Pelatihan Silat Kumango di Jakarta
 
 ayo rekan2 cepetan daftar  terutama rekan2
uda/udotuk melestarikan budaya daerah rame2  guyub ..
 
 Eko Hadi S
 Corporate Legal  Compliance
 PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
 Telp: 021-3916160, Ext.212 
 
 - Original Message - 
 From: Alda Amtha 
 To: silatindonesia@yahoogroups.com 
 Sent: Monday, May 28, 2007 4:24 PM
 Subject: [silatindonesia] Dibuka: Pelatihan Silat Kumango di Jakarta
 
 Dear Sahabat Silat,
 
 Bagi yang selama ini bertanya2 tentang tempat latihan Silat
 Tradisional dari Minangkabau, sebagai follow up dari Diskusi tentang
 Silek Kumango yg diselenggarakan oleh FP2STI pada tanggal 28 April
 2007 yang lalu, dengan ini dengan gembira kami sampaikan bahwa akan
 segera dibuka pelatihan Silek Kumango di Padepokan Pencak Silat TMII.
 Pelatihan Silek Kumango di Jakarta ini diselenggarakan oleh PERSIKUM
 (Perguruan Silek Kumango) yang berpusat di Batusangkar, Kab. Tanah
 Datar, Sumatera Barat dengan Guru Gadang-nya Bapak Lazuardi Malin
Marajo.
 
 Pelatihan ini segera dibuka dengan catatan telah ada minimum 10 orang
 calon murid yang mendaftar. Sebagai tambahan informasi, pelatihan
 dilakukan dengan guru2 silek yang telah berkualifikasi sebagai Guru
 Tuo Silek Kumango. 
 
 Bagi Sahabat Silat yang tertarik, mohon email ke saya di
 [EMAIL PROTECTED] Mengenai hari dan jam pelatihan, akan ditentukan
 secara bersama, yang penting daftar dulu.
 
 Salam,
 AFA
 
 --
 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG Free Edition. 
 Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.8.0/821 - Release Date:
5/27/2007 3:05 PM
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 
 -
 Bored stiff? Loosen up...
 Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
 
 [Non-text portions of this message have been removed]




 

   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] silat kunto

2007-05-28 Terurut Topik Ian Samsudin

Wah kunto (ato kuntao/kuntaw)..banyak banget...aliran silat yang mendapat 
sentuhan kugfu umumnya ya disebut kuntau /kunto/kuntao (semoga yang dimaksudkan 
sama)..
  tapi tentu saja mereka punya karakter dan keunikan sendiri...
   
  di tunggu ya hasil penelusurannyamulai dari sejarah, tokoh, jurusnya, 
perkembangannya dan lain-lain
   
  ..
  I.S.
  
eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED] wrote:
  kemarin kebetulan tugas ke jogja, bertemu teman lama yang menceritakan
tentang silat tua dari daerah sekitar kebumen.
sebutannya silat kunto (entah apakah ada hubungannya dengan kun taw versi
mandarin) dan sudah jarang dipelajari orang. padahal jaman dulu cukup
populer, tapi entah kenapa tinggal 2 orang tua yang masih bisa disebut
sesepuh.

adakah yang pernah dengar silat itu? katanya mengandalkan keluwesan gerak
dan kecepatan.

saya sudah minta tolong dilakukan pendekatan lewat teman saya itu,
insyaAllah akhir bulan saya akan coba datangi, sekalian nyekar makam orang
tua di gombong.

si bodoh..

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Miyamoto Musashi - Buku Lima Lingkaran (1)- BUMI

2007-05-27 Terurut Topik Ian Samsudin
Bagus sekali Andika,
  Kita perlu menambah wawasan dna pengetahuan dari manapun, apalagi dari 
legendaris samurai seperti Musashi...
  Jadi penasaran pengen baca buku aslinya..
   
  Ditunggu lanjutan ringkesannya :)
   
  tabik,
  Ian S

Andika Priyandana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya baru saja selesai membaca buku karangan Miyamoto Musashi, samurai 
legendaris yang berasal dari Jepang. Buku ini diterjemahkan Steve Kaufman ke 
dalam bahasa Inggris. Saya belum mengetahui apakah saat ini sudah ada 
terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Saya juga belum mengetahui apakah di 
milis ini atau dalam situs sudah pernah dibahas tentang buku karangan Miyamoto 
Musashi ini.


Saat saya selesai membaca, begitu banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dari 
pemikiran seorang Musashi. Buku ini dikarang pada masa dimana pembunuhan dan 
kematian adalah hal yang sangat biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari 
masyarakat Jepang. Musashi memperoleh sebagian besar ilmunya melalui pengalaman 
berhadapan langsung dengan kematian. Musashi bisa dikatakan terlahir sebagai 
seorang samurai sejati. Kemudian berdasarkan pengalamannya, Musashi menulis 
semua buah pemikirannya ke dalam sebuah buku yang dibagi ke dalam lima bab, 
antara lain bumi, air, api, angin, dan tiada. Didalamnya dijelaskan secara 
gamblang teknik bertarung dan membunuh yang dimiliki Musashi. Sebagian besar 
dari isi buku ini (dari sudut pandang saya) juga menggambarkan watak Miyamoto 
Musashi sebagai seorang yang agresif, tidak mau membuang-buang waktu, dan 
langsung menuju sasaran.


Saya kemudian mencoba membuat ringkasan buku tersebut dan kemudian saya bagi 
dengan sahabat-sahabat di sini. Yang pasti, apa yang ditulis oleh Musashi 
dengan pengalamannya yang berusia 60 tahun lebih dapat menjadi penambah ilmu 
yang sangat berharga bagi kita semua. Untuk mempermudah saat membuka surat, 
maka ringkasan ini saya bagi ke dalam lima bagian. 


Tabik…
NB:Berhubung ini ringkasan, tentunya akan lebih afdhol kalo baca versi aslinya 
yang dari Jepang langsung...


MIYAMOTO MUSASHI’S – THE BOOK OF FIVE RINGS
MIYAMOTO MUSASHI – BUKU LIMA LINGKARAN
Nama saya Miyamoto Musashi. Saya telah membunuh lebih dari 60 orang dalam 
pertarungan maupun duel. Saya dikenal sebagai pemain pedang terbaik yang pernah 
dimiliki Jepang. Saya mulai membuat buku ini setelah berumur 60 tahun sebagai 
refleksi dari semua pengalaman hidup saya. Untuk memahami jalan strategi saya, 
kamu memerlukan latihan yang konstan dan berulang-ulang. Buku saya, Buku Lima 
Lingkaran, dibagi ke dalam lima bagian berjudul Bumi, Air, Api, Angin, dan Ti – 
a – da. Bumi adalah dasar pembelajaran untuk keseluruhan isi buku. Air 
menjelaskan tentang sikap yang harus dimiliki seorang pejuang melalui pemahaman 
tentang strategi, Api mengajarkan tentang pertarungan dengan prinsip Bumi dan 
Air. Angin menjabarkan perbedaan antara tipe bertarung saya dengan tipe 
bertarung sekolah/dojo yang lain. Ti – a – da menjabarkan tentang “jalan” alam 
sebagai jalan yang sejati. 


Saya tidak mengikuti jejak yang telah dibuat oleh orang lain. Saya telah hidup 
tanpa kegunaan ataupun manfaat seorang guru dan dengan pengalaman saya sendiri 
saya menjadi penguasa atas diri saya sendiri, dan seorang ahli pedang. Haruslah 
dipahami bahwa tidak semua orang mampu hidup dan menjadi praktisi yang sangat 
baik tanpa adanya bimbingan guru. Hanya beberapa yang bisa menjalaninya. Kamu 
harus memiliki gairah yang luar biasa, kesabaran, dan disiplin pribadi untuk 
menempuh pengembaraan seorang diri. Tujuan akhir haruslah jelas, dipahami, 
dimengerti, dan tidak ada ruang untuk berganti arah. Jalan ini adalah jalan 
yang sangat sulit dan tidak semua orang memiliki kemampuan menjalaninya. Hal 
ini sangatlah membuat frustasi, membingungkan, sebatang kara, menakutkan, dan 
terkadang kamu akan merasa bahwa kamu tidak memiliki kewarasan yang cukup untuk 
menghadapi dunia. Tidak ada garansi bahwa kesempurnaan akan diperoleh. Semua 
hal harus berasal dari dalam dirimu tanpa adanya
keraguan.


Dan marilah kita mulai…


BUKU BUMI
Tidak ada manusia yang tidak terkalahkan, bahkan seseorang yang telah berlatih 
bertahun-tahun dan dikenal sebagai seseorang yang sangat hebat dan ahli di 
bidangnya juga bisa merasakan kekalahan. Karenanya seorang pendekar sejati 
tidak pernah berhenti berlatih. Dia akan selalu mengasah strategi bertarungnya 
setiap saat. Suatu hal yang tidak mungkin jika seseorang mampu memahami arti 
sebuah strategi tanpa menjalaninya secara nyata. Setiap orang juga harus 
mengerti setiap risiko dari setiap jalan yang telah dia tempuh. Sebagai contoh, 
seorang pejuang harus mengerti bahwa akhir dari jalan yang dia tempuh selalu 
berhubungan dengan kematian. Dalam kematian juga dikenal meninggal dengan 
alasan yang baik dan meninggal dengan alasan yang buruk. Suatu hal yang 
memalukan jika kita mati dalam keadaan bodoh dan tanpa arti. 
Seorang pejuang juga selalu menjadikan pengalaman hidupnya sebagai ilmu yang 
sangat berharga. Seorang pejuang 

Re: FW: [silatindonesia] Silsilah Maenpo Cikalong

2007-05-23 Terurut Topik Ian Samsudin
Menurut Buku cetakan kedua itu..
  halaman nya adalah 60 hingga 62 tentang pencak silat cikalong j(Hj Ibrahim) 
  ...

  trims juga
   
  Ian 
O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Sahabat Silat
Gan Kiki untuk memudahkan dan mencari study banding tentanhg sejarah Cikalong 
silahkan buka buku Pencak Silat Merentang Waktu halaman 57 - 59 . Jika ada 
informasi baru dan lebih mendalam itu sangat bagus sekali.
Trims

Ciao

O'ong

kiki [EMAIL PROTECTED] wrote: Alhamdulilah mas amal,
uk dapat memudahkan ruju
semoga kita bisa bikin karya spektakuler ini, menyambung rante rante yang
sudah terputus. mungkin bisa dimulai dengan bahwa pada saat itu abah kaher
pendiri cimande adalah guru beladiri di karesidenan cikalong, sebagian besar
para pendekar berguru padanya (menurut cerita cianjur). dan sebelum
menciptakan cikalong H. Ibrahim sudah menguasai ilmu silat yang basisnya
dari cimande, terutama dari kakak iparnya (Rd. Ateng alimudin).

Maka sangat besar kemungkinan dalam penemuannya ada perbendaharaan maenan
mande, mungkin bukan cimande yang sekarang terkenal keras.tetapi maen
lemesnya dari milis sebelah jadi memang permainan rasa sudah ada sejak jaman
abah kaher 

http://www.mail-archive.com/[EMAIL PROTECTED]/msg03887.html

jadi saya sendiri engak aneh kalau di silat sunda permainan rasa menjadi hal
utama karena memang sumbernya sama :). 


Paralun ah,

w http://www.nagapasa.multiply.com ww.nagapasa.multiply.com 

_ 

From: Amal Ihsan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 22 Mei 2007 16:17
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [silatindonesia] Silsilah Maenpo Cikalong

Kang Kiki, di Koran Tempo ahad kemarin, sy jg sdh buat bagan silsilah sanad 
Maenpo Cianjur. Mdh2an nanti kita bs bikin bagan besar silat Sunda. 

Klo liat silsilah Arya Wiratanu Datar yg nyambung ke atasnya Prabu Siliwangi

Padjadjaran maka hubungannya dgn maenan Bogor (spt pertanyaan Babe Nani) 
memang tidak sedekat yg kita kira karena harus naik dulu ke Prabu Siliwangi 
baru turun ke Talaga n Cianjur dan Padjadjaran. 

Seandainya saja ada anak panah koneksi dari Cimande ke Cikalong dan Sabandar

di makalahnya Rd. H. Harun yg sy terima, maka hubungannya justru sangat
dekat 
karena Gerak Gulung punya anak panah koneksi ke Cimande. Anak panah koneksi 
yg cari ternyata tdk ada... 

On 05/22/2007 11:47 am, kiki wrote:
 Dear Sahabat silat,

 Saya buat thread diskusi aliran maenpo cikalong di sahabatsilat.com
 (http://sahabatsilat
http://sahabatsilat.com/forum/index.php?topic=39.msg331#msg331
.com/forum/index.php?topic=39.msg331#msg331 )

 buat yang mau menambahkan silahkan aja langsung ya

 Semoga bermanfaat menambah wawasan kita

 BR

 www.nagapasa.multiply.com



 [Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]





O'ong Maryono
73 Soi Thonglor 19, Khlongtan-Nua, Wattana, 
Bangkok 10110 
Thailand.
Mobile Phone: +6641058853 

E-mail:[EMAIL PROTECTED]
www.kpsnusantara.com

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Bulk] Re: [silatindonesia] Berita Gembira

2007-05-23 Terurut Topik Ian Samsudin
Selamat selamat buat devil_buddy alis Isya dan  Istri (ini yang udah payah 
nelahirkan, pake taruhan nyawa lagi )
   
  Semoga jadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama (gaya Orba banget 
:)) 
  ...
   
  tabek,
  Ian
   
  NB: bang yanwek, apa betul waktu masih muda si Isya dikejer cewe kece, 
bukannya kebalik tuh..:)
  

Yanweka [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pertama kali kenal kang Devil di milisnya pangrango
dulu kita masih sama2 bujangan dan sering dikejar2 cewek kece setiap naik 
gunung

Intinya selamat ya Bang Isya, tetap manis selalu buat si kecil

Yanweka

- Original Message - 
From: eddi kurnianto 
To: silatindonesia@yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, May 23, 2007 11:07 PM
Subject: [Bulk] Re: [silatindonesia] Berita Gembira

selamat juga buat kang isya...
semoga bisa berguna buat agama, orang tua, bangsa dan negara...

si bodoh

On 5/23/07, ASLIM NURHASAN [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kang Isya..
 Selamat, semoga amanah ALLAH SWT ini memberikan keberkahan lahir-bathin
 kepada Keluarga Kang Isya, amien.

 --
 Aslim Nurhasan ST SATI
 Limpapeh Luhak nan Tuo Minangkabau
 Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari
 [EMAIL PROTECTED] aslimnurhasan%40yahoo.com, 0811103234,
 081808850951

 - Original Message 
 From: Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] dala3000%40yahoo.com
 To: silatindonesia@yahoogroups.com silatindonesia%40yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, May 23, 2007 4:28:43 PM
 Subject: [silatindonesia] Berita Gembira

 Telah lahir dengan selamat putra pertama dari Sahabat Silat
 Devil_Buddy alias Isya, hari ini 23 May 2007 jam 14.15 dg berat 3,3 kg
 di rumah sakit Hermina Sukabumi. Semoga menjadi anak yg saleh dan
 berbakti kepada kedua orang tuanya. dan cepet gede agar bisa
 latihan silat, tapi jangan deket2 oom Iwan Setiawan ya, ntar
 ketularan... .

 __Building a
 website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to
 get online.
 http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting

 [Non-text portions of this message have been removed]

 


[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] gladiator

2007-05-22 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
   
  sekedar intermezo...
  ini tentang gladiator jaman Romawi, 
  sebuah temuan arkeologi..
  Trisula termasuk senjata yang sudah dikenal dan digunakan oleh mereka,
  dalam beberapa pertandingan pun, tetap ada peraturannya..
  dan yang menarik ada juga sekolah jadi gladiator..semacam 
perguruan/padepok'an kali ya?
   
  silahken disimak,jika berkenan...
   
  tabeek,
   
  I.S
   
  ==
  Menguak Kuburan Para Petarung
Selasa, 08 Mei 2007 | 00:19 WIB 
  TEMPO Interaktif, Ankara:
  http://www.tempointeraktif.com/
   
   
  
Ilmuwan dari Wina, Austria, telah menemukan kuburan para petarung dari masa 
Romawi kuno: Gladiator. Kuburan ini digali di salah satu sudut kota tua Efesus 
di Turki. 

Efesus adalah salah satu kota besar dalam Kekaisaran Romawi pada masa lalu. 
Kini kota ini menjadi bagian dari Turki, terletak 3 kilometer di selatan 
Distrik Selçuk, di Provinsi Ýzmir. 

Lima tahun lalu sepasang ahli patologi dari Universitas Kedokteran Wina, 
Profesor Karl Grossschmidt dan Professor Fabian Kanz, telah mengidentifikasi 
ribuan tulang belulang di salah satu sudut kota tua itu. 

Selain tulang, mereka juga menemukan tiga batu nisan yang dengan jelas 
menggambarkan bahwa itu adalah tempat “beristirahatnya” para gladiator. 

Gladiator adalah petarung dalam pada zaman Romawi kuno. Keberadaan mereka 
disebutkan dalam banyak catatan maupun rekaman sejarah, mulai dari mosaik 
sampai lukisan. Motif gladiator banyak ditemukan di lampu minyak yang digali 
dari situs kekaisaran Romawi.

Setelah meneliti selama lima tahun, baru-baru ini Grossschmidt dan Kanz 
mengumumkan bahwa mereka berhasil memilah-milah tulang belulang itu menjadi 67 
individu. Melalui pemeriksaan forensik pada jejak-jejak yang terekam di tulang 
itu, mereka berhasil mengungkapkan usia, bagaimana para gladiator hidup dan 
bagaimana mereka meninggal dunia. 

Para gladiator itu diperkirakan berusia antara 20 hingga 30 tahun dan umumnya 
vegetarian. Kanz dan Grossschmidt menemukan adanya luka-luka yang pernah 
sembuh. Ini menjadi bukti bagi catatan sejarah bahwa kaum gladiator memang 
mendapatkan perawatan medis yang memadai dan tak murah. 

Kanz dan Grossschmidt juga menemukan bahwa tulang-tulang itu tak menampakkan 
bekas luka yang banyak sebagai penanda bahwa mereka memang tak terlibat pada 
pertarungan massal dan brutal. Para petarung itu berkelahi tak ubahnya 
pertandingan bela diri pada masa kini, dibatasi oleh peraturan dan diawasi oleh 
wasit. 

Ada pula rekaman luka-luka yang mematikan. Yakni tulang-tulang baik tulang 
belakang maupun tulang lainnya yang tertoreh. Ini membuktikan adanya hukuman 
bagi gladiator yang dianggap kalah, pengecut, dan diputuskan mati oleh 
penonton. 

Biasanya para penonton akan berteriak, “Iugula!”, yang berarti “Belah dia!”. 
Maka sang lawan gladiator yang menyerah itu akan membelah tubuhnya dengan 
pedang tajam, dari tenggorokan sampai ke jantung. “Cara yang paling cepat untuk 
mati,” kata Grossschmidt. 

Sejumlah relief yang berasal dari masa Romawi menggambarkan bahwa si pria 
biasanya duduk berlutut, lalu sang lawan akan menebasnya dengan keras sampai 
tersungkur dan tewas. 

Kedua ahli patologi menemukan jejak-jejak kematian seperti itu pada beberapa 
kerangka individu. 

Sejumlah tengkorak gladitor ada yang menunjukkan tiga lubang berjarak sama, 
yang kemungkinan tewas akibat tusukan tombak trisula alias bermata tiga. 

“Luka-luka di tulang, seperti di tengkorak itu, bukanlah luka yang umum 
melainkan sangat tak biasa. Luka-luka itu disebabkan oleh trisula, yang secara 
khusus menandakan jenis senjata yang digunakan oleh para gladiator itu, kata 
Grossschmidt. 

Ada pula tengkorak yang berlubang persegi. Rupanya mereka tewas akibat pukulan 
martil besar di kepala bagian depan. Kanz mengatakan itu ada kaitannya dengan 
orang lain di luar para petarung yang bertugas mengeksekusi gladiator yang 
sudah tak mungkin diselamatkan dan memilih mati. 

Gladiator yang terluka amat parah itu rupanya tak dikutuk oleh penonton maupun 
pengontrol pertandingan. “Inilah pukulan penghabisan, demi membebaskan mereka, 
kata Kanz. 

Tapi tak semua kerangka menggambarkan pertarungan. Ada pula sebuah kerangka 
yang diperkirakan sebagai seorang pensiunan gladiator yang hidup sampai tua dan 
meninggal dunia secara wajar. 

Profesor Kanz mengatakan bila seorang gladiator bertahan hidup selama tiga 
tahun di arena, maka dia akan memenangkan kemerdekaannya. Mereka biasanya 
menjadi pelatih di sekolah gladiator. 

Kanz dan Grossschmidt menemukan bahwa usia sang kerangka lebih dewasa dari yang 
lain. Di kepalanya memang tampak bekas-bekas luka, namun tak satupun yang fatal 
alias mematikan. “Dia telah hidup normal sebagaimana orang Romawi lainnya,” 
kata Professor Kanz. 

Menurut antropolog fisik dari Universitas Durham di Inggris, Dr Charlotte 
Roberts, temuan kedua patolog itu amat signifikan. “Saya telah menyaksikan 
ribuan kerangka orang Romawi, saya telah menyaksikan contoh luka di kepala, 
yang sembuh dan tak 

[silatindonesia] palang pintu ala betawi

2007-04-24 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat,
   
  merindukan budaya pencak silat yang dulu menjadi bagian erat dalam tradisi 
masyarakat, yang kini kian terkikis...
   
  salam
  I.S.
  ==
   
  Palang Pintu, Pelengkap Pernikahan ala Betawi 
  Senin, 23 April 2007 - 21:22 wib
  




 
  Google.co.id
  Adu silat adalah salah satu adegan yang selalu muncul pada kesenian 
Palang Pintu

  Perkawinan, adalah salah satu perjalanan manusia yang dianggap sakral oleh 
masyarakat Betawi. 
   
  Saking sakralnya, maka ada beberapa prosesi yang harus dilalui kedua mempelai 
menjelang pernikahannya. 
   
  Salah satunya adalah Palang Pintu.
   
  Upacara pernikahan diawali dengan arak-arakkan calon pengantin pria menuju ke 
rumah calon istrinya. 
   
  Dalam arak-arakan itu, selain iringan rebana ketimpring juga diikuti barisan 
sejumlah kerabat yang membawa sejumlah seserahan mulai dari roti buaya yang 
melambangkan kesetiaan abadi, sayur-mayur, uang, jajanan khas Betawi, dan 
pakaian. 
   
  Selain itu, perlengkapan kamar pengantin yang berat seperti tempat tidur 
serta lemari juga dibawa dalam prosesi arak-arakkan. 
   
  Tradisi Palang Pintu ini merupakan pelengkap saat pengantin pria yang disebut 
tuan raja mude hendak memasuki rumah pengantin wanita atawa tuan putri. 
Nah, saat hendak masuk kediaman pengantin putri itulah, pihak pengantin wanita 
akan menghadang.
  Awalnya, terjadi dialog yang sopan. Masing-masing saling bertukar salam, 
masing-masing saling mendoakan. Sampai akhirnya pelan-pelan situasi memanas 
lantaran pihak pengantin perempun ingin menguji kesaktian dan juga kepandaian 
pihak pengantin laki-laki dalam berilmu silat dan mengaji.
   
  Baku hantam pun terjadi. Sudah pasti, akhirnya pihak lelakilah yang menang. 
(He he he... kalau pihak lelaki tak menang, tentu gak akan terjadi pernikahan 
bukan?).
  Usai memenangi pertarungan, pengantin perempuan pun biasanya meminta pihak 
lelaki untuk memamerkan kebolehannya dalam membaca Al Quran. Dan sudah pasti 
lagi, ujian ini pun mampu dilewatinya.
   
  Berikut adalah drama satu babak ketika acara Palang Pintu berlangsung yang 
diwakili oleh pihak pengantin Perempuan (P) dan pihak penganti Laki (L).
   
   
  P: Eh … bang-bang berenti, bang budeg ape luh…Eh… bang nih ape maksudnye nih …
 selong-selonong di kampung orang, Emangnye lu kagak tahu kalo nih kampung ade 
yang punye?...
  
   Eh… Bang, rumah gedongan rumah belande, pagarnya kawat tiangnya besi, gue 
kaga mao  tau nih rombongan datengnye dari mane mau kemane, tapi lewat kampung 
gue kudu permisi.
  
L: Oh… jadi lewat kampung sini kudu permisi, bang
P: Iye emangnye lu kate nih tegalan
L: maafin  aye bang, kalo kedatangan aye ama rombongan kage berkenan di ati 
sudare-sudare…Sebelomnye aye pengen ucapin dulu nih Bang…Assalamu, alaiku
P: Alaikum  salam…
L: Begini bang…makan sekuteng di Pasar Jum,at, mampir dulu di Kramat Jati, aye 
dateng ama rombongan dengan segala hormat, mohon diterime dengan senang hati
   
  P: Oh … jadi lu uda niat dateng kemari…eh…Bang, kalo makan buah kenari…, 
jangan ditelen biji-bijinye…kalo ku udeh niat dateng kemari…gue pengen tahu ape 
hajatnye?...
  L:Oh… jadi Abang pengen tahu ape hajatnye…emang Abang kage di kasih tau ame 
tuan rumehnye…Bang, ade siang ade malam, ade bulan ade matahari, kalo bukan 
lantaran perawan yang di dalam, kaga bakalan nih laki gue anterin ke mari
  P: Oh… jadi lantaran perawan Abang kemari?...Eh… Bang, kage salah Abang beli 
lemari, tapi sayang kage ade kuncinye, kage salah abang datang kemari, tapi 
sayang tuh… perawan ude ade yang punye
  L: Oh…jadi tuh perawan ude ade yang punye, eh …Bang crukcuk kuburan cine, 
kuburan Islam aye nyang ngajiin, biar kate tuh perawan udeh ade yang punye, 
tetep aje nih laki bakal jadiin
  P: …Jadi elu kaga ngerti pengen jadiin, eh … bang kalo jalan lewat kemayoran, 
ati-ati jalannye licin, dari pada niat lu kage kesampaian, lu pilih mati ape lu 
batalin
  L: Oh… jadi abang bekeras nih…eh …Bang ibarat baju udah kepalang basah, masak 
nasi udah jadi bubur, biar kate aye mati berkalang tanah, setapak kage nantinye 
aye bakal mundur
  P: Oh… jadi lu sangke kage mau mundur, ikan belut mati di tusuk, dalam kuali 
kudu masaknye, eh… nih palang pintu kage ijinin lu masuk, sebelum lu penuin 
persaratannye
  L: Oh…jadi kalo mao dapet perawan sini ade saratnye, Bang…?
P : Ade…, jadi pelayan aje ada saratnye… apa lagi perawan…
L: Kalo begitu… sebutin saratnye… Bang…
P: Lu pengen tau ape saratnye…kude lumping dari tangerang, kedipin mate cari 
menantu, pasang kuping lu terang-terang, adepin dulu jago gue satu-persatu
L: Oh… jadi kalo mao dapet perawan sini saratnye bekelai Bang…
P: Iye … kalo lu takut, lu pulang…
L: bintang seawan-awan, aye itungin beribu satu, berape banyak Abang punya 
jagoan, aye bakal adepin satu-persatu
   
   
  Setelah adegan di atas, pemain palang pintu biasanya melanjutkan dengan 
kembangan. Berikut adalah petikannya.
   
   
  L: bang, lu tau dalemnye rawe, pasti lu tau kali semanan, kalo mau tau 

[silatindonesia] silek minangkabau

2007-04-22 Terurut Topik Ian Samsudin
Dear Sahabat Silat,
   
  tulisan dari Djamboe..tentang kondisi dan keprihatinan terhadap silek di 
ranah minang; 
  sebuah kondisi yang kelihatannya tidak hanya terjadi di minangkabau saja tapi 
di banyak tempat yang merupakan asal dan sumber aliran silat baik di jawa, 
sumatra, bali, kalimantan, pulau madura/bawean dan lain-lain...
   
  semoga berguna
   
  salam
  Ian S
   
  ==
  Silek Minangkabau
  Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan
   
   
   
  Gerimis secara perlahan membasahi bumi Kota Payakumbuh. Debu yang menutupi 
lapisan atas jalan beraspal di kota itu, perlahan luruh disiram hujan. Di sela 
gerimis tersebut, di beranda sebuah pondok yang terletak di Kubu Gadang, tepat 
di pinggir ruas jalan lingkar utara, seorang lelaki tua yang rambutnya sudah 
memutih dan kumis melintang yang juga telah memutih, terlihat duduk tenang. Di 
kepalanya yang berambut jarang tersebut, sebuah topi ala koboi tertonggok.

Lelaki tua itu adalah Bahmar. Di usianya yang sudah 71 tahun, lelaki dengan 
postur tubuh tidak terlalu besar, terlihat masih kekar. Penglihatan dan 
pendengarannya masih bagus. Begitu juga dengan bicaranya, mengalir tenang, dan 
hampir semua kata-kata yang keluar dari mulutnya bernada satire, yang 
membutuhkan terjemahan lebih lanjut. 

Kesan agak sangar yang terlihat pada awal pertemuan, langsung luruh ketika 
diajak bicara, orang tua yang menjadi tepat mengadu orang-orang yang memiliki 
persoalan kebatinan ini, ternyata “suko bagarah” dan tidak pernah menyombongkan 
diri. Padahal, jika ingin sombong pun orang akan percaya, karena di Payakumbuh 
khususnya, bapak dari 8 orang anak ini dikenal sebagai salah satu tuo silek 
yang memiliki murid dalam jumlah sangat banyak, dan tersebar di seantero 
Sumbar. 

“Waalaikum salam, mau duduk di dalam atau di beranda ini saja?” ujar Bahmar, 
yang sehari-hari dikenal dengan panggilan Mak Bamar, saat menjawab salam ketika 
dikunjungi beberapa waktu lalu. 
Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan 
Laki-laki tua yang dikenal sebagai paranormal kelas wahid di Payakumbuh ini, 
dengan ramah kemudian mempersilahkan tamunya duduk di kursi kayu panjang yang 
terdapat di beranda pondoknya tersebut. Lalu dengan sikap tenang, di mendengar 
dengan seksama ketika dismpaikan maksud dan tujuan mengunjunginya. 
Sumber: www.ranah-minang.com/berita/559.html 
“Sekarang ini memang sudah sulit mencari guru. Tuo silek yang ada di Payakumbuh 
ini saja, paling jumlahnya tak lebih dari 5 orang lagi,” katanya, ketika 
ditanyakan kepadanya, berapa jumlah tuo silek seangkatannya yang kini masih 
“tersisa”. Tapi walaupun tinggal sedikit, Mak Bamar dengan yakin mengatakan, 
silek asli Minangkabau yang telah membesarkan namanya itu, tidak akan pernah 
punah dimakan waktu, ditelah zaman. 
Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan 
“Silek itu untuk mencari kawan sebanyak-banyaknya. Jadi sampai kapan pun tidak 
akan pernah punah. Bagaimanapun caranya orang mengupayakan, silek Minangkabau 
itu tetap akan ada,” ujarnya sangat yakin. 
Sumber: www.ranah-minang.com/berita/559.html 
Walaupun dia sangat menyadari kalau pakar-pakar silek seangkatannya yang 
tersisa tak lagi cukup dalam hitungan jari, namun dengan jumlah murid yang 
pernah dilatihnya, Mak Bamar yakin silek Minangkabau akan tetap eksis. 
Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan 
“Murid-murid saya masih sangat banyak. Di antara mereka itu, ada beberapa orang 
yang saya beri izin untuk menerima murid. Kepada mereka saya sudah berpesan, 
agar kepandaian yang mereka terima tersebut, diajarkan kepada orang lain,” 
ungkap Mak Bamar. 
Sumber: www.ranah-minang.com/berita/559.html 
Bercerita dengan Mak Bamar membutuhkan konsentrasi ekstra. Sama dengan 
orang-orang tua Minangkabau yang cenderung berbicara dengan menggunakan 
bahasa-bahasa pantun dan kata-kata bersayap, Mak Bamar juga demikian. Setiap 
kalimat yang diungkapkannya memaksa pendengarnya harus bisa mengartikan sendiri 
apa makna yang terkandung di balik kalimat yang diucapkan. Walaupun didesak 
dengan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban langsung dan tegas, Mak 
Bamar tetap dengan tenang dan sedikit senyum, menjawab dengan kalimat-kalimat 
sejuk dan membutuhkan penafsiran lebih lanjut dari yang mendengar. 
Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan 
Misalnya ketika ditanyakan kepadanya, berapa lama dulu dia menjadi murid untuk 
mempelajari silat yang dikuasainya, sampai kemudian dia dikenal sebagai salah 
satu pendekar besar di Payakumbuh. 
Sumber: www.ranah-minang.com/berita/559.html 
“Kalau belajar itu sejak dari ayunan sampai ke liang lahat,” ujarnya tenang, 
tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. 
Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan 
Ketika didesak terus, tuo silek yang mengaku menganut aliran silek Lintau Buo 
ini, hanya menjawab telah menerima kepandaian bersilat sejak dari datuk, bapak 
dan kemudian menurun kepada dirinya. Sedangkan mengenai kepandaian kebhatinan 
yang 

[silatindonesia] silek sentak dan pandeka

2007-04-22 Terurut Topik Ian Samsudin
SS (sahabat silat),
  sedikit profil silek minagkabau : sentak yang punya 'sasaran' (tempat 
latihan) di Wina, Austria.
  .
   
  sangat menarik soal pengertian pendekar; pandika, pandeka
   
  
  I.S 
   
  ==
  Sakabek bak Siriah, Sarumpun bak Sarai 
   
  PMG=SENTAK ini didirikan untuk menjawab, mempelajari sekaligus meneliti dan 
mempraktekkan pertanyaan pertanyaan dan usulan dari kelompok-kelompok  ataupun 
golongan-golongan manusia yang mencintai dan tertarik budaya luhur yang 
bernilai  tinggi dari  nenek moyang rang Minang. PMG=Sentak didirikan pada 
hari Senin pagi jam 07.07 Wib.Tanggal 27 Oktober 1986 di Bukittinggi Sumatera 
Barat, oleh Pandeka Mihar Walk Pangeran. 
   
  Pandeka Mihar dilahirkan pada tahun 1961 di Padang Sumatera Barat. Ibu beliau 
H.Syamsinar Isa  (dari Kamang Mudiak. Kab.Agam). Bapak beliau Zabir Tuanku Rajo 
(dari Kurai Bukittinggi). Pandeka Mihar sejak tahun 1989 mengembangkan  
PMG=SENTAK di Europe yang berpusatkan di Vienna, Austria. Perkembangan latihan 
di Europe sangat pesat. 
   
  Sekali dalam satu tahun beberapa orang Anak sasian/murid - murid, pelatih dan 
kerapatan Pendekar dan Pandeka mengadakan mandabiah ayam (mandarahi 
galanggang) ke tanah leluhur Minang Kabau. 
   
   
  Silek-Galuik-Pandeka.
Nan mudo basintak naiak, nan tuo basintak turun.basilek dipangka pisau,bagaluik 
diujuang karih 
   
  Sudah kebiasan (adaik) dari rang Minang mempelajari dan memberikan yang 
dipelajarinya kepada orang yang membutuhkannya (Anak sasian). 
   
  Bermacam ragam Silek yang ada diranah Minang apalagi sejak tahun 1948 adanya 
Ikatan Pentjak silat Seluruh Indonesia yang disingkat IPSSI. Pada tahun 1950 
melakukan perubahan nama menjadi Ikatan Pentjak Silat Indonesia (IPSI).Setelah 
ejaan Indonesia disempurnakan (mulai 17 Agustus 1972) tulisan Pentjak menjadi 
Pencak.
   
  Tetapi tidak semua Silek atau Galuik menjadi anggota wadah yang disebut 
diatas, karena banyak Sasaran (nama tempat berlatih memperdalam ilmu bela diri, 
seni dan mempelajari adat dalam Baso Minang) yang tidak mempunyai anggota 
tetap, mereka tidak mau gerakannya dilihat orang (jauah dari galanggang mato 
rang banyak ). Bukan takut dicuri gerakannya, tapi disitulah keampuhan 
Galuik/Silek  rang minang, Garik rasio (Gerak rahasia), semakin rahasia garakan 
silek tersebut, semakin berbahaya hasilnya (makanannya). 
   
  Di Minang kabau Gerak berarti Garik,Garak berarti Naluri.(tau digarak jo 
garik, tau diangin nan bakisa). Karena sangat berbahayanya Galuik atau Silek 
ini. Pandeka(Panggilan penghormatan terhadap guru beladiri Minang Kabau) harus 
pandai mengobati Anak sasian (Panggilan penghormatan kepada murid yang belajar 
beladiri Minang Kabau). kalau terjadi kecelakaan dalam melakukan latihan, jadi 
banyak Pandeka adalah dukun pengobatan dan juga memberikan pandangan hidup 
kepada Anak sasian. 
   
  Beberapa ahli sejarah mencoba  meneliti pengertian kata Pandeka, beberapa 
dari mereka itu menyatakan kata Pandeka berasal dari bahasa sangskerta yang 
kira kira Andhika yang berarti orang pandai yang di teladani, dalam baso 
(bahasa) Minang berarti pandai aka , yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah 
orang mempunyai kelebihan dalam mengelola hidup, orang yang mempunyai ilmu 
filsafat yang tinggi yang dia pelajari dari alam dan lingkungan sekitarnya. 
   
  Bertolak dari hal tersebut diatas, maka Silek/galuik mempunyai nama-nama dari 
alam sekitarnya, seperti nama-binatang yang perkasa dan keahliannya untuk 
mempertahankan kehidupannya, dari musuh-musuhnya dan tantangan alam sekitarnya: 
Kuciang Bagaluk, Harimau Bagaluik, Galuik Harimau Tingkih, Silek Buayo lalok, 
Silek Katapiak Balam balago, Silek Alang Ponggongan, Silek arak kabau gadang, 
Silek Gajah badorong. 
   
  Dilihat dari Waktu/masa berdirinya(ditemukannya): Silek tuo, Silek baru,Silek 
lamo. 
   
  Dilihat dari Jenis kelamin: Silek... Nan jantan, Silek nan 
Batino. 
   
  Dilihat dari Kedudukan dalam Kerajaan Minangkabau: Silek Dubalang (Hulu 
Balang), Silek Pangeran, Silek Rajo, Silek Istano. 
   
  Dilihat dari nama Penemu atau orang-orang yang terkenal: Silek Tuanku nan 
Rentjeh, Silek Malin Marajo, Silek Pakiah rabun, Silek Pandeka Uma, Silek Siku 
Mak Raih. 
   
  Dilihat dari dari tempat/alam Silek itu ditemukan: Silek Sunua, Silek Pauah, 
Silek Lintau, Silek Kamang Tuo, Silek Minang, Silek Koto Anau, Silek Pasia, 
Silek Sungai Patai,  Silek Sungai Pagu, Silek Batumandi. 
   
  Dilihat dari keadaan Alam: Silek Gadang, Silek Pasia, Silek Gunuang, Silek 
Batu Biaro, Silek Rimbo Tingkalak. 
   
  Dilihat dari keampuhan Gerakannyanya: Starlak, Kumango, Sentak Tuo,Gayuang 
salacuik, Luncua.
   
  Dilihat dari Tumbuh-tumbuhan: Silek Sawi, Silek Ulu kayu, Silek Talang, Silek 
Baringin sati, Silek Batuang sarauik. 
   
  Dilihat dari makanan yang ada di Minangkabau: Silek Puluik, Silek Gulo-gulo 
tare. 
   
  Begitu Juga nama-nama gerakan, para Nenek moyang rang Minangkabau memberikan 
nama nama dari lingkungan 

[silatindonesia] serba serbi kujang (2)

2007-04-12 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat Silat,
   
  mari kita coba gali soal kujang ini...
   
  tabik,
  Ian S
  ==
  Simbol Kejataman dan Daya Kritis Pola Pikir
Kujang Senjata Khas Jawa Barat 
  http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/24/kaa04.htm 
   
  HAMPIR sebagian besar masyarakat Jawa Barat mengenal Kujang. Namun, tak 
banyak dari mereka yang dapat mengetahui secara mendalam latar sejarah ataupun 
simbol di balik Kujang. Kujang hanya dikenal sebatas sejenis senjata khas Sunda 
dengan bentuk yang meruncing. Selebihnya mungkin, Kujang hanya dikenal sebagai 
lambang pemerintah Provinsi Jawa Barat.
   
  
Senjata tradisional khas Jawa Barat Kujang.*
  Bukan itu saja, meski masyarakat Jawa Barat meyakini Kujang sebagai simbol 
dari sebuah kebesaran masyarakat Sunda dan cenderung dipandang memiliki 
kekuatan magis, tak banyak literatur yang memberi penjelasan tentang perkakas 
ini. Beruntunglah, SundaNet.com sebagai satu-satunya portal kesundaan yang 
cukup eksis dapat memberikan informasi tersebut. 
  Sehingga keterbatasan mengenai informasi tersebut dapat dijembatani oleh 
sebuah ruang maya yang tak lagi berbatas ruang dan waktu. 
   
  Lambang Jawa Barat
   
  Kujang menurut SundaNet.com adalah sebuah senjata unik baik dari segi bentuk 
maupun kesejarahannya. Kujang secara umum telah diakui sebagai milik asli 
Sunda. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, 
hiasan, ataupun cindera mata. Lebih dari itu Kujang adalah lambang Pemerintah 
Daerah Tingkat I Jawa Barat. Apa sebenarnya yang istimewa dari Kujang? Mengapa 
ia dikesankan sakral dan memiliki daya magis? Mengapa Jawa Barat memilih Kujang 
sebagai lambang dan bukan benda lain? Beberapa pertanyaan itu menarik untuk 
dikaji lebih jauh. Walau tak banyak sumber (literatur) yang dapat memberikan 
informasi tentang itu.
   
  Meski demikian, data ataupun informasi tentang Kujang beberapa di 
  antaranya tercantum dalam Pantun Bogor, Wawacan Terah Pasundan, Keris and 
Other Weapon of Indonesia, termasuk sumber-sumber lisan di wilayah Bandung, 
Sukabumi, Panjalu (Ciamis), Sumedang, Cirebon, dan Garut. 
   
  Data tertulis lainnya dapat diperoleh dari Anis Djatisunda, seorang peneliti 
lapangan ahli Kanekes yang tinggal di Sukabumi. Anis telah menyusun makalah 
(1996) berjudul Kujang Menurut Berita Pantun Bogor yang disiapkannya untuk 
sebuah gatrasawala mengenai kujang tetapi batal dilaksanakan. Keterangan lain 
dapat diperoleh dari buku Wacana Nonoman Terah Pasundan karangan Kadar Rohmat 
dan H.S. Ranggawulya. Data ini diperoleh dari buku Keris and Orther Weapons of 
Indonesia karangan Mubirman, Profil Propinsi Republik Indonesia (Jawa Barat), 
dan Pengabdian DPRD DT. I Jabar yang ketiganya ditemukan di perpustakaan Pemda 
Jabar. 
   
  Sementara brosur dari Gosali Pamor Siliwangi pimpinan Bayu S. Hidayat dapat 
menjadi pelengkap, sebab perajin Tosan Aji adalah seorang yang secara sadar 
berniat melestarikan kujang sebagai cindera mata yang berkelas. Dari tulisan 
Baju diperoleh informasi mengenai teknik pembuatan kujang yang sudah 
menggunakan teknologi muktahir. 
   
  Tajam dan kritis
   
  Bila merujuk pada uraian SundaNet.com, maka dapat ditarik satu benang merah 
bahwa Kujang merupakan sebuah perkakas yang notabene mereflesikan ketajaman dan 
daya kritis dalam kehidupan. Utamanya pada saat diterapkan sebagai lambang Jawa 
Barat, Kujang menjadi sebuah simbol bahwa masyarakat Jawa Barat (Sunda) adalah 
masyarakat yang juga tajam dan kritis dalam memandang dan menjalani setiap 
perjalanan kehidupannya. 
   
  Melihat pada bentuk, fungsi, dan sertifikasi para pemakai alat ini, 
membuktikan Kujang bukanlah semata-mata perkakas biasa. Tetapi sebuah senjata 
khas yang peruntukannya hanya digunakan oleh orang-orang tertentu dengan 
kriteria-kriteria tertentu. Alih-alih demikian, maka dapat ditafsirkan, bahwa 
masyarakat Jawa Barat dengan Kujang sebagai pelambangnya adalah sebuah 
masyarakat yang gagah berani, dan bukan orang sembarangan ataupun orang 
kebanyakan. Baik itu dalam karakter individu maupun kolektif masyarakat 
Kesundaan. Seperti yang terkandung dalam filosofi pangadegna.
  Bukan itu saja, dengan Kujang sebagai pelambang, masyarakat Sunda 
  maupun masyarakat internasional lainnya dapat mengetahui sebuah alur 
penelusuran sejarah tentang kerajaan Pajajaran. Seperti dalam tulisan-tulisan 
tentang Kujang yang menyuratkan ataupun menyiratkan tentang itu. Sebuah jalan 
yang tentu saja memerlukan penguatan, dukungan, serta analisis terhadap 
sumber-sumber lainnya tentang Kujang. Sehingga lewat Kujang tergerak semacam 
upaya penelusuran asal usul. Terlebih Kujang tidak saja dikenal sebagai senjata 
khas Sunda ataupun cindera mata 
  dari sebuah gift shop yang dibeli saat meninggalkan Parahyangan tetapi juga 
sebuah lambang masyarakat bernama Jawa Barat. Lambang Masyarakat Sunda. 
   
  Kelompok Tertentu
   
  Sekalipun Kujang identik dengan keberadaan kerajaan Pajajaran pada masa 
silam, namun berita Pantun Bogor (PB) tidak menjelaskan 

[silatindonesia] serba serbi kujang (3)

2007-04-12 Terurut Topik Ian Samsudin
Kujang--the Talismanic Sickle   http://www.indotalisman.com/Kujang.html 
There is a unique weapon that originates in Western Java, in the Pasundan 
(Sundanese) region. This weapon is called kujang, (pron. koo-jaang.) 
Lacking the proper English equivalent for this we have used the term, sickle, 
eventhough its form somewhat deviates from the true shape of a sickle. Neither 
does it resemble the scimitar which curves convexly. In Indonesian a sickle 
is actually called chelurit. The Javanese living in the eastern half of the 
Java island refers to the kujang as kudi. To those who are uninformed, the 
indigenous people of the island of Java are not all Javanese. The western 
part of the island is populated by a major ethnic group called Sundanese. The 
kujang is the sole monument of the city of Bogor here in Indonesia.  The 
kujang is filled with mysteries. It is said that it carries within its form a 
magickal force with a mystical purpose. Embodied within its
 original figure lied the philosophy of the ancient Sundanese with its Hindu 
heritage. It is evident from the foregoing that this mystic blade was created 
to be more of a talisman, a symbolical objet d'art, rather than a weapon. This 
is especially so regarded in contemporary times.  The original creation of 
the kujang was actually inspired by a utensil used in farming. This utensil was 
widely used in the 4th to 7th centuries AD. The newly created kujang differed 
slightly from the tilling implements fashioned by the famed blacksmiths, Mpu 
Windusarpo, Mpu Ramayadi, and Mpu Mercukundo, as can be seen in the local 
museums. It was only in the 9th to 12th century that the form of the kujang 
took the shape that we are so familiar with today. In the year 1170 there was a 
change in the kujang. Its value as an amulet or talisman was gradually being 
recognized by the rulers and nobilities of the Pajajaran Makukuhan kingdom, 
especially during the reign of Prabu Kudo Lalean. During
 one of his spiritual retreats, Kudo Lalean was instructed through a psychic 
vision to re-design the form of the kujang to conform to the shape of the 
island of Djawa Dwipa, as Java was called in those days. Immediately the 
sovereign king commissioned the royal blacksmith, Mpu Windu Supo, to fashion 
the blade seen in his vision. It was to become a weapon embodying mystical 
qualities and a spiritual philosophy; a magickal object, unique in its design, 
one that future generations would always associate with the Pajajaran Makukuhan 
kingdom.   After a period of meditation, Mpu Windu Supo confirmed the vision of 
Kudo Lalean and commenced with the fashioning of a prototype of the Kujang. It 
was to have two prominent characteristics: the shape of the island of Java and 
three holes or round notches somewhere in the blade.  Constructing the 
kujang blade into the shape of Java was interpreted to mean the ideal of 
unification of all the petty kingdoms of Java into a single
 empire, headed by the Makukuhan king. The three holes or round notches was to 
represent the Trimurti, or the three aspects of the godhead of the Hindu 
religion, of which Kudo Lalean was a devoted votary. The three aspects or gods 
referred to are Brahma, Vishnu, and Shiva. The Hindu trinity was also 
represented by the three major kingdoms of that era, respectively, the kingdom 
of Pengging Wiraradya, located in the east of Java; the kingdom of Kambang 
Putih, located north-east of the island; and the kingdom of Pajajaran 
Makukuhan, located in the west..  The shape of the kunjang evolved further 
in later generations. Different models appeared. When the influence of Islam 
grew upon the masses, the kujang was re-shaped to resemble the Arabic letter 
Syin. This was largely the stratagem of the sovereign of the Pasundan region, 
Prabu Kian Santang, who was anxious to convert the populace to Islam.  
Knowing that the kujang embodied the Hindu philosophy and religion of the
 existing culture, the muslim rulers, imams and teachers, anxious to propagate 
Islam and dessiminate its doctrines, re-modeled the kujang to represent the 
basis of their religion. Syin is the first letter of the syahadat verse of 
which one testifies to the witnessing of the sole God and the Prophet Muhammad 
(blessed in his name) as the messenger. By reciting the syahadat verse, one is 
automatically converted to Islam. The modification of the kujang broadened the 
area of the blade which geographically corresponds to the Pasundan or western 
region of Java to conform to the shape of the letter Syin. The newly-designed 
kujang was supposed to remind the possessor of the object of his allegiance to 
Islam and to the obedience of its teachings. Five holes or round notches in the 
kujang replaced the three of the Trimurti. They represented the five pillars of 
Islam.  With the influence of the Islamic religion, some kujang models 
portray the inter-blending of the two basic styles
 as designed by Prabu Kudo 

[silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia

2007-04-11 Terurut Topik Ian Samsudin
Dear S S (sahabat Silat,
   
  Ayo kita olahraga PENCAK SILAT,
   
  tabik,
  I.S
  ==
   
  Diambil dari www.kompas.co.id  hari Rabu, 11 April 2007
   
   
  Pintar, Bahagia dengan OlahragaJohn Locke Filsuf Inggris
  Pikiran yang sehat dalam jiwa yang sehat, itu penjelasan ringkas tapi 
sepenuhnya tentang keadaan bahagia di dunia.  Anjuran untuk berolahraga 
kini semakin sering diberikan oleh para dokter ketika pasien-pasien yang 
kegemukan atau punya risiko terserang penyakit datang menemuinya. Anjuran 
serupa juga rutin dan standar diberikan kepada karyawan perusahaan tatkala 
hasil medical check-up dibahas oleh dokter yang menyelia aktivitas periodik 
ini.  Namun, satu hal yang serta-merta hinggap dalam benak kita pada 
umumnya ketika menerima anjuran semacam itu adalah bahwa olahraga akan membuat 
kita jauh dari penyakit, atau setidaknya membuat badan kita bugar. Penelitian 
mutakhir ternyata menemukan bahwa olahraga juga membuat pikiran jadi terang dan 
pelakunya jadi lebih pintar. Laporan sampul Newsweek (9/4) pekan silam mengupas 
hal ini meskipun sebenarnya kita sudah lama mendengar semboyan mens sana in 
corpore sano yang berarti dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
 sehat. (Lengkapnya adalah Orandum est ut sit mens sana in corpore sano, yang 
artinya Hendaknya engkau berdoa agar ada jiwa yang sehat di dalam badan yang 
sehat. Juvenalis, Sat. 10, 356. Proverbia Latina, Marwoto  Witdarmono)  
Kini, semakin diyakinkan bahwa olahraga bermanfaat lebih daripada sekadar 
membangun otot dan membantu mencegah penyakit jantung. Olahraga, menurut sains 
mutakhir, juga meningkatkan daya otak dan boleh jadi memberi harapan baru dalam 
melawan penyakit semacam alzheimer.   Charles Hillman, ahli di Laboratorium 
Ilmu Saraf dan Kinesiologi Universitas Illinois, AS, semula tertarik untuk 
mengetahui apakah ada kaitan yang vital antara aktivitas fisik dan otak.   
Penelitian terhadap 259 siswa ternyata membuktikan hal itu. Mereka yang punya 
tubuh paling bugar adalah juga yang punya otak paling bugar.   Penelitian yang 
baru akan terbit beberapa waktu mendatang ini mungkin belum meyakinkan kalau 
berdiri sendiri. Tetapi, dalam sains dewasa ini juga sedang
 tumbuh gerakan yang memperlihatkan bahwa olahraga bisa membuat orang lebih 
pintar.  Agar bisa sampai pada kesimpulan olahraga membuat orang pintar, 
ilmuwan telah meneliti keadaan otak manusia, melihat pertumbuhan sel saraf baru 
pada orang yang melakukan aerobik selama tiga bulan. Ilmuwan lainnya ada yang 
melihat bahwa olahraga teratur membuat sel-sel saraf tua membentuk jejaring 
(web) rapat dan saling terhubung sehingga membuat otak berjalan lebih cepat dan 
lebih efisien. Lainnya lagi menemukan bahwa aktivitas fisik juga bisa 
menghalangi munculnya penyakit alzheimer dan gangguan kognitif lainnya.   
Dengan penemuan seperti itu, banyak yang lalu teringat kembali pada tradisi 
Yunani kuno, yang menegaskan bahwa kebugaran itu hampir sama penting dengan 
belajar. Ahli jiwa dari Universitas Harvard, John Ratey, menyatakan bahwa 
orang Yunani meyakini koneksi pikiran-tubuh, dan peneliti Barat pun sudah 
lama memegang faham seperti ini, yakni aerobik membantu jantung memompa
 lebih banyak darah ke otak dan juga ke bagian tubuh yang lain. Lebih banyak 
darah berarti lebih banyak oksigen, dan karena itu sel-sel otak pun mendapat 
makanan lebih baik.   Orang rupanya lambat mengetahui, olahraga benar-benar 
bisa memengaruhi kemampuan belajar (kognisi).  Juga bahagia  Dalam 
penelitian lainnya, sekitar 300 tahun setelah masa John Locke, para ahli juga 
melihat kaitan antara sehat tubuh dan pikiran, dan melihat keduanya secara 
konseptual identik.   Seperti disinggung oleh Michael Craig Miller dari Harvard 
Medical School di Newsweek, sebenarnya sudah beberapa dekade terakhir orang 
mengetahui satu efek olahraga pada otak, yakni endorfin tinggi, yang membuat 
kita merasakan nyaman selama dan setelah olahraga. Tetapi, belum lama ini 
ilmuwan menemukan beberapa efek lain yang lebih bertahan lama di otak. Olahraga 
teratur memperbaiki suasana hati, mengurangi kecemasan, memperbaiki tidur, 
memperbaiki daya tahan ketika menghadapi stres, dan meningkatkan
 harga diri.  Semua manfaat tersebut tidak datang karena Anda melihat 
adanya penyusutan di sekitar pinggang, tulis Miller. Yang benar, hal itu muncul 
karena perubahan di kepala yang dipicu oleh olahraga.   Proses-proses biologi 
yang penting ini—yang merupakan hal pokok dalam adaptasi dan 
pembelajaran—cenderung melambat dengan usia, juga kalau ada stres, atau setelah 
ada cedera otak, atau ketika sedang depresi. Olahraga, menurut Miller, bisa 
membuat proses tadi meningkat lagi.   Selain menyediakan zat penangkal stres 
dan penuaan, olahraga juga menjadi obat antidepresi yang baik, layaknya obat 
atau psikoterapi.  Perlu motivasi   Topik semacam ini sebetulnya bukan hal 
yang baru karena jurnal ilmiah ataupun bacaan populer banyak yang mengupasnya. 
Boleh jadi tujuan 

Re: [silatindonesia] Musik pengiring silat, ada yang punya?

2007-04-09 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat Silat Andika,
   
  Ada kaset silat yang dikeluarkan oleh Paglipur di jual di Padepokan Silat 
Taman Mini, 
  datang saja ke counter penjualan souvenir di padepokan, letaknya di depan 
hotel padepokan..semoga tau tempatnya,kalo gak ya tanya aja ke orang di 
padepokan, pasti pada tau he he..
   
  Kemaren sih aku masih liat kaset itu masih ada. Pake gaya sunda dengan tepak 
(tilu,dll)dan peleredan...
   
  Kita juga masih miskin tuh untuk musik pengiring silat baik yang dari sunda 
maupun minang (pake saluang)...di jakarta juga sulit banget nyari kaset apalagi 
CD yang beginian..
  Kali ja kita juga perlu bikin koleksi untuk gendang pencak, ato musik 
pengiring silat baik dari tradisi jabar (sunda) maupun padangmeningat bahwa 
tidak semua aliran silat punya silat seni ato pake musik pengiring...
  Kalo betawi pake tanjidor ya? mm kasetnya aku belum liat tuh..ato kapan2 kita 
nonton ato bikin acara bareng kelompok musiknya Babe Ali Sabeni :)
   
  selamat berburu ...
   
  Ian S
  

Andika Priyandana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Ass. sesepuh, teman2, para pendekar, dan semuanya yang bercokol di 
milis ini. Saya saat ini sedang mencoba bereksperimen untuk mengiringi latihan 
silat yang biasanya saya/teman2 lakukan dengan musik khas silat tradisional. 
Siapa tau latihan bisa menjadi lebih bersemangat. Nahh, masalahnya saya dan 
mencoba mencari kasetnya ke Aquarius dan ke toko kaset yang lain belum saya 
temukan. Yang ada kaset musik khas Sunda (salah satu favorit saya). 
Karenanya,adakah di antara teman2 semua yang punya rekaman kaset musik 
pengiring silat. Segala mcam biaya (biaya beli kaset, biaya ngopi kaset,dll) 
akan saya ganti sepanjang masih masuk di nalar. Insya 4JJI saya akan pergi ke 
Jakarta 2 minggu lagi. Jika tiada aral melintang, saya ingin bersilaturahmi ke 
padepokan. Saya juga sekaligus akan mengambil pesanan saya jika teman2 ada yang 
menyanggupi.
Terimakasih banyak atas atensinya. Hatur nuhun
Wassalam


__ 
Inbox full of unwanted email? Get leading protection and 1GB storage with All 
New Yahoo! Mail. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Web Link Komunitas

2007-04-09 Terurut Topik Ian Samsudin
Setuju sekali Sahabat Silat Elang Terbang,
   
  Cuman ada satu persoalan kecil...
  Tolong dong dikasih tau cara bikin blog itu he he he..Maap gatek, belum 
pernah bikin sih..
  atao ada gak semacam manualnya, ato link kemana gitu yang ada cara utk bikin 
blog...
  Mungkin juga banyak rekan-rekan sahabat silat yang juga belum tau cara buat 
blog (he he..nyari temen :))..
   
  atas bantuannya daku ucapken daripada terima kasih..
   
  Ian S
  yang masih gatek bikin blog tapi mau belajar ah 
  

E l a n g [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Usulan saja, bagaimana kalu teman2 punya blog sendiri, kalau hanya 
ingin taruh foto sih khan ada www.multiply.com disitu anda bebas menaruh 
gambar, bisa nulis blog dan yang paling penting adalah bisa kolaborasi dalam 
komunitas. saat ini sudah ada beberapa multiply milik temen2 semua antara lain :

http://silatbogor.multyply.com
http://silatsilat.multyply.com
http://nagapasa.multyply.com
dll

Nah, agar blog anda bisa dikenal jangan lupa tambahkan kontak ( add kontak ke 
temen2 lainnya) dan kalau tidak salah di situs silatindonesia.com ada fasiltas 
webset link, bisa add link anda disana. ...

- Original Message - 
From: Yudhy Haryantho 
To: silatindonesia@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, April 10, 2007 8:12 AM
Subject: [silatindonesia] Re: mana lagi neh foto-fotonya

Bang Amal aku mau tuh dikirimin foto2nya, japri via email aja. Atau
kalo agak gede filenya, taro aja di http://gudangupload.com/ (jgn lupa
japri ke aku linknya), ntar aku ambil disana.

Kalo boleh, aku mau pasang juga foto2nya Bang Amal di
http://yudhy.ij.googlepages.com/fp2sti, biar tambah lengkap koleksinya.

Yudhy
http://puragabaya.blogspot.com

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalo mao setor foto2 acara kmr, kemana ya? Soalnya sy gak punya blog :p
 
 On 04/09/2007 12:26 pm, Yudhy Haryantho wrote:
  Kisawung aku juga minta ijin, foto2nya Ki Sawung aku mau taro' juga di
  http://yudhy.ij.googlepages.com/fp2sti
 
  u-d
  http://puragabaya.blogspot.com
 
  --- In silatindonesia@yahoogroups.com, saung rahsa kisawung@ wrote:
   Salam sejahtera sahabat silat semuanya...
  
   ditunggu ya hasil foto-fotonya lagi neh,
   selain aku, sudah masuk dari sahabat Yudhi..
   tob abiez juga deh fotonya lebih clean dan ada keterangannya
 
  pulak... hebat :)
 
   dan juga terima kasih atas komentar dari sahabat Elang... :)
  
   btw.. aku minta izin, kepada sahabat Yanweka, Aryanav, dan Yudhi
   izin yak mengupload foto-fotonya untuk kumasukkan di forum MA
 
  kaskus.us
 
   dengan judul thread kegiatan kaskusers di FP2STI
  
   terimakasih... dan tetap semangat
  
   salam persilatan,
  
   kisawung.
  
   Send instant messages to your online friends
 
  http://uk.messenger.yahoo.com
 
   [Non-text portions of this message have been removed]


[Non-text portions of this message have been removed]



 

   
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Wisata Budaya dan Religi Kumango

2007-04-09 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat silat, 
   
  sebuah konsep tentang wisata budaya dan religi tanah datar...
  Kapan nih kita berkunjung ke Kumango ato silek tuo hehe 
  akan dijamu oleh Uda Alda, lengkap dengan makanan padangnya :)
  tapi kumpulnya di padang ya...
   
  Eh kalo gak salah di Sumbar ada PASTI (ato apa ya namanya?)--semacan forum 
untuk silat tradisi ..
  mungkin Kang O'ong bisa menambahkan..
   
   
  salam
  Ian s
  ==
   
  Kumango:
Sebuah Alternatif Konsep Pengembangan Wisata Budaya dan Religi Di 
Kabupaten Tanah Datar 
   
   
   
  Kesadaran pentingnya pengembangan sektor Kepariwisataan sebagai salah satu 
upaya menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidaklah mudah untuk 
dilaksanakan, dan banyak faktor pendukung yang sangat menentukan 
keberhasilannya. Pemerintah daerah, masyarakat, dan juga stake holder sebagai 
pelaksana di lapangan diharapkan saling bersinergis. Dikarenakan tiga hal 
tersebut merupakan faktor penting sebagai pendukung terwujudnya keberhasilan 
kepariwisataan yang memadai. 
   
  Pertama, faktor masyarakat pendukung kebudayaan. Berangkat dari budaya 
tradisi (khususnya budaya intangible), yang menjadi bagian masyarakat sebagai 
pola budaya tradisi, apakah mereka siap mengupayakan produktifitas 
karya-karyanya sebagai daya tarik pariwisata. Kebudayaan itu hidup dan 
berkembang secara alamiah atas dasar kesadaran dan tanggungjawab masyarakat 
sendiri. 
  Kedua, kesiapan sumberdaya manusia (SDM) bidang akomodasi mengaju pada slogan 
Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan), 
apakah juga sudah dilakukan dengan benar. Mengingat akomodasi adalah merupakan 
salah satu bagian penting dalam pengembangan pariwisata. Apakah masyarakat 
perhotelan dan rumah makan serta lainnya, sumberdaya manusianya siap melayani 
wisatawan dengan slogan Sapta Pesona. 
  Ketiga, peran swasta (stake holder) pebisnis perhotelan, rumah makan, dan 
lainnya, sebagai salah satu faktor yang juga penting dalam upaya mendukung 
kepariwisataan. Apakah juga berani menghadapi tantangan saat ini. Artinya tanpa 
pemodal yang mau menanamkan investasinya pada sektor pariwisata, perhotelan, 
rumah makan, dan lainnya kepariwisataan tidak dapat berjalan semestinya. 
   
  Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan dan saling mendukung untuk 
mencapai keberhasilan pengembangan kepariwisataan. Namun, apabila 
kepariwisataan dikelola secara serius, tentunya teori tersebut sangat menunjang 
untuk diimplementasikan. 
  Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu daerah potensial sebagai daerah 
tujuan wisata. Keanekaragaman budaya baik tinggalan budaya bendawi (tangible) 
berupa peninggalan sejarah, benda cagar budaya, dan lain-lain, maupun tinggalan 
budaya non bendawi (intangible) , dan masih terus dilestarikan oleh masyarakat 
pendukungnya, serta alamnya yang indah, merupakan modal pendukung 
kepariwisataan di Kabupaten Tanah Datar. Kecenderungan diberbagai tempat 
wisata, konsep pengembangan wisata budaya belum dikelola secara menyeluruh. 
Objek yang ramai pengunjung sementara ini dianggap potensial untuk dipromosikan 
sebagai salah satu tawaran wisata yang menarik. Namun hal itu bukan 
satu-satunya cara pengembangan. Konsep pengembangan yang memadai sebaiknya 
melihat potensi yang dapat diterapkan berdasarkan kesinambungan, pemberdayaan 
masyarakat pendukungnya, dan pelestarian budayanya. 
   
  Berbicara pariwisata budaya dan religi terlebih dahulu menentukan apa yang 
bisa diangkat sebagai objek tujuan, tanpa mempengaruhi objek tersebut. Artinya, 
biarkan saja budaya masyarakat mengalir dengan sendirinya tanpa harus 
direkayasa. Apalagi dibuat instan untuk suatu kebutuhan. Itu diperlukan apabila 
budaya masyarakat sudah berjalan dengan baik, serta didukung terus menerus oleh 
masyarakat pendukungnya. Contohnya kepariwisataan di Bali. Masyarakat Bali 
melestarikan budayanya, tanpa harus direkayasa, dan sekarang sudah menjadi 
bagian dari industri pariwisata di Bali. Namun perlu diingat, bahwa Tanah Datar 
bukanlah Bali. Secara alamiah di Bali antara alam, budaya dan agama menyatu 
sebagai bentangan budaya (culture landscape) dan religi yang saling mendukung. 
Seperti tradisi ritual upacara pembakaran mayat (ngaben), prosesi tersebut 
menyatukan adat, budaya dan agama. 
   
  Pemerintah tinggal mengakomodasi keinginan masyarakat melalui berbagai 
fasilitas pendukung. Apabila ada fasilitas, juga dipikirkan suasana seperti apa 
yang diinginkan masyarakat tradisi sebagai pendukung kebudayaannya, tanpa 
meninggalkan nilai-nilai budaya. Suatu contoh di Tanah Datar, apabila 
masyarakat menghendaki dibangunnya tempat sasaran silat tradisional, kemudian 
kita juga minimal mengadaptasi bangunan diupayakan sesuai dengan kondisi yang 
dinginkan, bukan asal dibangun. 
  Melainkan bagaimana menata lingkungannya. Sehingga kita sering mendapatkan 
bangunan yang terbengkalai karena secara fungsi tidak layak dijadikan untuk 
kegiatan tersebut. Hal ini terjadi pada sebuah bangunan gelanggang atau 

[silatindonesia] Sekolah Wushu Shaolin di Indonesia

2007-04-09 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat Silat semua,
   
  Berikut ini ku-post ulang (soale dulu kalo gak salah pernah deh tapi udah 
lupa..mungkin waktu masih milis lama-silatbogor) sebuah artikel dari kompas 
yang sangat menarik tentang pembuatan sekolah wushu shaolin di Indonesia. 
Kupikir hal ini masih sangat relevan apalagi berkaitan dengan tujuan jangka 
panjang  Forum untuk merintis semacam akademi pencak silat indonesia :)
  Meningat bahwa artikel ini dibuat tahun 2004, mungkin sekarang sekolah itu 
udah jalan...ada gak yang bisa kasih update ya? 
   
  Sambil ngiri, soale Pencak Silat belum bisa bikin sekolah/akademi, kita bisa 
juga belajar banyak dari bagaimana mereka mendirikannya. Sekolah Wushu 
disponsori ini oleh PB Wushu --langsung mikir nih gimana ya dengan PB IPSI yang 
ampe sekarang juga masih kembang kempis soal dananya :(...
   
  Padahal kalo padepokan pencak silat yang luas itu kan bisa juga disulap jadi 
semacam sekolah ato akedemi pencak silat ...wah keren abis deh ...
   
  Kalo ngeliat sekolah wushu ini --yang dari smp/sma-- tidak akan heran kalo 
kedepan akan muncul banyak atlet wushu yang berkualitas...
  contoh saja jetli yang lahir dari sekolah wushu dan banyak lagi atlet di Cina 
yang lahir dan berkembang dari sekolah/akademi wushu ..bias jadi bintang pilem 
segala..
  Langsung teringat dengan atlet2 silat kita yang mulai digeser oleh Vietnam 
dan negara-negara lain...:(
   
  Mungkin bangsa kita lagi sibuk mikir gimana bisa makan hari ini dan bukan 
memajukan seni budaya kali ya..tapi kan ya ampun kan udah merdeka 50 tahun 
lebih !
   
  yah setidaknya kita masih bisa bermimpi dan senengnya kalo forum juga punya 
mimpi yang sama, ayo kita rame-rame mimpi...kali kali aja besok besok bisa 
diwujudkan dengan yayasan,dll...
   
  salam 
  Ian yang lagi demen ngimpi yang indah2 ttg pencak silat 
  ==
  diambil dari www.kompas.co.id tertanggal 14 juli 2004 
Kompas Rabu, 14 Juli 2004 
   
   
   
  Belajar Kungfu di Shaolin 
   

  ILMU bela diri dari rahib kuil Shaolin memang terkenal, bahkan melegenda di 
seluruh dunia. Sejak dahulu, bahkan sampai sekarang, banyak orang berkeinginan 
untuk menuntut ilmu kungfu di kuil ini.
   
  Sebenarnya persyaratan untuk belajar kungfu di kuil Shaolin sekarang tidak 
lagi seketat dan seberat zaman dahulu. Sekarang Anda tidak perlu lagi menjalani 
tahap-tahap pengujian keuletan niat dan hati untuk bisa diterima sebagai murid 
Shaolin seperti mengambil air dari sungai kemudian dipikul menuju kuil dan 
sebagainya seperti digambarkan dalam film-film kungfu Mandarin.
   
  Anda tinggal mendatangi pengurus kuil lalu mengutarakan keinginan untuk 
belajar kungfu atau wushu Shaolin. Namun, jangan terkejut kalau pengurus kuil 
atau orang yang ditugaskan menyambut tamu memberitahukan mengenai besarnya uang 
sekolah yang harus dibayar untuk menuntut ilmu kungfu di kuil tersebut.
  Uang sekolahnya cukup tinggi melangit bagi orang kebanyakan. Sekitar 100 
dollar AS per orang per hari! Ini belum termasuk biaya makan dan akomodasi yang 
bisa Anda pilih sendiri, hotel atau kamar apartemen di Kota Dengfeng.
   
  Seratus dollar Amerika per hari terlalu mahal dan terlalu berat bagi saya. 
Coba bayangkan, berapa ribu dollar harus saya keluarkan kalau saya belajar enam 
bulan di sana, kata Orian Lee (19) asal New York, Amerika Serikat.
  Jauh-jauh datang dari negerinya di belahan barat Bumi ke negeri Tiongkok di 
belahan timur Bumi ini, Orian Lee bermaksud menimba ilmu kungfu Shaolin. Dia 
sebetulnya sudah belajar kungfu dari sebuah sasana kungfu di Kota New York.
   
  Katanya, untuk meningkatkan kepandaiannya, semula dia memang merencanakan 
untuk menuntut ilmu kungfu di kuil Shaolin. Tetapi, terbentur biaya yang tinggi 
itu, dia kemudian memilih salah satu sekolah kungfu yang banyak terdapat di 
Kota Dengfeng.
   
  Saat ini Orian tekun menuntut ilmu kungfu di Henan Dengfeng Shaolin Epo Wushu 
College di Kota Dengfeng, sekitar 10 mil dari kuil Shaolin. Di sekolah ini dia 
membayar hanya 500 dollar AS per bulan untuk uang sekolah berikut makan (tiga 
kali sehari) dan akomodasi berupa sebuah kamar (dengan kapasitas dua tempat 
tidur untuk dua orang) di asrama sekolah tersebut.
  Dia mengambil program belajar enam bulan dan sudah bayar di muka 3.000 dollar 
AS. Orian mengakui, awal mula dia masuk di sekolah ini dia tidak bisa berbahasa 
Mandarin. Tapi, kini setelah sebulan tinggal di sekolah ini dia sudah bisa 
sedikit- sedikit berbicara Mandarin, terutama menyangkut hal keperluan 
sehari-hari. Baru-baru saya merasa stres karena tidak bisa berkomunikasi. 
Tetapi, sekarang sudah tidak lagi. Sedikit-sedikit saya sudah bisa 
berkomunikasi dengan mereka. Beberapa orang dari mereka bahkan belajar bahasa 
Inggris dari saya. Kami saling belajar- mengajari, kata Orian dengan tersenyum.
  Kota Dengfeng merupakan kota terakhir yang harus kita lalui untuk sampai di 
kuil Shaolin sehingga kota ini biasa disebut sebagai pintu gerbang menuju 
Shaolin.
   
  Kota ini berada 

Re: [silatindonesia] Liputan Singkat Pertemuan Dengan Bapak Eddy Nalapraya

2007-04-08 Terurut Topik Ian Samsudin
Sahabat Silat,
   
  Setuju dengan Mas Herman...bahwa kesolidan yang baik pada sebuah awal mesti 
dijaga ..dan memang --seperti kata Mas Eko-- dimana-mana yang sulit itu ya 
merawat ato mempertahankan sesuatu apalagi membuatnya lebih baik.
  Secara pribadi, kupikir kita perlu memberi apresiasi juga pada pada 
koordinator forum, Mas Eko, yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya, 
telah berusaha memberikan yang terbaik bagi forum, dengan dedikasinya, dengan 
kemampuannya utk mengorganisir teman-teman, memobilisasi, dengan gaya 
kepemimpianan yang khas dan dihargai oleh semua anggota, dengan tehnik 
penyampaian/presentasi yang juga menarik, dengan semangat pengorbanannya dan 
terutama keihlasannya utk mengabdi---suatu contoh yang patut diteruskan bagi 
semua anggota forum dan bakal penerusnya :)..
   Eiit ini bukan soal bikin ge- er, tapi ya kita perlu juga dong kasih 
pengahargaan pada temen-temen sendiri yang kita tahu bahwa memang itu layak dan 
sepantasnya. 
  Tentu saja untuk menjadi semacam penyemangat lagi untuk berkarya lebih baik..
   
  Kan dimana-mana suatu prestasi kelompok/team juga  tidak lepas dari figur 
pemimpin/koordinatornya yang tentu saja mendapat dukungan dari para anggotanya 
dan pihak lain.tul gak?
   
  Salut juga untuk semua anggota lainnya mulai dari Kang Iwan, Kang Kiki, Alda 
dan semuanya yang terlibat dalam silaturahmi tersebut. Tidak lupa terima kasih 
dan penghargaan yang sebesar-besarnya pada para sesepuh yang sudi hadir : Babe 
Ali Sabeni dan Bang Idjul (aliran Sabeni), Haji Aziz dan Haji Aceng (Cikalong), 
Pak Tubagus Bambang (cingkrik Goning), Pak Bambang (Margaluyu) ...semoga 
perhatian dari para sesepuh semakin menyemangati kita yang muda-muda ini untuk 
terus mengembangkan dan melestarikan pencak silat budaya bangsa ini..
   
   
  Maju terus..
  Tetap semangat (niru slogannya Kang Yanweka he he..)..
   
  salam 
  Ian S
   
  

Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dh,

Terima kasih mas atas kehadiran dan apresiasinya...memang yang terberat itu 
bukan membangunnya Mas tetapi menjaga dan merawatnya.kami harap juga rekan2 
Sahabat Silat tetapi konsisten pada pondasi moral/etika dari pendirian forum 
yaitu Independen, kekeluargaan, keikhlasan, keterbukaan, gotong royong dan 
cair...semoga hal ini dapat tetap terjagabantu2 kita ya Mas Herman...

Oh ya mengenai Elang ...coba ditebak sendiri dah dari tutur kata dan gaya 
bahasanya...he he he (sori sudah disumpah...tidak boleh membocorkan 
identitasnya...)

Hk

Eko Hadi S
Corporate Legal  Compliance
PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
Telp: 021-3916160, Ext.212 

- Original Message - 
From: Herman B 
To: silatindonesia@yahoogroups.com 
Sent: Monday, April 09, 2007 10:46 AM
Subject: Re: [silatindonesia] Liputan Singkat Pertemuan Dengan Bapak Eddy 
Nalapraya

Saya sangat salut dengan pertemuan kemaren, sebuah tim kerelawanan yang solid 
dan bekerja secara optimal pada bidang masing-masing, serta mempunyai idealisme 
yang kuat. Dan sekedar harapan untuk kedepan semoga sesuatu yang diawali dengan 
baik akan terus berjalan dengan baik dan menuju tujuan akhir dengan baik, untuk 
itu perlu dipikirkan bagaimana merawat semangat, keikhlasan ini akan terus 
langgeng seterusnya dan tidak hanya solid di awal, karena cukup banyak sebuah 
tim yang awalnya solid tetapi akhirnya timbul perpecahan. Dan semoga semua yang 
aktif dalam forum mempunyai visi dan tujuan yang sama, tidak hanya sekedar 
numpang kendaraan tapi punya niat lain. 

Mohon maaf kalau ada kata yang kurang tepat, tapi hal ini saya sampaikan dengan 
tujuan menjaga semangat dan kekompakkan tim ini. Dan mohon maaf belum bisa 
memberikan kontribusi yang berarti untuk perkembangan forum ini.

Oh ya mas Elang itu orangnya yang mana ya? karena kemaren sudah kenal dengan 
mas iwan, mas eko, mas yanweka, mas amal ikhsan, mas agus, dll 

Wassalamu'alaikum

Herman

E l a n g [EMAIL PROTECTED] wrote:
Acara kemarin lebih tepatnya silaturahmi dan Kopi darat tidak hanya dengan pak 
Eddy tapi juga dengan anggota milis lainnya, kemarin acara di hadiri kurang 
lebih sekitar 25-30 orang anggota komunitas Milis Silat Indonesia dan juga 
komunitas pencak silat Indonesia, ada juga tamu Spesial seperti Bapak Ali 
sabeni, Pak Bambang, Pak H. Aceng dan team Cikalong, Pak Bambang dari Margaluyu 
Pusat. 

Ada satu yang menarik buat saya dan mungkin kawan-kawan, pak Eddy mengatakan, 
janganlah terlalu ego / fanatik berlebihan dengan perguruan kita, saat ini saja 
seolah perguruan satu dengan perguruan lainnya bersatu, karena tujuan IPSI ( 
Ikatan pencak silat Indonesia) adalah membentuk sebuah jalinan silaturahmi, dan 
sekarang kok perguruan silat pada susah di ajak silaturahmi ( terutama 
perguruan yang merasa dirinya sudah besar) untungnya di dalam forum atau di 
dalam komunitas kita ini berusaha bagaimana membangun rasa cinta, bukan rasa 
fanatik:)

selamat dan sukses buat Kawan2 semua.

- Original Message - 
From: Eko Hadi 
To: silatindonesia@yahoogroups.com 
Sent: Monday, 

[silatindonesia] bertinju sampe mati...

2007-03-21 Terurut Topik Ian Samsudin

Gilleee juga nih olah-raga...banyak juga yang pada tewasminimal sudah 9 
orang yang dicatat oleh kompas...
  tapi masih banyak juga peminatnya dan gak pernah dilarang tuh ...
   
  Kalo silat gimana ya? pernah tau ada yang mati gak karena bertanding?dan 
gimana ya efeknya ke masyarakat?
   
  salam
  Ian 
   
   
   
  ==
  Kematian Anis Dwi Cermin Karut-marut 
http://www.kompas.co.id/ didiownload 22 maret 2007

JAKARTA, KOMPAS - Kasus kematian petinju Anis Dwi (26) setelah bertanding 
bukanlah fenomena baru dalam dunia tinju Indonesia. Musibah itu merupakan 
cermin karut-marutnya persoalan tinju profesional yang memang belum 
profesional. 
  Jujur, kita memang belum memiliki daya dukung untuk melaksanakan tinju 
profesional secara profesional. Namun, itulah kondisi nyata tinju Indonesia dan 
mungkin itu pula wajah olahraga kita dan persoalan bangsa kita, ujar dr Tommy 
Helauwet, Ketua Harian Komisi Tinju Profesional Indonesia, di Jakarta, kemarin. 
  Seperti diberitakan, Anis meninggal dunia hari Selasa (20/3), setelah lima 
hari dirawat akibat pendarahan di kepala setelah bertanding. Namun, penyebab 
kematian disebutkan bukan murni cedera otak, melainkan adanya penyakit penyerta 
lain, berupa demam berdarah. 
  Tommy yang berprofesi sebagai dokter menyebutkan, idealnya, setiap petinju 
yang masih aktif secara berkala memeriksakan kesehatan setiap tiga bulan. 
Namun, apabila tidak memungkinkan, manajer atau pelatih petinju dapat memberi 
tahu kondisi petinjunya mengenai riwayat penyakit bawaan. 
  Sangat ideal bila setiap petinju Indonesia memiliki catatan kesehatan yang 
diperbarui setiap tiga bulan. Namun, dari mana mau mencari dananya. Untuk 
bertinju saja mereka biasanya dibayar murah. Jangankan untuk membayar 
pemeriksaan kesehatan, untuk biaya latihan saja uang bayarannya tidak 
mencukupi. Kalau memang tidak mungkin, minimal pelatih atau manajer petinju 
mengatakan secara jujur kepada dokter yang memeriksa sebelum bertanding, ujar 
Tommy. 
  Ia menambahkan, pemeriksaan dokter menjelang pertandingan tidak dapat 
mendeteksi penyakit bawaan atau penyakit lain yang terdapat dalam tubuh 
petinju. Pemeriksaan biasanya bersifat umum, misalnya menyangkut tekanan darah, 
denyut nadi, kondisi tulang, bekas luka, serta bagian luar tubuh. 
  Secara terpisah, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault 
mengucapkan belasungkawa atas kematian Anis. Dia sudah meminta Badan Pengawasan 
dan Pengembangan Olahraga Profesional Indonesia dapat memperbaiki kondisi tinju 
profesional, khususnya menyangkut pemeriksaan kesehatan. 
  Bila memungkinkan, pemerintah akan membantu biaya pemeriksaan petinju. 
Namun, dalam hal ini DPR hendaknya menyetujui, ujar Adhyaksa. 
  Berdasarkan catatan Kompas, kasus kematian petinju dalam tujuh tahun terakhir 
sudah mencapai 13 orang. Badan tinju dunia WBC bahkan pernah menjatuhkan sanksi 
kepada Komisi Tinju Indonesia pada tahun 2001 akibat lima petinju Indonesia 
meninggal dunia dalam kurun 18 bulan. 
  Petinju yang meninggal dunia antara lain Dipo Saloko, John Namtilu, Muhammad 
Alfaridzi, Donny Maramis, Antonius Moses, Jack Ryan, Hengki Birah, Fadli Kasim, 
dan Anis. (SAH) 
  ===
   
   
  Petinju Anis Tewas di Jakarta 

  JAKARTA, SELASA--Petinju Anis Dwi Mulya asal Sasana Amphibi Marinir Sidoarjo 
tewas di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (RS UKI) Jakarta, Selasa. 
Nyawa petinju asal Mojokerto, Jatim berusia 27 tahun itu tidak tertolong siang 
tadi sekitar pukul 11.45 WIB setelah menjalani operasi akibat pendarahan otak 
akibat pertarungan di Gelar Tinju Indosiar kelas ringan junior (58,9kg) 
menghadapi Irvan Bone dari Sasana JK BC Jakarta di Jakarta Kamis malam (15/3).
  Dr Tunggul Marpaung, ahli bedah syaraf yang menangani Anis Dwi di ruang duka 
RS UKI mengatakan bahwa ia menemukan dua jenis pendarahan di otak Anis dan 
operasi berjalan dengan baik dan petinju tersebut sudah bisa merespon 
rangsangan setelah operasi yang dilakukan Jumat dinihari.
  Namun dr Tunggul menegaskan bahwa kematian petinju tersebut bukan karena 
kerusakan otak akibat pukulan, tetapi diakibatkan oleh trombosit yang terus 
menurun dalam tiga hari terakhir sejak operasi dilakukan.
  Pada hari ketiga, trombositnya hanya 99.000 dan terus menurun sampai saat 
meninggal. Masalahnya bukan lagi pada cedera di kepala, tapi pada trombosit 
yang terus menurun, katanya.
  Jenazah Anis diterbangkan ke Surabaya, Selasa sore untuk selanjutnya 
dimakamkan di kampung halamannya di desa Sambiroto, Kecamatan Puri, Kabupaten 
Mojokerto, Jawa Timur. (ANTARA/AWE)
   
 


 
-
Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail QA for great tips from Yahoo! Answers users.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] new member (sarana silat )

2007-03-13 Terurut Topik Ian Samsudin
Selamat bergabung Mas/Bang Khaerul...
Kalo mau latian Paseban ya bisa kontak langsung ke Mas Agus Suprayogi ini ; 
latiannya juga di Depok..
  Kalo mau latian di padepokan bisa kontak Mas Eko (cikalong) dan MAs Iwan 
(cingkrik goning)..
   
  Sedikit mengomentari : Mas Agus Suprayogi...kupikir aku setuju dengan 
pendapatnya. 
  Silat memang salah satu usaha untuk mencapai Yang Tidak Terlihat.
   
  Dari olah fisik ke olah mental ke olah rasa ke olah spiritual dan memang ilmu 
tertinggi ya pasrah atwa iklas pada Yang Maha Kuasa...sesuai tradisi/filosofi 
dan juga adat istiadatnya dimana silat itu berkembang...
   
  Memang tidak semua silat selengkap ini karena perbedaan pada penekanan, ada 
yang lebih fokus ke sport, ke beladiri, ke rohani sehingga unsur-unsur lain 
seringkali terabaikan...
   
  Ada yang pernah bilang kalo silat hanya sarana untuk mengenal DIRI SENDIRI 
supaya bisa mengenal SANG PENCIPTAmulai dari mengenal tubuh fisik, 
otot-oto, kekuatan, kecepatan, kelemahan ...trus masuk ke state of 
mind/mental..masuk lagi ke olah rasa (yang sangat dalam dan banyak variannya; 
seperti dikembangkan di cikalong pancer bumi)...menyatu dengan kesadaran alam 
semesta dan mulai pelan-pelan lebih tinggi lagi ke Sang Maha Kekuatan..
   
  Aku mulai berpikir , jangan-jangan pola ini sebenarnya juga dipakai oleh 
beladiri lain seperti Kungfu dengan kuil shoalinnya, sebagai alat untuk lebih 
dekat dengan Sang Budha, ato Karate/aikido dengan Shinto ato Zen...
  Mungkin kapan-kapan kita bisa diskusi soal yang sudah pernah ditulis oleh 
Kang O'ong tentang dimensi spiritual dalam silat...(kudu bikin thread baru nih 
) 
   
  salam
  back to work ah..
   
  Ian S
  
Agus Suprayogi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Di depok ada latihan silat tapi kalo, tapi kalo mau ikut gabung sama 
yang 
sudah ada latihannya malam minggu sekarang menjadi jam 21.00 s/d 1.00 malam 
tapi kalo mau dibuat kelas terpisah, anda mungkin bisa mengkoordinir waktu 
dengan beberapa teman2 anda yang didepok, nanti saya akn bilang sama kong 
salim mengenai waktu yang anda inginkan.

saya sedikit memberikan penjelasan mengenai latihan silat, sepertinya semua 
latihan silat itu diawali dengan latihan fisik dahulu, saya rasa tidak ada 
silat yang latihannya tanpa latihan fisik dahulu, mungkin jika ada itu 
namanya bukan silat tapi kebatinan.
setelah latihan fisik kita matang dan memadai barulah kita mempelajari 
silat halusnya, yaitu berupa olah nafas, konsentrasi, serta pengaturan rasa 
yang dikombinasikan dengan gerakan/jurus2 silat yang telah kita pelajari. 
dan puncaknya adalah ilmu ikhlas yang dimana kita tidak perlu memerlukan 
lagi yang namanya gerakan silat yang ada hanya kepasrahan kepada SANG 
PENCIPTA, dan kalo saya ceritakan contohnya mungkin terlalu panjang dan 
nanti saya bisa tidak kita kerja lagi...heee2x. Betul nggak KANG 
IWANS !!!, beberapa waktu yang lalu juga saya diskusi sama KANG IWAN 
samapai larut malam tentang hal ini shg saya lupa pulang kerumah.. heee3x.

Intinya belajar silat adalah harus SABAR, ULET, dan puncaknya adalah 
KEPASRAHAN kepada SANG PENCIPTA sehingga menumbuhkan rasa yang tinggi. 
sehingga menjadikan silat sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa tersebut.

mungkin ada yang bisa komentari lebih lanjut.

Terima Kasih

Agus Suprayogi
Sistem Informasi
PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
Telp: 021-5360409, Ext.386

At 13-03-2007 09:54 +, you wrote:

nama saya khairul. saya tau milis ini dari kompas. saya dari dulu suka
banget sama silat, dulu pernah waktu jaman smu sampai kuliah nyoba
beberapa jenis beladiri, awalnya sih saya ikut silat di sma saya. tapi
entah kenapa saya lebih prefer ke silat. saya suka kehalusan gerakannya.
btw lokasi saya didepok jawa barat. saya jadi kepikiran untuk ikut
silat lagi palagi saya jarang olah raga. dulu saya pernah ikutan sin
lam ba di ui depok tapi cuman 6 bulan, saya enggak kuat sama pola
latihannya yang menurut saya terlalu keras. disilat yang saya suka
justru pengolahan nafasnya. btw ada yang tau gak didepok perguruan
yang membuka pendaftaran. kayaknya saya mau ikutan lagi deh. tapi saya
enggak suka yang latihannya terlalu fisik. posisi saya tepatnya
dimargonda.
thx



Mengerti akan orang lain adalah pandai, mengerti akan diri sendiri adalah 
bijaksana. Menaklukkan orang lain adalah kuat tubuhnya, menaklukkan diri 
sendiri adalah kuat batinnya. Yang puas akan keadaan diri sendiri adalah 
kaya raya, yang memaksakan kehendaknya adalah orang nekat. Yang tahu akan 
kedudukannya akan berlangsung mati dalam kebenaran berarti panjang usia

Manusia utama mengerti mana yang benar, Manusia rendah mengerti mana yang 
menguntungkan dirinya. Manusia utama menyayang jiwanya, Manusia rendah 
menyayang hartanya. Manusia utama ingat akan hukuman dosa-dosanya, Manusia 
rendah ingat akan hadiah jasa-jasanya. Manusia utama mencari kesalahan diri 
sendiri, Manusia rendah mencari kesalahan orang lain.

Tiga puluh buah ruji berpusat pada poros roda di tempat yang kosonglah
terletak kegunaannya! Dengan 

Re: [silatindonesia] Diskusi Bulanan Forum

2007-03-12 Terurut Topik Ian Samsudin
Dh, 
  halo Mas Eko dan yang lainnya..
  Diskusi bulanannya jadi gak ya? mungkin butuh konfirmasi soal kepastian kapan 
dan dimananya?
   
  Thz
  Ian 

Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dh,

Rekan2 untuk bulan Maret ini diskusi bulanan Forum akan diisi oleh aliran 
Margaluyu, direncanakan tanggal 15 maret jam 19.30 WIB atau 17 Maret 2007 jam 
15.00 WIB tempatnya mungkin di Tempat Pak Kusnul lagi (Gedung Hidro 199 B Dewi 
Sartika) atau di depan Perpustakaan Padepokan Pencak Silat/nanti ditentukan 
lagi, untuk bulan depan (april) direncanakan aliran Gerak Saka/rasa tanggal 6 
April 2007, jam 9.00 WIB di Tempatnya Pak Kusnul.
Untuk bulan Mei tanggal 17 Mei 2007 Jam 9.30 WIB di tempat Pak Kusnul aliran 
Silat Timbangan-dalam tahap konfirmasi.
Untuk bulan Juni tanggal 21 Juni 2007 jam 19.30 WIB di tempat Pak Kusnul (jadi 
ngak enak nih...) aliran Tiga Berantai (Pak Achmad munawar);

itu dulu kali ya..ada usulan lain.

Hk

Eko Hadi S
Corporate Legal  Compliance
PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
Telp: 021-3916160, Ext.212 

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 
-
Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Re: Diskusi Bulanan Forum

2007-03-06 Terurut Topik Ian Samsudin
Oh iya kemaren waktu latian sabtu, 
  Mas Yudhy (iya kan kalo gak salah) cerita kalo dia ketemu dengan guru dari 
gerak gulung, baik yang di Lampung maupun yang di Bogortrus kemungkinan 
bisa juga tuh ngajak aliran gerak gulung ini untuk diskusi; mungkin bisa kontak 
ke Mas Yudhy lebih lanjut, dia bersedia untuk menbuatkan janji kapan bisa 
diskusi bareng forum dengan aliran gerak gulung ini
  Katanya sih ini aliran asli; gerak gulung yang, katanya lagi, merupakan 
cikal-bakal banyak ilmu ato aliran di khususnya Jawa Barat...tapi sangat 
tertutup dan dirahasiakan.
   
  Setuju dengan Bang Alda, mungkin kapan-kapan kita undang aliran dari Minang 
(Pak Edward Lebe-kah atau pendekar minang lainnya), untulk selingan dan 
perkenalan aliran silat tradisionilnya; selain masakan dan rumah makan padang 
yang sudah terkenal di Indonesia...:)
   
  

Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  silek minang dong.. 

kampung ane lg kena bencana nih. baru aja istano pagaruyung
terbakar, skrg kena gempa pula lagi. kenapa ya negeri ini
bencananya gak putus2.??

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dh,
 
 Rekan2 untuk bulan Maret ini diskusi bulanan Forum akan diisi oleh
aliran Margaluyu, direncanakan tanggal 15 maret jam 19.30 WIB atau 17
Maret 2007 jam 15.00 WIB tempatnya mungkin di Tempat Pak Kusnul lagi
(Gedung Hidro 199 B Dewi Sartika) atau di depan Perpustakaan Padepokan
Pencak Silat/nanti ditentukan lagi, untuk bulan depan (april)
direncanakan aliran Gerak Saka/rasa tanggal 6 April 2007, jam 9.00
WIB di Tempatnya Pak Kusnul.
 Untuk bulan Mei tanggal 17 Mei 2007 Jam 9.30 WIB di tempat Pak
Kusnul aliran Silat Timbangan-dalam tahap konfirmasi.
 Untuk bulan Juni tanggal 21 Juni 2007 jam 19.30 WIB di tempat Pak
Kusnul (jadi ngak enak nih...) aliran Tiga Berantai (Pak Achmad munawar);
 
 itu dulu kali ya..ada usulan lain.
 
 Hk
 
 Eko Hadi S
 Corporate Legal  Compliance
 PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
 Telp: 021-3916160, Ext.212 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]




 

 
-
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Re: Diskusi Bulanan Forum

2007-03-06 Terurut Topik Ian Samsudin
Oh iya kemaren waktu latian sabtu, 
  Mas Yudhy (iya kan kalo gak salah) cerita kalo dia ketemu dengan guru dari 
gerak gulung, baik yang di Lampung maupun yang di Bogortrus kemungkinan 
bisa juga tuh ngajak aliran gerak gulung ini untuk diskusi; mungkin bisa kontak 
ke Mas Yudhy lebih lanjut, dia bersedia untuk menbuatkan janji kapan bisa 
diskusi bareng forum dengan aliran gerak gulung ini
  Katanya sih ini aliran asli; gerak gulung yang, katanya lagi, merupakan 
cikal-bakal banyak ilmu ato aliran di khususnya Jawa Barat...tapi sangat 
tertutup dan dirahasiakan.
   
  Setuju dengan Bang Alda, mungkin kapan-kapan kita undang aliran dari Minang 
(Pak Edward Lebe-kah atau pendekar minang lainnya), untulk selingan dan 
perkenalan aliran silat tradisionilnya; selain masakan dan rumah makan padang 
yang sudah terkenal di Indonesia...:)
   
  

Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  silek minang dong.. 

kampung ane lg kena bencana nih. baru aja istano pagaruyung
terbakar, skrg kena gempa pula lagi. kenapa ya negeri ini
bencananya gak putus2.??

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dh,
 
 Rekan2 untuk bulan Maret ini diskusi bulanan Forum akan diisi oleh
aliran Margaluyu, direncanakan tanggal 15 maret jam 19.30 WIB atau 17
Maret 2007 jam 15.00 WIB tempatnya mungkin di Tempat Pak Kusnul lagi
(Gedung Hidro 199 B Dewi Sartika) atau di depan Perpustakaan Padepokan
Pencak Silat/nanti ditentukan lagi, untuk bulan depan (april)
direncanakan aliran Gerak Saka/rasa tanggal 6 April 2007, jam 9.00
WIB di Tempatnya Pak Kusnul.
 Untuk bulan Mei tanggal 17 Mei 2007 Jam 9.30 WIB di tempat Pak
Kusnul aliran Silat Timbangan-dalam tahap konfirmasi.
 Untuk bulan Juni tanggal 21 Juni 2007 jam 19.30 WIB di tempat Pak
Kusnul (jadi ngak enak nih...) aliran Tiga Berantai (Pak Achmad munawar);
 
 itu dulu kali ya..ada usulan lain.
 
 Hk
 
 Eko Hadi S
 Corporate Legal  Compliance
 PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk
 Telp: 021-3916160, Ext.212 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]




 

 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] Re: Sinergi 2 aliran

2007-03-06 Terurut Topik Ian Samsudin
dh,
  hua ha ha ..jadi 'tai kalong ya..guru besar dan sesepuh Iwan memang usil...:)
  Tapi sepakat dengan Mas Eko, bahwa sinergi lebih pada asas dan intinya, soal 
bentuk gerakan bisa beda. Misalnya kemaren juga di praktekkan oleh guru besar 
dan sesepuh forum kita Mas Iwan, soal isi kosong dari tangan yang bisa memukul 
dengan tangan menempel, gerakan ini banyak dipakai di cingkrik. 
  Eh ternyata memiliki kesamaan dalam hal isi yaitu ketika jurus yang biasa 
dipraktekkan pak Bambang dianalisa oleh gurubesar dan sesepuh Mas Iwan eh agak 
mirip dengan isi-kosong yang ada di cikalong. Bedanya Pak Bambang mendapatkan 
tenaga 'isi' ini dengan latihan dan pengalaman bertahun-tahun. Tidak ada 
latihan khusus soal 'rasa' ato pernafasan tapi ya lama-lama (bertahun-tahun 
cing) akan muncul dengan sendirinya 'rasa' itu.
   
  Sinergi latian memang berguna untuk melihat dan melengkapi ilmu yang 
dipelajari dengan sedikit resiko akan tercampur baur jika tidak paham akan 
esensi ato inti aliran/ilmu tsb. Benar juga kata Mas Kiki bahwa jika sedang 
latian suatu aliran maka ya yang lain dikantongi dulu, biar mateng. Kalo udah 
paham asasnya ya baru bisa digali lebih dalam. Kuatirnya bagi pemula ato yang 
belum ngerti yang terjadi cuman koleksi jurus aja,cuman kulit  tapi gak masuk 
ke inti ato asas ato isi suatu ilmi. 
  Ternyata seperti Cikalong dan aikido-nya Sensei Hakim, banyak kesamaan dalam 
hal isi/asas, dalam hal pengolahan rasa ato ki, tapi berbeda cara latihan, 
metode dan aplikasi dalam tehnik, juga filosofi (ada juga yang sama) yang jelas 
dipengaruhi oleh budaya dan adat masyarakat setempat.Tetapi jelas bisa saling 
melengkapi, menajamkan, mendalami tanpa harus kehilangan jatidiri masing-masing.
   
  Menurutku: sinergi baru dapat dilakukan jika telah paham akan isi, 
esensi,asas, inti dari suatu aliran/ilmu. Bahkan berguna untuk menguji dan 
menajamkan isi tersebut dengan aplikasi ato bentuk gerakan yang berbeda. 
  Tapi ya jelas ketika sedang latian suatu aliran ato ilmu hendaknya dicapai 
hingga inti dari aliran dan ilmu tersebut terlebih dahulu. baru kemudian 
setelah paham isi, bisa diterapkan dengan berbagai situasi yang berbeda bahkan 
dengan aliran yang berbeda sekalipun namun memiliki kesamaan dalam hal 
isi/esensi/asas.
   
  Kupikir ekperimen Mas Eko (dengan sabeni-nya) dan Mas Iwan (dengan 
cingkriknya) bisa dipahami dan sangat menarik bahkan akan saling melengkapi 
tanpa kehilangan jatidiri dari masing-masing aliran/ilmu dan bahkan bisa saling 
memperkaya dan menajamkan masing-masing aliran. Suatu ekperimen yang sangat 
tidak dianjurkan bagi pemula dan yag belum bisa mendalami suatu 
isi/esensi--don't try this at home without proper guidance...
  
salam
  Ian 
tha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  sayangnya ane udah dilarang sama sesepuh/guru besar FP2ST, kang Iwan,
utk jangan sekali2 menggabungkan taichi sama cikalong karena hasil
penggabungannya bakalan jadi..:

tai kalong... 

pesan guru besar Iwan akan selalu saya ingat dan patuhi.

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Kiki Rizki [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wah mas eko keren udah bisa menggabungkan cikalong dan sabeni untuk
 keperluan sehari hari (maksudnya latihan) sehingga bisa melengkapi.
 
 tapi saran saya mendingan simpen aja dulu mas, istilah pak azis kalo
lagi
 latihan jurus, jurus laen di sakuin dulu biar sempurna dulu
belajarnya :).
 soalnya kalau di campur lagi latihan biasanya ada saja konflik kecil
yang
 bisa terjadi antara sesama teman atau pelatih karena faktor ego
perguruan :)
 
 kalu es campur sih udah pasti enak mas...
 
 
 On 3/6/07, Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dh,
 
  Rekan2 sekedar sharing aja ya beberapa waktu yang lalu, dalam
suatu
  kesempatan latihan Sabenian dengan salah satu murid tingkatan
pemula, Bang
  Izul mematengkan lagi jurus Cina Kurung (ciri jurus ini jalan jurusnya
  berbentuk persegi empat dan biasanya untuk menghadapi musuh lebih dari
  4/dikeroyok)...jujur selama ini yang kami pelajari, belum pernah kami
  praktekan secara sungguh2 (pukul sambutpun...dilaksanakan dengan
ukuran)
  Dalam latihan tersebut Bang Izul menunjukkan aplikasi jurus cina
kurung ,
  yang lalu Bang Izul meminta kami untuk mempraktekannya dimana kami
diserang
  oleh Bang Izul sendiri dgn 1 orang murid pemulanya..ketika
mempraktekan
  kembali jurus Cina Kurung ini, dimana diperlukan ketajaman
perasaan untuk
  dapat membaca arah serangan secara bersamaan yang lebih dari 1
arah...di
  sini kami menemukan kegunaan/sinergi aliran lain yang juga sedang kami
  pelajari Cikalong dengan Sabeni (kedua aliran ini masuk
katagori aliran
  yang gerakannya cepat, lembut dan lemes), kalau pada awal dulu
latihan cina
  kurung kami masih agak bingung bagaimana merasakan kehadiran lawan
yang
  tidak kami lihat, tetapi karena sudah biasa dilatih untuk
mengandalkan rasa
  dalam cikalong, gerak lawan/arah lawan walaupun masih belum
sempurna sudah
  dapat diraba arahnya.sehingga jurus cina kurung dapat