[silatindonesia] pencak silat warnai piala dunia 2010
Dear All, diambil dari : http://bola.kompas.com/read/xml/2010/06/11/07052847/Pencak.Silat.Warnai.Piala.Dunia-4 ..silahkan me-link ke sini untuk melihat poto-potonya .. thanks == Pencak Silat Warnai Piala Dunia [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] heboh tari pendet, malaysia dan pencak silat
Dear All, heboh soal tari pendet dan malaysia yang mengusik nasionalisme kita .. ada tulisan yg unik dan menarik di bawah ini ...sedikti pedes, tajam dan menusuk; tapi ada benernya juga :)).. Supaya kontekstual..ada satu alenia yang diubah untuk konteks kita komunitas sahabat silat .. selamat ber-ibadah puasa bagi yang menjalankan ... thanks Ian == Negeri Berbudaya, Orangnya? Belum Tentu... (Share from L Saptopranolo ) Kalau kita pikir2 kembali… “Apa coba yang bisa kita banggakan menjadi orang Indonesia?” Ah, pasti langsung rasa nasionalisme Anda tersentak.. Anda merasa terhina dengan pertanyaan simple spt itu. Padahal pertanyaan wajar bukan? Yang tidak wajar, kalau Anda lantas menjawab pertanyaan itu dengan berapi – api, sok tahu, sok nasionalis, apalagi dengan emosi… Coba saja Anda berlagak seperti itu di Kedubes Negara2 Eropa ketika apply visa. Dijamin, visa anda ditolak… Padahal, mereka2 itu kalo mau datang ke Negeri ini, tak pernah ribet untuk apply visa seperti kalo kita mau datang ke Negeri mereka. Padahal, sama2 manusia berbudaya dan sama2 punya uang kan? Jujur saja, pernahkah kita merasa bahwa Negeri ini pantas untuk dibanggakan Dus, apabila Anda bertemu dengan teman2 bule, Anda dengan berapi – api menyatakan bahwa Negeri saya adalah Negeri terhebat? Apa malah anda diam – diam saja? Apalagi kalo ada orang Bule sampe bilang “What?? Indonesia? Where is it?” Anda pasti langsung lemas dan bermuka tak mau tahu, alias culun dan goblok. Bagi saya, pertanyaan seperti itu, adalah kesempatan emas untuk menohok dan mencerca si penanya.. “Did you get Geography Class when you’re in Elementary School?? “Yes. Why?” “Because, it’s stupid to ask where the fifth biggest country in the worlds is” Biasanya langsung mingkem, diam seribu basa. Kecuali kalo pengen ditohok lagi dengan kalimat pedas lainnya yang selalu saya siapkan sebelumnya. Lantas, kalo pertanyaannya saya ubah? “Apa yang bisa menunjukan kalo Anda itu orang Indonesia?” Wong nama Anda saja sudah berbau Yunani kok.. Bener kan? Siapa yg masih mau anaknya dinamai dengan Bahasa Ibu kita? Duh, kurang enak didenger, alias kurang komersil.. Wong Anda saja diminta utk mempelajari gamelan saja juga ogah kok.. Apalagi bila anda diminta belajar angklung atau bernyanyi keroncong.. Iya, memang kuno.. Wong Anda saja juga lebih suka basket daripada badminton kan? Iya, badminton sudah gak IN. Adakah Anda menguasai salah satu kesenian dari tempat Anda berasal? Gak lah!! Itu gak penting, gak bisa dipakai untuk cari uang Atau, malah Anda mencibir kalau ada teman yang kalo omong medhok karena terbiasa menggunakan bahasa ibu? Bahasanya ngapak – ngapak? Iya, lucu sekali, dan berasa aneh.. Jadi kesimpulannya juga mudah: Negeri ini memang Kuno, Gak IN, Gak penting, Lucu dan berasa aneh. Itulah citra negeri ini yang Anda bentuk… Jadi kalo Anda sekarang mau ikut2an teriak ganyang Malaysia Yang menurut cerita Media mencuri Tari Pendet, Anda seharusnya yang malu.. Bukan mereka.. Kalo saya malah bangga, Malaysia memasukan segala hal ttg Indonesia ke TV Ad mereka… Lha wong Anda tahu kalo Tari Pendet dari Indonesia juga dari Media bukan? Hahahahahaha…. Buat saya pribadi, budaya itu tidak serta merta sebuah gerakan lambaian tangan, lagu dan seni. Lebih dalam lagi, budaya itu ya the way we life, think and act in our everyday life… Terus Budaya apa yang dipunyai Negeri ini? Gak ada… Menurut saya.. Semuanya sudah mulai berubah, karena Anda – Anda semua suka budaya barat, daripada mengagumi Budaya dimana tempat anda berasal. Semuanya jadi kabur, sejak Anda merasa Kesenian daerah cukup dipelajari di SD saja, dihafalkan, syukur2 nanti keluar di Ujian. Semuanya menjadi basi, sebab Anda sendiri yang membuatnya demikian.. Padahal Budaya tidak pernah basi, yang basi adalah cara pandang Anda sendiri. Benar begitu? Anda semua cuma sok nasionalis, Toh apabila Anda2 ini dihadapkan bule2, Anda lebih suka diam kalo mereka mencaci Negeri ini… Pun kalo anda diminta menyebutkan Tarian Khas dari masing – masing daerah di Negeri ini, Anda juga gak bisa menjawab dengan benar bukan? Gak usah malu mengakuinya. . (--alenia ini ada yang dihapus dan disesuaikan oleh editor untuk komunitas sahabt silat --.. Mau tahu cara konkret mencintai budaya Indonesia ini.. Mari ikut pelatihan pencak silat setiap sabtu pagi di padepokan TMII...) Siapa mau ikut? Mungkin ada yang juga belum bisa kok… Tapi setidaknya saya tahu, bagaimana mengagumi budaya Negeri ini.. Dus mau untuk memasukannya dalam kehidupan sehari – hari. Tidak seperti Anda2 ini Yang sukanya NATO – No Action Talk Only. Alias Cangkeman melulu.. Wassalam, Agustus, 2009. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] sekolah ibingan di pamulang (liputan)
dari maenpo –silat sunda- maupun aliran lainnya yang dilakukan dengan iringan dan mengikuti irama musik tertentu. Di Jawa Barat umumnya gendang, gong, terompet dan lain sebagainya, adalah alat musik yang dominan digunakan. Ibingan bisa juga dikatakan belajar pencak silat lewat tarian, belajar tarian untuk pencak silat. (sedang berlatih ibingan) Menghaluskan Ego. Dilanjutkan oleh Pak Bambang, bahwa kita semua paham yang namanya pencak silat apalagi tradisional itu umumnya penuh dengan pukulan, tendangan, bantingan, kuncian dan lain sebagainya. Semakin lama orang berlatih maka biasanya akan semakin trampil dan mumpuni. Namun dipihak lain hal ini akan dapat menimbulkan kepercayaan diri yang meningkat lebih dari yang diharapkan bahkan cenderung berlebihan, untuk tidak dikatakan mendekati kesombongan. “kadang-kadang secara tidak sadar, ego pesilat semakin besar sejlaan dengan semakin trampilnya dia dalam beladiri”, kata Pak Bambang. Hal ini ternyata tidaklah cukup ditanggulangi hanya dengan sekedar ucapan, nasehat maupun perkataan saja. Untuk itu perlu dihaluskan budinya. Ibingan pencak adalah sarana efektif untuk menghaluskan diri pesilat sekaligus upaya untuk mengikis ego yang berlebihan itu, ungkap Pak Bambang. Apalagi sejatinya dalam pencak silat ada setidaknya 4 unsur yaitu olah fisik/raga, olah mental/rasa, beladiri dan juga seni-budaya. Kendati tidak semua perguruan pencak silat memiliki semua aspek ini. Dengan ibingan, akan dioleh aspek seni, juga rasa keindahan baik pada gerak maupun keserasian gerak dan musik; sehingga menimbulkan rasa keindahan bagi jiwa, yang selain itu menimbulkan rasa nikmat, senang, gembira dan juga riang. Dengan kata lain dengan belajar ibingan diharapkan menjadi pribadi yang rendah hati, memiliki jiwa seni yang tinggi, mencintai keindahan. Yang dengan demikian diharapkan akan mengikis agresivitas serta kecenderungan ber’ego’ besar. Di pihak lain , melestarikan ibingan adalah sebagai bentuk hormat pada pusaka leluhur yang demikian berharga ini (ibingan yang dilakukan oleh 2 orang, Yang bertopi adalah Pak Bambang Sarkoro) Tempat pelatihan ini memang diinisiatifi oleh kalangan Margaluyu dari Pamulang; namun secara resmi bisa dikatakan terpisah dari perguruan ini. Karena selain melibatkan banyak kalangan untuk terlibat dari berbagai perguruan lain dan ditujukan juga untuk kalangan secara luas yang berminat belajar ibingan; juga diadakan semacam sumbangan untuk biaya peralatan dan lain-lainnya. “Siapa saja boleh bergabung untuk belajar ibingan, kalau mau”, tegas Pak Sutisna. Jangan malu dan takut salah. Salah seorang penggendang mengatakan dalam belajar ibingan untuk tidak takut salah. Salah itu biasa dan gampang saja, kita tinggal mengulang lagi, ujar penggendang senior ini. Namanya juga sedang latihan. Memang, kita perlu mengetahui juga kaedah-kaedah dalam musik per-ibingan agar semakian mudah untuk menguasai ibingan ini. (para penggendang yang saat ini semakin sedikit Yang memiliki ketrampilan ini) Wirama Ibingan. Seperti yang pernah dituliskan oleh pelatih Margaluyu Jakarta, Mas Rama Wijaya pada situs www.sahabatsilat.com : Dalam ibingan yang umum berlaku di Jawa Barat, wirama tepak itu kita perhatikan dari ketukannya antar gong. Misalnya seperti ini; Tepak 2, maka ketukannya adalah 2 per 2 dan gong biasanya jatuh pada hitungan ke 8 atau antara tujuh menuju 8, tetapi juga bisa gong jatuh tepat pada hitungan ke 4. untuk Tepak 3, maka ketukannya adalah 3 per 3 dan gong biasanya jatuh pada hitungan ke 3 menuju 4. Sedangkan untuk Tepak Palaredan biasaya ketukannya adalah 4 per 4 dan gong biasanya jatuh pada hitungan ke 5. Jadi tinggal kita kembalikan pada silat kita, apakah geraknya 4 hitungan atau 5 hitungan tergantung pada akhir tembakannya atau sikap kembali ke sikap pasangnya.Contoh koreografi umum yang menggabungkan beberapa tepak adalah sebagai berikut; 1. Padungdung 2. Tepak Palaredan 3. Padungdung 4. Tepak 2 atau Tepak 3 5. Padungdung 6. Selesai Demikianlah yang biasa digunakan di Jawa Barat; mungkin di daerah lain memiliki kekhasannya sendiri-sendiri. Keselarasan. Mengetahui konsep ibingan bukan dengan serta merta dapat melakukan ibingan. Untuk dapat menyelaraskan antara gerak silat dan musik memang dibutuhkan pelatihan. Tidak hanya untuk mengingat ketukan namun juga untuk semakin menjiwai dan menyatukan unsur seni dan keindahan dalam diri pelakunya. Sehingga yang lahir tidak hanya sebuah tarian yang indah namun ada unsur pencak yang tidak terpisahkan: indah sekaligus kuat, lentur sekaligus bertenaga dan waspada. Seolah kita akan melihat menyatunya antara musik dan gerak/diri pesilat. Tidak lagi dua namun menyatu. Demikian indah, seni dalam pencak silat: …plak plak ..dung..plak..plak plik plak..goonggg…! Ian Samsudin Jakarta, 22 Juni 2009 (Note : untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi pada : www.margaluyu-pusat.net) [Non-text portions
[silatindonesia] Jawara rawabelong yang ngetop di Marunda
Sahabat silat :) berikut ada tulisan yang diambil dari kompas.com yaitu : http://www.kompas.com/readkotatua/xml/2009/06/06/15062886/Jawara.Rawa.Belong.yang.Beken.di.Marunda Sabtu, 6 Juni 2009 | 15:06 WIB BEBERAPA waktu lalu Pemprov DKI Jakarta menyatakan akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Marunda, Jakarta Utara. Pembangunan KEK dimaksudkan untuk meningkatkan Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Tujuannya tak lain untuk memenuhi keperluan dalam negeri – selain juga untuk eskpor – dalam beberapa bidang seperti alat telekomunikasi dan elektronik. Pelabuhan Internasional Ali Sadikin pun akan segera dibangun untuk memudahkan bongkar muat. Dari website KBN, kawasan Marunda adalah seluas 413,8 ha terletak di tepi pantai Utara Jakarta, sekitar 3 km dari Pelabuhan Tanjungpriuk, terdiri dari 118,0 ha berstatus berikat dan 287,2 ha berstatus non berikat, serta 8,6 ha berupa lahan Sarang Bango. Menyebut Marunda, teringat kampung-kampung nelayan yang tersisa yaitu Kampung Marunda Pulo dan Marunda Besar, teringat pula rumah si Pitung. Mengingat rumah si Pitung tentu teringat pula kondisi rumah penduduk di sana, teringat kondisi kawasan secara keseluruhan – sebuah kawasan wisata sejarah yang bisa lebih ditingkatkan. Akses menuju kawasan ini pun masih terbilang rumit dan sulit. Kisah “Robin Hood” Betawi ini saja, bisa jadi hal menarik tersendiri sebelum akhirnya orang penasaran untuk melihat bangunan yang diyakini sebagai rumah si Pitung di Marunda. Jawara Betawi ini hidup dari abad 19 dan punya ilmu yang tinggi yang membuat ia bisa menghilang. Si pitung juga digambarkan sebagai sosok yang tinggi besar. Tapi penuturan Tanu Trh dalam “Si Pitung, Jagoan yang Bisa Menghilang” merontokkan gambaran itu. Menurut Tanu, almarhumah ibunya pernah bercerita tentang Pitung bahwa perawakan sang jawara itu kecil dan tidak tinggi. Tampang si Pitung juga sama sekali tidak menarik perhatian orang, demikian pula sikapnya tak menunjukkan bahwa ia jagoan. Ciri khas yang betul adanya adalah sepasang cambang panjang dan tipis dengan ujung melingkar ke depan. Sang ibu bisa bercerita lantaran Pitung sering berkunjung ke rumah kakek dan nenek Tanu, tentu ketika si ibu masih belia. Dalam tulisan yang diterbitkan Intisari itu Tanu juga mengutip ibunya yang melihat sendiri bagaimana Pitung “menghilang” saat Schout van Hinne (polisi Belanda yang ditugaskan menangkap Pitung) tiba-tiba mendatangi rumah kakek nenek Tanu. Meski sudah menggeledah hingga ke dapur dan ke seluruh penjuru rumah, Pitung tak ditemukan. Begitu Hinne pergi, Pitung muncul dari arah dapur dan pamit pulang. Sementara itu Alwi Shahab, penulis buku Robin Hood Betawi mengatakan, salah satu ilmu kesaktian yang dipelajari Pitung disebut Rawa Rontek yaitu gabungan antara tarekat Islam dan jampi-jampi Betawi. Ilmu itulah, konon, yang membuat Pitung bisa menghilang atau tak terlihat oleh lawannya. Pitung akhirnya tewas oleh pelor panas kumpeni pada Oktober 1893. Bahkan bukan pelor biasa, konon Pitung tewas ditembak peluru emas van Hinne. Warga pun berkabung kehilangan jawara kelahiran Rawa Belong ini. Makamnya pun dirahasiakan oleh Belanda. Konon makam Bang Pitung ada di Pal Tujuh, Palmerah. Di Marunda juga terdapat masjid tua Al Alam. Masjid ini juga sering dikaitkan dengan Pitung. Ada yang menyebut masjid itu sebagai tempat Pitung bermain, belajar agama, belajar sembunyi dari opas dan kumpeni tapi versi lain mengatakan, Pitung hanya singgah sebentar di masjid itu. Beberapa versi mencatat, Pitung pernah tinggal baik di Kampung Marunda Pulo maupun di masjid yang jadi markas pasukan Fatahillah dan dibangun pada 1527. Adalah juragan Sero Haji Syafiuddin yang memelihara masjid di awal abad 20 sehingga masjid itu tak berubah. Sekitar 250 m dari masjid terdapat rumah panggung yang dipercaya sebagai rumah Pitung atau setidaknya sang jawara pernah menginap di sana. Versi lain menyatakan rumah itu adalah rumah juragan H Syafiuddin yang pernah dirampok oleh Pitung. Apapun kisah versi lainnya, warga memilih percaya bahwa rumah panggung itu adalah rumah si Pitung. Lantas apalagi yang bisa dilihat dan sejarah apalagi yang bisa diungkap soal Marunda, soal masjid Al Alam, juga tentang rumah panggung tadi, ditambah persoalan yang hingga kini masih melingkupi kawasan tersebut? Barangkali ajakan Komunitas Historia untuk merefleksi sejarah Jakarta di pesisir utara Jakarta, termasuk kawasan Marunda, bisa jadi alternatif liburan akhir pekan ini WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] alwi shahab dan maen pukulan
Dear All, ini hasil surfing ke 'tempetnya' Abah Alwi Shahab : http://alwishahab.wordpress.com/?s=silat terutama berkaitan dengan maen pukulan betawi. Sebagian mungkin kita pernah baca atau dipostingkan kesini, tapi bagus juga kalo dibaca ulang; sebagian sangat menarik menyoal sejarah betawi.. Yang sungguh menarik sedikit kukutipkan : - BUNG KARNO DAN JAGO BETAWI ... Bung Karno rupanya seorang pecinta pencak silat. Presiden pertama RI ini selalu menganjurkan para pemuda Indonesia menjadi ksatria bangsa, berotot kawat, bertulang besi. Karena itulah, ketika ia menerima Master Oyama di Istana Merdeka, ia meminta agar dihadapkan di depan tokoh karate Jepang itu seorang ahli silat Indonesia. Kunjungan Oyama yang telah mencapai Dan VII bertujuan agar karate bisa diterima di Indonesia. Di hadapan tamu dari Jepang, Zakaria, pemuda Betawi dari Kwitang, Jakarta Pusat, memperlihatkan teknik bermain senjata dan memecahkan batu dengan menggunakan pergelangan tangan. Jago silat ini juga menunjukkan kemahirannya memainkan senjata pisau dengan kecepatan tinggi. Atraksi ini mengundang kekaguman master karate Jepang. Ia mengatakan pada Bung Karno, Mengapa Anda memiliki pemain sebagus ini (pencak silat -red), kok pemuda-pemudinya kurang menyukai. Justru lebih suka bela diri dari Jepang?.. HARI-HARI AKHIR SI PITUNG: ...Tapi, menurut Tanu Trh dalam Intisari melukiskan berdasarkan penuturan ibunya dari cerita kakeknya, Pitung tidak sebesar dan segagah itu. Perawakannya kecil. Tampang si Pitung sama sekali tidak menarik perhatian khalayak. Sikapnya pun tidak seperti jagoan. Kulit wajahnya kehitam-hitaman, dengan ciri yang khas sepasang cambang panjang tipis, dengan ujung melingkar ke depan... == Selanjutnya silahkan meluncur kesana :); menyusul Kang Gus Man yang sering mampir dan meninggalkan jejak berupa pengetahuan yg mendalam mengenai betawi... thanks Ian [Non-text portions of this message have been removed] Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia Komunitas Pencak Silat Indonesia Forum Board:http://www.sahabatsilat.com Related Link: http://www.silatindonesia.com Post message: silatindonesia@yahoogroups.com Subscribe: [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe:[EMAIL PROTECTED] List owner: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[silatindonesia] Abah Iwan: SILAT ADALAH PERMAINAN
Dear All, ada tulisan yang bagus dan sangat menarik mengenai profil Abah Iwan (Iwan A Rachman, pengarang lagu Flamboyan dan Melati dari Jayagiri) dan kedekatannya dengan maenpo.. Bagi Iwan memukul itu bukan memukul untuk memukul, sebagaimana umumnya dipahami orang, tetapi hanya meletakkan tenaga di ujung dalam melakukan gerakan-gerakan jurus. Tak boleh ada campur tangan emosi, kata Iwan, sehingga dengan prinsip dan metoda seperti itu, sikap kejam yang dapat tumbuh secara tidak disadari menjadi terhindarkan. Oleh karena itu pula, latihan-latihan jurus seringkali diperkatakan sebagai sakujurna diurus (seluruhnya dikontrol Red). Bagi Iwan, silat semestinya membuat orang menjadi santun. Dengan itu, silat memang memiliki potensi mendidik, dan dapat dipergunakan sebagai bagian dari alat untuk membangun mentalitas anak bangsa. untuk selengkapnya silahkan kunjungi http://abahiwan.wordpress.com/2008/05/26/silat-adalah-permainan/. Sengaja tidak kucopy pastekan secara lengkap biar bisa lihat gambar-gambar atau photo Abah Iwan yang ada di artikel itu.. Mungkin Kang Yanwek berminat utk di publish di situs kita?... salam Ian S [Non-text portions of this message have been removed] -* Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia http://www.silatindonesia.com Komunitas Pencak Silat Indonesia -*Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[silatindonesia] RE: AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta (was:Latihan Cimande)
Sahabat silat, atas adanya masukan tentang tidak bisa dihubunginya no kontak HP terdahulu maka berikut ditambahkanno HP lainnya. ..Aneh juga ya, padahal Hp itu selalu aktif dan sampe saat ini kelihatannya masih baik-baik saja...mungkin sudah saatnya di-lem-biru he he he...untuk it mohon maaf bagi mereka yang telah mencoba mengkontak HP tersebut tetapi ternyata tidak bisa terhubungi... Tapi untuk no HP lain ada juga kok.. Kebetulan saat ini yang menjadi KOORDINATOR untuk pelatihan Cimande ini adalah : Sdr/bpk Alamsyah dengan No. HP : 0812-8221176; untuk email pendaftaran bisa juga ke email beliau yaitu : [EMAIL PROTECTED] Hingga saat ini yang sudah masuk ke email pendaftaran ada satu orang yang sudah mendaftar walau usianya sudah lebih dari 30 tahun dan belum pernah belajar beladiri.Tapi semangatnya itu patut kita contohi.. Untuk jumlah minimal 5 orang murid itu bisa kombinasi antara anak dan dewasa..idealnya sih masing-masing kategori ada..tapi kalo memang ada 5 orang dan itu terdiri dari anak-anak dan dewasa ya kita jalan dulu aja..atau cuman ada dewasa dulu ya ga pa pa... Alternatif lain ya kami lagi menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan cimande dari kelompok atau pihak lain yang turut juga melestarikan aliran ini; tapi tentu saja masih perlu proses...Sehingga ya biaya iuran bisa lebih ditekan.Tapi kita liat perkembangan ke depan saja.. Salam Ian S [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Re: Cimande TTKDH (was:AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta)
Salam kenal Mas/Bang/Kang/Kak/Pak Darih Hapsara Yudha, Terima kasih atas undangannya yang menarik untuk dateng ke TTKDH. Mohon maaf, kami baru tahu kalau ada TTKDH di dekat-dekat Jakarta sini; soalnya memang banyak email yang masuk ke admin www.silatindonesia.com menanyakan latihan Cimande dan sayangnya kami tidak tahu mesti menunjukkan mereka yang ingin berlatih silat cimande ke mana. Selama ini kami lebih tahu cimande dari Pak Rifai dan akhirnya, karena penasaran, kami sendiri datang ke Tarikolot; kebetulan mereka itulah yang kami kenal lebih dulu dan karena banyak permintaan hendak kami fasilitasi latihannya di Jakarta. Namun hal tersebut masih bisa kita diskusikan lebih lanjut, bagaimana baiknya. Syukurlah kalau ada undangan silaturahmi yang demikian terbuka dan hangat dari TTKDH sendiri. Insya Allah akan kami agendakan untuk bertemu dengan para sesepuh, pendekar maupun praktisi dari TTKDH..Saya sendiri mesti membicarakan dan merencanakan hal ini dengan para pengurus lainnya. Untuk itu kiranya boleh, kami mendapat kontak person (siapa gitu) dan no telpon/ HP yang bisa dihubungi untuk kontak lebih lanjut agar pertemuannya enak dan tidak direncakan lewat milist (jalur umum) ini agar tidak menganggu publik disini..Mohon agar kontak person dan no telponnya dikirin saja via email saya (japri=jalur pribadi); nanti akan saya teruskan ke koordinator forum dan sahabat silat. Satu hal lagi, sekiranya mungkin bolehkan kami diberi tahu dimana saja adanya padepokan atau tempat latihan TTKDH beserta jadwal latihannya (jam berapa), agar jika ada yang bertanya kepada kami; akan dapat kami sampaikan dengan baik dan benar.. Terima Kasih dan jabat erat untuk upaya pelestarian pencak silat tradisional agar 'pencak silat menjadi tuan di rumah sendiri dan dicintai oleh kaum mudanya'.. Salam Ian S --- On Wed, 7/2/08, Darih Hapsara Yudha [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Darih Hapsara Yudha [EMAIL PROTECTED] Subject: Balasan: RE: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta (was:Latihan Cimande) To: silatindonesia@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 2, 2008, 1:55 PM Para sahabat silat Abang abang di FP2STI yang saya hormati, Membaca topik mengenai Lat Silat Cimande ini, dengan segala kerendahan hati ijinkanlah saya menyampaikan bahwa kami mengundang sahabat silat dan abang abang saya di FP2STI berkenan untuk berkunjung di kediaman kami, yaitu PUSLITBANG Seni Budaya PS. TTKDH (Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir) yang diasuh langsung oleh sesepuh pendekar persilatan Cimande Ka Dewan Guru PS.TTKDH Ustadz H.Sugito..InsyaAlla h suatu kehormatan buat kami untuk dapat bersilahturahmi bertukar pikiran dengan para sahabat silat abang abang di FP2STI perihal perkembangan Silat Cimande di Indonesia dewasa ini dan upaya2 kami dalam melestarikan seni budaya Silat Cimande tsb kepada masyarakat.. Dan Alhamdulillah, apabila ada dari saudara2 kami yang tertarik untuk mempelajari Silat Cimande ini, kami dengan sangat senang hati mempersilahkan untuk mendaftar ke PUSLITBANG kami dan nanti akan kami sesuaikan jadwal latihan dan tempatnya dengan padepokan2 kami yang ada di JABOTABEK ini..Dan jangan khawatir kpd sdr/i kami yg ingin belajar Silat Cimande, InsyaAllah perihal biaya/iuran latihan bukan merupakan hal yang utama buat kami, karena tujuan utama kami adalah syiar untuk melestarikan mengembangkan seni budaya Cimande sbg bagian warisan budaya bangsa kita. Alamat PUSLITBANG Seni Budaya PS.TTKDH : Komp. Masjid Raya Alhuda Jl Cililitan Besar No 27C Jakarta Timur Salam Silat, D. Hapsoro O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com wrote: Sahabat silat peureuh kalau bahasa belanda nya itu boerwater untuk obat untuk mencuci mata. Betul kan O'ong Maryono La Cascade Condominium, Apt 10C 1/15 Ekamai Soi 10 Bangkok 10110 Thailand. Mobile Phone: +66819020989 E-mail:[EMAIL PROTECTED] com www.kpsnusantara. com --- On Wed, 7/2/08, Lia Muliawaty lia.muliawaty@ zyrex.com wrote: From: Lia Muliawaty lia.muliawaty@ zyrex.com Subject: RE: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta (was:Latihan Cimande) To: silatindonesia@ yahoogroups. com Cc: jens_theclimber@ yahoo.co. ie Date: Wednesday, July 2, 2008, 10:50 AM Maaf ada talek dan peureuh (nulisnya betul gak ya?) dari sesepuh Cimande == ini artinya apa yah ? talek ? peureuh ? Terima kasih, Lia M _ _ __ From: silatindonesia@ yahoogroups. com [mailto:silatindonesia@ yahoogroups. com] On Behalf Of Ian Samsudin Sent: Wednesday, July 02, 2008 10:45 AM To: silatindonesia@ yahoogroups. com Cc: jens_theclimber@ yahoo.co. ie Subject: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta (was:Latihan Cimande) Pak Umar yang mengaku tua tapi berjiwa muda :) dan Sahabat Silat sekalian, Sudah ada beberapa email yang menanyakan soal latiha Cimande ini... Setahuku di Jakarta belum ada latihannya yang resmi. Ada beberapa nama yang
Re: [silatindonesia] KELUARGA BESAR PADJADJARAN CIMANDE
Salam kenal dan hormat kepada Keluarga Besar Padjadjaran Cimande, Terima kasih atas dukungan anda demi kelangsungan pencak silat tradisional dan Cimande khusunya. Memang banyak pertanyaan yang masuk ke kami yang menanyakan pencak silat cimande khsusunya tempat latihan di Jakarta. Dan kami juga selalu, salah satunya, merekomendasikan Padjadjaran Cimande bagi yang mereka berminat (karena bertempat di Depok dan sekitarnya) untuk belajar cimande...Bahkan tidak menutup kemungkinan bagi cimande dari kelompok manapun bisa kami refer atau jadikan rujukan bagi mereka yang ingin belajar cimande; tinggal si peminat saja yang memilih dan cocok dengan yang mana. Fungsi kami lebih pada failitator dan ya semacam tempat bertanya atau penunjuk jalan, dalam hal ini. Hanya saja kadang-kadang, mereka yang bertanya menginginkan tempat latihan di jakarta. Yang selama ini belum kami ketahui keberadaannya baik dari perguruan maupun tempat latihan. Hal ini disebabkan tidak lain karena keterbatasan kami sendiri dan juga 'kurang gaul' nya saya, yang memang kurang luas wawasan ini dan juga sempit pengetahuan soal ada/tidaknya tempat latihan perguruan cimande di Jakarta dan sekitarnya. Syukurlah sekarang beberapa 'wajah ' Cimande sudah mulai kelihatan.. Sekiranya Padjadjaran Cimande telah memiliki tempat latihan di Jakarta, bolehlah diinformasikan kepada kami; agar jika ada yang bertanya bisa kami teruskan. Saya sendiri bukan praktisi cimande; bahkan mengenal silat dengan lebih dalam pun baru-baru saja (itu pun lebih banyak via keyboard, chatting dan diskusi mulut dan bukan latihan fisik mendalam) yaitu ketika bergabung di komunitas sahabat silat ini. Tapi saya sudah mendengar tentang nama besar Cimande .. Dan sangat berharap kendati ada beberapa kelompok dan pihak yang mengajarkan aliran Cimande; tali silaturhami dan juga persaudaraan hendaknya tetap menjadi jiwa kita semua. Hormat kami Ian S (salah satu pengurus FP2STI dan Komunitas Sahabat Silat) --- On Thu, 7/3/08, kelid_cimande [EMAIL PROTECTED] wrote: From: kelid_cimande [EMAIL PROTECTED] Subject: [silatindonesia] KELUARGA BESAR PADJADJARAN CIMANDE To: silatindonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, July 3, 2008, 9:42 AM Assalamu'alaikum wr. wb. Sebelumnya kami Keluarga Besar Padjadjaran Cimande mengucapkan terima kasih kepada FP2STI yang akan mengadakan pelatihan Silat Cimande, prinsipnya kami sangat mendukung acara tersebut terlepas dari manapun nara sumbernya, yang terpenting nara sumber yang akan memberikan materi silat cimande adalah nara sumber yang benar-benar mengerti apa itu cimande agar seni budaya bangsa ini tetap lestari dan tidak akan hilang di muka bumi pertiwi sehingga menjadi akuan dari bangsa-bangsa barat, yang memang mereka paham akan nilai-niali luhur yang terkandung di dalam pembelajaran silat Cimande. Hormat serta Salam kepada seluruh masyarakat pencak silat dari kami KELUARGA BESAR PADJADJARAN CIMANDE http://padjadjaranc imandepusat. blogspot. com [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta (was:Latihan Cimande)
Mbak Lia, saya sendiri belum tahu persis soal talek dan peureuh ini, soalnya belum pernah ikutan Cimande ..tapi dari penjelasan para sepuh dan juga browsing di internet sbb: (diambil dari :http://www.kpsnusantara.com/reflect/malay/Profil%20Pencak%20Silat%20Cimande.htm ) Calon murid dan kode etik (kutipan singkat dari Gema Pencak Silat Vol. 3, no. 1:20-22) Setiap calon murid Cimande yang akan mengikuti latihan terlebih dahulu harus menyatakan kesediaannya mematuhi tatacara atau etika perguruan yang amat dihormati; Selanjutnya membacakan sumpah atau janji (Patalekan Cimande) 1. Harus taat dan taqwa kepada Allah dan Rasulnya 2. Jangan melawan kepada ibu dan bapak 3. Jangan melawan kepada guru dan ratu(pemerintah) 4. Jangan berjudi dan mencuri 5. Jangan ria, takabur dan sombong 6. Jangan berbuat zinah 7. Jangan bohong dan licik 8. Jangan mabok-mabokan dan menghisap madat 9. Jangan jahil dan menganiaya sesama mahluk Tuhan 10. Jangan memetik tampa ijin, mengambil tampa minta, 11. Jangan suka iri hati dan dengki 12. Jangan suka tidak membayar hutang 13. Harus sopan santun, rendah hati dan saling harga menghargai diantara sesama manusia. 14. Berguru Cimande bukan untuk gagah-gahan , kesombongan dan ugal-ugalan tetapi untuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Patalekan Cimande dijelaskan sedemikian rupa dan diulang-ulang kepada calon murid hingga murid benar-benar memahaminya dan mematuhinya dengan dipegang tangannya oleh guru sebagai tanda kesanggupan . Berikutnya guru membacakan do'a tawasul dan meneteskan air bercampur daun sirih ke mata sang murid (di PEUREUH) tradisi ini disebut upacara keceran untuk menajamkan pandangan mata. Pada dasarnya Cimande ini berfungsi sebagai media siar agama Islam oleh karena itu ketaatan kepada Allah dan Rasulnya dengan menjalankan segala perintahnya dan menjahui larangannya merupakan syariat yang harus ditaati warga Cimande. Cimande merupakan pengisi dan pengekang nafsu hewani dan sifat-sifat lain yang dapat merugikan semua pihak. Hal ini Cimande bukan bertujuan untuk menguasai dan berkuasa atas diri manusia lainnya. Pada hakekatnya Talek Cimande adalah roh dari pencaknya, tanpa Talek Cimande, pencak Cimande ibarat mayat yang menebarkan bau busuk yang menyesakkan. == Ini tambahan sedikit dariku: Kendati sebagai media siar Islam, menurut keterangan Pak Ace sendiri, pelatihan Cimande ini terbuka juga untuk semua agama selain Islam (non-muslim) dengan tentu saja penyesuain pada 'taat dan taqwa kepada Allah sesuai agamanya masing-masing'... demikian semoga agak jelas, BTW, mbak lia berminat mau ikutan? I.S --- On Wed, 7/2/08, Lia Muliawaty [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Lia Muliawaty [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta (was:Latihan Cimande) To: silatindonesia@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, July 2, 2008, 10:50 AM Maaf ada talek dan peureuh (nulisnya betul gak ya?) dari sesepuh Cimande == ini artinya apa yah ? talek ? peureuh ? Terima kasih, Lia M _ _ __ From: silatindonesia@ yahoogroups. com [mailto:silatindonesia@ yahoogroups. com] On Behalf Of Ian Samsudin Sent: Wednesday, July 02, 2008 10:45 AM To: silatindonesia@ yahoogroups. com Cc: jens_theclimber@ yahoo.co. ie Subject: [silatindonesia] AKan Dibuka PELATIHAN CIMANDE di Jakarta (was:Latihan Cimande) Pak Umar yang mengaku tua tapi berjiwa muda :) dan Sahabat Silat sekalian, Sudah ada beberapa email yang menanyakan soal latiha Cimande ini... Setahuku di Jakarta belum ada latihannya yang resmi. Ada beberapa nama yang konon menguasai cimande yaitu Pak Rifai (PS Panca Sakti) yang bisa ditemui di Padepokan Pencak Silat TMII dan juga perguruan Pajajaran Cimande, yang berpusat di Depok pimpinan Pak Tubagus Djamhari bisa dicari via google, mereka punya blgospotnya. . Dulu, 'Sahabat Silat' pernah mengadakan diskusi terbatas soal Cimande dengan pembicara didatangkan langsung dari Tarikolot, Cimande..Dengan pembicara sesepuh dan pendekar cimande Pak Ace Sutisna.. Nah sebagai tindak lanjutnya, sebetulnya dimungkinkan untuk mengadakan pelatihan di Jakarta yang difasilitasi oleh Forum kita ini (Sahabat Silat).. Itu kalo mau lho... Saya sendiri selaku salah seorang pengurus di Forum pencinta dan pelestari silat tradisonal (FP2STI) dan juga anggota komunitas Sahabat Silat; telah berbicara dengan serius, baik dengan Pak Ace Sutisna maupun dengan anaknya (Kang Asep) tentang kemungkinan membuka pelatihan Cimande di Jakarta baik untuk dewasa maupun untuk anak-anak.. Nah kalo serius dan memang mau, kita membutuhkan setidaknya 5 orang murid untuk berlatih karena mendatangkan pelatih langsung dari Tarikolot, Cimande ..sehingga ya jangan mengecewakan pelatih yang sudah datang jauh-jauh dari sukabumi itu.. Berkaitan dengan itu, karena mendatangkan pelatih jauh-jauh tentu kita harus bertanggung jawab untuk membiayai ongkos pelatih tersebut dan juga hal-hal ..maka
Re: [silatindonesia] Re: Komunitas silat di JakTV Rabu besok
wah sayang banget... daku gak sempet menonton hciks hicks ..ada acara mendadak, padahal udah rencana mo nonton.. tulung dung liputan pandangan matanya... atawa gimana ya bisa dapetin copy-nya..ato kapan ya diputer ulang lagi di jaktv..(?) Domo Arigato Ian luri [EMAIL PROTECTED] wrote: selama nonton, ga bisa berkata-kata banyak yang bergetar didalam dada, tapi hanya bisa dirasa. Tetap SemangaT! --- SilatIndonesia [EMAIL PROTECTED] wrote: Jun 17th, 2008 | By admin | Category: Flash Info | Edit Dear Sahabat Silat Insya Allah, Liputan Komunitas pencak silat Indonesia, dan sahabat silat community akan di tayangkan pada : Hari : RABU / 18 Juni 2008 Jam : 20.30 pada menit ke 30 Menit Acara : Komunitas Kita JAKTV Jangan lupa Nonton yeee Sumber : http://silattradisi.com/id/2008/06/komunitas-sahabat-silat-di-jaktv/ [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Judoka Berlengan Buntung
Judoka Berlengan Buntung Alkisah, di sebuah kota kecil di Jepang, terdapat seorang anak yang lengan kirinya buntung, tetapi ia sangat menyukai beladiri judo, dan sudah mengikuti latihan di sebuah dojo. Selama berlatih, sang guru hanya mengajarkan satu jurus saja. Walaupun jurus itu termasuk sukar untuk dikuasai, anak ini merasa tak puas, karena ia melihat murid-murid lainnya mempelajari bermacam-macam teknik. Akhirnya setelah 6 bulan, ia tak kuasa lagi menahan kesabarannya. Lantas ia menemui sang guru; Sensei, bolehkah aku bertanya? Mengapa selama 6 bulan ini aku hanya berlatih jurus ini saja. Gurunya hanya menjawab singkat Karena engkau murid yang istimewa dan hanya jurus ini yang engkau perlukan Ia tak berani lagi bertanya dan memilih untuk berlatih dengan tekun. Semakin lama jurus itu semakin dikuasainya dan mendarah daging dalam dirinya. Tak ada seorangpun yang semahir dia dalam menggunakan jurus tsb. Setahun kemudian, sang guru menyertakan dirinya dalam kejuaran nasional di ibukota. Walaupun merasa pesimis minder, ia menuruti permintaan sang guru mereka berangkat ke ibukota. Kejuaraan dimulai. Di luar dugaannya, dengan mudah ia bisa menjatuhkan mengunci lawan-lawannya. Babak demi babak ia lalui, sampai akhirnya ia harus menghadapi juara tahun lalu di babak Final. Walau memakan waktu cukup lama dan menguras tenaganya, lagi-lagi ia berhasil memenangkan pertandingan. Dalam perjalanan pulang, sembari membahas mengevaluasi pertarungannya, sang anak melakukan Hansei ( perenungan ) bertanya kembali. Sensei, saya heran, mengapa hanya bermodal satu jurus ini saja saya bisa memenangi pertandingan. Saya masih belum mengerti ucapan Sensei dulu, apa istimewanya saya dan mengapa hanya satu jurus ini? Sang Sensei ( Guru ) tersenyum berkata; Muridku, Cara bertarung setiap orang adalah unik, tergantung dari kekuatan kelemahannya. Praktisi beladiri perlu mempelajari berbagai teknik jurus sampai akhirnya ia menemukan kekuatan kelemahannya dan akhirnya memilih teknik jurus yang sesuai, yaitu teknik2 yang memanfaatkan kekuat anya dan menutupi kekurangan atau bahkan mengubahnya sebagai kekuatan. Engkau istimewa, karena kekuranganmu sudah jelas. Sehingga tak perlu engkau menghabiskan waktu mempelajari berbagai jurus teknik yang sudah pasti tidak engkau perlukan. Dan jurus itu paling cocok bagimu, karena selain jurus tersebut salah satu jurus tersulit dalam Judo, satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah dengan mengunci lengan kirimu. == Kadang orang mengira bahwa kekurangannya merupakan hukuman, kutukan dan menyesalinya. Padahal, di dunia ini banyak sekali terdapat kemungkinan dan tak mungkin semuanya diraih. Orang-orang yg memahami kekurangannya seharusnya bisa menya dari hal2 yang mustahil ia lakukan dan tak membuang waktu percuma untuk mengejarnya. Dan orang-orang yang juara adalah orang2 yang menggunakan semaksimal kekuatannya dan juga berhasil menggunakan kelemahannya juga sebagai kekuatan. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Re: Tanya : Situs Sahabatsilat
Benar, situs kita (www.sahabatsilat.com) memang sedang dalam perbaikan... Menurut keterangan dari adminnya, sekarang lagi proses perbaikan agar mengatasi hit yang begitu besar; dan supaya web-nya tidak down..(Termasuk mo migrasi dan lain-lain, daku gak gitu paham soal teknis ini..:() Yang jelas Pendekar Keyboard pencabut nyawa dan team sudah bekerja sangat keras untuk menyelesaikan problem ini.. Kita diminta doanya agar cepat selesai ..juga kiriman 'sabar'nya, 'transfer'nya dan lain lain..:) Demikian kabar dari admin Sahabat Silat.. Thanks Ian tardjoe [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Bramantyo Prijosusilo [EMAIL PROTECTED] wrote: Sahabat silat, beberapa hari terakhir ini saya berusaha akses situs Sahabatsilat dot com selalu dibilang servernya sedang ngadat. Apa komputerku yang busuk atau memang ada persoalan di website? Terimakasih atas perhatian para juragan, Bram. saya juga mengalami hal yang sama [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [silatindonesia] Diskusi Bulanan - SILAT BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH
Tidak perlu mendaftar...Datang langsung saja kesana... TQ Ian Lia Muliawaty [EMAIL PROTECTED] wrote: Harus daftar dulu nggak ? or langsung ke tempat ? TQ, Lia M From: silatindonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of iwan setiawan Sent: Tuesday, May 13, 2008 6:26 PM To: silatindonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [silatindonesia] Diskusi Bulanan - SILAT BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH Bravo...bravo...!!! (sambil mangut-mangut tepuk tangan ) wans Bramantyo Prijosusilo [EMAIL PROTECTED] mailto:bramn4bi%40yahoo.com wrote: Menurut saya kita berterimakasih kalau ada stapsimon teletipi yang mau meliput kegiatan komunitas silat kita, artinya mereka mendukung dan membantu upaya kita membuat silat dihargai di negeri ini. --- On Tue, 5/13/08, Yanweka [EMAIL PROTECTED] mailto:yanwedya%40yahoo.co.id wrote: From: Yanweka [EMAIL PROTECTED] mailto:yanwedya%40yahoo.co.id Subject: Re: [silatindonesia] Diskusi Bulanan - SILAT BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH To: silatindonesia@yahoogroups.com mailto:silatindonesia%40yahoogroups.com Date: Tuesday, May 13, 2008, 7:18 AM JAkTV mau meliput, kegiatan komunitas bagaimana menurut anda? - Original Message - From: Alda Amtha To: silatindonesia@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, May 13, 2008 10:50 AM Subject: [silatindonesia] Diskusi Bulanan - SILAT BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH Kepada seluruh sahabat silat pencinta pencak silat silat Indonesia, Insya Allah akan diadakan Diskusi Silat Bulanan Sahabat Silat SILAT BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH pada : Hari : Selasa Tanggal : 20 Mei 2008 Pukul : 08.00 WIB - sampai selesai Tempat : Perkampungan Budaya Betawi, Situ Babakan, Jakarta Selatan Penyelenggara : Forum Pencinta Dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia(FP2STI) Silat Beksi Tradisional H.Hasbullah Kepada semuanya diharapkan partisipasi dan kehadirannya. Terima Kasih. [Non-text portions of this message have been removed] __ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] cerita dari pajampangan
GRP dulu untuk Anton wibawa, bagus tuh ceritanya... Untuk Surade sendiri selama ini yang banyak kudender lebih soal mistiknya atawa ilmu-ilmu kesaktian..atau setidaknya maenponya juga pasti bercampur dengan aji-aji sakti mandraguna.. Banyak hal yang menarik dari posting cerita dari pajampangan ini: -soal jurus lima, ehmm terakhir denger jurus lima ya dari Kisawung, salah satu pewaris sabandar...apa ada hubunganya dengan sabandar (Mama kosim?).. -(Mama Haji Ibrahim mendapatkan ilmu silatnya setelah berpuasa lalu mendapat bimbingan dari mahluk gaib (Jin) yang bernama bangkara-bangkari), nah ini versi yang menarik soal Mama Haji Ibrahim (semoga orang yg dimaksud sama); karena dalam tradisi cikalong juga disebutkan bahwa Mama Haji Ibrahim berkhalwat di gue jelebut selama beberapa tahun sebelum menyusun maenpo yang sekarang dikenal dengan cikalong. Yang tidak jelas dan tidak pernah disebut-sebut tentang 'mendapat bimbingan dari jin'..ini sungguh kontroversi dan menarik :) -tehnik napel, juga banyak dipakai di aliran rasa semacam timbangan, gerak rasa/saka, cikalong, dan lain-lain...tentu dengan kaidah yang bisa sama dan bisa beda lagi nunggu buku tentang surade ini.. thanks Ian - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Penghargaan (Award) kepada mereka yang berjasa bagi dunia pencak silat
Sahabat silat, melanjutkan diskusi betapa pentingya kita menghargai Ibu Emmy Rukmini, salah seorang sesepuh pencak silat yang masih hidup dan memberi insprasi bagi kita kaum muda ini; Kupikir lebih baik jika diskusi dibawa ke lebih luas lagi.. Dasar pemikiran a. Masih sedikit dan minim sekali penghargaan yang diberikan oleh pihak manapun (termasuk pemerintah/IPSI) bagi mereka yang memiliki jasa dan kontribusi nyata bagi kemajuan dan pelestarian pencak silat di Indonesia b. Kita memang semestinya mendorong pemerintah dan juga IPSI untuk lebih menghargai mereka yang berjasa bagi pencak silat; namun kita sebagai kaum muda sebaiknya tidak hanya menunggu pemerintah (atau IPSI ) yang entah sampai kapan akan menghargai para pelaku pencak silat di nusantara. Maka sebaiknya kita tidak menunggu. Kendati tetap kita usulkan ke pemerintah datu IPSI supaya menghargai mereka namun sebaiknya ada langkah walau 'kecil' yang kita ambil. Kita juga harus dan bisa berbuat sesuatu. Kita juga harus menghargai mereka yang memang memiliki jasa besar bagi pengembangan, kemajuan dan pelestarian pencak silat (tradisional).. c. Langkah 'kecil' ini akan menajdi besar jika didukung oleh banyak pihak termasuk pers, tokohtokoh pencak silat yang peduli, jajaran birokrasi dan lain lain. AWARD bagi mereka yang berjasa terhadap kemajuan pencak silat (tradisional) Kita ternyata bisa berbuat sesuatu (bisa melalui komunitas sahabatsilat maupun silat indonesia ataupun fourm pecinta dan pelestari pencak silat tradional) yaitu dengan memberikan AWARD (namanya apa? bisa kita pikirkan kemudian) kepada mereka yang berjasa bagi kemajuan pencak silat (tradisional) Apa bentuk AWARD-nya? tentu saja disesuaikan dengan kemampuan kita, yang notebene bukan kaum ber-uang. Bisa berbentuk vandel dan piagam penghargaan dan kalau ada biaya sekadarnya untuk pengembangan lebih lanjut. Tapi yang lebih penting semangat di dalamnya yaitu untuk lebih menghargai penggerak pencak silat dan dengan demikian diharapkan semakin menumbuhkembangkan pencak silat. Begitulah salah satu cara kita menghargai pencak silat dan para pelestarinya.Soal dana untuk ini sponsorship bisa kita maksimalkan. Siapa yang memberikan AWARD? dari komunitas pencak silat bisa dari sahabatsilat, silatindonesia atau forum pelestari pencak silat tradisional atau gabungan dari semuanya. Hal ini bisa kita pikirkan kemudian. Siapa yang menjadi Team untuk mereview bagi mereka yang dianggap pantas untuk mendapatkan Award tersebut? Dari kita semua. Lewat masukan dan diskusi di milis, di SS dan juga pertemuan copy darat. Semua anggota di SS, milis bisa mengusulkan nama dan juga alasan mengapa seorang tooh layak mendapat AWARD. Sebaiknya memang ada Tim kecil yang dibentuk untuk merumuskan hal ini dengan lebih baik. Mulai dari mana? Dari tokoh-tokoh pencak silat di Jakarta dan jawa umumnya, bisa dengan yang sudah sangat jelas jasanya seperti Pak Edy Nalaparaya, Bu Emmy Rukmini.. Kapan ? diberikan secara periodik misalnya setiap 6 bulan sekali atau setahun sekali..lebih baik lagi jika dibarengi acara lain yang bisa lebih menggerakan semangat peelstarian pencak silat.. So, ada yang menanggapi? ada yang BERANI untuk menjadi sibuk dan terlibat dalam hal pemberian AWARD ini, untuk lebih menghargai pelestari pencak silat dan budaya kita sendiri (pencak silat)?? Agar segala macam ide kita, penghargaan kita keapda budaya bangsa warisan leluhur ini tidak berhenti pada wacana saja. Salam Ian - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Sejarah SALAKA NAGARA
Sahabat Silat dan Kang Yana hasil konsultasi dengan mbah gugel...berikut sejarah salaka nagara ..semoga berguna bagi kita semua dan terutama bagi pengenalan sejarah budaya kita... Tabik, Ian S == SEJARAH SALAKA NAGARA Asal Muasal Sejarah menurut G.R. Elton dan Henry Pirenne berdasarkan studi displin ilmu yang bersumber pada ; 1.Filologi (ilmu yang mempelajari tulisan dan bahasa pada naskah-naskah kuno; daun lontar, daluwang, kertas).2. Epigraf (ilmu yang mempelajari tulisan dan bahasa kuno pada batu, kayu, logam, dikenal sebagai prasasti), 3.Arkeologi (ilmu yang mempelajari benda-benda peninggalan sejarah/artefak). Kerajaan Hindu pertama Salakanagara menurut Yoseph Iskandar dibuktikan berdasarkan literatur yang sebelumnya pernah ada. Sumber literatur berasal dari Pangeran Wangsakerta-Kasepuhan Cirebon dan bukti-bukti fisik yang ada di Pulau Panaitan serta tersebar diwilayah Gunung Pulosari. Menurut pakar sejarah Edi S. Ekajati, dalam buku Naskah Sunda (1988), Pangeran Wangsakerta pada tahun 1677 M hasil pertemuan kekeluargaan (mapulung rahi) dan musyawarah (gotraswala) menyusun naskah berseri berjumlah 47 naskah, 4 (empat) diantaranya ditemukan di Banten. Huruf yang ditulis umumnya berasal dari Bahasa Kawi (Jawa Kuno) gaya Cirebon dengan menggunakan tinta Jafaron. 4 (empat) naskah kuno Pustaka Wangsakerta tersebut yaitu : 1. Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, 2. Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadhipa 3. Pustaka Nagara Kretabhumi, 4. Pustaka Carita Parahiyangan. Dari 47 naskah Pangeran Wangsakerta tebal tiap jilid bervariasi antara 100-250 halaman, dengan isi 21 sampai 23 baris tiap halaman.Naskah kuno tersebut mencakup pengetahuan sejarah, hukum, kesehatan, dsb. Bahasa yang digunakan juga terdiri dari; Jawakuna, Melayukuna, Balikuna, dan Sundakuna. Setiap jilid karya Wangsakerta terdiri dari 3 (tiga) bagian : 1.Purwaka, 2.Uraian kisah sejarah, 3. Kolofon (sumber : ayatroehadi, 1985: 530-557) Purwaka, memberikan keterangan tentang nama naskah, parwa dan sarga, penyusun, sumber, alasan penyusunan, tujuan penyusunan, dsb. yang berkaitan dengan tanggung jawab secara ilmiah dari para penyusun. Bagian kedua, merupakan bagian isi tentang sejarah sesuai dengan jilid yang bersangkutan. Kolofon, berisi akhir penulisan jilid tersebut. Pertemuan (mapulung rahi) dan musyawarah (gotraswala) Nusantara tersebut diakomodir oleh Pangeran Wangsakerta dan dihadiri para ahli sejarah serta arkeolog dimasanya pada tahun 1677 M (1599 Saka), sebagai pengemban amanat dari Sultan Kasepuhan sebelumnya yaitu Pangeran Girilaya. Banyak karya dari berbagai penjuru nusantara tersebut disalin dan diambil isinya bahkan diserahkan kepada Sultan Cirebon, termasuk diantaranya karya Mpu Prapanca yang dibawa mahakawi dari Bali. Pertemuan dan musyawarah tersebut juga mendapat restu sangat kuat dari Susuhunan Banten (Sultan Ageng Tirtayasa) dan Susuhunan Mataram (Sultan Amangkurat II). Bukti otentik dan tradisi lisan yang diperoleh merupakan referensi sejarah yang tidak ternilai harganya. Yosep Iskandar sebagai penulis sejarah Salakanagara selain menggunakan data pustaka Wangsakerta, juga menggunakan data Sejarah Babad Banten yang ditulis oleh Hussein Djayadiningrat. Sebelumnya pakar sejarah Ayatroehadi dan Edi S Ekadjati pada tahun 2001 dalam acara Bedah Naskah Sejarah Banten di Puri Salakanagara milik Triana Syamun menyimpulkan, bahwa Kerajaan Salakanagara pernah ada di wilayah pesisir barat Pandeglang. Kerajaan tersebut dipimpin oleh Dewawarman I (130-168 M) sampai dengan IX. Terakhir merdeka hanya pada masa dinasti Dewawarman VIII (348-363 M), sebelum akhirnya takluk oleh Purnawarman raja ketiga yang perkasa (434-455M) dari Kerajaan Tarumanegara pada masa dinasti Dewawarman IX, raja terakhir Salakanagara. Kerajaan Salaka Nagara Salakanagara, berdasarkan Naskah Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta) diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara. Tokoh awal yang berkuasa di sini adalah Aki Tirem. Konon, kota inilah yang disebut Argyre oleh Ptolemeus dalam tahun 150, terletak di daerah Teluk Lada Pandeglang. Raja pertama Salakanagara bernama Dewawarman yang berasal dari India. Ia mula-mula menjadi duta negaranya (India) di Pulau Jawa. Kemudian Dewawarman menjadi menantu Aki Tirem atau Sang Aki Luhurmulya. Istrinya atau anak Aki Tirem bernama Pohaci Larasati. Saat menjadi raja Salakanagara, Dewawarman I ini dinobatkan dengan nama Prabhu Dharmalokapala Dewawarman Haji Raksagapurasagara. Rajatapura adalah ibukota Salakanagara yang hingga tahun 363 menjadi pusat pemerintahan Raja-Raja Dewawarman (dari Dewawarman I - VIII). Sementara Jayasingawarman pendiri Tarumanagara adalah menantu Raja Dewawarman VIII. Ia sendiri seorang
[silatindonesia] OOT; Setiap langkah adalah anugerah
Para Sahabat Silat, sedikit renungan biar semakin menyadari langkah hidup kita...terutama sebagai praktisi beladiri atau pendekar.. tabik Ian S == Setiap Langkah adalah Anugerah Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana , ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor. Melakukan apa ? tanya Ralph. Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ? desak sang professor. Oh, kata Ralph, selama perang . Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal. Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam . Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya. Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya ... Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain. Nilai manusia ... tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup. Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan. Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT ... Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini. Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri.. - You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total Access, No Cost. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Pitung
Mantafff.. Jadi pitung itu nama kelompok yaitu kelompok tujuh.. Dan nama asli pitung adalah alamsyah (harap dibedakan dengan alamsayah si sarung kampret ya..ini beda alam :) he he ).. lanjut mang diskusi dan pengkajiannya... Trus ilmi silat yang dimainkan si pitung apa ya, Kang Amal?.. tabik, I.S amal [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo soal pistol, dari catatan Belanda disebutkan, pitung memperolehnya dari demang atau opas atau orang kaya yang dirampok atau dibunuhnya. Ketika merampok ia juga tidak segan2 melukai korbannya dengan tembakan. Soal keturunan Tinghoa, memang ada yg berpendapat demikian spt budayawan Betawi Ridwan Saidi. Hal ini masuk akal mengingat etnis Tionghoa di betawi punya sejarah panjang ketidaksukaan dan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Selain itu, masyarakat Cina di Batavia, sesuai dengan studi sejarawan Lance Castle, didominasi Cina peranakan yg beragama Islam dan hidup berbaur dgn pribumi d wilayah udik (Omnelanden) di luar tembok benteng Batavia. Tetapi catatan Belanda menyebut pitung adalah seorang pribumi. Bisa jadi kawan-kawan si pitunglah yng merupakan keturunan Tinghoa (seperti Dji-ih). Nama Pitung sendiri bukan nama Tionghoa, tetapi merupakan singkatan Pituan Pitulung yang berarti kelompok 7 orang. Ini karena Pitung, bersama 6 orang anggota kelompoknya selalu mengenakan pakaian yg sama (sarung dililit di leher, baju hitam dan celana pendek hitam plus pistol atau golok). Mereka semua selalu menyatakan masing2 adalah pitung, sehingga sulit bagi orang untuk membedakan mana pitung, mana kawan2nya. Tetapi setelah Dji-ih ditangkap Belanda (Dji-ih sempet kabur ke Singapur!), barulah diketahui siapa si pitung dan Scout Hinne berhasil menjebak dan membunuhnya. Nama asli si pitung adalah Alamsyah. On 02/04/08 09:51, Sarkam wrote: Ada yang bilang Pitung itu termasuk etnis Tiong hoa ( Pie Toeng) dan ada Pitung banyak berhubungan dekat kekerabatan dengan etnis-etnis Tiong Hoa. Benarkah begitu? --- On Wed, 4/2/08, SASTRANEGARA THARYANA [EMAIL PROTECTED] wrote: From: SASTRANEGARA THARYANA [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [silatindonesia] Pitung To: silatindonesia@yahoogroups.com Date: Wednesday, April 2, 2008, 2:08 AM Sahabat Silat, saya telah mengurai tentang asal kata SI...KI, DI sebagai kata penghormatan untuk orang yang banyak nolong lingkungan dan kepentingan orang banyak. SI sebagai kata depan dari nama orang (Si Pitung) , di tatar sunda bisa dianggap menak / ningrat. Kemungkinan Si Pitung keturunan darah sunda menak yang banyak nolong orang miskin yang di jajah orang Belanda. Persamaan dengan Prabu Siliwangi dari Pajajaran juga banyak mementingkan rakyatnya dari pada DIRINYA. Maka Prabu Siliwangi harum namanya ibarat Si Pitung hingga sekarang. Keduanya dalam waktu yang berbeda ahli maenpo / ulin sunda. Rahayu Kang Yana --- O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com wrote: Sahabat silat karena sejak jaman Sunda Kelapa sudah banyak emigran yang tinggal di Jakarta ini ditambah datang nya VOC dengan sengaja mendatangkan orang asing untuk dijadikan bekerja termasuk Tiong hwa, kemungkinan besar Si Pitung yg dikatakan berasal dari Rawa belong mungkin juga salah.besar , bisa jadi pendatang dari Santhong karena pesilat -pesilat pengawalnya Admiral Chengho sudah menggunakan senjata api mungkin enggak hipotesa ini ? Wassalam O'ong maryono --- amal [EMAIL PROTECTED] tempo.co. id wrote: Si Pitung tidak ada kaitan sejarah dgn cingkrik atau silat betawi lainnya. Beberapa sesepuh silat betawi yg sy temui membenarkan hal ini. Pitung tdk bermain silat seperti di film tetapi mengandalkan kekejaman dan senjata api hasil curian. Kemana-mana pitung menenteng pistol revolver lengkap dgn ikat pinggang berpeluru ala koboi. Untuk menghemat peluru, lawan yg tdk berdaya dihabisi dgn golok atau pisau. Aml On 10/03/08 15:00, sarungkampret wrote: huehhehehehe yang jelas silat itu Bahasa Indonesia.. silek itu bahasa minangnya silat pencak bahasa silatnya jawa timuran kesana.. betawi silatnya menyebutnya main pukulan.. sudah dengar bahasa 'baku hantam' versi orang makassar belum beh? mungkin si Pitung itu disebut JISAU itu karena silatnya main golok kalee beh.. kalau main bambu disebutnya ENGGRANG . --- On Mon, 3/10/08, O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] com Subject: Re: [silatindonesia] Re: Just FYI To: silatindonesia@ yahoogroups. com Date: Monday, March 10, 2008, 5:24 AM Sahabat silat Kita harus check in recheck lagi tugas Gan Iwan lah yang punya
[silatindonesia] hati adalah singgasana diri sejati
Sahabat silat .. Bagi yang berminat soal spiritual khususnya menyangkut diri sejati --yang banyak dijadikan salah satu pelaajran dalam perguruan beladiri dan atau kebatinan lainnya--dan hubungannya dengan hati..daku barusan gugling dan ketemu ini .. (diambil dari: http://tribunbatam.co.id/Berita_Utama/Gunakan_Hati_Terima_Berkat_Tuhan_ ) Sebagai catatan: Irmansyah Effendy adalah 'penemu' reiki tummo dan mengklaim sebagai 'penemu' cara mengakses hati dan bahwa hati adalah sesuatu yang bisa digapai dan dilatih untuk mencapai 'diri sejati'. (kenaliliah dirimu maka engkau akan mengenal Tuhanmu..??) Dalam bukunya itu dia menulis bahwa : hati adalah singgasana diri sejati.. Soal hati ini tampaknya berbeda dengan reiki-reiki-an.. Oh iya satu lagi, akan ada : Temu penulis buku HATI yaitu Irmansyah Effendy di Jakarta yaitu di Gramedia Matraman,Jl. Matraman Raya 46-50, Jaktim, tgl 5 April, hari sabtu, pukul : 14:00-16:00...dan GRATIS untuk UMUM.. Kalo ada yang minat dateng aja tuh... untuk soal buku HATI liat ke : http://www.gramedia.com/buku_detail.asp?id=ICEP0843jenis=2kat= Ok deh simak saja tulisan wartawan dari Batam ini.. == Gunakan Hati Terima Berkat Tuhan Jumat, 21 Maret 2008 HATI adalah kunci hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berbagai kitab suci dituliskan secara jelas betapa pentingnya memakai hati kita, tidak saja pada saat-saat berdoa, tetapi juga saat kita berinteraksi dengan sesama manusia, setiap saat. Hanya hati-lah yang dapat benar-benar menyadari kehendak Tuhan Yang Maha Esa dan kebenaranNya. Kita harus selalu mengandalkan hati kita. Sebab, terkadang orang berdoa, beramal, dan berbuat baik namun tanpa disertai keterbukaan hati. Itulah sedikit penggalan dari buku berjudul Hati, Mengenal, Membuka, dan Memanfaatkannya (--harganya hanya Rp. 27.500--) karya ke-13 dari Grand Master Reiki Tummo internasional Irmansyah Effendi MSc. Irmansyah memperkenalkan buku tersebut ketika berkunjung bersama sejumlah anggota dan master Reiki Tummo ke kantor redaksi Tribun Batam, Kompleks MCP Batuampar, Kamis (20/3) siang. Rombongan diterima Redaktur Pelaksana Tribun Richard Nainggolan, Korlip Ahmad Suroso, aktivis lingkungan Harry Suryadi yang juga master Reiki Tummo, serta sejumlah redaktur dan reporter di ruang rapat redaksi. Perbincangan mengenai Reiki Tummo dan manfaatnya berlangsung hangat dalam suasana santai. Irmansyah menjelaskan, Reiki Tummo adalah sebuah teknik penyembuhan alternatif kuno lintas agama dan bukan merupakan ilmu gaib atau sejenisnya. Metode ini bisa menyembuhkan penyakit psikis hingga fisik, bahkan kanker sekalipun. Juga untuk mengatasi masalah emosi, mental, dan sebagainya. Sehingga, pria lulusan Master of Science ilmu komputer dari California State University, AS, itu mengatakan, siapa pun bisa menjalankan metode Reiki Tummo tanpa harus khawatir bertentangan dengan agama yang dianutnya. Sebagaimana diulas dalam buku terbarunya, Irmansyah mengatakan, prinsipnya diri sejati seseorang ada di hatinya. Yang dimaksudkan bukan hati secara fisik yang dikenal sebagai liver, melainkan pusat perasaan halus yang berada di rongga dada kita,jelas Irmansyah. Semua orang bisa belajar memanfaatkan hatinya untuk berhubungan dengan Tuhan maupun sesama. Kita juga bisa melepaskan stres kemudian merasakan kebahagiaan yang terasa indah setiap saat melalui metode Reiki Tummo. Banyak sekali kegiatan yang kita lakukan dengan menggunakan otak kita. Namun, saking banyaknya, terkadang kepala ini terasa berat. Jika kita menggunakan hati, maka tubuh kita akan merasa lebih ringan, senang, dan bahagia, jelas Irmansyah. Sebagai contoh, dalam bekerja kita akan mengalami banyak pikiran. Namun, jika kita sudah melatih hati kita, maka tugas pekerjaan tersebut akan terasa lebih ringan dan lebih fokus dalam menghadapi pekerjaan,ujar Effendi. Untuk meyakinkan teorinya, Irmansyah mempersilakan semua yang hadir mempraktikan bagaimana caranya memanfaatkan hati. Caranya, tutup kedua mata, letakkan telapak tangan di dada, dan membuka hati. Biarkan hati bekerja tanpa dipengaruhi oleh pikiran (otak). Ternyata tak mudah membuka dan membiarkan hati bekerja di luar pengaruh pikiran. Agar hati bisa bebas dari pengaruh otak, bisa dilakukan dengan mengingat saat-saat paling indah yang pernah dialami. Tidak harus secara mendetail. Bila merasakan perubahan di rongga dada. Semacam ada aliran yang melegakan. Itu pertanda hati non fisik sedang bekerja. Benar saja, sekitar dua menit meletakkan telapak tangan di dada sambil memejamkan mata, beberapa peserta mengaku merasakan perubahan. Bahkan mereka bisa tersenyum manis dengan ekspresi wajah cerah, tampak bahagia. Peserta lainnya yang sedang dilanda migran (sakit kepala sebelah) langsung merasakan sakitnya berkurang. Semua metode memanfaatkan hati itu terdapat dalam buku terbaru Irmansyah. Buku
Re: Bls: [silatindonesia] Informasi Pencak Silat Indonesia
Wekekek... ini baru lutju... Banyak juga yang tadinya Ald itu sejenis kaum hawa, mungkin terinspirasi dengan Alda si penyanyi 'aku tak biasa' yang meninggal misterius karena obat2an gak jelas... Btw, kalo alda yang pecinta silat ini lelaki tulen..udah punya anak jg, membuktikan ketulenan-nya he he he.. Salam kenal juga Ian umar sejati [EMAIL PROTECTED] wrote: dear mba Alda, Anda memang cocok profesinya sebagai konsultan, sesuai dengan karakter anda. Kalo orang di seluruh Indonesia seperti anda pasti bangsa ini di juluki bangsa yang bijaksana. Tks - Original Message From: Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, March 12, 2008 11:55:47 AM Subject: Re: Bls: [silatindonesia] Informasi Pencak Silat Indonesia mas Abi, silakan bergabung melestarikan dan mengembangkan pencak silat. di FP2STI gak semuanya kok yg pesilat, dan saya pun baru belajar silat meskipun usia udah gak muda lagi.. yang penting kita bekerja sama sumbang tenaga dan pikiran salam. --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, abi hanny [EMAIL PROTECTED] .. wrote: Membaca tulisan kang O'ong aku ikut merasa berdosa nih, budaya warisan leluhur yang seharusnya kita jaga malah aku tinggalkan selama belasan tahun. malah menyibukkan diri bergelut dengan seni beladiri bangsa lain selama bertahun tahun. sedih rasanya membaca kabar kalau budaya yang di besarkan oleh kakek moyang kita harus demikian. jangan jangan gara gara orang orang seperti aku besok anak cucu kita harus belajar silat ke Belanda... - Original Message From: O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] To: silatindonesia@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, March 11, 2008 3:40:49 PM Subject: Re: Bls: [silatindonesia] Informasi Pencak Silat Indonesia Sahabat silat Angka pendataan yang dilakukan oleh Bp.Harsoyo pada tahun 1968 - 1970 selaku pengurus IPSI saat itu, tentang jumlah perguruan di tanah air, konon 820 perguruan yang terdapat di indonesia dengan asumsi perguruan pencak silat di jakartta saja pada tahun 1973-1980 an itu tercatat 350 lebih aliran dan perguruan yang terdapat di Jakarta .. Semasa saya megadakan penelitian dan turun langsung dilapangan untuk melihat kenyataan pencak silat ternyata hanya di beberapa propensi saja yang memang memiliki pencak silat. Kebanyakan dari propensi tidak meiliki aliran pencak silat, jika ada perguruan yang induknya ada di Jawa. Sekarang keberadaan angka statestik pencak silat sudah menurut jauh ketitik kritis.Kita ambil saja contoh Perguruan Putra Betawi yang memiliki anggota perguruan 41 perguruan belum aliran aliran yg belum terdaftar di DKI Jaya tentu juga banyak.Sekarang yang masih ada hanya 13 perguruan dan yang aktif hanya beksi, tiga berantai, cingkrik goning, Putra Jakarta dan SinLam Ba yang lainnya tertidur lelap. Tahun 80 an IPSI adalah sport idiola di Jakpus pertandingan pencak silat olahraga bisa berlangsung 10 hari di langsungkan di GOR Senin serta di kenakan bayar karcis Rp300,- sejak tahun 1990 an tahun yang sangat menentukan penurunan pencak silat di jakarta pusat. P0ertandingan pencak silat olahraga berpindah ke gelanggag rawa sari karena peminatnya tidak banyak lagi di tahun 200an sampai terahir 2007 IPSI Jakarta pusat tidak lagi mengadakan pertandingan rutin setiap tahun. Karena IPSI Jakpus merasa malu hati terpaksa di adakan pertaningan wilayah Jak Pus dengan meminjam tempat latihan Padepokan ruang terbuka dg jumlah perguran yang tetap bersemangat sampai sekarang tidak lebi dari 11 perguruan. Tahun ini era keterpurukan perkembangan pencak silat di Indonesia pada umumnya dan Jakarta pada khusunya. Semoga di era kepemimpina Bp.Prabowo dengan program pengembangan pencak silat bela bangsa pencak silat marak seperti dulu lagi. Eronisnya perkemangan pencak silat di dunia terus berkembang dengan pesatnya setiap tahun keanggotan PERSILAT bertambah terus. Semoga ,menjadi kenyataan 0--- Awang Suwanda awangsuwanda60@ yahoo.co. id wrote: Ass wr wb. Awang Suwanda awangsuwanda60@ yahoo.co. id Kepada : silatindonesia@ yahoogrups. com Untuk : Adik,Kakak,Bapak / Ibu dan Saudara2 Seperjuangan Topik : Pencak Silat Masa Depan. Certa tentang pencak silat memang mengasikan bagi kita sebagai pencinta pencak silat !!! tapi bagaimanakah dan yang manakah pencak silat masa depan, menurut informasi dari paparan program kerja Bapak Rachmat Gobel kurang lebih ada 800 perguruan dari berbagai aliran dan saya alhamdulilah sudah dapat 148 perguruan dan saya mohon bantuan serta informasinya kepada teman-teman sangat saya harapkan , sebelumnya saya ucapkan terimakasih. Saya ingin cerita atau berbagi pengalaman tentang Ilmu Pengobatan Tiongkok namanya Akupunktur ini sangat menarik dan menyenangkan , nah bagaimana teman-teman tertarik ,kebetulan saya dan Kakak senior saya yang tidak asing buat teman-teman namanya Mas Oong Sumaryono kita
Re: [silatindonesia] 'Lam Kenal S'mua
Salam kenal Mas Suwito... Jangan ragu untuk gabung ato copy darat ke kita-kita. Banyak kegiatan kok. Kalo tiap bulan ada diskusi bulanan; bisa juga ikutan ato ngeliat juga boleh latihan tiap minggunya di padepokan ...sekedar kumpul-kumpul memanjangkan tali silaturahmi. Sebab mottonya ane emang bukan pendekar, tapi ane punya banyak temen yang pendekar he he he.. Bakal diterima gak? Pasti diterima ama kita-kita; yang penting peduli ama pencak silat aja.. Banyak juga teman yang dateng dan berbincang-bincang, belum ikutan latihan ato latihan berkala..kala kala latihan kala kala nggak ..banyak'an nggak nya :) Lagian gak semua bisa silat kok, kebanyakan orang yang cuman peduli aja, gak ngerti silat macem-macem, sehari-harinya udah sibuk kerja dan keluarga (kayak ane, kagak ngerti silat tapi belagak jago silat he he he) udah masuk ke forum diskusi www.sahabatsilat.com, kalo udah posting dung cerita soal Putra Setia, pasti ntar banyak temen2 seperguruan yang nimbrung; kayak perguruan Kera Sakti'; jadinya ketemu deh ama teman yang entah dari mana-mana.. Bisa dengan mulai apa itu Putra Setia, aliran apa, tingkatannya, gurubesar/pendirinya, filosofinya atao setau'nya aja deh..Kalo mesti persis mungkin gak lengkap; ditulis aja pengalaman latian di Putra Setia gitu.. Kalo di jalan, biasanya ada juga pengendara motor yang pake jaket tulisan PUTRA SETIA, oh rupanyaitu perguruan silat toh?.. ok de ditunggu ceritanya.. Salam Ian S abi hanny [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum Wr, Wb, Pertama tama saya sampaikan salam kenal buat semua, Nama saya Suwito, sudah beberapa bulan terakhir saya gabung dgn milis ini tapi baru sebagai pembaca yang baik, dan belum pernah menampakkan diri. baru kali ini sya beranikan untuk menyapa semuanya, sesungguhnya saya penggemar beladiri juga ( cuma gemar aja kok ), and dulu pernah bergabung dengan Ikatan Seni Membela Diri PUTRA SETIA di bilangan cimanggis Depok. Akan tetapi sudah belasan tahun tidak berkecimpung lagi di rimba persilatan, karena sesuatu hal tiba tiba rindu juga dengan dunia yang pernah akrab dan mendatangkan banyak teman, saudara dan pengalaman berharga buat saya. hanya saja saat ini saya tidak bergabung dengan perguruan silat manapun, agak ragu juga untuk masuk , apa saya masih bisa di terima di dunia persilatan ya? hehehe, kapan kapan ingin rasanya bisa bergabung di darat, bukan cuma di milis so sampai jumpa, Wassalamu'alaikum wr wb __ __ Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping [Non-text portions of this message have been removed] - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Profil Pesilat Bali (1)
Ni Kadek Wulandari Awalnya, Iri pada Kakak PERASAAN iri itu tidak selamanya jelek. Iri ternyata bisa sebagai cambuk untuk memotivasi orang melakukan sesuatu yang lebih baik. Ini yang dilakoni pesilat nomor ganda top nasional asal Denpasar, Ni Kadek Wulandari (17) -- akrab dipanggil Wulan. Rasa iri yang muncul saat kakaknya lebih dulu diizinkan orangtuanya menekuni cabang pencak silat, justru dijadikan Wulan sebagai pelecut semangat untuk berlatih lebih giat. Jadi, Wulan memaknai rasa iri dengan sikap positif, arif dan bijaksana. Rasa iri dijadikan siswa kelas III IPS 4 SMAN 2 Denpasar ini sebagai spirit dalam diri, tekad kuat, atau rasa jengah untuk suatu ketika dirinya pun bisa melakukan hal yang sama, bahkan berprestasi lebih dahsyat. Obsesi yang dipendam Wulan sejak kecil -- sejak masih duduk di bangku SD -- itu rupanya tidak sekadar menggantang asap alias sia-sia. Apa yang ia idam-idamkan, prestasi melebihi kakaknya, itu pun akhirnya kini terwujud. Wulan mampu merealisasikan hasil kongkret tampil mulai menjadi juara Porseni Denpasar, Bali, Porda bahkan juara PON 2004, juara dunia 2005, dan juara antar-aliran 2005. Berikut wawancara Bali Post dengan Ni Kadek Wulandari. - APA yang memotivasi Anda menekuni pencak silat? Mungkin banyak orang bisa ngeledek saya dan tertawa, kalau keberangkatan saya pada pencak silat berawal dari rasa iri. Saya iri melihat kakak saya diizinkan orangtua saya untuk belajar pencak silat. Sementara begitu merengek-rengek saya meminta agar saya juga dibolehkan ikut, justru dilarang oleh ayah. Saat itu, saya merasa kesal saja. Saat itu saya masih di sekolah dasar. Lho, iri itu kan negatif? Itu iri yang positif lho. Jadi, konotasi iri pada saya, ya boleh dikatakan rasa jengah, bagaimana kelak saya juga bisa seperti kakak, bahkan kalau mungkin berprestasi lebih baik. Jadi, begitu saya sekolah di SMP PGRI 1 Denpasar, kebetulan di sekolah itu ada ekstrakurikuler cabang pencak silat. Saya tidak memilih alternatif lain, langsung mendaftar di cabang pencak silat. Setelah belajar silat, apa yang Anda dapatkan? Wow, banyak, tidak saja prestasi, juga teman, pergaulan bertambah asyik, lebih percaya diri. Rasa pede (percaya diri-red) saya meningkat. Boleh jadi karena badan saya fresh setelah berlatih rutin, otak segar, kendati kadang-kandang fisik lelah. Namun karena ada semangat tinggi, teman banyak, jadi kelelahan itu seperti sirna ditelan bumi. Saya pun terus secara rutin bisa berlatih, dan terus tanpa pernah absen melahap menu pelatihan dari Pak Nengah Sukama (Ketua Harian Pengda Satria Muda Indonesia, Bali-red). Pencak silat bagi Anda barangkali segalanya, lalu bagaimana harapan untuk masa datang? Harapan saya barangkali wajar-wajar saja. Setelah bosan berlatih keras, umur tambah lanjut, saya ingin mengabdi sebagai pelatih yang baik. Cita-cita akan saya wujudkan, semoga semua pihak bisa membantu. Bahkan jika mungkin saya ingin membuat padepokan. Harapan saya, jawara-jawara lahir dari Bali. Anda yakin harapan itu bisa terwujud? Yakin dong, kenapa tidak? Berkaca dari sejarah, Bali memiliki data prestasi juara sejak dulu. Dari fakta itu, bibit-bibit pesilat Bali sangat potensial. Logika saya sederhana, pengaruh etnis juga ada relevansinya. Karena itu, saya optimis di masa datang, potensi atlet pencak silat Bali bakal tidak akan berubah. Itu opini saya, orang lain berpandangan berbeda dalam alam demokrasi kan wajar dan sah-sah saja. Jadi kesimpulan saya, Bali menyimpan bibit-bibit unggul. Jika kelak bibit-bibit itu dilatih sejak dini, diberikan pelatihan yang terpola, sistematis dan mengacu pada ilmu pengetahuan, saya yakin Bali menjadi gudang atlet berprestasi. Bagaimana cara Anda berlatih sehingga mereguk sukses prestasi seperti sekarang ini? Sudah pasti keras. Maksudnya, jika ingin sukses, jangan berleha-leha, apalagi bersantai ria. Ketekunan, disiplin, kerja keras harus menjadi bagian dari keseharian. Tanpa berlatih intensif, mustahil prestasi datang. Saya juga begitu, nyaris tiada hari saya lewatkan tanpa latihan. Akhirnya, apa yang saya lakukan membuahkan hasil, semua itu tidak terlepas dari dukungan orangtua saya, teman, pelatih dan yang utama adalah kehendak Tuhan sendiri. Apa saja yang mendorong Anda selalu giat berlatih? Sebetulnya banyak hal. Saya berangkat dari hobi yang tinggi ingin belajar silat. Dorongan itu kuat barangkali karena keturunan. Orangtua saya mantan pesilat. Selain karena itu, saya sendiri punya cita-cita -- jika kakak saya bisa berprestasi di tingkat nasional dan dunia, kenapa saya tidak. Saya masih muda, peluang dan kesempatan ada di depan mata, potensi juga mendukung. Berangkat dari sana, saya terus berlatih menyempurnakan teknik, menambah porsi stamina, meningkatkan variasi gerak dan jurus. Akhirnya, berkat bimbingan serius Pak Sukama, saya bisa sukses. Jika Anda kini berprestasi, menurut Anda, untuk siapa
[silatindonesia] Profil pesilat Bali (2)
Sahabat silat, mungkin dulu pernah diposting..tapi gak pa pa lah..biar seger..karena ada juga penggila silat yang cewe.. salam I.S -- Ni Nyoman Sutriyawati Tekun, Total, dan Maksimal MEMPELAJARI sesuatu memang tidak boleh setengah-setengah, apalagi putus-putus. Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam olah raga, apalagi cabang pencak silat, orang mesti berlatih total. Selain dituntut ketekunan dan keseriusan, juga disiplin diri. Variabel kesungguhan hati itu merupakan beberapa kunci sukses dalam prestasi. Bagaimanapun, prestasi maksimal memang tidak jatuh begitu saja dari langit. Untuk mewujudkan perlu usaha keras, perjuangan total, terlebih menginginkan prestasi nasional bahkan internasional. Mental baja dan disiplin ketat merupakan konsekuensi logis dari obsesi tinggi yang dipancangkan. Bagi pesilat top nasional nomor ganda asal Denpasar, Ni Nyoman Sutriyawati -- akrab dipanggil Sutri, tekad dan motivasi itu rupanya terpendam kuat dalam dadanya. Ia sangat sadar mewujudkan harapan prestasi nasional dan internasional tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena itu, Sutri rela harus berlatih intensif nyaris tiap hari, bahkan untuk itu ia harus rela menomorduakan kegiatan remajanya. Beberapa aliran sempat dia tekuni, mulai dari Kerta Wisesa, Bakti Negara sampai terakhir Satria Muda Indonesia. Aliran yang terakhir itu sepertinya pas buat Sutri. Artinya, sejak menekuni aliran itu, deretan prestasi nasional dan internasional bersama pasangannya di ganda -- Ni Kadek Wulandari -- berhasil ia gapai. Berikut wawancara Bali Post dengan Ni Nyoman Sutriyawati. -- KAPAN Anda mulai tekun mempelajari cabang pencak silat? Saya baru mempelajari pencak silat secara serius sejak sekolah di SMP PGRI 1 Denpasar. Walau pada saat SD sudah pernah juga belajar di Perguruan Kerta Wisesa. Namun, sejak diperkenalkan Bakti Negara, lewat guru silat saya di ranting Kalimutu Drs. Nengah Sukama, M.M., saya jadi lebih serius. Cara mengajarnya bagus dan wawasannya luas. Guru saya itu menekankan metode iptek, jadi saya kian senang saja. Bahkan tiada waktu saya tinggalkan untuk tidak berlatih silat. Setelah hampir enam tahun di Bakti Negara, saya sekarang ikut Satria Muda Indonesia. Sepertinya cabang silat begitu lekat dengan Anda. Apakah Anda pernah menggeluti cabang olah raga lainnya? Ya, sekarang ini saya memang getol -- kalau bukan disebut gila -- dengan cabang pencak silat. Buat saya, pencak silat adalah segalanya. Pencak silat bukan semata-mata untuk bela diri. Pada cabang yang merupakan warisan neneng moyang ini banyak pelajaran bisa digapai. Bukan saja kesehatan jasmani semata, juga disiplin, etika, mental, moralitas dan bahkan spiritualitas. Jadi, menekuni pencak silat tidak melulu untuk meraih prestasi, bela diri, tetapi ibaratnya mempelajari segala ilmu. Jadi, batasan pencak silat sangat luas. Namun, sebelum suntuk pada cabang ini, saya sempat menggeluti cabang atletik, terutama nomor sprint -- lari jarak pendek. Sekarang, setelah menjadi juara PON di ganda dan juara dunia, apakah ada niat Anda ingin ke atletik lagi? Saya tidak mau meremehkan cabang lainnya, semua olah raga sebetulnya baik, sama-sama ada prestasi dan reputasi buat diri. Akan tetapi, saya sudah kadung kepincut dengan pencak silat, jadi cabang lain sepertinya nomor dua. Silat sudah pilihan hati saya, jadi number one, dan menjadi pilihan saya kini dan nanti. Apa cita-cita Anda kelak setelah berusia lanjut? Cita-cita saya sebetulnya agak muluk-muluk. Suatu saat kelak saya ingin menularkan ilmu pencak silat yang saya dapatkan kepada generasi di bawah saya. Siapa tahu, setelah menjadi atlet, saya juga bisa menjadi pelatih yang baik. Tetapi langkah ke situ masih jauh, saya harus mempersiapkan segala sesuatunya, sehingga bekal saya banyak, saya tidak ingin menjadi pelatih sekadarnya. Lalu, apa lagi yang Anda perlukan? Masih banyak, banyak sekali he... he... he... Saya perlu mematangkan teknik, jurus-jurus, juga kembangan dan variasinya. Dari sisi teknik saya sudah banyak, belum lagi saya harus tahu ilmu melatih, fisiologi, psikologi, ilmu mendidik. Agar saya merasa lebih siap, saya berencana meneruskan kuliah di Fakultas Pendidikan Ilmu Keolahragaan. Lalu, apa kunci Anda menjadi pesilat berprestasi, apakah semua orang bisa seperti Anda? Saya menganut pandangan optimis, jika memang mau dan serius, kenapa tidak. Semua orang memiliki peluang punya kesempatan dan berprestasi. Bila ada kemauan, pasti ada jalan. Sudah pasti, untuk menggapai cita-cita yang tinggi, tidak mudah sebagaimana membalikkan telapak tangan. Perlu kerja keras, disiplin, pengorbanan dan dukungan semua pihak, orangtua, lingkungan, termasuk pelatih yang baik. Langkah kongkret Anda? Ya jangan sampai bosan-bosan, kendati banyak kendala yang harus dihadapi. Berlatih pencak silat memang berat, terkadang cedera, benjol-benjol. Hal
[silatindonesia] Bersatunya Silat Minang dan Kendang Sunda (Bedhoyo Sabda Aji)
Bedhoyo Sabda Aji Satukan Silat Minang dan Rampak Kendang Sunda Sembilan penari Bedhoyo, di antaranya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, Minggu (16/12) malam, di Pendapa Dalem Suryawijayan, menggelar karya tari Bedhoyo terbaru yang disusun RAy Sri Kadaryati Ywandjono atau R Riya Kusumaningrat (63).SP/Fuska Sani Evani Tari Bedhoyo Sabda Aji dipentaskan pertama kali di Pendapa Dalem Suryawijayan, Minggu (16/12) malam. Tari ini merupakan penyempurnaan dari Tari Golek Menak ciptaan Sri Sultan HB IX yang kemudian dipersembahkan sebagai karya HB X. erbeda dari jenis tarian lainnya, bedhoyo terbaru ini diberi nama Bedhoyo Sabda Aji yang lahir atas keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk menyempurnakan Beksan Golek Menak. Alhasil, sesuai dengan keinginan HB IX agar tari Beksan itu memuat beberapa unsur budaya Nusantara, maka di tengah-tengah pergelaran yang berlangsung selama 45 menit itu, muncul kendang Sunda, gerakan silat dari Minangkabau dan satu kostum penari yang berbeda dari delapan penari lainnya. Gerakan-gerakan yang muncul pun sedikit lebih dinamis dibanding bedhoyo pada umumnya. Ada gerakan silat, meski tetap halus dan lunglai. Ada pula gerakan berlari kecil yang lebih cepat. Mengawali pergelaran, alunan gending ageng laras pelog pathet 5 kendang Sarayuda mengalun halus, mengiringi seorang penari (delapan jengkeng) yang melambangkan dhawuh HB IX pada para pakar tari Yogyakarta untuk menyempurnakan dan mengembangkan tari Golek Menak. Dhawuh dalem tersebut ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan. Gagasan untuk memasukkan gerakan silat Sumatera Barat dan kendang Sunda muncul sebagai titik-titik sentral pencitraan Nusantara. Meski banyak mengadopsi Golek Menak, namun RAy Sri Kadaryati tidak terlalu gamblang memasukkan unsur-unsur peperangan yang dilakukan Dewi Sudarawerti melawan Dewi Sirtupelaeli (dalam Golek Menak). Saya memasukkan unsur Golek Menak itu dalam perbedaan konstum salah seorang penari, jelasnya. Menantang Setelah penyempurnaan dirasa cukup, para penari bersama-sama menari sejajar sebagai gambaran tersempurnakannya tari Golek Menak yang mampu menyerap unsur budaya Nusantara dan terwujudlah corak demokrasi budaya dalam khazanah tari klasik gaya Yogya. Di penghujung tarian, RAy Sri Kadaryati kembali pada konsep Bedhoyo telu-telunging atunggal (tri tunggal). Pada mulanya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menantang seniman untuk membuat karya masterpiece. Sultan HB X menantang Sri Kadaryati yang menggarap Bedaya Sabda Aji mengembangkan tari Golek Menak karya Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Namun tersirat juga tantangan itu bisa diperuntukkan bagi seniman lain. Kadaryati (64) yang sudah lama menekuni dunia tari menyatakan bahwa Sultan HB X memberi masukan tentang busana. Sultan meminta aksesori busana Putri Tiongkok yang tampak terlalu mewah dikurangi. Setelah proses yang memakan empat bulan dan melatih penari selama sebulan, cucu Sri Sultan HB VIII ini mengungkapkan, berawal dari dhawuh HB IX memanggil para guru, seniman, dan tokoh tari dari tujuh organisasi, yakni Siswa Among Beksa, Mardawa Budaya, PLT Bagong Kussudiardja, SMKI, ISI, IKIP, dan Suryakencana pada 1987, HB IX meminta para seniman ini menyempurnakan Golek Menak. Bedhoyo Sabda Aji, kemudian muncul sebagai wacana baru yang mencerahkan khasanah pusaka Kraton Yogyakarta. Meski ide itu muncul dari HB IX, malam itu segenap seniman tari termasuk Kadaryati, mempersembahkan tarian itu pada HB X sebagai Tari Bedhoyo ciptaan HB X. Menurut koreografer sekaligus penari asal Yogyakarta, Miroto, bedhoyo ini menjadi sangat luar biasa, bukan saja dari sisi siapa yang menari, namun karena ide dan pembaharuan yang ada di dalamnya. Gerakan lentur dan lemah gemulai memang tidak boleh hilang dalam khasanah tari klasik Yogya, tetapi saya sangat takjub dengan keberanian ibu Kadaryati menampilkan gerakan silat dan memadukan rampak kendang Sunda. Ada gerakan dinamis dan ada yang gelumai. Saya kira tidak ada pakem yang dilanggar, katanya. [SP/Fuska Sani Evani] - Last modified: 18/12/07 (http://www.suarapembaruan.com/News/2007/12/18/Hiburan/hib01.htm ) - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Re: Silat pada acara Pembukaan Kejurnas Wushu
Di pasar minggu? wah ternyata dekat sekali ya.. Mas O'ong bisa diberikan alamatnya jika punya.. biar kami bisa berkujung ke beliau.. tapi emmm Pamor bukannya terkenal dari madura..??? Thanks Ian O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] wrote: Sahabat silat Nama pendiri silat Pamor Almarhum Bp. Hasanabudin, diteruskan oleh putranya yaitu Mas Samsul Arifin rumahnya di Pasar Minggu. Ciao O'ong dasaman_allaria [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In silatindonesia@yahoogroups.com, efdinal alamsyah [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya tidak tahu dari perguruan mana, akan tetapi dibaju mereka tertulis Pamur Jakarta Ada yang tahu tentang perguruan ini? Pamur ini adalah silat modern dari Madura. Pendirinya dulu adalah jagoan Okol yang pernah mengalahkan tentara Jepang adu gulat (entah tentara Jepangnya ini bisa sumo, jujutsu aliran apa, atau Judo, tapi okol sendiri punya teknik2 yang mirip dengan teknik Judo), lalu jadi buron dan keliling ke sumatra dan jawa mengasingkan diri. Hasil dari keliling2 inilah dia mendirikan silat pamur. Di padepokan pencak silat nasional TMII ada Buku Suci Silat Pamur, berisi 12 jurus dasar tangan kosong pamur. Yang jelas saya tidak menyia-nyiakan kesempatan dan sudah memfotokopinya :D BTW, ini adalah blog dari seorang anggota sahabatsilat.com yang juga murid pamur: http://pencaksilat.blogspot.com/2007/05/pencak-silat-pamur.html Namanya Sean Stark, kebetulan juga belajar Paseban Mutakhir dari Pak Cacang :D Dan juga buat yang bilang Paseban Mutakhir-nya Pak Cacang itu gak asli, untuk memperkeruh suasana, si Sean Stark ini juga belajar Cikalong Cempaka Putih di Malaysia, yang katanya berasal dari Jawa Tengah :D Yang jelas di Jawa Tengah memang ada silat Cempaka Putih sih :D O'ong Maryono 73 Soi Thonglor 19, Khlongtan-Nua, Wattana, Bangkok 10110 Thailand. Mobile Phone: +6641058853 E-mail:[EMAIL PROTECTED] www.kpsnusantara.com [Non-text portions of this message have been removed] - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Ada Maenpo di Margaluyu
Sahabat silat, ternyata Margaluyu tidak hanya mengajarkan tenaga dalam tetapi juga maenpo atau pencak silat.. Berikut sedikit repotrasenya seusai menyaksikan pembukaan latihan Selah Eurih, salah satu ilmu silat sunda yang masuk dalam kurikulum pengajaran di Margaluyu.. selamat menikmati dan semoga berkenan Ian S == Gerak Silat dalam Margaluyu Selama ini kebanyakan jagad persilatan lebih mengenal Gerak Badan Margaluyu Pusat (Margaluyu) yang berpusat di Cicalengka, Bandung sebagai sebuah tempat pengolah tenaga dalam dan pernafasan. Sedikit yang mengetahui bahwa dalam Margaluyu sebenarnya ada juga ilmu silat atau maenpo yang diajarkan dan menjadi salah satu kekayaan budaya yang tak terkira harganya. Ada Maenpo dalam Margaluyu Bertempat di kediaman salah seorang pelatih dari Margaluyu, Rama Wijaya, yaitu di Jalan H Muhi III No. 33 Pondok Pinang, penulis berkesempatan menyaksikan pembukaan pelatihan pencak silat Margaluyu, yaitu Seulah Erih. Untuk itu banyak terima kasih untuk Mas Rama yang telah dengan tangan terbuka dan berbaik hati menyambut kami serta berkenan diambil beberapa photonya. Menurut penjelasan Mas Rama; pendiri dan sumber kelimuan Margaluyu yaitu Abah Andadinata sebelum menciptakan ilmu Margaluyu (silat dengan olah nafas atau ilmu hikmah) adalah seorang pesilat maenpo yang tangguh dan unggul. Yang kerap dibuktikan dalam berbagai pertarungan maupun dalam ibingan di daerah Jawa Barat. Baru kemudian setelah beliau mendalami ilmu keislaman pada tarekat-tarekat semisal pada Syeh Haji Abdul Kahpi dan Ajengan Asep Samsudin serta di tempat lainnya,; Abah Andadinata menggabungkan ilmu maenpo yang dikuasainya dengan ilmu hikmah, yang pada masa itu belum banyak perguruan atau tokoh yang mengenal perpaduan ini. Maka jadilah ilmu margaluyu yang dikenal saat ini yaitu gerak dengan pernafasan atau tenaga dalam. (sumber : http://www.margaluyu-pusat.net/ ) Namun demikian, sesuai dengan akar Margaluyu yaitu maenpo (silat sunda), setiap gerak pernafasan yang sekarang terangkum dalam 10 jurus wajib Margaluyu sebenarnya memiliki aplikasi beladiri fisik (maenpo). Dikarenakan 10 jurus wajib tersebut kendati sederhana, dengan kejenenialan Abah Andadinata, merupakan intisari dari ilmu silat yang dikuasaianya. Bahkan jurus yang paling terkenal dari Margaluyu sendiri yaitu Payung Rasul, sejatinya merupakan inti sari dan perasan dari ilmu silat warisan keluarga Abah Andadinata yaitu ilmu peksi muih. (Sumber: http://margaluyu-pusat.blogspot.com/ ) Jadi jelaslah keterkaitan antara ilmu olah nafas/tenaga dalam dengan ilmu pencak silat (Maenpo) di Margaluyu. memang selama ini orang lebih banyak mengenal Margaluyu sebagai perguruan tenaga dalam, tetapi sebenarnya lebih dari itu, dalam ML tersimpan kekayaan budaya yaitu maenpo atau pencak silat, yang selama ini seolah tertutup oleh ilmu tenaga dalamnya , ungkap Mas Rama. Secara keilmuan ilmu pencak silat Margaluyu dipengaruhi oleh maenpo cikalong, sabandar, kari dan madi serta khaer. SEULAH ERIH Seulah Erih sendiri sebenarnya adalah maenpo yang diajarkan di Margaluyu dan menurut sejarahnya ilmu ini diturunkan dari Juragan Rd Haji Soma. Sejatinya nama Seulah Erih adalah nama sebuah tempat (desa) di cianjur tempat darimana ilmu ini berasal. Hampir semua senior Margaluyu menguasai ilmu ini karena dapat dikatakan ilmu ini salah satu gerak maenpo yang wajib dikuasai. Dalam memainkan Seulah Erih ini karakter kari terlihat agak jelas dengan gerakan yang keras, cepat dan bertenaga. Setiap gerakan menangkis sekalipun dilakukan dengan tegas, cepat dan dengan tenaga penuh. Agak cocok untuk anak muda, kata Mas Rama. Mengingat kaum muda yang masih penuh semangat, enerjik dan memiliki tenaga yang berlebih. Seulah Erih sendiri hanyalah salah satu sari sekian banyak maenpo atau ilmu silat dalam Margaluyu. Masih ada paleredan, padungdung, dan lain sebagainya. Dapat pula dikatakan bahwa Seulah Erih sendiri merupakan pembuka bagi padungdung. Kendati pembuka gerakan dalam Seulah Erih cukup panjang dan memiliki beberapa variasi, sehingga menjadi ajang yang tepat untuk mengolah diri dan juga kecerdasan. Silat itu melatih diri dan kecerdasan secara menyeluruh, tidak hanya fisik tapi juga mental, bahkan spiritual , tegas Rama. Yang kesemuanya diolah dengan menggunakan gerak fisik silat yang di dalamnya terkandung unsur konsentrasi, koordinasi, mawas atau sadar akan diri baik fisik maupun non fisik, keseimbangan, energi dan rasa. kadang-kadnag dalam latihan, gerak kakinya sudah benar, eh tanganya yang salah; gerak tangan benar, eh kakinya salah; tangan dan kaki sudah benar geraknya nafasnya salah; tangan kaki dan nafas sudah benar, eh rasa-nya belum pas, ujar Rama sembari memperagakan beberapa gerakan untuk memberi contoh betapa pentingnya kesatuan raga,mental dan jiwa. Rama melanjutkan: karena yang diolah
[silatindonesia] Pencak silat di SEA GAMES
Sahabat silat, sambil nungu liputan dan komentar dari Kang O'ong yang terlibat dalam SEA GAMES ini, berikut hasil perolehan medali emas di cabang pencak silat.: (sumber : http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=316912kat_id=23 ) Sedangkan di cabang pencak silat, Indonesia pada, Rabu, meraih lima medali emas dari total 14 nomor yang dipertandingkan. Pertandingan final Rabu mempertandingkan seluruh 13 nomor tanding, Indonesia meloloskan tujuh finalis dan empat diantaranya tampil sebagai juara. Vietnam memang menjadi fokus perhatian seluruh tim karena dari tujuh nomor final tersebut, lima diantaranya berhadapan dengan negara komunis tersebut. Hasilnya, Indonesia mengungguli Vietnam dengan skor 3-2. Diyan Kristianto yang bertanding di kelas A mengawali suka cita dengan merebut emas pertama di nomor tanding setelah mengalahkan atlet tuan rumah Niphon Jantaro dengan skor tipis 3-2. Namun di kelas B, Andi Supiantoro gagal mengatasi pesilat Vietnam Tran Van Toan dan kalah 2-3. Pesilat asal Manado Pengky Simbar mengembalikan kepercayaan diri tim Indonesia dengan mengalahkan pesilat Malaysia Rina Johana 3-2 di kelas A putri. Namun Vietnam kembali menjadi ganjalan ketika Le Thi Hong Ngoan menang dengan skor cukup meyakinkan, 4-1 atas Puspa Indah Fitriani di kelas E. Kontingen Indonesia mencapai target tiga emas setelah Rony Syaifullah di kelas F, tidak menemui kesulitan untuk menaklukkan Vu The Hoang dengan skor telak 5-0. Target pun akhirnya terlampaui setelah dua pesilat Indonesia memenangi dua kelas terakhir, yaitu kelas D melalui Ni Nyoman Supartini dan Rosmayani di kelas B. Sukses bagi Indonesia pun terasa semakin lengkap karena dua pesilat yang dikalahkan tersebut berasal dari Vietnam yang sepuluh tahun terakhir muncul sebagai kekuatan baru di Asia Tenggara. Ni Nyoman, pesilat asal Bali, yang terlibat pertarungan ketat dengan Nguyen Thi Phuong Thuy sebelum akhirnya menang 3-2, disusul di pertandingan terakhir Rosmayani yang juga menang 3-2 atas pesilat Vietnam lainnya Thi Thu Hong.pur BERITA LAIN Poltabes Masih Periksa Tiga Warga Pemicu Kericuhan di Pontianak Rusia Akan Tutup Kantor British Council Rakyat Ceko Tetap Menentang Penempatan Radar Pertahanan Rudal AS Jemaah Haji Asal Bekasi Kecewa Cara Kerja Panitia Haji Bukti Kesiapan Panitia Haji Dinantikan di Armina Presiden Seharusnya Tegas Batalkan DCA Jamaah Haji Undangan Khusus Diberangkatkan Indonesia tanpa Wakil di Liga Champions Asia 2008 Demo Wartawan Warnai Sidang Bersihar Kualitas Sumber Air PDAM Menurun #149;Edisi Kemarin -- function load() {lebar = (window.screen.availWidth / 2) - 250; tinggi = (window.screen.availHeight / 2) - 200;window.open('cahaya.htm', , toolbar=0,location=0,menubar=0,scrollbars=1,resizable=0,width=500,height=286,left= + lebar + ,top= + tinggi); } -- -- - Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] dari diskusi IPOSI Silau Macan
Sekuat Macan dengan Iman Seteguh Karang (Catatan kecil dari Diskusi Silau Macan) Salah satu kegiatan rutin yang diadakan oleh Forum pecinta dan pelestari silat tradisional (FP#STI) adalah diskusi bulanan. Sebuah ajang ilmiah tempat berbagai aliran dan atau perguruan ditampilkan, dikenalkan kembali dan didalami segala seginya, agar lebih dikenal dan akhirnya dicintai oleh kaum muda Indonesia. Untuk Desember 2007, diskusi menghadirkan IPOSI Silau Macan. IPOSI (Ikatan Pencak Silat Olahraga dan Silaturahmi) Silau Macan merupakan warisan pejuang kemerdekaan dari Tanah Condet, Betawi yaitu Entong Gendut. Yang hadir dalam diskusi adalah Nur Rosyid, generasi ketiga Silau Macan ini. Ayah dari Nur Rosyid adalah Entong Sapri (1933-2005) yang merupakan generasi kedua serta masih memiliki hubungan saudara dengan Entong Gendut. Bang Rosyid hadir bersama empat rekan lainnya dengan berpakaian lengkap hitam-hitam dan berpeci. Memang mereka baru pulang dari acara palang pintu dan malam nanti juga akan berlatih silat lagi. Dengan dihadiri oleh sekitar 30 peserta pecinta pencak silat dari fourm sahabatsilat.com, milis silatindonesia dan para penggiat FP2STI, serta pihak lainnya., acara diskusi dibuka oleh moderator Kisawung, sekitar pukul 14:20WIB, pada hari sabtu, 8 Desember 2007 bertempat di Gedung Hidro, Jalan Dewi Sartika 199B, cawang, Jak-tim. Silau Macan Apa makna Silau Macan. Dari penjelasan Bang Rosyid, Silau Macan diambil dari banyak gerakan silat aliran ini yang seolah-oleh menutupi mata atau muka, seperti kesilauan. Silau Macan juga mengambil perbawa macan yang memiliki wibawa dan kekuatan dalam pandangan matanya sehingga dapat menjatuhkan misalnya seekor monyet dari pohon. Secara garis besar dalam IPOSI silau macan ada 3 tingkatan untuk berlatih dan masih dilanjutkan dengan tingkat perasa dan peraba sebagi tingkat akhir. Waktu yang dibutuhkan, jika tekun, untuk menguasai ilmu ini sekitar 3 tahun. Sebagai warga yang memiliki kesadaran akan Sang Khalik, dalam IPOSI SIlau Macan juga sangat ditekankan unsur religius Islami. Itulah sebabnya dalam banyak kegiatan; pengajian/marawis atau membaca Al-fatiha tidak terlepas dari latihan silat Silau Macan. Memang, kata Bang Rosid, Silau Macan sebenarnya dimaksudkan untuk pembinaan akhlak dan iman islami generasi muda selain untuk silahturahmi dan juga olahraga yang menyehatkan tubuh. Itulah sebabnya semua anggota selalu dihimbau untuk sholat 5 waktu dan juga mematuhi perintah agama dan menjauhi larangannya termasuk tidak minum-minuman keras (mabuk-mabukan), mencuri, berbuat kriminal dan lain sebagainya. Diakui oleh Bang Rasyid, bahwa Silau Macan memang diambil dari berbagai aliran termasuk cikalong, sitembak, silat macan dan aliran betawi lainnya. Kesemuanya kemudian diolah, dirangkum dan diberi kerangka khusus sehingga melahirkan tiga jurus inti SIlau Macan, yang merupakan warisan Entong Gendut dan adalah kekhasan IPOSI Silau Macan. Dengan demikian IPOSI Silau MAcan menjadi suatu aliran tersendiri, yang memperkaya jagat persilatan di Betawi khususnya. Diungkapkan oleh Bang Rosyid, yang juga ketua Iposi ini, bahwa Silau Macan memang tidak terlalu banyak publikasi sehingga terkesan tidak nampak di permukaan. Padahal, menurutnya, tidak sedikit jumlah anggotanya mulai dari Condet, Kramat jati hingga daerah lain di Betawi. Dan hingga saat ini pembenahan internal terus dilakukan agar dapat melestarikan warisan ini dengan lebih baik . Pada kesempatan itu juga diperagakan beberapa jurus Silau Macan beserta aplikasinya. Sebuah pertunjukkan yang membuat para hadirin terpukau; , dengan kuda-kuda rendahnya, seorang pesilat Silau Macan memperagakan gerakan-gerakan silat macan dengan jari tangan rapat dan lurus (tidak mencengkeram), serta dilakukan dengan menggunakan beberapa penjuru. Sehingga keelokan, keanggunan serta sekaligus kekuatan jurus macan in tampak jelas tergambar dari peragaan tersebut. Pada peragaan aplikasi lainnya terlihat peragan kuncian dan juga ambilan tangan musuh yang kemudian diselipkan pada kaki musuh dan akhirnya membuat lawan terjungkal. Sebuah tehnik tingkat tinggi, unik dan jarang kita saksikan jika bukan di pencak silat tradisional. Ilmu batin dengan dasar dan tetap dalam jalan agama juga ada dalam IPOSI Silau Macan. Dengan rapalan atau laku tertentu diharapkan akan mempertajam penguasaan ilmu di Silau Macan. Tetnu saja semua dengan seijin Allah, Sang Pemilik semua ilmu dan kepadaNya lah semua ilmu semestinya dikembalikan. Jakarta, 11 Desember 2007 Ian S - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Entong Gendut (Pahlawan yang Pendekar)
Sahabat silat, Masih dalam rangka menyambut diskusi bulanan yang akan diadakan pda tanggal 8 desember, pukul 14-16:00, di gedung hidro, Jalan Dewi Saerika 199B, Cawang, Jaktim, Berikut hasil konsultsi dengan Mbah gugel tentang sosok Pahlawan nasional dari tanah Condet, Entong Gendut..yang warisan ilmu silatnya dilestarikan dalam IPOSI Silau Macan. Monggo disimak Salam Ian == Pemberontakan Entong Gendut Condet PERAN para tuan tanah Belanda dulu dalam mengembangkan kawasan udik di luar tembok benteng kota Batavia Lama (Oud Batavia) patut diacungi jempol. Tanpa para tuan tanah Belanda ini, rasanya sulit menemukan desa atau kampung baru yang namanya hingga kini masih dikenal orang. Mungkin saja, karena diliputi rasa jenuh menetap di dalam tembok benteng kota Batavia yang dibangun Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, maka para tuan tanah Belanda ini melirik dan membangun pemukiman baru yang jauh dari kebisingan dan keruwetan kota Batavia. Para tuan tanah Belanda memilih daerah yang masih perawan di antaranya yang sering dipilih adalah daerah di sepanjang Jalan Raya Bogor sekarang ini, termasuk juga wilayah Pondok Gede dan Cililitan. Kebiasaan para tuan tanah Belanda membuka daerah baru di luar tembok benteng kota Batavia dipelopori oleh tuan tanah Belanda bernama Meester Cornelis. Orang kaya Belanda yang satu ini mulai membuka daerah baru di sekitar Jatinegara (kini masuk wilayah Jakarta Timur). Karena itulah hingga kini daerah Jatinegara tidak bisa lepas dari nama Meester Cornelis. Pejabat Kumpeni Belanda pun juga mulai latah mengikuti kebiasaan para tuan tanah membangun daerah baru. Salah satunya dilakukan Gubernur Jenderal von Imhoff. Ia malah membangun istana pertama di kota Bogor (Buitenzorg) pada tahun 1745. Sebelum itu juga pernah ada upaya membangun istana di luar tembok benteng kota Batavia Lama (Oud Batavia) yang dipelopori Gubernur Jenderal Daendels. Tapi paling banter di daerah Weltevreden (kini daerah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto). Waktu itu daerah ini dikenal sebagai hutan belukar yang juga dihuni puluhan binatang buas. Dari sekian banyak daerah baru yang dibuka tuan tanah Belanda, salah satunya adalah Kampung Gedong yang kira-kira kini terletak di jalan arteri Fatmawati Pasar Rebo atau di selatan daerah Condet, Jakarta Timur. Orang Belanda menamakan daerah ini sebagai Groeneveld atau Tandjoeng Oost. Di zaman dulu tanah yang satu ini dikuasai landlords yang memperoleh konsesi dari Verenigde Oost Indische Compangnie (VOC). Lahan Tandjoeng Oost dikenal sangat subur dan digunakan untuk persawahan. Tuan tanah yang memperoleh konsesi atas tanah yang subur itu adalah van Riemsdijk. Di atas tanah inilah ia pernah melepas tidak kurang 6.000 ekor sapi di samping sawah. Banyak penduduk setempat yang kecipratan rezeki berkat pembukaan daerah baru oleh Mr van Riemsdijk tersebut. Warga mempunyai pendapatan per tahun yang mencapai hingga 453.000 rijksdaalders (keping uang perak). Karena itu pula Mr van Riemsdijk mampu membangun vila bertingkat dengan gaya arsitektur yang canggih di tahun 1756. Bangunan itu oleh penduduk setempat disebut gedong dan kampungnya diberi nama Kampung Gedong. Sayangnya vila di Kampung Gedong itu telah lenyap dimakan zaman. Pada tahun 1916 ketika kepemilikan Tandjoeng Oost berpindah tangan ke Lady Rollinson terjadi tindakan kesewenang-wenangan dari pemilik baru tersebut. Petani di Kampung Gedong dieksplotasi. Akhirnya kejadian seperti yang dilakukan orang-orang Cina di kota Batavia pada tahun 1740 pun terjadi. Ratusan petani yang merasa diperas itu pun memberontak. Maka terjadinya pemberontakan Entong Gendut Condet. (nor) http://www.sinarharapan.co.id/berita/0110/31/jab08.html ENTONG GENDUT Inilah Condet, cerita dari dasawarsa pertama Abad 20 lampau. Bukan legenda, bukan pula mitos. Laiknya dusun, masa lalu Condet juga sejarah sudut kota yang sunyi. Masih banyak rawa, juga pohon-pohon besar yang menjelma jadi setengah hutan. Belum ada polusi mikrolet, atau metromini, yang menghubungkan Cililitan ke Pasar Minggu. Cuma dokar, yang ampasnya malah bermanfaat jadi pupuk separuh natur. Dan waktu berjalan terlalu damai. Damai? Sungguhkah? Tidak juga, ternyata. Syahdan--menurut yang empunya cerita, hidup tuan tanah yang dikenal tamak. Ia dibenci, sekaligus ditakuti. Tak ada yang berani. Di belakangnya berdiri wedana dan mantri polisi--akrab pula dengan Belanda yang melihat pribumi dengan mata setengah jijik. Condet yang tenang itu akhirnya digedor. Ada nama yang tersohor seantero kampung, setelah warga ramai-ramai diajak menggebuk. Mulanya si tuan tanah, lama-lama Belanda pun diajak tempur. Entong Gendut. Dia bukan pemain lenong. Melainkan, dialah tokoh Betawi asal Condet yang legendaris itu. Adakah dia betul-betul gendut? Tidak ada yang bisa memastikan. Namun yang pasti, lelaki itu punya nyali kelewat
[silatindonesia] lebih dekat dengan Silau Macan Condet
Sahabat silat, dalam rangka diskusi bulanan tentang Silau Macan dari Condet, berikut kami posting-kan ulang tulisan sahabat yanweka mengenai aliran betawi ini.. oh iya inga inga diskusi bulanan Iposi Silau Macan dari Condet, sabtu, 8 desember 2007, Pukul 14.00-16.00 di Gedung Hidro, Jl Dewi Sartika 199B, Cawang, Jaktim.. Datang ya.. salam Ian == IPOSI - Silat Silau Macan dari tanah Condet http://silatindonesia.com/mod.php?mod=publisherop=viewarticlecid=12artid=162 Tulisan ini hasil penelusuran kami saat berkunjung ke daerah condet, kawasan ini pernah menjadi daerah konservasi budaya betawi, oleh Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1975, melihat kehijaun dan udaranya yang sejuk, daerah ini memang dikenal sebagai daerah penghasil buah salak dan duku hingga saat ini. Condet yang terbagi dalam tiga kelurahan Bale Kambang, Batu Ampar, dan Kampung Gedung gagal menjadi cagar budaya dan kini telah dipindahkan ke Setu Babakan oleh pemerintah DKI Jakarta, namun bila melihat sejarah panjang daerah ini, sejak 3.000 sampai 4.000 tahun lalu di kawasan yang berbatasan dengan Kramatjati ini sudah ada kehidupan. Ditemukan kapak batu, gerabah, dan lampu perunggu di sini. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Budayawan Ridwan Saidi (Koran Republika-red) bahwa dahulu condet pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan Salaksana pada tahun 120M, nama-nama yang menjadi sejarah seperti seperti Bale Kambang dan Batu Ampar. Bale Kambang adalah tempat pesanggrahan raja-raja, sedangkan Batu Ampar merupakan batu besar tempat meletakkan sesaji (sesajen). Namun ada catatan yang tertinggal disana, bahwa condet tidak hanya sebuah kawasan yang memiliki ciri khas betawi namun juga budaya yang masih tertinggal dan tetap dijaga oleh penduduk asli betawi disana. Sore itu kami bertiga ( Saya dan kedua teman dari milis pendaki) berniat bersilaturahmi dengan salah satu tokoh dari condet yang sudah tidak asing lagi, selain sebagai pemerhati budaya betawi, tokoh kita ini juga pandai bersilat, itulah Entong H. Sapri salah satu cucu dari Entong Gendut dirumah kediamannya. Kami bertiga diterimanya dengan baik, usianya memang sudah 75 tahun namun semangatnya terpancar dari wajahnya. Beberapa penghargaan dari pemerintah DKI Jakarta terpampang di dinding rumahnya yang sederhana, dengan halaman rumah yang ditumbuhi oleh pohon yang rimbun Karena malam itu H. Sapri cukup lelah akhirnya kami pamit dan beliau mengajak kami untuk hadir pada malam rabu untuk melihat latihan silatnya, sayangnya undangan tersebut batal kami laksanakan karena ada kesibukan lain yang tidak bisa dihindari. Satu tahun kemudian ada rasa kangen dengan H. Entong Sapri, dan bersama Mas Faried dari milis pendaki, saya dan Mas Ezra dari Milis Silatbogor akhirnya sepakat kembali menemuinya di rumahnya. Namun kabar duka mengurungkan niat kami bertiga, H. Entong Sapri sudah meninggal dunia satu tahun yang lalu tepatnya sebelum bulan puasa tahun 2005. ujur keluarga H.Sapri Rasa duka yang mendalam menyelimuti kami, rasanya pertemuan waktu itu adalah pertemuan terakhir dengannya, hanya doa yang bisa kami berikan padanya agar Amal Ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Memang ada rasa kecewa karena tidak bisa lagi bertemu dengan Babeh Sapri, tapi rasa tersebut dapat terobati dengan hadirnya mas Didi (Ahmad Zainudin ) salah satu putra H. Entong Sapri, saat ini ia masih kuliah di salah satu Universitas di Jakarta, sebagai orang betawi ia paham betul arti sebuah pendidikan, karena melalui pendidikan inilah kami warga betawi bisa membangun citra pada orang betawi lainnya. Mas didi cukup terbuka dan nampaknya ia pun menyadari arti sebuah pelestarian budaya, hingga iapun kini masih merintis sebuah buku tentang H. Entong Sapri baik sebagai pribadi maupun dalam organisasinya di pesilatan. IPOSI (Ikatan Pencak Silat Olahraga dan Silaturahmi) itulah nama perkumpulan silat H. Entong Sapri. Ia pun tak segan-segan memperagakan sedikit ciri khas jurus dari pencak silat yang ia pelajari, apalagi kami sebelumnya telah mengetahui aliran silat IPOSI ini, kadang-kadang mas didi sempat bertanya dari mana kalian bisa tahu..? ya tentunya dari babeh anda sendiri waktu itu. Melihat gerakannya IPOSI memang khas betawi dengan kuda-kuda yang rendah dan gerakan tangan yang cepat memberikan penekanan pada penyerangan dan juga bertahan, menurut H. Entong Sapri semasa Hidup kepada penulis bahwa silat ini punya maenan Cikalong seperti Suliwa, Silau macan, dan cimande. Gerakan jurus cikalongnya halus namun bertenaga dan sewaktu diperagakan jurus silau macan oleh mas didi, saya sempat teringat dengan salah satu perguruan silat betawi di acara festival silat betawi di Cibubur tahun 2006 lalu. Silau macan itulah jurus yang sering disebut sebut oleh H. Entong sapri, dan malalui mas didi jelas sekali bahwa gerakan Silau macan layaknya macan yang akan menerkan musuhnya. Silat ini bertujuan untuk
[silatindonesia] Undangan Diskusi Silau Macan dari Condet
Silau Macan dari Tanah Condet Forum Pecinta dan Pelestari Pencak Silat Tradisional (FP2ST) mengundang para sahabat silat dan pecinta, pemerhati budaya tradisional untuk hadir dalam Acara DISKUSI BULANAN yang akan diadakan : Hari: Sabtu Tanggal: 8 Desember 2007 Waktu: Pukul 14.00-16.00 WIB Tempat : Gedung Hidro Jalan Dewi Sartika 199B Cawang Jakarta Timur (sekitar 30m dari dan sejajar dengan RS Budhi Asih) Acara: Diskusi Bulanan IPOSI SILAU MACAN dari Condet Moderator: Kisawung Apa yang terkenal dari Condet? Orang akan menjawab: salak dan dukunya. Padahal bukan itu saja. Wilayah konservasi budaya Betawi itu juga terkenal dengan warisan budaya silat, yang terkait dengan sejarah Condet sebagai tempat perlawanan rakyat menentang pemerintah kolonial Belanda. Tersebutlah cerita tentang H. Entong Gendut yang terkenal sebagai pemimpin perlawanan rakyat dari Condet pada 1916. Alkisah, Condet ketika itu merupakan kawasan udik di luar kota Batavia Lama (Oud Batavia), yang dikembangkan oleh tuan tanah Belanda. Orang Belanda menyebutnya Groeneveld atau Tandjoeng Oost (Tanjung Timur). Lahan Tandjoeng Oost dikenal subur dan digunakan untuk persawahan dan peternakan, yang ketika itu mencapai 6.000 sapi. Tuan tanahnya, Van Riemsdijk, menjadi kaya dan membangun rumah megah bertingkat yang disebut Vila Nova pada 1756. Oleh penduduk setempat, bangunan itu disebut gedong dan kampungnya diberi nama Kampung Gedong, yang sekarang menjadi nama salah satu kelurahan di Condet. Melihat penderitaan rakyat, Entong Gendut dan sejumlah warga Condet melakukan perlawanan dengan menyerbu Vila Nova, yang ketika itu ditempati Lady Lollinson dan para centengnya. Tapi pemberontakan itu dapat diredam berkat bantuan pasukan VOC dari Batavia dan Entong Gendut berjuang hingga mengorbankan nyawanya. Warisan sang pejuang adalah ilmu silat yang dikembangkan oleh salah seorang keturunannya, Entong Sapri (1933-2005), tokoh masyarakat Condet yang disegani. Lelaki yang belajar silat dari banyak guru itu adalah pendiri Ikatan Pencak Silat Olahraga dan Silaturahmi (Iposi) sebagai wadah organisasi silatnya. (source: AMAL IHSANTempo,http://pencaksilat.wordpress.com/2006/12/12/iposi-silat-silau-macan-dari-tanah-condet ) Ttd Panitia Diskusi Bulanan Ezra Danulelana dan tim - Get easy, one-click access to your favorites. Make Yahoo! your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Pelatihan Cikalong Pancer Bumi di TMII
... Mmm bahasa sarung kampret sudah tinggi dan kurang dimengerti.. coba lihat kalimatnya belum selesai.. ini mungkin pengaruh ilmu buka dan gak ditutup :) ... Misalnya sehubungan dengan adanya banjir, maka kita bla bla bla.. sehubungan dengan latihan silat, maka kita makan-makan bla bla.. .. apa daku yang belum sampe untuk ngerti bahasa tingkat tinggi kali ya... kayaknya psti yang terakhir ini. salam I.S. sarungkampret [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Sehubungan dengan dibukanya kembali pelatihan Cikalong Pancer Bumi di Padepokan Silat TMII yang dibuka untuk umum. Hari : Sabtu pukul 9.00 WIB __ Get easy, one-click access to your favorites. Make Yahoo! your homepage. http://www.yahoo.com/r/hs - Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] debus dan randai sudah punya malaysia :)
Betul, Kita juga memang harus introspeksi ...apakah kita menghargai dan merawat budaya kita sendiri atau malah sibuk dengan berebut tulang kekuasaan dan kekayaan. Walo tetap saja main klaim milik orang lain itu salah alias mencuri. Salam I. S ==Berikut tulisan yang dari sudut yang agak beda, diambil dari forward-nya email, gak tau siapa penulisnya ..mungkin orang lipi? == Makin ngaco atau indonesia yg tidak menghargai kebudayaan sendiri, .??? saya punya beberapa teman dr malaysia, mereka sangat terperangah dengan museum, benda benda antik bahkan candi candi di indonesia juga tarian dan adat di indonesia yg begitu beragam dan menyayangkan kenapa tidak dirawat dengan baik. tanya pada diri anda sendiri berapa kali anda ke museum.? ada persaan bangga kah ketika main congklak atau menyanyikan lagui daerah, atau ketika ada pelajaran membatik di SMP, teman teman sy malah bilang aduuh kaya orang kampung ajah di suruh ngebatik( Maaf ) kebetulan sy tinggal di jkrt. atau ketika anda memakan Tempe, banyak guyonan seperti ini, makan tempe melulu kapan pinter nya, padahal Tempe itu jenis makanan yg kaya akan protein. Analogi nya seperti ini: Jika ada seseorang datang ke rumah anda yg di penuhi oleh batu batu dan tanaman hias yg cantik, anda mmepunyai halaman yg besar dimana dihalaman tersebut terdapat batu yg tidak terurus yg lusuh dan tidak cantik, seseorang lewat dan menatap batu itu mangambilnya, mencuci dan merawatnya dengan baik, batu itu menjadi cantik. Anda melihat kejadian itu tapi anda mendiamkan saja, si penemu serta merta mengumumkan bahwa batu itu adalah miliknya. Sekarang apa yg akan anda lakukan. .??? Si penemu memang salah krn mengambil tanpa seijin pemilik rumah, tapi apakah pemilik rumah bisa dianggap benar ketika mendiamkan saja, lalu kalang kabut ketika mendengar pengumuman kepemilikan batu tersebut seperti orangkebakaran jenggot Tempe sudah di Klaim Japan, Batik di klaim malaysia dan Lagu Jali jali juga diklaim malaysia, sekarang congklak maenan sy waktu kecil biasanya di maenin ketika bulan puasa. sy makan tempe sejak kecil dan memang ga tau siapa yg buat tempe untuk pertama kali. sy pernah membatik ketika SMP itu pun disekolah, tapi sy tau bahwa batik yang dikerjakan dengan tangan sendiri menggunakan canting dan malam itu yg bagus dr solo dan pekalongan. Jadi sebelum anda anda seperti kebakaran jenggot, sebaiknya mulai dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yg ada di negeri tercinta ini. kita baru sadar bahwa sesuatu itu baru terasa berharga ketika sudah hilang dari diri kita akhirnya make 1 iklan di TV..Tanyakan Kenapa...??? : Baruklinting [EMAIL PROTECTED] wrote: Sahabat Silat..., Kita tinjau dari sudut pandang dari sisi yang lain. Malaysia sebagai negara yang sudah mulai makmur, negara yang bergeser dari agraris menjadi negara industrialis. Malaysia gak mau gagal seperti Indonesia yang juga sudah lebih dulu menggeser dari negara agraris menjadi negara industrialis yang menyampingkan budaya tradisional sehingga berakhir dengan cheos 1998. Cobalah kita lihat. Apakah Situs Departemen pendidikan dan kebudayaan nasiona (diknas) pemerintah RI. ada gak yang menampilkan budaya Indonesia secara utuh. Atau Situs Pemda Propinsi / kabupaten adakah memberikan informasi budaya yang utuh seperti situsnya Kementrian budaya Malaysia. Dari segi kreativ informasi budaya kita sudah kalah jauh dari Malaysia. Karena situs2 milik pemerintah isinya benar2 kering. Dan juga selain kering, isinya tidak up to date. Kita ingatkan pernah mengadakan wisata silat ke Cianjur. Nah sekarang coba kita lihat situs pemkab Cianjur www.cianjur.go.id tidak terdapat informasi budaya yang memadai. contohnya silat, informasinya kurang dari 1000 word. Dan yang lebih parah... justru hanya para budayawan dan pecinta budaya Indonesia yg merasa risih atas klaim Malaysia. Sedangkan pemerintah RI gak ambil perhatian serius dengan masalah ini. Pemerintah RI seharusnya punya situs Portal Budaya Indonesia. Ternyata kecanggihan mikir para pejabat masih kalah ya sama canggihnya pemikir FP2ST he...heee...he., buktinya kita punya Portal Silat Indonesia yang hit/day nya bisa dibilang hebat aku ko Baruklinting http://www.margaluyu-pusat.net http://apps.margaluyu-pusat.net http://baruklinting.blogspot.com - Original Message - From: Ian Samsudin To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 22, 2007 09:46 Subject: [silatindonesia] debus dan randai sudah punya malaysia :) Sahabat silat, setelah lagu rsa sayange dan laen-laen.. Kini debus jadi dabus dan milik malaysia.. Tarian randai juga Tarian piring juga... Tarian kuda kepang... Tarian lilin.. Reog Ponorogo jadi barongan sayangnya daku belum denger tuh ada debus, randai (yang kental juga nuansa pencak silatnya), kuda kepang ada di malaysia.. Simak saja website resmi
[silatindonesia] debus dan randai sudah punya malaysia :)
Sahabat silat, setelah lagu rsa sayange dan laen-laen.. Kini debus jadi dabus dan milik malaysia.. Tarian randai juga Tarian piring juga... Tarian kuda kepang... Tarian lilin.. Reog Ponorogo jadi barongan sayangnya daku belum denger tuh ada debus, randai (yang kental juga nuansa pencak silatnya), kuda kepang ada di malaysia.. Simak saja website resmi kementrian kebudayaan, kesenian dan warisan malaysia http://www.heritage.gov.my/kekkwa/index.php?bahan=viewbudaya.php?id=458 lihat juga keluhan rakyat dan pemkab ponorogo di kompas : Lagi, Reog Ponorogo Diklaim Malaysia MADIUN, KAMIS - Para sesepuh dan tokoh kesenian reog Ponorogo, Jawa Timur, kecewa dan akan berjuang mempertahankan kesenian reog Ponorogo yang kini diklaim sebagai kesenian asli oleh Malaysia. Salah seorang tokoh kesenian Reog Ponorogo, Ahmad Tobroni, Kamis (22/11), di Ponorogo, mengaku sangat kecewa saat mendengar kabar dari situs internet milik Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia yang mengklaim bahwa tarian Barongan yang mirip dengan kesenian reog Ponorogo tersebut adalah milik Pemertintah Malaysia. Sebagai warga dan pecinta seni reog, saya meresa kecewa dengan sikap Malaysia dengan seenaknya mengklaim seni reog adalah miliknya. Untuk itu kami akan berjuang mempertahankan warisan budaya yang kami miliki, katanya. Menurut dia, dalam situs internet tersebut menyebutkan tari Barongan yang terdiri dari beberapa penari seperti dadak merak atau barong jathil, seorang raja dan bujangganong mirip dengan tarian kesenian reog Ponorogo. Selain itu di dalam portal tersebut dinyatakan tarian barongan ini adalah warisan melayu yang dilestarikan dan bisa dilihat di batu pahat Johor dan Selangor Malaysia. Beredarnya kabar tarian Barongan tersebut membuat warga Ponorogo dan instansi pemerintahan setempat sempat kaget. Pasalnya Pemerintah Kabupaten Ponorogo sendiri telah mendaftarkan tarian reog Ponorogo sebagai hak cipta milik kabupaten Ponorogo tercatat dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh menteri hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia. Selain itu, kata Tobrani, sangat tidak relevan jika Malaysia mengklaim kesenian reog adalah miliknya karena selama ini untuk memiliki peralatan tersebut saja mereka membeli dari ponorogo. Jadi tidak mungkin bila sebuah Negara memiliki kesenian kebudayaan dan tidak mampu membuat peralatannya sendiri, katanya. Untuk membuktikan hal itu, Tobroni juga sempat melakukan pengecekan ke beberapa perajin reog di Ponorogo dan hasilnya para perajin mengaku dalam tahun ini banyak mendapatkan order dari para pelangannya di Malaysia. Itu adalah bukti bahwa Malaysia melakukan penjiplakan, katanya. (ANTARA/GLO) http://www.kompas.co.id/ - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] akademi wushu di surabaya
Sahabt silat, sambil nunggu terbentuknya akademi pencak silat yang belum ada di Tanah air.. Eh siapa ya yang mau merintis dan mensponsori ..AKADEMI PENCAK SILAT ... keren euy... Kita harus banyak belajar ke wushu yang rajin membuat akademi wushu ini.. simak berita berikut ini.. diambil dari : http://www.surya.co.id/web/index.php?option=com_contenttask=viewid=25971Itemid=39 == Lahir Akademi Wushu di Surabaya 15 november 2007 SURABAYA-SURYA Surabaya akan mempunyai pusat pendidikan dan pelatihan wushu berskala internasional. Namanya Akademi Wushu Indonesia (AWI) berpusat di Jl Sumatera. Ketua Pengcab Wushu Surabaya Soenarjo Adikoesoemo yang menjadi pengagas akademi itu mengatakan, AWI mendapat dukungan sepenuhnya dari Academy Wushu Beijing Sport University. Bulan lalu Soenarjo berkunjung ke Beijing dan bertemu dengan dekan akademi tersebut. Saya sudah menandatangani kesepakatan dengan Beijing Sport University, kata Soenarjo kepada Surya, Rabu (14/11). Ditemui di kantornya Graha SA, Soenarjo mengatakan, seluruh kurikulum AWI disesuaikan dengan standar internasional. Pelatih wushu terbaik dunia dari Tiongkok juga segara didatangkan untuk mengembangkan AWI. Saat ini, cikal bakal AWI sudah berdiri di Jl Sumatera. Untuk sementara, gedung latihan mempergunakan rumah milik Soenarjo. Rencananya AWI akan membangun gedung delapan lantai di lokasi itu. Pada 10 Desember mendatang, dekan Academy Wushu dari Universitas Beijing akan berkunjung ke AWI. Sekaligus menjajaki level kurikulum yang tepat untuk AWI, tambah Soenarjo yang juga aktif di organisasi Persatuan Akupuntur Indonesia. Ia menjamin keberadaan AWI tidak akan mematikan sasana-sasana wushu yang sekarang sudah ada. Para peminat wushu level pemula dpersilakan bergabung dengan sasana-sasana itu. Baru setelah masuk level junior mereka bisa bergabung ke AWI. Soenarjo juga mengungkapkan rencana kerja sama AWI dengan Harian Surya. Mulai 2008 nanti Surya akan menjadi official media partner untuk AWI. Saya berharap Surya bisa menjadi penggerak olahraga wushu di Jawa Timur, pungkas Soenarjo.ror - Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Spanyol juga Prihatin Silat di Ind
Sahabat silat, Para pesilat asing pun (spanyol) ternyata juga prihatin akan kemunduran Pencak Silat di IndonesiaDalam bahasa wartawannya : Perkembangan silat di Indonesia mencapai titik yang sangat mengkhwatirkan.. ...yang gak jelas ya SIAPA ya yang kuatir?? ...peemrintah? IPSI? ato sapa ya? Berikut liputannya yang diambil dari : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=312460kat_id=308kat_id1=kat_id2= Salam I.S == Sabtu, 03 Nopember 2007 Silat Perlu Penanganan Serius JAKARTA --- Pemerintah harus lebih serius memperhatikan perkembangan olahraga silat di Indonesia. Cabang bela diri asal Indonesia itu kini mulai jauh dari perhatian warga Indonesia, terutama oleh generasi muda. ''Saya sempat kaget datang ke sini, saya menanyakan silat itu apa pada anak muda di sini, dijawab dengan geleng-geleng kepala,'' ujar Juan I Barrenecha, guru besar silat asal Spanyol kepada Republika, Kamis (1/11) lalu. Barrenecha datang bersama rombongan silat Spanyol yang baru saja bertanding di kejuaraan dunia silat di Pahang, 20-25 Oktober lalu. Dari Malaysia, mereka berniat memperdalam kemampuan dengan melakukan latih tanding di Perguruan Silat Bangau Putih di Bali. Keheranan Barrenecha, yang datang dengan mengenakan kaos berlabel 'Silat Spain', muncul ketika menunjukkan kaos kebanggaan tersebut pada anak muda yang dijumpainya di Jakarta. ''Mereka malah menanyakan saya sepak bolanya Spanyol,'' katanya. Menurutnya, salah satu yang mendesak untuk segera digarap agar Indonesia tidak kehilangan silatnya adalah mengkampanyekan pentingnya silat untuk jati diri bangsa. Paling tidak, katanya, bagaimana masyarakat kembali mencintai silat. ''Saya tak ingin silat punah di negeri sendiri,'' tambah pria yang mengaku mengetahui silat saat belajar di Jerman 20 tahun lalu, ketika berusia 18 tahun. Ia mengatakan, kini justru Malaysia yang getol mengkampanyekan silat di luar negeri. Kalau ini dibiarkan terus, lanjutnya, pada akhirnya dunia percaya kalau silat berasal dari Malaysia. Ia juga mengkritisi banyaknya perguruan silat yang malah saling bersaing ketimbang menyatu. Ini membuat banyak negara yang mempelajari silat bingung karena setiap perguruan mempunyai aliran dan jurus masing-masing. ''Di negara saya, silat ya satu, silat Spanyol, dengan jurus-jurus yang sama dengan yang lain yang telah menjadi pedoman international. Seharusnya silat tak perlu ada penambahan kata pencak, karena untuk orang asing sangat sulit mengucapkannya.'' Perkembangan silat di Indonesia mencapai titik yang sangat mengkhwatirkan. Indonesia tidak lagi pernah menjadi juara umum di SEA Games. Di kejuaraan dunia di Pahang lalu, Indonesia berada di urutan empat di bawah Vietnam, Malaysia, Singapura. (lhk ) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Pencak Silat maju di Spanyol
Silat Spanyol pun Mulai Ukir Prestasi Keberhasilan dan sekaligus ancaman. Ini yang terjadi pada olahraga pencak silat Indonesia. Indonesia berhasil mengenalkan silat ke Eropa, termasuk Spanyol. Namun, bila atlet silat Tanah Air lengah, bisa jadi Spanyol yang banyak belajar dari Indonesia justru bisa menyodok. Beberapa hari lalu lima pesilat Spanyol ke Bali untuk mendalami ilmu seni bela diri itu. Mereka latihan bersama dengan Perguruan Pencak Silat Bangau Putih dan Perguruan Pencak Silat Bhakti Negara. ''Kami selama dua hari di Bali untuk menyerap teknik-teknik ilmu silat di Bali,'' kata Ivon Perez, salah seorang pesilat Spanyol. Ivon datang ke Bali bersama empat temannya, Mikel Aguirre, Ivan, Juanjo, dan Alfonso. Sebelumnya selama sepekan (19-25 Oktober) mereka mengikuti kejuaraan silat di Kelantan, Malaysia. Silat mulai berkembang di Spanyol pada 1977 yang diperkenalkan oleh Juan, seorang warga Spanyol yang cukup lama menetap di Indonesia. Saat berada di Indonesia dia mendalami silat. Sekembalinya di Spanyol dia memperkenalkan silat dan mengajarkannya kepada pemuda Spanyol. Ivon salah seorang murid Juan dan dia sudah mendalami pencak silat sejak menjadi mahasiswa teknik mesin di Spanyol 10 tahun lalu dan kini dia aktif mengajarkan silat bagi para pelajar di Spanyol. Selain di kalangan mahasiswa dan siswa SMA, pencak silat juga diajarkan kepada anak-anak SD. ''Kalau kami ajarkan kepada anak-anak, mereka akan lebih lama menggeluti pencak silat,'' kata Ivan. Walau terbilang baru mengenal silat, pesilat-pesilat Spanyol sudah banyak mengukir prestasi dalam kejuaraan internasional. Setidaknya, mereka sudah mengumpulkan 100 medali kejuaraan dunia. Mereka terhimpun dalam Federasi Pencak Silat Spanyol. Tetapi, Ivon terus mendalami ilmu silat ke negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Pencak silat di Spanyol menggunakan silat Harimau Minangkabau sebagai dasar, tetapi pesilat di sana tidak hanya terpaku pada satu aliran. Ivon dan yang lainnya selalu aktif mengunjungi dan mendalami aliran-aliran silat di berbagai negara, terutama Indonesia. Di Spanyol pencak silat masih menjadi cabang olahraga yang tidak terkenal, berbeda dengan olahraga lainnya, seperti sepak bola. Namun, Ivon merasa senang karena sudah cukup banyak yang mengenal dan mempelajari silat. Sedikitnya ada 1.000 orang yang menjadi pesilat aktif di sana, sedangkan 4.000 orang hanya kadang-kadang berlatih. Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan belum banyak sponsor di Spanyol yang tertarik mendanai kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan, terutama dalam lawatannya ke Bali dan Malaysia, pesilat-pesilat Spanyol harus menggaet sponsor dari Indonesia, yakni MGTH, sebuah perusahaan konsultan bisnis di Jakarta dan Melia Bali, sebuah hotel berbintang lima di kawasan Nusa Dua, Bali. Ivon yang didampingi teman-temannya mengaku memilih berlatih silat pertama kali karena menyukai gerakannya yang mengandung unsur seni dan setelah itu karena unsur olahraganya. Dalam berbagai kejuaraan dunia, pesilat Spanyol umumnya lebih memilih kategori seni atau kembangan ketimbang tarungnya. ''Pencak silat memang mengandung unsur seni yang luar biasa,'' ungkap Ivon. Untuk mengembangkan pencak silat di Spanyol, kata Ivan, ke depan pihaknya akan menggalakkan sosialisasi di sekolah-sekolah. Dengan cara itu silat lebih mudah berkembang. Cara lain dengan mengadakan kejuaraan silat di interen perguruan. Berbeda dengan di Indonesia, di Spanyol pencak silat hanya disebut dengan silat karena lebih akrab dengan ucapan mereka. Kalau disebut dengan pencak silat, khawatir orang Spanyol akan sulit menyebutkannya dan pencak akan disebut dengan 'penkak'. (aas ) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Pencak Silat maju di Spanyol
maaf lupa..artikelnya di ambil dari: http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=312749kat_id=308kat_id1=kat_id2= Ian Samsudin [EMAIL PROTECTED] wrote: Silat Spanyol pun Mulai Ukir Prestasi Keberhasilan dan sekaligus ancaman. Ini yang terjadi pada olahraga pencak silat Indonesia. Indonesia berhasil mengenalkan silat ke Eropa, termasuk Spanyol. Namun, bila atlet silat Tanah Air lengah, bisa jadi Spanyol yang banyak belajar dari Indonesia justru bisa menyodok. Beberapa hari lalu lima pesilat Spanyol ke Bali untuk mendalami ilmu seni bela diri itu. Mereka latihan bersama dengan Perguruan Pencak Silat Bangau Putih dan Perguruan Pencak Silat Bhakti Negara. ''Kami selama dua hari di Bali untuk menyerap teknik-teknik ilmu silat di Bali,'' kata Ivon Perez, salah seorang pesilat Spanyol. Ivon datang ke Bali bersama empat temannya, Mikel Aguirre, Ivan, Juanjo, dan Alfonso. Sebelumnya selama sepekan (19-25 Oktober) mereka mengikuti kejuaraan silat di Kelantan, Malaysia. Silat mulai berkembang di Spanyol pada 1977 yang diperkenalkan oleh Juan, seorang warga Spanyol yang cukup lama menetap di Indonesia. Saat berada di Indonesia dia mendalami silat. Sekembalinya di Spanyol dia memperkenalkan silat dan mengajarkannya kepada pemuda Spanyol. Ivon salah seorang murid Juan dan dia sudah mendalami pencak silat sejak menjadi mahasiswa teknik mesin di Spanyol 10 tahun lalu dan kini dia aktif mengajarkan silat bagi para pelajar di Spanyol. Selain di kalangan mahasiswa dan siswa SMA, pencak silat juga diajarkan kepada anak-anak SD. ''Kalau kami ajarkan kepada anak-anak, mereka akan lebih lama menggeluti pencak silat,'' kata Ivan. Walau terbilang baru mengenal silat, pesilat-pesilat Spanyol sudah banyak mengukir prestasi dalam kejuaraan internasional. Setidaknya, mereka sudah mengumpulkan 100 medali kejuaraan dunia. Mereka terhimpun dalam Federasi Pencak Silat Spanyol. Tetapi, Ivon terus mendalami ilmu silat ke negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Pencak silat di Spanyol menggunakan silat Harimau Minangkabau sebagai dasar, tetapi pesilat di sana tidak hanya terpaku pada satu aliran. Ivon dan yang lainnya selalu aktif mengunjungi dan mendalami aliran-aliran silat di berbagai negara, terutama Indonesia. Di Spanyol pencak silat masih menjadi cabang olahraga yang tidak terkenal, berbeda dengan olahraga lainnya, seperti sepak bola. Namun, Ivon merasa senang karena sudah cukup banyak yang mengenal dan mempelajari silat. Sedikitnya ada 1.000 orang yang menjadi pesilat aktif di sana, sedangkan 4.000 orang hanya kadang-kadang berlatih. Karena belum terkenal, saat menggelar kejuaraan belum banyak sponsor di Spanyol yang tertarik mendanai kegiatan ini. Dalam setiap kegiatan, terutama dalam lawatannya ke Bali dan Malaysia, pesilat-pesilat Spanyol harus menggaet sponsor dari Indonesia, yakni MGTH, sebuah perusahaan konsultan bisnis di Jakarta dan Melia Bali, sebuah hotel berbintang lima di kawasan Nusa Dua, Bali. Ivon yang didampingi teman-temannya mengaku memilih berlatih silat pertama kali karena menyukai gerakannya yang mengandung unsur seni dan setelah itu karena unsur olahraganya. Dalam berbagai kejuaraan dunia, pesilat Spanyol umumnya lebih memilih kategori seni atau kembangan ketimbang tarungnya. ''Pencak silat memang mengandung unsur seni yang luar biasa,'' ungkap Ivon. Untuk mengembangkan pencak silat di Spanyol, kata Ivan, ke depan pihaknya akan menggalakkan sosialisasi di sekolah-sekolah. Dengan cara itu silat lebih mudah berkembang. Cara lain dengan mengadakan kejuaraan silat di interen perguruan. Berbeda dengan di Indonesia, di Spanyol pencak silat hanya disebut dengan silat karena lebih akrab dengan ucapan mereka. Kalau disebut dengan pencak silat, khawatir orang Spanyol akan sulit menyebutkannya dan pencak akan disebut dengan 'penkak'. (aas ) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Berita seputar kejuaraan dunia pencak silat 2007
Dirangkun dari berbagai media.. Salam I.S. == Gagal Sapu Bersih Medali Emas, Tim Pencak Silat Indonesia Curigai Wasit Rabu, 24 Oktober 2007 | 17:27 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia gagal menyapu bersih medali emas dari nomor seni di babak final Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang berlangsung di Pahang, Malaysia. Dalam partai final nomor seni, semalam, Indonesia yang awalnya menargetkan mampu membawa pulang tiga medali emas ternyata hanya mampu menggondol satu perak dari tunggal putera, dan tiga perunggu dari ganda putera, ganda puteri, dan beregu puteri. Medali sisanya direbut oleh tuan rumah Malaysia dan Vietnam. Ini merupakan kegagalan pertama kali di nomor seni karena sebelumnya Indonesia selalu bisa sapu bersih, kata manajer pelatnas kejuaraan dunia, Edhy Prabowo, melalui telepon, hari ini. Menurut Edhy, penyebab kegagalan tim Indonesia karena banyak kecurangan yang diduga dilakukan oleh tim tuan rumah, antara lain melalui pengaturan skor dari wasit. Kecurangan tersebut diduga bukan hanya dilakukan di nomor-nomor seni tetapi juga di nomor tanding. Edhy menyontohkan, Rosmiyati yang bertanding melawan Vietnam seharusnya memenangkan pertandingan namun salah seorang wasit mengganti bendera yang menunjukkan pemenang. Ia akhirnya kalah 3-2. Meskipun diduga ada indikasi kecurangan, Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) belum berencana untuk melaporkan hal ini ke organisasi pencak silat dunia (Persilat ). Alasannya, PB IPSI sudah beberapa kali melaporkan hal serupa namun tidak pernah ada tanggapan. Muslima Hapsari http://www.tempointeraktif.com/hg/olahraga/2007/10/24/brk,20071024-110052,id.html === PENCAK SILAT 30 Pesilat Siap Tempur di Kejuaraan Dunia Sabtu, 20 Oktober 2007 JAKARTA (Suara Karya): Sebanyak 30 pesilat yang terdiri dari 17 putra dan 13 putri siap membawa nama harum bangsa dalam ajang Kejuaraan Dunia Pencak Silat. Para pesilat yang siap tempur tersebut, Jumat (19/10) kemarin sudah terbang ke Malaysia untuk mengikuti kejuaraan dunia yang berlangsung di Pahang, 20-25 Oktober 2007. Target juara umum dan mengembalikan supremasi pencak silat sebagai produk budaya Indonesia diemban oleh para duta bangsa tersebut. Pada dua kejuaraan dunia terakhir, kita memang tidak menjadi juara umum. Tapi sekarang lah saatnya kita mengembalikan supremasi yang selama ini menjadi milik Indonesia, ujar Mayjen TNI (Purn) Muchdi PR, Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia, saat melepas para pesilat di Padepokan Pencak Silat, TMII Jakarta. Menurut Muchdi, para atlet sudah dibekali kemampuan teknik dan strategi serta fisik dan mental. Bahkan untuk fisik dan mental, mereka sempat digembleng di Batujajar, Bandung, yang merupakan pusat pendidikan Kopasus. Di sana fisik dan mental mereka ditempa sebagai seorang juara yang siap membela Merah Putih, imbuh Muchdi PR. Selama ini secara teknik, kemampuan pesilat-pesilat Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Namun dari sisi mental dan disiplin dianggap masih kurang. Karena itu penggemblengan di Batujajar diharapkan bisa meningkatkan kesiapan mental dan disiplin. Kejuaraan Dunia Pencak Silat diikuti oleh 242 atlet dari 26 negara. Kontingen Indonesia yang didampingi Manajer Tim Eddy Prabowo kemarin dilepas dengan tradisi militer. Hal ini dilakukan untuk menanamkan jiwa kepahlawan dalam diri atlet, sehingga mereka akan berjuang habis-habisan dengan nama baik bangsa dan negara Indonesia, tegas Muchdi PR yang juga mantan Danjen Kopassus ini. (Syamsudin W) http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=184526 - PENCAK SILAT Indonesia Gagal di Kejuaraan Dunia Sabtu, 27 Oktober 2007 JAKARTA (Suara Karya): Indonesia gagal memenuhi ambisi menjadi juara umum di Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang berlangsung di Kuantan, Malaysia, 21-25 Oktober 2007. Target delapan emas hanya mampu dipenuhi 2 emas saja. Dua emas Indonesia disumbangkan oleh Syofani (kategori kelas bebas putri) dan Lutfan (kelas B putra). Pada kejuaraan dunia tersebut Indonesia memang hanya menurunkan tim lapis kedua sementara negara peserta lain menurunkan tim inti SEA Games mereka. Jadi memang cukup sulit memenuhi target juara umum. Apalagi tim yang kita turunkan masih tergolong usia muda, rata-rata usia mereka dibawah 21 tahun, ujar Manajer Tim pencak silat Indonesia untuk kejuaraan dunia, Edi Prabowo. Vietnam yang sebagian besar pesilatnya merupakan atlet SEA Games mampu mendominasi dengan merebut 12 emas. Sementara tuan rumah Malaysia meraih posisi kedua, sedangkan tempat ketiga direbut Singapura. Indonesia sendiri hanya mampu merebut posisi keempat dengan 2 emas, 6 perak dan 9 perunggu. Tapi sebagian besar tim kita kan masih usia muda di bawah 21 tahun, jadi untuk dua tahun kedepan mudah-mudahan kita bisa merebut juara umum. Jika
[silatindonesia] acara seru di trans 7
Sahabat silat, tadi malem sekitar jam setengah tujuh'an iseng-iseng liat tipi dan nyetel trans 7 pas acara yang disebut seru...dibawakan oleh 2 orang presenter (yg rada norak :)) ..yaitu indra ama siapa ya namanya? lupa he he.. Nah konsepnya yang menarik.. mereka berdua ke sumedang larang..selama beberapa hari.. Hari pertama belajar ibingan pencak dari para pendekar dari perguruan Sinar Mustika (ada yang tahu?).. trus hari kedua dan ketiga latihan kanuragan (semacam debus gitu): badan digebuk pake kayu, ama makan beling segala hii..atawa makan kriyuk-kriyuk boklam lampu, trus maen pake api, dll.. Trus malem terakhir mereka tampil...bersama dengan para praktisi silat dari Sinar Mustika itu hello, ada yang nonton gak? .. Daku sih tertarik pada konsepnya aja..yg kayaknya pernah ada di TV luar.. yaitu selama beberapa hari di suatu tempat, ikutan belajar silat (ibingan atau yang lainnya) dan setelah itu menampilkan apa yang telah dipelajari selama beberapa hari itu.. Mungkin cara yang menarik untuk promosi silat.. Walopun ane kok kurang sreg dengan kebanyakan 'debus2an'nya...ntar image silat jadi yang kayak gitu kesannya...(makan2 beling, dibakar pake apiii..dll)..emang sih untuk show atao pertunjukan itu 'memukau'.. tapi ya ngomong pelestarian silat, ngomong membuat kaum muda cinta silat...ya orang tua mana yang rela anak manisnya yang duduk di sd, smp ato sma (apalagi di kota-kota besar) belajar yang begituan...ane aja kalo jadi ortu gak mau ngasihijin anak ane ...mereka biasanya langsung mikir: mending karate aja ato taekwondo, bisa bikin sehat, gak makan2 beling..he he. Mohon maaf nih, bukannya ane gak suka ama debus2an..karena itu juga bagian dari kekayaan kita dan patut dilestarikan...tapi kan gak semua pencak begitu ..lihat aja di Jkt: berapa sih jumlah perguruan silat nya, berapa sih jumlah muridnya dan berapa sih yang pake acara makan-makan beling dan lain-lain .. jadinya ya itu tadi : 'image' atau citra masyarakat terhadap silat ya jadinya --secara umum--kayak gitu..kental dengan nuansa mistiknya, makan2 belingnya,dll..nah ngomong soal pelestarian silat, ya tidak heran kalo silat kalah dengan beladiri impor lainnya; karena media massa (TV) juga punya andil 'melestarikan' image semacam itu... Ada komentar lainnya? ato ada yang minat untuk bikin sendiri acara seperti itu? salam Ian S - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] OOT : Buat Mas Iwan
WAKAKAKAKAK... lutju abiss kayaknya pernah baca deh tulisan semodel ini ..dimana ya? Bang elang..dapet salam dari camar, dia bilang kapan ke laut lagee... == I. S. Nb; wah selamat untuk MAs Iwan yang udah jadi seleb di RT-nya he he :) Elang [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk Mas Iwan setiawan Selamat Mas Iwan atas terpilihnya Anda sebagai Ketua RT 01 periode 2007-2011. Sayang, kita tak sempat berbicara panjang lebar karena Anda tidak bersedia memberikan waktu untuk wawancara. Padahal, waktu untuk melakukan itu sangat terbuka karena Anda sedang santai dan terlihat gembira pada itu setelah memenangi kursi Ketua RT. Akhirnya saya tak tahu pemikiran Anda dalam memimpin di RT empat tahun ke depan. You know your best-lah. Saya tidak tahu mengapa Mas Iwan begitu alergi terhadap media. Terpaksa pidato Anda di depan warga RT yang saya muat di rubrik ini. Padahal, saya menginginkan bahasan yang lebih dalam dari Anda mengenai rencanan dan program anda terutama masalah beras, minyak tanah yang akhir ini hilang dari pasaran. Namun, sepertinya kita memang tidak berjodoh untuk membina hubungan dekat. Pertama, dari tanggapan Mas Iwan saat pertama bertemu saya di kantin depan ruang makan menjelang makan siang. Anda langsung berkomentar: Oh, SilatIndonesia ya? Bukannya kamu wartawannya Mas Eko Hadi yang Sok Imut itu ? Wah, saya sama sekali tidak kenal Eko Hadi, yang saat itu diposisikan sebagai rival berat Anda dalam berebut posisi ketua RT . Saya anggap itu joke. Maklum, saya pikir saat itu hari menjadi milik Anda untuk bergembira, because you won the battle. Semua masih mulus saja, bahkan saya tak ambil pusing saat mantan Sekum RT anda, menjelaskan bahwa kemenangan Anda adalah fair. All the strategies are yours dan Sekum RT anda bersedia mengatur waktu untuk wawancara setelah makan siang. Bahkan saya dan rekan wartawan lain dipersilakan untuk makan bakso dan mie ayam di kampung sebelah, buat mas Iwan Atas Nama Silatindonesia selamat ya atas terpilihnya anda menjadi ketua RT yang baru!! [Non-text portions of this message have been removed] - Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Opini Munas IPSI
Sahabat silat, Ini ada tulisan yang bagus dari PGB Bangau putih tentang Munas IPSI yang sedang berlangsung. semoga berguna tabik, I.S. == Potensi Tersembunyi Pencak Silat Oleh : Apul D Maharadja , Ketua PGB Bangau Putih Jakrta Timur SEBAGAI sebuah organisasi olahraga, pencak silat secara perlahan mulai menancapkan pengaruh luar biasa bagi kehidupan komunitas olahraga nasional. Apalagi pencak silat terbilang olahraga yang dilahirkan dari Nusantara. Karena itu, setiap gerak dan langkahnya selalu menarik perhatian. Kini, posisi pencak silat bukan lagi milik Indonesia, melainkan sudah mendunia. Siapa pun yang ikut dalam gerbong komunitas pencak silat nasional maka sama artinya bergerak menjadi manusia internasional. Kini, banyak mata memandang ke Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah. Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang digelar 21-24 Agustus menjadi tonggak penting bagi kehidupan olahraga itu. Munas tidak sekadar membahas agenda perubahan program organisasi, tapi juga mengubah gerbong kepemimpinan. Semakin tinggi sebuah organisasi berdiri maka semakin hebat pula tantangan yang dihadapi. Jangan heran kalau kemudian IPSI menjadi primadona bagi banyak kalangan untuk berkiprah. Seperti umumnya suatu organisasi yang menggelar munas, posisi ketua umum menjadi sorotan paling khusus. Agendanya, yakni siapa tokoh yang menonjol dan paling sering dibahas untuk menduduki posisi nomor satu. Karena begitu sibuk membicarakan siapa kandidat ketua umum, banyak orang lupa membahas program yang akan ditawarkan mereka. Kondisi itu terjadi juga dalam Munas IPSI. Bahasan siapa calon ketua umum justru lebih mendominasi. Celakanya, apa yang ditawarkan para kandidat untuk meningkatkan penampilan atau prestasi IPSI, seperti terlupakan. Padahal, program atau visi dan misi para calon pemimpin itu sangat penting dibahas. Di situ akan terlihat bagaimana seorang calon mengelola organisasi dan apa sasaran yang akan dicapai organisasi pada masa kepemimpinannya. Ketika hal itu menyangkut tokoh, sejujurnya, memang sangat menarik. Saat ini, dua tokoh yang disebut-sebut sebagai calon yang memenuhi syarat dan menonjol adalah Prabowo Subianto dan Rachmat Gobel. Rachmat Gobel merupakan profil seorang usahawan yang sukses sebagai penerus generasi kedua dari grup usaha yang dirintis ayahandanya, mendiang H Thayeb Mohammad Gobel. Saat ini Rachmat memegang kendali perusahaan elektronik terbesar di Indonesia. Tapi prestasi itu tentu tidak datang dengan sendirinya. Sebagai Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel Indonesia, Rachmat mengaku menjadi proses panjang mulai dari bawah. Ia mengenal pabrik ayahnya sejak sekolah dasar. Ketika pendidikannya makin meningkat, ia makin intens dan terbiasa dengan kegiatan bisnis. Sang ayahanda, agaknya, memang menyiapkannya sebagai calon penerus. Itu sebabnya selepas SMA ia bersekolah di Jepang. Pertanyaannya, dengan posisinya sebagai orang nomor satu di perusahaan besar, mampukah ia berbagi perhatian dengan pencak silat? Apa menariknya jabatan Ketua Umum IPSI sehingga masih rela membagi waktu dan perhatian untuk itu? Rachmat ternyata bersedia berbagi waktu dan ingin memajukan IPSI. Kecintaannya pada olahraga itu tidak bisa dibantah. Namanya sudah terbilang mengakar di pencak silat nasional. Namun Rachmat tidak sendirian. Ketua Umum IPSI periode 2003-2007 Prabowo Subianto juga siap berkompetisi. Sosok Prabowo juga tidak kalah tenarnya dengan posisinya sebagai purnawirawan jenderal dengan posisi terakhir Pangkostrad. Putra begawan ekonomi Indonesia, Prof Sumitro Djojohadikusumo, juga patut diperhitungkan. Dalam bidang usaha, Prabowo dikenal sebagai pemimpin perusahaan pabrik kertas, tambang, dan banyak lagi. Sulit menerka apa yang ada dalam benak Prabowo, apa yang ingin ia cari di IPSI? Pasalnya, sejumlah posisi penting di negeri ini pernah berada dalam genggamannya. Mengapa IPSI menarik? Dalam menerka langkah pasti dua kandidat itu dalam memimpin IPSI, ibarat mencari jarum di tumpukan jerami. Namun, dengan potensi anggota mencapai sekitar 20 juta orang, barangkali di situlah kekuatan organisasi tersebut. Bila dikelola dengan baik dan benar, IPSI akan menjadi organisasi olahraga prestisius. Rachmat Gobel mengaku punya keinginan besar untuk memajukan pencak silat sebagai warisan bangsa. Ia juga berniat memajukan pencak silat agar menjadi olahraga kebanggaan bangsa di dalam maupun di luar negeri. Lalu Prabowo, apakah ia ingin kembali menjabat semata-mata karena jumlah pesilat di Indonesia yang jutaan itu? Dengan pemikiran sedikit 'nakal', 20 jutaan anggota bukanlah jumlah yang sedikit menghadapi 2009 mendatang. Organisasi itu bisa menjadi kendaraan politik luar biasa. Semoga saja pemikiran 'nakal' itu salah. Setidaknya, peserta munas harus berani bertanya
[silatindonesia] serba serbi MUNAS IPSI di koran (bagian 2)
Sahabat silat, perhatikan isyu money politik dan kekecawaan R Gobel dan karenanya dia hendak mundur... thanks I.S = 20 Agustus 2007 KONI: Peserta Munas IPSI harus fair JAKARTA: Sedikitnya 20 pengurus daerah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) kemarin telah hadir dan berada di hotel berbintang lima di Jakarta meski musyawarah nasional organisasi tersebut baru digelar pada 21-24 Agustus. Sementara itu, Ketua Umum KONI Rita Subowo menegaskan siapa pun berhak maju dalam bursa calon ketua umum IPSI. Dia berharap peserta munas bisa bersikap fair dalam memilih ketua umumnya. Menurut sumber Bisnis, para pengurus Pengda IPSI datang lebih awal ke Jakarta untuk bertatap muka dengan kandidat ketua umum Pengurus Besar (PB) IPSI Prabowo Subianto yang kini masih menjabat sebagai ketua umum. Namun, sumber tidak mengetahui agenda pertemuan itu. Kehadiran lebih awal pimpinan Pengda IPSI itu menjadi pembicaraan karena Munas baru akan digelar Selasa di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah. Sejumlah 33 Pengda dan 10 perguruan historis memiliki hak pilih sehingga terpada 43 suara resmi untuk memilih calon ketua umum. Panitia Munas IPSI yang dihubungi Bisnis mengaku tidak mengetahui tentang pertemuan beberapa pengda dengan Prabowo di Hotel Sultan tersebut. Bisnis tak berhasil menghubungi Prabowo dan juga Rachmat Gobel, Ketua Harian IPSI, untuk dimintai komentarnya. Selama ini Prabowo dan Gobel adalah dwitunggal di IPSI. Pada munas kali ini, mereka bakal bersaing untuk memperebutkan kursi ketua umum untuk periode 2007-2012. Di tempat terpisah, Rita Subowo mengatakan tidak boleh ada intervensi dari pihak di luar komunitas pencak silat termasuk KONI sebagai induk organisasi olahraga dalam memilih ketua umum IPSI. Rita berharap kandidat dalam bursa ketua umum harus memiliki komitmen tinggi untuk membawa olahraga itu ke jenjang lebih tinggi. ¡°Siapa calon yang pantas, KONI tidak berhak menilainya. Biarlah komunitas IPSI yang menentukan karena merekalah yang tahu tentang organisasinya,¡± kata Rita Subowo kepada wartawan melalui telepon genggamnya kemarin. Sementara itu, Ketua KONI DKI Jaya Yudi Suyoto mengharapkan agar ada regenerasi di IPSI seperti layaknya cabang olahraga lain. Jika ada tokoh muda yang pantas serta memiliki pengalaman berorganisasi untuk mengurus IPSI, lanjutnya, Munas adalah momentumnya. ¡°Yang terpenting sebenarnya calon itu bisa mengatasi permasalahan dana yang sangat diperlukan mengelola organisasi olahraga nasional. Kami setuju regenerasi, tapi orangnya harus memiliki kriteria yang kami sebut,¡± papar Yudi. Oleh Sutan Eries Adlin Mulia Ginting Munthe Bisnis Indonesia http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127_dad=portal30_schema=PORTAL30vnw_lang_id=2ptopik=A56cdate=20-AUG-2007inw_id=545358 == 20 agst Pemilihan Ketua IPSI KONI Bersikap Netral Jakarta - Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo menegaskan siapa pun bisa memimpin pencaksilat nasional melalui Munas IPSI pada 21-24 Agustus, sementara KONI DKI Jaya minta sebaiknya ada regenerasi. Munas IPSI akan berlangsung di Padepokan Pencaksilat TMMI, Jakarta Timur. Sejumlah 33 Pengurus Daerah (Pengda) dan 10 perguruan historis memiliki hak pilih sehingga terpada 43 suara resmi untuk memilih calon ketua umum. Untuk itu Rita minta supaya masyarakat pencaksilat yang mengikuti Munas, bisa menunjukkan sikap fair untuk memilih ketua umum yang tepat. Sedangkan pengurus terpilih harus komitmen dengan tugasnya. ¡°KONI tak berhak menilai calon yang pantas. Komunitas IPSI yang harus menentukan sendiri,¡± kata Rita kepada SH, Minggu (19/8). Salah satu ketua panitia pemilihan Munas IPSI 2007, Muhammad Taufik menjelaskan, hingga kemarin ada dua calon yang memenuhi persyaratan menjadi calon. Yakni, Prabowo Subianto (Ketua Umum IPSI dan Rachmat Gobel (ketua harian). Syaratan itu dicalonkan setidaknya 10 Pengurus Daerah (Pengda) atau perguruan historis. Proses dalam Munas akan dilanjutkan pada tahap penyaringan. Saat itu minimal 10 suara harus memberi dukungan. Setelah dinyatakan sah sebagai calon, lalu membuat surat pernyataan bersedia menjadi calon ketua. Setelah itu para calon memaparkan visi-misinya, dan para calon melakukan musyawarah siapa yang menjadi Ketua Umum IPSI. Dengan kapasitasnya sebagai Ketua Harian IPSI, Rachmat Gobel dinilai pantas menduduki posisi nomor satu di IPSI, jika ingin ada regenerasi. Salah satu misi yang diusung Rachmat Gobel jika terpilih menjadikan olahraga ini sejajar dengan olahraga beladiri lain dari Jepang. (non) http://www.sinarharapan.co.id/berita/0708/20/ola09.html Bantah Restui Rachmat JAKARTA, BPOST - Persaingan antara Prabowo Subianto dan Rachmat Gobel menuju jabatan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) masa bakti 2007-2011, mulai memanas. Prabowo dan Rachmat saat ini masih menjabat sebagai
[silatindonesia] serba serbi MUNAS IPSI di koran (1)
Sahabat silat, berikut sedikit rangkuman berita tentang MUNAS IPSI dan hal yang terkait, sejauh dapat diakses di internet..dan dibuat berdasarkan kronoligis waktu dimuatnya di media-online.. thanks I. S. == 20 Juli 2007 IPSI Janji Bantu Atlit Berprestasi Di Posting Tanggal 20 Juli 2007 Oleh webmaster Jayapura Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), berjanji akan memperhatikan mantan atlit silat berprestasi baik ditingkat Nasional maupun Internasional. Demikian juga bagi pelajar berprestasi akan diberikan beasiswa menyelesaikan studi hingga tuntas. Janji itu dilontarkan, Ketua Umum PB IPSI, Prabowo Subianto, saat melantik sekaligus mengukuhkan kepengurusan IPSI Papua masa bhakti 2007-2011, di Hotel Sentani Indah, Kamis (19/7) kemarin. Untuk itu, anak mantu mantan presiden Soeharto itu mengingatkan semua pengurus IPSI seluruh Indonesia mendata mantan atlit-atlit berprestasi di provinsi masing-masing, khususnya mereka yang meraih medali emas, perak dan perunggu. Janji ini akan saya tepati pada Munas IPSI di Jakarta tanggal 22 Agustus 2007 mendatang. Sekalipun kita tidak bisa memberikan seperti apa yang diberikan oleh Menteri Pemuda Olahraga yang kini mulai memperhatikan mantan atlit-atlit berprestasi yakni dengan memberikan rumah. Kita dari IPSI mencoba memberikan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, sebagai penghargaan terhadap prestasi yang mereka torehkan, ujar mantan Danjen Kopasus ini. IPSI dibawah kepemimpinannya akan berupaya memberikan yang terbaik kepada semua atlit berprestasi. Dia tidak ingin atlit yang sudah berprestasi, dibuang begitu saja, tanpa menghargai jerih payah mereka. Di Papua kata dia cukup banyak atlit yang berprestasi. Bahkan, saat bernama Irian Jaya (sebelum Papua, red), mampu mengharumkan nama Indonesia baik di-tingkat Nasional maupun ditingkat Internasional. Saya cukup bangga terhadap atlit-atlit Papua yang selama ini telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia. Lewat mereka lagu Indonesia Raya berkumandang di Luar Negeri. Karena itu tidak salah jika prestasi mereka kita hargai, katanya seraya menambahkan pihaknya siap membantu IPSI Papua membangun Padepokan silat di bumi Cenderawasih sekaligus mengajak semua pengurus membantu, walaupun nilainya kecil. Sementara itu, Ketua Umum Pengprov IPSI Papua, Yanni, mengajak semua jajaran pengurus, baik di kabupaten dan provinsi agar mendukung program kerja pengurus. Tanpa kerjasama dan dukungan yang baik, sebaik apapun program yang dibuat tidak akan berjalan sukses dan hasilnya akan sia-sia. Yani yang terpilih lima bulan lalu, kendati belum dilantik, ia bersama-sama pengurus lainnya telah melakukan kegiatan yang begitu cukup padat. Apalagi dalam menghadapi Pra PON. Walaupun persiapan cukup singkat, tetapi pesilat Papua mampu meraih medali. Untuk itu, secara terus terang Yanni meminta kepada ketua umum IPSI Pusat agar tiga atlit peraih perunggu bisa diikutsertakan pada PON 2008 di Kalimantan Timur. Saya yakin dan optimis, atlit silat Papua akan mampu meraih perak dan emas, bila waktu persiapan mereka lebih banyak lagi, katanya. Mendukung keinginan Prabowo Subianto, sudah waktunya IPSI Papua memiliki padepokan sendiri, dalam usianya 29 tahun.. Kami sangat berharap perhatian dari pengurus pusat untuk memberikan bantuan kepada IPSI Papua berupa pembangunan gedung, sedangkan lokasinya sudah disiapkan seluas 1 hektar, terang ibu nan cantik jelita. ** http://www.papuapos.com/new/index.php?main=fullberitaid=3870 == 15 agustus 2007 JELANG MUNAS IPSI Jangan Timbulkan Perpecahan Pencak Silat Rabu, 15 Agustus 2007 PADANG (Suara Karya): Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang akan berlangsung 21 - 24 Agustus nanti diharapkan berjalan dengan baik. Gawe besar insa pencak silat di tanah air itu jangan sampai menimbulkan perpecahan di tubuh IPSI. Demikian harapan yang dikemukakan Ketua Umum PB IPSI, Prabowo Subianto usai melantik Pengurus Daerah (Pengda) IPSI Sumatera Barat yang diketuai Drs Yohanes Dahlan, di Aula Kantor Balitbangda Padang, Sumatera Barat, Selasa kemarin. Semua kita harus berorientasi kepada kemajuan pencak silat Indonesia. Kita semua kan memiliki komitmen yang sama terhadap pencak silat, ujar Prabowo. Sementara itu, berdasarkan sidang pleno PB IPSI, lima perguruan yang semula tidak memiliki hak suara, di Munas kali ini akan memiliki hak suara. Kelima perguruan itu adalah Merpati Putih, Satria Muda Indonesia, Perguruan Silat Tenaga Dasar (PSTD), Persinas Asad dan Kalimasada. Kelima perguruan itu telah diputuskan memiliki hak suara berdasarkan rapat pleno sesuai dengan aturan yang berlaku, ujar Ketua Stering Comitee Oyong Karmayudha. Dengan demikian peserta Munas IPSI ke 12 yang akan berlangsung 21-24 Agustus mendatang, yang memiliki hak suara ada 48 anggota, terdiri dari 33 Pengda, 10 perguruan
[silatindonesia] bhayu manunggal di kompas
Sahabat silat, Salah satu perguruan tua di Jogya : Bhayu Manunggal, masih eksis di Jogya dan menunjukkan keberadaannya dan bahkan kegiatannya diliput oleh koran nasional Kompas. Selamat untuk Bhayu manunggal Berikut ku copy pastekan: Salam Ian == Olahraga Seni Bela Diri Tradisional Tetap BertahanYogyakarta, Kompas - Di tengah maraknya seni bela diri impor terutama dari China, seni bela diri tradisional tetap bertahan. Peminatnya juga tak hanya berasal dari dalam negeri, tapi juga dari turis mancanegara yang tertarik mempelajari seni tradisi Indonesia. Di waktu mendatang pemerintah harus memberi lebih banyak perhatian untuk kelestarian seni bela diri ini. Melalui seni bela diri mampu tertanam budi pekerti, ketangguhan, dan rasa tanggung jawab. Setelah belajar pencak silat, anak-anak akan tahu sakitnya dipukul dan tidak gampang untuk bisa memukul sehingga tumbuh rasa saling pengertian, ujar Ketua II PB Pelopor Olahraga Pencak Silat Indonesia Bhanyumanunggal Didin Hernomo di sela acara wisuda 25 anggotanya di Desa Ngamboh Sleman, Sabtu (21/7). Dukungan dari pemerintah, lanjut Didin, sangat diperlukan untuk pelestarian dan penggalian potensi yang selama ini belum optimal. Didin menegaskan, dukungan tak harus berupa bantuan anggaran, tapi bisa dalam bentuk kebijakan. Mestinya di tiap sekolah harus diwajibkan adanya ekstrakulikuler pencak silat, katanya. Saat ini baru sekitar 30 persen sekolah yang mengajarkan bela diri tradisional. Bela diri tradisional itu, antara lain, Perisai Diri, Asat, Tapak Suci, dan Merpati Putih. Uji tanding antara perguruan pencak silat acapkali digelar untuk meningkatkan kemampuan sekaligus promosi. Belum Mengakui Pemerintah, katanya, juga masih belum mengakui seni bela diri sebagai warisan budaya. Hal ini terbukti dari kurangnya dukungan dan perhatian pemerintah. Padahal, seni bela diri pencak silat juga sudah menjadi salah satu cabang olahraga di Pekan Olahraga Nasional. POPSI Bhanyumanunggal yang didirikan sejak 1930 oleh Ki Joyo Suwito kini telah memiliki puluhan ribu murid. Ranting dan cabang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Yogyakarta dan berpusat di Padepokan Ambar Ketawang. Kami tidak menciptakan jurus tapi hanya melatih gerak dasar untuk kemudian dikembangkan secara pribadi, tutur Didin. Supaya tidak punah, POPSI Bhanyumanunggal terus melakukan pembenahan organisasi. Mereka juga bertekad menghilangkan stereotip pencak silat hanya untuk kalangan menengah ke bawah. Kami mencoba menembus lewat akademisi dengan masuk ke sekolah hingga perguruan tinggi, ujarnya. Selama ini banyak anak muda beralih ke seni bela diri impor karena merasa lebih percaya diri dengan membayar kursus yang mahal. Di POPSI Bhanyumanunggal tiap murid harus membayar iuran Rp 5.000 per bulan. Pengaruhnya seni bela diri impor masih bisa ditekan karena tiap perguruan pencak silat memiliki basis yang mengakar di masyarakat. (WKM) sumber :http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707/23/jogja/1040172.htm senin 23 uli 2007 - Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] tadi malam Kang Ery di trans 7
Tadi malem ngeliat Kang Ery di Trans 7 ..acara apa ya? mmm.. sejenis berita dari 'black' ? apaan tuh ?. sayangnya cuman bentar. Terlihat Kang Ery dengan Yuri Amadin (?) sedang memperagakan aspek dan tehnik Jet Kun Do ...pake dan menghadapi senjata..wuiiih keren bok! ada yang nonton gak? ... sesudah itu muncul jg liputan ttg aikido (mana ya?) ... .. Kang Ery buka thread dong di sahabatsilat (di bagian beladiri lain kaliya..) soal JKD, kayaknya menarik tuh dibahas ..mule dari pilosopi ampe teknisnya.. .. salam I.S. - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] dari invitasi internasional PD di bandung
Halo Kang yana dan tim gak ikut di bandung? ... Tim Jabar Harus Bermain Lepas Empat Negara Mengirim Wakilnya http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0707/03/Jabar/23663.htm Bandung, Kompas - Tim Jawa Barat berniat bermain lepas dalam Perisai Diri International Championship V di GOR C-Tra Arena, Bandung, 3-7 Juli. Rencananya, kegiatan ini akan dibuka langsung oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, hari ini. Salah satu pelatih tim Jabar, Rudi Hendarsah, mengatakan, bermain lepas adalah kunci mereka untuk meraih target juara umum. Sebab, banyak juga pemain yang sekaligus bekerja sebagai panitia. Jadi, konsentrasinya terpecah dua. Kalau terlalu dibebani target, mereka nanti malah tidak bisa bermain bagus. Kalah atau menang, nanti bagaimana di lapangan, kata Rudi, Senin (2/7). Sebenarnya, target juara umum bukan hal muluk bagi tim Perisai Diri Jabar. Sebab, dalam kejuaraan serupa di DI Yogyakarta tahun 2005, Jabar menjadi juara kedua dengan sepuluh emas. Juara pertama, Jawa Timur, juga hanya meraih sepuluh emas. Kita kalah perak. Kalau tidak salah, mereka enam perak, sedangkan Jabar hanya lima perak, ujar Rudi. Namun, dengan alasan peran ganda sebagai pemain dan panitia tadi, target juara umum tetap terasa berat. Kejuaraan ini akan memperebutkan 16 emas nomor Perisai Diri dan 18 emas nomor Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Rudi mengatakan, ada penambahan dua emas dibandingkan dengan kejuaraan di DI Yogyakarta, yaitu nomor tunggal IPSI. Ini bagian dari nomor tunggal-ganda-regu atau TGR. Tetapi, kita hanya mempertandingkan nomor tunggalnya, ujar Rudi. Ia mengatakan, jika tak ada halangan, Jabar akan menurunkan atlet di semua nomor. Empat negara Total, ada 435 peserta yang ambil bagian dalam kejuaraan ini. Selain utusan dari 25 pengurus daerah di Indonesia, ada juga pemain dari komisariat di luar negeri. Rudi, yang juga koordinator bidang pertandingan dan akomodasi, mengatakan, ada empat negara yang sudah memastikan mengirim wakilnya, yakni Belanda, Australia, Jepang, dan Timor Leste. Sebenarnya, di Jerman, Amerika Serikat, dan Swiss juga ada Komisariat Perisai Diri. Namun, mereka tidak bisa mengirim peserta, ujar Rudi. Meluasnya Perisai Diri hingga luar negeri tak lepas dari sistem pemassalan di dalam negeri yang banyak melalui jalur pendidikan. Para pegiat Perisai Diri yang meneruskan pendidikan di luar negeri biasanya berusaha mengembangkan seni bela diri itu di tempat belajarnya. Perisai diri juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan persahabatan dunia, kata Rudi. Ia berharap, penyelenggaraan kejuaraan internasional di Kota Bandung bisa menjadi sarana sosialisasi lebih luas bagi Perisai Diri. Apalagi, sebagai salah satu kegiatan yang mengutamakan disiplin, Perisai Diri ikut mendukung program pembentukan generasi muda yang berani dan andal. Mengenai perkiraan persaingan pertandingan, Rudi mengatakan, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali akan menjadi lawan ketat. Namun, Rudi juga tidak menutup mata pada daerah lain, seperti Nusa Tenggara Timur. Mereka mengirim 50 peserta ke sini, kata Rudi.(LSD) - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Mencintai Seni Budaya Indonesia
Sahabat silat, Mungkin kita juga perlu menjalin komunikasi dengan mereka ini--atau bahkan menjalin kerja sama yg bentuknya patut dipikrkan kemudian--; mengingat bahwa salah satu kelompok yang mereka 'diayomi' adalah pencak silat PADJADJARAN CIMANDE DEPOK ...kali-kali aja bisa bikin diskusi dengan perguruan itu :) --kan banyak tuh yg nanyain cimadne di forum sahabatsilat... menurut mamang gugel ; alamat ayodya adalah : AYODYA PALA Alamat Yayasan :Jl. Melati Raya No. 7a Depok Jaya 16432 Kota Depok - Indonesia Telp. [62] - [21] - 777 5726 Fax. [62] - [21] - 7721 2879 E - mail : [EMAIL PROTECTED] dan situs mereka adalah : www.ayodyapala.com disini tertera profil 'Indonesian art center yang menarik dan --karena sudah berbentuk yayasan-- tempat dimana kita mungkin bisa menimba pengalaman dan pengetahuan; mengingat bahwa ayodya ini tergolong lama berdirinya (tahun 1981) dan bergerak di bidang yang tidak jauh beda dengan FP2STI; yaitu kebudayaan (mereka memang lebih fokus pada tari)-- Btw, tari dan pencak silat katanya ada hubungannya tuh ; setidaknya di jabar atau minang ?? tul gak?? Lagian mereka berdomisili di Depok, tempat banyak anggota Forum juga berdiam he he he --- berminat di follow up? mari kita pikirken sama-sama..:) tabik, I.S. SilatIndonesia.com [EMAIL PROTECTED] wrote: Mencintai Seni Budaya Indonesia Dalam perjalanan di jalan tol beberapa hari lalu, saya mendengar dialog tentang nasib seni dan budaya Indonesia yang disiarkan sebuah radio. Intinya, pencinta seni budaya kecewa pemerintah kurang peduli pada seni dan budaya Indonesia. Dampaknya, generasi muda Indonesia sudah menjadi generasi MTV. Saat ini banyak anak dan remaja Indonesia yang lebih hapal nama-nama penyanyi dan selebriti asing. Ini salah satu dampak globalisasi yang menyebar ke semua penjuru negeri. Musik R B, rock, house music lebih dikenal ABG kita ketimbang tarian daerah, yang seharusnya dilestarikan dan dikembangkan. Siapa yang salah? Hari ini kebetulan saya bertemu dengan pemimpin Sanggar Ayodya Pala Depok, Budi Agustinah. Ayodya Pala adalah sanggar budaya yang melahirkan banyak seniman tari. Jumlah muridnya sudah lebih dari 1.000 orang tersebar di lebih 20 cabang di Jabodetabek. Agustinah yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah ini sangat giat mempromosikan tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan Agustinah membina kelompok seni yang nyaris mati, hidup segan mati tak mau. Antara lain kelompok Pencak Silat Pajajaran Cimande Depok, Rampak Bedug dari Duren Mekar Sawangan, grup Barongsai dari Cimanggis, kelompok Reog Ponorogo dan Kuda Lumping, kelompok Perkusi Etnis dan banyak lagi. Anak didik Sanggar Ayodya Pala sering tampil di stasiun televisi Indosiar, Anteve, Trans TV dan Trans 7, juga diajak manggung di luar negeri. Kontribusi Agustinah sungguh tak terkira bagi kemajuan seni dan budaya Indonesia. Dia konsisten melestarikan dan mengembangkan kesenian Indonesia. Ironisnya, seniman Depok merasa Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma'il kurang peduli pada lembaga yang mewadahi para seniman, yaitu Dewan Kesenian Depok. Sekretaris Umum DKD Nuning Darmadi mengatakan sejak Nur Mahmudi memimpin Kota Depok setahun lalu, hingga kini belum ada silaturahmi dengan para seniman setempat. Mereka membandingkannya dengan kepala daerah-kepala daerah terdahulu. Depok mungkin hanya satu contoh. Tapi tulisan ini tidak menyoroti kebijakan Nur Mahmudi ataupun walikota dan bupati secara khusus. Tulisan ini lebih mengingatkan agar kita semua mencintai seni dan budaya Indonesia. Bahwa seorang kepala daerah perlu peduli pada seni budaya setempat, ya memang demikianlah seharusnya. Bahwa ada seniman yang kemudian protes atas ketidakpedulian kepala daerahnya, ya wajar saja. Beberapa waktu lalu, saya berkunjung ke Shenzhen, China, melihat pertunjukan seni budaya China dari berbagai daerah. Ya, semacam Taman Mini Indonesia Indah-lah. Atau kalau di Sarawak, seperti Sarawak Cultural Village. Nah, di Shenzhen ini, biasanya tetamu diajak ke gedung kesenian yang mempertunjukkan seni budaya China yang luar biasa. Sehabis pertunjukan, para tamu yang datang berdecak kagum menyaksikan betapa indahnya kekayaan budaya China yang beragam itu. Pertunjukan dikerjakan sangat profesional. Taman Mini Indonesia Indah? Nah, ini yang ingin saya sampaikan juga. Belum lama ini saya bertemu dengan General Manager TMII Bapak Sugiono, pensiunan jenderal bintang tiga di kantor TMII. Kita maklum, kondisi TMII sudah tidak seperti dulu lagi, ketika Pak Harto masih berkuasa atau Ibu Tien masih ada. Alhasil, TMII pun saat ini kondisinya pas-pasan. Bahwa banyak yang datang, ya iyalah. Tapi Pak Sugiono ingin mengubah citra TMII, bahwa TMII juga layak didatangi masyarakat menengah atas. Artinya, TMII memang harus dibuat sedemikian rupa seperti Pusat Kesenian dan Kebudayaan Shenzhen di China yang mempertunjukkan
[silatindonesia] liputan ultah FP2STI
Sahabat Silat, Walo telat beberapa hari ..ini ada sedikit liputan dari acara tumpengan sederhana forum kemaren minggu, di padepokan pencak silat TMII.. Photo-photonya liat di kang kiky ya ato kisawung.. tabik, Ian S NB: mohon maaf jika ada kesalahan penulisan nama atau nama yang tidak disebutkan dalam tulisan ini :) == Menghidupi Ruh Pencak Silat (sebuah catatan singkat dari ultah FP2STI) Minggu pagi itu, 10 Juni 2007, sekelompok anak muda dan pemerhati, pecinta pencak silat berkumpul di Ruang Rapat Persilat, Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Acaranya adalah perayaan ulang tahun sebuah wadah atau forum bagi mereka yang peduli akan pencak silat tradisional yang disebut Forum Pecinta dan Pelestari (pencak) Silat Tradisional Indonesia (FP2STI). Ulang tahunnya pun (baru) yang pertama. Namun dihadiri oleh banyak tokoh-tokoh yang memiliki nama di jagat persilatan Indonesia; termasuk di dalamnya Bp Edy Nalapraya (president PERSILAT), Bp Edward Lebe (pendekar dari Baringin Sakti dan SMI), Bp Hj Azis dan Hj Aceng (pendekar Cikalong dari Cianjur), kumalaBp Tubagus Bambang (pendekar dan pelestari Cingkrik Goning); Bp Bambang Sarkoro (pendekar dari Margaluyu), teman-teman dari berbagai aliran dan perguruan pencak silat : ada yang datang dari Bogor (gerak gulung), dari Gerak Saka, dari aliran Kumango (Guru Tuo Fuad dan Aslim), Sabandar (Kisawung dan teman-teman) dan masih banyak lainnya. Tidak ketinggalan rekan-rekan dari media; dari Tempo, tabloid Gaya Hidup Sehat dan wartawan website www.silatindonesia.com Dengan jumlah peserta berkisar 50-60an peserta; acara yang dimulai pukul 10 pagi itu berjalan lancar hingga menjelang sore. Setelah dibuka oleh koordinator FP2STI (biasa disebut Forum), Mas Eko Hadi, acara bergulir secara akrab dan kekeluargaan membicarakan berbagai program, kegiatan yang telah dilakukan oleh forum, juga yang akan dikerjakan dan rencana-rencana ke depan. Terjadi diskusi yang hangat dan penuh rasa kekeluargaan dan juga diselingi oleh tawa dalam pembicaraan ini. Secara tanggap dan aspiratif, penasehat Forum, Bp Edy Nalapraya banyak memberikan masukan, nasehat dan berbagai hal yang berguna bagi kelangsungan Forum. (Mungkin ini akibat perbawa golok sakti yg biasa dipegang koordinator Forum, yang saat itu , dihidangkan di depan Bp Edy; yang nampaknya sedang mengalami proses pengisianaji lebih lanjuhe he he ini cuman becanda.) Misalnya rencana untuk membuat semacam pertandingan bagi beladiri tradisional; setelah mendapat banyak masukan dari berbagai pihak; sepertinya format festival lebih tepat. Mengingat bahwa model pertandingan IPSI juga telah populer dan hendaknya tidak kontraproduktif dengan yang telah ada itu. Namun hal ini akan digodok lebih lanjut supaya lebih matang. Berbagai macam evaluasi digulirkan, melihat keberhasilan dan juga kekurangan kinerja forum selama setahun. Oleh Mas Kiky, misalnya, yang mengingatkan bahwa tonggak awal berdirinya forum yaitu dunia maya (dalam hal ini website dan milist) hendaknya tidak ditinggalkan menyusul banyaknya program dan kegiatan yang dilakukan di dunia nyata (copy darat). Sebab pertemuan di dunia maya ini adalah salah satu kekuatan forum, cikal bakal forum dan ke depan tetap akan menjadi hal yang harus diperhitungkan. Dalam hubungan Forum dengan pihak (PB) IPSI juga perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kesan yang tidak diinginkan. Kesan yang biasanya muncul dari kesenjangan komunikasi dan informasi. Peran Forum dapat menjadi hal yang positif suntikan darah segarbagi kemajuan pencak silat khususnya yang tradisional; dengan tetap menjalin hubungan dan kerjasama yang produktif dengan IPSI maupun pihak lain yang terkait. Dalam penjelasannya, Bp Edy Nalapraya, menguraikan bahwa pencak silat tradisi selalu menekankan aspek budi pekerti luhur (akhlak), beladiri dan seni ketiga hal yang disebut sebagai RUH dari pencak silat. Baru belakangan setelah berdiri IPSI tahun 1948, muncul aspek sport (olahraga/pertandingan) sebagai salah satu cara melestarikan pencak silat dan menarik minat kaum muda.Ruh itu, menurut Pak Edy, akhir-akhir ini mengalami mati suri. Dan usaha FP2STI merupakan langkah tepat bagi usaha untuk kembali menghidupi Ruh yang sedang sekarat itu. Langkah yang justru dilakukan oleh kaum muda yang bukan praktisi silat dalam istilah Uda Alda : its not our job--. Namun sekedar peduli dan cinta akan budaya arisan karuhun ini yang kemudian berkumpul dan melakukan sesuatu. Dengan demikian sebenarnya FP2STI dapat bersinergi secara positif dengan semua pihak yang peduli akan kelangsungan pencak silat (tradisional) yaitu IPSI, perguruan-perguruan, lembaga-lembaga budaya, badan-badan pemerintahan atau pihak-pihak lain. Sehingga kehadiran FP2STI pun merupakan bentuk kontribusi yang mungkin kecilbagi usaha menghidupkan kembali Ruh
Re: [silatindonesia] ANTARA RAMA WIJAYA dan RAMA EDY NALAPRAYA
Betul kang O'ong, tulisan yang filosofis dengan latar belakang budaya perwayangan .. sungguh menarik maju teruss mang ezra... tabik, I.S O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] wrote: Sahabat silat Wah hebat tulisannya , sejak kapan mau menulis lagi, ya gitu dong baca dan tulis jangan lupa,,,kapan mulai penelitiannya lagi. Kalau anda cocok di panggil Dewa Asmara, bagaiamana kawan kaan setuju kann Ciao O'ong --- Mas ezra agung setya purnama P.H.D.A [EMAIL PROTECTED] wrote: ANTARA RAMAWIJAYA DAN RAMA EDY NALAPRAYA RAMA adalah putra PRABU DASARATA dengan DEWI RAGU KUSALYA. Dia adalah kesatria penjelmaan DEWA WISHNU yang turun ke dunia untuk memelihara ketentraman dan kesejahteraan dunia serta membasmi angkara murka RAHWANA, Raja Alengka. Ia juga RAMAYANA yang mempunyai arti kereta perata jalan. Tidak satupun rintangan, bisa dia atasi. Dan ia juga memiliki nama RAMA DEWA karena seorang pemelihara Dharma (DEWA WISHNU). Dan iya juga bernama RAMARAGAWA karena dialah pelaku yang menyambung darah KESATRIA. Itulah sekelumit otobiografi ramawijaya dalam cerita KITAB RAMAYANA, bahasa Jawa. Di Indonesia kita punya Baapak Edy Nalapraya, dia dalah seorang pria tulen kelahiran Batavia 76 tahun silam, dengan secara kesatria dia bertekat untuk mengembangkan Budaya bangsanya dalam hal ini Pencak Silat sebagai peninggalan leluhur, sekaligus sebagai kegemaran beliau sejak muda. Masa mudanya beliau habiskan untuk terus menghidupkan aktivitas olah raga yang penuh falsafah hidup ini seiring dengan pekerjaan pokoknya sebagai penjaga keamanan Negara di Militer pada waktu itu. Dulu dijaman Saya kita melakukan latihan Pencak Silat itu secara umpet-umpetan, karena kalo kehuan Kompeni bakal di tangkep dan di tuduh pemberontak. Jadi kalo ada opas pada lewat, kita pura-pura menari sambil tertawa bercanda begitu terus biar aman, jaman kita dulu kata beliau dengan nada khas Betawian, saat bercerita di Pendopo terbuka Padepokan Nasional IPSI di tengah latihan forum FP2STI waktu lalu. Ironis memang, kenyataan pada masa lampau demikian. Dirumah kita sendiri bangsa kita bisa di batasi ruang geraknya karena pada masa penjajahan semua aktivitas kita harus selalu melalui procedure VOC, jadi kalau ada yang menurut mereka aneh pastilah akan di tangkap selain di tuduh pemberontak sudah pasti akan ditahan sebagai penjahat perang. Kiprah Kesatriya 76 Tahun Seperti kisah RAMAWIJAYA, ada kemiripan dengan perjuangan Bapak EDY NALAPRAYA atau lebih mirip jika kita panggil beliau dengan RAMA EDY NALAPRAYA, Rama/Romo/ Ayah (dalam bahasa Jawa). Bukan rahasia lagi bahwa pangeran RAMAWIJAYA sesungguhnya pendekar para DEWA. Dia dilahirkan untuk melaksakan DHARMA atau tugas mulia. Dan siapapun yang akan mebatalkan hal ini akan di salahkan, sebab orang itu akan berhadapan dengan Sang Maha Pencipta. Lalu siapa yang sanggup menentang kuasanya? Jangankan titah Marcapada, Dewa Syiwa sendiri tidak akan bisa melawan kuasaNya. Itulah sebabnya tugas yang akan dilaksanakan oleh Sang RAMAWIJAYA merupakan suatu persembahan tersendiri merupakan persembahan kepada Sang Maha Pencipta. Kata BRAHMANA WASKITA kepada PRABU DASARATA, ketika dirinya dalam kebimbangan untuk mengijinkan RAMAWIJAYA pergi ke hutan Dandaka memerangi para raksasa Alengka. Begitu Juga dengan RAMA EDY NALAPRAYA, yang dengan gigih memperjuangkan Pencak Silat hingga masa kini kita bisa melihat Pencak Silat dapat mengharumkan nama bangsa dan di kenal di seluruh dunia, tidak lain berkat tangan-tangan jeli seperti RAMA EDY NALAPRAYA yang sekaligus sebagai salah satu tokoh penggagas adanya PERSILAT demi terus mengontrol laju perkembangan cabang ini. Tujuh puluh enam tahun, sudah selama itu Pencak Silat berhasil di pertahankan eksistensinya hingga kemanca Negara sampai saat ini. Bagi anak muda seperti Saya yang kebetulan menulsi artikel ini, memang kurang bisa merasakan betapa sulitnya perjuangan mengembangkan Pencak Silat setengah abad lalu, tapi setidaknya melalui cerita dari beliau sebagai generasi muda paling tidak Saya punya tekad yang sama untuk terus mempertahankan serta terus mengembangkan warisan budaya kita, jika tidak sebagai jalan hidup tapai mungkin saja bisa jadi hobby yang sulit di terpisahkan dalam setiap aktivitas. Jujur Saya pernah kehilangan sosok Pengayom dan pembimbing seperti beliau saat Saya harus kehilangan orang yang Saya cinta secara berurutan pertama Eyang Buyut Saya sebut saja Ir. Sarbini, yang telah mendukung Saya moril dan materi agar Saya dapat meneruskan sekolah ke Jenjang yang lebih tinggi sekaligus menempa Saya bagaimana hidup di luar kandang demi menatap masa depan, lalu Ibu Saya (Alm) yang selalu mendoakan saya tanpa pamrih Saya yakin itu, walau saat beliau meninggal Saya merasa belum pernah membahagiakan orang Tua. Sempat kehilangan semangat,
RE: [silatindonesia] 1 thn yg lalu
hicks hicks..butul butul menyentuh.. jadi inget waktu awal-awal forum didiriken, kumpul2 di rumah Mas Eko di pondok kelapa..mm tulisan ini cukup lengkap secara kronologis terbentuknya forum, patut dijadiken referensi.. selamat selamat buwat kang Iwan ...bravo! haiks, Ian S Kiki Rizki Noviandi [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah tulisan kang iwan sangat menyetuh sekali, sepertinya tulisan ini layak juga untuk kita jadikan flash back usia forum kita yang 1 tahun ini. sebagai pewaris dari silat tradisional indonesia yang merupakan warisan budaya bangsa, hanya kita yang bisa mewarisi silat ini dan hanya kita yang bisa melestarikannya. kalau bukan kita siapa lagi. semoga silat tetap jaya... Best Regards, Kiki Rizki Noviandi .:: My Email - mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] | My Web Blogs - http://geeks.netindonesia.net/blogs/kiki http://geeks.netindonesia.net/blogs/kiki | My MVP Profile - https://mvp.support.microsoft.com/profile/Kiki.Noviandi https://mvp.support.microsoft.com/profile/Kiki.Noviandi ::. _ From: iwan setiawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 03 Juni 2007 1:59 To: silatindonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [silatindonesia] 1 thn yg lalu Setahun Bersama Di Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia Tak terasa setahun sudah kami bergelut dalam suatu komunitas yang sebelumnya adalah segelintir orang yang prihatin dengan keberadaan silat-silat tradisional. Berawal dari ketertarikan akan silat tradisional yang kental dengan ketertutupan pakem yang dianutnya yang membuat kami ingin sedikit menguak kedalamannya dan menyingkap tabir ketertutupan yang selama ini sering kita dengar. Pertemuan kami melalui kontak milist di silatbogor.com dan beberapa pertemuan karena tertarik latihan silat aliran Sabeni yang kami pandang sebagai awal cikal bakal terbentuknya Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia yang kini mulai genap setahun. Mengingatkan pada masa awal yang amat sulit sehingga kami sebelumnya hanya memiliki tujuan yang sederhana yakni penekanan terhadap pendokumentasian silat tradisional. Awal pertemuan sahabat silat di Pondok Kelapa dikediaman mas Eko Hadi tanggal 6 Mei 2006, karena katertarikan saya dengan aliran Sabeni, dihadiri beberapa sahabat silat yakni mas Ezra, Agus Setiawan, mas Isa (devil budy), mas Ian Samsudin, mas Yanweka, bang Agus Suprayogi. Setelah beberapa kali bertemu dan latihan bersama dengan bang Jul kembali kami berkenalan dengan mas Aryanav, maka mulailah kami terasa lengkap apalagi setelah kami merencanakan kopi darat dengan para milist dari silatbogor.com pada saat itu kebetulan kawan lama saya (kang Oong Maryono yang sejak tahun 1997 kami tak bertemu) yang melatih di Thailand pada tanggal 6 Juni 2006 akan berlibur ke Bondowoso untuk menjenguk keluarganya disana dan bersedia menemui kami guna membahas pembentukan wadah pelestarian beberapa aliran silat betawi yang nyaris punah dan pada tanggal 10 juni 2006 di Padepokan Pencak Silat Indonesia dan pada saat bersamaan pula mas Eryanto Nugroho tanggal 10 Mei 2006 itu juga memperkenalkan aliran Cingkrik Goning (dengan pewaris tunggalnya Bapak Tubagus Bambang) kepada forum. Dalam pertemuan tanggal 10 Juni 2006 beberapa senior di pencak silat yang hadir antara lain mas Suhartono (SH yang juga mantan pelatih Vietnam), bang Edward Lebe (Baringin Sakti), mas Gumbiro (SH), kak Awang (KPS Nusantara), pak Syaukat (Silat Betawi), pak Rifai (silat Betawi), bang Jul dan babe Ali Sabeni (Sabeni) dan yang paling saya terkejut adalah hadirnya seorang seorang guru silat aliran Cikalong berserta anaknya yang sengaja datang dari Cianjur karena ketertarikan beliau akan keprihatinan kami terhadap silat tradisional, beliau kini kita kenal sebagai salah satu guru dan sesepuh di forum yakni pak haji Azis Asyarie. Di pertemuan itu juga hadir beberapa sahabat silat lain sepert mas Eryanto Nugroho, Ki Sawung berserta teamnya dan total yang hadir sekitar 19 orang. Pada saat pertemuan inilah kami meresmikan nama Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia yang walaupun sebenarnya penamaan forum ini telah ada sebulan sebelumnya yakni di awal bulan Mei 2006. Dan hasil pertemuan itu menetapkan mas Eko Hadi menjadi koordinator forum dan mas Eryanto Nugroho sebagai seksi pendokumentasian Setelah bertemu dengan kang Oong, saya diajak untuk ikut mendokumentasikan jurus-jurus Cingkrik Goning yang ternyata membuat saya tertarik karena beberapa teknik dari bapak Tubagus Bambang unik berhasil mengalahkan saya . Beberapa kawan dari milist ikut mendokumentasikan antara lain mas Ezra dan mas Aryanav. Kekalahan yang menjadi obrolan hangat di milist akhirnya menarik perhatian seorang ahli Reiki dan Tai chi yaitu bapak Khusnul Hadi bergabung dalam latihan silat. Suatu kejutan yang luar biasa bagi saya karena ternyata diluar dugaan ternyata banyak sekali orang yang menyenangi silat mulai bermunculan. Dan dalam perjalanan forum yang baru berusia
[silatindonesia] setahun berjalan setapak langkah (ultah FP3ST)
tindakan dan kerja nyata ; Mari kita sambut tantangan bagi pelestarian pencak silat tradisional .. dalam kebersamaan, seperti yang sudah kita lalui setahun ini. Marii.. Jakarta 7 Juni 2007 (pulang dari pelatihan di puncak, masih ngantuk J ) Ian Samsudin _ Semoga banyak pihak dapat mengambil pelajaran dari adanya Forum dalam usaha untuk melestarikan pencak silat tradisional di manapun jua.. (Tulisan ini didedikasikan sebagai bentuk penghargaan yang tidak daapt terkatakan kepada semua penggiat forum dan juga para sesepuh yang peduli pada pencak silat tradisional) _ From: iwan setiawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] com] Sent: 03 Juni 2007 1:59 To: silatindonesia@ yahoogroups. com Subject: Re: [silatindonesia] 1 thn yg lalu Setahun Bersama Di Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia Tak terasa setahun sudah kami bergelut dalam suatu komunitas yang sebelumnya adalah segelintir orang yang prihatin dengan keberadaan silat-silat tradisional. Berawal dari ketertarikan akan silat tradisional yang kental dengan ketertutupan pakem yang dianutnya yang membuat kami ingin sedikit menguak kedalamannya dan menyingkap tabir ketertutupan yang selama ini sering kita dengar. Pertemuan kami melalui kontak milist di silatbogor.com dan beberapa pertemuan karena tertarik latihan silat aliran Sabeni yang kami pandang sebagai awal cikal bakal terbentuknya Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia yang kini mulai genap setahun. Mengingatkan pada masa awal yang amat sulit sehingga kami sebelumnya hanya memiliki tujuan yang sederhana yakni penekanan terhadap pendokumentasian silat tradisional. Awal pertemuan sahabat silat di Pondok Kelapa dikediaman mas Eko Hadi tanggal 6 Mei 2006, karena katertarikan saya dengan aliran Sabeni, dihadiri beberapa sahabat silat yakni mas Ezra, Agus Setiawan, mas Isa (devil budy), mas Ian Samsudin, mas Yanweka, bang Agus Suprayogi. Setelah beberapa kali bertemu dan latihan bersama dengan bang Jul kembali kami berkenalan dengan mas Aryanav, maka mulailah kami terasa lengkap apalagi setelah kami merencanakan kopi darat dengan para milist dari silatbogor.com pada saat itu kebetulan kawan lama saya (kang Oong Maryono yang sejak tahun 1997 kami tak bertemu) yang melatih di Thailand pada tanggal 6 Juni 2006 akan berlibur ke Bondowoso untuk menjenguk keluarganya disana dan bersedia menemui kami guna membahas pembentukan wadah pelestarian beberapa aliran silat betawi yang nyaris punah dan pada tanggal 10 juni 2006 di Padepokan Pencak Silat Indonesia dan pada saat bersamaan pula mas Eryanto Nugroho tanggal 10 Mei 2006 itu juga memperkenalkan aliran Cingkrik Goning (dengan pewaris tunggalnya Bapak Tubagus Bambang) kepada forum. Dalam pertemuan tanggal 10 Juni 2006 beberapa senior di pencak silat yang hadir antara lain mas Suhartono (SH yang juga mantan pelatih Vietnam), bang Edward Lebe (Baringin Sakti), mas Gumbiro (SH), kak Awang (KPS Nusantara), pak Syaukat (Silat Betawi), pak Rifai (silat Betawi), bang Jul dan babe Ali Sabeni (Sabeni) dan yang paling saya terkejut adalah hadirnya seorang seorang guru silat aliran Cikalong berserta anaknya yang sengaja datang dari Cianjur karena ketertarikan beliau akan keprihatinan kami terhadap silat tradisional, beliau kini kita kenal sebagai salah satu guru dan sesepuh di forum yakni pak haji Azis Asyarie. Di pertemuan itu juga hadir beberapa sahabat silat lain sepert mas Eryanto Nugroho, Ki Sawung berserta teamnya dan total yang hadir sekitar 19 orang. Pada saat pertemuan inilah kami meresmikan nama Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia yang walaupun sebenarnya penamaan forum ini telah ada sebulan sebelumnya yakni di awal bulan Mei 2006. Dan hasil pertemuan itu menetapkan mas Eko Hadi menjadi koordinator forum dan mas Eryanto Nugroho sebagai seksi pendokumentasian Setelah bertemu dengan kang Oong, saya diajak untuk ikut mendokumentasikan jurus-jurus Cingkrik Goning yang ternyata membuat saya tertarik karena beberapa teknik dari bapak Tubagus Bambang unik berhasil mengalahkan saya . Beberapa kawan dari milist ikut mendokumentasikan antara lain mas Ezra dan mas Aryanav. Kekalahan yang menjadi obrolan hangat di milist akhirnya menarik perhatian seorang ahli Reiki dan Tai chi yaitu bapak Khusnul Hadi bergabung dalam latihan silat. Suatu kejutan yang luar biasa bagi saya karena ternyata diluar dugaan ternyata banyak sekali orang yang menyenangi silat mulai bermunculan. Dan dalam perjalanan forum yang baru berusia satu tahun ini banyak sekali orang yang memberi andil dalam kemajuan forum, salah satunya kontribusi bapak Khusnul Hadi sangatlah besar. Mungkin kami tak akan pernah bisa membayangkan akan seperti sekarang ini jika beliau ini tak mau meminjamkan lantai 3 Gedung Hidro di Jalan Dewi Sartika no. 199B sebagai tempat berkumpulnya kami, berlatih, berdiskusi dan bersilaturahmi. Setelah berbagai kegiatan yang telah dicapai forum
Re: [Bulk] [silatindonesia] setahun berjalan setapak langkah (ultah FP2ST)
Oke ..thanks atas koreksinya.. untuk itu semua tulisanku yang benar adalah FP2ST..dan BUKAN FP3ST.. demikian sekalian menjadi ralat tabik, Ian SilatIndonesia.com [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ian terima kasih untuk tulisannya mantap dan manis banget he he he:) Saya mau Meralat dikit untuk FP3TS, walaupun tidak terlalu serius namun agar tidak terjadi salah pahaman nama FP2TS adalah nama yg sudah disepakati pada waktu itu, bahkan waktu di Rumahnya Mas eko bahwa nama pencaknya memang tidak ditulis tapi pengertiannya tetap mengarah pada arti Kata Pencak Silat ( Silat ). terima kasih Indosilat - Original Message - From: Ian Samsudin To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Friday, June 08, 2007 10:31 AM Subject: [Bulk] [silatindonesia] setahun berjalan setapak langkah (ultah FP3ST) Setahun Berjalan, Setapak Langkah (Catatan menyambut ulang tahun FP3ST yang pertama) Dari ide dan keprihatinan Menuju Tindakan Nyata Banyak orang mungkin merasa prihatin akan perkembangan dan kemajuan budaya bangsa sendiri, termasuk Pencak Silat di dalamnya. Namun kelahiran sebuah wadah bernama Forum Pecinta dan Pelestari (Pencak) Silat Tradisional (FP3ST) merupakan suatu fenomena tersendiri yang bahkan tidak diduga oleh para penggasnya berkaitan dengan usaha pelestarian pencak silat tradisional. Untuk itu penting bagi kita semua agar kelahiran, perkembangan, kemajuan dan juga kelemahan forum menjadi pelajaran kita semua, khususnya bagi pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap kelangsungan budaya leluhur bangsa: pencak silat. Sebuah pelajaran yang harus dipetik agar berguna bagi semua pihak untuk lebih melestarikan lagi pusaka leluhur ini. Berawal dari berdiskusi (lihat kisah yang cukup lengkap dari sesepuh forum, Iwan-dibawah: salut untuk Iwan!) di dunia maya, kala itu masih bernama silat bogor-milis yang bersifat terbuka sehingga banyak praktisi maupun pemerhati silat yang terlibat dan bergabung di dalamnya. Diskusi di milis itu berkisah tentang silat tradisional Jakarta (tenabang) sabeni yang kehadirannya semakin kurang dikenal dan dapat dikatakan berada pada tahap yang dikhawatirkan kelanggengannya. Dari sana dengan bantuan dan kebesaran hati Mas Eko, sebagian kecil anggota milis copy darat, bertemu di rumah beliau dan bahkan kemudian berlatih bersama ilmu silat tenabang sabeni. Dari sinilah kemajuan terus bergulir menjadi terbentuknya forum dan semakin berkembang. Inilah salah satu hal yang membedakan; banyak orang yang prihatin dan ada juga yang menyuarakan pentingnya pelestarian pencak silat tradisional dalam bentuk kata-kata atau tulisan dengan jangkauan yang begitu terbatas; tapi sedikit yang kemudian mengambil tindakan lebih nyata melakukan sesuatu: bertindak, dalam bentuk yang sungguh nyata dan konkret. Yaitu berkumpul, berdiskusi, membentuk wadah dan berkerja dalam organisasi. Apalagi dijiwai oleh semangat yang tulus ikhlas, tanpa pamrih dalam lingkungan kebersamaan dan kekeluargaan. Apa yang mendorong forum lebih berkembang? Pertanyaan ini menggelitik penulis , tatkala menyadari bahwa satu tahun memang waktu yang tidak lama dan cepat berlalu dan dengan perkembangan yang demikian pesat dan mengejutkan. Lalu faktor-faktor pada saja yang membuat FP3ST dapat berkembang dengan demikian pesat dalam mengejawantahan visi-misinya untuk pelestarian pencak silat tradisionil: Telah ada keperihatinan dan orang-orang yang mau berbuat sesuatu atas dasar keprihatiann itu. Tanpa adanya kesamaan pandangan tentang kondisi keprihatinan pencak silat tradisi; sulit untuk berbicara tentang pelestarian Wadah atau Organisasi : Adanya Wadah yang bagi mereka yang prihatin untuk berbuat sesuatu. Selama ini keprihatinan akan kondisi pencak silat tradisionil sudah banyak disuarakan di milis, forum diskusi dan sebagainya; namun tidak ada wadah yang jelas untuk menyatukannya dan mengubahnya menjadi sebuah roda kerja yang menggerakkan dan menjadi nyata Visi dan misi yang relative jelas dan spesifik. Yaitu untuk pelestarian pencak silat tradisional (yang pada awalnya lingkupnya jabodetabek). Sasaran yang hendak dituju sudah sangat spesifik terutama aliran yang hendak punah dengan criteria tertentu (lihat diskusi dan penjelasan soal ini dari Kang Kiki dan Mas Eko di milis). Dan umumnya aliran ini belum terwadahi dalam IPSI. Dengan kejernihan 'visi' ini lingkup dan arah kerja dapat diletakkan pada posisi yang jelas yang pada akhirnya membimbing semua langkah ke depan. Adanya orang-orang yang dengan segala keterbatasannya memiliki komitmen, dedikasi dan kinerja yang sungguh patut diacungi jempol. Juga termasuk di dalam nya tokoh-tokoh yang mendukung seperti O'ong Maryono, Edy Nalapraya, dll Adanya kerja nyata dari wadah tersebut Suasana dan atmosfer kekeluargaan; keihlasan dan dengan tulus menjadi jiwa yang semakin menggulirkan kemajuan Forum Publikasi yang Luas dan dengan Media Beragam Publikasi dari internet. Sejak awal didirikannya
[silatindonesia] pembukaan 'Candradimuka Martial Arts'
CANDRADIMUKA MARTIAL ARTS CENTER Mendidik Generasi Play Station menjadi Ksatria Gatotkaca Tetuko, demikian namanya ketika terlahir sebagai bayi. Pengeran yang berasal dari Pringgodani ini di kemudian hari dikenal dengan nama : Gatotkaca. Muncul di tengah suasana yang memprihatinakan, keresahan sosial dimana-mana, kehancuran moralitas, korupsi merejalela, hawa nafsu menjela tiada henti dengan semakin dekatnya ancaman terjadinya perang Bharata Yudha; Orang tua Tetuko, yaitu Bima dan Arimbi memutuskan untuk mengirim anak mereka ke para Dewa agar ditempa di kawah Candradimuka supaya dapat menjadi pribadi yang handal, tangguh, satria, siap menghadapi segala tantangan dengan memaksimalkan semua potensi dirinya.Itulah KAWAH CANDRADIMUKA, tempat penggodakan dan penempaan seorang kstaria. Dari tempaan di kawah itulah, lahir seorang Satria gagah perkasa berjuluk Gatotkaca, dengan otot kawat, tulang besi dan semangat baja. Cerita di atas merupakan legenda perang bharata yudha, yang juga populer di nusantara, khusunya perwayangan tanah Jawa. Tampaknya bukan tanpa alasan jika pada abad millenium ini, abad serba canggih dengan teknologi tinggi ini, jaman HP dan komputerisasi; nama kawah CANDRADIMUKA dikutip dan menjadi icon bagi tempat penempaan diri melalui sarana beladiri. Inilah Candradimuka Martial Arts. Griya Tiga Angsa ke Candradimuka Bertempat di Griya Tiga Angsa, Jalan Pondok Cabe Raya no.5, Pondok Cabe, Jakarta; sebuah tempat pembinaan beladiri baru telah berdiri. Candradimuka Martial Arts. Dirintis oleh para praktisi, penggemar, penggiat dan pecinta beladiri dengan dipelopori oleh Mas Ery Nugroho dan Sensei Bambang, tempat ini secara resmi dibuka dan diresmikan. Dengan sebuah perayaan sederhana dan penuh rasa kekeluargaan, peresmian tempat ini dilakukan; yang dihadiri oleh kurang lebih 35-an partisipan beladiri dari berbagai disiplin ilmu termasuk : pencak silat (cingkrik goning), aikido, taekwondo, jet kun do, juga para seniman dan pecinta beladiri lainnya.Dalam sambutan pembukaannya Mas Ery Nugroho mengatakan bahwa Candradimuka Martial Arts center memang mengambil jiwa dari kisah gatotkaca yang ditempa dan digodok pada kawah ini sehingga menjadi Satria hebat, sakti-mandraguna. Dalam konteks dunia modern, diharapkan para praktisi beladiri di Candradimuka Martial Arts dapat menempa diri dan digodok agar keluar dari kawah ini menjadi pribadi yang lebih baik, lebih memiliki kualtias manusia ungul yang diperlukan dalam kehidupan modern; yang di dalamnya termasuk kualitas unggul, ulet tangguh, tabah, pecya diri dan sekaligus rendah hati. Mengutip ucapan seorang pinisepuh beladiri, Ery Nugroho, melanjutkan bahwa sebenarnya pemerintah dapat menghemat biaya yang luar biasa besar bagi pembinaan generasi muda dengan mendukung program penempaan diri dengan sarana beladiri. Dengan beladiri dapat menjauhan kaum muda, misalnya, dari narkoba dan dapat dibayangkan berapa biaya yang dapat dihemat untuk pengobatan dan pusat-pusat rehabilitasi narkoba. Sensei Bambang dari Aikido menegaskan bahwa sebuah dojo (tempat latihan) yang bisa menampung banyak aliran beladiri; tempat tersebut sebenarnya diberkahi. Dalam jaman canggih sekarang ini, dunia beladiri juga dapat berperan dalam membentuk jaringan atau network bagi hubungan sosial; sebuah ajang untuk bersosialisasi dan bersilaturahmi, lepas dari asal aliran beladiri atau perguruan. Untuk membangun sebuah jaringan yang kokoh, diperlukan kepercayaan; suatu hal yang boleh terbilang sulit di dapat pada era yang pernih ketidakpastian ini. Namun dengan beladiri dan Candradimuka, semua hal tersebut menjadi mungkin. Acara pembukaan Candradimuka kemudian dilanjutkan dengan sedikit peragaan beberapa beladiri yang diayomi oleh badan ini yaitu : aikido yang langsung dibawakan oleh Sensei Bambang dengan diberi penjelasan oleh murid belaiau yang wanita; disusul atraksi pencak silat tradisionil Cingkrik Goning yang secara bergantian ditampilkan oleh bule Ray, lutfi dan Tubagus Bambang sendiri; tidak ketinggalan tampilan kaki yang mengagumkan dari praktisi taekwondo. Usai perkenalan ala beladiri ini, semua partisipan pun saling beramah tamah dan bertukar ilmu dan pikiran. Fasiltas Gedung Griya Tiga Angsa dan Candradimuka Sarana latihan di Gedung Griya Tiga Angsa, tempat Candradimuka Martial Arts berada, dapat dikatakan memadai. Lantai satu merupakan front office dan sekaligus tempat penjualan souvenir beladiri: kaos-kaos, buku-buku, VCD, paching pad, sarung tinju, dan lain-lain.. Tempat latihan utama berada di lantai 2, dengan fasilitas matras yang memadai, juga toilet dan jendela yang bedaun lebar sehingga memudahkan sirkulasi udara.Candradimuka Martial Arts saat ini menawarkan pelatihan beberapa aliran beladiri yaitu Takwondo (setiap senin pukul 16-18); aikido (Kamis pukul 16-18 dan jumat pukul 19-21:00) dan pencak silat cingkrik
Re: Fwd: Re: [silatindonesia] Dibuka: Pelatihan Silat Kumango di Jakarta
huusss..gak boleh curigasyen ama Mas Ezra.dia pasti mau melestarikan budaya bangsa...ya kalo ada cewe-cewe itu sih sampingan kan..he he .. Nah kalo gitu daku daptar juga ah biar rame aja..biar yang laen pada ikutan.. atoo pada gabung-pada gabung... kapan lagi ada silek kumango di Jakarta.. ini kesempatan emas lhoo.. huayoo rek! I.S Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote: wah kalo Mas Ezra, motif perlu dipertanyakan dulu. pasti yg diincer gadih-gadih rancak urang awak tu --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Ezra purnama [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ezra danu Lana (Daftar Pertama Nich!) Caw 02198040999 Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote: To: silatindonesia@yahoogroups.com From: Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 28 May 2007 16:40:15 +0700 Subject: Re: [silatindonesia] Dibuka: Pelatihan Silat Kumango di Jakarta ayo rekan2 cepetan daftar terutama rekan2 uda/udotuk melestarikan budaya daerah rame2 guyub .. Eko Hadi S Corporate Legal Compliance PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk Telp: 021-3916160, Ext.212 - Original Message - From: Alda Amtha To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, May 28, 2007 4:24 PM Subject: [silatindonesia] Dibuka: Pelatihan Silat Kumango di Jakarta Dear Sahabat Silat, Bagi yang selama ini bertanya2 tentang tempat latihan Silat Tradisional dari Minangkabau, sebagai follow up dari Diskusi tentang Silek Kumango yg diselenggarakan oleh FP2STI pada tanggal 28 April 2007 yang lalu, dengan ini dengan gembira kami sampaikan bahwa akan segera dibuka pelatihan Silek Kumango di Padepokan Pencak Silat TMII. Pelatihan Silek Kumango di Jakarta ini diselenggarakan oleh PERSIKUM (Perguruan Silek Kumango) yang berpusat di Batusangkar, Kab. Tanah Datar, Sumatera Barat dengan Guru Gadang-nya Bapak Lazuardi Malin Marajo. Pelatihan ini segera dibuka dengan catatan telah ada minimum 10 orang calon murid yang mendaftar. Sebagai tambahan informasi, pelatihan dilakukan dengan guru2 silek yang telah berkualifikasi sebagai Guru Tuo Silek Kumango. Bagi Sahabat Silat yang tertarik, mohon email ke saya di [EMAIL PROTECTED] Mengenai hari dan jam pelatihan, akan ditentukan secara bersama, yang penting daftar dulu. Salam, AFA -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.472 / Virus Database: 269.8.0/821 - Release Date: 5/27/2007 3:05 PM [Non-text portions of this message have been removed] - Bored stiff? Loosen up... Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games. [Non-text portions of this message have been removed] - Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! FareChase. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] silat kunto
Wah kunto (ato kuntao/kuntaw)..banyak banget...aliran silat yang mendapat sentuhan kugfu umumnya ya disebut kuntau /kunto/kuntao (semoga yang dimaksudkan sama).. tapi tentu saja mereka punya karakter dan keunikan sendiri... di tunggu ya hasil penelusurannyamulai dari sejarah, tokoh, jurusnya, perkembangannya dan lain-lain .. I.S. eddi kurnianto [EMAIL PROTECTED] wrote: kemarin kebetulan tugas ke jogja, bertemu teman lama yang menceritakan tentang silat tua dari daerah sekitar kebumen. sebutannya silat kunto (entah apakah ada hubungannya dengan kun taw versi mandarin) dan sudah jarang dipelajari orang. padahal jaman dulu cukup populer, tapi entah kenapa tinggal 2 orang tua yang masih bisa disebut sesepuh. adakah yang pernah dengar silat itu? katanya mengandalkan keluwesan gerak dan kecepatan. saya sudah minta tolong dilakukan pendekatan lewat teman saya itu, insyaAllah akhir bulan saya akan coba datangi, sekalian nyekar makam orang tua di gombong. si bodoh.. [Non-text portions of this message have been removed] - Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Miyamoto Musashi - Buku Lima Lingkaran (1)- BUMI
Bagus sekali Andika, Kita perlu menambah wawasan dna pengetahuan dari manapun, apalagi dari legendaris samurai seperti Musashi... Jadi penasaran pengen baca buku aslinya.. Ditunggu lanjutan ringkesannya :) tabik, Ian S Andika Priyandana [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya baru saja selesai membaca buku karangan Miyamoto Musashi, samurai legendaris yang berasal dari Jepang. Buku ini diterjemahkan Steve Kaufman ke dalam bahasa Inggris. Saya belum mengetahui apakah saat ini sudah ada terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Saya juga belum mengetahui apakah di milis ini atau dalam situs sudah pernah dibahas tentang buku karangan Miyamoto Musashi ini. Saat saya selesai membaca, begitu banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dari pemikiran seorang Musashi. Buku ini dikarang pada masa dimana pembunuhan dan kematian adalah hal yang sangat biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Musashi memperoleh sebagian besar ilmunya melalui pengalaman berhadapan langsung dengan kematian. Musashi bisa dikatakan terlahir sebagai seorang samurai sejati. Kemudian berdasarkan pengalamannya, Musashi menulis semua buah pemikirannya ke dalam sebuah buku yang dibagi ke dalam lima bab, antara lain bumi, air, api, angin, dan tiada. Didalamnya dijelaskan secara gamblang teknik bertarung dan membunuh yang dimiliki Musashi. Sebagian besar dari isi buku ini (dari sudut pandang saya) juga menggambarkan watak Miyamoto Musashi sebagai seorang yang agresif, tidak mau membuang-buang waktu, dan langsung menuju sasaran. Saya kemudian mencoba membuat ringkasan buku tersebut dan kemudian saya bagi dengan sahabat-sahabat di sini. Yang pasti, apa yang ditulis oleh Musashi dengan pengalamannya yang berusia 60 tahun lebih dapat menjadi penambah ilmu yang sangat berharga bagi kita semua. Untuk mempermudah saat membuka surat, maka ringkasan ini saya bagi ke dalam lima bagian. Tabik NB:Berhubung ini ringkasan, tentunya akan lebih afdhol kalo baca versi aslinya yang dari Jepang langsung... MIYAMOTO MUSASHIS THE BOOK OF FIVE RINGS MIYAMOTO MUSASHI BUKU LIMA LINGKARAN Nama saya Miyamoto Musashi. Saya telah membunuh lebih dari 60 orang dalam pertarungan maupun duel. Saya dikenal sebagai pemain pedang terbaik yang pernah dimiliki Jepang. Saya mulai membuat buku ini setelah berumur 60 tahun sebagai refleksi dari semua pengalaman hidup saya. Untuk memahami jalan strategi saya, kamu memerlukan latihan yang konstan dan berulang-ulang. Buku saya, Buku Lima Lingkaran, dibagi ke dalam lima bagian berjudul Bumi, Air, Api, Angin, dan Ti a da. Bumi adalah dasar pembelajaran untuk keseluruhan isi buku. Air menjelaskan tentang sikap yang harus dimiliki seorang pejuang melalui pemahaman tentang strategi, Api mengajarkan tentang pertarungan dengan prinsip Bumi dan Air. Angin menjabarkan perbedaan antara tipe bertarung saya dengan tipe bertarung sekolah/dojo yang lain. Ti a da menjabarkan tentang jalan alam sebagai jalan yang sejati. Saya tidak mengikuti jejak yang telah dibuat oleh orang lain. Saya telah hidup tanpa kegunaan ataupun manfaat seorang guru dan dengan pengalaman saya sendiri saya menjadi penguasa atas diri saya sendiri, dan seorang ahli pedang. Haruslah dipahami bahwa tidak semua orang mampu hidup dan menjadi praktisi yang sangat baik tanpa adanya bimbingan guru. Hanya beberapa yang bisa menjalaninya. Kamu harus memiliki gairah yang luar biasa, kesabaran, dan disiplin pribadi untuk menempuh pengembaraan seorang diri. Tujuan akhir haruslah jelas, dipahami, dimengerti, dan tidak ada ruang untuk berganti arah. Jalan ini adalah jalan yang sangat sulit dan tidak semua orang memiliki kemampuan menjalaninya. Hal ini sangatlah membuat frustasi, membingungkan, sebatang kara, menakutkan, dan terkadang kamu akan merasa bahwa kamu tidak memiliki kewarasan yang cukup untuk menghadapi dunia. Tidak ada garansi bahwa kesempurnaan akan diperoleh. Semua hal harus berasal dari dalam dirimu tanpa adanya keraguan. Dan marilah kita mulai BUKU BUMI Tidak ada manusia yang tidak terkalahkan, bahkan seseorang yang telah berlatih bertahun-tahun dan dikenal sebagai seseorang yang sangat hebat dan ahli di bidangnya juga bisa merasakan kekalahan. Karenanya seorang pendekar sejati tidak pernah berhenti berlatih. Dia akan selalu mengasah strategi bertarungnya setiap saat. Suatu hal yang tidak mungkin jika seseorang mampu memahami arti sebuah strategi tanpa menjalaninya secara nyata. Setiap orang juga harus mengerti setiap risiko dari setiap jalan yang telah dia tempuh. Sebagai contoh, seorang pejuang harus mengerti bahwa akhir dari jalan yang dia tempuh selalu berhubungan dengan kematian. Dalam kematian juga dikenal meninggal dengan alasan yang baik dan meninggal dengan alasan yang buruk. Suatu hal yang memalukan jika kita mati dalam keadaan bodoh dan tanpa arti. Seorang pejuang juga selalu menjadikan pengalaman hidupnya sebagai ilmu yang sangat berharga. Seorang pejuang
Re: FW: [silatindonesia] Silsilah Maenpo Cikalong
Menurut Buku cetakan kedua itu.. halaman nya adalah 60 hingga 62 tentang pencak silat cikalong j(Hj Ibrahim) ... trims juga Ian O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] wrote: Sahabat Silat Gan Kiki untuk memudahkan dan mencari study banding tentanhg sejarah Cikalong silahkan buka buku Pencak Silat Merentang Waktu halaman 57 - 59 . Jika ada informasi baru dan lebih mendalam itu sangat bagus sekali. Trims Ciao O'ong kiki [EMAIL PROTECTED] wrote: Alhamdulilah mas amal, uk dapat memudahkan ruju semoga kita bisa bikin karya spektakuler ini, menyambung rante rante yang sudah terputus. mungkin bisa dimulai dengan bahwa pada saat itu abah kaher pendiri cimande adalah guru beladiri di karesidenan cikalong, sebagian besar para pendekar berguru padanya (menurut cerita cianjur). dan sebelum menciptakan cikalong H. Ibrahim sudah menguasai ilmu silat yang basisnya dari cimande, terutama dari kakak iparnya (Rd. Ateng alimudin). Maka sangat besar kemungkinan dalam penemuannya ada perbendaharaan maenan mande, mungkin bukan cimande yang sekarang terkenal keras.tetapi maen lemesnya dari milis sebelah jadi memang permainan rasa sudah ada sejak jaman abah kaher http://www.mail-archive.com/[EMAIL PROTECTED]/msg03887.html jadi saya sendiri engak aneh kalau di silat sunda permainan rasa menjadi hal utama karena memang sumbernya sama :). Paralun ah, w http://www.nagapasa.multiply.com ww.nagapasa.multiply.com _ From: Amal Ihsan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 22 Mei 2007 16:17 To: silatindonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [silatindonesia] Silsilah Maenpo Cikalong Kang Kiki, di Koran Tempo ahad kemarin, sy jg sdh buat bagan silsilah sanad Maenpo Cianjur. Mdh2an nanti kita bs bikin bagan besar silat Sunda. Klo liat silsilah Arya Wiratanu Datar yg nyambung ke atasnya Prabu Siliwangi Padjadjaran maka hubungannya dgn maenan Bogor (spt pertanyaan Babe Nani) memang tidak sedekat yg kita kira karena harus naik dulu ke Prabu Siliwangi baru turun ke Talaga n Cianjur dan Padjadjaran. Seandainya saja ada anak panah koneksi dari Cimande ke Cikalong dan Sabandar di makalahnya Rd. H. Harun yg sy terima, maka hubungannya justru sangat dekat karena Gerak Gulung punya anak panah koneksi ke Cimande. Anak panah koneksi yg cari ternyata tdk ada... On 05/22/2007 11:47 am, kiki wrote: Dear Sahabat silat, Saya buat thread diskusi aliran maenpo cikalong di sahabatsilat.com (http://sahabatsilat http://sahabatsilat.com/forum/index.php?topic=39.msg331#msg331 .com/forum/index.php?topic=39.msg331#msg331 ) buat yang mau menambahkan silahkan aja langsung ya Semoga bermanfaat menambah wawasan kita BR www.nagapasa.multiply.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] O'ong Maryono 73 Soi Thonglor 19, Khlongtan-Nua, Wattana, Bangkok 10110 Thailand. Mobile Phone: +6641058853 E-mail:[EMAIL PROTECTED] www.kpsnusantara.com [Non-text portions of this message have been removed] - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Bulk] Re: [silatindonesia] Berita Gembira
Selamat selamat buat devil_buddy alis Isya dan Istri (ini yang udah payah nelahirkan, pake taruhan nyawa lagi ) Semoga jadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama (gaya Orba banget :)) ... tabek, Ian NB: bang yanwek, apa betul waktu masih muda si Isya dikejer cewe kece, bukannya kebalik tuh..:) Yanweka [EMAIL PROTECTED] wrote: Pertama kali kenal kang Devil di milisnya pangrango dulu kita masih sama2 bujangan dan sering dikejar2 cewek kece setiap naik gunung Intinya selamat ya Bang Isya, tetap manis selalu buat si kecil Yanweka - Original Message - From: eddi kurnianto To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 23, 2007 11:07 PM Subject: [Bulk] Re: [silatindonesia] Berita Gembira selamat juga buat kang isya... semoga bisa berguna buat agama, orang tua, bangsa dan negara... si bodoh On 5/23/07, ASLIM NURHASAN [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang Isya.. Selamat, semoga amanah ALLAH SWT ini memberikan keberkahan lahir-bathin kepada Keluarga Kang Isya, amien. -- Aslim Nurhasan ST SATI Limpapeh Luhak nan Tuo Minangkabau Yayasan Seni, Budaya, dan Kesejahteraan Anak Nagari [EMAIL PROTECTED] aslimnurhasan%40yahoo.com, 0811103234, 081808850951 - Original Message From: Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] dala3000%40yahoo.com To: silatindonesia@yahoogroups.com silatindonesia%40yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 23, 2007 4:28:43 PM Subject: [silatindonesia] Berita Gembira Telah lahir dengan selamat putra pertama dari Sahabat Silat Devil_Buddy alias Isya, hari ini 23 May 2007 jam 14.15 dg berat 3,3 kg di rumah sakit Hermina Sukabumi. Semoga menjadi anak yg saleh dan berbakti kepada kedua orang tuanya. dan cepet gede agar bisa latihan silat, tapi jangan deket2 oom Iwan Setiawan ya, ntar ketularan... . __Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online. http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] gladiator
Sahabat silat, sekedar intermezo... ini tentang gladiator jaman Romawi, sebuah temuan arkeologi.. Trisula termasuk senjata yang sudah dikenal dan digunakan oleh mereka, dalam beberapa pertandingan pun, tetap ada peraturannya.. dan yang menarik ada juga sekolah jadi gladiator..semacam perguruan/padepok'an kali ya? silahken disimak,jika berkenan... tabeek, I.S == Menguak Kuburan Para Petarung Selasa, 08 Mei 2007 | 00:19 WIB TEMPO Interaktif, Ankara: http://www.tempointeraktif.com/ Ilmuwan dari Wina, Austria, telah menemukan kuburan para petarung dari masa Romawi kuno: Gladiator. Kuburan ini digali di salah satu sudut kota tua Efesus di Turki. Efesus adalah salah satu kota besar dalam Kekaisaran Romawi pada masa lalu. Kini kota ini menjadi bagian dari Turki, terletak 3 kilometer di selatan Distrik Selçuk, di Provinsi Ýzmir. Lima tahun lalu sepasang ahli patologi dari Universitas Kedokteran Wina, Profesor Karl Grossschmidt dan Professor Fabian Kanz, telah mengidentifikasi ribuan tulang belulang di salah satu sudut kota tua itu. Selain tulang, mereka juga menemukan tiga batu nisan yang dengan jelas menggambarkan bahwa itu adalah tempat beristirahatnya para gladiator. Gladiator adalah petarung dalam pada zaman Romawi kuno. Keberadaan mereka disebutkan dalam banyak catatan maupun rekaman sejarah, mulai dari mosaik sampai lukisan. Motif gladiator banyak ditemukan di lampu minyak yang digali dari situs kekaisaran Romawi. Setelah meneliti selama lima tahun, baru-baru ini Grossschmidt dan Kanz mengumumkan bahwa mereka berhasil memilah-milah tulang belulang itu menjadi 67 individu. Melalui pemeriksaan forensik pada jejak-jejak yang terekam di tulang itu, mereka berhasil mengungkapkan usia, bagaimana para gladiator hidup dan bagaimana mereka meninggal dunia. Para gladiator itu diperkirakan berusia antara 20 hingga 30 tahun dan umumnya vegetarian. Kanz dan Grossschmidt menemukan adanya luka-luka yang pernah sembuh. Ini menjadi bukti bagi catatan sejarah bahwa kaum gladiator memang mendapatkan perawatan medis yang memadai dan tak murah. Kanz dan Grossschmidt juga menemukan bahwa tulang-tulang itu tak menampakkan bekas luka yang banyak sebagai penanda bahwa mereka memang tak terlibat pada pertarungan massal dan brutal. Para petarung itu berkelahi tak ubahnya pertandingan bela diri pada masa kini, dibatasi oleh peraturan dan diawasi oleh wasit. Ada pula rekaman luka-luka yang mematikan. Yakni tulang-tulang baik tulang belakang maupun tulang lainnya yang tertoreh. Ini membuktikan adanya hukuman bagi gladiator yang dianggap kalah, pengecut, dan diputuskan mati oleh penonton. Biasanya para penonton akan berteriak, Iugula!, yang berarti Belah dia!. Maka sang lawan gladiator yang menyerah itu akan membelah tubuhnya dengan pedang tajam, dari tenggorokan sampai ke jantung. Cara yang paling cepat untuk mati, kata Grossschmidt. Sejumlah relief yang berasal dari masa Romawi menggambarkan bahwa si pria biasanya duduk berlutut, lalu sang lawan akan menebasnya dengan keras sampai tersungkur dan tewas. Kedua ahli patologi menemukan jejak-jejak kematian seperti itu pada beberapa kerangka individu. Sejumlah tengkorak gladitor ada yang menunjukkan tiga lubang berjarak sama, yang kemungkinan tewas akibat tusukan tombak trisula alias bermata tiga. Luka-luka di tulang, seperti di tengkorak itu, bukanlah luka yang umum melainkan sangat tak biasa. Luka-luka itu disebabkan oleh trisula, yang secara khusus menandakan jenis senjata yang digunakan oleh para gladiator itu, kata Grossschmidt. Ada pula tengkorak yang berlubang persegi. Rupanya mereka tewas akibat pukulan martil besar di kepala bagian depan. Kanz mengatakan itu ada kaitannya dengan orang lain di luar para petarung yang bertugas mengeksekusi gladiator yang sudah tak mungkin diselamatkan dan memilih mati. Gladiator yang terluka amat parah itu rupanya tak dikutuk oleh penonton maupun pengontrol pertandingan. Inilah pukulan penghabisan, demi membebaskan mereka, kata Kanz. Tapi tak semua kerangka menggambarkan pertarungan. Ada pula sebuah kerangka yang diperkirakan sebagai seorang pensiunan gladiator yang hidup sampai tua dan meninggal dunia secara wajar. Profesor Kanz mengatakan bila seorang gladiator bertahan hidup selama tiga tahun di arena, maka dia akan memenangkan kemerdekaannya. Mereka biasanya menjadi pelatih di sekolah gladiator. Kanz dan Grossschmidt menemukan bahwa usia sang kerangka lebih dewasa dari yang lain. Di kepalanya memang tampak bekas-bekas luka, namun tak satupun yang fatal alias mematikan. Dia telah hidup normal sebagaimana orang Romawi lainnya, kata Professor Kanz. Menurut antropolog fisik dari Universitas Durham di Inggris, Dr Charlotte Roberts, temuan kedua patolog itu amat signifikan. Saya telah menyaksikan ribuan kerangka orang Romawi, saya telah menyaksikan contoh luka di kepala, yang sembuh dan tak
[silatindonesia] palang pintu ala betawi
Sahabat silat, merindukan budaya pencak silat yang dulu menjadi bagian erat dalam tradisi masyarakat, yang kini kian terkikis... salam I.S. == Palang Pintu, Pelengkap Pernikahan ala Betawi Senin, 23 April 2007 - 21:22 wib Google.co.id Adu silat adalah salah satu adegan yang selalu muncul pada kesenian Palang Pintu Perkawinan, adalah salah satu perjalanan manusia yang dianggap sakral oleh masyarakat Betawi. Saking sakralnya, maka ada beberapa prosesi yang harus dilalui kedua mempelai menjelang pernikahannya. Salah satunya adalah Palang Pintu. Upacara pernikahan diawali dengan arak-arakkan calon pengantin pria menuju ke rumah calon istrinya. Dalam arak-arakan itu, selain iringan rebana ketimpring juga diikuti barisan sejumlah kerabat yang membawa sejumlah seserahan mulai dari roti buaya yang melambangkan kesetiaan abadi, sayur-mayur, uang, jajanan khas Betawi, dan pakaian. Selain itu, perlengkapan kamar pengantin yang berat seperti tempat tidur serta lemari juga dibawa dalam prosesi arak-arakkan. Tradisi Palang Pintu ini merupakan pelengkap saat pengantin pria yang disebut tuan raja mude hendak memasuki rumah pengantin wanita atawa tuan putri. Nah, saat hendak masuk kediaman pengantin putri itulah, pihak pengantin wanita akan menghadang. Awalnya, terjadi dialog yang sopan. Masing-masing saling bertukar salam, masing-masing saling mendoakan. Sampai akhirnya pelan-pelan situasi memanas lantaran pihak pengantin perempun ingin menguji kesaktian dan juga kepandaian pihak pengantin laki-laki dalam berilmu silat dan mengaji. Baku hantam pun terjadi. Sudah pasti, akhirnya pihak lelakilah yang menang. (He he he... kalau pihak lelaki tak menang, tentu gak akan terjadi pernikahan bukan?). Usai memenangi pertarungan, pengantin perempuan pun biasanya meminta pihak lelaki untuk memamerkan kebolehannya dalam membaca Al Quran. Dan sudah pasti lagi, ujian ini pun mampu dilewatinya. Berikut adalah drama satu babak ketika acara Palang Pintu berlangsung yang diwakili oleh pihak pengantin Perempuan (P) dan pihak penganti Laki (L). P: Eh bang-bang berenti, bang budeg ape luh Eh bang nih ape maksudnye nih selong-selonong di kampung orang, Emangnye lu kagak tahu kalo nih kampung ade yang punye?... Eh Bang, rumah gedongan rumah belande, pagarnya kawat tiangnya besi, gue kaga mao tau nih rombongan datengnye dari mane mau kemane, tapi lewat kampung gue kudu permisi. L: Oh jadi lewat kampung sini kudu permisi, bang P: Iye emangnye lu kate nih tegalan L: maafin aye bang, kalo kedatangan aye ama rombongan kage berkenan di ati sudare-sudare Sebelomnye aye pengen ucapin dulu nih Bang Assalamu, alaiku P: Alaikum salam L: Begini bang makan sekuteng di Pasar Jum,at, mampir dulu di Kramat Jati, aye dateng ama rombongan dengan segala hormat, mohon diterime dengan senang hati P: Oh jadi lu uda niat dateng kemari eh Bang, kalo makan buah kenari , jangan ditelen biji-bijinye kalo ku udeh niat dateng kemari gue pengen tahu ape hajatnye?... L:Oh jadi Abang pengen tahu ape hajatnye emang Abang kage di kasih tau ame tuan rumehnye Bang, ade siang ade malam, ade bulan ade matahari, kalo bukan lantaran perawan yang di dalam, kaga bakalan nih laki gue anterin ke mari P: Oh jadi lantaran perawan Abang kemari?...Eh Bang, kage salah Abang beli lemari, tapi sayang kage ade kuncinye, kage salah abang datang kemari, tapi sayang tuh perawan ude ade yang punye L: Oh jadi tuh perawan ude ade yang punye, eh Bang crukcuk kuburan cine, kuburan Islam aye nyang ngajiin, biar kate tuh perawan udeh ade yang punye, tetep aje nih laki bakal jadiin P: Jadi elu kaga ngerti pengen jadiin, eh bang kalo jalan lewat kemayoran, ati-ati jalannye licin, dari pada niat lu kage kesampaian, lu pilih mati ape lu batalin L: Oh jadi abang bekeras nih eh Bang ibarat baju udah kepalang basah, masak nasi udah jadi bubur, biar kate aye mati berkalang tanah, setapak kage nantinye aye bakal mundur P: Oh jadi lu sangke kage mau mundur, ikan belut mati di tusuk, dalam kuali kudu masaknye, eh nih palang pintu kage ijinin lu masuk, sebelum lu penuin persaratannye L: Oh jadi kalo mao dapet perawan sini ade saratnye, Bang ? P : Ade , jadi pelayan aje ada saratnye apa lagi perawan L: Kalo begitu sebutin saratnye Bang P: Lu pengen tau ape saratnye kude lumping dari tangerang, kedipin mate cari menantu, pasang kuping lu terang-terang, adepin dulu jago gue satu-persatu L: Oh jadi kalo mao dapet perawan sini saratnye bekelai Bang P: Iye kalo lu takut, lu pulang L: bintang seawan-awan, aye itungin beribu satu, berape banyak Abang punya jagoan, aye bakal adepin satu-persatu Setelah adegan di atas, pemain palang pintu biasanya melanjutkan dengan kembangan. Berikut adalah petikannya. L: bang, lu tau dalemnye rawe, pasti lu tau kali semanan, kalo mau tau
[silatindonesia] silek minangkabau
Dear Sahabat Silat, tulisan dari Djamboe..tentang kondisi dan keprihatinan terhadap silek di ranah minang; sebuah kondisi yang kelihatannya tidak hanya terjadi di minangkabau saja tapi di banyak tempat yang merupakan asal dan sumber aliran silat baik di jawa, sumatra, bali, kalimantan, pulau madura/bawean dan lain-lain... semoga berguna salam Ian S == Silek Minangkabau Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan Gerimis secara perlahan membasahi bumi Kota Payakumbuh. Debu yang menutupi lapisan atas jalan beraspal di kota itu, perlahan luruh disiram hujan. Di sela gerimis tersebut, di beranda sebuah pondok yang terletak di Kubu Gadang, tepat di pinggir ruas jalan lingkar utara, seorang lelaki tua yang rambutnya sudah memutih dan kumis melintang yang juga telah memutih, terlihat duduk tenang. Di kepalanya yang berambut jarang tersebut, sebuah topi ala koboi tertonggok. Lelaki tua itu adalah Bahmar. Di usianya yang sudah 71 tahun, lelaki dengan postur tubuh tidak terlalu besar, terlihat masih kekar. Penglihatan dan pendengarannya masih bagus. Begitu juga dengan bicaranya, mengalir tenang, dan hampir semua kata-kata yang keluar dari mulutnya bernada satire, yang membutuhkan terjemahan lebih lanjut. Kesan agak sangar yang terlihat pada awal pertemuan, langsung luruh ketika diajak bicara, orang tua yang menjadi tepat mengadu orang-orang yang memiliki persoalan kebatinan ini, ternyata suko bagarah dan tidak pernah menyombongkan diri. Padahal, jika ingin sombong pun orang akan percaya, karena di Payakumbuh khususnya, bapak dari 8 orang anak ini dikenal sebagai salah satu tuo silek yang memiliki murid dalam jumlah sangat banyak, dan tersebar di seantero Sumbar. Waalaikum salam, mau duduk di dalam atau di beranda ini saja? ujar Bahmar, yang sehari-hari dikenal dengan panggilan Mak Bamar, saat menjawab salam ketika dikunjungi beberapa waktu lalu. Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan Laki-laki tua yang dikenal sebagai paranormal kelas wahid di Payakumbuh ini, dengan ramah kemudian mempersilahkan tamunya duduk di kursi kayu panjang yang terdapat di beranda pondoknya tersebut. Lalu dengan sikap tenang, di mendengar dengan seksama ketika dismpaikan maksud dan tujuan mengunjunginya. Sumber: www.ranah-minang.com/berita/559.html Sekarang ini memang sudah sulit mencari guru. Tuo silek yang ada di Payakumbuh ini saja, paling jumlahnya tak lebih dari 5 orang lagi, katanya, ketika ditanyakan kepadanya, berapa jumlah tuo silek seangkatannya yang kini masih tersisa. Tapi walaupun tinggal sedikit, Mak Bamar dengan yakin mengatakan, silek asli Minangkabau yang telah membesarkan namanya itu, tidak akan pernah punah dimakan waktu, ditelah zaman. Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan Silek itu untuk mencari kawan sebanyak-banyaknya. Jadi sampai kapan pun tidak akan pernah punah. Bagaimanapun caranya orang mengupayakan, silek Minangkabau itu tetap akan ada, ujarnya sangat yakin. Sumber: www.ranah-minang.com/berita/559.html Walaupun dia sangat menyadari kalau pakar-pakar silek seangkatannya yang tersisa tak lagi cukup dalam hitungan jari, namun dengan jumlah murid yang pernah dilatihnya, Mak Bamar yakin silek Minangkabau akan tetap eksis. Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan Murid-murid saya masih sangat banyak. Di antara mereka itu, ada beberapa orang yang saya beri izin untuk menerima murid. Kepada mereka saya sudah berpesan, agar kepandaian yang mereka terima tersebut, diajarkan kepada orang lain, ungkap Mak Bamar. Sumber: www.ranah-minang.com/berita/559.html Bercerita dengan Mak Bamar membutuhkan konsentrasi ekstra. Sama dengan orang-orang tua Minangkabau yang cenderung berbicara dengan menggunakan bahasa-bahasa pantun dan kata-kata bersayap, Mak Bamar juga demikian. Setiap kalimat yang diungkapkannya memaksa pendengarnya harus bisa mengartikan sendiri apa makna yang terkandung di balik kalimat yang diucapkan. Walaupun didesak dengan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban langsung dan tegas, Mak Bamar tetap dengan tenang dan sedikit senyum, menjawab dengan kalimat-kalimat sejuk dan membutuhkan penafsiran lebih lanjut dari yang mendengar. Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan Misalnya ketika ditanyakan kepadanya, berapa lama dulu dia menjadi murid untuk mempelajari silat yang dikuasainya, sampai kemudian dia dikenal sebagai salah satu pendekar besar di Payakumbuh. Sumber: www.ranah-minang.com/berita/559.html Kalau belajar itu sejak dari ayunan sampai ke liang lahat, ujarnya tenang, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Silek Minangkabau, Warisan Budaya Yang Perlu Diselamatkan Ketika didesak terus, tuo silek yang mengaku menganut aliran silek Lintau Buo ini, hanya menjawab telah menerima kepandaian bersilat sejak dari datuk, bapak dan kemudian menurun kepada dirinya. Sedangkan mengenai kepandaian kebhatinan yang
[silatindonesia] silek sentak dan pandeka
SS (sahabat silat), sedikit profil silek minagkabau : sentak yang punya 'sasaran' (tempat latihan) di Wina, Austria. . sangat menarik soal pengertian pendekar; pandika, pandeka I.S == Sakabek bak Siriah, Sarumpun bak Sarai PMG=SENTAK ini didirikan untuk menjawab, mempelajari sekaligus meneliti dan mempraktekkan pertanyaan pertanyaan dan usulan dari kelompok-kelompok ataupun golongan-golongan manusia yang mencintai dan tertarik budaya luhur yang bernilai tinggi dari nenek moyang rang Minang. PMG=Sentak didirikan pada hari Senin pagi jam 07.07 Wib.Tanggal 27 Oktober 1986 di Bukittinggi Sumatera Barat, oleh Pandeka Mihar Walk Pangeran. Pandeka Mihar dilahirkan pada tahun 1961 di Padang Sumatera Barat. Ibu beliau H.Syamsinar Isa (dari Kamang Mudiak. Kab.Agam). Bapak beliau Zabir Tuanku Rajo (dari Kurai Bukittinggi). Pandeka Mihar sejak tahun 1989 mengembangkan PMG=SENTAK di Europe yang berpusatkan di Vienna, Austria. Perkembangan latihan di Europe sangat pesat. Sekali dalam satu tahun beberapa orang Anak sasian/murid - murid, pelatih dan kerapatan Pendekar dan Pandeka mengadakan mandabiah ayam (mandarahi galanggang) ke tanah leluhur Minang Kabau. Silek-Galuik-Pandeka. Nan mudo basintak naiak, nan tuo basintak turun.basilek dipangka pisau,bagaluik diujuang karih Sudah kebiasan (adaik) dari rang Minang mempelajari dan memberikan yang dipelajarinya kepada orang yang membutuhkannya (Anak sasian). Bermacam ragam Silek yang ada diranah Minang apalagi sejak tahun 1948 adanya Ikatan Pentjak silat Seluruh Indonesia yang disingkat IPSSI. Pada tahun 1950 melakukan perubahan nama menjadi Ikatan Pentjak Silat Indonesia (IPSI).Setelah ejaan Indonesia disempurnakan (mulai 17 Agustus 1972) tulisan Pentjak menjadi Pencak. Tetapi tidak semua Silek atau Galuik menjadi anggota wadah yang disebut diatas, karena banyak Sasaran (nama tempat berlatih memperdalam ilmu bela diri, seni dan mempelajari adat dalam Baso Minang) yang tidak mempunyai anggota tetap, mereka tidak mau gerakannya dilihat orang (jauah dari galanggang mato rang banyak ). Bukan takut dicuri gerakannya, tapi disitulah keampuhan Galuik/Silek rang minang, Garik rasio (Gerak rahasia), semakin rahasia garakan silek tersebut, semakin berbahaya hasilnya (makanannya). Di Minang kabau Gerak berarti Garik,Garak berarti Naluri.(tau digarak jo garik, tau diangin nan bakisa). Karena sangat berbahayanya Galuik atau Silek ini. Pandeka(Panggilan penghormatan terhadap guru beladiri Minang Kabau) harus pandai mengobati Anak sasian (Panggilan penghormatan kepada murid yang belajar beladiri Minang Kabau). kalau terjadi kecelakaan dalam melakukan latihan, jadi banyak Pandeka adalah dukun pengobatan dan juga memberikan pandangan hidup kepada Anak sasian. Beberapa ahli sejarah mencoba meneliti pengertian kata Pandeka, beberapa dari mereka itu menyatakan kata Pandeka berasal dari bahasa sangskerta yang kira kira Andhika yang berarti orang pandai yang di teladani, dalam baso (bahasa) Minang berarti pandai aka , yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah orang mempunyai kelebihan dalam mengelola hidup, orang yang mempunyai ilmu filsafat yang tinggi yang dia pelajari dari alam dan lingkungan sekitarnya. Bertolak dari hal tersebut diatas, maka Silek/galuik mempunyai nama-nama dari alam sekitarnya, seperti nama-binatang yang perkasa dan keahliannya untuk mempertahankan kehidupannya, dari musuh-musuhnya dan tantangan alam sekitarnya: Kuciang Bagaluk, Harimau Bagaluik, Galuik Harimau Tingkih, Silek Buayo lalok, Silek Katapiak Balam balago, Silek Alang Ponggongan, Silek arak kabau gadang, Silek Gajah badorong. Dilihat dari Waktu/masa berdirinya(ditemukannya): Silek tuo, Silek baru,Silek lamo. Dilihat dari Jenis kelamin: Silek... Nan jantan, Silek nan Batino. Dilihat dari Kedudukan dalam Kerajaan Minangkabau: Silek Dubalang (Hulu Balang), Silek Pangeran, Silek Rajo, Silek Istano. Dilihat dari nama Penemu atau orang-orang yang terkenal: Silek Tuanku nan Rentjeh, Silek Malin Marajo, Silek Pakiah rabun, Silek Pandeka Uma, Silek Siku Mak Raih. Dilihat dari dari tempat/alam Silek itu ditemukan: Silek Sunua, Silek Pauah, Silek Lintau, Silek Kamang Tuo, Silek Minang, Silek Koto Anau, Silek Pasia, Silek Sungai Patai, Silek Sungai Pagu, Silek Batumandi. Dilihat dari keadaan Alam: Silek Gadang, Silek Pasia, Silek Gunuang, Silek Batu Biaro, Silek Rimbo Tingkalak. Dilihat dari keampuhan Gerakannyanya: Starlak, Kumango, Sentak Tuo,Gayuang salacuik, Luncua. Dilihat dari Tumbuh-tumbuhan: Silek Sawi, Silek Ulu kayu, Silek Talang, Silek Baringin sati, Silek Batuang sarauik. Dilihat dari makanan yang ada di Minangkabau: Silek Puluik, Silek Gulo-gulo tare. Begitu Juga nama-nama gerakan, para Nenek moyang rang Minangkabau memberikan nama nama dari lingkungan
[silatindonesia] serba serbi kujang (2)
Sahabat Silat, mari kita coba gali soal kujang ini... tabik, Ian S == Simbol Kejataman dan Daya Kritis Pola Pikir Kujang Senjata Khas Jawa Barat http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/24/kaa04.htm HAMPIR sebagian besar masyarakat Jawa Barat mengenal Kujang. Namun, tak banyak dari mereka yang dapat mengetahui secara mendalam latar sejarah ataupun simbol di balik Kujang. Kujang hanya dikenal sebatas sejenis senjata khas Sunda dengan bentuk yang meruncing. Selebihnya mungkin, Kujang hanya dikenal sebagai lambang pemerintah Provinsi Jawa Barat. Senjata tradisional khas Jawa Barat Kujang.* Bukan itu saja, meski masyarakat Jawa Barat meyakini Kujang sebagai simbol dari sebuah kebesaran masyarakat Sunda dan cenderung dipandang memiliki kekuatan magis, tak banyak literatur yang memberi penjelasan tentang perkakas ini. Beruntunglah, SundaNet.com sebagai satu-satunya portal kesundaan yang cukup eksis dapat memberikan informasi tersebut. Sehingga keterbatasan mengenai informasi tersebut dapat dijembatani oleh sebuah ruang maya yang tak lagi berbatas ruang dan waktu. Lambang Jawa Barat Kujang menurut SundaNet.com adalah sebuah senjata unik baik dari segi bentuk maupun kesejarahannya. Kujang secara umum telah diakui sebagai milik asli Sunda. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata. Lebih dari itu Kujang adalah lambang Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat. Apa sebenarnya yang istimewa dari Kujang? Mengapa ia dikesankan sakral dan memiliki daya magis? Mengapa Jawa Barat memilih Kujang sebagai lambang dan bukan benda lain? Beberapa pertanyaan itu menarik untuk dikaji lebih jauh. Walau tak banyak sumber (literatur) yang dapat memberikan informasi tentang itu. Meski demikian, data ataupun informasi tentang Kujang beberapa di antaranya tercantum dalam Pantun Bogor, Wawacan Terah Pasundan, Keris and Other Weapon of Indonesia, termasuk sumber-sumber lisan di wilayah Bandung, Sukabumi, Panjalu (Ciamis), Sumedang, Cirebon, dan Garut. Data tertulis lainnya dapat diperoleh dari Anis Djatisunda, seorang peneliti lapangan ahli Kanekes yang tinggal di Sukabumi. Anis telah menyusun makalah (1996) berjudul Kujang Menurut Berita Pantun Bogor yang disiapkannya untuk sebuah gatrasawala mengenai kujang tetapi batal dilaksanakan. Keterangan lain dapat diperoleh dari buku Wacana Nonoman Terah Pasundan karangan Kadar Rohmat dan H.S. Ranggawulya. Data ini diperoleh dari buku Keris and Orther Weapons of Indonesia karangan Mubirman, Profil Propinsi Republik Indonesia (Jawa Barat), dan Pengabdian DPRD DT. I Jabar yang ketiganya ditemukan di perpustakaan Pemda Jabar. Sementara brosur dari Gosali Pamor Siliwangi pimpinan Bayu S. Hidayat dapat menjadi pelengkap, sebab perajin Tosan Aji adalah seorang yang secara sadar berniat melestarikan kujang sebagai cindera mata yang berkelas. Dari tulisan Baju diperoleh informasi mengenai teknik pembuatan kujang yang sudah menggunakan teknologi muktahir. Tajam dan kritis Bila merujuk pada uraian SundaNet.com, maka dapat ditarik satu benang merah bahwa Kujang merupakan sebuah perkakas yang notabene mereflesikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan. Utamanya pada saat diterapkan sebagai lambang Jawa Barat, Kujang menjadi sebuah simbol bahwa masyarakat Jawa Barat (Sunda) adalah masyarakat yang juga tajam dan kritis dalam memandang dan menjalani setiap perjalanan kehidupannya. Melihat pada bentuk, fungsi, dan sertifikasi para pemakai alat ini, membuktikan Kujang bukanlah semata-mata perkakas biasa. Tetapi sebuah senjata khas yang peruntukannya hanya digunakan oleh orang-orang tertentu dengan kriteria-kriteria tertentu. Alih-alih demikian, maka dapat ditafsirkan, bahwa masyarakat Jawa Barat dengan Kujang sebagai pelambangnya adalah sebuah masyarakat yang gagah berani, dan bukan orang sembarangan ataupun orang kebanyakan. Baik itu dalam karakter individu maupun kolektif masyarakat Kesundaan. Seperti yang terkandung dalam filosofi pangadegna. Bukan itu saja, dengan Kujang sebagai pelambang, masyarakat Sunda maupun masyarakat internasional lainnya dapat mengetahui sebuah alur penelusuran sejarah tentang kerajaan Pajajaran. Seperti dalam tulisan-tulisan tentang Kujang yang menyuratkan ataupun menyiratkan tentang itu. Sebuah jalan yang tentu saja memerlukan penguatan, dukungan, serta analisis terhadap sumber-sumber lainnya tentang Kujang. Sehingga lewat Kujang tergerak semacam upaya penelusuran asal usul. Terlebih Kujang tidak saja dikenal sebagai senjata khas Sunda ataupun cindera mata dari sebuah gift shop yang dibeli saat meninggalkan Parahyangan tetapi juga sebuah lambang masyarakat bernama Jawa Barat. Lambang Masyarakat Sunda. Kelompok Tertentu Sekalipun Kujang identik dengan keberadaan kerajaan Pajajaran pada masa silam, namun berita Pantun Bogor (PB) tidak menjelaskan
[silatindonesia] serba serbi kujang (3)
Kujang--the Talismanic Sickle http://www.indotalisman.com/Kujang.html There is a unique weapon that originates in Western Java, in the Pasundan (Sundanese) region. This weapon is called kujang, (pron. koo-jaang.) Lacking the proper English equivalent for this we have used the term, sickle, eventhough its form somewhat deviates from the true shape of a sickle. Neither does it resemble the scimitar which curves convexly. In Indonesian a sickle is actually called chelurit. The Javanese living in the eastern half of the Java island refers to the kujang as kudi. To those who are uninformed, the indigenous people of the island of Java are not all Javanese. The western part of the island is populated by a major ethnic group called Sundanese. The kujang is the sole monument of the city of Bogor here in Indonesia. The kujang is filled with mysteries. It is said that it carries within its form a magickal force with a mystical purpose. Embodied within its original figure lied the philosophy of the ancient Sundanese with its Hindu heritage. It is evident from the foregoing that this mystic blade was created to be more of a talisman, a symbolical objet d'art, rather than a weapon. This is especially so regarded in contemporary times. The original creation of the kujang was actually inspired by a utensil used in farming. This utensil was widely used in the 4th to 7th centuries AD. The newly created kujang differed slightly from the tilling implements fashioned by the famed blacksmiths, Mpu Windusarpo, Mpu Ramayadi, and Mpu Mercukundo, as can be seen in the local museums. It was only in the 9th to 12th century that the form of the kujang took the shape that we are so familiar with today. In the year 1170 there was a change in the kujang. Its value as an amulet or talisman was gradually being recognized by the rulers and nobilities of the Pajajaran Makukuhan kingdom, especially during the reign of Prabu Kudo Lalean. During one of his spiritual retreats, Kudo Lalean was instructed through a psychic vision to re-design the form of the kujang to conform to the shape of the island of Djawa Dwipa, as Java was called in those days. Immediately the sovereign king commissioned the royal blacksmith, Mpu Windu Supo, to fashion the blade seen in his vision. It was to become a weapon embodying mystical qualities and a spiritual philosophy; a magickal object, unique in its design, one that future generations would always associate with the Pajajaran Makukuhan kingdom. After a period of meditation, Mpu Windu Supo confirmed the vision of Kudo Lalean and commenced with the fashioning of a prototype of the Kujang. It was to have two prominent characteristics: the shape of the island of Java and three holes or round notches somewhere in the blade. Constructing the kujang blade into the shape of Java was interpreted to mean the ideal of unification of all the petty kingdoms of Java into a single empire, headed by the Makukuhan king. The three holes or round notches was to represent the Trimurti, or the three aspects of the godhead of the Hindu religion, of which Kudo Lalean was a devoted votary. The three aspects or gods referred to are Brahma, Vishnu, and Shiva. The Hindu trinity was also represented by the three major kingdoms of that era, respectively, the kingdom of Pengging Wiraradya, located in the east of Java; the kingdom of Kambang Putih, located north-east of the island; and the kingdom of Pajajaran Makukuhan, located in the west.. The shape of the kunjang evolved further in later generations. Different models appeared. When the influence of Islam grew upon the masses, the kujang was re-shaped to resemble the Arabic letter Syin. This was largely the stratagem of the sovereign of the Pasundan region, Prabu Kian Santang, who was anxious to convert the populace to Islam. Knowing that the kujang embodied the Hindu philosophy and religion of the existing culture, the muslim rulers, imams and teachers, anxious to propagate Islam and dessiminate its doctrines, re-modeled the kujang to represent the basis of their religion. Syin is the first letter of the syahadat verse of which one testifies to the witnessing of the sole God and the Prophet Muhammad (blessed in his name) as the messenger. By reciting the syahadat verse, one is automatically converted to Islam. The modification of the kujang broadened the area of the blade which geographically corresponds to the Pasundan or western region of Java to conform to the shape of the letter Syin. The newly-designed kujang was supposed to remind the possessor of the object of his allegiance to Islam and to the obedience of its teachings. Five holes or round notches in the kujang replaced the three of the Trimurti. They represented the five pillars of Islam. With the influence of the Islamic religion, some kujang models portray the inter-blending of the two basic styles as designed by Prabu Kudo
[silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia
Dear S S (sahabat Silat, Ayo kita olahraga PENCAK SILAT, tabik, I.S == Diambil dari www.kompas.co.id hari Rabu, 11 April 2007 Pintar, Bahagia dengan OlahragaJohn Locke Filsuf Inggris Pikiran yang sehat dalam jiwa yang sehat, itu penjelasan ringkas tapi sepenuhnya tentang keadaan bahagia di dunia. Anjuran untuk berolahraga kini semakin sering diberikan oleh para dokter ketika pasien-pasien yang kegemukan atau punya risiko terserang penyakit datang menemuinya. Anjuran serupa juga rutin dan standar diberikan kepada karyawan perusahaan tatkala hasil medical check-up dibahas oleh dokter yang menyelia aktivitas periodik ini. Namun, satu hal yang serta-merta hinggap dalam benak kita pada umumnya ketika menerima anjuran semacam itu adalah bahwa olahraga akan membuat kita jauh dari penyakit, atau setidaknya membuat badan kita bugar. Penelitian mutakhir ternyata menemukan bahwa olahraga juga membuat pikiran jadi terang dan pelakunya jadi lebih pintar. Laporan sampul Newsweek (9/4) pekan silam mengupas hal ini meskipun sebenarnya kita sudah lama mendengar semboyan mens sana in corpore sano yang berarti dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. (Lengkapnya adalah Orandum est ut sit mens sana in corpore sano, yang artinya Hendaknya engkau berdoa agar ada jiwa yang sehat di dalam badan yang sehat. Juvenalis, Sat. 10, 356. Proverbia Latina, Marwoto Witdarmono) Kini, semakin diyakinkan bahwa olahraga bermanfaat lebih daripada sekadar membangun otot dan membantu mencegah penyakit jantung. Olahraga, menurut sains mutakhir, juga meningkatkan daya otak dan boleh jadi memberi harapan baru dalam melawan penyakit semacam alzheimer. Charles Hillman, ahli di Laboratorium Ilmu Saraf dan Kinesiologi Universitas Illinois, AS, semula tertarik untuk mengetahui apakah ada kaitan yang vital antara aktivitas fisik dan otak. Penelitian terhadap 259 siswa ternyata membuktikan hal itu. Mereka yang punya tubuh paling bugar adalah juga yang punya otak paling bugar. Penelitian yang baru akan terbit beberapa waktu mendatang ini mungkin belum meyakinkan kalau berdiri sendiri. Tetapi, dalam sains dewasa ini juga sedang tumbuh gerakan yang memperlihatkan bahwa olahraga bisa membuat orang lebih pintar. Agar bisa sampai pada kesimpulan olahraga membuat orang pintar, ilmuwan telah meneliti keadaan otak manusia, melihat pertumbuhan sel saraf baru pada orang yang melakukan aerobik selama tiga bulan. Ilmuwan lainnya ada yang melihat bahwa olahraga teratur membuat sel-sel saraf tua membentuk jejaring (web) rapat dan saling terhubung sehingga membuat otak berjalan lebih cepat dan lebih efisien. Lainnya lagi menemukan bahwa aktivitas fisik juga bisa menghalangi munculnya penyakit alzheimer dan gangguan kognitif lainnya. Dengan penemuan seperti itu, banyak yang lalu teringat kembali pada tradisi Yunani kuno, yang menegaskan bahwa kebugaran itu hampir sama penting dengan belajar. Ahli jiwa dari Universitas Harvard, John Ratey, menyatakan bahwa orang Yunani meyakini koneksi pikiran-tubuh, dan peneliti Barat pun sudah lama memegang faham seperti ini, yakni aerobik membantu jantung memompa lebih banyak darah ke otak dan juga ke bagian tubuh yang lain. Lebih banyak darah berarti lebih banyak oksigen, dan karena itu sel-sel otak pun mendapat makanan lebih baik. Orang rupanya lambat mengetahui, olahraga benar-benar bisa memengaruhi kemampuan belajar (kognisi). Juga bahagia Dalam penelitian lainnya, sekitar 300 tahun setelah masa John Locke, para ahli juga melihat kaitan antara sehat tubuh dan pikiran, dan melihat keduanya secara konseptual identik. Seperti disinggung oleh Michael Craig Miller dari Harvard Medical School di Newsweek, sebenarnya sudah beberapa dekade terakhir orang mengetahui satu efek olahraga pada otak, yakni endorfin tinggi, yang membuat kita merasakan nyaman selama dan setelah olahraga. Tetapi, belum lama ini ilmuwan menemukan beberapa efek lain yang lebih bertahan lama di otak. Olahraga teratur memperbaiki suasana hati, mengurangi kecemasan, memperbaiki tidur, memperbaiki daya tahan ketika menghadapi stres, dan meningkatkan harga diri. Semua manfaat tersebut tidak datang karena Anda melihat adanya penyusutan di sekitar pinggang, tulis Miller. Yang benar, hal itu muncul karena perubahan di kepala yang dipicu oleh olahraga. Proses-proses biologi yang penting iniyang merupakan hal pokok dalam adaptasi dan pembelajarancenderung melambat dengan usia, juga kalau ada stres, atau setelah ada cedera otak, atau ketika sedang depresi. Olahraga, menurut Miller, bisa membuat proses tadi meningkat lagi. Selain menyediakan zat penangkal stres dan penuaan, olahraga juga menjadi obat antidepresi yang baik, layaknya obat atau psikoterapi. Perlu motivasi Topik semacam ini sebetulnya bukan hal yang baru karena jurnal ilmiah ataupun bacaan populer banyak yang mengupasnya. Boleh jadi tujuan
Re: [silatindonesia] Musik pengiring silat, ada yang punya?
Sahabat Silat Andika, Ada kaset silat yang dikeluarkan oleh Paglipur di jual di Padepokan Silat Taman Mini, datang saja ke counter penjualan souvenir di padepokan, letaknya di depan hotel padepokan..semoga tau tempatnya,kalo gak ya tanya aja ke orang di padepokan, pasti pada tau he he.. Kemaren sih aku masih liat kaset itu masih ada. Pake gaya sunda dengan tepak (tilu,dll)dan peleredan... Kita juga masih miskin tuh untuk musik pengiring silat baik yang dari sunda maupun minang (pake saluang)...di jakarta juga sulit banget nyari kaset apalagi CD yang beginian.. Kali ja kita juga perlu bikin koleksi untuk gendang pencak, ato musik pengiring silat baik dari tradisi jabar (sunda) maupun padangmeningat bahwa tidak semua aliran silat punya silat seni ato pake musik pengiring... Kalo betawi pake tanjidor ya? mm kasetnya aku belum liat tuh..ato kapan2 kita nonton ato bikin acara bareng kelompok musiknya Babe Ali Sabeni :) selamat berburu ... Ian S Andika Priyandana [EMAIL PROTECTED] wrote: Ass. sesepuh, teman2, para pendekar, dan semuanya yang bercokol di milis ini. Saya saat ini sedang mencoba bereksperimen untuk mengiringi latihan silat yang biasanya saya/teman2 lakukan dengan musik khas silat tradisional. Siapa tau latihan bisa menjadi lebih bersemangat. Nahh, masalahnya saya dan mencoba mencari kasetnya ke Aquarius dan ke toko kaset yang lain belum saya temukan. Yang ada kaset musik khas Sunda (salah satu favorit saya). Karenanya,adakah di antara teman2 semua yang punya rekaman kaset musik pengiring silat. Segala mcam biaya (biaya beli kaset, biaya ngopi kaset,dll) akan saya ganti sepanjang masih masuk di nalar. Insya 4JJI saya akan pergi ke Jakarta 2 minggu lagi. Jika tiada aral melintang, saya ingin bersilaturahmi ke padepokan. Saya juga sekaligus akan mengambil pesanan saya jika teman2 ada yang menyanggupi. Terimakasih banyak atas atensinya. Hatur nuhun Wassalam __ Inbox full of unwanted email? Get leading protection and 1GB storage with All New Yahoo! Mail. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html [Non-text portions of this message have been removed] - No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Web Link Komunitas
Setuju sekali Sahabat Silat Elang Terbang, Cuman ada satu persoalan kecil... Tolong dong dikasih tau cara bikin blog itu he he he..Maap gatek, belum pernah bikin sih.. atao ada gak semacam manualnya, ato link kemana gitu yang ada cara utk bikin blog... Mungkin juga banyak rekan-rekan sahabat silat yang juga belum tau cara buat blog (he he..nyari temen :)).. atas bantuannya daku ucapken daripada terima kasih.. Ian S yang masih gatek bikin blog tapi mau belajar ah E l a n g [EMAIL PROTECTED] wrote: Usulan saja, bagaimana kalu teman2 punya blog sendiri, kalau hanya ingin taruh foto sih khan ada www.multiply.com disitu anda bebas menaruh gambar, bisa nulis blog dan yang paling penting adalah bisa kolaborasi dalam komunitas. saat ini sudah ada beberapa multiply milik temen2 semua antara lain : http://silatbogor.multyply.com http://silatsilat.multyply.com http://nagapasa.multyply.com dll Nah, agar blog anda bisa dikenal jangan lupa tambahkan kontak ( add kontak ke temen2 lainnya) dan kalau tidak salah di situs silatindonesia.com ada fasiltas webset link, bisa add link anda disana. ... - Original Message - From: Yudhy Haryantho To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 10, 2007 8:12 AM Subject: [silatindonesia] Re: mana lagi neh foto-fotonya Bang Amal aku mau tuh dikirimin foto2nya, japri via email aja. Atau kalo agak gede filenya, taro aja di http://gudangupload.com/ (jgn lupa japri ke aku linknya), ntar aku ambil disana. Kalo boleh, aku mau pasang juga foto2nya Bang Amal di http://yudhy.ij.googlepages.com/fp2sti, biar tambah lengkap koleksinya. Yudhy http://puragabaya.blogspot.com --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo mao setor foto2 acara kmr, kemana ya? Soalnya sy gak punya blog :p On 04/09/2007 12:26 pm, Yudhy Haryantho wrote: Kisawung aku juga minta ijin, foto2nya Ki Sawung aku mau taro' juga di http://yudhy.ij.googlepages.com/fp2sti u-d http://puragabaya.blogspot.com --- In silatindonesia@yahoogroups.com, saung rahsa kisawung@ wrote: Salam sejahtera sahabat silat semuanya... ditunggu ya hasil foto-fotonya lagi neh, selain aku, sudah masuk dari sahabat Yudhi.. tob abiez juga deh fotonya lebih clean dan ada keterangannya pulak... hebat :) dan juga terima kasih atas komentar dari sahabat Elang... :) btw.. aku minta izin, kepada sahabat Yanweka, Aryanav, dan Yudhi izin yak mengupload foto-fotonya untuk kumasukkan di forum MA kaskus.us dengan judul thread kegiatan kaskusers di FP2STI terimakasih... dan tetap semangat salam persilatan, kisawung. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] - It's here! Your new message! Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar. [Non-text portions of this message have been removed]
[silatindonesia] Wisata Budaya dan Religi Kumango
Sahabat silat, sebuah konsep tentang wisata budaya dan religi tanah datar... Kapan nih kita berkunjung ke Kumango ato silek tuo hehe akan dijamu oleh Uda Alda, lengkap dengan makanan padangnya :) tapi kumpulnya di padang ya... Eh kalo gak salah di Sumbar ada PASTI (ato apa ya namanya?)--semacan forum untuk silat tradisi .. mungkin Kang O'ong bisa menambahkan.. salam Ian s == Kumango: Sebuah Alternatif Konsep Pengembangan Wisata Budaya dan Religi Di Kabupaten Tanah Datar Kesadaran pentingnya pengembangan sektor Kepariwisataan sebagai salah satu upaya menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidaklah mudah untuk dilaksanakan, dan banyak faktor pendukung yang sangat menentukan keberhasilannya. Pemerintah daerah, masyarakat, dan juga stake holder sebagai pelaksana di lapangan diharapkan saling bersinergis. Dikarenakan tiga hal tersebut merupakan faktor penting sebagai pendukung terwujudnya keberhasilan kepariwisataan yang memadai. Pertama, faktor masyarakat pendukung kebudayaan. Berangkat dari budaya tradisi (khususnya budaya intangible), yang menjadi bagian masyarakat sebagai pola budaya tradisi, apakah mereka siap mengupayakan produktifitas karya-karyanya sebagai daya tarik pariwisata. Kebudayaan itu hidup dan berkembang secara alamiah atas dasar kesadaran dan tanggungjawab masyarakat sendiri. Kedua, kesiapan sumberdaya manusia (SDM) bidang akomodasi mengaju pada slogan Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan), apakah juga sudah dilakukan dengan benar. Mengingat akomodasi adalah merupakan salah satu bagian penting dalam pengembangan pariwisata. Apakah masyarakat perhotelan dan rumah makan serta lainnya, sumberdaya manusianya siap melayani wisatawan dengan slogan Sapta Pesona. Ketiga, peran swasta (stake holder) pebisnis perhotelan, rumah makan, dan lainnya, sebagai salah satu faktor yang juga penting dalam upaya mendukung kepariwisataan. Apakah juga berani menghadapi tantangan saat ini. Artinya tanpa pemodal yang mau menanamkan investasinya pada sektor pariwisata, perhotelan, rumah makan, dan lainnya kepariwisataan tidak dapat berjalan semestinya. Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan dan saling mendukung untuk mencapai keberhasilan pengembangan kepariwisataan. Namun, apabila kepariwisataan dikelola secara serius, tentunya teori tersebut sangat menunjang untuk diimplementasikan. Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu daerah potensial sebagai daerah tujuan wisata. Keanekaragaman budaya baik tinggalan budaya bendawi (tangible) berupa peninggalan sejarah, benda cagar budaya, dan lain-lain, maupun tinggalan budaya non bendawi (intangible) , dan masih terus dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya, serta alamnya yang indah, merupakan modal pendukung kepariwisataan di Kabupaten Tanah Datar. Kecenderungan diberbagai tempat wisata, konsep pengembangan wisata budaya belum dikelola secara menyeluruh. Objek yang ramai pengunjung sementara ini dianggap potensial untuk dipromosikan sebagai salah satu tawaran wisata yang menarik. Namun hal itu bukan satu-satunya cara pengembangan. Konsep pengembangan yang memadai sebaiknya melihat potensi yang dapat diterapkan berdasarkan kesinambungan, pemberdayaan masyarakat pendukungnya, dan pelestarian budayanya. Berbicara pariwisata budaya dan religi terlebih dahulu menentukan apa yang bisa diangkat sebagai objek tujuan, tanpa mempengaruhi objek tersebut. Artinya, biarkan saja budaya masyarakat mengalir dengan sendirinya tanpa harus direkayasa. Apalagi dibuat instan untuk suatu kebutuhan. Itu diperlukan apabila budaya masyarakat sudah berjalan dengan baik, serta didukung terus menerus oleh masyarakat pendukungnya. Contohnya kepariwisataan di Bali. Masyarakat Bali melestarikan budayanya, tanpa harus direkayasa, dan sekarang sudah menjadi bagian dari industri pariwisata di Bali. Namun perlu diingat, bahwa Tanah Datar bukanlah Bali. Secara alamiah di Bali antara alam, budaya dan agama menyatu sebagai bentangan budaya (culture landscape) dan religi yang saling mendukung. Seperti tradisi ritual upacara pembakaran mayat (ngaben), prosesi tersebut menyatukan adat, budaya dan agama. Pemerintah tinggal mengakomodasi keinginan masyarakat melalui berbagai fasilitas pendukung. Apabila ada fasilitas, juga dipikirkan suasana seperti apa yang diinginkan masyarakat tradisi sebagai pendukung kebudayaannya, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya. Suatu contoh di Tanah Datar, apabila masyarakat menghendaki dibangunnya tempat sasaran silat tradisional, kemudian kita juga minimal mengadaptasi bangunan diupayakan sesuai dengan kondisi yang dinginkan, bukan asal dibangun. Melainkan bagaimana menata lingkungannya. Sehingga kita sering mendapatkan bangunan yang terbengkalai karena secara fungsi tidak layak dijadikan untuk kegiatan tersebut. Hal ini terjadi pada sebuah bangunan gelanggang atau
[silatindonesia] Sekolah Wushu Shaolin di Indonesia
Sahabat Silat semua, Berikut ini ku-post ulang (soale dulu kalo gak salah pernah deh tapi udah lupa..mungkin waktu masih milis lama-silatbogor) sebuah artikel dari kompas yang sangat menarik tentang pembuatan sekolah wushu shaolin di Indonesia. Kupikir hal ini masih sangat relevan apalagi berkaitan dengan tujuan jangka panjang Forum untuk merintis semacam akademi pencak silat indonesia :) Meningat bahwa artikel ini dibuat tahun 2004, mungkin sekarang sekolah itu udah jalan...ada gak yang bisa kasih update ya? Sambil ngiri, soale Pencak Silat belum bisa bikin sekolah/akademi, kita bisa juga belajar banyak dari bagaimana mereka mendirikannya. Sekolah Wushu disponsori ini oleh PB Wushu --langsung mikir nih gimana ya dengan PB IPSI yang ampe sekarang juga masih kembang kempis soal dananya :(... Padahal kalo padepokan pencak silat yang luas itu kan bisa juga disulap jadi semacam sekolah ato akedemi pencak silat ...wah keren abis deh ... Kalo ngeliat sekolah wushu ini --yang dari smp/sma-- tidak akan heran kalo kedepan akan muncul banyak atlet wushu yang berkualitas... contoh saja jetli yang lahir dari sekolah wushu dan banyak lagi atlet di Cina yang lahir dan berkembang dari sekolah/akademi wushu ..bias jadi bintang pilem segala.. Langsung teringat dengan atlet2 silat kita yang mulai digeser oleh Vietnam dan negara-negara lain...:( Mungkin bangsa kita lagi sibuk mikir gimana bisa makan hari ini dan bukan memajukan seni budaya kali ya..tapi kan ya ampun kan udah merdeka 50 tahun lebih ! yah setidaknya kita masih bisa bermimpi dan senengnya kalo forum juga punya mimpi yang sama, ayo kita rame-rame mimpi...kali kali aja besok besok bisa diwujudkan dengan yayasan,dll... salam Ian yang lagi demen ngimpi yang indah2 ttg pencak silat == diambil dari www.kompas.co.id tertanggal 14 juli 2004 Kompas Rabu, 14 Juli 2004 Belajar Kungfu di Shaolin ILMU bela diri dari rahib kuil Shaolin memang terkenal, bahkan melegenda di seluruh dunia. Sejak dahulu, bahkan sampai sekarang, banyak orang berkeinginan untuk menuntut ilmu kungfu di kuil ini. Sebenarnya persyaratan untuk belajar kungfu di kuil Shaolin sekarang tidak lagi seketat dan seberat zaman dahulu. Sekarang Anda tidak perlu lagi menjalani tahap-tahap pengujian keuletan niat dan hati untuk bisa diterima sebagai murid Shaolin seperti mengambil air dari sungai kemudian dipikul menuju kuil dan sebagainya seperti digambarkan dalam film-film kungfu Mandarin. Anda tinggal mendatangi pengurus kuil lalu mengutarakan keinginan untuk belajar kungfu atau wushu Shaolin. Namun, jangan terkejut kalau pengurus kuil atau orang yang ditugaskan menyambut tamu memberitahukan mengenai besarnya uang sekolah yang harus dibayar untuk menuntut ilmu kungfu di kuil tersebut. Uang sekolahnya cukup tinggi melangit bagi orang kebanyakan. Sekitar 100 dollar AS per orang per hari! Ini belum termasuk biaya makan dan akomodasi yang bisa Anda pilih sendiri, hotel atau kamar apartemen di Kota Dengfeng. Seratus dollar Amerika per hari terlalu mahal dan terlalu berat bagi saya. Coba bayangkan, berapa ribu dollar harus saya keluarkan kalau saya belajar enam bulan di sana, kata Orian Lee (19) asal New York, Amerika Serikat. Jauh-jauh datang dari negerinya di belahan barat Bumi ke negeri Tiongkok di belahan timur Bumi ini, Orian Lee bermaksud menimba ilmu kungfu Shaolin. Dia sebetulnya sudah belajar kungfu dari sebuah sasana kungfu di Kota New York. Katanya, untuk meningkatkan kepandaiannya, semula dia memang merencanakan untuk menuntut ilmu kungfu di kuil Shaolin. Tetapi, terbentur biaya yang tinggi itu, dia kemudian memilih salah satu sekolah kungfu yang banyak terdapat di Kota Dengfeng. Saat ini Orian tekun menuntut ilmu kungfu di Henan Dengfeng Shaolin Epo Wushu College di Kota Dengfeng, sekitar 10 mil dari kuil Shaolin. Di sekolah ini dia membayar hanya 500 dollar AS per bulan untuk uang sekolah berikut makan (tiga kali sehari) dan akomodasi berupa sebuah kamar (dengan kapasitas dua tempat tidur untuk dua orang) di asrama sekolah tersebut. Dia mengambil program belajar enam bulan dan sudah bayar di muka 3.000 dollar AS. Orian mengakui, awal mula dia masuk di sekolah ini dia tidak bisa berbahasa Mandarin. Tapi, kini setelah sebulan tinggal di sekolah ini dia sudah bisa sedikit- sedikit berbicara Mandarin, terutama menyangkut hal keperluan sehari-hari. Baru-baru saya merasa stres karena tidak bisa berkomunikasi. Tetapi, sekarang sudah tidak lagi. Sedikit-sedikit saya sudah bisa berkomunikasi dengan mereka. Beberapa orang dari mereka bahkan belajar bahasa Inggris dari saya. Kami saling belajar- mengajari, kata Orian dengan tersenyum. Kota Dengfeng merupakan kota terakhir yang harus kita lalui untuk sampai di kuil Shaolin sehingga kota ini biasa disebut sebagai pintu gerbang menuju Shaolin. Kota ini berada
Re: [silatindonesia] Liputan Singkat Pertemuan Dengan Bapak Eddy Nalapraya
Sahabat Silat, Setuju dengan Mas Herman...bahwa kesolidan yang baik pada sebuah awal mesti dijaga ..dan memang --seperti kata Mas Eko-- dimana-mana yang sulit itu ya merawat ato mempertahankan sesuatu apalagi membuatnya lebih baik. Secara pribadi, kupikir kita perlu memberi apresiasi juga pada pada koordinator forum, Mas Eko, yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya, telah berusaha memberikan yang terbaik bagi forum, dengan dedikasinya, dengan kemampuannya utk mengorganisir teman-teman, memobilisasi, dengan gaya kepemimpianan yang khas dan dihargai oleh semua anggota, dengan tehnik penyampaian/presentasi yang juga menarik, dengan semangat pengorbanannya dan terutama keihlasannya utk mengabdi---suatu contoh yang patut diteruskan bagi semua anggota forum dan bakal penerusnya :).. Eiit ini bukan soal bikin ge- er, tapi ya kita perlu juga dong kasih pengahargaan pada temen-temen sendiri yang kita tahu bahwa memang itu layak dan sepantasnya. Tentu saja untuk menjadi semacam penyemangat lagi untuk berkarya lebih baik.. Kan dimana-mana suatu prestasi kelompok/team juga tidak lepas dari figur pemimpin/koordinatornya yang tentu saja mendapat dukungan dari para anggotanya dan pihak lain.tul gak? Salut juga untuk semua anggota lainnya mulai dari Kang Iwan, Kang Kiki, Alda dan semuanya yang terlibat dalam silaturahmi tersebut. Tidak lupa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya pada para sesepuh yang sudi hadir : Babe Ali Sabeni dan Bang Idjul (aliran Sabeni), Haji Aziz dan Haji Aceng (Cikalong), Pak Tubagus Bambang (cingkrik Goning), Pak Bambang (Margaluyu) ...semoga perhatian dari para sesepuh semakin menyemangati kita yang muda-muda ini untuk terus mengembangkan dan melestarikan pencak silat budaya bangsa ini.. Maju terus.. Tetap semangat (niru slogannya Kang Yanweka he he..).. salam Ian S Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dh, Terima kasih mas atas kehadiran dan apresiasinya...memang yang terberat itu bukan membangunnya Mas tetapi menjaga dan merawatnya.kami harap juga rekan2 Sahabat Silat tetapi konsisten pada pondasi moral/etika dari pendirian forum yaitu Independen, kekeluargaan, keikhlasan, keterbukaan, gotong royong dan cair...semoga hal ini dapat tetap terjagabantu2 kita ya Mas Herman... Oh ya mengenai Elang ...coba ditebak sendiri dah dari tutur kata dan gaya bahasanya...he he he (sori sudah disumpah...tidak boleh membocorkan identitasnya...) Hk Eko Hadi S Corporate Legal Compliance PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk Telp: 021-3916160, Ext.212 - Original Message - From: Herman B To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, April 09, 2007 10:46 AM Subject: Re: [silatindonesia] Liputan Singkat Pertemuan Dengan Bapak Eddy Nalapraya Saya sangat salut dengan pertemuan kemaren, sebuah tim kerelawanan yang solid dan bekerja secara optimal pada bidang masing-masing, serta mempunyai idealisme yang kuat. Dan sekedar harapan untuk kedepan semoga sesuatu yang diawali dengan baik akan terus berjalan dengan baik dan menuju tujuan akhir dengan baik, untuk itu perlu dipikirkan bagaimana merawat semangat, keikhlasan ini akan terus langgeng seterusnya dan tidak hanya solid di awal, karena cukup banyak sebuah tim yang awalnya solid tetapi akhirnya timbul perpecahan. Dan semoga semua yang aktif dalam forum mempunyai visi dan tujuan yang sama, tidak hanya sekedar numpang kendaraan tapi punya niat lain. Mohon maaf kalau ada kata yang kurang tepat, tapi hal ini saya sampaikan dengan tujuan menjaga semangat dan kekompakkan tim ini. Dan mohon maaf belum bisa memberikan kontribusi yang berarti untuk perkembangan forum ini. Oh ya mas Elang itu orangnya yang mana ya? karena kemaren sudah kenal dengan mas iwan, mas eko, mas yanweka, mas amal ikhsan, mas agus, dll Wassalamu'alaikum Herman E l a n g [EMAIL PROTECTED] wrote: Acara kemarin lebih tepatnya silaturahmi dan Kopi darat tidak hanya dengan pak Eddy tapi juga dengan anggota milis lainnya, kemarin acara di hadiri kurang lebih sekitar 25-30 orang anggota komunitas Milis Silat Indonesia dan juga komunitas pencak silat Indonesia, ada juga tamu Spesial seperti Bapak Ali sabeni, Pak Bambang, Pak H. Aceng dan team Cikalong, Pak Bambang dari Margaluyu Pusat. Ada satu yang menarik buat saya dan mungkin kawan-kawan, pak Eddy mengatakan, janganlah terlalu ego / fanatik berlebihan dengan perguruan kita, saat ini saja seolah perguruan satu dengan perguruan lainnya bersatu, karena tujuan IPSI ( Ikatan pencak silat Indonesia) adalah membentuk sebuah jalinan silaturahmi, dan sekarang kok perguruan silat pada susah di ajak silaturahmi ( terutama perguruan yang merasa dirinya sudah besar) untungnya di dalam forum atau di dalam komunitas kita ini berusaha bagaimana membangun rasa cinta, bukan rasa fanatik:) selamat dan sukses buat Kawan2 semua. - Original Message - From: Eko Hadi To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Monday,
[silatindonesia] bertinju sampe mati...
Gilleee juga nih olah-raga...banyak juga yang pada tewasminimal sudah 9 orang yang dicatat oleh kompas... tapi masih banyak juga peminatnya dan gak pernah dilarang tuh ... Kalo silat gimana ya? pernah tau ada yang mati gak karena bertanding?dan gimana ya efeknya ke masyarakat? salam Ian == Kematian Anis Dwi Cermin Karut-marut http://www.kompas.co.id/ didiownload 22 maret 2007 JAKARTA, KOMPAS - Kasus kematian petinju Anis Dwi (26) setelah bertanding bukanlah fenomena baru dalam dunia tinju Indonesia. Musibah itu merupakan cermin karut-marutnya persoalan tinju profesional yang memang belum profesional. Jujur, kita memang belum memiliki daya dukung untuk melaksanakan tinju profesional secara profesional. Namun, itulah kondisi nyata tinju Indonesia dan mungkin itu pula wajah olahraga kita dan persoalan bangsa kita, ujar dr Tommy Helauwet, Ketua Harian Komisi Tinju Profesional Indonesia, di Jakarta, kemarin. Seperti diberitakan, Anis meninggal dunia hari Selasa (20/3), setelah lima hari dirawat akibat pendarahan di kepala setelah bertanding. Namun, penyebab kematian disebutkan bukan murni cedera otak, melainkan adanya penyakit penyerta lain, berupa demam berdarah. Tommy yang berprofesi sebagai dokter menyebutkan, idealnya, setiap petinju yang masih aktif secara berkala memeriksakan kesehatan setiap tiga bulan. Namun, apabila tidak memungkinkan, manajer atau pelatih petinju dapat memberi tahu kondisi petinjunya mengenai riwayat penyakit bawaan. Sangat ideal bila setiap petinju Indonesia memiliki catatan kesehatan yang diperbarui setiap tiga bulan. Namun, dari mana mau mencari dananya. Untuk bertinju saja mereka biasanya dibayar murah. Jangankan untuk membayar pemeriksaan kesehatan, untuk biaya latihan saja uang bayarannya tidak mencukupi. Kalau memang tidak mungkin, minimal pelatih atau manajer petinju mengatakan secara jujur kepada dokter yang memeriksa sebelum bertanding, ujar Tommy. Ia menambahkan, pemeriksaan dokter menjelang pertandingan tidak dapat mendeteksi penyakit bawaan atau penyakit lain yang terdapat dalam tubuh petinju. Pemeriksaan biasanya bersifat umum, misalnya menyangkut tekanan darah, denyut nadi, kondisi tulang, bekas luka, serta bagian luar tubuh. Secara terpisah, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengucapkan belasungkawa atas kematian Anis. Dia sudah meminta Badan Pengawasan dan Pengembangan Olahraga Profesional Indonesia dapat memperbaiki kondisi tinju profesional, khususnya menyangkut pemeriksaan kesehatan. Bila memungkinkan, pemerintah akan membantu biaya pemeriksaan petinju. Namun, dalam hal ini DPR hendaknya menyetujui, ujar Adhyaksa. Berdasarkan catatan Kompas, kasus kematian petinju dalam tujuh tahun terakhir sudah mencapai 13 orang. Badan tinju dunia WBC bahkan pernah menjatuhkan sanksi kepada Komisi Tinju Indonesia pada tahun 2001 akibat lima petinju Indonesia meninggal dunia dalam kurun 18 bulan. Petinju yang meninggal dunia antara lain Dipo Saloko, John Namtilu, Muhammad Alfaridzi, Donny Maramis, Antonius Moses, Jack Ryan, Hengki Birah, Fadli Kasim, dan Anis. (SAH) === Petinju Anis Tewas di Jakarta JAKARTA, SELASA--Petinju Anis Dwi Mulya asal Sasana Amphibi Marinir Sidoarjo tewas di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (RS UKI) Jakarta, Selasa. Nyawa petinju asal Mojokerto, Jatim berusia 27 tahun itu tidak tertolong siang tadi sekitar pukul 11.45 WIB setelah menjalani operasi akibat pendarahan otak akibat pertarungan di Gelar Tinju Indosiar kelas ringan junior (58,9kg) menghadapi Irvan Bone dari Sasana JK BC Jakarta di Jakarta Kamis malam (15/3). Dr Tunggul Marpaung, ahli bedah syaraf yang menangani Anis Dwi di ruang duka RS UKI mengatakan bahwa ia menemukan dua jenis pendarahan di otak Anis dan operasi berjalan dengan baik dan petinju tersebut sudah bisa merespon rangsangan setelah operasi yang dilakukan Jumat dinihari. Namun dr Tunggul menegaskan bahwa kematian petinju tersebut bukan karena kerusakan otak akibat pukulan, tetapi diakibatkan oleh trombosit yang terus menurun dalam tiga hari terakhir sejak operasi dilakukan. Pada hari ketiga, trombositnya hanya 99.000 dan terus menurun sampai saat meninggal. Masalahnya bukan lagi pada cedera di kepala, tapi pada trombosit yang terus menurun, katanya. Jenazah Anis diterbangkan ke Surabaya, Selasa sore untuk selanjutnya dimakamkan di kampung halamannya di desa Sambiroto, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. (ANTARA/AWE) - Need Mail bonding? Go to the Yahoo! Mail QA for great tips from Yahoo! Answers users. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] new member (sarana silat )
Selamat bergabung Mas/Bang Khaerul... Kalo mau latian Paseban ya bisa kontak langsung ke Mas Agus Suprayogi ini ; latiannya juga di Depok.. Kalo mau latian di padepokan bisa kontak Mas Eko (cikalong) dan MAs Iwan (cingkrik goning).. Sedikit mengomentari : Mas Agus Suprayogi...kupikir aku setuju dengan pendapatnya. Silat memang salah satu usaha untuk mencapai Yang Tidak Terlihat. Dari olah fisik ke olah mental ke olah rasa ke olah spiritual dan memang ilmu tertinggi ya pasrah atwa iklas pada Yang Maha Kuasa...sesuai tradisi/filosofi dan juga adat istiadatnya dimana silat itu berkembang... Memang tidak semua silat selengkap ini karena perbedaan pada penekanan, ada yang lebih fokus ke sport, ke beladiri, ke rohani sehingga unsur-unsur lain seringkali terabaikan... Ada yang pernah bilang kalo silat hanya sarana untuk mengenal DIRI SENDIRI supaya bisa mengenal SANG PENCIPTAmulai dari mengenal tubuh fisik, otot-oto, kekuatan, kecepatan, kelemahan ...trus masuk ke state of mind/mental..masuk lagi ke olah rasa (yang sangat dalam dan banyak variannya; seperti dikembangkan di cikalong pancer bumi)...menyatu dengan kesadaran alam semesta dan mulai pelan-pelan lebih tinggi lagi ke Sang Maha Kekuatan.. Aku mulai berpikir , jangan-jangan pola ini sebenarnya juga dipakai oleh beladiri lain seperti Kungfu dengan kuil shoalinnya, sebagai alat untuk lebih dekat dengan Sang Budha, ato Karate/aikido dengan Shinto ato Zen... Mungkin kapan-kapan kita bisa diskusi soal yang sudah pernah ditulis oleh Kang O'ong tentang dimensi spiritual dalam silat...(kudu bikin thread baru nih ) salam back to work ah.. Ian S Agus Suprayogi [EMAIL PROTECTED] wrote: Di depok ada latihan silat tapi kalo, tapi kalo mau ikut gabung sama yang sudah ada latihannya malam minggu sekarang menjadi jam 21.00 s/d 1.00 malam tapi kalo mau dibuat kelas terpisah, anda mungkin bisa mengkoordinir waktu dengan beberapa teman2 anda yang didepok, nanti saya akn bilang sama kong salim mengenai waktu yang anda inginkan. saya sedikit memberikan penjelasan mengenai latihan silat, sepertinya semua latihan silat itu diawali dengan latihan fisik dahulu, saya rasa tidak ada silat yang latihannya tanpa latihan fisik dahulu, mungkin jika ada itu namanya bukan silat tapi kebatinan. setelah latihan fisik kita matang dan memadai barulah kita mempelajari silat halusnya, yaitu berupa olah nafas, konsentrasi, serta pengaturan rasa yang dikombinasikan dengan gerakan/jurus2 silat yang telah kita pelajari. dan puncaknya adalah ilmu ikhlas yang dimana kita tidak perlu memerlukan lagi yang namanya gerakan silat yang ada hanya kepasrahan kepada SANG PENCIPTA, dan kalo saya ceritakan contohnya mungkin terlalu panjang dan nanti saya bisa tidak kita kerja lagi...heee2x. Betul nggak KANG IWANS !!!, beberapa waktu yang lalu juga saya diskusi sama KANG IWAN samapai larut malam tentang hal ini shg saya lupa pulang kerumah.. heee3x. Intinya belajar silat adalah harus SABAR, ULET, dan puncaknya adalah KEPASRAHAN kepada SANG PENCIPTA sehingga menumbuhkan rasa yang tinggi. sehingga menjadikan silat sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa tersebut. mungkin ada yang bisa komentari lebih lanjut. Terima Kasih Agus Suprayogi Sistem Informasi PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk Telp: 021-5360409, Ext.386 At 13-03-2007 09:54 +, you wrote: nama saya khairul. saya tau milis ini dari kompas. saya dari dulu suka banget sama silat, dulu pernah waktu jaman smu sampai kuliah nyoba beberapa jenis beladiri, awalnya sih saya ikut silat di sma saya. tapi entah kenapa saya lebih prefer ke silat. saya suka kehalusan gerakannya. btw lokasi saya didepok jawa barat. saya jadi kepikiran untuk ikut silat lagi palagi saya jarang olah raga. dulu saya pernah ikutan sin lam ba di ui depok tapi cuman 6 bulan, saya enggak kuat sama pola latihannya yang menurut saya terlalu keras. disilat yang saya suka justru pengolahan nafasnya. btw ada yang tau gak didepok perguruan yang membuka pendaftaran. kayaknya saya mau ikutan lagi deh. tapi saya enggak suka yang latihannya terlalu fisik. posisi saya tepatnya dimargonda. thx Mengerti akan orang lain adalah pandai, mengerti akan diri sendiri adalah bijaksana. Menaklukkan orang lain adalah kuat tubuhnya, menaklukkan diri sendiri adalah kuat batinnya. Yang puas akan keadaan diri sendiri adalah kaya raya, yang memaksakan kehendaknya adalah orang nekat. Yang tahu akan kedudukannya akan berlangsung mati dalam kebenaran berarti panjang usia Manusia utama mengerti mana yang benar, Manusia rendah mengerti mana yang menguntungkan dirinya. Manusia utama menyayang jiwanya, Manusia rendah menyayang hartanya. Manusia utama ingat akan hukuman dosa-dosanya, Manusia rendah ingat akan hadiah jasa-jasanya. Manusia utama mencari kesalahan diri sendiri, Manusia rendah mencari kesalahan orang lain. Tiga puluh buah ruji berpusat pada poros roda di tempat yang kosonglah terletak kegunaannya! Dengan
Re: [silatindonesia] Diskusi Bulanan Forum
Dh, halo Mas Eko dan yang lainnya.. Diskusi bulanannya jadi gak ya? mungkin butuh konfirmasi soal kepastian kapan dan dimananya? Thz Ian Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dh, Rekan2 untuk bulan Maret ini diskusi bulanan Forum akan diisi oleh aliran Margaluyu, direncanakan tanggal 15 maret jam 19.30 WIB atau 17 Maret 2007 jam 15.00 WIB tempatnya mungkin di Tempat Pak Kusnul lagi (Gedung Hidro 199 B Dewi Sartika) atau di depan Perpustakaan Padepokan Pencak Silat/nanti ditentukan lagi, untuk bulan depan (april) direncanakan aliran Gerak Saka/rasa tanggal 6 April 2007, jam 9.00 WIB di Tempatnya Pak Kusnul. Untuk bulan Mei tanggal 17 Mei 2007 Jam 9.30 WIB di tempat Pak Kusnul aliran Silat Timbangan-dalam tahap konfirmasi. Untuk bulan Juni tanggal 21 Juni 2007 jam 19.30 WIB di tempat Pak Kusnul (jadi ngak enak nih...) aliran Tiga Berantai (Pak Achmad munawar); itu dulu kali ya..ada usulan lain. Hk Eko Hadi S Corporate Legal Compliance PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk Telp: 021-3916160, Ext.212 [Non-text portions of this message have been removed] - Bored stiff? Loosen up... Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Re: Diskusi Bulanan Forum
Oh iya kemaren waktu latian sabtu, Mas Yudhy (iya kan kalo gak salah) cerita kalo dia ketemu dengan guru dari gerak gulung, baik yang di Lampung maupun yang di Bogortrus kemungkinan bisa juga tuh ngajak aliran gerak gulung ini untuk diskusi; mungkin bisa kontak ke Mas Yudhy lebih lanjut, dia bersedia untuk menbuatkan janji kapan bisa diskusi bareng forum dengan aliran gerak gulung ini Katanya sih ini aliran asli; gerak gulung yang, katanya lagi, merupakan cikal-bakal banyak ilmu ato aliran di khususnya Jawa Barat...tapi sangat tertutup dan dirahasiakan. Setuju dengan Bang Alda, mungkin kapan-kapan kita undang aliran dari Minang (Pak Edward Lebe-kah atau pendekar minang lainnya), untulk selingan dan perkenalan aliran silat tradisionilnya; selain masakan dan rumah makan padang yang sudah terkenal di Indonesia...:) Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote: silek minang dong.. kampung ane lg kena bencana nih. baru aja istano pagaruyung terbakar, skrg kena gempa pula lagi. kenapa ya negeri ini bencananya gak putus2.?? --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dh, Rekan2 untuk bulan Maret ini diskusi bulanan Forum akan diisi oleh aliran Margaluyu, direncanakan tanggal 15 maret jam 19.30 WIB atau 17 Maret 2007 jam 15.00 WIB tempatnya mungkin di Tempat Pak Kusnul lagi (Gedung Hidro 199 B Dewi Sartika) atau di depan Perpustakaan Padepokan Pencak Silat/nanti ditentukan lagi, untuk bulan depan (april) direncanakan aliran Gerak Saka/rasa tanggal 6 April 2007, jam 9.00 WIB di Tempatnya Pak Kusnul. Untuk bulan Mei tanggal 17 Mei 2007 Jam 9.30 WIB di tempat Pak Kusnul aliran Silat Timbangan-dalam tahap konfirmasi. Untuk bulan Juni tanggal 21 Juni 2007 jam 19.30 WIB di tempat Pak Kusnul (jadi ngak enak nih...) aliran Tiga Berantai (Pak Achmad munawar); itu dulu kali ya..ada usulan lain. Hk Eko Hadi S Corporate Legal Compliance PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk Telp: 021-3916160, Ext.212 [Non-text portions of this message have been removed] - We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Re: Diskusi Bulanan Forum
Oh iya kemaren waktu latian sabtu, Mas Yudhy (iya kan kalo gak salah) cerita kalo dia ketemu dengan guru dari gerak gulung, baik yang di Lampung maupun yang di Bogortrus kemungkinan bisa juga tuh ngajak aliran gerak gulung ini untuk diskusi; mungkin bisa kontak ke Mas Yudhy lebih lanjut, dia bersedia untuk menbuatkan janji kapan bisa diskusi bareng forum dengan aliran gerak gulung ini Katanya sih ini aliran asli; gerak gulung yang, katanya lagi, merupakan cikal-bakal banyak ilmu ato aliran di khususnya Jawa Barat...tapi sangat tertutup dan dirahasiakan. Setuju dengan Bang Alda, mungkin kapan-kapan kita undang aliran dari Minang (Pak Edward Lebe-kah atau pendekar minang lainnya), untulk selingan dan perkenalan aliran silat tradisionilnya; selain masakan dan rumah makan padang yang sudah terkenal di Indonesia...:) Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote: silek minang dong.. kampung ane lg kena bencana nih. baru aja istano pagaruyung terbakar, skrg kena gempa pula lagi. kenapa ya negeri ini bencananya gak putus2.?? --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dh, Rekan2 untuk bulan Maret ini diskusi bulanan Forum akan diisi oleh aliran Margaluyu, direncanakan tanggal 15 maret jam 19.30 WIB atau 17 Maret 2007 jam 15.00 WIB tempatnya mungkin di Tempat Pak Kusnul lagi (Gedung Hidro 199 B Dewi Sartika) atau di depan Perpustakaan Padepokan Pencak Silat/nanti ditentukan lagi, untuk bulan depan (april) direncanakan aliran Gerak Saka/rasa tanggal 6 April 2007, jam 9.00 WIB di Tempatnya Pak Kusnul. Untuk bulan Mei tanggal 17 Mei 2007 Jam 9.30 WIB di tempat Pak Kusnul aliran Silat Timbangan-dalam tahap konfirmasi. Untuk bulan Juni tanggal 21 Juni 2007 jam 19.30 WIB di tempat Pak Kusnul (jadi ngak enak nih...) aliran Tiga Berantai (Pak Achmad munawar); itu dulu kali ya..ada usulan lain. Hk Eko Hadi S Corporate Legal Compliance PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk Telp: 021-3916160, Ext.212 [Non-text portions of this message have been removed] - No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [silatindonesia] Re: Sinergi 2 aliran
dh, hua ha ha ..jadi 'tai kalong ya..guru besar dan sesepuh Iwan memang usil...:) Tapi sepakat dengan Mas Eko, bahwa sinergi lebih pada asas dan intinya, soal bentuk gerakan bisa beda. Misalnya kemaren juga di praktekkan oleh guru besar dan sesepuh forum kita Mas Iwan, soal isi kosong dari tangan yang bisa memukul dengan tangan menempel, gerakan ini banyak dipakai di cingkrik. Eh ternyata memiliki kesamaan dalam hal isi yaitu ketika jurus yang biasa dipraktekkan pak Bambang dianalisa oleh gurubesar dan sesepuh Mas Iwan eh agak mirip dengan isi-kosong yang ada di cikalong. Bedanya Pak Bambang mendapatkan tenaga 'isi' ini dengan latihan dan pengalaman bertahun-tahun. Tidak ada latihan khusus soal 'rasa' ato pernafasan tapi ya lama-lama (bertahun-tahun cing) akan muncul dengan sendirinya 'rasa' itu. Sinergi latian memang berguna untuk melihat dan melengkapi ilmu yang dipelajari dengan sedikit resiko akan tercampur baur jika tidak paham akan esensi ato inti aliran/ilmu tsb. Benar juga kata Mas Kiki bahwa jika sedang latian suatu aliran maka ya yang lain dikantongi dulu, biar mateng. Kalo udah paham asasnya ya baru bisa digali lebih dalam. Kuatirnya bagi pemula ato yang belum ngerti yang terjadi cuman koleksi jurus aja,cuman kulit tapi gak masuk ke inti ato asas ato isi suatu ilmi. Ternyata seperti Cikalong dan aikido-nya Sensei Hakim, banyak kesamaan dalam hal isi/asas, dalam hal pengolahan rasa ato ki, tapi berbeda cara latihan, metode dan aplikasi dalam tehnik, juga filosofi (ada juga yang sama) yang jelas dipengaruhi oleh budaya dan adat masyarakat setempat.Tetapi jelas bisa saling melengkapi, menajamkan, mendalami tanpa harus kehilangan jatidiri masing-masing. Menurutku: sinergi baru dapat dilakukan jika telah paham akan isi, esensi,asas, inti dari suatu aliran/ilmu. Bahkan berguna untuk menguji dan menajamkan isi tersebut dengan aplikasi ato bentuk gerakan yang berbeda. Tapi ya jelas ketika sedang latian suatu aliran ato ilmu hendaknya dicapai hingga inti dari aliran dan ilmu tersebut terlebih dahulu. baru kemudian setelah paham isi, bisa diterapkan dengan berbagai situasi yang berbeda bahkan dengan aliran yang berbeda sekalipun namun memiliki kesamaan dalam hal isi/esensi/asas. Kupikir ekperimen Mas Eko (dengan sabeni-nya) dan Mas Iwan (dengan cingkriknya) bisa dipahami dan sangat menarik bahkan akan saling melengkapi tanpa kehilangan jatidiri dari masing-masing aliran/ilmu dan bahkan bisa saling memperkaya dan menajamkan masing-masing aliran. Suatu ekperimen yang sangat tidak dianjurkan bagi pemula dan yag belum bisa mendalami suatu isi/esensi--don't try this at home without proper guidance... salam Ian tha [EMAIL PROTECTED] wrote: sayangnya ane udah dilarang sama sesepuh/guru besar FP2ST, kang Iwan, utk jangan sekali2 menggabungkan taichi sama cikalong karena hasil penggabungannya bakalan jadi..: tai kalong... pesan guru besar Iwan akan selalu saya ingat dan patuhi. --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Kiki Rizki [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah mas eko keren udah bisa menggabungkan cikalong dan sabeni untuk keperluan sehari hari (maksudnya latihan) sehingga bisa melengkapi. tapi saran saya mendingan simpen aja dulu mas, istilah pak azis kalo lagi latihan jurus, jurus laen di sakuin dulu biar sempurna dulu belajarnya :). soalnya kalau di campur lagi latihan biasanya ada saja konflik kecil yang bisa terjadi antara sesama teman atau pelatih karena faktor ego perguruan :) kalu es campur sih udah pasti enak mas... On 3/6/07, Eko Hadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Dh, Rekan2 sekedar sharing aja ya beberapa waktu yang lalu, dalam suatu kesempatan latihan Sabenian dengan salah satu murid tingkatan pemula, Bang Izul mematengkan lagi jurus Cina Kurung (ciri jurus ini jalan jurusnya berbentuk persegi empat dan biasanya untuk menghadapi musuh lebih dari 4/dikeroyok)...jujur selama ini yang kami pelajari, belum pernah kami praktekan secara sungguh2 (pukul sambutpun...dilaksanakan dengan ukuran) Dalam latihan tersebut Bang Izul menunjukkan aplikasi jurus cina kurung , yang lalu Bang Izul meminta kami untuk mempraktekannya dimana kami diserang oleh Bang Izul sendiri dgn 1 orang murid pemulanya..ketika mempraktekan kembali jurus Cina Kurung ini, dimana diperlukan ketajaman perasaan untuk dapat membaca arah serangan secara bersamaan yang lebih dari 1 arah...di sini kami menemukan kegunaan/sinergi aliran lain yang juga sedang kami pelajari Cikalong dengan Sabeni (kedua aliran ini masuk katagori aliran yang gerakannya cepat, lembut dan lemes), kalau pada awal dulu latihan cina kurung kami masih agak bingung bagaimana merasakan kehadiran lawan yang tidak kami lihat, tetapi karena sudah biasa dilatih untuk mengandalkan rasa dalam cikalong, gerak lawan/arah lawan walaupun masih belum sempurna sudah dapat diraba arahnya.sehingga jurus cina kurung dapat