RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-09-30 Terurut Topik Maryanto

Jumlah famili dari spesies umur Ordovisian hingga kini (Data: Djoko T
Iskandar, buku evolosi, ITB, 2000) mempunyai korelasi sangat bagus dengan
Grafik Salam. Belum kami hitung angka korelasinya, tapi melihat trendnya
bisa mendapatkan korelasi 90 %.

Tak ada pengukuran tanpa error, begitu juga kedua kurva tadi. Keteraturan
siklus pada Salam, lebih memungkinkan ketelitian yang lebih baik. Grafik itu
adalah siklus order1, 700 Ma pereode dominantnya. Jumlah spesies itu pada
umur Ma : 400, 400 ; 250, 225; 500, 0. Disitu sesuai dengan Permian
extinction, Cretaceus extinction, matinya dinosaurus. Korelasinya, bila
kompresi, dingin, maka jumlah famili sedikit, sebaliknya, extention
kontinental, hangat, maka jumlah families bertambah. Mungkin ini masih pada
temperatur dibawah Best life Temperatur semuanya. Kurva siklus nano
plangkton (NN) pada skala umur geologi itu, mungkin sebagai orde 3 (atau 4)
definisi orde pada hipotesa Salam.  

Apakah ada grafik-garfik flora-fauna detil lagi, misal juga umur
homosapiens, siapa yang punya ?
Evolusi yang saya pikirkan kini: semua benda adalah dari hidogen atom ber
elektron 1 dimulai waktu big-bang, menjadi yang paling bisa mengatur diri,
manusia.

Netter: ma'af banyak terulang kami kirim pada re: korelasi geodinamik
kemarin.

Salam,
Maryanto.


From:  Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] 
Date:  Tue Sep 2, 2003  8:30 am
Subject:  RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yok.

 
Itu hanya penyalahgunaan teori evolusi untuk kepentingan pribadi (c.q.
rasialisme). Menulis novel semacam ini pun menurut saya muatan SARA-nya
besar
sekali. 

Kenapa hidung2 orang Eropa mancung dan lubangnya seperti celah karena
katanya
mereka hidup di daerah dingin, udara yang dingin perlu masuk berliku2 di
ruang
sempit (kan mancung) sehingga terjadi pemanasan dan pada saat masuk ke
paru-paru sudah cukup hangat. Kenapa lubang hidung orang Asia lebih bulat
karena katanya udara di daerahnya sudah panas, tidak perlu pemanasan
tambahan
di hidung, berilah yang bulat biar udara langsung masuk ke paru-paru dengan
lancar. Kenapa ras mongolid matanya sipit dan kelopak matanya tebal karena
katanya mereka hidup di perbatasan Gurun Gobi dengan anginnya yang kencang
dan
membawa pasir, tentu saja mata butuh perlindungan tambahan. 

Di atas itu sebagian keterangan dari Human Geography, dan itu bukan evolusi.
Ras Eropa tidak lebih tinggi daripada ras suku2 di Afrika. Bahkan kalau
percaya
teori evolusi-antropologi out of africa, maka orang2 Eropa diturunkan dari
nenek moyang Africa di sepanjang (East African Rift System). Neanderthal
yang
katanya nenek moyang orang Eropa berasal dari Pithecines Afrika. Jadi,
harusnya
orang Afrika mereka hormati, bukan diburu2. Ah sekedar novel...tapi novel
sara.

Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-09-02 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
- - -
OKI
Saya pernah baca novelnya James Michener tentang South Africa. Di sana
diceritakan betapa dahulu para pendatang Eropa (Terutama Inggris) maupun
kaum Boer sering mengadakan ekspedisi perburuan penduduk asli. Premis
yang di gunakan adalah bahwa mereka (penduduk asli) merupakan species
non-manusia (homo sapiens), sehingga sah-sah saja dibunuh seperti kita
membunuh binatang.
Cerita diatas memang fiksi, tapi rasanya sih besar kemungkinan pada
jaman imperialisme/kolonialisme dulu, pernah ada insiden sejarah seperti
ini baik di Afrika, Asia, Amerika maupun Australia ...
Salam
Oki
Walopun kutipan Oki diatas hanya fiction, namun kejadian asli banyak disitir 
para sosiolog (teolog).
Apakah karena akibat yg ditimbulkan ada yg negatif berarti teori evolusi itu 
salah (dosa) ?
Apakah ini yg menjadikan premis -- percaya teori evolusi = atheis ?

Mnurutku inilah problem besar para 'scientists' yg tidak mampu menjelaskan 
teori yg dikemukakannya ke orang awam ...
Tapi apa ya harus dapat menjelaskan dahulu untuk 'boleh' melanjutkan 
penelitian ?

RDP
- Baru si explorationist  bilang disini kelihatannya ada 'bump' 
(struktur/lead) kecil saja ... Si CEO sudah bisa menjualnya menjadi bahan 
utk pinjam modal ke bank ... :(

_
STOP MORE SPAM with the new MSN 8 and get 2 months FREE* 
http://join.msn.com/?page=features/junkmail

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-09-02 Terurut Topik Awang Satyana
Itu hanya penyalahgunaan teori evolusi untuk kepentingan pribadi (c.q. rasialisme). 
Menulis novel semacam ini pun menurut saya muatan SARA-nya besar sekali. 
 
Kenapa hidung2 orang Eropa mancung dan lubangnya seperti celah karena katanya mereka 
hidup di daerah dingin, udara yang dingin perlu masuk berliku2 di ruang sempit (kan 
mancung) sehingga terjadi pemanasan dan pada saat masuk ke paru-paru sudah cukup 
hangat. Kenapa lubang hidung orang Asia lebih bulat karena katanya udara di daerahnya 
sudah panas, tidak perlu pemanasan tambahan di hidung, berilah yang bulat biar udara 
langsung masuk ke paru-paru dengan lancar. Kenapa ras mongolid matanya sipit dan 
kelopak matanya tebal karena katanya mereka hidup di perbatasan Gurun Gobi dengan 
anginnya yang kencang dan membawa pasir, tentu saja mata butuh perlindungan tambahan. 
 
Di atas itu sebagian keterangan dari Human Geography, dan itu bukan evolusi. Ras Eropa 
tidak lebih tinggi daripada ras suku2 di Afrika. Bahkan kalau percaya teori 
evolusi-antropologi out of africa, maka orang2 Eropa diturunkan dari nenek moyang 
Africa di sepanjang (East African Rift System). Neanderthal yang katanya nenek moyang 
orang Eropa berasal dari Pithecines Afrika. Jadi, harusnya orang Afrika mereka 
hormati, bukan diburu2. Ah sekedar novel...tapi novel sara.
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Musakti, Oki 
- - -
OKI
Saya pernah baca novelnya James Michener tentang South Africa. Di sana
diceritakan betapa dahulu para pendatang Eropa (Terutama Inggris) maupun
kaum Boer sering mengadakan ekspedisi perburuan penduduk asli. Premis
yang di gunakan adalah bahwa mereka (penduduk asli) merupakan species
non-manusia (homo sapiens), sehingga sah-sah saja dibunuh seperti kita
membunuh binatang.
Cerita diatas memang fiksi, tapi rasanya sih besar kemungkinan pada
jaman imperialisme/kolonialisme dulu, pernah ada insiden sejarah seperti
ini baik di Afrika, Asia, Amerika maupun Australia ...


Salam
Oki

Walopun kutipan Oki diatas hanya fiction, namun kejadian asli banyak disitir 
para sosiolog (teolog).
Apakah karena akibat yg ditimbulkan ada yg negatif berarti teori evolusi itu 
salah (dosa) ?
Apakah ini yg menjadikan premis -- percaya teori evolusi = atheis ?

Mnurutku inilah problem besar para 'scientists' yg tidak mampu menjelaskan 
teori yg dikemukakannya ke orang awam ...
Tapi apa ya harus dapat menjelaskan dahulu untuk 'boleh' melanjutkan 
penelitian ?

RDP
- Baru si explorationist bilang disini kelihatannya ada 'bump' 
(struktur/lead) kecil saja ... Si CEO sudah bisa menjualnya menjadi bahan 
utk pinjam modal ke bank ... :(

_
STOP MORE SPAM with the new MSN 8 and get 2 months FREE* 
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-09-02 Terurut Topik Sunu Hadi Praptono
Meskipun UUD kita sudah menyatakan penjajahan di atas dunia hrs segera
dihapuskan karena bla bli blu ble blo, ternyata di dunia minyak pun misih
ada juga dominasi-dominasi pemikiran. Misalnya saja, sekarang ini untuk bisa
cari uang di dunia minyak geosaintis kudu harus pake teori tektonik lempeng.
Masalahnya mungkin kepraktisan saja, nyambung pikirannya gampang. Kalo
bicara back arc basin, foredeep dll orang segera tahu. Meskipun, pada dasar
yang paling dasar, kalau ditanya kenapa harus tektonik lempeng, orang dengan
jujur akan bilang   yach sebenarnya sih tidak harus, asal yang penting
HC nya dapat. 
Sama sama teori, ada beda antara evolusi dengan tektonik lempeng
dipertahankan karena bukti-bukti yang muncul belakangan mendukung terus,
artinya bisa ditafsirkan sesuai/ cocok dengan teori. Nah kalau evolusi,
sebaliknya, makin ke sini makin banyak bukti-bukti/ argumen yang
menyangkalnya. Lebih parah lagi, ada tuduhan bukti-bukti yang disodorkan
penuh skandal tipu-tipu. (Saya masih menunggu bantahan dari para pakar
paleontogi kita). Lucunya koq tetap dipertahankan, hanya dengan harapan akan
muncul bukti pendukungnya yang lebih valid. Jangan-jangan, teori evolusi
sendiri telah jadi agama tersendiri secara tidak disadari, dalam komunitas
geosains. Kalau memang begitu, aspirasi mengenai pengembangan sudut pandang
lain bagi teori evolusi ini, terutama untk pendidikan, akan semakin berat.
Karena memang masih terjajah.

Salam,
Soenoe.



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-31 Terurut Topik Bondan Brillianto
Bagaimana kalau soal iman tanya dengan Pak Iman saja ?

-Original Message-
From: Musakti, Oki [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 29 Agustus 2003 14:17
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yok.


Wah kalau sudah keluar masalah iman-iman an, aku nyerah dah...
Sudah tentu saya punya pendapat sendiri, tapi rasanya ya nggak cocok
juga kalau dipaparkan di forum yang heterogen macam ini. Soalnya namanya
iman, as implied itu khan sangat personal sekali, kadang kadang bisa di
nalar (dalil tiada agama/iman tanpa akal) tapi sering-sering berupa
hidayah (kalau AKU kehendaki niscaya semua mahluk akan beriman).

Kembali kemasalah evolusi:

Kalau memang teorinya Darwin (survival of the fittest) itu benar, maka
menurut logika saya, dalam beberapa generasi kedepan, mayoritas manusia
akan mempunyai tinggi badan yang lebih dari generasi sebelumnya.
Sebabnya, manusia (terutama pria) yang relative lebih tinggi, akan
mempunyai evolutionary advantage karena dianggap lebih fit (pernah ada
survey di AS yang hasilnya menyatakan bahwa dalam ras yang sama, orang
yang lebih tinggi relative berpenghasilan lebih baik dari rekannya yang
lebih pendek). Belum lagi ada nilai2 subyektif seperti 'ketampanan'
(lebih tinggi lebih macho dll) yang kemungkinan juga berakar dari
instink evolusi. Akibatnya, si pendek akan susah dapat pasangan(jodoh)
dan keturunannya (yang cenderung pendek juga) akan makin sedikit hingga
ahirnya punah.


Juga apabila computer dan handphone akan jadi trend teknologi yang cukup
lama, manusia generasi depan akan cenderung mempunyai jari panjang dan
lentik karena lebih suitable untuk mengetik dan ber SMS-an

Gak tahu logika saya ini benar apa tidak, karena nggak mesti bahwa si
tinggi dan/atau si jari lentik akan menghasilkan keturunan yang
mempunyai 'sifat' yang sama. Namun hal ini kalau nggak salah sudah
pernah diujicobakan oleh NAZI Jerman dengan proyek Aryan Master Race
nya...

Salam
Oki
(Tidak tinggi dan berjari buntek')



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-29 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Kalau soal belajar-mengajar .. tentunya kita mengikuti kaidah keilmuan saja 
...
kalau emang teori non-evolusi ini juga dibangun berdasarkan kaidah-kaidah 
science ya musti diberikan juga disekolah umum ...
Nah kalau teori Creation dan HY (harun yahya) dibangun dari teori-teori 
agama ya boleh saja diajarkan di sekolah2 agama ...

Enaknya science buatku adalah -- Dapat atau sangat mudah utk dibuktikan 
salah !! :)

Nah yang saya ragukan dari HY dan Creationist adalah scientific methodnya 
... yg kutahu didalam HY lebih banyak berbicara kelemahan2 teori ini karena 
alasan 'kurangnya' bukti  (missing link)
Jadi kalo bisa dibuktikan bahwa HY juga mengikuti kaidah scientific method 
ya mustinya fair dalam menananginya. Karena science ini sifatnya terbuka, 
jujur dan terbuka 

Missing link sendiri selalu saja ada didalam rekaman geologi, mana ada 
rekaman geologi yg lurus kontinyu tak terputus, walopun dibilang 
conformity sekalipun !!
Nah awalnya  evolusi muncul dari rekaman-rekaman yg terputus-putus ini 
dan menimbulkan illusi historis soal evolusi ... :) Namun perkembangan teori 
evolusi selanjutnya menjadi bukan sekedar perubahan geometri saja, karena 
ilmu biologi sudah melihat kecepatan evolusi dalam jasad renik ...

rdp

Pak Budi,

Wah ternyata sudah terjadi ya di Indonesia juga... Terima kasih beritanya. 
Memang begitu susahnya, tidak bisa melepaskan diri, sains dan iman, 
mungkin jadi kurang objektif melihatnya. Harusnya ada batas tegas, tetapi 
tidak bisa juga. Di sebagian besar dunia juga begitu, jadi tak heran kalau 
evolusi jadi debate of centuries. Kalau kita cermati, bukan di teorinya, 
tetapi hubungannya ke keimanan.

Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Awang H. Satyana wrote:
 Di Indonesia, seperti kata Pak Zaim EGP
evolusi itu, memikirkan kekeringan saja dulu...
Nanti dulu soal EGP inibeberapa bulan yang lalu di milis dosen ITB
rame sekali mengenai topik ini. Hal tersebut dipicu oleh berita di Kompas
ttg pendapat Dosen Biologi ITB yang bertekad mengubah kurikulum biologi
dengan tidak menganut teori evolusi. Pendapat tersebut ditentang oleh
dosen Biologi senior UNPAD yang rupanya penganut teori evolusi. Akhirnya
milis rame hingga berbulan-bulan melibatkan banyak ahli dan profesor di
bidang fisika, kimia, elektro dll yang melihat evolusi dari sudut bidang
ilmu masing-masing.
Kelihatannya, dosen biologi ITB itu tidak pantang menyerah untuk
menggolkan teori non-evolusi-nya. Beliau adalah penulis pengantar
terjemahan buku Harun Yahya: Keruntuhan Teori Evolusi.
Kesimpulannya: the conflict goes on.never ending.
Sayangnya ketika berdebat tentang teori evolusi ini, para pediskusi tidak
bisa melepaskan diri dari keyakinan keimanan agamanya, sehingga munculah
hal-hal yang lucu: percaya teori evolusi = atheis, dsb.
Salam,
BB
_
MSN 8 with e-mail virus protection service: 2 months FREE* 
http://join.msn.com/?page=features/virus

-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-29 Terurut Topik Musakti, Oki

Wah kalau sudah keluar masalah iman-iman an, aku nyerah dah...
Sudah tentu saya punya pendapat sendiri, tapi rasanya ya nggak cocok
juga kalau dipaparkan di forum yang heterogen macam ini. Soalnya namanya
iman, as implied itu khan sangat personal sekali, kadang kadang bisa di
nalar (dalil tiada agama/iman tanpa akal) tapi sering-sering berupa
hidayah (kalau AKU kehendaki niscaya semua mahluk akan beriman).

Kembali kemasalah evolusi:

Kalau memang teorinya Darwin (survival of the fittest) itu benar, maka
menurut logika saya, dalam beberapa generasi kedepan, mayoritas manusia
akan mempunyai tinggi badan yang lebih dari generasi sebelumnya.
Sebabnya, manusia (terutama pria) yang relative lebih tinggi, akan
mempunyai evolutionary advantage karena dianggap lebih fit (pernah ada
survey di AS yang hasilnya menyatakan bahwa dalam ras yang sama, orang
yang lebih tinggi relative berpenghasilan lebih baik dari rekannya yang
lebih pendek). Belum lagi ada nilai2 subyektif seperti 'ketampanan'
(lebih tinggi lebih macho dll) yang kemungkinan juga berakar dari
instink evolusi. Akibatnya, si pendek akan susah dapat pasangan(jodoh)
dan keturunannya (yang cenderung pendek juga) akan makin sedikit hingga
ahirnya punah.

Juga apabila computer dan handphone akan jadi trend teknologi yang cukup
lama, manusia generasi depan akan cenderung mempunyai jari panjang dan
lentik karena lebih suitable untuk mengetik dan ber SMS-an

Gak tahu logika saya ini benar apa tidak, karena nggak mesti bahwa si
tinggi dan/atau si jari lentik akan menghasilkan keturunan yang
mempunyai 'sifat' yang sama. Namun hal ini kalau nggak salah sudah
pernah diujicobakan oleh NAZI Jerman dengan proyek Aryan Master Race
nya...

Salam
Oki
(Tidak tinggi dan berjari buntek')



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, 29 August 2003 16:11
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yok.

Wah wah ... soal evolusi kok makin ngedab-edabi .. mengerikan juga kalau

percaya teori evolusi = atheis ... apalagi hal ini keluar dari pendapat
pengajar di institusi pendidikan tinggi ... :(
OK dah dibawah ini pendapat pribadi rdp soal teori evolusi dan agama ...
just personal opinion ...

Sepertinya bagi kaum agamis yg ngga percaya teori evolusi  munculnya

teori Darwin soal evolusi ini sepertinya menganggu ketenangan 'tuhan'nya
yg
seolah-olah menjadi tidak berfungsi ... karena alam ini berjalan bukan
atas
kehendakNya lagi ... padahal kalo aku pikir ... manusialah yg jahat yg
menyeret-nyeret tuhannya kedalam penjara sang waktu ... seperti kita
tahu
bahwa penjara ruang sudah ditembus oleh Columbus dengan mengarungi dunia

(globe) ... nah sekarang sepertinya kita akan menembus ' penjara sang
waktu
ini' 

Kebanyakan yg kuketahui dari creationist termasuk Harun Yahya (HY)
menganggap teori evolusi sebagai sebuah ancaman terhadap interpretasi
Kitab
Suci (KS) yg sudah ada dan sudah dilakukan ... padahal kan hanya
interpretasi saja juga kan ?

Hampir semua menganggap tuhan itu juga ikut dalam perjalanan waktu yg
kita
ikuti ini ... sehingga muncul pertanyaan2   apa yg tuhan lakukan
'sebelum' menciptakan dunia ... apa yg tuhan lakukan 'sebelum'
menciptakan
adam dsb ... hmm sangat anthromorphis sekali ya .. :( seolah-olah tuhan
masih belum mengkiamatkan dunia ini ...
Bagi tuhan tentunya kiamat atau tidak itu urusan Dia ... mau ada evolusi

atau tidak itu teserah Dia. Bagi kita manusia ya sekedar mengikuti
jalannya
perhelatan ini .. tentu bagiNya kisah semesta ini sudah satu set satu
jilid
kumplit dari big-bang hingga big crunch (itu kalo teori fisika ini
betul
loh :)

Jadi bagiku kalau tuhan kerepotan dengan teori evolusi maka tuhan ini
akan
aku dudukkan dikursi singgasana dengan lampu 'kemebyar' dibelakangnya,
tentunya tuhan duduk sambil memegang tongkat kuasanya  dan setelah
tuhan
ini duduk manis, maka aku mencari tuhan yang baru yg lebih kuat ...
serius
nih !!

Ya, karena aku muslim tentunya aku yakin -- tiada tuhan selain TUHAN ...
:)
aku musti mencari the ultimate god ... persis seperti dicritakan
Ibrahim
meninggalkan tuhan matahari, tuhan bulan dll ... utk mencari tuhan yang
TUHAN !!

Jadi kalo sekedar soal tuhan utk perkara evolusi ini 
hmmm tuhan yg 'lemah' ini musti ditinggalkan, dan mencari The Ultimate
God

btw, debatnya evolusi emang rame bukan hanya perang tanding dengan
keimanan
namun teori ini juga dihantam kiri kanan oleh penganut2nya sampek
babak-belur .. :( Namun ustru inilah yg memperkuat dan memperkokoh
perkembangan teori evolusi ...
Juga kasus 'piltdown' yang berupa fake fossil juga ada didalam
perjalannya
...


RDP
mnurut anda  Tuhan, Allah, God, Dewa dsb itu seperti apa ? duduk di

singgasana sambil memegang tongkat dengan cahaya dari belakang, dengan
didampingi pengawal2nya  gitu kah ? ...(itu mah gambaran Raja-raja koeno
yg
galak-galak) .  atau tuhan seperti orang yg duduk santai di pos
ronda
sambil senyam-senyum ngeliat manusia pada ribut

Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-29 Terurut Topik Sanggam Hutabarat
ini karena heurmatika/ilmu tafsir dan hasilnya dianggap sebagai the 
ultimate truth ya..memang menjadi susah kalo semangatnya 'membela-buta' dan 
mengatas namakan tuhan...tampilbeda pendapat=herecy...sejarah manusia kan 
sudah bunyak membuktikannya .. manusia menjadi THE KILLER APE..

Have A Nice Week End
Sanggam
--
At 06:41 AM 8/29/2003 +, you wrote:
Wah wah ... soal evolusi kok makin ngedab-edabi .. mengerikan juga kalau 
percaya teori evolusi = atheis ... apalagi hal ini keluar dari pendapat 
pengajar di institusi pendidikan tinggi ... :(
OK dah dibawah ini pendapat pribadi rdp soal teori evolusi dan agama ...
just personal opinion ...

Sepertinya bagi kaum agamis yg ngga percaya teori evolusi  munculnya 
teori Darwin soal evolusi ini sepertinya menganggu ketenangan 'tuhan'nya 
yg seolah-olah menjadi tidak berfungsi ... karena alam ini berjalan bukan 
atas kehendakNya lagi ... padahal kalo aku pikir ... manusialah yg jahat 
yg menyeret-nyeret tuhannya kedalam penjara sang waktu ... seperti kita 
tahu bahwa penjara ruang sudah ditembus oleh Columbus dengan mengarungi 
dunia (globe) ... nah sekarang sepertinya kita akan menembus ' penjara 
sang waktu ini' 

Kebanyakan yg kuketahui dari creationist termasuk Harun Yahya (HY) 
menganggap teori evolusi sebagai sebuah ancaman terhadap interpretasi 
Kitab Suci (KS) yg sudah ada dan sudah dilakukan ... padahal kan hanya 
interpretasi saja juga kan ?

Hampir semua menganggap tuhan itu juga ikut dalam perjalanan waktu yg kita 
ikuti ini ... sehingga muncul pertanyaan2   apa yg tuhan lakukan 
'sebelum' menciptakan dunia ... apa yg tuhan lakukan 'sebelum' menciptakan 
adam dsb ... hmm sangat anthromorphis sekali ya .. :( seolah-olah tuhan 
masih belum mengkiamatkan dunia ini ...
Bagi tuhan tentunya kiamat atau tidak itu urusan Dia ... mau ada evolusi 
atau tidak itu teserah Dia. Bagi kita manusia ya sekedar mengikuti 
jalannya perhelatan ini .. tentu bagiNya kisah semesta ini sudah satu set 
satu jilid kumplit dari big-bang hingga big crunch (itu kalo teori 
fisika ini betul loh :)

Jadi bagiku kalau tuhan kerepotan dengan teori evolusi maka tuhan ini akan 
aku dudukkan dikursi singgasana dengan lampu 'kemebyar' dibelakangnya, 
tentunya tuhan duduk sambil memegang tongkat kuasanya  dan setelah 
tuhan ini duduk manis, maka aku mencari tuhan yang baru yg lebih kuat ... 
serius nih !!

Ya, karena aku muslim tentunya aku yakin -- tiada tuhan selain TUHAN ... :)
aku musti mencari the ultimate god ... persis seperti dicritakan Ibrahim 
meninggalkan tuhan matahari, tuhan bulan dll ... utk mencari tuhan yang 
TUHAN !!

Jadi kalo sekedar soal tuhan utk perkara evolusi ini 
hmmm tuhan yg 'lemah' ini musti ditinggalkan, dan mencari The Ultimate God
btw, debatnya evolusi emang rame bukan hanya perang tanding dengan 
keimanan namun teori ini juga dihantam kiri kanan oleh penganut2nya sampek 
babak-belur .. :( Namun ustru inilah yg memperkuat dan memperkokoh 
perkembangan teori evolusi ...
Juga kasus 'piltdown' yang berupa fake fossil juga ada didalam perjalannya ...

RDP
mnurut anda  Tuhan, Allah, God, Dewa dsb itu seperti apa ? duduk di 
singgasana sambil memegang tongkat dengan cahaya dari belakang, dengan 
didampingi pengawal2nya  gitu kah ? ...(itu mah gambaran Raja-raja koeno 
yg galak-galak) .  atau tuhan seperti orang yg duduk santai di pos 
ronda sambil senyam-senyum ngeliat manusia pada ribut soal evolusi  ?


From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yok.
Date: Thu, 28 Aug 2003 21:47:16 -0700 (PDT)
Pak Budi,

Wah ternyata sudah terjadi ya di Indonesia juga... Terima kasih 
beritanya. Memang begitu susahnya, tidak bisa melepaskan diri, sains dan 
iman, mungkin jadi kurang objektif melihatnya. Harusnya ada batas tegas, 
tetapi tidak bisa juga. Di sebagian besar dunia juga begitu, jadi tak 
heran kalau evolusi jadi debate of centuries. Kalau kita cermati, bukan 
di teorinya, tetapi hubungannya ke keimanan.

Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas
Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
Awang H. Satyana wrote:
 Di Indonesia, seperti kata Pak Zaim EGP
evolusi itu, memikirkan kekeringan saja dulu...
Nanti dulu soal EGP inibeberapa bulan yang lalu di milis dosen ITB
rame sekali mengenai topik ini. Hal tersebut dipicu oleh berita di Kompas
ttg pendapat Dosen Biologi ITB yang bertekad mengubah kurikulum biologi
dengan tidak menganut teori evolusi. Pendapat tersebut ditentang oleh
dosen Biologi senior UNPAD yang rupanya penganut teori evolusi. Akhirnya
milis rame hingga berbulan-bulan melibatkan banyak ahli dan profesor di
bidang fisika, kimia, elektro dll yang melihat evolusi dari sudut bidang
ilmu masing-masing.
Kelihatannya, dosen biologi ITB itu tidak pantang menyerah untuk
menggolkan teori non-evolusi-nya. Beliau adalah penulis pengantar
terjemahan buku Harun Yahya: Keruntuhan Teori Evolusi.
Kesimpulannya

RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-29 Terurut Topik Sunu Hadi Praptono
Nha. Ikut nimbrung ach.

Pencerahan Pak Oki ini menurut saya mulai memfokus ke inti kontroversi teori
evolusi. Yaitu menerangkan bagaimana munculnya spesies baru secara RANDOM ?
dan hasilnya pun terlalu canggih, punya keteraturan yang tinggi. Dus,
pertama-tama harus dibatasi topik evolusi adalah menyangkut
biologi/paleontologi saja. Kalau evolusi tektonik mah gak masalah, dari dulu
batunya juga itu-itu juga, tidak terjadi spesies batuan baru.

Pertanyaannya dalam case Pak Oki adalah: seandainya manusia masa depan yang
tinggi gede itu dikawinkan dengan generasi Adam-Eva jaman dulu, kira-kira
menghasilkan keturunan atau tidak ya ? Kalau iya, berarti masih satu
species, berarti belum evolve, donk. Sama saja dengan manusia yang sejaman
di masa kini antara Negro item keling dengan bule. Variasi luarnya juga
sangat banyak. Yang jadi persoalan adalah kenampakan luar yang bervariasi
pada manusia (bandingkan negro dengan bule, cina dll) ternyata hanya
perbedaan ras saja, yang artinya memerlukan kondom agar supaya tidak terjadi
pembuahan. Ilustrasi tentang proyek Hilter juga baru pada tahap ras saja,
jadi belum menembus dinding evolusi. Itupun gagal (?).

Sedangkan keledai dengan kuda konon,atau dengan zebra, meskipun mirip-mirip
secara fisik tapi tidak memerlukan kondom, karena dijamin tak akan berbuah.
Lha waktu Darwin mengamati paruh burung-burung itu, apa dia bikin kawin
silang antara macam-macam burung-burung itu, untuk membuktikan terjadi
evolusi pada burung. (baca: lebih dari satu spesies).

Bila evolusi ini sekedar urusan saintifik saja memang gak masalah, seperti
dibilang oleh Pak Rovikcy. Tapi nyatanya dulu memang begitu, munculnya teori
ini ternyata disantap langsung juga oleh kaum anti agama/ateis dipakai
sebagai justifikasi untuk menyebarluaskan pandangan ateisme, penjajahan ke
dunia ketiga (dengan asumsi yang lemah memang layak ditaklukkan dan dijajah
berdasarkan prinsip survival of the fittest), serta untuk membebaskan diri
dari dominasi agama (mungkin waktu itu: gereja).

Saya kok jadi bingung, siapa sih sebenarnya yang sok jago duluan ?

Survival of the fittest itu, sekedar mempertahankan diri dari degenerasi,
ataukah memang major mechanism untuk memunculkan species baru ? Mutasi gen
juga tidak pernah dibuktikan valid, karena dalam eksplerimen ternyata
hasilnya malah ancur-ancuran, bukannya muncul spesies baru. Jangankan mutasi
gen, dengan cloning saja (gennya tetap, cuman prosesnya direkayasa) hasilnya
sangat tidak stabil.

Yang paling tidak mengenakkan bagi dunia ilmu, dan ini yang harus kita jawab
sebagai masyarakat ilmiah, dari bacaan harun yahya adalah tuduhan dia bahwa
para ilmuwan telah menipu dunia dengan bukti-bukti palsu untuk
menjustifikasi teori evolusi. Ada setumpuk tuduhan di buku-bukunya itu
silakan para pakar paleontologi menyanggahnya. 

Kalau ini benar, wah sungguh memalukan. Meskipun van Bemmelen juga kabarnya
pernah menipu-nipu dikit dalam menyajikan data petrologi gunung krakatau
agar dicapai suatu kesimpulan yang indah.

Salam
Sunu.


-Original Message-
From:   Musakti, Oki [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
Sent:   Friday, August 29, 2003 2:17 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:RE: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain
yok.


Wah kalau sudah keluar masalah iman-iman an, aku nyerah dah...
Sudah tentu saya punya pendapat sendiri, tapi rasanya ya nggak cocok juga
kalau dipaparkan di forum yang heterogen macam ini. Soalnya namanya iman, as
implied itu khan sangat personal sekali, kadang kadang bisa di nalar (dalil
tiada agama/iman tanpa akal) tapi sering-sering berupa hidayah (kalau AKU
kehendaki niscaya semua mahluk akan beriman).
Kembali kemasalah evolusi:
Kalau memang teorinya Darwin (survival of the fittest) itu benar,
maka menurut logika saya, dalam beberapa generasi kedepan, mayoritas manusia
akan mempunyai tinggi badan yang lebih dari generasi sebelumnya. Sebabnya,
manusia (terutama pria) yang relative lebih tinggi, akan mempunyai
evolutionary advantage karena dianggap lebih fit (pernah ada survey di AS
yang hasilnya menyatakan bahwa dalam ras yang sama, orang yang lebih tinggi
relative berpenghasilan lebih baik dari rekannya yang lebih pendek). Belum
lagi ada nilai2 subyektif seperti 'ketampanan' (lebih tinggi lebih macho
dll) yang kemungkinan juga berakar dari instink evolusi. Akibatnya, si
pendek akan susah dapat pasangan(jodoh) dan keturunannya (yang cenderung
pendek juga) akan makin sedikit hingga ahirnya punah.

Juga apabila computer dan handphone akan jadi trend teknologi yang
cukup lama, manusia generasi depan akan cenderung mempunyai jari panjang dan
lentik karena lebih suitable untuk mengetik dan ber SMS-an Gak tahu logika
saya ini benar apa tidak, karena nggak mesti bahwa si tinggi dan/atau si
jari lentik akan menghasilkan keturunan yang mempunyai 'sifat' yang sama.
Namun hal ini kalau nggak salah sudah pernah diujicobakan oleh NAZI Jerman
dengan proyek Aryan Master Race nya

Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-28 Terurut Topik zaim

Rekans,
Sebenarnya, kalau mau merenung (ini kalau mau lho) dengan fikiran tenang dan
dengan waktu yang (lama - sesuai dengan evolusi) tenang pula, maka tidak ada
perbedaan atau pertentangan antara teori evolusi (proses perubahan) dan
agama yang dianggap menganut kreasionisme. Karena, sebenarnya dalam
kreasionisme / penciptaan ada proses yang panjang dimana selama itu terjadi
perubahan internal suatu organisme setelah berinteraksi dengan lingkungan
eksternalnya yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan unsur2
internalnya, sedankan dalam evolusi juga tetap ada penciptaan, karena tidak
mungkin suatu organisme muncul begitu saja tanpa suatu proses penciptaan,
yang pada dasarnya ya Allah SWT - lah Sang Penciptanya.
Sedangkan setahu saya, mereka yang belum bisa menerima evolusi memiliki
bayang2 fikiran yang a priori terhadap evolusi, dengan menafikkan data serta
ketakutan bahwa evolusi bisa menyesatkan, memurtadkan dan mengkafirkan
keimanan, termasuk apa yang diutarakan oleh Harun Yahya yang terkenal itu.
Lha soal sesat, murtad dan pengkafiran iman itu kan bisa saja terjadi tidak
karena teori evolusi kan  ??.
Justru, bagi yang beriman penuh (Insya Allah) evolusi tersebut semakin
membuktikan kebesaran Illahi dalam kreasiNYA untuk mencapai tingkat
kesempurnaan dan dari sini kita akan semakin dekat dengan Allah SWT. Kita
jangan hanya berfikir bahwa Allah Maha Besar, Maha Bisa, sehingga Beliau
pasti mampu menciptakan semuanya serentak - sekali gusseperti sekarang ini
(tanpa proses perubahan : evolusi), tetapi hendaknya juga menyadari bahwa
Allah memberi kita kewajiban dan kewenangan untuk memikirkan tentang hasil
kreasiNYA (Fikirkan dan pelajarilah ciptaanKU, tetapi jangan engkau
memikirkan bagaimana AKU).
Namun, setelah kita merasa mampu berfikir tentang ciptaanNYA ya jangan
merasa jumawa sehingga kita merasa lebih tahu dari Sang Pencipta dan
menafikkan Allah. Hal ini memang sangat riskan bagi orang2 yang berkecimpung
dalam dunia ilmu murni (geologi/paleontologi, biologi, astronomi dll) karena
merasa dapat mengetahui serta memahami segala rahasia alam dan kehidupannya,
padahal yang mereka ketahui itu hanya seper -nol koma nol-nol-nol dari yang
sebenarnya, berdasarkan kemampuan otaknya yang hanya  berkapasitas 1100 -
1200 cc saja.

Bung Sanggam mengatakan seperti ini :
 si polan bilang cogito ergo sum,  yg lain bilang aku beriman maka aku ada,
 yang cool bilang aku berpikir maka gue makin bingung...

Komentar saya :
 Lha yang lain lagi mengatakan :.emangnya gue pikirin evolusi
itu...kerja aja sekarang banyak PHK.
Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept. Tek. Geologi
FIKTM ITB



- Original Message -
From: Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 27, 2003 2:58 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yok.


 Saya HUtabarat turunan ke 17 dari Orang Batak PErtama. Jadi orang BAtak
 pertama kira2 ada kira2 510 tahun yang lalu ( 1 generasi ekual 30 tahun).
 Waktu yg bersamaan di JAwa kayaknya ada Majapahit dan maju lagi...(jadi
 orang BAtak pertama itu yang buronan yg dari Majapahit..hehe ngaku2)

 Untung datang kemajuan akhir abad ke 19, kalau enggak dikirain nenek
 moyangku orang tertua di Sumatra...

 Evolusi dan agama (keyakinan) itu ibarat bistik Holland yang enak dimakan
 bersama-sama dgn mpek2 Palembang yang juga enak...kadangkala Kalau dimakan
 bareng2 banyakan rasanya nggak karu2an..

 si polan bilang cogito ergo sum,  yg lain bilang aku beriman maka aku ada,
 yang cool bilang aku berpikir maka gue makin bingung...


 Salam
 Sanggam
 ---

 At 10:45 PM 8/26/2003 -0700, you wrote:
 Genesis 1:24 And God said, Let the earth bring forth the living creature
 AFTER HIS KIND, catlle, and creeping thing, and beast of the earth AFTER
 HIS KIND, and it was so.
 
 Genesis 1:25  And God made the beast of the earth AFTER HIS KIND, and
 cattle AFTER THEIR KIND, and every thing that creepth upon the earth
 AFTER HIS KIND, and God saw that it was good.
 
 Genesis 1 : 26 And God said, LET US MAKE MAN IN OUR IMAGE, AFTER OUR
 LIKENESS, and let them have dominion over the fish of the sea, and over
 the fowl of the air, and over the cattle, and over all the earth, and
 over every creeping thing that creepeth upon the earth.
 
 Ini kisah penciptaan dari Kitab Suci. Perhatikan tulisan2 yang diketik
 dengan huruf besar. Dari situlah perdebatan evolusi vs. kreasionisme
 berasal. Bagaimana kita menafsirkan/ menerjemahkannya ? Buat saya, ini
 kata-kata terbuka yang bisa mengundang banyak penafsiran. Tetapi, masih
 buat saya juga, ada perbedaan yang jelas dari segi kata-kata yang
 diketik huruf besar itu, antara penciptaan hewan dan manusia (AFTER
 HIS/THEIR KIND  vs. AFTER OUR LIKENESS, AFTER OUR IMAGE).
 
 Seperti rekan Wahyu Budi bilang, saya percaya Tuhan menciptakan sekali
 dan sesudah itu berjalan sendiri dengan berbagai mekanisme yang
 menunjukkan kemahakuasaan-Nya. Menciptakan sekali tetapi
 pemeliharaan-Nya terus-menerus.
 
 Genesis 1

Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-28 Terurut Topik Awang Satyana
Saya setuju dengan pendapat Pak Zaim bahwa evolusi pun adalah bagian kemuliaan Sang 
Khalik. Tetapi di beberapa bagian dunia memang benar2 ada pertentangan keras antara 
kaum evolusionis dan kaum kreasionis. Siapa yang kuat, merekalah yang menentukan 
kurikulum sekolah. Sehingga, seperti di Kansas State dilarang mengajarkan teori 
evolusi di sekolah menengah karena kebetulan yang berkuasa di situ adalah kaum 
kreasionis. Begitu pula di beberapa negara bagian di Australia. Majalah New Scientist 
edisi akhir tahun 1999 mengangkat tema ini, termasuk tentang kasus hukum seorang 
profesor geologi pembela evolusi yang mengadukan kaum kreasionis karena menurutnya 
telah melakukan penipuan ilmiah dan menyebarkan kebohongan. Di Indonesia, seperti kata 
Pak Zaim EGP evolusi itu, memikirkan kekeringan saja dulu...
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas


zaim [EMAIL PROTECTED] wrote:

Rekans,
Sebenarnya, kalau mau merenung (ini kalau mau lho) dengan fikiran tenang dan
dengan waktu yang (lama - sesuai dengan evolusi) tenang pula, maka tidak ada
perbedaan atau pertentangan antara teori evolusi (proses perubahan) dan
agama yang dianggap menganut kreasionisme. Karena, sebenarnya dalam
kreasionisme / penciptaan ada proses yang panjang dimana selama itu terjadi
perubahan internal suatu organisme setelah berinteraksi dengan lingkungan
eksternalnya yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan unsur2
internalnya, sedankan dalam evolusi juga tetap ada penciptaan, karena tidak
mungkin suatu organisme muncul begitu saja tanpa suatu proses penciptaan,
yang pada dasarnya ya Allah SWT - lah Sang Penciptanya.
Sedangkan setahu saya, mereka yang belum bisa menerima evolusi memiliki
bayang2 fikiran yang a priori terhadap evolusi, dengan menafikkan data serta
ketakutan bahwa evolusi bisa menyesatkan, memurtadkan dan mengkafirkan
keimanan, termasuk apa yang diutarakan oleh Harun Yahya yang terkenal itu.
Lha soal sesat, murtad dan pengkafiran iman itu kan bisa saja terjadi tidak
karena teori evolusi kan ??.
Justru, bagi yang beriman penuh (Insya Allah) evolusi tersebut semakin
membuktikan kebesaran Illahi dalam kreasiNYA untuk mencapai tingkat
kesempurnaan dan dari sini kita akan semakin dekat dengan Allah SWT. Kita
jangan hanya berfikir bahwa Allah Maha Besar, Maha Bisa, sehingga Beliau
pasti mampu menciptakan semuanya serentak - sekali gusseperti sekarang ini
(tanpa proses perubahan : evolusi), tetapi hendaknya juga menyadari bahwa
Allah memberi kita kewajiban dan kewenangan untuk memikirkan tentang hasil
kreasiNYA (Fikirkan dan pelajarilah ciptaanKU, tetapi jangan engkau
memikirkan bagaimana AKU).
Namun, setelah kita merasa mampu berfikir tentang ciptaanNYA ya jangan
merasa jumawa sehingga kita merasa lebih tahu dari Sang Pencipta dan
menafikkan Allah. Hal ini memang sangat riskan bagi orang2 yang berkecimpung
dalam dunia ilmu murni (geologi/paleontologi, biologi, astronomi dll) karena
merasa dapat mengetahui serta memahami segala rahasia alam dan kehidupannya,
padahal yang mereka ketahui itu hanya seper -nol koma nol-nol-nol dari yang
sebenarnya, berdasarkan kemampuan otaknya yang hanya berkapasitas 1100 -
1200 cc saja.

Bung Sanggam mengatakan seperti ini :
 si polan bilang cogito ergo sum, yg lain bilang aku beriman maka aku ada,
yang cool bilang aku berpikir maka gue makin bingung...

Komentar saya :
 Lha yang lain lagi mengatakan :.emangnya gue pikirin evolusi
itu...kerja aja sekarang banyak PHK.
Terima kasih,

Wassalam,

Yahdi Zaim
Dept. Tek. Geologi
FIKTM ITB






-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software

Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-27 Terurut Topik wahyu budi
Di bumi ini ada 100 lebih unsur kimia, mulai dari
unsur mayor, minor, sampai trace element. Ada yang
logam, non-logam, dan radioaktif. 

Sekarang, kalau benda-benda, makhluk-makhluk atau
apapun yang ada di bumi ini (juga alam semesta?) ini
'diuraikan', maka, hasilnya tidak akan lari dari
kelompok unsur-unsur kimia yang sekarang ada di bumi
kita tercinta ini. bedanya hanya... jumlahnya saja
yang berbeda dan berbedaan sedikit ada tidaknya unsur
tertentu (mungkin tak mampu terdeteksi saja). mari
kita ingat-ingat lagi perbandingan komposisi kimia
batuan dan mineral (bila kita geologist).

lalu, pertanyaannya? Bagaimana semua itu bisa
demikian? Sebagai contoh: masak sih, ketika membuat
basalt, andesit, atau granit, dll, Tuhan harus bekerja
seperti analist kimia setiap waktu?, mulai dari
Pracambrium sampai Sekarang. Manusia saja maunya kalau
membuat sesuatu sekali kerja semua urusan beres.

Untuk makhluk hidup?
Juga, masak sih, Tuhan, harus menciptakan beberapa
jenis, memusnahkan dan lalu menciptakan beberapa jenis
lain berulang-ulang? Kita saja sekarang kalau disuruh
menulis makalah dengan komputer atau dengan mesin
ketik manual, tentu memilih komputer. Diantara
alasanya mungkin supaya mudah memperbaiki, mudah
memperbanyak, dan mudah mudah memodifikasi.

Kalau kita memperhatikan sejarah manusia menciptakan
barang-barang., rasanya berevolusi.

Misalnya kemampuan manusia menulis, telah berevolusi
sedemikian rupa sehingga sekarang ini ada komputer,
printer, fax, foto kopi, telegram, scanner dll. Semua
itu dimulai dari kemampuan manusia menulis.

Transportasi juga demikian, dimulai dari berjalan
kaki, sekarang ada pesawat terbang, mobil, sepeda
motor, becak, gerobak dorong, kereta kuda, kereta api,
gerobak sapi serta pesawat ruang angkasa dll dst.

lalu.., sambung sendiri-sendiri saja ya!!!


WBS

--- Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Kalo aku kok malah mudah sekali menerima evolusi ya
 ...
 Karena aku yakin wadag manusia ini merupakan
 'benda' atau 'bahan alam'
 yang mempunyai sifat sangat 'alami'.  Buktinya sudah
 terlalu banyak utk
 menyatakan bahwa sifat2 bendawinya  yang ternyata
 sangat berguna buat kita
 termasuk ilmu kesehatan kedokteran dll yg merupakan
 ilmu atau alat
 pertahanan diri manusia.
 
 Evolusi sendiri merupakan sebuat ilusi historis yg
 merupakan hasil
 perekaman impuls otak akibat penerimaan data-data
 dari input-input indera
 penglihatan penciuman, peraba dll  serta .
 nalar. Tapi bukan berarti
 yg ngga percaya evolusi berarti ngga pake nalar looh
 ya  Awas kalo
 di-puter2  :)
 
 Evolusi juga hanya merupakan ilusi waktu yg juga
 akibat
 perekaman-perekaman alam
 terhadap peristiwa-peristwa yang dilaluinya ...
 lagi-lagi dimensi waktu
 ini yg menjadi sebuah dimensi baru dalam kehidupan
 manusia ... setelah
 dimensi ketiga yang belum lama juga disadari
 manusia  Coba anda lihat
 gambar di Mesir ... pernahkan anda melihat gambar 3
 di Pyramid ?
 Gambar yg menunjukkn 3 dimensi yg bagus baru
 dilakukan ketika Leonardo Da
 Vinci menggambar the last supper (jamuan makan
 malam) ... itu saja kan baru
 kemaren sore :-)
 Menembus dimensi baru emang selalu mengundang
 pro-kontra ... termasuk
 Columbus yang tidak takut jatuh kelaut !! Namun
 masih juga ada yg percaya
 bumi ini datar ... :p
 Banyak juga yang ngga percaya teori kuantum 
 tapi sudah menggunakan
 
 Soal tuhan ... upst !!
 Aku ngga ngerti apaan sih keberatannya sehingga ada
 yg menganggap  Tuhan '
 tersinggung' adanya teori evolusi ?
 
 rdp
 - Original Message -
 From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, August 25, 2003 9:57 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === was Re:
 [iagi-net-l] Batugamping dan
 Homo P Erectus
 
 
  Memang sangat susah menerima teori evolusi,
 apalagi kalau sudah
 dihubungkan ke manusia. Kita akan lebih gampang
 menerima teori penciptaan
 terpisah, semua spesies yang ada sekarang
 diciptakan terpisah satu demi
 satu, tidak ada nenek moyang bersama. Sejak pertama
 diciptakan bentuknya
 sudah sama persis dengan sekarang. Bahkan variasi
 sekecil apapun di spesies
 sekecil apa pun itu adalah hasil penciptaan
 terpisah, bukan evolusi. Kalau
 Darwin menemukan 15 variasi paruh kutilang di
 Galapagos, ya itu ga mesti
 evolusi atau adaptasi, memang sudah dari sononya
 begitu. 15 nya diciptakan
 terpisah sudah dengan paruh yang macam-macam. Jadi,
 tak heranlah kenapa
 teori evolusi menimbulkan debate of centuries...
 Tak langsung dapat
 diterima akal saat itu juga, mungkin ini alasan
 utamanya, dan masa mau kita
 disatu phylogeni-kan (pohon kehidupan) dengan
 protozoa
 
  Benarkah teori evolusi, ada apa dengan teori
 evolusi ?  Kalau buat saya,
 karena saya gak bisa konsisten sebagai evolusionis,
 juga saya gak bisa
 konsisten sebagai kreasionis, juga saya gak bisa
 mengabaikan begitu saja
 ajaran iman tentang penciptaan, dan saya juga
 seorang geologist yang sangat
 sudah biasa berhadapan dengan sejarah kehidupan
 jutaan 

Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.

2003-08-27 Terurut Topik Awang Satyana
Genesis 1:24 And God said, Let the earth bring forth the living creature AFTER HIS 
KIND, catlle, and creeping thing, and beast of the earth AFTER HIS KIND, and it was so.
 
Genesis 1:25  And God made the beast of the earth AFTER HIS KIND, and cattle AFTER 
THEIR KIND, and every thing that creepth upon the earth AFTER HIS KIND, and God saw 
that it was good.
 
Genesis 1 : 26 And God said, LET US MAKE MAN IN OUR IMAGE, AFTER OUR LIKENESS, and let 
them have dominion over the fish of the sea, and over the fowl of the air, and over 
the cattle, and over all the earth, and over every creeping thing that creepeth upon 
the earth.
 
Ini kisah penciptaan dari Kitab Suci. Perhatikan tulisan2 yang diketik dengan huruf 
besar. Dari situlah perdebatan evolusi vs. kreasionisme berasal. Bagaimana kita 
menafsirkan/ menerjemahkannya ? Buat saya, ini kata-kata terbuka yang bisa mengundang 
banyak penafsiran. Tetapi, masih buat saya juga, ada perbedaan yang jelas dari segi 
kata-kata yang diketik huruf besar itu, antara penciptaan hewan dan manusia (AFTER 
HIS/THEIR KIND  vs. AFTER OUR LIKENESS, AFTER OUR IMAGE).
 
Seperti rekan Wahyu Budi bilang, saya percaya Tuhan menciptakan sekali dan sesudah itu 
berjalan sendiri dengan berbagai mekanisme yang menunjukkan kemahakuasaan-Nya. 
Menciptakan sekali tetapi pemeliharaan-Nya terus-menerus.
 
Genesis 1 : 22 And God blessed them, saying, BE FRUITFUL, AND MULTIPLY

Diskusi ini tentu sudah menjadi lintas sektoral, tetapi begitulah keutuhannya, kalau 
kita melibatkan baik sains maupun iman. Einstein pun memberi gambaran utuh, bahwa 
sains dan iman tidak bisa dipisahkan, yang satu akan lumpuh atau buta kalau 
dipisah2-kan (sekarang kita lihat di rekayasa genetika yang membabi-buta tanpa etika). 
Sebagai catatan, Darwin bukan seorang atheist, background-nya sebelum berlayar dan 
merumuskan teori evolusi adalah theologia sesuai tradisi di keluarganya yang pendeta.
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

wahyu budi [EMAIL PROTECTED] wrote:
Di bumi ini ada 100 lebih unsur kimia, mulai dari
unsur mayor, minor, sampai trace element. Ada yang
logam, non-logam, dan radioaktif. 

Sekarang, kalau benda-benda, makhluk-makhluk atau
apapun yang ada di bumi ini (juga alam semesta?) ini
'diuraikan', maka, hasilnya tidak akan lari dari
kelompok unsur-unsur kimia yang sekarang ada di bumi
kita tercinta ini. bedanya hanya... jumlahnya saja
yang berbeda dan berbedaan sedikit ada tidaknya unsur
tertentu (mungkin tak mampu terdeteksi saja). mari
kita ingat-ingat lagi perbandingan komposisi kimia
batuan dan mineral (bila kita geologist).

lalu, pertanyaannya? Bagaimana semua itu bisa
demikian? Sebagai contoh: masak sih, ketika membuat
basalt, andesit, atau granit, dll, Tuhan harus bekerja
seperti analist kimia setiap waktu?, mulai dari
Pracambrium sampai Sekarang. Manusia saja maunya kalau
membuat sesuatu sekali kerja semua urusan beres.

Untuk makhluk hidup?
Juga, masak sih, Tuhan, harus menciptakan beberapa
jenis, memusnahkan dan lalu menciptakan beberapa jenis
lain berulang-ulang? Kita saja sekarang kalau disuruh
menulis makalah dengan komputer atau dengan mesin
ketik manual, tentu memilih komputer. Diantara
alasanya mungkin supaya mudah memperbaiki, mudah
memperbanyak, dan mudah mudah memodifikasi.

Kalau kita memperhatikan sejarah manusia menciptakan
barang-barang., rasanya berevolusi.

Misalnya kemampuan manusia menulis, telah berevolusi
sedemikian rupa sehingga sekarang ini ada komputer,
printer, fax, foto kopi, telegram, scanner dll. Semua
itu dimulai dari kemampuan manusia menulis.

Transportasi juga demikian, dimulai dari berjalan
kaki, sekarang ada pesawat terbang, mobil, sepeda
motor, becak, gerobak dorong, kereta kuda, kereta api,
gerobak sapi serta pesawat ruang angkasa dll dst.

lalu.., sambung sendiri-sendiri saja ya!!!


WBS



-
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software