Haha, mate, seriously, lo mesti go out more ;) Ini dah jadi topik sehari2 di
setiap local pub.. java maupun .net.
Ada company yang sampe hari ini masih pilih bayar (ehm, mahal) yet buggy
source control kayak AccuRev (buggy dan file lo bisa ilang sendiri), just
for the sake of nghindarin OSS tools
Gw very well aware dengan distinction antara GPL dan LGPL. Gw juga dah
benefit banyak dari OSS.. no doubt.
Tapi gw cuma mo highlight beberapa ideologi yang pengen segala2 FULLY OPEN
SOURCE. License2 permissive kayak MS-LPL dan MIT itu diganggap gak true
open-source spirit karna gak ngebangun OSS
Hibernate misalnya, dia LGPL... dan kalo lo ngubah source codenya, lo mesti
expose ke semua orang dan of course component itu gak bisa lo jual lagi
dengan biaya. Mereka mengantisipasi bahwa suatu saat mereka mesti modify
source codenya dengan beberapa code sensitif... yang mungkin sebenernya
Kayak yg gw bilang... Dengan no-oss policy mereka, lari ke ms adalah logical
choice (e.g. lebih murah). No-oss policy juga common kok di java. Common
as in gak aneh, bukan as in mayoritas.
Gw sama sekali gak nyangka no-oss itu segitu asingnya di JUGI. Memang no-oss
policy itu termasuk golongan
Mereka == companies/clients
2009/6/10 Hendry Luk hendrym...@gmail.com
Hibernate misalnya, dia LGPL... dan kalo lo ngubah source codenya, lo mesti
expose ke semua orang dan of course component itu gak bisa lo jual lagi
dengan biaya. Mereka mengantisipasi bahwa suatu saat mereka mesti
2009/6/10 Hendry Luk hendrym...@gmail.com:
Kayak yg gw bilang... Dengan no-oss policy mereka, lari ke ms adalah logical
choice (e.g. lebih murah). No-oss policy juga common kok di java. Common
as in gak aneh, bukan as in mayoritas.
Gw sama sekali gak nyangka no-oss itu segitu asingnya di
sejak openjdk, there is no such thing as no-oss java.
2009/6/10 Hendry Luk hendrym...@gmail.com
Kayak yg gw bilang... Dengan no-oss policy mereka, lari ke ms adalah
logical choice (e.g. lebih murah). No-oss policy juga common kok di java.
Common as in gak aneh, bukan as in mayoritas.
Gw
Well
We have been dealing with clients from Europe, US, Japan, Malaysia and Oz.
I can't named the companies :P But, majority of them are global fortune 2000.
All of our client are using OSS in one form or another and actively
migrating from windows/unix - linux.
The common theme with all of them
Duh... Gw sering tidur di lantai.. bukan berarti gw mayoritas tidur di
lantai melebihi ranjang. Duh!
Agree dengan sisanya.
Btw observasi menarik. Salah satu sektor yang banyak nerapin no-open-source
policy kan government agencies.. Java maupun .net. Dan surprise surprise,
microsoft justru
Government itu kan salah satu yang paling slow to changes dalam bidang
hal IT. Itu karena nature dari budgeting Government yang benar-benar
berbeda dengan Swasta. Di government budget/hibah itu harus habis.
Kalo gak budgetnya bakal di potong di tahun depan. Beda dengan swasta
, yang malah
ini maunya apaaa lagi..
sengaja bikin panas?
penyempurnaan terus.Buktikan sendiri aja dengan membuat tools(language sendiri)
baru kita berkoar...
From: abangkis abang...@gmail.com
To: jug-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 9, 2009 2:51:05 PM
Subject: Re: [JUG-Indonesia] Java is inrelevan 2.0
I
-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 9, 2009 2:51:05 PM
Subject: Re: [JUG-Indonesia] Java is inrelevan 2.0
I totally disagre .. ini omongan jaman Orba nih, tanda orang yang gak
ngerti open source.
Yang pertama untuk menggunakan open source harus mengerti dulu
mengenai license open
...
*From:* abangkis abang...@gmail. com
*To:* jug-indonesia@ yahoogroups. com
*Sent:* Tuesday, June 9, 2009 2:51:05 PM
*Subject:* Re: [JUG-Indonesia] Java is inrelevan 2.0
I totally disagre .. ini omongan jaman Orba nih, tanda orang yang gak
ngerti open source.
Yang pertama untuk
Subject: Re: [JUG-Indonesia] Java is inrelevan 2.0
I totally disagre .. ini omongan jaman Orba nih, tanda orang yang gak
ngerti open source.
Yang pertama untuk menggunakan open source harus mengerti dulu
mengenai license open source. Okeh yang di takutin itu GPL, tapi
opensouce mencakup
Agree. Tools can't be wrong. Especially Java.
Dari: Faber Siagian siagianfa...@gmail.com
Kepada: jug-indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 9 Juni, 2009 03:23:59
Topik: Re: [JUG-Indonesia] Java is inrelevan 2.0
IMHO, you shouldn't blame java
Sam, lo justru point out kalo setitik bug di assembly code itu mahal. Karna
itu kita pake java.
2009/6/9 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com
Joshua Partogi wrote:
Ah di akhir-nya juga jelek. Banyak bug fixing. Makanya never ending.
Omongan geblek. Dimana-mana banyak bug atau kagak
Keuntungan open source itu dah jelas. Quality n freedom... yang gak perlu
lagi gw bahas. Gw cuma mo point out opposide side, devil advocate, yang
jarang banget dihighlight... cost dari OSS.
Gw dah sering liat banyak company yang strictly nolak any OSS part dari
project yg dikerjain vendor2nya.
2009/6/9 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com
Joshua Partogi wrote:
Ah di akhir-nya juga jelek. Banyak bug fixing. Makanya never ending.
Omongan geblek. Dimana-mana banyak bug atau kagak bukan
tergantung bahasa yang dipakai tapi kemampuan developer dan
metode development yang dipakai.
On Mon, Jun 8, 2009 at 9:24 PM, welly tambunanif05...@yahoo.co.id wrote:
Agree. Tools can't be wrong. Especially Java.
Jangan sampai begini lah,
kalo Tools gak mungkin salah, gak mungkin java bikin bug tracking :D
pernah liat kan bug ticket-nya java ? banyak juga loh...
tool masih ada
Hendry Luk wrote:
Sam, lo justru point out kalo setitik bug di assembly code itu mahal.
Karna itu kita pake java.
Bukan itu pointnya. Setahu gua sebagian besar code NASA
adalah C/C++/Java. Assembly language cuma sedikit.
Pointnya adalah di NASA yang namanya bug itu diperlakukan
seperti
2009/6/9 Hendry Luk hendrym...@gmail.com:
Gw dah sering liat banyak company yang strictly nolak any OSS part dari
project yg dikerjain vendor2nya. They make it loud n clear. Terutama dari
banking industry.
Banking industry yang pakek java banyak yang pakek OSS secara lansung
atau tidak
Joshua Partogi wrote:
2009/6/9 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com mailto:sfrank...@gmail.com
Joshua Partogi wrote:
Ah di akhir-nya juga jelek. Banyak bug fixing. Makanya never ending.
Omongan geblek. Dimana-mana banyak bug atau kagak bukan
2009/6/9 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com
Joshua Partogi wrote:
2009/6/9 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com mailto:
sfrank...@gmail.com
Joshua Partogi wrote:
Ah di akhir-nya juga jelek. Banyak bug fixing. Makanya never
ending.
Omongan
Joshua Partogi wrote:
Ini sugesti dan mindset yang sudah lama terbenam di pikiran orang
aja, selain marketing hype tentunya. Gak ada yang bilang gak bisa
bikin Core banking pakai bahasa dinamis. Ada bukti dan hipotesa, baru
bicara.
Mana buktinya ya. Gua belum pernah tahu ada core banking
2009/6/9 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com
Joshua Partogi wrote:
Ini sugesti dan mindset yang sudah lama terbenam di pikiran orang
aja, selain marketing hype tentunya. Gak ada yang bilang gak bisa
bikin Core banking pakai bahasa dinamis. Ada bukti dan hipotesa, baru
bicara.
Mana
Joshua Partogi wrote:
Gak juga. disain bahasanya Javascript ada banyak flaw. Salah satu
contohnya adalah disain OOP di Javascript.
Itu bukan flaw itu by design. OOP di Javascript tidak
mengikuti pakem OOP berbasiskan class melainkan
berbasiskan prototype. Ini bukan flaw ini sebenarnya
Josh,javascript is sexier then java.
On 6/9/09, Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com wrote:
Joshua Partogi wrote:
Gak juga. disain bahasanya Javascript ada banyak flaw. Salah satu
contohnya adalah disain OOP di Javascript.
Itu bukan flaw itu by design. OOP di Javascript tidak
mengikuti
I totally disagre .. ini omongan jaman Orba nih, tanda orang yang gak
ngerti open source.
Yang pertama untuk menggunakan open source harus mengerti dulu
mengenai license open source. Okeh yang di takutin itu GPL, tapi
opensouce mencakup banyak license, bisa pilih yang lebih linient kayak
LGPL,
: [JUG-Indonesia] Java is inrelevan 2.0
2009/6/9 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com
Joshua Partogi wrote:
Ah di akhir-nya juga jelek. Banyak bug fixing. Makanya never ending.
Omongan geblek. Dimana-mana banyak bug atau kagak bukan
tergantung bahasa yang dipakai tapi kemampuan developer dan
Mas... policy no-OSS di client itu dah commonsense. Bukan hal baru
On Tue, Jun 9, 2009 at 6:25 PM, Edward Yakop e...@apache.org wrote:
2009/6/9 Hendry Luk hendrym...@gmail.com hendrymail%40gmail.com:
Gw dah sering liat banyak company yang strictly nolak any OSS part dari
project yg
Point gw adalah... bugs sama2 bisa dihindari pake language apapun, tapi some
language lebih susah/mahal daripada the others.
Definisi susah/mahal... lo baru point out... 20x3 man-months highly
experienced developers buat ngurusin 1 bug..
2009/6/9 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com
Hendry Luk
On Tue, Jun 9, 2009 at 16:41, Hendry Lukhendrym...@gmail.com wrote:
Mas... policy no-OSS di client itu dah commonsense. Bukan hal baru
According to who?
Sigh, FUD
Straight from the horse mouth:
Ah non-sense ini. Semua telco di indonesia ada opensource-nya kok. Itu
eropa yang belum kena renaissance kali ? coba cek dulu jangan-jangan
mereka masih nganggep CEO microsoft itu bill gates, makanya masih pake
satu kitab M$ doang. (devil)
On Tue, Jun 9, 2009 at 3:41 PM, Hendry
Yup, no-OSS policy is totally non-sense n stupid. Kita developers pengen
banget educate mereka tentang OSS, tapi mereka supposedly lebih ngerti law
n poilitik daripada kita. Clients get what clients want. Mereka penganut
monotheism dan cuma mo pengang 1 nomer telpon, they got it.
To be fair, ini
2009/6/10 Hendry Luk hendrym...@gmail.com:
Yup, no-OSS policy is totally non-sense n stupid. Kita developers pengen
banget educate mereka tentang OSS, tapi mereka supposedly lebih ngerti law
n poilitik daripada kita. Clients get what clients want. Mereka penganut
monotheism dan cuma mo
Haha. Java project is a never ending and expensive project.
2009/6/6 Frans Thamura fr...@meruvian.org
saya baru chat dg temen kuliah yang kerja Java juga di luar negeri,
dia kerjanya keliling dari eropa-afrika, gak kerasa dah 10 tahun lebih
dia diluar
dia melihat malah .net yang going to
.net juga sama never ending
cepat awal masalah di akhir ;)
java itu mau akhir bagus, tapi never ending di awal
F
2009/6/8 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com:
Haha. Java project is a never ending and expensive project.
2009/6/6 Frans Thamura fr...@meruvian.org
saya baru chat dg temen
Ah di akhir-nya juga jelek. Banyak bug fixing. Makanya never ending.
2009/6/8 Frans Thamura fr...@meruvian.org
.net juga sama never ending
cepat awal masalah di akhir ;)
java itu mau akhir bagus, tapi never ending di awal
--
Join Scrum8.com.
http://scrum8.com/member/jpartogi/
keatas, dengan speed development yang
jauh lebih rendah dibanding java.
-Original Message-
From: Frans Thamura fr...@meruvian.org
Date: Sat, 6 Jun 2009 11:58:00
To: jug-indonesiajug-indonesia@yahoogroups.com
Subject: [JUG-Indonesia] Java is inrelevan 2.0
saya baru chat dg temen kuliah
Yang gw liat itu kekuatan java justru sekaligus kelemahannya.
Open-source di indo selalu disenangi dan digemari... terutama karna orang2
suka gratisan. Padahal justru di kebanyakan negara laen, OSS adalah wabah. 1
yang perlu ditegaskan: OSS itu gak gratis!
Gw gak tau company indo, tapi
to be blamed for a project failure. Take a look at the
developers, like me. :P
Horas,
Faber Siagian
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-Original Message-
From: Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com
Date: Tue, 9 Jun 2009 00:40:35
To: jug-indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [JUG-Indonesia] Java
®
-Original Message-
From: Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com
Date: Tue, 9 Jun 2009 00:40:35
To: jug-indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [JUG-Indonesia] Java is inrelevan 2.0
Ah di akhir-nya juga jelek. Banyak bug fixing. Makanya never ending.
2009/6/8 Frans Thamura fr...@meruvian.org
Joshua Partogi wrote:
Ah di akhir-nya juga jelek. Banyak bug fixing. Makanya never ending.
Omongan geblek. Dimana-mana banyak bug atau kagak bukan
tergantung bahasa yang dipakai tapi kemampuan developer dan
metode development yang dipakai. Kalau kayak di NASA
di mana 1 bug di kerjakan oleh
bener sam. Di indo yg bisa buat program ampir gak pernah ada. Semua
kebelinger. Kaya blackberry yg rame tanpa alasan. joshua udah buat
onar. Kita ban yuk. Apalagi flamenya gak bernilai. Jug dari awal
memang menjunjung tinggi demokrasi. Bukan bantu indonesa maju tapi
buat gerakan mundur. Membunuh
Maksud gw license compatibility.
2009/6/8 Hendry Luk hendrym...@gmail.com
Dan kita blom lagi ngomong masalah license community dan support.
saya baru chat dg temen kuliah yang kerja Java juga di luar negeri,
dia kerjanya keliling dari eropa-afrika, gak kerasa dah 10 tahun lebih
dia diluar
dia melihat malah .net yang going to corporate, karena java is getting expensive
dan saya juga mulai believe :) karena lihat di jug ini, telah
47 matches
Mail list logo