Nimbrung.. menurut La Tando dan anggaplah benar: Artinya adalah: Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepadanya (Isa) sebelum matinya (Isa), dan pada hari kiamat (Isa) menjadi saksi terhadap mereka (ahli kitab). Mereka memang tidak akan beriman jika khabar kematian Isa belum sampai kepada mereka... nah kalau begitu kenapa anda2 non ahmadi tidak mau membantu ahmadi dalam memberi khabar kepada mereka bahwa Isa as sudah mati agar mereka beriman ? Koq malah sebaliknya? Berjuang bahu membahu mempertahankan aqidah kaum kristen? Kalian ini kan sering resah jika ada kristenisasi di daerah anda.. nah bilang aja sama kaum kristen sono bahwa Tuhannya sudah mati, dijamin deh pasti mereka akan beriman dan meningalkan aqidah mereka jangan bilang sebaliknya apalagi sampai ngotot Isa masih hidup.. Bilang aja mati.. Gitu aja koq repot eh resah.. Ini lagi malah ada kaum yang waras bilang: Masalah turunnya Isa tidak penting boleh tidak meyakininya karena tidak akan disebut kafir.. Yang benar aja mas? Kalau anda2 percaya nabi Isa naik dan masih hidup dilangit terus tidak meyakini akan turunnya nanti, itu sama saja dengan menuhankan Isa as hidup terus dilangit karena ngga turun-turun... kalau udah punya keyakinan begitu apakah tidak lantas disebut kafir dan musyrik? Aneh kalau masih mengaku waras jika punya pendapat demikian... Wassalam,Anti Repot
<[EMAIL PROTECTED]> wrote: Wa in min ahlil kitaabi illa- layu'minanna bihie qabla mautihie wayaumal qiyaamati yakuwnu 'alaihim syahiedan (4:159), artinya: Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepadanya (Isa) sebelum matinya (Isa), dan pada hari kiamat (Isa) menjadi saksi terhadap mereka (ahli kitab). Beta fokuskan pada ayat (4:159): layu'minanna bihie, hie adalah dhamir ghayb (kata ganti ketiga laki-laki tunggal), jadi menunjuk pepada Isa, bukan kepada ahli kitab, qabla mautihie, hie sama seperti di atas dhamir ghayb (kata ganti ketiga laki-laki tunggal), jadi menunjuk pepada Isa, bukan kepada ahli kitab; yakuwnu 'alaihim syahiedan, adalah menjadi aksi terhadap mereka, yakuwnu itu khabar (predikat) ditasrifkan dalam bentuk plural, 'alaihim him dhamir ghayb jama' (kata ganti ketiga plural) jadi ini tidak menunjuk kepada Isa yang tunggal, melainkan kepada ahli kitab yang plural. Deta ulang tegaskan, yakuwnu dan 'alaihim itu menunjukkan plural, bukan kepada Isa tetapi ahli kitab. Jadi yang ditulis MAS: "Maksud Anda itu tidak tepat, sebab maksud ayat 4:159 adalah: Sebagian besar ahli kitab (Yahudi & Kristen) tidak akan beriman sebelum mati/ajalnya mereka," itu sama sekali tidak benar. Beta tegaskan lagi, tidak benar "sebelum mati/ajalnya mereka", dalam ayat dikatakan "qabla mautihie", hie itu artinya dia yaitu Isa, bukan mereka (ahli kitab). MAS mengubah ayat hie (Isa) menjadi him (mereka, ahli kitab). Beta harap kalau MAS menjawab, fokuskan pada ayat itu doang dari segi ilmu nahwu, tidak perlu ngelantur kiri kanan La Tando ----- Original Message ----- From: ma_suryawan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, February 07, 2008 22:07 Subject: [wanita-muslimah] HADIST MAHDI DAN ISA-->Re: Kontroversi AHMADIYAH Tana Doang/La Tando --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tana Doang" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Wa in min ahlil kitaabi illa- layu'minanna bihie qabla mautihie wayaumal qiyaamati yakuwnu 'alaihim syahiedan (4:159), artinya: Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepadanya (Isa) sebelum matinya (Isa), dan pada hari kiamat (Isa) menjadi saksi terhadap mereka (ahli kitab). Maksud Anda itu tidak tepat, sebab maksud ayat 4:159 adalah: Sebagian besar ahli kitab (Yahudi & Kristen) tidak akan beriman sebelum mati/ajalnya mereka, dan Isa akan jadi SAKSI bagi mereka di hari Kiamat. . [Non-text portions of this message have been removed] --------------------------------- Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]