sekedar isenk saja boleh diterima boleh enggak melihat para miliser terhormat, ada yang ga setuju, ada yang setuju, ada yang marah, ada yang bangga dengan LKPP "terlempar" itu di sini saya mencoba mengajak para miliser, dari pada pada ngomentarin apa yang dilakukan JK pada entah itu LKPP ato buku merah,kuning, ijo paling ga mari kita petik hikmahnya dalam arti pemerintah eksekutif kita ternyata cukup tanggap terhadap manajemen organisasi, sehingga mereka menuntut adanya laporan keuangan yang akuntabel buktinya setelah aksi pelemparan tersebut sampai sekarang banyak perubahan positif yang terjadi, seperti diklat, rakernas, sampai untuk merangsang para kanwil dibuat rangking saya bukannya enggak merasakan penderitaan pembuatan LKPP, biar sekarang saya di bendum plus umum, tapi saya dulu sampai masuk rumah sakit gara2 typus gara 3 hari 3 malam buat LKPP pertama kali trus masalah hak dan tidaknya JK melempar itu, klo menurut saya ya kok sah2 aja. biar yang seharusnya melempar itu SBY. Lha wong JK kan wakilnya SBY, siapa tau sebelum ngelempar SBY sms JK, "pak, tolong lemparin itu laporan keuangan!" hehehehe KESIMPULANNYA..... apa yang terjadi dengan masa lalu biarlah terjadi, toh sudah tidak bisa dirubah yang jelas mari kita terus berbenah menuju hal yang lebih baik. daripada bahas itu mending kita telaah rame2 apa aja sih kekurangan kita dan mari kita coba perbaiki, biar BPK ga desclaimer melulu, bosen!!! mending JK yang memberi tanggapan (biar caranya ga sopan dengan melempar), daripada BPK ga desclaimer (ga ngasih tanggepan) jadinya kan kita ga tau mana yang salah ya ga? iya aja deh udah jangan pada ngambek, sedih, marah ayo pada belajar bikin LKPP yang baik dan benar gitu aja kok repot.... maaf ya klo ada yang ga berkenan orang cuman sekedar iseng sambil nungguin ngeprint LKP harian kok From kolaka with cengengesan piss....
vanvan_shinoda <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalo menurut saya bro, sebagai pelaksana biasa hal itu merupakan lawan dari kata pujian yaitu hinaan. Sebagai pemimpin yang besar, harusnya JK tidak bersikap seperti itu. main lempar sembarangan. seandaonya JK ikut dalam proses pembuatan laporan tersebut pasti tidak akan melakukan.Saya jadi teringat waktu prodip ada dosen pembimbing dengan bangganya bercerita dia melempar karya tulis mahasiswanya. Apakah itu dinamakan pujian ato bagaimana? Yang berhak melempar LKPP adalah SBY, betul ga?kenapa harus JK?ini yang harus kita perhatikan dengan seksama.Hal ini jelas kok dalam UU Keuangan Negara. Saya tidak ada maksud apa2 untuk ini, cuma sekedar mengingatkan aja. thnxfull vanvan --- In forum-prima@yahoogroups.com, Petite Garson Rumiere <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Apa yang dikatakan pak JK, itu sebenarnya suatu pujian, akan perkembangan LKPP, yang ketika baru saja jadi Wapres memang LKPP belum ada. Sebagai flashback ketika itu mengibaratkan laporan keuangan yang diminta tidak ada bedanya dengan laporan toko.Setelah waktu berjalan, LKPP yang baru 4 kali ternyata telah membawa kemajuan yang luar biasa signifikan. Dari sekitar 70 an K/L, ada 14 K/L yang memperoleh predikat WTP. Tetapi di ingatkan pula kalau LKPP K/L masih amburadul. Bagaimana LKPP yg merupakan tg jawab presiden dan disusun oleh Menkeu (yang notabene asalnya dari LKPP K/L) bisa baik. > > Aku kira ini memang perjuangan yang berat krna "dari sesuatu yang tiada menjadi ada" > Menteri Keu, dalam siaran persnya juga meminta kepada BPK untuk mengapresiasi apa yang sudah dulakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini. Dengan mengibaratkan agar BPK mengapresiasi gelas yang sudah terisi, bukan bagian gelas yang masih kosong. Karena disadari memang untuk sempurnya LKPP memerlukan proses waktu yang panjang. > Jadi aku kira betul bahwa pada tahun 2004, kita belum punya LKPP. Tapi baru tahun 2005 LKPP 2004 tersusun spt analisis bung cool cash. Terimakasih. > R Petite Garson > > --- On Mon, 21/7/08, Noeh Cool Cash <[EMAIL PROTECTED]> wrote: [Non-text portions of this message have been removed]