Kebakaran jenggot? Juga tidaklah, ... kenapa mesti kebakaran jenggot? Hanya saja penangkapan yang berbeda dari sebutan “KAPITALIS SEJATI” ini dan tentu saja boleh-boleh saja. Saya semula menangkap pengertian kapitalis sejati itu, kapitalis awal yang masih melakukan pemerasan sangat kejam diratusan tahun yl., jadi kapitalis-kapitalis yang belum BERUBAH! Barangkali saya juga termasuk orang yang kurang perhatikan rupanya dimedia juga digunakan sebutan kapitalis sejati itu dalam pengertian, macam Sri Mulyani, Budiono dan Rini pejabat-pejabat yang berpenampilan sederhana tapi membela dan utamakan kepentingan kapitalis-kapitalis, bahkan berusaha menswastakan BUMN.
Dari pengertian kapitalis sejati yang diberikan itu, juga tentunya TIDAK SESUAI dipasangkan kekepala saya, sekalipun saya menentang kapitalis dibasmi dalam tingkat perjuangan sekarang ini dimanapun didunia ini! Dalam usaha membasmi kapitalis inilah, saya jadi pembela kapitalis umumnya. Artinya kapitalis masih diberi hak-hidup, tumbuh berkembang, cukup hanya menindak kapitalis-kapitalis nakal yang melanggar HUKUM saja! Pemerintah yang berkuasa harus menjinakkan kapitalis-kapitalis untuk mendorong maju ekonomi nasional bahkan mengajak mereka ikut berusaha sosial, berusaha mengentaskan kemiskinan yang masih ada, ... Ada gejala menarik yang terjadi di Tiongkok, tahun 1980-an, diawal mula politik “Reformasi dan Keterbukaan” Deng itu dijalankan, banyak BUMN diswastakan bahkan tuntutan keras pihak kelompok Sosial Demokrat untuk menswastakan semua BUMN. Sementara pemerintah yang berkuasa tetap dengan keras mempertahankan BUMN yang menentukan kehidupan rakyat dan menentukan ekonomi nasional. Tapi di tahun 2008 dilanda krismon, lebih 20 ribu perusahaan bankrut! Eeeeiiih, kembali perusahaan yang dianggap penting dan perlu ditlanjutkan berubah kembali menjadi BUMN. Kemajuan ekonomi nasional tidak terganggu berat dan buruh/karyawan bisa melanjutkan kerja, tidak menjadi penganggur yang memberatkan pemerintah. Jadi, dalam banyak hal sebaiknya memang tidak diekstrimkan harus pertahankan BUMN atau diswastakan, lalu memasang topi pada mereka dengan menggunakan sebutan kapitalis sejati tanpa melihat strategi gerak mereka seketika itu. Kan bisa saja dia sedikit berpenampilan dan bergerak kekiri tapi tujuan sebetulnya kanan atau sebaliknya. Tapi saya SETUJUUU dengan pernyataan bung Nesare, dalam kehidupan jaman sekarang ini sudah tidak ada lagi KAPITALISME MURNI dan SOSIALISME MURNI! Dalam praktek terjadi saling memperbaiki dengan menerima keunggulan lawan. Yang kapitalis sedikit menjalankan sosial, sebaliknya juga yang sosialis harus menggunakan keunggulan sistem kapitalisme. “Banyak yang berpendapat tidak ada yang benar2 kapitalis dan begitu juga tidak ada yang benar2 sosialis dalam prakteknya.” Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Friday, January 27, 2017 6:23 AM To: Yahoogroups Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Istilah "kapitalis sejati" itu biasa dipakai dalam bahasa se-hari2 termasuk dalam pemberitaan media. Nggak ngerti kok mendadak sontak ada yg kebakaran jenggot. Apa nantinya istilah "kapitalis sejati" itu akan bernasib sama dengan "penjilat pantat"? Beberapa contoh: Para kapitalis sejati bisa saja berpenampilan sederhana, dan juga bersikap halus. Namun tindakan mereka justru terus berusaha menggerus sumber daya alam Indonesia. http://www.rmol.co/read/2012/01/20/52538/Effendi-Simbolon:-Boediono-dan-Sri-Mulyani-Contoh-Kapitalis-yang-Tampil-Soft- “Rini lebih menguatkan dugaan kami bahwa beliau benar kapitalis sejati. Suatu saat kekayaan negara akan terprivatisasi kepada swasta bahkan asing. Pelan-pelan pemerintah ini mulai nampak kapitalisme-nya,” katanya. http://www.hukumonline.com/index.php/berita/baca/lt5493ca2e0354f/penjualan-gedung-kementerian--tak-membantu-efisiensi-anggaran-negara Dengan konfigurasi kebijakan fiskal seperti ini, terlihat bahwa Trump ingin sekali mengandalkan sisi investasi (terutama swasta) sebagai pendorong pertumbuhan ekonominya, cocok dengan karakter Trump yang juga merupakan pengusaha sekaligus kapitalis sejati. http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/01/23/ok8cxm396-trump-effect-dan-ekonomi-indonesia ---In GELORA45@yahoogroups.com, <ambon@...> wrote : Dalam ilmu ekonomi kapitalis ( makro dan mikro) mau pun yang disebut ekonomi sosialis komunis tidak ada itu istilah “kapitalis sejati atau tidak sejati”. Silahkan periksa literatur yang ditulis pakar ekonomi klasik maupun yang belakangan ini seperti yang ditulis oleh Thomas Piketty From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 26, 2017 10:19 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Saya dari dulu mengikuti jalan pikirannya bung chan, sama sekali tidak merasa bung chan adalah “kapitalis sejati”. Banyak sekali jalan pikirannya yang kiri. Bung chan bagi saya jelas sekali moderat tengah kiri ideologinya. “Kapitalis sejati”? istilah apa ini? Saya jadi pengin ketawa ada orang menulis begini! Dalam teorinya kapitalis ya kapitalis dan sosialis ya sosialis. Banyak yang berpendapat tidak ada yang benar2 kapitalis dan begitu juga tidak ada yang benar2 sosialis dalam prakteknya. Masalah pelabelan “kapitalis sejati” atau kalau ada yang mau melabel “sosialis sejati” itu hanya mengunjukkan radikalisme seseorang saja. Ini pendapat saya. Kembali ke bung Chan kalau ente mau mencap bung Chan sebagai kapitalis yang sangat dikanan, ini yang saya ketawai. Sungguh2 ane ketawa. Seakan2 dengan begini, ente mau bilang bahwa ente itu adalah orang kiri?!! Hahahaha. Bagi ane tidak ada manusia didunia ini yang tidak kapitalis. Begitu juga tidak ada manusia didunia itu tidak sosialis. Masalah ideologinya berat ke kapitalis atau ke sosialis itu yang membedakan seseorang dalam tindak tanduk kehidupan sehari2nya. Kalau ente sudah jelas kapitalis! Karena dalam hidup sampai detik ini ente pasti menggunakan kapital. Ketika ente punya duit di bank, ente itu sudah kapitalis. Ketika ente punya dan menggunakan kartu kredit, itu artinya ente sudah kapitalis. Moso’ ente hidup dinegara maju seperti USA ente tidak punya bank account dan kartu kredit? Jadi teringat dengan perkataan rizal ramli bahwa semua orang malu mengaku dirinya neolib. Sedangkan kenyataannya semua orang didunia ini adalah neolib. Jadi lucu memang membaca tuduhan2 seperti ini. seakan2 dirinya paling sosialis dan paling humanis. Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Thursday, January 26, 2017 3:39 PM To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com> Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Bung Chan, saya katakan kapitalis sejati karena memang pemikiran2 anda menunjukkan itu. Dan rupanya tidak malu anda jadi penganut kapitalis sejati, angkat topi bagi anda. Apa yg dilakukan Wanda Group itu kok tidak begitu berbeda dengan CSR yg dilakukan Freeport Indonesia, dibawah ini salah satu contoh bagi masyarakat Amungme dan Kamoro, dan masih banyak yg lain kalau anda cermati dari website Freeport: http://ptfi.co.id/id/csr ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote : Hahahaa, bung Goei, .. kenapa saya harus jadi penganut kapitalisme, sejati pula??? TIDAK, tidak perlu begitu hanya karena saya melihat kapitalis-kapitalis masih bisa dan HARUS digunakan untuk mendorong kemajuan perputaran ekonomi lebih cepat! Sebagaimana kenyataan yang dihadapi, dimana sistem kapitalisme itulah hubungan produksi termaju dijaman sekarang yang tidak bisa tidak TETAP berjalan, diberlakukan didunia ini! Tentu tidak bisa tidak siapapun harus ikuti sekalipun tidak SEPENUHNYA, dengan memberi BATAS pengembangan KESERAKAHAN, jangan biarkan keserakahan menggila-gila, sedang pemerintah yang berkuasa HARUS berusaha keras mengendalikan saja sebaik-baiknya, jangan biarkan terjadi pelanggaran UU dan bahkan mendorong kapitalis-kapitalis bisa berbuat sosial, .. Nampaknya anda termasuk orang yang SERAKAH juga, pada saat seorang kapitalis sudah mau ikut membantu RAKYAT miskin, TETAP saja dianggap tidak ada artinya, sangat kecil dibandingkan dengan investasi ditempat lain, ... itulah KESALAHAN kebanyakan watak manusia! Sudah BAGUUUS, mereka mau berbuat baik, investasi didaerah terbelakang untuk bantu rakyat miskin, ... sebaliknya yang dirasakan mereka bukan hanya membuang lebih banyak waktu dan energi, harus berulangkali mengunjungi daerah-daerah pedalaman begitu sulit, masih menanggung resiko lebih BESAR usahanya gagal atau mandeg ditengah jalan, .... Saya melihatnya ini merupakan LANGKAH awal yang PERLU didorong lebih lanjut, dan juga tantangan bagi Pemerintah yang berkuasa untuk memberi kemudahan dan rangsang pada kapitalis-kapitalis untuk mau dan berani investasi didaerah-daerah pedalaman membantu mengentaskan rakyat miskin! Apalagi Wang kan sebelumnya juga sudah menanggung investasi pembangunan jalan tol sepanjang 2000Km, ... kan tidak elok kalau disodok lu harus keluarkan sekian% dari seluruh kekayaan! Biarlah dibekerja sesuai kesadaran dan perhitungannya sendiri saja. Bukankah begitu?! Memang kalau diperhatikan di Tiongkok, dimana kapitalis baru muncul, masih berusia sangat muda, sekitar 30 tahunan saja, jadi semangat untuk cepat kaya sangat tinggi, terdorong keserakahan orang bisa tidak peduli menerjang segala jalan pintas, apalagi HUKUM di RRT tertinggal dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu dahsyatnya, jadi banyak pelanggaran terjadi. Pemalsuan merk saja mungkin tidak apa, tapi kalau sudah pemalsuan barang sampai-sampai tidak lagi pedulikan kemungkinan mematikan orang yang makan, sungguh celaka, ...! Disaat begini, untuk mengharapkan muncul filantropis tentu saja masih agak sulit. Tapi, dengan dimulai orang macam Wan Jianlin bersedia investasi 1,4 M di DanZhai adalah langkah awal yang cukup baik. Diharap saja bisa berlanjut dan bahkan diikuti oleh kapitalis-kapitalis lainnya, ... Saya pun SETUJUUU saja dengan pajak keuntungan ditarik lebih BESAR persentasinya setelah melewati batas atas, ... kabarnya memang begitu yang dijalankan Pemerintah TIongkok sekarang ini, bahkan sudah banyak pengusaha, khususnya modal-asing merasa sudah TIDAK produktif lagi di Tiongkok, ongkosnya sudah tidak untung lagi. Bukan saja upah buruh/karyawan naik cepat, pajak juga naik terlalu cepat. Sudah banyak pengusaha yang siap-siap untuk menyingkir pindah keluar ke negara-negara yang lebih MURAH, ke Vietnam, Asia tenggara termasuk Indonesia kembali, .... Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Thursday, January 26, 2017 8:39 AM To: Yahoogroups Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan Bung Chan, Kelihatannya anda sekarang menganut kapitalisme sejati bahkan kalau perlu para pengusaha dipajakin sekecil mungkin dan mengharapkan kemurahan hati mereka untuk memberi sumbangan/donation pada para fakir miskin. Atau mungkin penilaian saya salah? Terima kasih atas artikel Wang Jianlin dengan Wanda Group-nya yg membangun proyek pengentasan kemiskinan di kabupaten Danzhai senilai RMB 1.4 milyar itu (+/- $150 juta) yg meliputi pembangunan kampus Institut Teknik dan Penerapan (apakah Polytechnic maksudnya?), Kota Turis, dan Dana Utk Pengentasan Kemiskinan. Tentu ini merupakan upaya yg patut dipuji, semoga saja berhasil dan tidak ada orang miskin di kabupaten itu lagi. Sementara baru2 saja saya baca Wang Jianlin baru beli Nordic Cinema Chain senilai hampir $1 milyar dan sebelumnya investasi di Hollywood dgn membeli perusahaan yg memproduksi Jurasic World senilai $3.5 milyar. Menurut Forbes nilai kekayaan Wang Jianlin $31.5 milyar. Dibanding dgn kekayaan beliau proyek mega pengentasan kemiskinan di Danzhai itu cuman sebesar 0.4 percent relatif amat sangat kecil sekali, dibandingkan dgn investasi di gedung bioskop juga cuman seujung kuku. Saya lihat tidak begitu banyak taipan Tiongkok yg terlibat dalam proyek philanthropy skala besar seperti Wang Jianlin ini padahal di Tiongkok ada sangat banyak billioner dan milliuner, itupun nilai philanthropy Wang ini cuman seujung kuku dibanding nilai kekayaan beliau Seandainya, pajak-nya dinaikkan sedikit saja katakanlah cuman naik 1 percent utk pengentasan kemiskinan yg dikenakan hanya utk milliuner dan billioner tentu hal ini tidak mempengaruhi bisnis mereka tetapi dana yg terkumpul tentu akan berlipat ganda dan bisa dipakai utk proyek2 pengentasan kemiskinan dibanyak kabupaten dan provinsi, ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote : Bung Goei yb, Dalam pengertian saya, PEMERATAAN selama masih hidup dijaman kapitalis, untuk menghilangkan kesenjangan sosial sangat sulit, dengan kata lain tidak mungkin! Jadi pemerataan itu baru akan terjadi dengan Rev. Sosialisme macam Lenin dan diikuti juga oleh Mao ditahun 1956 itu membasmi kapitalis! Hanya saja, karena masyrakat yang dihadapi di Rusia maupun TIongkok ketika itu masih sangat miskin dan terbelakang, yang terjadi yaa pemerataan kemiskinan. Sulit untuk merubah mencapai kemakmuran bersama. Bahkan Sovyet runtuh dengan sendirinya, dan RRT untuk bisa terus tumbuh berkembang lebih baik, Deng dengan berani melakukan koreksi atas kesalahan yang telah terjadi. Dan dalam 30 tahun terakhir ini mencapai kemajuan yang luar-biasa seperti yang kita saksikan bersama. Seandainya saja pemerataan itu mengambil jalan menahan perkembangan kapitalis-perseorangan, jangan kasih kapitalis-kapitalis itu menjadi kaya, ... katakanlah dengan penarikkan pajak keuntungan lebih BESAR lagi, sampai satu saat tentu akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi nasional melambat bahkan merosot, apalagi kalau sampai pada titik kegairahan kapitalis untuk investasi dan usaha dihancurkan. Akibatnya akan lebih celaka bagi buruh-karyawan yang jatuh penganggur, ... Maka, sampai sekarang belum saya lihat langkah ngerem, menahan pertumbuhan kapitalis di RRT ini dijalankan. Masih tetap dibiarkan tumbuh berkembang menjadi lebih KAYA, dan itu tentu saja membuat kesenjangan kaya-miskin juga lebih besar, sekalipun taraf hidup buruh/karyawan juga sudah terangkat jauh lebih baik. Yang saya perhatikan terakhir ini, nampak usaha pemerintah mendorong kapitalis-kapitalis itu untuk ikut membantu mengentaskan kemiskinan yang masih ada didaerah pedalaman/pegunungan. Mendorong kesadaran Kapitalis-kapitalis yang baru tumbuh itu, ... bisa menjadi DERMAWAN. Akhir tahun yl. saya menemukan tulisan yang mengungkap bagaimana Wang Jianlin, kapitalis terkaya di RRT, di tahun 2014 datang ke Kuizhou, berinvestasi 1,4 Milyar Yuan mengentaskan kemiskinan lebih 38 ribu warga di kabupaten Danzhai, ... lebih dari 10 kali Wang harus berkunjung dan merancang bagaimana membangkitkan usaha didaerah pegunungan terbelakang dan miskin itu. Kapitalis terkaya ini datang sendiri berkunjung dan berbincang dengan warga miskin disitu. Dimulai dengan bangun usaha peternakan babi, pengairan dan meningkatkan mutu air, pembangunan jalan, perkebunan teh dan, ... membangun sekolah untuk menampung anak-anak di kabupatan Danzhai. Bagi yang mengerti bhs. TIonghoa, untuk mengikuti laporan lengkapnya klik link: http://www.gelora45.com/news/RenMin_20170117.pdf Sungguh luar biasa! Bagaimana mungkin bisa dibayangkan ada kapitalis begitu baik-hati berusaha mengentaskan kemiskinan? Tapi, itulah KENYATAAN yang terjadi, bahkan Wang sebelumnya juga sudah ikut membantu membangun jalan tol sepanjang 2000 Km. Memang masalah mengentaskan kemiskinan didaerah pedalaman yang terbelakang, yaa mesti ada modal untuk bangun usaha, entah produksi kerajinan tangan, peternakan, pertanian atau perkebunan, biar warga disitu bisa dapat pekerjaan dan penghasilan yang lebih layak! Didoronglah kesadaran pengusaha-pengusaha berhasil itu untuk ikut membantu. Nah, yang juga saya perhatikan bagaimana mereka membangun DESA-DESA maju dan makmur, dengan jalan membagikan SAHAM koperasi-desa itu pada petani! Jadi setiap warga desa berubah menjadi kapitalis pemilik saham desa itu dan setiap tahun dapatkan pembagian bonus keuntungan yang didapat hasil kerja bersama. Begitu cara mereka mempercepat peningkatan kekayaan rakyat banyak yg semula sangat miskin itu. Seandainya saja, kecepatan petani-petani itu menjadi makmur bisa lebih cepat lagi tentu kesenjangan sosial juga menjadi berkurang, bukan yang sudah kaya diatas ditarik turun, tapi mempercepat yang miskin dibawah itu terangkat naik keatas lebih makmur! Inilah menurut saya jalan terbaik, ... dengan demikian akan membuat perputaran roda ekonomi nasional bisa terus maju lebih cepat. Salam, ChanCT From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Wednesday, January 25, 2017 10:34 AM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan bisakah anda menjelaskan lebih lanjut bagian yg ini dgn sedikit contoh. kutipan: Nampaknya Tiongkok sedang berusaha mendorong konglomerat-konglomerat itu ikut aktif mengentaskan warga kemiskinan yang tertinggal, ... investasi didaerah pedalaman, penggunungan yang miskin dan terbelakang. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote : Kesenjangan sosial yang masih terjadi di Tiongkok tidak perlu disangkal, itulah kenyataan yang ada! Tapi, adalah juga kenyataan bahwa Tiongkok telah berhasil mengangkat lebih 600 juta rakyatnya lepas dari kemiskinan dan sekarang masih tertinggal lebih 50 juta yang masih hidup digaris kemiskinan yang targetnya akan diselesaikan sebelum tahun 2020 yad, dan, .. ada ahli ekonomi yang berani menyatakan lebih dari 300 juta warga Tiongkok sudah masuk lapisan menengah-atas. Nampaknya Tiongkok sedang berusaha mendorong konglomerat-konglomerat itu ikut aktif mengentaskan warga kemiskinan yang tertinggal, ... investasi didaerah pedalaman, penggunungan yang miskin dan terbelakang. Salam, ChanCT From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Tuesday, January 24, 2017 12:35 PM To: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan bagaimana dgn ini: The average figure, however, is skewed by the huge disparity between urban and rural incomes. Urban households’ per capita income was 29,831 yuan – almost $4,500 a year. Rural households have a per capita income of only 9,892 yuan – about $4 dollars a day. http://www.realclearworld.com/articles/2016/09/16/china_is_still_really_poor_112050.html ---In GELORA45@yahoogroups.com, <ehhlin@...> wrote : Bagimsna dgn Tiongkok?