Chan: Tapi saya SETUJUUU dengan pernyataan bung Nesare, dalam kehidupan jaman 
sekarang ini sudah tidak ada lagi KAPITALISME MURNI dan SOSIALISME MURNI!

 

Nesare: dari dulu tidak ada yang namanya kapitalisme murni dan sosialisme 
murni. Saya berpendapat ini tidak ada karena keterbatasan manusia. Manusia 
tidak bisa absolut kapitalis dan absolut sosialis karena manusia itu orang yang 
berdosa, punya pamrih, punya kepentingan dan atribut2 jelek lainnya.

Marx itu berubah dari awal sampai tuanya. Waktu muda dia itu humanis karena 
pikiran2nya yang philosophical. Ketika sudah dewasa dan pengalaman hidupnya 
melihat keganasan revolusi industry dengan kapitalisme merajalela tidak 
terkendali, dia berubah jadi praktis. Perubahan ini shifting dari philosophy ke 
science/ekonomi. Ini yang merubah pandangan Marx dalam usia dewasanya. Begitu 
juga bung Karno itu berubah dari kecil sampai dengan tuanya karena pengalaman 
hidup. Begitu juga lenin, stalin dll. Semua manusia itu berubah sejalan dengan 
pengalaman hidupnya. Jadi tidak mungkin seseorang itu bisa jadi murni kapitalis 
atau murni sosialis. Tidak ada itu!

 

Orang2 yang teriak anti kapitalisme dan anti sosialisme itu sebetulnya kalau 
bukan frustrasi mempertahankan pendapatnya yang radikal, pasti tidak mengerti 
konsep dan arti kapitalisme dan sosialisme itu sendiri.

 

Nesare

 

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, January 26, 2017 7:06 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com; Jonathan Goeij <jonathango...@yahoo.com>
Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

 

  

Kebakaran jenggot? Juga tidaklah, ... kenapa mesti kebakaran jenggot? Hanya 
saja penangkapan yang berbeda dari sebutan “KAPITALIS SEJATI” ini dan tentu 
saja boleh-boleh saja. Saya semula menangkap pengertian kapitalis sejati itu, 
kapitalis awal yang masih melakukan pemerasan sangat kejam diratusan tahun yl., 
jadi kapitalis-kapitalis yang belum BERUBAH! Barangkali saya juga termasuk 
orang yang kurang perhatikan rupanya dimedia juga digunakan sebutan kapitalis 
sejati itu dalam pengertian, macam Sri Mulyani, Budiono dan Rini 
pejabat-pejabat yang berpenampilan sederhana tapi membela dan utamakan 
kepentingan kapitalis-kapitalis, bahkan berusaha menswastakan BUMN. 

 

Dari pengertian kapitalis sejati yang diberikan itu, juga tentunya TIDAK SESUAI 
dipasangkan kekepala saya, sekalipun saya menentang kapitalis dibasmi dalam 
tingkat perjuangan sekarang ini dimanapun didunia ini! Dalam usaha membasmi 
kapitalis inilah, saya jadi pembela kapitalis umumnya. Artinya kapitalis masih 
diberi hak-hidup, tumbuh berkembang, cukup hanya menindak kapitalis-kapitalis 
nakal yang melanggar HUKUM saja! Pemerintah yang berkuasa harus menjinakkan 
kapitalis-kapitalis untuk mendorong maju ekonomi nasional bahkan mengajak 
mereka ikut berusaha sosial, berusaha mengentaskan kemiskinan yang masih ada, 
... 

 

Ada gejala menarik yang terjadi di Tiongkok, tahun 1980-an, diawal mula politik 
“Reformasi dan Keterbukaan” Deng itu dijalankan, banyak BUMN diswastakan bahkan 
tuntutan keras pihak kelompok Sosial Demokrat untuk menswastakan semua BUMN. 
Sementara pemerintah yang berkuasa tetap dengan keras mempertahankan BUMN yang 
menentukan kehidupan rakyat dan menentukan ekonomi nasional. Tapi di tahun 2008 
dilanda krismon, lebih 20 ribu perusahaan bankrut! Eeeeiiih, kembali perusahaan 
yang dianggap penting dan perlu ditlanjutkan berubah kembali menjadi BUMN. 
Kemajuan ekonomi nasional tidak terganggu berat dan buruh/karyawan bisa 
melanjutkan kerja, tidak menjadi penganggur yang memberatkan pemerintah.

 

Jadi, dalam banyak hal sebaiknya memang tidak diekstrimkan harus pertahankan 
BUMN atau diswastakan, lalu memasang topi pada mereka dengan menggunakan 
sebutan kapitalis sejati tanpa melihat strategi gerak mereka seketika itu. Kan 
bisa saja dia sedikit berpenampilan dan bergerak kekiri tapi tujuan sebetulnya 
kanan atau sebaliknya.

 

Tapi saya SETUJUUU dengan pernyataan bung Nesare, dalam kehidupan jaman 
sekarang ini sudah tidak ada lagi KAPITALISME MURNI dan SOSIALISME MURNI! Dalam 
praktek terjadi saling memperbaiki dengan menerima keunggulan lawan. Yang 
kapitalis sedikit menjalankan sosial, sebaliknya juga yang sosialis harus 
menggunakan keunggulan sistem kapitalisme.  “Banyak yang berpendapat tidak ada 
yang benar2 kapitalis dan begitu juga tidak ada yang benar2 sosialis dalam 
prakteknya.”

 

Salam,

ChanCT

 

 

From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com <mailto:jonathango...@yahoo.com>  
[GELORA45] 

Sent: Friday, January 27, 2017 6:23 AM

To: Yahoogroups 

Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

 






 

Istilah "kapitalis sejati" itu biasa dipakai dalam bahasa se-hari2 termasuk 
dalam pemberitaan media. Nggak ngerti kok mendadak sontak ada yg kebakaran 
jenggot. Apa nantinya istilah "kapitalis sejati" itu akan bernasib sama dengan 
"penjilat pantat"?

 

Beberapa contoh:

 

Para kapitalis sejati bisa saja berpenampilan sederhana, dan juga bersikap 
halus. Namun tindakan mereka justru terus berusaha menggerus sumber daya alam 
Indonesia. 

http://www.rmol.co/read/2012/01/20/52538/Effendi-Simbolon:-Boediono-dan-Sri-Mulyani-Contoh-Kapitalis-yang-Tampil-Soft-

 

“Rini lebih menguatkan dugaan kami bahwa beliau benar kapitalis sejati. Suatu 
saat kekayaan negara akan terprivatisasi kepada swasta bahkan asing. 
Pelan-pelan pemerintah ini mulai nampak kapitalisme-nya,” katanya.

http://www.hukumonline.com/index.php/berita/baca/lt5493ca2e0354f/penjualan-gedung-kementerian--tak-membantu-efisiensi-anggaran-negara

 

Dengan konfigurasi kebijakan fiskal seperti ini, terlihat bahwa Trump ingin 
sekali mengandalkan sisi investasi (terutama swasta) sebagai pendorong 
pertumbuhan ekonominya, cocok dengan karakter Trump yang juga merupakan 
pengusaha sekaligus kapitalis sejati.

http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/01/23/ok8cxm396-trump-effect-dan-ekonomi-indonesia

 

 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <ambon@... 
<mailto:ambon@...> > wrote :



Dalam ilmu ekonomi kapitalis ( makro dan mikro) mau pun  yang disebut ekonomi 
sosialis komunis tidak ada itu istilah “kapitalis sejati atau tidak sejati”. 
Silahkan periksa literatur yang ditulis pakar ekonomi klasik maupun yang 
belakangan ini seperti  yang ditulis oleh Thomas Piketty

 

 

From: mailto:GELORA45@yahoogroups.com

Sent: Thursday, January 26, 2017 10:19 PM

To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 

Subject: RE: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

 

Saya dari dulu mengikuti jalan pikirannya bung chan, sama sekali tidak merasa 
bung chan adalah “kapitalis sejati”. Banyak sekali jalan pikirannya yang kiri. 
Bung chan bagi saya jelas sekali moderat tengah kiri ideologinya.

“Kapitalis sejati”? istilah apa ini? Saya jadi pengin ketawa ada orang menulis 
begini!

Dalam teorinya kapitalis ya kapitalis dan sosialis ya sosialis. Banyak yang 
berpendapat tidak ada yang benar2 kapitalis dan begitu juga tidak ada yang 
benar2 sosialis dalam prakteknya.

Masalah pelabelan “kapitalis sejati” atau kalau ada yang mau melabel “sosialis 
sejati” itu hanya mengunjukkan radikalisme seseorang saja. Ini pendapat saya.

Kembali ke bung Chan kalau ente mau mencap bung Chan sebagai kapitalis yang 
sangat dikanan, ini yang saya ketawai. Sungguh2 ane ketawa. Seakan2 dengan 
begini, ente mau bilang bahwa ente itu adalah orang kiri?!! Hahahaha.

Bagi ane tidak ada manusia didunia ini yang tidak kapitalis. Begitu juga tidak 
ada manusia didunia itu tidak sosialis.

Masalah ideologinya berat ke kapitalis atau ke sosialis itu yang membedakan 
seseorang dalam tindak tanduk kehidupan sehari2nya.

Kalau ente sudah jelas kapitalis! Karena dalam hidup sampai detik ini ente 
pasti menggunakan kapital. Ketika ente punya duit di bank, ente itu sudah 
kapitalis. Ketika ente punya dan menggunakan kartu kredit, itu artinya ente 
sudah kapitalis.

Moso’ ente hidup dinegara maju seperti USA ente tidak punya bank account dan 
kartu kredit?

Jadi teringat dengan perkataan rizal ramli bahwa semua orang malu mengaku 
dirinya neolib. Sedangkan kenyataannya semua orang didunia ini adalah neolib. 
Jadi lucu memang membaca tuduhan2 seperti ini. seakan2 dirinya paling sosialis 
dan paling humanis.

Nesare

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, January 26, 2017 3:39 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com <mailto:gelora45@yahoogroups.com> >
Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan

 

Bung Chan, saya katakan kapitalis sejati karena memang pemikiran2 anda 
menunjukkan itu. Dan rupanya tidak malu anda jadi penganut kapitalis sejati, 
angkat topi bagi anda. Apa yg dilakukan Wanda Group itu kok tidak begitu 
berbeda dengan CSR yg dilakukan Freeport Indonesia, dibawah ini salah satu 
contoh bagi masyarakat Amungme dan Kamoro, dan masih banyak yg lain kalau anda 
cermati dari website Freeport:  <http://ptfi.co.id/id/csr> 
http://ptfi.co.id/id/csr 

  
<http://ptfi.co.id/media/images/ckeditor/files/corporate_masyarakat02a-2014-popup_ind.jpg>
 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <SADAR@... 
<mailto:SADAR@...> > wrote :




Hahahaa, bung Goei, .. kenapa saya harus jadi penganut kapitalisme, sejati 
pula??? TIDAK, tidak perlu begitu hanya karena saya melihat kapitalis-kapitalis 
masih bisa dan HARUS digunakan untuk mendorong kemajuan perputaran ekonomi 
lebih cepat! Sebagaimana kenyataan yang dihadapi, dimana sistem kapitalisme 
itulah hubungan produksi termaju dijaman sekarang yang tidak bisa tidak TETAP 
berjalan, diberlakukan didunia ini! Tentu tidak bisa tidak siapapun harus ikuti 
sekalipun tidak SEPENUHNYA, dengan memberi BATAS pengembangan KESERAKAHAN, 
jangan biarkan keserakahan menggila-gila, sedang pemerintah yang berkuasa HARUS 
berusaha keras mengendalikan saja sebaik-baiknya, jangan biarkan terjadi 
pelanggaran UU dan bahkan mendorong kapitalis-kapitalis bisa berbuat sosial, ..

Nampaknya anda termasuk orang yang SERAKAH juga, pada saat seorang kapitalis 
sudah mau ikut membantu RAKYAT miskin, TETAP saja dianggap tidak ada artinya, 
sangat kecil dibandingkan dengan investasi ditempat lain, ... itulah KESALAHAN 
kebanyakan watak manusia! Sudah BAGUUUS, mereka mau berbuat baik, investasi 
didaerah terbelakang untuk bantu rakyat miskin, ... sebaliknya yang dirasakan 
mereka bukan hanya membuang lebih banyak waktu dan energi, harus berulangkali 
mengunjungi daerah-daerah pedalaman begitu sulit, masih menanggung resiko lebih 
BESAR usahanya gagal atau mandeg ditengah jalan, ....

Saya melihatnya ini merupakan LANGKAH awal yang PERLU didorong lebih lanjut, 
dan juga tantangan bagi Pemerintah yang berkuasa untuk memberi kemudahan dan 
rangsang pada kapitalis-kapitalis untuk mau dan berani investasi 
didaerah-daerah pedalaman membantu mengentaskan rakyat miskin! Apalagi Wang kan 
sebelumnya juga sudah menanggung investasi pembangunan jalan tol sepanjang 
2000Km, ... kan tidak elok kalau disodok lu harus keluarkan sekian% dari 
seluruh kekayaan! Biarlah dibekerja sesuai kesadaran dan perhitungannya sendiri 
saja. Bukankah begitu?!

Memang kalau diperhatikan di Tiongkok, dimana kapitalis baru muncul, masih 
berusia sangat muda, sekitar 30 tahunan saja, jadi semangat untuk cepat kaya 
sangat tinggi, terdorong keserakahan orang bisa tidak peduli menerjang segala 
jalan pintas, apalagi HUKUM di RRT tertinggal dengan pertumbuhan ekonomi yang 
begitu dahsyatnya, jadi banyak pelanggaran terjadi. Pemalsuan merk saja mungkin 
tidak apa, tapi kalau sudah pemalsuan barang sampai-sampai tidak lagi pedulikan 
kemungkinan mematikan orang yang makan, sungguh celaka, ...! Disaat begini, 
untuk mengharapkan muncul filantropis tentu saja masih agak sulit. Tapi, dengan 
dimulai orang macam Wan Jianlin bersedia investasi 1,4 M di DanZhai adalah 
langkah awal yang cukup baik. Diharap saja bisa berlanjut dan bahkan diikuti 
oleh kapitalis-kapitalis lainnya, ...

Saya pun SETUJUUU saja dengan pajak keuntungan ditarik lebih BESAR 
persentasinya setelah melewati batas atas, ... kabarnya memang begitu yang 
dijalankan Pemerintah TIongkok sekarang ini, bahkan sudah banyak pengusaha, 
khususnya modal-asing merasa sudah TIDAK produktif lagi di Tiongkok, ongkosnya 
sudah tidak untung lagi. Bukan saja upah buruh/karyawan naik cepat, pajak juga 
naik terlalu cepat. Sudah banyak pengusaha yang siap-siap untuk menyingkir 
pindah keluar ke negara-negara yang lebih MURAH, ke Vietnam, Asia tenggara 
termasuk Indonesia kembali, ....

Salam,

ChanCT

From: Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]

Sent: Thursday, January 26, 2017 8:39 AM

To: Yahoogroups

Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan






Bung Chan,

Kelihatannya anda sekarang menganut kapitalisme sejati bahkan kalau perlu para 
pengusaha dipajakin sekecil mungkin dan mengharapkan kemurahan hati mereka 
untuk memberi sumbangan/donation pada para fakir miskin. Atau mungkin penilaian 
saya salah?

Terima kasih atas artikel Wang Jianlin dengan Wanda Group-nya yg membangun 
proyek pengentasan kemiskinan di kabupaten Danzhai senilai RMB 1.4 milyar itu 
(+/- $150 juta) yg meliputi pembangunan kampus Institut Teknik dan Penerapan 
(apakah Polytechnic maksudnya?), Kota Turis, dan Dana Utk Pengentasan 
Kemiskinan. Tentu ini merupakan upaya yg patut dipuji, semoga saja berhasil dan 
tidak ada orang miskin di kabupaten itu lagi.

Sementara baru2 saja saya baca Wang Jianlin baru beli Nordic Cinema Chain 
senilai hampir $1 milyar dan sebelumnya investasi di Hollywood dgn membeli 
perusahaan yg memproduksi Jurasic World senilai $3.5 milyar. Menurut Forbes 
nilai kekayaan Wang Jianlin $31.5 milyar. Dibanding dgn kekayaan beliau proyek 
mega pengentasan kemiskinan di Danzhai itu cuman sebesar 0.4 percent relatif 
amat sangat kecil sekali, dibandingkan dgn investasi di gedung bioskop juga 
cuman seujung kuku.

Saya lihat tidak begitu banyak taipan Tiongkok yg terlibat dalam proyek 
philanthropy skala besar seperti Wang Jianlin ini padahal di Tiongkok ada 
sangat banyak billioner dan milliuner, itupun nilai philanthropy Wang ini cuman 
seujung kuku dibanding nilai kekayaan beliau Seandainya, pajak-nya dinaikkan 
sedikit saja katakanlah cuman naik 1 percent utk pengentasan kemiskinan yg 
dikenakan hanya utk milliuner dan billioner tentu hal ini tidak mempengaruhi 
bisnis mereka tetapi dana yg terkumpul tentu akan berlipat ganda dan bisa 
dipakai utk proyek2 pengentasan kemiskinan dibanyak kabupaten dan provinsi,

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <SADAR@... 
<mailto:SADAR@...> > wrote :




Bung Goei yb,

Dalam pengertian saya, PEMERATAAN selama masih hidup dijaman kapitalis, untuk 
menghilangkan kesenjangan sosial sangat sulit, dengan kata lain tidak mungkin! 
Jadi pemerataan itu baru akan terjadi dengan Rev. Sosialisme macam Lenin dan 
diikuti juga oleh Mao ditahun 1956 itu membasmi kapitalis! Hanya saja, karena 
masyrakat yang dihadapi di Rusia maupun TIongkok ketika itu masih sangat miskin 
dan terbelakang, yang terjadi yaa pemerataan kemiskinan. Sulit untuk merubah 
mencapai kemakmuran bersama. Bahkan Sovyet runtuh dengan sendirinya, dan RRT 
untuk bisa terus tumbuh berkembang lebih baik, Deng dengan berani melakukan 
koreksi atas kesalahan yang telah terjadi. Dan dalam 30 tahun terakhir ini 
mencapai kemajuan yang luar-biasa seperti yang kita saksikan bersama.

Seandainya saja pemerataan itu mengambil jalan menahan perkembangan 
kapitalis-perseorangan, jangan kasih kapitalis-kapitalis itu menjadi kaya, ... 
katakanlah dengan penarikkan pajak keuntungan lebih BESAR lagi, sampai satu 
saat tentu akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi nasional melambat bahkan 
merosot, apalagi kalau sampai pada titik kegairahan kapitalis untuk investasi 
dan usaha dihancurkan. Akibatnya akan lebih celaka bagi buruh-karyawan yang 
jatuh penganggur, ... Maka, sampai sekarang belum saya lihat langkah ngerem, 
menahan pertumbuhan kapitalis di RRT ini dijalankan. Masih tetap dibiarkan 
tumbuh berkembang menjadi lebih KAYA, dan itu tentu saja membuat kesenjangan 
kaya-miskin juga lebih besar, sekalipun taraf hidup buruh/karyawan juga sudah 
terangkat jauh lebih baik.

Yang saya perhatikan terakhir ini,  nampak usaha pemerintah mendorong 
kapitalis-kapitalis itu untuk ikut membantu mengentaskan kemiskinan yang masih 
ada didaerah pedalaman/pegunungan. Mendorong kesadaran Kapitalis-kapitalis yang 
baru tumbuh itu, ... bisa menjadi DERMAWAN. Akhir tahun yl. saya menemukan 
tulisan yang mengungkap bagaimana Wang Jianlin, kapitalis terkaya di RRT, di 
tahun 2014 datang ke Kuizhou, berinvestasi 1,4 Milyar Yuan mengentaskan 
kemiskinan lebih 38 ribu warga di kabupaten Danzhai, ... lebih dari 10 kali 
Wang harus berkunjung dan merancang bagaimana membangkitkan usaha didaerah 
pegunungan terbelakang dan miskin itu. Kapitalis terkaya ini datang sendiri 
berkunjung dan berbincang dengan warga miskin disitu.  Dimulai dengan bangun 
usaha peternakan babi, pengairan dan meningkatkan mutu air, pembangunan jalan, 
perkebunan teh dan, ... membangun sekolah untuk menampung anak-anak di 
kabupatan Danzhai. Bagi yang mengerti bhs. TIonghoa, untuk mengikuti laporan 
lengkapnya klik link:  <http://www.gelora45.com/news/RenMin_20170117.pdf> 
http://www.gelora45.com/news/RenMin_20170117.pdf Sungguh luar biasa! Bagaimana 
mungkin bisa dibayangkan ada kapitalis begitu baik-hati berusaha mengentaskan 
kemiskinan? Tapi, itulah KENYATAAN yang terjadi, bahkan Wang sebelumnya juga 
sudah ikut membantu membangun jalan tol sepanjang 2000 Km.

Memang masalah mengentaskan kemiskinan didaerah pedalaman yang terbelakang, yaa 
mesti ada modal untuk bangun usaha, entah produksi kerajinan tangan, 
peternakan, pertanian atau perkebunan, biar warga disitu bisa dapat pekerjaan 
dan penghasilan yang lebih layak! Didoronglah kesadaran pengusaha-pengusaha 
berhasil itu untuk ikut membantu. Nah, yang juga saya perhatikan bagaimana 
mereka membangun DESA-DESA maju dan makmur, dengan jalan membagikan SAHAM 
koperasi-desa itu pada petani! Jadi setiap warga desa berubah menjadi kapitalis 
pemilik saham desa itu dan setiap tahun dapatkan pembagian bonus keuntungan 
yang didapat hasil kerja bersama. Begitu cara mereka mempercepat peningkatan 
kekayaan rakyat banyak yg semula sangat miskin itu.

Seandainya saja, kecepatan petani-petani itu menjadi makmur bisa lebih cepat 
lagi tentu kesenjangan sosial juga menjadi berkurang, bukan yang sudah kaya 
diatas ditarik turun, tapi mempercepat yang miskin dibawah itu terangkat naik 
keatas lebih makmur! Inilah menurut saya jalan terbaik, ... dengan demikian 
akan membuat perputaran roda ekonomi nasional bisa terus maju lebih cepat.

Salam,

ChanCT

From: jonathangoeij@... [GELORA45]

Sent: Wednesday, January 25, 2017 10:34 AM

To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 

Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan


bisakah anda menjelaskan lebih lanjut bagian yg ini dgn sedikit contoh.



kutipan:

Nampaknya Tiongkok sedang berusaha mendorong konglomerat-konglomerat itu ikut 
aktif mengentaskan warga kemiskinan yang tertinggal, ... investasi didaerah 
pedalaman,  penggunungan yang miskin dan terbelakang.

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <SADAR@... 
<mailto:SADAR@...> > wrote :




Kesenjangan sosial yang masih terjadi di Tiongkok tidak perlu disangkal, itulah 
kenyataan yang ada! Tapi, adalah juga kenyataan bahwa Tiongkok telah berhasil 
mengangkat lebih 600 juta rakyatnya lepas dari kemiskinan dan sekarang masih 
tertinggal lebih 50 juta yang masih hidup digaris kemiskinan yang targetnya 
akan diselesaikan sebelum tahun 2020 yad, dan, .. ada ahli ekonomi yang berani 
menyatakan lebih dari 300 juta warga Tiongkok sudah masuk lapisan menengah-atas.

Nampaknya Tiongkok sedang berusaha mendorong konglomerat-konglomerat itu ikut 
aktif mengentaskan warga kemiskinan yang tertinggal, ... investasi didaerah 
pedalaman, penggunungan yang miskin dan terbelakang.

Salam,

ChanCT

From: jonathangoeij@... [GELORA45]

Sent: Tuesday, January 24, 2017 12:35 PM

To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> 

Subject: Re: [GELORA45] Pertumbuhan tidak Kurangi Kemiskinan


bagaimana dgn ini:

The average figure, however, is skewed by the huge disparity between urban and 
rural incomes. Urban households’ per capita income was 29,831 yuan – almost 
$4,500 a year. Rural households have a per capita income of only 9,892 yuan – 
about $4 dollars a day.

 
<http://www.realclearworldcom/articles/2016/09/16/china_is_still_really_poor_112050.html>
 
http://www.realclearworld.com/articles/2016/09/16/china_is_still_really_poor_112050.html


---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <ehhlin@... 
<mailto:ehhlin@...> > wrote :




Bagimsna dgn Tiongkok?

 



Kirim email ke