86 Tahun lalu, saat Soekarno "menguliahi" majelis hakim pengadilan 
kolonial tentang imperialisme-modern, penjajahan gaya-baru ini 
sudah berlangsung setengah abad (diperkirakan mulai paruh akhir 
abad-19; sampai detik ini lebih kurang sudah berjalan 136 tahun, 
50 + 86).
Nah, bagaimana imperialisme-modern yang selama ini diberlakukan 
sebagai sistem ekonomi & perdagangan "internasional" bisa serta-merta 
lenyap dengan dicabutnya Tap MPRS tsb?

--- jonathangoeij@... wrote:
Dan dilanggengkan melalui TAP MPRS XXV 1966 yang konon tidak bisa dicabut itu 
sampai negara bubar.
kutipan:
Pada kenyataannya, keempat situasi yang diungkap Soekarno 86 tahunsilam itu 
masih berlangsung hingga esok, lusa, dan entah berapa dasawarsa
ke depan.
--- ajegilelu@... wrote :
Dituduh mengatakan "kemerdekaan akan datang dalam tahun 1930”, 
Soekarno menjawab dakwaan pengadilan kolonial Belanda dengan 
pidato berjudul 'Indonesia Menggugat' pada 1 Desember 1930. 
Intinya, ia melantangkan lidah Rakyat Indonesia untuk menggugat 
kolonialisme, imperialisme, dan kapitalisme yang memelaratkan 
negeri-negeri jajahan. Dibeberkan bahwa imperialisme-tua sebagai 
sistem mengangkuti bekal-bekal hidup bangsa penjajah, saat itu 
telah melar menjadi raksasa imperialisme-modern. Yakni, sistem 
yang kelak kita kenal sebagai penjajahan gaya-baru (nekolim) dengan 
kedok "kesopanan" perdagangan dan ekonomi. 

Khusus tentang imperialisme di Indonesia, Soekarno mengungkap 
bahwa raksasa imperialisme-modern yang kepala dan tangannya 
tumbuh semakin banyak itu, tentu saja semakin rakus. Dengan kata lain, 
semakin banyak permodalan yang mereka hisap dari negeri ini, 
semakin terbenamlah surga katulistiwa ini ke dalam 4 neraka, yaitu: 
pertama : tetap menjadi negeri pengambilan bekal-bekal hidup orang lain 
kedua    : menjadi negeri pengambilan bekal-bekal kebutuhan industri asing 
ketiga    : menjadi pasar dari industri asing 
keempat : menjadi tempat usaha raksasa-raksasa asing 
Pada kenyataannya, keempat situasi yang diungkap Soekarno 86 tahun 
silam itu masih berlangsung hingga esok, lusa, dan entah berapa dasawarsa 
ke depan.



Kirim email ke