Bung Chan, saya tidak ikut dalam diskusi yg sedemikian panjangnya itu. Hanya 
mau menyoroti bagian ini saja, terlihat pandangan anda sedemikian baik dan 
murah hati terhadap para tentara TNI yang melakukan pembunuhan para Jendral 
itu. Tetapi kok saya tidak melihat anda menyanggah ataupun memberi penerangan 
pada Agus Wijoyo atau pemerintah yang tetap saja terus menerus mendengungkan 
PKI-lah yang membunuh para jendral. Tidak ada yang mau BASMI habis pasukan 
Tjakrabirawa ataupun TNI yang melakukan pembunuhan, tetapi PKI jelas sudah di 
BASMI habis tempo hari dan tetap akan di BASMI habis sekarang ini. Seharusnya 
anda memberi penekanan yg membunuh bukan PKI tetapi prajurit2 TNI sendiri. 
Bukankah yang bisa mengusut itu pemerintah yang berkuasa?

Kutipan:Juga, TIDAK SALAH menyatakan yang membunuh 6 jenderal itu TNI, 
khususnya pasukan Tjakrabirawa, ...! Tapi kan, TETAP harus dibedakan antara 
perajurit pelaksana perintah dengan komandan, jenderal yang turunkan perintah! 
Jangan lalu seluruh pasukan Tjakrabirawa harus dihujat dan di BASMI habis! 
Usutlah siapa sesungguhnya jenderal dibalik G30S itu! Dan inilah tugas pekerja 
sejarah anak bangsa ini untuk menjernihkan masalah, ... jangan tergantung 
Pemerintah yang berkuasa! Dan harus dikerjakan lebih cekatan dan cepat, karena 
makin tertunda lebih lama, akan makin sulit menemukan data-data akurat yang 
selama ini sudah cukup banyak dibawa kubur oleh tokoh-tokoh, pelaku yang banyak 
mengetahui kejadian nyata!

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :

Hehehee, ... ini nenek dalam tempurung berkeras kepala TIDAK HENDAK melihat 
keunggulan RRT/PKT dalam melanjutkan TUGAS REVOLUSI SOSIALISME yg telah padam 
di Sovyet, dengan kiprah yg lebih DHASYAT didunia internasional dalam 
menghadapi dan mematahkan satu persatu politik Imperialisme AS untuk terus 
mengangkangi dunia! Coba sekarang dijawab, kalau bukan RRT/PKT yang memikul 
TUGAS meneruskan Sosialisme didunia, lalu negara mana didunia ini yang bisa dan 
berkemampuan memikul tugas itu? Korea Utara dengan Kim Jung Un si badut itu? 
Hehehee, ... Disinilah perbedaan diantara kita, pada saat kita memuji, memuja 
tokoh besar macam Lenin, Stalin, Mao, tidak berarti kita tidak boleh mengkritik 
KESALAHAN yang mereka lakukan. Dan pada saat kita mengkritik kesalahan pemimpin 
BESAR Bangsa, jangan kebablasan jadi menghujat, menghitamkan segalanya! 
Pertahankanlah apa yang BENAR sedang kesalahan yang pasti terjadi, yaa koreksi 
yang salah saja, tanpa menghapus jasa dan mengecilkan kebesarannya! 
Bagaimanapun juga kita harus dengan mata jeli melihat kesalahan yang terjadi 
dalam praktek perjuangan yg terjadi, ... Inilah yang ditekankan Deng dalam 
menyimpulkan KESALAHAN KRUSCHOVE saat mengkritik kesalahan Stalin! Dan, jangan 
pula rakyat TIongkok mengikuti kesalahan menghitamkan Mao, menghujat Mao, ... 
Bagaimanapun juga kesalahan yg terjadi, Ketua Mao TETAP merupakan pemimpin 
BESAR bangsa Tionghoa! Pemimpian BESAR RAKYAT Tiongkok yang tetap harus 
dihormati,...! Kesalahan Mao terjadi karena tergesa-gesa hendak mewujutkan 
sosialisme di Tiongkok! Akhirnya mengikuti kesalahan Stalin melancarkan 
revbolusi Sosialis, ditahun 1956 dengan membasmi kapitalis yg baru tumbuh dan 
masih sangat miskin di Tiongkok! Yang BENAR itu saat Lenin kembali 
memperkenankan kapitalis hidup dan berkembang ditahun 1921, menjadi 
“KAPITALISME NEGARA”, proletariat yang sudah berkuasa mengendalikan kapitalis! 
Begitulah saya perhatikan bagaimana PKT, meengendalikan dan menjinakkan 
kapitalis-kapitalis yang tumbuh berkembang di Tiongkok. Misalnya, kasus 
terakhir bulan yl. orang terkaya Wang Jian Lin, berhasil dilarang dan 
dihentikan usaha penjualan saham nya diluar negeri! Begitu juga masalah 
KESADARAN masyarakat yang TIDAK BISA DIPAKSAKAN apalagi dengan kekerasan! Sudah 
betul diawal tahun 1950-an Ketua Mao mendorong KESADARAN PETANI untuk bekerja 
kolektif, tergabung dan membentuk koperasi untuk mempercepat mengembangkan 
produksi. Usaha kesadaran pembentukan koperasi pertanian ini kembali 
digencarkan saat USAHA MENGENTASKAN KEMISKINAN DIDESA. Setelah KOMUNE RAKYAT 
dibubarkan tahun 1980, dan petani merasakan kembali tanah (hakguna tanah) 
dibagikan keperseorangan/keluarga, mereka yang mempunyai tenaga kerja KUAT dan 
keahlian bertani, bisa maju cepat mengembangkan produksi dengan baik, tapi bagi 
mereka yang tenaga-kerja kurang dengan sendirinya menemui kesulitan, ... usaha 
pertanian menjadi lebih menemui KESULITAN, setelah industri di kota-kota 
menyedot banyak tenaga kerja dari desa. Timbul problem nyata kehidupan didesa, 
untuk bertahan dan mengembangkan produksi pertanian! Dalam proses kehidupan dan 
kerja nyata yang dihadapi petani-p-etani itu sendiri, timbul KESADARAN 
keharusan membentuk koperasi, usaha kerja kolektif untuk meningkatkan produksi 
dan memperbaiki hidupnya! Dan ternyata, inilah PROSES KESADARAN alamiah yang 
didorong PKT! Begitulah dalam 4 tahun terakhir ini, RRT BERHASIL baik 
mengentaskan lebih 50 juta rakyatnya dari kemiskinan! Dan koperasi-koperasi 
desa itulah yang menanggung tunjangan kesehatan warga desa, menanggung warga 
yang sakit, anak-anak yang lahir dan orang-tua-jompo dan menanggung pendidikan 
anak-anak sampai Univ. Banyak desa-desa terbelakang dan sangat miskin, sudah 
berubah menjadi desa-desa sedikit makmur bahkan penghasilan petani sudah 
melebihi buruh dikota! PKT kembali dengan tegas membangkitkan kehidupan partai 
komunis yang menjadi kepentingan RAKYAT yang harus didahulukan! Mendorong 
pensiunan TPRT untuk ikut turun kedesa-desa membantu pekerjaan mengentaskan 
kemiskinan, ... mereka berani menargetkan 10 juta rakyat b ebas dari kemiskinan 
setiap tahun, jadi tahun 2020 nanti di RRT tidak ada lagi orang miskin! 
Mencapai tingkat kehidupan masyarakat sedikit makmur! Dan, ingat, ... prestasi 
dahsyat PKT ini justru dicapai saat dunia kapitalis menghadapi krisis ekonomi! 
Dan dunia kapitalis jadi banyak mengharapkan “bantuan” RRT untuk memecahkan 
kesulitan mereka! Nampaknya nenek dalam tempurung ini jadi BUTA, ... matanya 
TIDAK lagi bisa melihat CAHAYA MERAH MATAHARI kejayaan RRT yg menempuh jalan 
SOSIALISME berciri khas Tiongkok! Kembali kemasalah menyikapi 
jenderal-jenderal, anda kurang memperhatikan bagaimana konkritnya Ketua dalam 
bersikap terhadap jenderal-jenderal Kuomintang yang dihadapi, tentu dan PASTI 
tidak digempur secara serampangan, neng! Ketua Mao selalu memilah-milah dan 
selalu menentukan mana yang diserang lebih dahulu dan mana yang sementara 
dikesamping dahulu. Bahkan PEKERJAAN MKTBP itulah dijalankan Ketua Mao dengan 
baik, berusaha menarik atau mempengaruhi jenderal KMT itu juga terus 
dijalankan! Dan, cara berjuang ketua Mao yang sangat lincah begini justru bikin 
pusing Chiang Kaisek! Justru KEBERHASILAN Ketua Mao bekerja didalam tubuh KMT 
itu, khususnya jenderal-jenderal KMT itu, Beijing bisa dibebaskan dengan cara 
DAMAI, selamat dari kehancuran! Itu kan berkat jenderal Fu Zhuoyi, yg sudah 
dipengaruhi sekretaris pribadi dan bahkan putrinya sendiri  ternyata komunis, 
padahal Fu adalah jenderal andalan Chiang Kaisek! Jenderal Agus dituduh kiri 
itu bukan saya yang bilang, lho! Anda harus melihat bahwa dikalangan 
jenderal-jenderal itu juga macam-macam pikiran dan pendapatnya. Pada saat ada 
jenderal yang bersikap “bersahabat”, bersedia bekerjasama, kenapa harus 
ditampik dengan segala kecurigaan? Kalau jenderal macam Agus ini diserang juga, 
lalu anda sudah ada kekuatan cukup untuk menyerang semua jenderal yang ada? 
From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45]Sent: Wednesday, October 11, 
2017 1:34 AMTo: diskusiforum@... ; Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; 
Gelora 45 ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; Yahoo! Inc.Cc: Yahoogroups ; 
Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Harry Singgih ; Gol ; Farida Ishaja ; Mitri ; 
Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; indo1@... ; Billy Gunadi ; Oman Romana ; Harsono 
SutedjoSubject: Re: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana 

Chan: Patut diperhatikan, dalam rangka “MEMPERINGATI 100Th Kemenangan Revolusi 
Oktober”, Republik Rakyat Tiongkok pada tgl. 26 September yl. menjelang Kongres 
19 PKT, melangsungkan SEMINAR Revolusi Oktober dan Sosialisme Berciri Khas 
Tiongkok, ... Bertekad teguh meneruskan OBOR Revolusi Oktober yang telah padam 
di Sovyet terus menyala lebih membawa dibumi Tiongkok! Kenyataan tidak dapat 
disangkal, setelah Sovyet roboh ditahun 1991, obor Sosialisme telah jatuh 
dipundak Rakyat Tiongkok dan, PKT dalam 30 tahun terakhir ini menunjukkan 
KEMAMPUAN memikul TUGAS MULIA Lenin-Stalin yang telah dicampakkan Gobarchove 
dan mengakibatkan Sovyet roboh dibawah gempuran Budaya dan Finans Kapitalisme! 
Untuk mengenal lebih baik karya Lenin, PKT kembali menerbitkan Karya Lenin 
Lengkap dalam bhs. Tionghoa, agar rakyat Tiongkok harus benar-benar bisa 
memahami Leninisme dari karya langsung Lenin sendiri!Tatiana: Sudah saya 
singgung SEMINAR yang diorganisasi kaum remo Tiongkok menjelang Kongres PKT 
yang remo dalam komentar tentang Konferensi di Amsterdam. Coba kawan-kawan 
perhatikan kok Gorbachov yang disebut sebagai orang yang mencampakkan 
Sosialisme. Heran bin ajaib si Chan tidak menyinggung REVISIONISME MODERN 
dengan dedengkotnya KHRUSTJOV  sebagai biang kerok dari pengkhianatan terhadap 
Sosialisme.  Mengatakan “ PKT dalam 30 tahun terakhir ini menunjukkan KEMAMPUAN 
memikul TUGAS MULIA Lenin-Stalin….”adalah penipuan dan sekaligus penghinaan 
terhadap Lenin dan Stalin!! Politikus dan wartawan Indonesiapun sudah semakin 
banyak yang tahu dan mengatakan dengan gamblang bahwa di TKK sekarang yang ada 
adalah sistim KAPITALIS!!! Bayangkan, selama 30 tahun RESTORASI KAPITALIS DENG 
XIAOPING diberi nama oleh Chan….kemampuan memikul TUGAS MULIA LENIN DAN 
STALIN!!! Jadi Lenin dan Stalin dianggap seolah-olah merestui restorasi 
kapitalis Deng!!!Chan: Beberapa tulisan, makalah dan tanggapan dari Seminar 
yang berlangsung tgl. 26 Sept. itu, yang menurut saya PANTAS diajukan untuk 
kalian ketahui: adalah, pernyataan keharusan bagi setiap komunis yang mengaku 
materialisme dan realistis, bisa melihat keberhasilan Lenin-Stalin dengan 
Revolusi Oktober meembangun negara sosialis pertama didunia ini! Bukan saja 
berhasil mempertahankan Sovyet menghdapi serangan Hitler dimasa PD-II, tapi 
juga BERHASIL membawa Sovyet tumbuh menjadi negara industri yang sanggup 
bersaing dengan imperialisme AS, tidak hanya dibidang ekonomi, pertahanan tapi 
juga termasuk kemajuan teknologi, peluncuran satelit dan astraunot diruang 
angkasa sampai ke Bulan! Disaat itu  sampai tahun-tahun 60-an kehidupan rakyat 
Sovyet juga bisa dikatakan telah mencapai kesejahteraan yang lumayan, ... BEBAS 
dari KEMISKINAN! Ini kenyataan pertama yang harus diakui!
Tatiana:  Sudah saya bilang bahwa si Chan ini lidah tak bertulang, oportunis!! 
Sekarang dia puji-puji Lenin dan Stalin. Padahal dulu dia bilang Lenin salah, 
karena membabat  kaum kapitalis. Begitu juga Mao yang mengikuti kesalahan 
Lenin. Baca sendiri  tulisan Chan” Mao akhirnya juga tergesa-gesa wujudkan 
masyarakat sosialisme, mengikuti kesalahan Lenin, ditahun 56 menyerukan tingkat 
revolusi sosialis dimulai.  Bagaimana seorang pemimpin yang sudah bikin 
kesalahan begitu serius secara strategis, sekarang dia puji “…keberhasilan 
Lenin-Stalin dengan Revolusi Oktober meembangun negara sosialis pertama didunia 
ini!Padahal dulu Si Chan juga yang bilang ….SOSIALISME  itu belum ada contoh 
dan ada Negara yang BERHASIL mewujudkan dalam kenyataan. Inilah kata-katanya 
dulu:Iyaa, ... masalah pokoknya adalah sudut pandang yang berbeda. Apalagi 
masalah jalan SOSIALISME itu belum ada contoh dan ada negara yang BERHASIL 
mewujudkan dalam kenyataan. Bahkan Sovyet dan RRT dimasa Mao itu juga belum 
mencapai negara sosialisme sesungguhnya, baru langkah pertama dari perjalanan 
jauh menuju sosialisme juga. Sovyet sudah roboh, diikuti negara-negara sosialis 
Eropah timur,….Nah, sekarang dia jilat air ludahnya sendiri dan memuji Lenin 
dan Stalin yang berhasil membangun Negara sosialis pertama di dunia ini!!!Chan: 
Kedua, setiap BANGSA yang besar tidak bisa tidak harus mempunyai pimpinan, 
Lenin-Stalin itulah Pemimpin BANGSA Rusia yang tidak boleh disangkal! Bangsa 
Rusia menjadi bangsa yang besar, Sovyet menjadi negara-kuat justru karena ada 
pemimpin macam Lenin-Stalin! Inilah keritik keras PKT, dan diingatkan kembali 
dengan TEGAS oleh Deng, pada tahun 1980 atas kesalahan Khruschove yang 
kebablasan dalam mengkritik kesalahan Stalin yang dikatakan otoriter dengan 
KEKERASAN itu! Bahwa negara-kuat harus mencerminkan adanya “KEBEBASAN PRIBADI” 
juga tidak salah! Tapi yang lebih PENTING dan UTAMA adalah adanya PERSATUAN dan 
KESTABILAN POLITIK untuk bersama-sama melangkah maju dengan derap langkah 
SEREMPAK! ... Disinilah keunggulan Stalin dalam mengangkat KESATUAN BANGSA, 
membuat Bangsa Rusia besar dan membawa rakyat Sovyet maju sejahtera, ... 
KENYATAAN yang tidak boleh disangkal, sekalipun dalam mpelaksanaan disana-sini 
ada kesalahan!Tatiana: Masih terus si Chan memuja Lenin dan Stalin!!! 
“Lenin-Stalin itulah Pemimpin BANGSA Rusia yang tidak boleh disangkal! Bangsa 
Rusia menjadi bangsa yang besar, Sovyet menjadi negara-kuat justru karena ada 
pemimpin macam Lenin-Stalin !” Numpang tanya, sistim apa yang membuat Sovyet 
menjadi Negara kuat???? Kapitalisme atau Sosialisme atau Tsarisme???Ooo, 
sekarang dia sebut nama Khrustjov yang “kebablasan dalam mengkritik kesalahan 
Stalin yang dikatakan otoriter dengan KEKERASAN itu”…. Jadi kesalahannya 
Khrustjov HANYA KEBABLASAN dalam mengkritik kesalahan Stalin?!! Terus bagaimana 
dengan REVISIONISME MODERN yang telah memecah dan akhirnya membubarkan Gerakan 
Komunis Internasional?? Gimana dengan konsep-konsep remo: Negara seluruh 
rakyat, PArtai seluruh rakyat, koeksistensi damai dengan imperialism, transisi 
damai ke sosialisme??? Apa sudah lupa semua itu atau sengaja 
melupakannya???Tahu nggak kawan-kawan??? Kaum remo TKK sedang menggunakan Lenin 
dan Stalin untuk kepentingan nasionalnya sendiri yang sedang menghadapi 
masalah-masalah serius politik (seperti pembangkangan di HK…) dan maslah 
ekonomi-sosial.  Mereka pakai nama Stalin untuk membenarkan KEKERASAN yang 
dilakukan pemerintah Tkk terhadap berbagai macam pembangkangan, yang datang 
dari kanan ( yang dari kanan menuntut demokrasi liberal) maupun dari kiri!!! 
Mereka bicara tentang KESTABILAN POLITIK DAN PERSATUAN yang akan terus mereka 
jaga dengan melakukan TINDAKAN KEKERASAN terhadap semua unsure-unsur yang 
menentangnya!!!Dan untuk itu mereka pakai nama Lenin dan Stalin!! Dan semua itu 
untuk mencapai TIONGKOK  YANG  KUAT,  seperti dulu SOVIET dibawah Lenin dan 
Stalin!!! Ha…ha.. dikiranya semua orang BUTA dan tak mampu melihat akal bulus 
kaum remo!!! Sudah tentu mereka tidak akan pernah mengakui bahwa apa yang 
dibangun Lenin dan Stalin dulu SAMA SEKALI TIDAK SAMA dengan yang sedang 
dibangun di Tkk sekarang!! Lenin  dan Stalin membangun SOSIALISME. Lihat 
sendiri hasil-hasilnya di bawah ini.

<!--[if !vml]--><!--[endif]-->Bandingkan dengan hasil yang dicapai 30 tahun 
kapitalisme Deng xiaping!!!Chan: Begitulah penekanan Deng bagi rakyat Tiongkok 
harus BELAJAR baik dari kesalahan Khruschove tsb! JANGAN sampai Rakyat Tiongkok 
juga melanjutkan KESALAHAN yang sama! Sebagaimana kita ketahui bersama, ketika 
itu ada arus keras hendak mengkritik kesalahan Mao, khususnya masa RBKP yang 
berlebihan! Ada usaha meng-HITAM-kan segala jasa Mao, ...! BERUNTUNG, Deng 
berhasil mengarahkan perjuangan dan membawa rakyat Tiongkok terus maju 
melangkah menuju jalan SOSIALISME berciri khas Tiongkok! Dan dalam waktu 
relatif singkat, 30 tahunan BERHASIL mencapai kemajuan yang dahsyat dan dengan 
demikian BERKEMAMPUAN menerima TUGAS meneruskan obor Revolusi Oktober yang 
jatuh diatas pundaknya! Bahkan RRT dengan BAIK menerima tugas pusat perjuangan 
SOSIALISME didunia ini yang telah beralih ke Tiongkok! Meneruskan perjuangan 
Sovyet Uni dahulu dalam menghadapi dan melawan IMPERIALISME AS yg hendak 
menguasai dan mengangkangi dunia, ...!Tatiana: Ini bener-bener kaya dagelan 
yang nggak lucu! Deng menekankan rakyat TKK harus belajar dari  kesalahan 
Khrustjov!!! Tapi tetap nggak dibilang Revisionisme Modern!! Sekarang mau 
bonceng nama Mao, padahal justru PKT dan Deng sendiri yang SANGAT BENCI KEPADA 
RBKP…Membubarkan KOMUNE RAKYAT, mengganti konstitusi Negara ( misalnya, 
menghapus semua hak-hak demokratis buruh dan jaminan social, pendidikan dan 
pelayanan kesehatan gratis) dan partai (mem bolehkan kaum kapitalis masuk 
partai…),  perbuatan siapa itu??? Mengatakan RBKP salah, padahal justru RBKP 
adalah tesis Mao melanjutkan revolusi di bawah kondisi kediktatoran 
proletariat!!! Memuakkan sekali apa yang si Chan tulis itu….bla-bla-bla berisi 
kebohongan dan pemutar balikkan, persis seperti rezim Suharto memutar balik 
fakta sejarah!! Eh, jangan lupa ya Chan, Deng yang mengusir orang-orang PKI 
dari Tkk untuk memuluskan pemulihan hubungan diplomatic dengan rezim fasis 
Suharto!! Dan jangan lupa ya Chan, pada Kongres PKT yang nggak tahu yang 
keberapa, siapa yang diundang??? GOLKAR!!! (INI diceritakan almarhum 
S.Suroso).Soal melawan Imperialisme, tolong tanya dan tunjukkin di SEMINAR ITU 
pernyataan atau resolusi mendukung perjuangan rakyat sedunia, seperti 
Venezuela, Korut, Rojava….. Eh tahu nggak kepada siapa Tkk berpihak dalam 
masalah rakyat dan refugee Rohingya??? Ya sudah tentu memihak kepada 
Pemerintah… yang sudah dinyatakan sebagai pelanggar HAM berat alias melakukan 
Genosida persis seperti rezim  Suharto!!!cHAN: Sedang nenek yang satu ini, 
masih saja menutup diri dalam tempurung, dan tidak berhasil melihat realitias 
perjuangan dunia NYATA didunia! Tetap saja tenggelam dalam subjektivisme 
dalil-dalil DOGMA klasiknya yg dipegang teguh! Masih juga belum bisa 
menggunakan ajaran Ketua Mao, khususnya Tentang Kontradiksi, untuk menganalisa 
situasi kongkrit yang dihadapi. Main gempur saja semua jenderal-jenderal yang 
dihadapi. Tentu saja semua jenderal yg berada dalam jajaran Pemerintah “TIDAK 
SESUAI” dengan pendapat dan pendiriannya! Bagaimana kita bisa mengharapkan di 
pemerintah sekarang yang berkuasa itu ada jenderal KOMUNIS??? Kalau toch ada, 
PASTI juga tidak bisa sama sepenuhnya dengan dirinya! Lalu, dihajar juga dengan 
alasan MUNAFIK, RENEGAT? Yaa, kalau begitu berjuang saja sendiri didalam 
tempurung itu! Hehehee, ...Tatiana: balik sekarang kepada “nenek yang menutup 
diri dalam tempurung”.  Eh Chan kamu tahu, apa yang terjadi di Venezuela, 
pernah kamu ke Venezuela, pernah kamu ke Brazil, pernah kamu ke Mexico, pernmah 
kamu ke Argentina, pernah kamu ke Tunisia, pernah kamu ke Spanyol, pernah kamu 
ke Yunani,  BUKAN untuk turisme!! Tahu kamu perjuangan rakyat-rakyat di negeri 
itu?? Kenyataan realitas perjuangan mereka? Tolong tunjukkan DALIL-DALIL  DOGMA 
KLASIK yang menurut kamu , masih saya pegang!! Jangan abstrak DAN ASAL JEPLAK 
saja!Soal jenderal-jenderal… teori Mao yang mana yang membenarkan kamu untuk 
membedakan Agus Wijoyo dari jenderal-jenderal  anti-komunis yang lain??Siapa 
yang mengharapkan ada jenderal KOMUNIS  di pemerintah?? Tolong buktikan itu!!!  
Yang saya bilang MUNAFIK DAN RENEGAT adalah KAMU!!! BUKAN ORANG LAIN!!! Baca 
yang betul!!! Rupanya kamu sudah “jatuh cinta” pada Agus Wijoyo ya, sehingga 
melupakan kata-kata penilaiannya terhadap penyerangan dan pembatalan diskusi di 
LBH Jakarta??!! Mengapa aku pernah bilang penyataan kamu “tendensius? Dan kamu 
tidak mengerti!!!??? Ya, orang yang sudah pindah dan nyeberang barisan tidak 
sadar bahwa posisi ideology kelas reaksioner itu tercermin dalam semua tulisan 
anda… Agus Wijoyo  menuduh PKI sebagai pembunuh ayahnya! Agus Wijoyo menuduh 
PKI berontak di Madiun!! Agus Wijoyo menuduh PKI melakukan terror pada rakyat 
dalam Aksi Sepihak.  Dan kamu bilang ini  wajar-wajar saja!!. Ya sudah tentu 
wajar, justru karena dia merupakan bagian dari TENTARA , jadi tidak ada lainnya 
dari jenderal lainDari sekian banyak jenderal-jenderal yang harus kita hadapi, 
bukankah kita harus bisa menentukan jenderal mana yg UTAMA digempur dahulu, 
diblejeti kereaksioneran dan tangannya berlumuran darah pelanggaran HAM! 
Darimana kekuatan anda untuk sekaligus menyerang dan gempur semua 
jenderal-jenderal itu??? Bahwa Jenderal Agus masih saja menyalahkan dan 
memojokkan PKI itu juga wajar-wajar saja! Tapi, bukankah ditahun yl. saat 
menyelenggarakan Simposium Membongkar Tragedi 1965, itu bisa juga dikatakan 
merupakan satu usaha jenderal Agus untuk menemkukan atau menjernihkan “SIAPA” 
sesungguhnya yang membunuh ayah nya itu! Sampai-sampai ketika itu dia dituduh 
jenderal-KIRI! Tentu kita juga tetap harus melihat kenyataan, masih sangat 
kuatnya jenderal-kanan yang pemuja Suharto, jadi juga tidak perlu terlalu 
berilusi simposium macam itu bisa membawakan HASIL baik! Dan kenyataan juga 
KANDAS, ...!Tatiana: Ah, siapa sih yang percaya akan tuduhan bahwa AGus “KIRI” 
?? Sama juga siapa yang percaya pada tuduhan jokowi PKI??  Barangkali hanya 
kamu yang percaya!? Bahkan orang yang menuduhpun sebetulnya tahu bahwa tuduhan 
itu  ngawur!!! Itu hanya maneuver untuk memenangkan pertarungan di kalangan 
elit demi kekuasaan!!! Siapa yang mau  MENGGEMPUR para jenderal??? Kamu ya? 
Ngapain dan siapa yang bicara soal kekuatan untuk menggempur??? Sama sekali 
bukan urusanku untuk “menggempur” jenderal ini atau jenderal itu!!  Sama sekali 
tidak ada tujuan, baik taktis maupun strategis “menggempur” jenderal-jendral!!! 
PIcik sekali kamu!!! Tidak bisa membedakan hal ihwal dan tidak menempatkan 
diskusi pada proporsinya.

On Sunday, October 8, 2017 5:56 AM, 'Chalik Hamid' via forumdiskusi 
<diskusiforum@...> wrote:


  ----- Pesan yang Diteruskan -----Dari: 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: Tatiana Lukman <jetaimemucho1@...>; 
"GELORA45@yahoogroups.com" <GELORA45@yahoogroups.com>; Jonathan Goeij 
<jonathangoeij@...>Cc: Yahoogroups <temu_er...@yahoogroups.com>; DISKUSI FORUM 
HLD <diskusiforum@...>; Daeng <menakjinggo@...>; Gol <gogol.r@...>; Billy 
Gunadi <billygunadie@...>; Rachmat Hadi-Soetjipto <nc-hadisora@...>; Ronggo A. 
<ronggo303@...>; Oman Romana <oromana0037@...>; Farida Ishaja 
<farida.ishaja@...>; "indo1@..." <indo1@...>; Harry Singgih <harrysinggih@...>; 
Harsono Sutedjo <harsutejo@...>; Mitri <scorpio2001id@...>; Lingkar Sitompul 
<lingkarsitompul@...>Terkirim: Minggu, 8 Oktober 2017 04.51.16 GMT+2Judul: Re: 
[GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana   Patut diperhatikan, 
dalam rangka “MEMPERINGATI 100Th Kemenangan Revolusi Oktober”, Republik Rakyat 
Tiongkok pada tgl. 26 September yl. menjelang Kongres 19 PKT, melangsungkan 
SEMINAR Revolusi Oktober dan Sosialisme Berciri Khas Tiongkok, ... Bertekad 
teguh meneruskan OBOR Revolusi Oktober yang telah padam di Sovyet terus menyala 
lebih membawa dibumi Tiongkok! Kenyataan tidak dapat disangkal, setelah Sovyet 
roboh ditahun 1991, obor Sosialisme telah jatuh dipundak Rakyat Tiongkok dan, 
PKT dalam 30 tahun terakhir ini menunjukkan KEMAMPUAN memikul TUGAS MULIA 
Lenin-Stalin yang telah dicampakkan Gobarchove dan mengakibatkan Sovyet roboh 
dibawah gempuran Budaya dan Finans Kapitalisme! Untuk mengenal lebih baik karya 
Lenin, PKT kembali menerbitkan Karya Lenin Lengkap dalam bhs. Tionghoa, agar 
rakyat Tiongkok harus benar-benar bisa memahami Leninisme dari karya langsung 
Lenin sendiri! Beberapa tulisan, makalah dan tanggapan dari Seminar yang 
berlangsung tgl. 26 Sept. itu, yang menurut saya PANTAS diajukan untuk kalian 
ketahui: adalah, pernyataan keharusan bagi setiap komunis yang mengaku 
materialisme dan realistis, bisa melihat keberhasilan Lenin-Stalin dengan 
Revolusi Oktober meembangun negara sosialis pertama didunia ini! Bukan saja 
berhasil mempertahankan Sovyet menghdapi serangan Hitler dimasa PD-II, tapi 
juga BERHASIL membawa Sovyet tumbuh menjadi negara industri yang sanggup 
bersaing dengan imperialisme AS, tidak hanya dibidang ekonomi, pertahanan tapi 
juga termasuk kemajuan teknologi, peluncuran satelit dan astraunot diruang 
angkasa sampai ke Bulan! Disaat itu sampai tahun-tahun 60-an kehidupan rakyat 
Sovyet juga bisa dikatakan telah mencapai kesejahteraan yang lumayan, ... BEBAS 
dari KEMISKINAN! Ini kenyataan pertama yang harus diakui! Kedua, setiap BANGSA 
yang besar tidak bisa tidak harus mempunyai pimpinan, Lenin-Stalin itulah 
Pemimpin BANGSA Rusia yang tidak boleh disangkal! Bangsa Rusia menjadi bangsa 
yang besar, Sovyet menjadi negara-kuat justru karena ada pemimpin macam 
Lenin-Stalin! Inilah keritik keras PKT, dan diingatkan kembali dengan TEGAS 
oleh Deng, pada tahun 1980 atas kesalahan Khruschove yang kebablasan dalam 
mengkritik kesalahan Stalin yang dikatakan otoriter dengan KEKERASAN itu! Bahwa 
negara-kuat harus mencerminkan adanya “KEBEBASAN PRIBADI” juga tidak salah! 
Tapi yang lebih PENTING dan UTAMA adalah adanya PERSATUAN dan KESTABILAN 
POLITIK untuk bersama-sama melangkah maju dengan derap langkah SEREMPAK! ... 
Disinilah keunggulan Stalin dalam mengangkat KESATUAN BANGSA, membuat Bangsa 
Rusia besar dan membawa rakyat Sovyet maju sejahtera, ... KENYATAAN yang tidak 
boleh disangkal, sekalipun dalam mpelaksanaan disana-sini ada kesalahan! 
Begitulah penekanan Deng bagi rakyat Tiongkok harus BELAJAR baik dari kesalahan 
Khruschove tsb! JANGAN sampai Rakyat Tiongkok juga melanjutkan KESALAHAN yang 
sama! Sebagaimana kita ketahui bersama, ketika itu ada arus keras hendak 
mengkritik kesalahan Mao, khususnya masa RBKP yang berlebihan! Ada usaha 
meng-HITAM-kan segala jasa Mao, ...! BERUNTUNG, Deng berhasil mengarahkan 
perjuangan dan membawa rakyat Tiongkok terus maju melangkah menuju jalan 
SOSIALISME berciri khas Tiongkok! Dan dalam waktu relatif singkat, 30 tahunan 
BERHASIL mencapai kemajuan yang dahsyat dan dengan demikian BERKEMAMPUAN 
menerima TUGAS meneruskan obor Revolusi Oktober yang jatuh diatas pundaknya! 
Bahkan RRT dengan BAIK menerima tugas pusat perjuangan SOSIALISME didunia ini 
yang telah beralih ke Tiongkok! Meneruskan perjuangan Sovyet Uni dahulu dalam 
menghadapi dan melawan IMPERIALISME AS yg hendak menguasai dan mengangkangi 
dunia, ...! Sedang nenek yang satu ini, masih saja menutup diri dalam 
tempurung, dan tidak berhasil melihat realitias perjuangan dunia NYATA didunia! 
Tetap saja tenggelam dalam subjektivisme dalil-dalil DOGMA klasiknya yg 
dipegang teguh! Masih juga belum bisa menggunakan ajaran Ketua Mao, khususnya 
Tentang Kontradiksi, untuk menganalisa situasi kongkrit yang dihadapi. Main 
gempur saja semua jenderal-jenderal yang dihadapi. Tentu saja semua jenderal yg 
berada dalam jajaran Pemerintah “TIDAK SESUAI” dengan pendapat dan 
pendiriannya! Bagaimana kita bisa mengharapkan di pemerintah sekarang yang 
berkuasa itu ada jenderal KOMUNIS??? Kalau toch ada, PASTI juga tidak bisa sama 
sepenuhnya dengan dirinya! Lalu, dihajar juga dengan alasan MUNAFIK, RENEGAT? 
Yaa, kalau begitu berjuang saja sendiri didalam tempurung itu! Hehehee, ... 
Dari sekian banyak jenderal-jenderal yang harus kita hadapi, bukankah kita 
harus bisa menentukan jenderal mana yg UTAMA digempur dahulu, diblejeti 
kereaksioneran dan tangannya berlumuran darah pelanggaran HAM! Darimana 
kekuatan anda untuk sekaligus menyerang dan gempur semua jenderal-jenderal 
itu??? Bahwa Jenderal Agus masih saja menyalahkan dan memojokkan PKI itu juga 
wajar-wajar saja! Tapi, bukankah ditahun yl. saat menyelenggarakan Simposium 
Membongkar Tragedi 1965, itu bisa juga dikatakan merupakan satu usaha jenderal 
Agus untuk menemkukan atau menjernihkan “SIAPA” sesungguhnya yang membunuh ayah 
nya itu! Sampai-sampai ketika itu dia dituduh jenderal-KIRI! Tentu kita juga 
tetap harus melihat kenyataan, masih sangat kuatnya jenderal-kanan yang pemuja 
Suharto, jadi juga tidak perlu terlalu berilusi simposium macam itu bisa 
membawakan HASIL baik! Dan kenyataan juga KANDAS, ...! Juga, TIDAK SALAH 
menyatakan yang membunuh 6 jenderal itu TNI, khususnya pasukan Tjakrabirawa, 
...! Tapi kan, TETAP harus dibedakan antara perajurit pelaksana perintah dengan 
komandan, jenderal yang turunkan perintah! Jangan lalu seluruh pasukan 
Tjakrabirawa harus dihujat dan di BASMI habis! Usutlah siapa sesungguhnya 
jenderal dibalik G30S itu! Dan inilah tugas pekerja sejarah anak bangsa ini 
untuk menjernihkan masalah, ... jangan tergantung Pemerintah yang berkuasa! Dan 
harus dikerjakan lebih cekatan dan cepat, karena makin tertunda lebih lama, 
akan makin sulit menemukan data-data akurat yang selama ini sudah cukup banyak 
dibawa kubur oleh tokoh-tokoh, pelaku yang banyak mengetahui kejadian nyata! 
Jadi perajurit pelaku kekejaman kemanusiaan yang harus tunduk menjalankan 
PERINTAH, setelah bertobat dan mengakui kesalahannya, yaa, biarlah diberi 
kesempatan untuk BERSAHABAT dengan para korban, termasuk segenap keluarganya! 
Tidak perlu saling bermusuhan, ...! Apalagi bagi anak-anak jenderal yg juga 
KORBAN itu, yang jelas TIDAK terlibat kekejaman kemanusiaan, tentu TIDAK 
MASALAH bersahabat dengan anak-anak KORBAN sisi lain, lha mereka kan sama-sama 
KORBAN kekejaman kemanusiaan! KORBAN-KORBAN konyol yang tidak seharusnya 
terjadi! Sudah cukup BAGUUUS, anak-anak jenderal yg jadi korban itu sudah 
bersediaq bersahabat dengan anak-anak KORBAN yg dituduh membunuh ayah-ayah 
mereka! Tidak meneruskan pertengkaran dan dendam yang tidak ada juntrungnya 
itu, ... tidak perlu melanjutkan pertengkaran, permusuhan orang-tua mereka! 
Biarlah mereka, anak-anak KORBAN itu menjadi sahabat, lha memang sama-sama 
tidak bermasalah, kok! Sekalipun dalam kenyataan melihat masa-lampau itu, dalam 
melihat siapa sesungguhnya Dalang G30S masih berbeda pendapat! Bukankah yang 
lebih PENTING adalah menatap kedepan, kehendak MAJU BERSAMA, BEKERJA BERSAMA 
membangun masyarakat lebih baik dan sejahtera! Jadi, kalau orang sudah 
mengulurkan tangan bersalaman, tidak perlu ditampik, sekalipun kita juga boleh 
saja mencurigai motif nya! Biarlah nanti setelah apa yang kita curigai, 
kemunafikan bersalaman itu muncul, baru dihadapi! Begitulah bersatu dan 
berjuang didalam kesatuan kontradiksi yang terjadi dalam masyarakat! Setiap 
saat tetap harus bersiap-siap menghadapi pertempuran dan penghianatan! Pecahnya 
persatuan dan kerjasama, tanamkan saja kewaspadaan itu, ...! Jangan pula 
meneruskan kesalahan lama, ...keenakan bekerja sama! Hehehee, ... Jadi, 
sebaiknya jangan buru-buru dan gampang2an nuduh PKT REMO, renegad! Ingatlah 
bagaimana PKI dahulu menuduh Tan Ling Djieisme, tapi justru parlementerisme 
itulah yang dijalankan PKI dengan KONSEKWEN! Yang lebih penting perlu 
kejernihan apa dan dimana kesalahan, kesalahan dahulu bukan pada kerjasama 
dengan Pemerintah yang berkuasa, tapi ketidak siapan PKI digebug! Kesalahannya 
bukan menggunakan parlemen, kesempatan legal yang diberikan pemerintah ketika 
itu, tapi keenakan gunakan jalan parlementer dan TIDAK siapkan diri kalau 
digebug! Untuk mengikuti lebih lanjut bagaimana peran Tjakrabirawa bisa klik 
link dibawah ini:  
Pengakuan Mengejutkan eks-Cakrabirawa. 

https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/214575
 
Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal!
https://www.youtube.com/watch?v=oi0w3Wq1wqQ  Salam,ChanCT   From: Tatiana 
Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45]Sent: Saturday, October 7, 2017 1:04 AMTo: 
GELORA45@yahoogroups.com ; Jonathan GoeijCc: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; 
Daeng ; Gol ; Billy Gunadi ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Ronggo A. ; Oman Romana ; 
Farida Ishaja ; indo1@... ; Harry Singgih ; Harsono Sutedjo ; Mitri ; Lingkar 
SitompulSubject: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana  Saya 
kenal banyak orang, terutama generai muda, yang sama sekali tidak punya latar 
belakang keluarga korban 65 dengan jelas dan gamblang menyatakan bahwa yang 
bunuh 6 jenderal dan 1 kapten adalah Cakrabirawa, artinya TENTARA. Kalau orang 
mau mengakui bahwa itulah faktanya, maka  anak-anak para jenderal itu, seperti 
Letjen Agus Wijoyo, kalau mau rekonsiliasi, ya SEHARUSNYA dengan anak-anak para 
PEMBUNUH ayah mereka, yaitu anggota Cakrabirawa yang melakukan serangan, 
penculikan dan pembunuhan itu, bukan? Mengapa mereka ber"rekonsiliasi" dengan 
satu dua anak penggede PKI dan anggota Gerwani atau korban pemenjaraan, 
penyiksaan dan pembuangan rezim Suharto??? Kelihatannya, sementara anak 
penggede PKI dan sementara korban 65 yang tampil untuk jadi "contoh" 
rekonsiliasi dengan sementara anak jenderal-jenderal, tidak sadar bahwa mereka 
digunakan oleh media dan "otak" di belakang etalase rekonsiliasi justru untuk 
terus memfitnah PKI sebagai "pembunuh" 6 jenderal dan kapten itu.Dan disini 
masuk peran si remo dan renegad Chan yang membantu pendukung ORBA dengan turut 
mengorek-ngorek 'kejahatan' PKI untuk "membuktikan" dan menuntut PKI untuk 
bertanggung jawab atas banjir darah 65-66!!!! Letjen Agus Wijoyo walaupun sudah 
mengakui dan percaya bahwa keenam jenderal dan kapten itu tidak disiksa atau 
disayat-sayat badannya dan kemaluannya, tapi TETAP MENGANGGAP PKI MELAKUKAN 
PEMBUNUHAN DAN MENEROR MASYARAKAT.  Dibawah ini kata-katanya:…” PKI harus 
bertanggung jawab atas kekerasan yang mereka lakukan di tahun 1948, pada 1 
Oktober 1965 dan sebelumnya. Mereka melakukan pembunuhan dan meneror 
masyarakat. Puncaknya adalah membunuh para jenderal di malam kelam tersebut.”.

Pandangan Agus Wijoyo ini PADA HAKEKATNYA senafas dengan pandangannya si Remo 
dan renegad Chan. Kelihatan sekali kebenciannya terhadap PKI. Yah, tidak 
heran!!! Dan juga kelihatan  letjen Agus Wijoyo tidak berbeda dari para 
jenderal yang sampai sekarang terus mempertahankan pandangan bahwa PKI dalang 
G30 S dan memberontak!!!
Saya ingat dulu si Pelana Kuda alias Atjong dikeluarkan oleh Chan dari milis 
Gelora 45, disebabkan oleh sikapnya yang sangat membenci PKI dan bersyukur 
adanya penindasan Suharto yang dianggapnya sebagai penyelamat Indonesia. Saya 
tidak tahu apa anda ingat itu? Eh....tahu-tahunya secara diam-diam diterima 
kembali si Pelana Kuda. Bahkan Chan turut mempropagandakan penjualan CD 
musiknya Pelana Kuda. Saya sama sekali tidak heran melihat tingkah lakunya si 
Chan. Chan dan Pelana Kuda sama!!!!Karena saya belajar dari pengalaman dan 
sejarah, orang remo adalah pembantu kaum imperialis dan sudah tentu juga 
antek-antek lokalnya. Karena remo menghilangkan kontradiksi dan perjuangan 
kelas yang memudahkannya untuk loncat ke seberang barisan di mana dulu dia 
berada.  

On Thursday, October 5, 2017 10:22 PM, "Jonathan Goeij jonathangoeij@... 
[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote:


 Saya rasa Wikana menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang hilang tidak 
ketentuan rimbanya dijemput tentara. Si Agus Wijoyo saya rasa sedang berada 
di-awang2 menikmati sanjungan seakan dirinya orang berjiwa besar yang 
memaafkan.  On Thursday, October 5, 2017, 11:04:27 AM PDT, Tatiana Lukman 
<jetaimemucho1@...> wrote:  Dan bagaimana nasib Wikana setelah G30S? Setelah 
dijemput tentara, lantas hilang tidak diketahui apa yang terjadi....??? Ada 
yang tahu apa yang terjadi dengan dirinya? KALAU memang benar Wikana hilang, 
tak diketahui apa yang terjadi dengan dirinya, maka ia hanya satu dari puluhan 
ribu atau ratusan ribu yang hilang lenyap seperti ditelan bumi.... Bukannya 
saya tidak merasakan kesedihan dari anak-anak para jenderal yang dibunuh 
tentara juga..... Tapi jutaan harus mati, dipenjara, disiksa dan dihilangkan 
untuk "membalas" kematian 6 jenderal dan seorang kapten!!! Seperti banyak 
terjadi di jaman Nazi, untuk seorang tentara Nazi yang terbunuh, penduduk 
sekampung harus mati....Persahabatan, undangan makan, silaturahmi antara 
anak-anak para jenderal dan keluarga serta korban genosida adalah urusan 
pribadi. Yang menarik perhatian, Agus tidak henti-hentinya menggunakan 
kesempatan silaturahmi dan rekonsiliasi untuk "mengingatkan" akan "kejahatan" 
dan 'hutang darah" PKI baik di aksi sepihak, peristiwa Madiun atau kejadian 
lain.



On Tuesday, October 3, 2017 6:15 PM, "jonathangoeij@... [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:


 
(Message over 64 KB, truncated)

Kirim email ke