Ente ini sombong sekali. Pengetahuan ente itu cetek.
Tanya baek2 sama orang yg lebih tahu. Jangan seakan2 ente itu tahu sedangkan gak ngerti permasalahannya! John Roosa dalam bukunya, Pretext for Mass Murder: The September 30th Movement and Suharto's Coup d'Etat in Indonesia, 2006, menunjukkan bahwa peran Aidit bukan hanya pasif namun sangat dominan. Dalam buku itu john roosa bilang Aidit dan kelompok kecilnya (Sudisman, Oloan Hutapea, Lukman dan Rewang) sangat terlibat dalam rencana gerakan. Dalam pertemuan mereka Aidit menyarankan pembentukan "Dewan Revolusi" sebagai upaya Nasakomisasi yang terdiri dari militer dan tidak mencerminkan PKI. Aidit menyatakan kudeta seperti di Aljazair tidak akan mengubah perimbangan kekuasaan, namun hal itu akan dapat meradikalisasi massa serta meningkatkan tuntutan (buku Tornquist). Dalam rencananya, strategi Aidit tersebut membonceng Sukarno dan akhirnya PKI diharapkan dapat berkuasa. Artinya apa pendapat john rosa ini? artinya pasti ada orang PKI dalam gerakan G30S itu! Sudah biasa intel2 itu masuk kemana2 termasuk intel PKI masuk ke Islam dan militer! Ente kan hanya kutak katik di cakrabirawa yang sempit. Persis kalau ada orang menggede2kan peran syam kamaruzaman. Masalah 1965 itu banyak misterinya yang gak bakalan bisa diungkapkan keseluruhan karena pelaku2nya sudah meninggal dan atau dibunuh. Ente jangan suka meramal2. Yang ada orang2 seperti john rosa dll menganalisa dari science nya. Artinya ini adalah hasil analisa. Jangan2 ente mau bilang analisa john rosa = ramalan juga ya karena ente gak setuju hasilnya? Hehehehehehehe. Lucu akh ente ini!!! Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Sent: Thursday, October 12, 2017 11:03 AM To: GELORA45@yahoogroups.com; Chan CT <sa...@netvigator.com> Subject: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana Seharusnya kata2 anda ini "Dalam pengertian saya, sekalipun pelaku G30S adalah perajurit TNI, konkritnya dari pasukan Tjakrabirawa dan katakanlah ada sebagian benar dan terbukti anggota PKI, TAPI, tetap MEREKA itu palaksana PERINTAH saja! Yang mutlak HARUS diseret keluar, dijernihkan adalah jenderal-jenderal dibalik yang merupakan DALANG G30S! " anda sampaikan pada pemerintah dan Agus Wijoyo dkk yg sampai sekarang mengatakan dirinya korban PKI, pada dasarnya tidak ada itu korban PKI yang betul korban tentara/TNI. Atas dasar apa anda mengatakan para prajurit Tjakrabirawa itu anggota PKI? On Thursday, October 12, 2017, 1:22:33 AM PDT, Chan CT <sa...@netvigator.com <mailto:sa...@netvigator.com> > wrote: TIDAK BEGITU, bung Goei! Dalam pengertian saya, sekalipun pelaku G30S adalah perajurit TNI, konkritnya dari pasukan Tjakrabirawa dan katakanlah ada sebagian benar dan terbukti anggota PKI, TAPI, tetap MEREKA itu palaksana PERINTAH saja! Yang mutlak HARUS diseret keluar, dijernihkan adalah jenderal-jenderal dibalik yang merupakan DALANG G30S! Saya menduga KERAS, sebagaimana diungkap Dr. Subandrio, jenderal Suharto itulah DALANG G30S sesungguhnya! Jadi, sekalipun ada kesertaan anggota PKI disitu,m tetap tidak membuktikan PKI adalah DALANGT G30S! Yang justru menarik, kalau BETUL dan bisa dibuktikan jenderal Suharto itu juga Biro Chusus PKI yg langsung dibina DN Aidit! Dan karena G30S hanya permainan dan digerakkan segelintir anggota PKI saja, ... bukan keputusan Polit Biro Partai dan melibatkan bagian besar anggota PKI, tentu sulit dikatakan PKI secara organisasi terlibat G30S! Itu saja, ... Salam, ChanCT From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com <mailto:jonathango...@yahoo.com> [GELORA45] Sent: Wednesday, October 11, 2017 10:58 PM To: Yahoogroups Subject: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana Bung Chan, saya tidak ikut dalam diskusi yg sedemikian panjangnya itu. Hanya mau menyoroti bagian ini saja, terlihat pandangan anda sedemikian baik dan murah hati terhadap para tentara TNI yang melakukan pembunuhan para Jendral itu. Tetapi kok saya tidak melihat anda menyanggah ataupun memberi penerangan pada Agus Wijoyo atau pemerintah yang tetap saja terus menerus mendengungkan PKI-lah yang membunuh para jendral. Tidak ada yang mau BASMI habis pasukan Tjakrabirawa ataupun TNI yang melakukan pembunuhan, tetapi PKI jelas sudah di BASMI habis tempo hari dan tetap akan di BASMI habis sekarang ini. Seharusnya anda memberi penekanan yg membunuh bukan PKI tetapi prajurit2 TNI sendiri. Bukankah yang bisa mengusut itu pemerintah yang berkuasa? Kutipan: Juga, TIDAK SALAH menyatakan yang membunuh 6 jenderal itu TNI, khususnya pasukan Tjakrabirawa, ...! Tapi kan, TETAP harus dibedakan antara perajurit pelaksana perintah dengan komandan, jenderal yang turunkan perintah! Jangan lalu seluruh pasukan Tjakrabirawa harus dihujat dan di BASMI habis! Usutlah siapa sesungguhnya jenderal dibalik G30S itu! Dan inilah tugas pekerja sejarah anak bangsa ini untuk menjernihkan masalah, .... jangan tergantung Pemerintah yang berkuasa! Dan harus dikerjakan lebih cekatan dan cepat, karena makin tertunda lebih lama, akan makin sulit menemukan data-data akurat yang selama ini sudah cukup banyak dibawa kubur oleh tokoh-tokoh, pelaku yang banyak mengetahui kejadian nyata! ---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <SADAR@... <mailto:SADAR@...> > wrote : Hehehee, ... ini nenek dalam tempurung berkeras kepala TIDAK HENDAK melihat keunggulan RRT/PKT dalam melanjutkan TUGAS REVOLUSI SOSIALISME yg telah padam di Sovyet, dengan kiprah yg lebih DHASYAT didunia internasional dalam menghadapi dan mematahkan satu persatu politik Imperialisme AS untuk terus mengangkangi dunia! Coba sekarang dijawab, kalau bukan RRT/PKT yang memikul TUGAS meneruskan Sosialisme didunia, lalu negara mana didunia ini yang bisa dan berkemampuan memikul tugas itu? Korea Utara dengan Kim Jung Un si badut itu? Hehehee, ... Disinilah perbedaan diantara kita, pada saat kita memuji, memuja tokoh besar macam Lenin, Stalin, Mao, tidak berarti kita tidak boleh mengkritik KESALAHAN yang mereka lakukan. Dan pada saat kita mengkritik kesalahan pemimpin BESAR Bangsa, jangan kebablasan jadi menghujat, menghitamkan segalanya! Pertahankanlah apa yang BENAR sedang kesalahan yang pasti terjadi, yaa koreksi yang salah saja, tanpa menghapus jasa dan mengecilkan kebesarannya! Bagaimanapun juga kita harus dengan mata jeli melihat kesalahan yang terjadi dalam praktek perjuangan yg terjadi, .... Inilah yang ditekankan Deng dalam menyimpulkan KESALAHAN KRUSCHOVE saat mengkritik kesalahan Stalin! Dan, jangan pula rakyat TIongkok mengikuti kesalahan menghitamkan Mao, menghujat Mao, ... Bagaimanapun juga kesalahan yg terjadi, Ketua Mao TETAP merupakan pemimpin BESAR bangsa Tionghoa! Pemimpian BESAR RAKYAT Tiongkok yang tetap harus dihormati,...! Kesalahan Mao terjadi karena tergesa-gesa hendak mewujutkan sosialisme di Tiongkok! Akhirnya mengikuti kesalahan Stalin melancarkan revbolusi Sosialis, ditahun 1956 dengan membasmi kapitalis yg baru tumbuh dan masih sangat miskin di Tiongkok! Yang BENAR itu saat Lenin kembali memperkenankan kapitalis hidup dan berkembang ditahun 1921, menjadi “KAPITALISME NEGARA”, proletariat yang sudah berkuasa mengendalikan kapitalis! Begitulah saya perhatikan bagaimana PKT, meengendalikan dan menjinakkan kapitalis-kapitalis yang tumbuh berkembang di Tiongkok. Misalnya, kasus terakhir bulan yl. orang terkaya Wang Jian Lin, berhasil dilarang dan dihentikan usaha penjualan saham nya diluar negeri! Begitu juga masalah KESADARAN masyarakat yang TIDAK BISA DIPAKSAKAN apalagi dengan kekerasan! Sudah betul diawal tahun 1950-an Ketua Mao mendorong KESADARAN PETANI untuk bekerja kolektif, tergabung dan membentuk koperasi untuk mempercepat mengembangkan produksi. Usaha kesadaran pembentukan koperasi pertanian ini kembali digencarkan saat USAHA MENGENTASKAN KEMISKINAN DIDESA Setelah KOMUNE RAKYAT dibubarkan tahun 1980, dan petani merasakan kembali tanah (hakguna tanah) dibagikan keperseorangan/keluarga, mereka yang mempunyai tenaga kerja KUAT dan keahlian bertani, bisa maju cepat mengembangkan produksi dengan baik, tapi bagi mereka yang tenaga-kerja kurang dengan sendirinya menemui kesulitan, ... usaha pertanian menjadi lebih menemui KESULITAN, setelah industri di kota-kota menyedot banyak tenaga kerja dari desa. Timbul problem nyata kehidupan didesa, untuk bertahan dan mengembangkan produksi pertanian! Dalam proses kehidupan dan kerja nyata yang dihadapi petani-p-etani itu sendiri, timbul KESADARAN keharusan membentuk koperasi, usaha kerja kolektif untuk meningkatkan produksi dan memperbaiki hidupnya! Dan ternyata, inilah PROSES KESADARAN alamiah yang didorong PKT! Begitulah dalam 4 tahun terakhir ini, RRT BERHASIL baik mengentaskan lebih 50 juta rakyatnya dari kemiskinan! Dan koperasi-koperasi desa itulah yang menanggung tunjangan kesehatan warga desa, menanggung warga yang sakit, anak-anak yang lahir dan orang-tua-jompo dan menanggung pendidikan anak-anak sampai Univ. Banyak desa-desa terbelakang dan sangat miskin, sudah berubah menjadi desa-desa sedikit makmur bahkan penghasilan petani sudah melebihi buruh dikota! PKT kembali dengan tegas membangkitkan kehidupan partai komunis yang menjadi kepentingan RAKYAT yang harus didahulukan! Mendorong pensiunan TPRT untuk ikut turun kedesa-desa membantu pekerjaan mengentaskan kemiskinan, ... mereka berani menargetkan 10 juta rakyat b ebas dari kemiskinan setiap tahun, jadi tahun 2020 nanti di RRT tidak ada lagi orang miskin! Mencapai tingkat kehidupan masyarakat sedikit makmur! Dan, ingat, ... prestasi dahsyat PKT ini justru dicapai saat dunia kapitalis menghadapi krisis ekonomi! Dan dunia kapitalis jadi banyak mengharapkan “bantuan” RRT untuk memecahkan kesulitan mereka! Nampaknya nenek dalam tempurung ini jadi BUTA, ... matanya TIDAK lagi bisa melihat CAHAYA MERAH MATAHARI kejayaan RRT yg menempuh jalan SOSIALISME berciri khas Tiongkok! Kembali kemasalah menyikapi jenderal-jenderal, anda kurang memperhatikan bagaimana konkritnya Ketua dalam bersikap terhadap jenderal-jenderal Kuomintang yang dihadapi, tentu dan PASTI tidak digempur secara serampangan, neng! Ketua Mao selalu memilah-milah dan selalu menentukan mana yang diserang lebih dahulu dan mana yang sementara dikesamping dahulu. Bahkan PEKERJAAN MKTBP itulah dijalankan Ketua Mao dengan baik, berusaha menarik atau mempengaruhi jenderal KMT itu juga terus dijalankan! Dan, cara berjuang ketua Mao yang sangat lincah begini justru bikin pusing Chiang Kaisek! Justru KEBERHASILAN Ketua Mao bekerja didalam tubuh KMT itu, khususnya jenderal-jenderal KMT itu, Beijing bisa dibebaskan dengan cara DAMAI, selamat dari kehancuran! Itu kan berkat jenderal Fu Zhuoyi, yg sudah dipengaruhi sekretaris pribadi dan bahkan putrinya sendiri ternyata komunis, padahal Fu adalah jenderal andalan Chiang Kaisek! Jenderal Agus dituduh kiri itu bukan saya yang bilang, lho! Anda harus melihat bahwa dikalangan jenderal-jenderal itu juga macam-macam pikiran dan pendapatnya. Pada saat ada jenderal yang bersikap “bersahabat”, bersedia bekerjasama, kenapa harus ditampik dengan segala kecurigaan? Kalau jenderal macam Agus ini diserang juga, lalu anda sudah ada kekuatan cukup untuk menyerang semua jenderal yang ada? From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45] Sent: Wednesday, October 11, 2017 1:34 AM To: diskusiforum@... ; Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Gelora 45 ; Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; Yahoo! Inc. Cc: Yahoogroups ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Harry Singgih ; Gol ; Farida Ishaja ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; indo1@... ; Billy Gunadi ; Oman Romana ; Harsono Sutedjo Subject: Re: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana Chan: Patut diperhatikan, dalam rangka “MEMPERINGATI 100Th Kemenangan Revolusi Oktober”, Republik Rakyat Tiongkok pada tgl. 26 September yl. menjelang Kongres 19 PKT, melangsungkan SEMINAR Revolusi Oktober dan Sosialisme Berciri Khas Tiongkok, ... Bertekad teguh meneruskan OBOR Revolusi Oktober yang telah padam di Sovyet terus menyala lebih membawa dibumi Tiongkok! Kenyataan tidak dapat disangkal, setelah Sovyet roboh ditahun 1991, obor Sosialisme telah jatuh dipundak Rakyat Tiongkok dan, PKT dalam 30 tahun terakhir ini menunjukkan KEMAMPUAN memikul TUGAS MULIA Lenin-Stalin yang telah dicampakkan Gobarchove dan mengakibatkan Sovyet roboh dibawah gempuran Budaya dan Finans Kapitalisme! Untuk mengenal lebih baik karya Lenin, PKT kembali menerbitkan Karya Lenin Lengkap dalam bhs. Tionghoa, agar rakyat Tiongkok harus benar-benar bisa memahami Leninisme dari karya langsung Lenin sendiri! Tatiana: Sudah saya singgung SEMINAR yang diorganisasi kaum remo Tiongkok menjelang Kongres PKT yang remo dalam komentar tentang Konferensi di Amsterdam. Coba kawan-kawan perhatikan kok Gorbachov yang disebut sebagai orang yang mencampakkan Sosialisme. Heran bin ajaib si Chan tidak menyinggung REVISIONISME MODERN dengan dedengkotnya KHRUSTJOV sebagai biang kerok dari pengkhianatan terhadap Sosialisme. Mengatakan “ PKT dalam 30 tahun terakhir ini menunjukkan KEMAMPUAN memikul TUGAS MULIA Lenin-Stalin….”adalah penipuan dan sekaligus penghinaan terhadap Lenin dan Stalin!! Politikus dan wartawan Indonesiapun sudah semakin banyak yang tahu dan mengatakan dengan gamblang bahwa di TKK sekarang yang ada adalah sistim KAPITALIS!!! Bayangkan, selama 30 tahun RESTORASI KAPITALIS DENG XIAOPING diberi nama oleh Chan….kemampuan memikul TUGAS MULIA LENIN DAN STALIN!!! Jadi Lenin dan Stalin dianggap seolah-olah merestui restorasi kapitalis Deng!!! Chan: Beberapa tulisan, makalah dan tanggapan dari Seminar yang berlangsung tgl. 26 Sept. itu, yang menurut saya PANTAS diajukan untuk kalian ketahui: adalah, pernyataan keharusan bagi setiap komunis yang mengaku materialisme dan realistis, bisa melihat keberhasilan Lenin-Stalin dengan Revolusi Oktober meembangun negara sosialis pertama didunia ini! Bukan saja berhasil mempertahankan Sovyet menghdapi serangan Hitler dimasa PD-II, tapi juga BERHASIL membawa Sovyet tumbuh menjadi negara industri yang sanggup bersaing dengan imperialisme AS, tidak hanya dibidang ekonomi, pertahanan tapi juga termasuk kemajuan teknologi, peluncuran satelit dan astraunot diruang angkasa sampai ke Bulan! Disaat itu sampai tahun-tahun 60-an kehidupan rakyat Sovyet juga bisa dikatakan telah mencapai kesejahteraan yang lumayan, ... BEBAS dari KEMISKINAN! Ini kenyataan pertama yang harus diakui! Tatiana: Sudah saya bilang bahwa si Chan ini lidah tak bertulang, oportunis!! Sekarang dia puji-puji Lenin dan Stalin. Padahal dulu dia bilang Lenin salah, karena membabat kaum kapitalis. Begitu juga Mao yang mengikuti kesalahan Lenin. Baca sendiri tulisan Chan” Mao akhirnya juga tergesa-gesa wujudkan masyarakat sosialisme, mengikuti kesalahan Lenin, ditahun 56 menyerukan tingkat revolusi sosialis dimulai. Bagaimana seorang pemimpin yang sudah bikin kesalahan begitu serius secara strategis, sekarang dia puji “…keberhasilan Lenin-Stalin dengan Revolusi Oktober meembangun negara sosialis pertama didunia ini! Padahal dulu Si Chan juga yang bilang ….SOSIALISME itu belum ada contoh dan ada Negara yang BERHASIL mewujudkan dalam kenyataan. Inilah kata-katanya dulu: Iyaa, .. masalah pokoknya adalah sudut pandang yang berbeda. Apalagi masalah jalan SOSIALISME itu belum ada contoh dan ada negara yang BERHASIL mewujudkan dalam kenyataan. Bahkan Sovyet dan RRT dimasa Mao itu juga belum mencapai negara sosialisme sesungguhnya, baru langkah pertama dari perjalanan jauh menuju sosialisme juga. Sovyet sudah roboh, diikuti negara-negara sosialis Eropah timur,…. Nah, sekarang dia jilat air ludahnya sendiri dan memuji Lenin dan Stalin yang berhasil membangun Negara sosialis pertama di dunia ini!!! Chan: Kedua, setiap BANGSA yang besar tidak bisa tidak harus mempunyai pimpinan, Lenin-Stalin itulah Pemimpin BANGSA Rusia yang tidak boleh disangkal! Bangsa Rusia menjadi bangsa yang besar, Sovyet menjadi negara-kuat justru karena ada pemimpin macam Lenin-Stalin! Inilah keritik keras PKT, dan diingatkan kembali dengan TEGAS oleh Deng, pada tahun 1980 atas kesalahan Khruschove yang kebablasan dalam mengkritik kesalahan Stalin yang dikatakan otoriter dengan KEKERASAN itu! Bahwa negara-kuat harus mencerminkan adanya “KEBEBASAN PRIBADI” juga tidak salah! Tapi yang lebih PENTING dan UTAMA adalah adanya PERSATUAN dan KESTABILAN POLITIK untuk bersama-sama melangkah maju dengan derap langkah SEREMPAK! ... Disinilah keunggulan Stalin dalam mengangkat KESATUAN BANGSA, membuat Bangsa Rusia besar dan membawa rakyat Sovyet maju sejahtera, ... KENYATAAN yang tidak boleh disangkal, sekalipun dalam mpelaksanaan disana-sini ada kesalahan! Tatiana: Masih terus si Chan memuja Lenin dan Stalin!!! “Lenin-Stalin itulah Pemimpin BANGSA Rusia yang tidak boleh disangkal! Bangsa Rusia menjadi bangsa yang besar, Sovyet menjadi negara-kuat justru karena ada pemimpin macam Lenin-Stalin !” Numpang tanya, sistim apa yang membuat Sovyet menjadi Negara kuat???? Kapitalisme atau Sosialisme atau Tsarisme??? Ooo, sekarang dia sebut nama Khrustjov yang “kebablasan dalam mengkritik kesalahan Stalin yang dikatakan otoriter dengan KEKERASAN itu”…. Jadi kesalahannya Khrustjov HANYA KEBABLASAN dalam mengkritik kesalahan Stalin?!! Terus bagaimana dengan REVISIONISME MODERN yang telah memecah dan akhirnya membubarkan Gerakan Komunis Internasional?? Gimana dengan konsep-konsep remo: Negara seluruh rakyat, PArtai seluruh rakyat, koeksistensi damai dengan imperialism, transisi damai ke sosialisme??? Apa sudah lupa semua itu atau sengaja melupakannya??? Tahu nggak kawan-kawan??? Kaum remo TKK sedang menggunakan Lenin dan Stalin untuk kepentingan nasionalnya sendiri yang sedang menghadapi masalah-masalah serius politik (seperti pembangkangan di HK…) dan maslah ekonomi-sosial. Mereka pakai nama Stalin untuk membenarkan KEKERASAN yang dilakukan pemerintah Tkk terhadap berbagai macam pembangkangan, yang datang dari kanan ( yang dari kanan menuntut demokrasi liberal) maupun dari kiri!!! Mereka bicara tentang KESTABILAN POLITIK DAN PERSATUAN yang akan terus mereka jaga dengan melakukan TINDAKAN KEKERASAN terhadap semua unsure-unsur yang menentangnya!!!Dan untuk itu mereka pakai nama Lenin dan Stalin!! Dan semua itu untuk mencapai TIONGKOK YANG KUAT, seperti dulu SOVIET dibawah Lenin dan Stalin!!! Ha…ha.. dikiranya semua orang BUTA dan tak mampu melihat akal bulus kaum remo!!! Sudah tentu mereka tidak akan pernah mengakui bahwa apa yang dibangun Lenin dan Stalin dulu SAMA SEKALI TIDAK SAMA dengan yang sedang dibangun di Tkk sekarang!! Lenin dan Stalin membangun SOSIALISME. Lihat sendiri hasil-hasilnya di bawah ini. <https://scontent-amt2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/22195428_690979081111930_8363590611346200129_n.jpg?oh=bee9f9e56a578d8f17922b48604ff455&oe=5A77BDBD> <!--[if !vml]--><!--[endif]--> Bandingkan dengan hasil yang dicapai 30 tahun kapitalisme Deng xiaping!!! Chan: Begitulah penekanan Deng bagi rakyat Tiongkok harus BELAJAR baik dari kesalahan Khruschove tsb! JANGAN sampai Rakyat Tiongkok juga melanjutkan KESALAHAN yang sama! Sebagaimana kita ketahui bersama, ketika itu ada arus keras hendak mengkritik kesalahan Mao, khususnya masa RBKP yang berlebihan! Ada usaha meng-HITAM-kan segala jasa Mao, ....! BERUNTUNG, Deng berhasil mengarahkan perjuangan dan membawa rakyat Tiongkok terus maju melangkah menuju jalan SOSIALISME berciri khas Tiongkok! Dan dalam waktu relatif singkat, 30 tahunan BERHASIL mencapai kemajuan yang dahsyat dan dengan demikian BERKEMAMPUAN menerima TUGAS meneruskan obor Revolusi Oktober yang jatuh diatas pundaknya! Bahkan RRT dengan BAIK menerima tugas pusat perjuangan SOSIALISME didunia ini yang telah beralih ke Tiongkok! Meneruskan perjuangan Sovyet Uni dahulu dalam menghadapi dan melawan IMPERIALISME AS yg hendak menguasai dan mengangkangi dunia, ...! Tatiana: Ini bener-bener kaya dagelan yang nggak lucu! Deng menekankan rakyat TKK harus belajar dari kesalahan Khrustjov!!! Tapi tetap nggak dibilang Revisionisme Modern!! Sekarang mau bonceng nama Mao, padahal justru PKT dan Deng sendiri yang SANGAT BENCI KEPADA RBKP…Membubarkan KOMUNE RAKYAT, mengganti konstitusi Negara ( misalnya, menghapus semua hak-hak demokratis buruh dan jaminan social, pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis) dan partai (mem bolehkan kaum kapitalis masuk partai…), perbuatan siapa itu??? Mengatakan RBKP salah, padahal justru RBKP adalah tesis Mao melanjutkan revolusi di bawah kondisi kediktatoran proletariat!!! Memuakkan sekali apa yang si Chan tulis itu….bla-bla-bla berisi kebohongan dan pemutar balikkan, persis seperti rezim Suharto memutar balik fakta sejarah!! Eh, jangan lupa ya Chan, Deng yang mengusir orang-orang PKI dari Tkk untuk memuluskan pemulihan hubungan diplomatic dengan rezim fasis Suharto!! Dan jangan lupa ya Chan, pada Kongres PKT yang nggak tahu yang keberapa, siapa yang diundang??? GOLKAR!!! (INI diceritakan almarhum S.Suroso). Soal melawan Imperialisme, tolong tanya dan tunjukkin di SEMINAR ITU pernyataan atau resolusi mendukung perjuangan rakyat sedunia, seperti Venezuela, Korut, Rojava….. Eh tahu nggak kepada siapa Tkk berpihak dalam masalah rakyat dan refugee Rohingya??? Ya sudah tentu memihak kepada Pemerintah… yang sudah dinyatakan sebagai pelanggar HAM berat alias melakukan Genosida persis seperti rezim Suharto!!! cHAN: Sedang nenek yang satu ini, masih saja menutup diri dalam tempurung, dan tidak berhasil melihat realitias perjuangan dunia NYATA didunia! Tetap saja tenggelam dalam subjektivisme dalil-dalil DOGMA klasiknya yg dipegang teguh! Masih juga belum bisa menggunakan ajaran Ketua Mao, khususnya Tentang Kontradiksi, untuk menganalisa situasi kongkrit yang dihadapi. Main gempur saja semua jenderal-jenderal yang dihadapi. Tentu saja semua jenderal yg berada dalam jajaran Pemerintah “TIDAK SESUAI” dengan pendapat dan pendiriannya! Bagaimana kita bisa mengharapkan di pemerintah sekarang yang berkuasa itu ada jenderal KOMUNIS??? Kalau toch ada, PASTI juga tidak bisa sama sepenuhnya dengan dirinya! Lalu, dihajar juga dengan alasan MUNAFIK, RENEGAT? Yaa, kalau begitu berjuang saja sendiri didalam tempurung itu! Hehehee, ... Tatiana: balik sekarang kepada “nenek yang menutup diri dalam tempurung”. Eh Chan kamu tahu, apa yang terjadi di Venezuela, pernah kamu ke Venezuela, pernah kamu ke Brazil, pernah kamu ke Mexico, pernmah kamu ke Argentina, pernah kamu ke Tunisia, pernah kamu ke Spanyol, pernah kamu ke Yunani, BUKAN untuk turisme!! Tahu kamu perjuangan rakyat-rakyat di negeri itu?? Kenyataan realitas perjuangan mereka? Tolong tunjukkan DALIL-DALIL DOGMA KLASIK yang menurut kamu , masih saya pegang!! Jangan abstrak DAN ASAL JEPLAK saja! Soal jenderal-jenderal… teori Mao yang mana yang membenarkan kamu untuk membedakan Agus Wijoyo dari jenderal-jenderal anti-komunis yang lain??Siapa yang mengharapkan ada jenderal KOMUNIS di pemerintah?? Tolong buktikan itu!!! Yang saya bilang MUNAFIK DAN RENEGAT adalah KAMU!!! BUKAN ORANG LAIN!!! Baca yang betul!!! Rupanya kamu sudah “jatuh cinta” pada Agus Wijoyo ya, sehingga melupakan kata-kata penilaiannya terhadap penyerangan dan pembatalan diskusi di LBH Jakarta??!! Mengapa aku pernah bilang penyataan kamu “tendensius? Dan kamu tidak mengerti!!!??? Ya, orang yang sudah pindah dan nyeberang barisan tidak sadar bahwa posisi ideology kelas reaksioner itu tercermin dalam semua tulisan anda… Agus Wijoyo menuduh PKI sebagai pembunuh ayahnya! Agus Wijoyo menuduh PKI berontak di Madiun!! Agus Wijoyo menuduh PKI melakukan terror pada rakyat dalam Aksi Sepihak. Dan kamu bilang ini wajar-wajar saja!!. Ya sudah tentu wajar, justru karena dia merupakan bagian dari TENTARA , jadi tidak ada lainnya dari jenderal lain Dari sekian banyak jenderal-jenderal yang harus kita hadapi, bukankah kita harus bisa menentukan jenderal mana yg UTAMA digempur dahulu, diblejeti kereaksioneran dan tangannya berlumuran darah pelanggaran HAM! Darimana kekuatan anda untuk sekaligus menyerang dan gempur semua jenderal-jenderal itu??? Bahwa Jenderal Agus masih saja menyalahkan dan memojokkan PKI itu juga wajar-wajar saja! Tapi, bukankah ditahun yl. saat menyelenggarakan Simposium Membongkar Tragedi 1965, itu bisa juga dikatakan merupakan satu usaha jenderal Agus untuk menemkukan atau menjernihkan “SIAPA” sesungguhnya yang membunuh ayah nya itu! Sampai-sampai ketika itu dia dituduh jenderal-KIRI! Tentu kita juga tetap harus melihat kenyataan, masih sangat kuatnya jenderal-kanan yang pemuja Suharto, jadi juga tidak perlu terlalu berilusi simposium macam itu bisa membawakan HASIL baik! Dan kenyataan juga KANDAS, ...! Tatiana: Ah, siapa sih yang percaya akan tuduhan bahwa AGus “KIRI” ?? Sama juga siapa yang percaya pada tuduhan jokowi PKI?? Barangkali hanya kamu yang percaya!? Bahkan orang yang menuduhpun sebetulnya tahu bahwa tuduhan itu ngawur!!! Itu hanya maneuver untuk memenangkan pertarungan di kalangan elit demi kekuasaan!!! Siapa yang mau MENGGEMPUR para jenderal??? Kamu ya? Ngapain dan siapa yang bicara soal kekuatan untuk menggempur??? Sama sekali bukan urusanku untuk “menggempur” jenderal ini atau jenderal itu!! Sama sekali tidak ada tujuan, baik taktis maupun strategis “menggempur” jenderal-jendral!!! PIcik sekali kamu!!! Tidak bisa membedakan hal ihwal dan tidak menempatkan diskusi pada proporsinya. On Sunday, October 8, 2017 5:56 AM, 'Chalik Hamid' via forumdiskusi <diskusiforum@... <mailto:diskusiforum@...> > wrote: ----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > Kepada: Tatiana Lukman <jetaimemucho1@... <mailto:jetaimemucho1@...> >; "GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> " <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >; Jonathan Goeij <jonathangoeij@... <mailto:jonathangoeij@...> > Cc: Yahoogroups <temu_er...@yahoogroups.com <mailto:temu_er...@yahoogroups.com> >; DISKUSI FORUM HLD <diskusiforum@... <mailto:diskusiforum@...> >; Daeng <menakjinggo@... <mailto:menakjinggo@...> >; Gol <gogol.r@... <mailto:gogol.r@...> >; Billy Gunadi <billygunadie@... <mailto:billygunadie@...> >; Rachmat Hadi-Soetjipto <nc-hadisora@... <mailto:nc-hadisora@...> >; Ronggo A. <ronggo303@... <mailto:ronggo303@...> >; Oman Romana <oromana0037@... <mailto:oromana0037@...> >; Farida Ishaja <farida.ishaja@... <mailto:farida.ishaja@...> >; "indo1@... <mailto:indo1@...> " <indo1@... <mailto:indo1@...> >; Harry Singgih <harrysinggih@... <mailto:harrysinggih@...> >; Harsono Sutedjo <harsutejo@... <mailto:harsutejo@...> >; Mitri <scorpio2001id@... <mailto:scorpio2001id@...> >; Lingkar Sitompul <lingkarsitompul@... <mailto:lingkarsitompul@...> > Terkirim: Minggu, 8 Oktober 2017 04.51.16 GMT+2 Judul: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana Patut diperhatikan, dalam rangka “MEMPERINGATI 100Th Kemenangan Revolusi Oktober”, Republik Rakyat Tiongkok pada tgl. 26 September yl. menjelang Kongres 19 PKT, melangsungkan SEMINAR Revolusi Oktober dan Sosialisme Berciri Khas Tiongkok, ... Bertekad teguh meneruskan OBOR Revolusi Oktober yang telah padam di Sovyet terus menyala lebih membawa dibumi Tiongkok! Kenyataan tidak dapat disangkal, setelah Sovyet roboh ditahun 1991, obor Sosialisme telah jatuh dipundak Rakyat Tiongkok dan, PKT dalam 30 tahun terakhir ini menunjukkan KEMAMPUAN memikul TUGAS MULIA Lenin-Stalin yang telah dicampakkan Gobarchove dan mengakibatkan Sovyet roboh dibawah gempuran Budaya dan Finans Kapitalisme! Untuk mengenal lebih baik karya Lenin, PKT kembali menerbitkan Karya Lenin Lengkap dalam bhs. Tionghoa, agar rakyat Tiongkok harus benar-benar bisa memahami Leninisme dari karya langsung Lenin sendiri! Beberapa tulisan, makalah dan tanggapan dari Seminar yang berlangsung tgl. 26 Sept. itu, yang menurut saya PANTAS diajukan untuk kalian ketahui: adalah, pernyataan keharusan bagi setiap komunis yang mengaku materialisme dan realistis, bisa melihat keberhasilan Lenin-Stalin dengan Revolusi Oktober meembangun negara sosialis pertama didunia ini! Bukan saja berhasil mempertahankan Sovyet menghdapi serangan Hitler dimasa PD-II, tapi juga BERHASIL membawa Sovyet tumbuh menjadi negara industri yang sanggup bersaing dengan imperialisme AS, tidak hanya dibidang ekonomi, pertahanan tapi juga termasuk kemajuan teknologi, peluncuran satelit dan astraunot diruang angkasa sampai ke Bulan! Disaat itu sampai tahun-tahun 60-an kehidupan rakyat Sovyet juga bisa dikatakan telah mencapai kesejahteraan yang lumayan, ... BEBAS dari KEMISKINAN! Ini kenyataan pertama yang harus diakui! Kedua, setiap BANGSA yang besar tidak bisa tidak harus mempunyai pimpinan, Lenin-Stalin itulah Pemimpin BANGSA Rusia yang tidak boleh disangkal! Bangsa Rusia menjadi bangsa yang besar, Sovyet menjadi negara-kuat justru karena ada pemimpin macam Lenin-Stalin! Inilah keritik keras PKT, dan diingatkan kembali dengan TEGAS oleh Deng, pada tahun 1980 atas kesalahan Khruschove yang kebablasan dalam mengkritik kesalahan Stalin yang dikatakan otoriter dengan KEKERASAN itu! Bahwa negara-kuat harus mencerminkan adanya “KEBEBASAN PRIBADI” juga tidak salah! Tapi yang lebih PENTING dan UTAMA adalah adanya PERSATUAN dan KESTABILAN POLITIK untuk bersama-sama melangkah maju dengan derap langkah SEREMPAK! ... Disinilah keunggulan Stalin dalam mengangkat KESATUAN BANGSA, membuat Bangsa Rusia besar dan membawa rakyat Sovyet maju sejahtera, ... KENYATAAN yang tidak boleh disangkal, sekalipun dalam mpelaksanaan disana-sini ada kesalahan! Begitulah penekanan Deng bagi rakyat Tiongkok harus BELAJAR baik dari kesalahan Khruschove tsb! JANGAN sampai Rakyat Tiongkok juga melanjutkan KESALAHAN yang sama! Sebagaimana kita ketahui bersama, ketika itu ada arus keras hendak mengkritik kesalahan Mao, khususnya masa RBKP yang berlebihan! Ada usaha meng-HITAM-kan segala jasa Mao, ...! BERUNTUNG, Deng berhasil mengarahkan perjuangan dan membawa rakyat Tiongkok terus maju melangkah menuju jalan SOSIALISME berciri khas Tiongkok! Dan dalam waktu relatif singkat, 30 tahunan BERHASIL mencapai kemajuan yang dahsyat dan dengan demikian BERKEMAMPUAN menerima TUGAS meneruskan obor Revolusi Oktober yang jatuh diatas pundaknya! Bahkan RRT dengan BAIK menerima tugas pusat perjuangan SOSIALISME didunia ini yang telah beralih ke Tiongkok! Meneruskan perjuangan Sovyet Uni dahulu dalam menghadapi dan melawan IMPERIALISME AS yg hendak menguasai dan mengangkangi dunia, ...! Sedang nenek yang satu ini, masih saja menutup diri dalam tempurung, dan tidak berhasil melihat realitias perjuangan dunia NYATA didunia! Tetap saja tenggelam dalam subjektivisme dalil-dalil DOGMA klasiknya yg dipegang teguh! Masih juga belum bisa menggunakan ajaran Ketua Mao, khususnya Tentang Kontradiksi, untuk menganalisa situasi kongkrit yang dihadapi. Main gempur saja semua jenderal-jenderal yang dihadapi. Tentu saja semua jenderal yg berada dalam jajaran Pemerintah “TIDAK SESUAI” dengan pendapat dan pendiriannya! Bagaimana kita bisa mengharapkan di pemerintah sekarang yang berkuasa itu ada jenderal KOMUNIS??? Kalau toch ada, PASTI juga tidak bisa sama sepenuhnya dengan dirinya! Lalu, dihajar juga dengan alasan MUNAFIK, RENEGAT? Yaa, kalau begitu berjuang saja sendiri didalam tempurung itu! Hehehee, ... Dari sekian banyak jenderal-jenderal yang harus kita hadapi, bukankah kita harus bisa menentukan jenderal mana yg UTAMA digempur dahulu, diblejeti kereaksioneran dan tangannya berlumuran darah pelanggaran HAM! Darimana kekuatan anda untuk sekaligus menyerang dan gempur semua jenderal-jenderal itu??? Bahwa Jenderal Agus masih saja menyalahkan dan memojokkan PKI itu juga wajar-wajar saja! Tapi, bukankah ditahun yl. saat menyelenggarakan Simposium Membongkar Tragedi 1965, itu bisa juga dikatakan merupakan satu usaha jenderal Agus untuk menemkukan atau menjernihkan “SIAPA” sesungguhnya yang membunuh ayah nya itu! Sampai-sampai ketika itu dia dituduh jenderal-KIRI! Tentu kita juga tetap harus melihat kenyataan, masih sangat kuatnya jenderal-kanan yang pemuja Suharto, jadi juga tidak perlu terlalu berilusi simposium macam itu bisa membawakan HASIL baik! Dan kenyataan juga KANDAS, ...! Juga, TIDAK SALAH menyatakan yang membunuh 6 jenderal itu TNI, khususnya pasukan Tjakrabirawa, ...! Tapi kan, TETAP harus dibedakan antara perajurit pelaksana perintah dengan komandan, jenderal yang turunkan perintah! Jangan lalu seluruh pasukan Tjakrabirawa harus dihujat dan di BASMI habis! Usutlah siapa sesungguhnya jenderal dibalik G30S itu! Dan inilah tugas pekerja sejarah anak bangsa ini untuk menjernihkan masalah, .... jangan tergantung Pemerintah yang berkuasa! Dan harus dikerjakan lebih cekatan dan cepat, karena makin tertunda lebih lama, akan makin sulit menemukan data-data akurat yang selama ini sudah cukup banyak dibawa kubur oleh tokoh-tokoh, pelaku yang banyak mengetahui kejadian nyata! Jadi perajurit pelaku kekejaman kemanusiaan yang harus tunduk menjalankan PERINTAH, setelah bertobat dan mengakui kesalahannya, yaa, biarlah diberi kesempatan untuk BERSAHABAT dengan para korban, termasuk segenap keluarganya! Tidak perlu saling bermusuhan, ...! Apalagi bagi anak-anak jenderal yg juga KORBAN itu, yang jelas TIDAK terlibat kekejaman kemanusiaan, tentu TIDAK MASALAH bersahabat dengan anak-anak KORBAN sisi lain, lha mereka kan sama-sama KORBAN kekejaman kemanusiaan! KORBAN-KORBAN konyol yang tidak seharusnya terjadi! Sudah cukup BAGUUUS, anak-anak jenderal yg jadi korban itu sudah bersediaq bersahabat dengan anak-anak KORBAN yg dituduh membunuh ayah-ayah mereka! Tidak meneruskan pertengkaran dan dendam yang tidak ada juntrungnya itu, ... tidak perlu melanjutkan pertengkaran, permusuhan orang-tua mereka! Biarlah mereka, anak-anak KORBAN itu menjadi sahabat, lha memang sama-sama tidak bermasalah, kok! Sekalipun dalam kenyataan melihat masa-lampau itu, dalam melihat siapa sesungguhnya Dalang G30S masih berbeda pendapat! Bukankah yang lebih PENTING adalah menatap kedepan, kehendak MAJU BERSAMA, BEKERJA BERSAMA membangun masyarakat lebih baik dan sejahtera! Jadi, kalau orang sudah mengulurkan tangan bersalaman, tidak perlu ditampik, sekalipun kita juga boleh saja mencurigai motif nya! Biarlah nanti setelah apa yang kita curigai, kemunafikan bersalaman itu muncul, baru dihadapi! Begitulah bersatu dan berjuang didalam kesatuan kontradiksi yang terjadi dalam masyarakat! Setiap saat tetap harus bersiap-siap menghadapi pertempuran dan penghianatan! Pecahnya persatuan dan kerjasama, tanamkan saja kewaspadaan itu, ...! Jangan pula meneruskan kesalahan lama, ..keenakan bekerja sama! Hehehee, ... Jadi, sebaiknya jangan buru-buru dan gampang2an nuduh PKT REMO, renegad! Ingatlah bagaimana PKI dahulu menuduh Tan Ling Djieisme, tapi justru parlementerisme itulah yang dijalankan PKI dengan KONSEKWEN! Yang lebih penting perlu kejernihan apa dan dimana kesalahan, kesalahan dahulu bukan pada kerjasama dengan Pemerintah yang berkuasa, tapi ketidak siapan PKI digebug! Kesalahannya bukan menggunakan parlemen, kesempatan legal yang diberikan pemerintah ketika itu, tapi keenakan gunakan jalan parlementer dan TIDAK siapkan diri kalau digebug! Untuk mengikuti lebih lanjut bagaimana peran Tjakrabirawa bisa klik link dibawah ini: Pengakuan Mengejutkan eks-Cakrabirawa. <https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/214575?soc_src=mail&soc_trk=ma> https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/214575 Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal! <https://www.youtube.com/watch?v=oi0w3Wq1wqQ> https://www.youtube.com/watch?v=oi0w3Wq1wqQ Salam, ChanCT From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45] Sent: Saturday, October 7, 2017 1:04 AM To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> ; Jonathan Goeij Cc: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; Daeng ; Gol ; Billy Gunadi ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Ronggo A. ; Oman Romana ; Farida Ishaja ; indo1@... ; Harry Singgih ; Harsono Sutedjo ; Mitri ; Lingkar Sitompul Subject: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana Saya kenal banyak orang, terutama generai muda, yang sama sekali tidak punya latar belakang keluarga korban 65 dengan jelas dan gamblang menyatakan bahwa yang bunuh 6 jenderal dan 1 kapten adalah Cakrabirawa, artinya TENTARA. Kalau orang mau mengakui bahwa itulah faktanya, maka anak-anak para jenderal itu, seperti Letjen Agus Wijoyo, kalau mau rekonsiliasi, ya SEHARUSNYA dengan anak-anak para PEMBUNUH ayah mereka, yaitu anggota Cakrabirawa yang melakukan serangan, penculikan dan pembunuhan itu, bukan? Mengapa mereka ber"rekonsiliasi" dengan satu dua anak penggede PKI dan anggota Gerwani atau korban pemenjaraan, penyiksaan dan pembuangan rezim Suharto??? Kelihatannya, sementara anak penggede PKI dan sementara korban 65 yang tampil untuk jadi "contoh" rekonsiliasi dengan sementara anak jenderal-jenderal, tidak sadar bahwa mereka digunakan oleh media dan "otak" di belakang etalase rekonsiliasi justru untuk terus memfitnah PKI sebagai "pembunuh" 6 jenderal dan kapten itu. Dan disini masuk peran si remo dan renegad Chan yang membantu pendukung ORBA dengan turut mengorek-ngorek 'kejahatan' PKI untuk "membuktikan" dan menuntut PKI untuk bertanggung jawab atas banjir darah 65-66!!!! Letjen Agus Wijoyo walaupun sudah mengakui dan percaya bahwa keenam jenderal dan kapten itu tidak disiksa atau disayat-sayat badannya dan kemaluannya, tapi TETAP MENGANGGAP PKI MELAKUKAN PEMBUNUHAN DAN MENEROR MASYARAKAT. Dibawah ini kata-katanya: …” PKI harus bertanggung jawab atas kekerasan yang mereka lakukan di tahun 1948, pada 1 Oktober 1965 dan sebelumnya. Mereka melakukan pembunuhan dan meneror masyarakat. Puncaknya adalah membunuh para jenderal di malam kelam tersebut.”. Pandangan Agus Wijoyo ini PADA HAKEKATNYA senafas dengan pandangannya si Remo dan renegad Chan. Kelihatan sekali kebenciannya terhadap PKI. Yah, tidak heran!!! Dan juga kelihatan letjen Agus Wijoyo tidak berbeda dari para jenderal yang sampai sekarang terus mempertahankan pandangan bahwa PKI dalang G30 S dan memberontak!!! Saya ingat dulu si Pelana Kuda alias Atjong dikeluarkan oleh Chan dari milis Gelora 45, disebabkan oleh sikapnya yang sangat membenci PKI dan bersyukur adanya penindasan Suharto yang dianggapnya sebagai penyelamat Indonesia. Saya tidak tahu apa anda ingat itu? Eh....tahu-tahunya secara diam-diam diterima kembali si Pelana Kuda. Bahkan Chan turut mempropagandakan penjualan CD musiknya Pelana Kuda. Saya sama sekali tidak heran melihat tingkah lakunya si Chan. Chan dan Pelana Kuda sama!!!!Karena saya belajar dari pengalaman dan sejarah, orang remo adalah pembantu kaum imperialis dan sudah tentu juga antek-antek lokalnya. Karena remo menghilangkan kontradiksi dan perjuangan kelas yang memudahkannya untuk loncat ke seberang barisan di mana dulu dia berada. On Thursday, October 5, 2017 10:22 PM, "Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote: Saya rasa Wikana menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang hilang tidak ketentuan rimbanya dijemput tentara. Si Agus Wijoyo saya rasa sedang berada di-awang2 menikmati sanjungan seakan dirinya orang berjiwa besar yang memaafkan. On Thursday, October 5, 2017, 11:04:27 AM PDT, Tatiana Lukman <jetaimemucho1@... <mailto:jetaimemucho1@...> > wrote: Dan bagaimana nasib Wikana setelah G30S? Setelah dijemput tentara, lantas hilang tidak diketahui apa yang terjadi....??? Ada yang tahu apa yang terjadi dengan dirinya? KALAU memang benar Wikana hilang, tak diketahui apa yang terjadi dengan dirinya, maka ia hanya satu dari puluhan ribu atau ratusan ribu yang hilang lenyap seperti ditelan bumi.... Bukannya saya tidak merasakan kesedihan dari anak-anak para jenderal yang dibunuh tentara juga..... Tapi jutaan harus mati, dipenjara, disiksa dan dihilangkan untuk "membalas" kematian 6 jenderal dan seorang kapten!!! Seperti banyak terjadi di jaman Nazi, untuk seorang tentara Nazi yang terbunuh, penduduk sekampung harus mati.... Persahabatan, undangan makan, silaturahmi antara anak-anak para jenderal dan keluarga serta korban genosida adalah urusan pribadi. Yang menarik perhatian, Agus tidak henti-hentinya menggunakan kesempatan silaturahmi dan rekonsiliasi untuk "mengingatkan" akan "kejahatan" dan 'hutang darah" PKI baik di aksi sepihak, peristiwa Madiun atau kejadian lain. On Tuesday, October 3, 2017 6:15 PM, "jonathangoeij@... [GELORA45] <mailto:jonathangoeij@...%20[GELORA45]> " <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote: (Message over 64 KB, truncated)