Ente ini sombong sekali.

Pengetahuan ente itu cetek.

Tanya baek2 sama orang yg lebih tahu.

Jangan seakan2 ente itu tahu sedangkan gak ngerti permasalahannya!

 

John Roosa dalam bukunya, Pretext for Mass Murder: The September 30th Movement 
and Suharto's Coup d'Etat in Indonesia, 2006, menunjukkan bahwa peran Aidit 
bukan hanya pasif namun sangat dominan.

Dalam buku itu john roosa bilang Aidit dan kelompok kecilnya (Sudisman, Oloan 
Hutapea, Lukman 
dan Rewang) sangat terlibat dalam rencana gerakan. Dalam pertemuan mereka Aidit 
menyarankan pembentukan "Dewan Revolusi" sebagai upaya Nasakomisasi yang 
terdiri 
dari militer dan tidak mencerminkan PKI. Aidit menyatakan kudeta seperti di 
Aljazair tidak akan mengubah perimbangan kekuasaan, namun hal itu akan dapat 
meradikalisasi massa serta meningkatkan tuntutan (buku Tornquist). Dalam 
rencananya, strategi Aidit tersebut membonceng Sukarno dan akhirnya PKI 
diharapkan dapat berkuasa. 

 

Artinya apa pendapat john rosa ini? artinya pasti ada orang PKI dalam gerakan 
G30S itu!

Sudah biasa intel2 itu masuk kemana2 termasuk intel PKI masuk ke Islam dan 
militer!

 

Ente kan hanya kutak katik di cakrabirawa yang sempit.

Persis kalau ada orang menggede2kan peran syam kamaruzaman.

Masalah 1965 itu banyak misterinya yang gak bakalan bisa diungkapkan 
keseluruhan karena pelaku2nya sudah meninggal dan atau dibunuh.

 

Ente jangan suka meramal2.

Yang ada orang2 seperti john rosa dll menganalisa dari science nya. Artinya ini 
adalah hasil analisa.

 

Jangan2 ente mau bilang analisa john rosa = ramalan juga ya karena ente gak 
setuju hasilnya?

Hehehehehehehe. Lucu akh ente ini!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Thursday, October 12, 2017 11:03 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com; Chan CT <sa...@netvigator.com>
Subject: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana

 

  

Seharusnya kata2 anda ini "Dalam pengertian saya, sekalipun pelaku G30S adalah 
perajurit TNI, konkritnya dari pasukan Tjakrabirawa dan katakanlah ada sebagian 
benar dan terbukti anggota PKI, TAPI, tetap MEREKA itu palaksana PERINTAH saja! 
Yang mutlak HARUS diseret keluar, dijernihkan adalah jenderal-jenderal dibalik 
yang merupakan DALANG G30S! " anda sampaikan pada pemerintah dan Agus Wijoyo 
dkk yg sampai sekarang mengatakan dirinya korban PKI, pada dasarnya tidak ada 
itu korban PKI yang betul korban tentara/TNI.

 

Atas dasar apa anda mengatakan para prajurit Tjakrabirawa itu anggota PKI?

 

 

 

On Thursday, October 12, 2017, 1:22:33 AM PDT, Chan CT <sa...@netvigator.com 
<mailto:sa...@netvigator.com> > wrote: 

 

 

TIDAK BEGITU, bung Goei! Dalam pengertian saya, sekalipun pelaku G30S adalah 
perajurit TNI, konkritnya dari pasukan Tjakrabirawa dan katakanlah ada sebagian 
benar dan terbukti anggota PKI, TAPI, tetap MEREKA itu palaksana PERINTAH saja! 
Yang mutlak HARUS diseret keluar, dijernihkan adalah jenderal-jenderal dibalik 
yang merupakan DALANG G30S! Saya menduga KERAS, sebagaimana diungkap Dr. 
Subandrio, jenderal Suharto itulah DALANG G30S sesungguhnya!

 

Jadi, sekalipun ada kesertaan anggota PKI disitu,m tetap tidak membuktikan PKI 
adalah DALANGT G30S! Yang justru menarik, kalau BETUL dan bisa dibuktikan 
jenderal Suharto itu juga Biro Chusus PKI yg langsung dibina DN Aidit! Dan 
karena G30S hanya permainan dan digerakkan segelintir anggota PKI saja, ... 
bukan keputusan Polit Biro Partai dan melibatkan bagian besar anggota PKI, 
tentu sulit dikatakan PKI secara organisasi terlibat G30S!

 

Itu saja, ...

 

Salam,

ChanCT

 

 

 

From: Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com <mailto:jonathango...@yahoo.com>  
[GELORA45] 

Sent: Wednesday, October 11, 2017 10:58 PM

To: Yahoogroups 

Subject: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana

 

  

Bung Chan, saya tidak ikut dalam diskusi yg sedemikian panjangnya itu. Hanya 
mau menyoroti bagian ini saja, terlihat pandangan anda sedemikian baik dan 
murah hati terhadap para tentara TNI yang melakukan pembunuhan para Jendral 
itu. Tetapi kok saya tidak melihat anda menyanggah ataupun memberi penerangan 
pada Agus Wijoyo atau pemerintah yang tetap saja terus menerus mendengungkan 
PKI-lah yang membunuh para jendral. Tidak ada yang mau BASMI habis pasukan 
Tjakrabirawa ataupun TNI yang melakukan pembunuhan, tetapi PKI jelas sudah di 
BASMI habis tempo hari dan tetap akan di BASMI habis sekarang ini. Seharusnya 
anda memberi penekanan yg membunuh bukan PKI tetapi prajurit2 TNI sendiri. 
Bukankah yang bisa mengusut itu pemerintah yang berkuasa?

 

 

Kutipan:

Juga, TIDAK SALAH menyatakan yang membunuh 6 jenderal itu TNI, khususnya 
pasukan Tjakrabirawa, ...! Tapi kan, TETAP harus dibedakan antara perajurit 
pelaksana perintah dengan komandan, jenderal yang turunkan perintah! Jangan 
lalu seluruh pasukan Tjakrabirawa harus dihujat dan di BASMI habis! Usutlah 
siapa sesungguhnya jenderal dibalik G30S itu! Dan inilah tugas pekerja sejarah 
anak bangsa ini untuk menjernihkan masalah, .... jangan tergantung Pemerintah 
yang berkuasa! Dan harus dikerjakan lebih cekatan dan cepat, karena makin 
tertunda lebih lama, akan makin sulit menemukan data-data akurat yang selama 
ini sudah cukup banyak dibawa kubur oleh tokoh-tokoh, pelaku yang banyak 
mengetahui kejadian nyata!

 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <SADAR@... 
<mailto:SADAR@...> > wrote :

Hehehee, ... ini nenek dalam tempurung berkeras kepala TIDAK HENDAK melihat 
keunggulan RRT/PKT dalam melanjutkan TUGAS REVOLUSI SOSIALISME yg telah padam 
di Sovyet, dengan kiprah yg lebih DHASYAT didunia internasional dalam 
menghadapi dan mematahkan satu persatu politik Imperialisme AS untuk terus 
mengangkangi dunia!

 

Coba sekarang dijawab, kalau bukan RRT/PKT yang memikul TUGAS meneruskan 
Sosialisme didunia, lalu negara mana didunia ini yang bisa dan berkemampuan 
memikul tugas itu? Korea Utara dengan Kim Jung Un si badut itu? Hehehee, ...

 

Disinilah perbedaan diantara kita, pada saat kita memuji, memuja tokoh besar 
macam Lenin, Stalin, Mao, tidak berarti kita tidak boleh mengkritik KESALAHAN 
yang mereka lakukan. Dan pada saat kita mengkritik kesalahan pemimpin BESAR 
Bangsa, jangan kebablasan jadi menghujat, menghitamkan segalanya! 
Pertahankanlah apa yang BENAR sedang kesalahan yang pasti terjadi, yaa koreksi 
yang salah saja, tanpa menghapus jasa dan mengecilkan kebesarannya! 
Bagaimanapun juga kita harus dengan mata jeli melihat kesalahan yang terjadi 
dalam praktek perjuangan yg terjadi, .... Inilah yang ditekankan Deng dalam 
menyimpulkan KESALAHAN KRUSCHOVE saat mengkritik kesalahan Stalin! Dan, jangan 
pula rakyat TIongkok mengikuti kesalahan menghitamkan Mao, menghujat Mao, ... 
Bagaimanapun juga kesalahan yg terjadi, Ketua Mao TETAP merupakan pemimpin 
BESAR bangsa Tionghoa! Pemimpian BESAR RAKYAT Tiongkok yang tetap harus 
dihormati,...!

 

Kesalahan Mao terjadi karena tergesa-gesa hendak mewujutkan sosialisme di 
Tiongkok! Akhirnya mengikuti kesalahan Stalin melancarkan revbolusi Sosialis, 
ditahun 1956 dengan membasmi kapitalis yg baru tumbuh dan masih sangat miskin 
di Tiongkok! Yang BENAR itu saat Lenin kembali memperkenankan kapitalis hidup 
dan berkembang ditahun 1921, menjadi “KAPITALISME NEGARA”, proletariat yang 
sudah berkuasa mengendalikan kapitalis! Begitulah saya perhatikan bagaimana 
PKT, meengendalikan dan menjinakkan kapitalis-kapitalis yang tumbuh berkembang 
di Tiongkok. Misalnya, kasus terakhir bulan yl. orang terkaya Wang Jian Lin, 
berhasil dilarang dan dihentikan usaha penjualan saham nya diluar negeri!

 

Begitu juga masalah KESADARAN masyarakat yang TIDAK BISA DIPAKSAKAN apalagi 
dengan kekerasan! Sudah betul diawal tahun 1950-an Ketua Mao mendorong 
KESADARAN PETANI untuk bekerja kolektif, tergabung dan membentuk koperasi untuk 
mempercepat mengembangkan produksi. Usaha kesadaran pembentukan koperasi 
pertanian ini kembali digencarkan saat USAHA MENGENTASKAN KEMISKINAN DIDESA 
Setelah KOMUNE RAKYAT dibubarkan tahun 1980, dan petani merasakan kembali tanah 
(hakguna tanah) dibagikan keperseorangan/keluarga, mereka yang mempunyai tenaga 
kerja KUAT dan keahlian bertani, bisa maju cepat mengembangkan produksi dengan 
baik, tapi bagi mereka yang tenaga-kerja kurang dengan sendirinya menemui 
kesulitan, ... usaha pertanian menjadi lebih menemui KESULITAN, setelah 
industri di kota-kota menyedot banyak tenaga kerja dari desa. Timbul problem 
nyata kehidupan didesa, untuk bertahan dan mengembangkan produksi pertanian! 
Dalam proses kehidupan dan kerja nyata yang dihadapi petani-p-etani itu 
sendiri, timbul KESADARAN keharusan membentuk koperasi, usaha kerja kolektif 
untuk meningkatkan produksi dan memperbaiki hidupnya! Dan ternyata, inilah 
PROSES KESADARAN alamiah yang didorong PKT! Begitulah dalam 4 tahun terakhir 
ini, RRT BERHASIL baik mengentaskan lebih 50 juta rakyatnya dari kemiskinan!

 

Dan koperasi-koperasi desa itulah yang menanggung tunjangan kesehatan warga 
desa, menanggung warga yang sakit, anak-anak yang lahir dan orang-tua-jompo dan 
menanggung pendidikan anak-anak sampai Univ. Banyak desa-desa terbelakang dan 
sangat miskin, sudah berubah menjadi desa-desa sedikit makmur bahkan 
penghasilan petani sudah melebihi buruh dikota! PKT kembali dengan tegas 
membangkitkan kehidupan partai komunis yang menjadi kepentingan RAKYAT yang 
harus didahulukan! Mendorong pensiunan TPRT untuk ikut turun kedesa-desa 
membantu pekerjaan mengentaskan kemiskinan, ... mereka berani menargetkan 10 
juta rakyat b ebas dari kemiskinan setiap tahun, jadi tahun 2020 nanti di RRT 
tidak ada lagi orang miskin! Mencapai tingkat kehidupan masyarakat sedikit 
makmur! Dan, ingat, ... prestasi dahsyat PKT ini justru dicapai saat dunia 
kapitalis menghadapi krisis ekonomi! Dan dunia kapitalis jadi banyak 
mengharapkan “bantuan” RRT untuk memecahkan kesulitan mereka!

 

Nampaknya nenek dalam tempurung ini jadi BUTA, ... matanya TIDAK lagi bisa 
melihat CAHAYA MERAH MATAHARI kejayaan RRT yg menempuh jalan SOSIALISME berciri 
khas Tiongkok!

 

Kembali kemasalah menyikapi jenderal-jenderal, anda kurang memperhatikan 
bagaimana konkritnya Ketua dalam bersikap terhadap jenderal-jenderal Kuomintang 
yang dihadapi, tentu dan PASTI tidak digempur secara serampangan, neng! Ketua 
Mao selalu memilah-milah dan selalu menentukan mana yang diserang lebih dahulu 
dan mana yang sementara dikesamping dahulu. Bahkan PEKERJAAN MKTBP itulah 
dijalankan Ketua Mao dengan baik, berusaha menarik atau mempengaruhi jenderal 
KMT itu juga terus dijalankan! Dan, cara berjuang ketua Mao yang sangat lincah 
begini justru bikin pusing Chiang Kaisek! Justru KEBERHASILAN Ketua Mao bekerja 
didalam tubuh KMT itu, khususnya jenderal-jenderal KMT itu, Beijing bisa 
dibebaskan dengan cara DAMAI, selamat dari kehancuran! Itu kan berkat jenderal 
Fu Zhuoyi, yg sudah dipengaruhi sekretaris pribadi dan bahkan putrinya sendiri  
ternyata komunis, padahal Fu adalah jenderal andalan Chiang Kaisek!

 

Jenderal Agus dituduh kiri itu bukan saya yang bilang, lho! Anda harus melihat 
bahwa dikalangan jenderal-jenderal itu juga macam-macam pikiran dan 
pendapatnya. Pada saat ada jenderal yang bersikap “bersahabat”, bersedia 
bekerjasama, kenapa harus ditampik dengan segala kecurigaan? Kalau jenderal 
macam Agus ini diserang juga, lalu anda sudah ada kekuatan cukup untuk 
menyerang semua jenderal yang ada?

 

From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45]

Sent: Wednesday, October 11, 2017 1:34 AM

To: diskusiforum@... ; Yahoo! Inc. ; Jaringan Kerja Indonesia ; Gelora 45 ; 
Sastra Pembebasan ; Yahoo! Inc. ; Yahoo! Inc.

Cc: Yahoogroups ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Harry Singgih ; Gol ; Farida 
Ishaja ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; indo1@... ; Billy Gunadi ; Oman 
Romana ; Harsono Sutedjo

Subject: Re: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana

 

Chan: Patut diperhatikan, dalam rangka “MEMPERINGATI 100Th Kemenangan Revolusi 
Oktober”, Republik Rakyat Tiongkok pada tgl. 26 September yl. menjelang Kongres 
19 PKT, melangsungkan SEMINAR Revolusi Oktober dan Sosialisme Berciri Khas 
Tiongkok, ... Bertekad teguh meneruskan OBOR Revolusi Oktober yang telah padam 
di Sovyet terus menyala lebih membawa dibumi Tiongkok! Kenyataan tidak dapat 
disangkal, setelah Sovyet roboh ditahun 1991, obor Sosialisme telah jatuh 
dipundak Rakyat Tiongkok dan, PKT dalam 30 tahun terakhir ini menunjukkan 
KEMAMPUAN memikul TUGAS MULIA Lenin-Stalin yang telah dicampakkan Gobarchove 
dan mengakibatkan Sovyet roboh dibawah gempuran Budaya dan Finans Kapitalisme! 
Untuk mengenal lebih baik karya Lenin, PKT kembali menerbitkan Karya Lenin 
Lengkap dalam bhs. Tionghoa, agar rakyat Tiongkok harus benar-benar bisa 
memahami Leninisme dari karya langsung Lenin sendiri!

Tatiana: Sudah saya singgung SEMINAR yang diorganisasi kaum remo Tiongkok 
menjelang Kongres PKT yang remo dalam komentar tentang Konferensi di Amsterdam. 
Coba kawan-kawan perhatikan kok Gorbachov yang disebut sebagai orang yang 
mencampakkan Sosialisme. Heran bin ajaib si Chan tidak menyinggung REVISIONISME 
MODERN dengan dedengkotnya KHRUSTJOV  sebagai biang kerok dari pengkhianatan 
terhadap Sosialisme.  Mengatakan “ PKT dalam 30 tahun terakhir ini menunjukkan 
KEMAMPUAN memikul TUGAS MULIA Lenin-Stalin….”adalah penipuan dan sekaligus 
penghinaan terhadap Lenin dan Stalin!! Politikus dan wartawan Indonesiapun 
sudah semakin banyak yang tahu dan mengatakan dengan gamblang bahwa di TKK 
sekarang yang ada adalah sistim KAPITALIS!!! Bayangkan, selama 30 tahun 
RESTORASI KAPITALIS DENG XIAOPING diberi nama oleh Chan….kemampuan memikul 
TUGAS MULIA LENIN DAN STALIN!!! Jadi Lenin dan Stalin dianggap seolah-olah 
merestui restorasi kapitalis Deng!!!

Chan: Beberapa tulisan, makalah dan tanggapan dari Seminar yang berlangsung 
tgl. 26 Sept. itu, yang menurut saya PANTAS diajukan untuk kalian ketahui: 
adalah, pernyataan keharusan bagi setiap komunis yang mengaku materialisme dan 
realistis, bisa melihat keberhasilan Lenin-Stalin dengan Revolusi Oktober 
meembangun negara sosialis pertama didunia ini! Bukan saja berhasil 
mempertahankan Sovyet menghdapi serangan Hitler dimasa PD-II, tapi juga 
BERHASIL membawa Sovyet tumbuh menjadi negara industri yang sanggup bersaing 
dengan imperialisme AS, tidak hanya dibidang ekonomi, pertahanan tapi juga 
termasuk kemajuan teknologi, peluncuran satelit dan astraunot diruang angkasa 
sampai ke Bulan! Disaat itu  sampai tahun-tahun 60-an kehidupan rakyat Sovyet 
juga bisa dikatakan telah mencapai kesejahteraan yang lumayan, ... BEBAS dari 
KEMISKINAN! Ini kenyataan pertama yang harus diakui!

 

Tatiana:  Sudah saya bilang bahwa si Chan ini lidah tak bertulang, oportunis!! 
Sekarang dia puji-puji Lenin dan Stalin. Padahal dulu dia bilang Lenin salah, 
karena membabat  kaum kapitalis. Begitu juga Mao yang mengikuti kesalahan 
Lenin. Baca sendiri  tulisan Chan” Mao akhirnya juga tergesa-gesa wujudkan 
masyarakat sosialisme, mengikuti kesalahan Lenin, ditahun 56 menyerukan tingkat 
revolusi sosialis dimulai.  Bagaimana seorang pemimpin yang sudah bikin 
kesalahan begitu serius secara strategis, sekarang dia puji “…keberhasilan 
Lenin-Stalin dengan Revolusi Oktober meembangun negara sosialis pertama didunia 
ini!

Padahal dulu Si Chan juga yang bilang ….SOSIALISME  itu belum ada contoh dan 
ada Negara yang BERHASIL mewujudkan dalam kenyataan. Inilah kata-katanya dulu:

Iyaa, .. masalah pokoknya adalah sudut pandang yang berbeda. Apalagi masalah 
jalan SOSIALISME itu belum ada contoh dan ada negara yang BERHASIL mewujudkan 
dalam kenyataan. Bahkan Sovyet dan RRT dimasa Mao itu juga belum mencapai 
negara sosialisme sesungguhnya, baru langkah pertama dari perjalanan jauh 
menuju sosialisme juga. Sovyet sudah roboh, diikuti negara-negara sosialis 
Eropah timur,….

Nah, sekarang dia jilat air ludahnya sendiri dan memuji Lenin dan Stalin yang 
berhasil membangun Negara sosialis pertama di dunia ini!!!

Chan: Kedua, setiap BANGSA yang besar tidak bisa tidak harus mempunyai 
pimpinan, Lenin-Stalin itulah Pemimpin BANGSA Rusia yang tidak boleh disangkal! 
Bangsa Rusia menjadi bangsa yang besar, Sovyet menjadi negara-kuat justru 
karena ada pemimpin macam Lenin-Stalin! Inilah keritik keras PKT, dan 
diingatkan kembali dengan TEGAS oleh Deng, pada tahun 1980 atas kesalahan 
Khruschove yang kebablasan dalam mengkritik kesalahan Stalin yang dikatakan 
otoriter dengan KEKERASAN itu! Bahwa negara-kuat harus mencerminkan adanya 
“KEBEBASAN PRIBADI” juga tidak salah! Tapi yang lebih PENTING dan UTAMA adalah 
adanya PERSATUAN dan KESTABILAN POLITIK untuk bersama-sama melangkah maju 
dengan derap langkah SEREMPAK! ... Disinilah keunggulan Stalin dalam mengangkat 
KESATUAN BANGSA, membuat Bangsa Rusia besar dan membawa rakyat Sovyet maju 
sejahtera, ... KENYATAAN yang tidak boleh disangkal, sekalipun dalam 
mpelaksanaan disana-sini ada kesalahan!

Tatiana: Masih terus si Chan memuja Lenin dan Stalin!!! “Lenin-Stalin itulah 
Pemimpin BANGSA Rusia yang tidak boleh disangkal! Bangsa Rusia menjadi bangsa 
yang besar, Sovyet menjadi negara-kuat justru karena ada pemimpin macam 
Lenin-Stalin !” Numpang tanya, sistim apa yang membuat Sovyet menjadi Negara 
kuat???? Kapitalisme atau Sosialisme atau Tsarisme???

Ooo, sekarang dia sebut nama Khrustjov yang “kebablasan dalam mengkritik 
kesalahan Stalin yang dikatakan otoriter dengan KEKERASAN itu”…. Jadi 
kesalahannya Khrustjov HANYA KEBABLASAN dalam mengkritik kesalahan Stalin?!! 
Terus bagaimana dengan REVISIONISME MODERN yang telah memecah dan akhirnya 
membubarkan Gerakan Komunis Internasional?? Gimana dengan konsep-konsep remo: 
Negara seluruh rakyat, PArtai seluruh rakyat, koeksistensi damai dengan 
imperialism, transisi damai ke sosialisme??? Apa sudah lupa semua itu atau 
sengaja melupakannya???

Tahu nggak kawan-kawan??? Kaum remo TKK sedang menggunakan Lenin dan Stalin 
untuk kepentingan nasionalnya sendiri yang sedang menghadapi masalah-masalah 
serius politik (seperti pembangkangan di HK…) dan maslah ekonomi-sosial.  
Mereka pakai nama Stalin untuk membenarkan KEKERASAN yang dilakukan pemerintah 
Tkk terhadap berbagai macam pembangkangan, yang datang dari kanan ( yang dari 
kanan menuntut demokrasi liberal) maupun dari kiri!!! Mereka bicara tentang 
KESTABILAN POLITIK DAN PERSATUAN yang akan terus mereka jaga dengan melakukan 
TINDAKAN KEKERASAN terhadap semua unsure-unsur yang menentangnya!!!Dan untuk 
itu mereka pakai nama Lenin dan Stalin!! Dan semua itu untuk mencapai TIONGKOK  
YANG  KUAT,  seperti dulu SOVIET dibawah Lenin dan Stalin!!! Ha…ha.. dikiranya 
semua orang BUTA dan tak mampu melihat akal bulus kaum remo!!! Sudah tentu 
mereka tidak akan pernah mengakui bahwa apa yang dibangun Lenin dan Stalin dulu 
SAMA SEKALI TIDAK SAMA dengan yang sedang dibangun di Tkk sekarang!! Lenin  dan 
Stalin membangun SOSIALISME. Lihat sendiri hasil-hasilnya di bawah ini.

  
<https://scontent-amt2-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/22195428_690979081111930_8363590611346200129_n.jpg?oh=bee9f9e56a578d8f17922b48604ff455&oe=5A77BDBD>
 

 

<!--[if !vml]--><!--[endif]-->

Bandingkan dengan hasil yang dicapai 30 tahun kapitalisme Deng xiaping!!!

Chan: Begitulah penekanan Deng bagi rakyat Tiongkok harus BELAJAR baik dari 
kesalahan Khruschove tsb! JANGAN sampai Rakyat Tiongkok juga melanjutkan 
KESALAHAN yang sama! Sebagaimana kita ketahui bersama, ketika itu ada arus 
keras hendak mengkritik kesalahan Mao, khususnya masa RBKP yang berlebihan! Ada 
usaha meng-HITAM-kan segala jasa Mao, ....! BERUNTUNG, Deng berhasil 
mengarahkan perjuangan dan membawa rakyat Tiongkok terus maju melangkah menuju 
jalan SOSIALISME berciri khas Tiongkok! Dan dalam waktu relatif singkat, 30 
tahunan BERHASIL mencapai kemajuan yang dahsyat dan dengan demikian 
BERKEMAMPUAN menerima TUGAS meneruskan obor Revolusi Oktober yang jatuh diatas 
pundaknya! Bahkan RRT dengan BAIK menerima tugas pusat perjuangan SOSIALISME 
didunia ini yang telah beralih ke Tiongkok! Meneruskan perjuangan Sovyet Uni 
dahulu dalam menghadapi dan melawan IMPERIALISME AS yg hendak menguasai dan 
mengangkangi dunia, ...!

Tatiana: Ini bener-bener kaya dagelan yang nggak lucu! Deng menekankan rakyat 
TKK harus belajar dari  kesalahan Khrustjov!!! Tapi tetap nggak dibilang 
Revisionisme Modern!! Sekarang mau bonceng nama Mao, padahal justru PKT dan 
Deng sendiri yang SANGAT BENCI KEPADA RBKP…Membubarkan KOMUNE RAKYAT, mengganti 
konstitusi Negara ( misalnya, menghapus semua hak-hak demokratis buruh dan 
jaminan social, pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis) dan partai (mem 
bolehkan kaum kapitalis masuk partai…),  perbuatan siapa itu??? Mengatakan RBKP 
salah, padahal justru RBKP adalah tesis Mao melanjutkan revolusi di bawah 
kondisi kediktatoran proletariat!!! Memuakkan sekali apa yang si Chan tulis 
itu….bla-bla-bla berisi kebohongan dan pemutar balikkan, persis seperti rezim 
Suharto memutar balik fakta sejarah!! Eh, jangan lupa ya Chan, Deng yang 
mengusir orang-orang PKI dari Tkk untuk memuluskan pemulihan hubungan 
diplomatic dengan rezim fasis Suharto!! Dan jangan lupa ya Chan, pada Kongres 
PKT yang nggak tahu yang keberapa, siapa yang diundang??? GOLKAR!!! (INI 
diceritakan almarhum S.Suroso).

Soal melawan Imperialisme, tolong tanya dan tunjukkin di SEMINAR ITU pernyataan 
atau resolusi mendukung perjuangan rakyat sedunia, seperti Venezuela, Korut, 
Rojava….. Eh tahu nggak kepada siapa Tkk berpihak dalam masalah rakyat dan 
refugee Rohingya??? Ya sudah tentu memihak kepada Pemerintah… yang sudah 
dinyatakan sebagai pelanggar HAM berat alias melakukan Genosida persis seperti 
rezim  Suharto!!!

cHAN: Sedang nenek yang satu ini, masih saja menutup diri dalam tempurung, dan 
tidak berhasil melihat realitias perjuangan dunia NYATA didunia! Tetap saja 
tenggelam dalam subjektivisme dalil-dalil DOGMA klasiknya yg dipegang teguh! 
Masih juga belum bisa menggunakan ajaran Ketua Mao, khususnya Tentang 
Kontradiksi, untuk menganalisa situasi kongkrit yang dihadapi. Main gempur saja 
semua jenderal-jenderal yang dihadapi. Tentu saja semua jenderal yg berada 
dalam jajaran Pemerintah “TIDAK SESUAI” dengan pendapat dan pendiriannya! 
Bagaimana kita bisa mengharapkan di pemerintah sekarang yang berkuasa itu ada 
jenderal KOMUNIS??? Kalau toch ada, PASTI juga tidak bisa sama sepenuhnya 
dengan dirinya! Lalu, dihajar juga dengan alasan MUNAFIK, RENEGAT? Yaa, kalau 
begitu berjuang saja sendiri didalam tempurung itu! Hehehee, ...

Tatiana: balik sekarang kepada “nenek yang menutup diri dalam tempurung”.  Eh 
Chan kamu tahu, apa yang terjadi di Venezuela, pernah kamu ke Venezuela, pernah 
kamu ke Brazil, pernah kamu ke Mexico, pernmah kamu ke Argentina, pernah kamu 
ke Tunisia, pernah kamu ke Spanyol, pernah kamu ke Yunani,  BUKAN untuk 
turisme!! Tahu kamu perjuangan rakyat-rakyat di negeri itu?? Kenyataan realitas 
perjuangan mereka? Tolong tunjukkan DALIL-DALIL  DOGMA KLASIK yang menurut kamu 
, masih saya pegang!! Jangan abstrak DAN ASAL JEPLAK saja!

Soal jenderal-jenderal… teori Mao yang mana yang membenarkan kamu untuk 
membedakan Agus Wijoyo dari jenderal-jenderal  anti-komunis yang lain??Siapa 
yang mengharapkan ada jenderal KOMUNIS  di pemerintah?? Tolong buktikan itu!!!  
Yang saya bilang MUNAFIK DAN RENEGAT adalah KAMU!!! BUKAN ORANG LAIN!!! Baca 
yang betul!!! Rupanya kamu sudah “jatuh cinta” pada Agus Wijoyo ya, sehingga 
melupakan kata-kata penilaiannya terhadap penyerangan dan pembatalan diskusi di 
LBH Jakarta??!! Mengapa aku pernah bilang penyataan kamu “tendensius? Dan kamu 
tidak mengerti!!!??? Ya, orang yang sudah pindah dan nyeberang barisan tidak 
sadar bahwa posisi ideology kelas reaksioner itu tercermin dalam semua tulisan 
anda… Agus Wijoyo  menuduh PKI sebagai pembunuh ayahnya! Agus Wijoyo menuduh 
PKI berontak di Madiun!! Agus Wijoyo menuduh PKI melakukan terror pada rakyat 
dalam Aksi Sepihak.  Dan kamu bilang ini  wajar-wajar saja!!. Ya sudah tentu 
wajar, justru karena dia merupakan bagian dari TENTARA , jadi tidak ada lainnya 
dari jenderal lain

Dari sekian banyak jenderal-jenderal yang harus kita hadapi, bukankah kita 
harus bisa menentukan jenderal mana yg UTAMA digempur dahulu, diblejeti 
kereaksioneran dan tangannya berlumuran darah pelanggaran HAM! Darimana 
kekuatan anda untuk sekaligus menyerang dan gempur semua jenderal-jenderal 
itu??? Bahwa Jenderal Agus masih saja menyalahkan dan memojokkan PKI itu juga 
wajar-wajar saja! Tapi, bukankah ditahun yl. saat menyelenggarakan Simposium 
Membongkar Tragedi 1965, itu bisa juga dikatakan merupakan satu usaha jenderal 
Agus untuk menemkukan atau menjernihkan “SIAPA” sesungguhnya yang membunuh ayah 
nya itu! Sampai-sampai ketika itu dia dituduh jenderal-KIRI! Tentu kita juga 
tetap harus melihat kenyataan, masih sangat kuatnya jenderal-kanan yang pemuja 
Suharto, jadi juga tidak perlu terlalu berilusi simposium macam itu bisa 
membawakan HASIL baik! Dan kenyataan juga KANDAS, ...!

Tatiana: Ah, siapa sih yang percaya akan tuduhan bahwa AGus “KIRI” ?? Sama juga 
siapa yang percaya pada tuduhan jokowi PKI??  Barangkali hanya kamu yang 
percaya!? Bahkan orang yang menuduhpun sebetulnya tahu bahwa tuduhan itu  
ngawur!!! Itu hanya maneuver untuk memenangkan pertarungan di kalangan elit 
demi kekuasaan!!! Siapa yang mau  MENGGEMPUR para jenderal??? Kamu ya? Ngapain 
dan siapa yang bicara soal kekuatan untuk menggempur??? Sama sekali bukan 
urusanku untuk “menggempur” jenderal ini atau jenderal itu!!  Sama sekali tidak 
ada tujuan, baik taktis maupun strategis “menggempur” jenderal-jendral!!! PIcik 
sekali kamu!!! Tidak bisa membedakan hal ihwal dan tidak menempatkan diskusi 
pada proporsinya.

 

On Sunday, October 8, 2017 5:56 AM, 'Chalik Hamid' via forumdiskusi 
<diskusiforum@... <mailto:diskusiforum@...> > wrote:

 

 

 

----- Pesan yang Diteruskan -----

Dari: 'Chan CT' SADAR@... [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >

Kepada: Tatiana Lukman <jetaimemucho1@... <mailto:jetaimemucho1@...> >; 
"GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> " 
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >; Jonathan Goeij 
<jonathangoeij@... <mailto:jonathangoeij@...> >

Cc: Yahoogroups <temu_er...@yahoogroups.com <mailto:temu_er...@yahoogroups.com> 
>; DISKUSI FORUM HLD <diskusiforum@... <mailto:diskusiforum@...> >; Daeng 
<menakjinggo@... <mailto:menakjinggo@...> >; Gol <gogol.r@... 
<mailto:gogol.r@...> >; Billy Gunadi <billygunadie@... 
<mailto:billygunadie@...> >; Rachmat Hadi-Soetjipto <nc-hadisora@... 
<mailto:nc-hadisora@...> >; Ronggo A. <ronggo303@... <mailto:ronggo303@...> >; 
Oman Romana <oromana0037@... <mailto:oromana0037@...> >; Farida Ishaja 
<farida.ishaja@... <mailto:farida.ishaja@...> >; "indo1@... <mailto:indo1@...> 
" <indo1@... <mailto:indo1@...> >; Harry Singgih <harrysinggih@... 
<mailto:harrysinggih@...> >; Harsono Sutedjo <harsutejo@... 
<mailto:harsutejo@...> >; Mitri <scorpio2001id@... <mailto:scorpio2001id@...> 
>; Lingkar Sitompul <lingkarsitompul@... <mailto:lingkarsitompul@...> >

Terkirim: Minggu, 8 Oktober 2017 04.51.16 GMT+2

Judul: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana

 

  

 Patut diperhatikan, dalam rangka “MEMPERINGATI 100Th Kemenangan Revolusi 
Oktober”, Republik Rakyat Tiongkok pada tgl. 26 September yl. menjelang Kongres 
19 PKT, melangsungkan SEMINAR Revolusi Oktober dan Sosialisme Berciri Khas 
Tiongkok, ... Bertekad teguh meneruskan OBOR Revolusi Oktober yang telah padam 
di Sovyet terus menyala lebih membawa dibumi Tiongkok! Kenyataan tidak dapat 
disangkal, setelah Sovyet roboh ditahun 1991, obor Sosialisme telah jatuh 
dipundak Rakyat Tiongkok dan, PKT dalam 30 tahun terakhir ini menunjukkan 
KEMAMPUAN memikul TUGAS MULIA Lenin-Stalin yang telah dicampakkan Gobarchove 
dan mengakibatkan Sovyet roboh dibawah gempuran Budaya dan Finans Kapitalisme! 
Untuk mengenal lebih baik karya Lenin, PKT kembali menerbitkan Karya Lenin 
Lengkap dalam bhs. Tionghoa, agar rakyat Tiongkok harus benar-benar bisa 
memahami Leninisme dari karya langsung Lenin sendiri!

 

Beberapa tulisan, makalah dan tanggapan dari Seminar yang berlangsung tgl. 26 
Sept. itu, yang menurut saya PANTAS diajukan untuk kalian ketahui: adalah, 
pernyataan keharusan bagi setiap komunis yang mengaku materialisme dan 
realistis, bisa melihat keberhasilan Lenin-Stalin dengan Revolusi Oktober 
meembangun negara sosialis pertama didunia ini! Bukan saja berhasil 
mempertahankan Sovyet menghdapi serangan Hitler dimasa PD-II, tapi juga 
BERHASIL membawa Sovyet tumbuh menjadi negara industri yang sanggup bersaing 
dengan imperialisme AS, tidak hanya dibidang ekonomi, pertahanan tapi juga 
termasuk kemajuan teknologi, peluncuran satelit dan astraunot diruang angkasa 
sampai ke Bulan! Disaat itu sampai tahun-tahun 60-an kehidupan rakyat Sovyet 
juga bisa dikatakan telah mencapai kesejahteraan yang lumayan, ... BEBAS dari 
KEMISKINAN! Ini kenyataan pertama yang harus diakui!

 

Kedua, setiap BANGSA yang besar tidak bisa tidak harus mempunyai pimpinan, 
Lenin-Stalin itulah Pemimpin BANGSA Rusia yang tidak boleh disangkal! Bangsa 
Rusia menjadi bangsa yang besar, Sovyet menjadi negara-kuat justru karena ada 
pemimpin macam Lenin-Stalin! Inilah keritik keras PKT, dan diingatkan kembali 
dengan TEGAS oleh Deng, pada tahun 1980 atas kesalahan Khruschove yang 
kebablasan dalam mengkritik kesalahan Stalin yang dikatakan otoriter dengan 
KEKERASAN itu! Bahwa negara-kuat harus mencerminkan adanya “KEBEBASAN PRIBADI” 
juga tidak salah! Tapi yang lebih PENTING dan UTAMA adalah adanya PERSATUAN dan 
KESTABILAN POLITIK untuk bersama-sama melangkah maju dengan derap langkah 
SEREMPAK! ... Disinilah keunggulan Stalin dalam mengangkat KESATUAN BANGSA, 
membuat Bangsa Rusia besar dan membawa rakyat Sovyet maju sejahtera, ... 
KENYATAAN yang tidak boleh disangkal, sekalipun dalam mpelaksanaan disana-sini 
ada kesalahan!

 

Begitulah penekanan Deng bagi rakyat Tiongkok harus BELAJAR baik dari kesalahan 
Khruschove tsb! JANGAN sampai Rakyat Tiongkok juga melanjutkan KESALAHAN yang 
sama! Sebagaimana kita ketahui bersama, ketika itu ada arus keras hendak 
mengkritik kesalahan Mao, khususnya masa RBKP yang berlebihan! Ada usaha 
meng-HITAM-kan segala jasa Mao, ...! BERUNTUNG, Deng berhasil mengarahkan 
perjuangan dan membawa rakyat Tiongkok terus maju melangkah menuju jalan 
SOSIALISME berciri khas Tiongkok! Dan dalam waktu relatif singkat, 30 tahunan 
BERHASIL mencapai kemajuan yang dahsyat dan dengan demikian BERKEMAMPUAN 
menerima TUGAS meneruskan obor Revolusi Oktober yang jatuh diatas pundaknya! 
Bahkan RRT dengan BAIK menerima tugas pusat perjuangan SOSIALISME didunia ini 
yang telah beralih ke Tiongkok! Meneruskan perjuangan Sovyet Uni dahulu dalam 
menghadapi dan melawan IMPERIALISME AS yg hendak menguasai dan mengangkangi 
dunia, ...!

 

Sedang nenek yang satu ini, masih saja menutup diri dalam tempurung, dan tidak 
berhasil melihat realitias perjuangan dunia NYATA didunia! Tetap saja tenggelam 
dalam subjektivisme dalil-dalil DOGMA klasiknya yg dipegang teguh! Masih juga 
belum bisa menggunakan ajaran Ketua Mao, khususnya Tentang Kontradiksi, untuk 
menganalisa situasi kongkrit yang dihadapi. Main gempur saja semua 
jenderal-jenderal yang dihadapi. Tentu saja semua jenderal yg berada dalam 
jajaran Pemerintah “TIDAK SESUAI” dengan pendapat dan pendiriannya! Bagaimana 
kita bisa mengharapkan di pemerintah sekarang yang berkuasa itu ada jenderal 
KOMUNIS??? Kalau toch ada, PASTI juga tidak bisa sama sepenuhnya dengan 
dirinya! Lalu, dihajar juga dengan alasan MUNAFIK, RENEGAT? Yaa, kalau begitu 
berjuang saja sendiri didalam tempurung itu! Hehehee, ...

 

Dari sekian banyak jenderal-jenderal yang harus kita hadapi, bukankah kita 
harus bisa menentukan jenderal mana yg UTAMA digempur dahulu, diblejeti 
kereaksioneran dan tangannya berlumuran darah pelanggaran HAM! Darimana 
kekuatan anda untuk sekaligus menyerang dan gempur semua jenderal-jenderal 
itu??? Bahwa Jenderal Agus masih saja menyalahkan dan memojokkan PKI itu juga 
wajar-wajar saja! Tapi, bukankah ditahun yl. saat menyelenggarakan Simposium 
Membongkar Tragedi 1965, itu bisa juga dikatakan merupakan satu usaha jenderal 
Agus untuk menemkukan atau menjernihkan “SIAPA” sesungguhnya yang membunuh ayah 
nya itu! Sampai-sampai ketika itu dia dituduh jenderal-KIRI! Tentu kita juga 
tetap harus melihat kenyataan, masih sangat kuatnya jenderal-kanan yang pemuja 
Suharto, jadi juga tidak perlu terlalu berilusi simposium macam itu bisa 
membawakan HASIL baik! Dan kenyataan juga KANDAS, ...!

 

Juga, TIDAK SALAH menyatakan yang membunuh 6 jenderal itu TNI, khususnya 
pasukan Tjakrabirawa, ...! Tapi kan, TETAP harus dibedakan antara perajurit 
pelaksana perintah dengan komandan, jenderal yang turunkan perintah! Jangan 
lalu seluruh pasukan Tjakrabirawa harus dihujat dan di BASMI habis! Usutlah 
siapa sesungguhnya jenderal dibalik G30S itu! Dan inilah tugas pekerja sejarah 
anak bangsa ini untuk menjernihkan masalah, .... jangan tergantung Pemerintah 
yang berkuasa! Dan harus dikerjakan lebih cekatan dan cepat, karena makin 
tertunda lebih lama, akan makin sulit menemukan data-data akurat yang selama 
ini sudah cukup banyak dibawa kubur oleh tokoh-tokoh, pelaku yang banyak 
mengetahui kejadian nyata!

 

Jadi perajurit pelaku kekejaman kemanusiaan yang harus tunduk menjalankan 
PERINTAH, setelah bertobat dan mengakui kesalahannya, yaa, biarlah diberi 
kesempatan untuk BERSAHABAT dengan para korban, termasuk segenap keluarganya! 
Tidak perlu saling bermusuhan, ...! Apalagi bagi anak-anak jenderal yg juga 
KORBAN itu, yang jelas TIDAK terlibat kekejaman kemanusiaan, tentu TIDAK 
MASALAH bersahabat dengan anak-anak KORBAN sisi lain, lha mereka kan sama-sama 
KORBAN kekejaman kemanusiaan! KORBAN-KORBAN konyol yang tidak seharusnya 
terjadi! Sudah cukup BAGUUUS, anak-anak jenderal yg jadi korban itu sudah 
bersediaq bersahabat dengan anak-anak KORBAN yg dituduh membunuh ayah-ayah 
mereka! Tidak meneruskan pertengkaran dan dendam yang tidak ada juntrungnya 
itu, ... tidak perlu melanjutkan pertengkaran, permusuhan orang-tua mereka! 
Biarlah mereka, anak-anak KORBAN itu menjadi sahabat, lha memang sama-sama 
tidak bermasalah, kok! Sekalipun dalam kenyataan melihat masa-lampau itu, dalam 
melihat siapa sesungguhnya Dalang G30S masih berbeda pendapat! Bukankah yang 
lebih PENTING adalah menatap kedepan, kehendak MAJU BERSAMA, BEKERJA BERSAMA 
membangun masyarakat lebih baik dan sejahtera! Jadi, kalau orang sudah 
mengulurkan tangan bersalaman, tidak perlu ditampik, sekalipun kita juga boleh 
saja mencurigai motif nya! Biarlah nanti setelah apa yang kita curigai, 
kemunafikan bersalaman itu muncul, baru dihadapi! Begitulah bersatu dan 
berjuang didalam kesatuan kontradiksi yang terjadi dalam masyarakat! Setiap 
saat tetap harus bersiap-siap menghadapi pertempuran dan penghianatan! Pecahnya 
persatuan dan kerjasama, tanamkan saja kewaspadaan itu, ...! Jangan pula 
meneruskan kesalahan lama, ..keenakan bekerja sama! Hehehee, ...

 

Jadi, sebaiknya jangan buru-buru dan gampang2an nuduh PKT REMO, renegad! 
Ingatlah bagaimana PKI dahulu menuduh Tan Ling Djieisme, tapi justru 
parlementerisme itulah yang dijalankan PKI dengan KONSEKWEN! Yang lebih penting 
perlu kejernihan apa dan dimana kesalahan, kesalahan dahulu bukan pada 
kerjasama dengan Pemerintah yang berkuasa, tapi ketidak siapan PKI digebug! 
Kesalahannya bukan menggunakan parlemen, kesempatan legal yang diberikan 
pemerintah ketika itu, tapi keenakan gunakan jalan parlementer dan TIDAK 
siapkan diri kalau digebug!

 

Untuk mengikuti lebih lanjut bagaimana peran Tjakrabirawa bisa klik link 
dibawah ini:

  


Pengakuan Mengejutkan eks-Cakrabirawa. 


 
<https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/214575?soc_src=mail&soc_trk=ma>
 https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/214575


 


Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal!


 <https://www.youtube.com/watch?v=oi0w3Wq1wqQ> 
https://www.youtube.com/watch?v=oi0w3Wq1wqQ

 

 

Salam,

ChanCT

 

 

 

From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... [GELORA45]

Sent: Saturday, October 7, 2017 1:04 AM

To: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  ; Jonathan Goeij

Cc: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; Daeng ; Gol ; Billy Gunadi ; Rachmat 
Hadi-Soetjipto ; Ronggo A. ; Oman Romana ; Farida Ishaja ; indo1@... ; Harry 
Singgih ; Harsono Sutedjo ; Mitri ; Lingkar Sitompul

Subject: Re: [GELORA45] (Tiada) Proklamasi Indonesia Tanpa Wikana

 

  

Saya kenal banyak orang, terutama generai muda, yang sama sekali tidak punya 
latar belakang keluarga korban 65 dengan jelas dan gamblang menyatakan bahwa 
yang bunuh 6 jenderal dan 1 kapten adalah Cakrabirawa, artinya TENTARA. Kalau 
orang mau mengakui bahwa itulah faktanya, maka  anak-anak para jenderal itu, 
seperti Letjen Agus Wijoyo, kalau mau rekonsiliasi, ya SEHARUSNYA dengan 
anak-anak para PEMBUNUH ayah mereka, yaitu anggota Cakrabirawa yang melakukan 
serangan, penculikan dan pembunuhan itu, bukan? Mengapa mereka 
ber"rekonsiliasi" dengan satu dua anak penggede PKI dan anggota Gerwani atau 
korban pemenjaraan, penyiksaan dan pembuangan rezim Suharto??? Kelihatannya, 
sementara anak penggede PKI dan sementara korban 65 yang tampil untuk jadi 
"contoh" rekonsiliasi dengan sementara anak jenderal-jenderal, tidak sadar 
bahwa mereka digunakan oleh media dan "otak" di belakang etalase rekonsiliasi 
justru untuk terus memfitnah PKI sebagai "pembunuh" 6 jenderal dan kapten itu.

Dan disini masuk peran si remo dan renegad Chan yang membantu pendukung ORBA 
dengan turut mengorek-ngorek 'kejahatan' PKI untuk "membuktikan" dan menuntut 
PKI untuk bertanggung jawab atas banjir darah 65-66!!!!

 

Letjen Agus Wijoyo walaupun sudah mengakui dan percaya bahwa keenam jenderal 
dan kapten itu tidak disiksa atau disayat-sayat badannya dan kemaluannya, tapi 
TETAP MENGANGGAP PKI MELAKUKAN PEMBUNUHAN DAN MENEROR MASYARAKAT.  Dibawah ini 
kata-katanya:

…” PKI harus bertanggung jawab atas kekerasan yang mereka lakukan di tahun 
1948, pada 1 Oktober 1965 dan sebelumnya. Mereka melakukan pembunuhan dan 
meneror masyarakat. Puncaknya adalah membunuh para jenderal di malam kelam 
tersebut.”.

 

Pandangan Agus Wijoyo ini PADA HAKEKATNYA senafas dengan pandangannya si Remo 
dan renegad Chan. Kelihatan sekali kebenciannya terhadap PKI. Yah, tidak 
heran!!! Dan juga kelihatan  letjen Agus Wijoyo tidak berbeda dari para 
jenderal yang sampai sekarang terus mempertahankan pandangan bahwa PKI dalang 
G30 S dan memberontak!!!

 

Saya ingat dulu si Pelana Kuda alias Atjong dikeluarkan oleh Chan dari milis 
Gelora 45, disebabkan oleh sikapnya yang sangat membenci PKI dan bersyukur 
adanya penindasan Suharto yang dianggapnya sebagai penyelamat Indonesia. Saya 
tidak tahu apa anda ingat itu? Eh....tahu-tahunya secara diam-diam diterima 
kembali si Pelana Kuda. Bahkan Chan turut mempropagandakan penjualan CD 
musiknya Pelana Kuda. Saya sama sekali tidak heran melihat tingkah lakunya si 
Chan. Chan dan Pelana Kuda sama!!!!Karena saya belajar dari pengalaman dan 
sejarah, orang remo adalah pembantu kaum imperialis dan sudah tentu juga 
antek-antek lokalnya. Karena remo menghilangkan kontradiksi dan perjuangan 
kelas yang memudahkannya untuk loncat ke seberang barisan di mana dulu dia 
berada.

 

 

 

On Thursday, October 5, 2017 10:22 PM, "Jonathan Goeij jonathangoeij@... 
[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

 

  

Saya rasa Wikana menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang hilang tidak 
ketentuan rimbanya dijemput tentara.

 

Si Agus Wijoyo saya rasa sedang berada di-awang2 menikmati sanjungan seakan 
dirinya orang berjiwa besar yang memaafkan.

 

 

On Thursday, October 5, 2017, 11:04:27 AM PDT, Tatiana Lukman 
<jetaimemucho1@... <mailto:jetaimemucho1@...> > wrote:

 

 

Dan bagaimana nasib Wikana setelah G30S? Setelah dijemput tentara, lantas 
hilang tidak diketahui apa yang terjadi....??? Ada yang tahu apa yang terjadi 
dengan dirinya? KALAU memang benar Wikana hilang, tak diketahui apa yang 
terjadi dengan dirinya, maka ia hanya satu dari puluhan ribu atau ratusan ribu 
yang hilang lenyap seperti ditelan bumi.... Bukannya saya tidak merasakan 
kesedihan dari anak-anak para jenderal yang dibunuh tentara juga..... Tapi 
jutaan harus mati, dipenjara, disiksa dan dihilangkan untuk "membalas" kematian 
6 jenderal dan seorang kapten!!! Seperti banyak terjadi di jaman Nazi, untuk 
seorang tentara Nazi yang terbunuh, penduduk sekampung harus mati....

Persahabatan, undangan makan, silaturahmi antara anak-anak para jenderal dan 
keluarga serta korban genosida adalah urusan pribadi. Yang menarik perhatian, 
Agus tidak henti-hentinya menggunakan kesempatan silaturahmi dan rekonsiliasi 
untuk "mengingatkan" akan "kejahatan" dan 'hutang darah" PKI baik di aksi 
sepihak, peristiwa Madiun atau kejadian lain.

 

 

On Tuesday, October 3, 2017 6:15 PM, "jonathangoeij@... [GELORA45] 
<mailto:jonathangoeij@...%20[GELORA45]> " <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > wrote:

 

  


(Message over 64 KB, truncated)

 

 



Kirim email ke