----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>Kepada: "GELORA45@yahoogroups.com" <GELORA45@yahoogroups.com>; Tatiana Lukman <jetaimemuc...@yahoo.com>; ajeg <ajegil...@yahoo.com>Terkirim: Senin, 12 Februari 2018 14.54.45 GMT+1Judul: Re: [GELORA45] Ilusi tentang Imperialisme adalah virus yang mematikan
Lho, ... bukankah seandainya saja TIDAK TERJADI KESALAHAN, KEBERHASILAN RRT akan JAUH lebih heibat lagi! Bukan saja ditahun 1972 berhasil MEMAKSA AS berubah sikap, Presiden Nixon datang sendiri ke Beijing bersalaman dengan Ketua Mao, merubah politik blokade sejagad menjadi “bersahabat”, tapi ditahun 1972 itu, RRT sudah MAKMUR seperti sekarang menjadi jadi ancaman berat AS, dan sekarang sudah bisa mengungguli AS! Mengapa? Karena kenyataan KAPITAL milik perseorangan itu justru merangsang setiap orang tumbuh berkembang lebih CEPAT, ....! Tentu hak-milik kapital perseorangan itu kalau dibiarkan tumbuh liar akan menjadi kapitalisme serakah dan kejam dalam penghisapan tenaga kerja, jadi keserakahan dan kekejaman itu saja yg harus dicegah dan ditindak dengan sanksi HUKUM, dan, ... karena RAKYAT sudah pegang kekuasaan pemerintah, sudah seharusnya berkemampuan untuk mengendalikan dan menjinakkan kapitalis yg diberi kesempatan tumbuh berkembang untuk mempercepat perputaran ekonomi nasional. Dan Pemerintah yang berkuasa pula yang berhak menentukan pembagian keuntungan lebih bijaksana, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat pekerja, ... Jadi, menurut saya TIDAK PERLU buru-buru laksanakan Rev. Sosialisme dengan membasmi kapitalis. Itu namanya kebablasan, dan inilah kesalahan ketua Mao, pertama, ... Kedua, KESADARAN massa rakyat, khususnya myoritas PETANI juga belum bisa menerima sepenuhnya kerja kolektif sebagaimana prinsip kerja komune rakyat begitu. Banyaak petani jadi merasa tertipu, saat masa perang petani dibagi tanah, setelah perang menang baru juga 6 tahunan, tanah garapan diambil alih kembali menjadi milik komune! Sedang kader-kader Partai yg membimbing komune rakyat itu juga belum tergembleng baik dengan kehidupan bersama, baik dalam pembagian kerja terjadi ketidak adilan, begitu juga saat pembagian hasil kerja, ... yg akhirnya banyak menimbulkan ketidak puasan dan itu banyak memerosotkan semangat kerja petani. Begitu juga makan bersama dikantin komune, terjadi banyak pemborosan, ... sedang cara begitu tidak mendorong orang kerja lebih giat untuk bisa makan lebih banyak! Ketiga, komune rakyat dijalankan secara ekstrim-kiri, semua yang berbau perseorangan, seperti mengerjakan sebidak tanah sendiri, memelihara ternak (ayam, babi) sendiri, menjual kelebihan sayuran, ayam, telor, daging babi dsb., ... jadi dilarang! Akibatnya bukan membebaskan tenaga kerja, tapi dalam praktek justru menekan inisiatif, kreatifitas tenaga kerja, ...! Masih beruntung dgn kesalahan2 itu, kerja produksi masih terbilang naik, bahkan produksi pangan bisa dikatakan mencukupi sekalipun belum berlebih banyak, ... Seandainya saja Ketua Mao ketika itu berani mendengar pendapat berbeda dan memberi kesempatan membuktikan dalam praktek, katakanlah dipraktekkan saja pendapat-beda itu dibeberapa kabupaten atau bahkan berapa propinsi, ... tentu hasilnya segera bisa nampak jelas, dan, .... yang lebih penting Tiongkok bisa menghindari tidak sedikit orang mati-kelaparan saat menghadapi 3 tahun berturut-turut bencana-alam BERAT (1959-1961), dan PKT tidak sampai harus kehilangan banyak kader-kader baiknya, yang jatuh korban dalam setiap gerakan “Anti-Kanan”, dan puncaknya dimasa RBKP selama 11 tahun itu! From: Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Monday, February 12, 2018 12:56 AMTo: GELORA45@yahoogroups.com ; ajeg Subject: Re: [GELORA45] Ilusi tentang Imperialisme adalah virus yang mematikan Makanya, bung Ajeg, saya bilang si chan itu oportunis. bla-blanya yang panjang sangat sering sekali tidak konsisten dan berkontradiksi sendiri. Lupa dia sama apa yang ditulisnya sendiri. dia sudah kebingungan cari argumentasi untuk membela kaum remo. Coba lihat saja tulisannya itu. Sampai-sampai menyebut Dong fang hong segala, prinsip berdikari Mao!!! Tapi di pihak lain dia selalu bilang Mao SALAH, TERLALU AWAL MEMBABAT KAUM KAPITALIS. Lantas di mana logikanya? Sudah SALAH, KOK MASIH BISA melahirkan hasil pembangunan sosialis yang membuat AS berubah sikap!!! Kalau sudah salah garisnya, ya harusnya GAGAL!! Kok malah berhasil!!! Sama dengan Lenin yang dia salahkan juga karena membabat kapitalisme... Tapi, nanti kapan diperlukan, dia puji lagi Lenin (seperti waktu Tkk menerbitkan kembali buku-buku Lenin. Wong sudah dianggap "salah" revolusi Oktobernya, ngapain nerbitan buku Lenin lagi. Siapa yang mau belajar teori yang jelas sudah "SALAH") Hebat sekali si Chan ini, ya, bayangin Mao dan Lenin dianggapnya SALAH!!! On Thursday, February 8, 2018 4:19 PM, "ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote: Saya stabilo saja pernyataan Anda di bawah. --- SADAR@... wrote: Yang membuka pintu PBB masuk bagi RRT dan mendepak keluar Taiwan tentu saja bukan perubahan SIKAP AS! Yang ironis, justru saat itu ketua PBB dipegang Adam Malik, sedang Soeharto juga masih TETAP BERKERAS menentang RRT masuk PBB, sebagaimana politik AS ketika itu! Saya tidak tahu bagaimana Adam Malik ketika berperan, sehingga dalam hitungan suara, yg menyetujui usul Albania menerima RRT menjadi perwakilan Tiongkok satu-satunya di PBB bisa dimenangkan, ...... Itu terjadi di bulan Sept. 1971! Jadi, keberhasilan perjuangan Albania dan negara-negara yang mendukung RRT merupakan perwakilan TIongkok yang sah, bukan AS. Tidak ada masalah kunjungan Nixon ke Beijing utk UPAH kepada ketua Mao. Perubahan sikap AS dari usaha mencekik mati bayi RRT yg baru lahir 1 Oktober 1949 itu dengan politik blokade sejagad yg dijalan sejak tahun 1950 baru terjebol ya ditahun 1971, setelah melihat kenyataan bukan saja ekonomi RRT tetap maju dengan BERDIKARI, tapi juga PERTAHANAN Tiongkok maju lebih dahsyat, dengan keberhasilan meledakkan bom-Atom pertama di tahun 1964, lalu menembak jatuh pesawat pengintai U2 yg selama itu menjadi kebanggaan AS dan, ... ditahun 1971, dimasa berkobar RBKP sedang sampai puncak kerusuhannya, diramalkan banyak ekonom barat, ekonomi RRT sudah berada ditepi jurang keruntuhannya, RRT justru BERHASIL meluncurkan Satelite-I dengan mengkumandangkan lagu Dong Fang Hong (= Merah Diufuk Timur), lalu diikuti dengan diterima masuknya RRT di PBB, ......! Politik blokade sejagade yg dijalan AS terhadap RRT jelas GAGAL-TOTAL! Inilah yg MEMAKSA Nixon terbang ke Beijing untuk merubah bentuk perjuangannya, dari konfrontasi dengan RRT menjadi perjuangan secara DAMAI setelah bersalaman dengan Ketua Mao! Tentu perjuangan secara DAMAI tidak bisa diartikan kolaborasi dan TUNDUK pada imperialisme! Tentu saja TIDAK! Lha jelas sampai sekarang perjuangan dibidang ekonomi antara RRT-AS makin SENGIT, juga dibidang senjata pertahanan, teknologi, .... dan tentu juga dibidang politik, akhirnya memaksa AS, setelah Trump naik panggung, tidak segan-segan jalan politik proteksionisme, untuk melindungi dan mendahulukan AS kembali jaya dan jadi super-power yg menentukan dunia. Menjadikan RRT sebagai ancaman terberat, bahkan menuduh RRT sedang jalankan imperialisme di Amerika-Latin, untuk menghadang pengaruh RRT yg sudah mulai masuk ke Amerika-Latin itu. Hehehee, ... Salam,ChanCT From: ajeg Yang berobah itu justru AS, dari mati-matian mendukung Taiwan di PBB jadi menggelar karpet merah untuk RRC. Jadi, kunjungan Nixon ke Beijing tahun 1972 untuk minta upah kepada Mao karena merasa berjasa telah mendepak Taiwan dari PBB dan mempersilakan RRC menjadi anggota PBB sejak 1971. Sebelumnya, AS terus menolak RRC menjadi anggota PBB, dan itu menjadi salahsatu alasan Indonesi a keluar dari PBB 1965. Jadi, memang sangat jelas dan sangat-sangat gamblang AS adalah dalangG30S untuk mengubur kesetiakawanan RI terhadap RRC di PBB. --- SADAR@... wrote: Ini nenek dalam tempurung sudah TIDAK WARAS! Memangnya siapa yang berilusi terhadap IMPERIALISME apalagi mengatakan sifat imperialisme berubah??? Yang berubah itu bentuk kontradiksi dan perjuangan melawan imperialisme sesuai dengan berubahan sikap imperialisme itu sendiri, ... dn INGAT perubahan itu justru dijalankan saat Ketua Mao masih HIDUP, dan bisa menemui pres. Nixon untuk BERSALAMAN! Jangan memelintir pendapat orang yang berbeda apalagi dengan main FITNAH! From: Tatiana Lukman Ilusi terhadap Imperialisme membuat rakyat tidak mungkin mempertahankan kebebasan dalam politik dan berdikari dalam ekonomi. Kalau sebuah negeri berilusi terhadap imperialisme maka kedaulatannya akan dilanggar dan hancurlah negeri itu. Iran dan Libia merupakan contoh yang tragis. Pengalaman sejarah dan kebenaran menunjukkan bahwa ilusi terhadap imperialisme berarti mati!! Ilusi tentang Imperialisme adalah virus yang mematikan. Siapa yang berilusi akan perubahan dalam watak Imperialisme??? Kaum revisionis modern Soviet dengan dedengkotnya Khrustjov adalah yang dengan terang-terangan menyebar ilusi tentang perubahan sifat imperialisme sehingga dihimbaunya kaum revolusione r untuk berkoexistensi secara damai dengan imperialisme dan antek-anteknya. Sekarang siapa yang mewarisi ilusi itu?? Dengan terang-terangan si Chan mengatakan sifat imperialisme berubah!!! Illusion about Imperialism Is Deadly Virus by Son So Yon Illusion about imperialism makes it impossible to maintain independence in politics and self-sustenance in economy. If a country is obsessed by illusion about imperialism, its sovereignty is violated and flouted and it won't escape from doom. The tragic situation in Iraq and Libya clearly proved this. Today, the imperialists' strong-arm policy is facing the fate of doom. Creating such illusion is no more than last-ditch efforts of the imperialists to realize their ambition to dominate the world. If one fails to discern this and harbors such illusion, one will cook one's own goose as well as help the imperialists prolo ng their remaining days. The countries aspiring after independence should keep strict vigilance over and root out the slightest illusion about imperialism and adhere to the Juche character and national character. It is the lesson of history and the truth that illusion about imperialism precisely means death.