Ha...ha..ha Sukarno punya nafsu Imperialis????!!!! Kalau begitu semua partai 
politik yang mendukung pembebasan Irian Barat juga antek imperialis!!!! Dan 
Belandalah yang cinta dan membela kemerdekaan!!!! 

    On Monday, May 21, 2018 5:52 PM, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:
 

     
Bung Djie,
Saya berpikir, seandainya tidak ada Operasi Pembebasan Irian Barat tentu 
Soeharto tidak akan diangkat jadi Panglima Komando Mandala (dan kemudian 
Pangkostrad) yg memberi Soeharto taring membangun kekuatan/klik di AD dan juga 
menjalin hubungan dengan pihak luar negeri terutama US/CIA yg pada akhirnya 
Soeharto menggulingkan Soekarno sendiri.
Jadi disini menurut saya, kesalahan terbesar Soekarno adalah menuruti nafsu 
imperialisme serakah akan wilayah, tanpa Operasi Trikora tentu tidak akan ada 
genocide 500 ribu rakyat Papua (sekitar 25% populasi) dan tidak akan ada kudeta 
Soeharto dgn korban 3 juta orang itu. 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :

Bung Jo,Suharto itu sudah tiga kali lolos :1. Peristiwa 3 juli 1946.2. 
Komplotan menggagalkan Bambang Supeno yang pangkatnya lebih tinggi dari dia    
jadi Pangdam Diponegoro, sehingga akhirnya jabatan Pangdam jatuh ke dia.3. 
Korupsi di Pangdam Diponegoro. Mau dipecat oleh jendral Nasution.. Ditempeleng  
  oleh Achmad Jani, karena memalukan angkatan Darat. Gatot Subroto ( wakil 
KSAD)    menghubungi bung karno, bahwa Suharto masih dapat dibina, supaya 
disekolahkan    saja dulu. Kesalahan fatal pertama dari bung Karno mnuruti 
saran Gatot Subroto.    Kesalahan fatal kedua, tentunya karena belakangan 
mengangkat dia jadi kepala 
Kostradhttps://klikfakta.wordpress.com/2012/11/11/catatan-harian-soebandrio-g30s-pki-bag-3/
Salam,KH
2018-05-21 15:49 GMT+02:00 jonathangoeij@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

 
     Akhir 50-an atau awal 60-an Soeharto sebenarnya sudah "mati" karirnya 
dimiliter karena ketahuan korupsi, tetapi kemudian di"bangkit"kan kembali oleh 
Presiden Soekarno diangkat jadi Panglima Komando Mandala untuk misi merebut 
Irian Barat. Misi tsb. berhasil dijalankan Soeharto dengan sukses, Irian Barat 
berhasil direbut dan bersamaan dengan itu juga Soeharto berhasil menyusun 
kekuatan di Angkatan Darat yg pd gilirannya dipakai untuk melakukan kudeta th 
65. Ada pattern yg sama pd perebutan Irian Barat dan kudeta 65: genocide atau 
pembantaian masal.
Yg mengherankan bagi saya adalah bagaimana bisa seseorang yg sdh ketahuan 
korupsi kemudian diangkat jadi Panglima Komando dgn kekuasaan militer ditangan 
yg sedemikian besarnya? Apakah sebenarnya Soeharto asalnya orangnya Soekarno 
sendiri, yg terjadi pagar makan tanaman? 


---In GELORA45@yahoogroups.com, <jetaimemucho1@...> wrote :

Oooo, ya jelas Soeharto berhasil menjalankan tugasnya setelah membunuh 3 juta 
manusia tak berdosa, memenjara puluhan ribu, menghilangkan ribuan, 
menyengsarakan jutaan anak-anak yang terlantar karena orang tuanya dibantai 
atau dipenjara, membungkam dan membodohkan manusia Indonesia selama lebih dari 
30 tahun yang akibatnya masih terasa sampai sekarang!!! Dan jelas juga 
"keberhasilannya" fasis pembunuh Suharto dengan menyerahkan kekayaan alam perut 
bumi kepada kaum pemodal multinasional, menggunduli hutan-hutan tropikal, 
mencemari lingkungan. Jelas sekali suksesnya Suharto dalam memupuk dan 
membesarkan Oligarki dengan kaum konglomeratnya yang sampai sekarang terus 
mempertahankan dan mengembangkan kekuasaan dan kekayaannya di bawah semua 
presiden yang menggantikannya!!! Soeharto juga telah berhasil mengembangkan 
dikalangan elit kekuasaan mentalitas budak kepada modal asing dan semua lembaga 
keuangan imperialis!!! Suharto juga berhasil menciptakan dan memelihara 
impunitas angkatan bersenjata dalam semua bidang kehidupan masyarakat 
Indonesia!!!Tak heran dan sangat logis kalau Soeharto akan terus dipuja oleh 
lapisan masyarakat yang telah diuntungkan oleh kudeta merangkaknya!!! 

    On Monday, May 21, 2018 6:17 AM, "ChanCT SADAR@... [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> wrote:
 

      Survei, Presiden Soeharto Persentase Tertinggi Jalankan Tugasnya, Jokowi 
Ketiga
 Senin, 21 Mei 2018 | 7:54 http://sp.beritasatu.com/home/ 
survei-presiden-soeharto- persentase-tertinggi-jalankan- 
tugasnya-jokowi-ketiga/124211 
   Soeharto [google] 
 
  Berita Terkait    
   - Presiden Jokowi Minta Mitsubishi Motors Penuhi 4 Permintaan
   - Bulan Mei, Pemerintah Luncurkan Sistem Pengurusan Izin Daring
   - Besan Tutup Usia, Presiden Jokowi Melayat ke Rumah Duka
   - Presiden Jokowi Ajak Direktur IMF Ini Blusukan ke Rumah Sakit
   - Anies Belum Mau Jadikan Soeharto Nama Jalan di Jakarta
     [JAKARTA] Dalam survei Indo Barometer berkaitan evaluasi 20 tahun 
Reformasi terungkap, masyarakat juga menilai bahwa presiden yang paling 
berhasil menjalankan tugasnya adalah Soeharto dengan persentase 32,9%, disusul 
Soekarno 21,3%, Joko Widodo (Jokowi) 17,8%, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 
11,6%, BJ Habibie 3,5 %, Abdurrahman Wahid 1,7%, dan Megawati Soekarnoputri 0,6 
%. Namun hasil tersebut menunjukkan dinamika jika dibandingkan dengan survei 
serupa pada tahun 2011. Di survei Indo Barometer tahun 2011, dengan kategori 
yang sama, Soeharto mendapat persentase 40,5%. Jumlah tersebut menurun dari 
hasil survei tahun ini. "Tapi sebanyak 36,3% publik menilai kondisi Indonesia 
saat ini pada masa reformasi lebih baik dibanding orde lama dan baru," katanya. 
Sementara sebanyak 32,6% masyarakat menilai masa orde baru lebih baik atau 
terdapat selisih sekitar 3,7% dari yang memilih masa reformasi. Dari hasil 
survei juga, Jokowi mendapat persentase 30,3% untuk presiden yang dinilai 
berhasil perbaiki kondisi Indonesia, kemudian Soeharto dengan persentase 41,8%  
untuk presiden yang dinilai sama saja atas kondisi Indonesia, dan kondisi yang 
lebih buruk juga diterima Soeharto dengan persentase 45,4 %. Sementara itu, 
Aktivis 1998 yang juga Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mengatakan, 
membandingkan presiden-presiden setelah reformasi dengan Soeharto seperti 
membandingkan orang yang mempunyai modal waktu dan modal kekuasaan besar untuk 
menyelesaikan masalah dengan orang-orang yang modalnya kecil dan waktunya 
terbatas. "Jadi wajar ada persepsi bahwa Pak Harto cukup berhasil. 
Pascareformasi kan cuma 3 tahun, 2 tahun, 5 tahun. Pak Harto 32 tahun. Jadi 
wajar kalau dia membangun lebih banyak jembatan, bendungan. dan kuasa lebih 
besar," katanya. Apalagi saat itu, Soeharto juga mengontrol legislatif dan 
yudikatif, sedangkan presiden-presiden pasca reformasi tidak bisa melakukan 
itu. Dahulu, katanya, pusat dan daerah dikontrol tetapi setelah reformasi tidak 
lagi dan berlaku otonomi daerah. [D-14]    


|      |   這封電子郵件是由 AVG 反病毒軟體進行病毒檢測。 
www.avg.com   |


   

      


  #yiv9496163543 #yiv9496163543 -- #yiv9496163543ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-mkp #yiv9496163543hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-mkp #yiv9496163543ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-mkp .yiv9496163543ad 
{padding:0 0;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-mkp .yiv9496163543ad p 
{margin:0;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-mkp .yiv9496163543ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-sponsor 
#yiv9496163543ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-sponsor #yiv9496163543ygrp-lc #yiv9496163543hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-sponsor #yiv9496163543ygrp-lc .yiv9496163543ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv9496163543 #yiv9496163543actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv9496163543
 #yiv9496163543activity span {font-weight:700;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv9496163543 #yiv9496163543activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv9496163543 #yiv9496163543activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv9496163543 #yiv9496163543activity span 
.yiv9496163543underline {text-decoration:underline;}#yiv9496163543 
.yiv9496163543attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv9496163543 .yiv9496163543attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv9496163543 .yiv9496163543attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv9496163543 .yiv9496163543attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv9496163543 .yiv9496163543attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv9496163543 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv9496163543 .yiv9496163543bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv9496163543 
.yiv9496163543bold a {text-decoration:none;}#yiv9496163543 dd.yiv9496163543last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9496163543 dd.yiv9496163543last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv9496163543 
dd.yiv9496163543last p span.yiv9496163543yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv9496163543 div.yiv9496163543attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv9496163543 div.yiv9496163543attach-table 
{width:400px;}#yiv9496163543 div.yiv9496163543file-title a, #yiv9496163543 
div.yiv9496163543file-title a:active, #yiv9496163543 
div.yiv9496163543file-title a:hover, #yiv9496163543 div.yiv9496163543file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv9496163543 div.yiv9496163543photo-title a, 
#yiv9496163543 div.yiv9496163543photo-title a:active, #yiv9496163543 
div.yiv9496163543photo-title a:hover, #yiv9496163543 
div.yiv9496163543photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv9496163543 
div#yiv9496163543ygrp-mlmsg #yiv9496163543ygrp-msg p a 
span.yiv9496163543yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv9496163543 
.yiv9496163543green {color:#628c2a;}#yiv9496163543 .yiv9496163543MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv9496163543 o {font-size:0;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543photos div {float:left;width:72px;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv9496163543
 #yiv9496163543reco-category {font-size:77%;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543reco-desc {font-size:77%;}#yiv9496163543 .yiv9496163543replbq 
{margin:4px;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-mlmsg select, #yiv9496163543 input, #yiv9496163543 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-mlmsg pre, #yiv9496163543 code {font:115% 
monospace;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-mlmsg #yiv9496163543logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-msg 
p#yiv9496163543attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-reco #yiv9496163543reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-sponsor 
#yiv9496163543ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-sponsor #yiv9496163543ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-sponsor #yiv9496163543ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv9496163543 #yiv9496163543ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv9496163543 
#yiv9496163543ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv9496163543 

   

Kirim email ke