Tambahan: Lantas mengapa kaum imperialis melalui kaki tangannya berulang kali ingin bunuh Sukarno, merongrong pemerintah Sukarno melalui pemberontakan PRRI-Permesta, dan juga mengapa menghancurkan PKI, kalau PKI itu antek imperialis karena mendukung BK dalam kampanye pembebasan IB??
On Tuesday, May 22, 2018 6:24 PM, "Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [temu_eropa]" <temu_er...@yahoogroups.com> wrote: Ha...ha..ha Sukarno punya nafsu Imperialis????!!!! Kalau begitu semua partai politik yang mendukung pembebasan Irian Barat juga antek imperialis!!!! Dan Belandalah yang cinta dan membela kemerdekaan!!!! On Monday, May 21, 2018 5:52 PM, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote: Bung Djie, Saya berpikir, seandainya tidak ada Operasi Pembebasan Irian Barat tentu Soeharto tidak akan diangkat jadi Panglima Komando Mandala (dan kemudian Pangkostrad) yg memberi Soeharto taring membangun kekuatan/klik di AD dan juga menjalin hubungan dengan pihak luar negeri terutama US/CIA yg pada akhirnya Soeharto menggulingkan Soekarno sendiri. Jadi disini menurut saya, kesalahan terbesar Soekarno adalah menuruti nafsu imperialisme serakah akan wilayah, tanpa Operasi Trikora tentu tidak akan ada genocide 500 ribu rakyat Papua (sekitar 25% populasi) dan tidak akan ada kudeta Soeharto dgn korban 3 juta orang itu. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote : Bung Jo,Suharto itu sudah tiga kali lolos :1. Peristiwa 3 juli 1946.2. Komplotan menggagalkan Bambang Supeno yang pangkatnya lebih tinggi dari dia jadi Pangdam Diponegoro, sehingga akhirnya jabatan Pangdam jatuh ke dia.3. Korupsi di Pangdam Diponegoro. Mau dipecat oleh jendral Nasution.. Ditempeleng oleh Achmad Jani, karena memalukan angkatan Darat. Gatot Subroto ( wakil KSAD) menghubungi bung karno, bahwa Suharto masih dapat dibina, supaya disekolahkan saja dulu. Kesalahan fatal pertama dari bung Karno mnuruti saran Gatot Subroto. Kesalahan fatal kedua, tentunya karena belakangan mengangkat dia jadi kepala Kostradhttps://klikfakta.wordpress.com/2012/11/11/catatan-harian-soebandrio-g30s-pki-bag-3/ Salam,KH 2018-05-21 15:49 GMT+02:00 jonathangoeij@... [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>: Akhir 50-an atau awal 60-an Soeharto sebenarnya sudah "mati" karirnya dimiliter karena ketahuan korupsi, tetapi kemudian di"bangkit"kan kembali oleh Presiden Soekarno diangkat jadi Panglima Komando Mandala untuk misi merebut Irian Barat. Misi tsb. berhasil dijalankan Soeharto dengan sukses, Irian Barat berhasil direbut dan bersamaan dengan itu juga Soeharto berhasil menyusun kekuatan di Angkatan Darat yg pd gilirannya dipakai untuk melakukan kudeta th 65. Ada pattern yg sama pd perebutan Irian Barat dan kudeta 65: genocide atau pembantaian masal. Yg mengherankan bagi saya adalah bagaimana bisa seseorang yg sdh ketahuan korupsi kemudian diangkat jadi Panglima Komando dgn kekuasaan militer ditangan yg sedemikian besarnya? Apakah sebenarnya Soeharto asalnya orangnya Soekarno sendiri, yg terjadi pagar makan tanaman? ---In GELORA45@yahoogroups.com, <jetaimemucho1@...> wrote : Oooo, ya jelas Soeharto berhasil menjalankan tugasnya setelah membunuh 3 juta manusia tak berdosa, memenjara puluhan ribu, menghilangkan ribuan, menyengsarakan jutaan anak-anak yang terlantar karena orang tuanya dibantai atau dipenjara, membungkam dan membodohkan manusia Indonesia selama lebih dari 30 tahun yang akibatnya masih terasa sampai sekarang!!! Dan jelas juga "keberhasilannya" fasis pembunuh Suharto dengan menyerahkan kekayaan alam perut bumi kepada kaum pemodal multinasional, menggunduli hutan-hutan tropikal, mencemari lingkungan. Jelas sekali suksesnya Suharto dalam memupuk dan membesarkan Oligarki dengan kaum konglomeratnya yang sampai sekarang terus mempertahankan dan mengembangkan kekuasaan dan kekayaannya di bawah semua presiden yang menggantikannya!!! Soeharto juga telah berhasil mengembangkan dikalangan elit kekuasaan mentalitas budak kepada modal asing dan semua lembaga keuangan imperialis!!! Suharto juga berhasil menciptakan dan memelihara impunitas angkatan bersenjata dalam semua bidang kehidupan masyarakat Indonesia!!!Tak heran dan sangat logis kalau Soeharto akan terus dipuja oleh lapisan masyarakat yang telah diuntungkan oleh kudeta merangkaknya!!! On Monday, May 21, 2018 6:17 AM, "ChanCT SADAR@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote: Survei, Presiden Soeharto Persentase Tertinggi Jalankan Tugasnya, Jokowi Ketiga Senin, 21 Mei 2018 | 7:54 http://sp.beritasatu.com/home/ survei-presiden-soeharto- persentase-tertinggi-jalankan- tugasnya-jokowi-ketiga/124211 Soeharto [google] Berita Terkait - Presiden Jokowi Minta Mitsubishi Motors Penuhi 4 Permintaan - Bulan Mei, Pemerintah Luncurkan Sistem Pengurusan Izin Daring - Besan Tutup Usia, Presiden Jokowi Melayat ke Rumah Duka - Presiden Jokowi Ajak Direktur IMF Ini Blusukan ke Rumah Sakit - Anies Belum Mau Jadikan Soeharto Nama Jalan di Jakarta [JAKARTA] Dalam survei Indo Barometer berkaitan evaluasi 20 tahun Reformasi terungkap, masyarakat juga menilai bahwa presiden yang paling berhasil menjalankan tugasnya adalah Soeharto dengan persentase 32,9%, disusul Soekarno 21,3%, Joko Widodo (Jokowi) 17,8%, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 11,6%, BJ Habibie 3,5 %, Abdurrahman Wahid 1,7%, dan Megawati Soekarnoputri 0,6 %. Namun hasil tersebut menunjukkan dinamika jika dibandingkan dengan survei serupa pada tahun 2011. Di survei Indo Barometer tahun 2011, dengan kategori yang sama, Soeharto mendapat persentase 40,5%. Jumlah tersebut menurun dari hasil survei tahun ini. "Tapi sebanyak 36,3% publik menilai kondisi Indonesia saat ini pada masa reformasi lebih baik dibanding orde lama dan baru," katanya. Sementara sebanyak 32,6% masyarakat menilai masa orde baru lebih baik atau terdapat selisih sekitar 3,7% dari yang memilih masa reformasi. Dari hasil survei juga, Jokowi mendapat persentase 30,3% untuk presiden yang dinilai berhasil perbaiki kondisi Indonesia, kemudian Soeharto dengan persentase 41,8% untuk presiden yang dinilai sama saja atas kondisi Indonesia, dan kondisi yang lebih buruk juga diterima Soeharto dengan persentase 45,4 %. Sementara itu, Aktivis 1998 yang juga Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mengatakan, membandingkan presiden-presiden setelah reformasi dengan Soeharto seperti membandingkan orang yang mempunyai modal waktu dan modal kekuasaan besar untuk menyelesaikan masalah dengan orang-orang yang modalnya kecil dan waktunya terbatas. "Jadi wajar ada persepsi bahwa Pak Harto cukup berhasil. Pascareformasi kan cuma 3 tahun, 2 tahun, 5 tahun. Pak Harto 32 tahun. Jadi wajar kalau dia membangun lebih banyak jembatan, bendungan. dan kuasa lebih besar," katanya. Apalagi saat itu, Soeharto juga mengontrol legislatif dan yudikatif, sedangkan presiden-presiden pasca reformasi tidak bisa melakukan itu. Dahulu, katanya, pusat dan daerah dikontrol tetapi setelah reformasi tidak lagi dan berlaku otonomi daerah. [D-14] | | 這封電子郵件是由 AVG 反病毒軟體進行病毒檢測。 www.avg.com | #yiv8599580885 #yiv8599580885 -- #yiv8599580885ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mkp #yiv8599580885hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mkp #yiv8599580885ads {margin-bottom:10px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mkp ..yiv8599580885ad {padding:0 0;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mkp .yiv8599580885ad p {margin:0;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mkp .yiv8599580885ad a {color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-sponsor #yiv8599580885ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-sponsor #yiv8599580885ygrp-lc #yiv8599580885hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-sponsor #yiv8599580885ygrp-lc .yiv8599580885ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv8599580885 #yiv8599580885actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv8599580885 #yiv8599580885activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885activity span {font-weight:700;}#yiv8599580885 #yiv8599580885activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv8599580885 #yiv8599580885activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv8599580885 #yiv8599580885activity span span {color:#ff7900;}#yiv8599580885 #yiv8599580885activity span .yiv8599580885underline {text-decoration:underline;}#yiv8599580885 .yiv8599580885attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv8599580885 .yiv8599580885attach div a {text-decoration:none;}#yiv8599580885 .yiv8599580885attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv8599580885 .yiv8599580885attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv8599580885 .yiv8599580885attach label a {text-decoration:none;}#yiv8599580885 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv8599580885 .yiv8599580885bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv8599580885 .yiv8599580885bold a {text-decoration:none;}#yiv8599580885 dd.yiv8599580885last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8599580885 dd.yiv8599580885last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv8599580885 dd.yiv8599580885last p span.yiv8599580885yshortcuts {margin-right:0;}#yiv8599580885 div.yiv8599580885attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv8599580885 div.yiv8599580885attach-table {width:400px;}#yiv8599580885 div.yiv8599580885file-title a, #yiv8599580885 div.yiv8599580885file-title a:active, #yiv8599580885 div.yiv8599580885file-title a:hover, #yiv8599580885 div.yiv8599580885file-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8599580885 div.yiv8599580885photo-title a, #yiv8599580885 div.yiv8599580885photo-title a:active, #yiv8599580885 div.yiv8599580885photo-title a:hover, #yiv8599580885 div.yiv8599580885photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv8599580885 div#yiv8599580885ygrp-mlmsg #yiv8599580885ygrp-msg p a span.yiv8599580885yshortcuts {font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv8599580885 .yiv8599580885green {color:#628c2a;}#yiv8599580885 .yiv8599580885MsoNormal {margin:0 0 0 0;}#yiv8599580885 o {font-size:0;}#yiv8599580885 #yiv8599580885photos div {float:left;width:72px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885photos div div {border:1px solid #666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885photos div label {color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885reco-category {font-size:77%;}#yiv8599580885 #yiv8599580885reco-desc {font-size:77%;}#yiv8599580885 .yiv8599580885replbq {margin:4px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-actbar div a:first-child {margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mlmsg select, #yiv8599580885 input, #yiv8599580885 textarea {font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mlmsg pre, #yiv8599580885 code {font:115% monospace;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-mlmsg #yiv8599580885logo {padding-bottom:10px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-msg p a {font-family:Verdana;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-msg p#yiv8599580885attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-reco #yiv8599580885reco-head {color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-reco {margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-sponsor #yiv8599580885ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-sponsor #yiv8599580885ov li {font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-sponsor #yiv8599580885ov ul {margin:0;padding:0 0 0 8px;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-text {font-family:Georgia;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-text p {margin:0 0 1em 0;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv8599580885 #yiv8599580885ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none !important;}#yiv8599580885