Ya jelas orang gila aja kalau bilang iuran/premi asuransi kesehatan di RI itu 
mahal!

Lebih gila lagi mau dapat layanan kesehatan dan tidak kerja!

 

Bayangkan saja yg katanya pengemis di RI itu ada HP artinya segini iritpun akan 
hrs beli pulsa. Memang banyak yg hanya pameran HP ttp gak ada pulsa krn HP bisa 
menerima tetapi tidak bisa nelpon/SMS kalau tidak ada pulsa. Biaya sebulan utk 
kesehatan itu harganya = harga sebungkus rokok!

 

Di USA itu rata2 karyawan yg kerja diperusahaan bayar $50 – 60/single dan $230 
– 250/keluarga. Ini biweekly artinya bayar 2X sebulan. Terus kalau sakit mesti 
bayar copay, coinsurance dll tergantung coveragenya..

 

Gimana RI bisa gak nombok dgn situasi sekarang? Rata2 orang sakit bayarnya pay 
per service artinya setiap prosedur bayar. Belum ada provision dan 
reimbursement healthcare system di RI. BELUM ADA SAMA SEKALI.

 

Langsung dibikin BPJS dan kartu sakti2 yg sangat membebankan.

Pilih yg mana? Ada BPJS atau gak ada?

Kalau pilih mau ada BPJS ya jelas hrs ada dananya utk menyokong kelangsungan 
BPJS ini.

 

Sudah saatnya RI bikin healthcare system.

Dibandingkan di USA, healthcare system yg sdh begitu lama dan katanya mapan, 
gila rusak berantakan. Semua orang tahu di USA bahwa healthcare system itu luar 
biasa kompleks nya. Gak ada yg bisa mengaturnya. GAK ADA!!! Kenapa gak ada? 
Karena tumpang tindih antara private dan pemerintah serta antara for profit dan 
non for profit yg diselenggarakan oleh badan2 sosial yg biasanya religion 
affiliated.

 

Di RI mana ada sinterklas model instansi agama yg bikin rumah sakit? Paling2 
dari dulu ya hanya gereja katholik yg buka RS seperti st carolus di jkt, RKZ di 
Surabaya, santo borromeus di bandung, Elisabeth di semarang dll. Ini juga semua 
juga perlu cari duit. Kalau gak ada duit dari pasien ya bangkrut dan sudah lama 
RS ini tutup. Belakangan yg nongol model konglomerat siloam miliknya Lippo 
group yg jelas2 cari duit. Siloam nya mah dipolitisir krn kata Kristen dan 
yahudi ini bagus, tetapi RS Siloam nya mah hehehehe kapitalis tulen.

 

Sudah saatnya RI punya BPJS ini. Ini dasarnya suatu negara: asuransi kesehatan 
dan pension plan. Dua ini harus ada dulu. Mulai dari bawah, merangkak diatur 
baek2.

Pemerintah baru kuat bikin BPJS. Pension plan belum kuat. Tetapi private sudah 
lama masuk dlm asuransi2 lainnya spt jiwa, critical disease dll dari luar 
negeri termasuk USA, eropa dll. Ini semoga menjadi penggerak/motivator supaya 
RI melek akan pentingnya pension plan ini. Sekarang ini RI hanya punya buat 
pegawai negeri. Swasta gak ada krn hukumnya belum ada. Adapun swasta yg kasih 
asuransi kesehatan dan pension plan itu tergantung individual perusahaan itu 
sendiri2. Ini kebanyakan perusahaan asing yg berdomisili di RI.

401K, 403K plan buat swasta seperti di USA sudah bisa diterapkan di RI. Hanya 
perlu good will dari pemerintah saja dan pandai2 dalam mengundang2kan nya 
supaya tidak membebankan perusahaan itu sendiri. Tetapi mau tidak mau memang 
harus ada nantinya. Ini akan menjadi trade off antara swasta vs pemerintah. 
Kalau suatu negara mau jalan bagus, mau tidak mau RI akan harus mengikuti jalur 
ini. Masalahnya kapan mampunya? BPJS sudah mulai, silahkan diatur baek2 oleh 
rakyat Indonesia dan seterusnya  pension plan dan asuransi2 lainnya RI sdh hrs 
menjadi tuan rumah sendiri. Memang sudah ada perusahaan swasta yg masuk dalam 
asuransi jiwa dan kesehatan ini ttp masih kalah jauh dgn asing seperti 
prudential, allianz, cigna, manulife dll. Paling2 RI punya jiwasraya, BCA punya 
asuransi sentral asia, sinar mas yg dulunya eka life. Gak kuat human 
resourcesnya pada umumnya hanya mencontek asing. Lambat laun rakyat Indonesia 
sudah harus melek, jadilah tuan rumah sendiri. Sebetulnya orang Indonesia itu 
lebih tahu ttg Indonesia drpd orang asing. Coba percaya diri dulu, lalu setelah 
mencontek cara kerja mereka, ya jalankan sendiri. Ini harus punya mental. 

 

MENTAL INI MAHAL. Mental ini perlu ditempah. Sudah seyogyanyalah rakyat 
Indonesia mikirin ini gimana maunya perjalanan bangsa yg masih muda ini. Ini 
dulu yg harus diberesin. Mulailah dari masalah kebangsaan ini. Jangan ribut2 
melulu antar SARA. Ini mah gampang diubek2 dan diadudomba.

 

Jadi bagi yg suka nyinyir dimilis ini, BUKA MATANYA LEBAR2. JANGAN RIBUT MELULU 
DIDALAM. JANGAN HANYA BISANYA MENYALAHKAN ORANG ASING, SEDANGKAN DIDALAM MASIH 
RIBUT MELULU. 

 

Alasan dicari2 dari istilah2 keren seperti: demokrasi, HAM, equality dll, 
sedangkan membutakan diri bahwa ada masalah dalam kebangsaan Indonesia!!!!!

 

Nesare

 

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> 
Sent: Friday, November 8, 2019 9:39 AM
To: Gelora45 <GELORA45@yahoogroups.com>; nesare <nesa...@yahoo.com>
Subject: Re: [GELORA45] 'Desa Siluman' Bukti Basis Data Milik Pemerin

 

  

Buat saya yang tinggal di negeri Belanda, assuransi kesehatan di Indonesia itu 
luar biasa murah.

Karena aturannya sekarang di Belanda tidak satu patient sampai sehat kembali, 
dokter atau rumah 

sakitnya dibayar, tetapi berdasarkan tiap kali dibehandel, dokter atau rumah 
sakitnya, jadi saya 

mesti bolak balik ke rumah sakit. Paling sedikit 3 kali. Kali pertama hanya 
intake, ceritakan semua 

probleemdiukur ini itu, harus kirim darah dan kotoran ke lab.  Datang kedua 
kali dst.nya untuk 

behandeling. dan diakhiri dengan satu kali lagi pemeriksaan.

Terakhir ini dari berbagai pemeriksaan oleh berbagai dokter yang harus bikin 
afspraak dulu kapan 

dokternya bisa dari dokter echografie kemudian ke dokter endoscopie dan masih 
harus tunggu

pembicaraann consult dengan dokter MDL (Maag, Darm, Liver ) totaal makan waktu 
2 bulan. Sakit

saya tambah perah, untun huisartsnya ambil tindakan cepat, tidak percaya lagi 
pada hasil echografie,

tetap langsung kirim saya tanpa afspraak dulu ke International Health, yang 
langsung beritahu saya

dan huisarts saya, supaya kemarin langsung ke chirurg. Chirurg periksa, bilang 
sekarang tidak bisa 

dioperasi, tunggu dulu sampai infeksiny hilang, baru gaalblaas saya akan 
dioperasi.

 

 

Pada tanggal Jum, 8 Nov 2019 pukul 14.49 'nesare' nesa...@yahoo.com 
<mailto:nesa...@yahoo.com>  [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > menulis:

  

Ini kan tulisan orang nyinyir saja!

Jadi gak aneh yg dilihat yg jelek2nya saja!

Tetapi gak pernah mau mikir gimana BPJS itu harus dijalankan!

 

Hanya lihat kenaikannya saja ttp gak pernah mau mikir gimana kelangsungan BPJS. 
Emangnya ente yg berlabel kiri mau melihat BPJS bangkrut?

Ente pikir BPJS atau instansi2 apapun yg ada direpublik itu gratis berjalan dan 
pengelolaannya?

 

Dimana didunia ini ada premi asuransi kesehatan semurah ini?

Bandingkan dengan harga rokok dan pulsa!

Yg miskin gratis koq ada 25% penduduk miskin yg gratis!

Mau apalagi?

Coba apa gak bisa mikir ini adalah universal healthcare yg lbh hebat drpd yg 
digembar gemborkan oleh USA baik sanders maupun warren??!!

 

Tukang2 nyinyir gak ngerti masalah health care di negara2 welfare state.

Mereka2 ini gak ngerti gimana health care dikanada yg 30% itu diurus oleh 
private walaupun mayoritas memang ditangani pemerintah. Mereka2 ini jelas2 gak 
ngerti gimana masalah healthcare dikanada: wait time, limited ini itu dari 
mental health s/d oral health.

Orang2 kanada yg mau melakukan suatu procedure harus menunggu lama utk 
mendapatkan donor dll itu sdh menjadi obrolan sehari2. Temen yg ngajar di 
Calgary juga mengeluh atas kelambanan ini.

 

Begitu juga di swedia yg walaupun mayoritas funded by government ttp sumber 
duitnya itu dari pajak yg setinggi gajah hehehehe.

Mungkin hanya di kuba sekarang dimana universal health care yg betul2 gratis 
ttp bukan berarti tidak ada tantangan. Tantangan skrg didepan mata dimana 
gedung, medical equipment, listrik, air dll yg perlu penanganan yg serius. 
Tantangan ini semua belum tentu permasalahan dari dalam negeri kuba ttp 
misalnya spt alat2 kedokteran, obat2an yg tidak bisa diproduksi dalam kuba dan 
harus import dari luar. Tetapi krn diembargo USA, kuba gak bisa mendapatkan 
semuanya ini. 

 

Inilah tantangan2 yg ada disetiap negara termasuk kuba yg begitu kiri dan 
sukses health care systemnya.

 

Mereka2 yg gak ngerti ini sibuk bukan suara yg kosong melompong isinya alias 
tong kosong nyaring bunyinya. RI hanya menaikkan iuran yg seharga

1 bungkus rokok (kalau rokok dicukai oleh pemerintah gak lama lagi dan memang 
sudah saatnya dinaikkan cukai rokok ini). 

 

BAYANGKAN SEHARGA SEBUNGKUS ROKOK DAN IURAN INI SEBULAN DIBANDINGKAN DENGAN 
ROKOK DIHISAP SEHARI HABIS!!!!

 

Dasar tukang nyinyir!!!

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
<GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> > 
Sent: Thursday, November 7, 2019 8:48 PM
To: GELORA45 <gelora45@yahoogroups.com <mailto:gelora45@yahoogroups.com> >
Subject: Re: [GELORA45] 'Desa Siluman' Bukti Basis Data Milik Pemerin

 

  

Kenaikan iuran 100% itu usulan Sri Mulyani dan sudah disetujui Jokowi. 
Termasuk, menyetujui kenaikan tunjangan direksi BPJS. Bisa dibilang, Jokowi 
mengamini visi-misi menteri.

 

Kenaikan ini jelas memberatkan berbanding layanan yang diterima masyarakat. 
Contoh yang umum, pasien peserta BPJS dikumpulkan di antrean buncit. Kalau 
harus dirawat biasanya peserta kelas III terpaksa pilih pindah ke kelas II atau 
I (tentu dengan tambahan biaya sesuai tarif kelas) karena kondisi kamar dan 
layanan di kelas III yang tidak layak. Soal keluhan layanan bisa setiap hari 
dibaca di pemberitaan, berikut keluhan pihak rumahsakit soal tunggakan 
pemerintah.

 

Norak sekali kan? Pemerintah bisa seenaknya menunggak, sementara Sri Mulyani 
seenaknya pula mengancam Rakyat yang menunggak iuran BPJS untuk dikejar-kejar 
"debt collector" dan tidak boleh mengurus SIM dll. -- yang tentu menimbulkan 
denda-denda ikutannya. Untuk disadari, kenaikan 100% itu hitungannya per orang 
/ peserta. Jadi, kalau satu keluarga yang terdiri dari 4 orang berarti keuangan 
keluarga itu terkena kenaikan 4 × 100%. 

 

Lalu semua ini apa namanya, menurut Anda?

 

Kalau betul Sri Mulyani bertugas melayani Rakyat, harusnya dia urus dulu soal 
BPJS ini, baik soal kenaikan iuran yang memberatkan, kritik soal kenaikan 
tunjangan direksi BPJS, tunggakan pemerintah ke RS-RS dll). Tidak buru-buru 
melengos ke soal lain (desa fiktif) yang untuk sementara serahkan saja dulu ke 
wakil menteri.

 

https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/253470

 

--- SADAR@... wrote: 

  

Bukankah Sri Mulyani yg mengungkap adanya "DESA SILUMAN" yg menilap dana-desa, 
...! Kenapa dibalik jadi Sri Mulyani yg memeras Rakyat??? Apa bertul Sri 
Mulyani yg menentukan kenaikan iuran BPJS???

 

On 11/7/2019 10:25 PM, ajeg wrote:

 

Sri Mulyani itu kan yang memeras Rakyat dengan menaikkan iuran kesehatan 
sebesar 100% ya, demi kesejahteraan direksi BPJS

 

https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/251789

 

 

--- SADAR@... wrote:

 

ANALISIS

 

'Desa Siluman' Bukti Basis Data Milik Pemerintah Cacat

 

Dinda Audriene, CNN Indonesia | Kamis, 07/11/2019 07:23 WIB

 

Bagikan :    

 

 Ilustrasi desa. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

 

Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar mengenai keberadaan ' 
<https://www.cnnindonesia.com/tag/desa-siluman> desa siluman' tengah menjadi 
sorotan.. Menteri Keuangan  <https://www.cnnindonesia.com/tag/sri-mulyani> Sri 
Mulyani baru-baru ini mengungkapkan terdapat sejumlah  
<https://www.cnnindonesia.com/tag/dana-desa> desa yang tak berpenghuni.

 

 



Kirim email ke