Begitu yaa, terimakasih atas penjelasannya. 
Ternyata tidak sekedar melanjutkan apa yang sedang berjalan saja, iya maaf 
sudah salah menafsirkan kerja pengambil alihan blok. 
Ingat contoh pabrik tekstil yang tutup setelah ganti pemilik, padahal pemilik 
baru juga ahli tekstil.
Maaf.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: mbatack <mbat...@yahoo.com>
Date: Sun, 4 Nov 2012 16:32:48 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
Bukan begitu "membacanya" Pak.

Kalau memproduksi dan mengambil kekayaan alam setelah kontrak berakhir, itu 
namanya illegal.
Yang saya tahu, untuk mempertahankan laju produksi di lapangan yang sudah tua, 
diperlukan investasi yang banyak. Mengingat tenggat waktu kontrak yang sudah 
mendekat, ada kemungkinan investasi tersebut belum bisa direcover sepenuhnya, 
pada saat kontrak berakhir, akan ada "sunk-cost". Nah, jika benar begitu, maka 
sikap tersebut perlu di apresiasi. 

Pasti ada hitung2annya dibelakang itu. Bisa jadi si operator masih terikat 
kontrak supply yang berbuntut penalty yang jauh lebih besar dibandingkan dengan 
nilai investasi yang memiliki potensi sunk cost tersebut. Bisa juga mereka 
memperoleh insentif yang bagus, misalnya depresiasi yang dipercepat? Atau bisa 
juga flat as-is, tetapi revenue yang diperoleh dari incremental production 
gain-nya lumayan besar sehingga bisa menutup investasi yang dikeluarkan. Bisa 
juga sikap tersebut diambil sebagai "sweetener" dalam upaya perpanjangan 
kontrak, no ones know.
Satu hal yang sudah pasti, keragu-raguan dalam membuat keputusan "what next 
beyond contract period" justru akan memperngaruhi ketahanan energy negara kita.
Pemerintah bisa belajar dari kasus2 TAC yang sudah berakhir sebagai model yang 
bisa diekskalasi untuk memahami apa yang akan terjadi jika selalu ragu2 dalam 
membuat keputusan.
Bambang


>________________________________
> From: Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
>To: Iagi <iagi-net@iagi.or.id> 
>Sent: Sunday, November 4, 2012 2:40 PM
>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
>Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
> 
>
>Artinya kan mereka masih ikutan sbg pengambil gas setelah masa kontrak kan?
>Kecuali mereka bekerja sebagai operator, gasnya milik negara, itu sih oke 
>banget.
>Tapi kalau masih punya hak atas gas yang wilayahnya sudah dikembalikan, apa 
>istilah halusnya?
>Salam. 
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>________________________________
>
>From:  o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au> 
>Date: Sun, 4 Nov 2012 00:18:15 -0700 (PDT)
>To: <iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
>Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
>
>
>Lho, Koq melihatnya begitu sih pak Ban ?
>
>Bukannya  TEPI dan Mahakam partners mestinya mendapat apresiasi karena tanpa 
>ada jaminan untuk tetap berpartisipasi, apalagi menjadi operator paska 2017, 
>mereka tetap menggelontorkan modal untuk meng-arrest production decline....?
>
>Bandingkan dengan BP dulu yang 'mengancam' tidak akan invest kalau usulan 
>perpanjangan Pagerungan/Bali North tidak disetujui atau Kodeco yang membiarkan 
>produksi WMO terjun bebas sebelum kontrak habis.....
>
>Ini kalau statement dari TEPI memang benar dan in good faith lhoo..... 
>
>
>
>________________________________
> From:  Bandono Salim <bandon...@gmail.com>; 
>To:  Iagi <iagi-net@iagi.or.id>; 
>Subject:  Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan 
>Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam 
>Sent:  Sun, Nov 4, 2012 7:06:24 AM 
> 
>
>Wah dasar rakus, jontrak selesai masih mau produksi. Nggak ngerti deh.
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>________________________________
>
>From:  bahe...@gmail.com 
>Date: Sun, 4 Nov 2012 04:35:03 +0000
>To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
>Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
>
>Kamis, 1 November 2012 18:36:18
>Total E&P janji pertahankan produksi blok Mahakam
>Reporter : Saugy Riyandi
>
>Total E&P Indonesie menjanjikan untuk mempertahankan produksi minyak dan gas 
>bumi Blok Mahakam, Kalimantan Timur sampai habis masa kontrak blok tersebut 
>habis pada 31 Desember 2017.
>
>Juru Bicara Total, Kristanto Hartadi mengklaim, pihaknya tidak membiarkan 
>produksi Mahakam terus tergerus. "Kami sangat komit untuk mempertahankan 
>produksi yang ada sekarang baik sampai 2017 maupun setelah 2017," katanya yang 
>ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta Kamis (01/11).
>
>Menurut Kris, pihaknya terus melakukan investasi untuk mempertahankan produksi 
>Mahakam yang saat ini berada pada fase penurunan. Data Badan Pelaksana 
>Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas)
 menyebutkan, produksi minyak Total sampai akhir tahun 2012 akan mencapai 
66.400 barel per hari dan gas 1,9 miliar kaki kubik per hari (BSCFD). Produksi 
tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2011 yakni 2,3 BSCFD dan 64 ribu 
barel minyak per hari.
>
>Vice President Human Resources, General Service, and Audit Corporate 
>Communication Total E&P Indonesie, Arividya Noviyanto menambahkan, pihaknya 
>telah menyiapkan investasi USD 17,3 miliar yang terdiri dari USD 12,4 miliar 
>untuk kebutuhan pada periode 2012-2017 dan USD 4,9 miliar setelah 2017.
>
>"Total investasi yang telah dikeluarkan mencapai USD 25 miliar dan untuk 2012 
>direncanakan USD 2,5 miliar," katanya.
>
>Dia menyebutkan, saat ini Total sudah mengebor 100 sumur per tahun, membangun 
>enam fasilitas produksi baru selama 2012-2013, dan mengadakan 10.000 sumur 
>intervensi per tahun. Menurutnya, Mahakam sudah melewati masa puncaknya pada 
>2005-2010 dan kini produksi terus
 menurun sejak 2011.
>
>"Mahakam sudah memberikan penerimaan bersih untuk negara sebesar USD 77 
>miliar," jelasnya.
>
>Seperti diketahui, sejak berproduksi 1974 sampai akhir 2011, cadangan Mahakam 
>sudah terproduksikan 75 persen atau sekitar total 15,4 triliun kaki kubik 
>(TCF) dan 1.386 juta barel minyak dan kondensat. Total memperkirakan sisa gas 
>Mahakam sebesar 5,8 TCF yang terdiri dari 3,77 TCF sebelum 2018 dan 2,03 TCF 
>setelah 2018, serta 52,2 juta minyak.
>
>Kontrak gas Mahakam antara lain ke Jepang sebanyak 25 juta ton per tahun 
>selama 10 tahun (2011-2020) dan domestik 11,75 juta ton per tahun selama 12 
>tahun (2012-2024).
>
>(mdk/noe)
>
>
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>________________________________
>
>From:  Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
>Date: Sun, 4 Nov 2012 09:38:44 +0700
>To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
>Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
>
>
>
>On Sunday, November 4, 2012, Ismail  wrote:
>
>Cerita masih bersambung terus sampai paska 2014 , belum lagi faktor senayan yg 
>juga tentunya akan meramaikannya,
>>
>>Dalam perjanjian kontrak rumah biasanya ada klausul kalau mau diperpanjang 
>>atau tidak diperpanjang harus ditentukan/diberitahulan  sekian bulan sebelum 
>>masa kontraknya habis, jadi ada ancang ancangnya  apakah mau diperpanjang 
>>atau tidak agar ada kepastian dalam jangka waktu tertentu seb kontrak habis , 
>>misal 5 tahun sebelum kontrak habis harus sdh ada keputusan diperpanjang atau 
>>tidak
>
>
>Yang harus diketahui dan harus diingat-ingat adalah. Kontrak PSC, TIDAK 
>menyebutkan perpanjangan kontrak tetapi justru ada klaisul kapan habisnya masa 
>kontrak, termination. Kalau kedua pihak komit dengan kontrak sebagai le 
>specialle, harusnya ini dijalankan dulu. Kontrak HABIS masanya setelah 30 
>tahun TITIK. Kalau kontrak sudah diperpanjang sebelum kontrak habis artinya 
>pemerintah dan kontraktor tidak komitted menjalakan kontrak dengan benar. 
>Justru nanti kalau kontrak belum habis kok sudah diperpanjang kita bisa 
>mengajukan ke MK bahwa perpanjangan ini tidak sesuai konstitusi.
>
>
>Jadi semestinya jangan ikutan ngentho-entho memperpanjang kontrak, sejak dini. 
>Yang perlu dipikirkan justru akan adanya penurunan produksi akibat 
>"pergantian" pengelola. Ini harus disadari dan diantisipasi. "Nakhoda baru, 
>kapal oleng" itu peribahasa sejak SD harus disadari dan diantisipasi bagaimana 
>menghadapinya.
>
>
>Salam
>Rdp
> 
>
>>
>>
>>
>>
>>Sent by Liamsi's Mobile Phone
>>________________________________
>>
>>From:  aluthfi...@gmail.com 
>>Date: Sat, 3 Nov 2012 23:33:29 +0000
>>To: <iagi-net@iagi.or.id>
>>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan 
>>Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
>>
>>
>>Sebetulnya membaca koran dengan 3 pernyataan wamen ESDM, gak tahu mana yang 
>>benar:
>>Pertama, diberitakan pernyataan Wamen ESDM, kira2 meragukan profesionalisme 
>>Pertamina untuk mengelola blok Mahakam. Langsung ingatan kita tertuju blok 
>>Cepu, yang dulu ada teman Pertamina mengatakan "Pertamina tak mampu mengelola 
>>blok Cepu", tentu pernyataan ini ada maksudnya. Ternyata blok Cepu 
>>operatornya MCL (Mobil Cepu Limited). Mayoritas orang menggujat kawan 
>>Pertamina yg bikin pernyataan. Similarity dengan Cepu, untuk Mahakam yg ada 
>>di detik.com, wamen dihujat banyak orang. Jangan2 blok Mahakam nanti 
>>diperpanjang dan Pertamina masuk sebagai parties yg non-majority. 
>>Kedua, diberitakan "Wamen ESDM, pengelolaan blok Mahakam diprioritaskan untuk 
>>Pertamina 51-70%. Similar dengan Cepu, mungkin komposisi parties Mahakam (51% 
>>Pertamina + 49% Total & Inpex), kemudian masing2 kasih 5% ke BUMD (46% 
>>Pertamina + 44% Total & Inpex + 10% BUMD) mirip Cepu (45% Pertamina + 45 % 
>>MCL & Ampolex + 10% BUMD). 
>>Ketiga, diberitakan menurut Wamen ESDM, kontrak (PSC) blok Mahakam tidak akan 
>>diperpanjang dan akan diberikan ke Pertamina tanpa tender dengan split yang 
>>lebih baik pemerintah.
>>Jangan2 nanti komposisi parties di Mahakam 80% Pertamina + 20% Total & Inpex 
>>(diberitakan kalau diberikan ke Pertamina, Pertamina akan spin off 20%). 
>>Kalau model ini, Pertamina jadi rinso untuk yg 20%, karena ini bukan 
>>pemerintah yg membawa/memberikan kepada non-pertamina 20%. Komposisinya mirip 
>>di WMO (West Madura Offshore) saat ini, Pertamina 80% + Kodeco Energy 20%. 
>>
>>Terlepas dari mana yang benar dari pernyataan2 tersebut, ketiganya sudah ada 
>>condition precedence-nya, jadi bukan barang baru kalau ada salah satu yang 
>>akan terjadi di blok Mahakam. Ya kita masih me-raba2 mana pernyataan Wamen yg 
>>benar dan mana yang akan terjadi. 
>>Pernyataan pertama (detik.com) berwarna merah-putih-biru, pernyataan ketiga 
>>(kompas, 3 nov) berwarna merah-putih (birunya gha'ib), dan pernyataan kedua 
>>(media indonesia, 23 okt) warnanya cenderung merah-putih-biru.
>>Apakah akan ada pernyataan keempat ? Mari bertanya kepada rumput yang mulai 
>>subur jelang musim hujan. 
>>
>>
>>Sent from my BlackBerry®
>>powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>>________________________________
>>
>>From:  "Muharram Jaya Panguriseng" <muharr...@ymail.com> 
>>Date: Sat, 3 Nov 2012 22:31:22 +0000
>>To: Iagi-net<iagi-net@iagi.or.id>
>>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan 
>>Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
>>
>>Kelihatannya bakal menggunakan model pengelolaan Blok Cepu nih, Pertamina 
>>dapat porsi pembagian kuenya tetapi operatornya Mobil Cepu.
>>
>>"Model Blok Cepu vs Model ONWJ sebagai pilihan pengelolaan Blok Mahakam 
>>setelah kembali ke Pemerintah RI" adalah tema baru yang menarik didiskusikan. 
>>Yang harus diwaspadai kalau tiba-tiba ada yang muncul dalam acara talk show 
>>di TV dan mengatakan "kami belum sanggup mengelolanya sendiri" sama seperti 
>>ketika Blok Cepu dulu menghangat.
>>
>>Salam,
>>MJP
>>
>>
>>Di Blok Cepu, 
>>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>________________________________
>>
>>From:  o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au> 
>>Date: Sat, 3 Nov 2012 07:53:54 -0700 (PDT)
>>To: <iagi-net@iagi.or.id>
>>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan 
>>Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
>>
>>
>>Jadi tidak ada garansi bahwa Pertamina bakal mendapat sole operatorship blok 
>>ini, gitu ya cak Noor ?
>>
>>
>>(Yang disebut 'Porsi besar' itu kan bisa multitafsir....)
>>
>>
>>Lam-salam
>>O'
>>
>>--- 
>
>
>
>
>
>
> 
>
>-- 
>"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"
> 
>
>

Kirim email ke