On Mon, 24 Jan 2000, Adi Nugroho wrote:
> Setahu saya, Linux Indonesia (KPLI sungguhan, hehehe) adalah OTB
> (organisasi tanpa bentuk). CMIIW.
> Karena memang tidak semua organisasi harus berupa organisasi resmi
> (punya AD/ART, terdaftar di Depdagri, dll).
> KPLI yang sering kita sebut Linux Indonesia, dirancang untuk menjadi
> "benang merah" yang menghubungkan LUG-LUG di seluruh Indonesia).
>  
> Ini hal yang baik, karena menggambarkan kerendahan hati para pendirinya,
> yang tidak ingin "membawahi" siapapun, walau mereka-mereka tetap
> dihormati sampai sekarang :-)

Saya sependapat dan tidak ragu tentang semua hal di atas........
Yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana cara kita mewakili bila ada 
undangan-undangan atau kegiatan yang bersifat nasional?
Ini sering dihadapi KPLI Jakarta dan mereka (Pemerintah/Org. lain) 
selalu menanyakan bagaimana mengkoordinir secara nasional?

Seperti email saya sebelumnya, kami (para pendiri
KPLI Jakarta) tidak pernah  menyatakan diri sebagai KPLI Indonesia.  Kami sering
"terpaksa" mewakili  Linuxer (saya tidak menyebut KPLI, karena bisa disalah
artikan mewakili Indonesia......:-) bila ada undangan-undangan dari pemerintah
dan organisasi  lain.............sekali lagi mohon difahami......tidak
mengatasnamakan KPLI Indonesia.............. bila undangan tersebut ditujukan
kepada KPLI Jakarta. 

Bila undangan ditujukan ke milis, maka para aktivis dapat datang mewakili KPLI
masing-masing atau atas nama personal.

Sebagai contoh, waktu ada Undangan
dari APJII untuk acara SMU-2000,  kami (saya dan Arie dari KPLI Jakarta) dan
Mas Priyadi dan Mas Avianta   (KPLI Bandung), serta Mas MDAMT (KPLI Bogor) juga
mewakili Linuxer..... yang cukup bukti bahwa KPLI Jakarta tidak KPLI
Indonesia...:-)

Yang penting (IMHO), bagaimana KPLI-KPLI di Indonesia ini melakukan
koordinasi (atau apalah namanya), sehingga "kuat" dan hasilnya adalah 
penghematan devisa, pendidikan yang baik kepada masyarakat, dan lain-lain
.......(sudah banyak  ditulis dan diucapkan teman-teman untuk
menggambarkan hebatnya Linux........:-)

> 
> Btw, pemilik domain linux.or.id dan webmasternya sebenarnya secara "de
> facto" adalah pengurus  KPLI Indonesia :-)
> Coba kaloq subdomain namakota.linux.or.id dicabut, he he he..... :-)
                        ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
----------KOK SEPERTI SIUPP di zaman ORDE BARU -----------
                
OK. Demi kejayaan Linux :-)........saya mendukung adanya organisasi tanpa
bentuk, yang bernama KPLI Indonesia.......kalau ini benar.

Namun, masih ada pertanyaan:

1. Apakah KPLI yang terbentuk di wilayah Indonesia harus berada 
di bawah KPLI Indonesia "de facto" tersebut???

2. Kalau ya, apakah ini sesuai dengan semangat OPEN SOURCE yang menjadi 
ciri utama pengembangan Linux sejak awalnya????? 
Sedangkan kami sejak awal menyatakan bahwa di Jakarta dapat berdiri berbagai 
KPLI dan tidak harus di bawah KPLI Jakarta, dengan alasan untuk memudahkan 
Linuxer membentuk KPLI tanpa harus minta izin atau halusnya "memberi tahu" 
kepada "penguasa" seperti pemerintahan Indonesia yang lalu-lalu....hehehe.

3. Bagaimana cara yang tepat agar kegiatan-kegiatan yang bersifat
nasional (seperti rencana Linux Demo Day yang dikoordinir Mas Priyadi) dapat 
berjalan sukses.

Mohon pencerahan................demi Linux dan Rakyat Indonesia..........yang
masih memprihatinkan ini :-(

Rusmanto




----------------------------------------------------------------------------
Utk berhenti langganan, kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Informasi arsip di http://www.linux.or.id/milis.php3
Pengelola dapat dihubungi lewat [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke