Tetapi bukankah mereka (kaum yang mengaku Hombreng, atau homo brengsek ini)
juga mempunyai hak untuk tetap diakui sebagai manusia? jadi dengan alasan
melawan kodrati manusia, mereka boleh kita ganggu dan kita diskriminasi?
ya ngga donk....apa alasan untuk membenarkan tindakan kita yang
mendiskriminasikan sesama manusia lain.....

terserahlah anda kalau ingin mencoba mengembalikan mereka ke jalan yang
benar selama anda tidak MEMAKSA atau sampai mencelakakan keselamatan mereka
tapi SEMUA MANUSIA berhak untuk menjadi apa saja yang mereka mau, selama
kemauan mereka ini tidak merugikan orang lain....anda tidak pernah kan
dirugikan sama homo brengsek (ini saja sudah konotasi negatif)..hanya
perasaan anda saja yang tidak suka sama mereka kan...

that is all ....


andrew pattiwael


On Mon, 5 Apr 1999, Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote:

> Dalam sebuah siaran radio swasta di Jakarta diberitakan kelompok hombreng
> Gaya Nusantara bergabung dengan PRD. Dengan bangga Dede Oetomo, Ketua
> hombreng, mengatakan bahwa hanya PRD yang memperjuangkan hak-hak (asasi)
> mereka.
>
> Yang menjadi pertanyaan saya: hak apakah itu? Hak-hak (asasi) hanya melekat
> kepada orang waras. Selama orang itu waras ia berhak memperjuangkan
> hak-haknya tanpa mengganggu hak-hak orang lain. Menjadi hombreng bukanlah
> hak yang diberikan Tuhan (jika manusia masih mengakui kemaujudan Tuhan).
> Manusia diciptakan sebagai pria dan wanita (banci adalah kelainan seks
> karena fisik dan hormonal). Secara kodrati juga manusia berkembang biak
> karena ada perkawinan (pria dan wanita).
>
> Kaum hombreng adalah pria sejati bukan banci. Mereka secara sadar melawan
> kodratnya. Jadi di sini tidak ada hubungannya sama sekali dengan hak asasi.
> Melawan kodrat sudah merupakan pelanggaran HAM. Jadi untuk apa
> memperjuangkan hak-hak para kaum hombreng karena memang tidak waras. Yang
> bisa kita lakukan adalah memperjuangkan untuk memulihkan kesadaran mereka
> agar tidak melawan kodrat.
>
> Mari kita diskusikan!
>
> Efron
>

Kirim email ke