mungkin.....tapi saya melihat nama tuhan yang dipakai disini sepertinya
akan membawa alasan untuk perang sabit atau perang salib lagi...
memang belum pernah didengar "gay society" telah diterima oleh kalangan
agama yang resmi, namun untuk kalangan demokrasi atau kemanusiaan, saya
rasa sudah dan memang sudah seharusnya.

memang relatif....saya rasa semua manusia itu punya hak untuk menjadi
GAY, tidak ada yang larang kan (kecuali kalau memang di agama)
Tapi, apa kita punya alasan atau HAK untuk melarang seseorang untuk
menjadi gay? kalau hanya alasan agama sih....gua juga bisa jawab...gua
kaga beragama.....so simple?

Sekarang pertanyaan saya....memang ada pusat perkampungan gay...aduh anda
ini ngawur saja....Kenapa...mereka tidak punya untuk tinggal disuatu
tempat karena gay ? jujur saja ..... saya tidak berkeberatan kalau mereka
tinggal disekitar saya...selama mereka mengurus masalah mereka sendiri,
selama mereka tidak membakar rumah saya, merampok ataupun memperkosa anak
saya.....buktinya yang normal selama ini kan yang menggangu ketentraman
tinggal di indonesia....(different topic)

anda bawa topik rumah bordil sudah lain cung.....
sekarang....peraturan rumah bordil di HUKUM itu apa....apakah harus
lokalisasi...misalnya ada kompleks tersendiri...dan Illegal ngga buka
sembarangan rumah bordil misalnya di Kompleks perumahan Kelapa Gading
Permai misalnya.....kalau illegal ya...jelas illegal donk.....tapi kan
bisa diselesaikan dalam HUKUM...ngga main dibakar oleh massa....atau
disuruh dibakar oleh para pendeta gereja kristen mana atau para ulama
mesjid mana.....

andrew pattiwael

On Mon, 5 Apr 1999, FNU Brawijaya wrote:

> Hehe.... mungkin lebih baik berhati-hati bawa nama Tuhan untuk urusan gay.
> Perasaan saya belum pernah denger keberadaan gay diterima oleh agama-
> agama yg kita kenal deh. Ndak tahu kalo udah ganti.
>
> Definisi tidak mengganggu ketentraman umum juga sangat relatif. Ambil
> contoh di lingkungan rumah anda menjadi pusat atau perkampungan
> gay. Mereka tidak pernah mengganggu ketentraman anda atau umum.
> Pertanyaannya, apa anda mau tinggal di situ? Hehe...jawabannya yg jujur lho.
> Apa lagi bila anda sudah berkeluarga. Saya kira anda akan berpikir beribu kali
> sebelum menjawab pertanyaan saya.
>
> Kasus ini dapat diperluas, misalkan di sebelah rumah anda digunakan sebagai
> rumah bordilnya mewah. Tidak ada gangguan sama sekali. Malah lingkungan
> aman sentosa karena satpam jadi lumayan rajin. Kira-kira mau nggak?
> Biarpun gay dan WTS beda, bahkan WTS sering kali lebih karena tekanan
> ekonomi, tapi keberadaannya serasa penyakit menular. Lebih baik jauh-jauh.
> Apalagi bila keluarga sudah masuk ke pertimbangan. Kalau masih bujang
> sih.....
>
> Salam,
>
>
> Andrew G Pattiwael wrote:
>
> > itulah....apa alasan nya sehingga bisa membenarkan tindakan seseorang
> > dengan mengatakan bahwa ia benar diatas segalanya....ya tuhan....mau
> > menciptakan satu orang Hitler lagi nih???
> >
> > I dont give a d*** orang lain homo apa engga...selama orang itu tidak
> > merugikan ketentraman umum atau ketentraman saya....go ahead...
> >
> > susah sekali hidup dijaman ini...semua orang merasa dirinya
> > benar...sebentar pakailah alasan jihad...atau melanggar ayat kitab
> > suci...atau kata yesus ini salah.....
> >
> > andrew pattiwael
> >
> > On Mon, 5 Apr 1999, Erwin wrote:
> >
> > > >Yang menjadi pertanyaan saya: hak apakah itu? Hak-hak (asasi) hanya melekat
> > > >kepada orang waras. Selama orang itu waras ia berhak memperjuangkan
> > > >hak-haknya tanpa mengganggu hak-hak orang lain. Menjadi hombreng bukanlah
> > > >hak yang diberikan Tuhan (jika manusia masih mengakui kemaujudan Tuhan).
> > > >Manusia diciptakan sebagai pria dan wanita (banci adalah kelainan seks
> > > >karena fisik dan hormonal). Secara kodrati juga manusia berkembang biak
> > > >karena ada perkawinan (pria dan wanita).
> > >
> > >
> > > Maaf saja... saya baru mendengar bahwa Hak-hak (asasi) hanya melekat kepada
> > > orang waras. Dan satu lagi, definisi waras itu apa sih? Apakah dengan
> > > menjadi gay, berarti orang tersebut tidak waras? Kalau begitu, kalau
> > > misalnya ketemu gay, apakah bisa diperlakukan seenaknya begitu? Dengan kata
> > > lain, misalnya kaum gay mau di sembelih pun dan badan sembelihannya di
> > > pajang bak daging sapi pun, tidak apa-apa, begitu? Kan mereka tidak memiliki
> > > hak asasi menurut Anda?
> > >
> > > Dan pertanyaan paling mudah, apakah Anda yakin diri Anda waras? Walau belum
> > > pernah ada orang yang mencap diri saya tidak waras secara serius, saya
> > > sendiri tidak yakin apakah saya waras atau tidak sebenarnya... :)
> > >
> > > >Kaum hombreng adalah pria sejati bukan banci. Mereka secara sadar melawan
> > > >kodratnya. Jadi di sini tidak ada hubungannya sama sekali dengan hak asasi.
> > > >Melawan kodrat sudah merupakan pelanggaran HAM. Jadi untuk apa
> > > >memperjuangkan hak-hak para kaum hombreng karena memang tidak waras. Yang
> > > >bisa kita lakukan adalah memperjuangkan untuk memulihkan kesadaran mereka
> > > >agar tidak melawan kodrat.
> > >
> > >
> > > Saya baru mendengar, bahwa melawan kodrat merupakan pelanggaran HAM. Anda
> > > yakin itu melanggar? Anda ambil statement itu darimana? Lalu, definisi
> > > melawan kodrat itu apa sih?
> > >
> > > Salam,
> > > Erwin
> > >
>
> --
>                \\\|///
>              \\  - -  //
>               (  @ @  )
> ------------oOOo-(_)-oOOo-----------
> FNU Brawijaya
> Dept of Civil Engineering
> Rensselaer Polytechnic Institute
> mailto:[EMAIL PROTECTED]
> --------------------Oooo------------
>            oooO     (   )
>           (   )      ) /
>            \ (      (_/
>             \_)
>

Kirim email ke