Hadeer wrote:

>> > Saya mengerti dengan jelas situasi yang ada.
>> >
>> >  Semua yang dilakukan ABRI di Aceh, di Tanjung Priok, di Lampung, dll
yang
>> >  membunuhi rakyat yang tidak bersalah adalah perbuatan BIADAB.
>> >
>> >  Peristiwa penembakan di Semanggi juga adalah BIADAB, ABRI kah
pelakunya ???
>>
>> Irwan wrote:
>> Hmmm....lagi2 berbau standar ganda. Ketika peristiwanya
>> menimpa Aceh, Tanjung Priok, Lampung, anda menyebutnya
>> dengan yakin ABRI sebagai pelakunya.
>> Ketika terjadi di Semanggi, anda meragukan apakah
>> ABRI pelakunya.


Jaya wrote:
>Ehm, Bung Irwan, buat yang ini ane setuju banget sama Bung/Mbak Hadeer.
>Di tiga tempat pertama sudah jelas ada bukti, sementara itu yang di
Semanggi
>masih menjadi tanda tanya. Kalo ane sendiri sampe sekarang malah masih
>percaya kalo si penembak bukan ABRI secara utuh. Ya namanya organisasi
>mosok solid melulu. Kalau emang solid seratus persen, ngapain juga petinggi
>ABRI selalu bilang ABRI solid...ABRI solid.... Wong nggak ada apa-apa kok
tiba-
>tiba ngomong gitu..... Malah menimbulkan tanda tanya tho? Mangkane ada
>kemungkinan salah satu 'faksi' sengaja ingin mematangkan suasana.
>
>Apapun alasannya, sebelum terbukti ya jangan main tuduh. Dan sudah
semestinya
>jangan main men-generalisasi. Mosok polisi ndak tahu apa-apa dimaki
>anjing.... Mungkin aja sosk polisi itu baru masuk dinas. Ya ini kan artinya
>malah memprovokasi polisi tho? Wong polisi ya orang juga. Kalo ane jadi
polisi
>yang dimaki anjing nih... misal ane panasan, ndak perduli dikeluarin dari
jajaran
>polri tak dor si pemaki itu. Makanya, kalo ada yang nuduh bahwa mahasiswa
model
>gini sebetulnya golongan provokator ya benar juga. Yaitu men-provoke polisi
>untuk bertindak brutal. Lalu kapan bisa bikin demo tanpa memaki petugas
keamanan...?
>Mosok demo-demo macam maki-maki, lempar telur busuk masih mau terus
>dipertahankan. Mestinya juga kite-kite paling tidak jangan belain kelakuan
mahasiswa
>yang model gini lah.
>Salam,
>Jaya


Bung Jaya di sini membela Polisi dan bapak aparat sebagai kewajibannya
 Saya setuju sekali ) menjaga keamanan dan ketertiban bangsa dan negara.
Bung Jaya juga membuat asumsi yang netral dan kreatif bahwa  mahasiswa
Forkot dan Famred tersebut melakukan provokasi dengan adanya maki-makian
dari mahasiswa kepada bapak - bapak aparat supaya bapak aparat marah.
Kalau begitu...mungkinkah bapak aparat sebagai penjaga keamanan masyarakat
ini melakukan tindakan provokasi kepada mahasiswa yang aksi demo tersebut
supaya mahasiswa tersebut melakukan hal - hal yang brutal? ( Ya/tidak).
Supaya Saya menjadi jelas atas asumsi bung Jaya tersebut.

Salam
KT
:-)))

Kirim email ke