Waalaikumsalam WR WB, Jawaban ini juga sekaligus untuk bapak Erwin. Dari mimpi ke problem solving. OK, saya petakan dulu masalah orang Minang ini secara bodohnya saya. Jadi masalah Orang Minang adalah :
1. Terlalu skeptis, tapi bagi saya itu bukan masalah. Jujur pada diri kita sendiri, itu karakter dasar kita kok. Maka dari itu tangkai cangkul di ranah minang lebih panjang ketimbang di jawa. Karena kita mengalokasikan 70% waktu untuk berencana, berpikir, mancimeeh dll sebagainya, dimana jika disensus, dari 100 orang barangkali hanya 5 orang saja yang akan benar-benar mengerjakan sampai selesai. 95-nya kemana? sibuk ma-ota, meng-kritik dan mancimees. 2. Susah Bekerjasama, ini juga bukan masalah. Jujur lagi nih, karena itu juga adalah karakter dasar kita. Makanya bentuk sistem politik kita itu federasi nagari. Kerjasama hanya mungkin pada tingkat kepercayaan yang sangat tinggi (yaitu dalam lingkup urang sanagari). 3. Susah Percaya sama orang lain, gampang aja. Anda semua pasti kenal dengan idiom "angguak anggak geleang namuah" Tapi janganlah berpatah arang dulu, kita juga punya sikap unggul kok: 1. Suka Berkompetisi, apalagi kalau harga diri (nagarinya) diinjak injak. Kalau sudah begini kondisinya, maka akan tabudua sumangaik -nya 2. Suka Meniru, kalaulah sudah ada seorang atau sekelompok yang berhasil, maka kelompok lain akan garondoh pondoh sato sakaki. Minimal membuat pula, karena kalau ketinggalan, "malu awak" OK, Sekarang saya jawab pertanyaan Sdr. Muhammad Reza : Terus terang sebagai pribadi saya bukanlah orang yang suka menanti nanti. Bak kata Aa Gym, saya mulai dengan 3M. (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil, Mulai saat ini). Apa yang telah saya lakukan? Saya akan tetap fokus dibidang saya, saya seorang IT Professional, bilamana tenaga saya nanti dibutuhkan saya akan bantu sesuai bidang saya.Misalnya memberikan training secara cuma-cuma. Karena itu saya mengimpikan Institute2 dan Universitas tadi yang dilekatkan dengan nama kota atau nagari. Tidak perlu semuanya jalan sekaligus. Sekarang siapa yang paling kuat? Anggaplah Bukittinggi. Kumpulkanlah sepuluh professor, duapuluh doktor dan duapuluh master asal Agam yang sekarang bertebaran di UI, UGM, ITB, ITS. Susunlah rencana pendirian Institute. Tidak perlu datang mengajar ke Bukittinggi, jadwalkanlah masing-maing orang 4 kali saja dalam setahun. Ambillah anak-anak UNAND yang masih menganggur itu sebagai dosen (walaupun S1). Traininglah mereka. Kontrol secara online lewat internet. Bukalah 2 program studi saja dahulu. Jalin kerjasama dengan orang Bukittinggi yang berkuasa di univ2 di Malaysia untulk twin program. Nah setelah berjalan satu angkatan, bangga-banggakan lah keberhasilan ini ke segenap urang kampuang dan perantau daerah lain. Niscaya akan bingik nagari-nagari lain. Maka orang Piaman akan malu jika tidak punya Business School, Urang Pikumbuah akan malu jika tidak punya Farm Institute, Urang Padang Panjang akan malu jika tidak punya Universitas Islam. Begitulah seterusnya. Total Jenderal, usaha pertama kita adalah membuat 1 pilot project yang lingkupnya kecil . Tidak perlu bawa-bawa nama Minangkabau, bawa saja nama Nagari, kalau perlu nama Dinasti. Salam Hangat, Fadli ZF muhammad syahreza <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum wr.wb. Bapak Fadli Z. Mohon maaf, kalau boleh tahu sudah sejauh mana anda berusaha memulai untuk mewujudkan mimpi anda di bawah? Kalau secara bisnis menjanjikan dari studi kelayakannya, boleh dikatakan insya Allah banyak investor di negara Indonesia ini yang akan mau mendanai-nya. Tapi kalau untuk tujuan sosial, yang terlihat sekarang ini adalah krisis kepercayaan, dimana sesama orang Minang masih susah disinergikan untuk suatu program. Sudah lihat kan bedanya. OK, sekarang ke rencana aplikatif Saya memimpikan suatu kelompok Universitas ada di Ranah Minang. Ada Business School setara Prasetya Mulya di Pariaman, Ada Farm Institute setara IPB di Payakumbuh, Ada Law University di Padang, Ada Tech Institute di setara ITB di Bukittinggi. Ada Universitas Islam International di Padang Panjang. Ada Tourism Institute di Solok. Ada Culture Institute di Batusangkar. Ada Forestry Institute di Lubuk Sikaping. Ada Marine Institute di Painan. Ada Food Tech Institute di Indrapura dan Kurinci. Kapan Mimpi saya terwujud? Entahlah? yang saya tahu ini sebenarnya tidak terlalu muluk. Motivasi "Mari segera bertindak mewujudkan mimpi-mimpi kita, agar mimpi-mimpi kita itu tidak dicuri dan diambil orang lain...dan semoga mimpi kita itu tidak hanya tinggal di atas mimpi...." Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---