[Bicara] Panik Saham ?
Mirip seperti mata uang yang pada awalnya berfungsi sebagai “alat” tukar, saham pada awalnya dimaksudkan sebagai “alat” bukti kepemilikan seseorang terhadap sebuah perusahaan. Namun dikemudian hari mata uang ataupun saham yang semula hanya sebagai “alat” mulai berubah menjadi “tujuan”. Adanya nilai relatif antara satu mata uang dengan mata uang negara lain ataupun selisih dari harga beli dan harga jual sebuah saham berangsur angsur merubah mata uang ataupun saham menjadi komoditas yang di perdagangkan. Sama seperti “alat” lainnya misal handphone (HP), saat dipakai sebagai alat komunikasi maka HP menjadi alat yang sangat berguna bagi manusia, namun saat HP dipakai untuk melempar orang lain, HP tiba tiba berubah menjadi alat pembunuh. Itu sebabnya saat permainan saham dipakai sebagai “alat” untuk mengenal jati dirinya, maka pemain saham konservatif seperti Warren Buffet bisa menjadi orang paling kaya di dunia. Bahkan pada tahun 2006 Buffet menyumbang $30 milyar ke yayasan Bill dan Melinda Gates. Satu pernyataan yang menarik dari beliau adalah :”Yang paling saya sukai dari kekayaan adalah “proses” mendapatkannya, bukan kekayaannya itu sendiri”. Artinya orang paling kaya di dunia seperti Buffet menjadikan kekayaan hanyalah sebagai “alat” untuk mengenal dirinya, bukan sebagai “tujuan” hidupnya. Saat Anda telah mengetahui rahasianya, Anda tidak lagi perlu melakukan panic selling saat harga harga saham berjatuhan karena Anda telah menjualnya jauh jauh hari di saat harganya masih tinggi atau mulai membeli saham saham unggulan disaat orang lain khawatir untuk mengambilnya. Tidakkah Anda ingin mengetahui “cara” berfikir seorang Warren Buffet dan menerapkannya dalam kehidupan Anda sehari hari ? Salam, Isywara Mahendratto http://servocenter.wordpress.com/
[Bicara] OoT : Mekanisme Pemecahan Masalah yang Buruk ?
Kompas, Selasa, 5 Februari 2008 di halaman pertama memperkirakan total kerugian maupun potensi kerugian pasca banjir di Jakarta dan sekitarnya yang terjadi pada Jumat 1 Februari 2008 sekitar 9,17 miliar. Ironisnya peristiwa banjir telah terjadi berulangkali di negeri tercinta, namun terkesan mekanisme pemecahan masalahnya semakin lama semakin buruk. Hal tersebut mengindikasikan semakin buruknya kualitas sistem yang kita miliki atau dengan kata lain sistem yang kita miliki tidak berada pada siklus tumbuh melainkan pada siklus uzur. Hal tersebut dapat dilihat dari pemecahan masalah yang cenderung tambal sulam seperti "Dephut Setuju Pelebaran Tol Bandara Memakai Lahan Hutan Lindung" (Kompas, 5 Februari 2008) tidak ke AKAR MASALAH karena memang lebih mudah menggunakan lahan hutan lindung, meninggikan permukaan jalan, menambah mesin pompa daripada menghijaukan kawasan puncak, menertibkan IMB, menertibkan illegal logging dsb. Mengabaikan kualitas sistem berarti pula membiarkan sistem berbentuk siklus uzur yaitu siklus yang membuat sistem semakin lama semakin negatif, semakin dekstruktif dan semakin rapuh. Hal tersebut berpotensi meninggalkan bom waktu pada periode berikutnya berupa terpuruknya pariwisata, berkurangnya (larinya ?) investor, meningkatnya pengangguran, serta resiko kerusuhan sosial. Tidak ada cara lain bagi pemerintah kecuali dengan cara memperbaiki Kualitas Sistem (Lihat artikel berikut : http://servocenter.wordpress.com/2007/04/23/sistem/) dan Kualitas SDM Indonesia (baca : kualitas pelaksana sistem) karena kualitas sistem, kualitas kepemimpinan, kualitas pembuat kebijakan, kualitas pemecah masalah, kualitas pemelihara sarana, kualitas pengguna sarana ditentukan oleh kualitas SDM Indonesia. Salam, Isywara Mahendratto - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
[Bicara] OoT : Bagaimana sikap Anda ?
Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Anthony P. Carnevale dan kawan kawan tentang apa yang dikehendaki pemberi kerja dari pekerja barunya, ternyata kemampuan dasar untuk belajar mengatasi pekerjaan merupakan hal yang paling diinginkan. Selain itu, keterampilan lain yang diinginkan antara lain : - kemampuan mendengarkan dan komunikasi lisan - kemampuan beradaptasi dan respon kreatif terhadap hambatan - kemampuan manajemen pribadi, rasa percaya diri, motivasi dalam meraih sasaran, keinginan pengembangan karir serta kebanggaan terhadap prestasi yang dicapai - kemampuan berinteraksi antar pribadi, kerjasama dalam kelompok, keterampilan mengatasi perbedaan pendapat - efektifitas dalam perusahaan, keinginan memberi kontribusi serta potensi kepemimpinan (Anthony P. Carnevale et. al. ,Workplace Basics: The Skills Employers Want, U.S. Department of Labor Employment and Training Administration, 1989). Saya jadi teringat teman saya saat menjalani management trainee di sebuah perusahaan multinasional. Setelah lolos seleksi tahap awal, ybs. masih harus diseleksi super ketat setiap 3 bulan (dengan resiko di-DO) selama periode 1 tahun dengan job desc. mendevelop produk produk baru. Terlihat betapa tegang dan melelahkan ybs. menjalani hari hari sebagai management trainee dan saat akhir tahun dinyatakan lulus ybs. menanyakan alasan kelulusan. Jawaban manajemen sbb. : Yang dinilai dari Anda bukanlah kemampuan Anda untuk menemukan produk baru, karena hal tsb. bukanlah tugas seorang management trainee, melainkan tentang bagaimana Anda menyiapkan rencana Anda, bagaimana Anda berkomunikasi, bagaimana Anda bekerja sama atau dengan kata lain tentang bagaimana sikap Anda dalam merespon tantangan pekerjaan yang diberikan. Isywara Mahendratto http://servocenter.wordpress.com/ - Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, photos & more.
[Bicara] Paradoks ?
Apakah Anda termasuk eksekutif yang mudah cemas dan berkata :Saya merasa seperti dikejar target, ataukah selalu optimis dan berkata :Saya menyukai tantangan baru. Penelitian Salvatore R. Maddi dan Suzanne C. Kobasa : The Hardy Executive : Health Under Stress (Homewood, IL, Dow Jones-Irwin, 1984) menunjukkan bahwa mereka yang mananggapi stress dengan kesabaran, memandang pekerjaan sebagai tantangan yang menyenangkan, memandang perubahan sebagai peluang bertumbuh, mampu menghadapi stress secara lebih baik dan berhasil melewatinya tanpa kesulitan yang berarti. Seolah merupakan paradoks, sebuah peristiwa (baca : pekerjaan) yang sama, dapat dipersepsikan berbeda tergantung dari cara seseorang men-sikapinya, apakah menggunakan pemahaman yang tepat atau sebaliknya. Demikian pula apakah peristiwa tersebut diinginkan ataupun tidak. Sebuah peristiwa yang menegangkan apakah berupa target penjualan, deadline projek, pengembangan produk baru dsb. jika disikapi secara tepat dapat dianggap sebagai sebuah tantangan yang mengasyikkan. Apalagi jika peristiwa tersebut diberi muatan emosi menjadi suatu sasaran yang kita inginkan. Jika stimuli dipersepsikan sebagai sebuah ancaman . biasanya rasa tegang muncul dalam bentuk rasa cemas, takut, bahkan fobia. Pada situasi seperti ini kadar hormon Kortisol (hormon penyebab stress) dalam darah akan meningkat. Sebaliknya jika stimuli tersebut dipersepsikan sebagai sebuah tantangan maka ketegangan tersebut dirasakan sebagai hal yang menggembirakan dan menyenangkan. Dalam keadaan seperti ini hormon pengendali stress Dehydroepiandrosterone-S (DHEA-S) yang justru meningkat. Seseorang yang memahami kesuksesan sebagai sebuah proses pembelajaran dan bekerja dengan hati yang gembira, berpotensi tumbuh dan meraih prestasi terbaiknya. Itu sebabnya kecerdasan sikap sebagai sebuah pengetahuan dan keterampilan hidup perlu dikenalkan kepada karyawan sejak dini. Isywara Mahendratto http://servocenter.wordpress.com/ - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[Bicara] Mengapa Gaji Sulit Naik ?
Keputusan untuk menaikkan gaji ataupun tunjangan karyawan bukanlah langkah yang lazim diambil perusahaan sebagai sebuah strategi bertumbuh. Sekali keputusan diambil, semenjak itu pula biaya tambahan menjadi pasti dan tidak mungkin turun, sementara jaminan peningkatan omzet, belum tentu terjadi. Disisi lain, ketidak mampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutan kenaikan gaji karyawan akibat pengaruh inflasi beresiko menurunkan kinerja karyawan. Penurunan kinerja karyawan berarti pula melambatnya laju pertumbuhan usaha atau lebih buruk lagi menjadikan perusahaan semakin uzur dan renta (pinjam syair Ebiet G. Ade). Apa yang dapat perusahaan dan karyawan lakukan ? Bersinergilah antara perusahaan dan karyawan secara sehat. Bagi perusahaan, berfokuslah hanya pada penyempurnaan sistem sedang bagi karyawan berfokuslah hanya pada peningkatan kompetensi. Gunakan alat manajemen seperti ISO, Balance Score Card, Kaizen dsb. benar benar sebagai alat peningkatan manajemen, bukan tujuan. Dan karena yang menjalankan sistem adalah karyawan, berdayakan mereka dan jika perlu fasilitasi karyawan agar mengerti bahwa kompetensi dan bekerja secara team adalah kepentingan pribadi mereka. Dengan demikian perusahaan berpotensi terus tumbuh dan mampu mensejahterakan karyawannya dan yang terpenting tentunya profit perusahaan berpotensi meningkat. Demikian halnya dengan karyawan . Jadikan perusahaan sebagai sarana peningkatan kompetensi. Kalaupun perusahaan diuntungkan dengan kontribusi Anda, itu merupakan konsekwensi logis karena Anda bekerja di perusahaan tersebut. Kalaupun sistem perusahaan sedemikian buruk sehingga kompetensi Anda tidak dihargai, maka penuhi rancangan karir Anda yaitu hanya bekerja di perusahaan yang menghargai kompetensi Anda. Dengan demikian harga diri (dan pendapatan ? ) Anda akan semakin meningkat dan diperhitungkan. Isywara Mahendratto http://servocenter.wordpress.com/ - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[Bicara] OOT : Perusahaan juga seperti "Manusia"
Sama seperti manusia, perusahaan juga di lahirkan. Tubuh manusia disusun oleh milyaran unsur hidup terkecil atau biasa disebut "sel" sedang perusahaan disusun oleh satuan hidup terkecil yang biasa disebut "karyawan". Sel sel tersebut berkumpul membentuk jaringan seperti jaringan otot, lemak, kelenjar, tulang, kulit, syaraf, pembuluh darah dan sekumpulan jaringan akan membentuk organ organ tubuh seperti jantung, ginjal, limpa, paru, hati dsb, sedang karyawan perusahaan berkumpul membentuk unit kerja dan sekumpulan unit kerja akan membentuk fungsi fungsi organisasi seperti marketing, pembiayaan, produksi, ketersediaan, mutu dsb. Walaupun masing masing organ mempunyai fungsi yang berbeda namun interaksi antar fungsi organ harus tetap harmonis dalam sebuah kesatuan sistem yang tumbuh, demikian halnya dengan fungsi fungsi dalam organisasi walaupun masing masing departemen memiliki peran yang sangat penting, namun harus bersinergi menjadi sebuah organisasi yang tumbuh. Pada manusia, peluang untuk tumbuh ataupun uzur tergantung dari sikap hidup (kesehatan fisik dan psikis) manusia. Sedang perusahaan, peluang untuk tumbuh ataupun uzur perusahaan tergantung dari "budaya kerja" (sistem dan kepemimpinan karyawan) perusahaan. Jadi menjaga kesehatan perusahaan sama persis dengan menjaga kesehatan manusia. Jika tubuh perlu asupan bergizi maka perusahaan juga perlu input berkualitas. Jika tubuh perlu olah raga dan istirahat yang cukup maka perusahaan juga perlu olah proses dan pengendapan persoalan yang cukup. Jika manusia perlu memiliki kehidupan sosial, maka perusahaan juga memerlukan jaringan kerja dan pelanggan. Sama seperti tubuh manusia, sel, jaringan ataupun organ dapat mengalami gangguan fisik akibat infeksi ataupun gangguan psikis akibat stress maka perusahaan juga dapat mengalami "gangguan fisik" seperti gangguan produksi, keuangan ataupun "gangguan psikis" seperti komunikasi, pola interaksi dsb. Jika tubuh perlu kesadaran akan kesehatan jasmani dan rohani maka perusahaan juga perlu visi misi yang jelas, kesadaran kepemimpinan karyawan yang sehat, pola komunikasi yang baik, interaksi antar fungsi yang sehat (baca : sistem) dan untuk itu perlu dilakukan pembaharuan semangat kembali. Isywara Mahendratto http://servocenter.wordpress.com/ - Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center.
[Bicara] OOT : Kepemimpinan
Patricia Patton, seorang konsultan profesional pernah mengatakan :"It took a heart, soul and brains to lead a people " artinya seorang pemimpin haruslah memiliki kecerdasan intelektual dan emosional. Daniel Goleman membagi tipe tipe kepemimpinan menjadi 6 tipe kepemimpinan yaitu : 1. Visionary, kepemimpinan yang memiliki Visi sehingga mampu membawa staf ketujuan bersama 2. Coaching, kepemimpinan yang memberikan kesempatan pengasuhan ataupun pembelajaran 3. Affiliate, kepemimpinan yang mengedepankan keharmonisan ataupun kerja sama antar fungsi 4. Democratic, kepemimpinan yang menghargai pendapat ataupun sudut pandang orang lain, sekalipun berbeda 5. Pacesetting, kepemimpinan yang mampu memberikan model pencapaian sehingga lebih membumi 6. Commanding, kepemimpinan yang dapat bersikap tegas serta berani mengambil resiko, jika diperlukan Dalam penerapannya kepemimpinan yang baik justru tidak dihasilkan oleh satu macam tipe kepemimpinan tertentu melainkan oleh kemampuan untuk tau "kapan" menggunakan tipe kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang diperlukan. Semakin terbiasa seorang mengambil posisi play maker, semakin matang gaya kepemimpinannya. Dulu kepemimpinan seseorang terbentuk secara pasif dan alamiah melalui proses panjang. Namun saat ini hal tersebut dapat di konstruksi secara sengaja, apabila diinginkan. Lihat artikel berikut : http://servocenter.wordpress.com/2007/05/15/395/ Kepemimpinan bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi pribadi, pola interaksi serta kepribadian ybs., itu sebabnya kepemimpinan tidak dapat diukur secara kuantitatif. Salam, Isywara Mahendratto - Boardwalk for $500? In 2007? Ha! Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.
[Bicara] Corporate Culture
Budaya Perusahaan adalah kualitas sistem sebuah perusahaan (Isywara Mahendratto). Budaya perusahaan bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi kepemimpinan, pola interaksi antar fungsi (sistem) di perusahaan serta kecerdasan sikap karyawannya. Menurut pendapat saya pribadi budaya tidak dapat di ukur secara kuantitatif karena merupakan spirit dari sebuah sistem. Kejelasan visi dan misi kepemimpinan akan sangat menentukan ke arah mana perusahaan akan dibawa. Demikian pula kepiawaian kepemimpinan dalam menghargai keunikan masing masing fungsi sekaligus mengharmonisasikannya dalam sebuah orkestra pertumbuhan. Pola interaksi antar fungsi (sistem) akan menentukan apakah sistem mengikuti siklus tumbuh atau sebaliknya menjadi uzur. Model sistem yang paling mudah difahami adalah model sistem SERVO (lihat artikel berikut : http://servocenter.wordpress.com/2007/04/23/sistem/ ) dimana setiap fungsi memiliki sikap pengayom sekaligus pengendali fungsi lainnya namun secara bersamaan diasuh dan dikontrol oleh fungsi lainnya. Standarisasi sistem manajemen ISO 9000 hanya mengatur tentang apa saja yang harus dipenuhi perusahaan sebagai sebuah sistem, itupun melalui pendekatan proses serta peningkatan mutu yang terus menerus. Tetapi seberapa cepat perusahaan akan tumbuh (atau uzur), tetap ditentukan oleh seberapa jauh visi dan misi perusahaan dihayati oleh seluruh karyawan (internalisasi). Sedang kecerdasan sikap karyawannya akan menentukan kualitas sikap kerja karyawannya. Kecerdasan sikap tersebut meliputi kompetensi, kreatifitas, team-work, penuh semangat / optimis, perilaku produktif, bermental tumbuh, berkarya dengan hati, beremosi cerdas (EQ), berorientasi pada tujuan, bermotif prestasi, berpikir kualitas, bersikap positif dsb. Menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar Harvard Business School, yaitu Prof. DR. John Kottler dan Prof. DR. Janes Heskett, ternyata terdapat korelasi positif di antara penerapan budaya perusahaan dengan prestasi bisnis yang dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Bagaimana dengan budaya perusahaan Anda ? Isywara Mahendratto - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[Bicara] OOT : SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systçma) dan bahasa Yunani (sustçma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat (Wikipedia Indonesia). Model sistem perusahaan yang paling mudah difahami adalah model S.E.R.V.O dimana sistem merupakan interaksi dari beberapa elemen yang masing masing elemen memiliki karakter yang unik. Interaksi antar elemen tsb. bergulir membentuk sebuah siklus tertutup yang tumbuh. Masing masing elemen memiliki dua karakter aktif yaitu aktif sebagai pelindung dan pengendali serta memiliki dua karakter pasif yaitu diayomi dan dikendalikan. Contoh sistem dalam sebuah perusahaan adalah interaksi antara fungsi fungsi sales/marketing, pembiayaan, operasi/produksi, ketersediaan/availability serta quality. Fungsi sales/marketing merupakan ibu dari fungsi pembiayaan (sebagai pemasok pundi uang) namun sekaligus sebagai pembeban fungsi operasi (menambah volume pekerjaan/produksi) namun secara bersamaan juga didukung oleh fungsi quality (zero reject) tetapi juga dibebani oleh fungsi availability (membantu melepaskan stok yang berlebihan). Fungsi pembiayaan menjadi ibu bagi fungsi operasi/produksi (menyediakan sumber daya yang tangguh, biaya pemeliharaan, penambahan kapasitas produksi dsb.) namun juga mengontrol fungsi ketersediaan (agar tidak men-stok terlalu banyak) namun secara bersamaan di susui oleh fungsi sales/marketing dan dibebani oleh fungsi quality (agar mendukung penambahan sumber daya yang bagus, kapasitas mesin yang lebih besar dsb). Fungsi operasi/produksi menjadi ibu bagi fungsi ketersediaan (stok selalu tersedia) namun menambah pekerjaan quality (terutama jika volume produksi besar) namun secara bersamaan juga di ayomi oleh fungsi pembiayaan sekalipun dibebani oleh fungsi sales (karena penambahan volume order). Fungsi ketersediaan (availability) menjamin fungsi quality (tidak dikomplain karena kekurangan stok) namun akan mengejar ngejar sales/marketing (agar membantu menghabiskan stok yang berlebih) namun secara bersamaan diayomi oleh fungsi produksi (output yang cukup dari produksi) serta dikontrol oleh fungsi pembiayaan (agar tidak terjadi stok mandek). Fungsi quality menjaga image fungsi sales/marketing (dengan mensuplai produk yang bermutu) sekaligus mendorong fungsi pembiayaan (agar mendukung fungsi operasi dalam hal kapasitas, pembiayaan operasional) namun secara bersamaan juga didukung penuh oleh fungsi ketersediaan (stok yang cukup) dan dibebani tambahan pekerjaan inspeksi mutu oleh fungsi produksi (akibat volume produksi/operasional). Tugas seorang pemimpinlah memastikan masing masing elemen berada pada urutan yang tepat dan tetap konsisten sesuai jatidiri (keunikan/kompetensi) masing masing, sehingga sistem bergulir dengan sangat efisien hampir tanpa pemborosan energi (Tao Teh Ching / Lao Tse). Sistem yang bergulir dengan baik akan menimbulkan efek bola salju yang semakin lama semakin besar dan membentuk siklus tumbuh bagi perusahaan. Isywara Mahendratto http://servocenter.wordpress.com/ - Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
[Bicara] Penting mana : Nalar atau Rasa ?
Dalam melakukan pekerjaan, kita sering dihadapkan pada berbagai tantangan yang memerlukan kearifan dalam menyikapinya. Kesalahan dalam menetapkan tujuan ataupun cara kita merespon persoalan, dapat membuat kita kehilangan orientasi atas pekerjaan dan menjadi kontraproduktif. Energi tumbuh yang seharusnya dapat kita konversikan menjadi keahlian (kompetensi) dan membangun jaringan dapat berubah menjadi energi penghancur bagi diri sendiri. Terdapat 4 (empat) situasi yang mungkin terjadi dalam seseorang mempersepsikan setiap persoalan yaitu : Situasi 1. Apakah objek persoalan dipandang baik dan menyenangkan. Misal : anugerah kesehatan, penghasilan. Situasi 2. Apakah objek persoalan dipandang baik dan menyusahkan. Misal : Tidak semua orang suka target, berinisiatif Situasi 3. Apakah objek persoalan dipandang buruk tetapi menyenangkan. Misal : Kebiasaan menunda pekerjaan, ngerumpi Situasi 4. Apakah objek persoalan dipandang buruk dan menyusahkan. Misal : Trauma gagal menjual, konflik atasan bawahan Jika ybs. mempersepsikan situasi 1 menggunakan pikiran maka hidupnya menjadi tidak indah dan hambar, demikian pula jika ybs. mempersepsikan situasi 2,3,4 menggunakan perasaan maka ybs. akan sulit berubah. Walaupun perbandingan situasi penggunaan nalar dibanding rasa adalah 3 : 1, namun hal tersebut tidak menjadikan nalar selalu lebih baik dari rasa. Kemampuan untuk tau kapan harus menggunakan porsi nalar yang lebih besar dibanding rasa (baca : Kecerdasan Sikap), ataupun sebaliknya, jauh lebih penting daripada pilihan itu sendiri. Isywara Mehendratto http://servocenter.wordpress.com/ - Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
[Bicara] Kecerdasan Sikap
Sikap adalah cara seseorang melakukan tindakan (Isywara Mahendratto). Sikap dapat bersifat spontan ataupun terencana tergantung dari waktu yang tersedia untuk melakukan suatu tindakan. Semakin pendek waktu tindakan yang tersedia, semakin spontan sikap seseorang. Sikap seseorang merupakan perpaduan antara intuisi dan nalar yang komposisi rasionya sangat tergantung oleh durasi waktu yang tersedia saat seseorang harus melakukan tindakan. Adapun rasio intuisi-nalar pada sikap spontan diperkirakan dapat mencapai 88% intuisi dan 12% nalar (Sandy MacGregor), sedang pada sikap terencana dapat terjadi sebaliknya. Banyak orang tidak menyadari kualitas sikap dirinya, karena sangat ditentukan oleh kualitas pengalaman bawah sadar sebelumnya (traumatis/sukses) serta motivasi bawah sadar dirinya terhadap sasaran (diinginkan/tidak). Proses terbentuknya sikap juga dipengaruhi oleh faktor faktor lain seperti kualitas panca indra seseorang dalam mengidentifikasi stimuli ataupun pesan (peka/tidak), tingkat kesadaran seseorang dalam mempersepsikan pesan (subjek/objek), kematangan berfikir seseorang dalam menganalisis pesan (nalar/rasa). Seseorang dikatakan memiliki sikap yang cerdas jika cara ybs. mengambil tindakan mengikuti siklus tumbuh dan kurang cerdas jika mengikuti siklus uzur. Bagaimana dengan kecerdasan sikap kerja karyawan Anda ? Apakah mereka : - penuh semangat / optimis ? - berperilaku produktif ? - bermental tumbuh ? - berkarya dengan hati ? - beremosi cerdas (EQ) ? - berorientasi pelanggan ? - bermotif prestasi ? - berpikir kualitas ? - bersikap positif ? - dsb. Isywara Mahendratto http://servocenter.wordpress.com/ - Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.