RE: [budaya_tionghua] Tanya: Qi shi

2008-01-20 Terurut Topik Ulysee
Uhuy, lagi nerjemahin apa nih??? kayaknya seru nih. 
Itu menyangkut perayaan tanggal tujuh bulan tujuh Imlek yaa?  
Tujuh ganda jarang denger, 
biasanya yang di denger ya tanggal tujuh bulan tujuh itu. 
 
Tujuh ganda kah, tujuh kembar kah, terserah yang nerjemahin aje asal ada
penjelasan atau catatan kaki aje getoh.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of bengawanty
Sent: Friday, January 18, 2008 1:42 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Tanya: Qi shi




Hi,

Perkenalkan saya anggota baru milis ini. 

Saya tengah mengerjakan penerjemahan novel yang berkaitan dengan
kebudayaan Tiongkok.
Saya mau tanya apa padanan perayaan "Qi Shi" atau "Double Seven" dalam
bahasa Indonesia? Apakah tepat jika memakai "Tujuh Ganda"?

Terimakasih

Wanty



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.6/1230 - Release Date:
1/17/2008 4:59 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.7/1234 - Release Date:
1/20/2008 2:15 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [budaya_tionghua] Re: Agama dan dunia Mistik

2008-01-20 Terurut Topik Ulysee
- tanya: bagaimana anda menganggapi orang yang menyebut damai di surga
damai di bumi ?

UL: lha ya dijawab saja "AMIN" 
kalau benar terjadi ya sama sama disyukuri, bukankah damai itu harapan
semua orang?
kalau ngga terjadi ya jangan mutung jangan ngambek, gitu toh

- - jawab: tergantung, jika dia berkata itu hanya sekedar harapan, ya
tidak
masalah, tapi jika dia mengintepretasikan hal itu adalah sebagai Janji
pasti dari sebuah agama tertentu(eksklusif) untuk urusan dunia, ini akan
Bermasalah.

UL: bermasalah buat siapa? 
Jika orang mau menginterpretasikan hal tersebut sebagai JANJI PASTI, 
jika dia percaya hal itu, ya urusan dia, 
namanya juga KEPERCAYAAN masing masing, 

kenapa dianggap bermasalah sih

yang nganggap bermasalah kali, yang terlalu banyak campur urusan orang
lain. 
Namanya reseh donk ah. Hihihihi. 


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 17, 2008 10:52 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama
dan dunia Mistik



Masalah kedua, tanggapan saya pada kalimat yang samar2 (tak jelas
menyebut
dari agama apa) adalah untuk memperjelas lagi pandangan saya,
menjelaskan
bagaimana pandangan saya dipakai dalam menanggapi pertanyaan2 agama yang
lebih konkrit. Kira2 begini:
- tanya: bagaimana anda menganggapi orang yang menyebut damai di surga
damai di bumi ?
- jawab: tergantung, jika dia berkata itu hanya sekedar harapan, ya
tidak
masalah, tapi jika dia mengintepretasikan hal itu adalah sebagai Janji
pasti dari sebuah agama tertentu(eksklusif) untuk urusan dunia, ini akan
Bermasalah.

Semoga penjelasan2 diatas ini dapat membuat anda memahami POSISI saya
dalam memandang masalah. sehingga kita tidak terus berkutat pada masalah
ini. Jika anda minat, saya lebih senang bicara dng anda pada inti
permasalahannya. perkara penilaian saya thd sebuah gerakan agama anda
anggap berat sebelah atau fitnah, silahkan anda kemukakan alasan2 dan
pemahaman anda. sekali2 jangan membungkam lawan bicara anda dng dalih
dia
tidak tidak kompetent.

Tolong renungkan lagi omongan saya: "kalau tidak paham sebaiknya diam," 
yang menyatakan tidak paham bukanlah orang lain, melainkan diri sendiri.
orang lain tak berhak membentak suruh orang lain diam dng alih dia tdk
paham! orang lain hanya bisa menunjukkan ke sok tahuan orang tsb lewat
sanggahan2 yang lebih meyakinkan, tidak ada cara lain!

Salam,
ZFy

> Siapakah yang berhak menyatakan agama ini sesat agama itu sesat?
>
> Agama itu harusnya urusan manusia dengan eksistensi lebih tinggi yang
> dia percayai, urusan pribadi,
> selama ngga menganjurkan hal-hal yang melanggar moral universal, ya
ngga
> ada urusan dengan orang lain.
>
> Selama ngga melanggar hak asasi elu, ngapain lu tuding-tuding sesat?
>
>
>
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
> Sent: Tuesday, January 15, 2008 10:58 PM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama dan
> dunia Mistik
>
>
>
> Saya tidak berniat membahas secara mendalam inti ajaran agama masing2,
> yang saya tekankan disini adalah dampak sosiologis dari sebuah gerakan
> agama bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.4/1226 - Release Date:
1/15/2008 6:19 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.7/1234 - Release Date:
1/20/2008 2:15 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama dan dunia Mistik

2008-01-20 Terurut Topik Ulysee
Menyatakan sebuah kepercayaan sebagai sesat dan tidak itu biasanya ada
"kepentingan lain" di belakangnya. 
 
Kalau nggak ada kepentingan, biasanya orang akan ambil posisi "Sebodo
amat, nggak urusan!" 
 
Kecuali kalau kepercayaan tersebut melanggar norma yang berlaku umum di
masyarakat, nah itu baru jadi urusan semua orang. 
 
Misalnya, kalau ada agama yang masih melakukan 'korban manusia' 
nah itu baru deh bisa dituding rame-rame sebagai kepercayaan sesat dan
dihujat rame rame.
Soalnya bakalan mengganggu keamanan dan ketertiban umum yang merupakan
kepentingan banyak orang.
 
Tapi kalau sekedar urusan percaya- percayaan aje mah, halaaa, urusan
masing masing orang aje itu mah, nggak usah diributin. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sunny
Sent: Friday, January 18, 2008 3:24 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama
dan dunia Mistik



Ahmadiyah yang menyatakan diri sebagai agama Islam dibilang sesat oleh
MUI dan konco-konconya, lantas bagaimana dengan agama lain yang tidak
ada hubungan dengan Islam? Apakah juga akan dinyatakan aliran sesat
besok hari? 

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:skalaras%40cbn.net.id"[EMAIL PROTECTED] 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Thursday, January 17, 2008 5:05 PM
Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama
dan dunia Mistik

Hehehe

Saya tidak mungkin menjadi penganut "agama sesat", wong tak beragama.
Hanya bisa menjadi orang yang selalu dipandang "sesat" oleh kelompok
penganut " agama eksklusif".
Bangga kok, bisa masuk kelompok orang2 "sesat" seperti ini.

ZFy

> Hehehe...Sabar--sabar...
>
> Saya setuju dengan anda.
> Jangan-jangan nih ye...orang yg bilang agama sesat atau
> "secara sosiologi sesat" bisa jadi dia sendiri yang sesat...hehehe.-..
>
> *nengnongneng gung
>
>



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.6/1229 - Release Date:
1/17/2008 11:12 AM

[Non-text portions of this message have been removed]



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.4/1226 - Release Date:
1/15/2008 6:19 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.7/1234 - Release Date:
1/20/2008 2:15 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Mengapa manfaatkan Soeharto sakit?

2008-01-20 Terurut Topik Ulysee
Kadang kadang, istilah  PENEGAKKAN  HUKUM merupakan kata lain dari balas
dendam.
 
Mo ngomongin hukum? Boleh. 
Hukum yang tidak terkecuali untuk orang sakit? Boleh.
 
Hukum yang mana? Perdata atau pidana?
apakah tuntutan perdata boleh diwakilkan kepada kuasa hukum?
apakah tuntutan pidana boleh diwakilkan kepada kuasa hukum tanpa
kehadiran tertuduh?
bagaimana dengan hak "membela diri" yang dilindungi hukum???
bagaimana asas "praduga tak bersalah" yang juga dilindungi hukum???
 
bagaimana dengan menjatuhkan vonis "bersalah" sebelum sidang digelar??
 
kenapa baru ribut setelah suharto sakit keras?
kemana suara mereka kemarin kemarin sebelum suharto masuk rumah sakit?
memanfaatkan momentum? atau kuatir nggak sempet mbales???
krkeekekeke. 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ChanCT
Sent: Sunday, January 20, 2008 9:57 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Mengapa manfaatkan Soeharto sakit?



Yang lebih penting dan harus diutamakan adalah bagaimana menegakkan
HUKUM secara baik dinegeri ini!
Orang bisa saja menyalahkan para demo-demo dengan menggunakan masa
kritis Soeharto untuk menuntut diadili, sementara yang lain termasuk
tokoh "Reformasi" Amien Rais berteriak Memaafkan Soeharto, ...

Namun demikian, bagaimanapun juga HUKUM harus ditegakkan dan tak
terkecuali bagi Soeharto yang sedang sakit bahkan kritis. Tidak ada
perkecualian! HUKUM tidak ber-prikemanusiaan? Tentu saja HUKUM harus
ditegakkan dengan prinsip kemanusiaan! HUKUM tetap diberlakukan justru
harus sejalan dengan perikemanusiaan dan tidak menegasi satu sama lain.
Bukankah hukum rajam, hukum gantung sudah ditiadakan dinegeri modern
yang beradab.

Terlalu banyak peristiwa pelanggaran HAM, bahkan HAM-berat dinegeri ini,
dan, ... sampai sekarang setelah lewat belasan tahun bahkan lebih 42
tahun tidak juga ada seorang yang bertanggung jawab berhasil diseret
kedepan pengadilan. Peristiwa pembunuhan sesaat setelah G30S,
Tanjung-Periok, Malari, pembunuhan Petrus, Wiji Thukul, Mei '98, sampai
pembunuhan Munir belum juga bisa dituntaskan secara HUKUM. Sehubungan
dengan serentetan peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM-berat ini, tidak
bisa tidak adalah tanggungjawab RI No.1 ketika itu. Dan itu tidak bisa
dibiarkan lewat tanpa ada penuntasan secara HUKUM. Hanya dengan
penuntasan HUKUM itulah, negeri ini bisa disebut sebagai negara HUKUM
yang baik dan menjamin kehidupan bermasyarakat yang aman-tentram.

Dan karena kita-kita adalah manusia yang bermoral dan beradab, dalam
menegakkan HUKUM harus memperhatikan langkah kita jangan sampai
menginjak-injak HAM, sikap yang tidak manusiawi. Soeharto yang sedang
sakit tidak bisa menghadiri sidang pengadilan, apa tidak bisa diwakili
hakimnya saja, sedang kasus perkara bisa berjalan mulus, misalnya. Tapi
tidak dikalahkan bahkan dibatalkan pengusutan perkara hanya karena
Soeharto sedang sakit, kan.

Dimaafkan? Ya, tentu sebagai manusia yang masih bermoral dan beradab
akan memaafkan setelah Soeharto jelas dimana kesalahannya dan bertobat
akan kesalahan-dosa berat yang selama ini telah dilakukan. 

Salam,
ChanCT
- Original Message - 
From: @};-PurpleRose}-;-- 
To: HYPERLINK
"mailto:tionghoa-net%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED] ;
HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Saturday, January 19, 2008 6:13 PM
Subject: [budaya_tionghua] Mengapa manfaatkan Soeharto sakit?

Sering hal yang dikerjakan mendapatkan keberhasilannya karena momentum
yang mendukung, mungkin masa sakitnya seorang yang masih sangat
berpengaruh seperti Soeharto dapat menjadi momentum yang mendukung juga
untuk suatu perubahan, sama seperti masa kebangkitan identitas tionghoa
yang mendapatkan momentumnya saat Soeharto lengser.

Julia

HYPERLINK
"http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.19.01564064&channel=1&m
n=2&idx=4"http://www.kompas.-com/read.-php?cnt=.-xml.2008.-01.19.0156406
4&-channel=1&-mn=2&idx=-4 

http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.19.01564064&channel=1&m
n=2&idx=4"http://www.kompas.-com/read.-php?cnt=.-xml.2008.-01.19.0156406
4&-channel=1&-mn=2&idx=-4>

Mengapa Manfaatkan Soeharto Sakit? (1)
Junianto Setyadi
http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.01.19.01564064&channel=1&m
n=2&idx=4#"http://www.kompas.-com/read.-php?cnt=.-xml.2008.-01.19.015640
64&-channel=1&-mn=2&idx=-4#>
KEHILANGAN AYAH - Dyah Sujirah alias Sipon, istri Wiji Thukul, bersama
anak bungsunya Fajar Merah.Foto diambil di rumah mereka, Kampung
Kalangan, Jebres,Solo.
*Artikel Terkait:*
Sabtu, 19 januari 2008 | 01:56 WIB

*LAPORAN WARTAWAN SURYA, JUNIANTO SETYADI*

/RAIBNYA Wiji Thukul masih menjadi misteri. Lelaki itu hilang di era
kepemimpinan Presiden Soeharto. Bagaimana kehidupan keluarga Wiji
hukul? Mengapa keluarga Wiji tak setuju dengan aksi demo yang menuntut
Soeharto diadili? Berikut hasil liputan wartawan *Surya* yang ditulis
dengan menggunakan gaya bertutur./

GADIS berusia 19 tahun itu menerima k

RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Standar Ganda Re: Agama dan dunia Mistik

2008-01-20 Terurut Topik Ulysee
Hihihihi, masalahnya perdebatan masa lalu itu khan menjadi track record
untuk perdebatan masa sekarang dan masa depan gitchu lhoh. Dan jadi
acuan untuk mengenali, jalan pikir orang itu arahnya kemana.
 
Lagian yang diungkit belum lewat setahun, 
sedangkan kesalahan ORBA yang sudah lewat 30 tahun aja masih sering
diungkit kok, hehehehe.
 
Tiap kali dapat posting zhou xiong dan Dada, disarmednya nambah tuh.
Punya siapa tuh yang ada virusnya tuh.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Friday, January 18, 2008 2:23 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua]
Standar Ganda Re: Agama dan dunia Mistik



Ini sih namanya dendam kesumat, masak terus me-ngungkit2 masa lalu,
membawa perdebatan masa lalu. 

Tidak ada standart ganda. Setiap pembahasan ada penekanan masing2. jika
kita sedang berpolemik ttg penggunaan istilah Cina dan Tionghoa, sudah
tentu fokusnya adalah "istilah" itu sendiri. sedangkan saat saya bicara
maslah "sesat", fokusnya bukanlah pada penggunaan istilah. Saya tidak
membatasi orang untuk bicara sesuai dng minatnya. Tapi "Standart" dan
kendalinya ada pada orang yang pertamakali lempar permasalahan. jika
anda lebih suka bicara tentang satu hal, silahkan saja melempar ke
millis sbg topik baru, bukan dng cara menimpali orang lain, melebarkan
masalah atau melencengkan arah pembicaraan.- 

Satu hal lagi : Ajakan untuk "Fokus" dalam satu permasalahan bukan
berarti menolak berbicara hal lain di kesempatan lain.

ZFy

- Original Message - 
From: Dada 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Friday, January 18, 2008 2:48 AM
Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Standar
Ganda Re: Agama dan dunia Mistik

Waw luar biasa 
Dulu yang anda permasalahkan justru adalah budayanya , pop versus high
culture , bukan cara orang berbudaya 
Dan juga mempertentangkan antara "c***" dan tionghoa , dan menciptakan
sistem kasta .
Sekarang mempermasalahkan cara orang beragama , apa bedanya ?

Misalnya seorang yang cara berbudayanya suka memaksa ke ranah pikiran
orang lain , 
bahwa budaya ybs adalah high culture , dan yang ini adalah pop atau low
culture .bahwa yang lain adalah kasta yang rendah , dan patut di
anggap tamu luar 

Hmmm sangat disayangkan di milist ini banyak orang yang gemar
menciptakan standar - standar yang akhirnya menjurus standar ganda .

Robby Wirdja 

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:skalaras%40cbn.net.id"[EMAIL PROTECTED] 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Thursday, January 17, 2008 9:52 PM
Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama
dan dunia Mistik

Anda bisa membaca dng teliti tidak?
Yang saya permasalahkan bukan "agama"nya, tapi adalah cara orang
"Beragama"! "agama" adalah urusan individu dng Tuhannya, ini benar, tapi
"cara beragama" bisa saja bersentuhan dng orang lain.

Misalnya seorang cara beragamanya suka memaksa masuk ke rumah orang
untuk
berkotbah, ini sudah tentu mengganggu hak orang lain. apa tidak boleh
digugat? perkara inti ajarannya yang dia kotbahkan ini benar salah baik
buruk, itu memang sudah bukan urusan saya. apa anda masih tidak bisa
membedakan kedua hal ini?

Sangat saya sayangkan, di millis ini banyak orang yang suka berkutat dng
kata2, dng istilah2, tapi bukan dng inti permasalahannya. seperti
istilah
"agama sesat" yang saya pakai, ini adalah sekedar istilah pinjaman, 
istilah dalam tanda kutib. bukan istilah resmi2an. bisa saja ada orang
yang salah paham menaggapi istilah ini, tapi setelah saya jelaskan
maksud
sebenarnya dng istilah ini, mereka tetap mempermasalahkan "agama sesat"
dari makna yang mereka tangkap semula.

Saya kurang ngerti, ini karena daya tangkapnya yang lamban, atau memang
tujuannya mau mencari2 masalah?

ZFy

> Siapakah yang berhak menyatakan agama ini sesat agama itu sesat?
>
> Agama itu harusnya urusan manusia dengan eksistensi lebih tinggi yang
> dia percayai, urusan pribadi,
> selama ngga menganjurkan hal-hal yang melanggar moral universal, ya
ngga
> ada urusan dengan orang lain.
>
> Selama ngga melanggar hak asasi elu, ngapain lu tuding-tuding sesat?
>
>
>
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
> Sent: Tuesday, January 15, 2008 10:58 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama dan
> dunia Mistik
>
>
>
> Saya tidak berniat membahas secara mendalam inti ajaran agama masing2,
> yang saya tekankan disini adalah dampak sosiologis dari sebuah gerakan
> agama bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Yang saya sebut "
> agama sesat" disini

Re: [budaya_tionghua] Re: Agama dan dunia Mistik

2008-01-20 Terurut Topik Ulysee
N, jadi waktu anda ngomong begini :

"- tuntunan dlm menyikapi dunia sekarang, benar memang termasuk, tapi
tidak menjanjikan ganjarannya pada hal2 yang bersifat duniawi, misalnya
tuntunan "kamu harus mencintai sesama", jika kamu telah melakukan
kebaikan, nanti keluarga kamu pasti akan sehat sejahtera dll dll. apakah
ada janji seperti ini? kalau ada, ini juga termasuk ajaran menyesatkan.
- Semua dogma yang menjanjikan kehadiran surga di bumi, akan
menyesatkan."

** lhah, Anda berdiri sebagai yang diluar kepercayaan tersebut, 
atau sebagai yang di "dalam" kepercayaan/ agama yang percaya kehadiran
surga di bumi tersebut??

soalnya kalau anda berdiri sebagai yang di luar, ntar bisa dibalikim
lhaaa jadi ngapain lu tuding tuding sesat? kan itu urusan masing masing.

Kalau Anda bilang berdiri sebagai yang di 'dalam' agama tersebut, 
lh kok ngakunya ndak punya agama??

*** Terus ngakunya sebagai "orang sesat" menurut konsep Anda sendiri, 
berarti Anda percaya dogma yang manjanjikan kehadiran surga di bumi
barangkali?
atau yang meyakini kalau berbuat baik nanti keluargamu sejahtera???

Ataukah konsep 'sesat' nya udah berubah? 

Heheheh, pengen tanya aja, soalnya kok kayak kontradiktip getoh
lhooohhh.


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Friday, January 18, 2008 2:28 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua]
Re: Agama dan dunia Mistik


Ini sih urusan agama masing2, bukan urusan kita2 yang di luar agama tsb.
Yang dibilang sesat oleh agama tertentu belum tentu kita pandang sesat.
masing2 punya sudut pandang masing2. tak bisa dicampuri.

- Original Message - 
From: Sunny 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Friday, January 18, 2008 3:23 AM
Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama
dan dunia Mistik

Ahmadiyah yang menyatakan diri sebagai agama Islam dibilang sesat oleh
MUI dan konco-konconya, lantas bagaimana dengan agama lain yang tidak
ada hubungan dengan Islam? Apakah juga akan dinyatakan aliran sesat
besok hari? 

- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED] 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, January 17, 2008 5:05 PM
Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama
dan dunia Mistik

Hehehe

Saya tidak mungkin menjadi penganut "agama sesat", wong tak beragama.
Hanya bisa menjadi orang yang selalu dipandang "sesat" oleh kelompok
penganut " agama eksklusif".
Bangga kok, bisa masuk kelompok orang2 "sesat" seperti ini.

ZFy

> Hehehe...Sabar-sabar...
>
> Saya setuju dengan anda.
> Jangan-jangan nih ye...orang yg bilang agama sesat atau
> "secara sosiologi sesat" bisa jadi dia sendiri yang sesat...hehehe...
>
> *nengnongneng gung
>
>

--

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.6/1229 - Release Date:
1/17/2008 11:12 AM

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]


 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.6/1230 - Release Date:
1/17/2008 4:59 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.7/1234 - Release Date:
1/20/2008 2:15 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Standar Ganda Re: Agama dan dunia Mistik

2008-01-21 Terurut Topik Ulysee
Dendam sih nggak ada, cuman argumennya susah diterima logika gue, ya gue
sanggah aje. 
kebebasan berpendapat, termasuk dalam menyanggah pendapat Anda khan?
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, January 21, 2008 9:08 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re:
[budaya_tionghua] Standar Ganda Re: Agama dan dunia Mistik



Oh ya? Saya jadi tahu, Uly terus2an menyanggah ini ada hubungannya dng
dendam masa yang baru saja lalu.

- Original Message - 
From: Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Monday, January 21, 2008 12:47 PM
Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re:
[budaya_tionghua] Standar Ganda Re: Agama dan dunia Mistik

Hihihihi, masalahnya perdebatan masa lalu itu khan menjadi track record
untuk perdebatan masa sekarang dan masa depan gitchu lhoh. Dan jadi
acuan untuk mengenali, jalan pikir orang itu arahnya kemana.

Lagian yang diungkit belum lewat setahun, 
sedangkan kesalahan ORBA yang sudah lewat 30 tahun aja masih sering
diungkit kok, hehehehe.

Tiap kali dapat posting zhou xiong dan Dada, disarmednya nambah tuh.
Punya siapa tuh yang ada virusnya tuh.

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
Sent: Friday, January 18, 2008 2:23 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua]
Standar Ganda Re: Agama dan dunia Mistik

Ini sih namanya dendam kesumat, masak terus me-ngungkit2 masa lalu,
membawa perdebatan masa lalu. 

Tidak ada standart ganda. Setiap pembahasan ada penekanan masing2. jika
kita sedang berpolemik ttg penggunaan istilah Cina dan Tionghoa, sudah
tentu fokusnya adalah "istilah" itu sendiri. sedangkan saat saya bicara
maslah "sesat", fokusnya bukanlah pada penggunaan istilah. Saya tidak
membatasi orang untuk bicara sesuai dng minatnya. Tapi "Standart" dan
kendalinya ada pada orang yang pertamakali lempar permasalahan. jika
anda lebih suka bicara tentang satu hal, silahkan saja melempar ke
millis sbg topik baru, bukan dng cara menimpali orang lain, melebarkan
masalah atau melencengkan arah pembicaraan.-- 

Satu hal lagi : Ajakan untuk "Fokus" dalam satu permasalahan bukan
berarti menolak berbicara hal lain di kesempatan lain.

ZFy

- Original Message - 
From: Dada 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com 
Sent: Friday, January 18, 2008 2:48 AM
Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Standar
Ganda Re: Agama dan dunia Mistik

Waw luar biasa 
Dulu yang anda permasalahkan justru adalah budayanya , pop versus high
culture , bukan cara orang berbudaya 
Dan juga mempertentangkan antara "c***" dan tionghoa , dan menciptakan
sistem kasta .
Sekarang mempermasalahkan cara orang beragama , apa bedanya ?

Misalnya seorang yang cara berbudayanya suka memaksa ke ranah pikiran
orang lain , 
bahwa budaya ybs adalah high culture , dan yang ini adalah pop atau low
culture .bahwa yang lain adalah kasta yang rendah , dan patut di
anggap tamu luar 

Hmmm sangat disayangkan di milist ini banyak orang yang gemar
menciptakan standar - standar yang akhirnya menjurus standar ganda .

Robby Wirdja 

- Original Message - 
From: HYPERLINK "mailto:skalaras%-40cbn.net.-id"[EMAIL PROTECTED] 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com 
Sent: Thursday, January 17, 2008 9:52 PM
Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Agama
dan dunia Mistik

Anda bisa membaca dng teliti tidak?
Yang saya permasalahkan bukan "agama"nya, tapi adalah cara orang
"Beragama"! "agama" adalah urusan individu dng Tuhannya, ini benar, tapi
"cara beragama" bisa saja bersentuhan dng orang lain.

Misalnya seorang cara beragamanya suka memaksa masuk ke rumah orang
untuk
berkotbah, ini sudah tentu mengganggu hak orang lain. apa tidak boleh
digugat? perkara inti ajarannya yang dia kotbahkan ini benar salah baik
buruk, itu memang sudah bukan urusan saya. apa anda masih tidak bisa
membedakan kedua hal ini?

Sangat saya sayangkan, di millis ini banyak orang yang suka berkutat dng
kata2, dng istilah2, tapi bukan dng inti permasalahannya. seperti
istilah
"agama sesat" yang saya pakai, ini adalah sekedar istilah pinjaman, 
istilah dalam tanda kutib. bukan istilah resmi2an. bisa saja ada orang
yang salah paham menaggapi istilah ini, tapi setelah saya jelaskan
maksud
sebenarnya dng istilah ini, mereka tetap mempermas

[budaya_tionghua] FW: Pernikahan ala budaya Tionghoa

2008-01-27 Terurut Topik Ulysee

r3n4, email elu bounce tuuh, nape tuu. 

Perubahan tata cara perkawinan tionghoa dari jaman dulu sampe
sekarang 
wadoh, gue anak jaman sekarang, yang dolo dolo nggak begitu tahu. 

Paling yang pernah gue hadiri waktu Oma gue masih jadi comblang, itu
doank. Dan itu nggak beda sama jaman sekarang, paling ada sedikit detail
yang lain lain tergantung yang nikah itu orang khek, hokkian, hokciah,
tio ciu de el el. Tapi inti2 nya sih ampir mirip dah. 

Katany, yang masih pegang adat perkawinan "jaman dolo" itu justeru
cina benteng, 
dimana sampai sekarang, dalam acara pernikahannya 
pengantin pria masih pake jubah biru dan topi caping 
pernikahan ala cina benteng terakhir yang gue ketahui masih pake
beginian tuh yang bulan Mei 2007) dan pengantin perempuannya masih pake
baju merah dan ditutupi cadar merah 
(seperti pernikahan - A Story) dan acara kawinannya bisa tiga hari
getoh. 

Cina/tionghoa kota sekarang malah nikahnya udah ala barat (kalau nggak
alakadarnya) makan prasmanan, pake jas dan baju pengantin putih, 
yang dipertahankan paling sekedar saja seperti misalnya ritual 
melamar, sangjit, dan teh pay ini pun kadang-kadang dibikin super
cincay, asal ada.

Kalau pengen tahu prosesi pernikahan ala Cina benteng kali bisa dateng
ke Mall Citraland tanggal 30 Januari besok jam 17.00 Kalau nggak salah
sih mau diputerin rekaman atau apa begitulah.  












-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of r3n4_oktaviany
Sent: Wednesday, January 23, 2008 1:25 PM
To: Ulysee
Subject: Re: Pernikahan ala budaya Tionghoa


hai saya lagi mau buat tesis ttg perubahan perkawinan tionghoa dari 
zaman n dl sampe yg skrg neh, kira2 byk gk yah perubahan2 itu? blh 
minta pendapatnya gk, kira2 perubahan itu apa aja... tq...

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.9/1238 - Release Date:
1/22/2008 8:12 PM
 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.12/1245 - Release Date:
1/26/2008 3:45 PM
 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.12/1245 - Release Date:
1/26/2008 3:45 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-28 Terurut Topik Ulysee
Tidak setuju.  Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga lebih memusuhi 'campur
tangan' RRT dalam perpolitikan Indonesia, 
termasuk diantaranya urusan PKI, ribut kuomintang-kungchangtang, dan
kewarganegaraan ganda.

Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan anti-tionghoa" sepanjang yang
gue lihat, 
lebih banyak dipengaruhi isu dan urusan percaya percayaan, 
gue bilang kebijakan A tidak anti tionghoa, 
nenek percaya itu anti tionghoa, 
mau bilang apa? Apalagi kalau sudah terdistorsi "pengalaman pribadi"
lebih ribet lagi memilahnya sebab pengalaman orang beda beda 
dan masing masing membentuk pemahaman sendiri, tergantung pribadi dan
cara pikirnya.

Gue pribadi, 
berdasarkan fakta fakta dan info2 dan pengalaman dan pemahaman yang gue
punya, 
TIDAK PERCAYA kalau Suharto dibilang memusuhi Tionghoa. 
Juga TIDAK PERCAYA kalau dibilang Suharto itu Anti-tionghoa.

Kalau Anda percaya yang mana?

Nah khan, pada akhirnya isu dan gossip itu cuman urusan
percaya-percayaan belaka. Hehehehehehehe


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Tuesday, January 29, 2008 11:15 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


Ahmad Heng: "Soeharto memusuhi Tionghoa ini ngawur!
> Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan Tionghoa, terutama 
bukan Tionghoa Indonesia!"

 Mungkin dapat kita pertajam: yang dimusuhi BUKAN RRT semata, 
namun, seluruh Ke-Tionghoa-an. Mengapa? RRT adalah negara lain, jadi 
untuk memusuhinya, sesuai tradisi hubungan diplomatik, cukup 
memutuskan hubungan perwakilan. Tetapi apa yang dilakukan 
pemerintahan pak Harto berdampak justru di DALAM negeri, membentur 
warga dan saudara kita sendiri dari komunitas Tionghoa, yang bukan 
warga RRT, yakni pelarangan ini itu seperti dilaporkan Suara 
Pembaharuan.

Kalau "ngawur" sih pasti tidak, sebab banyak fakta yang dibeberkan, 
tinggal di check satu satu, benarkah itu atau tidak. Kawan kawan 
disini pasti banyak yang dapat mem-verifikasi kebenarannya berdasar 
pengalaman pribadi.

"Persahabatan" keluarga pak Harto dengan beberapa konglomerat, 
terutama adalah kemitraan business yang disambung dengan hubungan 
kekeluargaan. Tetapi pasti bukan, persahabatan pada komunitas 
Tionghoa pada umumnya. Persahabatan "akrab" yang sesuai UUD, ujung 
ujungnya duit, ya kan?

Pelajaran bagi masa datang adalah, bagaimana negara kita yang MULTI 
budaya ini menempatkan semua agama dan budaya dalam satu tataran. 
Apa yang dilakukan pemerintah pemerintah setelah pak Harto sudah 
benar, tinggal kita menata sebuah networking antar budaya dalam 
rangkaian sebuah budaya Indonesia, yang memang TIDAK monolitik. 
Pinjam slogan iklan Malaysia " Indonesia, truly Asia"

That's it

salam

Danardono

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya mulai hari Minggu sampai 7 hari di rumah saya mengibarkan 
bendera 
> merah-putih satu tiang penuh menyambut meninggalnya Soeharto. 
Ngapain musti 
> menuruti perintah untuk setengah tiang 7 hari cuma karena seorang 
Soeharto 
> meninggal!
> 
> Tetapi tetap saja saya katakan yang ditulis di Sinar Harapan 
tentang 
> Soeharto memusuhi Tionghoa ini ngawur!
> Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan Tionghoa, terutama 
bukan 
> Tionghoa Indonesia!
> Tidak usah melihat jauh-jauh, isi artikel Sinar Harapan ini sendiri 
pun, 
> kalau dibaca dengan benar, sudah menjelaskan hal itu, yaitu yang 
dia lawan 
> adalah negara Tiongkok, bukan manusia Tionghoa.
> Juga terlihat dalam artikel ini bahwa Soeharto memang tidak 
memusuhi orang 
> Tionghoa, karena dia tidak punya alasan untuk hal itu. Bahkan 
sebaliknya 
> Soeharto mempunyai keintiman berlebihan dengan orang Tionghoa.
> Kalau kita bandingkan saja dengan kelima Presiden RI lainnya, maka 
Soeharto 
> lah yang secara manusia-kepada-manusia paling intim hubungannya 
dengan orang 
> Tionghoa. Sejak muda sampai meninggalnya di usia lanjut. Dan 
affinitas 
> Soeharto pada orang Tionghoa, adalah karena konon dia anak seorang 
Tionghoa. 
> Yang jelas dia mengangkat seorang Tionghoa sebagai anak angkatnya
> 
> Bahkan di artikel itu pun terlihat juga bahwa yang dilawan 
pemerintah 
> Indonesia di bawah Soeharto bukanlah pemerintah RRT an sich, 
melainkan 
> dilawannya adalah pengaruh RRT ke masyarakat Indonesia. Perlawanan 
itu 
> dilakukan melalui isolasi terhadap bahasa, pendidikan, dan WN 
Tiongkok (WNA) 
> di Indonesia.
> Di dalam polarisasi Perang Dingin jaman itu, hal ini lumrah. Bahkan 
bukan 
> saja lumrah, tetapi bahkan suatu keharusan, untuk dikerjakan oleh 
> negara-negara yang ketika itu berseberangan secara ideologis.
> Dan hal semacam ini, ketika itu dilakukan semua pihak tanpa 
kecuali. Bukan 
> saja Amerika yang mengisolasi pengaruh RRT, bahkan Uni Sovyet yang 
sama-sama 
> komunis pun melakukannya terhadap RRT. Begitu juga sebaliknya RRT 
pun 
> melakukan dengan intensif upaya mengisolasi 

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-29 Terurut Topik Ulysee
Oh waktu itu saya masih di kahyangan, 
 
Begitupun waktu perang kemerdekaan 1940 an, saya masih di swargaloka, 
tapi bukan berarti sama sekali tidak tahu soal masa-masa tersebut khan.
Hehehheh.
 
-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Tuesday, January 29, 2008 12:46 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



Saya percaya siapa? saya percaya pada apa yang saya lihat ditahun 
60an, dan dari sahabat ataupun orang yang mengalaminya, juga sejak 
60an. Anda dimana waktu itu?

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Tidak setuju. Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga lebih 
memusuhi 'campur
> tangan' RRT dalam perpolitikan Indonesia, 
> termasuk diantaranya urusan PKI, ribut kuomintang-kungchan-gtang, dan
> kewarganegaraan ganda.
> 
> Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan anti-tionghoa" sepanjang 
yang
> gue lihat, 
> lebih banyak dipengaruhi isu dan urusan percaya percayaan, 
> gue bilang kebijakan A tidak anti tionghoa, 
> nenek percaya itu anti tionghoa, 
> mau bilang apa? Apalagi kalau sudah terdistorsi "pengalaman pribadi"
> lebih ribet lagi memilahnya sebab pengalaman orang beda beda 
> dan masing masing membentuk pemahaman sendiri, tergantung pribadi 
dan
> cara pikirnya.
> 
> Gue pribadi, 
> berdasarkan fakta fakta dan info2 dan pengalaman dan pemahaman yang 
gue
> punya, 
> TIDAK PERCAYA kalau Suharto dibilang memusuhi Tionghoa. 
> Juga TIDAK PERCAYA kalau dibilang Suharto itu Anti-tionghoa.
> 
> Kalau Anda percaya yang mana?
> 
> Nah khan, pada akhirnya isu dan gossip itu cuman urusan
> percaya-percayaan belaka. Hehehehehehehe.-...
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of RM Danardono
> HADINOTO
> Sent: Tuesday, January 29, 2008 11:15 AM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa
> 
> 
> Ahmad Heng: "Soeharto memusuhi Tionghoa ini ngawur!
> > Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan Tionghoa, terutama 
> bukan Tionghoa Indonesia!"
> 
>  Mungkin dapat kita pertajam: yang dimusuhi BUKAN RRT semata, 
> namun, seluruh Ke-Tionghoa--an. Mengapa? RRT adalah negara lain, 
jadi 
> untuk memusuhinya, sesuai tradisi hubungan diplomatik, cukup 
> memutuskan hubungan perwakilan. Tetapi apa yang dilakukan 
> pemerintahan pak Harto berdampak justru di DALAM negeri, membentur 
> warga dan saudara kita sendiri dari komunitas Tionghoa, yang bukan 
> warga RRT, yakni pelarangan ini itu seperti dilaporkan Suara 
> Pembaharuan.
> 
> Kalau "ngawur" sih pasti tidak, sebab banyak fakta yang dibeberkan, 
> tinggal di check satu satu, benarkah itu atau tidak. Kawan kawan 
> disini pasti banyak yang dapat mem-verifikasi kebenarannya berdasar 
> pengalaman pribadi.
> 
> "Persahabatan" keluarga pak Harto dengan beberapa konglomerat, 
> terutama adalah kemitraan business yang disambung dengan hubungan 
> kekeluargaan. Tetapi pasti bukan, persahabatan pada komunitas 
> Tionghoa pada umumnya. Persahabatan "akrab" yang sesuai UUD, ujung 
> ujungnya duit, ya kan?
> 
> Pelajaran bagi masa datang adalah, bagaimana negara kita yang MULTI 
> budaya ini menempatkan semua agama dan budaya dalam satu tataran. 
> Apa yang dilakukan pemerintah pemerintah setelah pak Harto sudah 
> benar, tinggal kita menata sebuah networking antar budaya dalam 
> rangkaian sebuah budaya Indonesia, yang memang TIDAK monolitik. 
> Pinjam slogan iklan Malaysia " Indonesia, truly Asia"
> 
> That's it
> 
> salam
> 
> Danardono
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
>  wrote:
> >
> > Saya mulai hari Minggu sampai 7 hari di rumah saya mengibarkan 
> bendera 
> > merah-putih satu tiang penuh menyambut meninggalnya Soeharto. 
> Ngapain musti 
> > menuruti perintah untuk setengah tiang 7 hari cuma karena seorang 
> Soeharto 
> > meninggal!
> > 
> > Tetapi tetap saja saya katakan yang ditulis di Sinar Harapan 
> tentang 
> > Soeharto memusuhi Tionghoa ini ngawur!
> > Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan Tionghoa, terutama 
> bukan 
> > Tionghoa Indonesia!
> > Tidak usah melihat jauh-jauh, isi artikel 

RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-29 Terurut Topik Ulysee
 
Hihihihi, apa maksud Anda dengan KEHANGATAN?
 
Saya tidak tahu soal hangat hangat, tapi kalau SEMUA TIONGHOA ,
sepertinya  tidak. 
 
Dan seinget gue, banyak tionghoa yang mencak-mencak karena PP 10 yang
dikeluarkan di Jaman pemerintahan Sukarno. Apakah itu yang Anda maksud
dengan yang hangat hangat?  huehuehuehue. 
 
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 29, 2008 11:54 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa



Anda lahir tahun berapa? kok bisa ngomong begini? semua tionghoa di
zaman
itu merasakan kehangatan Sukarno kok, kecintaan thd Sukarno bahkan
sempat
mempengaruhi dukungan ke putrinya Megawati,

jika lihat lagi pada Zaman Orde Lama,
> bagaimana perlakuan Soekarno terhadap bangsa Tionghoa yang lebih parah
> dibandingkan dengan perlakuan Soeharto yang dibesar-besarkan Sinar
> Harapan.
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.15/1248 - Release Date:
1/28/2008 9:32 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-29 Terurut Topik Ulysee
 
Lhah waktu itu khan Loocianpwee ABS sudah lahir?
masa mau dibilang Amnesia juga???
wo ndak senonoh!
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Tuesday, January 29, 2008 4:03 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa



Rasanya belum lahir Pak Dono, pantesan-. inilah yang namanya amnesia
generasi.

- Original Message - 
From: RM Danardono HADINOTO 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Tuesday, January 29, 2008 12:46 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

Saya percaya siapa? saya percaya pada apa yang saya lihat ditahun 
60an, dan dari sahabat ataupun orang yang mengalaminya, juga sejak 
60an. Anda dimana waktu itu?

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Tidak setuju. Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga lebih 
memusuhi 'campur
> tangan' RRT dalam perpolitikan Indonesia, 
> termasuk diantaranya urusan PKI, ribut kuomintang-kungchan-gtang, dan
> kewarganegaraan ganda.
> 
> Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan anti-tionghoa" sepanjang 
yang
> gue lihat, 
> lebih banyak dipengaruhi isu dan urusan percaya percayaan, 
> gue bilang kebijakan A tidak anti tionghoa, 
> nenek percaya itu anti tionghoa, 
> mau bilang apa? Apalagi kalau sudah terdistorsi "pengalaman pribadi"
> lebih ribet lagi memilahnya sebab pengalaman orang beda beda 
> dan masing masing membentuk pemahaman sendiri, tergantung pribadi 
dan
> cara pikirnya.
> 
> Gue pribadi, 
> berdasarkan fakta fakta dan info2 dan pengalaman dan pemahaman yang 
gue
> punya, 
> TIDAK PERCAYA kalau Suharto dibilang memusuhi Tionghoa. 
> Juga TIDAK PERCAYA kalau dibilang Suharto itu Anti-tionghoa.
> 
> Kalau Anda percaya yang mana?
> 
> Nah khan, pada akhirnya isu dan gossip itu cuman urusan
> percaya-percayaan belaka. Hehehehehehehe.-...
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of RM Danardono
> HADINOTO
> Sent: Tuesday, January 29, 2008 11:15 AM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa
> 
> 
> Ahmad Heng: "Soeharto memusuhi Tionghoa ini ngawur!
> > Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan Tionghoa, terutama 
> bukan Tionghoa Indonesia!"
> 
>  Mungkin dapat kita pertajam: yang dimusuhi BUKAN RRT semata, 
> namun, seluruh Ke-Tionghoa--an. Mengapa? RRT adalah negara lain, 
jadi 
> untuk memusuhinya, sesuai tradisi hubungan diplomatik, cukup 
> memutuskan hubungan perwakilan. Tetapi apa yang dilakukan 
> pemerintahan pak Harto berdampak justru di DALAM negeri, membentur 
> warga dan saudara kita sendiri dari komunitas Tionghoa, yang bukan 
> warga RRT, yakni pelarangan ini itu seperti dilaporkan Suara 
> Pembaharuan.
> 
> Kalau "ngawur" sih pasti tidak, sebab banyak fakta yang dibeberkan, 
> tinggal di check satu satu, benarkah itu atau tidak. Kawan kawan 
> disini pasti banyak yang dapat mem-verifikasi kebenarannya berdasar 
> pengalaman pribadi.
> 
> "Persahabatan" keluarga pak Harto dengan beberapa konglomerat, 
> terutama adalah kemitraan business yang disambung dengan hubungan 
> kekeluargaan. Tetapi pasti bukan, persahabatan pada komunitas 
> Tionghoa pada umumnya. Persahabatan "akrab" yang sesuai UUD, ujung 
> ujungnya duit, ya kan?
> 
> Pelajaran bagi masa datang adalah, bagaimana negara kita yang MULTI 
> budaya ini menempatkan semua agama dan budaya dalam satu tataran. 
> Apa yang dilakukan pemerintah pemerintah setelah pak Harto sudah 
> benar, tinggal kita menata sebuah networking antar budaya dalam 
> rangkaian sebuah budaya Indonesia, yang memang TIDAK monolitik. 
> Pinjam slogan iklan Malaysia " Indonesia, truly Asia"
> 
> That's it
> 
> salam
> 
> Danardono
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
>  wrote:
> >
> > Saya mulai hari Minggu sampai 7 hari di rumah saya mengibarkan 
> bendera 
> > merah-putih satu tiang penuh menyambut meninggalnya Soeharto. 
> Ngapain musti 
> > menuruti perintah untuk setengah tiang 7 hari cuma karena seorang 
> Soeharto 
> > meninggal!
> > 
> > Tetapi tetap saja saya katakan ya

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-29 Terurut Topik Ulysee
Betul, produk hukum yang tertulis, seharusnya bisa dianalisa secara
jelas, 
masalahnya pada saat yang menganalisa sudah terdistorsi sama isu isu
ngga  jelas gemana?
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Wednesday, January 30, 2008 8:53 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



ya masih jadi anginlah pak Danardono ha ha ha, tapi kalau neneknya 
pasti sudah ada dan mengalami sendiri.

Ul Ul, kebijakan Soeharto thd komunitas Tionghoa bukanlah masalah 
kepercayaan kayak agama gichu, tetapi jelas banyak sekali fakta2 
peristiwa dan/atau produk hukum serta kebijakan yg dihasilkan. 
kesemuanya itu bisa dianalisa dengan jelas.

JG

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "RM Danardono HADINOTO" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya percaya siapa? saya percaya pada apa yang saya lihat ditahun 
> 60an, dan dari sahabat ataupun orang yang mengalaminya, juga sejak 
> 60an. Anda dimana waktu itu?
> 
> 
> 
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> >
> > Tidak setuju. Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga lebih 
> memusuhi 'campur
> > tangan' RRT dalam perpolitikan Indonesia, 
> > termasuk diantaranya urusan PKI, ribut kuomintang-kungchan-gtang, 
dan
> > kewarganegaraan ganda.
> > 
> > Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan anti-tionghoa" 
sepanjang 
> yang
> > gue lihat, 
> > lebih banyak dipengaruhi isu dan urusan percaya percayaan, 
> > gue bilang kebijakan A tidak anti tionghoa, 
> > nenek percaya itu anti tionghoa, 
> > mau bilang apa? Apalagi kalau sudah terdistorsi "pengalaman 
pribadi"
> > lebih ribet lagi memilahnya sebab pengalaman orang beda beda 
> > dan masing masing membentuk pemahaman sendiri, tergantung pribadi 
> dan
> > cara pikirnya.
> > 
> > Gue pribadi, 
> > berdasarkan fakta fakta dan info2 dan pengalaman dan pemahaman 
yang 
> gue
> > punya, 
> > TIDAK PERCAYA kalau Suharto dibilang memusuhi Tionghoa. 
> > Juga TIDAK PERCAYA kalau dibilang Suharto itu Anti-tionghoa.
> > 
> > Kalau Anda percaya yang mana?
> > 
> > Nah khan, pada akhirnya isu dan gossip itu cuman urusan
> > percaya-percayaan belaka. Hehehehehehehe.-...
> > 
> > 
> > -Original Message-
> > From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of RM Danardono
> > HADINOTO
> > Sent: Tuesday, January 29, 2008 11:15 AM
> > To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-
Tionghoa
> > 
> > 
> > Ahmad Heng: "Soeharto memusuhi Tionghoa ini ngawur!
> > > Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan Tionghoa, 
terutama 
> > bukan Tionghoa Indonesia!"
> > 
> >  Mungkin dapat kita pertajam: yang dimusuhi BUKAN RRT semata, 
> > namun, seluruh Ke-Tionghoa--an. Mengapa? RRT adalah negara lain, 
> jadi 
> > untuk memusuhinya, sesuai tradisi hubungan diplomatik, cukup 
> > memutuskan hubungan perwakilan. Tetapi apa yang dilakukan 
> > pemerintahan pak Harto berdampak justru di DALAM negeri, 
membentur 
> > warga dan saudara kita sendiri dari komunitas Tionghoa, yang 
bukan 
> > warga RRT, yakni pelarangan ini itu seperti dilaporkan Suara 
> > Pembaharuan.
> > 
> > Kalau "ngawur" sih pasti tidak, sebab banyak fakta yang 
dibeberkan, 
> > tinggal di check satu satu, benarkah itu atau tidak. Kawan kawan 
> > disini pasti banyak yang dapat mem-verifikasi kebenarannya 
berdasar 
> > pengalaman pribadi.
> > 
> > "Persahabatan" keluarga pak Harto dengan beberapa konglomerat, 
> > terutama adalah kemitraan business yang disambung dengan hubungan 
> > kekeluargaan. Tetapi pasti bukan, persahabatan pada komunitas 
> > Tionghoa pada umumnya. Persahabatan "akrab" yang sesuai UUD, 
ujung 
> > ujungnya duit, ya kan?
> > 
> > Pelajaran bagi masa datang adalah, bagaimana negara kita yang 
MULTI 
> > budaya ini menempatkan semua agama dan budaya dalam satu tataran. 
> > Apa yang dilakukan pemerintah pemerintah setelah pak Harto sudah 
> > benar, tinggal kita menata sebuah networking antar budaya dalam 
> > rangkaian sebuah budaya Indonesia, yang memang TIDAK monolitik

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
Kalau pakai "logika dan nalar" secara objektif ya nggak akan begitu
donk. 
 
Argumen yang objektif enggak akan terkutak-katik oleh segala macam isu
dan emosi nggak jelas, 
dari situ kita bisa bilang si penganalisa itu terdistorsi atau ndak.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Wednesday, January 30, 2008 2:08 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Betul, produk hukum yang tertulis, seharusnya bisa dianalisa secara
> jelas, 
> masalahnya pada saat yang menganalisa sudah terdistorsi sama isu isu
> ngga jelas gemana?

paling enak memang kalau bilang sang penganalisa terdistorsi isu nggak 
jelas, dus kalau hasilnya merasa nggak cocok ya bilang aja terdistorsi 
gichu beres khan.

JG



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
Maka yang menganalisa itu seharusnya mereka yang tidak punya
keterlibatan emosi pada kejadian tersebut. 
 
Mereka yang merasa diri sebagai "korban" pasti sudah terdistorsi oleh
pengalaman sejarah hidupnya sendiri 
dan tidak akan mampu menganalisa dengan obyektif, sebab emosinya pasti
main saat menilai, bukankah demikian?
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Wednesday, January 30, 2008 2:03 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



Museum of Tolerance terkadang dikunjungi korban Nazi yg berhasil 
survive. Mereka bercerita pengalaman pribadinya bagaimana keluarga, 
orang tua, kerabat dan mereka sendiri diperlakukan bukan sebagai 
manusia. Sebelum masuk keruang gas mereka disuruh meletakkan pakaian 
dan semua perhiasan dan memasuki ruang gas dengan telanjang bulat. 
Ada yg diselamatkan oleh tentara US dari ruang gas itu, dan berbagai 
kisah lainnya.

Mereka para korban itu jelas adalah orang pada jamannya dan mengalami 
langsung kejadian itu yg bagi orang lain seakan dongeng dan didebat 
terus oleh mereka yg ngeyel. Lebih parahnya lagi para saksi mata itu 
dikatakan tidak bisa bersikap objektif yg artinya diabaikan saja.

JG

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Orang yang melihat jamannya sendiri , lum tentu dapat bersikap
> objektif , kontroversi akan terus berlanjut ke masa berikutnya ,
> menjadi sekumpulan pertanyaan yang terus menggunung..-
> 
> Orang yang melihat jamannya sendiri , sama dengan melihat dirinya
> sendiri , sama dengan lukisan yang hendak menilai dirinya sendiri ,
> sementara itu terkerangkeng dalam bingkai ..
> 
> Bila rahasia negara saja seringkali di keluarkan atau di bocorkan
> berapa puluh tahun kemudian , dapatkah orang di generasi yg lampau
> mengira-ngira apa yang sesungguhnya terjadi ? atau terjebak dalam
> paradigma yang disodorkan media massa pada saat itu 
> 
> Robby Wirdja 
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> >
> > Oh waktu itu saya masih di kahyangan, 
> > 
> > Begitupun waktu perang kemerdekaan 1940 an, saya masih di 
swargaloka, 
> > tapi bukan berarti sama sekali tidak tahu soal masa-masa tersebut 
khan.
> > Hehehheh.
> > 
> > -Original Message-
> > From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of RM Danardono
> > HADINOTO
> > Sent: Tuesday, January 29, 2008 12:46 PM
> > To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-
Tionghoa
> > 
> > 
> > 
> > Saya percaya siapa? saya percaya pada apa yang saya lihat ditahun 
> > 60an, dan dari sahabat ataupun orang yang mengalaminya, juga 
sejak 
> > 60an. Anda dimana waktu itu?
> > 
> > --- In HYPERLINK
> > "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> > com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
> > wrote:
> > >
> > > Tidak setuju. Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga lebih 
> > memusuhi 'campur
> > > tangan' RRT dalam perpolitikan Indonesia, 
> > > termasuk diantaranya urusan PKI, ribut kuomintang-kungchan--
gtang, dan
> > > kewarganegaraan ganda.
> > > 
> > > Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan anti-tionghoa" 
sepanjang 
> > yang
> > > gue lihat, 
> > > lebih banyak dipengaruhi isu dan urusan percaya percayaan, 
> > > gue bilang kebijakan A tidak anti tionghoa, 
> > > nenek percaya itu anti tionghoa, 
> > > mau bilang apa? Apalagi kalau sudah terdistorsi "pengalaman 
pribadi"
> > > lebih ribet lagi memilahnya sebab pengalaman orang beda beda 
> > > dan masing masing membentuk pemahaman sendiri, tergantung 
pribadi 
> > dan
> > > cara pikirnya.
> > > 
> > > Gue pribadi, 
> > > berdasarkan fakta fakta dan info2 dan pengalaman dan pemahaman 
yang 
> > gue
> > > punya, 
> > > TIDAK PERCAYA kalau Suharto dibilang memusuhi Tionghoa. 
> > > Juga TIDAK PERCAYA kalau dibilang Suharto itu Anti-tionghoa.
> > > 
> > > Kalau Anda percaya yang mana?
> > > 
> > > Nah khan, pada akhirnya isu dan gossip itu cuman urusan
> > > percaya-percayaan belaka. Hehehe

[budaya_tionghua] Ciong di TAHUN TIKUS

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
Tadi ketemu "peramal" karbitan, gue jadi inget mau posting ciong-ciong
di tahun tikus, heheheheh. 

Ini dapet dari kelenteng, kayaknya seru juga kalau mau dibahas bahsa,
seperti apa itu yang namanya ciong thaiswee/ thaisui, apa itu ciong
anjing langit, de el el. 

Yang ciong tahun ini (mulai dari imlek besok) Tahun Tikus (2559) :

Ciong THAI SUI:  untuk Shio  TIKUS - KUDA - KELINCI - AYAM
kiasnya: sembahyang pake 3 macam buah dan kertas sembayang 
PANTANGAN : melihat janazah masuk peti/kubur ; menengok orang sakit
keras, jangan melihat pengantin bertemu. 

Ciong ANJING LANGIT: untuk Shio ANJING
kiasnya : sembayang pakai 3 macam buah dan uang2an

Ciong MACAN PUTIH : untuk shio MONYET\
tangkalnya : sembayang pakai babi, telor, kacang hijau dan uang-uangan

Ciong LIMA SETAN : untuk shio NAGA
kias : sembayang pakai uang uangan. 

HATI HATI untuk :
shio ANJING : terkena bahaya TIAW GE ( Setan Gentayangan)

shio MACAN  : terkena bahaya SONG MUI (berkabung)

Shio KAMBING : terkena bahaya LIOK HAI (selisih mulut dan kena tipu) dan
bahaya PING FU (sakit-sakitan)

Shio AYAM  : terkena bahaya THAU HUA (Godaan lawan Jenis) = buat yang
belon punya pacar sih alamat baik nih, hehehehehe. 

Shio NAGA : terkena bahaya KUAN FU (berurusan dengan yang berwajib)



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [budaya_tionghua] Tahun Baru Imlek

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
12 macam!!! Buset, banyak amat!

Kalau keluarga gue paling masak 8 macam aja, duh jadi kangen masakan Oma
neh. 
di gue sih menu utama sincia itu a.l:

1. Pindang Bandeng, masakan Oma, aduuu paling top nya deh. Ini
termasuk masakan peranakan katanya, tapi selama ini makan pindang
bandeng nggak ada yang menyaingi bikinan Oma gue.

2. Ayam  Jahe - biasanya mami gue yang masak, hampir kayak ayam putih/
pek cam keh, tapi dikasih teman bawang putih dan jahe goreng asin...
m nyaaa

3. Kaki Babi , nah ini gantian Oma sama Mama yang masak, tapi hasilnya
kurang lebih mirip deh. Kaki babi masak kecap, makannya dicocol sambel
cengis-bawang putih campur cuka, aduuuhhh yummy sekalii. 

4. Rebung masak udang/ebi, nah ini keahlian Oma, sebab mami gue ogah
banget masak Bung. Supaya Bung nya nggak berbau langu, Oma punya resep
khusus. Direndem air apu, bung nya jadi renyah dan enggak bau, bisa
tahan 3 hari asal tiap malam masuk kulkas. 

5. Sop sawi putih - ini temannya ayam jahe, sebab air kaldu perebus ayam
sangap cucok untuk dibikin sop sawi putih. 

6. Sambal goreng hati - tapi ini bukan termasuk menu istimewa, sebab
kalau idul fitri kita juga bikin sambal goreng hati untuk lauk opor.

7. babi kuluyuk, disajikan dengan buah lengkeng/ longan

8. Gue nggak tahu apakah ini termasuk masakan, tapi waktu Oma dan Mama
masih ada, setiap Imlek kita pasti bikin manisan kolang-kaling, biasanya
ini yang diuber uber sama keponakan keponakan Oma, katanya manisan Oma
paling top, kolang kalingnya emp dan enkk. Makanya
sampai gue dewasa pun masih cukup akrab sama sepupu sepupunya si Papap,
soalnya pada dateng dari luar kota, khusus dengan pesan "Eh, buah
atepnya sisihin buat gue ya." makanya kalau Sincia di kulkas tuh pasti
ada sepanci buesaaa manisan kolang kaling, dan gue paling sebel
pas waktu bikinnya, soalnya mengundang semut semut, tapi makan nya...
jangan tanya, hehehehehe.

Kue moho.. kayaknya kue moho cuman ada di Indonesia ya? kue wajib
untuk sembayang imlek, mertua gue sekarang bikin kue moho nya pakai gula
putih, waktu Oma gue dulu bikin kue moho nya pake gula merah. Dua duanya
ueeenak 
aduh jadi laper nih.

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of wiwin dewi
Sent: Wednesday, January 30, 2008 3:19 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Tahun Baru Imlek


Halo,

di keluarga saya setiap imlik pasti bersembahyang pada
leluhur dengan sajian beberapa masakan, buah dan kue
mengenai banyaknya itu sepertinya tergantung pada
keluarga sendiri, tidak harus 12 macam
kalo keluarga saya beberapa masakan kalo tidak salah
ni nama masakannya adalah:
1. masak chin(sayur rebung dimasak kecap dan diberi
ikan pari kering)
2. masak bung (sayur rebung dimasak kecap dan diberi
cumi kering)
3. sayur asin
4. masak kecap (tahu dan babi dipotong kotak)
5. Samsing ( ikan bandeng, daging babi dan telur ) -->
melambangkan perpaduan 3 hewan yang hidup di air,
hidup di darat dan di udara
6. Sawi putih diberi air hangat dan garam
7. Sambal goreng hati

(kayaknya masi ada lagi deh, cuma saya lupa apa nama
masakannya)

buahnya biasanya
1. Pisang
2. jeruk
3. apel
4. pir
5. semangka

kuenya:
1. kue ku
2. kue wajik
3. kue moho

penyajian itu hanya turun temurun saja
tidak tahu kalo setiap suku mempunyai tradisi masakan
yang berbeda2.

salam
wiwin

--- Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> 
> Ony <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To:
> [EMAIL PROTECTED]
> From: Ony <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Wed, 30 Jan 2008 11:05:17 +0700
> Subject: Re: [taoisme_indonesia] Tahun Baru Imlek,
> Chiong & Buang Sial
> 
> selama ini yang kita
> kenal dalam upacara sembahyang imlek itu ada 12
> macam masakan dan 12 macam kue, namun kebanyakan
> sudah "sangat"
> indonesia masakannya dan juga tergantung dari suku
> seperti Hokian,
> Konghu, Khek, Tiociu, dll
> 
> jika di tiongkok sendiri khususnya suku Han, apakah
> ada yang tau 12
> macam masakannya apa saja dan 12 kue nya apa saja
> ya?
> 
> hanya untuk perbandingan saja dan pengetahuan umum,
> bukan maksud
> mengganti tradisi leluhur hoakiao di Indonesia
> 
> lim_russ wrote:
> > 
> > 
> > *Tahun Baru Imlek, Chiong & Buang Sial*
> > *Oleh : Suhana Lim*
> > 
> > 25-Jan-2008, 21:59:21 WIB -
> [*www.kabarindonesia.com*]
> > 
> > */KabarIndonesia/* - Pergantian tahun Imlek sudah
> di depan mata. Pada
> > masa-masa seperti ini banyak sekali pembicaraan
> yang berkaitan dengan
> > tahun apa dan shio yang chiong apa. Aneka buku
> dan ramalan seputar tahun
> > mendatang ikut menyemarakan suasana. Tulisan ini
> adalah jawaban saya
> > bagi mereka yang sudah mengemail saya menanyakan
> soal nasib, hoki, 
> > peruntungan, jodoh dan lainnya di tahun baru
> mendatang. Mohon maaf saya
> > tidak dapat menjawab email anda semua satu
> persatu karena penjelasannya
> > sama, jadi saya jawab secara terbuka saja melalui
> tulisan ini.
> > 
> > Pergantian tahun adalah sesuatu yang alami, yang
> pasti akan terj

RE: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan Yang Mengorbankan Budaya Tionghoa

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
Pada saat ada yang "dikorbankan" tentunya dimaksudkan untuk sebuah
"tujuan yang memberikan lebih" dari pengorbanan tsb. 
Misalnya jaman dulu ada kisah pengorbanan gadis gadis cantik kepada dewa
sungai - supaya sungai jangan banjir besar yang membawa korban jiwa dan
harta lebih banyak. 
 
Maka kalau mau ngomong soal pendapat "kebijakan yang mengorbankan budaya
tionghoa",
jangan lupa ngomongin TUJUAN apa yang hendak dicari dari pengorbanan
tersebut.
 
Monggo, silahken memulai.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of JS
Sent: Wednesday, January 30, 2008 1:49 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan Yang Mengorbankan
Budaya Tionghoa



Kalau kita menilai kebijakan Soeharto yang
anti-Tionghoa, tentunya ada pro-kontra tergantung
sudut pandangnya.

Bagaimana dengan pendapat bahwa kebijakan Soeharto
mengorbankan Budaya Tionghoa. Ada yang tidak setuju?

--- Dimas Ilham Dipta
mailto:ilovemuandihatearsenal%40yahoo.com"[EMAIL PROTECTED]
.-com> wrote:

> ga tau ya,apakah soeharto anti tionghoa atau
> tidak...tp yg pst bokap g cerita kl dl tu,sering
> banget d screening sm aparat krn dl rumah bokap g
> tempat kebaktian (kl ga salah sing ming hwe cabang
> pasar manggis)...sampe buku2 mst d bakar kl ga mo
> masuk penjara...pdhl keluarga bokap g ga terlibat
> dengan kegiatan pki pd jaman itu
> 
> kadang bokap kl cerita sk sedih,karena ngerasa gmana
> gitu n wktu cari kerja,terutama d pemerintahan di
> tolak cm karena nama bokap terdiri dari tiga
> nama...g ga tau yg d benci sama soeharto, tiongkok
> or tionghoa...tp yg pst sm skrg efek na msh kerasa
> bgt,terutama diskriminasi.-..
> - Original Message 
> From: Ulysee mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg"[EMAIL PROTECTED]>
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Sent: Wednesday, January 30, 2008 12:47:54 PM
> Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan
> Kebijakan Anti-Tionghoa
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Betul, produk hukum yang tertulis,
> seharusnya bisa dianalisa secara
> 
> jelas, 
> 
> masalahnya pada saat yang menganalisa sudah
> terdistorsi sama isu isu
> 
> ngga jelas gemana?
> 
> 
> 
> 
> 
> -Original Message-
> 
> From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> 
> [mailto:budaya_-tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf
> Of jonathangoeij
> 
> Sent: Wednesday, January 30, 2008 8:53 AM
> 
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan
> Kebijakan Anti-Tionghoa
> 
> 
> 
> ya masih jadi anginlah pak Danardono ha ha ha, tapi
> kalau neneknya 
> 
> pasti sudah ada dan mengalami sendiri.
> 
> 
> 
> Ul Ul, kebijakan Soeharto thd komunitas Tionghoa
> bukanlah masalah 
> 
> kepercayaan kayak agama gichu, tetapi jelas banyak
> sekali fakta2 
> 
> peristiwa dan/atau produk hukum serta kebijakan yg
> dihasilkan. 
> 
> kesemuanya itu bisa dianalisa dengan jelas.
> 
> 
> 
> JG
> 
> 
> 
> --- In HYPERLINK
> 
> "mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com"budaya_
> tionghua@ -yahoogroups. -
> 
> com, "RM Danardono HADINOTO" 
> 
>  wrote:
> 
> >
> 
> > Saya percaya siapa? saya percaya pada apa yang
> saya lihat ditahun 
> 
> > 60an, dan dari sahabat ataupun orang yang
> mengalaminya, juga sejak 
> 
> > 60an. Anda dimana waktu itu?
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > --- In HYPERLINK
> 
> "mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com"budaya_
> tionghua@ -yahoogroups. -
> 
> com, "Ulysee"  
> 
> > wrote:
> 
> > >
> 
> > > Tidak setuju. Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga
> lebih 
> 
> > memusuhi 'campur
> 
> > > tangan' RRT dalam perpolitikan Indonesia, 
> 
> > > termasuk diantaranya urusan PKI, ribut
> kuomintang-kungchan -gtang, 
> 
> dan
> 
> > > kewarganegaraan ganda.
> 
> > > 
> 
> > > Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan
> anti-tionghoa" 
> 
> sepanjang 
> 
> > yang
> 
> > > gue lihat, 
> 
> > > lebih banyak dipengaruhi isu dan urusan percaya
> percayaan, 
> 
> > > gue bilang kebijakan A tidak anti tionghoa, 
> 
> > > nenek percaya itu anti tionghoa, 
> 
> > > mau bilang apa? Apalagi kalau sudah terdistorsi
> "pengalaman 
> 
> pribadi"
> 
> > > lebih ribet lagi memilahnya sebab pengalaman
> orang beda beda 
> 
> >

RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
Lagi -agi bawa nama "SEMUA TIONGHOA" di masa itu, huehuehuehue... 
 
Namanya saja : Peraturan Presidan RI no 10 tahun 1959. 
Kalau bukan kuasa Sukarno lalu kuasa siapa donk? Yang tandatangan khan
Sukarno tuh.
 
Gue gak punya bukunya, coba dicuplik bawa kesini, Oei Tjoe Tat bilang
apakah?
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Wednesday, January 30, 2008 6:46 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan
Kebijakan Anti-Tionghoa



Semua Tionghoa di masa itu tahu, PP10 bukan kuasa Sukarno. Jika ingin
tahu sikap sukarno thd PP10, bisa baca memoar Oei Tjoe Tat.

- Original Message ----- 
From: Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Wednesday, January 30, 2008 11:08 AM
Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa

Hihihihi, apa maksud Anda dengan KEHANGATAN??-???

Saya tidak tahu soal hangat hangat, tapi kalau SEMUA TIONGHOA ,
sepertinya tidak. 

Dan seinget gue, banyak tionghoa yang mencak-mencak karena PP 10 yang
dikeluarkan di Jaman pemerintahan Sukarno. Apakah itu yang Anda maksud
dengan yang hangat hangat? huehuehuehue. 

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of
HYPERLINK "mailto:skalaras%40cbn.net.id"[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, January 29, 2008 11:54 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa

Anda lahir tahun berapa? kok bisa ngomong begini? semua tionghoa di
zaman
itu merasakan kehangatan Sukarno kok, kecintaan thd Sukarno bahkan
sempat
mempengaruhi dukungan ke putrinya Megawati,

jika lihat lagi pada Zaman Orde Lama,
> bagaimana perlakuan Soekarno terhadap bangsa Tionghoa yang lebih parah
> dibandingkan dengan perlakuan Soeharto yang dibesar-besarkan Sinar
> Harapan.
>

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.15/1248 - Release Date:
1/28/2008 9:32 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
SEKARANG 
Sekarang juga ada, cuman kalau benak sudah tertutup dan mempercayai
"tidak ada" ya  apa boleh buat
kacamata kuda harus dilepas dulu baru bisa melihat.
 
Itu si Mari Pangestu apa ndak dianggap tionghoa ya..
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dimas Ilham Dipta
Sent: Wednesday, January 30, 2008 7:18 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto
dan Kebijakan Anti-Tionghoa



liat aj jaman dl msh banyak orang Tionghoa yg jd menteri or
pejabat...coba liat sekarang,ampir bisa dibilang tidak ada...beda jauh
dengan jaman soekarno berkuasa...

- Original Message 
From: Skalaras mailto:skalaras%40cbn.net.id"[EMAIL PROTECTED]>
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Sent: Wednesday, January 30, 2008 6:46:05 PM
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan
Kebijakan Anti-Tionghoa

Semua Tionghoa di masa itu tahu, PP10 bukan kuasa Sukarno. Jika ingin
tahu sikap sukarno thd PP10, bisa baca memoar Oei Tjoe Tat.

- Original Message - 

From: Ulysee 

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 

Sent: Wednesday, January 30, 2008 11:08 AM

Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa

Hihihihi, apa maksud Anda dengan KEHANGATAN?? ???

Saya tidak tahu soal hangat hangat, tapi kalau SEMUA TIONGHOA ,

sepertinya tidak. 

Dan seinget gue, banyak tionghoa yang mencak-mencak karena PP 10 yang

dikeluarkan di Jaman pemerintahan Sukarno. Apakah itu yang Anda maksud

dengan yang hangat hangat? huehuehuehue. 

-Original Message-

From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

[mailto:budaya_-tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of

[EMAIL PROTECTED] net.id

Sent: Tuesday, January 29, 2008 11:54 PM

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

Subject: Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Soeharto dan Kebijakan

Anti-Tionghoa

Anda lahir tahun berapa? kok bisa ngomong begini? semua tionghoa di

zaman

itu merasakan kehangatan Sukarno kok, kecintaan thd Sukarno bahkan

sempat

mempengaruhi dukungan ke putrinya Megawati,

jika lihat lagi pada Zaman Orde Lama,

> bagaimana perlakuan Soekarno terhadap bangsa Tionghoa yang lebih parah

> dibandingkan dengan perlakuan Soeharto yang dibesar-besarkan Sinar

> Harapan.

>

No virus found in this incoming message.

Checked by AVG Free Edition.

Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.15/1248 - Release Date:

1/28/2008 9:32 PM

No virus found in this outgoing message.

Checked by AVG Free Edition. 

Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:

1/29/2008 10:20 PM

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]







-_-_-_-_-_-_
Never miss a thing. Make Yahoo your home page. 
HYPERLINK "http://www.yahoo.com/r/hs"http://www.yahoo.-com/r/hs

[Non-text portions of this message have been removed]



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
*** komentar tanpa emosi : Iya, modalnya baca buku, heheheh sama donk
kita. 

Pak, ini dari buku "tionghoa dalam pusaran politik" nya Beni G Setiono
ya. 

Boleh, mari kita analisa. 
Sebelum mulai, gue ingatkan dulu, ini analisa masih dalam koridor :

1.  Suharto anti/ tidak anti tionghoa ?
2.  Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan Tionghoa, terutama
bukan Tionghoa Indonesia!  yaitu yang dia lawan adalah negara Tiongkok,
bukan manusia Tionghoa.
3.  Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga lebih memusuhi 'campur tangan'
RRT dalam perpolitikan Indonesia, termasuk diantaranya urusan PKI, ribut
kuomintang-kungchangtang, dan kewarganegaraan ganda.

Masih dalam tiga koridor diatas khan? atau sudah bergeser tanpa
kesepakatan bersama? kalau begitu coba disepakati dulu, sebelum dimulai,
kalau enggak, ntar bisa melebar kemana mana nggak keruan. 

Atau mau bahas urusan percaya percayaan, hayoo. 
maka koridornya akan belok menjadi : mengapa Anda percaya yang ini dan
mengapa Anda percaya yang itu.

*Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan anti-tionghoa" sepanjang yang
gue lihat, 
lebih banyak dipengaruhi isu dan urusan percaya percayaan*

salam, 
UL (* nunggu jawaban sambil mempersiapkan argumen untuk poin per poin,
hehehehe*) 


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Wednesday, January 30, 2008 7:19 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

*** menganalisa seharusnya tanpa melibatkan emosi. Betul sekali.

Mari kita analisa tanpa emosi:

1) Benny mencatat dalam Bab 49 bukunya, 25 Maret 1966 pemerintah 
menutup
perwakilan kantor berita Hsinhua (sekarang ditulis Xinhua) dan
mencabut seluruh kartu pers wartawannya.
"Mereka membelokkan opini rakyat Indonesia dengan menyatakan musuh
bangsa dan rakyat Indonesia yang sesungguhnya adalah China yang
berasal dari utara, yakni Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dengan
serentak semua media massa Indonesia - yang lolos screening Angkatan
Darat dan diizinkan terbit kembali – melakukan propaganda anti-
Tionghoa dan anti-RRT," tambah Benny.

2) Benny yang waktu itu mahasiswa Universitas Res Publica menyaksikan
mulai April 1966 tindakan kesatuan-kesatuan aksi mendapat dukungan
militer yang mengeluarkan perintah penutupan 629 sekolah-sekolah
Tionghoa, sehingga 272.782 murid dan 6.478 gurunya terlantar.
Dengan Surat Keputusan 6 Juli 1966, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
melarang murid eks sekolah Tionghoa ditampung di sekolah swasta
nasional, sedang di sekolah negeri hanya dibatasi kurang dari lima
persen saja.

3) Tidak itu saja, Benny menyebutkan tanggal 8 Mei 1966 Pangdam Aceh,
Brigjen Ishak Djuarsa memerintahkan seluruh Tionghoa WNA meninggalkan
Aceh sebelum 17 Agustus 1966. Alhasil lebih dari 15.000 Tionghoa
terpaksa angkat kaki dari Serambi Mekkah.

4) Sementara Pangdam Sriwijaya, Brigjen Makmun Murod mengizinkan
Tionghoa WNA tinggal hanya di Pulau Bangka Belitung, kalau tidak mau,
dipersilakan pulang ke RRT. Tanggal 20 Desember 1966 Brigjen Ryachudu
mengusir ketua dan seluruh pengurus Chung Hua Kung Hui dari
Kalimantan Barat. Sehari kemudian Walikota Makassar melarang Tionghoa
WNA berdagang kebutuhan bahan pokok, Benny menambahkan Juli 1966
Pangdam Brawijaya, Mayjen Soemitro melarang seluruh koran Tionghoa
dan melarang penggunaan huruf dan bahasa China di muka umum, termasuk
buku. Soemitro juga melarang Tionghoa WNA/stateless berdagang di
kota, kecuali Surabaya; dilarang pindah domisili, dikenai pajak Rp
2.500 per jiwa dan menutup seluruh kelenteng di Jawa Timur dan
Madura.

5) Bahkan 3 dan 21 Januari 1967 toko-toko Tionghoa WNA di luar 
Surabaya
harus ditutup dan uang hasil penjualan barang dideposito dan
dilaporkan ke panitia daerah. Dalam prakteknya, sumber SH mengalami
tokonya diambil-alih tentara begitu saja, tanpa proses hukum apapun
dan dibiarkan terlunta-lunta.

6)Orde Baru menerapkan kebijakan melarang segala yang berbau Tionghoa,
mulai dari yang paling ringan seperti ganti nama. Ini merupakan
keputusan Presidium Kabinet No.127/U/Kep/12/1966.
Pengacara kenamaan Yap Thiam Hien mencatat tidak kurang dari 13
dokumen yang perlu diganti bersamaan dengan aturan ganti nama itu.
Mulai dari Kartu Tanpa Penduduk, akta-akta, hingga berbagai rekening
yang jelas memakan biaya tidak sedikit.

7) Seminar Kedua Angkatan Darat di Seskoad Bandung, 25-31 Agustus 1966
dipimpin Mayjen Suwarto memutuskan mengganti RRT menjadi RRC dan
orang Tionghoa menjadi orang China. Keputusan ini dikukuhkan dengan
Surat Edaran Presidium Kabinet RI No.SE-06/Preskab/6/1967 tanggal 20
Juni 1967.

8) Tanggal 6 Desember 1967 Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden
(Inpres) No.14/1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Adat-Istiadat
China. Isinya semua upacara agama, kepercayaan dan adat-istiadat
China hanya boleh dilakukan di lingkungan keluarga atau di dalam
ruangan tertutup. Maka lenyaplah perayaan Tahun Baru Imlek, capgomeh,
lomba perahu naga, ba

RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Ratusan Warga Tionghoa Sulit Membuat KTP=> Purnama #30081

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
 
Betl Bung JS, setujuuu!!!
 
Tapi sisi pemerintah ada salahnya juga sih, Bung. 
Itu lhhhh yang pungli-pungli itu lhooo, harus diberantas dulu. 
 
Kalau pungli2nya udah habis dibabat, lalu masih ada yang ribut
disusahkan waktu urus kependudukan, 
nah baru disitu pemerintah tidak bisa disalahkan. 
 
-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of John Siswanto
Sent: Wednesday, January 30, 2008 8:40 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Fwd: Ratusan Warga Tionghoa Sulit
Membuat KTP=> Purnama #30081




Yth. Purnama,

Mengenai Administrasi Kependudukan, sudah diatur dalam
UU No. 23 tahun 2006, dapat dilihat di :

HYPERLINK
"http://www.inti.or.id/library/UU%20No.%2023%20Tahun%202006%20tentang%20
Administrasi%20Kependudukan/UU%20No.%2023%20Tahun%202006%20tentang%20Adm
inistrasi%20Kependudukan.pdf"http://www.inti.-or.id/library/-UU%20No.%-2
023%20Tahun%-202006%20tentang-%20Administrasi%-20Kependudukan/-UU%20No.%
-2023%20Tahun%-202006%20tentang-%20Administrasi%-20Kependudukan.-pdf

Aturan/UU ini tidak membedakan penduduk dari latar
belakang suku/etnisnya.-..

JANGAN SALAHKAN orang lain (baca : Pemerintah) kalau
diri sendiri atau leluhurnya tidak mengurus
administrasi kependudukannya dengan baik...

Lain soal, kalau surat-surat kita lengkap, kita
dipersulit untuk mengurus KTP atau Akta Kelahiran, nah
itu boleh deh kira menggerendeng kalau ada
diskriminasi terhadap warga Tionghoa untuk membuat
KTP, Akta Kelahiran dst...dst 

--- Purnama Sucipto Gunawan mailto:east_road%40yahoo.com"[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Nah ini yang saya maksud.
> Pak john bagaimana tanggapan anda yang satu ini.
> Sistem birokrasi yang tidak menguntungkan bagi
> komunitas tionghoa yang
> ekonomi lemah.

-_-_-_-_-_-_
Looking for last minute shopping deals? 
Find them fast with Yahoo! Search. HYPERLINK
"http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping";
http://tools.-search.yahoo.-com/newsearch/-category.-php?category=-shopp
ing


 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
udah tuh di posting yang satu lagi, dibaca ya.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Wednesday, January 30, 2008 11:52 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau pakai "logika dan nalar" secara objektif ya nggak akan begitu
> donk. 
> 
> Argumen yang objektif enggak akan terkutak-katik oleh segala macam isu
> dan emosi nggak jelas, 
> dari situ kita bisa bilang si penganalisa itu terdistorsi atau ndak.

Lha ya, lagi2 khan cuman bilang sang penganalisa terdistorsi. Dimana 
terdistorsinya juga sama sekali tidak disinggung ha ha ha. Coba deh 
jelaskan gimana analisanya kalau pakai logika dan nalar secara objektif.

JG



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
Bukan donk JG, lu mah kacau balau. 
 
Penganalisa itu harus mendengar dari banyak pihak, dari berbagai sisi,
dari banyak pendapat, 
nah dari apa yang dia tahu, dia dengar, dia lihat itulah 
dia mulai menganalisa, sebetulnya APA , lalu mengambil kesimpulan,
begetoh.
dengan demikian dia bisa objektif. 
Kalau dia denger satu sudut pandang doank mana bisa dibilang objektif ?

 
Tapi, korban yang mempunyai keterlibatan emosi, most likely memang
cenderung untuk subjektif, karena emosi dia main, begetoo. Jadi yang
merasa diri sebagai "korban" mah ngga usah menganalisa lah, sebaiknya
bagian curhat ajah, huehuehuehue.. 
Bukankah demikian hihihihi
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Wednesday, January 30, 2008 11:47 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



bisa juga sang penganalisa dari awalnya beranggapan bahwa korban yg 
mempunyai keterlibatan emosi pasti tidak objektif karena emosinya 
pasti main, bukankah demikian?

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Maka yang menganalisa itu seharusnya mereka yang tidak punya
> keterlibatan emosi pada kejadian tersebut. 
> 
> Mereka yang merasa diri sebagai "korban" pasti sudah terdistorsi 
oleh
> pengalaman sejarah hidupnya sendiri 
> dan tidak akan mampu menganalisa dengan obyektif, sebab emosinya 
pasti
> main saat menilai, bukankah demikian?
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of jonathangoeij
> Sent: Wednesday, January 30, 2008 2:03 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa
> 
> 
> 
> Museum of Tolerance terkadang dikunjungi korban Nazi yg berhasil 
> survive. Mereka bercerita pengalaman pribadinya bagaimana keluarga, 
> orang tua, kerabat dan mereka sendiri diperlakukan bukan sebagai 
> manusia. Sebelum masuk keruang gas mereka disuruh meletakkan 
pakaian 
> dan semua perhiasan dan memasuki ruang gas dengan telanjang bulat. 
> Ada yg diselamatkan oleh tentara US dari ruang gas itu, dan 
berbagai 
> kisah lainnya.
> 
> Mereka para korban itu jelas adalah orang pada jamannya dan 
mengalami 
> langsung kejadian itu yg bagi orang lain seakan dongeng dan didebat 
> terus oleh mereka yg ngeyel. Lebih parahnya lagi para saksi mata 
itu 
> dikatakan tidak bisa bersikap objektif yg artinya diabaikan saja.
> 
> JG
> 
> --- In HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com, "Dada"  wrote:
> >
> > Orang yang melihat jamannya sendiri , lum tentu dapat bersikap
> > objektif , kontroversi akan terus berlanjut ke masa berikutnya ,
> > menjadi sekumpulan pertanyaan yang terus menggunung..--
> > 
> > Orang yang melihat jamannya sendiri , sama dengan melihat dirinya
> > sendiri , sama dengan lukisan yang hendak menilai dirinya 
sendiri ,
> > sementara itu terkerangkeng dalam bingkai ..
> > 
> > Bila rahasia negara saja seringkali di keluarkan atau di bocorkan
> > berapa puluh tahun kemudian , dapatkah orang di generasi yg lampau
> > mengira-ngira apa yang sesungguhnya terjadi ? atau terjebak dalam
> > paradigma yang disodorkan media massa pada saat itu 
> > 
> > Robby Wirdja 
> > 
> > --- In HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > >
> > > Oh waktu itu saya masih di kahyangan, 
> > > 
> > > Begitupun waktu perang kemerdekaan 1940 an, saya masih di 
> swargaloka, 
> > > tapi bukan berarti sama sekali tidak tahu soal masa-masa 
tersebut 
> khan.
> > > Hehehheh.
> > > 
> > > -Original Message-
> > > From: HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com
> > > [mailto:HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com] On Behalf Of RM Danardono
> > > HADINOTO
> > > Sent: Tuesday, January 29, 2008 12:46 PM
> > > To: HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
Lha yang bilang saksi mata nggak penting itu siapa 
JG, Lu jangan berasumsi sendiri lalu jump on conclusion sendiri dunks
ah. 
 
Dalam menganalisa, saksi mata itu penting, 
Tapi keterangan saksi mata juga nggak bisa ditelan mentah mentah begitu
aja, harus diolah dulu, dikunyah, dianalisa, sejalan sama nalar dan
logika enggak, di crosscheck juga dengan keterangan saksi lain, baru
diambil kesimpulannya 
 
Setelah itu keluar deh kesimpulan dan opininya si penganalisa,
begetoh dooonk.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Wednesday, January 30, 2008 11:59 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



Anda berargumentasi seperti ini toh tetap menunjukkan betapa 
pentingnya saksi mata dan ceritanya. Juga berapa banyak survivornya? 
dari sekitar 12 juta populasi yg terbantai sekitar 5-6 juta. Apa anda 
mau berkata "dengan kacamata lain" yg survive masih lebih banyak dari 
yg terbantai begitu.

JG 

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ada banyak survivor dari korban NAZI dan korban kamp - kamp lainnya 
di
> negara lain-Dengan cara pandang yang berbeda 
> 
> misalkan, 
> untuk kamp sovyet : Aleksandr Zolzhenytsin 
> untuk kamp nazi : Imre Kertesz
> 
> 
> Mereka menceritakan dengan pandangan yang berbeda dengan 
reputasi
> penulis tingkat dunia , 
> Menceritakan apa yang terjadi pada dirinya , atau secara tersamar ,
> apa yang terjadi pada negaranya, kritikan yang jelas , , dan apa
> "makna" penderitaan yang mereka alami bagi kehidupan mereka yang 
akan
> datang.dengan semangat yang berbeda dari para penggerutu-
penggerutu 
> 
> Untuk gambaran , coba anda baca bab "kawat berduri" dalam karya
> Aleksandr 
> 
> terus...-.
> Saksi mata mana yg ada maksud? Dalam sebuah masa , ada sekian 
kelompok
> saksi , dengan pandangan dan sikap sendiri.-..
> Dalam perang dunia sekalipun , saksi mana yg mau diambil , saksi
> Jerman? Saksi Prancis ? Saksi Sovyet? Pada akhirnya anda hanya 
memilih
> sesuai selera anda .
> 
> hihihihi belum lagi saya sebut nama dalam tulisan itu .
> 
> 
> 
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "jonathangoeij"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Museum of Tolerance terkadang dikunjungi korban Nazi yg berhasil 
> > survive. Mereka bercerita pengalaman pribadinya bagaimana 
keluarga, 
> > orang tua, kerabat dan mereka sendiri diperlakukan bukan sebagai 
> > manusia. Sebelum masuk keruang gas mereka disuruh meletakkan 
pakaian 
> > dan semua perhiasan dan memasuki ruang gas dengan telanjang 
bulat. 
> > Ada yg diselamatkan oleh tentara US dari ruang gas itu, dan 
berbagai 
> > kisah lainnya.
> > 
> > Mereka para korban itu jelas adalah orang pada jamannya dan 
mengalami 
> > langsung kejadian itu yg bagi orang lain seakan dongeng dan 
didebat 
> > terus oleh mereka yg ngeyel. Lebih parahnya lagi para saksi mata 
itu 
> > dikatakan tidak bisa bersikap objektif yg artinya diabaikan saja.
> > 
> > JG
> > 
> > 
> > 
> > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Dada"  wrote:
> > >
> > > Orang yang melihat jamannya sendiri , lum tentu dapat bersikap
> > > objektif , kontroversi akan terus berlanjut ke masa berikutnya ,
> > > menjadi sekumpulan pertanyaan yang terus menggunung..-
> > > 
> > > Orang yang melihat jamannya sendiri , sama dengan melihat 
dirinya
> > > sendiri , sama dengan lukisan yang hendak menilai dirinya 
sendiri ,
> > > sementara itu terkerangkeng dalam bingkai ..
> > > 
> > > Bila rahasia negara saja seringkali di keluarkan atau di 
bocorkan
> > > berapa puluh tahun kemudian , dapatkah orang di generasi yg 
lampau
> > > mengira-ngira apa yang sesungguhnya terjadi ? atau terjebak 
dalam
> > > paradigma yang disodorkan media massa pada saat itu 
> > > 
> > > Robby Wirdja 
> > > 
> >
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Ciong di TAHUN TIKUS

2008-01-30 Terurut Topik Ulysee
Versi kelentengnya mertua gue, dapet ngembat noh.
Lu punya versi yang berbeda untuk ciong-ciong di tahun tikus? Bagi gue
donk!
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Purnama Sucipto
Gunawan
Sent: Thursday, January 31, 2008 9:00 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ciong di TAHUN TIKUS



uly loe dapat itu versi apaan tuk?.
Uly dulu g pernah naruh soal ginian. Itu kadang berbeda bu!. Dulu Bpk
Perfect ngasih tau g soal itu. Pas g lihat memang bener. Versi Djin De
Yuan sama Versi Toa se bio aja bisa beda. Cuma bisa garis besarnya
karena tergantung si penghintung tongsu bu. Kalo Vihara g Gabungan dua
versi tongsu yang dihitung dari Angka langit dan angka bumi. Nah loe
versi yang mana hayooo?

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tadi ketemu "peramal" karbitan, gue jadi inget mau posting ciong-ciong
> di tahun tikus, heheheheh. 
> 
> Ini dapet dari kelenteng, kayaknya seru juga kalau mau dibahas bahsa,
> seperti apa itu yang namanya ciong thaiswee/ thaisui, apa itu ciong
> anjing langit, de el el. 
> 
> Yang ciong tahun ini (mulai dari imlek besok) Tahun Tikus (2559) :
> 
> Ciong THAI SUI: untuk Shio TIKUS - KUDA - KELINCI - AYAM
> kiasnya: sembahyang pake 3 macam buah dan kertas sembayang 
> PANTANGAN : melihat janazah masuk peti/kubur ; menengok orang sakit
> keras, jangan melihat pengantin bertemu. 
> 
> Ciong ANJING LANGIT: untuk Shio ANJING
> kiasnya : sembayang pakai 3 macam buah dan uang2an
> 
> Ciong MACAN PUTIH : untuk shio MONYET\
> tangkalnya : sembayang pakai babi, telor, kacang hijau dan uang-uangan
> 
> Ciong LIMA SETAN : untuk shio NAGA
> kias : sembayang pakai uang uangan. 
> 
> HATI HATI untuk :
> shio ANJING : terkena bahaya TIAW GE ( Setan Gentayangan)
> 
> shio MACAN : terkena bahaya SONG MUI (berkabung)
> 
> Shio KAMBING : terkena bahaya LIOK HAI (selisih mulut dan kena tipu)
dan
> bahaya PING FU (sakit-sakitan)
> 
> Shio AYAM : terkena bahaya THAU HUA (Godaan lawan Jenis) = buat yang
> belon punya pacar sih alamat baik nih, hehehehehe. 
> 
> Shio NAGA : terkena bahaya KUAN FU (berurusan dengan yang berwajib)
> 
> 
> 
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
> 1/29/2008 10:20 PM
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-31 Terurut Topik Ulysee
Siaw Tiong Djin khan anaknya Siaw Giok Tjhan 
bukan 'korban' nya Siaw Giok Tjhan???

Eeeh, gue belon punya deserttasinya Djin-heng tentang Siaw. Bagi donk!
Bagi donk!

 -Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Thursday, January 31, 2008 12:59 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Tapi, korban yang mempunyai keterlibatan emosi, most likely memang
> cenderung untuk subjektif, karena emosi dia main, begetoo. Jadi 
yang
> merasa diri sebagai "korban" mah ngga usah menganalisa lah, sebaiknya
> bagian curhat ajah, huehuehuehue.. 
> Bukankah demikian hihihihi

ah ya nggak juga, asalkan si penganalisa bisa membedakan antara 
personality and facts ya tidak masalah

contoh ya, disertasi Siauw Tiong Djin tentang Siauw Giok Tjhan jelas 
sudah teruji secara akademis.

JG


 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-31 Terurut Topik Ulysee
Ha? Gue nggak ngerti maksud lu apa. 
 
Emangnya apa yang dilakukan oleh Benny G Setiono???
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Thursday, January 31, 2008 1:01 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



memangnya yg dilakukan oleh Benny G Setiono itu bukannya begitu?

itupun dimentahkan hanya dengan kalimat sang penganalisa sudah 
terdistorsi karena dirinya sendiri terlibat jadi korban.

JG

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Lha yang bilang saksi mata nggak penting itu siapa 
> JG, Lu jangan berasumsi sendiri lalu jump on conclusion sendiri 
dunks
> ah. 
> 
> Dalam menganalisa, saksi mata itu penting, 
> Tapi keterangan saksi mata juga nggak bisa ditelan mentah mentah 
begitu
> aja, harus diolah dulu, dikunyah, dianalisa, sejalan sama nalar dan
> logika enggak, di crosscheck juga dengan keterangan saksi lain, baru
> diambil kesimpulannya 
> 
> Setelah itu keluar deh kesimpulan dan opininya si penganalisa,
> begetoh dooonk.
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of jonathangoeij
> Sent: Wednesday, January 30, 2008 11:59 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa
> 
> 
> 
> Anda berargumentasi seperti ini toh tetap menunjukkan betapa 
> pentingnya saksi mata dan ceritanya. Juga berapa banyak 
survivornya? 
> dari sekitar 12 juta populasi yg terbantai sekitar 5-6 juta. Apa 
anda 
> mau berkata "dengan kacamata lain" yg survive masih lebih banyak 
dari 
> yg terbantai begitu.
> 
> JG 
> 
> --- In HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com, "Dada"  wrote:
> >
> > Ada banyak survivor dari korban NAZI dan korban kamp - kamp 
lainnya 
> di
> > negara lain--Dengan cara pandang yang berbeda 
> > 
> > misalkan, 
> > untuk kamp sovyet : Aleksandr Zolzhenytsin 
> > untuk kamp nazi : Imre Kertesz
> > 
> > 
> > Mereka menceritakan dengan pandangan yang berbeda dengan 
> reputasi
> > penulis tingkat dunia , 
> > Menceritakan apa yang terjadi pada dirinya , atau secara 
tersamar ,
> > apa yang terjadi pada negaranya, kritikan yang jelas , , dan apa
> > "makna" penderitaan yang mereka alami bagi kehidupan mereka yang 
> akan
> > datang.dengan semangat yang berbeda dari para penggerutu-
> penggerutu 
> > 
> > Untuk gambaran , coba anda baca bab "kawat berduri" dalam karya
> > Aleksandr 
> > 
> > terus...--.
> > Saksi mata mana yg ada maksud? Dalam sebuah masa , ada sekian 
> kelompok
> > saksi , dengan pandangan dan sikap sendiri.--..
> > Dalam perang dunia sekalipun , saksi mana yg mau diambil , saksi
> > Jerman? Saksi Prancis ? Saksi Sovyet? Pada akhirnya anda hanya 
> memilih
> > sesuai selera anda .
> > 
> > hihihihi belum lagi saya sebut nama dalam tulisan itu .
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
yahoogroups.--
> com, "jonathangoeij"
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Museum of Tolerance terkadang dikunjungi korban Nazi yg 
berhasil 
> > > survive. Mereka bercerita pengalaman pribadinya bagaimana 
> keluarga, 
> > > orang tua, kerabat dan mereka sendiri diperlakukan bukan 
sebagai 
> > > manusia. Sebelum masuk keruang gas mereka disuruh meletakkan 
> pakaian 
> > > dan semua perhiasan dan memasuki ruang gas dengan telanjang 
> bulat. 
> > > Ada yg diselamatkan oleh tentara US dari ruang gas itu, dan 
> berbagai 
> > > kisah lainnya.
> > > 
> > > Mereka para korban itu jelas adalah orang pada jamannya dan 
> mengalami 
> > > langsung kejadian itu yg bagi orang lain seakan dongeng dan 
> didebat 
> > > terus oleh mereka yg ngeyel. Lebih parahnya lagi para saksi 
mata 
> itu 
> > > dikatakan tidak bisa bersikap objektif yg artinya diabaikan 
saja.
> > > 
> > > JG
> > > 
> > > 
> > > 
> > > --- In HYPERLINK
> "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTEC

RE: [budaya_tionghua] Re: Ciong di TAHUN TIKUS

2008-01-31 Terurut Topik Ulysee
Haiya, bung Anton Sapii
 
kemaren doloo gue pernah berantem sama temen, yang bilang begitu
juga, 
apa apaan itu kepribadian disimbolkan 12 binatang, pelecehan
dan dia sama sekali enggak percaya pembagian 12 shio
tapi rada percaya sama zodiak bule, yang mana banyak binatangnya juga, 
kebetulan zodiaknya scorpio, binatang menakutkan, 
masih mending shio, binatangnya masih lucu-lucu, huehuehuehue.
 
terus dia percaya pula pada personality plus, 
pembagian kepribadian yang cuman 4 itu, dan kombinasinya, 
yang kalu diitung ya kombinasinya 12 juga, huehuehue, 
jadi pembagian 12 itu memang udah top nya dh.
 
Yah soal shio dan ciong, itu hiburan buat yang percaya, 
yang nggak percaya ya nggak usah pusing, 
kok refot.
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Others
Sent: Thursday, January 31, 2008 11:50 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Ciong di TAHUN TIKUS
Importance: High



Haiyaa...neng ully...

Kan udah ngerti ramalan model begini ini versinya banyak...suhu X bilang
Y, 
suhu A bilang B...kan refot mbak...contoh ya: hari kemis oleh suhu A
dibilang
ciong, tapi oleh suhu B dibilang OK OK. trus sampeyan nurut sapa
hay?

Lagian, kepribadian manusia kok disimbolkan binatang...apa ngga
pelecehan 
tuh namanya? HeheheGue pernah denger kisah nyata (ngakunya lho...) 
yang isinya kira-kira begini (kurang lebih sih, soale dah lama jadi wes
lupa):

(suatu waktu di sebuah pelatihan ilmu terawang di kota X):
Guru: Tiap tahun ada shio yang hoki dan ada yang ciong.
Murid: (*manggut-manggut*-)
Guru: kita bisa hitung bla bla bla(lupa)
Murid (ini yg kritis): Guru, misale ada 12 orang dengan shio yang
berbeda
berada
dalam 1 kapal yang tenggelam. Nah, trus shio
yang hoki
kok ikutan kena musibah? harusnya kan ngga
toh...?
(*Murid yg lain menoleh ke guru, sangat penasaran menunggu jawaban*)
Guru: ...(hening).-.. yah itu namanya nasib.
(*murid-murid lain pada gempar !, lalu gurunya melanjutkan.-..*)
Guru: Ya biar orang lain lah yang percaya. Kita ngga usah ikut-ikutan
percaya !
(*lebih gempar lagi, tapi lalu manggut-manggut*-)

Berarti yang memegang peranan adalah sesuatu yang dikenal dengan istilah
"nasib". Lah trus...siapa yang mengatur rancangan "nasib"? Ya Tuhan YME.
Jadi, mending mbak berserah diri kepada Tuhan YME aja. :P

Kasian yang shio Tikus misalnya, dia dilarang jadi orang yang baik hati,
masa nyambangi orang sakit ngga boleh? Kalau orang tuanya sendiri
gimana?
Milih disumpahi "Kualat durhaka" atau milih omong suhu hay?

Percayalah saja pada Tuhan YME !

*nengnongneng gung

Anton Syafii

_ 

From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Ulysee
Sent: 31 Januari 2008 10:53
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Ciong di TAHUN TIKUS

Versi kelentengnya mertua gue, dapet ngembat noh.
Lu punya versi yang berbeda untuk ciong-ciong di tahun tikus? Bagi gue
donk!

-Original Message-
From: budaya_tionghua@ <mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com>
yahoogroups.-com
[mailto:budaya_-tionghua@ <mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com>
yahoogroups.-com] On Behalf Of Purnama Sucipto
Gunawan
Sent: Thursday, January 31, 2008 9:00 AM
To: budaya_tionghua@ <mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com>
yahoogroups.-com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ciong di TAHUN TIKUS

uly loe dapat itu versi apaan tuk?.
Uly dulu g pernah naruh soal ginian. Itu kadang berbeda bu!. Dulu Bpk
Perfect ngasih tau g soal itu. Pas g lihat memang bener. Versi Djin De
Yuan sama Versi Toa se bio aja bisa beda. Cuma bisa garis besarnya
karena tergantung si penghintung tongsu bu. Kalo Vihara g Gabungan dua
versi tongsu yang dihitung dari Angka langit dan angka bumi. Nah loe
versi yang mana hayooo?

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tadi ketemu "peramal" karbitan, gue jadi inget mau posting ciong-ciong
> di tahun tikus, heheheheh. 
> 
> Ini dapet dari kelenteng, kayaknya seru juga kalau mau dibahas bahsa,
> seperti apa itu yang namanya ciong thaiswee/ thaisui, apa itu ciong
> anjing langit, de el el. 
> 
> Yang ciong tahun ini (mulai dari imlek besok) Tahun Tikus (2559) :
> 
> Ciong THAI SUI: untuk Shio TIKUS - KUDA - KELINCI - AYAM
> kiasnya: sembahyang pake 3 macam buah dan kertas sembayang 
> PANTANGAN : melihat janazah masuk peti/kubur ; menengok orang sakit
> keras, jangan melihat pengantin bertemu. 
> 
> Ciong ANJING LANGIT: untuk Shio ANJING
> kiasnya : sembayang pakai 3 macam buah dan uang2an
> 
> Ciong MACAN PUTIH : untuk shio MON

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-31 Terurut Topik Ulysee
Halo juga Kurniawan, 

Numpang tanya, fakta yang mana - pemahamannya apa. 
Sebuah fakta, seperti mata uang, biasanya selalu bisa dilihat dari dua
sisi. 
si A bilang fakta ini begini karena ini ini ini 
dari fakta yang sama, si B  bisa bilang begono, karena ono ono ono, 
Dua sisi itu minimal, bisa nambah dari sisi si C yang beda lagi. 

Yang gue cari adalah logika yang digunakan sewaktu mengargumenkan fakta
ini menunjukkan begini atau begono, 
sehingga bisa menambah wawasan dan kemampuan ber-argumen mempertahankan
pendapat. 

Oke, ayo kita coba ber-argumen diawali dengan pertanyaan Anda
 
1. Kalau Soeharto tidak anti Tionghoa dan yang dimusuhi bukan orang
Tionghoa tapi negeri Tiongkok dan terutama campur tangannya, tapi kenapa
yang menjadi korbannya
orang Tionghoa di Indonesia yang warga negaranya sendiri? 

UL: Saya kurang jelas, maksud anda "korban" dalam hal apa dari kebijakan
yang mana? Tolong dibikin spesifik dulu, sebab satu hal dengan hal lain
kalau campur aduk itu jadi ruwet nanti. Anda maksudkan yang mana saya
maksudkan yang lain, khan jadi tidak nyambung.


2. Jika dengan tujuan memusuhi Tiongkok atau campur tangannya, Soeharto
menerapkan
peraturan-peraturan yang tidak adil dan membuat orang Tionghoa menjadi
korban, 

UL: Ada banyak peraturan yang ditetapkan, yang mana yang menurut Anda
tidak Adil dan membuat orang Tionghoa menjadi korban? Kalau Anda sudah
sebut peraturan yang mana, baru bisa ditilik sebelah mana ketidak
adilannya dan apa hubungannya dengan tujuan mengenyahkan campurtangan
tiongkok.

3. apakah hal ini bukan termasuk kebijakan anti-Tionghoa? 

UL: "Hal ini" yang mana? kebijakan yang mana yang menurut Anda Anti-
tionghoa? Boleh kita bahas aja sati persatu gitu lhoh. 

Secara global saya bisa bilang bahwa kebijakan di awal pemerintahan
Suharto terkait erat dengan latar belakang G30S PKI dimana diisukan
(boleh disanggah benar tidaknya) RRT ikut campur tangan disana. Dan
kebijakannya untuk membendung campurtangan RRT, 
mau tidak mau menyinggung orang tionghoa yang merasa punya "keterikatan"
dengan negeri leluhurnya baik secara budaya maupun politik. 

Urusan Singgung menyinggung, ribet ya? hihihihi. 


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kurniawan
Sent: Thursday, January 31, 2008 10:22 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


Hallo Sdri. Ulysee,

Menurut saya fakta-fakta yang dikemukakan beberapa
orang dalam topik ini cukup menunjukkan bahwa Soeharto
memang menerapkan kebijakan anti-Tionghoa. Mengenai
terdistorsi atau tidak terdistorsi, atau siapa percaya
pada apa, sedikit banyak semua orang pasti terdistorsi
dan terpengaruh oleh apa yang ia percayai. Tapi dalam
diskusi kita bukan mencari siapa yang terdistorsi oleh
apa, atau siapa yang percaya pada apa, tapi pendapat
yang mana yang lebih mendekati kenyataan.

Kalau Soeharto tidak anti Tionghoa dan yang dimusuhi
bukan orang Tionghoa tapi negeri Tiongkok dan terutama
campur tangannya, tapi kenapa yang menjadi korbannya
orang Tionghoa di Indonesia yang warga negaranya
sendiri? Jika dengan tujuan memusuhi Tiongkok atau
campur tangannya, Soeharto menerapkan
peraturan-peraturan yang tidak adil dan membuat orang
Tionghoa menjadi korban, apakah hal ini bukan termasuk
kebijakan anti-Tionghoa? 

Mungkin yang benar: karena ingin memusuhi Tiongkok
atau campur tangannya, Soeharto menerapkan kebijakan
anti-Tionghoa. Dan hal ini berarti pada kenyataannya
Soeharto memang "menerapkan kebijakan anti-Tionghoa",
terlepas dari apa pun motivasi di belakangnya. 

Kurniawan

--- Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> *** komentar tanpa emosi : Iya, modalnya baca buku,
> heheheh sama donk
> kita. 
> 
> Pak, ini dari buku "tionghoa dalam pusaran politik"
> nya Beni G Setiono
> ya. 
> 
> Boleh, mari kita analisa. 
> Sebelum mulai, gue ingatkan dulu, ini analisa masih
> dalam koridor :
> 
> 1. Suharto anti/ tidak anti tionghoa ?
> 2. Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan
> Tionghoa, terutama
> bukan Tionghoa Indonesia! yaitu yang dia lawan
> adalah negara Tiongkok,
> bukan manusia Tionghoa.
> 3. Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga lebih
> memusuhi 'campur tangan'
> RRT dalam perpolitikan Indonesia, termasuk
> diantaranya urusan PKI, ribut
> kuomintang-kungchangtang, dan kewarganegaraan ganda.
> 
> Masih dalam tiga koridor diatas khan? atau sudah
> bergeser tanpa
> kesepakatan bersama? kalau begitu coba disepakati
> dulu, sebelum dimulai,
> kalau enggak, ntar bisa melebar kemana mana nggak
> keruan. 
> 
> Atau mau bahas urusan percaya percayaan,
> hayoo. 
> maka koridornya akan belok menjadi : mengapa Anda
> percaya yang ini dan
> mengapa Anda percaya yang itu.
> 
> *Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan
> anti-tionghoa&quo

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-01-31 Terurut Topik Ulysee
Lha itu perkataan Benny G Setiono yang Anda kutip apa bukan dari bukunya
Benny? Tionghoa dalam pusaran Politik? 
Kalau dikutip dari situ ya modal kita buku yang sama donk.  Beda gimana?
 
Kok jadi Anda yang Emosi?
 
Kalau mau ngomongin kakek, kakek saya juga sama, 
sama sama kakek-kakek,  hihihihi. 
tapi siapa yang tanya soal kakek? dan apa hubungannya dengan diskusi
kita?
 
Dan mengenai policy pemerintah anti RRT. 
lhah, kok Anda jadi menegaskan Argumen saya dan ABS bahwa policy itu
Anti RRT, bukan Anti-tionghoa??? 
 
Buku Put On itu apaan sih??? 
 
 -Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Thursday, January 31, 2008 1:21 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> *** komentar tanpa emosi : Iya, modalnya baca buku, heheheh sama donk
> kita. 
> 
> Pak, ini dari buku "tionghoa dalam pusaran politik" nya Beni G Setiono
> ya. 
> 

Modalnya hanya baca buku? "sama kita" apa yang sama" saya alami sendiri 
100% mulai kebijakan pemerintahan tahun 50an paruh kedua. kakek saya 
mempunyai sawah dan kebun tebu. Pada zaman pp 10 mitra business 
dipedesaan hilang semua. Ini bukan baca buku, nak.

Apa yang ditulis pak Benny hampir semua saya saksikan dan dengar. Ada 
yang keliru? Coba point demi point anda tunjukkan yang tidak terjadi.

Mengenai policy pemerintah anti RRT, ayah saya sendiri alami, sebagai 
Duta Besar RI zaman pak Harto, karena mendapat intsruksi DepLu mengenai 
sikap RI. Disaat kemelut 65an itu, saya berkerja di Skretariat Negara 
RI, jadi didekat kalangan istana. Keluarga kami tidak sekedar baca 
buku, nak. Ayah saya pernah menjadi mentri diawal 50an (perekonomian)-, 
dan banyak menggambarkan situasi ekonomi kala itu.

Baca buku apa ? kisah Put On?



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
1/29/2008 10:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee
Aduuu, Jonathan, 
maksudnya khan Siauw Tiong Djin nulis desertasinya tentang Siauw Giok
Tjhan, 
tentang ayahnya, dan bukan tentang ORBA.
 
Misal nih, elu sekarang jadi korban bulan-bulanan gue, tyus lu nulis
desertasi tentang gue, 
nah elu khan korban gue, pasti elu dah terdistorsi sama pengalaman elu
sebagai korban keisengan gue, 
dan bawa emosi entah bete, entah gondok, entah dendam kesumat, 
maka saat lu nulis tentang gue pasti nggak akan objektip, sebab lu
pernah jadi korban isengnya gue, 
gitu lhoh. 
 
Kaga ngarti juga? Bohwat deh gue, lu lebih ndableg dari si mami.
Hihihihihi.
 
*Ya mana tahu lu punya softcopynya. Tapi seperti biasa, lu mah pelit!
Weks!
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Friday, February 01, 2008 1:33 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



duilah neng, Siauw Giok Thjan jelas menjadi korban orba secara 
langsung. dengan sendirinya Siauw Tiong Djin yg masih kecil juga 
menjadi korban. ayahnya ditangkap tanpa kesalahan yg jelas, kehidupan 
keluarga menjadi luar biasa berat, hidup tanpa figur ayah yg ada 
didalam penjara, dlsb dlsb, apakah hal ini tidak menunjukkan dirinya 
adalah korban. toh beliau bisa menuliskan disertasinya secara 
objektif dan memenuhi standard akademis.

minta sendiri dong sama beliau, masak saya yg ngasih.

JG

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Siaw Tiong Djin khan anaknya Siaw Giok Tjhan 
> bukan 'korban' nya Siaw Giok Tjhan???
> 
> Eeeh, gue belon punya deserttasinya Djin-heng tentang Siaw. Bagi 
donk!
> Bagi donk!
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of jonathangoeij
> Sent: Thursday, January 31, 2008 12:59 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa
> 
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> > 
> > Tapi, korban yang mempunyai keterlibatan emosi, most likely 
memang
> > cenderung untuk subjektif, karena emosi dia main, begetoo. 
Jadi 
> yang
> > merasa diri sebagai "korban" mah ngga usah menganalisa lah, 
sebaiknya
> > bagian curhat ajah, huehuehuehue.-. 
> > Bukankah demikian hihihihi
> 
> ah ya nggak juga, asalkan si penganalisa bisa membedakan antara 
> personality and facts ya tidak masalah
> 
> contoh ya, disertasi Siauw Tiong Djin tentang Siauw Giok Tjhan 
jelas 
> sudah teruji secara akademis.
> 
> JG
> 
> 
> 
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.16/1250 - Release Date:
> 1/29/2008 10:20 PM
> 
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
> 1/31/2008 8:30 PM
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee
Loh jadi artikel koran, itu yang nulis artikelnya bukannya si Mega siapa
gitu? Dari berbagai sumber pula.
 
Padahal waktu gue bilang penganalisa terdistorsi itu gue nggak mikirin
artikel, gue nodong elu,
 
khan elu yang bilang " tetapi jelas banyak sekali fakta2 peristiwa
dan/atau produk hukum serta kebijakan yg dihasilkan. kesemuanya itu bisa
dianalisa dengan jelas." -> berarti khan elu yang ikut menganalisa
dengan jelas.
 
terus gue bilang :
"Betul, produk hukum yang tertulis, seharusnya bisa dianalisa secara
jelas,  masalahnya pada saat yang menganalisa sudah terdistorsi sama isu
isu
ngga jelas gemana?" --> gue gak yakin lu mampu menganalisa dengan jelas
soalnya dah terdistorsi isu gak jelas.

Nah tinggal elu sendiri apa berani menyatakan diri bisa menganalisa
dengan jelas dan enggak terdistorsi sama isu isu nggak jelas Baru
dianalisa deh atu-atu kebijakan tu : anti tionghoa atau anti
campurtangan RRT, mao nggak?!
Nantang nih nantang.  Mau donk, biar panjang. Heheheheh.
 
 
 -Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Friday, February 01, 2008 1:38 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ha? Gue nggak ngerti maksud lu apa. 
> 
> Emangnya apa yang dilakukan oleh Benny G Setiono???

ealah Ul Ul gimana sih, sang penganalisa dalam artikel koran yg 
diposting oleh Pak Danardono dan dengan entengnya elu bilang 
terdistorsi itu khan Benny G Setiono. 

elu itu rupanya baca aja nggak, sipenganalisa siapa juga nggak tahu, 
terus nyerocos terdistorsi. betapa objektifnya kritikus satu ini.

JG



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee
Y maksa!  Huehehehehehehehe.

Gini lhoh Kur, 
(manggilnya Kur aje yeh, abis namanya panjang be'eng)


Maksud untuk membahas poin per point adalah sekalian untuk mengupas
gossip dan isu dan kepentingan politik yang melatarbelakangi diambilnya
suatu kebijakan. Dengan demikian diskusi memang jadi panjang, jadi
muter, tapi sekaligus nambah wawasan. 
Dan yang paling penting bukanlah hasil akhirnya, tapi ngasah otaknya,
ngasah cara berpikirnya, gitu lhoh maunya gue. 

Kalu mentingin hasil akhirnya aja donk mendingan kita hom pim pa aja,
biar cepet, hihihihihi. 

Misal nih ya, misal, Anda bilang : " menurut saya kebanyakan orang
Tionghoa setuju bahwa zaman pemerintahan Soeharto memang diskriminatif
terhadap etnis Tionghoa (tidak boleh merayakan Imlek, pelarangan budaya,
bahasa, dsb)"

* Apakah Anda tidak ingin tahu isi tertulis dari isu 'tidak boleh
merayakan imlek' tersebut???" (sebetulnya mah boleh, di rumahtangga
masing-masing, yang dilarang itu agar tidak diumbar depan umum)

* Apakah Anda tidak ingin tahu isi tertulis dari isu 'pelarangan bahasa'
yang sering disebut2? ( yang didasarkan asumsi, selama masih beredar
terbitan berbahasa tionghoa, maka orang tionghoa ogah belajar bahasa
Indonesia yang merupakan bahasa persatuan)

* Dua yang diatas aja, apakah termasuk merugikan etnis tionghoa??
( menurut gue sih tidak, sebab benefitnya untuk bangsa Indonesia lebih
signifikan daripada kerugian yang dirasakan sebagian etnis, toh budaya
tionghoa gue masih pegang, bahasa mandarin juga masih bisa les)

* Jadi kebijakannya anti-tionghoa tidak? 
( menurut gue sih tidak, kalau dia ANTI betulan, mana dia kasih celah
buat kita tionghoa memelihara budaya dan bahasa - buktinya 32 tahun
masih terpelihara, 
bandingkan dengan tuh  premis "Suharto ANTI PKI", samasekali nggak
dikasih celah khan? nah itu baru namanya ANTI. 
Gitu lhooohhh logika guee.)

Jadi, KUR, gimana neh gemana, dilanjutin nggak heheheheheh.

 
-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kurniawan
Sent: Friday, February 01, 2008 2:51 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


Hallo Ul,

(Manggilnya nama juga boleh yah, supaya sesuai dengan
gaya Anda yang bebas. Hehe...)

Saya sendiri kurang setuju kalau membahas poin per
poin peraturan mana yang membuat orang Tionghoa jadi
korban. Hal ini bisa berbelit-belit dan putar-putar
keliling dunia dulu, padahal tujuan kita cuma ke
Bogor. Hehe... 

Mungkin bisa langsung kesimpulannya saja, menurut saya
kebanyakan orang Tionghoa setuju bahwa zaman
pemerintahan Soeharto memang diskriminatif terhadap
etnis Tionghoa (tidak boleh merayakan Imlek,
pelarangan budaya, bahasa, dsb). Nah, menurut Anda
sendiri hal ini diskriminatif atau tidak. Kalau
misalnya Anda menganggap hal ini diskriminatif,
menurut Anda termasuk merugikan etnis Tionghoa dan
termasuk dalam kebijakan anti-Tionghoa atau tidak? 

Menurut saya tindakan diskriminatif ini termasuk
kebijakan anti-Tionghoa. Maksud Soeharto sebenarnya
memusuhi campur tangan Tiongkok tidak membuat
perbedaan apa-apa, karena pada kenyataannya yang
di-anti-kan tetap Tionghoa Indonesia-nya. Dan ini
bukan hanya diterapkan di awal masa pemerintahan
Soeharto saja, tapi selama 32 tahun.

Jadi setuju yah, Ul? Soeharto memang menerapkan
kebijakan anti-Tionghoa. Hehe... becanda. Silakan
Anda mengemukakan pendapat Anda.

Kurniawan

--- Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Halo juga Kurniawan, 
> 
> Numpang tanya, fakta yang mana - pemahamannya apa. 
> Sebuah fakta, seperti mata uang, biasanya selalu
> bisa dilihat dari dua
> sisi. 
> si A bilang fakta ini begini karena ini ini ini 
> dari fakta yang sama, si B bisa bilang begono,
> karena ono ono ono, 
> Dua sisi itu minimal, bisa nambah dari sisi si C
> yang beda lagi. 
> 
> Yang gue cari adalah logika yang digunakan sewaktu
> mengargumenkan fakta
> ini menunjukkan begini atau begono, 
> sehingga bisa menambah wawasan dan kemampuan
> ber-argumen mempertahankan
> pendapat. 
> 
> Oke, ayo kita coba ber-argumen diawali dengan
> pertanyaan Anda
> 
> 1. Kalau Soeharto tidak anti Tionghoa dan yang
> dimusuhi bukan orang
> Tionghoa tapi negeri Tiongkok dan terutama campur
> tangannya, tapi kenapa
> yang menjadi korbannya
> orang Tionghoa di Indonesia yang warga negaranya
> sendiri? 
> 
> UL: Saya kurang jelas, maksud anda "korban" dalam
> hal apa dari kebijakan
> yang mana? Tolong dibikin spesifik dulu, sebab satu
> hal dengan hal lain
> kalau campur aduk itu jadi ruwet nanti. Anda
> maksudkan yang mana saya
> maksudkan yang lain, khan jadi tidak nyambung.
> 
> 
> 2. Jika dengan tujuan memusuhi Tiongkok atau campur
> tangannya, Soeharto
> menerapkan
> peraturan-peraturan yang tidak adil dan membuat

RE: [budaya_tionghua] Tradisi makan Lok Pan (?Kue Lok?): Menambal lubang langit

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee
Bagi gue donk Joel, kuenya, 
Gue mau nambal lubang diatas langit Jakarta neh, 
hari ini itu langit kayaknya bocor, rumah gue kebanjiran sampe ruang
tamu dah jadi kolam. 
 
*UL
( yang lagi bete kebanjiran)
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of @};-PurpleRose};--
Sent: Friday, February 01, 2008 3:46 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Tradisi makan Lok Pan (?Kue Lok?): Menambal
lubang langit



kemaren (tgl 31) (tgl 24 penanggalan Imlek), gue baru tau kalau ada 
tradisi makan Lok Pan di Pontianak ;p, pas hari itu kami dibawain Lok 
Pan ama toacek kami. trus mama nyelutuk, "nih makan Lok Pan-nya, hari 
ini para Sin/Lo Ya udah ga bisa tatung lagi, masa vakum, katanya Lok Pan

ini dimakan untuk menambal langit yang bolong"nah loh:) mama gue

sendiri seh jg ga tau cerita asal usul nya soal nambal menambal langit 
ini. ga tau deh ada hubungannya ga antara kepercayaan ttg masa vakum 
bertugasnya para Lo Ya dengan tradisi Lok Pan ini.
Kl ada rekan-rekan yang pernah mendengar ttg cerita ini, mungkin bisa 
disharingkan ya.

Lok Pan itu dibuat dari nasi ketan (utk kulitnya), trus isinya biasanya 
adalah pasta kacang ijo, ato parutan kelapa yg dimasak dengan gula. aku 
sertakan fotonya disini. uenak e, yg enak seh yg pasta kacang ijo itu.

aku tunggu info lebih banyak soal tradisi ini ya, kali aja, ada rekan2 
di tempat lain yg pny tradisi yang sama.

salam,
Julia

[Non-text portions of this message have been removed]



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Gambaran Umum Tahun Tikus 2008

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee
Na, ini gue bawain  Gambaran umum tahun Tikus menurut Suhu LAU,
hihihihihihi...
 
Tahun tikus adalah tahun yang membawa kemakmuran, kesempatan dan harapan
baik. Tahun ini akan ditandai oleh spekulasi dan turun-naiknya harga
dalam pasaran komoditi dan pasar bursa. Pada umumnya perekonomian dunia
akan meledak. Bisnis akan mengalami kemajuan, keuntungan dapat di
peroleh, dan saat ini adalah saat yang baik buat mengumpulkan kekayaan. 
Bagaimanapun juga, saat ini adalah saat untuk menyusun rencana penanaman
modal jangka panjang karena kemakmuran yang dibawa tahun Tikus akan
merupakan persediaan bagi tahun-tahun kering yang akan datang. Semua
usaha yang dikerjakan saat ini akan berhasil baik bila orang
menyiapkannya dengan sungguh sungguh.
Tapi jangan berspekulasi atau mengambil resiko yang tidak perlu: Tahun
tikus tetap dikuasai oleh musim dingin dan kegelapan malam. Mereka yang
berspekulasi tanpa pandang bulu atau berusaha terlalu keras malah akan
mengalami nasib tragis.
Secara keseluruhan, tahun ini akan menjadi tahun yang paling
membahagiakan:  bebas dari peristiwa yang menggegerkan, dari peperangan,
dan juga bencana alam dibanding tahun tahun lain.
Walau demikian tahun ini juga dibumbui oleh berbagai macam kejadian,
misalnya sejumlah pertikaian, tawar menawar dan perdebatan kecil kecilan
yang agak membahayakan. Tapi juga merupakan saat yang baik buat
melakukan kegiatan sosial dan menikmati kesenangan pribadi. 
 
Nah, berhubung gue demen politik, kita terawang kondisi INDONESIA
gemana. 
Indonesia lahir tanggal 17 Agustus 1945, berarti itungannya shio AYAM.
Gimana peruntungan Indonesia di tahun tikus? 
 
*Tahun Sulit. Ayam akan dipaksa mengumpulkan sen demi sen yang
dimilikinya karena uang susah didapat (waktunya nagih penghutang BLBI
donk buat nambah kas negara)
*Teman temannya takkan berbuat banyak baginya atau malah mengecewakannya
bila ia minta bantuan mereka (jangan minta bantuan Amerika dunks)
*Disinyalir dia akan mengalami keruwetan dalam negri ditambah kondisi
keuangan yang kurang memuaskan sebab dia bekerja terlalu keras untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri. (mau kampanye presiden taon depan kali
banyak ruwet dalem negri neh)
*Tahun ini adalah tahun untuk berlaku bijak dan bertindak moderat. 
 
Begitulah menurut Suhu LAU, Anda boleh percaya boleh curiga, kalau
percaya, tanggung sendiri akibatnya, huhehehehhehehehehe.
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ie.jonny
Sent: Thursday, January 31, 2008 3:10 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Gambaran Umum Tahun Tikus 2008



Mas Gunawan, saya dapat artikel ini dari sebuah situs, dan 
penulisnya Suhu Tan, bisa anda lihat dibawah judul postingan saya. 
Dan saya tak gitu ngerti soal urutan elemen dari masing2 shio :)

terima kasih
jonny

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, Gunawan Kurnia <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> tahun 2008 = tahun tikus api ?
> bukannya tikus tanah ya ?
> 
> urutannya begini 'kan :
> 2000 naga emas
> 2001 ular emas
> 2002 kuda air
> 2003 kambing air
> 2004 monyet kayu
> 2005 ayam kayu
> 2006 anjing api
> 2007 babi api
> 2008 tikus tanah
> 
> CMIIW
> 
> 
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Jonny Ie
> Sent: Thursday, January 31, 2008 12:11 PM
> To: budaya tionghua
> Subject: [budaya_tionghua] Gambaran Umum Tahun Tikus 2008
> 
> 
> Seperti Apakah Gambaran Umum Tahun Tikus 2008? Selasa, 01-01-2008 
> oleh: Suhu Tan 
> 
> Tahun Babi Tanah 2007 akan segera berakhir pada 7 Pebruari 2008 
bertepatan dengan tibanya Tahun Baru Imlek 2559/2008. Praktis 
tinggal sebulan lagi dari sekarang. Selamat tinggal tahun yang lama 
dan selamat datang tahun yang baru. 
> 
> Babi Tanah Yang Menyeberang Gunung akan berganti peran dengan 
Tikus Api Yang Masuk ke Gudang. Tahun Tikus Api 2008 / 2559 akan 
menjadi tahun yang penuh warna. Perpaduan Elemen Langit 'Tanah 
Positif' dengan Elemen Bumi Air Positif menghasilkan Elemen 
Manusiawi (Elemen Perubahan) 'Api Petir ' di Tahun 2008 ini. Tanah 
Positif yang ada di elemen langit 2008 adalah wujud dari Tanah 
Kering yang membutuhkan banyak Air untuk membuatnya menjadi subur. 
Namun kebutuhan ini tak dapat tersuplai dengan baik karena Air yang 
ada di tahun 2008 relatif tak terlalu berperan, tertekan oleh Tanah 
Kering yang ber-Api besar.
> 
> Banyak hal sebenarnya bisa diuraikan melalui metode perhitungan 
elemen yang bergerak di Tahun 2008 ini tapi agar tulisan ini tidak 
melebar ke mana-mana, saya fokuskan saja pada Kondisi Umum Indonesia 
di Tahun Tikus Api 2008.
> 
> lebih lengkap di: www.lifefeature.-com
> 
> ie.jonny
> .
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Datab

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee
** O jadi sewot lantaran dibilang modalnya sama, hihihihi,
ngobrol donk! Sampe bingung neh.
Oke lah nggak apa apa, saya modalnya buku, situ modalnya mengalami.
Saya tanya deh, soal yang PP 10 itu pegimana? Apa yang Anda alami dan
yang Anda lihat waktu itu. 
Soalnya mengenai PP 10 di bukunya Benny cuman sedikit tuh.  (lha gue
belon lahir, modal tambahan gue cuman cerita engkong)


** Soal kakek, 
Lha nggak tahu kenapa Situ duluan ngoceh soal kakek yang punya sawah dan
kebon tebu??
Ada apa dengan sawah dan kebun?
Jadi inget lagu jaman TK,  tik tik tik bunyi hujan di atas genting,
sawah dan kebun basah semua.

to quote:  Belajar lagi baca yang baik. Saya katakan: a) resim
Suharto ANTI
RRT dan b) resim Suharto anti budaya Tionghoa (tutup kelenteng, larang
ini itu). Mau sanggah?

** yang a) tidak nyanggah cuman nambahin, ANTI 'campurtangan' RRT dalam
politik RI

** yang b) nyanggah alias tidak setuju. 
Anti budaya tionghoa gimana, lha dia suka baca SamKok dan SunTzu dan
cerita silat, hehehehe, 
Gue belon denger soal Suharto tutup kelenteng, tahun berapa dan dimana
tuh? 
Lha tahun 1967 dia masih bilik sambutan untuk acara MATAKIN kok.


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Friday, February 01, 2008 8:54 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Lha itu perkataan Benny G Setiono yang Anda kutip apa bukan dari
bukunya Benny? Tionghoa dalam pusaran Politik? 
> Kalau dikutip dari situ ya modal kita buku yang sama donk. Beda
gimana?

** Gitu saja kok bingung? modal kita TIDAK sama!
Modal anda hanya baca baca, modal saya apa yang saya LIHAT dan ALAMI.
Saya tak menhgambil kebenaran dari buku pak Benny, sekedar
menghidangkan tulisannya, yang saya ALAMI. jadi, jangan bilang modal
kita sama! Anda baca tulisan tulisan, lalu nebak manggis, benar nggak,
benar nggak. Saya, baca buku pak Benny, lalu saya bandingkan dengan
apa yang saya alami.Beda kan? ohh beda kita banyak!

> 
> Kok jadi Anda yang Emosi?

*** Emosi apaan? Anda belum tahu kalau saya emosi!

> 
> Kalau mau ngomongin kakek, kakek saya juga sama, 
> sama sama kakek-kakek, hihihihi. 

*** Ini ngoceh apa sihh?

> tapi siapa yang tanya soal kakek? dan apa hubungannya dengan
diskusi kita?

*** Siapa mau bicara mengenai kakek? Kakek anda? Emang gue pikirin?

> 
> Dan mengenai policy pemerintah anti RRT. 
> lhah, kok Anda jadi menegaskan Argumen saya dan ABS bahwa policy itu
> Anti RRT, bukan Anti-tionghoa??? 

 Belajar lagi baca yang baik. Saya katakan: a) resim Suharto ANTI
RRT dan b) resim Suharto anti budaya Tionghoa (tutup kelenteng, larang
ini itu). Mau sanggah?

> 
> Buku Put On itu apaan sih??? 

*** Lho katanya punya kakek?


 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee
Nano:  Bagaimana ini logika? gara gara membendung campurtangan RRT
lalu
budaya Tionghoa dibabat. Yang mempunyai keterikatan? Keterikatan
apaan? 

UL: Who, Anda harus bedakan donk antara RRT dengan Tionghoa. 

Misalnya gini, sekolah TIONGHOA dengan pengantar bahasa TIONGHOA
ditutup, 
bukankah menurut Anda ini berarti membabat budaya TIONGHOA? 

Padahal, lewat KURIKULUM SEKOLAH tionghoa, RRT menanamkan sejarah dan
ideologinya, 
apakah ini bukan membendung campurtangan RRT?? 
TIDAK ADA KETERKAITAN  Huehehehehehehehe 

* Jangan lupa pula soal tutup tutupan sekolah ini berlangsung DUA KALI;
sekali di jaman Sukarno, tutup-tutupin sekolah kuomintang (atas prakarsa
PKI katenye); 
sekali lagi sesudah 1966 tutup tutupin yang kungchangtang. 



Nano: masak orang menganut konghucu, ke kelenteng berarti terikat
dengan RRT yang anti agama? Kalau orang Tionghoa Jawa masih merayakan
budaya Tionghoa itu berarti pro RRT ya? dia bisa juga pro Taiwan? Jadi
ikut kena imbas? Lucu..

UL: yang diatas ini pemahaman siapa sih? 
Siapa yang bilang kalau ke kelenteng berarti terikat dengan RRT? 
Sampai tahun 1979 Suharto masih memelihara Konghucu sebagai salahsatu
agama lhoh. 

Ini masih ngomongin Suharto atau udah melebar ke 'gossip' tukang
becak??? 
(soalnya kata engkong yang bilang "ke kelenteng itu pro RRT" cuman
golongan bawah yang pendidikan rendah, yang terus didompleng sama yang
punya kepentingan politik, sementara yang ikut politik sudah tahu itu
cuman cara pikir kelas kacang aja)


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Friday, February 01, 2008 9:18 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>

> 3. apakah hal ini bukan termasuk kebijakan anti-Tionghoa? 
> 
> UL: "Hal ini" yang mana? kebijakan yang mana yang menurut Anda Anti-
> tionghoa? Boleh kita bahas aja sati persatu gitu lhoh. 
> 

 Untung menumpu diskusi yang bersystematik, bagaimana kalau
dibahas butir butir yang saya list, dari 1 sampai 10?

> Secara global saya bisa bilang bahwa kebijakan di awal pemerintahan
> Suharto terkait erat dengan latar belakang G30S PKI dimana diisukan
> (boleh disanggah benar tidaknya) RRT ikut campur tangan disana. Dan
> kebijakannya untuk membendung campurtangan RRT, 
> mau tidak mau menyinggung orang tionghoa yang merasa punya
"keterikatan" dengan negeri leluhurnya baik secara budaya maupun
politik. 

 Bagaimana ini logika? gara gara membendung campurtangan RRT lalu
budaya Tionghoa dibabat. Yang mempunyai keterikatan? Keterikatan
apaan? masak orang menganut konghucu, ke kelenteng berarti terikat
dengan RRT yang anti agama? Kalau orang Tionghoa Jawa masih merayakan
budaya Tionghoa itu berarti pro RRT ya? dia bisa juga pro Taiwan? Jadi
ikut kena imbas? Lucu..


 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1255 - Release Date:
2/1/2008 9:59 AM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa => kisah nyata

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee
n saja dimulai pembahasannya satu demi satu.
> 
> JG
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> >
> > Loh jadi artikel koran, itu yang nulis artikelnya bukannya si 
Mega 
> siapa
> > gitu? Dari berbagai sumber pula.
> > 
> > Padahal waktu gue bilang penganalisa terdistorsi itu gue nggak 
> mikirin
> > artikel, gue nodong elu,
> > 
> > khan elu yang bilang " tetapi jelas banyak sekali fakta2 peristiwa
> > dan/atau produk hukum serta kebijakan yg dihasilkan. kesemuanya 
itu 
> bisa
> > dianalisa dengan jelas." -> berarti khan elu yang ikut menganalisa
> > dengan jelas.
> > 
> > terus gue bilang :
> > "Betul, produk hukum yang tertulis, seharusnya bisa dianalisa 
secara
> > jelas, masalahnya pada saat yang menganalisa sudah terdistorsi 
> sama isu
> > isu
> > ngga jelas gemana?" --> gue gak yakin lu mampu menganalisa dengan 
> jelas
> > soalnya dah terdistorsi isu gak jelas.
> > 
> > Nah tinggal elu sendiri apa berani menyatakan diri bisa 
menganalisa
> > dengan jelas dan enggak terdistorsi sama isu isu nggak jelas 
> Baru
> > dianalisa deh atu-atu kebijakan tu : anti tionghoa atau anti
> > campurtangan RRT, mao nggak?!
> > Nantang nih nantang. Mau donk, biar panjang. Heheheheh.
> > 
> > 
> > -Original Message-
> > From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of 
jonathangoeij
> > Sent: Friday, February 01, 2008 1:38 PM
> > To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-
Tionghoa
> > 
> > 
> > 
> > --- In HYPERLINK
> > "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"budaya_-tionghua@
> yahoogroups.--
> > com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > Ha? Gue nggak ngerti maksud lu apa. 
> > > 
> > > Emangnya apa yang dilakukan oleh Benny G Setiono???
> > 
> > ealah Ul Ul gimana sih, sang penganalisa dalam artikel koran yg 
> > diposting oleh Pak Danardono dan dengan entengnya elu bilang 
> > terdistorsi itu khan Benny G Setiono. 
> > 
> > elu itu rupanya baca aja nggak, sipenganalisa siapa juga nggak 
> tahu, 
> > terus nyerocos terdistorsi. betapa objektifnya kritikus satu ini.
> > 
> > JG
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > No virus found in this incoming message.
> > Checked by AVG Free Edition.
> > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
> > 1/31/2008 8:30 PM
> > 
> > 
> > 
> > No virus found in this outgoing message.
> > Checked by AVG Free Edition. 
> > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
> > 1/31/2008 8:30 PM
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1254 - Release Date:
1/31/2008 8:30 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1255 - Release Date:
2/1/2008 9:59 AM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee

* Tahun 1950 waktu si A-hok lahir sengketa warganegara Indonesia - RRC
belum selesai tuh. lu jangan sembarang bilang "berdasarkan hukum pada
waktu itu" hukum yang terkait apa aja, dah tahu belum? 
Juga termasuk "hukum warganegara RRT" yang menyatakan semua keturunan WN
RRT adalah warganegara RRT nggak peduli lahir dimana.

* Tahun 1958, keluar UU no 2, yang mengakhiri sengketa
dwikewarganegaraan huakiao di Indonesia, dimana orang harus memilih
secara aktif. Yang selalu dipermasalahkan sampai sekarang.

Tahun 1958 itu Suharto masih jadi keroco, jadi urusan ini sebetulnya
udah keluar dari koridor pembahasan (lihat judul diatas!!!) Sebab jaman
itu masih Sukarno yang punya kebijakan. 





-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of jonathangoeij
Sent: Saturday, February 02, 2008 7:10 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


mau nambahin sedikit Ul, gue bilang "fakta peristiwa dan produk hukum 
bisa diamati" itu khan sebagai counter elu yg dengan enteng bilang 
sang penganalisa terdistorsi. sekarang kok malah dibalik ha ha. tapi 
tak apa2lah ngadepin cewek ya jingjai sedikitlah.

ok, sekarang tantangannya utk pembahasan secara objektif. Gua mulai 
dah dengan sebuah kisah nyata (fakta) tetapi dengan nama2 yg 
disamarkan, saya ceritakan secara kronologis lengkap dengan produk 
hukum pada waktu itu:

A-Cun seorang pemuda dari Tiongkok yg berimigrasi ke Hindia-Belanda 
dipulau Borneo (sekarang Kalimantan) pada sekitar akhir tahun 1920-an 
(mendekati 1930). Beliau bertempat tinggal dikota kecil di Kal-tim. 
Pada th 1950 Acun mempunyai anak sebut saja A-Hok.

Sekarang kita lihat sejenak dari segi hukumnya, th 1946 pemerintah 
Indonesia yg memproklamirkan diri th 45 mengeluarkan UU 
Kewarganegaraan 46. Berdasarkan ini maka A-Cun yg datang jauh sebelum 
dibentuknya negara ini adalah warga negara Indonesia. Sedang A-Hok yg 
lahir dari orang tua WNI di Kal-Tim (yg merupakan wilayah Indonesia) 
th 1950 itu sudah tentu adalah WNI sejak kelahirannya berdasarkan 
hukum pada saat itu.

A-Hok kemudian sekolah tionghoa sampai SMP, mendadak sontak 
sekolahnya ditutup. Mau pindah kesekolah swasta tidak bisa, mau masuk 
sekolah negeri juga tidak bisa bahkan lebih parah lagi si A-Hok itu 
mendadak sontak dikatakan sebagai warga negara asing (WNA).

Kembali kesegi hukum, sekolah si A-Hok itu (dan juga banyak sekali 
sekolah tionghoa yg lain) ditutup. Bukan hanya ditutup saja juga 
jalan keluar utk murid2nya dibuntu karena mereka dilarang memasuki 
sekolah swasta ataupun mau masuk kesekolah negeri terbatas dengan 
kuota yg sedikit (SK Mendikbud 1966)

Nah jadinya si A-Hok ini bukan hanya kehilangan kesempatan utk 
mendapat pendidikan tetapi juga kehilangan kewarganegaraan, secara 
praktis menjadi stateless. Si -Ahok ini (dan papanya si A-Cun) tidak 
pernah berbuat kejahatan, tidak terlibat kegiatan politik praktis, 
tidak pernah makar, pendeknya hanya sebagai rakyat jelata pada 
umumnya. 

Apa yg dialami si A-Hok ini boleh dibilang merupakan typikal yg 
dialami generasi tionghoa pada masa itu. Saya yakin sekali member 
dimilis ini bisa memberikan banyak keterangan tambahan.

Biar nggak kepanjangan ceritanya sampai disini dulu. Tolong berikan 
analisanya yg sangat objektif dan tidak terdistorsi itu.

JG

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jonathangoeij" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ya silahkan saja dimulai pembahasannya satu demi satu.
> 
> JG
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" 
> wrote:
> >
> > Loh jadi artikel koran, itu yang nulis artikelnya bukannya si
Mega 
> siapa
> > gitu? Dari berbagai sumber pula.
> > 
> > Padahal waktu gue bilang penganalisa terdistorsi itu gue nggak
> mikirin
> > artikel, gue nodong elu,
> > 
> > khan elu yang bilang " tetapi jelas banyak sekali fakta2 peristiwa 
> > dan/atau produk hukum serta kebijakan yg dihasilkan. kesemuanya
itu 
> bisa
> > dianalisa dengan jelas." -> berarti khan elu yang ikut menganalisa 
> > dengan jelas.
> > 
> > terus gue bilang :
> > "Betul, produk hukum yang tertulis, seharusnya bisa dianalisa
secara
> > jelas, masalahnya pada saat yang menganalisa sudah terdistorsi
> sama isu
> > isu
> > ngga jelas gemana?" --> gue gak yakin lu mampu menganalisa dengan
> jelas
> > soalnya dah terdistorsi isu gak jelas.
> > 
> > Nah tinggal elu sendiri apa berani menyatakan diri bisa
menganalisa
> > dengan jelas dan enggak terdistorsi sama isu isu nggak jelas
> Baru
> > dianalisa deh atu-atu kebijakan tu : anti tionghoa atau anti 
> > campurtangan RRT, mao nggak?! Nantang nih nantang. Mau donk, biar 
> > panjang. Heheheheh.
> > 
> > 
> > 

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa => butir butir?

2008-02-01 Terurut Topik Ulysee

Mana nih yang mau bahas ini koridornya masih sama nggak
niiihh...
belon dijawab niiih

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ulysee
Sent: Thursday, January 31, 2008 9:11 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



Boleh, mari kita analisa. 
Sebelum mulai, gue ingatkan dulu, ini analisa masih dalam koridor :

1.  Suharto anti/ tidak anti tionghoa ?
2.  Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan Tionghoa, terutama
bukan Tionghoa Indonesia!  yaitu yang dia lawan adalah negara Tiongkok,
bukan manusia Tionghoa. 3.  Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga lebih
memusuhi 'campur tangan' RRT dalam perpolitikan Indonesia, termasuk
diantaranya urusan PKI, ribut kuomintang-kungchangtang, dan
kewarganegaraan ganda.

Masih dalam tiga koridor diatas khan? atau sudah bergeser tanpa
kesepakatan bersama? kalau begitu coba disepakati dulu, sebelum dimulai,
kalau enggak, ntar bisa melebar kemana mana nggak keruan. 

Atau mau bahas urusan percaya percayaan, hayoo. 
maka koridornya akan belok menjadi : mengapa Anda percaya yang ini dan
mengapa Anda percaya yang itu.

*Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan anti-tionghoa" sepanjang yang
gue lihat, 
lebih banyak dipengaruhi isu dan urusan percaya percayaan*

salam, 
UL (* nunggu jawaban sambil mempersiapkan argumen untuk poin per poin,
hehehehe*) 


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Wednesday, January 30, 2008 7:19 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

*** menganalisa seharusnya tanpa melibatkan emosi. Betul sekali.

Mari kita analisa tanpa emosi:

1) Benny mencatat dalam Bab 49 bukunya, 25 Maret 1966 pemerintah 
menutup
perwakilan kantor berita Hsinhua (sekarang ditulis Xinhua) dan mencabut
seluruh kartu pers wartawannya. "Mereka membelokkan opini rakyat
Indonesia dengan menyatakan musuh bangsa dan rakyat Indonesia yang
sesungguhnya adalah China yang berasal dari utara, yakni Republik Rakyat
Tiongkok (RRT). Dengan serentak semua media massa Indonesia - yang lolos
screening Angkatan Darat dan diizinkan terbit kembali – melakukan
propaganda anti- Tionghoa dan anti-RRT," tambah Benny.

2) Benny yang waktu itu mahasiswa Universitas Res Publica menyaksikan
mulai April 1966 tindakan kesatuan-kesatuan aksi mendapat dukungan
militer yang mengeluarkan perintah penutupan 629 sekolah-sekolah
Tionghoa, sehingga 272.782 murid dan 6.478 gurunya terlantar. Dengan
Surat Keputusan 6 Juli 1966, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melarang
murid eks sekolah Tionghoa ditampung di sekolah swasta nasional, sedang
di sekolah negeri hanya dibatasi kurang dari lima persen saja.

3) Tidak itu saja, Benny menyebutkan tanggal 8 Mei 1966 Pangdam Aceh,
Brigjen Ishak Djuarsa memerintahkan seluruh Tionghoa WNA meninggalkan
Aceh sebelum 17 Agustus 1966. Alhasil lebih dari 15.000 Tionghoa
terpaksa angkat kaki dari Serambi Mekkah.

4) Sementara Pangdam Sriwijaya, Brigjen Makmun Murod mengizinkan
Tionghoa WNA tinggal hanya di Pulau Bangka Belitung, kalau tidak mau,
dipersilakan pulang ke RRT. Tanggal 20 Desember 1966 Brigjen Ryachudu
mengusir ketua dan seluruh pengurus Chung Hua Kung Hui dari Kalimantan
Barat. Sehari kemudian Walikota Makassar melarang Tionghoa WNA berdagang
kebutuhan bahan pokok, Benny menambahkan Juli 1966 Pangdam Brawijaya,
Mayjen Soemitro melarang seluruh koran Tionghoa dan melarang penggunaan
huruf dan bahasa China di muka umum, termasuk buku. Soemitro juga
melarang Tionghoa WNA/stateless berdagang di kota, kecuali Surabaya;
dilarang pindah domisili, dikenai pajak Rp 2.500 per jiwa dan menutup
seluruh kelenteng di Jawa Timur dan Madura.

5) Bahkan 3 dan 21 Januari 1967 toko-toko Tionghoa WNA di luar 
Surabaya
harus ditutup dan uang hasil penjualan barang dideposito dan dilaporkan
ke panitia daerah. Dalam prakteknya, sumber SH mengalami tokonya
diambil-alih tentara begitu saja, tanpa proses hukum apapun dan
dibiarkan terlunta-lunta.

6)Orde Baru menerapkan kebijakan melarang segala yang berbau Tionghoa,
mulai dari yang paling ringan seperti ganti nama. Ini merupakan
keputusan Presidium Kabinet No.127/U/Kep/12/1966. Pengacara kenamaan Yap
Thiam Hien mencatat tidak kurang dari 13 dokumen yang perlu diganti
bersamaan dengan aturan ganti nama itu. Mulai dari Kartu Tanpa Penduduk,
akta-akta, hingga berbagai rekening yang jelas memakan biaya tidak
sedikit.

7) Seminar Kedua Angkatan Darat di Seskoad Bandung, 25-31 Agustus 1966
dipimpin Mayjen Suwarto memutuskan mengganti RRT menjadi RRC dan orang
Tionghoa menjadi orang China. Keputusan ini dikukuhkan dengan Surat
Edaran Presidium Kabinet RI No.SE-06/Preskab/6/1967 tanggal 20 Juni
1967.

8) Tanggal 6 Desember 1967 Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden
(Inpres) No.14/1967 tentang Agama,

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-02 Terurut Topik Ulysee
Gue mau komentarin nomer 2 aje, 
kalau bahasa mandarin/ huruf mandarin dianggap HARAM, 
kok papi gue bisa langganan koran berhurup mandarin tuh???

Itu khan nggak masuk logika, 
katanya haram, katanya nggak boleh, katanya ANTI budaya tionghoa,  
lha kok ada koran berhurup mandarin itu terbit pas jaman ORBA itu khan
fakta.
Yang merontokkan asumsi "anti budaya tionghoa" itu. 

Apa tuh namanya koran yang pake hurup mandarin itu? 
dan terbitnya dari tahun berapa tuh? 

Kalimat Anda ini bikin bingung : "Apakah kami harus mengaku kalah thd
suharto yang berhasil menanamkan keyakinan sedemikian teguh di hati
generasi muda Tionghoa?"

Walah, Anda ini lagi main perang-perangan sama Suharto? 
Kok ada Kalah-kalahan segala?
Kita generasi muda mah lagi cari tahu soal "apa sih yang sebenarnya",
bukan lagi perang perangan. Lagian Suhartonya udah mati kok.


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, February 02, 2008 1:09 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


Bung Jimmy,

Saya hargai anda sbg generasi muda yang masih mau bertanya, tidak
langsung
menyanggah.

1. Kursus2 mandarin pada zaman puncak kekuasaan Suharto tidak ada yang
berani terang2an berdiri, ini fakta dilapangan. Jangankan kursus resmi,
pada awal berkuasanya Orde baru, guru2 yang menjalankan les private
bahasa
mandrin juga ada yang diciduk aparat untuk diinterograsi, setelah diberi
peringatan lantas dilepas. keadaan ini memang sedikit longgar pada akhir
kekuasaan suharto(mungkin setelah melihat kemajuan RRT, dia mulai
melihat
kegunaan bhs mandarin utk kebutuhan ekonomi), tapi tetap tak ada yang
berani terang2an pasang papan nama di depan tempat kursus, seperti yang
mewabah sekarang ini.

Kelenteng2 memang tidak ditutup, tapi kegiatannya dibatasi, tidak
mungkin
ada arak2 gotong toapekong seperti di glodok tempo hari. yayasan2 budaya
adalah untuk intern, mana boleh menyebarkan kegiatannya untuk umum?
contoh
nyata adalah kesenian Barongsai, apa ada barongsai ditarikan di tempat
umum?

2. Bahasa mandarin adalah bahasa Haram, ini bisa anda lihat di formulir
isian pabean yang dibagikan ke penumpang di pesawat terbang. Di situ
jelas
tertera Barang yang dilarang untuk dibawa masuk ke Indonesia: Senjata
Api,
Narkotika, pornografi, dan...semua bahan cetakan yang ada bahasa
mandarin!
ini nyata, bukan fakta yang terdistorsi alias bohong! Anda mungkin tidak
pernah membayangkan bagaimana tegangnya saya yang setiap melewati bagian
pemeriksaan barang di bandara, hanya karena menyembunyikan buku
mandarin,
ini jelas bukan paranoid kan?

Dng peraturan bhs ini, tak ada lagi aksara mandarin di papan nama
toko(sebelumnya banyak toko yang memasang aksara mandarin disamping
huruf
latin), iklan bioskop untuk film hongkong juga menghilangkan sama sekali
aksara mandarinnya(seblumnya lazim dicantumkan). tak ada toko buku
berbahasa mandari yang berdiri (seblumnya banyak), tak ada lagi mass
media
berbhs mandarin yng beredear selain "harian Indonesia" yang disponsori
ABRI (dulunya banyak).

Dengan kondisi seperti ini, mana mungkin Buku saya yang mencantumkan
aksara mandarin (anda pasti tahu buku saya Dwi bahasa) boleh beredar?
lagian, Sub judul buku saya "Antologi Puisi Tiongkok Klasik" pasti akan
diganti oleh penerbit menjadi " antologi Puisi cina Klasik".

Sekarang anda lihat sendiri, kondisi saat ini sangat kontras dibanding
zaman Suharto. koran mandarin menjamur, toko2 buku mandarin banyak
berdiri, kursus2 berjibun, barongsai ada di mana2. ini menunjukkan apa?
Kalaupun anda menganggap yang dulu itu hanya karena ketakutan tanpa
alasan
alias paranoid, perlu juga dipertanyakan juga, siapa yang menciptakan
teror sehingga masyarakat tionghoa paranoid?

Sembari menulis jawaban untuk anda, saya sebenarnya juga sangat sedih,
mengapa? Karena semua fakta2 tempo dulu ini sebenarnya sudah sering
dipaparkan dan dibahas tuntas di millis ini, Tapi selau dipertanyakan
kembali, rupanya banyak kaum muda tionghoa yang tak mengalami masa2
itu(sebetulnya mengalami, tapi tak memperhatikan) tetap saja skeptis,
menganggap semua itu hanya dongeng orang tua saja. meskipun diuraikan
semua fakta, tetap akan dianggap bias, terdistorsi alias BOHONG. apakah
kami harus mengaku kalah thd suharto yang berhasil menanamkan keyakinan
sedemikian teguh di hati generasi muda Tionghoa?

Catatan: Saya tak sepenuhnya pesimis thd generasi muda, karena diluar
saya
banyak menemui kaum muda yang sadar akan dosa suharto thd budaya
Tionghoa.

Salam,
ZFy

> Bung Zhou,
>
> Ikut nimbrung sedikit ya.
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>>
>> - Kalau di zaman Suharto, millis "Budaya Tionghoa" ini adalah Barang
> Haram,
>> yang membikin terancam akan diciduk aparat. Jadi kita takkan bisa
> ketemu dan
>> bercuap2 di sini. apakah ini bagi anda " Ya tak ma-sa-lah"?
>
> Yg saya tanyakan premise awalnya dulu aja deh. Apakah benar bah

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa => butir butir?

2008-02-02 Terurut Topik Ulysee
Yang bilang bukan fakta siapa? Yang bilang tidak terjadi siapa?
 
Saya tidak pernah bilang 10 point yang dibawa tersebut tidak pernah
terjadi, 
Tapi apakah fakta yang ini bisa menjadi BUKTI/ argumen yang mendukung
Asumsi bahwa "Suharto Anti tionghoa"??? BELUM TENTU. 
 
Apakah fakta yang ini juga menjadi bukti/ argumen yang mendukung asumsi
bahwa "kebijakan Suharto Anti Tionghoa"? NANTI DULU, masih ada keraguan,
masih dipertanyakan. Itu yang mau di diskusikan.
 
Nama-nama yang Anda sebutkan, apa urusannya ya sehubungan dengan diskusi
dalam KORIDOR yang nyambung dengan judul diatas? Maksud Anda apa sih,
nyebut2 nama orang2 itu?
Apa Anda mau bawa orang2 yang Anda sebut itu kesini ikut berdiskusi
untuk mendukung argumen Anda? 
Wah, asyik, mau banget !!! 
 
Yang penting, MANA ARGUMEN nya??? 
 
Tyus, koridornya masih disitu? Apa sudah Anda geser, hayoo
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Saturday, February 02, 2008 8:59 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa =>
butir butir?



Gak usah koridor koridoran, gampang aja kok, apa kesimpulan anda
mengenai point 1 sampai 10 yang adalah FAKTA sejarah? atau anda anggap
ini sekedar halusinasi? atau sekedar issue? sekedar percaya percayaan?
anda pernah nama nama yang bersangkutan seperti brigjen Isak
Juarsa,brigjen Makmun Murod,brigjen Ryacudu,mayjen Suwarto,mayjen
Sumitro? Anda pasti kenal mereka sebelum anda lahir, sebab anda begitu
yakin menguasai sejarah Tionghoa di Indonesia

Gitu aja kok repot?

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Mana nih yang mau bahas ini koridornya masih sama nggak
> niiihh..-.
> belon dijawab niiih...-.
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Ulysee
> Sent: Thursday, January 31, 2008 9:11 AM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa
> 
> 
> 
> Boleh, mari kita analisa. 
> Sebelum mulai, gue ingatkan dulu, ini analisa masih dalam koridor :
> 
> 1. Suharto anti/ tidak anti tionghoa ?
> 2. Yang dimusuhi Soeharto adalah Tiongkok! Bukan Tionghoa, terutama
> bukan Tionghoa Indonesia! yaitu yang dia lawan adalah negara Tiongkok,
> bukan manusia Tionghoa. 3. Yang dimusuhi bukan RRT, tapi juga lebih
> memusuhi 'campur tangan' RRT dalam perpolitikan Indonesia, termasuk
> diantaranya urusan PKI, ribut kuomintang-kungchan-gtang, dan
> kewarganegaraan ganda.
> 
> Masih dalam tiga koridor diatas khan? atau sudah bergeser tanpa
> kesepakatan bersama? kalau begitu coba disepakati dulu, sebelum
dimulai,
> kalau enggak, ntar bisa melebar kemana mana nggak keruan. 
> 
> Atau mau bahas urusan percaya percayaan, hayoo...-.. 
> maka koridornya akan belok menjadi : mengapa Anda percaya yang ini dan
> mengapa Anda percaya yang itu.
> 
> *Fakta yang dibeberkan mengenai "kebijakan anti-tionghoa" sepanjang
yang
> gue lihat, 
> lebih banyak dipengaruhi isu dan urusan percaya percayaan*
> 
> salam, 
> UL (* nunggu jawaban sambil mempersiapkan argumen untuk poin per poin,
> hehehehe*) 
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of RM Danardono
> HADINOTO
> Sent: Wednesday, January 30, 2008 7:19 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa
> 
> *** menganalisa seharusnya tanpa melibatkan emosi. Betul sekali.
> 
> Mari kita analisa tanpa emosi:
> 
> 1) Benny mencatat dalam Bab 49 bukunya, 25 Maret 1966 pemerintah 
> menutup
> perwakilan kantor berita Hsinhua (sekarang ditulis Xinhua) dan
mencabut
> seluruh kartu pers wartawannya. "Mereka membelokkan opini rakyat
> Indonesia dengan menyatakan musuh bangsa dan rakyat Indonesia yang
> sesungguhnya adalah China yang berasal dari utara, yakni Republik
Rakyat
> Tiongkok (RRT). Dengan serentak semua media massa Indonesia - yang
lolos
> screening Angkatan Darat dan diizinkan terbit kembali – melakukan
> propaganda anti- Tionghoa dan anti-RRT," tambah Benny.
> 
> 2) Benny yang waktu itu mahasiswa Universitas Res Publica menyaksikan
> mulai April 1966 tindakan

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-02 Terurut Topik Ulysee
Zhou-heng, 
 
Saya meragukan niat anda memaparkan sejarah secara ballance tanpa unsur2
sentimen.
Abis kalu cerita kayaknya emosi penuh dendam gitu sih, heheheh.
Pake istilah "mengaku kalah" segala, khan yang mau belajar sejarah jadi
bingung. 
Sejarah harusnya dipelajari tanpa keberpihakan toh? 
 
Ya, mengenai bahasa mandarin di Indonesia pernah dibahas beberapa kali, 
dan seingat saya Anda tidak pernah mendiskusikannya sampai tuntas. 
Kalau enggak dihentikan moderator karena terlalu melebar, tiba-tiba ada
yang berhenti diskusi tanpa pamit.
 
Let's skip the crap, kita diskusikan sampai tuntas sekarang, oke? 
lupakan perang perangan, lupakan kalah kalahan, lupakan bahasan yang
lalu.
kita cari tahu, apa yang sebenarnya terjadi sih?
 
Dari fakta yang sama, Simpel aja pertanyaan saya, 
 
* Kalau Suharto memang mau mengharamkan bahasa Mandarin, kenapa
diperbolehkan ada koran berbahasa mandarin?
bukankah hal itu membuat asumsi "Suharto anti budaya tionghoa" jadi
tidak masuk akal?
 
* Bukankah lebih masuk akal kalau dibilang "Suharto hendak membendung
campurtangan RRT", 
maka, semua terbitan mandarin disensor ketat, termasuk satu satunya
koran yang diperbolehkan berbahasa mandarin.  Yang dari luar negri
bahkan di banned sekalian, karena tidak ada kemampuan menyaring
semuanya.
Nah, itu lebih masuk logika khan???
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, February 02, 2008 9:40 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



Uly,

Saya meragukan niat anda mau belajar sejarah! wong membaca tulisan saya
saja tidak niat kok. hanya membaca kepala dan buntut langsung ber-koar2,
dan paling senang mengomentari hal2 yang bukan prinsip, mengenai perang
dng suhartolah, apa berniat membelokkan persoalan?

Baca sekali lagi yang teliti! mengenai koran bhs mandarin di zaman
Suharto, sudah saya singgung di bawah! Kalau anda memang berniat
berdiskusi yang sehat, tanggapi saja urian saya di bawah, apa ada yang
salah? tak usah menyimpang ke mana2.

Dan sebenarnya, masalah pelarangan bahasa mandarin ini sudah pernah
dipaparkan dan dibahas berulang kali di sini. waktu itu saya tahu anda
juga mengikuti dsikusi , dan anda juga tak memungkiri hal ini(diam
saja),
mengapa sekarang kembali seperti oang baru yang me-ngulang2 pertanyaan
lama?

ZFy

> Gue mau komentarin nomer 2 aje,
> kalau bahasa mandarin/ huruf mandarin dianggap HARAM,
> kok papi gue bisa langganan koran berhurup mandarin tuh???
>
> Itu khan nggak masuk logika,
> katanya haram, katanya nggak boleh, katanya ANTI budaya tionghoa,
> lha kok ada koran berhurup mandarin itu terbit pas jaman ORBA itu khan
> fakta.
> Yang merontokkan asumsi "anti budaya tionghoa" itu.
>
> Apa tuh namanya koran yang pake hurup mandarin itu?
> dan terbitnya dari tahun berapa tuh?
>
> Kalimat Anda ini bikin bingung : "Apakah kami harus mengaku kalah thd
> suharto yang berhasil menanamkan keyakinan sedemikian teguh di hati
> generasi muda Tionghoa?"
>
> Walah, Anda ini lagi main perang-perangan sama Suharto?
> Kok ada Kalah-kalahan segala?
> Kita generasi muda mah lagi cari tahu soal "apa sih yang sebenarnya",
> bukan lagi perang perangan. Lagian Suhartonya udah mati kok.
>
>
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of
> HYPERLINK "mailto:skalaras%40cbn.net.id"[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Saturday, February 02, 2008 1:09 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa
>
>
> Bung Jimmy,
>
> Saya hargai anda sbg generasi muda yang masih mau bertanya, tidak
> langsung
> menyanggah.
>
> 1. Kursus2 mandarin pada zaman puncak kekuasaan Suharto tidak ada yang
> berani terang2an berdiri, ini fakta dilapangan. Jangankan kursus
resmi,
> pada awal berkuasanya Orde baru, guru2 yang menjalankan les private
> bahasa
> mandrin juga ada yang diciduk aparat untuk diinterograsi, setelah
diberi
> peringatan lantas dilepas. keadaan ini memang sedikit longgar pada
akhir
> kekuasaan suharto(mungkin setelah melihat kemajuan RRT, dia mulai
> melihat
> kegunaan bhs mandarin utk kebutuhan ekonomi), tapi tetap tak ada yang
> berani terang2an pasang papan nama di depan tempat kursus, seperti
yang
> mewabah sekarang ini.
>
> Kelenteng2 memang tidak ditutup, tapi kegiatannya dibatasi, tidak
> mungkin
> ada arak2 gotong toapekong seperti di glodok tempo hari. yayasan2
budaya
> adalah untuk intern, mana boleh menyebarkan kegiatannya untuk umum?
> contoh
> nyata adalah kesenian Barongsai, apa ada barongsai ditarikan di tempat
> umum?
>
> 2. Bahasa mandarin adalah bahasa Haram, ini bisa anda lihat di
formulir
> isian pabean yang dibagikan ke penumpang di pesawat terbang. Di situ
> jelas
> tertera Barang 

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tiongho

2008-02-02 Terurut Topik Ulysee
Aduh Kong, 
Engkong menyebut dua kata yang akan bikin si Azura segera berjingkrakan.

Kayak nggak tahu aja, itu dua kata nggak boleh disebut, bisa bikin itu
mahluk segera kumat penyakitnya. 
yang A dan BA* itu lhoh.
 
Gini Kong, dari pertama, yang diributin itu "Apakah betul Suharto Anti
Tionghoa" jadi ngga aneh donk kalau fokusnya ke Suharto. 
Itu judulnya aja masih fokus ke Suharto tuh Kong, hehehehehe. 
 
Ya kalau Engkong mau mendiskusikan hal lain yang terkait sih silakan, 
kalu saya mah masih tetap dalam koridor
"Apakah betul Suharto Anti tionghoa, dan apakah betul Kebijakan Suharto
Anti tionghoa?" 
gitu Kong. Gue upayakan tidak melebar kemana mana, dan tetap fokus,
mudah mudahan. 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
perfect_harmony2000
Sent: Saturday, February 02, 2008 11:30 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tiongho



Sdr.semua,

saya rasa diskusi ini memang cukup menarik, tapi sayangnya menurut
saya banyak yang terfokus pada Soeharto. 
Coba kita lihat kembali pada jaman perseteruan antara LPKB dan
BAPERKI. Dan perlu kita ingat bahwa LPKB berafiliasi dengan Angkatan
Darat.

Para pendukung LPKB menekankan pentingnya asimilasi, dan mereka
memiliki beberapa alasan, antara lain adalah masalah memegang budaya
dan agama leluhur yang dianggap penghambat keharmonisan dalam hidup
bermasyarakat dengan mayoritas.
Dan tentunya ketika Soeharto berkuasa, beliau meminta input atau
masukan dari orang-orang sekitarnya. Mengenai masalah etnis Tionghoa
tentunya beliau meminta pendapat dari tokoh-tokoh LPKB yang
berafiliasi dengan Angkatan Darat.
Dan menurut saya, mereka inilah yang sebenarnya berperan besar
sehingga lahir berbagai kebijakan yang bersifat diskriminatif.
Kita mungkin lebih mengarah kepada nama Soehartonya sebagai pelopor
lahirnya beberapa kebijakan yang bersifat diskriminatif. Coba kita
telaah lagi lebih jeli dan teliti.

Pernyataan-pernyata-an absurd dari beberapa tokoh Tionghoa yang pro
asimilasi sangat mengherankan saya.

Jika kita mau jujur dan menilik perjalanan sejarah orang Tionghoa di
Indonesia, kita bisa melihat betapa sikap toleransi antar etnis itu
ada. Sebagai contoh, kita bisa melihat adanya kelenteng yang bisa
berdampingan dengan mesjid-mesjid di sepanjang pantai utara Jawa,
adanya tokoh-tokoh lokal setempat yang dihargai di kelenteng-kelenteng-.


Jika sikap orang totok yang dianggap tidak pro RI terutama pada masa
perang kemerdekaan, dan yang sering disebut-sebut adalah nama John Lie
sebagai salah satu tokoh peranakan yang membantu RI dengan
menyelundupkan candu dan menukarnya dengan senjata di Singapore,
mereka mungkin lupa beberapa nama seperti Kwei Tjoy Hiong yang berasal
dari Bandung, Lie Ban Seng di Pakanbaru, Tan Seng Beng di Lampung dan
masih banyak nama lainnya. Peran para Tionghoa totok yang
menyelundupkan senjata dan menjual hasil bumi di wilayah Republik
tentunya memberikan sumbangan yang cukup berarti untuk tentara
Republik melakukan perlawanan terhadap NICA.

Juga absurd jika dianggap kepercayaan atau agama bisa menghambat
harmonisnya kehidupan berbangsa dan beragama. 
Jika demikian pandangan para pencetus LPKB dan lembaga turunannya,
maka agama minoritas juga harus dilarang karena menghambat kehidupan
bernegara.

Yang jelas, adanya kecemburuan sosial karena kesenjangan ekonomi dan
tidak berjalannya sistem perekonomian yang baik.

Juga sudah sifat manusia pada umumnya untuk memberikan hukuman massal,
kita bisa lihat hal itu di Poso, Ambon, Kalimantan Barat.
Bangsa kita ini masih terbiasa memberikan hukuman massal kepada
golongan atau kelompok lain.

Jika kita memang menjunjung Bhinneka Tunggal Ika, seyogyanya kita juga
harus menghargai budaya etnis apapun yang menjadi bagian dari bangsa
Indonesia.

Karena faktor itulah, yaitu perjuangan menjunjung Bhinneka Tunggal Ika
yang diusung oleh BAPERKI menarik banyak minat masyarakat Tionghoa
pada masa itu, sebaliknya LPKB tidak diminati.

Angin politik Indonesia masa pemerintahan presiden Soekarno yang
berkiblat ke kiri ini juga disebabkan beberapa hal, antara lain
dukungan USA terhadap PRRI PERMESTA, wajibnya Indonesia membayar
kepada Belanda sebagai pertukaran kemerdekaan Indonesia, masalah Irian
Barat dan sebagainya.

Terjadinya permasalahan kewarganegaraan juga disebabkan peninggalan
pemerintahan Hindia Belanda dan kerajaan Qing pada masa lampau.
Selebihnya lebih kearah permasalahan ekonomi, bukan permasalahan
budaya yang menjadi pemicu kerusuhan rasial, rendahnya pemahaman
masyarakat Indonesia terhadap makna Bhinneka Tunggal Ika.

Hormat saya,

Xuan Tong



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1255 - Release Date:
2/1/2008 9:59 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.19/1256 - Release Date:
2/2/2008 1:50 PM
 


[Non-tex

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-03 Terurut Topik Ulysee
Dan BAPERKI dekat dengan hehehehehe .. 
 
Nggak denk, urusan BAPERKI dan LPKB gue nggak minat ikutan, kadaluwarsa.

Lagian nggak ada hubungan sama topik. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
perfect_harmony2000
Sent: Sunday, February 03, 2008 5:45 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



Zhou xiong,

saya mau mengomentari sedikit tulisan anda ini.

Bukannya saya mau membela alm.bapak Soeharto.

Kita perlu ingat persaingan antara LPKB dengan BAPERKI.
Dan LPKB dekat dengan AD.

Hormat saya,

Xuan Tong
> 
> Catatan: Saya tak sepenuhnya pesimis thd generasi muda, karena
diluar saya
> banyak menemui kaum muda yang sadar akan dosa suharto thd budaya
Tionghoa.
> 
> Salam,
> ZFy
> 
> 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1255 - Release Date:
2/1/2008 9:59 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.19/1256 - Release Date:
2/2/2008 1:50 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa => kisah nyata

2008-02-03 Terurut Topik Ulysee
kap, mungkin kalau anda menjadi Abeng
juga akan bingung.

Hormat saya,

Xuan Tong
--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hihihi, lu punya kisah nyata, gue juga punya kisah nyata. 
> 
> * ABeng seorang pemuda Tiongkok yang berimigrasi ke Hindia Belanda di
> pulau Jawa sekitar awal tahun 1920 an. Dia tinggal di kampung kecil di
> Jawa. 
> Tahun 1944 ABeng punya seorang anak laki laki sebut saja ACong 
> Tahun 1945 lahir lagi seorang anak laki lakinya diberi nama ALung
> 
> Tahun 1946 sesuai UU kewarganegaraan Indonesia, ABeng harus memilih
> secara aktif, menerima atau menolak kewarganegaraan Indonesia. 
> Kalau dia tidak melakukan apa apa, dia dianggap Warganegara Indonesia,
> kalau dia menolak, maka dia dianggap Warganegara RRC. 
> ABeng memilih kewarganegaraan RRC, dan menolak kewarganegaraan
> Indonesia. 
> 
> Tahun 1958 sesuai UU no 2 tahun 1958 yang mengakhiri sengketa
> dwikewarganegaraan orang orang Hoakiau di Indonesia, disusul dengan PP
> 10 yang bikin ABeng harus meninggalkan tempat tinggalnya dan pindah ke
> kota, 
> membuat ABeng bersama sekitar 40.000 hoakiau memutuskan untuk pulang
ke
> negara asalnya aje di pertengahan tahun 1960. 
> 
> Sementara ACong dan ALung, masih di Indonesia, ikut ibunya, menunggu
> ABeng mempersiapkan segala sesuatunya di kampung halaman. 
> 
> Tahun 1963 ACong menyusul ke RRT untuk sekolah disana. 
> 
> Tahun 1965 pecah G30S, 1966 banyak sekolah tionghoa ditutup, ALung
> kelimpungan nggak bisa sekolah, mau pulang juga nggak kebagian kapal,
> sementara kisah "penipuan tiket kapal" marak banget, dan kisah bahwa
> kehidupan di RRC tidak lebih baik juga beredar. Akhirnya dia putus
> sekolah.
> 
> Sementara ACong di RRT kena imbas Revolusi Kebudayaan Mao, mau balik
ke
> Indonesia ga bisa, di RRT nggak betah. 
> 
> Tahun 1979 ALung dan ibunya melakukan Naturalisasi, jadi WNI,
sementara
> ACong tidak pernah jadi WNI. 
> 
> Jujur aja, jaman itu, orang hoakiau masih bangga banget jadi WN RRT,
> jadi yang sukarela memilih kewarganegaraan Indonesia tahun 1958 - 1966
> enggak banyak. Setelah pecah G30S, disusul Revolusi Kebudayaan di RRT,
> situasi politik berubah, baru buanyaa banget yang memilih jadi
> WNI dengan naturalisasi, tapi hal yang ini, jarang yang mau cerita,
> entah kenapa, kali enggak menguntungkan secara politis kalu
diceritain.
> 
> 
> 
> 
> 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.18/1255 - Release Date:
2/1/2008 9:59 AM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.19/1256 - Release Date:
2/2/2008 1:50 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-03 Terurut Topik Ulysee
Aduh Uly lagi. gue mulai senewen kalau nama gue disebut. 
 
* Kong, logikanya aja nih, petugas Pabean bakalan tahu nggak kalau buku
berhurup cacing berbahasa dewa itu datengnya dari Taiwan atau Hongkong
atau Singapore atau RRT 
Lha mereka kaga ngarti dan gak bisa baca, kayaknya sih kaga bakalan bisa
bedain deh darimana dan isinya apa. 
 
Jadi daripada kesusupan, cari gampangnya, semua hurup cacing dari luar
negri di banned sajah, begetoh.  Logis, khan?
 
 
Kisah nyata: 
 
1970 an, temen bokap noh, pernah ketangkep bawa KAMUS Inggris-mandarin
dari Singapur, ngomong panjaaang dan lam ama petugas pabean, buku
udah dibeli mahal khan, maunya dibawa pulang donk,  
lagian bisa di check donk, namanya kamus khan mana bisa disisipin
ideologi gitu khan. Lagian terbitannya SINGAPORE gitu kok.
 
Tapi petugasnya bilang, aduh Pak, maap aje deh, biarin saya tahu ini
kamus doank, kaga berani nih, soalnya begitu satu dibolehin, ntar yang
laen ribut, kok ini boleh itu nggak boleh, saya bisa repot. Jadi maap
aje deh, yang ini ngga bisa lewat. Ya temen bokap gue juga daripada
nginep disitu ributin kamus, ya tinggalin aja lah. 
 
Tapi tahun 1980 an, bangsa kamus-kamus begitu mah, lewt.
Majalah-majalah juga lewat. Paling diminta sebiji dua biji, terutama
yang ada gambar bintang pelem hongkong nya, hehehehe.  Lagian masa-masa
itu khan urusan komunis udah mulai 'adem' kali jadi nggak strict2 amat. 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
perfect_harmony2000
Sent: Sunday, February 03, 2008 5:31 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



Sdr.Uly,

yang ditulis oleh sdr.Zhou itu adalah pelarangan di isian formulir
pabean.

Jangan katakan bahwa itu untuk mencegah masuknya ideologi Komunis
melalui bahasa.
Karena mereka yang dari Taiwan juga dilarang membawa buku, koran atau
majalah Taiwan. Dan semua tahu pada masa itu Taiwan anti komunis
bahkan banyak orang-orang BAKIN yang berlatih disana.

Apakah anda pernah menemukan larangan membawa tulisan bahasa asing
diformulir pabean di negara lain ?

Saya sendiri yang kebetulan pernah beberapa kali keluar negri tidak
pernah melihat atau membaca larangan itu.

Hormat saya,

Xuan Tong

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Gue mau komentarin nomer 2 aje, 
> kalau bahasa mandarin/ huruf mandarin dianggap HARAM, 
> kok papi gue bisa langganan koran berhurup mandarin tuh???
> 
> Itu khan nggak masuk logika, 
> katanya haram, katanya nggak boleh, katanya ANTI budaya tionghoa, 
> lha kok ada koran berhurup mandarin itu terbit pas jaman ORBA itu khan
> fakta.
> Yang merontokkan asumsi "anti budaya tionghoa" itu. 
> 
> Apa tuh namanya koran yang pake hurup mandarin itu? 
> dan terbitnya dari tahun berapa tuh? 
> 
> Kalimat Anda ini bikin bingung : "Apakah kami harus mengaku kalah thd
> suharto yang berhasil menanamkan keyakinan sedemikian teguh di hati
> generasi muda Tionghoa?"
> 
> Walah, Anda ini lagi main perang-perangan sama Suharto? 
> Kok ada Kalah-kalahan segala?
> Kita generasi muda mah lagi cari tahu soal "apa sih yang sebenarnya",
> bukan lagi perang perangan. Lagian Suhartonya udah mati kok.
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of
> [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Saturday, February 02, 2008 1:09 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa
> 
> 
> Bung Jimmy,
> 
> Saya hargai anda sbg generasi muda yang masih mau bertanya, tidak
> langsung
> menyanggah.
> 
> 1. Kursus2 mandarin pada zaman puncak kekuasaan Suharto tidak ada yang
> berani terang2an berdiri, ini fakta dilapangan. Jangankan kursus
resmi,
> pada awal berkuasanya Orde baru, guru2 yang menjalankan les private
> bahasa
> mandrin juga ada yang diciduk aparat untuk diinterograsi, setelah
diberi
> peringatan lantas dilepas. keadaan ini memang sedikit longgar pada
akhir
> kekuasaan suharto(mungkin setelah melihat kemajuan RRT, dia mulai
> melihat
> kegunaan bhs mandarin utk kebutuhan ekonomi), tapi tetap tak ada yang
> berani terang2an pasang papan nama di depan tempat kursus, seperti
yang
> mewabah sekarang ini.
> 
> Kelenteng2 memang tidak ditutup, tapi kegiatannya dibatasi, tidak
> mungkin
> ada arak2 gotong toapekong seperti di glodok tempo hari. yayasan2
budaya
> adalah untuk intern, mana boleh menyebarkan kegiatannya untuk umum?
> contoh
> nyata adala

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-03 Terurut Topik Ulysee
Zhou-xiong, 
nggak usah melat melit, ntar melilit. 

1. Nah selalu begini, "saya sudah tidak berminat berdebat..."  argumen
belum, sanggahan belum, - diskusi berhenti- tidak pernah tuntas.
Tahu-tahu di klaim sudah tuntas... wooo jauh donk. 
Isi hati orang yang sebenar-benarnya, memang nggak bisa diraba, tapi
khan dari semua FAKTA yang bisa  dilihat-dialami-didiskusikan, bisa
dianalisa, begetoh. 

2. Diijinkan karena mendatangkan fulus, itu isu lain lagi, Anda jangan
menyimpangkan masalah! :-P 
Yang kita sedang bahas khan hubungannya dengan pengharaman bahasa
mandarin??? 

3. Kalau dilarang kok setengah-setengah? itu khan aneh dan nggak masuk
logika.

Kalau dilarang untuk brosur, itu mah masih masuk akal. Pernah dapet
brosur FLG yang pake hurup cacing?? Nah bayangkan pamlet semacam itu
beredar waktu jaman Anti-RRT, menariknya dari peredaran bisa merefotkan,
mending dilarang aja dari awal. Daripada kesusupan.

4. Ini Anda ngomong sama saya? Emang saya pernah nuduh Anda
Mendramatisir? Perasaan saya bilang Anda cepet emosi. Apakah cepat emosi
= mendramatisir? hehehe, 
heheh jadi inget yang kemaren; Apakah bilang Suharo tidak Anti-tionghoa
= bilang Suharto baik sama tionghoa? kkekekekekekeke. 

Yang Anda persoalkan dengan saya: 

1. Setuju dengan Anda, tidak ada yang membantah itu fakta, justeru yang
jadi persoalan adalah perbedaan cara pandang orang terhadap fakta
tersebut.

2. Lhoh, yang Anda bilang fakta itu yang mana? Apa pernah saya bilang
"tidak pernah terjadi?" bawa sini buktinya, hehehe, simpel aja khan
semua ada di msg archive. 

3. Lhoh, saya khan tidak bilang "tidak ada", hanya bertanya "mengapa", 
kalau Anda tidak bisa jawab mengapa dan merasa fakta yang Anda ungkap
langsung gugur, ya keluarkan fakta lain aja, jangan marah sama saya.
Hihihihihi.

Sekarang saya jawab pertanyaan Anda:

1. Fakta : ada formulir isian di pabean.
Opini : bahasa tionghoa diharamkan. 
Saya : tidak menyanggah fakta, tapi meragukan kebenaran opini Anda. Anda
tahu donk bedanya Fakta sama Opini???

2. "Bila Anda mengakui" ... 
Nah lhoh. Ntar dulu, mengakui apa?? Nggak jelas nih.
Anda ngomong yang jelas dulu, mengakui apa, 
nanti saya bilang "saya mengakui" atau "saya tidak mengakui" 


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, February 03, 2008 1:46 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


Uly,

Tak usah menyimpangkan masalah!

1. saya sudah tak berminat berdebat apa maksud hati sebenarnya
pelarangan
bahasa mandarin dan budaya tionghoa oleh Suharto. karena kalau mau
mendapat "fakta" yang benar2 "tak distorsi" oleh pandngan masing2 pihak
, 
ya tanya langsung ke beliau! Apa ada yang berniat nyusul dia untuk
bertanya?

2. koran Harian Indonesia itu diizinkan karena mendatangan fulus yang
besar bagi ABRI! itu saja. kasusnya seperti pelarangan judi zaman
sekarang. (ini opini, jika mau tahu fakta yang riel silahkan korek ke
yang
mengeluakan izin, itu juga kalau dia mau jujur, bukan sekedar alasan
formal.)

3. jika dalam satu negara hanya boleh ada tulisan mandarin dalam satu
koran, apa ini bukan pelarangan? ingat! pelarangan ini juga berlaku
untuk
nama toko, papan reklame, papan iklan bioskop, brosur2 bisinis, brosur2
wisata, lembar2 keterangan2 di hotel2 dsb dsb, pokoknya semua kecuali
koran HI itu. apa semua ini juga untuk membendung komunis? absurd!

4. dalam beropini saya bisa saja berapi2, tapi dalam memaparkan fakta
saya
tak pernah mendramatisir. coba anda baca satu persatu, tunjukkan kalau
saya membiaskan fakta.

Yang saya persoalkan dng anda adalah;

1. Dalam tulisan anda yang saya kutip, Anda tak mengakui adanya dampak
sangat negatif dari kebijakan anti tionghoa (atau anti RRT menurut anda)
ini bagi Tionghoa Indonesia.

2. Anda sering bolak balik mempersoalkan kevalidan data2 pelarangan
bahasa
dan budaya Tionghoa ini, (terserah apa tujuan pelarangan ini.)

Tentang diskusi masalah pelarangan:

1. omong kosong kalau saya tiba2 menghentikan diskusi mengenai masalah
pelarangan ini, dan tidak pernah ada kasus moderator menghentikan
diskusi
semacam ini! yang jelas informasi mengenai pelarangan2 ini telah 
tersampikan! dan tak ada yang berani membantah bhwa itu memang fakta!
mengenai bagaimana orang memandang fakta itu, itu persolan lain!

2. mengenai bagaimana anda memandang fakta, bolehlah kita tak ada
kesepakatan. Tapi Anda tak seperti Sdr Jimmy yang berani menyimpulkan
bahwa pelarangan2 itu fakta atau bukan.
anda justru selalu menghindar untuk menyimpulkan hal yang minimal ini!
bukan saya yang menghentikan diskusi.

3. dalam berdiskusi, anda tak mau langsung menanggapi fakta2 yang saya
ungkap, seperti formulir isian pabean dll, tapi malah berkelok2
bertanya,
mengapa ini mengapa itu, apakah jika saya tak bisa menjawab
masalah"mengapa" ini, semua fakta yang saya ungkap langsung gugur?
jangan
berkelitlah

Sekarang, saya hanya mau jawabn anda:

1. apakah an

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-04 Terurut Topik Ulysee
Hihihihi, ini udah nggak ada argumennya, ini udah khayalan semua nih,
udah nggak ada fakta

1. "Jika hanya untuk membendung pengaruh RRT, Suharto tak akan
mengeluarkan peraturan2 sejauh itu!"
UL: peraturan yang mana, dan menurut Anda sejauh apa sih? 
Soal jauh jauhan itu relatif deh, menurut anda efektif nggak?

2. "Suharto merestui kebijakan2 Anti tionghoa yang didorong beberapa
kelompok
ini karena dia menganggap ini menguntungkan dia dalam mengukuhkan
kekuasaannya."

UL: begitu dihilangkan kata "Anti tionghoa" maka kalimat ini menjadi
ungkapan klise yang biasa diobrolin di pasar.
Mana argumennyaaa.. mana faktanyaaa... dibahas satu satu
donk, ini mah bombardir dengan pemaksaan opini namanya. 

3. "Sekarang saya ingin penjelasan bapak, apakah kebijakan "anti RRT"
yang
bapak setujui dan banggakan ini termasuk kebijakan pelarangan budaya
Tionghoa, pelarangan bahasa tionghoa, ganti nama, pemaksaan masuk 'agama
resmi", tanda2 khusus di KTP, persyaratan SKBRI bagi semua Tionghoa,
pembatasan2 khusus di perguruan tinggi negeri. ?"

UL: coba ya, emangnya siapa yang "menyetujui" dan siapa yang
"membanggakan"? dari kemaren dibaca bolak balik kaga ada yang sok setuju
atau sok bangga deh, itu khayalan Anda aje kali ah. 

* kebijakan pelarangan budaya tionghoa -> enggak ada pelarangan, kalau
pembatasan ada, batasan di ruang publik, kalau di lingkungan masing
masing boleh.(nah yang ini baru fakta)
jadi jangan membesar besarkan. 

* pelarangan bahasa tionghoa -> juga nggak ada. Pelarangan ama
pembatasan khan beda. 
Kalau cetakan berhuruf mandarin dari luar, ada. 

* pemaksaan masuk agama resmi -> ini sebetulnya menarik untuk dibahas,
sejarahnya seru, bagaimana sebuah agama diperdebatkan fungsi
keagamaannya. Tapi kalau dipaksa masuk agama resmi yang merasa
terpaksa banyak, yang memaksa (kok jadi kayak iklan HIT, hehehe)

* persyaratan SBKRI bagi SEMUA Tionghoa => hati-hati pake kata SEMUA,
SBKRI itu untuk yang naturalisasi. Ada ketentuan Tionghoa2 yang tidak
perlu SBKRI, terutama yang enggak kena sengketa dwikewarganegaraan
RI-RRT.

* Pembatasan khusus di perguruan tinggi negeri -> sudah pernah dibahas,
perguruan tinggi negeri itu untuk WNI,disubsidi negara Bo! Masa negara
mensubsidi WNA. Kalau khusus WNA ya mustinya masuk swasta looo. 

Mau dibahas atu atu? butir demi butir?  Heheheh, tapi judulnya diganti
y.. udah jaka sembung sama topik dooonk. 





-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 05, 2008 3:30 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa


Bukan Side Efek pak, tapi "orang2 dng berbagai motif yang ikut bermain"
ini ikut mendorong lahirnya segala kebijakan Anti Tionghoa nya Suharto.

Jika hanya untuk membendung pengaruh RRT, Suharto tak akan mengeluarkan
peraturan2 sejauh itu!

Suharto merestui kebijakan2 Anti tionghoa yang didorong beberapa
kelompok
ini karena dia menganggap ini menguntungkan dia dalam mengukuhkan
kekuasaannya.

Sekarang saya ingin penjelasan bapak, apakah kebijakan "anti RRT" yang
bapak setujui dan banggakan ini termasuk kebijakan pelarangan budaya
Tionghoa, pelarangan bahasa tionghoa, ganti nama, pemaksaan masuk 'agama
resmi", tanda2 khusus di KTP, persyaratan SKBRI bagi semua Tionghoa,
pembatasan2 khusus di perguruan tinggi negeri. ?

Salam,
ZFy

> - Original Message -
> From: Skalaras
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, February 04, 2008 9:39 PM
> Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan
> Anti-Tionghoa
>
>> memang diperlukan kepekaan bahasa menangkap apa yang tersirat,
>> "banyak motif yang bermain" adalah bhs oral dari "orang2 dng berbagai
>> motif ikut bermain"
>
> Betul, ini tentu demikian.
> Makanya saya juga bilang di posting tersebut bahwa pada pelaksanaan
setiap
> kebijakan tentu ada side effect. Saya katakan lagi bahwa mau kebijakan
> kiri
> ataukah kebijakan kanan, side effect berupa berbagai pihak ikut
bermain
> ini
> bisa saja muncul.
> Tetapi kita kan tidak sedang membahas permainan berbagai pihak yang
ikut
> bermain. Tidak membahas side effect-nya.
> Kita sedang membahas kebijakannya. Membahas main stream-nya.
>
> - - - - - - - - - - - - - - - - -
>
>> saya mengungkap hal ini hanya dalam rangka menunjukkan keterlibatan
Pak
>> ABS
>> dalam gerakan yang membidani kelahiran Orba. yang mengakibatkan
>> lahirnya serangkaian kebijakan yang menyudutkan Tionghoa Indonesia,
>
> Kalau seorang warganegara AS di jaman dulu itu ikut berjuang untuk
> negaranya
> dalam PD-II, apakah dia lalu dibilang terlibat dalam kebijakan
menyudutkan
> Jepang Amerika?
> Kalau seorang warganegara RRT sekarang ini berpartisipasi dalam
kegiatan
> mempasifikasi pengaruh sesat dari manuver politik Falun-gong, apakah
dia
> lalu dibilang terlibat dalam kebijakan menyudutkan warga Tiongkok yang
> ber-ritual meditasi?
>
> - - - - - - - - - - - - - - - 

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa => kisah nyata

2008-02-04 Terurut Topik Ulysee
Lhoh kok sampe ke Agresi Belanda segala sih Kong? 
 
Kalaupun waktu itu ABeng nggak tahu isi PP10, tapi tahun 1960 dia udah
tahu betul apa dampaknya, 
dan milih pulang kampung tuh. 
 
Overlapping mau diselesaikan baik baik atau huru-hara, kenyataannya ada
sengketa kewarganegaraan antara RI dan RRT yang harus diselesaikan.
Sebetulnya antara Tionghoa sama Belanda juga ada sengketa
kewarganegaraan juga, tapi urusannya enggak sepanjang  urusan Tionghoa
yang RI sama RRT tuh. 
Kali lantaran perjanjian dwikewarganegaraan itu berujung kepada SBKRI
yang gegap gempita gaungnya selama sekian puluh tahun, hehehe. Kalau
urusan soal tionghoa sama Belanda, adem ayem aje tuh. 
 
Kong, kenape berdasarkan UU 62 taon 1958  pasal 5 ayat 3 si ABeng nggak
bisa jadi WNI??? 
Kalau dari ayat yang itu doank mah bisa donk. Si Abeng bisa bahasa
melayu sedikit dan bahasa Jawa juga bisa, sejarah ngerti dikit (minimal
dia tahu kapan proklamasi, ha ha ha) dan ikut angkat senjata lawan
Jepang. 
 
Ada pasal lain sih, yang soal 'pernah menolak kewarganegaraan' itu, tapi
gue ga inget pasal berape. 
Tapi kalu kaga salah nih, itu pun masih bisa diatasi dengan NATURALISASI
di tahun 1970 an, ya SBKRI itulah, dengan catatan, kalau si ABeng mau,
hihihihi. Tapi nyatanya dia nggak pernah mengajukan naturalisasi itu
tuh, heheheheh. 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
perfect_harmony2000
Sent: Monday, February 04, 2008 11:52 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa =>
kisah nyata



Sdri.Uly,

begini saja, tahun 1946 hingga 1949 itu terjadi clash atau agresi
Belanda, dan tidak semua wilayah dikuasai republik.
Jika Abeng benar pengusaha penggilangan padi di pedesaan, ada
kemungkinan usahanya termasuk yang dihancurkan oleh "oknum" pejuang.
Jadi disini kamu harus tahu bahwa pada masa itu adalah masa dimana
terjadinya chaos dimana-mana. Apakah ada kemungkinan UU tersebut
dikumandangkan secara maksimal dan semua orang Indonesia tahu ? 

Pada saat PP 10 dikumandangkan, tidak semua tahu. Dan yang paling
aktif dan bersemangat melaksanakan PP 10 yang terkadang kebablasan
adalah beberapa petinggi AD dan bawahannya. Sdr.Danardono sudah
menuliskan beberapa orang yang terkait dengan pelaksanaan PP 10 yang
kebablasan itu.
Jadi belum tentu rakyat pedesaan tahu PP 10, dan mungkin banyak orang
Tionghoa yang terkejut ketika tokonya disita.
Dan ketika penyitaan itu, terkadang tidak pandang bulu apakah Tionghoa
itu WNI atau WNA.

Overlapping atau tidak itu bisa diselesaikan dengan baik-baik, bukan
malah menghapuskannya pada tahun 1951. Ingat pada masa itu RRT belum
benar-benar berunding dengan Indonesia tentang masalah dwi
kewarganegaraan. Perundingan dwikewarganegaraan baru dilaksanakan pada
tahun 1955.
Sedangkan rencana pengguliran sistem stelsel aktif sudah
dikumandangkan sejak tahun 1946, dimana pada saat itu RRT belum berdiri.

PDTI atau Partai Demokrat Tionghoa Indonesia pada tahun 1953
mengundang para tokoh Tionghoa untuk membahas masalah orang Tionghoa,
terutama mengenai hak mereka menjadi WNI. Salah satu orang yang
diundang dan turut menentang rencana stelsel aktif adalah Yap Thiam
Hien.

Ini isi UU 62 tahun 1958 pasal 5 ayat 3 :

"Permohonan untuk pewarganegaraan harus disampaikan dengan tertulis
dan dibubuhi materai
kepada Menteri Kehakiman melalui Pengadilan Negeri atau Perwakilan
Republik Indonesia dari
tempat tinggal pemohon;
Permohonan harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan bersama dengan
permohonan itu harus
disampaikan bukti-bukti tentang hal-hal tersebut dalam ayat 2 kecuali
yang tersebut dalam huruf
d.
Pengadilan Negeri atau Perwakilan Republik Indonesia memberikan
bukti-bukti itu akan
kebenarannya dan menguji pemohon akan kecakapannya berbahasa Indonesia
dan akan
pengetahuan tentang sejarah Indonesia."

Hormat saya,

Xuan Tong

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> * Penolakan warganegara? tahun 1947 tuh kalu gak salah. Pastinya
kantor
> apa ntar gue tanya dulu sama anaknya. Maren dulu gue lihat berkas nya,
> tapi gue gak catet catet ape nama kantornya.
> ABeng dulu tinggal di kampung usahanya berhubungan dengan beras, apa
> giling padi apa jualan beras gue nggak tahu. Kemaren ketemu si ALung,
> dia malah cerita soal buaya pancoran, hihihihi.
> 
> * Kong, mengenai PP 10, kalau nggak tersebar ampe pedesaan, ya nggak
> mungkin donk si ABeng misuh-misuh mendadak pindah ke kota, terus
> memutuskan untuk pulang segala kalu dia nggak denger?! 
> Mengingat dia sampai bisa aktif menolak kewarganegaraan Indonesia, apa
> anehnya kalau dia tahu juga soal PP 10? Walaupun mungkin dia nggak
baca
> isinya, dan gak tahu persis kenapa sampai nongol itu aturan, namun
> terkena dampaknya dan karena PP 10 lah dia memutuskan untuk pulang

Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-04 Terurut Topik Ulysee
Anda ini khan lulusan akademik, tentunya Anda tahu bahwa 'salah
terms/salah istilah' itu bisa bikin rancu seluruh argumen. 
Jadi kalau Anda anggap tidak penting, yaaa barangkali itu sebabnya
sehingga Anda sulit mempertahankan argumen Anda, dan terlihat blunder
sendiri. 
Pabeulit kalau kata orang Sunda mah. 

Saya belon lahir waktu ORLA rontok, tapi Saya mengalami waktu ORBA
runtuh. 
Membaca tuturan Soe Hok Gie yang angkatan 66 itu, saya rasa euphoria
yang terjadi tidak jauh berbeda. 
Ada pemerintahan LAMA yang mengecewakan, ada banyak orang menginginkan
pembaharuan dan perbaikan, sehingga mendorong kelahiran pemerintahan
BARU, dengan harapan membuncah. 
Hal itu WAJAR. 

Menjadi tidak wajar saat Anda seolah olah menyalahkan 'bidan' atas
kelahiran sebuah 'orde baru' hihihihi... seperti ditunjukkan dalam
kalimat :

"Mengenai alasan penyerbuan kedutaan RRT dan penutupan sekolah Tionghoa
sah atau tidak, patriotik atau tidak, saya tak hendak diskusi disini,
saya mengungkap hal ini hanya dalam rangka menunjukkan keterlibatan Pak
ABS dalam gerakan yang membidani kelahiran Orba."

Lhah yang bawa urusan penyerbuan kedutaan RRT duluan siapa, kok tiba
tiba melarikan diri dengan 'saya tidak hendak diskusi disini' kalau
tidak hendak didiskusikan ya jangan dibawa bawa kemari donk.

Lalu kalimat ini juga menarik : "kelahiran Orba. yang mengakibatkan
lahirnya serangkaian kebijakan yang menyudutkan Tionghoa Indonesia" 

Padahal yang mengakibatkan lahirnya serangkaian kebijakan itu bukan
karena kelahiran ORBA saja, melainkan karena sejarah politik yang
puannjng dan lama yang saling terkait, yang akhirnya meledak dalam
suatu situasi,  sehingga akhirnya ada kebijakan  untuk meredakan ledakan
situasi itu.

Terus ujung ujungnya kok maksa orang mengakui kesalahan???
Wakakakakakakaa, 
Nah ini baru namanya pemaksaan .. 
Ih, sendiri dipaksa mutungnya lama 32 tahun lebih, tapi kok sekarang
maksa orang malah? 

"Saya maklum, jika orang2 seperti Pak ABS mengakui kesalahan kebijakan
tsb, berarti ikut menyalahkan keterlibatan diri sendiri dalam memberi
dukungan."

Seorang kawan memberi ide bagus, diskusi yang jauh bergeser ini diganti
aja judulnya menjadi : "Tionghoa dan Kebijakan Anti Suharto", 
gue ngakak, but somehow kok merasa judul itu lebih tepat untuk dipajang
diatas. Good Idea! 




-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 04, 2008 9:39 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa


Pak ABS, dalam berdiskusi, saya tak pernah suka berkutat dng kata
perkata, saya hanya mau tahu esensi masalah yang dibicarakan. karena
saya tahu di millis ini semua bicara dng cepat, tdak selalu sesuai dng
"bahasa Indonesia yang baik dan benar". tak perlu menghabiskan energi
utuk ini. memang diperlukan kepekaan bahasa menangkap apa yang tersirat,
"banyak motif yang bermain" adalah bhs oral dari " orang2 dng berbagai
motif ikut bermain" 

Mengenai alasan penyerbuan kedutaan RRT dan penutupan sekolah Tionghoa
sah atau tidak, patriotik atau tidak, saya tak hendak diskusi disini,
saya mengungkap hal ini hanya dalam rangka menunjukkan keterlibatan Pak
ABS dalam gerakan yang membidani kelahiran Orba. yang mengakibatkan
lahirnya serangkaian kebijakan yang menyudutkan Tionghoa Indonesia,
seperti pelarangan bahasa dan budaya, ganti nama dll. Saya maklum, jika
orang2 seperti Pak ABS mengakui kesalahan kebijakan tsb, berarti ikut
menyalahkan keterlibatan diri sendiri dalam memberi dukungan. Dalam hal
ini, saya terpaksa salut thd Arief Budiman yang berani mengkoreksi
tindakan sendiri di masa silam. Walau dia ikut gerakan, sekarang dia
tetap mendapat tempat di kalangan Tionghoa yang anti Orba. 

- Original Message - 
From: Akhmad Bukhari Saleh 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Monday, February 04, 2008 2:11 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 03, 2008 7:57 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

> - Apakah kebijakan Suharto anti Tionghoa Indonesia?
> jwb: kalau dilihat dari produk2 hukumnya, jelas YA!
> sasarannya adalah tionghoa Indonesia

Dari artikel yang ditulis Benny Setiono yang mengawali thread diskusi
ini, 
jelas disebutkannya bahwa yang terkena kebijakan itu komponen-komponen 
Tionghoa WNA.

- - - - - - -

> - Apakah anti RRT yang komunis motif satu2nya?
> jwb: Jelas Tidak, banyak motif yang bermain.
> banyak kalangan yang berkepentingan ikut bermain.

Jelas bahwa tidak satu-satunya itu bagaimana?
Justru jelas bagi pemerintah RI, itulah hanya satu-satunya motif.

Anak kalimat: "... motif yang bermain." itu tidak betul.
Motif tidak main. Adanya pihak ikut berkepentingan dan/atau ikut
bermain, 
bukanlah motif dari suatu kebijakan. Melainkan side-effect, pada
pelaksanaan 
ke

RE: [budaya_tionghua] Etnis Tionghoa Masih Didiskriminasi

2008-02-04 Terurut Topik Ulysee
Ada yang merasa terdiskriminasi ada yang tidak, sudah baca artikel di
Jawa Pos? 
 
Ntar saya bawa kesini kalau kalau Anda belum baca yah. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Monday, February 04, 2008 9:18 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Etnis Tionghoa Masih Didiskriminasi



 Nak Ulysee ini juga terdistorsi kali ya? masih diragukan kali 
ya? masuk koridor mana ya?

SUARA PEMBARUAN DAILY

--

Etnis Tionghoa Masih Didiskriminasi 
Masyarakat Tionghoa ini hanyalah korban dari kebijakan politik di 
masa lalu. Masalah ini tidak pernah dibenahi.

[JAKARTA] Warga beretnis Tionghoa di Indonesia, ternyata masih 
menerima perlakuan diskriminatif dalam pemenuhan hak-haknya, meskipun 
pemerintah berulang kali menegaskan jaminan persamaan dengan warga 
negara Indonesia (WNI) lainnya. Tindakan diskriminatif tersebut, 
umumnya ditemui saat mereka hendak mengurus surat identitas resmi 
sebagai WNI. Akibatnya, warga beretnis Tionghoa sering tidak bisa 
mengenyam hak-hak sebagaimana yang dinikmati sesama WNI lainnya.

Beberapa waktu lalu SP menemui sejumlah warga Tionghoa Benteng, 
Tangerang, yang tengah mengurus surat kewarganegaraannnya di 
Pengadilan Negeri Tangerang. Untuk sampai pada sidang pengadilan, 
banyak langkah yang harus ditempuh meski mereka sudah dibantu oleh 
aktivis yang memperjuangkan hak-hak warga Tionghoa.

"Saya tidak punya uang, kalau tidak dibantu saya juga tidak mengerti 
bagaimana mengurus surat-surat kewarganegaraan saya," ujar Encun 
(41), warga Rawa Bokor yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan 
tukang cuci. 

Encun tengah mengurus akte kelahiran untuk anaknya agar anaknya bisa 
sekolah. Dari tujuh anaknya, hanya dua yang sekolah hingga SMP. Lima 
lainnya tidak pernah mengenyam pendidikan formal.

Menyikapi kondisi tersebut, seiring tidak adanya respons positif dari 
pemerintah terhadap diskriminasi etnis Tionghoa, Komisi Nasional Hak 
Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melakukan langkah advokasi. "Kami 
sudah menyurati petugas terkait, hingga ke Departemen Hukum dan HAM, 
untuk mempermudah mereka (warga Tionghoa) dalam pembuatan Kartu Tanda 
Penduduk (KTP). Akan tetapi, belum ada langkah konkret dari 
pemerintah yang menanggapi hal ini," tutur Ketua Komnas HAM, Ifdal 
Kasim, di Jakarta, Senin (4/2).

Kesulitan memperoleh KTP hingga bertahun-tahun tersebut, menyebabkan 
banyak warga Tionghoa terhambat saat hendak melakukan berbagai hal. 
Akibatnya, mereka terus miskin, dan tidak dapat 
berkembang. "Masyarakat Tionghoa ini hanyalah korban dari kebijakan 
politik di masa lalu. Masalah ini tidak pernah dibenahi," tambah 
Ifdal.

Tetap Terbelakang

Menurut Oey Tjin Eng, pengamat budaya Tionghoa di Kota Tangerang, 
kemiskinan yang diderita banyak warga Tionghoa di Cina Benteng, 
Tangerang, tak lepas dari rendahnya pendidikan. "Banyak anak cucu 
warga Tionghoa yang tidak sekolah. Mereka hanya jadi pekerja kasar 
yang penghasilannya sangat terbatas," katanya.

Mereka tidak bisa mengenyam pendidikan sebagaimana layaknya WNI 
lainnya, karena sering terbentur dengan masalah birokrasi dan 
administrasi kependudukan. 

Rendahnya pendidikan, bahkan banyak yang buta huruf, menyebabkan 
mereka tidak memahami prosedur pengurusan surat-surat kependudukan. 
Keterbatasan ini membuat sebagian dari mereka enggan mengurus surat-
surat itu. Ketiadaan surat resmi dari pemerintah tentang status warga 
beretnis Tionghoa ini menyebabkan mereka sulit untuk mendapatkan 
kartu sehat dan menikmati program pemerintah lainnya untuk rakyat 
miskin.

Rebbeka Harsono, Koordinator Lembaga Anti Diskriminasi Indonesia 
(LADI) mendesak pemerintah lebih banyak memberikan perhatian kepada 
kaum keturunan Tionghoa. "Karena di tengah kemiskinan, mereka tidak 
bisa mendapatkan akses bantuan berbagai program pemberantasan 
kemiskinan yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Banyak dari 
mereka butuh surat atau identitas resmi dari pemerintah agar mereka 
bisa mendapat bantuan dari pemerintah dan bisa hidup layak dan 
sehat," kata Rabbeka. 

Menurutnya, tanpa identitas itu, warga Tionghoa tidak akan bisa hidup 
layak, karena terbatasnya akses untuk sekolah maupun bekerja. Dia 
mengungkapkan, bahkan di sejumlah akte lahir anak-anak keturunan 
Tionghoa di Cina Benteng, mereka ada yang tercantum keterangan "No 
Staatblatz", yang berarti tidak berstatus hukum. [132/MAR/A-17]


--
Last modified: 4/



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.19/1257 - Release Date:
2/3/2008 5:49 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1259 - Release Date:
2/4/2008 8:42 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Saya Merasa Tidak Didiskriminasi

2008-02-04 Terurut Topik Ulysee
Jadi inget lagi.. keterangan Pak Nano soal kelenteng ditutup 
bertentangan dengan keterangan Zhou - heng yang bilang kelenteng tidak
ditutup. 
 
yang bener yang mana donk?
 

---
JAWA POS, Minggu, 03 Feb 2008,
Ong Khing Kiong, tentang Perayaan Imlek dan Tradisi Tionghoa

Saya Merasa Tidak Didiskriminasi
Ong Khing Kiong menjadi ketua Perhimpunan Tempat Ibadah Tri Dharma
Seluruh 
Indonesia sejak 1983. Bagi umat Tri Dharma, dia adalah salah seorang
penjaga 
tradisi suci agama tersebut.

Apa sesungguhnya makna Imlek bagi umat?

Memang, saya mengakui bahwa masih banyak salah kaprah dan salah sangka 
tentang Imlek atau tentang berbagai hal. Misalnya, ada omongan bahwa
Imlek 
terkait dengan festival-festival atau kue keranjang. Bukan itu. Memang,
saat 
Imlek, toko-toko, plaza, dan hotel berhias merah. Saya tidak memungkiri
dan 
tidak mempermasalahkan. Boleh-boleh saja para pedagang memanfaatkan 
momen-momen hari raya tertentu. Tapi, makna Imlek yang sejati bukan itu.

Bagaimana penggambaran makna Imlek tersebut?

Imlek (Sin Cia Wan Tan) amat penting. Itu adalah hari pertama dan
timbulnya 
matahari pertama. Itu berbarengan juga dengan detik terakhir tahun yang 
lama. Peredaran satu tahun adalah lingkaran yang dikatakan wan. Artinya,

permulaan dan titik pertama. Itu berarti permulaan kehidupan atau dunia
baru 
yang baru saja meninggalkan malapetaka. Dapat juga dikatakan sebagai 
penyucian alam. Pada saat itu, alam menurunkan banyak air yang
seakan-akan 
mencuci semua yang lama, yang membawa pergi kotoran dan menjadi suci
bersih.

Irama alam juga berbentuk lingkaran. Karena itu, umat meniru alam yang
baru 
saja menyelesaikan lingkaran satu tahun dengan sempurna. Demikian pula,
umat 
mengadakan penyatuan kembali. Antaranggota keluarga bersatu. Mulai yang 
paling tua hingga yang baru lahir, disambung yang akan lahir dan
menghubungi 
yang wafat. Itulah yang dinamakan lingkaran besar dan pada saat itulah 
dikatakan manunggaling kawula gusti.

Karena itu, Imlek selalu hujan?

(Akiong tertawa). Betul. Tapi, secara hukum alam tidak bisa dijelaskan 
begitu. Imlek adalah awal musim semi. Musim yang dihitung dengan
perhitungan 
peredaran bulan yang cocok dengan peredaran musim. Musim semi kan
berarti 
hujan. Artinya, kalau musim semi tidak hujan, ya berarti ada yang tidak 
benar dalam siklus alam tersebut.

Terkait dengan tahun yang baru, apa arti terbesar Imlek?

Rek rek sin, yu rek sin. Ada hari, ada pembaruan. Semangat pembaruan
itulah 
yang penting. Tapi, pembaruan yang bagaimana? Jin ai sin ming. Pembaruan

yang positif, yang mewujudkan cinta kasih, layaknya orang tua dan anak
atau 
raja dengan rakyat.

Rojo iku lak onok sanepane. Apa sanepa raja? Rojo itu Roh kang
ngejawantah, 
Tuhan yang menjelma. Itulah makanya ada sabdha pandhita ratu. Titah raja
itu 
suci. Dalam bahasa Mandarin, Raja itu wang. Tulisannya, tiga garis
mendatar 
dihubungkan satu garis tegak. Raja itu menghubungkan langit (Tuhan), 
manusia, dan bumi.

Lha kalau romo (ayah) itu berarti roh kang utama. Itu sebabnya anak
harus 
berbakti kepada orang tuanya.

Anda sudah mengetuai Perhimpunan Tempat Ibadah Tri Dharma (PTITD)
Seluruh 
Indonesia selama lebih dari 20 tahun. Bagaimana ceritanya?

Saya juga tidak tahu. Itu mungkin bagian dari karma saya. Memang,
kebetulan, 
Pak Ong Kie Tjay adalah ayah saya. (Ong Kie Tjay adalah penggagas dan 
pendiri PTITD. Pada 15 Mei 1967, PTITD tingkat Jatim lahir. Setahun 
kemudian, pada 25 Desember 1968, PTITD seluruh Indonesia didirikan.
Dengan 
itu, PTITD resmi menjadi wadah tunggal TITD (kelenteng-kelenten-g) di 
Indonesia. Ong Kie Tjay lantas menjadi ketua PTITD seluruh Indonesia
hingga 
wafat pada 1985. Dia pun digelari Bapak Tri Dharma Indonesia.)

Tapi, meski begitu, pemilihan ketua tersebut berlangsung sangat
demokratis. 
Walaupun Papa saya menjadi ketua begitu lama, pemilihannya juga tetap 
menjunjung demokrasi. Itu juga terjadi pada saya. Padahal, dalam
perhimpunan 
tersebut, banyak yang lebih senior dan berpengalaman dibandingkan saya.
Saya 
juga tidak tahu mengapa saya terpilih. Namun, saya tetap berusaha 
menjalankan tugas dan kepercayaan ini sebaik mungkin. Wong saya ini
kalau 
ndak ada kertas suara ya ndak berani jalan.

Memimpin begitu lama, Anda pasti mengalami diskriminasi atau pengekangan

saat kebudayaan Tionghoa coba diberangus. Seperti apa?

(Akiong tak langsung menjawab). Saya pribadi berpendapat bahwa tidak ada

diskriminasi. Buktinya, tempat ibadah Tri Dharma masih tetap ada. Saya
punya 
wayang potehi (wayang boneka khas Tiongkok) yang juga masih tiap hari 
tampil. Barongsai saya pun masih bisa tampil untuk upacara-upacara
ritual.

Tapi, apakah itu berarti tidak ada masalah selama ini?

Saya tidak mengatakan itu. Tapi, apakah saya harus mengatakan bahwa ada 
diskriminasi, padahal saya tidak merasa didiskriminasi. Tapi, saya dan 
rekan-rekan memang pernah memperjuangkan untuk menghapus Inpres No
14/19

RE: [budaya_tionghua] sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

2008-02-05 Terurut Topik Ulysee
Cuman nanya untuk menegaskan aja. 
 
Jadi penutupan Kelenteng secara sepihak oleh pemerintah mah kaga ada
ya??
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 05, 2008 10:43 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] sdri Greysia: kelenteng dan masa
reformasi



Waktu kecil saya tinggal selisih satu rumah dng Klenteng. Jadi saya tahu
persisi perkembangan klenteng diwaktu pergantian rezim ORla ke Orba itu.
Peristiwa yang ditulis di bawah ini benar2 saya saksikan sendiri. ketika
itu simbol2 agama budha tiba2 hadir mendominasi seluruh ruang klenteng.
pengurusnya pun berganti pakaian khusus agama Budha.

salam,
ZFy

> Sebuah referensi yang menarik mengenai nasib kelenteng dimasa lalu:
>
> Klenteng, vihara dan Orde Baru
>
> Banyak umat awam yang tidak mengerti perbedaan dari klenteng dan
> vihara. Klenteng dan vihara pada dasarnya berbeda dalam arsitektur,
> umat dan fungsi. Klenteng pada dasarnya beraritektur tradisional
> Tionghoa dan berfungsi sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat
> selain daripada fungsi spiritual. Vihara berarsitektur lokal dan
> biasanya mempunyai fungsi spiritual saja. Namun, vihara juga ada yang
> berarsitektur tradisional Tionghoa seperti pada vihara Buddhis aliran
> Mahayana yang memang berasal dari Tiongkok.
>
> Perbedaan antara klenteng dan vihara kemudian menjadi rancu karena
> peristiwa G30S pada tahun 1965. Imbas peristiwa ini adalah pelarangan
> kebudayaan Tionghoa termasuklah itu kepercayaan tradisional Tionghoa
> oleh pemerintah Orde Baru. Klenteng yang ada pada masa itu terancam
> ditutup secara paksa. Banyak klenteng yang kemudian mengadopsi nama
> Sansekerta atau Pali, mengubah nama sebagai vihara dan mencatatkan
> surat izin dalam naungan agama Buddha demi kelangsungan peribadatan.
> Dari sinilah kemudian umat awam sulit membedakan klenteng dengan
> vihara.
>
> Setelah Orde Baru digantikan oleh Orde Reformasi, banyak vihara yang
> kemudian mengganti nama kembali ke nama semula yang berbau Tionghoa
> dan lebih berani menyatakan diri sebagai klenteng daripada vihara.
>
> Sumber: HYPERLINK
"http://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng"http://id.wikipedia-.org/wiki/-Kl
enteng
>
> Salam
>
> Danardono
>
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1259 - Release Date:
2/4/2008 8:42 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1259 - Release Date:
2/4/2008 8:42 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-05 Terurut Topik Ulysee
Argumennya mana??? Kok jadi malah bahas akademik???
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 05, 2008 11:10 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



Sudahlah Uli, kalau mau berdebat penggunaan istilah2 dan pemakain
bahasa,
tak usah nebeng Topik lain. karena itu hanya akan mengaburkan masalah
utama yang dibahas.

Kalau mau meributkan pemkain bahasa, bisa panjang ceritanya, semua bisa
dipermasalahkan. Contohnya, apa anda kira bahasa anda di bawah ini sudah
benar secara "akademik?"

"Anda ini khan lulusan akademik"

Memangnya "Akademik" itu lembaga seperti apa ya? Prof Uly? kok bisa
meluluskan orang? yang bisa meluluskan orang itu sekolahan, universitas
dan segala lembaga pendidikan. apa akademik itu juga termasuk salah
satunya? mohon pengarahan..-...Bu, konon Ibu pernah menjadi dosen di
"Akademik" ? Ampun!!

> Anda ini khan lulusan akademik, tentunya Anda tahu bahwa 'salah
> terms/salah istilah' itu bisa bikin rancu seluruh argumen.
> Jadi kalau Anda anggap tidak penting, yaaa barangkali itu sebabnya
> sehingga Anda sulit mempertahankan argumen Anda, dan terlihat blunder
> sendiri.
> Pabeulit kalau kata orang Sunda mah.
>
> Saya belon lahir waktu ORLA rontok, tapi Saya mengalami waktu ORBA
> runtuh.
> Membaca tuturan Soe Hok Gie yang angkatan 66 itu, saya rasa euphoria
> yang terjadi tidak jauh berbeda.
> Ada pemerintahan LAMA yang mengecewakan, ada banyak orang menginginkan
> pembaharuan dan perbaikan, sehingga mendorong kelahiran pemerintahan
> BARU, dengan harapan membuncah.
> Hal itu WAJAR.
>
> Menjadi tidak wajar saat Anda seolah olah menyalahkan 'bidan' atas
> kelahiran sebuah 'orde baru' hihihihi... seperti ditunjukkan dalam
> kalimat :
>
> "Mengenai alasan penyerbuan kedutaan RRT dan penutupan sekolah
Tionghoa
> sah atau tidak, patriotik atau tidak, saya tak hendak diskusi disini,
> saya mengungkap hal ini hanya dalam rangka menunjukkan keterlibatan
Pak
> ABS dalam gerakan yang membidani kelahiran Orba."
>
> Lhah yang bawa urusan penyerbuan kedutaan RRT duluan siapa, kok tiba
> tiba melarikan diri dengan 'saya tidak hendak diskusi disini' kalau
> tidak hendak didiskusikan ya jangan dibawa bawa kemari donk.
>
> Lalu kalimat ini juga menarik : "kelahiran Orba. yang mengakibatkan
> lahirnya serangkaian kebijakan yang menyudutkan Tionghoa Indonesia"
>
> Padahal yang mengakibatkan lahirnya serangkaian kebijakan itu bukan
> karena kelahiran ORBA saja, melainkan karena sejarah politik yang
> puannjng dan lama yang saling terkait, yang akhirnya meledak dalam
> suatu situasi, sehingga akhirnya ada kebijakan untuk meredakan ledakan
> situasi itu.
>
> Terus ujung ujungnya kok maksa orang mengakui kesalahan???
> Wakakakakakakaa,
> Nah ini baru namanya pemaksaan ..
> Ih, sendiri dipaksa mutungnya lama 32 tahun lebih, tapi kok sekarang
> maksa orang malah?
>
> "Saya maklum, jika orang2 seperti Pak ABS mengakui kesalahan kebijakan
> tsb, berarti ikut menyalahkan keterlibatan diri sendiri dalam memberi
> dukungan."
>
> Seorang kawan memberi ide bagus, diskusi yang jauh bergeser ini
diganti
> aja judulnya menjadi : "Tionghoa dan Kebijakan Anti Suharto",
> gue ngakak, but somehow kok merasa judul itu lebih tepat untuk
dipajang
> diatas. Good Idea!
>
>
>
>
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
> Sent: Monday, February 04, 2008 9:39 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan
> Anti-Tionghoa
>
>
> Pak ABS, dalam berdiskusi, saya tak pernah suka berkutat dng kata
> perkata, saya hanya mau tahu esensi masalah yang dibicarakan. karena
> saya tahu di millis ini semua bicara dng cepat, tdak selalu sesuai dng
> "bahasa Indonesia yang baik dan benar". tak perlu menghabiskan energi
> utuk ini. memang diperlukan kepekaan bahasa menangkap apa yang
tersirat,
> "banyak motif yang bermain" adalah bhs oral dari " orang2 dng berbagai
> motif ikut bermain"
>
> Mengenai alasan penyerbuan kedutaan RRT dan penutupan sekolah Tionghoa
> sah atau tidak, patriotik atau tidak, saya tak hendak diskusi disini,
> saya mengungkap hal ini hanya dalam rangka menunjukkan keterlibatan
Pak
> ABS dalam gerakan yang membidani kelahiran Orba. yang mengakibatkan
> lahirnya serangkaian kebijakan yang menyudutkan Tionghoa Indonesia,
> seperti pelarangan bahasa dan budaya, ganti nama dll. Saya maklum,
jika
> orang2 seperti Pak ABS mengakui kesalahan kebijakan tsb, berarti ikut
> menyalahkan keterlibatan diri sendiri dalam memberi dukungan. Dalam
hal
> ini, saya terpaksa salut thd Arief Budiman yang berani mengkoreksi
> tindakan sendiri di masa silam. Walau dia ikut gerakan, sekarang di

RE: [budaya_tionghua] sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

2008-02-05 Terurut Topik Ulysee
Hmmm, Wikipedia. 
Sama donk modalnya kita hehehehe. 

Tapi di Wikipedia juga nggak ada penjelasan isu penutupan kelenteng oleh
pemerintah. 

Gue cuman sekedar penasaran aja, isu itu gue pernah dengar, tapi nggak
pernah temukan ceritanya, 
jadi begitu ditanya, "Oh ya, dimana tuh? Gimana cerita lengkapnya?" 
Orang selalu menghindar dengan jawaban melat-melit dan berujung
"katanya..."

Makanya gue bilang, akhirnya semua masalah ujungnya percaya percayaan, 
kita percaya apa yang INGIN kita dengar, 
dan menolak untuk percaya apa yang TIDAK SESUAI dengan keinginan kita. 
Mencoba keluar dari frame tersebut, untuk berpijak pada data dan fakta,
seringkali butuh effort besuaaar.. yang kadang prosesnya tidak
menyenangkan.



-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Tuesday, February 05, 2008 9:16 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

Sebuah referensi yang menarik mengenai nasib kelenteng dimasa lalu:

Klenteng, vihara dan Orde Baru

Banyak umat awam yang tidak mengerti perbedaan dari klenteng dan 
vihara. Klenteng dan vihara pada dasarnya berbeda dalam arsitektur, 
umat dan fungsi. Klenteng pada dasarnya beraritektur tradisional 
Tionghoa dan berfungsi sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat 
selain daripada fungsi spiritual. Vihara berarsitektur lokal dan 
biasanya mempunyai fungsi spiritual saja. Namun, vihara juga ada yang 
berarsitektur tradisional Tionghoa seperti pada vihara Buddhis aliran 
Mahayana yang memang berasal dari Tiongkok.

Perbedaan antara klenteng dan vihara kemudian menjadi rancu karena 
peristiwa G30S pada tahun 1965. Imbas peristiwa ini adalah pelarangan 
kebudayaan Tionghoa termasuklah itu kepercayaan tradisional Tionghoa 
oleh pemerintah Orde Baru. Klenteng yang ada pada masa itu terancam 
ditutup secara paksa. Banyak klenteng yang kemudian mengadopsi nama 
Sansekerta atau Pali, mengubah nama sebagai vihara dan mencatatkan 
surat izin dalam naungan agama Buddha demi kelangsungan peribadatan. 
Dari sinilah kemudian umat awam sulit membedakan klenteng dengan 
vihara.

Setelah Orde Baru digantikan oleh Orde Reformasi, banyak vihara yang 
kemudian mengganti nama kembali ke nama semula yang berbau Tionghoa 
dan lebih berani menyatakan diri sebagai klenteng daripada vihara.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Klenteng

Salam

Danardono


 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1259 - Release Date:
2/4/2008 8:42 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1259 - Release Date:
2/4/2008 8:42 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa

2008-02-05 Terurut Topik Ulysee
Maap numpang tanya, 
Anda bertanya point SINGKAT dan JELAS yang mana? kalau kelewat saya
jawab sekarang deh.
Maap aje, kemaren kaga keliatan kali. 
 
Usul: 
Lain kali pake istilahnya "Pelarangan Budaya di tempat Umum" aja, 
jangan disingkat "Pelarangan Budaya Tionghoa", bisa bikin rancu
lhooo!
Apalagi untuk generasi Muda yang masih balita di masa-masa tersebut.  Ya
khan? 
 
Jadi setuju yah, lain kali nyingkatnya "Pelarangan Budaya di tempat
umum" aja.  (minjem jurusnya Kurniawan neh, maksa, huehuehue) 
Lagipula orang akan langsung ngeh budaya yang mana tanpa harus
mengembel-embeli dengan TIONGHOA disana. 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 05, 2008 11:33 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa



Uli, belang kamu sudah kelihatan kok!

ketika ditanya dng point singkat dan jelas, selalu berkelit tak mau
menjawab. Tapi begitu di pembahasan selanjutnya tak lagi mengulang
point2
lama, segeralah anda bertanya dng gagah berani : " Yang Mana"

Apa anda bisanya cuman berkelit-kelit seperti ini?

Jika anda bisa membaca dng benar, anda sudah seharusnya tahu, semua
orang
disini sedari awal membicarakan "Pelarangan Bahasa dan budaya Tionghoa
di
tempat Umum di masa Orde Baru", setelah pembicaraan berkelanjutan,
kebanyakan orang akan menyingkat menjadi "pelarang budaya dan bahasa
tionghoa". Sungguh heran jika anda tiba2 nleletuk: " pelarangan yang
mana?
tak ada tuh pelarangan di rumah," Jika diteruskan, anda juga akan
bertanya
kembali :" pelarangan yang mana? tak ada tuh di zaman Belanda" . Selama
ini anda Tidur ya?

Kalau maunya hanya bersilat lidah, atau ber genit2an, Bukan di sini
tempatnya!

> Hihihihi, ini udah nggak ada argumennya, ini udah khayalan semua nih,
> udah nggak ada fakta
>
> 1. "Jika hanya untuk membendung pengaruh RRT, Suharto tak akan
> mengeluarkan peraturan2 sejauh itu!"
> UL: peraturan yang mana, dan menurut Anda sejauh apa sih?
> Soal jauh jauhan itu relatif deh, menurut anda efektif nggak?
>
> 2. "Suharto merestui kebijakan2 Anti tionghoa yang didorong beberapa
> kelompok
> ini karena dia menganggap ini menguntungkan dia dalam mengukuhkan
> kekuasaannya.-"
>
> UL: begitu dihilangkan kata "Anti tionghoa" maka kalimat ini menjadi
> ungkapan klise yang biasa diobrolin di pasar.
> Mana argumennyaaa.-. mana faktanyaaa..-. dibahas satu satu
> donk, ini mah bombardir dengan pemaksaan opini namanya.
>
> 3. "Sekarang saya ingin penjelasan bapak, apakah kebijakan "anti RRT"
> yang
> bapak setujui dan banggakan ini termasuk kebijakan pelarangan budaya
> Tionghoa, pelarangan bahasa tionghoa, ganti nama, pemaksaan masuk
'agama
> resmi", tanda2 khusus di KTP, persyaratan SKBRI bagi semua Tionghoa,
> pembatasan2 khusus di perguruan tinggi negeri. ?"
>
> UL: coba ya, emangnya siapa yang "menyetujui" dan siapa yang
> "membanggakan"-? dari kemaren dibaca bolak balik kaga ada yang sok
setuju
> atau sok bangga deh, itu khayalan Anda aje kali ah.
>
> * kebijakan pelarangan budaya tionghoa -> enggak ada pelarangan, kalau
> pembatasan ada, batasan di ruang publik, kalau di lingkungan masing
> masing boleh.(nah yang ini baru fakta)
> jadi jangan membesar besarkan.
>
> * pelarangan bahasa tionghoa -> juga nggak ada. Pelarangan ama
> pembatasan khan beda.
> Kalau cetakan berhuruf mandarin dari luar, ada.
>
> * pemaksaan masuk agama resmi -> ini sebetulnya menarik untuk dibahas,
> sejarahnya seru, bagaimana sebuah agama diperdebatkan fungsi
> keagamaannya. Tapi kalau dipaksa masuk agama resmi yang merasa
> terpaksa banyak, yang memaksa (kok jadi kayak iklan HIT, hehehe)
>
> * persyaratan SBKRI bagi SEMUA Tionghoa => hati-hati pake kata SEMUA,
> SBKRI itu untuk yang naturalisasi. Ada ketentuan Tionghoa2 yang tidak
> perlu SBKRI, terutama yang enggak kena sengketa dwikewarganegaraan
> RI-RRT.
>
> * Pembatasan khusus di perguruan tinggi negeri -> sudah pernah
dibahas,
> perguruan tinggi negeri itu untuk WNI,disubsidi negara Bo! Masa negara
> mensubsidi WNA. Kalau khusus WNA ya mustinya masuk swasta looo.
>
> Mau dibahas atu atu? butir demi butir? Heheheh, tapi judulnya diganti
> y.. udah jaka sembung sama topik dooonk.
>
>
>
>
>
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of
> HYPERLINK "mailto:skalaras%40cbn.net.id"[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, February 05, 2008 3:30 AM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan
Anti-Tionghoa
>
>
> Bukan Side Efek pak, tapi "orang2 dng berbagai motif yang ikut
bermain"
> ini ikut mendorong lahirnya segala kebijakan Anti Tionghoa nya
Suharto.
>
> Jika hanya untuk membendung pengaruh RRT, Suharto tak akan
meng

RE: [budaya_tionghua] Re: Soeharto dan Kebijakan Anti-Tionghoa - END- GONG XI FA CAY

2008-02-05 Terurut Topik Ulysee
ting daripada
kata apa yang digunakannya. Tapi kalau mengenai
kebijakan 32 tahun, menurut gue memang kebijakan
anti-Tionghoa. Maksud di belakangnya tidak berpengaruh
apa-apa terhadap kerugian yang dialami oleh orang
Tionghoa di lapangan. Kalau ada yang rancu, mungkin
ketepatan penggunaan kata "anti" nya yang bisa
dipertanyakan, seperti contoh yang elu sebut,
anti-Tionghoa dan anti-PKI tidak sama. Mungkin kata
"diskriminasi" lebih tepat. Tapi penggunaan kata yang
berbeda juga tidak akan berpengaruh banyak, karena
inti-nya ke situ-situ juga, yang artinya adalah
ketidakadilan yang merugikan etnis Tionghoa untuk
hal-hal yang bukan karena kesalahan yang dilakukan
oleh etnis Tionghoa sendiri.

Kurniawan

--- Ulysee <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Y maksa! Huehehehehehehehe.
> 
> Gini lhoh Kur, 
> (manggilnya Kur aje yeh, abis namanya panjang
> be'eng)
> 
> 
> Maksud untuk membahas poin per point adalah sekalian
> untuk mengupas
> gossip dan isu dan kepentingan politik yang
> melatarbelakangi diambilnya
> suatu kebijakan. Dengan demikian diskusi memang jadi
> panjang, jadi
> muter, tapi sekaligus nambah wawasan. 
> Dan yang paling penting bukanlah hasil akhirnya,
> tapi ngasah otaknya,
> ngasah cara berpikirnya, gitu lhoh maunya
> gue. 
> 
> Kalu mentingin hasil akhirnya aja donk mendingan
> kita hom pim pa aja,
> biar cepet, hihihihihi. 
> 
> Misal nih ya, misal, Anda bilang : " menurut saya
> kebanyakan orang
> Tionghoa setuju bahwa zaman pemerintahan Soeharto
> memang diskriminatif
> terhadap etnis Tionghoa (tidak boleh merayakan
> Imlek, pelarangan budaya,
> bahasa, dsb)"
> 
> * Apakah Anda tidak ingin tahu isi tertulis dari isu
> 'tidak boleh
> merayakan imlek' tersebut???" (sebetulnya mah boleh,
> di rumahtangga
> masing-masing, yang dilarang itu agar tidak diumbar
> depan umum)
> 
> * Apakah Anda tidak ingin tahu isi tertulis dari isu
> 'pelarangan bahasa'
> yang sering disebut2? ( yang didasarkan asumsi,
> selama masih beredar
> terbitan berbahasa tionghoa, maka orang tionghoa
> ogah belajar bahasa
> Indonesia yang merupakan bahasa persatuan)
> 
> * Dua yang diatas aja, apakah termasuk merugikan
> etnis tionghoa??
> ( menurut gue sih tidak, sebab benefitnya untuk
> bangsa Indonesia lebih
> signifikan daripada kerugian yang dirasakan sebagian
> etnis, toh budaya
> tionghoa gue masih pegang, bahasa mandarin juga
> masih bisa les)
> 
> * Jadi kebijakannya anti-tionghoa tidak? 
> ( menurut gue sih tidak, kalau dia ANTI betulan,
> mana dia kasih celah
> buat kita tionghoa memelihara budaya dan bahasa -
> buktinya 32 tahun
> masih terpelihara, 
> bandingkan dengan tuh premis "Suharto ANTI PKI",
> samasekali nggak
> dikasih celah khan? nah itu baru namanya ANTI. 
> Gitu lhooohhh logika guee.)
> 
> Jadi, KUR, gimana neh gemana, dilanjutin nggak
> heheheheheh.
> 

__
Never miss a thing. Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

 

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1259 - Release Date:
2/4/2008 8:42 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1259 - Release Date:
2/4/2008 8:42 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee
Whoa, ini lagi kebablasen : 

" BAPERKI itu khan tujuannya membuat seluruh WNA keturunan Tionghoa
menjadi WNI, nah khan BAPERKI awalnya dibentuk tujuannya getu."

Seeet! Engkong gue bisa ngamuk kalu lihat yang ini, wakakakaka. 
Enak aje luh! Membuat SELURUH WNA keturunan Tionghoa menjadi WNI???

Enggak Cing! Enggak seluruh! 
WNA yang mau jadi WNA mah kaga dibikin jadi WNI sama BAPERKI. 
Itu organisasi tujuan semula nya untuk MEMBANTU urusan kewarganegaraan
Tionghoa (hak dan kewajibannya) yang ribet belibet dari dulu, terutama
sejak cikal bakalnya PP 10 tahun 1951. Kalu gak salah gitu deh kata
engkong, ada urusan tahun 1951 dulu baru dibentuk BAPERKI tahun 1954. 

Lengkapnya tanya Broer Chan deh. Gue khan belon lahir waktu itu. 
hihihi... belon lahir - easy excuse.



-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardian_c
Sent: Sunday, February 10, 2008 2:49 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa
reformasi


pak Chan,

jelas gak bisa ilangin peran mereka yg begitu menyakitkan.

Inget kasus kejadian mei bandung ? LPKB langsung mencap ESKLUSIF
sebagai biang keladinya.
Lha kalu getu Yap Tjwan Bing khan kabur ke AMRIK abis kejadian gitu.
Apa pak Yap itoe ekslusif ?
Khan gak tuh. Makanye bener kata ngkong PH, hukuman massal itu yg jelek.

LPKB ama BAPERKI tujuannya sama tapi cara2nya LPKB gak simpatik, gak
beda ama BAKOM PKB yg secara langsung ataw gak langsung bilang kalu mo
apus rasialisme thdp tionghoa mesti pindah agama.
Doeloe ada yg Katolik jg yg berbudaya Tionghoa kayak pater Zhang, tapi
dia itu kalu kita bilang ya termasuk TOTOK soalnye kelahiran SHANGHAI
en beremigrasi ke Indonesia taon 30an ape 40an ya. Moga2 ada ex
Theresiana Semarang yg mo cerita lebih banyak ape peran pater Zhang
trus yg katanya jg sempet dikucilkan oleh bbrp org. Tapi org2 model
pater Zhang khan kelindes ame yg laennya alias suaranya gak kedengeran.

BAPERKI itu khan tujuannya membuat seluruh WNA keturunan Tionghoa
menjadi WNI, nah khan BAPERKI awalnya dibentuk tujuannya getu.
Ngkale BAPERKI ada salah arah angin politik waktu itu.
Tapi kita mesti inget ikut arus arah angin politik jg gak semata2
timbul begitu aja. Apalagi BAPERKI bikin banyak sekolaan buat ex
Tionghoa yg skulnya kena tutup taon 50an akhir. Ape skulnya ada
afiliasi ame PKI ? Gak jelas dah, moga2 ada yg mo jelasin demi
meleknya sejarah buat generasi muda.

Rasanya pak Chan tau kenapa BAPERKI bisa ikut arus politik, yg kalu
nurut saya karena ada bbrp parpol yg tidak simpatik thdp kejadian
diskriminasi sedangkan ada bbrp parpol yg simpatik dan berempati serta
mau menghapus, yg ngkale juga itu tjoema salah satu siasat parpol buat
tarik dukungan.
Mohon pak Chan kasih lampu buat yg muda2 ini.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yang jelas dan pasti disaat itu, tahun-tahun 65-67 itu, ada usaha
keras untuk menghilangkan segala yang berbau Tionghoa yang dipelopori
oleh LPKB. Siapa dibelakang LPKB? Saya tidak bisa pastikan, yang jelas
banyak tokoh-tokoh dari Katholik. Dan, apakah dengan demikian bisa
kita seret Agama Katholik begitu busuk dan anti-Tionghoa? Biarlah
Agama Katholik itu sendiri mengambil kesimpulan dan memperbaiki diri
kalau salah. Sampai dimana keterlibatan tokoh Katholik dan usaha
menghilangkan budaya-tradisi Tionghoa, ... 
> 
> Jadi, saya berpendapat akan lebih bijaksana seandainya kita tidak
menyeret-nyeret Agama Katholik dalam masalah usaha menghilangkan
segala yang berbau-Tionghoa.
> 
> Adalah juga satu kenyataan, LPKB ketika itu dibentuk oleh Angkatan
Darat yang bertujuan menandingi BAPERKI yang ketika itu populer dan
nyaris merupakan organisasi yang berhasil menyatukan Tionghoa di
Indonesia, makin membesar dan kuat, dan, ... adalah juga kenyataan
konsep "ASIMILASI-TOTAL" yang dibawakan LPKB itu, diambil oper menjadi
kebijaksanaan Pemereintah Orba-Soeharto. Yang dimulai deengan gebrakan
gerakan "GANTI-NAMA" sebagai langkah menghilangkan segala yang
berbau-Tionghoa itu, dan itu diembel-embeli ganti-nama sebagai
"PERNYATAAAN SETIA pada RI". Itulah yang manjadi celaka bagi komunitas
Tionghoa. Artinya, bagi yang tidak ganti-nama itu "TIDAK SETIA RI".
Dan dalam situasi ketika itu tahun 66-67, dimana orang bisa hilang
begitu saja dengan tuduhan komunis-PKI, membuat mayoritas Tionghoa
tidak berani dan tidak ada perlu melawan arus gerakkan ganti-sama.
Berbondong-bondong mayoritas mutlak orang Tionghoa ganti-nama.
> 
> Ternyata, gerakan ganti-nama yang dilancarkan itu, bukan bertujuan
untuk menghilangkan perbedaan warga Tionghoa dan warga yang dinamakan
"Pribumi", agar kehidupan bermasyarakat lebih harmonis. Karena setelah
begitu banyaknya Tionghoa ganti-nama menjadi nama-nama yang biasa
digunakan "pribumi", Pemerintah yang berkuasa ketika itu merasa
kewalahan, tidak lagi bisa atau menjadi sulit membedakan mana yang
Tionghoa dan non-Tionghoa. Lalu? Dibuatlah tanda khusus di setiap KTP
bagi komuni

RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Fwd: I Wibowo tentang Liberalisasi Masyarakat Tionghoa

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee
Makanya kalu ngomong yang jelas. 

"Pelarangan di tempat umum" kenapa dipelesetkan jadi "Pelarangan budaya"
"Pembatasan edar cetakan huruf cina" kenapa dipelesetkan jadi
"Pelarangan aksara cina"
"Kelenteng terancam ditutup" kenapa dipelesetkan jadi "Kelenteng
ditutup"

Khan jauh bedanya, 
nggak dianggap menyebarkan isu yang tidak benar dan melakukan
pembohongan publik,aja, udah bagus. 
Hihihihihi..

Laen kali jangan kepleset pleset kalu ngomong ya, bawa datanya, faktanya
apa, 
paling enggak minimal ceritanya lah, kapan dimana, begetoh. 

soalnya disini bukan tempat plesetan gitu lhoh, emangnya panggung
srimulat.
disini tempat tukar informasi, bukan tempat tuker gossip ngga jelas.

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 11, 2008 8:04 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Fwd: I Wibowo tentang
Liberalisasi Masyarakat Tionghoa


Pak Danar,

Yang paling sedih adalah kesaksian2 pribadi selalu dicap "Kasuistis" dan
" bias dan tedistorsi" dan sang korban yang harus membuktikan secara
ilmiah dng mengajukan data2 statistik!.
Kalau di-pikir2, pihak yang menolak pengalaman2 pribadi ini mengapa juga
tak pernah mengcounter dng data2 statistik ya?
Dan yang paling menyedihkan, satu perkecualian bisa menggugurkan suatu
fakta umum. Seperti kasus pelarangan bahasa Tionghoa di tempat umum,
semua data dan fakta sudah jelas menunjukkan adanya pelarangan itu, tapi
gara2 ada satu koran yang dibidani lembaga spionase negara (baca ulasan
koran Tempo hari jumat), lantas dianggap pelarangan itu tidak ada.
demikian juga kalau masih banyak klenteng2 yang tak menjadi vihara,
langsung berkesimpulan bahwa tidak ada kebijakan negatif thd klenteng.
entah apa maksud mereka yang dng segala daya upaya membedaki rezim Orde
baru ini?

ZFy

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian Palsu)

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee
Pahlawan dan pegkhianat adalah dua sisi mata uang. 
Kayak kasus yang ini, 
Pahlawan di kubu yang ini, akan dianggap pengkhianat di kubu sebelahnya.

 
Bukan soal suri tauladan, tapi soal banyak banyakan pengikut.
Biasa manusia, suka sok menang menangan.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 11, 2008 8:49 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia
KwaMia (Kesaksian Palsu)



Yang paling menyedihkan adalah :

Umat2 sebuah agama yang sangat getol mentokohkan pahlawan2 yang bekas
orang2 sesat dan murtad, barang kali kalau Amrozi tiba2 menyatakan
pindah agama juga segera menjadi pahlawan  apa sudah kehabisan stock
manusia untuk dijadikan Suri tauladan?

- Original Message - 
From: POSTMOmail 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Monday, February 11, 2008 11:14 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia
(Kesaksian Palsu)

Itu artikel Kristenisasi :) (usaha tambah umat; salah satu kejelekan
agama kristen)
Sebenarnya manusia butuh agama, atau agama yang butuh manusia; cari2
umat. (sebuah buku mengenai perjalanan hidupnyadari Tukang Kwamia
menjadi Anak Tuhan Yesus <- membawa nama yesus; doktrin ajaran tertentu)
Dengan segala cara, termasuk ilmu komunikasi yang tidak paham/mengerti
sama sekali arti ke-bijak-an & harmonisasi kehidupan manusia/keadaan
manusia di dunia yang LUAS ini. :)

- Original Message 
From: alim mailto:alim%40dutaanggada.com"[EMAIL PROTECTED]>
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Sent: Monday, February 11, 2008 1:27:38 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia
(Kesaksian Palsu)

ini mah cerita dongeng, justru orang kristen banyak yang kagak mau
dateng ketempat ini, 

jangankan ketempat kwamia, datang ke vihara aja kagak berani. 

- Original Message - 

From: liana nilaSARI 

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 

Sent: Monday, February 11, 2008 2:26 AM

Subject: Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia
(Kesaksian Palsu)

- Original Message - 

From: Girl Power 

Sent: Sunday, 10 February, 2008 10:16

Bagi yg tidak setuju isi dan maknanya, segera didelete saja tulisan
ini...!!!

Membuka Rahasia KwaMia

HATI - HATI BUAT YANG DOYAN KWAMIA (RAMAL NASIB)!Pengakuan Harun Jusuf,
Mantan Tukang Kuamia:"Pasien yang datang justru dikutuk Si Tukang
Kwamia!"Harun Jusuf, mantan tukang mantan tukang kwamia yang
namanyapernah sangat ngetop di kalangan etnis Tionghoa ini,berpenampilan
sederhana. Ditemani Acu, istrinya, Harun Yusuf menjawab serta membuka
semua rahasia kwamia secara blak-blakan. Iapun mengaku sedang menyiapkan
sebuah tulisan untuk diterbitkan menjadi sebuah buku mengenai perjalanan
hidupnyadari Tukang Kwamia menjadi Anak Tuhan Yesus.TANYA: Bapak sangat
dikenal sebagai tukang kwamia di kalangan etnis Tionghoa. Apa yang Bapak
lakukan setiap kali pasien datang?JAWAB: Begini. Tak semua

pasien yang datang

diterima. Tetapi,harus saya uji dulu. Maksudnya ialah saya tanyakan
tanggallahirnya lengkap dengan jam kelahirannya. Lalu didaftar, tunggu,
antridan jam berapa bisa diterima.TANYA: Maksud Bapak?JAWAB: Dari
tanggal lahirnya, kita harus bikinPek Jie. Pek Jie ialah sebuah daftar
di mana kita dapat menghitung dengan mengutak atik angka berdasarkan
tanggal lahir sehingga menghasilkan sebuah angka. Jam, tanggal, bulan,
tahun kelahiranditerjemah kan dalam dua huruf. Angka ini disebut Bintang
("Xing").Nah, dari sinilah nasib manusia berjalan sesuai dengan apa yang
sudahditentukan oleh Pek Jie.TANYA: Dan, ternyata memang tepat?JAWAB:
Saya jamin 90% tepat, karena memang sudah diuji. Jadi, saya menerima
pasien tak sembarangan. Jika menurut perhitungan berdasarkan masa
lalunya, kapan menikahnya, kapan punya anaknya, sudah 90 % tepatbarulah
saya jadikan pasien. Tetapi, kalau kurang dari

segitu tak mausaya

jadikan pasien. Bisa saja saya katakan bahwa tanggal lahir yang
diberikan kepada saya itu salah tanggalnya, karena orang tuanya memang
salah mencatatnya. TANYA: Benarkah seseorang yang datang minta dikwamia,
rohnya sudahdikuasai terlebih dulu ?JAWAB: Ya, benar. Rohnya sudahberada
di dalam cengkeraman roh yang saya pelihara. Sejak itu rohpasien harus
tunduk pada roh saya apapun yang saya perintahkan. Misalnya saya
ramalkan bahwa orang itu akan bercerai, maka rohnyatunduk 100% dan dia
pasti akan bercerai!Padahal sebenarnya belum tentu ia akan bercerai. Roh
kamilah yangjustru menakdirkan, merencanakan semuanya itu. Ini, yang
saya pikirpaling tepat. Makanya, tukang kwamia yang makin jitu, makin
berbahaya, berarti yang dipeliharanya makin hebat. Bekingnya
makinhebat.TANYA: Kalau begitu, kutukan itu datangnya justru dari si
tukang kwamia kepada si pasien?JAWAB: Ya, betul, secara tak sadar, ya!

Saya dipakai oleh

roh yang ada dalam diri saya untuk mengutuk manu

RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee

BISA. 
Anda belum pernah dengar soal LIA EDEN dan tempat ibadahnya kali?
atau penutupan sebuah gereja oleh masyarakat sekitarnya???
atau penutupan sebuah pesantren yang sholat tidak dengan bahasa arab?
jadi, bisa aja kelompok masyarakat/ institusi agama lain meniadakan satu
tempat ibadah tertentu. 

Yang perlu dipertanyakan : 
Apakah ADA kelenteng yang ditutup OLEH pemerintah???
KALAU ada, kapan, dimana dan apa sebabnya?

Itu khan inti thread soal kelenteng ini? kok jadi melebar kemana mana?
(siapa tuh yang pertama bawa soal kelenteng ditutup, tanggung jawab
duuunks, kekekekekekeke ) 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 11, 2008 9:30 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa
reformasi


Bisa saja satu agama mendapat manfaat tidak langsung dari kejadian 
"pemberangusan klenteng", yang perlu dipertanyakan adalah : apakah tanpa

campur tangan penguasa, sebuah agama bisa membuat sebuah klenteng 
tutup/ganti nama?


- Original Message - 
From: "Prometheus" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, February 09, 2008 7:05 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa 
reformasi


> >
> Mungkin harus dicermati pula apa alasan-alasan/latar belakang klenteng

> terancam "mau-ditutup". Antara satu klenteng dengan klenteng yang 
> lain, mungkin bisa berbeda-beda alasan. Saya pun pernah mendengar, 
> persaingan antar yayasan/organisasi masyarakat dan keagamaan (budha, 
> sam kauw, khong kauw ?) kadang ikut mempengaruhi.
>
> Silakan rekan-rekan yang pernah mengalami/mendengar bisa ikut cerita 
> dan koreksi.
>
> Prometheus
>
> 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
:.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links




No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee
Pemaksaan kesimpulan! 
Sebetulnya masih bisa didiskusikan / diperdebatkan, tapi saya lihat Anda
sudah nggak ada argumen, cuman tersisa ad hominem, jadi kayaknya percuma
debat sama Anda. 
Gak level, hihihihi.
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 11, 2008 9:50 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng
dan masa reformasi



Analisa kawan2 tentang LPKB, angkatan darat dll, sekali lagi
membuktikan, memang ada Kalangan2 tertentu dengan motif ber-beda2 yang
ikut mendorong lahirnya serangkaian kebijakan " Anti Tionghoa"nya rezim
Orde Baru! dan bukan hanya faktor "anti RRT" semata yang jadi tameng
selama ini.

ZFy

- Original Message - 
From: ardian_c 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Sunday, February 10, 2008 12:19 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa
reformasi

pak Chan,

jelas gak bisa ilangin peran mereka yg begitu menyakitkan.

Inget kasus kejadian mei bandung ? LPKB langsung mencap ESKLUSIF
sebagai biang keladinya.
Lha kalu getu Yap Tjwan Bing khan kabur ke AMRIK abis kejadian gitu.
Apa pak Yap itoe ekslusif ?
Khan gak tuh. Makanye bener kata ngkong PH, hukuman massal itu yg jelek.

LPKB ama BAPERKI tujuannya sama tapi cara2nya LPKB gak simpatik, gak
beda ama BAKOM PKB yg secara langsung ataw gak langsung bilang kalu mo
apus rasialisme thdp tionghoa mesti pindah agama.
Doeloe ada yg Katolik jg yg berbudaya Tionghoa kayak pater Zhang, tapi
dia itu kalu kita bilang ya termasuk TOTOK soalnye kelahiran SHANGHAI
en beremigrasi ke Indonesia taon 30an ape 40an ya. Moga2 ada ex
Theresiana Semarang yg mo cerita lebih banyak ape peran pater Zhang
trus yg katanya jg sempet dikucilkan oleh bbrp org. Tapi org2 model
pater Zhang khan kelindes ame yg laennya alias suaranya gak kedengeran.

BAPERKI itu khan tujuannya membuat seluruh WNA keturunan Tionghoa
menjadi WNI, nah khan BAPERKI awalnya dibentuk tujuannya getu.
Ngkale BAPERKI ada salah arah angin politik waktu itu.
Tapi kita mesti inget ikut arus arah angin politik jg gak semata2
timbul begitu aja. Apalagi BAPERKI bikin banyak sekolaan buat ex
Tionghoa yg skulnya kena tutup taon 50an akhir. Ape skulnya ada
afiliasi ame PKI ? Gak jelas dah, moga2 ada yg mo jelasin demi
meleknya sejarah buat generasi muda.

Rasanya pak Chan tau kenapa BAPERKI bisa ikut arus politik, yg kalu
nurut saya karena ada bbrp parpol yg tidak simpatik thdp kejadian
diskriminasi sedangkan ada bbrp parpol yg simpatik dan berempati serta
mau menghapus, yg ngkale juga itu tjoema salah satu siasat parpol buat
tarik dukungan.
Mohon pak Chan kasih lampu buat yg muda2 ini.

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yang jelas dan pasti disaat itu, tahun-tahun 65-67 itu, ada usaha
keras untuk menghilangkan segala yang berbau Tionghoa yang dipelopori
oleh LPKB. Siapa dibelakang LPKB? Saya tidak bisa pastikan, yang jelas
banyak tokoh-tokoh dari Katholik. Dan, apakah dengan demikian bisa
kita seret Agama Katholik begitu busuk dan anti-Tionghoa? Biarlah
Agama Katholik itu sendiri mengambil kesimpulan dan memperbaiki diri
kalau salah. Sampai dimana keterlibatan tokoh Katholik dan usaha
menghilangkan budaya-tradisi Tionghoa, ... 
> 
> Jadi, saya berpendapat akan lebih bijaksana seandainya kita tidak
menyeret-nyeret Agama Katholik dalam masalah usaha menghilangkan
segala yang berbau-Tionghoa.
> 
> Adalah juga satu kenyataan, LPKB ketika itu dibentuk oleh Angkatan
Darat yang bertujuan menandingi BAPERKI yang ketika itu populer dan
nyaris merupakan organisasi yang berhasil menyatukan Tionghoa di
Indonesia, makin membesar dan kuat, dan, ... adalah juga kenyataan
konsep "ASIMILASI-TOTAL" yang dibawakan LPKB itu, diambil oper menjadi
kebijaksanaan Pemereintah Orba-Soeharto. Yang dimulai deengan gebrakan
gerakan "GANTI-NAMA" sebagai langkah menghilangkan segala yang
berbau-Tionghoa itu, dan itu diembel-embeli ganti-nama sebagai
"PERNYATAAAN SETIA pada RI". Itulah yang manjadi celaka bagi komunitas
Tionghoa. Artinya, bagi yang tidak ganti-nama itu "TIDAK SETIA RI".
Dan dalam situasi ketika itu tahun 66-67, dimana orang bisa hilang
begitu saja dengan tuduhan komunis-PKI, membuat mayoritas Tionghoa
tidak berani dan tidak ada perlu melawan arus gerakkan ganti-sama.
Berbondong-bondong mayoritas mutlak orang Tionghoa ganti-nama.
> 
> Ternyata, gerakan ganti-nama yang dilancarkan itu, bukan bertujuan
untuk menghilangkan perbedaan warga Tionghoa dan warga yang dinamakan
"Pribumi", agar kehidupan bermasyarakat lebih harmonis. Karena setelah
begitu banyaknya Tionghoa ganti-nama menjadi nama-nama yang biasa
digunakan "pribumi", Pemerintah yang berkuasa ketika itu merasa
kewalahan, tidak lagi bisa atau menjadi sulit membedakan mana yang
Tionghoa dan non-Tionghoa. Lalu? Dibuatlah tanda khusus 

RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak Didiskriminasi"

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee
H, jdii 
Diskriminasi itu jangan jangan sebenarnya urusan PERASAAN aja??? 
Soalnya kok ada yang merasa di diskriminasi dan ada yang merasa tidak di
diskriminasi???
 
Cabut Inpres bukan melulu hanya karena alasan diskriminatif aja euy! 
Bisa juga karena sudah tidak seusai dengan sikon masa sekarang. 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 11, 2008 9:24 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak
Didiskriminasi"



Kalau tidak diskriminatif dan dianggap sudah benar, untuk apa Inpres2
tsb harus dicabut ?

Kalau hanya pelaksanaannya yang terdistorsi, ya tegur pejabat2nya saja,
dan awasi pelaksanaannya. kok peraturan yang sudah benar yang diutak
utik?

- Original Message - 
From: ardian_c 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Saturday, February 09, 2008 3:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak Didiskriminasi"

Judulnya boleh gede "saya merasa tidak didiskriminasi" tapi isi
tulisannya kok beda hehehehehehe

coba aja baca 
"Saya tidak mengatakan itu. Tapi, apakah saya harus mengatakan bahwa ada
diskriminasi, padahal saya tidak merasa didiskriminasi. Tapi, saya dan
rekan-rekan memang pernah memperjuangkan untuk menghapus Inpres No
14/1967
yang dalam pelaksanaannya banyak distorsi. (Inpres No 14/1967 mengatur
tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China. Dalam inpres itu,
warga

. 




[Non-text portions of this message have been removed]



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee
FAKTA : Jumlah mahasiswa tionghoa di PTN dibatasi
 
yang didiskusikan/ diperdebatkan adalah :  ALASAN dari pembatasan
tersebut. 
 
Rupanya anda masih suka kesrimpet antara fakta dan opini.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 11, 2008 9:41 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP
MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA



Masalah Pembatasan jumlah mhsw Tionghoa di Perguruan Tinggi Negeri,
bukan merupakan persepsi2an, sudah merupakan fakta. ini sudah pernah
diungkap langsung oleh salah satu member di millis ini yang pernah
menjadi tim seleksi penerimaan mhsw di UI. Dan saya sendiri juga punya
kawan yang menjadi staf Pengajar di PT negeri, yang telah menjadi kepala
jurusan, dia juga membenarkan adanya pembatasan ini. mau apa lagi?

- Original Message - 
From: Dada 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Saturday, February 09, 2008 5:47 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH
MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA

** Mahasiswa asiiing? memang setiap mahasiswa Tionghoa mahasiswa
> asing? Mereka dibatasi masuk Universitas Negeri. Saya sendiri dulu
juga
> di UI, sebelum pindah ke Universitas Vienna. Saya tahu itu. Sahabat
> saya, seorang konglo yang kaya, dekat dengan Tommy dan Bambang,
anaknya
> cerdas sekali, juga ditolak masuk UI. Lalu masuk (University of
> California) UCLA di Amerika, lulus cum laude! Ini uni elite lho, UI
gak
> ada apa apanya..

Dada :
Diterima di satu uni dan ditolak di uni lain , tidak bisa terjemahkan 
seperti itu.
Soalnya ada juga tionghoa yang gagal masuk kampus Unpar dan diterima
masuk 
kampus negri (ITB)...
Terkadang ada faktor-faktor lain . Materi ujian yang berbeda. Kampus 
almamater saya , hanya menguji dua mata pelajaran saja untuk hampir
semua 
jurusannya. Matematika dan Ekonomi.
Dengan metode seleksi yang berbeda , proses kelulusan juga berbeda.

Kalau soal kampus Indonesia, memang jelas tertinggal dari kampus
terkemuka 
di luar negri.
Dan potensi pelajar Indonesia bisa bersaing dengan pelajar lain dari 
mancanegara.
Jadi ini tantangan bagi pemerintah untuk menggerakkan sektor pendidikan
, 
yang telah diterapkan dengan sukses oleh negara India..

Duh saya kecepatan menulis sampai salah mengetik "et pace in terra" di 
posting lain hehehe

Et Pax in Terra

Robby Wirdja

- Original Message - 
From: Jimmy Tanaya
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Sent: Saturday, February 09, 2008 2:57 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH 
MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA

Anda sudah baca argumen saya tersebut dengan lengkap dari awal? Yg
mengatakan SETIAP mahasiswa cina sebagai mahasiswa asing itu siapa?
Jangan memutarbalikan kalimat gitu dong.

Sekarang yg lebih esensial saja ya, daripada berdiskusi tanpa ada
'arti'. Menurut anda, apakah peraturan pembatasan mahasiswa asing
tersebut tidak baik?

salam,
jimmy

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "RM Danardono HADINOTO"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Jimmy Tanaya" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > Pak Thee yang baik,
> >
> > Terima kasih atas informasinya. Btw, saya tidak menuduh anda
mengarang
> > cerita lho.
> >
> > Kebijakan/peraturan membatasi mahasiswa asing di perguruan tinggi,
> > setahu saya, tidak hanya terjadi di PT Negeri, tetapi juga di PT
> > Swasta. Di salah satu PTS, dulu, ada kebijakan yg hanya
memperbolehkan
> > 2% mahasiswa/i asing di PTS tersebut.
> >
>
> ** Mahasiswa asiiing? memang setiap mahasiswa Tionghoa mahasiswa
> asing? Mereka dibatasi masuk Universitas Negeri. Saya sendiri dulu
juga
> di UI, sebelum pindah ke Universitas Vienna. Saya tahu itu. Sahabat
> saya, seorang konglo yang kaya, dekat dengan Tommy dan Bambang,
anaknya
> cerdas sekali, juga ditolak masuk UI. Lalu masuk (University of
> California) UCLA di Amerika, lulus cum laude! Ini uni elite lho, UI
gak
> ada apa apanya..
>



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.2/1270 - Release Date:
10/02/2008 12:21

[Non-text portions of this message have been removed]



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee
Fei, setahu gue mah SHIO itu hanya untuk memudahkan orang mengingat
tahun apa seorang anak lahir, begitu. 
 
Kayak jaman babeh gue lahir dulu, tahun yang dipake belibet, ada tahun
masehi, ada tahun jepang, ada tahun imlek.
Kalau Oma gue ditanya anaknya lahir TAHUN BERAPA, dia bisa bengong,
mikirnya laamaa deh.
tapi begitu ditanya anaknya SHIO APA, wah lancar tuh nyebut  anak
pertama sampai yang bontot.
Jadi seperti yang engkong XuanTong bilang, Shio itu cuman memudahkan
orang awam  jaman dulu untuk mengingat tahun sebuah kejadian penting,
getoh.
 
Mengenai anak yang dianggap bawa sial, ciong, atau apa itu yang serem
serem, itu bukan dari shio, tapi dari BA ZI kali. 
Itu perhitungan otak atik gathuk tanggal lahir. Which is di barat juga
banyak. 
Pelem barat khan sering tuh bikin pelem serem yang kayak pake astrologi
gitu, anak yang lahir pas bintang anu dan bintang anu berada di satu
garis itu akan jadi anti chris atau apa gitu, nah itu sama deh kurang
lebih. 
Dan perhitungan kayak gitu kayaknya hampir setiap kebudayaan tinggi
punya deh. 
Jawa ada primbon, suku MAYA juga ada, suku INDIAN punya juga, kalu dari
sosiologi adanya penanggalan  itu salah satu bentuk budaya tinggi malah,
jadi gak perlu di prihatinkan. 
 
prihatin sama yang pendidikan rendah aja, yang gampang dikibulin oleh
hal hal yang nggak masuk akal, heheheh. 
pendidikan rendah itu akar masalahnya, bukan kepercayaan tentang shio
nya yang jadi masalah.
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of feifei_fairy
Sent: Monday, February 11, 2008 8:48 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN




Saya juga dengar ,bahkan di china sendiri zaman dulu dan kisah nyata
anak perempuan ini dibunuh karena tabu bagi keluarganya.

saya pikir, gara-gara kepercayaan shio ini, kasihan ya kaum wanita, ada
ciri
> tertentu
> yang membuat mereka ditakuti sampai dibunuh. saya ingin tahu, apakah
untuk
> suami (lelaki) ada kepercayaan yang sama?

Kisah mengenai shio sampai begini yang terekam di dalam otak tionghoa
saya pribadi ikut prihatin sampaii segini dangkalnya manusia dalam
mempercayai sustu bentuk doktrin.

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Others" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> keluarga istri saya ada yang memiliki putri dengan ciri klenik shio
seperti
> yang anda katakan. makanya, instead of being "terminated"-, mereka
TERPAKSA
> (itu istilah mereka lho) membohongi suami putri mereka saat ditanya
shio apa
> lahir tahun apa untuk menghindari batalnya ting jing-an mereka.
sekarang
> mereka
> udah menikah.
>
C>
> _
>
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of feifei_fairy
> Sent: 10 Februari 2008 14:36
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] SHIO MACAN
>
>
>
>
> Saya ingin bertanya kepada sesepuh disini apa ada yang tahu mengenai
> cerita jika anak perempuan lahir di tahun shio macan pada saat malam
> hari ,maka pada zaman dulu mereka di bunuh karena jika tumbuh dewasa
dan
> menikah maka akan makan suami(arti kata suaminya mati).
>
> Bagi sesepuh disini yang mengetahui cerita tersebut tolong saya di
bantu
> pengetahuannya terima kasih.
>
> PS:untuk moderator saya sudah lama gabung milis ini kenapa postingan
> saya masih saja di approve sedangkan members yang lain yang lebih baru
> dari saya ada tanpa di approve.Karena biar enak saya bisa juga cepat
> membalas dan tanya jawabnya jadi lancar.
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee
Broer Chan, tanya donk, 

Apa  latar belakang dari " ada usaha keras untuk menghilangkan segala
yang berbau Tionghoa yang dipelopori oleh LPKB." ??

kalau sekian lama Tionghoa sudah hidup berdampingan di Indonesia dan
baik baik saja, kenapa kok ujug-ujug ada upaya menghilangkan
ketionghoaan???

Ada kejadian apa atau sikon politik apa sehingga ada orang-orang yang
menganggap 'menghilangkan ketionghoaan' sebagai salah satu solusi? 



-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ChanCT
Sent: Saturday, February 09, 2008 11:33 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa
reformasi


Yang jelas dan pasti disaat itu, tahun-tahun 65-67 itu, ada usaha keras
untuk menghilangkan segala yang berbau Tionghoa yang dipelopori oleh
LPKB. Siapa dibelakang LPKB? Saya tidak bisa pastikan, yang jelas banyak
tokoh-tokoh dari Katholik. Dan, apakah dengan demikian bisa kita seret
Agama Katholik begitu busuk dan anti-Tionghoa? Biarlah Agama Katholik
itu sendiri mengambil kesimpulan dan memperbaiki diri kalau salah.
Sampai dimana keterlibatan tokoh Katholik dan usaha menghilangkan
budaya-tradisi Tionghoa, ... 

Jadi, saya berpendapat akan lebih bijaksana seandainya kita tidak
menyeret-nyeret Agama Katholik dalam masalah usaha menghilangkan segala
yang berbau-Tionghoa.

Adalah juga satu kenyataan, LPKB ketika itu dibentuk oleh Angkatan Darat
yang bertujuan menandingi BAPERKI yang ketika itu populer dan nyaris
merupakan organisasi yang berhasil menyatukan Tionghoa di Indonesia,
makin membesar dan kuat, dan, ... adalah juga kenyataan konsep
"ASIMILASI-TOTAL" yang dibawakan LPKB itu, diambil oper menjadi
kebijaksanaan Pemereintah Orba-Soeharto. Yang dimulai deengan gebrakan
gerakan "GANTI-NAMA" sebagai langkah menghilangkan segala yang
berbau-Tionghoa itu, dan itu diembel-embeli ganti-nama sebagai
"PERNYATAAAN SETIA pada RI". Itulah yang manjadi celaka bagi komunitas
Tionghoa. Artinya, bagi yang tidak ganti-nama itu "TIDAK SETIA RI". Dan
dalam situasi ketika itu tahun 66-67, dimana orang bisa hilang begitu
saja dengan tuduhan komunis-PKI, membuat mayoritas Tionghoa tidak berani
dan tidak ada perlu melawan arus gerakkan ganti-sama. Berbondong-bondong
mayoritas mutlak orang Tionghoa ganti-nama.

Ternyata, gerakan ganti-nama yang dilancarkan itu, bukan bertujuan untuk
menghilangkan perbedaan warga Tionghoa dan warga yang dinamakan
"Pribumi", agar kehidupan bermasyarakat lebih harmonis. Karena setelah
begitu banyaknya Tionghoa ganti-nama menjadi nama-nama yang biasa
digunakan "pribumi", Pemerintah yang berkuasa ketika itu merasa
kewalahan, tidak lagi bisa atau menjadi sulit membedakan mana yang
Tionghoa dan non-Tionghoa. Lalu? Dibuatlah tanda khusus di setiap KTP
bagi komunistas Tionghoa. DASAR!

Jelas dan pasti peranan tokoh-tokoh LPKB ketika itu dalam usaha
menghilangkan segala yang berbau-TIonghoa dan akhirnya menjadi
kebijaksanaan Pemerintah Orba yang berkuasa, beberapa tokoh utama yang
seharusnya bertanggungjawab juga sudah tiada, dan karena kebijaksanaan
LPKB sudah diambil oper pemerintah yang berkuasa, ... tentunya yang
paling bertanggungjawab adalah Soeharto, selaku Presiden RI ke-2. Sayang
seribu sayang, tokoh-tokoh yang paling bertanggungjawab, termasuk
Soeharto sudah keburu meninggal-dunia sebelum bertobat, mengakui segala
kesalahan yang dilakukan terhadap Tionghoa di Indonesia. Tapi, kita juga
sudah bisa melihat, Inpres No. 14/1967 sudah dicabut, UUK No.12/2006
juga sudah diundangkan, mari kita konsekwenkan pelaksanaannya dalam
masyarakat nyata. Jadi, yang lebih perlu diutamakan bagi kita yang masih
harus meneruskan hidup yang panjang ini, adalah mengkoreksi
kebijaksanaan yang diskriminatif ada, berusaha mewujudkan kesamaan hak
dan kewajiban bagi setiap warga dalam kenyataan hidup. Dengan tidak
membeda-bedakan perbedaan ras, perbedaan suku, perbedaan etnis dan
perbedaan Agama yang ada. Ber-BHINEKA TUNGGAL IKA dalam kehidupan nyata
dalam masyarakat di Nusantara ini.

Salam,
ChanCT

- Original Message - 
From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, February 09, 2008 5:16 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa
reformasi

moderator laennya lagi pada off alias libur panjang, banyak yg pada
pulang kampoenk. Sementara ini saat2 sincia, ogut the only one yg bisa
online.

So yg dituntut itu apa ?
Permintaan maaf dari saya ?
Kalu emang itu yg dituntut, oke sy minta maap.

Tapi gak abis pikir yg bikin ente pundung itu apa ?
AD HOMINEM buat sapa ? si uly atau Sindhunata ?
Ataw tersinggung gara2 tulisan "Lu tanya agamanya ape tuh ? Sodara
seiman lu bukan ?"
Soal tulisan yg ngejelek2in budaya Tionghoa ataw agama Khonghucu mah
bejibun. Coba numpank tanya, ente tau gak tulisan2 kayak getu ? 
En kenapa seh bisa ada begituan ? Oknum ya ? Kalu jawaban ente oknum
ya wis toh, mo apalagi.
Tapi mbok ya dipikir , apa ada tulisan dari org agama KHC yg jelek2in
agama laen ?

RE: [budaya_tionghua] Re: Fwd: I Wibowo tentang Liberalisasi Masyarakat Tionghoa

2008-02-11 Terurut Topik Ulysee
Koreksi :
"Mereka tak boleh tinggal di tingkat kabupaten ke bawah sehingga
terpaksa menetap di kota-kota saja."

yang itu kebijakan masa ORLA, Mas,Orde Lama, yang namanya PP 10 itu
lhoh, 
bukan masa Orde Baru.

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Sunday, February 10, 2008 6:04 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Fwd: I Wibowo tentang Liberalisasi
Masyarakat Tionghoa


"Liberalisasi kelompok etnis Tionghoa menunjukkan terjadinya perubahan
penting jika dihadapkan dengan diskriminasi pada masa Orde Baru.

Politik asimilasi yang diterapkan Pemerintah Orde Baru menimbulkan
trauma bagi sebagian orang Tionghoa. Banyak yang terpaksa mengganti
nama dengan nama "Indonesia". Mereka tak boleh tinggal di tingkat
kabupaten ke bawah sehingga terpaksa menetap di kota-kota saja.

Banyak lapangan pekerjaan ditutup untuk kelompok China, seperti tak
boleh jadi pegawai negeri, jadi tentara, atau menteri..."

 H, yakin nih mas? 

Nanti ada yang mencak mencak, dan teriak, "ini gak gitu kok", harus 
di "double filter". "Ini hanya terjadi bagi yang percaya", dan 
seterusnya. Sudah, agar gak ribet, katakan saja, orde baru gak anti 
Tionghoa kok (anti siapa gak tahu deh ha ha ha). Gak ada yang di 
diskrimansi kok (masuk universitas? semua boleh kok waktu itu, kata 
beberapa orang disini..).

Salam

Danardono

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Golden Horde" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Kompas Minggu, 10 Februari 2008 
> Ilham Khoiri
> 
> Masyarakat keturunan China yang berdatangan ke Nusantara sejak 
> berabad-abad silam adalah bagian penting dari sejarah bangsa 
> Indonesia. Namun, sejak zaman kolonial, kelompok etnis ini kerap 
> menjadi sasaran prasangka, diskriminasi, bahkan kekerasan. Baru 
lima 
> tahun terakhir bertiup angin segar kebebasan.
> 
> Menurut Dr I Wibowo Wibisono (56), Kepala Centre for Chinese 
Studies, 
> Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok, 
proses 
> pembebasan terjadi akibat desakan Reformasi, dan terutama dipicu 
> Tragedi Mei 1998. Proses itu, secara kebetulan, bersamaan dengan 
> kebangkitan Republik Rakyat China (RRC) sebagai kekuatan ekonomi di 
> kawasan Asia dan dunia.
> 
> Ditemui di rumahnya di kawasan Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (29/1) 
> siang, Romo Wibowo— begitu ia disapa—terlihat santai. Ia menyebut 
> kondisi kelompok masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia yang 
> membaik ini sebagai proses "liberalisasi".
> 
> Kondisi sekarang relatif lebih bebas setelah sejumlah peraturan 
yang 
> mengekang mereka tidak diberlakukan lagi, seperti Instruksi 
Presiden 
> (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967, yang melarang pertunjukan seni budaya 
> China di depan umum. Istilah pribumi dan nonpribumi sudah 
> dihilangkan. Tahun Baru Imlek ditetapkan sebagai salah satu hari 
raya 
> dan hari libur nasional dan dapat dirayakan secara terbuka dengan 
> pentas seni-budaya China yang meriah, seperti 7 Februari lalu.
> 
> Lima tahun terakhir tumbuh berbagai organisasi orang Tionghoa. Ada 
> yang berbasis klan, asosiasi atas dasar provinsi asal, serta muncul 
> banyak yayasan sosial. Bahasa Mandarin terbuka dipelajari siapa 
pun, 
> sejajar dengan bahasa asing lain, seperti bahasa Inggris.
> 
> Reformasi dan Tragedi Mei
> 
> Reformasi menyusul Tragedi Mei 1998 adalah sejarah besar yang 
> mengubah konstelasi politik di negeri ini. Setelah Soeharto 
lengser, 
> media massa langsung menyoroti Tragedi Mei yang sebagian korbannya 
> adalah masyarakat keturunan Tionghoa. Masyarakat langsung turut 
> bersimpati. "Itu seperti blessing in disguise," ujar Wibowo.
> 
> Peristiwa pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa memicu 
> kesadaran tentang kekerasan terhadap perempuan dan kemudian 
> menguakkan berbagai fakta mengenai peristiwa serupa di Tanah Air, 
> khususnya di berbagai wilayah yang ditetapkan sebagai daerah 
operasi 
> militer.
> 
> Peristiwa pemerkosaan yang terjadi bersamaan dengan kerusuhan Mei 
itu 
> sangat mudah dikaitkan isu rasisme meski banyak pihak menolaknya. 
> Namun, apa pun latar belakangnya, peristiwa itu bergema ke seluruh 
> dunia, di New York, Los Angeles, London, dan Hongkong, dan 
> menyebabkan Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Masalah 
> Kekerasan terhadap Perempuan, Radikha Coomaraswamy, berangkat ke 
> Indonesia untuk melakukan investigasi dan melaporkan peristiwa itu 
> dalam sidang PBB.
> 
> "Seandainya Tragedi Mei tidak terjadi, mungkin proses liberalisasi 
> itu akan lambat sekali," Wibowo menambahkan, "Persoalan China akan 
> dapat prioritas belakangan. Yang diprioritaskan tentu perkara 
> politik, konflik agama, dan Timor Timur."
> 
> Setelah itu?
> 
> Presiden Habibie dipaksa mengakui dan meminta maaf atas Tragedi Mei 
> 1998. Presiden Gus Dur melakukan inisiatif luar biasa. Begitu 
> terpilih, dia pergi ke China, lalu mencabut Inpres tahun 1967 yang 
> mengekang ekspresi masyarakat China. Presiden Meg

RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Ola suhu Pur, huehuehuehue, GongXi GongXi juga. 
Ujungnya nggak enak, Hong bao Na cu lai ( Angpau nya keluarin)
wakakakaka
Pur lu sendiri Shio apa Pur? entar gue terawang, hehehe
 
Shio Macam lahir Malam, hmmm, biasanya malam itu emang dibilang jam
macan turun gunung. 
Kaga tau deh kalu soal mitos cewek shio macan yang lahir malam, gue baru
denger sekarang. 
Kaga percaya, yet menarik juga dimasukin  ke data base mitos2 untuk utak
atik gathuk. 
Yang gue pernah denger, cewek maupun cowok yang shio macan dan lahir pas
jam macan turun gunung, katanya pinter cari makan, alias pinter cari
duit, hehehehhe.  Fa cai, fa cai lh! 
 
Yah setiap hal ada mitos buruknya, ya ada mitos baiknya juga, 
tetep aja yang namanya mitos, Gak percaya silakan, 
kalu percaya tanggung sendiri akibatnya, huehuehuehue. 
 
Sifat anak shio macan:
 
Anak ini cenderung akan menjadi bocah yang menarik hati, cerdas, dan
pembicara yang penuh rasa percaya diri dengan rasa ingin tahu yang besar
dan keberanian yang tak habis habisnya. Sebagai pribadi yang aktif dan
penuh antusias ia akan menyukai permainan kejar kejaran dan ribut-ribut.
Karena sifat ini tidak heran kalau anak shio macan dianggap susah diatur
oleh orangtua yang mengharapkan anak yang patuh tanpa syarat. Namun
sifatnya juga hangat akan kasih sayang dan kesukaannya berteman. 
 
Anak Shio macan tidak akan ragu mengekspresikan perasaan tanpa tedeng
aling-aling. Opininya teguh terutama mengenai bagaimana sesuatu harus
dijalankan. Ia akan menyatakan pendapat tanpa ragu.
Dengan karakternya yang meledak ledak penuh hasrat dan emosi, ada
baiknya orangtua mengusahakan agar ia punya saluran yang cukup untuk
menyalurkannya. Ia juga harus diajarkan bagaimana mengekang karakternya
sedari awal, bagaimana mendengarkan alasan orang dan memahami nilai
kompromi.
 
Bagaimanapun jika ia disuguhkan rangsangan disiplin yang sehat,
dilengkapi dengan cinta, kehangatan dan segudang pengertian, tidak ada
anak lain yang memberikan respon begitu spontan seperti macan kecil yang
penuh kasih.
 
Jadi berbahagialah yang punya anak shio macan, nggak akan bosan! 
 
 
 
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Purnama Sucipto
Gunawan
Sent: Tuesday, February 12, 2008 10:53 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN



Allo Suhu uly ho chiu pu chian, Gong shi ni ?. Anpao mana ?.

Mengenai ini saya lihat ada yang membahasnya sudah lewat dari topik
yang dibahas mulai agak melenceng dari pembahasan. Saya memang setuju
dengan Pak perferct dan mami uly (kai wan siao, ul). Sebenar tidak
perlu ditakuti memiliki anak shio macan yang lahir pada malam hari.
Itu saya hanya sebuah resume bedasarkan pengalaman saya miliki. Dan
selama ini saya belum pernah menemukan kasus anak yang dilahirkan pada
tahun macan dan jam lahir malam itu menyebabkan orang tuanya salah
satunya meninggal.

Masalah kwe pang sama sembayang kias saya setuju dengan cara pak
perfect itu munkin bisa bantu saudari fei -fei. Saya rasa tidak
merugikan anda. Hanya saja anak shio macan dari segi Ba Dji itu memang
galak, dan adatnya keras, terutama sudah cukup dewasa cenderung
mandiri tidak butuh orang tua; terkadang susah diatur, suka maunya
sendiri itu saja yang saya ketahui dari pengalaman saya sendiri selama
bergaul dengan orang orang shio macan yang dilahirkan malam hari.

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Fei, setahu gue mah SHIO itu hanya untuk memudahkan orang mengingat
> tahun apa seorang anak lahir, begitu. 
> 
> Kayak jaman babeh gue lahir dulu, tahun yang dipake belibet, ada tahun
> masehi, ada tahun jepang, ada tahun imlek.
> Kalau Oma gue ditanya anaknya lahir TAHUN BERAPA, dia bisa bengong,
> mikirnya laamaa deh.
> tapi begitu ditanya anaknya SHIO APA, wah lancar tuh nyebut anak
> pertama sampai yang bontot.
> Jadi seperti yang engkong XuanTong bilang, Shio itu cuman memudahkan
> orang awam jaman dulu untuk mengingat tahun sebuah kejadian penting,
> getoh.
> 
> Mengenai anak yang dianggap bawa sial, ciong, atau apa itu yang serem
> serem, itu bukan dari shio, tapi dari BA ZI kali. 
> Itu perhitungan otak atik gathuk tanggal lahir. Which is di barat juga
> banyak. 
> Pelem barat khan sering tuh bikin pelem serem yang kayak pake
astrologi
> gitu, anak yang lahir pas bintang anu dan bintang anu berada di satu
> garis itu akan jadi anti chris atau apa gitu, nah itu sama deh kurang
> lebih. 
> Dan perhitungan kayak gitu kayaknya hampir setiap kebudayaan tinggi
> punya deh. 
> Jawa ada primbon, suku MAYA juga ada, suku INDIAN punya juga, kalu
dari
> sosiologi adanya penanggalan itu salah satu bentuk budaya tinggi
malah,
> jadi gak perlu di prihatinkan. 
> 
> prihatin sama yang pendidikan rendah aja, yang gampang dikibulin oleh
> ha

RE: [budaya_tionghua] Re: Saya Merasa Tidak Didiskriminasi" - beneeeerrr?

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
quot;http://www.kompas.com/kompas-"http://www.kompas.-com/kompas-
> cetak/0405/02/-naper/999727.-htm, menceritakan pengalaman seorang WNI 
> Keturunan Tionghoa bernama Enin ketika berhadapan dengan birokrasi 
> pemerintah untuk mengurus surat-suratnya, dan tetap diminta SBKRI-
> nya. 
> 
> Di sebuah instansi pemerintah dia diminta SBKRI oleh pegawai yang 
> melayaninya. Terjadi percakapan antara Enin yang WNI Keturunan 
> Tionghoa dengan sang birokrat. 
> 
> "Saudara punya SBKRI?" 
> 
> "Punya." 
> 
> "Mana?" 
> 
> "Tidak saya bawa. Ada di rumah." 
> 
> "Kenapa tidak Saudara bawa? Untuk mengurus ini Saudara harus bisa 
> menunjukkan SBKRI Saudara. Kalau tidak tidak bisa diteruskan karena 
> perlengkapan admnistrasinya tidak lengkap." 
> 
> "Harap maklum, Pak. SBKRI itu adalah dokumen yang paling saya 
> sayangi. Sehingga saya simpan rapat-rapat di rumah" 
> 
> Hening sejenak. Tak lama kemudian, Enin mengajukan pertanyan yang 
> menohok logika Orde Baru. 
> 
> "Bapak sendiri punya SBKRI?" 
> 
> "Apa?" 
> 
> "Saya tanya, bapak punya SBKRI?" 
> 
> "Tidak. Untuk apa? Saya pribumi." 
> 
> "Apakah Bapak warganegara Indonesia?" 
> 
> "Jelas. tentu saja!!" 
> 
> "Mana buktinya?" 
> 
> "Maksud Saudara ini apa?!! 
> 
> "Bagaimana kita bisa yakin kalau Bapak ini warganegara Indonesia. 
> Bagaimana Bapak bisa mengaku-ngaku sebagai orang Indonesia, 
> warganegara Indonesia, sedangkan Bapak tidak punya dokumen resmi yang 
> dapat membuktikan itu?" 
> 
> "???" 
> 
> "Jelek-jelek begini, saya orang Indonesia. Saya ini warganegara 
> Indonesia. Saya tidak asal mengaku saja seperti bapak. Karena saya 
> punya dokumen resmi yang dapat membuktikan hal ini. Namanya SBKRI." 
> 
> Cerita di atas memang benar-benar menohok logika Orde Baru. Kalau 
> memang SBKRI adalah dokumen yang paling sahih untuk membuktikan 
> kewarganegraan seseorang, kenapa hanya etnis Tionghoa saja yang 
> mempunyai kewajiban untuk itu? Padahal mereka sudah turun-temurun 
> dilahirkan sebagai WNI. Lain halnya kalau orang tersebut apapun 
> etnisnya semula WNA dan hendak menjadi WNI. 
> 
> Dalam kasus-kasus seperti ini dokumen seperti Akta Kelahiran dan KTP 
> pun dirasakan tidak cukup. Padahal kedua dokumen negara ini dengan 
> jelas-jelas menyatakan bahwa orang tersebut dilahirkan dan mempunyai 
> kewarganegaraan Indonesia. Apakah ini tidak sama dengan instansi yang 
> tetap minta SBKRI itu tidak percaya, atau tidak mengakui pernyataan 
> di dalam Akta Kelahiran dan KTP tersebut? 
> 
> Seseorang yang mempunyai etnis pribumi (misalnya etnis Jawa), tidak 
> absolut mutlak dia pasti seorang WNI. Bisa saja dia telah berubah 
> kewarganegaraan menjadi warganegara asing. Jadi kewarganegaraan 
> seseorang tidak bisa dilihat semata-mata hanya dari etnisitas saja. 
> Orang-orang Jawa di Suriname, apakah mereka juga WNI? Jelas, bukan. 
> Sebab sejak turun-temurun mereka adalah Warganegara Suriname 
> sekalipun dari bentuk fisik, ras, etnis dan budaya mereka adalah 
> Jawa. Dan. mereka tetap bangga sebagai orang Jawa, tanpa mengurangi 
> nasionalismenya sebagai Warganegara Suriname. 
> 
> Sudah entah berapa banyak UU yang disahkan, yang bagus di atas 
> kertas, tetapi tidak dalam implementasinya. Tidak terkecuali dengan 
> UU No. 12 Tahun 2006 ini. Berbagai alasan biasa dikemukakan. 
> Misalnya, belum ada juklak, dan sejenisnya. Padahal jika memang punya 
> itikad baik, atau tidak kaku dalam bersikap para birokrat yang masih 
> tetap bersikukuh untuk minta SBKRI itu bisa saja untuk tidak lagi 
> mewajibkan SBKRI ini. Tidak harus menunggu juklak atau sejenisnya. 
> Yang terpenting adalah dapat menghayati esensi dari ketentuan hukum 
> tersebut. 
> 
> Walaupun kewajiban melampirkan SBKRI masih kerap ada, tetapi 
> keadaaanya tidak separah di era Orde Baru lagi. Sebagai instansi 
> pemerintah kelihatannya sudah mempunyai itikad baik untuk mengubahnya 
> dalam birokratisasi dokumen/administars-i kenegaraan yang dulunya 
> selalu mewajibkan SBKRI bagi WNI Keturunan Tionghoa. Yang terpenting 
> bagi WNI Keturunan Tionghoa sendiri harus berani melawan, apabila 
> dalam mengurus administrasi kenegaraan, seperti di Catatan Sipil dan 
> Imigrasi, masih diminta SBKRI. Bikin surat pembaca, atau lapor ke 
> atasannya, bilamana perlu sampai ke level Menteri. Seperti Menteri 
> Hukum dan HAM. Mudah-mudahan Indonesia tidak harus terus-menerus 
> mendapat tekanan dari luar baru mau benar2 bertindak. 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com&qu

RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian Palsu)

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Masalahnya, agama itu khan berhubungan sama IMAN, 
Iman  = PERCAYA TANPA BUKTI. 
sehingga tidak bisa dikaji dengan LOGIKA, 
alias percaya-percayaan doank.
 
Maka diskusi mengenai agama, apa lagi dibumbui dengn menjelekkan agama
lain, 
mendingan dihindari aja, kalau enggak dilarang sekalian
soalnya enggak akan mencerahkan kehidupan 
tapi malah bikin mpet dan dendam dendaman. 
 
Makanya gue paling ANTI sama "debat agama", 
debat paling konyol sepanjang segala abad, kata gue mah. 
satu ngomongin pohon apel, satu ngomongin pohon toge, 
ya jelas aja jaka sembung alias gak nyambung, hehehheeh. 
 
Makanya mendingan pake kata bijak:
"agama mu untuk mu, agamaku untuk ku"  jadi simpel.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of feifei_fairy
Sent: Tuesday, February 12, 2008 1:08 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia
KwaMia (Kesaksian Palsu)



Saya kaget milis ini juga mulai berani membahas masalah agama dan
mudahan moderator jangan melarang pembahasn suatu agama karena ini
adalah juga termasuk salah satu pencerdasan manusia yang dimana sesuatu
yang diajarkan pesantren ,sekolah minggu ,vihara belum tentu apa
sebenarnya yang di ungkapkan karena pasti ada unsur unsur tendensiusnya.

Sebenaranya orang yang suka menjelekan agama orang lain belum tentu dia
ilmu agama dia ,cetek , malahan orang yang mengatakan begitu
,beranggapan begitu adalah orang yang pemaksa tidak toleran,munafik
,berpikiran kerdil mau dia penyembah Tuhan atau Setan itu pilihan dan
harus dihormati Tuhannya mau trimurti atau tridharma,trinitas ,tauhid
ataupun atheisme itu hak yang harus diberikan,tapi kalau memaksakan
orang lain harus sama keyakinan inilah yang salah dan banyak terjadi di
agama/kepercayaan yang ada di indonesia khususnya.

Karena kita sudah diciptakan berbeda,kalau ada untuk menyamakan apalagi
main bunuh ,gorok leher bakar membakar inilah yang harus kalian
lawan...-.-.sadarlah.-.-.-.

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saudara Hai Hai
>
> Dalam konsili vatican II , nostra aetate , membahas hubungan agama
katolik dengan agama-agama lain seperti Islam , Protestan , Buddha ,
Hindu dll
> Dan mengakui kebenaran yang terkandung dalam agama - agama lain ..
>
> Sekali lagi , orang yang suka jelek2in agama orang lain , itu malah
orang yang ilmu agamanya cetek
> Tapi orang yang terprovokasi oleh sang provokator dan balas menghujat
agama lain hanya karena terprovokasi , itu ibarat Harun vs Harun
.sama saja , pertarungan ilmu cetek vs ilmu cetek
>
> Robby Wirdja
>


 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



eee kelenteng lagi Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian P

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Ahem aheeemm, Pak Nano, ini Anda lhoh yang bilang, gue nggak pernah
ngomong seperti ini: 

"SEMUA penulis sejarah komunitas Tionghoa di Indonesia sekedar menyebar
disinformasi."

Apa nggak terlalu gegabah itu ngomong begitu? 
Atau Anda mensejajarkan diri dengan 'penulis sejarah komunitas
tionghoa?'

Coba donk, informasi Anda bahwa 'kelenteng ditutup' itu mbok ya
dijelaskan lebih lanjut, biar nggak disinformasi. 
Gue nggak maksud nyecer lhoh cuman pengen tahu, 
ya barangkali ada, bisa jadi toh? 
Tapi itu dimana? tahun berapa? ceritanya bagaimana? 
Anda mengindikasikan seolah kelenteng ditutup sama pemerintah ORBA, 
apa betul apa nggak? Apa ada alasan lain kelenteng ditutup? gitu aja
kok. 

Napa pelit banget sih, khan nanya cuman pengen tahu gitu loh. 


* hihihi...sindiran gue nyampe juga ternyata, padahal beda subject


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Tuesday, February 12, 2008 8:06 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia
KwaMia (Kesaksian P


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ahem ahemmm, 
> Disinformasi juga berbahaya, apalagi disinformasi pelesetan yang tidak
> bertanggung jawab, 
> begitu ditanya mana ceritanya mana faktanya, langsung misuh misuh
> nuduh-nuduh gak keruan...
> 
> 
Ser. Semua penulis sejarah komunitas Tionghoa di Indonesia sekedar 
menyebar disinformasi. lalu siapa yang sebarkan informasi benar? anda 
sendiri atau engkong?


 

Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM

Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee

Bahkan TUHAN pun tidak bisa menghalangi kejahatan yang terjadi di muka
bumi, 
apa mau menyalahkan Tuhan yang membiarkan pelanggaran HAM di dunia??

Tugas Pemerintah adalah mengatur, dan meminimalkan kejahatan, disitu
peranannya. 
Tapi bukan berarti segala sesuatu lantas menyalahkan pemerintah dooonk, 
apalagi menganggap pemerintah sebagai 'dalang' atas segala sesuatu, 
haduuuh itu sih teori konspirasi yang kebablasen. 

Dikaji satu-satu, dibedah biar jelas, supaya mengerti, 
jangan cenderung cari kambing hitam menyalahkan pihak lain aje, gitu
lhooohhh!

Itu sih kebiasaan jaman ORBA tuh cari kambing item! 
Jangan dibawa ke jaman sekarang!!! Basi!!


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:37 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa
reformasi


Apakah anda tak bisa melihat siapa dibalik umat agama yang beringas 
tersebut? tetap saja pemerintah yang berperan!

Jika pemeintah tak berpihak, tegas menegakkan peraturan, mustahil hal
ini 
terjadi. Ingat: Pemerintah yang membiarkan kejahatan tejadi, sama2
melanggar 
HAM, seperti halnya peristiwa Mei.


- Original Message - 
From: "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, February 12, 2008 6:59 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa 
reformasi


>
> BISA.
> Anda belum pernah dengar soal LIA EDEN dan tempat ibadahnya kali? atau

> penutupan sebuah gereja oleh masyarakat sekitarnya??? atau penutupan 
> sebuah pesantren yang sholat tidak dengan bahasa arab? jadi, bisa aja 
> kelompok masyarakat/ institusi agama lain meniadakan satu tempat 
> ibadah tertentu.
>
> Yang perlu dipertanyakan :
> Apakah ADA kelenteng yang ditutup OLEH pemerintah???
> KALAU ada, kapan, dimana dan apa sebabnya?
>
> Itu khan inti thread soal kelenteng ini? kok jadi melebar kemana mana?

> (siapa tuh yang pertama bawa soal kelenteng ditutup, tanggung jawab 
> duuunks, kekekekekekeke )
>
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
> Sent: Monday, February 11, 2008 9:30 PM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa 
> reformasi
>
>
> Bisa saja satu agama mendapat manfaat tidak langsung dari kejadian 
> "pemberangusan klenteng", yang perlu dipertanyakan adalah : apakah 
> tanpa
>
> campur tangan penguasa, sebuah agama bisa membuat sebuah klenteng 
> tutup/ganti nama?
>
>
> - Original Message -
> From: "Prometheus" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Saturday, February 09, 2008 7:05 AM
> Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa
> reformasi
>
>
>> >
>> Mungkin harus dicermati pula apa alasan-alasan/latar belakang 
>> klenteng
>
>> terancam "mau-ditutup". Antara satu klenteng dengan klenteng yang 
>> lain, mungkin bisa berbeda-beda alasan. Saya pun pernah mendengar, 
>> persaingan antar yayasan/organisasi masyarakat dan keagamaan (budha, 
>> sam kauw, khong kauw ?) kadang ikut mempengaruhi.
>>
>> Silakan rekan-rekan yang pernah mengalami/mendengar bisa ikut cerita 
>> dan koreksi.
>>
>> Prometheus
>>
>>
>
>
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
> :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date: 
> 2/5/2008 8:57 PM
>
>
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date: 
> 2/5/2008 8:57 PM
>
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua

> :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> --
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition.
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.2/1272 - Release Date: 
> 11/02/2008 17:28
>
> 





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://g

RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak Didiskriminasi"

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Anda ini hobi sekali melebarkan masalah ke hal hal yang enggak ada
hubungan. 
mbok ya FOKUS donk sama diskusi. 
 
Sekarang mau ngomongin masalah Aceh?
Nanti disahutin, tahu-tahu keluar pernyataan "saya tidak tertarik
diskusi masalah Aceh" 
padahal Anda yang Bawa bawa soal Aceh duluan, hayo!
 
Coba di fokuskan dulu, masalah yang mau diomongin apa???
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:30 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya
Merasa Tidak Didiskriminasi"



Bagi orang yang hanya mementingkan diri sendiri, memang hanya menilai
semua hal berdasarkan perasaannya sendiri, dan lagi2 hanya berdasarkan
pengalaman pribadi yang sempit. 
Apakah kita harus menjadi rakyat Aceh dulu untuk bisa merasakan derita
rakyat Aceh? Apakah kalau kita tak pernah diculik aparat berarti tak ada
penculikan aktivis?
Absurd!!!

- Original Message - 
From: Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:08 AM
Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak
Didiskriminasi"

H, jdii.-... 
Diskriminasi itu jangan jangan sebenarnya urusan PERASAAN aja??? 
Soalnya kok ada yang merasa di diskriminasi dan ada yang merasa tidak di
diskriminasi?-??

Cabut Inpres bukan melulu hanya karena alasan diskriminatif aja euy! 
Bisa juga karena sudah tidak seusai dengan sikon masa sekarang. 

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 11, 2008 9:24 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak
Didiskriminasi"

Kalau tidak diskriminatif dan dianggap sudah benar, untuk apa Inpres2
tsb harus dicabut ?

Kalau hanya pelaksanaannya yang terdistorsi, ya tegur pejabat2nya saja,
dan awasi pelaksanaannya. kok peraturan yang sudah benar yang diutak
utik?

- Original Message - 
From: ardian_c 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com 
Sent: Saturday, February 09, 2008 3:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak Didiskriminasi"

Judulnya boleh gede "saya merasa tidak didiskriminasi" tapi isi
tulisannya kok beda hehehehehehe

coba aja baca 
"Saya tidak mengatakan itu. Tapi, apakah saya harus mengatakan bahwa ada
diskriminasi, padahal saya tidak merasa didiskriminasi. Tapi, saya dan
rekan-rekan memang pernah memperjuangkan untuk menghapus Inpres No
14/1967
yang dalam pelaksanaannya banyak distorsi. (Inpres No 14/1967 mengatur
tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China. Dalam inpres itu,
warga

. 



[Non-text portions of this message have been removed]

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM

[Non-text portions of this message have been removed]



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.2/1272 - Release Date:
11/02/2008 17:28

[Non-text portions of this message have been removed]



 


Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM



Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Saya Merasa Tidak Didiskriminasi" - beneeeerrr?

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
a dokumen negara ini 
> dengan 
> > > jelas-jelas menyatakan bahwa orang tersebut dilahirkan dan 
> mempunyai 
> > > kewarganegaraan Indonesia. Apakah ini tidak sama dengan 
instansi 
> yang 
> > > tetap minta SBKRI itu tidak percaya, atau tidak mengakui 
> pernyataan 
> > > di dalam Akta Kelahiran dan KTP tersebut? 
> > > 
> > > Seseorang yang mempunyai etnis pribumi (misalnya etnis Jawa), 
> tidak 
> > > absolut mutlak dia pasti seorang WNI. Bisa saja dia telah 
berubah 
> > > kewarganegaraan menjadi warganegara asing. Jadi 
kewarganegaraan 
> > > seseorang tidak bisa dilihat semata-mata hanya dari etnisitas 
> saja. 
> > > Orang-orang Jawa di Suriname, apakah mereka juga WNI? Jelas, 
> bukan. 
> > > Sebab sejak turun-temurun mereka adalah Warganegara Suriname 
> > > sekalipun dari bentuk fisik, ras, etnis dan budaya mereka 
adalah 
> > > Jawa. Dan. mereka tetap bangga sebagai orang Jawa, tanpa 
> mengurangi 
> > > nasionalismenya sebagai Warganegara Suriname. 
> > > 
> > > Sudah entah berapa banyak UU yang disahkan, yang bagus di 
atas 
> > > kertas, tetapi tidak dalam implementasinya. Tidak terkecuali 
> dengan 
> > > UU No. 12 Tahun 2006 ini. Berbagai alasan biasa dikemukakan. 
> > > Misalnya, belum ada juklak, dan sejenisnya. Padahal jika 
memang 
> punya 
> > > itikad baik, atau tidak kaku dalam bersikap para birokrat 
yang 
> masih 
> > > tetap bersikukuh untuk minta SBKRI itu bisa saja untuk tidak 
lagi 
> > > mewajibkan SBKRI ini. Tidak harus menunggu juklak atau 
> sejenisnya. 
> > > Yang terpenting adalah dapat menghayati esensi dari ketentuan 
> hukum 
> > > tersebut. 
> > > 
> > > Walaupun kewajiban melampirkan SBKRI masih kerap ada, tetapi 
> > > keadaaanya tidak separah di era Orde Baru lagi. Sebagai 
instansi 
> > > pemerintah kelihatannya sudah mempunyai itikad baik untuk 
> mengubahnya 
> > > dalam birokratisasi dokumen/administars-i kenegaraan yang 
dulunya 
> > > selalu mewajibkan SBKRI bagi WNI Keturunan Tionghoa. Yang 
> terpenting 
> > > bagi WNI Keturunan Tionghoa sendiri harus berani melawan, 
apabila 
> > > dalam mengurus administrasi kenegaraan, seperti di Catatan 
Sipil 
> dan 
> > > Imigrasi, masih diminta SBKRI. Bikin surat pembaca, atau 
lapor ke 
> > > atasannya, bilamana perlu sampai ke level Menteri. Seperti 
> Menteri 
> > > Hukum dan HAM. Mudah-mudahan Indonesia tidak harus terus-
menerus 
> > > mendapat tekanan dari luar baru mau benar2 bertindak. 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" 
<[EMAIL PROTECTED]> 
> > > wrote:
> > > >
> > > > H, jdii.-... 
> > > > Diskriminasi itu jangan jangan sebenarnya urusan PERASAAN 
> aja??? 
> > > > Soalnya kok ada yang merasa di diskriminasi dan ada yang 
merasa 
> > > tidak di
> > > > diskriminasi?-??
> > > > 
> > > > Cabut Inpres bukan melulu hanya karena alasan diskriminatif 
aja 
> > > euy! 
> > > > Bisa juga karena sudah tidak seusai dengan sikon masa 
sekarang. 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > -Original Message-
> > > > From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > > > [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of 
Skalaras
> > > > Sent: Monday, February 11, 2008 9:24 PM
> > > > To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > > > Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya 
Merasa 
> Tidak
> > > > Didiskriminasi"
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > Kalau tidak diskriminatif dan dianggap sudah benar, untuk 
apa 
> > > Inpres2
> > > > tsb harus dicabut ?
> > > > 
> > > > Kalau hanya pelaksanaannya yang terdistorsi, ya tegur 
> pejabat2nya 
> > > saja,
> > > > dan awasi pelaksanaannya. kok peraturan yang sudah benar 
yang 
> diutak
> > > > utik?
> > > > 
> > > > - Original Message - 
> > > > From: ardian_c 
> > > > To: HYPERLINK
> > > > "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"budaya_-tionghua@
> > > yahoogroups.--
> > > > com 
> > > > Sent: Saturday, February 09, 2008 3:05 AM
> > > > Subject: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak 
> > > Didiskriminasi"
> > > > 
> > > > Judulnya boleh gede "saya merasa tidak didiskriminasi" tapi 
isi
> > > > tulisannya kok beda hehehehehehe
> > > > 
> > > > coba aja baca 
> > > > "Saya tidak mengatakan itu. Tapi, apakah saya harus 
mengatakan 
> > > bahwa ada
> > > > diskriminasi, padahal saya tidak merasa didiskriminasi. 
Tapi, 
> saya 
> > > dan
> > > > rekan-rekan memang pernah memperjuangkan untuk menghapus 
Inpres 
> No
> > > > 14/1967
> > > > yang dalam pelaksanaannya banyak distorsi. (Inpres No 
14/1967 
> > > mengatur
> > > > tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China. Dalam 
> inpres 
> > > itu,
> > > > warga
> > > > 
> > > > . 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > No virus found in this incoming message.
> > > > Checked by AVG Free Edition.
> > > > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release 
> Date:
> > > > 2/5/2008 8:57 PM
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > No virus found in this outgoing message.
> > > > Checked by AVG Free Edition. 
> > > > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release 
> Date:
> > > > 2/5/2008 8:57 PM
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > >
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
--
> 
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.2/1272 - Release Date: 
11/02/2008 17:28
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



 


Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM



Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Hihihihi. CATET !!!

"Sejarah bukanlah membahas soal salah tidak, tetapi bagaimana proses
historis itu terjadi. 
Mengapa, bagaimana, dan apa yang mungkin terjadi dimasa depan."

Berdasarkan ini seharusnya dasar kita sama niiih. 
Jadi sudah siap dengan pertanyaan Mengapa dan Bagaimana?


-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:57 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Steve Haryono" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Danardono yth,
> 
>Bahwasanya saya sampai tidak tau soal-soal yang demikian, tidak mau 
>sayapersoalkan. Untuk saya yang lewat ya lewat saja lah. tidak saya 
>bikin persoalan salah-benar. Yang saya ingini adalah pengetahuannya.

Mas Steve, itu memang dua hal yang terpisah. 

Apa yang ingin anda ketahui, budaya Tionghoa itu sendiri, dapat 
selalu anda dalami secara langsung, baik melalui milis ini, maupun 
melalui study literatur. Inipun saya lakukan, walau akar saya nol, 
tetapi secara systematis dapat dipelajari. Baik budaya Tionghoa 
secara umum, maupun, fokusnya kedalam interaksi dengan budaya Jawa, 
atau dalam keitannya dengan perjalanan agama Buddha di Indonesia. 
Milis ini banyak menolong berkat banyaknya pakar yang memahami betul 
bidang ini.

Yang kedua, mengapa anda tidak tahu soal soal demikian, adalah 
masalah bagaimana orang tua atau generasi pendahulu mengajarkannya 
kepada kita. Anda dapat mempersoalkannya, atau tidak, tak banyak 
dampaknya bagi pengetahuan anda sendiri. Ini sekedar masalah 
keperdulian terhadap lingkungan historis yang mengantar budaya 
Tionghoa kepada anda, baik melalui orangtua ataupun lingkungan 
sekitar anda.

Kalau yang anda maksud era pemerintahan terdahulu dalam kaitannya 
dengan sejarah komunitas Tionghoa di Indonesia, ya itu masalah 
pribadi, apakah anda tertarik atau tidak. Sejarah bukanlah membahas 
soal salah tidak, tetapi bagaimana proses historis itu terjadi. 
Mengapa, bagaimana, dan apa yang mungkin terjadi dimasa depan. Tentu 
saja yang lewat adalah lewat, tetapi bayangkan situasi mereka yang 
terkena langsung masalah Mei 1998, anaknya diperkosa, harta dijarah, 
atau peristiwa Semanggi, atau yang dibuang ke pulau Buru, bagi mereka 
yang lewat adalah bagian dari masa kini.

Yang satu budaya Tionghoa, yang lain sejarah Tionghoa di Indonesia, 
di era orde baru, keduanya sangat ber interaksi.

Salam

Danardono


 

Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM

Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Ooooh, sekarang nggak berani serve duluan? cuman mau nangkis doank? 
Takut tidak bisa menjawab pertanyaan "MENGAPA?"
Hihihihi 
 
Pertanyaan MENGAPA itu sangat krusial dalam menganalisa. 
Pada saat mentok nggak bisa menjawab 'mengapa' itu berarti ada yang
harus digali lebih dalam atau perlu dikaji ulang, 
barangkali salah jalur, atau salah asumsi atau salah jalan. 
 
Fine, saya sih nggak takut serve duluan. 
Anda mau ngomongin masalah apa, boleh dibahas tuntas. 
Tapi dibedain antara FAKTA dan OPINI ya, jangan kebalik balik lagi lhoh.

 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:24 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re:
DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI
INDONESIA



Sorry, saya tak mau terjebak dengan cara anda berdiskusi:

Setiap dikemukakan suatu fakta yang anda tak bisa bantah, anda selalu
memilih bersikap abstain. dan sengaja membelokkan persoalan ke
pertanyaan analisis, "Mengapa?", lalu dalam proses diskusi selanjutnya
anda berusaha mencari celah untuk membalik fakta!

Apakah kalau tak ada kesimpulan tentang alasan pembatasan, Fakta
pembatasan menjadi gugur? seperti halnya Fakta pelarangan bahasa
mandarin yang anda gugurkan karena ada satu2nya koran berbahasa
mandarin? 

Saya sih oke oke saja untuk membuat analisis lebih lanjut. Tapi harus
diakui dulu Faktanya, baru kita bisa bicara lebih lanjut dari titik
tolak yang sama. jangan seperti ceita silat yang sambung menyambung
tanpa akhir dan seringkali malah kembali lagi mempermasalaghkan titik
awal. Sory, untuk diskusi yang model begini dng orang lain saja.

Dan terhadap orang2 yang sudah kesengsem sama Orba seperti anda, saya
sudah tak berminat untuk berdiskusi masalah "mengapa", saya hanya
berminat setiap saat mengkoreksi Fakta yang kalian kemukakan.

----- Original Message - 
From: Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Tuesday, February 12, 2008 6:53 AM
Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP
MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA

FAKTA : Jumlah mahasiswa tionghoa di PTN dibatasi

yang didiskusikan/ diperdebatkan adalah : ALASAN dari pembatasan
tersebut. 

Rupanya anda masih suka kesrimpet antara fakta dan opini.

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 11, 2008 9:41 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP
MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA

Masalah Pembatasan jumlah mhsw Tionghoa di Perguruan Tinggi Negeri,
bukan merupakan persepsi2an, sudah merupakan fakta. ini sudah pernah
diungkap langsung oleh salah satu member di millis ini yang pernah
menjadi tim seleksi penerimaan mhsw di UI. Dan saya sendiri juga punya
kawan yang menjadi staf Pengajar di PT negeri, yang telah menjadi kepala
jurusan, dia juga membenarkan adanya pembatasan ini. mau apa lagi?

- Original Message - 
From: Dada 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com 
Sent: Saturday, February 09, 2008 5:47 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH
MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA

** Mahasiswa asiiing? memang setiap mahasiswa Tionghoa mahasiswa
> asing? Mereka dibatasi masuk Universitas Negeri. Saya sendiri dulu
juga
> di UI, sebelum pindah ke Universitas Vienna. Saya tahu itu. Sahabat
> saya, seorang konglo yang kaya, dekat dengan Tommy dan Bambang,
anaknya
> cerdas sekali, juga ditolak masuk UI. Lalu masuk (University of
> California) UCLA di Amerika, lulus cum laude! Ini uni elite lho, UI
gak
> ada apa apanya..

Dada :
Diterima di satu uni dan ditolak di uni lain , tidak bisa terjemahkan 
seperti itu.
Soalnya ada juga tionghoa yang gagal masuk kampus Unpar dan diterima
masuk 
kampus negri (ITB)...
Terkadang ada faktor-faktor lain . Materi ujian yang berbeda. Kampus 
almamater saya , hanya menguji dua mata pelajaran saja untuk hampir
semua 
jurusannya. Matematika dan Ekonomi.
Dengan metode seleksi yang berbeda , proses kelulusan juga berbeda.

Kalau soal kampus Indonesia, memang jelas tertinggal dari kampus
terkemuka 
di luar negri.
Dan potensi pelajar Indonesia bisa bersaing dengan pelajar lain dari 
mancanegara.
Jadi ini tantangan bagi pemerintah untuk menggerakkan sektor pendidikan
, 
yang telah diterapkan dengan sukses oleh negara India..

Duh saya kecepatan menulis sampai salah mengetik "et pace in terra" di 
posting lain hehehe

Et Pax in Terra

Rob

RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Saya Merasa Tidak Didiskriminasi" - beneeeerrr?

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
an sejenisnya. Padahal jika memang 
punya 
> > itikad baik, atau tidak kaku dalam bersikap para birokrat yang 
masih 
> > tetap bersikukuh untuk minta SBKRI itu bisa saja untuk tidak lagi 
> > mewajibkan SBKRI ini. Tidak harus menunggu juklak atau 
sejenisnya. 
> > Yang terpenting adalah dapat menghayati esensi dari ketentuan 
hukum 
> > tersebut. 
> > 
> > Walaupun kewajiban melampirkan SBKRI masih kerap ada, tetapi 
> > keadaaanya tidak separah di era Orde Baru lagi. Sebagai instansi 
> > pemerintah kelihatannya sudah mempunyai itikad baik untuk 
mengubahnya 
> > dalam birokratisasi dokumen/administars-i kenegaraan yang dulunya 
> > selalu mewajibkan SBKRI bagi WNI Keturunan Tionghoa. Yang 
terpenting 
> > bagi WNI Keturunan Tionghoa sendiri harus berani melawan, apabila 
> > dalam mengurus administrasi kenegaraan, seperti di Catatan Sipil 
dan 
> > Imigrasi, masih diminta SBKRI. Bikin surat pembaca, atau lapor ke 
> > atasannya, bilamana perlu sampai ke level Menteri. Seperti 
Menteri 
> > Hukum dan HAM. Mudah-mudahan Indonesia tidak harus terus-menerus 
> > mendapat tekanan dari luar baru mau benar2 bertindak. 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
> > wrote:
> > >
> > > H, jdii.-... 
> > > Diskriminasi itu jangan jangan sebenarnya urusan PERASAAN 
aja??? 
> > > Soalnya kok ada yang merasa di diskriminasi dan ada yang merasa 
> > tidak di
> > > diskriminasi?-??
> > > 
> > > Cabut Inpres bukan melulu hanya karena alasan diskriminatif aja 
> > euy! 
> > > Bisa juga karena sudah tidak seusai dengan sikon masa sekarang. 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > -Original Message-
> > > From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > > [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
> > > Sent: Monday, February 11, 2008 9:24 PM
> > > To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > > Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa 
Tidak
> > > Didiskriminasi"
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Kalau tidak diskriminatif dan dianggap sudah benar, untuk apa 
> > Inpres2
> > > tsb harus dicabut ?
> > > 
> > > Kalau hanya pelaksanaannya yang terdistorsi, ya tegur 
pejabat2nya 
> > saja,
> > > dan awasi pelaksanaannya. kok peraturan yang sudah benar yang 
diutak
> > > utik?
> > > 
> > > - Original Message - 
> > > From: ardian_c 
> > > To: HYPERLINK
> > > "mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"budaya_-tionghua@
> > yahoogroups.--
> > > com 
> > > Sent: Saturday, February 09, 2008 3:05 AM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak 
> > Didiskriminasi"
> > > 
> > > Judulnya boleh gede "saya merasa tidak didiskriminasi" tapi isi
> > > tulisannya kok beda hehehehehehe
> > > 
> > > coba aja baca 
> > > "Saya tidak mengatakan itu. Tapi, apakah saya harus mengatakan 
> > bahwa ada
> > > diskriminasi, padahal saya tidak merasa didiskriminasi. Tapi, 
saya 
> > dan
> > > rekan-rekan memang pernah memperjuangkan untuk menghapus Inpres 
No
> > > 14/1967
> > > yang dalam pelaksanaannya banyak distorsi. (Inpres No 14/1967 
> > mengatur
> > > tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China. Dalam 
inpres 
> > itu,
> > > warga
> > > 
> > > . 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > No virus found in this incoming message.
> > > Checked by AVG Free Edition.
> > > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release 
Date:
> > > 2/5/2008 8:57 PM
> > > 
> > > 
> > > 
> > > No virus found in this outgoing message.
> > > Checked by AVG Free Edition. 
> > > Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release 
Date:
> > > 2/5/2008 8:57 PM
> > > 
> > > 
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> >
>



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.2/1272 - Release Date:
11/02/2008 17:28

[Non-text portions of this message have been removed]



 


Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM



Internal Virus Database is out-of-date.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Heheheh, makanya, tidak boleh cuek, 

kalimat yang ini gue setuju:
"Era orde baru akan masih menyibukkan generasi generasi mendatang dalam
mencernakan sejarah. Tanpa memahami sejarah, kita bukan bangsa yang
besar."

Cerna lah sejarah, untuk memahami.
Jangan mau dijejali isu isu nggak jelas.

Pertanyakan, mengapa, bagaimana, jangan langsung percaya dan telan
begitu saja. 
Masanya berpikir kritis gitu lhoooh.



-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Tuesday, February 12, 2008 8:43 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman


Cukup menyedihkan, dan pasti banyak yang mengalami seperti anda. 
Mungkin dalam kasus anda sekeluarga, seperti juga sahabat saya, yang 
masih keluarga anda, Ir Tan Kaydjien di NL, disebabkan karena 
kepindahan kalian ke LN untuk selamanya.

Yang menjadi sebab "berantem" teman teman disini (buat saya bukan 
berantem, tetapi berdiskusi yang agak keras), adalah nasib mereka 
yang teimbas politik orde baru di Tanah Air. Mereka full kena 
imbasnya, jadi merekapun sangat intensif membahasnya.

Mereka terbentur orang orang yang mungkin sangat menikmati era orde 
baru, dan tak merasakannya sebagai suatu repressi. Benturan ini juga 
anda lihat di milis milis lain, yang juga dahsyat dan tak kunjung 
berakhir. Tentu saja ini terjadi, karena sangat signifikannya 
pengalaman yang sedang di daur ulang. bayangkan derita mereka yang 
terimbas, mas Steve, wanita Aceh yang diperkosa dan suaminya terbunuh 
dalam operasi DOM, warga Talangsari, warga kedungombo, warga Tanjung 
Priok,yang di pulau Burukan.

Apa yang saudara saudara Tionghoa alami sebagai percikan sejarah, 
kami, komunitas Non Tionghoa, alami sebagai gelombang pasang yang 
mematikan. Era orde baru akan masih menyibukkan generasi generasi 
mendatang dalam mencernakan sejarah. Tanpa memahami sejarah, kita 
bukan bangsa yang besar.

Untung saja, dalam milis ini banyak yang masih perduli sejarah, baik 
sejarah komunitas Tionghoa sendiri, maupun sejarah bangsa kita. 
bayangkan kalau semua cuek, dan katakan, semua OK, sekedar 
disinformasi, tak ada masalah? Mau kemnana kita?

Salam sejarah

Danardono

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Steve Haryono" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Danardono yth,
> 
> Memang, seperti yang anda katakan. Saya masuk ke milis ini dengan 
tujuan untuk mengenal budaya tionghoa lebih jauh. Saya sebagai 
orang 'tionghoa' dulu ya waktu kecil pernah mengalami semuanya itu. 
Cuman dulu saya masih kecil tidak memperhatikan kenapa begini atau 
begitu. Dan ketika mulai tahun 1965-an kami tidak lagi merayakan 
imlek atau ceng beng atau yang lainnya, ya karena masih kecil saya 
sih 'nrimo' saja. Yang penting waktu jaman kecil dulu khan kita bisa 
bermain toh ?
> 
> Cuman ya setelah usia makin bertambah, saya mulai mengingat-ingat 
dulu waktu imlek kita selalu bersama menginap dirumah engkong. Dan 
semua sepupu besar dan kecil ramai bermain. Yang besar bermain dengan 
yang sebaya nya, yang kecil ya bermain dengan yang seumurannya. Saya 
perhatikan memang setelah tahun 65 itu hubungan antara keluarga makin 
jauh. kita tidak lagi berkumpul sekaligus di satu hari. Kita masih 
saling mengunjungi tapi tidak secara bersamaan, akibatnya hubungan 
antara sepupu makin jauh. Apalagi tidak semua orang bisa 
disebut 'familie-ziek' dimana mereka senang berkumpul dengan 
keluarga. Ada juga yang lebih suka menyendiri. Akibatnya sama yang 
suka menyendiri itu kita malah tidak mengenal lagi satu sama lain.
> 
> Waktu itu ada yang nulis mengenai makanan menjelang imlek, nah 
disitu saya melihat ada beberapa yang juga dihidangkan di waktu pesta 
malam imlek itu di keluarga saya. Ya, semacam nostalgia untuk saya 
sih. Kalau ada yang menceritakan misalnya kenapa dihidangkan makanan 
tertentu, saya pasti bisa belajar juga. Kapan itu ada yang 
menceritakan mengenai asal-usul makan bak-cang. Ya saya belajar juga 
dari situ, maksudnya ya saya bisa mengatakan : ' ooh, gitu tho asal 
mulanya ? ' Kalau tidak diberitahu, ya saya makan tanpa mikir 
sesuatu, jadi take it for granted saja.
> 
> Saya itu tidak nyaman kalau ada orang yang 'berantem'. Apalagi kalo 
berantem nya suka keterusan. Pada saling ngotot, dan tidak bisa 
sampai ke titik temu : ok kita sama-sama setuju kalo pendapat kita 
beda. saya menghormati pendapat anda, dan anda juga menghormati 
pendapat saya. Klaar toch ? tidak usah bertele-tele sampai 1-2 
bulan ? 
> 
> Ya segitu saja sekitar uneg-uneg saya. dan saya kira banyak juga 
yang sependapat dengan saya mengenai soal ini. Cuman saja mungkin 
tidak mau melontarkan pendapatnya.
> 
> Salam,
> Steve Haryono
> 
> 
> - Original Message - 
> From: RM Danardono HADINOTO 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> Sent: Tuesday, February 12, 2008 1:56 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Steve Haryono" 
>  wr

RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Hihihi, nah luuu,  Fei fei di test sama engkong!!!
 
Di google dulu Fei, baru dijawab. 
Kalau lulus ujian engkong siapa tahu dikasih angpau l
 
jia you!
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of feifei_fairy
Sent: Tuesday, February 12, 2008 2:08 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN




Silahkan anda pake paham lunisolar, yang pasti makna perayaan imlek apa
bukan penggantian musim dingin ke musim semi?

Tolong ini jawab dulu-menurut anda sendiri bagaimana

2559 memakai perhitungan kelahiran buddha sedangkan yang satunya adalah
kaisar pertama china huang di dan inilah yang dipake china china di
berbagai belahan benua.

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "perfect_harmony200-0"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr.Feifei,
>
>
> saya rasa peramal juga ada yang meramalkan nasibnya sendiri, tentunya
> jika meleset itu adalah urusan pribadi mereka.
>
> Tahun Imlek ada dua, yaitu 2559 dan 4705. Tahukah anda kapan
> dimulainya perhitungan seperti itu ? Jika tahu silahkan jawab, jika
> tidak tahu, saya dengan senang hati akan menjelaskannya.
>
> Jika kamu sebut adalah buku Wannian li, setahu saya tidak ada tahun
> 2559 atau 4705. Juga termasuk tongshu. Mungkin anda bisa sebutkan
> judulnya buku tersebut.
>
> Sistem perhitungan tahun jiazi itu berdasarkan siklus perputaran per
> 60 tahun sekali. Sekarang ini sudah memasuki siklus ke 78.
>
> Dan perlu anda ingat kalender Tiongkok adalah kalender lunisolar. Anda
> bisa beritahu saya darimana anda yakin kalender Tiongkok adalah
> kalender lunar ?
>
> Saya rasa itu terlalu berandai-andai anak yang lahir di planet lain.
> Tunggu saja sampai ada orang yang bisa tinggal di planet lain, dan
> mungkin saja nanti kita bisa bertemu dengan kebudayaan yang lain dan
> ternyata mengenal perhitungan nasib dengan stardate.
> Ini adalah berandai-andai saja.
>
> Saya tidak berani berkomentar sesuatu hal jika saya tidak paham dan
> saya akan berusaha bertanya kepada mereka yang saya anggap paham.
>
>
>
>
> Hormat saya,
>
>
>
> Xuan Tong
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "feifei_fairy"
> feifei_fairy@ wrote:
> >
> >
> > Peramal kalau sakti seharusnya juga bisa meramalkan nasib dirinya
> > sendiri jangan hanya orang lain.
> >
> > Sedangkan saya lihat banyak peramal memakai patokan buku yang
baku(sudah
> > tersusun rapi ),dan tahun tahunnya sudah jelas ditulis lengkap
,padahal
> > tahun yang dipakai adalah tahun imlek 2XXX ,saya ketawa imlek
> > sesungguhnya sudah tahun 4xxx mana yang benar ? ramalan pake buku
baku
> > dan tahun sudah tercantum jelas padahal tidak tahu bahwa penaggalan
> > imlek cara menghitung pake lunar/bulan kalau hari gini zaman sudah
maju
> > anaknya lahir di planet lain bagaiman(karena sebagian planet tidak
ada
> > bulannya?
> >
> >
> > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "perfect_harmony200-0"
> >  wrote:
> > >
> > > Sdr.Feifei dan sdr.Others,
> > >
> > >
> > > satu hal yang membuat saya risi dan hingga kini sebenarnya saya
belum
> > > mendapatkan literature yang jelas mengenai hal yang anda tuliskan.
> > >
> > > Jikapun ada, literature seperti itu lebih banyak dibuat oleh orang
> > Eropa.
> > > Seperti pada abad ke 19, ada beberapa orang Eropa percaya bahwa
orang
> > > Tionghoa suka membuang bayi wanitanya ke sungai karena dianggap
> > > pembawa sial.
> > >
> > > Bagi pria juga ada ciri-ciri seperti itu, biasanya dianggap akan
> > > membuat keluarganya mengalami kesulitan, terutama dalam hubungan
atau
> > > komunikasi antar anggota keluarga.
> > > Tapi cara mengatasinya mudah sekali, tidak perlu seperti yang anda
> > > dengar harus diterminate.
> > > Itu adalah dongeng luar biasa.
> > > Anda pernah dengar istilah kweepang ?
> > >
> > > Sdr.Others, bisa anda sebutkan nama peramal yang mungkin
meramalkan
> > > putri keluarga istri anda ?
> > > Dan mohon anda sebutkan ciri-cirinya, bisa anda deskripsikan
dengan
> > > jelas ciri-cirinya seperti apa ?
> > > Perlu anda ingat bahwa unsur tanggal lahir itu harus dihitung
dengan
> > > lengkap, tidak hanya sekedar berceloteh berdasarkan ciri-cirinya
saja.
> > >
> > > Dan pergerakan 5 unsur itu juga berkaitan dengan tanggal kelahiran
> > > yang lengkap, jadi bisa bentrok dengan si A tapi belum tentu
bentrok
> > > dengan si B.
> > >
> > > Cara menghitung itu tidak semudah seperti yang anda dengarkan atau
> > > anda baca dalam buku-buku.
> > >
> > >
> > >
> > > Hormat saya,
> > >
> > >
> > >
> > > Xuan Tong
> > >
> > > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "feifei_fairy"
> > > feifei_fairy@ wrote:
> > > >
> > > >
> > > > Saya juga dengar ,bahkan di china sendiri zaman dulu dan kisah
nyata
> > > > anak perempuan ini dibunuh karena tabu bagi keluarganya.
> > > >
> > > > saya pikir, gara-gara kepercayaan shio ini, kasih

RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
 jitu akan
beritahu
> > kawan-kawannya, jika meleset mereka akan pergi diam-diam dan mencari
> > dukun lain.
> > Bahkan ada dukun yang absurd dengan meminta korban binatang atau
> > hal-hal lainnya.
> >
> > Bicara probilitas, sepanjang yang saya ingat probilitas bazi adalah
1
> > berbanding 12 milyard. Bedakan dengan 12 shio yang 1 berbanding 12
> saja.
> >
> > Saya percaya satu prinsip, "Haoran Tiandi, Zhengyi Changcun"
> 浩然-天&-#22320;
> > 正义-长&-#23384;.
> > Akhirnya kita sendiri yang harus menyikapi secara bijaksana akan hal
> ini.
> >
> >
> >
> > Hormat saya,
> >
> >
> >
> > Xuan Tong
> >
> >
> > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "feifei_fairy"
> > feifei_fairy@ wrote:
> > >
> > >
> > > Saya setuju sekali pendapat anda bagus, memang sebagai china
> harusnya
> > > mulai sadar bahwa ilmu meramal itu cuma gatuk gatukno saja dan
tidak
> > > perlu dipercaya mutlak. saya juga pernah baca sebuah buku GIOK LEK
> tapi
> > > bukan perjalan ke neraka yang banyak terkenal tapi disitu
bercerita
> > > sorang peramal yang saktiu semua ramalannya tidak pernah luput
> bahkan
> > > isi dompet seseorang dengan tepat dia bisa tahu apa saja yang dia
> bawah.
> > >
> > > Peramal tersebut terkenal dan sakti semua kehidupan manusia yang
> diramal
> > > sempurna tidak pernah meleset.
> > >
> > > Ada seorang juga diramal pada umur 30 kamu akan lulus ujian negara
> umur
> > > sekian naik pangkat umur 40 kamu akan sampai di pangkat yang
paling
> > > tinggi dan tidak akan mungkin lagi-ternyata ramalan itu
benar
> > > selama masa masa dia hidup tidak meleset tapi suatu waktu dia ke
> pendeta
> > > budhha dan berdoa serta beramal dan dia coba bertanya apakah nasib
> saya
> > > sudah mentok jabatan dan tidak bisa lebih tinggi, ternyata disuruh
> > > beramal dan dikasih keng untu membaca dan itu dilakukan akhirnya
> dengan
> > > amal perbuatannya malahan pangkatnya naik dan lebih sukses dari
yang
> > > diramalkan peramal sakti tersebut,makna dari cerita ini bahwa kita
> punya
> > > nasib yang menentukan kita sendiri bukan dari orang lain atau
suatu
> > > ramalan.
> > >
> > > Mudah mudahan banyak orang bisa berpikir seperti anda yang bisa
> menilai
> > > itu ramalan hanya omong kosong saja.
> > >
> > > PS: cerita ini mengenai ramalan nanti saya ceritakan sendiri
> pengalaman
> > > saya sebagai bandar togel dan sepak bola biar terbuka mata mereka
> tidak
> > > ada ramalan yang tepat tapi itu semua adalah probabilitas saja
,saya
> > > janji ada waktu akan saya bahas ulang seperti ini.
> > >
> > >
> > > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > > >
> > > > Fei, setahu gue mah SHIO itu hanya untuk memudahkan orang
> mengingat
> > > > tahun apa seorang anak lahir, begitu.
> > > >
> > > > Kayak jaman babeh gue lahir dulu, tahun yang dipake belibet, ada
> tahun
> > > > masehi, ada tahun jepang, ada tahun imlek.
> > > > Kalau Oma gue ditanya anaknya lahir TAHUN BERAPA, dia bisa
> bengong,
> > > > mikirnya laamaa deh.
> > > > tapi begitu ditanya anaknya SHIO APA, wah lancar tuh nyebut anak
> > > > pertama sampai yang bontot.
> > > > Jadi seperti yang engkong XuanTong bilang, Shio itu cuman
> memudahkan
> > > > orang awam jaman dulu untuk mengingat tahun sebuah kejadian
> penting,
> > > > getoh.
> > > >
> > > > Mengenai anak yang dianggap bawa sial, ciong, atau apa itu yang
> serem
> > > > serem, itu bukan dari shio, tapi dari BA ZI kali.
> > > > Itu perhitungan otak atik gathuk tanggal lahir. Which is di
barat
> juga
> > > > banyak.
> > > > Pelem barat khan sering tuh bikin pelem serem yang kayak pake
> > > astrologi
> > > > gitu, anak yang lahir pas bintang anu dan bintang anu berada di
> satu
> > > > garis itu akan jadi anti chris atau apa gitu, nah itu sama deh
> kurang
> > > > lebih.
> > > > Dan perhitungan kayak gitu kayaknya hampir setiap kebudayaan
> tinggi
> > > > punya deh.
> > > > Jawa ada primbon, suku MAYA juga ada, suku INDIAN punya juga,
kalu
> > > dari
> > > > sosiologi adanya penanggal

RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
t;
> Saya percaya satu prinsip, "Haoran Tiandi, Zhengyi Changcun"
浩然-天&-#22320;
> 正义-长&-#23384;.
> Akhirnya kita sendiri yang harus menyikapi secara bijaksana akan hal
ini.
>
>
>
> Hormat saya,
>
>
>
> Xuan Tong
>
>
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "feifei_fairy"
> feifei_fairy@ wrote:
> >
> >
> > Saya setuju sekali pendapat anda bagus, memang sebagai china
harusnya
> > mulai sadar bahwa ilmu meramal itu cuma gatuk gatukno saja dan tidak
> > perlu dipercaya mutlak. saya juga pernah baca sebuah buku GIOK LEK
tapi
> > bukan perjalan ke neraka yang banyak terkenal tapi disitu bercerita
> > sorang peramal yang saktiu semua ramalannya tidak pernah luput
bahkan
> > isi dompet seseorang dengan tepat dia bisa tahu apa saja yang dia
bawah.
> >
> > Peramal tersebut terkenal dan sakti semua kehidupan manusia yang
diramal
> > sempurna tidak pernah meleset.
> >
> > Ada seorang juga diramal pada umur 30 kamu akan lulus ujian negara
umur
> > sekian naik pangkat umur 40 kamu akan sampai di pangkat yang paling
> > tinggi dan tidak akan mungkin lagi-ternyata ramalan itu
benar
> > selama masa masa dia hidup tidak meleset tapi suatu waktu dia ke
pendeta
> > budhha dan berdoa serta beramal dan dia coba bertanya apakah nasib
saya
> > sudah mentok jabatan dan tidak bisa lebih tinggi, ternyata disuruh
> > beramal dan dikasih keng untu membaca dan itu dilakukan akhirnya
dengan
> > amal perbuatannya malahan pangkatnya naik dan lebih sukses dari yang
> > diramalkan peramal sakti tersebut,makna dari cerita ini bahwa kita
punya
> > nasib yang menentukan kita sendiri bukan dari orang lain atau suatu
> > ramalan.
> >
> > Mudah mudahan banyak orang bisa berpikir seperti anda yang bisa
menilai
> > itu ramalan hanya omong kosong saja.
> >
> > PS: cerita ini mengenai ramalan nanti saya ceritakan sendiri
pengalaman
> > saya sebagai bandar togel dan sepak bola biar terbuka mata mereka
tidak
> > ada ramalan yang tepat tapi itu semua adalah probabilitas saja ,saya
> > janji ada waktu akan saya bahas ulang seperti ini.
> >
> >
> > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> > >
> > > Fei, setahu gue mah SHIO itu hanya untuk memudahkan orang
mengingat
> > > tahun apa seorang anak lahir, begitu.
> > >
> > > Kayak jaman babeh gue lahir dulu, tahun yang dipake belibet, ada
tahun
> > > masehi, ada tahun jepang, ada tahun imlek.
> > > Kalau Oma gue ditanya anaknya lahir TAHUN BERAPA, dia bisa
bengong,
> > > mikirnya laamaa deh.
> > > tapi begitu ditanya anaknya SHIO APA, wah lancar tuh nyebut anak
> > > pertama sampai yang bontot.
> > > Jadi seperti yang engkong XuanTong bilang, Shio itu cuman
memudahkan
> > > orang awam jaman dulu untuk mengingat tahun sebuah kejadian
penting,
> > > getoh.
> > >
> > > Mengenai anak yang dianggap bawa sial, ciong, atau apa itu yang
serem
> > > serem, itu bukan dari shio, tapi dari BA ZI kali.
> > > Itu perhitungan otak atik gathuk tanggal lahir. Which is di barat
juga
> > > banyak.
> > > Pelem barat khan sering tuh bikin pelem serem yang kayak pake
> > astrologi
> > > gitu, anak yang lahir pas bintang anu dan bintang anu berada di
satu
> > > garis itu akan jadi anti chris atau apa gitu, nah itu sama deh
kurang
> > > lebih.
> > > Dan perhitungan kayak gitu kayaknya hampir setiap kebudayaan
tinggi
> > > punya deh.
> > > Jawa ada primbon, suku MAYA juga ada, suku INDIAN punya juga, kalu
> > dari
> > > sosiologi adanya penanggalan itu salah satu bentuk budaya tinggi
> > malah,
> > > jadi gak perlu di prihatinkan.
> > >
> > > prihatin sama yang pendidikan rendah aja, yang gampang dikibulin
oleh
> > > hal hal yang nggak masuk akal, heheheh.
> > > pendidikan rendah itu akar masalahnya, bukan kepercayaan tentang
shio
> > > nya yang jadi masalah.
> > >
> > >
> > >
> > > -Original Message-
> > > From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > > [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of feifei_fairy
> > > Sent: Monday, February 11, 2008 8:48 PM
> > > To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN
>

RE: [budaya_tionghua] Fwd: China, Indonesia start joint military productions

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Gaswat! Alamat Amerika mencak-mencak, tyus embargo-embargoan lagi neh.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Golden Horde
Sent: Tuesday, February 12, 2008 1:39 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Fwd: China, Indonesia start joint military
productions



Kerjasama dibidang industri pertahanan antara Indonesia dan 
Tiongkok diberitakan akan segera direalisasi seperti pembuatan 
kendaraan militer, tank dan peluru kendali yang akan diproduksi 
bersama di PT Pindad dan PT PAL bersama BPPT. 

Kerjasama ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan kerjasama antara 
kedua negara dibidang industri pertahan yang telah ditanda tangani 
tahun lalu serta kunjungan menhan Tiongkok Cao Gangchuan bulan lalu 
ke Indonesia.

Perlengkapan militer Indonesia diketahui sudah banyak yang sudah 
tidak memenuhi persyaratan lagi dan banyak yang sudah berusia tua 
pada saat kini, seperti halnya dengan kecelakaan di Situbondo yang 
memakan beberapa korban prajurit Marinir ketika sedang mengadakan 
latihan pendaratan.

Jadi Alutsista atau perlengkapan pertahanan Indonesia sudah sangat 
mendesak saat kini untuk diperbaharui dan dimodernisasi, yang konon 
sudah jauh tertinggal dengan negara tetangga seperti Singapura, 
Malaysia dll.

Dengan produksi bersama didalam negeri ini, diharapkan nantinya 
Indonesia relatif dapat memenuhi kebutuhan militernya sendiri serta 
tidak terlalu banyak tergantung lagi dari pasokan negara Barat yang 
relatif mahal harganya serta tak jarang dengan persyaratan tertentu. 

Selain itu ada kemungkinan produksi bersama ini akan diekspor ke 
negara lain, seperti negara-negara ASEAN lainnya yang membutuhkannya 
dengan harga yang kompetitif.

Kerja sama dibidang pertahanan ini akan merupakan salah satu bagian 
daripada kemitraan strategis antara Indonesia dan Tiongkok yang 
telah disepakati bersama sebelumnya.

GH.

China, Indonesia start joint military productions 

Abdul Khalik, The Jakarta Post, Jakarta
February 12, 2008 

Indonesia and China have embarked on a joint production of various 
war machines in a bid to help the Southeast Asian country replace its 
aging warfare equipment and ease dependency on imports.

Indonesian Ambassador to China Maj. Gen. (ret) Sudrajat said Monday 
the long-term cooperation would cover production of military 
vehicles, tanks and missiles. 

"What we have now is a project to produce missiles," Sudrajat told 
reporters. 

"In this project, the Chinese defense industry will cooperate with 
BPPT to produce missile launchers and they will work together with PT 
Pindad to produce the missile's ammunition," 

Sudrajat was speaking after reporting to President Susilo Bambang 
Yudhoyono on the progress of Indonesia-China relations at the 
presidential office. 

BPPT is the Agency for the Assessment and Application of Technology 
and Pindad is the Army's arms maker. 

The joint production followed last year's signing of a defense 
cooperation agreement between the two countries on military training 
and arms production. 

Indonesian Defense Minister Juwono Sudarsono held talks with Chinese 
Defense Minister Cao Gangchuan last month in Jakarta to discuss 
details of the agreement. 

Sudradjat said under the joint production agreement, military 
equipment ordered from China would be produced at plants belonging to 
Pindad in Bandung or state shipbuilder PT PAL in Surabaya. 

"In their procurement process, the Indonesian Army, Navy and Air 
Force have struck a deal with Chinese authorities to make some parts 
of the equipment in Indonesia and by Indonesian companies," Sudrajat 
said. 

The president ordered the Indonesian Military to ground its aging 
equipment following a series of fatal accidents involving its war 
machines in the last few months. 

Budget constraints have been blamed for the slow modernization of 
defense equipment in the country. 

The 2008 state budget raised defense spending to Rp 36.4 trillion 
($3.8 billion), but most of the money will be spent on military 
personnel's welfare. 

The government said it was also reluctant to embark on credit export 
facilities offered by some Western countries for fear of criticism 
around further accumulation of fresh foreign debts. 

Chairman of the House of Representatives' Commission I on security, 
defense and foreign affairs Theo Sambuaga hailed the start of joint 
Indonesia-China production of military equipment. 

He said the move was a solution to Indonesia's budgetary limitation 
to replace aging warfare equipment. 

"Gradually, we should replace our aging defense equipment," Theo 
said. 

"As we have budget constraints, we should be able to buy them from 
local companies and only embark on foreign purchases if we really 
can't produce them. 

"That's why joint production is the best option to empower our 
defense industry," he said.

HYPERLINK
"http://www.thejakar

RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian P

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Ahem ahemmm, 
Disinformasi juga berbahaya, apalagi disinformasi pelesetan yang tidak
bertanggung jawab, 
begitu ditanya mana ceritanya mana faktanya, langsung misuh misuh
nuduh-nuduh gak keruan...
 
eh... salah judul topik 
sindirannya nyampe kaga ya  hihihihi.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
perfect_harmony2000
Sent: Tuesday, February 12, 2008 2:05 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad Membuka Rahasia
KwaMia (Kesaksian P



Sdr.Feifei,

tindak pelecehan ada 2 macam, yaitu dengan fisik dan dengan kata-kata.

Lebih berbahaya mana antara tindak pelecehan dengan fisik atau kata-kata
?

Disinformasi juga berbahaya atau tidak ?

Hormat saya,

Xuan Tong
--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "feifei_fairy"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya kaget milis ini juga mulai berani membahas masalah agama dan
> mudahan moderator jangan melarang pembahasn suatu agama karena ini
> adalah juga termasuk salah satu pencerdasan manusia yang dimana
sesuatu
> yang diajarkan pesantren ,sekolah minggu ,vihara belum tentu apa
> sebenarnya yang di ungkapkan karena pasti ada unsur unsur
tendensiusnya.
> 
> Sebenaranya orang yang suka menjelekan agama orang lain belum tentu
dia
> ilmu agama dia ,cetek , malahan orang yang mengatakan begitu
> ,beranggapan begitu adalah orang yang pemaksa tidak toleran,munafik
> ,berpikiran kerdil mau dia penyembah Tuhan atau Setan itu pilihan dan
> harus dihormati Tuhannya mau trimurti atau tridharma,trinitas ,tauhid
> ataupun atheisme itu hak yang harus diberikan,tapi kalau memaksakan
> orang lain harus sama keyakinan inilah yang salah dan banyak terjadi
di
> agama/kepercayaan yang ada di indonesia khususnya.
> 
> Karena kita sudah diciptakan berbeda,kalau ada untuk menyamakan
apalagi
> main bunuh ,gorok leher bakar membakar inilah yang harus kalian
> lawan...-.-.sadarlah.-.-.-.
> 
> 
> 
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Dada"  wrote:
> >
> > Saudara Hai Hai
> >
> > Dalam konsili vatican II , nostra aetate , membahas hubungan agama
> katolik dengan agama-agama lain seperti Islam , Protestan , Buddha ,
> Hindu dll
> > Dan mengakui kebenaran yang terkandung dalam agama - agama lain
..
> >
> > Sekali lagi , orang yang suka jelek2in agama orang lain , itu malah
> orang yang ilmu agamanya cetek
> > Tapi orang yang terprovokasi oleh sang provokator dan balas
menghujat
> agama lain hanya karena terprovokasi , itu ibarat Harun vs Harun
> .sama saja , pertarungan ilmu cetek vs ilmu cetek
> >
> > Robby Wirdja
> >
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

2008-02-12 Terurut Topik Ulysee
Anak naga? atau naga gede? Cowok apa cewek??? Atau yang general aja? 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of POSTMOmail
Sent: Tuesday, February 12, 2008 5:28 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN



Ulysee, kalo shio naga gimana :D

- Original Message 
From: Ulysee mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg"[EMAIL PROTECTED]>
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Sent: Tuesday, February 12, 2008 4:47:27 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

Ola suhu Pur, huehuehuehue, GongXi GongXi juga. 

Ujungnya nggak enak, Hong bao Na cu lai ( Angpau nya keluarin)

wakakakaka.. ..

Pur lu sendiri Shio apa Pur? entar gue terawang, hehehe

Shio Macam lahir Malam, hmmm, biasanya malam itu emang dibilang jam

macan turun gunung. 

Kaga tau deh kalu soal mitos cewek shio macan yang lahir malam, gue baru

denger sekarang. 

Kaga percaya, yet menarik juga dimasukin ke data base mitos2 untuk utak

atik gathuk. 

Yang gue pernah denger, cewek maupun cowok yang shio macan dan lahir pas

jam macan turun gunung, katanya pinter cari makan, alias pinter cari

duit, hehehehhe. Fa cai, fa cai lh! 

Yah setiap hal ada mitos buruknya, ya ada mitos baiknya juga, 

tetep aja yang namanya mitos, Gak percaya silakan, 

kalu percaya tanggung sendiri akibatnya, huehuehuehue. 

Sifat anak shio macan:

Anak ini cenderung akan menjadi bocah yang menarik hati, cerdas, dan

pembicara yang penuh rasa percaya diri dengan rasa ingin tahu yang besar

dan keberanian yang tak habis habisnya. Sebagai pribadi yang aktif dan

penuh antusias ia akan menyukai permainan kejar kejaran dan ribut-ribut.

Karena sifat ini tidak heran kalau anak shio macan dianggap susah diatur

oleh orangtua yang mengharapkan anak yang patuh tanpa syarat. Namun

sifatnya juga hangat akan kasih sayang dan kesukaannya berteman. 

Anak Shio macan tidak akan ragu mengekspresikan perasaan tanpa tedeng

aling-aling. Opininya teguh terutama mengenai bagaimana sesuatu harus

dijalankan. Ia akan menyatakan pendapat tanpa ragu.

Dengan karakternya yang meledak ledak penuh hasrat dan emosi, ada

baiknya orangtua mengusahakan agar ia punya saluran yang cukup untuk

menyalurkannya. Ia juga harus diajarkan bagaimana mengekang karakternya

sedari awal, bagaimana mendengarkan alasan orang dan memahami nilai

kompromi.

Bagaimanapun jika ia disuguhkan rangsangan disiplin yang sehat,

dilengkapi dengan cinta, kehangatan dan segudang pengertian, tidak ada

anak lain yang memberikan respon begitu spontan seperti macan kecil yang

penuh kasih.

Jadi berbahagialah yang punya anak shio macan, nggak akan bosan! 

-Original Message-

From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

[mailto:budaya_-tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of Purnama Sucipto

Gunawan

Sent: Tuesday, February 12, 2008 10:53 AM

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

Subject: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

Allo Suhu uly ho chiu pu chian, Gong shi ni ?. Anpao mana ?.

Mengenai ini saya lihat ada yang membahasnya sudah lewat dari topik

yang dibahas mulai agak melenceng dari pembahasan. Saya memang setuju

dengan Pak perferct dan mami uly (kai wan siao, ul). Sebenar tidak

perlu ditakuti memiliki anak shio macan yang lahir pada malam hari.

Itu saya hanya sebuah resume bedasarkan pengalaman saya miliki. Dan

selama ini saya belum pernah menemukan kasus anak yang dilahirkan pada

tahun macan dan jam lahir malam itu menyebabkan orang tuanya salah

satunya meninggal.

Masalah kwe pang sama sembayang kias saya setuju dengan cara pak

perfect itu munkin bisa bantu saudari fei -fei. Saya rasa tidak

merugikan anda. Hanya saja anak shio macan dari segi Ba Dji itu memang

galak, dan adatnya keras, terutama sudah cukup dewasa cenderung

mandiri tidak butuh orang tua; terkadang susah diatur, suka maunya

sendiri itu saja yang saya ketahui dari pengalaman saya sendiri selama

bergaul dengan orang orang shio macan yang dilahirkan malam hari.

--- In HYPERLINK

"mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com"budaya_ tionghua@
-yahoogroups. -

com, "Ulysee"  wrote:

>

> Fei, setahu gue mah SHIO itu hanya untuk memudahkan orang mengingat

> tahun apa seorang anak lahir, begitu. 

> 

> Kayak jaman babeh gue lahir dulu, tahun yang dipake belibet, ada tahun

> masehi, ada tahun jepang, ada tahun imlek.

> Kalau Oma gue ditanya anaknya lahir TAHUN BERAPA, dia bisa bengong,

> mikirnya laamaa deh.

> tapi begitu ditanya anaknya SHIO APA, wah lancar tuh nyebut anak

> pertama sampai yang bontot.

> Jadi seperti yang engkong XuanTong bilang, Shio itu cuman memudahkan

> orang awam jaman dulu untuk mengingat tahun sebuah kejadian penting,

> getoh.

> 

> Mengenai anak yang dianggap bawa sial, ciong, atau apa itu yang serem

> serem, itu bukan dari shio, tapi dari BA ZI kali. 

> Itu perh

RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Lhoh pertanyaan nya diajukan pada pihak yang salah neh kayaknya. 
 
Makna perayaan imlek kok ditanyakan pada peramal sih 
hihihihi emang ada hubungan apa imlek sama peramal?
 
tanya nya sama engkong Xuan Tong tuh, biar kumplit. 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of feifei_fairy
Sent: Wednesday, February 13, 2008 12:24 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN




Versi cerita tersebut banyak, tapi yang saya tanyakan dan saya chek
belum ada yang bisa memberikan masukan masalah

"makna perayaan imlek apa?"

Ini yang perlu sekali saya ketahui bagaimana tanggapan peramal peramal
disini.

> > bukan penggantian musim dingin ke musim semi?

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Setahu saya yang 2XXX itu dihitung dari kelahiran Kongzi. Sedangkan
> yang 4XXX bisa dari Huangdi atau lebih tepatnya dihitung sejak jaman
> Xia berdiri. Tolong dikoreksi kalau salah.
>
> Hormat saya,
>
> Yongde
>
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "feifei_fairy"
> feifei_fairy@ wrote:
> >
> >
> > Silahkan anda pake paham lunisolar, yang pasti makna perayaan imlek
apa
> > bukan penggantian musim dingin ke musim semi?
> >
> > Tolong ini jawab dulu-menurut anda sendiri bagaimana
> >
> > 2559 memakai perhitungan kelahiran buddha sedangkan yang satunya
adalah
> > kaisar pertama china huang di dan inilah yang dipake china china di
> > berbagai belahan benua.
> >
> >
> > --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "perfect_harmony200-0"
> >  wrote:
> > >
> > > Sdr.Feifei,
> > >
> > >
> > > saya rasa peramal juga ada yang meramalkan nasibnya sendiri,
tentunya
> > > jika meleset itu adalah urusan pribadi mereka.
> > >
>



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date:
2/12/2008 3:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date:
2/12/2008 3:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN => NAGA

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Bukan hebat, cuman nanya doank kok, wakakakakaka. 
 
Naga 1976 itu terhitung Naga Api 
Naga 1940 itu terhitung Naga Logam. 
 
Sifat Naga Api yang cowok (elu ye???)
 
Berbudi, ramah, blak-blakan, senang bersaing, juga agresif dan banyak
menuntut, heheheh, banyak maunya getooohhh. 
Kadang kadang sok Bossy sehingga membuat orang takut atau menghindar
darinya. Sikapnya kadang diktator apalagi kalau dia diberikan jabatan
yang memungkinkan untuk bertindak demikian. Masalahnya dia suka merasa
dirinya lebih unggul dan lebih berwibawa, sehingga kualitas
kepemimpinannya kadang dinodai oleh sikapnya yang cenderung memaksakan
kehendak. Weehhh padahal punya bakan pemimpin neh
 
Padahal Tuan Naga Api sebenarnya cukup terbuka dan lembut hati dan
terutama murah hati alias royal b!!!
Sikapnya cukup netral, cengli kata orang tionghoa, kritik-kritiknya
obyektif dan punya kemampuan untuk menularkan semangat yang tinggi
kepada orang di sekelilingnya. Dia bisa menjadi inspirasi bagi orang
lain  dan merupakan pribadi yang menarik, hanya saja,  ia harus belajar
lebih bertenggang rasa, jangan menyamaratakan pendapat atau terlalu
cepat menarik kesimpulan, dan jangan gegabah  mengkategorikan orang
tanpa memberi kesempatan memahami perbedaan yang ada pada masing masing
pribadi.
 
Sifat Naga Logam yang cewek (siape nih? nyokap???)
 
Cerdas, berkemauan keras, sekaligus jujur, terbuka dan ekspresif. 
Nyonya Naga logam cenderung tidak sabaran kalau bertemu dengan mereka
yang lambat karena malas atau goblok.
Dia juga punya kecenderungan untuk menjadi fanatik terhadap sesuatu
dikarenakan sifatnya yang kritis dan tidak tergoyahkan kalau sudah
menemukan pendapat sendiri yang sesuai dengan keyakinan dan landasan
moral yang dipegangnya.
 
Bagaimanapun Nyonya/Nona Naga Logam adalah orang yang tahu
berterimakasih, dermawan dan penuh semangat hidup walaupun sifatnya
angkuh dan idealis. Memang untuk bersikap ramah, bermulut manis
dirasakannya sebagai tekanan, ia lebih mudah bersikap keras dan
samasekali tidak mau tahu perasaan orang kadang kadang, namun jangan
menyodorkan sikap yang sama terhadapnya kecuali Anda berniat gontok
gontokan dengan Nyonya Naga Logam. 
Dia lebih mudah diluluhkan dengan bentuk cinta kasih dan pujian yang
dianggapnya sudah sewajarnya dan sudah menjadi hak nya. Meskipun Nona
Naga Logam keras kepala, tidak pikir panjang dan tidak dapat ditolelir
bila sedang jengkel, ia punya sifat pemaaf, bersamaan dia mengharapkan
Anda bisa memaafkan dan melupan kesalahan2 yang diperbuatnya. 
 
 
Nah tuh, sesuai nggak kira kira? huehuehue, boleh percaya, boleh curiga,
kalau percaya tanggung sendiri akibatnya, wakakakakaka...
 
Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of POSTMOmail
Sent: Wednesday, February 13, 2008 2:26 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN => NAGA



Wah hebat.. bisa detail.
Naga cowok taon 76 ma Naga cewek taon 40 :)

- Original Message 
From: Ulysee mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg"[EMAIL PROTECTED]>
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Sent: Tuesday, February 12, 2008 6:41:26 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

Anak naga? atau naga gede? Cowok apa cewek??? Atau yang general aja? 

-- dipotong 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date:
2/12/2008 3:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date:
2/12/2008 3:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Ini sudah pindah topik jadi soal Siaw Tiong Djin
Judulnya diganti donk kalu mau pindah topik, jangan dadakan gitu.
 
Tapi terus terang gue nggak tertarik membahas Siaw Tiong Djin neeehhh. 
hehehhee. Mahap yeh, silakan membahasnya sama yang lain.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Wednesday, February 13, 2008 3:29 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman



Disini kita satu jalur, neng Uly. 

Negara ini negara kita bersama, soal beda pendapat adalah wajar, 
boleh didiskusikan, tetapi, seperti anda katakan juga, JANGAN cuek. 
Apalagi, mengatakan, pembahasan politis mengenai sejarah Tionghoa di 
Indonesia, yang adalah bagian dari sejarah Indonesia, adalah 
mengotorkan milis Budaya Tionghoa (kata seorang miliser). Lho 
membahas sejarah sendiri kok dikatakan "kotor"?

Tidak nyaman? Come on. Kita masih dalam proses pelurusan sejarah. 
jalan masih panjang..Bagaimana kita mau lepaskan Budaya Tionghoa dari 
nasib komunitas Tionghoa? impossible kan?

Seorang penulis, Siauw Tiong Djin, PhD., yang kini menetap di 
Australia, mengupas:

"Penyelesaian masalah minoritas Tionghoa merupakan bagian penting 
dari Reformasi Total. Mengapa? Karena berlangsungnya tindakan 
tindakan rasialistis dalam berbagai bidang, apalagi adanya ledakan 
ledakan rasialis, baik yang terorganisir maupun yang spontan, yang 
dengan keji merenggut jiwa, harta dan kehormatan golongan Tionghoa, 
akan senantiasa menimbulkan perpecahan dalam tubuh masyarakat 
Indonesia. 

Tindakan tindakan yang diskriminatif juga menimbulkan pemborosan 
pemborosan yang menghambat pembangunan negara dan menyuburkan 
korupsi, kolusi dan nepotisme...-"

Pendapatnya selenhgkapnya, kalau mau, dapat dibaca di link: 
HYPERLINK
"http://members.fortunecity.com/edicahy/selectedworks/wni.html"http://me
mbers.-fortunecity.-com/edicahy/-selectedworks/-wni.html

Janganlah kita mudah katakan "biar yang lewat itu lewat" karena 
terlalu banyak sudah korban yang diberikan bangsa ini.

Salam

Danardono

Sekilas Bio Siauw Tiong Djin
Siauw Tiong Djin lahir di Jakarta pada tahun 1956 adalah putera Siauw 
Giok Tjhan.

Ketika Siauw Giok Tjhan di"amankan" pada bulan November 1965, Tiong 
Djin baru berumur 9 tahun. Ketika ia dibebaskan pada tahun 1978, 
Tiong Djin sudah berada di Australia, menyelesaikan kuliahnya dalam 
bidang teknik komunikasi.

Di masa remajanya, Tiong Djin kerap berbincang-bincang dengan ayahnya 
di penjara - seminggu sekali. Pertemuan-pertemuan di penjara inilah 
yang banyak mendorong Tiong Djin untuk lebih banyak mempelajari apa 
yang diperjuangkan ayahnya. Hubungan yang cukup unik ini dilanjutkan 
setelah ayahnya bebas dari penjara melalui surat menyurat.

Siauw Giok Tjhan pergi berobat ke Amsterdam pada tahun 1978. Akan 
tetapi bukannya berobat dan beristirahat, ia langsung giat dalam 
berbagai kegiatan. Yang diutamakan adalah memperjuangkan 
dibebaskannya semua tapol dari penjara dan usaha pengumpulan dana 
untuk para keluarganya. Ia meninggal di Amsterdam sebagai seorang 
pelarian politik -- passsport-nya dicabut oleh Kedubes RI di 
Amsterdam karena kegiatannya.

Sudah lama Tiong Djin ingin menulis biogrpahy politik ayahnya. 
Akhirnhya atas bantuan Prof Herbert Feith ia berhasil menyelesaikan 
PhD thesisnya yang bersandar atas biography politik Siauw Giok Tjhan 
pada tahun 1998. Thesis ini kemudian dibukukan dalam bahasa Indonesia 
dan bahasa Tionghoa. 

Siauw Giok Tjhan dan banyak kawan seperjuangannya dibungkam oleh 
pemerintah Orde Baru. aspirasi perjuangan dan kebijakan politik, 
ekonomi dan sosial Baperki di "Komuniskan" oleh pemerintah Orde 
Baru. Melalui bukunya ini, Tiong Djin meluruskan sejarah dan 
mendorong para pembacanya untuk mendukung kesimpulannya, yaitu 
kebijakan Siauw Giok Tjhan dan Baperki yang berkaitan dengan Nation 
Building dan dengan upaya menjadikan semua orang Tionghoa di 
Indonesia Warga Negara Indonesia yang mencintai tanah airnya tanpa 
menanggalkan ke-Tionghoaannya, masih sangat relevan di masa kini. 

Pada bulan Juni 1998 bersama beberapa teman Indonesia di kota 
Melbourne, Tiong Djin mendirikan Committee Against Racism in 
Indonesia (CARI) dan diangkat sebagai ketuanya

Tiong Djin yang kerap ke Indonesia masih terus mengikuti perkembangan 
politik di sana, terutama yang berhubungan dengan komunitas Tionghoa.

(Indonesia Media)



--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Heheheh, makanya, tidak boleh cuek, 
> 
> kalimat yang ini gue setuju:
> "Era orde baru akan masih menyibukkan generasi generasi mendatang 
dalam
> mencernakan sejarah. Tanpa memahami sejarah, kita bukan bangsa yang
> besar."
> 
> Cerna lah sejarah, untuk memahami.
> Jangan mau d

RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Sudah baca, tyus apa???

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Wednesday, February 13, 2008 8:08 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa
reformasi


Bacalah Piagam HAM dari PBB, barulah bicara!

- Original Message - 
From: "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, February 13, 2008 6:00 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa 
reformasi


>
> Bahkan TUHAN pun tidak bisa menghalangi kejahatan yang terjadi di muka

> bumi, apa mau menyalahkan Tuhan yang membiarkan pelanggaran HAM di 
> dunia??
>
> Tugas Pemerintah adalah mengatur, dan meminimalkan kejahatan, disitu 
> peranannya. Tapi bukan berarti segala sesuatu lantas menyalahkan 
> pemerintah dooonk, apalagi menganggap pemerintah sebagai 'dalang' atas

> segala sesuatu, haduuuh itu sih teori konspirasi yang kebablasen.
>
> Dikaji satu-satu, dibedah biar jelas, supaya mengerti,
> jangan cenderung cari kambing hitam menyalahkan pihak lain aje, gitu 
> lhooohhh!
>
> Itu sih kebiasaan jaman ORBA tuh cari kambing item!
> Jangan dibawa ke jaman sekarang!!! Basi!!
>
>
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
> Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:37 PM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa 
> reformasi
>
>
> Apakah anda tak bisa melihat siapa dibalik umat agama yang beringas 
> tersebut? tetap saja pemerintah yang berperan!
>
> Jika pemeintah tak berpihak, tegas menegakkan peraturan, mustahil hal 
> ini terjadi. Ingat: Pemerintah yang membiarkan kejahatan tejadi, sama2
> melanggar
> HAM, seperti halnya peristiwa Mei.
>
>
> - Original Message -
> From: "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Tuesday, February 12, 2008 6:59 AM
> Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa
> reformasi
>
>
>>
>> BISA.
>> Anda belum pernah dengar soal LIA EDEN dan tempat ibadahnya kali? 
>> atau
>
>> penutupan sebuah gereja oleh masyarakat sekitarnya??? atau penutupan 
>> sebuah pesantren yang sholat tidak dengan bahasa arab? jadi, bisa aja

>> kelompok masyarakat/ institusi agama lain meniadakan satu tempat 
>> ibadah tertentu.
>>
>> Yang perlu dipertanyakan :
>> Apakah ADA kelenteng yang ditutup OLEH pemerintah???
>> KALAU ada, kapan, dimana dan apa sebabnya?
>>
>> Itu khan inti thread soal kelenteng ini? kok jadi melebar kemana 
>> mana?
>
>> (siapa tuh yang pertama bawa soal kelenteng ditutup, tanggung jawab 
>> duuunks, kekekekekekeke )
>>
>> -Original Message-
>> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
>> Sent: Monday, February 11, 2008 9:30 PM
>> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
>> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa 
>> reformasi
>>
>>
>> Bisa saja satu agama mendapat manfaat tidak langsung dari kejadian 
>> "pemberangusan klenteng", yang perlu dipertanyakan adalah : apakah 
>> tanpa
>>
>> campur tangan penguasa, sebuah agama bisa membuat sebuah klenteng 
>> tutup/ganti nama?
>>
>>
>> - Original Message -
>> From: "Prometheus" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: 
>> Sent: Saturday, February 09, 2008 7:05 AM
>> Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa 
>> reformasi
>>
>>
>>> >
>>> Mungkin harus dicermati pula apa alasan-alasan/latar belakang 
>>> klenteng
>>
>>> terancam "mau-ditutup". Antara satu klenteng dengan klenteng yang 
>>> lain, mungkin bisa berbeda-beda alasan. Saya pun pernah mendengar, 
>>> persaingan antar yayasan/organisasi masyarakat dan keagamaan (budha,

>>> sam kauw, khong kauw ?) kadang ikut mempengaruhi.
>>>
>>> Silakan rekan-rekan yang pernah mengalami/mendengar bisa ikut cerita

>>> dan koreksi.
>>>
>>> Prometheus
>>>
>>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>>
>> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
>>
>> .: Pertanyaan? Ajukan di 
>> http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
>> :.
>>
>> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
>>
>>
>> Yahoo! Groups Links
>>
>>

RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak Didiskriminasi"

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Definisi analogi sih tahu, 
Tapi kalau analogi dari Anda, sumpah gue kaga ngarti, soalnya seringkali
buah jatuh terlalu jauh dari pohon, hehehe
 
Kali nimpuknya terlalu bersemangat sehingga melenceng jauh dari sasaran
ya
Makanya membidiknya FOKUS donk biar kena ke sasaran. Hihihihihi.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Wednesday, February 13, 2008 8:07 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua]
Re: FW: "Saya Merasa Tidak Didiskriminasi"



Pantesan! Anda Lulusan " akademik" sih, makanya tak tahu yang dinamakan
" Analogi" itu apa, coba kalau lulusan S D, SMP, SMA, pasti ngerti
deh...

- Original Message - 
From: Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Wednesday, February 13, 2008 5:54 AM
Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW:
"Saya Merasa Tidak Didiskriminasi"

Anda ini hobi sekali melebarkan masalah ke hal hal yang enggak ada
hubungan. 
mbok ya FOKUS donk sama diskusi. 

Sekarang mau ngomongin masalah Aceh?
Nanti disahutin, tahu-tahu keluar pernyataan "saya tidak tertarik
diskusi masalah Aceh" 
padahal Anda yang Bawa bawa soal Aceh duluan, hayo!

Coba di fokuskan dulu, masalah yang mau diomongin apa???

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:30 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya
Merasa Tidak Didiskriminasi"

Bagi orang yang hanya mementingkan diri sendiri, memang hanya menilai
semua hal berdasarkan perasaannya sendiri, dan lagi2 hanya berdasarkan
pengalaman pribadi yang sempit. 
Apakah kita harus menjadi rakyat Aceh dulu untuk bisa merasakan derita
rakyat Aceh? Apakah kalau kita tak pernah diculik aparat berarti tak ada
penculikan aktivis?
Absurd!!!

- Original Message - 
From: Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com 
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:08 AM
Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak
Didiskriminasi"

H, jdii.--... 
Diskriminasi itu jangan jangan sebenarnya urusan PERASAAN aja??? 
Soalnya kok ada yang merasa di diskriminasi dan ada yang merasa tidak di
diskriminasi?--??

Cabut Inpres bukan melulu hanya karena alasan diskriminatif aja euy! 
Bisa juga karena sudah tidak seusai dengan sikon masa sekarang. 

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com] On Behalf Of Skalaras
Sent: Monday, February 11, 2008 9:24 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak
Didiskriminasi"

Kalau tidak diskriminatif dan dianggap sudah benar, untuk apa Inpres2
tsb harus dicabut ?

Kalau hanya pelaksanaannya yang terdistorsi, ya tegur pejabat2nya saja,
dan awasi pelaksanaannya. kok peraturan yang sudah benar yang diutak
utik?

- Original Message - 
From: ardian_c 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_--tionghua%--40yahoogroups.--com"[EMAIL PROTECTED]
oogro
ups.--
com 
Sent: Saturday, February 09, 2008 3:05 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: FW: "Saya Merasa Tidak Didiskriminasi"

Judulnya boleh gede "saya merasa tidak didiskriminasi" tapi isi
tulisannya kok beda hehehehehehe

coba aja baca 
"Saya tidak mengatakan itu. Tapi, apakah saya harus mengatakan bahwa ada
diskriminasi, padahal saya tidak merasa didiskriminasi. Tapi, saya dan
rekan-rekan memang pernah memperjuangkan untuk menghapus Inpres No
14/1967
yang dalam pelaksanaannya banyak distorsi. (Inpres No 14/1967 mengatur
tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China. Dalam inpres itu,
warga

. 



[Non-text portions of this message have been removed]

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.20/1261 - Release Date:
2/5/2008 8:57 PM

[Non-text portions of this message have been removed]



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7

RE: [budaya_tionghua] Bung Ken Ken sabar yah

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Baru tahu ya, hihihihihihi
 
Emang si Kenken Eksim Bule alias kutu Air itu mah cuman bisa jelek
jelekin orang doank. 
Kalau ngga sambil nginjek orang lain dia ngga bisa nongol. 
Kalu bediri diantara kerumunan kaga bakal kelihatan sebab menurut si
Dora, dia itu KATAI. 
Makanya dia selalu berusaha nginjek orang lain biar bisa muncul.
 
Ada 3 cara ngadepin kutu air itu, 
1. Cuekin abis, dia mau bilang apa kek, skip aje skip ga usah di
gubris. Ntar dia blingsatan, makin lucu deh gayanya.
2. Tangkis terus omongannya sambil tunjukin ke-ngaco an nya dimana, tapi
butuh stamina prima tuh.
3. Pake jurus yang sama, tangkis sambil BALAS jelekin balik, Biar dia
makan jurusnya sendiri getoh.
 
Heheheheheheh. Jia you!
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of liemshan
Sent: Thursday, February 14, 2008 6:10 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Bung Ken Ken sabar yah



Bung Ken Ken / Extrim Bluesky gak punya kerjaan lain yah selain 
menjelek-jelekkan Konghucu, Falun Gong, Kristen dll? Saat ini saya lagi 
sibuk, Bung sabar dulu ya. Ampun deh Bung ini, sudah diberi advis (yg 
saya dapat dari Vihara) bahwa perbuatan dan ucapan yang menuduh dan 
menyakiti orang lain bisa berakibat karma, namun anda malah makin 
menjadi-jadi, sampai posting 2 kali segala hanya karena belum 
ditanggapi. Beda pendapat dan kepercayaan boleh, tapi nggak perlu 
sampai begitulah.. Maaf sebelumnya, namun saya melihat anda salah satu 
orang yang membuat milis ini tidak nyaman. 

Salam
Liemshan



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date:
2/12/2008 3:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date:
2/12/2008 3:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Saya Merasa Tidak Didiskriminasi" - beneeeerrr?

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Crosscheck ajaran engkong? 
atau crosscheck ajaran Anda yang maksa?
Ajaran Anda mah belum di crosscheck - baru ditanya mengapa aja udah
gugur bunga, hihihihi
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Wednesday, February 13, 2008 8:10 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Saya Merasa
Tidak Didiskriminasi" - benrrr?



Di tunggu2, kapan Crosscheck nya? kok selama ini tidak pernah melihat
anda melakukan ya? adanya cuman menyangkal, meragukan melulu

- Original Message - 
From: Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Wednesday, February 13, 2008 6:05 AM
Subject: RE: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Saya Merasa Tidak
Didiskriminasi" - benrrr?

Pasti mau kenalan! Hehehehe-..

Silahkan tebak tebak, bilang aja orang kepercayaan Suharto, atau
kepercayaan Sukarno atau kepercayaan Mbah Jambrong atau kepercayaan
Kaisar Pu Yi... hihihi ngga efek. 

Yang penting, omongannya bisa di crosscheck toohh...-.. nggak
maksa-maksa orang percaya buta, weks!

* bangga jadi cucu murid engkong

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:45 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Subject: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: Saya Merasa Tidak
Didiskriminasi" - benrrr?

Pasti engkongnya Uly ini orang kepercayaan Pak Harto. semua omongannya
bisa dipercaya, hehehe... 

- Original Message - 
From: RM Danardono HADINOTO 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com 
Sent: Tuesday, February 12, 2008 10:39 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Saya Merasa Tidak Didiskriminasi" -
benrrr?

Betul mas.

Untuk membenahi hal hal yang miring, harus mengakui dahulu, ada yang 
miring. Kalau terus terusan teriak " tak ada itu, tak ada itu, semua 
OK, kata engkong", ya mau benahi apa?

Salam

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com, "jip_id" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Salam,
> 
> Kasus-kasus berhubungan dengan aparat ini mengapa tidak dilaporkan
> saja kepada Ombudsman (www.ombudsman.--go.id) yang megurusi hubungan
> antara warga dengan negara. Atau bisa juga kirim ke surat pembaca di
> pelbagai media massa yang berpengaruh seperti Media Indonesia atau 
Kompas.
> 
> Adik saya (keturunan Jawa) juga dipersulit ketika mengurus
> perpanjangan KTP kelurahan. Kadang2 persoalannya di aparat yang 
korup
> juga sih, walaupun prasangka rasial masih ada. Birokrasi memang
> sisa-sisa Orde Baru yang harus dibenahi dan terus diawasi, menurut 
saya.
> 
> 
> 
> 
> Salam
> 
> Junarto
> HYPERLINK "HYPERLINK
"Http://www.semestanet.com"Http://www.semestan-et.com"HYPERLINK
"Http://www.semestan-et.com"Http://www.semestan--et.com
> 
> 
> --- In HYPERLINK
"mailto:budaya_-tionghua%-40yahoogroups.-com"[EMAIL PROTECTED]
ups.--
com, "RM Danardono HADINOTO"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > *** Untuk menyegarkan ingatan mengenai masa lalu yang kabur:
> > 
> > 
> > 
> > Daniel HT: PBB Serukan RI untuk Segera Realisasi Penghapusan 
SBKRI 
> > 
> > Indonesia Media
> > 
> > Ternyata masalah SBKRI menjadi perhatian serius juga oleh PBB. Di 
> > dalam Sidang Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial di 
> > Geneva, Swiss, pada 31 Juli-18 Agustus 2007 lalu hal ini sempat 
> > menjadi perhatian Sidang Komite. Terbukti dengan adanya seruan 
dari 
> > Sidang Komite PBB itu kepada Pemerintah RI untuk benar-benar 
> > menjalankan penghapusan terhadap kewajiban adanya SBKRI. Karena 
> > meskipun UU No. 12 Tahun 2006 telah disahkan. Dalam prakteknya 
masih 
> > saja banyak instansi pemerintah yang meminta SBKRI ini dengan 
> > berbagai alasan. Mungkinkah orang Indonesia Tionghoa yang selama 
ini 
> > gigih memprotes soal SBKRI di Indonesia, telah juga berhasil 
mendesak 
> > PBB mengeluarkan seruan tersebut? Luar biasa kalau memang begitu. 
> > 
> > Saya ajukan pertanyaan sindiran ini karena selama ini oleh 
sebagian 
> > Indonesia Tionghoa selalu menertawakan dan mengejek orang 
Tionghoa 
> > yang menyatakan dan memprotes perihal SBKRI ini sebagai salah 
satu 
> > bentuk diskriminasi warisan Orde Baru yang masih terbawa-bawa 
sampai 
> > sekarang. Mereka beranggapan bahwa protes perihal SBKRI itu hanya 
> > rengek

RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI INDONESIA

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Kalau Anda tidak mampu meyakinkan saya, jangan salahin Engkong donk. 
Pertanyakan kemampuan sendiri berargumen, jangan baru ditanya "mengapa"
doank udah mundur teratur.
 
Engkong cuman nyodorin beberapa data, beberapa kisah, dan suruh gue
crosscheck kadang dengan memberi clue bagaimana atau dimana mencari tahu
cara crosscheckingnya. 
Meskipun engkong gaptek, kalau urusan Google dia kaga ngarti deh, kadang
dia heran gue dapet darimana, ternyata dari Google, hihihihi. Generation
gap!
Sisanya gue harus mengamati, menganalisa, memahami, terus debat sama
engkong hasil pengamatan gue. 
Tau namanya DEBAT?? itu semua argumen dan logika harus keluar, tanpa Ad
hominem.
Sering kok gue gak sependapat ama engkong, lalu debat topik tsb ditunda
sampai nemu isu/fakta baru yang bisa diajukan (soalnya biasanya gue yang
kalah data, huehuehuehue, maklum masih cetek)
 
Kadang engkong jadi DEVIL ADVOKAT untuk mengasah kemampuan berpikir gue.
Tau nggak devil advokat??? kalau gak tahu buka kamus gih. 
 
Nah, itu cara belajar sama engkong. Jadi enggak melulu 'kata engkong
begini' ; tapi pengamatan dan kemampuan analisa juga dipake untuk
membentuk sebuah pendapat yang bisa dipertanggungjawabkan, begetoh.
Makanya bisa tampak begitu yakin soalnya gemblengan nggak cuman sehari,
itu pun masih 'membuka kemungkinan' untuk pendapat berlawanan asalkan
data, fakta dan logikanya bisa cukup meyakinkan. 
 
Udah deh, ntar gue dibilang promosi engkong lagih... 
Ntar pada ngefans sama engkong, minta kenalan pula,
bisa terancam kedudukan gue sebagai cucu murid tersayang...
wakakakakaka.
Gue cuman bagi sedikit ilmu CARA BELAJAR dari engkong tuh, semoga
bermanfaat.
 
Dah, gue ga akan ngomongin engkong lagi! Bisa disamplong sama engkong
buka buka rahasia perusahaan!!!
Krrrkekekekekekee...
Engkong jagoan dalam dongeng katanya
hihihihiwuahahahaha..
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Skalaras
Sent: Wednesday, February 13, 2008 8:05 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua]
Re: DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI
INDONESIA



Ngapain meladeni orang yang hanya mau percaya sama omongan engkong? lama
lama jadi mikir, si engkong ini apa tokoh pergerakan ya, kok bisa
ngomong begitu meyakinkan sama sang cucu tentang masalah poliik? kok
begitu dekatnya sama sang cucu ya? jagan2 ini engkong dalam dongeng?

- Original Message - 
From: Ulysee 
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com 
Sent: Wednesday, February 13, 2008 5:51 AM
Subject: RE: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re:
DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI
INDONESIA

Ooooh, sekarang nggak berani serve duluan? cuman mau nangkis doank? 
Takut tidak bisa menjawab pertanyaan "MENGAPA?"
Hihihihi 

Pertanyaan MENGAPA itu sangat krusial dalam menganalisa. 
Pada saat mentok nggak bisa menjawab 'mengapa' itu berarti ada yang
harus digali lebih dalam atau perlu dikaji ulang, 
barangkali salah jalur, atau salah asumsi atau salah jalan. 

Fine, saya sih nggak takut serve duluan. 
Anda mau ngomongin masalah apa, boleh dibahas tuntas. 
Tapi dibedain antara FAKTA dan OPINI ya, jangan kebalik balik lagi lhoh.

-Original Message-
From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
[mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of Skalaras
Sent: Tuesday, February 12, 2008 7:24 PM
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Subject: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_tionghua] Re:
DISKRIMINASI TERHADAP MINORITAS MASIH MERUPAKAN MASALAH AKTUAL DI
INDONESIA

Sorry, saya tak mau terjebak dengan cara anda berdiskusi:

Setiap dikemukakan suatu fakta yang anda tak bisa bantah, anda selalu
memilih bersikap abstain. dan sengaja membelokkan persoalan ke
pertanyaan analisis, "Mengapa?", lalu dalam proses diskusi selanjutnya
anda berusaha mencari celah untuk membalik fakta!

Apakah kalau tak ada kesimpulan tentang alasan pembatasan, Fakta
pembatasan menjadi gugur? seperti halnya Fakta pelarangan bahasa
mandarin yang anda gugurkan karena ada satu2nya koran berbahasa
mandarin? 

Saya sih oke oke saja untuk membuat analisis lebih lanjut. Tapi harus
diakui dulu Faktanya, baru kita bisa bicara lebih lanjut dari titik
tolak yang sama. jangan seperti ceita silat yang sambung menyambung
tanpa akhir dan seringkali malah kembali lagi mempermasalaghkan titik
awal. Sory, untuk diskusi yang model begini dng orang lain saja.

Dan terhadap orang2 yang sudah kesengsem sama Orba seperti anda, saya
sudah tak berminat untuk berdiskusi masalah "mengapa", saya hanya
berminat setiap saat mengkoreksi Fakta yang kalian kemukakan.

- Original

RE: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Jadi sekarang topiknya apa??? Gue jadi bingung, huehuehuehue..
Topik tidak nyaman???  hihiihihihi.
 
Walah, kenyamanan buat tiap orang khan beda beda, 
itu masalah yang sangat subjektif yang tidak bisa didiskusikan. 
maka...end of discussion. 
 
Gue gak minat ngomongin kenyamanan.
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of RM Danardono
HADINOTO
Sent: Wednesday, February 13, 2008 6:07 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman



Pindah topik? Ya nggaklahhh. 

Saya hanya mengutip tulisan Siaw heng, yang themanya adalah 
kesinambungan sejarah negara kita. Masalah Tionghoa adalah bagian 
dari masalah nasional yang harus dituntaskan dalam membentuk 
masyarakat Civil Society, bukan mau bahas pribadi Siaw heng..

Kan dikatakan tidak nyaman, kalau membahas sejarah? Padahal sejarah 
kita sendiri? Tak usah sedikit sedikit tak nyaman, tak nyaman kok 
sedikit?

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Ini sudah pindah topik jadi soal Siaw Tiong Djin
> Judulnya diganti donk kalu mau pindah topik, jangan dadakan gitu.
> 
> Tapi terus terang gue nggak tertarik membahas Siaw Tiong Djin 
neeehhh. 
> hehehhee. Mahap yeh, silakan membahasnya sama yang lain.
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of RM Danardono
> HADINOTO
> Sent: Wednesday, February 13, 2008 3:29 PM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Milis ini sudah tidak nyaman
> 
> 
> 
> Disini kita satu jalur, neng Uly. 
> 
> Negara ini negara kita bersama, soal beda pendapat adalah wajar, 
> boleh didiskusikan, tetapi, seperti anda katakan juga, JANGAN cuek. 
> Apalagi, mengatakan, pembahasan politis mengenai sejarah Tionghoa 
di 
> Indonesia, yang adalah bagian dari sejarah Indonesia, adalah 
> mengotorkan milis Budaya Tionghoa (kata seorang miliser). Lho 
> membahas sejarah sendiri kok dikatakan "kotor"?
> 
> Tidak nyaman? Come on. Kita masih dalam proses pelurusan sejarah. 
> jalan masih panjang..Bagaimana kita mau lepaskan Budaya Tionghoa 
dari 
> nasib komunitas Tionghoa? impossible kan?
> 
> Seorang penulis, Siauw Tiong Djin, PhD., yang kini menetap di 
> Australia, mengupas:
> 
> "Penyelesaian masalah minoritas Tionghoa merupakan bagian penting 
> dari Reformasi Total. Mengapa? Karena berlangsungnya tindakan 
> tindakan rasialistis dalam berbagai bidang, apalagi adanya ledakan 
> ledakan rasialis, baik yang terorganisir maupun yang spontan, yang 
> dengan keji merenggut jiwa, harta dan kehormatan golongan Tionghoa, 
> akan senantiasa menimbulkan perpecahan dalam tubuh masyarakat 
> Indonesia. 
> 
> Tindakan tindakan yang diskriminatif juga menimbulkan pemborosan 
> pemborosan yang menghambat pembangunan negara dan menyuburkan 
> korupsi, kolusi dan nepotisme...--"
> 
> Pendapatnya selenhgkapnya, kalau mau, dapat dibaca di link: 
> HYPERLINK
> "HYPERLINK
"http://members.fortunecity.com/edicahy/selectedworks/wni.html"http://me
mbers.-fortunecity.-com/edicahy/-selectedworks/-wni.html"http:
//me
> mbers.-fortunecity.--com/edicahy/--selectedworks/--wni.html
> 
> Janganlah kita mudah katakan "biar yang lewat itu lewat" karena 
> terlalu banyak sudah korban yang diberikan bangsa ini.
> 
> Salam
> 
> Danardono
> 
> Sekilas Bio Siauw Tiong Djin
> Siauw Tiong Djin lahir di Jakarta pada tahun 1956 adalah putera 
Siauw 
> Giok Tjhan.
> 
> Ketika Siauw Giok Tjhan di"amankan" pada bulan November 1965, Tiong 
> Djin baru berumur 9 tahun. Ketika ia dibebaskan pada tahun 1978, 
> Tiong Djin sudah berada di Australia, menyelesaikan kuliahnya dalam 
> bidang teknik komunikasi.
> 
> Di masa remajanya, Tiong Djin kerap berbincang-bincang dengan 
ayahnya 
> di penjara - seminggu sekali. Pertemuan-pertemuan di penjara inilah 
> yang banyak mendorong Tiong Djin untuk lebih banyak mempelajari apa 
> yang diperjuangkan ayahnya. Hubungan yang cukup unik ini 
dilanjutkan 
> setelah ayahnya bebas dari penjara melalui surat menyurat.
> 
> Siauw Giok Tjhan pergi berobat ke Amsterdam pada tahun 1978. Akan 
> tetapi bukannya berobat dan beristirahat, ia langsung giat dalam 
> berbagai kegiatan. Yang diutamakan adalah memperjuangkan 
> dibebaskannya semua tapol dari penjara dan usaha pengumpulan dana 
> untuk para keluarganya. Ia meninggal di Amsterdam sebagai seorang 
> pelarian politi

RE: [budaya_tionghua] Pertanyaan

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Gus Dur juga sama, huehuehuehue. dan masih bilang 'saya ini turunan
tionghoa juga' 
 
Iya, gue juga jadi bingung, apakah urusan tionghoa apa bukan itu urusan
perasaan kali ya? hihihi
soalnya dari dulu nanya, yang disebut TIONGHOA itu siapa? Jawabannya
ngga ada yang baku. 
 
Ada yang bilang asal ada darah tionghoa  ya tionghoa lah dia  (dan bawa
segala cerita Wali Sanga)
Ada yang bilang kalau enggak 'kentel' darah tionghoanya berarti bukan 
Ada yang ngukur pake standar "Darah Murni" wakakaka jadi inget lord
Voldemort...
Ada yang ngukur, kalau masih mewarisi SHE/ Marga ya berarti tionghoa,
kalau hilang she nya ya bukan
Ada yang ngukur pake status HUKUM (kalu staatblaad udah dihapus ga bisa
diukur lagi deh)
 
Nah kalau yang status hukum ini mah lebih BAKU urusannya, tapi lebih
njlimet untuk memahaminya, soalnya musti belajarin sampe ke sejarah
waktu RRT mengklaim semua keturunan laki2 maupun perempuan cina adalah
warganegaranya, mulai dari situ tyus bikin silsilah.
 
Daripada bingung, mendingan tanya diri sendiri aja deh, setuju sama
Peter Lim. 
Merasa tionghoa ya jadilah tionghoa abrakadabra!!! Hehehehe.
 
 
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of peter liem
Sent: Wednesday, February 13, 2008 10:06 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Pertanyaan



Mr. Sanliong thee:
Saya bilang ikutilah perasaanmu. Jika anda merasa
tenglang ya tenglang engkau!. Di dunia tidak ada ras
yang murni. Yang penting ialah kebudayaan dan feeling.
Jika anda wn Australia, maka anda dapat mengatakan
anda Australian Chinese atau Australian of Chinese
descent. Tergantung lebih merasakan Tionhua atau lebih
merasaakan Australian. Nevertheless you are still
huayi (if you feel that way)
Peter Liem
--- Mr sanliong thee mailto:slthee%40yahoo.com.au"[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Para Milis,
> Saya seorang Tionghoa turunan yang saya rasa sudah
> tidak murni lagi rasnya,kalau bahasa inggrisnya saya
> ini sudah bukan stamboom A tapi sudah campuran
> anjing
> kampung.Karena kakek saya 5 generasi sebelum saya
> datang ke Indonesia bersama kawan kawan nya lelaki
> semua dan tentu saja tidak bisa mereka itu saling
> menghamili masing masing, maka Kakek buyut saya
> menikah dengan nenek buyut saya yang orang Indonesia
> Jawa.cucunya kakek buyut saya juga menikah dengan
> orang jawa asli dan dari mereka lahirlah kakek saya
> yang melahirkan ayah saya dari ibu Tionghoa dan juga
> melahirkan saya dari ibu tionghoa juga yang mana
> ayah
> ibu saya tidak dapat berbahasa mandarin[sedikit
> sekali]tetapi tetap memiliki nama tionghoa.
> Sekarang pertanyan saya adalah : apakah saya ini
> termasuk tionghoa,pribumi atau setengah
> setengah-.hehehehe kaya saya bilang stamboom
> kelas
> kambing.Soalnya ke tionghoa totok kagak
> diaku[sewaktu
> saya mau melamr istri saya yang turunan asli dari
> kuomintang generasi pertama di indo]ditanya dulu sam
> mertua saya keabsahan stamboom saya , ke golongan
> pribumi juga kagak resmi diaku.Terus sewaktu saya
> dolan ke chungkuo sono[kebetulan nemu ticket kapal
> dijalan], isne isne tanya sama ahli kebudayaan :apa
> saya ini bisa diaku sebagai orang chinese? jawabanya
> setelah ditanya jawab pelintir sana dan plintir
> sono,persis seperti sewaktu saya mau ambil pasport
> pertama kali, tuh si apak bilang: Iam so sorry
> mister,
> kamu ini bukan termasuk stamboom A.Nah lu.jadi
> gue
> nih apaan ya?Bini gue bilang,Ya ...lu mah anjing
> geladak...nyampur sana nyampur sini,sono di buang,
> sini kagak diaku,di belah sonoh di
> jepret...hahaha.-..nasib gue memang apes ya.Eit tapi
> nti dulu...pas gue periksa darah , gue bandingin
> sama
> orang yang kulitnya laen tuh , ade item,kuning,-sawo
> mateng,putih.-eh kok darahnya sama merah.
> Gimane nih pendapet sodare sodare yang pada pinter
> soal tionghoa, gue ini termasuk ras
> ape?herder,kampung
> chihuahua atawa ape ye?
> Salam
> Btw anak anak mantu gue sih gue ok aje tuh , ape gue
> nyang kurang kerjaan , nanya mulu?
> 
> 
> 
> 
> 
> Get the name you always wanted with the new
> y7mail email address.
> www.yahoo7.com.-au/y7mail
> 
> 
> 
> 



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date:
2/12/2008 3:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date:
2/12/2008 3:20 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] RE: eee kelenteng lagi => mohon petunjuk

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Wo hen Hao, xie xie,
Tan xuxu, nin Hao! Makasih informasinya, ini lagi diulik ulik.

En... sebetulnya kayaknya itu deh yang dipermasalahin di artikel
"saya tidak merasa didiskriminasi"
yang namanya "AGAMA TIONGHOA" itu apaan.
Gue penasaran, istilah 'agama tionghoa' itu siapa yang kasih terms, dan
apa maksudnya? Apakah menunjuk kepada Konghucu, Tao dan Budha sekaligus
?
Tapi agama Budha khan sudah ada di Indonesia sejak jaman Majapahit,
jadinya aneh donk kalau disebut sebagai 'agama tionghoa'.
Apa ada yang tahu sejarah terms/sebutan Agama Tionghoa ini

Tyus gue masih bingung sama ciri-ciri KELENTENG sampai ada yang bilang :

" saya menyaksikan suasana pergantian dari klenteng ke vihara ini"
"ketika
itu simbol2 agama budha tiba2 hadir mendominasi seluruh ruang klenteng.
pengurusnya pun berganti pakaian khusus agama Budha."

Kesannya kok engga senang gitu. Kenapa?? Ciri apa yang membedakan
kelenteng sama Vihara???
Memangnya kenapa kalau di kelenteng ada simbol2 budha? Emangnya tadinya
kelentengnya kayak apa sebelum ada simbol2 budha?


Gue masih cari cari info dengan terheran-heran, dan membaca:
"Lalu mengenai TriDharma, itu kan terjemahan dari Sam Kau/SAn Jiao
(Tiga Ajaran). Sam Kau yang mencakupi Konfusianisme (Ji Kau/Ru Jiao) ,
Taoisme (To Kau/Dao Jiao) dan Buddhisme (Sek Kau/Shi Jiao) merupakan
dasar agama Tionghoa (the so-called Chinese Religion),
bukan dipilah-pilah, tapi ketiga-tiganya. Ketiganya merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan (Sam Kau It Kau/San Jiao Yi Jiao)."

Lalu berpikir lagi, Hmm, ketiganya merupakan dasar 'agama tionghoa' dan
'ketiganya merupakan kesatuan yang tak terpisahkan'
Lhah kalau tidak terpisahkan kok ada yang sewot sewaktu simbol2 Budha
masuk ke Kelenteng, apa sebabnya??
Apakah dengan masuknya simbol Budha maka dewa2 yang disembahyangi di
kelenteng itu lantas disingkirkan, atau gimana???




-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of indarto tan
Sent: Wednesday, February 13, 2008 10:27 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: eee kelenteng lagi Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad
Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian P



Dear Meme Uly, ni hao !
Ini sekedar informasi, semoga berguna :
Klenteng adalah istilah umum yang dipakai di Indonesia untuk tempat
ibadah agama-agama Tionghua £º Agama Ru (Khonghucu), disebut "miao" atau
dalam dialek Fujian "bio". Untuk agama Tao disebut "guan" (baca 'kuan')
atau "gong" (baca 'kong', dialek Fujian 'kiong'). Untuk agama Buddha
disebur "shi "( baca 'se')dialek Fujian dibaca "si"
Di Indonesia, klenteng Khonghucu (setahu saya) hanya di surabaya, yaitu
Bunbio dan di Tuban Kwante bio. Umumnya, klenteng agama Khonghucu agak
eksklusip, yang dipuja selain tokoh agama Khonghucu, lainnya tidak ada.
Tidak demikian untuk "si" atau "kiong" atau "kuan", klenteng klenteng
ini justru umumnya pasti ada altar Khonghucu (mengapa demikian saya
kurang jelas). Sehingga umumnya, klenteng-klenteng yang jumlahnya
ratusan mungkin ribuan itu, secara umum disebut rumah ibadah Tri-
dharma (tiga agama) atau klenteng Tri-Dharma.
Klenteng Tri-Dharma sepertinya di Tiongkok tidak ada, hanya ada di Asia
tenggara. Karena main stream budaya Tionghua adalah ajaran Khonghucu,
maka, para pendiri klenteng pasti memasang altar Tian (Tuhan) yang
dipasang didepan para Sin-bing. Orang bersembahyang diklenteng, ritual
yang paling pertama pasti sembahyang pada Tian, kemudian baru pada
Khonghucu, Buddha / Kuan Im ,Taisiang Li Lo Kun atau Hian Thian Siang Te
atau lainnya. Urut-urutannya tidak menjadi ketentuan. Padahal, Buddha
dan Tao tidak mengenal konsep Tian. Inilah uniknya.
Kemudian, oleh para penganut ajaran Khc. yang mendapat pendidikan Barat,
semisal Professor Tjan Tjoe Som, Dr. Kwe Tjie Tiok dll. oleh pemikiran
yang lebih moderen (dan dipengaruhi oleh tata ibadat Kristen), keluarlah
umat Khc. dari klenteng Tri-Dharma membuat rumah ibadah tersendiri yang
bernama Li-tang (artinya aula Kesusilaan. Ahir-ahkir ini, nama Li-tang
akan ganti nama kembali menjadi Kongzi miao, atau Khongcu bio.)
Pada zaman Orde Baru, bangunan fisik klenteng tidak ada yang ditutup
(pastinya bagaimana saya tidak punya informasi), tetapi, ditijau dari
fungsi peribadatan, banyak klenteng ditutup dirubah menjadi vihara.
Vihara adalah rumah ibadah khusus untuk agama Buddha, bukan Ru-Shi-Dao !
Nah, ini secara rohani yang lama ditutup diganti dengan yang baru.

Sekian ! Sanzai !
Dari Indarto.Tan





RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN => NAGA

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
Oalah! Ngobrol atuh !! Makanya nanya tuh yang jelas! Hihihihi
 
Peruntungan Naga di tahun tikus bukannya kemaren dulu udah gue pentang
di milis??? 
Waks! Milis mana yah jadi pagujut! heheheh.
 
Tahun Tikus buat shio naga mah gebuk rata bisa dibilang lumayan lah
biarpun nggak bagus banget. 
Rejeki lancar, tapi bocornya juga lancar, wakakakaka, ada aja
pengeluaran nggak terduga.
 
Ini Tahun yang baik buat nguber nguber nih, buat Naga.
either nguber-nguber calon pacar atau nguber nguber transaksi bisnis
yang menjanjikan, Atau nguber kerjaan baru yang gajinya lebih tinggi
getoh hihihi.
POSTMO dah punya pacar belon? kalo udah, rencana kawin tahun ini bole
juga lhoohhh. 
Cowok Naga yang udah punya Istri, hiya, nguber punya anak lah, bawa
hokkie looo!!!
 
Cowok2 naga, sana rajin-rajin nabung dan kumpulin duit, soalnya entar
tahun Macan biasanya rejeki Naga rada-rada seret tuh! 
 
Engg, tapi jangan lupa Naga tahun ini ada ciong 5 setan ya.. gue gak
tahu ciong 5 setan itu efeknya apa ya.
cari primbon engkong dulu dah... hehehhehee..
 

-Original Message-
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of POSTMOmail
Sent: Thursday, February 14, 2008 8:15 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN => NAGA



Madsudnya Naga di taon Tikus ini gmn? 

BTW Thx See ;)

- Original Message 
From: Ulysee mailto:ulysee_me2%40yahoo.com.sg"[EMAIL PROTECTED]>
To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
Sent: Wednesday, February 13, 2008 4:30:58 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN => NAGA

Bukan hebat, cuman nanya doank kok, wakakakakaka. 

Naga 1976 itu terhitung Naga Api 

Naga 1940 itu terhitung Naga Logam. 

Sifat Naga Api yang cowok (elu ye???)

Berbudi, ramah, blak-blakan, senang bersaing, juga agresif dan banyak

menuntut, heheheh, banyak maunya getooohhh. 

Kadang kadang sok Bossy sehingga membuat orang takut atau menghindar

darinya. Sikapnya kadang diktator apalagi kalau dia diberikan jabatan

yang memungkinkan untuk bertindak demikian. Masalahnya dia suka merasa

dirinya lebih unggul dan lebih berwibawa, sehingga kualitas

kepemimpinannya kadang dinodai oleh sikapnya yang cenderung memaksakan

kehendak. Weehhh padahal punya bakan pemimpin neh! !!!

Padahal Tuan Naga Api sebenarnya cukup terbuka dan lembut hati dan

terutama murah hati alias royal b!!!

Sikapnya cukup netral, cengli kata orang tionghoa, kritik-kritiknya

obyektif dan punya kemampuan untuk menularkan semangat yang tinggi

kepada orang di sekelilingnya. Dia bisa menjadi inspirasi bagi orang

lain dan merupakan pribadi yang menarik, hanya saja, ia harus belajar

lebih bertenggang rasa, jangan menyamaratakan pendapat atau terlalu

cepat menarik kesimpulan, dan jangan gegabah mengkategorikan orang

tanpa memberi kesempatan memahami perbedaan yang ada pada masing masing

pribadi.

Sifat Naga Logam yang cewek (siape nih? nyokap???)

Cerdas, berkemauan keras, sekaligus jujur, terbuka dan ekspresif. 

Nyonya Naga logam cenderung tidak sabaran kalau bertemu dengan mereka

yang lambat karena malas atau goblok.

Dia juga punya kecenderungan untuk menjadi fanatik terhadap sesuatu

dikarenakan sifatnya yang kritis dan tidak tergoyahkan kalau sudah

menemukan pendapat sendiri yang sesuai dengan keyakinan dan landasan

moral yang dipegangnya.

Bagaimanapun Nyonya/Nona Naga Logam adalah orang yang tahu

berterimakasih, dermawan dan penuh semangat hidup walaupun sifatnya

angkuh dan idealis. Memang untuk bersikap ramah, bermulut manis

dirasakannya sebagai tekanan, ia lebih mudah bersikap keras dan

samasekali tidak mau tahu perasaan orang kadang kadang, namun jangan

menyodorkan sikap yang sama terhadapnya kecuali Anda berniat gontok

gontokan dengan Nyonya Naga Logam. 

Dia lebih mudah diluluhkan dengan bentuk cinta kasih dan pujian yang

dianggapnya sudah sewajarnya dan sudah menjadi hak nya. Meskipun Nona

Naga Logam keras kepala, tidak pikir panjang dan tidak dapat ditolelir

bila sedang jengkel, ia punya sifat pemaaf, bersamaan dia mengharapkan

Anda bisa memaafkan dan melupan kesalahan2 yang diperbuatnya. 

Nah tuh, sesuai nggak kira kira? huehuehue, boleh percaya, boleh curiga,

kalau percaya tanggung sendiri akibatnya, wakakakakaka. ..



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1275 - Release Date:
2/12/2008 3:20 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1277 - Release Date:
2/13/2008 8:00 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [budaya_tionghua] Re: eee kelenteng lagi => mohon petunjuk

2008-02-13 Terurut Topik Ulysee
sayap kanan dan
kiri ada TUDI ama CHENGHUANG yg jg ciri KHC ama TAO.

Semua org Tionghoa itu yg agama TAO kek KHC kek BUDDHA TIONGKOK kek
agama TAO rakyat kek pasti sembayang DEWA DAPUR.

Doeloe itu 3 agama pasti ribut alias DEBAT tapi gak maen bunuh2an
kayak pembasmian PAGAN, SIKAT AGAMA INI ITU.
Debat jaman TANG itu malah KONYOL, ngerebutin posisi nomor 2
dikerajaan, soalnye agama KHC itu secara hukum bertengger dinomor 1,
nah nomor 2 en 3 itu direbutin ama TAO plus Buddha, agama2 laen kayak
Nestorian, Mani, Zoroaster, Islam mah diem aje dah pasrah mo urutan
keberapa jg monggo hehehehehehehehehe
Urutannya ini sbenernya ada kaitan ama urutan upacara kenegaraan yg
dilakukan tiap taon so yg direbutin itu GENGSI doank.
Nah cerita Sun Gokong itu ada cerita rebut2an itu tapi diperhalus tapi
itu fakta di kerajaan Tang.

Kenapa bbrp org gak seneng kelenteng dimasukin agama Buddha ?
Nah ini emang jadi masalah, gini aja dah zhutan itu altar utama, lah
ngedadak bisa ada altar Buddha didepan altar utama. Hhehehehehehehe
ngkale kalu org laen bisa biasa2 aja tapi yg ngerti ngerasa kok DEWA
UTAMA kelenteng gw digeser ame BUDDHA ? Ataw dipantatin ama BUDDHA
getu hehehehehehehehe

Secara aturan baku, mo sapa kek Taishang Laojun kek , KHC kek, BUDDHA
kek kalu masuk satu kelenteng, biar kelenteng kecil, MEREKA jadi TAMU
di kelenteng itu, gak mungkin ditaro didepan muka DEWA UTAMA KELENTENG
ITU.

Jadi ngerti kenapa ada yg tersungging ? Ya selain itu ada hal2 laen
seh, ngkale die org dah ngerasa keteken gara2 KEPRES trus e ada yg
dateng lage.

Ada yg ngak ngerti ? hehehehehehe tanya ame DEWA ataw NGKONG lu geh 
huahahahahahahahaha-haha

--- In HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Wo hen Hao, xie xie,
> Tan xuxu, nin Hao! Makasih informasinya, ini lagi diulik ulik.
> 
> En... sebetulnya kayaknya itu deh yang dipermasalahin di artikel
> "saya tidak merasa didiskriminasi"
> yang namanya "AGAMA TIONGHOA" itu apaan.
> Gue penasaran, istilah 'agama tionghoa' itu siapa yang kasih terms,
dan
> apa maksudnya? Apakah menunjuk kepada Konghucu, Tao dan Budha
sekaligus
> ?
> Tapi agama Budha khan sudah ada di Indonesia sejak jaman Majapahit,
> jadinya aneh donk kalau disebut sebagai 'agama tionghoa'.
> Apa ada yang tahu sejarah terms/sebutan Agama Tionghoa ini
> 
> Tyus gue masih bingung sama ciri-ciri KELENTENG sampai ada yang bilang
:
> 
> " saya menyaksikan suasana pergantian dari klenteng ke vihara ini"
> "ketika
> itu simbol2 agama budha tiba2 hadir mendominasi seluruh ruang
klenteng.
> pengurusnya pun berganti pakaian khusus agama Budha."
> 
> Kesannya kok engga senang gitu. Kenapa?? Ciri apa yang membedakan
> kelenteng sama Vihara???
> Memangnya kenapa kalau di kelenteng ada simbol2 budha? Emangnya
tadinya
> kelentengnya kayak apa sebelum ada simbol2 budha?
> 
> 
> Gue masih cari cari info dengan terheran-heran, dan membaca:
> "Lalu mengenai TriDharma, itu kan terjemahan dari Sam Kau/SAn Jiao
> (Tiga Ajaran). Sam Kau yang mencakupi Konfusianisme (Ji Kau/Ru Jiao) ,
> Taoisme (To Kau/Dao Jiao) dan Buddhisme (Sek Kau/Shi Jiao) merupakan
> dasar agama Tionghoa (the so-called Chinese Religion),
> bukan dipilah-pilah, tapi ketiga-tiganya. Ketiganya merupakan satu
> kesatuan yang tak terpisahkan (Sam Kau It Kau/San Jiao Yi Jiao)."
> 
> Lalu berpikir lagi, Hmm, ketiganya merupakan dasar 'agama tionghoa'
dan
> 'ketiganya merupakan kesatuan yang tak terpisahkan'
> Lhah kalau tidak terpisahkan kok ada yang sewot sewaktu simbol2 Budha
> masuk ke Kelenteng, apa sebabnya??
> Apakah dengan masuknya simbol Budha maka dewa2 yang disembahyangi di
> kelenteng itu lantas disingkirkan, atau gimana???
> 
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> [mailto:HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com] On Behalf Of indarto tan
> Sent: Wednesday, February 13, 2008 10:27 AM
> To: HYPERLINK
"mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
com
> Subject: Re: eee kelenteng lagi Re: [budaya_tionghua] Sang Murtad
> Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian P
> 
> 
> 
> Dear Meme Uly, ni hao !
> Ini sekedar informasi, semoga berguna :
> Klenteng adalah istilah umum yang dipakai di Indonesia untuk tempat
> ibadah agama-agama Tionghua £º Agama Ru (Khonghucu), disebut "miao"
atau
> dalam dialek Fujian "bio". Untuk agama Tao disebut "guan" (baca
'kuan')
> atau "gong" (baca 'kong', dialek Fujian 'kiong'). Untuk agama Buddha
> disebur "shi "( baca 'se')dialek Fuji

[budaya_tionghua] SEMBAYANG TI KONG

2008-02-14 Terurut Topik Ulysee
Hari ini hari sembayang Ti Kong nih. 
Ti Kong itu dewa bumi khan yah? Jadi kira kira sembahyang syukuran
kepada dewa bumi begetoh.
Tanggalan imlek tanggal berape sih sekarang ? tanggal 8 bulan satu Imlek
ya??? 
 
Kemaren udah dipesenin untuk beli 12 macem buah-buahan hasil bumi, 
untuk keperluan sembayang, 
ada dua buah nanas, 
ada tiga buah delima, 
ada tiga buah srikaya, 
ada anggur
ada duku
ada sepasang jeruk bali/pomelo 
ada jeruk 
ada apel 
ada tiga buah li kuning 
ada tiga buah li hijau 
ada sesisir pisang raja 
satu macem lagi apa ya lupa.. hihihi
 
Masing masing mustinya ada artinya, tapi gue nggak tahu apa aja. Apa ada
yang bisa kasih pencerahan?? 
 
 
 

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1277 - Release Date:
2/13/2008 8:00 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]



  1   2   3   4   5   6   7   8   9   >