RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Semula, yang mengemuka itu hanya Banyu Urip. Dokumen resmi ExxonMobil yang masih saya simpan menulis cadangan lapangan ini (bukan blok Cepu) punya kisaran 200-700 MMBO (Steve Buck, 2000). Kala itu belum seismik 3D. Setelah dilakukan seismik 3D katanya struktur malah membesar. Katanya sebab saya pun sudah tak punya akses ke data mereka sebab ExxonMobil sudah tak lapor lagi ke Pertamina MPS (saat itu). Lalu, di media yang ramai lebih mengemuka cadangan blok, bukan Banyu Urip lagi. Berapa besar ? Angka bervariasi sekali, dari 400-1200 MMBO. Ini sudah bias. Berapa sebenarnya cadangan Banyu Urip sebenar2-nya. Tak ada yang tahu, bahkan EMOI pun saya pikir tak akan tahu pasti sebab hanya ada 3 titik sumur yang berderet di tengah. Closure-nya memang gede, tetapi sangat kasar kalau mau memastikan reserve-nya sekarang ini, lalu jadi pertimbangan keputusan. Berbahaya ! Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena tight reservoir. Nah, Sukowati bertetangga dengan Banyu Urip. Pelajaran penting, siapa bisa mengira sepasti-pastinya reserve, apalagi di karbonat ? Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 1:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship Cepu Block. On 2/27/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan. sjn Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Technical Background Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis. Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat. Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah angka itu masuk dalam kategori Giant Field ? Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi reserves). Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan. Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan. Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi kelirumologi. Teknologi yg dipergunakan untuk memproduksi lapangan giantpun bukan secanggih teknologi NASA bukan ? Teknologi mengelola lapangan besar sudah dibuktikan mampu dikerjakan oleh perusahaan nasional. Medco berhasil mengembangkan lapangan dengan kondisi mirip (carbonates reservoir di Selatan Sumatra). Istilah giantpun terpelintir untuk mempengaruhi keputusan. Hukum Proses lain yg berjalan paralel dengan evaluasi teknis adalah perjalanan kasus hukum yg dimulai sejak awal daerah ini dioperasikan oleh Humpuss, sebagai TAC contract area. Namun situsasi politik dalam negeri yg berubah serta awal dari sebuah kesalahan dalam awarding the block yg semakin runyam. Dahulu, sekitar tahun 90an ketika aku masih bekerja di LASMO New Venture, pernah terbesit issue bahwa daerah-daerah prosepct di daratan Pulau Jawa hanya akan dioperasikan oleh perusahaan nasional. Namun keputusan2 kemaren menjadikan impian yg masih issue tersebut buyar. Pada prinsipnya PSC (Production Sharing Contract) ini mirip BOT (Build Operate and Transfer). Artinya pada akhir kontrak daerah tersebut dikembalikan dahulu ke negara. Proses perpanjangan yg aslinya dalam setiap kotrak optional-pun sudah terpelintir menjadi sebuah keharusan demi menjaga masuknya investor asing. Sesuatu yg seharusnya sebuah pemberian approval perpanjangan diplintir menjadi dispute. Bener-bener pemelintiran kontrak yg akhirnya membuyat. Ekonomi Pada
RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Pak Awang menulis: Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena tight reservoir. Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi? Salam, Basuki Puspoputro Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Semula, yang mengemuka itu hanya Banyu Urip. Dokumen resmi ExxonMobil yang masih saya simpan menulis cadangan lapangan ini (bukan blok Cepu) punya kisaran 200-700 MMBO (Steve Buck, 2000). Kala itu belum seismik 3D. Setelah dilakukan seismik 3D katanya struktur malah membesar. Katanya sebab saya pun sudah tak punya akses ke data mereka sebab ExxonMobil sudah tak lapor lagi ke Pertamina MPS (saat itu). Lalu, di media yang ramai lebih mengemuka cadangan blok, bukan Banyu Urip lagi. Berapa besar ? Angka bervariasi sekali, dari 400-1200 MMBO. Ini sudah bias. Berapa sebenarnya cadangan Banyu Urip sebenar2-nya. Tak ada yang tahu, bahkan EMOI pun saya pikir tak akan tahu pasti sebab hanya ada 3 titik sumur yang berderet di tengah. Closure-nya memang gede, tetapi sangat kasar kalau mau memastikan reserve-nya sekarang ini, lalu jadi pertimbangan keputusan. Berbahaya ! Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena tight reservoir. Nah, Sukowati bertetangga dengan Banyu Urip. Pelajaran penting, siapa bisa mengira sepasti-pastinya reserve, apalagi di karbonat ? Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 1:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship Cepu Block. On 2/27/06, Syaiful Jazan wrote: Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan. sjn Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Technical Background Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis. Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat. Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah angka itu masuk dalam kategori Giant Field ? Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi reserves). Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan. Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan. Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi kelirumologi. Teknologi yg dipergunakan untuk memproduksi lapangan giantpun bukan secanggih teknologi NASA bukan ? Teknologi mengelola lapangan besar sudah dibuktikan mampu dikerjakan oleh perusahaan nasional. Medco berhasil mengembangkan lapangan dengan kondisi mirip (carbonates reservoir di Selatan Sumatra). Istilah giantpun terpelintir untuk mempengaruhi keputusan. Hukum Proses lain yg berjalan paralel dengan evaluasi teknis adalah perjalanan kasus hukum yg dimulai sejak awal daerah ini dioperasikan oleh Humpuss, sebagai TAC contract area. Namun situsasi politik dalam negeri yg berubah serta awal dari sebuah kesalahan dalam awarding the block yg semakin runyam. Dahulu, sekitar tahun 90an ketika aku masih bekerja di LASMO New Venture, pernah terbesit issue bahwa daerah-daerah prosepct di daratan Pulau Jawa hanya akan dioperasikan oleh perusahaan nasional. Namun keputusan2 kemaren menjadikan impian yg masih issue tersebut buyar. Pada prinsipnya PSC (Production Sharing Contract) ini mirip BOT (Build Operate and Transfer). Artinya pada akhir kontrak daerah tersebut dikembalikan
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction sepanjang Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction baru muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, mengingat volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java basin tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak kontien di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada back-arc spreading. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses! - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin
Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini. Awang ysh Apakah Anda memiliki copy publikasi diatas ? Kalau boleh , saya ingiiin sekali baca. Thanks Si- Abah. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin
Hanya abstract Abah, bahan presentasi lengkap ada di Pak Eddy Subroto (kelihatannya tak ada full paper, mungkin hanya extended abstract). salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini. Awang ysh Apakah Anda memiliki copy publikasi diatas ? Kalau boleh , saya ingiiin sekali baca. Thanks Si- Abah. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!
RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin
Awang ysh Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi rahasia negara ? Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw) Si-Abah __ Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini. Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya hanya mereviewnya. Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system berbasis GIS. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi yang terbuka bagi KKKS ? Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ? Terima kasih. Si - Abah. -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
apa itu sophisticated geophysical tools? buat saya, istilah ini kedengarannya seperti mathematical coincidence. mohon maaf kalau salah. --paulus On 27/02/06, basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote: Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi? Salam, Basuki Puspoputro - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Koesoema, Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted (Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke Muriah bahkan ke Kebumen. Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang menerus tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya yang peak adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter. Saat peak, ia membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk arc - termasuk yang Eosen. Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih melihat ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang sangat tebal yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang berlawanan : Kendeng Zone yang northward verging dan Rembang Zone yang southward verging, Randublatung di sisi downblock kedua zone deformasi ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang sangat tebal. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction sepanjang Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction baru muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, mengingat volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java basin tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak kontien di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada back-arc spreading. - Original Message - From: Awang Satyana To: ; Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. salam, awang R.P. Koesoemadinata wrote: Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini
RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Saya pikir sophisticated tools tidak harus matematis, dan mathematical coincidence that matches reality adalah hal yang berguna ... LL -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 3:24 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! apa itu sophisticated geophysical tools? buat saya, istilah ini kedengarannya seperti mathematical coincidence. mohon maaf kalau salah. --paulus On 27/02/06, basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote: Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi? Salam, Basuki Puspoputro - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Mas Bas, Jreng jreng , maka Semar pun menangis : Adh biung Petruk , Gareng, kok negaramu koyo ngene yo Si Abah ___ Abah, untuk menghibur Abah dan cucu-cucunya, eyang berikan satu cerita: Alkisah Adipati Pertarajasa dari kerajaan Nusatakkentara sedang berperang dengan Adipati Ekisoin dari kerajaan Sokousa, mereka memperebutkan Dewi Patraingriki. Raja Nusatakkentara amat berkepentingan dengan raja Sokousa dalam membeli peralatan kereta kencana dan tombak serta peralatan perang lainnya. Sementara adipati Pertarajasa sangat setia kepada raja Nusatakkentara. Sang raja memanggil adipati Pertarajasa beserta Panglima Sisikmelik (sejenis intel). Sang raja menugaskan kepada adipati untuk meningkatkan peperangan sedang Panglima Sisikmelik ditugaskan untuk menggerakkan kawulo agar menyokong sang adipati. Raja Nusatakkentara bersemadi berhubungan batin dengan raja kerajaan Sokousa, inilah komunikasi kebatinan mereka: N- Prabu Sokousa apa kabar S- Kabar baik. Ada keperluan apakah Prabu Nusatakkentara N- Adipatimu bikin geger negeriku karena akan merebut Dewi Patraingriki S- Hemmm kalau begitu harap sang prabu membantu N- Wuaahhh susssahhh prabu, para kawula membela adipati Pertarajasa S- lhooo apa prabu kurang siasat untuk membantu N- Kalau aku membantu adipati-mu saya jadi tidak populer dan dalam pemilihan raja yang akan datang saya bisa kalah S- Haahaaahaa itu gampang. Sang Prabu bantu memenangkan Adipati Ekisoin dahulu soal memenangkan pemilihan nanti saya bantu penuh dan jaminan pasti menang. N- apakah termasuk bantuan kereta perang, tombak, keris serta ehhhmmm sang prabu tahu sendiri kahhnnn S- Ooo iya, pasti pasti N- Bila demikian, saya percaya kata-kata sang prabu, kita akan saling membantu, saya pamit dulu, semoga rencana kita berhasil Demikian kisah selanjutnya silahkan menebak. Salam buat Andang Bachtiar YRS Eyang Baspus [EMAIL PROTECTED] wrote: h Vick Kalau aku bisa nangis darah sebagai WNI danm kebetulan sebagai geologist berkewarganegaraan Indonesia , maka saat inilah aku akan nagis darah. Tapi apa cukup nangis darah ? Tentunya kita tidak bisa mengubah apapun yang kelak akan ditetapkan oleh Pemerintah ( ??? apa iya Pemerintah masih bisa yaaa ???). Kita semua harus memakai cepu tragedi (kalau lah ini mau dikatakan demikian), sebagai pelajaran paling mahal bagi Bangsa Indonesia , agar hal ini tidak terjadi lagi. Bagaimana Saya serahkan kepada Anda - Anda untuk menentukan nasib Bangsa Indonesia agar kita tidak dicaci maki oleh anak cucu kita . Semoga. Si-Abah. _ Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship Cepu Block. On 2/27/06, Syaiful Jazan wrote: Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan. sjn Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Technical Background Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis. Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat. Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah angka itu masuk dalam kategori Giant Field ? Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi reserves). Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan. Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan. Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi kelirumologi. Teknologi yg
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
mungkin kalau tidak salah tulisan dari Agus Guntoro JAES 1998.. berdasarkan data gravity saja... Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 R.P. Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED]cc: et.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 27/02/2006 03:56 PM Please respond to iagi-net Ada paper yg dipresentasikan di AAPG International Convention Exhibition 2000 di Bali yang menyatakan dibawah selat Makassar adalah oceanic crust. Nanti authornya saya check lagi, yang ada hanya abstract-nya saja. - Original Message - From: Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2006 7:14 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi oceanic spreading. Thanks. Iman -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Minarwan [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama antara Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. Tapi saya kira rift di Sunda margin bukan seperti rift yg di cratonic yg kalau berlanjut sempurna akan menjadi seafloor spreading. Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal yg kalau berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton Margin ini diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga kalau kita gambarkan bisa ada yg berupa cratonic interior rift dan cratonic edge rift (versi Longley), dan kalau craton edge rift ini berada pada daerah marine apakah tidak mungkin ? RDP On 2/24/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) penulis buku Basin Analysis : Principles and Applications, yang banyak digunakan secara luas dan jadi rujukan dalam kursus2 Basin Analysis, tentang syn-rift (page 234). The nature of the sedimentary fills of a rift basin depends on its
Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
mangkanya kembangkan segala yang alternative seperti yang disarankan GusDur energi alternative..biar enggak tergantung melulu ama minyak.. makanan alternative ...biar enggak tergantung sama beras saja... militer alternative...kalau enggak bisa beli peralatan dari omsam , ya beli aja dari negara lain atau bikin sendiri...kalau tetap enggak bisa juga ya pake jin aja ... selama masih tergantung ama omsam mah sampai kapankun tragedi ini bakalan ada lagi... Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id 27/02/2006 03:02 cc: PM Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar Please respond to ! iagi-net h Vick Kalau aku bisa nangis darah sebagai WNI danm kebetulan sebagai geologist berkewarganegaraan Indonesia , maka saat inilah aku akan nagis darah. Tapi apa cukup nangis darah ? Tentunya kita tidak bisa mengubah apapun yang kelak akan ditetapkan oleh Pemerintah ( ??? apa iya Pemerintah masih bisa yaaa ???). Kita semua harus memakai cepu tragedi (kalau lah ini mau dikatakan demikian), sebagai pelajaran paling mahal bagi Bangsa Indonesia , agar hal ini tidak terjadi lagi. Bagaimana Saya serahkan kepada Anda - Anda untuk menentukan nasib Bangsa Indonesia agar kita tidak dicaci maki oleh anak cucu kita . Semoga. Si-Abah. _ Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship Cepu Block. On 2/27/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan. sjn Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Technical Background Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis. Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat. Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah angka itu masuk dalam kategori Giant Field ? Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi reserves). Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan. Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan. Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi kelirumologi. Teknologi yg dipergunakan untuk memproduksi lapangan giantpun bukan secanggih teknologi NASA bukan ? Teknologi mengelola lapangan besar sudah dibuktikan mampu dikerjakan oleh perusahaan
RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Wah... heubat banget Pak Basuki. Ternyata amat wasis (lihai) mendalang. Padahal amat sulit kalau saya membuat nama-nama baru, tapi ini amat mudah bagi Ki Dalang Earthsiencetist ini. Memang tidak salah sehingga dulu di pilih menjadi HAGI.I, eh ketua HAGI maksudnya. Betapapun begitu, kami tetap belum tahu serta sulit menebak cerita selanjutnya. Jadi kami masih menungu lagi tutug-e (kelanjutannya). Juga goro-goronya, sebab ini yang mudah saya pahami, lucu-lucu-nya itu lho. Kalau lihat wayang ya bagian ini yang kunantikan. Kalau Pak Koesoema, buku goro-goronya malah sudah kita nikmati, yakni kumpulan kolom mingguan itu, selama setahun lebih, dan tepat permulaan malaise Juli 1997, atau sebelum akan terjadi goro-goro 1998-2004 di Indonesia. Kok bisa merasakan ya akan jaman tak enak-atau enak para pini sepuh ini ? Salam, Maryanto. -Original Message- From: basuki puspoputro [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 2:52 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Abah, untuk menghibur Abah dan cucu-cucunya, eyang berikan satu cerita: Alkisah Adipati Pertarajasa dari kerajaan Nusatakkentara sedang berperang dengan Adipati Ekisoin dari kerajaan Sokousa, mereka memperebutkan Dewi Patraingriki. Raja Nusatakkentara amat berkepentingan dengan raja Sokousa dalam membeli peralatan kereta kencana dan tombak serta peralatan perang lainnya. Sementara adipati Pertarajasa sangat setia kepada raja Nusatakkentara. Sang raja memanggil adipati Pertarajasa beserta Panglima Sisikmelik (sejenis intel). Sang raja menugaskan kepada adipati untuk meningkatkan peperangan sedang Panglima Sisikmelik ditugaskan untuk menggerakkan kawulo agar menyokong sang adipati. Raja Nusatakkentara bersemadi berhubungan batin dengan raja kerajaan Sokousa, inilah komunikasi kebatinan mereka: N- Prabu Sokousa apa kabar S- Kabar baik. Ada keperluan apakah Prabu Nusatakkentara N- Adipatimu bikin geger negeriku karena akan merebut Dewi Patraingriki S- Hemmm kalau begitu harap sang prabu membantu N- Wuaahhh susssahhh prabu, para kawula membela adipati Pertarajasa S- lhooo apa prabu kurang siasat untuk membantu N- Kalau aku membantu adipati-mu saya jadi tidak populer dan dalam pemilihan raja yang akan datang saya bisa kalah S- Haahaaahaa itu gampang. Sang Prabu bantu memenangkan Adipati Ekisoin dahulu soal memenangkan pemilihan nanti saya bantu penuh dan jaminan pasti menang. N- apakah termasuk bantuan kereta perang, tombak, keris serta ehhhmmm sang prabu tahu sendiri kahhnnn S- Ooo iya, pasti pasti N- Bila demikian, saya percaya kata-kata sang prabu, kita akan saling membantu, saya pamit dulu, semoga rencana kita berhasil Demikian kisah selanjutnya silahkan menebak. Salam buat Andang Bachtiar YRS Eyang Baspus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00
bung natan, setuju ! pemain impor dikurangi sehingga pemain lokal bisa banyak masuk.. tapi sepertinya aturan semacam ini belum ada ya? lalu bagaimana dengan londobali ? :D salam, .heru. Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau di aturan tim sepakbola, biasanya dibatasi cuma boleh pakai berapa orang saja import dan selebihnya harus pemain lokal. apa di dunia migas tidak bisa seperti ini, supaya tidak terlalu banyak londo-nya? atau memang aturannya tidak ada? tnx On 2/27/06, Awang Satyana wrote: Exxon standard worldwide diberlakukan. Contoh kasus AFE Banyu Urip. Exxon mengajukan untuk membangun airport kecil di Cepu buat mobilitas kru rig mereka dari Surabaya menggunakan pesawat. Alasannya jalan raya Cepu-Bojonegoro rawan kecelakaan lalu lintas. Safety is first membuat semuanya terasa berlebihan. Masih banyak contoh lainnya. Saat ExxonMobil mengajukan 15 juta USD untuk sumur Banyu Urip, kami (Pertamina MPS saat itu) lakukan diskusi2 alot beberapa kali sampai bisa dipotong ke 7 juta USD (termasuk penolakan pembuatan airstrip di Cepu itu). Saat dicek ke sumur, setengah kru rig ex-pat, nah bagaimana tak biaya tinggi ? salam, awang Iman Argakoesoemah wrote: Apa kira-kira yang mnyebabkan biaya/sumur sampai begitu besar bedanya ? -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 10:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00 Kalau begitu (kasus pesimis), siap2-lah dengan 14 juta USD per sumur eksplorasi yang akan diajukan Exxon. Operator lain dengan spesifikasi sumur yang sama bisa 4.0 juta USD. Itu baru dari kegiatan eksplorasi yang biasanya kecil saja dari keseluruhan investasi migas. Nah, lalu berapa untuk fasilitas produksi ? Pasti akan ratusan juta dollar. Maka, bersiaplah dengan cost recovery yang melangit kalau Exxon menang. Dan, relakah Pertamina mengusung dana sama-sama setinggi itu bersama Exxon ? Pasti akan ada partnership yang tidak sehat. salam, awang Ariadi Subandrio wrote: 1. EXXON ingin Operator seumur kontrak yakni selama 30 tahun. 2. Pertamina menawarkan diri bergantian setiap 5 tahun operatorship, dikelola dalam JO. Proposal Pertamina ini yang dianggap tidak fair oleh Exxon. Ini yang dianggap kemudian dianggap BUNTU. Sikap Pemerintah Republik Indonesia periode 2002-2009 memberikan sinyal dengan menampilkan Strength-nya Investor Luar Negeri yakni KEKUATAN UANG TEKNOLOGI dan seolah-olah kedua hal tersebut adalah weakness-nya anak negeri. Jadi kurang lebih sikap-nya pemerintah adalah : Anak-anak Indonesia belum patut mengelola CEPU. lam-salam, ar-. Awang Satyana wrote: Karena penentuan operator buntu, Exxon ingin menjadi operator dan Pertamina ingin menjadi operator di lima tahun pertama, sementara produksi dari Cepu (baca Banyu Urip) harus dipercepat, maka Pemerintah akan turun tangan. Direncanakan akan ada pemeriksaan berlapis atas semua dokumen yang diajukan oleh Exxon dan Pertamina. BPMIGAS a.l. akan kebagian memeriksa WPB yang diajukan kedua operator tsb. Pertimbangan kewajaran program kerja dan anggaran, cost recovery, dan pendapatan Negara akan menjadi penilaian. Saya pikir, Pemerintah pun akan sulit memutuskan, andai Pertamina ditunjuk menjadi operator, tentu Exxon tak akan tinggal diam, juga yang di Amerika sana. Kasus penentuan operator unitisasi Sukowati (tetangganya Banyu Urip) antara Exxon dan JOB Pertamina-PetroChina; yang ditunjuk Pemerintah adalah JOB Pertamina-PetroChina, menjadi berlarut-larut akibat Exxon tak menerima keputusan itu. Dan, Banyu Urip punya cadangan jauh lebih besar dari Sukowati, maka wajar saja Exxon dan Pertamina berusaha sekeras mungkin sampai akibatnya buntu. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari wrote: Koreksi: Salah satu pembicaranya bukan J.Pane - Pertamina tapi Zuhdi Pane dari Petrominer. Beliau adalah mantan Kepala BPPKA Pertamina pertengahan 90-an Salam Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia On 2/26/06, Rovicky Dwi Putrohari wrote: FYI Bagi rekan-rekan domisili di Jakarta yg tertarik tentang Operatorship Cepu Block yg kontroversial dan lama berlarut-larut itu. Silahkan menyimak di Trijaya FM Radio pada hari Senin 27 February 2006. Acara Talk Show ini direncanakan akan dihadiri oleh - Kardaya - BPMIGAS chairman - J Pane - Pertamina - Ramson - DPR Smoga anda dapat berpartisipasi, dan menyebarkan hasil talkshow tersebut ke rekan-rekan diluar Jakarta yg tidak sempat mendengarkan acara talkshow ini Salam RDP yg tidak bisa mendengarkan Trijaya FM -- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
Re: [iagi-net-l] Kasus CEPU :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Kalau aku tidak salah pernah denger ada studi tentang ekonomi kerakyatan oleh Dosen ekonomi UGM kira kira di tahun 80 an , yang menyatakan bahwa Masyarakat yang disekitar nya ada industri Pertambangan ( termasuk Migas) justru kondisi ekonominya lebih jelek daripada yang berada didaerah agraris ( tdk ada SDA nya ) Menurut yang saya tangkap tadi di Trijaya ( mungkin salah Tangkap kali ) Pak Ramson yg DPR dari PDIP (?) menyatakan bahwa kasus ini sudah ditingkat Presiden keputusannya (bukannya tingkat menteri lagi) cuma kenapa kok lambat sekali untuk memutuskannya ( ada kesan keragu raguan yg terus terusan ) karena toh sudah jalan dan kontrak sudah ditanda tangani, kalau mundur lagi (dari awal lagi/dibatalkan) dikawatirkan ada masalah baru ( bisa kemungkinan diarbitasekan) , keputusan harus diambil apapun hasilnya,demikian katanya. kemudian dari Pak Kardaya , ada jawaban pertanyaan kira kira begini ,Bahwa Cepu ini sudah lama dipegang oleh Pertamina, tapi setelah di overkan ke Pihak lain baru ditemukan Cadangan besar tsb, yang kemudian sekarang ada persoalan baru yang berlarut larut tsb. Ism Sebelum menanggapi nasib blok Cepu: Kiranya saya ingin memberikan sedikit pandangan terhadap apa yg rakyat kita alami selama ini hasil minyak bumigas, yang harusnya memberikan banyak manfaatnya terhadap rakyat di republik ini: waktu saya masih muda sekitar 20th yg lalu (wellsite),pada saat senggang saya mencoba keliling/mengunjungi suatu perkampungan disekitar lapangan minyak yang kalau pada saat itu pemerintahan benar2 memikirkan apa yang di muat dalam pasal.30 UUD,maka tidak adalah hambatan2 untuk kelancaran operasi suatu kegiatan perminyakan didaerah tersebut. Sehingga ungkapan2 yg keluar dari masyarakat tsb sangat amat menyedihkan (sbb:mulai dari kakek saya dulu ,jalan ini masih berlumpur dan datang perusahaan yg mengambil minyak didaerah sini,saya saat ini udah besar tapi jalan ini masih juga berlumpur.!!!,dll).Apakah ini bukan suatu sindiran terhadap penguasa negara ini...? Lalu muncul kasus cepu...!!!, Selagi pemerintah memang ngak punya daya untuk mememikirkan kesejahteraan rakyatnya, jalan yg berlumpur 20 th tidak akan menjadi Hotmix. Keluhan2 kita saat ini terhadap blok Cepu kita ibaratkan seperti celetukan2 masyarakat disekitar lapangan minyak yang saya alami pada 20 th yang lalu. Apakah ini yang dimaukan oleh pemikir2 negara RI pada awal republik ini muncul..? Sudah terlalu lama rakyat negeri ini mengalami penderitaan...!!,jangan lagi lah!! sjn. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 2:03 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! h Vick Kalau aku bisa nangis darah sebagai WNI danm kebetulan sebagai geologist berkewarganegaraan Indonesia , maka saat inilah aku akan nagis darah. Tapi apa cukup nangis darah ? Tentunya kita tidak bisa mengubah apapun yang kelak akan ditetapkan oleh Pemerintah ( ??? apa iya Pemerintah masih bisa yaaa ???). Kita semua harus memakai cepu tragedi (kalau lah ini mau dikatakan demikian), sebagai pelajaran paling mahal bagi Bangsa Indonesia , agar hal ini tidak terjadi lagi. Bagaimana Saya serahkan kepada Anda - Anda untuk menentukan nasib Bangsa Indonesia agar kita tidak dicaci maki oleh anak cucu kita . Semoga. Si-Abah. _ Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship Cepu Block. On 2/27/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan. sjn Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Technical Background Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis. Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat. Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah angka itu masuk dalam kategori Giant Field ? Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Awang, Carbonate build-ups tumbuh diatas tinggian2 bagian dari half-graben (tilted fault block) atau horst yang telah terbentuk sebelumnya oleh extensional phase. Dalam hal ini saya menginterpretasikan terbentuk sejak Late Eocene sampai Early Oligocene atau setelah phase pengisian graben-graben tersebut oleh sediment laut dangkal. Proses pendalaman cekungan sendiri sangat cepat terjadi, sehingga dapat dilihat gejala tumbuhnya small pinacle diatas main body reef itu sendiri. Saya juga mengamati gejala tumbuhnya carbonate ini yang sifatnya maju ke arah timur (backstepping carbonate shelf- edge) dimana semakin berkembang ke arah West Sulawesi. Beberapa bukti yang mengarah untuk menyimpulkan pinacle body tersebut sebagai carbonate yaitu adanya gejala stacking sigmoid pattern, retrogradational pattern, atau section yang menunjukan morphology reef itu sendiri (seperti reef front, reef flat, back reef). SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. Awang Harun Satyana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: [EMAIL PROTECTED] s.com Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 02/27/2006 02:36 PM Please respond to iagi-net Terima kasih Nur'aini atas infonya. Saya waktu IPA tahun lalu itu ingin berdiskusi soal kerak North Makassar ini, sayang keburu dicabut posternya he2.. Memang data seismik (termasuk paket data bidding terbaru untuk wilayah offshore West Sulawesi) menunjukkan bentuk2 pinnacle itu di banyak shoulder graben-half graben. Beberapa company yang ikut bidding kemarin masih agak bingung menentukan apa bentuk pinnacle ini : reef atau volcano ? Dilakukan beberapa modeling geofisika, hanya belum tuntas juga. Kalau pinnacle reef, mestinya ia seumur Berai/Tonasa carbonates yang Oligo-Miosen, sebab kalau lebih muda dari itu agak tak logis untuk pertumbuhannya di laut yang sangat dalam seperti North Makassar Strait, apalagi kalau mempertimbangkan bahwa kerak ini gagal menjadi sea-floor spreading sejak Miosen Awal/Tengah saat terjadi benturan beberapa mikro-kontinen di timur Sulawesi. Mungkin pertanyaan tersisa yang harus kita cermati adalah kapan pinnacle terbentuk dan kapan terhentinya rifting Makassar, serta kapan kedalaman pinnacle seperti sekarang ini tercapai, paling tidak itu bisa untuk menentukan apakah itu benar pinnacle reef. Tambahan lagi, oil geochemistry di beberapa minyak struktur penemuan laut dalam di sisi Makassar Strait membawa ciri2 minyak yang digenerasikan dari rifts Eosen, biomarker bisnorlupane. Tentu ini berita menggembirakan bahwa jauh di bawah Makassar Strait, pada relik rifts Eosen sisa pemisahan Kalimantan Sulawesi telah pernah digenerasikan hidrokarbon. Kalau generated HCs ini bisa ditangkap pinnacle reefs yang duduk di rift shoulder, kan bagus.. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 8:33 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait (20032004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait basin dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil kesimpulan study yang telah dilakukan Steve Moss Ian Cloke (1999) sebelumnya yang menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam reflektor-reflektor sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang saya simpulkan sebagai bukan
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Boleh jadi di Selat Makasar masih continental crust, tetapi saya kira sudah mulai extended dan sudah terjadi volcanism (pinnacle reefs di laut dalam?) dan beberapa juta tahun lagi akan terjadi oceanic spreading center. Ini juga kalau west Sulawesi micro-continent tidak mendesak terus dan menutupnya kembali. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2006 8:32 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait (20032004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait basin dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil kesimpulan study yang telah dilakukan Steve Moss Ian Cloke (1999) sebelumnya yang menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam reflektor-reflektor sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data tersebut. SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. Awang Satyana awangsatyana@ To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED] yahoo.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 02/27/2006 08:14 AM Please respond to iagi-net Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di bawah North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North Makassar Strait itu. Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan bertambahnya data. Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak oseanik di bawah North Makassar Strait. salam, awang Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi oceanic spreading. Thanks. Iman -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya. Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian aselinya. RPK - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: Cc: Minarwan ; Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Awang, Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Itu yg terjadi di Mesozoik, boleh juga, tetapi pada Tertiary sudah accreted menjadi continental crust, dan graben di barat Meratus itu adalah pada awal Tertiary. Apakah ada bukti dari pemboran offshore bahwa Meratus subduction relic itu sampai ke Muria dan ke Karangsambung? Barangkali bisa disebutkan pada sumur mana? Salah satu publikasi (Manur dan Barouclagh?) menunjukkan adanya crustal thinning atau extension di zone dari Meratus sampai ke Tuban-Muria, apakah zone ini relic subduction itu? - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 3:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted (Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke Muriah bahkan ke Kebumen. Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang menerus tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya yang peak adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter. Saat peak, ia membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk arc - termasuk yang Eosen. Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih melihat ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang sangat tebal yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang berlawanan : Kendeng Zone yang northward verging dan Rembang Zone yang southward verging, Randublatung di sisi downblock kedua zone deformasi ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang sangat tebal. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction sepanjang Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction baru muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, mengingat volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java basin tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak kontien di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada back-arc spreading. - Original Message - From: Awang Satyana To: ; Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. salam, awang R.P. Koesoemadinata wrote: Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita
[iagi-net-l] Benarkah Indonesia tidak menarik investor perminyakan ?
Benarkah Indonesia tidak menarik investor perminyakan ? Cukup menarik mengkaji apa bener Indonesia tidak menarik lagi. Apa iya Indonesia mulai ditinggalkan investor perminyakan ? Bagi anda yg tertarik utk mengetahuinya silahkan dilanjutkan klik di http://rovicky.blogspot.com/ RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Re: tanya tentang gems
Pak Fajar, Mas Andrew, Sebelumnya mang Okim mohon maaf karena baru bisa kontak sekarang. Baru tadi sore tiba kembali dari AS setelah 3 minggu absen. Berkenaan dengan pertanyaan mas Andrew, inilah jawaban singkat mang Okim : 1. Ada beberapa referensi yang menyinggung tentang khasiat batumulia, diantaranya oleh Pouw Kioe An dan Ham San Kay : Rahasia Batu Permata ( 1973 , Penerbit Mandira, Semarang ) . Ada beberapa buku kecil lainnya tetapi sebagian besar isinya mengacu ke buku Ham San Kay tersebut. 2. Mengenai jenis-jenis batumulia di Indonesia, ada satu buku yang dikarang oleh Sarno Harjanto dan ada lagi satu lainnya oleh Wilher Simanjuntak ( Direktorat ISDM - Bandung ). Judul pertama : Permata dan Batu Permata ( 1992 ). Untuk yang Pak Wilher, mang Okim lupa namanya, tetapi beliau dari satu Direktorat. Mang Okim juga punya makalah yang lebih memperinci jenis-jenis batumulia di beberapapropinsi di Indonesia. Demikian dulu ya, semoga mas Andrew jelas dan bisa kontak langsung ke Direktorat ISDM, Salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: Fajar Lubis To: Andrew Kusuma ; miko Sent: Monday, February 06, 2006 10:15 AM Subject: Re: tanya tentang gems Mang Okim, Ass. wr.wb, Apa Kabar Mang? mudah-mudahan sehat selalu.. Kebetulan saya mendapat e-mail dari rekan saya sebagaimana terlampir dibawah ini. Kalau Mang Okim ada waktu dan berkenan...membantu rekan Andrew ini, saya akan sangat berterimakasih sekali. Untuk mas Andrew, Mang Okim ini nama aslinya pak Sudjatmiko, beliau adalah salahsatu ahli gemmologi (dalam geologi ini adalah istilah untuk cabang ilmu yang mengkhususkan diri pada pemahaman mengenai batuan untuk batu mulia). Punya workshop di Bandung (Jl. Pajajaran) dan untuk pengalaman yang menarik mengenai batu mulia dan hal-hal yang berbau mistik...jangan ditanya lagi :p Beliau aktif menulis di millist IAGI-net (millist para ahli geologi di Indonesia) dan kalau ingin melihat arsip tulisannya bisa dilihat di http://www.mail-archive.com/cgi-bin/htsearch?method=andformat=shortconfig=iagi-net_iagi_or_idrestrict=exclude=words=batu+mulia atau di web site IAGI : http://iagi.or.id Mudah-mudahan bisa membantu...selamat berkomunikasi Salam, Fajar Andrew Kusuma [EMAIL PROTECTED] wrote: Mau tanya pak, saat ini saya sedang melanjutkan studi di Milan mengenai Jewelery Design, dan saat ini saya diharuskan melakukan research ! singkat mengenai /dengan topik adalah mengenai kepercayaan masyarakat Indonesia terhada beberapa jenis batu2an seperti batu2 yang katanya membawa keberuntungan, batu keramat, dsb. namun saya kesulitan untuk menemukan data2, apakah bapak punya referensi2? Dan apabila saya ingin mencari tahu mengenai jenis2 batuan yang dikenal di Indonesia sebaiknya saya cari dimana atau menghubungi siapa? trimakasih sebleumnya Rachmat FAJAR Lubis Doctoral Program Laboratory of Hydrological Sciences Department of Earth Sciences Chiba University 1-33,Yayoi,Inage,Chiba,263-8522,Japan == -- Bring words and photos together (easily) with PhotoMail - it's free and works with your Yahoo! Mail.
[iagi-net-l] Balasan mang Okim
Pak Hendra, dan dear Gemstone Lovers IAGI, Ass.Wr.Wb., Mohon maaf , mang Okim tak cepat membalas berhubung kesulitan mengakses email dari AS ( note book mang Okim butut dan tak dilengkapi wireless .. lagian gaptek dan sangat tergantung pada sekretaris ). Tadi sore mang Okim baru tiba kembali di Bandung ( San Diego - LA - Taipei - Jakarta dalam waktu sekitar 20 jam terbang ). Selain kesulitan teknis, mang Okim memang sulit cari waktu karena banyak acara yang mandatory/semi mandatory alias wajib/ setengah wajib seperti plenary sessions, break-out sessions, undangan lunch, dinner, nyiapin parade pakaian nasional, talent night membawakan tarian Indonesia dengan iringan lagu Cindai ... didukung oleh Gubernur Rotary dan pasangannya dari Malaysia dan Singapura, dll ). Karena sifatnya mandatory, maka ancamannya kalau 3 kali absen dari sessions, bisa dipulangin ke negara asal ( maklum, trainingnya sangat mahal, bayangin, kamar hotelnya saja berikut pajak nyampe 3 jutaan semalam ! ). Alhamdulilah, mang Okim selamat dan insyaAllah siap menunaikan amanah sosial yang dibebankan ke pundak mang Okim dan neng Ai mulai 1 Juli 2006- 30 Juni 2007. Mengenai keinginan singgah di Serambi Batumulia, please jangan ragu. Kalau mang Okim lagi keluar kan bisa nanya-nanya ke staff mang Okim. Memang lebih pas kalau bisa nelpon duluan. Niih mang Okim kasi telpon kantor dan HP : 022-6038712 / R. 6075855 , HP 08122010582. Sekedar catatan, sampai 6 Februari mang Okim sibuk persiapan dan terima 100 President Elects Rotary dari seluruh Indonesia yang akan ditraining di Bandung. Salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: Suhendar, Hendra (hasuhen) [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 16, 2006 1:22 PM Subject: Ingin Silaturahmi Assalaamu'alaikum wrwb. Mang Okim yth, Kalau membaca posting-an dan pengalaman serta aktivitas Mang Okim, rasanya ingin sekali saya yang sangat minim pengalaman dan sedang berusaha memahami arti hidup ini berdiskusi dan ngobrol bersama Mang Okim, saya yakin sangat banyak hikmah dan teladan dari Mang Okim yang bermanfaat untuk saya. Selama ini kalau saya sedang cuti ke Bandung dan main ke kota atau ke kampus naik angkot SSC (Sadang Serang-Caringin)melewati rumah Mang Okim (di Jl. Pajajaran, yang ada batu di halaman dan plang Ikatan Haji..?) rasanya ingin sekali mampir, tapi seringkali segan karena khawatir Mang Okim sibuk atau sedang tidak ada di tempat mengingat aktivitas yang begitu banyak. Kalau berkenan, barangkali Mang Okim bersedia memberikan nomor handphone sehingga kalau ke Bandung bisa bersilaturahmi ke rumah Mang Okim. Hatur nuhun. Wassalaamu'alaikum, Hendra Ahmad Suhendar -Original Message- From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 16, 2006 1:03 PM To: iagi-net Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] SALAM MANG OKIM DARI AMERIKA Dear Gemstone Lovers IAGI, Sebelumnya mang Okim mohon maaf karena belum sempat membalas pertanyaan beberapa gemstone lovers IAGI. Sejak 7 Februari 2006 mang Okim beserta neng Ai berada di Amerika dengan schedule : 8 hari memenuhi undangan dari Gubernur Rotary District 7120 New York ( di wilayah Rochester ) dalam acara Governor Elect Hospitality Program, dan 8 hari berikutnya mengikuti mandatory training di San Diego bagi lebih 500 Gubernur Rotary yang datang dari seluruh dunia. Besok pagi mang Okim berdua akan meninggalkan wilayah Rochester yang selalu diguyur salju ( temperatur mencapai lebih 5 derajat Celcius ) untuk menuju kota hangat San Diego. Selama 8 hari di wilayah New York, mang Okim berdua mendapatkan sambutan yang sangat di luar dugaan dan rasanya kurang pantas untuk seorang insan yang sehari-harinya menggosok batu. Tetapi, demi amanah yang dibebankan ke mang Okim untuk memimpin 100 lebih Rotary Clubs dengan 2000 anggotanya di Indonesia ( Juli 2006-Juni 2007 ) , maka dengan prinsip bonek alias bondo nekat, mang Okim jalani saja walaupun sambil menggigil kedinginan. Inilah kegiatan mang Okim dan neng Aih sampai hari ini ( mudah-mudahan tidak dianggap kesombongan tetapi untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi kawula muda IAGI ): 7 Feb : Bnd-Jkt-Hongkong-Taipei-Angkorage-New York (25 jam) 8 Feb : New York-Rochester- Hornell- Alfred University sambil ninjau Finger Lake, Salt Mine, bekas Indian Reservation, Dam dan kanal yang ketutup salju. Host : Prof . Petra Visscher ( Anthropolog) 9 Feb : Diterima pimpinan Alfred Univ., diperkenalkan ke Walikota Alfred dan mendengarkan ceramahnya : Governing Alfred Municipality, lunch dengan Prof Petra dan Prof Bob Meyer ( Anthropolog ), diterima President Alfred College, Prof Uma Gupta ( pernah dapat Ambassadorial Scholarship Rotary ), memberikan LECTURE di Earth Science Alfred Univ atas undangan Prof Otto Muller , diminta memeriksa kebenaran penamaan mineral dan batumulia koleksi Alfred Univ., dan dinner bersama Prof Petra, Prof Otto Muller, Dr.Nancy ( psychologist ) dan Dr. Pam Lakin ( librarian ). 10 Feb
[iagi-net-l] Balasan mang Okim
Pak Hendra, dan dear Gemstone Lovers IAGI, Ass.Wr.Wb., Mohon maaf , mang Okim tak cepat membalas berhubung kesulitan mengakses email dari AS ( note book mang Okim butut dan tak dilengkapi wireless .. lagian gaptek dan sangat tergantung pada sekretaris ). Tadi sore mang Okim baru tiba kembali di Bandung ( San Diego - LA - Taipei - Jakarta dalam waktu sekitar 20 jam terbang ). Selain kesulitan teknis, mang Okim memang sulit cari waktu karena banyak acara yang mandatory/semi mandatory alias wajib/ setengah wajib seperti plenary sessions, break-out sessions, undangan lunch, dinner, nyiapin parade pakaian nasional, talent night membawakan tarian Indonesia dengan iringan lagu Cindai ... didukung oleh Gubernur Rotary dan pasangannya dari Malaysia dan Singapura, dll ). Karena sifatnya mandatory, maka ancamannya kalau 3 kali absen dari sessions, bisa dipulangin ke negara asal ( maklum, trainingnya sangat mahal, bayangin, kamar hotelnya saja berikut pajak nyampe 3 jutaan semalam ! ). Alhamdulilah, mang Okim selamat dan insyaAllah siap menunaikan amanah sosial yang dibebankan ke pundak mang Okim dan neng Ai mulai 1 Juli 2006- 30 Juni 2007. Mengenai keinginan singgah di Serambi Batumulia, please jangan ragu. Kalau mang Okim lagi keluar kan bisa nanya-nanya ke staff mang Okim. Memang lebih pas kalau bisa nelpon duluan. Niih mang Okim kasi telpon kantor dan HP : 022-6038712 / R. 6075855 , HP 08122010582. Sekedar catatan, sampai 6 Februari mang Okim sibuk persiapan dan terima 100 President Elects Rotary dari seluruh Indonesia yang akan ditraining di Bandung. Salam batumulia, mang Okim - Original Message - From: Suhendar, Hendra (hasuhen) [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 16, 2006 1:22 PM Subject: Ingin Silaturahmi Assalaamu'alaikum wrwb. Mang Okim yth, Kalau membaca posting-an dan pengalaman serta aktivitas Mang Okim, rasanya ingin sekali saya yang sangat minim pengalaman dan sedang berusaha memahami arti hidup ini berdiskusi dan ngobrol bersama Mang Okim, saya yakin sangat banyak hikmah dan teladan dari Mang Okim yang bermanfaat untuk saya. Selama ini kalau saya sedang cuti ke Bandung dan main ke kota atau ke kampus naik angkot SSC (Sadang Serang-Caringin)melewati rumah Mang Okim (di Jl. Pajajaran, yang ada batu di halaman dan plang Ikatan Haji..?) rasanya ingin sekali mampir, tapi seringkali segan karena khawatir Mang Okim sibuk atau sedang tidak ada di tempat mengingat aktivitas yang begitu banyak. Kalau berkenan, barangkali Mang Okim bersedia memberikan nomor handphone sehingga kalau ke Bandung bisa bersilaturahmi ke rumah Mang Okim. Hatur nuhun. Wassalaamu'alaikum, Hendra Ahmad Suhendar -Original Message- From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 16, 2006 1:03 PM To: iagi-net Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] SALAM MANG OKIM DARI AMERIKA Dear Gemstone Lovers IAGI, Sebelumnya mang Okim mohon maaf karena belum sempat membalas pertanyaan beberapa gemstone lovers IAGI. Sejak 7 Februari 2006 mang Okim beserta neng Ai berada di Amerika dengan schedule : 8 hari memenuhi undangan dari Gubernur Rotary District 7120 New York ( di wilayah Rochester ) dalam acara Governor Elect Hospitality Program, dan 8 hari berikutnya mengikuti mandatory training di San Diego bagi lebih 500 Gubernur Rotary yang datang dari seluruh dunia. Besok pagi mang Okim berdua akan meninggalkan wilayah Rochester yang selalu diguyur salju ( temperatur mencapai lebih 5 derajat Celcius ) untuk menuju kota hangat San Diego. Selama 8 hari di wilayah New York, mang Okim berdua mendapatkan sambutan yang sangat di luar dugaan dan rasanya kurang pantas untuk seorang insan yang sehari-harinya menggosok batu. Tetapi, demi amanah yang dibebankan ke mang Okim untuk memimpin 100 lebih Rotary Clubs dengan 2000 anggotanya di Indonesia ( Juli 2006-Juni 2007 ) , maka dengan prinsip bonek alias bondo nekat, mang Okim jalani saja walaupun sambil menggigil kedinginan. Inilah kegiatan mang Okim dan neng Aih sampai hari ini ( mudah-mudahan tidak dianggap kesombongan tetapi untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi kawula muda IAGI ): 7 Feb : Bnd-Jkt-Hongkong-Taipei-Angkorage-New York (25 jam) 8 Feb : New York-Rochester- Hornell- Alfred University sambil ninjau Finger Lake, Salt Mine, bekas Indian Reservation, Dam dan kanal yang ketutup salju. Host : Prof . Petra Visscher ( Anthropolog) 9 Feb : Diterima pimpinan Alfred Univ., diperkenalkan ke Walikota Alfred dan mendengarkan ceramahnya : Governing Alfred Municipality, lunch dengan Prof Petra dan Prof Bob Meyer ( Anthropolog ), diterima President Alfred College, Prof Uma Gupta ( pernah dapat Ambassadorial Scholarship Rotary ), memberikan LECTURE di Earth Science Alfred Univ atas undangan Prof Otto Muller , diminta memeriksa kebenaran penamaan mineral dan batumulia koleksi Alfred Univ., dan dinner bersama Prof Petra, Prof Otto Muller, Dr.Nancy ( psychologist ) dan Dr. Pam Lakin ( librarian ). 10 Feb
Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00
Pak Awang, Seingat saya pada waktu forum explo tahun 2001 (cmiiw), BP Migas berencana membuat bench marking soal operational cost ini. Setelah itu maka setiap usulan AFE akan dibandingkan dengan ambang batas yang normal dari operasi sejenis di sekitar blok tsb. Dan ujungnya cost recovery hanya berdasar ambang batas ini, kalau operator mau menetapkan standar sendiri ya monggo saja, tapi non-cost recovery. Mungkin kalau ini bisa direalisasikan, kasus mobil ini bisa lebih mudah pemecahannya. Soal standar..he..he... itu sih mainan operator besar yang suka aneh-aneh saja. lagian emang setiap ngebor sumur mereka akan bikin air strip sendiri..:-). Mengikuti soal Exxon ini kok makin lama makin tambah mirip dengan yang ditulis John Perkins itu yah... bikin mimpi seindah mungkin (bisa proyeksi petumbuhan ekonomi atau bisa juga proyeksi produksi atau cadangan minyak), dan akhirnya negara tergadai karenanya. Jadi jangan kaget kalau soal airstrip ini nanti bisa jadi akan dijual ke bupati cepu dan karenanya beliau merasa akan mendapat hibah infrastruktur:-). Akibatnya BP Migas tentu akan mendapat dua lawan jadinya. a+ - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 4:59 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00 Exxon standard worldwide diberlakukan. Contoh kasus AFE Banyu Urip. Exxon mengajukan untuk membangun airport kecil di Cepu buat mobilitas kru rig mereka dari Surabaya menggunakan pesawat. Alasannya jalan raya Cepu-Bojonegoro rawan kecelakaan lalu lintas. Safety is first membuat semuanya terasa berlebihan. Masih banyak contoh lainnya. Saat ExxonMobil mengajukan 15 juta USD untuk sumur Banyu Urip, kami (Pertamina MPS saat itu) lakukan diskusi2 alot beberapa kali sampai bisa dipotong ke 7 juta USD (termasuk penolakan pembuatan airstrip di Cepu itu). Saat dicek ke sumur, setengah kru rig ex-pat, nah bagaimana tak biaya tinggi ? salam, awang Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa kira-kira yang mnyebabkan biaya/sumur sampai begitu besar bedanya ? -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 10:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00 Kalau begitu (kasus pesimis), siap2-lah dengan 14 juta USD per sumur eksplorasi yang akan diajukan Exxon. Operator lain dengan spesifikasi sumur yang sama bisa 4.0 juta USD. Itu baru dari kegiatan eksplorasi yang biasanya kecil saja dari keseluruhan investasi migas. Nah, lalu berapa untuk fasilitas produksi ? Pasti akan ratusan juta dollar. Maka, bersiaplah dengan cost recovery yang melangit kalau Exxon menang. Dan, relakah Pertamina mengusung dana sama-sama setinggi itu bersama Exxon ? Pasti akan ada partnership yang tidak sehat. salam, awang Ariadi Subandrio wrote: 1. EXXON ingin Operator seumur kontrak yakni selama 30 tahun. 2. Pertamina menawarkan diri bergantian setiap 5 tahun operatorship, dikelola dalam JO. Proposal Pertamina ini yang dianggap tidak fair oleh Exxon. Ini yang dianggap kemudian dianggap BUNTU. Sikap Pemerintah Republik Indonesia periode 2002-2009 memberikan sinyal dengan menampilkan Strength-nya Investor Luar Negeri yakni KEKUATAN UANG TEKNOLOGI dan seolah-olah kedua hal tersebut adalah weakness-nya anak negeri. Jadi kurang lebih sikap-nya pemerintah adalah : Anak-anak Indonesia belum patut mengelola CEPU. lam-salam, ar-. Awang Satyana wrote: Karena penentuan operator buntu, Exxon ingin menjadi operator dan Pertamina ingin menjadi operator di lima tahun pertama, sementara produksi dari Cepu (baca Banyu Urip) harus dipercepat, maka Pemerintah akan turun tangan. Direncanakan akan ada pemeriksaan berlapis atas semua dokumen yang diajukan oleh Exxon dan Pertamina. BPMIGAS a.l. akan kebagian memeriksa WPB yang diajukan kedua operator tsb. Pertimbangan kewajaran program kerja dan anggaran, cost recovery, dan pendapatan Negara akan menjadi penilaian. Saya pikir, Pemerintah pun akan sulit memutuskan, andai Pertamina ditunjuk menjadi operator, tentu Exxon tak akan tinggal diam, juga yang di Amerika sana. Kasus penentuan operator unitisasi Sukowati (tetangganya Banyu Urip) antara Exxon dan JOB Pertamina-PetroChina; yang ditunjuk Pemerintah adalah JOB Pertamina-PetroChina, menjadi berlarut-larut akibat Exxon tak menerima keputusan itu. Dan, Banyu Urip punya cadangan jauh lebih besar dari Sukowati, maka wajar saja Exxon dan Pertamina berusaha sekeras mungkin sampai akibatnya buntu. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari wrote: Koreksi: Salah satu pembicaranya bukan J.Pane - Pertamina tapi Zuhdi Pane dari Petrominer. Beliau adalah mantan Kepala BPPKA Pertamina pertengahan 90-an Salam Andang Bachtiar Exploration Think Tank Indonesia On 2/26/06, Rovicky Dwi Putrohari wrote: FYI Bagi
Re: [iagi-net-l] Batuan di Uluwatu?? (Pak Awang)
Pak Awang Yth., Mohon info, apakah batugamping di amfiteater GWK Bali yang lunak dan chalky itu bukan batugamping Kuarter atau paling tua Late Pliocene ?. Melihat ciri2nya sangat beda (meski sekedar ekivalen) dengan Formasi Wonosari. Ciri2 batugamping GWK rasanya kok lebih mirip batugamping Kuarter/Late Pliocene yang lunak dan chalky-an, tersingkap luas di daerah Gresik - Tuban yang telah diteliti oleh Premonowati. Hatur nuhun, Salam, Yahdi Zaim - Original Message - From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Batuan di Uluwatu?? (Pak Awang) Pak Eddy, Dominan sih batugamping ekivalen Wonosari (Miosen Tengah-Atas) seperti juga yang menyusun amfiteater2 di GWK (Garuda Wisnu Kencana). Hanya di bawahnya ada beberapa singkapan breksi volkanik yang mungkin masih terusan Old Andesite yang Oligo-Miosen. Saya pernah memetakan pillow basalt di Gunung Badak, Ciletuh, Jawa Barat. Saat ke Uluwatu, saya tak melihat penyingkapan lava bantal itu, tetapi breksi volkanik. Salam, awang -Original Message- From: I Gusti Bagus Eddy Sucipta [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 1:24 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Batuan di Uluwatu?? (Pak Awang) Pak Awang Harun Satyana cerita : ...dihapus,,, Oligo-Miosen arc memang hebat, ia memanjang sejak dari Sumatra Selatan - Nusa Tenggara (saya pernah menyampel batuannya di Uluwatu, Bali Selatan, yang posisinya ada di bawah gamping seumur Wonosari di Gunung Kidul). Pak Awang...batuan yang di Uluwatu itu apa?? Breksi volkanik-kah? atau Ankaramitic pillow basalts seperti yang tersingkap di sekitar Gua Lawah, Klungkung dan disebut sebagai Ulakan Formation (Purbo-Hadiwidjojo, 1971). Salam, Eddy Sucipta I Gusti Bagus Eddy Sucipta [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006 -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.1/270 - Release Date: 2/27/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
[iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift
Usulan kepada IAGI Jakarta melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI Jakarta melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore. Bahan pembahasan: a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik lempeng dan hubungannya dengan prospek hydrocarbons b. Reservoir klastik di cekungan NE Java c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau gabungannya, dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu Waktu: 12.00-13.00 makan siang 1300-1330 pembicara subyek-1 1330-1400 diskusi subyek-1 1400-1430 pembicara subyek-2 1430-1500 diskusi subyek-2 1500-1530 rehat 1530-1600 pembicara subyek-3 1600-1630 diskusi subyek-3 Tempat: Jakarta di luar area three-in-one Biaya: self support syukur kalau ada sponsor Bagaimana IAGI Jakarta??? Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006) Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di bagian saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan lahan2 yang bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk lebih berperan dalam pemilihan lahan ini. Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi rahasia negara ? Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw) Si-Abah __ Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini. Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya hanya mereviewnya. Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system berbasis GIS. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi yang terbuka bagi KKKS ? Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ? Terima kasih. Si - Abah. -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version:
Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Sdr Harry Anda benar memang kita sangat mudah lupa dan malas belajar, pendapat saya lontarkan dengan harapan generasi yang sekarang sedang mekar2 nya , seperti Anda jangan lupa pelajaran mahal itu. Saya jadi ingat pidato Bung Karno yang berjudul Jasmerah singkatan dari Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Si Abah Pak Yanto dan rekan2 IAGI yg saya hormati, Kalau pelajaran yg diberikan sih rasanya sudah banyak, tetapi apakah semua itu membuat kita belajar? Mungkin pertanyaan inipun merupakan salah satu hal yg harus kita pelajari, mengapa kita tidak belajar dari pelajaran2 yg sudah2. Saya teringat akan harga LNG Tangguh yg dipasarkan dng harga S$2 sekian (mohon maaf dan mohon koreksi jika saya salah). Kalau kita lihat sejarah, Indonesia adalah produser LNG pertama terbesar di dunia, tetapi mungkin yg banyak memetik pelajaran dari ini adalah perusahaan asingnya, yaitu Mobil Oil, baik dari teknologinya, maupun marketing-nya. Dari apa yg mereka dapatkan di Arun, mereka berhasil menemukan, mengembangkan dan memasarkan lapangan gas raksasa Qatar. Bagaimana dengan perusahaan nasional kitanya? Apakah sesudah 30 tahun kita mengelola lapangan gas Arun, kita menjadi ahli disana, ahli dalam teknologinya, ahli dalam marketing/negosiasi-nya? Sekarang sesudah lapangan tsb akan habis, masih banyakkah tenaga ahli hasil regenerasinya yg bisa go international untuk ikut berpartisipasi di dunia lain? Atau jangan2 sesuai dengan umur lapangan tsb, tenaga ahlinya pun depleted, ... ikut habis, karena pendidikan sewaktu kesempatan tsb ada tidak kita pergunakan dng sebaik2nya. Mungkinkah lapangan Arun menjelang habis ini bisa dijadikan pusat pelatihan lapangan gas untuk anak2 muda Indonesia, sehingga nantinya mereka dengan bangga bisa berpartisipasi di beberapa lapangan gas dunia sebagai tenaga ahli? Saya kira kita akan lebih bangga jika kita bisa meng-export tenaga ahli kita yg muda2 ke ujung dunia, daripada meng-export TKW ke sana. Semoga ke depan kita bisa lebih baik. Amin Wassalam, Harry Kusna [EMAIL PROTECTED] wrote: h Vick ... deleted Kita semua harus memakai cepu tragedi (kalau lah ini mau dikatakan demikian), sebagai pelajaran paling mahal bagi Bangsa Indonesia , agar hal ini tidak terjadi lagi. ... deleted Semoga. Si-Abah. _ Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship Cepu Block. On 2/27/06, Syaiful Jazan wrote: Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan. sjn Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Technical Background Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis. Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat. Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah angka itu masuk dalam kategori Giant Field ? Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi reserves). Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan. Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan. Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi kelirumologi. Teknologi yg dipergunakan untuk memproduksi lapangan giantpun bukan secanggih teknologi NASA bukan ? Teknologi mengelola lapangan besar sudah dibuktikan mampu dikerjakan oleh perusahaan nasional. Medco berhasil mengembangkan lapangan dengan kondisi mirip (carbonates reservoir di Selatan Sumatra).
RE: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift
Setuju sekali pak Bas, apalagi kalau pembicara nya ditambah oleh pak Benyamin Sapiie atau pak Sukendar Asikin ( ITB ) lebih afdol lagi pak. Salam, Rudhy Tarigan -Original Message- From: basuki puspoputro [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 28, 2006 8:05 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift Usulan kepada IAGI Jakarta melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI Jakarta melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore. Bahan pembahasan: a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik lempeng dan hubungannya dengan prospek hydrocarbons b. Reservoir klastik di cekungan NE Java c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau gabungannya, dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu Waktu: 12.00-13.00 makan siang 1300-1330 pembicara subyek-1 1330-1400 diskusi subyek-1 1400-1430 pembicara subyek-2 1430-1500 diskusi subyek-2 1500-1530 rehat 1530-1600 pembicara subyek-3 1600-1630 diskusi subyek-3 Tempat: Jakarta di luar area three-in-one Biaya: self support syukur kalau ada sponsor Bagaimana IAGI Jakarta??? Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006) Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di bagian saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan lahan2 yang bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk lebih berperan dalam pemilihan lahan ini. Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi rahasia negara ? Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw) Si-Abah __ Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini. Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya hanya mereviewnya. Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system berbasis GIS. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi yang terbuka bagi KKKS ? Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ? Terima kasih. Si - Abah. -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi
Re: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift
Aku juga ndaftar |-+ | | basuki puspoputro| | | [EMAIL PROTECTED]| | | com | | || | | 28/02/2006 09:04 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java | |, synrift | --| Usulan kepada IAGI Jakarta melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI Jakarta melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore. Bahan pembahasan: a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik lempeng dan hubungannya dengan prospek hydrocarbons b. Reservoir klastik di cekungan NE Java c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau gabungannya, dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu Waktu: 12.00-13.00 makan siang 1300-1330 pembicara subyek-1 1330-1400 diskusi subyek-1 1400-1430 pembicara subyek-2 1430-1500 diskusi subyek-2 1500-1530 rehat 1530-1600 pembicara subyek-3 1600-1630 diskusi subyek-3 Tempat: Jakarta di luar area three-in-one Biaya: self support syukur kalau ada sponsor Bagaimana IAGI Jakarta??? Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006) Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di bagian saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan lahan2 yang bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk lebih berperan dalam pemilihan lahan ini. Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi rahasia negara ? Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw) Si-Abah __ Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini. Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya hanya mereviewnya. Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system berbasis GIS. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi yang terbuka bagi KKKS ? Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ? Terima kasih. Si - Abah. -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA :
Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Sepertinya tidak salah, karena kurang teliti, yang disalahkan matematikanya. Contohnya: a=1 ; b=-1, keduanya dikuadratkan sehingga a kuadrat=1 dan b kuadrat=1 ; keduanya diakarkan sehingga didapat a=1 dan b=1. Lho?? Lha iya saja karena dalam proses itu ada kesalahan matematis. Maaf, rileks saja. Didalam pemakaian sophhisticated geophysical tools juga dapat terjadi: kekurangan data dan kebanyakan data sama-sama menimbulkan penyimpangan. Maksud pertanyaan saya adalah belajar dari kesalahan yang pernah ada, sebagai Case history-lah. Salam, Basuki Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote: apa itu sophisticated geophysical tools? buat saya, istilah ini kedengarannya seperti mathematical coincidence. mohon maaf kalau salah. --paulus On 27/02/06, basuki puspoputro wrote: Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi? Salam, Basuki Puspoputro - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift
Pak Basuki, IAGI Jakarta sudah lebur dalam PP-IAGI, terakhir adalah kepengurusan pak Amril Adnan.. sekitar dua tahun lalu ada seorang volunteer yang menyampaikan lisan mau nge-run IAGI Jakarta, namun tak pernah terimplementasikan. Dalam dua kegiatan rakernas IAGI terakhir IAGI Jakarta juga sudah tak pernah menyampaikan laporan kegiatannya. Usulan seminar Pak Basuki tepat sekali, dan saya rasa mudah saja dilakukan oleh PP-IAGI c.q Dept. Energi (+bidang migas).,pak Riri, ayo dimainkan tantangan para anggota, persiapan bisa dalam seminggu kok. Pak Ridwan J lam-salam, ar-. basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote: Usulan kepada IAGI Jakarta melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI Jakarta melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore. Bahan pembahasan: a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik lempeng dan hubungannya dengan prospek hydrocarbons b. Reservoir klastik di cekungan NE Java c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau gabungannya, dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu Waktu: 12.00-13.00 makan siang 1300-1330 pembicara subyek-1 1330-1400 diskusi subyek-1 1400-1430 pembicara subyek-2 1430-1500 diskusi subyek-2 1500-1530 rehat 1530-1600 pembicara subyek-3 1600-1630 diskusi subyek-3 Tempat: Jakarta di luar area three-in-one Biaya: self support syukur kalau ada sponsor Bagaimana IAGI Jakarta??? Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006) Awang Harun Satyana wrote: Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di bagian saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan lahan2 yang bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk lebih berperan dalam pemilihan lahan ini. Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi rahasia negara ? Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw) Si-Abah __ Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini. Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya hanya mereviewnya. Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system berbasis GIS. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi yang terbuka bagi KKKS ? Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ? Terima kasih. Si - Abah. -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Mbak Nur mungkin pernah lihat line dimana ada tampilan seperti gunung yang tidak diatas half graben/ graben? bawahnya chaotic? saya tidak yakin bahwa itu karbonate karena tebalnya sampai 1500 ms dan lebarnya sampai 42 km untuk satu body. mungkin memang telah terjadi spreading di beberapa area di makasar strait dan ada beberapa area yang belum sehingga yang terlihat adanya reef diatas graben. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id 28/02/2006 11:23 cc: AM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Please respond to iagi-net Siti Nuraini Daerah yang Anda studi (North Makasar Strait) itu persisnya dimana sih ? Apakah berada disebelah Timur dari Bengara Block ? Si - Abah Pak Awang, Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait (20032004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait basin dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil kesimpulan study yang telah dilakukan Steve Moss Ian Cloke (1999) sebelumnya yang menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam reflektor-reflektor sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data tersebut. SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. Awang Satyana awangsatyana@ To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED] yahoo.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 02/27/2006 08:14 AM Please respond to iagi-net Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di bawah North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North Makassar Strait itu. Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan bertambahnya data. Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak oseanik di bawah North Makassar Strait. salam, awang Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau tidak salah dengar, berdasarkan
Re: [iagi-net-l] Batuan di Uluwatu?? (Pak Awang)
Pak Eddy, Terima kasih atas infonya, muda sekali ya gamping Uluwatu itu kalau menurut publikasi tersebut; secara regional tak menyambung dengan gamping2 Miosen di Jawa Selatan, melihat lingkungan tektoniknya yang lebih kurang sama antara Jawa-Bali pada saat itu ? Breksi volkanik yang saya lihat dan sampel ada di kompleks Uluwatu, setelah pintu masuk, berjalan terus ke kiri melewati pelataran tempat orang sembahyang, masih melewati titik tertingginya tempat biasa orang berfoto2 karena pemandangan ke bawah sangat spektakular tempat gamping digempur ombak Lautan Hindia, terus jalan semakin menyempit dan semak2 kelihatannya jarang dipotong. Dari situ keluar dari jalan, sedikit turun, di tebing agak curam, di situ tersingkapnya. Kondisi singkapan tak terlalu bagus, melapuk dan banyak tertutup vegetasi. Saya ke sana Desember 2004, kebetulan tepat hari2 tsunami membanjiri Aceh, sampel hanya dari rontokan saja. Saya tak mempelajarinya lebih jauh, hanya sekedar kebetulan ada singkapan, ya lihat2 dulu dan cari2 sampel rontokannya (siapa tahu kelak berguna) - maklum geologist, walaupun tujuan utamanya piknik saja. salam, awang I Gusti Bagus Eddy Sucipta [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang dan Pak Zaim, Dari peta Geologi Bali (Purbo-Hadiwidjojo, 1971) serta Kadar (1977), batugamping di Uluwatu itu sekitar Pliocene-Pleistocene dan merupakan batuan tertua yang tersingkap di Bali dan disebut sebagai Formasi Selatan dan Sorga. Formasi Ulakan yang saya sebut tersebut relatif diatas batugamping. Nah kalau Pak Awang nyampel batuan breksi volkanik itu tepat dibawah batugamping Uluwatu...berarti ada singkapan breksi volkanik yang relatif lebih tua. Alternatif lain...bisa juga batugamping Uluwatu serta breksi volkanik Pak Awang hanya menyilang jari mengingat Formasi Ulakan seringkali dijumpai dalam bentuk pillow lava. Mungkin itu informasi yang dapat saya berikan untuk diskusi ini. Salam, Eddy Sucipta Note: Pak Awang...bisa dong dibagi lokasi tepatnya breksi volkanik tersebut! Awang Satyana ¤µ¤ó¤Ï½ñ¤shy;¤Þ¤·¤¿: Yang di amfiteater GWK saya tak tahu pasti umurnya, mesti cek peta geologi dulu atau diperiksa umurnya. Memang yang di GWK lebih chalky seperti di Padalarang. Hanya yang di Uluwatu gamping yang kelihatannya sama dengan GWK menindih breksi volkanik yang memang masih jalur Old Andesite Jawa. Saya pernah melihat model singkapan seperti ini sejak dari Jampang di Sukabumi (gamping Bojonglopang di atas breksi volkanik Jampang), di Peg. Kidul (Wonosari di atas group Kebo Butak-Nglanggran) dan di Uluwatu ini. Baik Bojonglopang maupun Wonosari sekitar Miosen Tengah-Akhir. Dalam pikiran saya saat itu, baik GWK dan Uluwatu masih sejajar ke jalur selatan karbonat Pegunungan Selatan Jawa dan bahwa jalur Old Andesite masih menerus ke Nusa Tenggara, maka mungkin GWK limestone itu Miosen Tengah juga. Hanya tentu cek umur yang akan menentukannya, atau kalau skalanya cukup bisa dicek di peta geologi P3G ? Kalau yang diteliti Mbak Wati di Tuban (Tanjung Kodok ?) itu kan model2 karbonat muda yang memang umumnya ada di utara Jawa dan bukan di selatan Jawa. Kelihatannya GWK jauh ke selatan dari jalur Paciran limestone ini. Atau, saya terlalu terpengaruh paper yang baru saya tulis (Satyana, 2005, Oligo-Miocene carbonates of Java, Indonesia : Tectonic-Volcanic Setting and Petroleum Implications - IPA) ? Silakan dikoreksi oleh rekan2 yang punya data umur karbonat GWK. Yang jelas, pemandangan amfiteater gamping di GWK sangat spektakular, di puncak bukit yang anginnya sejuk. Boleh juga sekali2 mengadakan field-trip karbonat ke sana. salam, awang I Gusti Bagus Eddy Sucipta [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - Yahoo! Mail Bring photos to life! New PhotoMail makes sharing a breeze.
Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00
Pak Noor, Standard cost drilling, survey, studi sedang dikerjakan teman2 dari bagian bor, survey, dan finance BPMIGAS. Hanya, kelihatannya tersendat2, sehingga belum juga bisa dipakai saat diskusi harga2 proyek. Terpaksa kami membanding2kan saja dan melihat harga2 quotation dari service companies. Aturan cost recovery 100 % yang membebani kita. Dalam beberapa kasus pelanggaran yang disengaja memang kita bisa berlakukan non-cost recovery. Kalau cost sudah melewati plafon BPMIGAS, itu tak di-cost recovery, bagus kelihatannya, hanya tak gampang pelaksanaannya. Bagaimana kalau di website rig saja harga deepwater rig daily rate-nya sudah 350.000 - 450.000 USD ?! Berapa besar AFE sumur ? Mengerikan ! salam, awang Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Awang, Seingat saya pada waktu forum explo tahun 2001 (cmiiw), BP Migas berencana membuat bench marking soal operational cost ini. Setelah itu maka setiap usulan AFE akan dibandingkan dengan ambang batas yang normal dari operasi sejenis di sekitar blok tsb. Dan ujungnya cost recovery hanya berdasar ambang batas ini, kalau operator mau menetapkan standar sendiri ya monggo saja, tapi non-cost recovery. Mungkin kalau ini bisa direalisasikan, kasus mobil ini bisa lebih mudah pemecahannya. Soal standar..he..he... itu sih mainan operator besar yang suka aneh-aneh saja. lagian emang setiap ngebor sumur mereka akan bikin air strip sendiri..:-). Mengikuti soal Exxon ini kok makin lama makin tambah mirip dengan yang ditulis John Perkins itu yah... bikin mimpi seindah mungkin (bisa proyeksi petumbuhan ekonomi atau bisa juga proyeksi produksi atau cadangan minyak), dan akhirnya negara tergadai karenanya. Jadi jangan kaget kalau soal airstrip ini nanti bisa jadi akan dijual ke bupati cepu dan karenanya beliau merasa akan mendapat hibah infrastruktur:-). Akibatnya BP Migas tentu akan mendapat dua lawan jadinya. a+ - Original Message - From: Awang Satyana To: ; Sent: Monday, February 27, 2006 4:59 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00 Exxon standard worldwide diberlakukan. Contoh kasus AFE Banyu Urip. Exxon mengajukan untuk membangun airport kecil di Cepu buat mobilitas kru rig mereka dari Surabaya menggunakan pesawat. Alasannya jalan raya Cepu-Bojonegoro rawan kecelakaan lalu lintas. Safety is first membuat semuanya terasa berlebihan. Masih banyak contoh lainnya. Saat ExxonMobil mengajukan 15 juta USD untuk sumur Banyu Urip, kami (Pertamina MPS saat itu) lakukan diskusi2 alot beberapa kali sampai bisa dipotong ke 7 juta USD (termasuk penolakan pembuatan airstrip di Cepu itu). Saat dicek ke sumur, setengah kru rig ex-pat, nah bagaimana tak biaya tinggi ? salam, awang Iman Argakoesoemah wrote: Apa kira-kira yang mnyebabkan biaya/sumur sampai begitu besar bedanya ? -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 10:35 AM To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00 Kalau begitu (kasus pesimis), siap2-lah dengan 14 juta USD per sumur eksplorasi yang akan diajukan Exxon. Operator lain dengan spesifikasi sumur yang sama bisa 4.0 juta USD. Itu baru dari kegiatan eksplorasi yang biasanya kecil saja dari keseluruhan investasi migas. Nah, lalu berapa untuk fasilitas produksi ? Pasti akan ratusan juta dollar. Maka, bersiaplah dengan cost recovery yang melangit kalau Exxon menang. Dan, relakah Pertamina mengusung dana sama-sama setinggi itu bersama Exxon ? Pasti akan ada partnership yang tidak sehat. salam, awang Ariadi Subandrio wrote: 1. EXXON ingin Operator seumur kontrak yakni selama 30 tahun. 2. Pertamina menawarkan diri bergantian setiap 5 tahun operatorship, dikelola dalam JO. Proposal Pertamina ini yang dianggap tidak fair oleh Exxon. Ini yang dianggap kemudian dianggap BUNTU. Sikap Pemerintah Republik Indonesia periode 2002-2009 memberikan sinyal dengan menampilkan Strength-nya Investor Luar Negeri yakni KEKUATAN UANG TEKNOLOGI dan seolah-olah kedua hal tersebut adalah weakness-nya anak negeri. Jadi kurang lebih sikap-nya pemerintah adalah : Anak-anak Indonesia belum patut mengelola CEPU. lam-salam, ar-. Awang Satyana wrote: Karena penentuan operator buntu, Exxon ingin menjadi operator dan Pertamina ingin menjadi operator di lima tahun pertama, sementara produksi dari Cepu (baca Banyu Urip) harus dipercepat, maka Pemerintah akan turun tangan. Direncanakan akan ada pemeriksaan berlapis atas semua dokumen yang diajukan oleh Exxon dan Pertamina. BPMIGAS a.l. akan kebagian memeriksa WPB yang diajukan kedua operator tsb. Pertimbangan kewajaran program kerja dan anggaran, cost recovery, dan pendapatan Negara akan menjadi penilaian. Saya pikir, Pemerintah pun akan sulit memutuskan, andai Pertamina ditunjuk menjadi operator, tentu Exxon tak akan tinggal diam, juga yang di
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Pak Koesoema, Beberapa sumur Conoco bernama jenis-jenis burung (Perkutut dll.) di offshore dekat Muria semuanya punya CO2 tinggi. Blok BP Bawean yang baru dilepas karena juga dua sumur yang dibornya mengandung CO2 tinggi. Besar kemungkinan CO2 akibat Muriah volcanism yang naik ke reservoir2 Kujung dan Tawun oleh sesar besar (tua) Muriah yang memanjang dari jalur Muria ke Bawean ke Meratus (SW-NE). Data gravity regional dan SLAR onshore Jawa menafsirkan keberadaan sesar besar ini terus memanjang ke selatan menuju Kebumen (sehingga trace-nya menjadi Meratus-Muriah-Kebumen). Sesar ini saya pakai sebagai mekanisme penyebab indentasi garispantai Jawa Tengah dan hilangnya (tenggelam) Pegunungan Selatan di selatan Jawa Tengah (Satyana, 2002, 2005 IAGI : Structural indentation of Central Java : a wrench segmentation). Jadi relic subduction (obduction ?) ini tak langsung, hanya manifestasinya sesar besar tadi. Meratus Range ophiolite menunjam ke bawah Jawa. Kalau kita mengatakan bahwa ophiolite ini produk obduksi antara collision Schwaner vs Paternoster, wajar ia menghilang ke bawah Laut Jawa sesuai batasan massa mikro-kontinen Paternoster, sebab suture Meratus akan sepanjang massa kontinen yang collided-nya. Hanya, bila benar bahwa Paternoster micro-continent meluas ke selatan dan menggabung ke mikro-kontinen Kangean (dan ini ada bukti2 litologi TD sumur di Madura Platform dan utara Kangean), maka suture Meratus itu mestinya akan menerus sampai ke Muriah, walaupun tak tersingkap karena di bawah Laut Jawa. Pola-pola elemen basement yang SW-NE di publikasi Henry Manur dan Rob Barraclough (1994, IPA) memang bisa dilihat lagi, itu elemen apakah, trend2 strukturnya sudah benar, hanya apa basement itu, apakah attenuated continental crust, suture ophiolite seperti Meratus, atau akresi apa lagi ? Zvi Ben-Avraham punya disertasi di wilayah ini, walaupun awal tahun 1970-an (dipublikasi di AAPG 1973 bersama K.O. Emery, mungkin bisa dikaji ulang : Structural framework of Sunda Shelf). Sebaran sumur jarang di wilayah ini, mungkin terpaksa menggunakan data geofisika. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Itu yg terjadi di Mesozoik, boleh juga, tetapi pada Tertiary sudah accreted menjadi continental crust, dan graben di barat Meratus itu adalah pada awal Tertiary. Apakah ada bukti dari pemboran offshore bahwa Meratus subduction relic itu sampai ke Muria dan ke Karangsambung? Barangkali bisa disebutkan pada sumur mana? Salah satu publikasi (Manur dan Barouclagh?) menunjukkan adanya crustal thinning atau extension di zone dari Meratus sampai ke Tuban-Muria, apakah zone ini relic subduction itu? - Original Message - From: Awang Satyana To: ; Sent: Monday, February 27, 2006 3:34 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Pak Koesoema, Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted (Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke Muriah bahkan ke Kebumen. Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang menerus tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya yang peak adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter. Saat peak, ia membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk arc - termasuk yang Eosen. Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih melihat ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang sangat tebal yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang berlawanan : Kendeng Zone yang northward verging dan Rembang Zone yang southward verging, Randublatung di sisi downblock kedua zone deformasi ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang sangat tebal. salam, awang R.P. Koesoemadinata wrote: Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction sepanjang Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction baru muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, mengingat volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java basin tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena rotasi East Sunda microcontinent yang menekan
RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Pak Awang, Menarik juga nih kasusnya Sukowati-4 walaupun tidak terlalu mengherankan mengingat ini karbonat. Si Banyu Uripnya sendiri kan sudah di 3D seismic , apakah mereka sudah minta ijin ke BPMigas melakukan inversi dengan 3D nya ini ? ... bu Nuning kali yang tahu ya .hasilnya mungkin belum ditunjukkan ke BP Migas sebelum mereka minta ijin ngebor .tapi setidak tidaknya dengan inversi mereka mungkin bisa 'melihat' porosity jadi bisa cukup hati hati Soal inversi memang sulit juga sih saya dulu pernah ribut sama kakak saya yang geologist itu yang kecewa dengan hasil inversinya ...dia bilang ah kalian geophy tukang banyak omong segala soal porosity Memang sih secara teknis kita mungkin saja meramal porosity tapi banyak aturannya : seismic mesti bagus, di process dengan benar, tidak ada fluid effect, metoda inversinya benar .dan ada studi petroelastique pendukung salam, yn |-+ | | basuki puspoputro| | | [EMAIL PROTECTED]| | | com | | || | | 27/02/2006 04:11 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ --| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! | --| Pak Awang menulis: Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena tight reservoir. Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi? Salam, Basuki Puspoputro Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Semula, yang mengemuka itu hanya Banyu Urip. Dokumen resmi ExxonMobil yang masih saya simpan menulis cadangan lapangan ini (bukan blok Cepu) punya kisaran 200-700 MMBO (Steve Buck, 2000). Kala itu belum seismik 3D. Setelah dilakukan seismik 3D katanya struktur malah membesar. Katanya sebab saya pun sudah tak punya akses ke data mereka sebab ExxonMobil sudah tak lapor lagi ke Pertamina MPS (saat itu). Lalu, di media yang ramai lebih mengemuka cadangan blok, bukan Banyu Urip lagi. Berapa besar ? Angka bervariasi sekali, dari 400-1200 MMBO. Ini sudah bias. Berapa sebenarnya cadangan Banyu Urip sebenar2-nya. Tak ada yang tahu, bahkan EMOI pun saya pikir tak akan tahu pasti sebab hanya ada 3 titik sumur yang berderet di tengah. Closure-nya memang gede, tetapi sangat kasar kalau mau memastikan reserve-nya sekarang ini, lalu jadi pertimbangan keputusan. Berbahaya ! Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena tight reservoir. Nah, Sukowati bertetangga dengan Banyu Urip. Pelajaran penting, siapa bisa mengira sepasti-pastinya reserve, apalagi di karbonat ? Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 1:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship Cepu Block. On 2/27/06, Syaiful Jazan wrote: Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan. sjn Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Technical Background Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis. Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat. Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan
RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
Bu Yuriza, Data teknis Blok Cepu atau Banyu Urip itu belum masuk lagi ke BPMIGAS sejak mereka keluar dari pengawasan Pertamina MPS/BPMIGAS tahun 2001. Tentulah nanti akan kita minta inversion-nya sebab itu sudah prosedur standard yang kita minta. Saya hanya bilang kalau menentukan reserve dari sekedar 3 sumur yang berderet di tengah dan ke kiri-kanannya kosong padahal luas closure ke mana-mana, kemudian kita bermain di karbonat, lalu reserve itu dipakai untuk keputusan (politik) - nah ini gegabah. Bisa saja yang dibilang Pak Rovicky terjadi : pembusangan Cepu... Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 28, 2006 12:03 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar ! Pak Awang, Menarik juga nih kasusnya Sukowati-4 walaupun tidak terlalu mengherankan mengingat ini karbonat. Si Banyu Uripnya sendiri kan sudah di 3D seismic , apakah mereka sudah minta ijin ke BPMigas melakukan inversi dengan 3D nya ini ? ... bu Nuning kali yang tahu ya .hasilnya mungkin belum ditunjukkan ke BP Migas sebelum mereka minta ijin ngebor .tapi setidak tidaknya dengan inversi mereka mungkin bisa 'melihat' porosity jadi bisa cukup hati hati Soal inversi memang sulit juga sih saya dulu pernah ribut sama kakak saya yang geologist itu yang kecewa dengan hasil inversinya ...dia bilang ah kalian geophy tukang banyak omong segala soal porosity Memang sih secara teknis kita mungkin saja meramal porosity tapi banyak aturannya : seismic mesti bagus, di process dengan benar, tidak ada fluid effect, metoda inversinya benar .dan ada studi petroelastique pendukung salam, yn -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.1/270 - Release Date: 2/27/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
On 2/28/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: . Memang sih secara teknis kita mungkin saja meramal porosity tapi banyak aturannya : seismic mesti bagus, di process dengan benar, tidak ada fluid effect, metoda inversinya benar .dan ada studi petroelastique pendukung Kalau seismicnya sudah bagus, sudah diproses dengan benar, tidak ada fluid effect (satu jenis fluid ?), ada study petroelastic ... trus geologistnya interpreternya canggih dalam ilmunya, nodel geologinyapun sederhana trus untuk apa diinversi yak ? RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers
Wah pas sekali daerahnya nih, kebetulan sampelnya ada yang bagus. Masalah oleanana kan asalnya dari tumbuhan angiospermae, sy dapat klasifikasi BP Research (1991) untuk kelas E (gymnosperm dominated, yang kriterianya sangat sulit dibedakan dengan kelas D, karena sangat mirip sekali. Bagaimana cara membedakannya? Saya pernah denger kalau kelimpahan ol di marin coba dicek di aromatnya. Kira2 pakai fragmentogram apa? dan apa mesti dicek. Bagaimana penjelasannya ol yang muncul di laut dalam? salam, lambok --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Lambok, Beberapa penelitian di Indonesia (yang bagus untuk jadi model adalah South Sumatra Basin) memang menunjukkan bahwa oleanane lebih melimpah di sedimen2 yang dipengaruhi marin di banding yang full non-marin. Mengapa, padahal oleanane adalah asal higher land plants yang angiospermae khususnya di delta top environment, kok malah banyak ke lingkungan marin ? Penyebabnya adalah bahwa kelimpahannya sangat sensitif terhadap kondisi2 paleo-oseanografi selama early diagenesis, terutama sangat dipengaruhi oleh degree of marine influence. Lingkungan oksidaksi dan reduksi juga akan mempengaruhi pengawetannya (kita tahu bahwa lingkungan daratan lebih teroksidasi, pengawetannya lebih buruk). Coba cek : Murray et al. (1997) : Oleananes in oils and sediments : evidence of marine influence during early diagenesis ? - Geochim Cosmochim Acta. Dengan demikian, menggunakan sequence stratigraphy-sea level fluctuations, kita bisa memprediksi apakah delta top itu akan kaya oleanane atau tidak; subm erged delta top akan lebih kaya oleanane dibandingkan yang tidak pernah tenggelam. Hanya, hati2 menggunakan oleanane, ada jenis oleanane yang justru kebalikannya, yaitu kaya ke arah daratan, yaitu A-ring contracted oleananes (oleanoid triterpanes), yang dihasilkan sebagai produk diagenesis plant matter di bawah kondisi peat swamp. Biomarker ini semakin berkurang semakin tingginya marine influence. Analisis geokimia yang baik akan bisa menunjukkan kedua jenis olenane itu. Age-diagnostic biomarkers memang ada beberapa, di samping rasio mortane/hopane dan oleanane/hopane. Precursor-nya mesti juga sensitif terhadap umur, misalnya angiospermae untuk asal oleanane, kan jenis tumbuhan ini muncul post-Late Cretaceous. Maka, kalau memeriksa minyak Oseil di Seram yang asal Jurassic marine shales/carbonates, tak akan ada oleanane ditemukan walaupun ia di lingkungan marin (yang bisa kaya akan oleanane seperti diskusi di atas). Rasio 24-nordiacholestane yang lebih besar dari 0.25 adalah diagnosa oil yang digenerasikan dari source Cretaceous atau Tersier (Holba et al., 1998 : Application of 24-cholestanes for constraining source age petroleum, Organic Geochemistry, v. 29, p. 1269-1283). Chung et al. (1992) pun pernah menggunakan isotop C13 untuk menaksir umur source oil. Source berumur Oligo-Miocene katanya mengalami pengayaan di 13 C sampel minyaknya baik untuk fraksi saturat maupun aromat (Chung et al., 1992, carbon isotope composition of marine crude oils, AAPG Bull v. 76, p. 1000-1007). Jadi, kalau menemukan minyak yang punya high ratios of oleanane, high 24-nordiacholestane, dan 13C-rich isotope ratios; yakinkanlah bahwa itu berasal dari source Tersier (bukan Mesozoik), di bagian mana Tersier-nya, nah ini akan lebih sulit, tetapi tak mustahil dilakukan. Beberapa biomarker sangat spesifik muncul di satu kala Tersier saja, misalnya bisnorlupane - ia hanya kaya di Eocene source rocks. Cross-plot antara oleanane ratio, bicadinane ratio dan lupanoid ratio akan menunjukkan itu (Joseph Curiale, 2005 -unpublished). salam, awang lambok parulian [EMAIL PROTECTED] wrote: Ikutan nimbrung. Pa Awang selain penggunaan oleanana untuk penentuan umur relatif saya juga pernah menggunakan rasio moretana/hopana bisa di cek dgn m/z 191. Grantham (1986), menyatakan bahwa minyak dari batuan induk tersier menunjukkan rasiomor/hop (0,1-0,3 dgn nilai umum 0,15-0,20) daripada batuan yang lebih tua (umumnya 0,1 atau kurang). Untuk GC, biasanya analisis awal Seb C20 dominasi alga (marin) dan setelah C20 dominasi terrestrial. Kalau terjadi 2 peak, biasanya khas untuk endapan fluvio-deltaik. Untuk cluster analysis tentunya prioritas parameter jadi kunci untuk pengelompokkan dan tidak dipengaruhi kematangan. Untuk oleanana kan lebih dominan di daerah darat, tapi sy dapat melimpah ke arah marin. Kira2 selain dari mekanika transportnya faktor apa lagi yang mempengaruhinya. salam, lambok --- Awang Satyana wrote: Pak Andang, Preferensi nomor atom ganjil terhadap nomor atom genap cukup dapat dilihat di GC scan untuk lingkungan manapun, dan jelas fingerprint merefleksikan sesuatu tentang deret ini, kalau tidak tak mungkin ada formulasi preferensi ini. Minyak Kangean, seperti posting2 saya sebelumnya, memang menunjukkan anomali, tetapi sekali lagi bukan
[iagi-net-l] kanRe: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers (was Re: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin)
Awang ysh Kalau gas Kepodang dan gas Terangserasun dibuat gaschromatograf-nya kemudian disebandingkan , apa persamaan dan perbedaannya ya ? Si - Abah. _ Lambok, Beberapa penelitian di Indonesia (yang bagus untuk jadi model adalah South Sumatra Basin) memang menunjukkan bahwa oleanane lebih melimpah di sedimen2 yang dipengaruhi marin di banding yang full non-marin. Mengapa, padahal oleanane adalah asal higher land plants yang angiospermae khususnya di delta top environment, kok malah banyak ke lingkungan marin ? Penyebabnya adalah bahwa kelimpahannya sangat sensitif terhadap kondisi2 paleo-oseanografi selama early diagenesis, terutama sangat dipengaruhi oleh degree of marine influence. Lingkungan oksidaksi dan reduksi juga akan mempengaruhi pengawetannya (kita tahu bahwa lingkungan daratan lebih teroksidasi, pengawetannya lebih buruk). Coba cek : Murray et al. (1997) : Oleananes in oils and sediments : evidence of marine influence during early diagenesis ? - Geochim Cosmochim Acta. Dengan demikian, menggunakan sequence stratigraphy-sea level fluctuations, kita bisa memprediksi apakah delta top itu akan kaya oleanane atau tidak; subm erged delta top akan lebih kaya oleanane dibandingkan yang tidak pernah tenggelam. Hanya, hati2 menggunakan oleanane, ada jenis oleanane yang justru kebalikannya, yaitu kaya ke arah daratan, yaitu A-ring contracted oleananes (oleanoid triterpanes), yang dihasilkan sebagai produk diagenesis plant matter di bawah kondisi peat swamp. Biomarker ini semakin berkurang semakin tingginya marine influence. Analisis geokimia yang baik akan bisa menunjukkan kedua jenis olenane itu. Age-diagnostic biomarkers memang ada beberapa, di samping rasio mortane/hopane dan oleanane/hopane. Precursor-nya mesti juga sensitif terhadap umur, misalnya angiospermae untuk asal oleanane, kan jenis tumbuhan ini muncul post-Late Cretaceous. Maka, kalau memeriksa minyak Oseil di Seram yang asal Jurassic marine shales/carbonates, tak akan ada oleanane ditemukan walaupun ia di lingkungan marin (yang bisa kaya akan oleanane seperti diskusi di atas). Rasio 24-nordiacholestane yang lebih besar dari 0.25 adalah diagnosa oil yang digenerasikan dari source Cretaceous atau Tersier (Holba et al., 1998 : Application of 24-cholestanes for constraining source age petroleum, Organic Geochemistry, v. 29, p. 1269-1283). Chung et al. (1992) pun pernah menggunakan isotop C13 untuk menaksir umur source oil. Source berumur Oligo-Miocene katanya mengalami pengayaan di 13 C sampel minyaknya baik untuk fraksi saturat maupun aromat (Chung et al., 1992, carbon isotope composition of marine crude oils, AAPG Bull v. 76, p. 1000-1007). Jadi, kalau menemukan minyak yang punya high ratios of oleanane, high 24-nordiacholestane, dan 13C-rich isotope ratios; yakinkanlah bahwa itu berasal dari source Tersier (bukan Mesozoik), di bagian mana Tersier-nya, nah ini akan lebih sulit, tetapi tak mustahil dilakukan. Beberapa biomarker sangat spesifik muncul di satu kala Tersier saja, misalnya bisnorlupane - ia hanya kaya di Eocene source rocks. Cross-plot antara oleanane ratio, bicadinane ratio dan lupanoid ratio akan menunjukkan itu (Joseph Curiale, 2005 -unpublished). salam, awang lambok parulian [EMAIL PROTECTED] wrote: Ikutan nimbrung. Pa Awang selain penggunaan oleanana untuk penentuan umur relatif saya juga pernah menggunakan rasio moretana/hopana bisa di cek dgn m/z 191. Grantham (1986), menyatakan bahwa minyak dari batuan induk tersier menunjukkan rasiomor/hop (0,1-0,3 dgn nilai umum 0,15-0,20) daripada batuan yang lebih tua (umumnya 0,1 atau kurang). Untuk GC, biasanya analisis awal Seb C20 dominasi alga (marin) dan setelah C20 dominasi terrestrial. Kalau terjadi 2 peak, biasanya khas untuk endapan fluvio-deltaik. Untuk cluster analysis tentunya prioritas parameter jadi kunci untuk pengelompokkan dan tidak dipengaruhi kematangan. Untuk oleanana kan lebih dominan di daerah darat, tapi sy dapat melimpah ke arah marin. Kira2 selain dari mekanika transportnya faktor apa lagi yang mempengaruhinya. salam, lambok --- Awang Satyana wrote: Pak Andang, Preferensi nomor atom ganjil terhadap nomor atom genap cukup dapat dilihat di GC scan untuk lingkungan manapun, dan jelas fingerprint merefleksikan sesuatu tentang deret ini, kalau tidak tak mungkin ada formulasi preferensi ini. Minyak Kangean, seperti posting2 saya sebelumnya, memang menunjukkan anomali, tetapi sekali lagi bukan anomali marin seperti yang Anda sebutkan, tetapi anomali sangat khas dominasi terestrial. Marine oil dari type II kerogen di Indonesia akan punya average pr/ph 1.22, pris/nC17 0.85, dan C31/C19 (wax ratio) 0.25. Dan nilai2 kisaran ini tak muncul untuk minyak Kangean. Intensitas atom2 nomor tinggi di minyak Kangean malah menggelembung (C24-C30), suatu hal yang tidak akan
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Terima kasih Siti Nur'aini Si Abah Abah, daerah penelitian saya hanya meliputi North Makassar Strait Basin. Tidak sampai ke Benggara Block yang berada di utaranya (bagian dariTarakan Basin). SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. [EMAIL PROTECTED] .id To: iagi-net@iagi.or.id cc: 02/28/2006 Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 10:23 AM Please respond to iagi-net Siti Nuraini Daerah yang Anda studi (North Makasar Strait) itu persisnya dimana sih ? Apakah berada disebelah Timur dari Bengara Block ? Si - Abah Pak Awang, Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait (20032004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait basin dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil kesimpulan study yang telah dilakukan Steve Moss Ian Cloke (1999) sebelumnya yang menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam reflektor-reflektor sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/ pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall : interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data tersebut. SITI NUR'AINI (Geologist) ENI-INDONESIA LTD. Awang Satyana awangsatyana@ To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED] yahoo.com cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift 02/27/2006 08:14 AM Please respond to iagi-net Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di bawah North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North Makassar Strait itu. Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan bertambahnya data. Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ? Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak oseanik di bawah North Makassar Strait. salam, awang Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi oceanic spreading. Thanks. Iman -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk
RE: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers
Kelas minyak E akan punya resin (produk metabolik tumbuhan tingkat tinggi yang disimpan sebagai fluid di jaringan daun dan kayu) tak sebanyak kelas D, dan contoh di dunia saat ini hanya ada ditunjukkan oleh source rocks Latrobe Group di Gippsland Basin, Australia. Dan, Gymnospermae juga berkembang lebih dulu daripada Angiospermae, maka sebaran olenanane-nya pun tak akan sebanyak kelas D. Oleanane tetap di kelas fragmentogram m/z 191 triterpane. Oleanane di deepwater tak masalah, sebab debris coal juga dibawa ke laut dalam oleh arus turbidit bersama pasir2 lowstand-nya. Saat menggenerasikan minyak di tempat barunya, minyak akan tetap menunjukkan oleanane dari transported delta top itu. Salam, awang -Original Message- From: lambok parulian [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 28, 2006 12:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers Wah pas sekali daerahnya nih, kebetulan sampelnya ada yang bagus. Masalah oleanana kan asalnya dari tumbuhan angiospermae, sy dapat klasifikasi BP Research (1991) untuk kelas E (gymnosperm dominated, yang kriterianya sangat sulit dibedakan dengan kelas D, karena sangat mirip sekali. Bagaimana cara membedakannya? Saya pernah denger kalau kelimpahan ol di marin coba dicek di aromatnya. Kira2 pakai fragmentogram apa? dan apa mesti dicek. Bagaimana penjelasannya ol yang muncul di laut dalam? salam, lambok --- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Lambok, Beberapa penelitian di Indonesia (yang bagus untuk jadi model adalah South Sumatra Basin) memang menunjukkan bahwa oleanane lebih melimpah di sedimen2 yang dipengaruhi marin di banding yang full non-marin. Mengapa, padahal oleanane adalah asal higher land plants yang angiospermae khususnya di delta top environment, kok malah banyak ke lingkungan marin ? Penyebabnya adalah bahwa kelimpahannya sangat sensitif terhadap kondisi2 paleo-oseanografi selama early diagenesis, terutama sangat dipengaruhi oleh degree of marine influence. Lingkungan oksidaksi dan reduksi juga akan mempengaruhi pengawetannya (kita tahu bahwa lingkungan daratan lebih teroksidasi, pengawetannya lebih buruk). Coba cek : Murray et al. (1997) : Oleananes in oils and sediments : evidence of marine influence during early diagenesis ? - Geochim Cosmochim Acta. Dengan demikian, menggunakan sequence stratigraphy-sea level fluctuations, kita bisa memprediksi apakah delta top itu akan kaya oleanane atau tidak; subm erged delta top akan lebih kaya oleanane dibandingkan yang tidak pernah tenggelam. Hanya, hati2 menggunakan oleanane, ada jenis oleanane yang justru kebalikannya, yaitu kaya ke arah daratan, yaitu A-ring contracted oleananes (oleanoid triterpanes), yang dihasilkan sebagai produk diagenesis plant matter di bawah kondisi peat swamp. Biomarker ini semakin berkurang semakin tingginya marine influence. Analisis geokimia yang baik akan bisa menunjukkan kedua jenis olenane itu. Age-diagnostic biomarkers memang ada beberapa, di samping rasio mortane/hopane dan oleanane/hopane. Precursor-nya mesti juga sensitif terhadap umur, misalnya angiospermae untuk asal oleanane, kan jenis tumbuhan ini muncul post-Late Cretaceous. Maka, kalau memeriksa minyak Oseil di Seram yang asal Jurassic marine shales/carbonates, tak akan ada oleanane ditemukan walaupun ia di lingkungan marin (yang bisa kaya akan oleanane seperti diskusi di atas). Rasio 24-nordiacholestane yang lebih besar dari 0.25 adalah diagnosa oil yang digenerasikan dari source Cretaceous atau Tersier (Holba et al., 1998 : Application of 24-cholestanes for constraining source age petroleum, Organic Geochemistry, v. 29, p. 1269-1283). Chung et al. (1992) pun pernah menggunakan isotop C13 untuk menaksir umur source oil. Source berumur Oligo-Miocene katanya mengalami pengayaan di 13 C sampel minyaknya baik untuk fraksi saturat maupun aromat (Chung et al., 1992, carbon isotope composition of marine crude oils, AAPG Bull v. 76, p. 1000-1007). Jadi, kalau menemukan minyak yang punya high ratios of oleanane, high 24-nordiacholestane, dan 13C-rich isotope ratios; yakinkanlah bahwa itu berasal dari source Tersier (bukan Mesozoik), di bagian mana Tersier-nya, nah ini akan lebih sulit, tetapi tak mustahil dilakukan. Beberapa biomarker sangat spesifik muncul di satu kala Tersier saja, misalnya bisnorlupane - ia hanya kaya di Eocene source rocks. Cross-plot antara oleanane ratio, bicadinane ratio dan lupanoid ratio akan menunjukkan itu (Joseph Curiale, 2005 -unpublished). salam, awang -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.1/270 - Release Date: 2/27/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website:
RE: [iagi-net-l] kanRe: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers (was Re: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin)
Abah, sampel gas tak akan banyak memuat cerita pada GC (gas chromatograph)sebab gas adalah molekul sederhana tak sekompleks (makromolekul) seperti minyak. Apalagi, gas biogenik, yang didominasi C1 99 %. Tak akan berguna dilakukan GC. Lebih baik dilakukan analisis komposisi (C1, C2, dst) dan beberapa isotop karbon 13 dan deuterium pada atom C-nya untuk menaksir genetic gas type-nya dan source-nya. Persamaan kedua gas itu : sama-sama biogenik, yang Kepodang sedikit tercampur termogenik. Perbedaannya : yang Terang Sirasun dibentuk oleh reduksi karbonat di lingkungan marin, yang Kepodang oleh methyl fermentation di lingkungan transisi (ini kesimpulan dari isotop deuterium), dan source Kepodang : middle Miocene Tawun, sedangkan Terang-Sirasun early Pliocene Paciran calcareous shales. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 28, 2006 12:54 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] kanRe: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers (was Re: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin) Awang ysh Kalau gas Kepodang dan gas Terangserasun dibuat gaschromatograf-nya kemudian disebandingkan , apa persamaan dan perbedaannya ya ? Si - Abah. _ -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.1/270 - Release Date: 2/27/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Awang ysh Sampai saat ini saya selalu menganggap kurang menariknya Bengkulu Basin adalah karena fore arc dan dengan demikian dingin. Hal yang sama dengan Nias. Data sumur yang mana yang menunjukan GG yang demikian tinggi , dan apa yang menyebabkan Bengkulu Basin berbeda dengan Nias. Setahu saya memang didaratan Bengkulu terdapat oil/gas seeps , yang membuktikan terjadinya hidrokarbon. Si- Abah. __ Paleogene rift (syn-rift) Bengkulu Basin baik yang di Kedurang maupun Pagar Jati graben belum pernah tertembus sumur. Semua sumur yang ada di sini (a.l. Bengkulu A-1, Bengkulu A-2, Arwana) punya TD di sekuen post-rift dan sagging Oligo-Miocene. Di TD sumur2 itu litologinya serpih post rift bersama beberapa seams coal. Pemelajaran dari seismik dan singkapan seumur di onshore Bengkulu menunjukkan bahwa sekuen stratigrafi Bengkulu sama dengan Sumatra Selatan. Jadi syn-riftnya diisi ekivalen Lahat non-marine, lalu Talang Akar fluvio-deltaik (Fm. Hulu Simpang di onshore Bengkulu), kemudian post-rift dan sagging-nya diisi ekivalen Gumai shales (ini TD sumur2 tadi) (Fm. Seblat kalau di onshore Bengkulu), lalu Muara Enim (Lemau), dan Eburna carbonates (Pliosen, Simpang Aus kalau di onshore Bengkulu). Kemudian, berbeda dengan umumnya forearc basins yang terkenal dengan cool basin-nya, di Bengkulu malah punya GG 45-50 deg C/1000 meter, jelas ini panas, sehingga shales dan coal post-rift ekivalen Gumai matang. Karena persamaan stratigrafi dan GG-nya yang panas, Bengkulu Basin dianggap masih bagian dari South Sumatra Basin basinal areas. Marine-synrift malah mungkin ada di Mentawai Basin (kalau ia syn-rift), di Bose Graben, di situ awal stratigrafinya bukan nonmarin seperti cekungan2 Sumatra lainnya, tetapi justru serpih Formasi Sipora dan ada reef juga berumur sekitar Eosen Tengah. Tapi ini belum ditembus sumur. Umumnya fore-arc basins di Sumatra ia lebih marin di Neogen daripada tetangganya di back-arc basins; tetapi yang syn-riftnya lebih banyak mirip2 back-arc basins yang non-marin. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagi yg penasaran dengan marine rift basin sedimentation and architecture. Silahkan simak paper di AAPG Bulletin, V. 82, No. 1 (January 1998), P. 110146. berjudul :Architecture of Marine Rift-Basin Successions by : R. Ravnås and R. J. Steel. Dalam gambar dua disitu digambarkan perkembangan sebuah series rift basin yg di bagian dalam (interior) hingga yg kondisi marine (submerged). Barangkali dengan gambar2 ini bisa membuat spekulasi bahwa present day fore arc basin di selatan jawa dan barat sumatra berisi marine synrift. Ada yg tahu geology of Bengkulu basin fill ? RDP On 2/27/06, Awang Satyana wrote: Pak Koesoema, Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. salam, awang R.P. Koesoemadinata wrote: Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya mungkin contoh adalah Makassar Strait Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional, tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila disebabkan roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk rift-grabens yang bersifat transtensional. Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading center, lain dengan
RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift
Abah, Arwana-1 (Fina, 1992) punya GG 4.5-5.0 deg C/100 m (2.48-2.75 deg F/100 ft), ini jelas anomali dibanding GG forearc basin umumnya (sekitar 1.50 deg F/100 ft). Arwana-1 dibor di Kedurang Graben dan tak jauh dari onshore seepages. Karena termalnya itu maka shale ekivalen Gumai sudah masuk ke oil window di situ. Berbeda dengan di Nias, yang memang dingin. Pada level yang sama di reef-nya ditemukan gas biogenik, bukan termogenik (Ibu Suma discovery). Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 28, 2006 1:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift Awang ysh Sampai saat ini saya selalu menganggap kurang menariknya Bengkulu Basin adalah karena fore arc dan dengan demikian dingin. Hal yang sama dengan Nias. Data sumur yang mana yang menunjukan GG yang demikian tinggi , dan apa yang menyebabkan Bengkulu Basin berbeda dengan Nias. Setahu saya memang didaratan Bengkulu terdapat oil/gas seeps , yang membuktikan terjadinya hidrokarbon. Si- Abah. __ Paleogene rift (syn-rift) Bengkulu Basin baik yang di Kedurang maupun Pagar Jati graben belum pernah tertembus sumur. Semua sumur yang ada di sini (a.l. Bengkulu A-1, Bengkulu A-2, Arwana) punya TD di sekuen post-rift dan sagging Oligo-Miocene. Di TD sumur2 itu litologinya serpih post rift bersama beberapa seams coal. Pemelajaran dari seismik dan singkapan seumur di onshore Bengkulu menunjukkan bahwa sekuen stratigrafi Bengkulu sama dengan Sumatra Selatan. Jadi syn-riftnya diisi ekivalen Lahat non-marine, lalu Talang Akar fluvio-deltaik (Fm. Hulu Simpang di onshore Bengkulu), kemudian post-rift dan sagging-nya diisi ekivalen Gumai shales (ini TD sumur2 tadi) (Fm. Seblat kalau di onshore Bengkulu), lalu Muara Enim (Lemau), dan Eburna carbonates (Pliosen, Simpang Aus kalau di onshore Bengkulu). Kemudian, berbeda dengan umumnya forearc basins yang terkenal dengan cool basin-nya, di Bengkulu malah punya GG 45-50 deg C/1000 meter, jelas ini panas, sehingga shales dan coal post-rift ekivalen Gumai matang. Karena persamaan stratigrafi dan GG-nya yang panas, Bengkulu Basin dianggap masih bagian dari South Sumatra Basin basinal areas. Marine-synrift malah mungkin ada di Mentawai Basin (kalau ia syn-rift), di Bose Graben, di situ awal stratigrafinya bukan nonmarin seperti cekungan2 Sumatra lainnya, tetapi justru serpih Formasi Sipora dan ada reef juga berumur sekitar Eosen Tengah. Tapi ini belum ditembus sumur. Umumnya fore-arc basins di Sumatra ia lebih marin di Neogen daripada tetangganya di back-arc basins; tetapi yang syn-riftnya lebih banyak mirip2 back-arc basins yang non-marin. salam, awang Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagi yg penasaran dengan marine rift basin sedimentation and architecture. Silahkan simak paper di AAPG Bulletin, V. 82, No. 1 (January 1998), P. 110-146. berjudul :Architecture of Marine Rift-Basin Successions by : R. Ravnås and R. J. Steel. Dalam gambar dua disitu digambarkan perkembangan sebuah series rift basin yg di bagian dalam (interior) hingga yg kondisi marine (submerged). Barangkali dengan gambar2 ini bisa membuat spekulasi bahwa present day fore arc basin di selatan jawa dan barat sumatra berisi marine synrift. Ada yg tahu geology of Bengkulu basin fill ? RDP On 2/27/06, Awang Satyana wrote: Pak Koesoema, Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616). Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension. Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting pemisahan Sulawesi dari Kalimantan. salam, awang R.P. Koesoemadinata wrote: Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda. Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension yang biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan
Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !
pengertian saya dari tulisan sebelumnya, dalam hal memprediksi porositas menggunakan data inversi seismik maka, - data seismik perlu diproses dgn benar dalam artian, amplitudo seismik menggambarkan koefisien refleksi sebenarnya. (saya beri tanda petik karena usaha ke arah sana lumayan sulit) - sebisa mungkin efek fluid-nya minimal sebab, kalau efek fluid-nya dominan maka interpretasinya bisa ambigu. - studi petroelastique diperlukan utk what if scenario seperti apa respon acoustic impedance yg diharapkan kalau porositasnya drop 10%? saya kurang mengerti dgn yang dimaksud interpreternya canggih dalam ilmunya. yg bisa saya tangkap dari tulisan Ibu Yuriza adalah hasil seismik inversi punya peluang sebagai jembatan antara apa yg dilihat geologist scr vertikal dengan apa yang bisa dilihat geoph secara spatial sehingga diharapkan bisa mendapatkan gambaran 3-dimensi yang utuh. --pta On 28/02/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: On 2/28/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: . Memang sih secara teknis kita mungkin saja meramal porosity tapi banyak aturannya : seismic mesti bagus, di process dengan benar, tidak ada fluid effect, metoda inversinya benar .dan ada studi petroelastique pendukung Kalau seismicnya sudah bagus, sudah diproses dengan benar, tidak ada fluid effect (satu jenis fluid ?), ada study petroelastic ... trus geologistnya interpreternya canggih dalam ilmunya, nodel geologinyapun sederhana trus untuk apa diinversi yak ? RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift
Dear Pak Basuki, Abah Rekan Awang.. Sejak ramenya perbincangan mengenai cekungan, petroleum system Hydrocarbon potential beberapa hari terakhir ini... he3 sudah menggelitik kami di Departemen Energi PP IAGI untuk mempunyai pemikiran yang sama untuk brainstorming masalah tersebut dalam bentuk SARASEHEN sambil minum kopi suruput manyun (kata cecep gorbachev) mam timbel ... sambil mendengarkan buah pikir para JAWARA. Estimasi waktu antara tanggal 7 - 10 Maret 2006.. Dukungan dari Pak Sekjen Jangkung (he5 : Ridwan Djamaludin) sudah diberikan Anda jangan kemana-mana... silahkan usulkan pembicara2nya... nanti kita dari Dept. Energi - Bidang Migas (Parvita Siregar, Syamsu Alam, Edi arus) dengan sayah (Slamet 'Riri' Riadhy) monitorrr kita akan formulasikan dalam minggu2 ini.. Keep in touch Maju terus SR -Original Message- From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 28, 2006 11:12 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift Pak Basuki, IAGI Jakarta sudah lebur dalam PP-IAGI, terakhir adalah kepengurusan pak Amril Adnan.. sekitar dua tahun lalu ada seorang volunteer yang menyampaikan lisan mau nge-run IAGI Jakarta, namun tak pernah terimplementasikan. Dalam dua kegiatan rakernas IAGI terakhir IAGI Jakarta juga sudah tak pernah menyampaikan laporan kegiatannya. Usulan seminar Pak Basuki tepat sekali, dan saya rasa mudah saja dilakukan oleh PP-IAGI c.q Dept. Energi (+bidang migas).,pak Riri, ayo dimainkan tantangan para anggota, persiapan bisa dalam seminggu kok. Pak Ridwan J lam-salam, ar-. basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote: Usulan kepada IAGI Jakarta melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI Jakarta melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore. Bahan pembahasan: a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik lempeng dan hubungannya dengan prospek hydrocarbons b. Reservoir klastik di cekungan NE Java c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau gabungannya, dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu Waktu: 12.00-13.00 makan siang 1300-1330 pembicara subyek-1 1330-1400 diskusi subyek-1 1400-1430 pembicara subyek-2 1430-1500 diskusi subyek-2 1500-1530 rehat 1530-1600 pembicara subyek-3 1600-1630 diskusi subyek-3 Tempat: Jakarta di luar area three-in-one Biaya: self support syukur kalau ada sponsor Bagaimana IAGI Jakarta??? Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006) Awang Harun Satyana wrote: Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di bagian saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan lahan2 yang bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk lebih berperan dalam pemilihan lahan ini. Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi rahasia negara ? Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw) Si-Abah __ Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini. Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya hanya mereviewnya. Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system berbasis GIS. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin Awang ysh Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi yang terbuka bagi KKKS ? Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ? Terima kasih. Si - Abah. -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id