RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Semula, yang mengemuka itu hanya Banyu Urip. Dokumen resmi ExxonMobil yang 
masih saya simpan menulis cadangan lapangan ini (bukan blok Cepu) punya kisaran 
200-700 MMBO (Steve Buck, 2000). Kala itu belum seismik 3D. Setelah dilakukan 
seismik 3D katanya struktur malah membesar. Katanya sebab saya pun sudah tak 
punya akses ke data mereka sebab ExxonMobil sudah tak lapor lagi ke Pertamina 
MPS (saat itu). 

Lalu, di media yang ramai lebih mengemuka cadangan blok, bukan Banyu Urip lagi. 
Berapa besar ? Angka bervariasi sekali, dari 400-1200 MMBO. Ini sudah bias. 
Berapa sebenarnya cadangan Banyu Urip sebenar2-nya. Tak ada yang tahu, bahkan 
EMOI pun saya pikir tak akan tahu pasti sebab hanya ada 3 titik sumur yang 
berderet di tengah. Closure-nya memang gede, tetapi sangat kasar kalau mau 
memastikan reserve-nya sekarang ini, lalu jadi pertimbangan keputusan. 
Berbahaya !

Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena tight 
reservoir. Nah, Sukowati bertetangga dengan Banyu Urip. Pelajaran penting, 
siapa bisa mengira sepasti-pastinya reserve, apalagi di karbonat ? 

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 27, 2006 1:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis 
yang benar !

Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya
mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship
Cepu Block.

On 2/27/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa 
 Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan 
 sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan 
 nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan.

 sjn

Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

Technical Background

Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan
informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis.
Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut
dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih
didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg
merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat.
Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip
sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam
menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan
akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah
angka itu masuk dalam kategori Giant Field ?
Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif
dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu
Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi
reserves).

Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan
memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan
alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT
field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan.
Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun
sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan.

Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina
bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada
beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field
adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi
kelirumologi. Teknologi yg dipergunakan untuk memproduksi lapangan
giantpun bukan secanggih teknologi NASA bukan ? Teknologi mengelola
lapangan besar sudah dibuktikan mampu dikerjakan oleh perusahaan
nasional. Medco berhasil mengembangkan lapangan dengan kondisi mirip
(carbonates reservoir di Selatan Sumatra). Istilah giantpun
terpelintir untuk mempengaruhi keputusan.

Hukum
Proses lain yg berjalan paralel dengan evaluasi teknis adalah
perjalanan kasus hukum yg dimulai sejak awal daerah ini dioperasikan
oleh Humpuss, sebagai TAC contract area. Namun situsasi politik dalam
negeri yg berubah serta awal dari sebuah kesalahan dalam awarding
the block yg semakin runyam. Dahulu, sekitar tahun 90an ketika aku
masih bekerja di LASMO New Venture, pernah terbesit issue bahwa
daerah-daerah prosepct di daratan Pulau Jawa hanya akan dioperasikan
oleh perusahaan nasional. Namun keputusan2 kemaren menjadikan impian
yg masih issue tersebut buyar. Pada prinsipnya PSC (Production Sharing
Contract) ini mirip BOT (Build Operate and Transfer). Artinya pada
akhir kontrak daerah tersebut dikembalikan dahulu ke negara. Proses
perpanjangan yg aslinya dalam setiap kotrak optional-pun sudah
terpelintir menjadi sebuah keharusan demi menjaga masuknya investor
asing. Sesuatu yg seharusnya sebuah pemberian approval perpanjangan
diplintir menjadi dispute. Bener-bener pemelintiran kontrak yg
akhirnya membuyat.

Ekonomi
Pada 

RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik basuki puspoputro
Pak Awang menulis:
  Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena tight 
reservoir.
  Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan
  sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi?
  Salam,
  Basuki Puspoputro
  

Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Semula, yang mengemuka itu hanya Banyu Urip. Dokumen resmi ExxonMobil yang 
masih saya simpan menulis cadangan lapangan ini (bukan blok Cepu) punya kisaran 
200-700 MMBO (Steve Buck, 2000). Kala itu belum seismik 3D. Setelah dilakukan 
seismik 3D katanya struktur malah membesar. Katanya sebab saya pun sudah tak 
punya akses ke data mereka sebab ExxonMobil sudah tak lapor lagi ke Pertamina 
MPS (saat itu). 

Lalu, di media yang ramai lebih mengemuka cadangan blok, bukan Banyu Urip lagi. 
Berapa besar ? Angka bervariasi sekali, dari 400-1200 MMBO. Ini sudah bias. 
Berapa sebenarnya cadangan Banyu Urip sebenar2-nya. Tak ada yang tahu, bahkan 
EMOI pun saya pikir tak akan tahu pasti sebab hanya ada 3 titik sumur yang 
berderet di tengah. Closure-nya memang gede, tetapi sangat kasar kalau mau 
memastikan reserve-nya sekarang ini, lalu jadi pertimbangan keputusan. 
Berbahaya !

Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena tight 
reservoir. Nah, Sukowati bertetangga dengan Banyu Urip. Pelajaran penting, 
siapa bisa mengira sepasti-pastinya reserve, apalagi di karbonat ? 

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 27, 2006 1:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis 
yang benar !

Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya
mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship
Cepu Block.

On 2/27/06, Syaiful Jazan wrote:

 Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa 
 Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan 
 sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan 
 nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan.

 sjn

Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

Technical Background

Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan
informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis.
Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut
dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih
didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg
merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat.
Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip
sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam
menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan
akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah
angka itu masuk dalam kategori Giant Field ?
Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif
dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu
Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi
reserves).

Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan
memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan
alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT
field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan.
Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun
sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan.

Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina
bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada
beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field
adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi
kelirumologi. Teknologi yg dipergunakan untuk memproduksi lapangan
giantpun bukan secanggih teknologi NASA bukan ? Teknologi mengelola
lapangan besar sudah dibuktikan mampu dikerjakan oleh perusahaan
nasional. Medco berhasil mengembangkan lapangan dengan kondisi mirip
(carbonates reservoir di Selatan Sumatra). Istilah giantpun
terpelintir untuk mempengaruhi keputusan.

Hukum
Proses lain yg berjalan paralel dengan evaluasi teknis adalah
perjalanan kasus hukum yg dimulai sejak awal daerah ini dioperasikan
oleh Humpuss, sebagai TAC contract area. Namun situsasi politik dalam
negeri yg berubah serta awal dari sebuah kesalahan dalam awarding
the block yg semakin runyam. Dahulu, sekitar tahun 90an ketika aku
masih bekerja di LASMO New Venture, pernah terbesit issue bahwa
daerah-daerah prosepct di daratan Pulau Jawa hanya akan dioperasikan
oleh perusahaan nasional. Namun keputusan2 kemaren menjadikan impian
yg masih issue tersebut buyar. Pada prinsipnya PSC (Production Sharing
Contract) ini mirip BOT (Build Operate and Transfer). Artinya pada
akhir kontrak daerah tersebut dikembalikan 

Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap 
berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman 
Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction sepanjang 
Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction baru 
muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa 
subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, mengingat 
volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java basin 
tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena 
rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga 
membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak kontien 
di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan 
NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg 
Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona 
anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada 
back-arc spreading.


- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift



Pak Koesoema,

 Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion 
tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, 
Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple 
experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616).


 Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back 
di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs 
Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted 
subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan 
megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears 
manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh 
mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension.


 Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi 
berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java 
Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan 
subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke 
Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak 
roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting 
pemisahan Sulawesi dari Kalimantan.


 salam,
 awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda.
Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension 
yang
biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya 
mungkin

contoh adalah Makassar Strait
Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional,
tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk
graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan
NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus
pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila 
disebabkan

roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang
menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk
rift-grabens yang bersifat transtensional.
Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading 
center,

lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya.
Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian
aselinya.
RPK


-
Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses! 



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin

2006-02-27 Terurut Topik yrsnki
 Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah
 dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah
 dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum
 Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng
 Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini.


  Awang ysh

  Apakah Anda memiliki copy publikasi diatas ?
  Kalau boleh , saya ingiiin sekali baca.
  Thanks

  Si- Abah.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin

2006-02-27 Terurut Topik Awang Satyana
Hanya abstract Abah, bahan presentasi lengkap ada di Pak Eddy Subroto 
(kelihatannya tak ada full paper, mungkin hanya extended abstract).
   
  salam,
  awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:
   Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah
 dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah
 dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum
 Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng
 Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini.


Awang ysh

Apakah Anda memiliki copy publikasi diatas ?
Kalau boleh , saya ingiiin sekali baca.
Thanks

Si- Abah.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!

RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin

2006-02-27 Terurut Topik yrsnki

  Awang ysh

  Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi
  rahasia negara ?
  Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada
  hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw)

  Si-Abah

__
  Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah
 dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah
 dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum
 Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng
 Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini.
 Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa
 teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya
 hanya mereviewnya.
 Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system
 berbasis GIS.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


   Awang ysh

   Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi
   yang terbuka bagi KKKS ?
   Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ?

   Terima kasih.

   Si - Abah.

 



 --
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
apa itu sophisticated geophysical tools?
buat saya, istilah ini kedengarannya seperti mathematical coincidence.

mohon maaf kalau salah.


--paulus



On 27/02/06, basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan
   sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi?
   Salam,
   Basuki Puspoputro

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Koesoema,
   
  Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan 
studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh 
Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih karena 
extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE Kalimantan. Di 
sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster yang kontinen menyusup 
di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted (Meratus Range). Alino Arc dan 
Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi SE Sundaland ini. Relik oblique 
subduction ini menerus ke SW sampai ke Muriah bahkan ke Kebumen.
   
  Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik di 
Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang menerus 
tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya yang peak 
adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter. Saat peak, ia 
membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk arc - termasuk yang 
Eosen.
   
  Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih melihat 
ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang sangat tebal 
yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang berlawanan : Kendeng Zone 
yang northward verging dan Rembang Zone yang southward verging, Randublatung di 
sisi downblock kedua zone deformasi ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang 
sangat tebal.
   
  salam,
  awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap 
berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman 
Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction sepanjang 
Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction baru 
muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa 
subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, mengingat 
volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java basin 
tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena 
rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga 
membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak kontien 
di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan 
NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg 
Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona 
anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada 
back-arc spreading.

- Original Message - 
From: Awang Satyana 
To: ; 
Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift


 Pak Koesoema,

 Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion 
 tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982, 
 Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple 
 experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616).

 Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back 
 di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs 
 Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted 
 subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan menyebabkan 
 megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears 
 manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik oleh 
 mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension.

 Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi 
 berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java 
 Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan 
 subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke 
 Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak 
 roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting 
 pemisahan Sulawesi dari Kalimantan.

 salam,
 awang

 R.P. Koesoemadinata wrote:
 Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda.
 Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension 
 yang
 biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya 
 mungkin
 contoh adalah Makassar Strait
 Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional,
 tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk
 graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan
 NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus
 pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila 
 disebabkan
 roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang
 menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk
 rift-grabens yang bersifat transtensional.
 Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading 
 center,
 lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya.
 Makanya secara definisi istilah grabens ini 

RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik Leonard Lisapaly

Saya pikir sophisticated tools tidak harus matematis, dan mathematical
coincidence that matches reality adalah hal yang berguna ...

LL

-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 27, 2006 3:24 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara
ilmiah-akademis yang benar !

apa itu sophisticated geophysical tools?
buat saya, istilah ini kedengarannya seperti mathematical coincidence.

mohon maaf kalau salah.


--paulus



On 27/02/06, basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan
   sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi?
   Salam,
   Basuki Puspoputro

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik yrsnki


Mas Bas,

Jreng jreng , maka Semar pun menangis :  Adh biung Petruk , Gareng,
kok negaramu koyo ngene yo 

Si Abah

___

Abah,
   untuk menghibur Abah dan cucu-cucunya, eyang berikan satu cerita:
   Alkisah Adipati Pertarajasa dari kerajaan Nusatakkentara sedang
 berperang dengan Adipati Ekisoin dari kerajaan Sokousa, mereka
 memperebutkan Dewi Patraingriki. Raja Nusatakkentara amat berkepentingan
 dengan raja Sokousa dalam membeli peralatan kereta kencana dan tombak
 serta peralatan perang lainnya. Sementara adipati Pertarajasa sangat
 setia kepada raja Nusatakkentara. Sang raja memanggil adipati
 Pertarajasa beserta Panglima Sisikmelik (sejenis intel). Sang raja
 menugaskan kepada adipati untuk meningkatkan peperangan sedang Panglima
 Sisikmelik ditugaskan untuk menggerakkan kawulo agar menyokong sang
 adipati.
   Raja Nusatakkentara bersemadi berhubungan batin dengan raja kerajaan
 Sokousa, inilah komunikasi kebatinan mereka:
   N- Prabu Sokousa apa kabar
   S- Kabar baik. Ada keperluan apakah Prabu Nusatakkentara
   N- Adipatimu bikin geger negeriku karena akan merebut Dewi Patraingriki
   S- Hemmm kalau begitu harap sang prabu membantu
   N- Wuaahhh susssahhh prabu, para kawula membela adipati Pertarajasa
   S- lhooo apa prabu kurang siasat untuk membantu
   N- Kalau aku membantu adipati-mu saya jadi tidak populer dan dalam
 pemilihan raja yang akan datang saya bisa kalah
   S- Haahaaahaa itu gampang. Sang Prabu bantu memenangkan Adipati Ekisoin
 dahulu soal memenangkan pemilihan nanti saya bantu penuh dan jaminan
 pasti menang.
   N- apakah termasuk bantuan kereta perang, tombak, keris serta ehhhmmm
 sang prabu tahu sendiri kahhnnn
   S- Ooo iya, pasti pasti
   N- Bila demikian, saya percaya kata-kata sang prabu, kita akan saling
 membantu, saya pamit dulu, semoga rencana kita berhasil

   Demikian kisah selanjutnya silahkan menebak.

   Salam buat Andang Bachtiar  YRS
Eyang Baspus


 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   h
 Vick

 Kalau aku bisa nangis darah sebagai WNI danm kebetulan sebagai geologist
 berkewarganegaraan Indonesia , maka saat inilah aku akan nagis darah.
 Tapi apa cukup nangis darah ?

 Tentunya kita tidak bisa mengubah apapun yang kelak akan ditetapkan
 oleh Pemerintah ( ??? apa iya Pemerintah masih bisa yaaa ???).

 Kita semua harus memakai cepu tragedi (kalau lah ini mau dikatakan
 demikian), sebagai pelajaran paling mahal bagi Bangsa Indonesia , agar
 hal ini tidak terjadi lagi.

 Bagaimana  Saya serahkan kepada Anda - Anda untuk menentukan nasib
 Bangsa Indonesia agar kita tidak dicaci maki oleh anak cucu kita .

 Semoga.

 Si-Abah.


 _


 Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya
 mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship
 Cepu Block.

 On 2/27/06, Syaiful Jazan wrote:

 Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa
 Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan
 sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan
 menentukan
 nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan.

 sjn

 Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

 Technical Background

 Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan
 informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis.
 Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut
 dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih
 didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg
 merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat.
 Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip
 sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam
 menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan
 akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah
 angka itu masuk dalam kategori Giant Field ?
 Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif
 dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu
 Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi
 reserves).

 Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan
 memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan
 alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT
 field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan.
 Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun
 sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan.

 Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina
 bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada
 beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field
 adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi
 kelirumologi. Teknologi yg 

Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
mungkin kalau tidak salah tulisan dari Agus Guntoro  JAES  1998..
berdasarkan data gravity saja...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





  R.P. 

  Koesoemadinata  To:   iagi-net@iagi.or.id  

  [EMAIL PROTECTED]cc: 
 
  et.id   Subject:  Re: [iagi-net-l] Re: 
Marine syn-rift   


  27/02/2006 03:56  

  PM

  Please respond to 

  iagi-net  









Ada paper yg dipresentasikan di AAPG International Convention  Exhibition
2000 di Bali yang menyatakan dibawah selat Makassar adalah oceanic crust.
Nanti authornya saya check lagi, yang ada hanya abstract-nya saja.

- Original Message -
From: Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, February 27, 2006 7:14 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift



 Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall
 pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi
 oceanic spreading.

 Thanks. Iman

 -Original Message-
 From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift


 Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda.
 Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension
 yang
 biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya
 mungkin
 contoh adalah Makassar Strait
 Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional,
 tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk
 graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan
 NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus
 pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila
 disebabkan
 roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang
 menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk
 rift-grabens yang bersifat transtensional.
 Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading
 center,
 lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya.
 Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian
 aselinya.
 RPK
 - Original Message -
 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: Minarwan [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift


 Pak Awang,
 Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak sama antara
 Lambiase dan Morley dengan geologist lainnya. Tapi saya kira rift di
 Sunda margin bukan seperti rift yg di cratonic yg kalau berlanjut
 sempurna akan menjadi seafloor spreading.
 Dibawah rift2 di Sunda Craton ini tidak ada indikasi thermal yg kalau
 berlanjut menjadi spreading. Sepertinya Sunda Craton Margin ini
 diakibatkan oleh Subduction Roll Back sehingga kalau kita gambarkan
 bisa ada yg berupa cratonic interior rift dan cratonic edge rift
 (versi Longley), dan kalau craton edge rift ini berada pada daerah
 marine apakah tidak mungkin ?

 RDP

 On 2/24/06, Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ini kutipan dari John Allen dan Phillip Allen (1990) penulis buku
Basin
 Analysis : Principles and Applications, yang banyak digunakan secara
 luas dan jadi rujukan dalam kursus2 Basin Analysis,  tentang syn-rift
 (page 234).

   The nature of the sedimentary fills of a rift basin depends on its
 

Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
mangkanya kembangkan  segala yang alternative seperti yang disarankan
GusDur
energi alternative..biar enggak tergantung melulu ama minyak..
makanan alternative ...biar enggak tergantung sama beras saja...
militer alternative...kalau enggak bisa beli peralatan dari omsam , ya beli
aja dari negara lain atau bikin sendiri...kalau tetap enggak bisa juga ya
pake jin aja ...

selama masih tergantung ama omsam mah sampai kapankun tragedi ini bakalan
ada lagi...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





  [EMAIL PROTECTED] 

   To:   iagi-net@iagi.or.id

  27/02/2006 03:02 cc:  

  PM   Subject:  Re: [iagi-net-l] Kasus 
Cepu :Mulailah dari evaluasi secara  ilmiah-akademis yang benar 
  Please respond to !   

  iagi-net  









h
  Vick

  Kalau aku bisa nangis darah sebagai WNI danm kebetulan sebagai geologist
  berkewarganegaraan Indonesia , maka saat inilah aku akan nagis darah.
  Tapi apa cukup nangis darah ?

  Tentunya kita tidak bisa mengubah apapun yang kelak akan ditetapkan
  oleh Pemerintah ( ??? apa iya Pemerintah masih bisa yaaa ???).

  Kita semua harus memakai cepu tragedi (kalau lah ini mau dikatakan
  demikian), sebagai pelajaran paling mahal bagi Bangsa Indonesia , agar
  hal ini tidak terjadi lagi.

  Bagaimana  Saya serahkan kepada Anda - Anda untuk menentukan nasib
  Bangsa Indonesia agar kita tidak dicaci maki oleh anak cucu kita .

  Semoga.

  Si-Abah.


_


 Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya
 mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship
 Cepu Block.

 On 2/27/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa
 Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan
 sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan
 nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan.

 sjn

 Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

 Technical Background

 Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan
 informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis.
 Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut
 dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih
 didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg
 merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat.
 Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip
 sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam
 menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan
 akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah
 angka itu masuk dalam kategori Giant Field ?
 Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif
 dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu
 Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi
 reserves).

 Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan
 memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan
 alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT
 field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan.
 Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun
 sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan.

 Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina
 bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada
 beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field
 adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi
 kelirumologi. Teknologi yg dipergunakan untuk memproduksi lapangan
 giantpun bukan secanggih teknologi NASA bukan ? Teknologi mengelola
 lapangan besar sudah dibuktikan mampu dikerjakan oleh perusahaan
 

RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
 
Wah... heubat banget Pak Basuki. Ternyata amat wasis (lihai)
mendalang. Padahal amat sulit kalau saya membuat nama-nama baru, tapi
ini amat mudah bagi Ki Dalang Earthsiencetist ini. Memang tidak salah
sehingga dulu di pilih menjadi HAGI.I, eh ketua HAGI maksudnya. 

Betapapun begitu, kami tetap belum tahu serta sulit menebak cerita
selanjutnya. Jadi kami masih menungu lagi tutug-e (kelanjutannya).
Juga goro-goronya, sebab ini yang mudah saya pahami, lucu-lucu-nya itu
lho. Kalau lihat wayang ya bagian ini yang kunantikan. 

Kalau Pak Koesoema, buku goro-goronya malah sudah kita nikmati, yakni
kumpulan kolom mingguan itu, selama setahun lebih, dan tepat permulaan
malaise Juli 1997, atau sebelum akan terjadi goro-goro 1998-2004 di
Indonesia. Kok bisa merasakan ya akan jaman tak enak-atau enak para
pini sepuh ini ?

Salam,
Maryanto.

-Original Message-
From: basuki puspoputro [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 27, 2006 2:52 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara
ilmiah-akademis yang benar !

Abah,
  untuk menghibur Abah dan cucu-cucunya, eyang berikan satu cerita:
  Alkisah Adipati Pertarajasa dari kerajaan Nusatakkentara sedang
berperang dengan Adipati Ekisoin dari kerajaan Sokousa, mereka
memperebutkan Dewi Patraingriki. Raja Nusatakkentara amat berkepentingan
dengan raja Sokousa dalam membeli peralatan kereta kencana dan tombak
serta peralatan perang lainnya. Sementara adipati Pertarajasa sangat
setia kepada raja Nusatakkentara. Sang raja memanggil adipati
Pertarajasa beserta Panglima Sisikmelik (sejenis intel). Sang raja
menugaskan kepada adipati untuk meningkatkan peperangan sedang Panglima
Sisikmelik ditugaskan untuk menggerakkan kawulo agar menyokong sang
adipati.
  Raja Nusatakkentara bersemadi berhubungan batin dengan raja kerajaan
Sokousa, inilah komunikasi kebatinan mereka:
  N- Prabu Sokousa apa kabar
  S- Kabar baik. Ada keperluan apakah Prabu Nusatakkentara
  N- Adipatimu bikin geger negeriku karena akan merebut Dewi
Patraingriki
  S- Hemmm kalau begitu harap sang prabu membantu
  N- Wuaahhh susssahhh prabu, para kawula membela adipati Pertarajasa
  S- lhooo apa prabu kurang siasat untuk membantu
  N- Kalau aku membantu adipati-mu saya jadi tidak populer dan dalam
pemilihan raja yang akan datang saya bisa kalah
  S- Haahaaahaa itu gampang. Sang Prabu bantu memenangkan Adipati
Ekisoin dahulu soal memenangkan pemilihan nanti saya bantu penuh dan
jaminan pasti menang.
  N- apakah termasuk bantuan kereta perang, tombak, keris serta ehhhmmm
sang prabu tahu sendiri kahhnnn
  S- Ooo iya, pasti pasti
  N- Bila demikian, saya percaya kata-kata sang prabu, kita akan saling
membantu, saya pamit dulu, semoga rencana kita berhasil
   
  Demikian kisah selanjutnya silahkan menebak.
   
  Salam buat Andang Bachtiar  YRS
   Eyang Baspus
  


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00

2006-02-27 Terurut Topik Wayan Ismara Heru Young
bung natan,
  setuju ! pemain impor dikurangi sehingga pemain lokal bisa banyak masuk.. 
  tapi sepertinya aturan semacam ini belum ada ya?
  lalu bagaimana dengan londobali ?
  :D
   
  salam,
  .heru. 

Nataniel Mangiwa [EMAIL PROTECTED] wrote:
  kalau di aturan tim sepakbola, biasanya dibatasi cuma boleh pakai
berapa orang saja import dan selebihnya harus pemain lokal. apa di
dunia migas tidak bisa seperti ini, supaya tidak terlalu banyak
londo-nya? atau memang aturannya tidak ada?

tnx

On 2/27/06, Awang Satyana wrote:
 Exxon standard worldwide diberlakukan. Contoh kasus AFE Banyu Urip. Exxon 
 mengajukan untuk membangun airport kecil di Cepu buat mobilitas kru rig 
 mereka dari Surabaya menggunakan pesawat. Alasannya jalan raya 
 Cepu-Bojonegoro rawan kecelakaan lalu lintas. Safety is first membuat 
 semuanya terasa berlebihan. Masih banyak contoh lainnya.

 Saat ExxonMobil mengajukan 15 juta USD untuk sumur Banyu Urip, kami 
 (Pertamina MPS saat itu) lakukan diskusi2 alot beberapa kali sampai bisa 
 dipotong ke 7 juta USD (termasuk penolakan pembuatan airstrip di Cepu itu). 
 Saat dicek ke sumur, setengah kru rig ex-pat, nah bagaimana tak biaya tinggi ?

 salam,
 awang

 Iman Argakoesoemah wrote:

 Apa kira-kira yang mnyebabkan biaya/sumur sampai begitu besar bedanya ?

 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 27, 2006 10:35 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27
 Jam 07:00-09:00


 Kalau begitu (kasus pesimis), siap2-lah dengan 14 juta USD per sumur 
 eksplorasi yang akan diajukan Exxon. Operator lain dengan spesifikasi sumur 
 yang sama bisa 4.0 juta USD. Itu baru dari kegiatan eksplorasi yang biasanya 
 kecil saja dari keseluruhan investasi migas. Nah, lalu berapa untuk fasilitas 
 produksi ? Pasti akan ratusan juta dollar. Maka, bersiaplah dengan cost 
 recovery yang melangit kalau Exxon menang.

 Dan, relakah Pertamina mengusung dana sama-sama setinggi itu bersama Exxon ? 
 Pasti akan ada partnership yang tidak sehat.

 salam,
 awang

 Ariadi Subandrio wrote:
 1. EXXON ingin Operator seumur kontrak yakni selama 30 tahun.
 2. Pertamina menawarkan diri bergantian setiap 5 tahun operatorship, dikelola 
 dalam JO.

 Proposal Pertamina ini yang dianggap tidak fair oleh Exxon.
 Ini yang dianggap kemudian dianggap BUNTU.

 Sikap Pemerintah Republik Indonesia periode 2002-2009 memberikan sinyal 
 dengan menampilkan Strength-nya Investor Luar Negeri yakni KEKUATAN UANG  
 TEKNOLOGI dan seolah-olah kedua hal tersebut adalah weakness-nya anak negeri. 
 Jadi kurang lebih sikap-nya pemerintah adalah : Anak-anak Indonesia belum 
 patut mengelola CEPU.


 lam-salam,
 ar-.


 Awang Satyana wrote:
 Karena penentuan operator buntu, Exxon ingin menjadi operator dan Pertamina 
 ingin menjadi operator di lima tahun pertama, sementara produksi dari Cepu 
 (baca Banyu Urip) harus dipercepat, maka Pemerintah akan turun tangan. 
 Direncanakan akan ada pemeriksaan berlapis atas semua dokumen yang diajukan 
 oleh Exxon dan Pertamina. BPMIGAS a.l. akan kebagian memeriksa WPB yang 
 diajukan kedua operator tsb. Pertimbangan kewajaran program kerja dan 
 anggaran, cost recovery, dan pendapatan Negara akan menjadi penilaian.

 Saya pikir, Pemerintah pun akan sulit memutuskan, andai Pertamina ditunjuk 
 menjadi operator, tentu Exxon tak akan tinggal diam, juga yang di Amerika 
 sana. Kasus penentuan operator unitisasi Sukowati (tetangganya Banyu Urip) 
 antara Exxon dan JOB Pertamina-PetroChina; yang ditunjuk Pemerintah adalah 
 JOB Pertamina-PetroChina, menjadi berlarut-larut akibat Exxon tak menerima 
 keputusan itu. Dan, Banyu Urip punya cadangan jauh lebih besar dari Sukowati, 
 maka wajar saja Exxon dan Pertamina berusaha sekeras mungkin sampai akibatnya 
 buntu.

 salam,
 awang

 Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 Koreksi:
 Salah satu pembicaranya bukan J.Pane - Pertamina tapi Zuhdi Pane dari
 Petrominer. Beliau adalah mantan Kepala BPPKA Pertamina pertengahan 90-an

 Salam
 Andang Bachtiar
 Exploration Think Tank Indonesia

 On 2/26/06, Rovicky Dwi Putrohari wrote:
  FYI
  Bagi rekan-rekan domisili di Jakarta yg tertarik tentang Operatorship
  Cepu Block yg kontroversial dan lama berlarut-larut itu. Silahkan
  menyimak di Trijaya FM Radio pada hari Senin 27 February 2006.
 
  Acara Talk Show ini direncanakan akan dihadiri oleh
  - Kardaya - BPMIGAS chairman
  - J Pane - Pertamina
  - Ramson - DPR
 
  Smoga anda dapat berpartisipasi, dan menyebarkan hasil talkshow
  tersebut ke rekan-rekan diluar Jakarta yg tidak sempat mendengarkan
  acara talkshow ini
 
  Salam
 
  RDP
  yg tidak bisa mendengarkan Trijaya FM
  --

 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: 

Re: [iagi-net-l] Kasus CEPU :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik ismail
Kalau aku tidak salah pernah denger ada studi tentang ekonomi kerakyatan 
oleh Dosen ekonomi UGM kira kira di tahun 80 an , yang menyatakan bahwa 
Masyarakat yang disekitar nya ada industri Pertambangan ( termasuk Migas) 
justru kondisi ekonominya lebih jelek daripada yang berada didaerah agraris 
( tdk ada SDA nya )
Menurut yang saya tangkap tadi di Trijaya ( mungkin salah Tangkap kali ) Pak 
Ramson yg DPR dari PDIP (?) menyatakan bahwa kasus ini sudah ditingkat 
Presiden keputusannya (bukannya tingkat menteri lagi) cuma kenapa kok lambat 
sekali untuk memutuskannya ( ada kesan keragu raguan yg terus terusan ) 
karena toh sudah jalan dan kontrak sudah ditanda tangani, kalau mundur lagi 
(dari awal lagi/dibatalkan) dikawatirkan ada masalah baru ( bisa kemungkinan 
diarbitasekan) , keputusan harus diambil apapun hasilnya,demikian katanya.
kemudian dari Pak Kardaya , ada jawaban pertanyaan kira kira begini ,Bahwa 
Cepu ini sudah lama dipegang oleh Pertamina, tapi setelah di overkan ke 
Pihak lain baru ditemukan Cadangan besar tsb, yang kemudian sekarang ada 
persoalan baru yang berlarut larut tsb.


Ism




Sebelum menanggapi nasib blok Cepu:

Kiranya saya ingin memberikan sedikit pandangan terhadap apa yg rakyat kita 
alami selama  ini hasil minyak bumigas, yang harusnya memberikan banyak 
manfaatnya terhadap rakyat di republik ini:


waktu saya masih muda sekitar 20th yg lalu (wellsite),pada saat senggang 
saya mencoba keliling/mengunjungi suatu perkampungan disekitar lapangan 
minyak yang kalau pada saat itu pemerintahan benar2 memikirkan apa yang di 
muat dalam pasal.30 UUD,maka tidak adalah hambatan2 untuk kelancaran operasi 
suatu kegiatan perminyakan didaerah tersebut.


Sehingga ungkapan2 yg keluar dari masyarakat tsb sangat amat menyedihkan 
(sbb:mulai dari kakek saya dulu ,jalan ini masih berlumpur dan datang 
perusahaan yg mengambil minyak didaerah sini,saya saat ini udah besar tapi 
jalan ini masih juga berlumpur.!!!,dll).Apakah ini bukan suatu sindiran 
terhadap penguasa negara ini...?


Lalu muncul kasus cepu...!!!,
Selagi pemerintah memang ngak punya daya untuk mememikirkan kesejahteraan 
rakyatnya,

jalan yg berlumpur 20 th tidak akan menjadi Hotmix.

Keluhan2 kita saat ini terhadap blok Cepu kita ibaratkan seperti celetukan2 
masyarakat disekitar lapangan minyak yang saya alami pada 20 th yang lalu.


Apakah ini yang dimaukan oleh pemikir2 negara RI pada awal republik ini 
muncul..?


Sudah terlalu lama rakyat negeri ini mengalami penderitaan...!!,jangan lagi 
lah!!


sjn.





-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 27, 2006 2:03 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara
ilmiah-akademis yang benar !



h

 Vick

 Kalau aku bisa nangis darah sebagai WNI danm kebetulan sebagai geologist
 berkewarganegaraan Indonesia , maka saat inilah aku akan nagis darah.
 Tapi apa cukup nangis darah ?

 Tentunya kita tidak bisa mengubah apapun yang kelak akan ditetapkan
 oleh Pemerintah ( ??? apa iya Pemerintah masih bisa yaaa ???).

 Kita semua harus memakai cepu tragedi (kalau lah ini mau dikatakan
 demikian), sebagai pelajaran paling mahal bagi Bangsa Indonesia , agar
 hal ini tidak terjadi lagi.

 Bagaimana  Saya serahkan kepada Anda - Anda untuk menentukan nasib
 Bangsa Indonesia agar kita tidak dicaci maki oleh anak cucu kita .

 Semoga.

 Si-Abah.


_


Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya

mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship
Cepu Block.

On 2/27/06, Syaiful Jazan [EMAIL PROTECTED] wrote:


Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa
Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan
sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan
nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan.

sjn


Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

Technical Background

Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan
informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis.
Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut
dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih
didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg
merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat.
Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip
sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam
menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan
akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah
angka itu masuk dalam kategori Giant Field ?
Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif
dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu
Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan 

RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik siti . nuraini

Pak Awang,

Carbonate build-ups tumbuh diatas tinggian2 bagian dari half-graben (tilted
fault block) atau horst yang telah terbentuk sebelumnya oleh extensional
phase. Dalam hal ini saya menginterpretasikan terbentuk sejak Late Eocene
sampai Early Oligocene atau setelah phase pengisian graben-graben tersebut
oleh sediment laut dangkal. Proses pendalaman cekungan sendiri sangat cepat
terjadi, sehingga dapat dilihat gejala tumbuhnya small pinacle diatas main
body  reef itu sendiri. Saya juga mengamati gejala tumbuhnya carbonate ini
yang sifatnya maju ke arah timur  (backstepping carbonate shelf- edge)
dimana semakin berkembang ke arah West Sulawesi. Beberapa bukti yang
mengarah untuk menyimpulkan pinacle body tersebut sebagai carbonate yaitu
adanya gejala stacking sigmoid pattern, retrogradational pattern, atau
section yang menunjukan morphology reef itu sendiri (seperti reef front,
reef flat, back reef).

SITI NUR'AINI
(Geologist)

ENI-INDONESIA LTD.






Awang Harun

Satyana To: iagi-net@iagi.or.id  

[EMAIL PROTECTED]   cc: [EMAIL PROTECTED]

s.com   Subject: RE: [iagi-net-l] Re: 
Marine syn-rift  


02/27/2006  

02:36 PM

Please respond  

to iagi-net 









Terima kasih Nur'aini atas infonya. Saya waktu IPA tahun lalu itu ingin
berdiskusi soal kerak North Makassar ini, sayang keburu dicabut posternya
he2..

Memang data seismik (termasuk paket data bidding terbaru untuk wilayah
offshore West Sulawesi) menunjukkan bentuk2 pinnacle itu di banyak shoulder
graben-half graben. Beberapa company yang ikut bidding kemarin masih agak
bingung menentukan apa bentuk pinnacle ini : reef atau volcano ? Dilakukan
beberapa modeling geofisika, hanya belum tuntas juga.

Kalau pinnacle reef, mestinya ia seumur Berai/Tonasa carbonates yang
Oligo-Miosen, sebab kalau lebih muda dari itu agak tak logis untuk
pertumbuhannya di laut yang sangat dalam seperti North Makassar Strait,
apalagi kalau mempertimbangkan bahwa kerak ini gagal menjadi sea-floor
spreading sejak Miosen Awal/Tengah saat terjadi benturan beberapa
mikro-kontinen di timur Sulawesi.

Mungkin pertanyaan tersisa yang harus kita cermati adalah kapan pinnacle
terbentuk dan kapan terhentinya rifting Makassar, serta kapan kedalaman
pinnacle seperti sekarang ini tercapai, paling tidak itu bisa untuk
menentukan apakah itu benar pinnacle reef.

Tambahan lagi, oil geochemistry di beberapa minyak struktur penemuan laut
dalam di sisi Makassar Strait membawa ciri2 minyak yang digenerasikan dari
rifts Eosen, biomarker bisnorlupane. Tentu ini berita menggembirakan bahwa
jauh di bawah Makassar Strait, pada relik rifts Eosen sisa pemisahan
Kalimantan Sulawesi telah pernah digenerasikan hidrokarbon. Kalau generated
HCs ini bisa ditangkap pinnacle reefs yang duduk di rift shoulder, kan
bagus..

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 27, 2006 8:33 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift


Pak Awang,

Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait
(20032004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait basin
dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil kesimpulan
study yang telah dilakukan Steve Moss  Ian Cloke (1999) sebelumnya yang
menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga
didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle
yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data
yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam reflektor-reflektor
sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/
pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang
saya simpulkan sebagai bukan 

Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Boleh jadi di Selat Makasar masih continental crust, tetapi saya kira sudah 
mulai extended dan sudah terjadi volcanism (pinnacle reefs di laut dalam?) 
dan beberapa juta tahun lagi akan terjadi oceanic spreading center. Ini juga 
kalau west Sulawesi micro-continent tidak mendesak terus dan menutupnya 
kembali.
- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, February 27, 2006 8:32 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift




Pak Awang,

Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait
(20032004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait 
basin
dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil 
kesimpulan

study yang telah dilakukan Steve Moss  Ian Cloke (1999) sebelumnya yang
menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga
didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle
yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data
yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam 
reflektor-reflektor

sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/
pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang
saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya
carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall :
interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data
tersebut.

SITI NUR'AINI
(Geologist)

ENI-INDONESIA LTD.




   Awang Satyana
   awangsatyana@   To: iagi-net@iagi.or.id, 
[EMAIL PROTECTED]

   yahoo.com   cc:
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: 
Marine syn-rift

   02/27/2006
   08:14 AM
   Please respond
   to iagi-net






Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa bimbingannya
di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya berbeda
dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert
Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di 
bawah

North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni
-University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North
Makassar Strait itu.

 Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group tentang
kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang
juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan
bertambahnya data.

 Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE
Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di
publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang
menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi
Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style antara
utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin
Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ?

 Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan
analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak
oseanik di bawah North Makassar Strait.

 salam,
 awang

Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote:

Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall
pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi
oceanic spreading.

Thanks. Iman

-Original Message-
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift


Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda.
Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension 
yang

biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya
mungkin
contoh adalah Makassar Strait
Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional,
tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk
graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan
NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus
pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila 
disebabkan

roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang
menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk
rift-grabens yang bersifat transtensional.
Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading
center,
lain dengan di Kutei Basin pada Paleogene dengan Makasar Basinnya.
Makanya secara definisi istilah grabens ini bukan rift dalam pengertian
aselinya.
RPK
- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari
To:
Cc: Minarwan ;
Sent: Friday, February 24, 2006 3:26 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift



Pak Awang,
Barangkali yg disebut rift (rift definition) ini yg tidak 

Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Itu yg terjadi di Mesozoik, boleh juga, tetapi pada Tertiary sudah accreted 
menjadi continental crust, dan graben di barat Meratus itu adalah pada awal 
Tertiary.
Apakah ada bukti dari pemboran offshore bahwa Meratus subduction relic itu 
sampai ke Muria dan ke Karangsambung? Barangkali bisa disebutkan pada sumur 
mana?
Salah satu publikasi (Manur dan Barouclagh?) menunjukkan adanya crustal 
thinning atau extension di zone dari Meratus sampai ke Tuban-Muria, apakah 
zone ini relic subduction itu?


- Original Message - 
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 27, 2006 3:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift



Pak Koesoema,

 Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan 
studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh 
Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih 
karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE 
Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster 
yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted 
(Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi 
SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke 
Muriah bahkan ke Kebumen.


 Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik 
di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang 
menerus tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya 
yang peak adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter. 
Saat peak, ia membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk 
arc - termasuk yang Eosen.


 Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih 
melihat ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang 
sangat tebal yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang 
berlawanan : Kendeng Zone yang northward verging dan Rembang Zone yang 
southward verging, Randublatung di sisi downblock kedua zone deformasi 
ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang sangat tebal.


 salam,
 awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap
berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman
Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction 
sepanjang
Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction 
baru

muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa
subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, 
mengingat
volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java 
basin

tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena
rotasi East Sunda microcontinent yang menekan Meratus range, sehingga
membentuk WNW-ESE rifting di Barito basin, dan merenggangkan kerak kontien
di NE Java basin, sehingga terjadi penipisan kerak benua yang disebabkan
NW-SE rifting. Titik pusat rotasi terdapat di ujung selatan dari Peg
Meratus. Roll-back boleh jadi terjadi sekarang ini dengan adanya zona
anomali gravitasi di Randublatung zone yang dapat merupakan awal daripada
back-arc spreading.

- Original Message - 
From: Awang Satyana

To: ;
Sent: Monday, February 27, 2006 8:48 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift



Pak Koesoema,

Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion
tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982,
Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple
experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616).

Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak roll-back
di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision India vs
Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction (halted), halted
subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision juga akan 
menyebabkan

megashears yang memencar keluar dari pusat collision, megashears
manifestasinya transtension yang sekaligus bisa membuka cekungan baik 
oleh

mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang extension.

Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi
berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java
Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan
subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke
Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak
roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting
pemisahan Sulawesi dari Kalimantan.

salam,
awang

R.P. Koesoemadinata wrote:
Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda.
Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension
yang
biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya
mungkin
contoh adalah Makassar Strait
Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat transtensional,
tidak ada tanda roll back. Kalau kita 

[iagi-net-l] Benarkah Indonesia tidak menarik investor perminyakan ?

2006-02-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
 Benarkah Indonesia tidak menarik investor perminyakan ?
Cukup menarik mengkaji apa bener Indonesia tidak menarik lagi. Apa iya
Indonesia mulai ditinggalkan investor perminyakan ?

Bagi anda yg tertarik utk mengetahuinya silahkan dilanjutkan klik di
http://rovicky.blogspot.com/

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Re: tanya tentang gems

2006-02-27 Terurut Topik miko
Pak Fajar, Mas Andrew, 

Sebelumnya mang Okim mohon maaf karena baru bisa kontak sekarang. Baru tadi 
sore tiba kembali dari AS setelah 3 minggu absen. Berkenaan dengan pertanyaan 
mas Andrew,  inilah jawaban singkat mang Okim :

1. Ada beberapa referensi yang menyinggung  tentang khasiat batumulia, 
diantaranya oleh Pouw Kioe An dan 
Ham San Kay : Rahasia  Batu Permata ( 1973 , Penerbit Mandira, Semarang ) . 
Ada beberapa buku kecil 
lainnya tetapi sebagian besar isinya mengacu ke buku Ham San Kay tersebut.

2. Mengenai jenis-jenis  batumulia di Indonesia, ada satu buku yang dikarang 
oleh Sarno Harjanto dan ada lagi
   satu lainnya oleh Wilher Simanjuntak ( Direktorat ISDM - Bandung ). Judul 
pertama : Permata dan Batu 
   Permata ( 1992 ). Untuk yang Pak Wilher, mang Okim lupa namanya, tetapi  
beliau dari satu Direktorat.  
   Mang Okim juga punya  makalah yang lebih memperinci jenis-jenis batumulia di 
beberapapropinsi di 
   Indonesia.

Demikian dulu ya, semoga mas Andrew jelas dan bisa kontak langsung ke 
Direktorat ISDM, 
Salam batumulia, mang Okim


- Original Message - 
  From: Fajar Lubis 
  To: Andrew Kusuma ; miko 
  Sent: Monday, February 06, 2006 10:15 AM
  Subject: Re: tanya tentang gems


  Mang Okim,
  Ass. wr.wb,

  Apa Kabar Mang? mudah-mudahan sehat selalu..
  Kebetulan saya mendapat e-mail dari rekan saya sebagaimana terlampir dibawah 
ini. Kalau Mang Okim ada waktu dan berkenan...membantu rekan Andrew ini, saya 
akan sangat berterimakasih sekali.

  Untuk mas Andrew, Mang Okim ini nama aslinya pak Sudjatmiko, beliau adalah 
salahsatu ahli gemmologi (dalam geologi ini adalah istilah untuk cabang ilmu 
yang mengkhususkan diri pada pemahaman mengenai batuan untuk batu mulia). Punya 
workshop di Bandung (Jl. Pajajaran) dan untuk pengalaman yang menarik mengenai 
batu mulia dan hal-hal yang berbau mistik...jangan ditanya lagi :p

  Beliau aktif menulis di millist IAGI-net (millist para ahli geologi di 
Indonesia) dan kalau ingin melihat arsip tulisannya bisa dilihat di 
http://www.mail-archive.com/cgi-bin/htsearch?method=andformat=shortconfig=iagi-net_iagi_or_idrestrict=exclude=words=batu+mulia
 atau di web site IAGI :  http://iagi.or.id

  Mudah-mudahan bisa membantu...selamat berkomunikasi


  Salam,
  Fajar

  Andrew Kusuma [EMAIL PROTECTED] wrote:
Mau tanya pak, saat ini saya sedang melanjutkan studi di Milan mengenai 
Jewelery Design, dan saat ini saya diharuskan melakukan research ! singkat 
mengenai /dengan topik adalah mengenai kepercayaan masyarakat Indonesia terhada 
beberapa jenis batu2an seperti batu2 yang katanya membawa keberuntungan, batu 
keramat, dsb. 
namun saya kesulitan untuk menemukan data2, apakah bapak punya referensi2?
Dan apabila saya ingin mencari tahu mengenai jenis2 batuan yang dikenal di 
Indonesia sebaiknya saya cari dimana atau menghubungi siapa?
trimakasih sebleumnya


  
  Rachmat FAJAR Lubis
  Doctoral Program
  Laboratory of Hydrological Sciences
  Department of Earth Sciences
  Chiba University
  1-33,Yayoi,Inage,Chiba,263-8522,Japan
  ==


--
  Bring words and photos together (easily) with
  PhotoMail - it's free and works with your Yahoo! Mail.

[iagi-net-l] Balasan mang Okim

2006-02-27 Terurut Topik miko

Pak Hendra, dan dear Gemstone Lovers IAGI, Ass.Wr.Wb.,

Mohon maaf , mang Okim tak cepat membalas berhubung kesulitan mengakses
email  dari AS ( note book mang Okim butut dan tak dilengkapi wireless
.. lagian gaptek dan sangat tergantung pada sekretaris ). Tadi sore mang
Okim baru tiba kembali di Bandung ( San Diego - LA - Taipei - Jakarta dalam
waktu sekitar 20 jam terbang ). Selain kesulitan teknis, mang Okim memang
sulit cari waktu karena banyak acara yang mandatory/semi mandatory  alias
wajib/ setengah wajib  seperti  plenary sessions, break-out sessions,
undangan lunch, dinner, nyiapin parade pakaian nasional, talent night
membawakan tarian  Indonesia dengan iringan lagu Cindai ... didukung oleh
Gubernur Rotary dan pasangannya dari Malaysia dan Singapura, dll ). Karena
sifatnya mandatory, maka ancamannya kalau 3 kali absen dari sessions, bisa
dipulangin ke negara asal ( maklum, trainingnya sangat mahal, bayangin,
kamar hotelnya saja berikut  pajak nyampe 3 jutaan semalam ! ).
Alhamdulilah, mang Okim selamat dan insyaAllah siap menunaikan amanah sosial
yang dibebankan ke pundak mang Okim dan neng Ai mulai 1 Juli 2006- 30 Juni
2007.

Mengenai keinginan singgah di Serambi Batumulia, please jangan ragu. Kalau
mang Okim lagi keluar kan bisa nanya-nanya ke staff mang Okim. Memang lebih
pas kalau bisa nelpon duluan. Niih mang Okim kasi telpon kantor dan HP :
022-6038712 / R. 6075855 , HP 08122010582. Sekedar catatan, sampai 6
Februari mang Okim sibuk  persiapan dan terima 100 President Elects Rotary
dari seluruh Indonesia yang akan ditraining di Bandung. Salam batumulia,
mang Okim



- Original Message - 
From: Suhendar, Hendra (hasuhen) [EMAIL PROTECTED]

To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 16, 2006 1:22 PM
Subject: Ingin Silaturahmi



Assalaamu'alaikum wrwb.

Mang Okim yth,

Kalau membaca posting-an dan pengalaman serta aktivitas Mang Okim,
rasanya ingin sekali saya yang sangat minim pengalaman dan sedang
berusaha memahami arti hidup ini berdiskusi dan ngobrol bersama Mang
Okim, saya yakin sangat banyak hikmah dan teladan dari Mang Okim yang
bermanfaat untuk saya.

Selama ini kalau saya sedang cuti ke Bandung dan main ke kota atau ke
kampus naik angkot SSC (Sadang Serang-Caringin)melewati rumah Mang Okim
(di Jl. Pajajaran, yang ada batu di halaman dan plang Ikatan Haji..?)
rasanya ingin sekali mampir, tapi seringkali segan karena khawatir Mang
Okim sibuk atau sedang tidak ada di tempat mengingat aktivitas yang
begitu banyak.

Kalau berkenan, barangkali Mang Okim bersedia memberikan nomor handphone
sehingga kalau ke Bandung bisa bersilaturahmi ke rumah Mang Okim.

Hatur nuhun.

Wassalaamu'alaikum,

Hendra Ahmad Suhendar

-Original Message-
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 16, 2006 1:03 PM
To: iagi-net
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] SALAM MANG OKIM DARI AMERIKA

Dear Gemstone Lovers IAGI,

Sebelumnya mang Okim mohon maaf karena belum sempat membalas pertanyaan
beberapa gemstone lovers IAGI. Sejak 7 Februari 2006 mang Okim beserta
neng Ai berada di Amerika dengan schedule : 8 hari memenuhi undangan
dari Gubernur Rotary District 7120 New York ( di wilayah Rochester )
dalam acara Governor Elect Hospitality Program, dan 8 hari berikutnya
mengikuti mandatory training di San Diego bagi lebih 500 Gubernur Rotary
yang datang dari seluruh dunia. Besok pagi mang Okim berdua akan
meninggalkan wilayah Rochester yang selalu diguyur salju ( temperatur
mencapai lebih 5 derajat Celcius ) untuk menuju kota hangat San Diego.

Selama 8 hari di wilayah New York, mang Okim berdua mendapatkan sambutan
yang sangat di luar dugaan dan rasanya kurang pantas untuk seorang insan
yang sehari-harinya menggosok batu. Tetapi, demi amanah yang dibebankan
ke mang Okim untuk memimpin 100 lebih Rotary Clubs dengan 2000
anggotanya di Indonesia ( Juli 2006-Juni 2007 ) , maka dengan prinsip
bonek alias bondo nekat, mang Okim jalani saja walaupun sambil menggigil
kedinginan. Inilah kegiatan mang Okim dan neng Aih sampai hari ini (
mudah-mudahan tidak dianggap kesombongan tetapi untuk memberikan
inspirasi dan motivasi bagi kawula muda IAGI ):

7   Feb  :  Bnd-Jkt-Hongkong-Taipei-Angkorage-New York (25 jam)

8   Feb  :  New York-Rochester- Hornell- Alfred University  sambil
ninjau
Finger Lake, Salt Mine, bekas Indian Reservation, Dam dan kanal yang
ketutup salju. Host : Prof . Petra Visscher ( Anthropolog)

9   Feb  :  Diterima pimpinan Alfred Univ., diperkenalkan ke Walikota
Alfred dan mendengarkan ceramahnya : Governing Alfred Municipality,
lunch dengan  Prof Petra dan Prof Bob Meyer  ( Anthropolog ), diterima
President Alfred College, Prof Uma Gupta ( pernah dapat Ambassadorial
Scholarship Rotary ), memberikan LECTURE di Earth Science Alfred Univ
atas undangan Prof Otto Muller , diminta memeriksa kebenaran penamaan
mineral dan batumulia koleksi Alfred Univ., dan dinner bersama Prof
Petra, Prof Otto Muller, Dr.Nancy ( psychologist ) dan Dr. Pam Lakin (
librarian ).

10 Feb 

[iagi-net-l] Balasan mang Okim

2006-02-27 Terurut Topik miko

Pak Hendra, dan dear Gemstone Lovers IAGI, Ass.Wr.Wb.,

Mohon maaf , mang Okim tak cepat membalas berhubung kesulitan mengakses
email  dari AS ( note book mang Okim butut dan tak dilengkapi wireless
.. lagian gaptek dan sangat tergantung pada sekretaris ). Tadi sore mang
Okim baru tiba kembali di Bandung ( San Diego - LA - Taipei - Jakarta dalam
waktu sekitar 20 jam terbang ). Selain kesulitan teknis, mang Okim memang
sulit cari waktu karena banyak acara yang mandatory/semi mandatory  alias
wajib/ setengah wajib  seperti  plenary sessions, break-out sessions,
undangan lunch, dinner, nyiapin parade pakaian nasional, talent night
membawakan tarian  Indonesia dengan iringan lagu Cindai ... didukung oleh
Gubernur Rotary dan pasangannya dari Malaysia dan Singapura, dll ). Karena
sifatnya mandatory, maka ancamannya kalau 3 kali absen dari sessions, bisa
dipulangin ke negara asal ( maklum, trainingnya sangat mahal, bayangin,
kamar hotelnya saja berikut  pajak nyampe 3 jutaan semalam ! ).
Alhamdulilah, mang Okim selamat dan insyaAllah siap menunaikan amanah sosial
yang dibebankan ke pundak mang Okim dan neng Ai mulai 1 Juli 2006- 30 Juni
2007.

Mengenai keinginan singgah di Serambi Batumulia, please jangan ragu. Kalau
mang Okim lagi keluar kan bisa nanya-nanya ke staff mang Okim. Memang lebih
pas kalau bisa nelpon duluan. Niih mang Okim kasi telpon kantor dan HP :
022-6038712 / R. 6075855 , HP 08122010582. Sekedar catatan, sampai 6
Februari mang Okim sibuk  persiapan dan terima 100 President Elects Rotary
dari seluruh Indonesia yang akan ditraining di Bandung. Salam batumulia,
mang Okim



- Original Message - 
From: Suhendar, Hendra (hasuhen) [EMAIL PROTECTED]

To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 16, 2006 1:22 PM
Subject: Ingin Silaturahmi



Assalaamu'alaikum wrwb.

Mang Okim yth,

Kalau membaca posting-an dan pengalaman serta aktivitas Mang Okim,
rasanya ingin sekali saya yang sangat minim pengalaman dan sedang
berusaha memahami arti hidup ini berdiskusi dan ngobrol bersama Mang
Okim, saya yakin sangat banyak hikmah dan teladan dari Mang Okim yang
bermanfaat untuk saya.

Selama ini kalau saya sedang cuti ke Bandung dan main ke kota atau ke
kampus naik angkot SSC (Sadang Serang-Caringin)melewati rumah Mang Okim
(di Jl. Pajajaran, yang ada batu di halaman dan plang Ikatan Haji..?)
rasanya ingin sekali mampir, tapi seringkali segan karena khawatir Mang
Okim sibuk atau sedang tidak ada di tempat mengingat aktivitas yang
begitu banyak.

Kalau berkenan, barangkali Mang Okim bersedia memberikan nomor handphone
sehingga kalau ke Bandung bisa bersilaturahmi ke rumah Mang Okim.

Hatur nuhun.

Wassalaamu'alaikum,

Hendra Ahmad Suhendar

-Original Message-
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, February 16, 2006 1:03 PM
To: iagi-net
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] SALAM MANG OKIM DARI AMERIKA

Dear Gemstone Lovers IAGI,

Sebelumnya mang Okim mohon maaf karena belum sempat membalas pertanyaan
beberapa gemstone lovers IAGI. Sejak 7 Februari 2006 mang Okim beserta
neng Ai berada di Amerika dengan schedule : 8 hari memenuhi undangan
dari Gubernur Rotary District 7120 New York ( di wilayah Rochester )
dalam acara Governor Elect Hospitality Program, dan 8 hari berikutnya
mengikuti mandatory training di San Diego bagi lebih 500 Gubernur Rotary
yang datang dari seluruh dunia. Besok pagi mang Okim berdua akan
meninggalkan wilayah Rochester yang selalu diguyur salju ( temperatur
mencapai lebih 5 derajat Celcius ) untuk menuju kota hangat San Diego.

Selama 8 hari di wilayah New York, mang Okim berdua mendapatkan sambutan
yang sangat di luar dugaan dan rasanya kurang pantas untuk seorang insan
yang sehari-harinya menggosok batu. Tetapi, demi amanah yang dibebankan
ke mang Okim untuk memimpin 100 lebih Rotary Clubs dengan 2000
anggotanya di Indonesia ( Juli 2006-Juni 2007 ) , maka dengan prinsip
bonek alias bondo nekat, mang Okim jalani saja walaupun sambil menggigil
kedinginan. Inilah kegiatan mang Okim dan neng Aih sampai hari ini (
mudah-mudahan tidak dianggap kesombongan tetapi untuk memberikan
inspirasi dan motivasi bagi kawula muda IAGI ):

7   Feb  :  Bnd-Jkt-Hongkong-Taipei-Angkorage-New York (25 jam)

8   Feb  :  New York-Rochester- Hornell- Alfred University  sambil
ninjau
Finger Lake, Salt Mine, bekas Indian Reservation, Dam dan kanal yang
ketutup salju. Host : Prof . Petra Visscher ( Anthropolog)

9   Feb  :  Diterima pimpinan Alfred Univ., diperkenalkan ke Walikota
Alfred dan mendengarkan ceramahnya : Governing Alfred Municipality,
lunch dengan  Prof Petra dan Prof Bob Meyer  ( Anthropolog ), diterima
President Alfred College, Prof Uma Gupta ( pernah dapat Ambassadorial
Scholarship Rotary ), memberikan LECTURE di Earth Science Alfred Univ
atas undangan Prof Otto Muller , diminta memeriksa kebenaran penamaan
mineral dan batumulia koleksi Alfred Univ., dan dinner bersama Prof
Petra, Prof Otto Muller, Dr.Nancy ( psychologist ) dan Dr. Pam Lakin (
librarian ).

10 Feb 

Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00

2006-02-27 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Pak Awang,
Seingat saya pada waktu forum explo tahun 2001 (cmiiw), BP Migas berencana
membuat bench marking soal operational cost ini. Setelah itu maka setiap
usulan AFE akan dibandingkan dengan ambang batas yang normal dari operasi
sejenis di sekitar blok tsb. Dan ujungnya cost recovery hanya berdasar
ambang batas ini, kalau operator mau menetapkan standar sendiri ya monggo
saja, tapi non-cost recovery.
Mungkin kalau ini bisa direalisasikan, kasus mobil ini bisa lebih mudah
pemecahannya. Soal standar..he..he... itu sih mainan operator besar yang
suka aneh-aneh saja. lagian emang setiap ngebor sumur mereka akan bikin
air strip sendiri..:-).

Mengikuti soal Exxon ini kok makin lama makin tambah mirip dengan yang
ditulis John Perkins itu yah... bikin mimpi seindah mungkin (bisa proyeksi
petumbuhan ekonomi atau bisa juga proyeksi produksi atau cadangan minyak),
dan akhirnya negara tergadai karenanya. Jadi jangan kaget kalau soal
airstrip ini nanti bisa jadi akan dijual ke bupati cepu dan karenanya beliau
merasa akan mendapat hibah infrastruktur:-). Akibatnya BP Migas tentu
akan mendapat dua lawan jadinya.

a+


- Original Message -
From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 27, 2006 4:59 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam
07:00-09:00


 Exxon standard worldwide diberlakukan. Contoh kasus AFE Banyu Urip. Exxon
mengajukan untuk membangun airport kecil di Cepu buat mobilitas kru rig
mereka dari Surabaya menggunakan pesawat. Alasannya jalan raya
Cepu-Bojonegoro rawan kecelakaan lalu lintas. Safety is first membuat
semuanya terasa berlebihan. Masih banyak contoh lainnya.

   Saat ExxonMobil mengajukan 15 juta USD untuk sumur Banyu Urip, kami
(Pertamina MPS saat itu) lakukan diskusi2 alot beberapa kali sampai bisa
dipotong ke 7 juta USD (termasuk penolakan pembuatan airstrip di Cepu itu).
Saat dicek ke sumur, setengah kru rig ex-pat, nah bagaimana tak biaya tinggi
?

   salam,
   awang

 Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Apa kira-kira yang mnyebabkan biaya/sumur sampai begitu besar bedanya ?

 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 27, 2006 10:35 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27
 Jam 07:00-09:00


 Kalau begitu (kasus pesimis), siap2-lah dengan 14 juta USD per sumur
eksplorasi yang akan diajukan Exxon. Operator lain dengan spesifikasi sumur
yang sama bisa 4.0 juta USD. Itu baru dari kegiatan eksplorasi yang biasanya
kecil saja dari keseluruhan investasi migas. Nah, lalu berapa untuk
fasilitas produksi ? Pasti akan ratusan juta dollar. Maka, bersiaplah dengan
cost recovery yang melangit kalau Exxon menang.

 Dan, relakah Pertamina mengusung dana sama-sama setinggi itu bersama Exxon
? Pasti akan ada partnership yang tidak sehat.

 salam,
 awang

 Ariadi Subandrio wrote:
 1. EXXON ingin Operator seumur kontrak yakni selama 30 tahun.
 2. Pertamina menawarkan diri bergantian setiap 5 tahun operatorship,
dikelola dalam JO.

 Proposal Pertamina ini yang dianggap tidak fair oleh Exxon.
 Ini yang dianggap kemudian dianggap BUNTU.

 Sikap Pemerintah Republik Indonesia periode 2002-2009 memberikan sinyal
dengan menampilkan Strength-nya Investor Luar Negeri yakni KEKUATAN UANG 
TEKNOLOGI dan seolah-olah kedua hal tersebut adalah weakness-nya anak
negeri. Jadi kurang lebih sikap-nya pemerintah adalah : Anak-anak Indonesia
belum patut mengelola CEPU.


 lam-salam,
 ar-.


 Awang Satyana wrote:
 Karena penentuan operator buntu, Exxon ingin menjadi operator dan
Pertamina ingin menjadi operator di lima tahun pertama, sementara produksi
dari Cepu (baca Banyu Urip) harus dipercepat, maka Pemerintah akan turun
tangan. Direncanakan akan ada pemeriksaan berlapis atas semua dokumen yang
diajukan oleh Exxon dan Pertamina. BPMIGAS a.l. akan kebagian memeriksa WPB
yang diajukan kedua operator tsb. Pertimbangan kewajaran program kerja dan
anggaran, cost recovery, dan pendapatan Negara akan menjadi penilaian.

 Saya pikir, Pemerintah pun akan sulit memutuskan, andai Pertamina ditunjuk
menjadi operator, tentu Exxon tak akan tinggal diam, juga yang di Amerika
sana. Kasus penentuan operator unitisasi Sukowati (tetangganya Banyu Urip)
antara Exxon dan JOB Pertamina-PetroChina; yang ditunjuk Pemerintah adalah
JOB Pertamina-PetroChina, menjadi berlarut-larut akibat Exxon tak menerima
keputusan itu. Dan, Banyu Urip punya cadangan jauh lebih besar dari
Sukowati, maka wajar saja Exxon dan Pertamina berusaha sekeras mungkin
sampai akibatnya buntu.

 salam,
 awang

 Rovicky Dwi Putrohari wrote:
 Koreksi:
 Salah satu pembicaranya bukan J.Pane - Pertamina tapi Zuhdi Pane dari
 Petrominer. Beliau adalah mantan Kepala BPPKA Pertamina pertengahan 90-an

 Salam
 Andang Bachtiar
 Exploration Think Tank Indonesia

 On 2/26/06, Rovicky Dwi Putrohari wrote:
  FYI
  Bagi 

Re: [iagi-net-l] Batuan di Uluwatu?? (Pak Awang)

2006-02-27 Terurut Topik Yahdi Zaim

Pak Awang Yth.,
Mohon info, apakah batugamping di amfiteater GWK Bali yang lunak dan chalky 
itu bukan batugamping Kuarter atau paling tua Late Pliocene ?. Melihat 
ciri2nya sangat beda (meski sekedar ekivalen) dengan Formasi Wonosari. Ciri2 
batugamping GWK rasanya kok lebih mirip batugamping Kuarter/Late Pliocene 
yang lunak dan chalky-an, tersingkap luas di daerah Gresik - Tuban yang 
telah diteliti oleh Premonowati.

Hatur nuhun,

Salam,

Yahdi Zaim


- Original Message - 
From: Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED]

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Batuan di Uluwatu?? (Pak Awang)


Pak Eddy,

Dominan sih batugamping ekivalen Wonosari (Miosen Tengah-Atas) seperti juga 
yang menyusun amfiteater2 di GWK (Garuda Wisnu Kencana). Hanya di bawahnya 
ada beberapa singkapan breksi volkanik yang mungkin masih terusan Old 
Andesite yang Oligo-Miosen. Saya pernah memetakan pillow basalt di Gunung 
Badak, Ciletuh, Jawa Barat. Saat ke Uluwatu, saya tak melihat penyingkapan 
lava bantal itu, tetapi breksi volkanik.


Salam,
awang

-Original Message-
From: I Gusti Bagus Eddy Sucipta [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 27, 2006 1:24 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Batuan di Uluwatu?? (Pak Awang)

Pak Awang Harun Satyana cerita :

...dihapus,,,


Oligo-Miosen arc memang hebat, ia memanjang sejak dari Sumatra Selatan

- Nusa Tenggara (saya pernah menyampel batuannya di Uluwatu, Bali
Selatan, yang posisinya ada di bawah gamping seumur Wonosari di Gunung
Kidul).




Pak Awang...batuan yang di Uluwatu itu apa?? Breksi volkanik-kah? atau
Ankaramitic pillow basalts seperti yang tersingkap di sekitar Gua
Lawah, Klungkung dan disebut sebagai Ulakan Formation
(Purbo-Hadiwidjojo, 1971).

Salam,
Eddy Sucipta


I Gusti Bagus Eddy Sucipta  [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006


--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.1/270 - Release Date: 2/27/2006



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)

[iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift

2006-02-27 Terurut Topik basuki puspoputro
Usulan kepada IAGI Jakarta
  melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI Jakarta 
melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore. Bahan 
pembahasan:
  a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik lempeng 
dan hubungannya dengan prospek hydrocarbons
  b. Reservoir klastik di cekungan NE Java
  c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan
   
  Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau gabungannya, 
dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu
   
  Waktu: 
  12.00-13.00 makan siang
  1300-1330 pembicara subyek-1
  1330-1400 diskusi subyek-1
  1400-1430 pembicara subyek-2
  1430-1500 diskusi subyek-2
  1500-1530 rehat
  1530-1600 pembicara subyek-3
  1600-1630 diskusi subyek-3
   
  Tempat: Jakarta di luar area three-in-one
   
  Biaya: self support syukur kalau ada sponsor
   
  Bagaimana IAGI Jakarta???
   
  Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006)
  

Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di 
bagian saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan lahan2 
yang bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk lebih berperan 
dalam pemilihan lahan ini. 

Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


Awang ysh

Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi
rahasia negara ?
Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada
hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw)

Si-Abah

__
Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah
 dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah
 dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum
 Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng
 Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini.
 Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa
 teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya
 hanya mereviewnya.
 Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system
 berbasis GIS.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


 Awang ysh

 Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi
 yang terbuka bagi KKKS ?
 Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ?

 Terima kasih.

 Si - Abah.

 



 --
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-- 
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 

Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik yrsnki

  Sdr Harry

  Anda benar memang kita sangat mudah lupa dan  malas belajar,
  pendapat saya lontarkan dengan harapan generasi yang sekarang sedang
  mekar2 nya , seperti Anda jangan lupa pelajaran mahal itu.
  Saya jadi ingat pidato Bung Karno yang berjudul Jasmerah singkatan
  dari Jangan sekali-kali melupakan sejarah.

  Si Abah



  Pak Yanto dan rekan2 IAGI yg saya hormati,

   Kalau pelajaran yg diberikan sih rasanya sudah banyak, tetapi apakah
 semua itu membuat kita belajar?  Mungkin pertanyaan inipun merupakan
 salah satu hal yg harus kita pelajari, mengapa kita tidak belajar dari
 pelajaran2 yg sudah2.

   Saya teringat akan harga LNG Tangguh yg dipasarkan dng harga S$2 sekian
  (mohon maaf dan mohon koreksi jika saya salah).  Kalau kita lihat
 sejarah, Indonesia adalah produser LNG pertama terbesar di dunia, tetapi
 mungkin yg banyak memetik pelajaran dari ini adalah perusahaan asingnya,
 yaitu Mobil Oil, baik dari teknologinya, maupun marketing-nya.  Dari apa
 yg mereka dapatkan di Arun, mereka berhasil menemukan, mengembangkan dan
 memasarkan lapangan gas raksasa Qatar.  Bagaimana dengan perusahaan
 nasional kitanya?
   Apakah sesudah 30 tahun kita mengelola lapangan gas Arun, kita menjadi
 ahli disana, ahli dalam teknologinya, ahli dalam
 marketing/negosiasi-nya?  Sekarang sesudah lapangan tsb akan habis,
 masih banyakkah tenaga ahli hasil regenerasinya yg bisa go international
 untuk ikut berpartisipasi di dunia lain? Atau jangan2 sesuai dengan umur
 lapangan tsb, tenaga ahlinya pun depleted, ... ikut habis, karena
 pendidikan sewaktu kesempatan tsb ada tidak kita pergunakan dng
 sebaik2nya.

   Mungkinkah lapangan Arun menjelang habis ini bisa dijadikan pusat
 pelatihan lapangan gas untuk anak2 muda Indonesia, sehingga nantinya
 mereka dengan bangga bisa berpartisipasi di beberapa lapangan gas dunia
 sebagai tenaga ahli?  Saya kira kita akan lebih bangga jika kita bisa
 meng-export tenaga ahli kita yg muda2 ke ujung dunia, daripada
 meng-export TKW ke sana.

   Semoga ke depan kita bisa lebih baik.  Amin

   Wassalam,
   Harry Kusna

 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 h
 Vick

 ... deleted 
 Kita semua harus memakai cepu tragedi (kalau lah ini mau dikatakan
 demikian), sebagai pelajaran paling mahal bagi Bangsa Indonesia , agar
 hal ini tidak terjadi lagi.
 ... deleted 

   Semoga.

 Si-Abah.


 _


 Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya
 mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship
 Cepu Block.

 On 2/27/06, Syaiful Jazan wrote:

 Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa
 Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan
 sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan
 menentukan
 nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan.

 sjn

 Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

 Technical Background

 Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan
 informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis.
 Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut
 dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih
 didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg
 merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat.
 Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip
 sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam
 menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan
 akademis yg benar. Apakah benar dia sebesar angka itu. Kedua apakah
 angka itu masuk dalam kategori Giant Field ?
 Istilah giant field hanya utk satu individu lapangan, bukan kolektif
 dalam satu block. Jadi tidak ada istilah Giant Block. Lapangan Banyu
 Urip-pun sudah membusang (mirip kasus busang dengan exagerasi
 reserves).

 Konsekuensi logis dari pemberian istilah ini saja sudah akan
 memberikan dampak yg cukup berat ketika kelanjutan proses ini berjalan
 alot dengan munculnya kalimat Mampukah Indonesia mengelola GIANT
 field. Beberapa komentar bernuansa politis serta merta bermunculan.
 Apakah Pertamina mampu, apakah orang Indonesia mampu. Nuansa inipun
 sudah mulai sarat dengan muatan politis dan kepentingan.

 Hanya dengan istilah ini saja sudah akan sangat memojokkan Pertamina
 bahkan secara khusus keahlian bangsa Indonesia. Disisi lain ada
 beberapa yg menganggap bahwa teknologi untuk mengelola giant field
 adalah teknologi canggih. Tentunya anggapan ini sudah menjadi
 kelirumologi. Teknologi yg dipergunakan untuk memproduksi lapangan
 giantpun bukan secanggih teknologi NASA bukan ? Teknologi mengelola
 lapangan besar sudah dibuktikan mampu dikerjakan oleh perusahaan
 nasional. Medco berhasil mengembangkan lapangan dengan kondisi mirip
 (carbonates reservoir di Selatan Sumatra). 

RE: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift

2006-02-27 Terurut Topik Rudhy Tarigan

Setuju sekali pak Bas, apalagi kalau pembicara nya ditambah oleh pak Benyamin 
Sapiie atau pak Sukendar Asikin ( ITB ) lebih afdol lagi pak.

Salam,
Rudhy Tarigan

-Original Message-
From: basuki puspoputro [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, February 28, 2006 8:05 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics
di NE Java Basin, Central Java , synrift


Usulan kepada IAGI Jakarta
  melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI Jakarta 
melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore. Bahan 
pembahasan:
  a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik lempeng 
dan hubungannya dengan prospek hydrocarbons
  b. Reservoir klastik di cekungan NE Java
  c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan
  
  Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau gabungannya, 
dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu
  
  Waktu:
  12.00-13.00 makan siang
  1300-1330 pembicara subyek-1
  1330-1400 diskusi subyek-1
  1400-1430 pembicara subyek-2
  1430-1500 diskusi subyek-2
  1500-1530 rehat
  1530-1600 pembicara subyek-3
  1600-1630 diskusi subyek-3
  
  Tempat: Jakarta di luar area three-in-one
  
  Biaya: self support syukur kalau ada sponsor
  
  Bagaimana IAGI Jakarta???
  
  Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006)
 

Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di 
bagian saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan lahan2 
yang bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk lebih berperan 
dalam pemilihan lahan ini.

Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


Awang ysh

Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi
rahasia negara ?
Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada
hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw)

Si-Abah

__
Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah
 dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah
 dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum
 Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng
 Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini.
 Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa
 teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya
 hanya mereviewnya.
 Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system
 berbasis GIS.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


 Awang ysh

 Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi
 yang terbuka bagi KKKS ?
 Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ?

 Terima kasih.

 Si - Abah.

 



 --
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi 

Re: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift

2006-02-27 Terurut Topik Yuriza . NOOR
Aku juga ndaftar 



|-+
| |   basuki puspoputro|
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   com |
| ||
| |   28/02/2006 09:04 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
--|
  | 
 |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
 |
  |   cc:   
 |
  |   Subject:  [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir 
clastics di NE Java Basin, Central Java |
  |, synrift
 |
  
--|




Usulan kepada IAGI Jakarta
  melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI
Jakarta melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore.
Bahan pembahasan:
  a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik
lempeng dan hubungannya dengan prospek hydrocarbons
  b. Reservoir klastik di cekungan NE Java
  c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan

  Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau
gabungannya, dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu

  Waktu:
  12.00-13.00 makan siang
  1300-1330 pembicara subyek-1
  1330-1400 diskusi subyek-1
  1400-1430 pembicara subyek-2
  1430-1500 diskusi subyek-2
  1500-1530 rehat
  1530-1600 pembicara subyek-3
  1600-1630 diskusi subyek-3

  Tempat: Jakarta di luar area three-in-one

  Biaya: self support syukur kalau ada sponsor

  Bagaimana IAGI Jakarta???

  Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006)


Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di
bagian saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan
lahan2 yang bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk lebih
berperan dalam pemilihan lahan ini.

Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


Awang ysh

Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi
rahasia negara ?
Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada
hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw)

Si-Abah

__
Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah
 dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah
 dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum
 Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng
 Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini.
 Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa
 teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya
 hanya mereviewnya.
 Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system
 berbasis GIS.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


 Awang ysh

 Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi
 yang terbuka bagi KKKS ?
 Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ?

 Terima kasih.

 Si - Abah.

 



 --
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : 

Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik basuki puspoputro
Sepertinya tidak salah, karena kurang teliti, yang disalahkan matematikanya. 
Contohnya: a=1 ; b=-1, keduanya dikuadratkan sehingga a kuadrat=1 dan   b 
kuadrat=1 ; keduanya diakarkan sehingga didapat a=1 dan b=1. Lho??
  Lha iya saja karena dalam proses itu ada kesalahan matematis.
  Maaf, rileks saja.
  Didalam pemakaian sophhisticated geophysical tools juga dapat terjadi:
  kekurangan data dan kebanyakan data sama-sama menimbulkan penyimpangan. 
Maksud pertanyaan saya adalah belajar dari kesalahan yang pernah ada, sebagai 
Case history-lah.
   
  Salam,
  Basuki

Paulus Tangke Allo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  apa itu sophisticated geophysical tools?
buat saya, istilah ini kedengarannya seperti mathematical coincidence.

mohon maaf kalau salah.


--paulus



On 27/02/06, basuki puspoputro wrote:
 Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan
 sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi?
 Salam,
 Basuki Puspoputro

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Re: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift

2006-02-27 Terurut Topik Ariadi Subandrio
Pak Basuki,
  IAGI Jakarta sudah lebur dalam PP-IAGI, terakhir adalah kepengurusan pak 
Amril Adnan.. sekitar dua tahun lalu ada seorang volunteer yang 
menyampaikan lisan mau nge-run IAGI Jakarta, namun tak pernah 
terimplementasikan. Dalam dua kegiatan rakernas IAGI terakhir IAGI Jakarta juga 
sudah tak pernah menyampaikan laporan kegiatannya.
   
  Usulan seminar Pak Basuki tepat sekali, dan saya rasa mudah saja dilakukan 
oleh PP-IAGI c.q Dept. Energi (+bidang migas).,pak Riri, ayo dimainkan 
tantangan para anggota, persiapan bisa dalam seminggu kok. Pak Ridwan J
   
   
  lam-salam,
  ar-.
   
   
  

basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Usulan kepada IAGI Jakarta
melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI Jakarta 
melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore. Bahan 
pembahasan:
a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik lempeng dan 
hubungannya dengan prospek hydrocarbons
b. Reservoir klastik di cekungan NE Java
c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan

Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau gabungannya, 
dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu

Waktu: 
12.00-13.00 makan siang
1300-1330 pembicara subyek-1
1330-1400 diskusi subyek-1
1400-1430 pembicara subyek-2
1430-1500 diskusi subyek-2
1500-1530 rehat
1530-1600 pembicara subyek-3
1600-1630 diskusi subyek-3

Tempat: Jakarta di luar area three-in-one

Biaya: self support syukur kalau ada sponsor

Bagaimana IAGI Jakarta???

Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006)


Awang Harun Satyana wrote:
Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di bagian 
saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan lahan2 yang 
bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk lebih berperan dalam 
pemilihan lahan ini. 

Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


Awang ysh

Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi
rahasia negara ?
Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada
hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw)

Si-Abah

__
Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah
 dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas pernah
 dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum
 Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng
 Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006 ini.
 Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan beberapa
 teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya
 hanya mereviewnya.
 Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum system
 berbasis GIS.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


 Awang ysh

 Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi
 yang terbuka bagi KKKS ?
 Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ?

 Terima kasih.

 Si - Abah.

 



 --
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date: 2/24/2006


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna 

RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Mbak Nur

mungkin pernah lihat  line dimana ada tampilan seperti gunung yang tidak
diatas half graben/ graben? bawahnya  chaotic?
saya tidak yakin bahwa itu karbonate karena tebalnya sampai 1500 ms dan
lebarnya sampai 42 km untuk satu body.

mungkin memang telah terjadi spreading di beberapa area di makasar strait
dan ada beberapa area yang belum sehingga  yang terlihat adanya reef diatas
graben.

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





  [EMAIL PROTECTED] 

   To:   iagi-net@iagi.or.id

  28/02/2006 11:23 cc:  

  AM   Subject:  RE: [iagi-net-l] Re: 
Marine syn-rift   
  Please respond to 

  iagi-net  










 Siti Nuraini

  Daerah yang Anda studi (North Makasar Strait) itu persisnya
  dimana sih ?

  Apakah berada disebelah Timur dari Bengara Block ?

  Si - Abah




  Pak Awang,

 Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait
 (20032004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait
 basin
 dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil
 kesimpulan
 study yang telah dilakukan Steve Moss  Ian Cloke (1999) sebelumnya yang
 menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga
 didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan mounded/pinacle
 yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data
 yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam
 reflektor-reflektor
 sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/
 pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang
 saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya
 carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall :
 interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data
 tersebut.

 SITI NUR'AINI
 (Geologist)
 
 ENI-INDONESIA LTD.




 Awang Satyana
 awangsatyana@   To: iagi-net@iagi.or.id,
 [EMAIL PROTECTED]
 yahoo.com   cc:
  Subject: RE: [iagi-net-l]
Re:
 Marine syn-rift
 02/27/2006
 08:14 AM
 Please respond
 to iagi-net






 Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa
bimbingannya
 di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya
berbeda
 dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group - Robert
 Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di
 bawah
 North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni
 -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North
 Makassar Strait itu.

   Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group
tentang
 kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall yang
 juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan
 bertambahnya data.

   Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE
 Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada di
 publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang
 menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi
 Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style
antara
 utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi. Mungkin
 Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ?

   Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling dan
 analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak
 oseanik di bawah North Makassar Strait.

   salam,
   awang

 Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau tidak salah dengar, berdasarkan 

Re: [iagi-net-l] Batuan di Uluwatu?? (Pak Awang)

2006-02-27 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Eddy,
   
  Terima kasih atas infonya, muda sekali ya gamping Uluwatu itu kalau menurut 
publikasi tersebut; secara regional tak menyambung dengan gamping2 Miosen di 
Jawa Selatan, melihat lingkungan tektoniknya yang lebih kurang sama antara 
Jawa-Bali pada saat itu ?
   
  Breksi volkanik yang saya lihat dan sampel ada di kompleks Uluwatu, setelah 
pintu masuk, berjalan terus ke kiri melewati pelataran tempat orang sembahyang, 
masih melewati titik tertingginya tempat biasa orang berfoto2 karena 
pemandangan ke bawah sangat spektakular tempat gamping digempur ombak Lautan 
Hindia, terus jalan semakin menyempit dan semak2 kelihatannya jarang dipotong. 
Dari situ keluar dari jalan, sedikit turun, di tebing agak curam, di situ 
tersingkapnya. Kondisi singkapan tak terlalu bagus, melapuk dan banyak tertutup 
vegetasi.
   
  Saya ke sana Desember 2004, kebetulan tepat hari2 tsunami membanjiri Aceh, 
sampel hanya dari rontokan saja. Saya tak mempelajarinya lebih jauh, hanya 
sekedar kebetulan ada singkapan, ya lihat2 dulu dan cari2 sampel rontokannya 
(siapa tahu kelak berguna) - maklum geologist, walaupun tujuan utamanya piknik 
saja.
   
  salam,
  awang

I Gusti Bagus Eddy Sucipta [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang dan Pak Zaim,

Dari peta Geologi Bali (Purbo-Hadiwidjojo, 1971) serta Kadar (1977), 
batugamping di Uluwatu itu sekitar Pliocene-Pleistocene dan merupakan 
batuan tertua yang tersingkap di Bali dan disebut sebagai Formasi 
Selatan dan Sorga.
Formasi Ulakan yang saya sebut tersebut relatif diatas batugamping.

Nah kalau Pak Awang nyampel batuan breksi volkanik itu tepat dibawah 
batugamping Uluwatu...berarti ada singkapan breksi volkanik yang relatif 
lebih tua.
Alternatif lain...bisa juga batugamping Uluwatu serta breksi volkanik 
Pak Awang hanya menyilang jari mengingat Formasi Ulakan seringkali 
dijumpai dalam bentuk pillow lava.

Mungkin itu informasi yang dapat saya berikan untuk diskusi ini.

Salam,
Eddy Sucipta

Note:
Pak Awang...bisa dong dibagi lokasi tepatnya breksi volkanik tersebut!


Awang Satyana ¤µ¤ó¤Ï½ñ¤shy;¤Þ¤·¤¿:
 Yang di amfiteater GWK saya tak tahu pasti umurnya, mesti cek peta 
geologi dulu atau diperiksa umurnya. Memang yang di GWK lebih chalky 
seperti di Padalarang. 
 
 Hanya yang di Uluwatu gamping yang kelihatannya sama dengan GWK 
menindih breksi volkanik yang memang masih jalur Old Andesite Jawa. 
Saya pernah melihat model singkapan seperti ini sejak dari Jampang di 
Sukabumi (gamping Bojonglopang di atas breksi volkanik Jampang), di Peg. 
Kidul (Wonosari di atas group Kebo Butak-Nglanggran) dan di Uluwatu ini. 
Baik Bojonglopang maupun Wonosari sekitar Miosen Tengah-Akhir. 
 
 Dalam pikiran saya saat itu, baik GWK dan Uluwatu masih sejajar ke 
jalur selatan karbonat Pegunungan Selatan Jawa dan bahwa jalur Old 
Andesite masih menerus ke Nusa Tenggara, maka mungkin GWK limestone itu 
Miosen Tengah juga. Hanya tentu cek umur yang akan menentukannya, atau 
kalau skalanya cukup bisa dicek di peta geologi P3G ?
 
 Kalau yang diteliti Mbak Wati di Tuban (Tanjung Kodok ?) itu kan 
model2 karbonat muda yang memang umumnya ada di utara Jawa dan bukan di 
selatan Jawa. Kelihatannya GWK jauh ke selatan dari jalur Paciran 
limestone ini. Atau, saya terlalu terpengaruh paper yang baru saya tulis 
(Satyana, 2005, Oligo-Miocene carbonates of Java, Indonesia : 
Tectonic-Volcanic Setting and Petroleum Implications - IPA) ?
 
 Silakan dikoreksi oleh rekan2 yang punya data umur karbonat GWK. Yang 
jelas, pemandangan amfiteater gamping di GWK sangat spektakular, di 
puncak bukit yang anginnya sejuk. Boleh juga sekali2 mengadakan 
field-trip karbonat ke sana.
 
 salam,
 awang




I Gusti Bagus Eddy Sucipta [EMAIL PROTECTED]

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
Yahoo! Mail
Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze. 

Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam 07:00-09:00

2006-02-27 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Noor,
   
  Standard cost drilling, survey, studi sedang dikerjakan teman2 dari bagian 
bor, survey, dan finance BPMIGAS. Hanya, kelihatannya tersendat2, sehingga 
belum juga bisa dipakai saat diskusi harga2 proyek. Terpaksa kami 
membanding2kan saja dan melihat harga2 quotation dari service companies.
   
  Aturan cost recovery 100 % yang membebani kita. Dalam beberapa kasus 
pelanggaran yang disengaja memang kita bisa berlakukan non-cost recovery. Kalau 
cost sudah melewati plafon BPMIGAS, itu tak di-cost recovery, bagus 
kelihatannya, hanya tak gampang pelaksanaannya.
   
  Bagaimana kalau di website rig saja harga deepwater rig daily rate-nya sudah 
350.000 - 450.000 USD ?! Berapa besar AFE sumur ? Mengerikan !
   
  salam,
  awang

Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Awang,
Seingat saya pada waktu forum explo tahun 2001 (cmiiw), BP Migas berencana
membuat bench marking soal operational cost ini. Setelah itu maka setiap
usulan AFE akan dibandingkan dengan ambang batas yang normal dari operasi
sejenis di sekitar blok tsb. Dan ujungnya cost recovery hanya berdasar
ambang batas ini, kalau operator mau menetapkan standar sendiri ya monggo
saja, tapi non-cost recovery.
Mungkin kalau ini bisa direalisasikan, kasus mobil ini bisa lebih mudah
pemecahannya. Soal standar..he..he... itu sih mainan operator besar yang
suka aneh-aneh saja. lagian emang setiap ngebor sumur mereka akan bikin
air strip sendiri..:-).

Mengikuti soal Exxon ini kok makin lama makin tambah mirip dengan yang
ditulis John Perkins itu yah... bikin mimpi seindah mungkin (bisa proyeksi
petumbuhan ekonomi atau bisa juga proyeksi produksi atau cadangan minyak),
dan akhirnya negara tergadai karenanya. Jadi jangan kaget kalau soal
airstrip ini nanti bisa jadi akan dijual ke bupati cepu dan karenanya beliau
merasa akan mendapat hibah infrastruktur:-). Akibatnya BP Migas tentu
akan mendapat dua lawan jadinya.

a+


- Original Message -
From: Awang Satyana 
To: ; 
Sent: Monday, February 27, 2006 4:59 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27 Jam
07:00-09:00


 Exxon standard worldwide diberlakukan. Contoh kasus AFE Banyu Urip. Exxon
mengajukan untuk membangun airport kecil di Cepu buat mobilitas kru rig
mereka dari Surabaya menggunakan pesawat. Alasannya jalan raya
Cepu-Bojonegoro rawan kecelakaan lalu lintas. Safety is first membuat
semuanya terasa berlebihan. Masih banyak contoh lainnya.

 Saat ExxonMobil mengajukan 15 juta USD untuk sumur Banyu Urip, kami
(Pertamina MPS saat itu) lakukan diskusi2 alot beberapa kali sampai bisa
dipotong ke 7 juta USD (termasuk penolakan pembuatan airstrip di Cepu itu).
Saat dicek ke sumur, setengah kru rig ex-pat, nah bagaimana tak biaya tinggi
?

 salam,
 awang

 Iman Argakoesoemah wrote:

 Apa kira-kira yang mnyebabkan biaya/sumur sampai begitu besar bedanya ?

 -Original Message-
 From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 27, 2006 10:35 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Talk Show : Soal Operator Cepu, Senin 27
 Jam 07:00-09:00


 Kalau begitu (kasus pesimis), siap2-lah dengan 14 juta USD per sumur
eksplorasi yang akan diajukan Exxon. Operator lain dengan spesifikasi sumur
yang sama bisa 4.0 juta USD. Itu baru dari kegiatan eksplorasi yang biasanya
kecil saja dari keseluruhan investasi migas. Nah, lalu berapa untuk
fasilitas produksi ? Pasti akan ratusan juta dollar. Maka, bersiaplah dengan
cost recovery yang melangit kalau Exxon menang.

 Dan, relakah Pertamina mengusung dana sama-sama setinggi itu bersama Exxon
? Pasti akan ada partnership yang tidak sehat.

 salam,
 awang

 Ariadi Subandrio wrote:
 1. EXXON ingin Operator seumur kontrak yakni selama 30 tahun.
 2. Pertamina menawarkan diri bergantian setiap 5 tahun operatorship,
dikelola dalam JO.

 Proposal Pertamina ini yang dianggap tidak fair oleh Exxon.
 Ini yang dianggap kemudian dianggap BUNTU.

 Sikap Pemerintah Republik Indonesia periode 2002-2009 memberikan sinyal
dengan menampilkan Strength-nya Investor Luar Negeri yakni KEKUATAN UANG 
TEKNOLOGI dan seolah-olah kedua hal tersebut adalah weakness-nya anak
negeri. Jadi kurang lebih sikap-nya pemerintah adalah : Anak-anak Indonesia
belum patut mengelola CEPU.


 lam-salam,
 ar-.


 Awang Satyana wrote:
 Karena penentuan operator buntu, Exxon ingin menjadi operator dan
Pertamina ingin menjadi operator di lima tahun pertama, sementara produksi
dari Cepu (baca Banyu Urip) harus dipercepat, maka Pemerintah akan turun
tangan. Direncanakan akan ada pemeriksaan berlapis atas semua dokumen yang
diajukan oleh Exxon dan Pertamina. BPMIGAS a.l. akan kebagian memeriksa WPB
yang diajukan kedua operator tsb. Pertimbangan kewajaran program kerja dan
anggaran, cost recovery, dan pendapatan Negara akan menjadi penilaian.

 Saya pikir, Pemerintah pun akan sulit memutuskan, andai Pertamina ditunjuk
menjadi operator, tentu Exxon tak akan tinggal diam, juga yang di 

Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Koesoema,
   
  Beberapa sumur Conoco bernama jenis-jenis burung (Perkutut dll.) di offshore 
dekat Muria semuanya punya CO2 tinggi. Blok BP Bawean yang baru dilepas karena 
juga dua sumur yang dibornya mengandung CO2 tinggi. Besar kemungkinan CO2 
akibat Muriah volcanism yang naik ke reservoir2 Kujung dan Tawun oleh sesar 
besar (tua) Muriah yang memanjang dari jalur Muria ke Bawean ke Meratus 
(SW-NE). Data gravity regional dan SLAR onshore Jawa menafsirkan keberadaan 
sesar besar ini terus memanjang ke selatan menuju Kebumen (sehingga trace-nya 
menjadi Meratus-Muriah-Kebumen). Sesar ini saya pakai sebagai mekanisme 
penyebab indentasi garispantai Jawa Tengah dan hilangnya (tenggelam) Pegunungan 
Selatan di selatan Jawa Tengah (Satyana, 2002, 2005 IAGI : Structural 
indentation of Central Java : a wrench segmentation). 
   
  Jadi relic subduction (obduction ?) ini tak langsung, hanya manifestasinya 
sesar besar tadi. Meratus Range ophiolite menunjam ke bawah Jawa. Kalau kita 
mengatakan bahwa ophiolite ini produk obduksi antara collision Schwaner vs 
Paternoster, wajar ia menghilang ke bawah Laut Jawa sesuai batasan massa 
mikro-kontinen Paternoster, sebab suture Meratus akan sepanjang massa kontinen 
yang collided-nya. Hanya, bila benar bahwa Paternoster micro-continent meluas 
ke selatan dan menggabung ke mikro-kontinen Kangean (dan ini ada bukti2 
litologi TD sumur di Madura Platform dan utara Kangean), maka suture Meratus 
itu mestinya akan menerus sampai ke Muriah, walaupun tak tersingkap karena di 
bawah Laut Jawa.
   
  Pola-pola elemen basement yang SW-NE di publikasi Henry Manur dan Rob 
Barraclough (1994, IPA) memang bisa dilihat lagi, itu elemen apakah, trend2 
strukturnya sudah benar, hanya apa basement itu, apakah attenuated continental 
crust, suture ophiolite seperti Meratus, atau akresi apa lagi ? Zvi Ben-Avraham 
punya disertasi di wilayah ini, walaupun awal tahun 1970-an (dipublikasi di 
AAPG 1973 bersama K.O. Emery, mungkin bisa dikaji ulang : Structural framework 
of Sunda Shelf). Sebaran sumur jarang di wilayah ini, mungkin terpaksa 
menggunakan data geofisika.
   
  salam,
  awang

R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Itu yg terjadi di Mesozoik, boleh juga, tetapi pada Tertiary sudah accreted 
menjadi continental crust, dan graben di barat Meratus itu adalah pada awal 
Tertiary.
Apakah ada bukti dari pemboran offshore bahwa Meratus subduction relic itu 
sampai ke Muria dan ke Karangsambung? Barangkali bisa disebutkan pada sumur 
mana?
Salah satu publikasi (Manur dan Barouclagh?) menunjukkan adanya crustal 
thinning atau extension di zone dari Meratus sampai ke Tuban-Muria, apakah 
zone ini relic subduction itu?

- Original Message - 
From: Awang Satyana 
To: ; 
Sent: Monday, February 27, 2006 3:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift


 Pak Koesoema,

 Mengulas kembali penelitian Nafrizal Sikumbang (1986) tentang Meratus dan 
 studi non-publikasi Trend Energy Kalimantan (1988, dipublikasi di IPA oleh 
 Kusuma dan Darin, 1989) kelihatannya rift/graben WNW-ESE di Barito lebih 
 karena extension fracture oblique subduction sinistral di pinggir SE 
 Kalimantan. Di sini sebagian kerak oseanik dari ujung barat Paternoster 
 yang kontinen menyusup di bawah Schwaner secara oblik, sisanya obducted 
 (Meratus Range). Alino Arc dan Paniungan beds adalah bukti akresi di tepi 
 SE Sundaland ini. Relik oblique subduction ini menerus ke SW sampai ke 
 Muriah bahkan ke Kebumen.

 Kalau melihat frekuensi plotting umur K-Ar batuan2 magmatik dan volkanik 
 di Jawa kelihatannya volcanism di Jawa interrupted juga, hanya memang 
 menerus tetapi sebatas background volcanism. Peak-nya terputus2, misalnya 
 yang peak adalah saat Oligo-Miosen, Miosen Akhir-Pliosen, dan Kuarter. 
 Saat peak, ia membentuk arc. Saat sekedar background ia tak membentuk 
 arc - termasuk yang Eosen.

 Penenggelaman Randublatung mungkin ciri rollback, tetapi saya lebih 
 melihat ia suatu triangle zone yang dipaksa turun oleh thrust sheet yang 
 sangat tebal yang membebaninya dari dua arah vergency thrust yang 
 berlawanan : Kendeng Zone yang northward verging dan Rembang Zone yang 
 southward verging, Randublatung di sisi downblock kedua zone deformasi 
 ini, dan ia dibebani volkaniklastik yang sangat tebal.

 salam,
 awang

 R.P. Koesoemadinata wrote:
 Terima kasih atas koreksinya mengenai extrusion. Tetapi saya tetap
 berpendapat bahwa tidak ada roll-back di back-arc basin, bahkan pada zaman
 Paleogene (kecuali di Paleocene, Kikim tuffs) tidak ada subduction 
 sepanjang
 Sumatra, tetapi lebih bersifat transduction atau transform. Subduction 
 baru
 muncul pertengahan Miocene, dengan munculnya Proto-Barisan. Di Jawa
 subduction telah berlangsung sejak Awal Tersier dengan interupsi, 
 mengingat
 volcanism berlangsung terus sampai sekarang. Arah NNE-SSW di East Java 
 basin
 tidak bisa diterangkan dengan roll-back, tetapi karena stretching karena
 rotasi East Sunda microcontinent yang menekan 

RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik Yuriza . NOOR
Pak Awang,

Menarik juga nih kasusnya Sukowati-4 walaupun tidak terlalu
mengherankan mengingat ini karbonat.
Si Banyu Uripnya sendiri kan sudah di 3D seismic , apakah mereka sudah
minta ijin ke BPMigas melakukan inversi dengan 3D nya ini ? ... bu Nuning
kali yang tahu ya .hasilnya mungkin belum ditunjukkan ke BP Migas
sebelum mereka minta ijin ngebor .tapi setidak tidaknya dengan inversi
mereka mungkin bisa 'melihat' porosity jadi bisa cukup hati hati 
Soal inversi memang sulit  juga sih saya dulu pernah ribut sama kakak
saya yang geologist itu yang kecewa dengan hasil inversinya ...dia bilang
ah kalian geophy tukang banyak omong segala soal porosity 
Memang sih secara teknis  kita mungkin saja meramal porosity tapi
banyak aturannya : seismic mesti bagus, di process dengan benar, tidak ada
fluid effect, metoda inversinya benar .dan ada studi petroelastique
pendukung 

salam,
yn




|-+
| |   basuki puspoputro|
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   com |
| ||
| |   27/02/2006 04:11 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+
  
--|
  | 
 |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
 |
  |   cc:   
 |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara 
ilmiah-akademis yang benar !  |
  
--|




Pak Awang menulis:
  Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena
tight reservoir.
  Numpang tanya, apakah sewaktu memprediksi reservoir ini telah menggunakan
  sophisticated geophysical tools? Kalau ya, dimana kelirunya prediksi?
  Salam,
  Basuki Puspoputro


Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Semula, yang mengemuka itu hanya Banyu Urip. Dokumen resmi ExxonMobil
yang masih saya simpan menulis cadangan lapangan ini (bukan blok Cepu)
punya kisaran 200-700 MMBO (Steve Buck, 2000). Kala itu belum seismik 3D.
Setelah dilakukan seismik 3D katanya struktur malah membesar. Katanya
sebab saya pun sudah tak punya akses ke data mereka sebab ExxonMobil sudah
tak lapor lagi ke Pertamina MPS (saat itu).

Lalu, di media yang ramai lebih mengemuka cadangan blok, bukan Banyu Urip
lagi. Berapa besar ? Angka bervariasi sekali, dari 400-1200 MMBO. Ini sudah
bias. Berapa sebenarnya cadangan Banyu Urip sebenar2-nya. Tak ada yang
tahu, bahkan EMOI pun saya pikir tak akan tahu pasti sebab hanya ada 3
titik sumur yang berderet di tengah. Closure-nya memang gede, tetapi sangat
kasar kalau mau memastikan reserve-nya sekarang ini, lalu jadi pertimbangan
keputusan. Berbahaya !

Sukowati-4 baru saja dibor JOB Pertamina-PetroChina, dan kering karena
tight reservoir. Nah, Sukowati bertetangga dengan Banyu Urip. Pelajaran
penting, siapa bisa mengira sepasti-pastinya reserve, apalagi di karbonat ?


Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 27, 2006 1:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; HAGI-Net; migas indonesia;
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara
ilmiah-akademis yang benar !

Mungkin yang ditulis Mas Syaiful Jazan ada benarnya. Pada akhirnya
mungkin putusan politis yg dipergunakan dalam memutuskan operatorship
Cepu Block.

On 2/27/06, Syaiful Jazan wrote:

 Sudah kelihatan dengan jelas bahwa block Cepu sarat dengan nuansa
Politisnya,jadi apapun kehendak kita semua tidak akan terlaksana,dan
sebaiknya ikuti aja dan biarkan masyarakat setempat yang akan menentukan
nantinya,yang penting agar hydrocarbon segera bisa dimanfaatkan.

 sjn

Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

Technical Background

Sejak awal saya selalu berusaha mencari dan berusaha memberikan
informasi yang berdasarkan atas penelaahan secara ilmiah-akademis.
Salah satunya krono-logis, melihat urut-urutan terjadinya benang kusut
dalam kerangka waktu. Juga pendekatan saintifik akademis harus lebih
didahulukan dalam setiap evaluasi. Banyak istilah-istilah yg
merancukan dalam keputusan lanjut yg menjadikan keputusan tidak tepat.
Awalnya saya sangat keberatan ketika banyak menyebutkan BanyuUrip
sebagai Giant Field. Tentunya ada kaidah-kaidah tertentu dalam
menyebutkan Giant Field. Pertama perhitungan dengan kaidah ilmiah dan

RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Bu Yuriza,

Data teknis Blok Cepu atau Banyu Urip itu belum masuk lagi ke BPMIGAS sejak 
mereka keluar dari pengawasan Pertamina MPS/BPMIGAS tahun 2001. Tentulah nanti 
akan kita minta inversion-nya sebab itu sudah prosedur standard yang kita 
minta. Saya hanya bilang kalau menentukan reserve dari sekedar 3 sumur yang 
berderet di tengah dan ke kiri-kanannya kosong padahal luas closure ke 
mana-mana, kemudian kita bermain di karbonat, lalu reserve itu dipakai untuk 
keputusan (politik) - nah ini gegabah. Bisa saja yang dibilang Pak Rovicky 
terjadi : pembusangan Cepu...

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 28, 2006 12:03 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara 
ilmiah-akademis yang benar !

Pak Awang,

Menarik juga nih kasusnya Sukowati-4 walaupun tidak terlalu
mengherankan mengingat ini karbonat.
Si Banyu Uripnya sendiri kan sudah di 3D seismic , apakah mereka sudah
minta ijin ke BPMigas melakukan inversi dengan 3D nya ini ? ... bu Nuning
kali yang tahu ya .hasilnya mungkin belum ditunjukkan ke BP Migas
sebelum mereka minta ijin ngebor .tapi setidak tidaknya dengan inversi
mereka mungkin bisa 'melihat' porosity jadi bisa cukup hati hati 
Soal inversi memang sulit  juga sih saya dulu pernah ribut sama kakak
saya yang geologist itu yang kecewa dengan hasil inversinya ...dia bilang
ah kalian geophy tukang banyak omong segala soal porosity 
Memang sih secara teknis  kita mungkin saja meramal porosity tapi
banyak aturannya : seismic mesti bagus, di process dengan benar, tidak ada
fluid effect, metoda inversinya benar .dan ada studi petroelastique
pendukung 

salam,
yn




 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.1/270 - Release Date: 2/27/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
On 2/28/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
.
 Memang sih secara teknis  kita mungkin saja meramal porosity tapi
 banyak aturannya : seismic mesti bagus, di process dengan benar, tidak ada
 fluid effect, metoda inversinya benar .dan ada studi petroelastique
 pendukung 

Kalau seismicnya sudah bagus, sudah diproses dengan benar, tidak ada
fluid effect (satu jenis fluid ?), ada study petroelastic ... trus
geologistnya interpreternya canggih dalam ilmunya, nodel geologinyapun
sederhana  trus untuk apa diinversi yak ?

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers

2006-02-27 Terurut Topik lambok parulian
Wah pas sekali daerahnya nih, kebetulan sampelnya ada
yang bagus. Masalah oleanana kan asalnya dari tumbuhan
angiospermae, sy dapat klasifikasi BP Research (1991)
untuk kelas E (gymnosperm dominated, yang kriterianya
sangat sulit dibedakan dengan kelas D, karena sangat
mirip sekali. Bagaimana cara membedakannya? Saya
pernah denger kalau kelimpahan ol di marin coba dicek
di aromatnya. Kira2 pakai fragmentogram apa? dan apa
mesti dicek. Bagaimana penjelasannya ol yang muncul di
laut dalam?

salam,
lambok

--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lambok,

   Beberapa penelitian di Indonesia (yang bagus untuk
 jadi model adalah South Sumatra Basin) memang
 menunjukkan bahwa oleanane lebih melimpah di
 sedimen2 yang dipengaruhi marin di banding yang full
 non-marin. Mengapa, padahal oleanane adalah asal
 higher land plants yang angiospermae khususnya di
 delta top environment, kok malah banyak ke
 lingkungan marin ? Penyebabnya adalah bahwa
 kelimpahannya sangat sensitif terhadap kondisi2
 paleo-oseanografi selama early diagenesis, terutama
 sangat dipengaruhi oleh degree of marine influence.
 Lingkungan oksidaksi dan reduksi juga akan
 mempengaruhi pengawetannya (kita tahu bahwa
 lingkungan daratan lebih teroksidasi, pengawetannya
 lebih buruk). Coba cek : Murray et al. (1997) :
 Oleananes in oils and sediments : evidence of marine
 influence during early diagenesis ? - Geochim
 Cosmochim Acta. Dengan demikian, menggunakan
 sequence stratigraphy-sea level fluctuations, kita
 bisa memprediksi apakah delta top itu akan kaya
 oleanane atau tidak; subm
  erged
  delta top akan lebih kaya oleanane dibandingkan
 yang tidak pernah tenggelam.

   Hanya, hati2 menggunakan oleanane, ada jenis
 oleanane yang justru kebalikannya, yaitu kaya ke
 arah daratan, yaitu A-ring contracted oleananes
 (oleanoid triterpanes), yang dihasilkan sebagai
 produk diagenesis plant matter di bawah kondisi peat
 swamp. Biomarker ini semakin berkurang semakin
 tingginya marine influence. Analisis geokimia yang
 baik akan bisa menunjukkan kedua jenis olenane itu.

   Age-diagnostic biomarkers memang ada beberapa, di
 samping rasio mortane/hopane dan oleanane/hopane.
 Precursor-nya mesti juga sensitif terhadap umur,
 misalnya angiospermae untuk asal oleanane, kan jenis
 tumbuhan ini muncul post-Late Cretaceous. Maka,
 kalau memeriksa minyak Oseil di Seram yang asal
 Jurassic marine shales/carbonates, tak akan ada
 oleanane ditemukan walaupun ia di lingkungan marin
 (yang bisa kaya akan oleanane seperti diskusi di
 atas).

   Rasio 24-nordiacholestane yang lebih besar dari
 0.25 adalah diagnosa oil yang digenerasikan dari
 source Cretaceous atau Tersier (Holba et al., 1998 :
 Application of 24-cholestanes for constraining
 source age petroleum, Organic Geochemistry, v. 29,
 p. 1269-1283). Chung et al. (1992) pun pernah
 menggunakan isotop C13 untuk menaksir umur source
 oil. Source berumur Oligo-Miocene katanya mengalami
 pengayaan di 13 C sampel minyaknya baik untuk fraksi
 saturat maupun aromat (Chung et al., 1992, carbon
 isotope composition of marine crude oils, AAPG Bull
 v. 76, p. 1000-1007).

   Jadi, kalau menemukan minyak yang punya high
 ratios of oleanane, high 24-nordiacholestane, dan
 13C-rich isotope ratios; yakinkanlah bahwa itu
 berasal dari source Tersier (bukan Mesozoik), di
 bagian mana Tersier-nya, nah ini akan lebih sulit,
 tetapi tak mustahil dilakukan. Beberapa biomarker
 sangat spesifik muncul di satu kala Tersier saja,
 misalnya bisnorlupane - ia hanya kaya di Eocene
 source rocks. Cross-plot antara oleanane ratio,
 bicadinane ratio dan lupanoid ratio akan menunjukkan
 itu (Joseph Curiale, 2005 -unpublished).

   salam,
   awang
 
 lambok parulian [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Ikutan nimbrung. Pa Awang selain penggunaan
 oleanana
 untuk penentuan umur relatif saya juga pernah
 menggunakan rasio moretana/hopana bisa di cek dgn
 m/z
 191. Grantham (1986), menyatakan bahwa minyak dari
 batuan induk tersier menunjukkan rasiomor/hop
 (0,1-0,3
 dgn nilai umum 0,15-0,20) daripada batuan yang lebih
 tua (umumnya 0,1 atau kurang). Untuk GC, biasanya
 analisis awal Seb C20 dominasi alga (marin) dan
 setelah C20 dominasi terrestrial. Kalau terjadi 2
 peak, biasanya khas untuk endapan fluvio-deltaik.
 Untuk cluster analysis tentunya prioritas parameter
 jadi kunci untuk pengelompokkan dan tidak
 dipengaruhi
 kematangan. Untuk oleanana kan lebih dominan di
 daerah
 darat, tapi sy dapat melimpah ke arah marin. Kira2
 selain dari mekanika transportnya faktor apa lagi
 yang
 mempengaruhinya. 
 
 salam,
 lambok
 
 --- Awang Satyana wrote:
 
  Pak Andang,
  
  Preferensi nomor atom ganjil terhadap nomor atom
  genap cukup dapat dilihat di GC scan untuk
  lingkungan manapun, dan jelas fingerprint
  merefleksikan sesuatu tentang deret ini, kalau
 tidak
  tak mungkin ada formulasi preferensi ini.
  
  Minyak Kangean, seperti posting2 saya sebelumnya,
  memang menunjukkan anomali, tetapi sekali lagi
 bukan
  

[iagi-net-l] kanRe: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers (was Re: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin)

2006-02-27 Terurut Topik yrsnki

   Awang ysh

   Kalau gas Kepodang dan gas Terangserasun dibuat gaschromatograf-nya
   kemudian disebandingkan , apa persamaan dan perbedaannya ya ?

   Si - Abah.

_



   Lambok,

   Beberapa penelitian di Indonesia (yang bagus untuk jadi model adalah
 South Sumatra Basin) memang menunjukkan bahwa oleanane lebih melimpah di
 sedimen2 yang dipengaruhi marin di banding yang full non-marin. Mengapa,
 padahal oleanane adalah asal higher land plants yang angiospermae
 khususnya di delta top environment, kok malah banyak ke lingkungan marin
 ? Penyebabnya adalah bahwa kelimpahannya sangat sensitif terhadap
 kondisi2 paleo-oseanografi selama early diagenesis, terutama sangat
 dipengaruhi oleh degree of marine influence. Lingkungan oksidaksi dan
 reduksi juga akan mempengaruhi pengawetannya (kita tahu bahwa lingkungan
 daratan lebih teroksidasi, pengawetannya lebih buruk). Coba cek : Murray
 et al. (1997) : Oleananes in oils and sediments : evidence of marine
 influence during early diagenesis ? - Geochim Cosmochim Acta. Dengan
 demikian, menggunakan sequence stratigraphy-sea level fluctuations, kita
 bisa memprediksi apakah delta top itu akan kaya oleanane atau tidak;
 subm
  erged
  delta top akan lebih kaya oleanane dibandingkan yang tidak pernah
 tenggelam.

   Hanya, hati2 menggunakan oleanane, ada jenis oleanane yang justru
 kebalikannya, yaitu kaya ke arah daratan, yaitu A-ring contracted
 oleananes (oleanoid triterpanes), yang dihasilkan sebagai produk
 diagenesis plant matter di bawah kondisi peat swamp. Biomarker ini
 semakin berkurang semakin tingginya marine influence. Analisis geokimia
 yang baik akan bisa menunjukkan kedua jenis olenane itu.

   Age-diagnostic biomarkers memang ada beberapa, di samping rasio
 mortane/hopane dan oleanane/hopane. Precursor-nya mesti juga sensitif
 terhadap umur, misalnya angiospermae untuk asal oleanane, kan jenis
 tumbuhan ini muncul post-Late Cretaceous. Maka, kalau memeriksa minyak
 Oseil di Seram yang asal Jurassic marine shales/carbonates, tak akan ada
 oleanane ditemukan walaupun ia di lingkungan marin (yang bisa kaya akan
 oleanane seperti diskusi di atas).

   Rasio 24-nordiacholestane yang lebih besar dari 0.25 adalah diagnosa oil
 yang digenerasikan dari source Cretaceous atau Tersier (Holba et al.,
 1998 : Application of 24-cholestanes for constraining source age
 petroleum, Organic Geochemistry, v. 29, p. 1269-1283). Chung et al.
 (1992) pun pernah menggunakan isotop C13 untuk menaksir umur source oil.
 Source berumur Oligo-Miocene katanya mengalami pengayaan di 13 C sampel
 minyaknya baik untuk fraksi saturat maupun aromat (Chung et al., 1992,
 carbon isotope composition of marine crude oils, AAPG Bull v. 76, p.
 1000-1007).

   Jadi, kalau menemukan minyak yang punya high ratios of oleanane, high
 24-nordiacholestane, dan 13C-rich isotope ratios; yakinkanlah bahwa itu
 berasal dari source Tersier (bukan Mesozoik), di bagian mana
 Tersier-nya, nah ini akan lebih sulit, tetapi tak mustahil dilakukan.
 Beberapa biomarker sangat spesifik muncul di satu kala Tersier saja,
 misalnya bisnorlupane - ia hanya kaya di Eocene source rocks. Cross-plot
 antara oleanane ratio, bicadinane ratio dan lupanoid ratio akan
 menunjukkan itu (Joseph Curiale, 2005 -unpublished).

   salam,
   awang

 lambok parulian [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Ikutan nimbrung. Pa Awang selain penggunaan oleanana
 untuk penentuan umur relatif saya juga pernah
 menggunakan rasio moretana/hopana bisa di cek dgn m/z
 191. Grantham (1986), menyatakan bahwa minyak dari
 batuan induk tersier menunjukkan rasiomor/hop (0,1-0,3
 dgn nilai umum 0,15-0,20) daripada batuan yang lebih
 tua (umumnya 0,1 atau kurang). Untuk GC, biasanya
 analisis awal Seb C20 dominasi alga (marin) dan
 setelah C20 dominasi terrestrial. Kalau terjadi 2
 peak, biasanya khas untuk endapan fluvio-deltaik.
 Untuk cluster analysis tentunya prioritas parameter
 jadi kunci untuk pengelompokkan dan tidak dipengaruhi
 kematangan. Untuk oleanana kan lebih dominan di daerah
 darat, tapi sy dapat melimpah ke arah marin. Kira2
 selain dari mekanika transportnya faktor apa lagi yang
 mempengaruhinya.

 salam,
 lambok

 --- Awang Satyana wrote:

 Pak Andang,

 Preferensi nomor atom ganjil terhadap nomor atom
 genap cukup dapat dilihat di GC scan untuk
 lingkungan manapun, dan jelas fingerprint
 merefleksikan sesuatu tentang deret ini, kalau tidak
 tak mungkin ada formulasi preferensi ini.

 Minyak Kangean, seperti posting2 saya sebelumnya,
 memang menunjukkan anomali, tetapi sekali lagi bukan
 anomali marin seperti yang Anda sebutkan, tetapi
 anomali sangat khas dominasi terestrial. Marine oil
 dari type II kerogen di Indonesia akan punya average
 pr/ph 1.22, pris/nC17 0.85, dan C31/C19 (wax ratio)
 0.25. Dan nilai2 kisaran ini tak muncul untuk minyak
 Kangean. Intensitas atom2 nomor tinggi di minyak
 Kangean malah menggelembung (C24-C30), suatu hal
 yang tidak akan 

RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik yrsnki

 Terima kasih Siti Nur'aini

  Si Abah



  Abah,

 daerah penelitian saya hanya meliputi North Makassar Strait Basin. Tidak
 sampai ke Benggara Block yang berada di utaranya (bagian dariTarakan
 Basin).

 SITI NUR'AINI
 (Geologist)
 
 ENI-INDONESIA LTD.





 [EMAIL PROTECTED]
 .id  To: iagi-net@iagi.or.id
  cc:
 02/28/2006   Subject: RE: [iagi-net-l] Re:
 Marine syn-rift
 10:23 AM
 Please respond
 to iagi-net







 Siti Nuraini

   Daerah yang Anda studi (North Makasar Strait) itu persisnya
   dimana sih ?

   Apakah berada disebelah Timur dari Bengara Block ?

   Si - Abah

 


   Pak Awang,

 Saya bersama dengan Sinchia memang telah study di North Makassar Strait
 (20032004). Menurut kesimpulan saya saat ini : North Makassar Strait
 basin
 dialasi oleh typical continental crust. Ini berbeda dengan hasil
 kesimpulan
 study yang telah dilakukan Steve Moss  Ian Cloke (1999) sebelumnya yang
 menyatakan sebagai kerak ocenic di daerah tersebut. Kesimpulan ini juga
 didukung oleh Fresser et al (2003) yg menganggap bentukan
 mounded/pinacle
 yang ada disana sebagai tubuh2 intrusi. Perlu juga diketahui bahwa data
 yang saya gunakan adalah data baru yang sanggup merekam
 reflektor-reflektor
 sampai ke 8-9 secTWT. Dari seismic image jelas sekali tampak mounded/
 pinacle geometry berdiri diatas tinggian suatu half graben/graben, yang
 saya simpulkan sebagai bukan magmatism basalt oceanic melainkan hanya
 carbonate buil-ups. Dalam hal ini saya sependapat dengan Robert Hall :
 interpretasi bisa berubah seiring dengan bertambah bagusnya quality data
 tersebut.

 SITI NUR'AINI
 (Geologist)
 
 ENI-INDONESIA LTD.




 Awang Satyana
 awangsatyana@   To: iagi-net@iagi.or.id,
 [EMAIL PROTECTED]
 yahoo.com   cc:
  Subject: RE: [iagi-net-l]
 Re:
 Marine syn-rift
 02/27/2006
 08:14 AM
 Please respond
 to iagi-net






 Ya, waktu itu kebetulan saya yang menanyakan kepada mahasiswa
 bimbingannya
 di forum IPA (Sinchia Dewi - Unocal/Chevron) sebab interpretasinya
 berbeda
 dengan publikasi Steve Moss (yang juga anggota SE Research Group -
 Robert
 Hall) di AAPG Bali 2000 yang mengatakan bahwa oceanic crust muncul di
 bawah
 North Makassar; sementara menurut publikasi Sinchia dan Nuraini (Eni
 -University of London) hanya attenuated continental crust di bawah North
 Makassar Strait itu.

   Saya menanyakan, apa sebenarnya pendapat resmi SE Research Group
 tentang
 kerak di bawah North Makassar itu. Dijawab langsung oleh Robert Hall
 yang
 juga ada di ruangan itu bahwa suatu interpretasi bisa berubah dengan
 bertambahnya data.

   Data dan analisis apa yang bertambah ? Setahu saya produk analisis SE
 Research Group untuk masalah basement Makassar Strait yang lengkap ada
 di
 publikasi Moss (2000) itu, juga Sardjono -P3G (AAPG Bali 2000) yang
 menggunakan modeling gayaberat untuk mendekati masalah ini. Publikasi
 Sinchia (2005) itu lebih menyoroti masalah kontras structural style
 antara
 utara dan selatan offshore di depan Lariang Basin, West Sulawesi.
 Mungkin
 Nuraini bisa kontribusi yang lebih lengkap ?

   Tetapi, studi terbaru tidak dipublikasi Unocal berdasarkan modeling
 dan
 analisis data gayaberat regional, cukup meyakinkan bahwa tak ada kerak
 oseanik di bawah North Makassar Strait.

   salam,
   awang

 Iman Argakoesoemah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kalau tidak salah dengar, berdasarkan interpretasi seismik, Robert Hall
 pada IPA tahun lalu mengatakan bahwa di Makasar Strait tidak terjadi
 oceanic spreading.

 Thanks. Iman

 -Original Message-
 From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Saturday, February 25, 2006 12:53 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift


 Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda.
 Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension
 yang
 biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya
 mungkin
 contoh adalah Makassar Strait
 Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat
 transtensional,
 tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk
 graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan
 NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus
 pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila
 disebabkan
 roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang
 menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk
 

RE: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers

2006-02-27 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Kelas minyak E akan punya resin (produk metabolik tumbuhan tingkat tinggi yang 
disimpan sebagai fluid di jaringan daun dan kayu) tak sebanyak kelas D, dan 
contoh di dunia saat ini  hanya ada ditunjukkan oleh source rocks Latrobe Group 
di Gippsland Basin, Australia. Dan, Gymnospermae juga berkembang lebih dulu 
daripada Angiospermae, maka sebaran olenanane-nya pun tak akan sebanyak kelas 
D. Oleanane tetap di kelas fragmentogram m/z 191 triterpane.

Oleanane di deepwater tak masalah, sebab debris coal juga dibawa ke laut dalam 
oleh arus turbidit bersama pasir2 lowstand-nya. Saat menggenerasikan minyak di 
tempat barunya, minyak akan tetap menunjukkan oleanane dari transported delta 
top itu.

Salam,
awang

-Original Message-
From: lambok parulian [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 28, 2006 12:48 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers 

Wah pas sekali daerahnya nih, kebetulan sampelnya ada
yang bagus. Masalah oleanana kan asalnya dari tumbuhan
angiospermae, sy dapat klasifikasi BP Research (1991)
untuk kelas E (gymnosperm dominated, yang kriterianya
sangat sulit dibedakan dengan kelas D, karena sangat
mirip sekali. Bagaimana cara membedakannya? Saya
pernah denger kalau kelimpahan ol di marin coba dicek
di aromatnya. Kira2 pakai fragmentogram apa? dan apa
mesti dicek. Bagaimana penjelasannya ol yang muncul di
laut dalam?

salam,
lambok

--- Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lambok,

   Beberapa penelitian di Indonesia (yang bagus untuk
 jadi model adalah South Sumatra Basin) memang
 menunjukkan bahwa oleanane lebih melimpah di
 sedimen2 yang dipengaruhi marin di banding yang full
 non-marin. Mengapa, padahal oleanane adalah asal
 higher land plants yang angiospermae khususnya di
 delta top environment, kok malah banyak ke
 lingkungan marin ? Penyebabnya adalah bahwa
 kelimpahannya sangat sensitif terhadap kondisi2
 paleo-oseanografi selama early diagenesis, terutama
 sangat dipengaruhi oleh degree of marine influence.
 Lingkungan oksidaksi dan reduksi juga akan
 mempengaruhi pengawetannya (kita tahu bahwa
 lingkungan daratan lebih teroksidasi, pengawetannya
 lebih buruk). Coba cek : Murray et al. (1997) :
 Oleananes in oils and sediments : evidence of marine
 influence during early diagenesis ? - Geochim
 Cosmochim Acta. Dengan demikian, menggunakan
 sequence stratigraphy-sea level fluctuations, kita
 bisa memprediksi apakah delta top itu akan kaya
 oleanane atau tidak; subm
  erged
  delta top akan lebih kaya oleanane dibandingkan
 yang tidak pernah tenggelam.

   Hanya, hati2 menggunakan oleanane, ada jenis
 oleanane yang justru kebalikannya, yaitu kaya ke
 arah daratan, yaitu A-ring contracted oleananes
 (oleanoid triterpanes), yang dihasilkan sebagai
 produk diagenesis plant matter di bawah kondisi peat
 swamp. Biomarker ini semakin berkurang semakin
 tingginya marine influence. Analisis geokimia yang
 baik akan bisa menunjukkan kedua jenis olenane itu.

   Age-diagnostic biomarkers memang ada beberapa, di
 samping rasio mortane/hopane dan oleanane/hopane.
 Precursor-nya mesti juga sensitif terhadap umur,
 misalnya angiospermae untuk asal oleanane, kan jenis
 tumbuhan ini muncul post-Late Cretaceous. Maka,
 kalau memeriksa minyak Oseil di Seram yang asal
 Jurassic marine shales/carbonates, tak akan ada
 oleanane ditemukan walaupun ia di lingkungan marin
 (yang bisa kaya akan oleanane seperti diskusi di
 atas).

   Rasio 24-nordiacholestane yang lebih besar dari
 0.25 adalah diagnosa oil yang digenerasikan dari
 source Cretaceous atau Tersier (Holba et al., 1998 :
 Application of 24-cholestanes for constraining
 source age petroleum, Organic Geochemistry, v. 29,
 p. 1269-1283). Chung et al. (1992) pun pernah
 menggunakan isotop C13 untuk menaksir umur source
 oil. Source berumur Oligo-Miocene katanya mengalami
 pengayaan di 13 C sampel minyaknya baik untuk fraksi
 saturat maupun aromat (Chung et al., 1992, carbon
 isotope composition of marine crude oils, AAPG Bull
 v. 76, p. 1000-1007).

   Jadi, kalau menemukan minyak yang punya high
 ratios of oleanane, high 24-nordiacholestane, dan
 13C-rich isotope ratios; yakinkanlah bahwa itu
 berasal dari source Tersier (bukan Mesozoik), di
 bagian mana Tersier-nya, nah ini akan lebih sulit,
 tetapi tak mustahil dilakukan. Beberapa biomarker
 sangat spesifik muncul di satu kala Tersier saja,
 misalnya bisnorlupane - ia hanya kaya di Eocene
 source rocks. Cross-plot antara oleanane ratio,
 bicadinane ratio dan lupanoid ratio akan menunjukkan
 itu (Joseph Curiale, 2005 -unpublished).

   salam,
   awang
 
 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.1/270 - Release Date: 2/27/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: 

RE: [iagi-net-l] kanRe: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers (was Re: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin)

2006-02-27 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Abah, sampel gas tak akan banyak memuat cerita pada GC (gas chromatograph)sebab 
gas adalah molekul sederhana tak sekompleks (makromolekul) seperti minyak. 
Apalagi, gas biogenik, yang didominasi C1  99 %. Tak akan berguna dilakukan 
GC. Lebih baik dilakukan analisis komposisi (C1, C2, dst) dan beberapa isotop 
karbon 13 dan deuterium pada atom C-nya untuk menaksir genetic gas type-nya dan 
source-nya.

Persamaan kedua gas itu : sama-sama biogenik, yang Kepodang sedikit tercampur 
termogenik. Perbedaannya : yang Terang Sirasun dibentuk oleh reduksi karbonat 
di lingkungan marin, yang Kepodang oleh methyl fermentation di lingkungan 
transisi (ini kesimpulan dari isotop deuterium), dan source Kepodang : middle 
Miocene Tawun, sedangkan Terang-Sirasun early Pliocene Paciran calcareous 
shales.

Salam,
awang 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 28, 2006 12:54 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] kanRe: [iagi-net-l] Age-Diagnostic Biomarkers (was Re: 
[iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin)


   Awang ysh

   Kalau gas Kepodang dan gas Terangserasun dibuat gaschromatograf-nya
   kemudian disebandingkan , apa persamaan dan perbedaannya ya ?

   Si - Abah.

_



 

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.1/270 - Release Date: 2/27/2006
 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik yrsnki

  Awang ysh

  Sampai saat ini saya selalu menganggap kurang menariknya Bengkulu Basin
  adalah karena fore arc dan dengan demikian dingin.
  Hal yang sama dengan Nias.
  Data sumur yang mana yang menunjukan GG yang demikian tinggi , dan
  apa yang menyebabkan Bengkulu Basin  berbeda dengan Nias.
  Setahu saya memang didaratan Bengkulu terdapat oil/gas seeps , yang
  membuktikan terjadinya hidrokarbon.

  Si- Abah.

__

  Paleogene rift (syn-rift) Bengkulu Basin baik yang di Kedurang maupun
 Pagar Jati graben belum pernah tertembus sumur. Semua sumur yang ada di
 sini (a.l. Bengkulu A-1, Bengkulu A-2, Arwana) punya TD di sekuen
 post-rift dan sagging Oligo-Miocene. Di TD sumur2 itu litologinya serpih
 post rift bersama beberapa seams coal.

   Pemelajaran dari seismik dan singkapan seumur di onshore Bengkulu
 menunjukkan bahwa sekuen stratigrafi Bengkulu sama dengan Sumatra
 Selatan. Jadi syn-riftnya diisi ekivalen Lahat non-marine, lalu Talang
 Akar fluvio-deltaik (Fm. Hulu Simpang di onshore Bengkulu), kemudian
 post-rift dan sagging-nya diisi ekivalen Gumai shales (ini TD sumur2
 tadi) (Fm. Seblat kalau di onshore Bengkulu), lalu Muara Enim (Lemau),
 dan Eburna carbonates (Pliosen, Simpang Aus kalau di onshore Bengkulu).

   Kemudian, berbeda dengan umumnya forearc basins yang terkenal dengan
 cool basin-nya, di Bengkulu malah punya GG 45-50 deg C/1000 meter, jelas
 ini panas, sehingga shales dan coal post-rift ekivalen Gumai matang.

   Karena persamaan stratigrafi dan GG-nya yang panas, Bengkulu Basin
 dianggap masih bagian dari South Sumatra Basin basinal areas.

   Marine-synrift malah mungkin ada di Mentawai Basin (kalau ia syn-rift),
 di Bose Graben, di situ awal stratigrafinya bukan nonmarin seperti
 cekungan2 Sumatra lainnya, tetapi justru serpih Formasi Sipora dan ada
 reef juga berumur sekitar Eosen Tengah. Tapi ini belum ditembus sumur.

   Umumnya fore-arc basins di Sumatra ia lebih marin di Neogen daripada
 tetangganya di back-arc basins; tetapi yang syn-riftnya lebih banyak
 mirip2 back-arc basins yang non-marin.

   salam,
   awang

 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Bagi yg penasaran dengan marine rift basin sedimentation and
 architecture. Silahkan simak paper di AAPG Bulletin, V. 82, No. 1
 (January 1998), P. 110–146. berjudul :Architecture of Marine
 Rift-Basin Successions by : R. Ravnås and R. J. Steel.

 Dalam gambar dua disitu digambarkan perkembangan sebuah series rift
 basin yg di bagian dalam (interior) hingga yg kondisi marine
 (submerged). Barangkali dengan gambar2 ini bisa membuat spekulasi
 bahwa present day fore arc basin di selatan jawa dan barat sumatra
 berisi marine synrift. Ada yg tahu geology of Bengkulu basin fill ?

 RDP


 On 2/27/06, Awang Satyana wrote:
 Pak Koesoema,

 Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion
 tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982,
 Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple
 experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616).

 Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak
 roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision
 India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction
 (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision
 juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat
 collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa
 membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang
 extension.

 Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi
 berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java
 Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan
 subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke
 Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak
 roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting
 pemisahan Sulawesi dari Kalimantan.

 salam,
 awang

 R.P. Koesoemadinata wrote:
 Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda.
 Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension
 yang
 biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan spreading center-nya
 mungkin
 contoh adalah Makassar Strait
 Tetapi di Sundaland rifting ini sebenarnya lebih bersifat
 transtensional,
 tidak ada tanda roll back. Kalau kita perhatikan patahan yang membentuk
 graben dan half-graben di Sumatra dan Jawa berarahkan utara-selatan dan
 NW-SE di barat, dan NE-SW di bagian timur, sama sekali tidak tegak lurus
 pada jalur subduction, atau sejajar dengan jalur subduction bila
 disebabkan
 roll-back. Saya lebih setuju dengan teori intrusion tectonics yang
 menyebabkan megashear, sehingga terjadi arah-arah patahan yang membentuk
 rift-grabens yang bersifat transtensional.
 Jadi rifting di Sunda craton tidak akan berkembang menjadi spreading
 center,
 lain dengan 

RE: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift

2006-02-27 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Abah,

Arwana-1 (Fina, 1992) punya GG 4.5-5.0 deg C/100 m (2.48-2.75 deg F/100 ft), 
ini jelas anomali dibanding GG forearc basin umumnya (sekitar 1.50 deg F/100 
ft). Arwana-1 dibor di Kedurang Graben dan tak jauh dari onshore seepages.

Karena termalnya itu maka shale ekivalen Gumai sudah masuk ke oil window di 
situ. Berbeda dengan di Nias, yang memang dingin. Pada level yang sama di 
reef-nya ditemukan gas biogenik, bukan termogenik (Ibu Suma discovery).

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 28, 2006 1:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Marine syn-rift


  Awang ysh

  Sampai saat ini saya selalu menganggap kurang menariknya Bengkulu Basin
  adalah karena fore arc dan dengan demikian dingin.
  Hal yang sama dengan Nias.
  Data sumur yang mana yang menunjukan GG yang demikian tinggi , dan
  apa yang menyebabkan Bengkulu Basin  berbeda dengan Nias.
  Setahu saya memang didaratan Bengkulu terdapat oil/gas seeps , yang
  membuktikan terjadinya hidrokarbon.

  Si- Abah.

__

  Paleogene rift (syn-rift) Bengkulu Basin baik yang di Kedurang maupun
 Pagar Jati graben belum pernah tertembus sumur. Semua sumur yang ada di
 sini (a.l. Bengkulu A-1, Bengkulu A-2, Arwana) punya TD di sekuen
 post-rift dan sagging Oligo-Miocene. Di TD sumur2 itu litologinya serpih
 post rift bersama beberapa seams coal.

   Pemelajaran dari seismik dan singkapan seumur di onshore Bengkulu
 menunjukkan bahwa sekuen stratigrafi Bengkulu sama dengan Sumatra
 Selatan. Jadi syn-riftnya diisi ekivalen Lahat non-marine, lalu Talang
 Akar fluvio-deltaik (Fm. Hulu Simpang di onshore Bengkulu), kemudian
 post-rift dan sagging-nya diisi ekivalen Gumai shales (ini TD sumur2
 tadi) (Fm. Seblat kalau di onshore Bengkulu), lalu Muara Enim (Lemau),
 dan Eburna carbonates (Pliosen, Simpang Aus kalau di onshore Bengkulu).

   Kemudian, berbeda dengan umumnya forearc basins yang terkenal dengan
 cool basin-nya, di Bengkulu malah punya GG 45-50 deg C/1000 meter, jelas
 ini panas, sehingga shales dan coal post-rift ekivalen Gumai matang.

   Karena persamaan stratigrafi dan GG-nya yang panas, Bengkulu Basin
 dianggap masih bagian dari South Sumatra Basin basinal areas.

   Marine-synrift malah mungkin ada di Mentawai Basin (kalau ia syn-rift),
 di Bose Graben, di situ awal stratigrafinya bukan nonmarin seperti
 cekungan2 Sumatra lainnya, tetapi justru serpih Formasi Sipora dan ada
 reef juga berumur sekitar Eosen Tengah. Tapi ini belum ditembus sumur.

   Umumnya fore-arc basins di Sumatra ia lebih marin di Neogen daripada
 tetangganya di back-arc basins; tetapi yang syn-riftnya lebih banyak
 mirip2 back-arc basins yang non-marin.

   salam,
   awang

 Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Bagi yg penasaran dengan marine rift basin sedimentation and
 architecture. Silahkan simak paper di AAPG Bulletin, V. 82, No. 1
 (January 1998), P. 110-146. berjudul :Architecture of Marine
 Rift-Basin Successions by : R. Ravnås and R. J. Steel.

 Dalam gambar dua disitu digambarkan perkembangan sebuah series rift
 basin yg di bagian dalam (interior) hingga yg kondisi marine
 (submerged). Barangkali dengan gambar2 ini bisa membuat spekulasi
 bahwa present day fore arc basin di selatan jawa dan barat sumatra
 berisi marine synrift. Ada yg tahu geology of Bengkulu basin fill ?

 RDP


 On 2/27/06, Awang Satyana wrote:
 Pak Koesoema,

 Mungkin yang dimaksud dengan intrusion tectonics adalah extrusion
 tectonics ?(Tapponier, Peltzer, Le Dain, Armijo, Cobbold, 1982,
 Propagating extrusion tectonics in Asia, new insights from simple
 experiments with plasticene, Geology 10, p. 611-616).

 Tetapi, extrusion tectonics akan terjadi bersamaan dengan gerak
 roll-back di back-arc basin akibat perlambatan subduction. Ada collision
 India vs Eurasia di 50 Ma, collision akan memperlambat subduction
 (halted), halted subduction akan menyebabkan roll-back, dan collision
 juga akan menyebabkan megashears yang memencar keluar dari pusat
 collision, megashears manifestasinya transtension yang sekaligus bisa
 membuka cekungan baik oleh mekanisme pull-apart maupun splay-nya yang
 extension.

 Jadi, saya pikir, inisiasi basin2 di Sundaland itu oleh kombinasi
 berbagai gaya, ya rollback, ya transtension-extrusion. Khusus East Java
 Basin, rifts yang NE-SW nya (Central Deep dkk.) akan sejajar dengan
 subduction yang saat itu tengah swing menuju NE dari Late Cretaceous ke
 Paleogen, jadi saya pikir wajar saja kalau itu dibentuk oleh gerak
 roll-back. Juga, kelihatannya ia berhubungan dengan gerak rifting
 pemisahan Sulawesi dari Kalimantan.

 salam,
 awang

 R.P. Koesoemadinata wrote:
 Memang istilah rift mempunyai pengertian berbeda-beda.
 Pengertian aselinya adalah untuk grabens yang terbentuk oleh extension
 yang
 biasanya berkembang jadi oceanic opening dengan 

Re: [iagi-net-l] Kasus Cepu :Mulailah dari evaluasi secara ilmiah-akademis yang benar !

2006-02-27 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
pengertian saya dari tulisan sebelumnya,
dalam hal memprediksi porositas menggunakan data inversi seismik maka,
- data seismik perlu diproses dgn benar
dalam artian, amplitudo seismik menggambarkan koefisien refleksi sebenarnya.
(saya beri tanda petik karena usaha ke arah sana lumayan sulit)
- sebisa mungkin efek fluid-nya minimal
sebab, kalau efek fluid-nya dominan maka interpretasinya bisa ambigu.
- studi petroelastique diperlukan utk what if scenario
seperti apa respon acoustic impedance yg diharapkan kalau porositasnya drop 10%?

saya kurang mengerti dgn yang dimaksud interpreternya canggih dalam ilmunya.
yg bisa saya tangkap dari tulisan Ibu Yuriza adalah hasil seismik
inversi punya peluang sebagai jembatan antara apa yg dilihat
geologist scr vertikal dengan apa yang bisa dilihat geoph secara
spatial sehingga diharapkan bisa mendapatkan gambaran 3-dimensi yang
utuh.


--pta


On 28/02/06, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote:
 On 2/28/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
 .
  Memang sih secara teknis  kita mungkin saja meramal porosity tapi
  banyak aturannya : seismic mesti bagus, di process dengan benar, tidak ada
  fluid effect, metoda inversinya benar .dan ada studi petroelastique
  pendukung 

 Kalau seismicnya sudah bagus, sudah diproses dengan benar, tidak ada
 fluid effect (satu jenis fluid ?), ada study petroelastic ... trus
 geologistnya interpreternya canggih dalam ilmunya, nodel geologinyapun
 sederhana  trus untuk apa diinversi yak ?

 RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift

2006-02-27 Terurut Topik Slamet Riaddhy
Dear Pak Basuki, Abah  Rekan Awang..

Sejak ramenya perbincangan mengenai cekungan, petroleum system 
Hydrocarbon potential beberapa hari terakhir ini... he3 sudah
menggelitik kami di Departemen Energi PP IAGI untuk mempunyai pemikiran
yang sama untuk brainstorming masalah tersebut dalam bentuk SARASEHEN
sambil minum kopi suruput manyun (kata cecep gorbachev) mam timbel ...
sambil mendengarkan buah pikir para JAWARA.

Estimasi waktu antara tanggal 7 - 10 Maret 2006.. Dukungan dari Pak
Sekjen  Jangkung  (he5 : Ridwan Djamaludin) sudah diberikan

Anda jangan kemana-mana... silahkan usulkan pembicara2nya... nanti kita
dari Dept. Energi - Bidang Migas (Parvita Siregar, Syamsu Alam, Edi
arus) dengan sayah (Slamet 'Riri' Riadhy) monitorrr kita akan
formulasikan dalam minggu2 ini..

Keep in touch
Maju terus

SR


-Original Message-
From: Ariadi Subandrio [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, February 28, 2006 11:12 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Usul Seminar 1/2 hari tentang reservoir
clastics di NE Java Basin, Central Java , synrift

Pak Basuki,
  IAGI Jakarta sudah lebur dalam PP-IAGI, terakhir adalah kepengurusan
pak Amril Adnan.. sekitar dua tahun lalu ada seorang volunteer yang
menyampaikan lisan mau nge-run IAGI Jakarta, namun tak pernah
terimplementasikan. Dalam dua kegiatan rakernas IAGI terakhir IAGI
Jakarta juga sudah tak pernah menyampaikan laporan kegiatannya.
   
  Usulan seminar Pak Basuki tepat sekali, dan saya rasa mudah saja
dilakukan oleh PP-IAGI c.q Dept. Energi (+bidang migas).,pak Riri,
ayo dimainkan tantangan para anggota, persiapan bisa dalam seminggu kok.
Pak Ridwan J
   
   
  lam-salam,
  ar-.
   
   
  

basuki puspoputro [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Usulan kepada IAGI Jakarta
melihat animo netters tentang subject di bawah ini, saya usulkan IAGI
Jakarta melakukan seminar setengah hari, mulai makan siang sampai sore.
Bahan pembahasan:
a. Kilas balik proses pembentukan cekungan berdasar teori tektonik
lempeng dan hubungannya dengan prospek hydrocarbons
b. Reservoir klastik di cekungan NE Java
c. Prospek migas di Jawa Tengah utara dan selatan

Pembicara: Pak Awang Harun, Pak Koesoema, Pak Eddy Subroto, atau
gabungannya, dan atau mereka yang memilki keahlian subyek itu

Waktu: 
12.00-13.00 makan siang
1300-1330 pembicara subyek-1
1330-1400 diskusi subyek-1
1400-1430 pembicara subyek-2
1430-1500 diskusi subyek-2
1500-1530 rehat
1530-1600 pembicara subyek-3
1600-1630 diskusi subyek-3

Tempat: Jakarta di luar area three-in-one

Biaya: self support syukur kalau ada sponsor

Bagaimana IAGI Jakarta???

Pengusul, Anggota IAGI No.0196 (belum bayar iuran 2006)


Awang Harun Satyana wrote:
Nanti saya tanyakan Abah kepada yang punya studi, kebetulan itu bukan di
bagian saya. Studi2 itu dilakukan buat membantu Pemerintah memilihkan
lahan2 yang bagus untuk dieksplorasi sebagai persiapan BPMIGAS untuk
lebih berperan dalam pemilihan lahan ini. 

Saya setuju dengan Abah, bahwa kita semua harus bertambah pintar.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, February 27, 2006 3:21 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


Awang ysh

Apakah boleh dilihat , dibaca atau dipinjam ataukah tetap menjadi
rahasia negara ?
Bukankah kalau KKKS bertambah pinter juga berdampak positip pada
hasil kegiatan mereka ? (Cwiiiw)

Si-Abah

__
Studi lengkap tidak dipublikasikan Abah, tetapi paper2-nya telah
 dipublikasikan di beberapa forum internasional. Yang biogenic gas
pernah
 dipublikasikan di AAAPG (Asia-African Association of Petroleum
 Geochemists) di Beijing tahun 2004, yang Potensi Hidrokarbon Jateng
 Selatan dan Utara rencananya akan dipublikasikan di AAPG Perth 2006
ini.
 Silakan Pak Eddy Subroto ITB menambahkan, kebetulan Pak Eddy dan
beberapa
 teman BPMIGAS di Dinas Studi Eksplorasi yang menyiapkan papernya, saya
 hanya mereviewnya.
 Kalau Atlas Petroleum System, itu hanya sistem database petroleum
system
 berbasis GIS.

 Salam,
 awang

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 27, 2006 2:12 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] reservoir clastics di NE Java Basin


 Awang ysh

 Apakah hasil studi yang Anda sebutkan diatas merupakan publikasi
 yang terbuka bagi KKKS ?
 Kalau iya bagaimana cara mendapatkan-nya ?

 Terima kasih.

 Si - Abah.






 --
 No virus found in this outgoing message.
 Checked by AVG Free Edition.
 Version: 7.1.375 / Virus Database: 268.1.0/269 - Release Date:
2/24/2006


 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id