Bls: [iagi-net-l] Kapan Krakatau meletus ( was Uneg-uneg..LUSI)
Abah, Kompilasi hubungan antara kimia magma Krakatau dengan perioda letusannya tak bisa dibangun kalau hanya mengandalkan van Bemmelen (1949); ada beberapa laporan lainnya yang perlu diacu, yaitu (1) Verbeek, R.D.M. (1885) : Krakatau (terbit dalam bahasa Belanda, dicetak di Batavia/Jakarta), dan ini laporan paling orisinil tentang Krakatau sebab ditulis berdasarkan survei Verbeek hanya dua tahun setelah letusan katastrofik 1883; satu lagi adalah publikasi dari G.A. de Neve (1981) : “Anak Krakatau (1 930 - 1980)” - Proceedings PIT X lkatan Ahli Geologi Indonesia, Bandung. Ketiga buku ini dengan sangat baik dikompilasi oleh Peter Willumsen, ahli geologi migas (dulu di Huffco Brantas) yang sangat menyukai Krakatau dan pernah memimpin fieldtrip ke sana (bayangkan fieldtrip ke Krakatau dipimpin oleh petroleum geologist). Tetapi jangan memandang sebelah mata dulu, Peter sangat ahli tentang Krakatau; buku fieldguide-nya yang diterbitkan IPA sangat kaya analisis yang didukung referensi. Dari plotting antara hubungan komposisi SiO2 dan tahun letusannya diketahui bahwa Krakatau meletus hebat kala komposisi SiO2-nya melebihi 70 %. Siklus ke-1 terjadi sejak sebelum Masehi dan hancur oleh letusan hebat pada 416 M. Hasil ejecta menta (piroklastika) hasil letusan 416 M menunjukkan kandungan SiO2 72 %. Lalu setelah itu diferensiasi magma menuju andesit lalu basal lagi sampai kandungan SiO2 seminimal 53 %. Dari sini, magma pelan2 menjadi intermediat lagi yang menandai siklus kedua; lalu asam lagi, dan mencapai puncaknya pada 1883 saat SiO2 kembali 72 % dan terjadilah letusan katastrofik yang tercatat dengan baik itu. Lalu magmanya menjadi basaltik lagi sampai 53 % SiO2 pada tahun 1927, dan saat Anak Krakatau tumbuh di tengah kaldera 1883, itulah siklus ketiga, tahun 1930 Anak Krakatau meletus saat SiO2 63 %; lalu turun lagi sampai 53 % dan kini sedang menanjak naik kembali berada di posisi 55 %. Diferensiasi magma/lava Krakatau dari gabro/basal ke diorit/andesit ke granit/riolit sulit diprediksi berdasarkan waktu. Tahun 1927-1930 kenaikannya cepat, naik 10 % SiO2-nya (3.3 % setahun) dalam tiga tahun saja; Data dari tahun 1960 (53 % SiO2) ke 1980 (55 % SiO2) menunjukkan peningkatan yang melandai hanya 0.1 % SiO2 setahun. Berdasarkan ekstrapolasi dan menganggap semuanya linier, maka letusan katastrofik seperti tahun 1883 dengan SiO2 72 %, masih bisa puluhan tahun lagi. Perhitungan sangat kasar saja dengan banyak sekali asumsi dan menganggap linear dari perkembangan yang terakhir, maka SiO2 Krakatau di atas 70 % akan tercapai sekitar tahun 2070. Tetapi, berdasarkan histori diferensiasi magmatik dan letusannya Krakatau sukar ditebak. Yang lebih penting dan bermanfaat adalah mengukur dengan rutin kadar SiO2 lava Krakatau, saat ia meningkat terus sampai 60 % harus mulai waspada. Letusan terakhir Krakatau (Anak Krakatau) tahun 1930 terjadi saat kadar SiO2-nya 63 %. Untuk bencana erupsi gunungapi, kita tak pernah tidak diberitahukan alam, pengukuran rutin akan menunjukkannya; tetapi untuk gempa...kita selalu kecurian. salam, Awang --- Pada Sen, 8/3/10, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id menulis: Dari: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Judul: [iagi-net-l] Kapan Krakatau meletus ( was Uneg-uneg..LUSI) Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 8 Maret, 2010, 1:46 PM Ndang Kalau tidak salah dalam buku yang sangat terkenal the Geology of Indonesia ,van Bemmelen 1949, ada hubungan yang sangat erat antara kandungan SiO2 dengan saat Krkatau meletus. Nah , kalau melihat kandungan SiO2 Krakatau sekarang , apakah sudah ada perkiraan kapn Krakatau akan meletus besar 2 an ?. Hanya ingin tahu saja. Si Abah 3. Lava basalto-andesitik pada dasarnya berkomposisi lebih basa dibandingkan andesit-basaltik yang intermediat atau riolitik yang asam. Semakin basa lava semakin mudah dibangkitkan oleh suatu aktivitas. Magma Merapi meskipun dikatakan basalto-andesitik, berbeda dalam komposisi SiO2-nya dibandingkan dengan Merapi, relatif lebih asam; semakin banyak SiO2 semakin kental dan kecenderungan membentuk sumbat lava semakin besar. Goncangan gempa adalah energi yang akan mengaktivitas fluida, fluida apa pun itu yang ada di bawah permukaan; bisa migas, air, maupun magma. Saat dikocok begini, lava basal akan lebih merespon dibandingkan lava asam; maka meskipun Semeru terletak lebih jauh dari episentrum gempa Yogya, peningkatan aktivitasnya bersamaan dengan Merapi yang lokasinya lebih dekat. Jadi, respon Semeru cepat; respon Merapi relatif lebih lambat karena komposisi kedua gunungapi ini relatif berbeda dan tambahan pula di puncak Merapi terdapat beberapa sumbat lava lama. _ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Suhu Sugeng Yth, Sangat sangat benar sekali semua yang bapak uraian untuk mengecek keberadaan Kujung di sumur Banjarpanji. Ada fakta yang menyebutkan pengecekan bottom up sample di kedalaman 9283ft (14 ft diatas TD) dan ternyata masih batu pasir volkanik. Sampe akhirnya bor menembus 9297ft dan terjadi total loss sehingga sample belum pernah diperoleh apakah pada kedalaman ini benar2 top Kujung. Data terakhir VSP juga tidak konklusif dimana top Kujung bisa berada pd kedalaman 8800-9600ft. Jadi top Kujung juga masih tanda tanya dgn data-data yang ada (ini tanpa melihat datanya langsung ya). Kalo masalah batu pasir yang tebal di sumur Banjarpanji, sebenarnya di sumur Porong juga ditemukan batu pasir di kedalaman sekitar 700-an ft tapi tidak setebal di sumur Banjarpanji-1. Hilangnya batugamping seperti diproposal sebenarnya juga mungkin tidak begitu mengagetkan karena di atas Kujung jarang dijumpai lapisan batugamping yang sangat tebal (cmiiw). Yang cukup mengangetkan adalah adanya laporan yang harusnya confidential dari TriTech Petroleum Consultant Limited yang menyebutkan adanya Memorandum Summary of Meeting for banjarpanji tanggal 1 mei 2006. Salah satu catatan menyebutkan: -As informed by Lapindo Brantas' geologist, there is no weak zone or reactive shale that creates loss circulation or caving problem in the interval 3500'-8500'. -... -In case encounter caving indication the drilling will be stopped and set 11-3/4 prior continues to drilling deeper... Padahal di kedalaman 3500 dan 3595 sudah mulai mendapatkan gain. Bahkan waktu mengebor 17 ½ section sudah banyak mendapatkan caving sehingga casing 16 perlu dipasang lebih dangkal seperti yang dibilang pak Bambang. Hasil LOT 16casing juga tidak terlalu bagus sehingga perlu di-squeeze. Sebenarnya sudah banyak masalah di upper section dimana ini bisa dianalogikan dengan adanya high pressure seperti yang ada di sumurnya Santos (Anggur-1) waktu menembus pucangan. Asumsi saya..ini cuma asumsi sajadrilling mau meneruskan mengebor sampe top kujung karena secara kalkulasi, kekuatan shoe di 13-3/8 cukup besar dan adanya lampu hijau dari GG yang berpendapat bahwa tidak ada zona yang membahayakan di kedalaman 3500ft ke bawah. Walaupun kenyataannya justru di kedalaman ini pressure mulai bertambah karena sumur harus melewati section yang build up pressure. Selain itu, design sumur Banjarpanji kok sepertinya menantang menembus Kujung tepat ditengah2 conjugate fault yang secara teori merupakan zona lemah dan rawan loss. Bukankah formasi yang ditembus juga tanda tanya waktu sumur Banjarpanji-1 dipropose. Berbeda dengan design sumur Porong yang menembus di samping collapse structure (di papernya Kusumastuti, 1999). Ini cuma uneg2 saya seputar LUSI ditinjau dari sudut pandang yang lain yang tidak begitu menekankan factor drilling tetapi lebih menekankan factor GG dimana umumnya drilling akan berdiskusi dgn kita saat ketidakpastian bawah permukaan akan dilewati... Salam, -DS- -Original Message- From: Sugeng Hartono [mailto:sugeng.hart...@petrochina.co.id] Sent: Saturday, 06 March, 2010 10:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Doddy Yth, Untuk mengetahui apakah bit sudah mencium formasi Kujung (gamping)tentunya kita perlu melihat Mudlog atau Masterlog (dibuat oleh crew mudloggers) dan progress sample log (oleh wellsite geologist). Ini bukan pekerjaan yang sulit, ibarat sudah menjadi makanan wsg. Dan, kedua log ini pun sangat bergantung kepada pengalaman mudloggers dan wsg (crew yg kurang pengalaman biasanya kurang konfiden untuk menentukan ini). Sebenarnya perubahan litologi dari bukan gamping ke gamping juga akan ditengarai adanya perubahan ROP (rate of penetration)yg cukup mencolok. Rekaman ROP (juga RPM, hookload,pump pressure, dll)dapat dilihat dengan jelas di Chart Geolograph yang berada di ruang driller. Sayang sekali, lebih dari 15 th terakhir ini yg namanya Geolograph sudah pada rusak...:( Biasanya rig mechanic mengatakan tidak ada spare-part (atau memang tidak mampu memperbaikinya?). Tentang batu pasir (very porous volcanic sand?)yang begitu tebal (sampai 3000'?)pernah dipertanyakan seorang kawan yg geologist-mudlogger: bagaimana menjelaskannya, aktivitas volkanik sampai dapat menghasilkan batu pasir begitu tebal; mungkin ada letusan yg hebat dan berlangsung cukup lama. Mungkin ada kawan-2 lain yg dapat menerangkannya. Jadi, diskusi ini akan lebih bermakna kalau kita dapat melihat Mudlog-nya. Demikian komentar saya, semoga berguna. Salam, sugeng -Original Message- From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] Sent: Fri 3/5/2010 2:24 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Terima kasih pak Bambang atas penjelasannya. Sangat menarik untuk dicermati lebih dalam. Mengenai look ahead seismic, waktu ketemu
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Dear Pak Awang, Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper tentang BJP-1 spt Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati prosedur standar spt yg Pak Awang jelaskan bukan? Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data tsb. Dan mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg mereka pakai untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang pernah menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika pernah berarti Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan spt yg Pak Awang tulis kah? Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan, shg kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan di milis mrpk data yg kontinyu dan sahih. Di satu sisi saya sangat menghormati peraturan tentang pembatasan akses data migas, untuk kepentingan negeri ini. Namun di sisi lain, data BJP-1 adlh special case, di mana utk data ini seharusnya instansi berwenang (dirjen migas kah? atau bp migas?) memberikan dispensasi khusus untuk data tsb. Mengingat ini adalah data spesial yg di alur sejarahnya mengundang polemik yg kontroversial. Dispensasi khusus bukan berarti akses dibuka selebarnya tanpa izin, namun lebih ke kemudahan dan birokrasi sederhana saja. Data BJP-1 adalah data yg sarat makna untuk pembelajaran, data berharga yg dapat menguak tabir apa gerangan penyebab sejati semburan lumpur sidoarjo. Saya mendaftarkan diri, apabila IAGI atau badan apapun berkenan menginisiasi lagi pembukaan data BJP-1. Dan saya yakin akan banyak yg akan mendaftar. Salam dr Bogor Darussalam, FF On Mar 8, 2010, at 1:47 PM, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan survei umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum (rahasia) tanpa izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran atas Peraturan Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas Peraturan ini mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan ayat-ayat di bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut. Pasal 2 Ayat (1) Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah. Pasal 25 Ayat (2) Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk keperluan ilmiah dan keperluan lainnya selain untuk keperluan operasi di wilayah Kerjanya oleh Kontraktor atau pihak lain, wajib mendapat izin dari Direktur Jenderal. Pasal 25 Ayat (3) Kontraktor dapat melakukan pertukaran data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan Kontraktor lain pada wilayah kerja yang saling berbatasan setelah mendapat izin dari Direktur Jenderal. Pasal 32 Setiap orang yang mengirim atau menyerahkan atau memindahtangankan data tanpa hak dalam bentuk apapun dikenakan pidana atau denda sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat ( 2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah berubah dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 002/PUU-1/2003 pada tanggal 21 Desember 2004. Perhatikan aturan-aturan di atas dan saya akan menerapkannya untuk pemanfaatan sumur Banjar Panji-1 (BJP-1). Data sumur BJP-1 diperoleh oleh Lapindo Brantas pada tahun 2006. Data itu adalah milik Pemerintah, bukan milik Lapindo Brantas. Tetapi, Lapindo dapat memanfaatkannya untuk keperluan operasinya selama Lapindo memiliki Wilayah Kerja (WK) tempat sumur Banjar Panji-1 berlokasi. Kontraktor lain di sekitar WK Brantas, misalnya Kodeco West Madura atau JOB Pertamina-PetroChina East Java, dapat memanfaatkan data sumur tersebut melalui mekanisme pertukaran data, tetapi izinnya harus diurus dulu ke Ditjen Migas melalui BPMIGAS. Bila ada perguruan tinggi yang ingin melihat data sumur BJP-1 untuk keperluan penelitian, misalnya apa penyebab Lusi, boleh saja, tetapi tetap harus mengurus izinnya ke Ditjen Migas melalui BPMIGAS. Perguruan tinggi tersebut bisa menulis surat ke BPMIGAS atau Lapindo yang menulis surat ke BPMIGAS. Saya pikir izin semacam itu mestinya telah dilakukan oleh Lapindo untuk institusi yang diwakili oleh Mark Tingay atau Richard Davies. Bila belum, kemudian datanya sudah dipublikasikan, Pemerintah dapat menegur/memerkarakan Lapindo atau institusi tempat Mark Tingay dan Richard Davies. Begitu juga bila Lapindo ingin mempublikasikan paper tentang Lusi di forum atau jurnal apa pun, maka Lapindo harus mengurus izinnya dulu ke Ditjen Migas. Bila belum, tetapi sudah dipublikasikan ya sama juga, Pemerintah akan menegur/memerkarakan Lapindo. Saya biasa membantu menguruskan izin sebagaimana dimaksud di atas untuk keperluan penelitian-penelitian teman-teman di perguruan tinggi, baik untuk keperluan penelitian pribadi
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Wah aturan2 ini akan meenjadi memedi sawah bagi yg ingin mengetahui isi jerohan sumur BPJ-1. Tentunya ini bisa mengndang dugaan negatip (suudzon) bagi pihak tertentu. Saya sih yakin kalau dibuka byak oleh aturan diatasnya misal KEPRES atau yg lebih tinggi mungkin justru akan membebaskan Lapindo dari dugaan suudzon diatas. Salah satunya mungkin menerahkan seluruh data ini ke BPPT, BG, LIPI atau siapa saja sebagai lembaga riset. Membuka data bukan ha mustahil. Hanya adakah niatan untuk lebih memudahkan dan mencerahkan pemahaman atas apa yg terjadi. Rdp On 08/03/2010, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan survei umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum (rahasia) tanpa izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran atas Peraturan Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas Peraturan ini mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan ayat-ayat di bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut. Pasal 2 Ayat (1) Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah. Pasal 25 Ayat (2) Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk keperluan ilmiah dan keperluan lainnya selain untuk keperluan operasi di wilayah Kerjanya oleh Kontraktor atau pihak lain, wajib mendapat izin dari Direktur Jenderal. Pasal 25 Ayat (3) Kontraktor dapat melakukan pertukaran data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan Kontraktor lain pada wilayah kerja yang saling berbatasan setelah mendapat izin dari Direktur Jenderal. Pasal 32 Setiap orang yang mengirim atau menyerahkan atau memindahtangankan data tanpa hak dalam bentuk apapun dikenakan pidana atau denda sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat ( 2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah berubah dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 002/PUU-1/2003 pada tanggal 21 Desember 2004. Perhatikan aturan-aturan di atas dan saya akan menerapkannya untuk pemanfaatan sumur Banjar Panji-1 (BJP-1). Data sumur BJP-1 diperoleh oleh Lapindo Brantas pada tahun 2006. Data itu adalah milik Pemerintah, bukan milik Lapindo Brantas. Tetapi, Lapindo dapat memanfaatkannya untuk keperluan operasinya selama Lapindo memiliki Wilayah Kerja (WK) tempat sumur Banjar Panji-1 berlokasi. Kontraktor lain di sekitar WK Brantas, misalnya Kodeco West Madura atau JOB Pertamina-PetroChina East Java, dapat memanfaatkan data sumur tersebut melalui mekanisme pertukaran data, tetapi izinnya harus diurus dulu ke Ditjen Migas melalui BPMIGAS. Bila ada perguruan tinggi yang ingin melihat data sumur BJP-1 untuk keperluan penelitian, misalnya apa penyebab Lusi, boleh saja, tetapi tetap harus mengurus izinnya ke Ditjen Migas melalui BPMIGAS. Perguruan tinggi tersebut bisa menulis surat ke BPMIGAS atau Lapindo yang menulis surat ke BPMIGAS. Saya pikir izin semacam itu mestinya telah dilakukan oleh Lapindo untuk institusi yang diwakili oleh Mark Tingay atau Richard Davies. Bila belum, kemudian datanya sudah dipublikasikan, Pemerintah dapat menegur/memerkarakan Lapindo atau institusi tempat Mark Tingay dan Richard Davies. Begitu juga bila Lapindo ingin mempublikasikan paper tentang Lusi di forum atau jurnal apa pun, maka Lapindo harus mengurus izinnya dulu ke Ditjen Migas. Bila belum, tetapi sudah dipublikasikan ya sama juga, Pemerintah akan menegur/memerkarakan Lapindo. Saya biasa membantu menguruskan izin sebagaimana dimaksud di atas untuk keperluan penelitian-penelitian teman-teman di perguruan tinggi, baik untuk keperluan penelitian pribadi dalam rangka menyelesaikan tugas akademik (skripsi, tesis, disertasi) maupun penelitian insitusi perguruan tinggi tersebut. Apakah setiap orang yang tak berkepentingan boleh juga melihat data tersebut ? Saya tidak yakin, tetapi itu bisa ditanyakan ke Ditjen Migas bila diperlukan. Undangan terbuka Mas Bambang Istadi untuk melihat data sumur BJP-1 kepada siapa saja yang berminat berkaitan dengan paragraf di atas. Itu tidak berarti tanpa izin Dirjen Migas. Bila serius ada yang ingin melihat data tersebut, silakan didaftarkan siapa saja, mewakili institusi mana (kita tentu tidak bisa membawa atas nama diri sendiri). Setelah terdaftar, Lapindo silakan memroses surat izinnya ke Ditjen Migas. Keputusan apakah personal-personal tersebut diizinkan melihat data BJP-1 akan ditentukan oleh Dirjen Migas. Hal seperti ini, setahu saya, belum pernah terjadi. Barangkali, mekanisme ini mirip dengan pembukaan data dalam rangka farm out, itu juga harus dengan seizin Dirjen Migas dalam periode tertentu. Kerahasiaan data dasar akan berakhir setelah 4 tahun, data olahan setelah 6 tahun, data interpretasi setelah 8 tahun. Sejak kapan ? Apakah sejak data itu diperoleh ? Jadi karena data sumur BJP-1 diperoleh tahun 2006 maka tahun ini datanya akan terbuka ? Bukan, data itu menjadi
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Rekan2 IAGI ysh., Saya kira di tahun 2010 ini sebagian data LAPINDO sudah akan menjadi data terbuka, sehingga bisa diakses oleh publik. Saya tidak tahu apakah hal yang terpikir tsb masih berlaku atau tidak, karena hal ini berdasarkan MDM (Manajemen Data MIGAS) 1997 yaitu: 1. Data yang didapat dari kegiatan explorasi dan/atau exploitasi bila data tsb.: a. Basic Data, maka data tsb akan dapat dibuka 4 thn setelah penyerahannya. Basic data adalah data dasar yang didapat langsung dari kegiatan explorasi exploitasi sebagai hasil survey geologi geofisik, aktifitas pengeboran dan produksi. Sebagi contoh, misalnya raw data hasil survey seismic b. Processed data, maka data tsb akan dapat dibuka 6 tahun setelah penyerahannya Processed data ini adalah basic data yang sudah diproses, misalnya, SEGY seismic tape c. Interpretive data, maka data tsb akan dapat dibuka 8 tahun setelah penyerahannya Interpretive data adalah hasil nterpretasi dari processed data, misalnya hasil interpretasi seismik data diatas. 2. Berdasarkan uraian di atas, jika dan hanya jika pengertiannya betul seperti yang ditulis di atas, maka data LAPINDO yang basic, seperti misalnya drilling report, sudah akan menjadi terbuka di tahun 2010 ini, karena sumur BJP-1 di bor tahun 2006. Hanya walaupun data tsb sudah menjadi terbuka, tidak berarti LAPINDO boleh menyebarkannya ke siapa saja tanpa seijin MIGAS, karena yang berhak menjual data terbuka hanyalah instansi yang ditunjuk oleh MIGAS untuk tugas tsb., yaitu PATRA NUSA DATA kalau dulu. Jadi kalau sedikit bersabar, maka gak lama lagi, data2 tsb akan menjadi data terbuka, dapat diakses oleh publik, tanpa harus melalui ribet2 birokrasi. Wassalam, HK From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Mon, March 8, 2010 9:37:07 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Dear Pak Awang, Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper tentang BJP-1 spt Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati prosedur standar spt yg Pak Awang jelaskan bukan? Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data tsb. Dan mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg mereka pakai untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang pernah menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika pernah berarti Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan spt yg Pak Awang tulis kah? Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan, shg kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan di milis mrpk data yg kontinyu dan sahih. Di satu sisi saya sangat menghormati peraturan tentang pembatasan akses data migas, untuk kepentingan negeri ini. Namun di sisi lain, data BJP-1 adlh special case, di mana utk data ini seharusnya instansi berwenang (dirjen migas kah? atau bp migas?) memberikan dispensasi khusus untuk data tsb. Mengingat ini adalah data spesial yg di alur sejarahnya mengundang polemik yg kontroversial. Dispensasi khusus bukan berarti akses dibuka selebarnya tanpa izin, namun lebih ke kemudahan dan birokrasi sederhana saja. Data BJP-1 adalah data yg sarat makna untuk pembelajaran, data berharga yg dapat menguak tabir apa gerangan penyebab sejati semburan lumpur sidoarjo. Saya mendaftarkan diri, apabila IAGI atau badan apapun berkenan menginisiasi lagi pembukaan data BJP-1. Dan saya yakin akan banyak yg akan mendaftar. Salam dr Bogor Darussalam, FF On Mar 8, 2010, at 1:47 PM, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan survei umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum (rahasia) tanpa izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran atas Peraturan Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas Peraturan ini mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan ayat-ayat di bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut. Pasal 2 Ayat (1) Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah. Pasal 25 Ayat (2) Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk keperluan ilmiah dan keperluan lainnya selain untuk keperluan operasi di wilayah Kerjanya oleh Kontraktor atau pihak lain, wajib mendapat izin dari Direktur Jenderal. Pasal 25 Ayat (3) Kontraktor dapat melakukan pertukaran data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan Kontraktor lain pada wilayah kerja yang saling berbatasan setelah mendapat izin dari Direktur Jenderal. Pasal 32 Setiap orang yang mengirim atau menyerahkan atau
Fw: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Ups, rupanya Pak Awang sudah menulis ttg keterbukaan data ini. Mohon maaf, tulisan saya tidak se-akurat/up to date Pak Awang, karena saya sudah lama tidak mengikuti perkembangan ttg data MIGAS. Tadinya hanya sekedar idea saja, Silahkan diteruskan diskusinya, saya banyak belajar dari diskusi tsb. Wassalam, HK - Forwarded Message From: Harry Kusna harryku...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Mon, March 8, 2010 11:48:04 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Rekan2 IAGI ysh., Saya kira di tahun 2010 ini sebagian data LAPINDO sudah akan menjadi data terbuka, sehingga bisa diakses oleh publik. Saya tidak tahu apakah hal yang terpikir tsb masih berlaku atau tidak, karena hal ini berdasarkan MDM (Manajemen Data MIGAS) 1997 yaitu: 1. Data yang didapat dari kegiatan explorasi dan/atau exploitasi bila data tsb.: a. Basic Data, maka data tsb akan dapat dibuka 4 thn setelah penyerahannya. Basic data adalah data dasar yang didapat langsung dari kegiatan explorasi exploitasi sebagai hasil survey geologi geofisik, aktifitas pengeboran dan produksi. Sebagi contoh, misalnya raw data hasil survey seismic b. Processed data, maka data tsb akan dapat dibuka 6 tahun setelah penyerahannya Processed data ini adalah basic data yang sudah diproses, misalnya, SEGY seismic tape c. Interpretive data, maka data tsb akan dapat dibuka 8 tahun setelah penyerahannya Interpretive data adalah hasil nterpretasi dari processed data, misalnya hasil interpretasi seismik data diatas. 2. Berdasarkan uraian di atas, jika dan hanya jika pengertiannya betul seperti yang ditulis di atas, maka data LAPINDO yang basic, seperti misalnya drilling report, sudah akan menjadi terbuka di tahun 2010 ini, karena sumur BJP-1 di bor tahun 2006. Hanya walaupun data tsb sudah menjadi terbuka, tidak berarti LAPINDO boleh menyebarkannya ke siapa saja tanpa seijin MIGAS, karena yang berhak menjual data terbuka hanyalah instansi yang ditunjuk oleh MIGAS untuk tugas tsb., yaitu PATRA NUSA DATA kalau dulu. Jadi kalau sedikit bersabar, maka gak lama lagi, data2 tsb akan menjadi data terbuka, dapat diakses oleh publik, tanpa harus melalui ribet2 birokrasi. Wassalam, HK From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Mon, March 8, 2010 9:37:07 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Dear Pak Awang, Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual operasi pemboran BJP-1.
Re: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq
Belum ada yang lebih baru dari Eustatic Curve Haq et al., 1988. us Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 03/08/2010 08:43 AM Please respond to iagi-net To: geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id cc: Subject:[iagi-net-l] Eustatic curve Haq Aku mendapatkan beberapa eustatic curve dalam beberapa kolom stratigrafi, tetapi kenapa ada yang strech-sqezzenya ketika diplot dalam skala linier Mya. Apakah ada yang punya dijital paper aslinya HAQ et al, 1988. Ataukah memang ada curve eustatic yg lebih baru (corrected) setelah 1988 ? Salam RDP
Re: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq
Pak Ukat punya digital file artikel Haq 1988 yang memuat kurva eustatic ini kah ?. RDP 2010/3/9 ukat.suka...@eniindonesia.co.id: Belum ada yang lebih baru dari Eustatic Curve Haq et al., 1988. us Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 03/08/2010 08:43 AM Please respond to iagi-net To: geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id cc: Subject: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq Aku mendapatkan beberapa eustatic curve dalam beberapa kolom stratigrafi, tetapi kenapa ada yang strech-sqezzenya ketika diplot dalam skala linier Mya. Apakah ada yang punya dijital paper aslinya HAQ et al, 1988. Ataukah memang ada curve eustatic yg lebih baru (corrected) setelah 1988 ? Salam RDP PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Firman, Semua publikasi tentang Lusi dari teman2 Lapindo dan para peneliti terkait sudah meminta izin terkait. Publikasi dari luar Lapindo seperti dari Davies, Tingay pertamanya tak mengurus izin ke Migas karena mereka menggunakan data di luar Lapindo (bukan data, sebagian dari media). Publikasi berikutnya dari Davies dan Tingay yang telah menggunakan raw data Lapindo, saya tak tahu apakah sudah seizin Migas atau tidak sebab tak ada catatan permintaan izin. Davies dan Tingay membawa bendera institusinya (perguruan tinggi dan research center mereka di Inggris dan Australia), Mazzini dkk membawa bendera perguruan tinggi dan research center-nya di Norwegia, juga mereka berkolaborasi dengan teman2 Lapindo. Di Indonesia, institusi yang pernah mengakses data tersebut adalah IAGI dan Badan Geologi. Dua hari lalu Badan Geologi juga meminta data tersebut, tetapi sekarang mereka langsung ke Pusdatin (prosedur yang benar juga) dengan tembusan ke BPMIGAS dan Ditjen Migas. Karena saya di BPMIGAS, saya tentu saja pernah menganalisis semua data BJP-1 (GG, drilling dan yang berkaitan), baik sebelum usulannya, saat pengeborannya dalam bentuk laporan harian, maupun sesudahnya. Publikasi saya tentang Lusi tidak secara khusus, tetapi menggabungkannya dengan semua gununglumpur yang lain di seluruh Jawa (Proceedings IPA 2008 - Satyana and Asnidar, 2008). Tidak ada data BJP-1 yang saya cantumkan di situ. Bila saya mencantumkan data BJP-1 di dalam paper, tentu saja saya pun akan melakukan prosedur perizinan yang sama. Pendapat saya bukan mewakili pendapat BPMIGAS. Dispensasi khusus untuk data BJP-1 bisa dilakukan bila Pemerintah memandang perlu, barangkali dasar hukumnya sebagai KepMen (Keputusan Menteri). Selama ini, itu belum ada, yang ada hanyalah PerMen 027/2006 yang saya ceritakan di bawah. Pembukaan data BJP-1 secara umum tanpa memberlakukan regulasi/keputusan yang baru adalah suatu pelanggaran terhadap regulasi yang ada. Para peneliti luar pun telah dapat mengakses data setelah melakukan prosedur yang baku. Jangan merasa ribet dengan regulasi ini, bila serius ingin melihat datanya, ikuti saja prosedurnya. salam, Awang --- Pada Sen, 8/3/10, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk menulis: Dari: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk Judul: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Senin, 8 Maret, 2010, 9:37 PM Dear Pak Awang, Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper tentang BJP-1 spt Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati prosedur standar spt yg Pak Awang jelaskan bukan? Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data tsb. Dan mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg mereka pakai untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang pernah menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika pernah berarti Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan spt yg Pak Awang tulis kah? Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan, shg kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan di milis mrpk data yg kontinyu dan sahih. Di satu sisi saya sangat menghormati peraturan tentang pembatasan akses data migas, untuk kepentingan negeri ini. Namun di sisi lain, data BJP-1 adlh special case, di mana utk data ini seharusnya instansi berwenang (dirjen migas kah? atau bp migas?) memberikan dispensasi khusus untuk data tsb. Mengingat ini adalah data spesial yg di alur sejarahnya mengundang polemik yg kontroversial. Dispensasi khusus bukan berarti akses dibuka selebarnya tanpa izin, namun lebih ke kemudahan dan birokrasi sederhana saja. Data BJP-1 adalah data yg sarat makna untuk pembelajaran, data berharga yg dapat menguak tabir apa gerangan penyebab sejati semburan lumpur sidoarjo. Saya mendaftarkan diri, apabila IAGI atau badan apapun berkenan menginisiasi lagi pembukaan data BJP-1. Dan saya yakin akan banyak yg akan mendaftar. Salam dr Bogor Darussalam, FF On Mar 8, 2010, at 1:47 PM, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan survei umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum (rahasia) tanpa izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran atas Peraturan Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas Peraturan ini mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan ayat-ayat di bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut. Pasal 2 Ayat (1) Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah. Pasal 25 Ayat (2) Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
Re: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq
Kalau curvanya saja bisa dicari di file disini, tapi bisa-bisa sudah beberapakali dicopy. Digital artikelnya tidak punya, saya harus mencarinya di Wilgus (SEPM, 1988)..kebetulan bukunya di Bandung. Minggu depan Insya Allah buku nya saya bawa, tapi mungkin ada teman-teman yang punya buku ini di Jkt. salam, us Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 03/09/2010 07:44 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id, geologi...@googlegroups.com Subject:Re: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq Pak Ukat punya digital file artikel Haq 1988 yang memuat kurva eustatic ini kah ?. RDP 2010/3/9 ukat.suka...@eniindonesia.co.id: Belum ada yang lebih baru dari Eustatic Curve Haq et al., 1988. us Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 03/08/2010 08:43 AM Please respond to iagi-net To: geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id cc: Subject: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq Aku mendapatkan beberapa eustatic curve dalam beberapa kolom stratigrafi, tetapi kenapa ada yang strech-sqezzenya ketika diplot dalam skala linier Mya. Apakah ada yang punya dijital paper aslinya HAQ et al, 1988. Ataukah memang ada curve eustatic yg lebih baru (corrected) setelah 1988 ? Salam RDP PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Info Seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources (KCMR) : Update
Rekan-rekan Geologist ysh, Dalam rangka memperingati 50th Anniversary of IAGI, Komisi MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia) - IAGI menyelenggarakan seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources, di Novotel Hotel, Balikpapan tanggal 29-30 March 2010. Selain seminar, juga diselenggarakan Field Trip : Coal Seams in the Ancient Mahakam Fluvio - Deltaic Environment of Kutai Basin (incld site visit to BBE dan ABK Coal Mines) dengan team leader Bpk. DR. Andang Bachtiar dan DR. Chairul Nas. Hingga saat ini, jumlah peserta yang terdaftar dalam acara tsb diatas sebanyak 116 orang (untuk seminar) dan 16 peserta untuk field trip. Panitia masih membuka pendaftaran untuk acara seminar dan field trip. Info lengkap dapat menghubungi panitia di : 1. Arif Zardi Dahlius, za...@bdg.centrin.net.id (+62 812 1477010) 2. Elino Febriadi, efebri...@arutmin.com (+62 811 545185) 3. Yan Adriansyah, yadrians...@arutmin.com (+62 812 543 3145) Demikian informasi dari kami, atas perhatiannya diucapkan terimakasih. Salam, zardi. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Doddy, Hampir tiga tahun yang lalu (lihat di bawah) saya dan beberapa rekan milis pernah membahas masalah karbonat yang mungkin muncul di bawah TD Banjar Panji-1, juga tentang lapisan tebal batupasir volkanik yang ditembus di bagian bawah sumur ini. Perlu ditekankan lagi bahwa karbonat yang ditembus di TD Porong-1 bukanlah karbonat Kujung-1/Upper Kujung/ Prupuh; karbonat Porong-1 itu telah diukur umur absolutnya melalui isotop strontium-86/87 dan menghasilkan umur 16 Ma (Kusumastuti et al., 2002, AAPG Bull 86/2, p. 220) itu sama dengan umur bagian bawah karbonat Wonosari. Batas paling muda Kujung-1/Upper Kujung/Prupuh adalah 20 Ma (BPM, 1950; Cities Service, 1968, Pringgoprawiro, 1983). Saran saya, jangan pernah lagi menyebut-nyebut Kujung di dalam diskusi-diskusi Porong, BJP-1, Lusi. Cuttings terakhir dari BJP-1 menunjukkan calcimetry 4 %, itu bukan representasi batugamping. Batupasir volkanik yang ditembus di bagian bawah BJP-1 berasal dari volcanic arc Jawa yang berumur Mio-Pliosen. Umur batupasir ini adalah paling tua Early Pliocene, atau menurut hemat saya bila mengacu ke absolute dating sample di atas karbonat Porong, maka umur batupasir volkanik ini Middle-Late Pliocene. Dalam stratigrafi Jawa Timur onshore batupasir volkanik ini milik Formasi Kalibeng, yang ekivalen dengan batupasir volcanik Damar di Jawa Tengah, Kumbang di batas Jawa Barat-Jawa Tengah dan Subang di Jawa Barat. Batupasir ini diendapkan tidak jauh dari volcanic arc-nya, ke Selat Madura, area Santos, batupasir volkanik ini tak sampai; di Porong-1 masih ditemukan beberapa lidah batupasir ini; tetapi ke Selat Madura sudah terlalu dalam dan terlalu jauh. Pada saat yang bersamaan, di Selat Madura bahkan berkembang dalaman yang telah menjadi tempat yang baik untuk berkembangnya selut (ooze) globigerina yang menjadi grainstones atau globigerinid sands Mundu dalam lingkungan yang baik untuk upwelling. Upwelling terjadi ke kedua sisi utara dan selatan dalaman Selat Madura; yang utara lebih bersih karena jauh dari impurities volkanik dan jadilah reservoir di Oyong, Maleo, Molah, Terang Sirasun. Yang ke selatan kurang baik karena mendekati pengotor volkanik. Salam, Awang From: Awang Harun Satyana Sent: Thursday, June 28, 2007 4:28 C++ To: 'iagi-net@iagi.or.id' Subject: RE: [iagi-net-l] Porong Limestone Pak Rovicky, Walaupun banyak kisah sedih, air mata, geram, amarah, perdebatan, perpecahan, dll. soal bencana LUSI yang mungkin berkaitan dengan BJP-1 ini (atau BPJ-1 ? - pokoknya Banjar Panji-1 lah..), BJP-1 membuka banyak hal baru tentang pemahaman geologi Jawa Timur. Nanti kalau ada waktu kita urai satu-satu apa implikasi geologinya. Model karbonat Kujung yang pernah saya buat untuk Jawa Timur tidak berubah, hanya sedikit ada modifikasi. BD trend tetap memanjang ke Porong bahkan ke BJP. Sebab, itu adalah trend basement ridge atau offshore isolated platform (vs land-attached platform di wilayah Petronas-NEM 4, Anadarko-NEM 3, COPI Ketapang-Kodeco West Madura). Hanya, reefs yang tumbuh di ridge ini bisa macam-macam, bisa reef Kujung, bisa reef Ngimbang (gak banyak sebab koral tak dominan di Eosen), bisa reef Wonosari. Jadi, bukan hanya Kujung I saja (seperti yang saya modelkan - ini pengetahuan dari BJP). Seismic interpretation Porong to BJP baik yang diajukan oleh Lapindo saat pengusulan sumur dulu, maupun yang muncul di paper Arse Kusumastuti dan para pembimbingnya di AAPG Bull 2002, atau di blog-nya Pak Rovicky dulu masih berekspektasi bahwa sekuen Porong dan BJP bersamaan, hanya Porong tumbuh stage lebih tinggi daripada BJP. Ini wajar sebab pengetahuan regional kita untuk semua reefs isolated platform di Jawa Timur memang begitu karena ridge-nya miring ke BD, sehingga akan terjadi backstepping ke TL dan reef paling tinggi akan di timur laut dan reef paling rendah stage-nya alias yang paling low relief akan di sisi BD. Itu kalau semuanya Kujung I, bagaimana kalau yang duduk di situ ekivalen Wonosari ? Belum pernah kita definisikan.. Apakah gamping di cutting 9283 ft di BJP ekivalen dengan gamping yang ditembus Porong-1 ? Pertanyaan bagus, tetapi saya belum tahu jawabannya. Mestinya Pak Adi Kadar, biostratigrapher dari Lapindo tahu ini, silakan Pak Adi kalau ada datanya. Hanya, saya gak yakin kalau umurnya akan determined, biasanya in-determinate kalau berdasar paleontology. Dulu SWC gamping di Porong pernah diperiksa paleontologinya, tetapi tak ada age-diagnostic fossils yang ditemukan. Ada long-ranging nannofossils, coralline red algae, coral fragments, dan traces encrusting foram, tetapi umurnya tak meyakinkan. Hanya, kelebihannya, isotop Strontium pernah dilakukan untuk SWC Porong-1 pada red algal fragment di kedalaman 8487 ft. hasil 87Sr/86 Sr-nya menghasilkan rasio 0.708548 yang kalau dikonversikan ke umur absolute menjadi 16 Ma berdasarkan kurva isotop Sr dari Koepnick et al. (1985). Sebuah SWC di shales di atas gamping Porong (Kalibeng) pada
RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Pak Doddy, mas Sugeng, Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat dulu,.. Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang di-claim oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi 'kick' (Davies et al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006). Ini bertolak belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu pengeboran pada 9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang seperti ia claim. interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja. Namun experienced well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu tidak setuju dengan interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya tidak mendukung dengan klaim tersebut; Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan karbonat belum tertembus. Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak meningkat dengan kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis dilakukan setiap 10 ft dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000 ft. Kalau pemboran menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan menunjukkan nilai perubahan dari analisis calcimetry akan meningkat secara signifikan. Analisa onsite paleontology tidak terdapat planktonic foram atau benthic foram yg signifikan jumlahnya. Lazimnya sebelum menembus carbonate rock akan dijumpai planktonic lalu benthic yg melimpah. Berdasarkan study yang dilakukan sebelum pengeboran dimulai, terutama offset well menunjukkan bahwa pada sekitar 50 ft dari top of limestone terdapat hardpan atau lapisan karbonat yg keras sebelum masuk porous zone. Ciri2 perubahan pada ROP yang diharapkan akan pelan sewaktu menemukan hardpan tidak dijumpai. Dilakukan bottoms up circulation dan run carbide apabila ada hal2 yang mencurigakan. Kedalaman dimana bottom-up sample dilakukan adalah pada 9007 (termasuk SIT test), 9277 dan 9283 ft. Ini adalah test yang sangat positif untuk mementukan sudah atau belumnya lapisan karbonat tertembus. Checkshot (velocity survey) mengindikasikan bahwa Kujung akan ditembus pada kedalaman 9400 ft atau 9600 ft. Oleh karenanya selalu dilakukan pengecekan sample dan ternyata sampai pada sample terakhir 9283 ft. tidak terdapat adanya karbonat cuttings. Loss circulation yang dialami pada kedalaman 9297 ft. berbeda karakter dengan loss di lapisan karbonat, termasuk yang dialami di Porong offset well. Mudahnya penanganan major loss circulation tersebut mengindiksikan bahwa loss tersebut bukan ke vugular limestone tetapi mirip highly fractured sandstone atau mungkin saja fault yang semula sealing, se-konyong2 terbuka dan kehilangan sealing capacity (fault reactivation). Wass. Bambang -Original Message- From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] Sent: Monday, March 08, 2010 6:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Suhu Sugeng Yth, Sangat sangat benar sekali semua yang bapak uraian untuk mengecek keberadaan Kujung di sumur Banjarpanji. Ada fakta yang menyebutkan pengecekan bottom up sample di kedalaman 9283ft (14 ft diatas TD) dan ternyata masih batu pasir volkanik. Sampe akhirnya bor menembus 9297ft dan terjadi total loss sehingga sample belum pernah diperoleh apakah pada kedalaman ini benar2 top Kujung. Data terakhir VSP juga tidak konklusif dimana top Kujung bisa berada pd kedalaman 8800-9600ft. Jadi top Kujung juga masih tanda tanya dgn data-data yang ada (ini tanpa melihat datanya langsung ya). Kalo masalah batu pasir yang tebal di sumur Banjarpanji, sebenarnya di sumur Porong juga ditemukan batu pasir di kedalaman sekitar 700-an ft tapi tidak setebal di sumur Banjarpanji-1. Hilangnya batugamping seperti diproposal sebenarnya juga mungkin tidak begitu mengagetkan karena di atas Kujung jarang dijumpai lapisan batugamping yang sangat tebal (cmiiw). Yang cukup mengangetkan adalah adanya laporan yang harusnya confidential dari TriTech Petroleum Consultant Limited yang menyebutkan adanya Memorandum Summary of Meeting for banjarpanji tanggal 1 mei 2006. Salah satu catatan menyebutkan: -As informed by Lapindo Brantas' geologist, there is no weak zone or reactive shale that creates loss circulation or caving problem in the interval 3500'-8500'. -... -In case encounter caving indication the drilling will be stopped and set 11-3/4 prior continues to drilling deeper... Padahal di kedalaman 3500 dan 3595 sudah mulai mendapatkan gain. Bahkan waktu mengebor 17 ½ section sudah banyak mendapatkan caving sehingga casing 16 perlu dipasang lebih dangkal seperti yang dibilang pak Bambang. Hasil LOT 16casing juga tidak terlalu bagus sehingga perlu di-squeeze. Sebenarnya sudah banyak masalah di upper section dimana ini bisa dianalogikan dengan adanya high pressure seperti yang ada di sumurnya Santos (Anggur-1) waktu menembus pucangan. Asumsi saya..ini cuma asumsi
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Kata Pak Bambang di imil seblumnya ada Total Loss? bener ada atau ga nih Pak? (lihat imil yang menyertakan PPT dari Pak Bambang via moderator) Kalau ada, terus cuttingnya dapat darimana? Total Loss kan tidak ada Return, return saja tidak ada, kok bisa ngomongin cutting?? TD depth 9297ftMD, last cutting apakah 9297ftMD juga? Kalau sample / 10ft, kemungkinan last sample yang diambil 9290ftMD. Benar atau salah? On 3/9/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote: Pak Doddy, mas Sugeng, Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat dulu,.. Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang di-claim oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi 'kick' (Davies et al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006). Ini bertolak belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu pengeboran pada 9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang seperti ia claim. interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja. Namun experienced well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu tidak setuju dengan interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya tidak mendukung dengan klaim tersebut; Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan karbonat belum tertembus. Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak meningkat dengan kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis dilakukan setiap 10 ft dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000 ft. Kalau pemboran menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan menunjukkan nilai perubahan dari analisis calcimetry akan meningkat secara signifikan. Analisa onsite paleontology tidak terdapat planktonic foram atau benthic foram yg signifikan jumlahnya. Lazimnya sebelum menembus carbonate rock akan dijumpai planktonic lalu benthic yg melimpah. Berdasarkan study yang dilakukan sebelum pengeboran dimulai, terutama offset well menunjukkan bahwa pada sekitar 50 ft dari top of limestone terdapat hardpan atau lapisan karbonat yg keras sebelum masuk porous zone. Ciri2 perubahan pada ROP yang diharapkan akan pelan sewaktu menemukan hardpan tidak dijumpai. Dilakukan bottoms up circulation dan run carbide apabila ada hal2 yang mencurigakan. Kedalaman dimana bottom-up sample dilakukan adalah pada 9007 (termasuk SIT test), 9277 dan 9283 ft. Ini adalah test yang sangat positif untuk mementukan sudah atau belumnya lapisan karbonat tertembus. Checkshot (velocity survey) mengindikasikan bahwa Kujung akan ditembus pada kedalaman 9400 ft atau 9600 ft. Oleh karenanya selalu dilakukan pengecekan sample dan ternyata sampai pada sample terakhir 9283 ft. tidak terdapat adanya karbonat cuttings. Loss circulation yang dialami pada kedalaman 9297 ft. berbeda karakter dengan loss di lapisan karbonat, termasuk yang dialami di Porong offset well. Mudahnya penanganan major loss circulation tersebut mengindiksikan bahwa loss tersebut bukan ke vugular limestone tetapi mirip highly fractured sandstone atau mungkin saja fault yang semula sealing, se-konyong2 terbuka dan kehilangan sealing capacity (fault reactivation). Wass. Bambang -Original Message- From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] Sent: Monday, March 08, 2010 6:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Suhu Sugeng Yth, Sangat sangat benar sekali semua yang bapak uraian untuk mengecek keberadaan Kujung di sumur Banjarpanji. Ada fakta yang menyebutkan pengecekan bottom up sample di kedalaman 9283ft (14 ft diatas TD) dan ternyata masih batu pasir volkanik. Sampe akhirnya bor menembus 9297ft dan terjadi total loss sehingga sample belum pernah diperoleh apakah pada kedalaman ini benar2 top Kujung. Data terakhir VSP juga tidak konklusif dimana top Kujung bisa berada pd kedalaman 8800-9600ft. Jadi top Kujung juga masih tanda tanya dgn data-data yang ada (ini tanpa melihat datanya langsung ya). Kalo masalah batu pasir yang tebal di sumur Banjarpanji, sebenarnya di sumur Porong juga ditemukan batu pasir di kedalaman sekitar 700-an ft tapi tidak setebal di sumur Banjarpanji-1. Hilangnya batugamping seperti diproposal sebenarnya juga mungkin tidak begitu mengagetkan karena di atas Kujung jarang dijumpai lapisan batugamping yang sangat tebal (cmiiw). Yang cukup mengangetkan adalah adanya laporan yang harusnya confidential dari TriTech Petroleum Consultant Limited yang menyebutkan adanya Memorandum Summary of Meeting for banjarpanji tanggal 1 mei 2006. Salah satu catatan menyebutkan: -As informed by Lapindo Brantas' geologist, there is no weak zone or reactive shale that creates loss circulation or caving problem in the interval 3500'-8500'. -... -In case encounter caving indication the drilling will be stopped and set 11-3/4 prior continues to drilling deeper... Padahal di
Re: [iagi-net-l] Info Seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources (KCMR) : Update
Info lengkap Doi... On 9/03/2010 11:52 AM, Arif Zardi Dahlius wrote: Rekan-rekan Geologist ysh, Dalam rangka memperingati 50th Anniversary of IAGI, Komisi MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia) - IAGI menyelenggarakan seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources, di Novotel Hotel, Balikpapan tanggal 29-30 March 2010. Selain seminar, juga diselenggarakan Field Trip : Coal Seams in the Ancient Mahakam Fluvio - Deltaic Environment of Kutai Basin (incld site visit to BBE dan ABK Coal Mines) dengan team leader Bpk. DR. Andang Bachtiar dan DR. Chairul Nas. Hingga saat ini, jumlah peserta yang terdaftar dalam acara tsb diatas sebanyak 116 orang (untuk seminar) dan 16 peserta untuk field trip. Panitia masih membuka pendaftaran untuk acara seminar dan field trip. Info lengkap dapat menghubungi panitia di : 1. Arif Zardi Dahlius, za...@bdg.centrin.net.id (+62 812 1477010) 2. Elino Febriadi, efebri...@arutmin.com (+62 811 545185) 3. Yan Adriansyah, yadrians...@arutmin.com (+62 812 543 3145) Demikian informasi dari kami, atas perhatiannya diucapkan terimakasih. Salam, zardi. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia). Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat. Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) –diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 – Man on Mt. Jaya, AA Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia untuk Gletsyer Carstenz di ketinggian 4000 meter pada tempat bernama Mapala Rockshelter menemukan tulang-tulang, artefak batu, abu dan cangkang-cangkang kerang. Saat ditera, artefak tersebut menghasilkan umur 5440 tahun yang lalu (tyl). Hope dan Hope (1976) berdasarkan analisis palinologi di Ijomba Bog, masih di kawasan Pegunungan Tengah, juga menyimpulkan bahwa pada 10.500 tyl, ada manusia purba di kawasan ini yang membuka hutan dengan membakarnya. Pembukaan hutan yang lebih tua dengan cara membakarnya juga ditemukan di Lembah Baliem yang sisa-sisanya menunjukkan umur 32.000 tyl (Haberle et al., 1991 – Biomass burning in Indonesia and PNG –fossil record, jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology 171). Situs arkeologi tertua di pulau Papua (termasuk PNG) masih dipegang oleh sebuah gua di pantai utara PNG di Semenanjung Huon dengan artefak-artefak yang ditemukannya berumur 40.000 tyl (Groube et al. 1986 -40,000 year human occupation site-PNG, Nature 324). Sekarang kita lihat kawasan Papua paling barat yang sering disebut sebagai Kepala Burung. Penelitian terbaru dari ahli arkeologi Juliette Pasveer (2004 –The Djief hunters : 26,000 years of rainforest exploitation on the Bird’s Head of Papua, Modern Quaternary Research in SE Asia 17) menemukan hunian manusia purba berumur Plistosen-awal Holosen di kawasan kars batugamping Kais di Ayamaru. Kawasan topografi kars Ayamaru terbentuk sejak Pliosen setelah Sesar Sorong secara aktif mulai memengaruhi Cekungan Salawati pada Mio-Pliosen. Sesar besar ini telah menjungkirbalikkan Cekungan Salawati sedemikian rupa sehingga deposenter cekungan ini pindah dari sebelumnya di sebelah selatan menjadi di sebelah utara sampai barat (Satyana, 2001, Dynamic Response of the Salawati Basin, Eastern Indonesia to the Sorong Fault Tectonism : Example of Inter-Plate Deformation : Proceedings PIT IAGI ke- 30, p. 288-291). Akibat pembalikan ini, maka secara isostatik bagian selatan (Misool) dan bagian timur (Ayamaru) cekungan terangkat,
Re: [iagi-net-l] Info Seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources (KCMR) : Update
Pak Arif, Mohon saya dikirimkan informasi yang lebih lengkap mengenai seminar dan field trip ini. Terima kasih Dodi Ruyadi PT Earthstone Resources Menara Prima 26th floor, suite 26 A Jl. Lingkar Mega Kuningan Block 6.2 Jakarta Selatan 12950 Telp: 57947795 Fax: 57947797 - Original Message From: Arif Zardi Dahlius za...@bdg.centrin.net.id To: iagi-net@iagi.or.id; economicgeol...@yahoogroups.com Sent: Tue, March 9, 2010 8:52:44 AM Subject: [iagi-net-l] Info Seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources (KCMR) : Update Rekan-rekan Geologist ysh, Dalam rangka memperingati 50th Anniversary of IAGI, Komisi MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia) - IAGI menyelenggarakan seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources, di Novotel Hotel, Balikpapan tanggal 29-30 March 2010. Selain seminar, juga diselenggarakan Field Trip : Coal Seams in the Ancient Mahakam Fluvio - Deltaic Environment of Kutai Basin (incld site visit to BBE dan ABK Coal Mines) dengan team leader Bpk. DR. Andang Bachtiar dan DR. Chairul Nas. Hingga saat ini, jumlah peserta yang terdaftar dalam acara tsb diatas sebanyak 116 orang (untuk seminar) dan 16 peserta untuk field trip. Panitia masih membuka pendaftaran untuk acara seminar dan field trip. Info lengkap dapat menghubungi panitia di : 1. Arif Zardi Dahlius, za...@bdg.centrin.net.id (+62 812 1477010) 2. Elino Febriadi, efebri...@arutmin.com (+62 811 545185) 3. Yan Adriansyah, yadrians...@arutmin.com (+62 812 543 3145) Demikian informasi dari kami, atas perhatiannya diucapkan terimakasih. Salam, zardi. PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Eustatic curve Haq
Thanks alot untuk semuanya. Saya sudah mendapatkan Haq et al 1987 dari Hendra (Thanks Hendra). Bagi yang tertarik dan memiliki akses ke Sciencemag artikel ini bisa diunduh disini : http://www.sciencemag.org/cgi/reprint/235/4793/1156.pdf Chronology of Fluctuating Sea Levels Since the Triassic HAQ et al. Science 6 March 1987: 1156-1167 DOI: 10.1126/science.235.4793.1156 Salam sukses Rovicky On Tue, Mar 9, 2010 at 9:47 AM, Hery Harjono hery_harj...@yahoo.co.uk wrote: Mas Rovicky bisa kontak Prof. Wahyoe Hantoro di Puslit Geoteknologi LIPI. Terimaksih Hery From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: geologi...@googlegroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id Sent: Tue, 9 March, 2010 7:44:11 Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Eustatic curve Haq Pak Ukat punya digital file artikel Haq 1988 yang memuat kurva eustatic ini kah ?. RDP 2010/3/9 ukat.suka...@eniindonesia.co.id: Belum ada yang lebih baru dari Eustatic Curve Haq et al., 1988. us Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com 03/08/2010 08:43 AM Please respond to iagi-net To: geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id cc: Subject: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq Aku mendapatkan beberapa eustatic curve dalam beberapa kolom stratigrafi, tetapi kenapa ada yang strech-sqezzenya ketika diplot dalam skala linier Mya. Apakah ada yang punya dijital paper aslinya HAQ et al, 1988. Ataukah memang ada curve eustatic yg lebih baru (corrected) setelah 1988 ? Salam RDP __ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id ---*** for administrative query please send your email to itweb.supp...@hagi.or.id ** BALI 2010 INTERNATIONAL GEOSCIENCES CONFERENCE AND EXPOSITION, 19-22 July 2010 ** -Call for Papers: New deadline 10 March 2010 -Visit http://bali2010.hagi.or.id for further information __ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id ---*** for administrative query please send your email to itweb.supp...@hagi.or.id ** BALI 2010 INTERNATIONAL GEOSCIENCES CONFERENCE AND EXPOSITION, 19-22 July 2010 ** -Call for Papers: New deadline 10 March 2010 -Visit http://bali2010.hagi.or.id for further information PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI (gempa Y/N??)
bruri Firman, Pasti banget ini akan membuat orang semakin males dan takut untuk ngutak-ngatik lusi. Ga tanggung2 brur..ada hukuman pidana menunggu (teu nyaho nanaon..ujug2 di kurung..). Tapi kalau saya pribadi..mengangkat topik Uneg2 Lusi, target awalnya sebenarnya HANYA mempertanyakan IAGI sekarang saja. cuma disitu,, ga kemana2 lagi. Apakah IAGI sekarang = pendapatnya dengan IAGI periode sebelum Pak Lambok. Untuk itu kita tidak perlu terjebak dalam kesulitan data dlsb, cukup menguji hipotesa Gempa penyebab Lusi. Nanti hasilnya juga tidak perlu terlalu luas, cukup hasilnya adalah IAGI periode sekarang TIDAK setuju bahwa gempa penyebab Lusi (misalnya loh..tidak harus seperti ini). Jadi kalau memang data pemborannya susah ya ditinggal saja. cukup fokus ke teori Gempa. Step2nya adalah, mungkin IAGI bisa kumpulkan ahli Geologi Struktur, Tektonika, Spesialis Gempa, Ahli Gelombang seismik dlsb..untuk menguji hipotesa Gempa penyebab Lusi. Karena menurut saya, IAGI periode kemarin sangat2 tidak Fair. Setau saya pendapat tersebut hanyalah pendapat 1 orang saja yaitu Pak Awang Harun Satyana, yang kemudian didukung oleh tim kecil IAGI kalau ga salah 8orang diantaranya yang saya ingat ada Edy Sunardi (Unpad) dan Arief Budiman (PTM) yang lain saya ga ingat..dan kalau ingatan saya ini salah..ya maaf. Kalau perlu dipertanyakan juga..sebenarnya siapa yang membentuk tim kecil ini? Apa semua anggotanya netral? walahualam.. Nah..IAGI kemarin menurut saya sangat berpihak kepada pendapat Pak Awang..dan menjadikan itu sebagai pendapat IAGI. Kalau pendapat Pak Awang saja, ngapain saya urusin..toh itu pendapat pribadi..tapi saat itu menjadi pendapat IAGI (Ikatan Ahli Geologi se Indonesia)..yah saya sangat keberatan. Karena saya adalah geologist di Indonesia..dan saya tidak setuju dengan pendapat tsb..dan banyak juga rekan Geologist Indonesia yang tidak setuju. Silahkan diuji hipotesa tsb..lalu apa sikap IAGI sekarang? kalaupun akhirnya IAGI sekarang tetap menganut paham tsb..dan sudah diuji oleh orang2 yang kredibel dan bebas dari Conflict of Interest..pasti saya yakin semua rekan2 akan bisa sportif dan nerima hipotesa tsb dgn legowo. Salam, Natan On 3/8/10, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk wrote: Dear Pak Awang, Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper tentang BJP-1 spt Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati prosedur standar spt yg Pak Awang jelaskan bukan? Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data tsb. Dan mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg mereka pakai untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang pernah menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika pernah berarti Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan spt yg Pak Awang tulis kah? Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan, shg kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan di milis mrpk data yg kontinyu dan sahih. Di satu sisi saya sangat menghormati peraturan tentang pembatasan akses data migas, untuk kepentingan negeri ini. Namun di sisi lain, data BJP-1 adlh special case, di mana utk data ini seharusnya instansi berwenang (dirjen migas kah? atau bp migas?) memberikan dispensasi khusus untuk data tsb. Mengingat ini adalah data spesial yg di alur sejarahnya mengundang polemik yg kontroversial. Dispensasi khusus bukan berarti akses dibuka selebarnya tanpa izin, namun lebih ke kemudahan dan birokrasi sederhana saja. Data BJP-1 adalah data yg sarat makna untuk pembelajaran, data berharga yg dapat menguak tabir apa gerangan penyebab sejati semburan lumpur sidoarjo. Saya mendaftarkan diri, apabila IAGI atau badan apapun berkenan menginisiasi lagi pembukaan data BJP-1. Dan saya yakin akan banyak yg akan mendaftar. Salam dr Bogor Darussalam, FF On Mar 8, 2010, at 1:47 PM, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan survei umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum (rahasia) tanpa izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran atas Peraturan Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas Peraturan ini mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan ayat-ayat di bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut. Pasal 2 Ayat (1) Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah. Pasal 25 Ayat (2) Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk keperluan ilmiah dan keperluan lainnya selain untuk keperluan operasi di wilayah Kerjanya oleh Kontraktor atau pihak lain, wajib mendapat izin dari Direktur Jenderal.
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Menurut keterangan pak Bambang, sample cutting terakhir dari kedalaman 9283 ft dan calcimetrynya tidak menunjukkan adanya kenaikan kandungan calcite (jadi belum masuk Kujung Ls), tapi kemudian total lost nya pada TD 9297 ft, mungkin justru top Kujung Ls nya baru tertembus pada TD nya. Makanya sampai cutting di 9283 ft t calcimetrynya tidak/belum naik. 2010/3/9 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com Kata Pak Bambang di imil seblumnya ada Total Loss? bener ada atau ga nih Pak? (lihat imil yang menyertakan PPT dari Pak Bambang via moderator) Kalau ada, terus cuttingnya dapat darimana? Total Loss kan tidak ada Return, return saja tidak ada, kok bisa ngomongin cutting?? TD depth 9297ftMD, last cutting apakah 9297ftMD juga? Kalau sample / 10ft, kemungkinan last sample yang diambil 9290ftMD. Benar atau salah? On 3/9/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote: Pak Doddy, mas Sugeng, Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat dulu,.. Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang di-claim oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi 'kick' (Davies et al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006). Ini bertolak belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu pengeboran pada 9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang seperti ia claim. interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja. Namun experienced well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu tidak setuju dengan interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya tidak mendukung dengan klaim tersebut; Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan karbonat belum tertembus. Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak meningkat dengan kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis dilakukan setiap 10 ft dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000 ft. Kalau pemboran menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan menunjukkan nilai perubahan dari analisis calcimetry akan meningkat secara signifikan. Analisa onsite paleontology tidak terdapat planktonic foram atau benthic foram yg signifikan jumlahnya. Lazimnya sebelum menembus carbonate rock akan dijumpai planktonic lalu benthic yg melimpah. Berdasarkan study yang dilakukan sebelum pengeboran dimulai, terutama offset well menunjukkan bahwa pada sekitar 50 ft dari top of limestone terdapat hardpan atau lapisan karbonat yg keras sebelum masuk porous zone. Ciri2 perubahan pada ROP yang diharapkan akan pelan sewaktu menemukan hardpan tidak dijumpai. Dilakukan bottoms up circulation dan run carbide apabila ada hal2 yang mencurigakan. Kedalaman dimana bottom-up sample dilakukan adalah pada 9007 (termasuk SIT test), 9277 dan 9283 ft. Ini adalah test yang sangat positif untuk mementukan sudah atau belumnya lapisan karbonat tertembus. Checkshot (velocity survey) mengindikasikan bahwa Kujung akan ditembus pada kedalaman 9400 ft atau 9600 ft. Oleh karenanya selalu dilakukan pengecekan sample dan ternyata sampai pada sample terakhir 9283 ft. tidak terdapat adanya karbonat cuttings. Loss circulation yang dialami pada kedalaman 9297 ft. berbeda karakter dengan loss di lapisan karbonat, termasuk yang dialami di Porong offset well. Mudahnya penanganan major loss circulation tersebut mengindiksikan bahwa loss tersebut bukan ke vugular limestone tetapi mirip highly fractured sandstone atau mungkin saja fault yang semula sealing, se-konyong2 terbuka dan kehilangan sealing capacity (fault reactivation). Wass. Bambang -Original Message- From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] Sent: Monday, March 08, 2010 6:51 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI Pak Suhu Sugeng Yth, Sangat sangat benar sekali semua yang bapak uraian untuk mengecek keberadaan Kujung di sumur Banjarpanji. Ada fakta yang menyebutkan pengecekan bottom up sample di kedalaman 9283ft (14 ft diatas TD) dan ternyata masih batu pasir volkanik. Sampe akhirnya bor menembus 9297ft dan terjadi total loss sehingga sample belum pernah diperoleh apakah pada kedalaman ini benar2 top Kujung. Data terakhir VSP juga tidak konklusif dimana top Kujung bisa berada pd kedalaman 8800-9600ft. Jadi top Kujung juga masih tanda tanya dgn data-data yang ada (ini tanpa melihat datanya langsung ya). Kalo masalah batu pasir yang tebal di sumur Banjarpanji, sebenarnya di sumur Porong juga ditemukan batu pasir di kedalaman sekitar 700-an ft tapi tidak setebal di sumur Banjarpanji-1. Hilangnya batugamping seperti diproposal sebenarnya juga mungkin tidak begitu mengagetkan karena di atas Kujung jarang dijumpai lapisan batugamping yang sangat tebal (cmiiw). Yang cukup mengangetkan adalah adanya laporan
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI (gempa Y/N??)
Pak Natan, Saya sependapat dengan pak Natan tentang IAGI periode yll kurang fair dalam keputusan/kesimpulan penyebab LUSI karena gempa Yogya. Sejak awalpun saya juga kurang sependapat dg teori itu, tetapi nampaknya IAGI telah memutuskannya dengan kesimpulan tsb. Keputusan tsb juga telah di-amini oleh ketua IAGInya saat itu yaitu pak Luthfi yg juga dari BP Migas, sekantor dengan pak Awang, kelihatannya memang semua diatur dari sana (paling tidak itu pendapat saya pribadi). Bahkan saat itu (kira2 2-3 tahun yll), saya beberapa kali kirim2an email lewat milis iagi-net ini dg pak Luthfi ketua IAGI periode tsb, sampai panjang lebar membicarakan soal LUSI ini (termasuk istilah LUSI nya sendiri). Sampai2 saat itu saya mendapat dukungan dari pak Rudi Rubiandini (lewat email japri, karena pak Rudi memang bukan member milis IAGI-net), padahal saya sendiri sebelumnya tidak pernah (belum pernah kenal dengan pak Rudi). Saya sendiri tidak ada interest sama sekali dg peristiwa LUSI ini, tapi setelah kesimpulan yg sangat kontroversial itu dikeluarkan oleh IAGI (bahkan melalui Simposium internasional, atau apalah namanya waktu itu, saya lupa) yg menyimpulkan bahwa LUSI dipicu oleh gempa Yogya dan bukan dari pemboran sumur BJP-1. Maka sebagai salah seorang geologist Indonesia, saya merasa bahwa kesimpulan tsb adalah tidak benar sangat berbau politik atau ada business interestnya juga (itu juga pendapat pribadi saya), maka saya sangat prihatin dengan keputusan IAGI saat itu, maka jadilah saya berbalas-pantun ria dg ketua IAGInya pak Luthfi, saya yakin pak Awang masih ingat sekali dg email2 saya waktu itu (termasuk email saya ke pak Awang juga saat itu). wass, nyoto 2010/3/9 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com bruri Firman, Pasti banget ini akan membuat orang semakin males dan takut untuk ngutak-ngatik lusi. Ga tanggung2 brur..ada hukuman pidana menunggu (teu nyaho nanaon..ujug2 di kurung..). Tapi kalau saya pribadi..mengangkat topik Uneg2 Lusi, target awalnya sebenarnya HANYA mempertanyakan IAGI sekarang saja. cuma disitu,, ga kemana2 lagi. Apakah IAGI sekarang = pendapatnya dengan IAGI periode sebelum Pak Lambok. Untuk itu kita tidak perlu terjebak dalam kesulitan data dlsb, cukup menguji hipotesa Gempa penyebab Lusi. Nanti hasilnya juga tidak perlu terlalu luas, cukup hasilnya adalah IAGI periode sekarang TIDAK setuju bahwa gempa penyebab Lusi (misalnya loh..tidak harus seperti ini). Jadi kalau memang data pemborannya susah ya ditinggal saja. cukup fokus ke teori Gempa. Step2nya adalah, mungkin IAGI bisa kumpulkan ahli Geologi Struktur, Tektonika, Spesialis Gempa, Ahli Gelombang seismik dlsb..untuk menguji hipotesa Gempa penyebab Lusi. Karena menurut saya, IAGI periode kemarin sangat2 tidak Fair. Setau saya pendapat tersebut hanyalah pendapat 1 orang saja yaitu Pak Awang Harun Satyana, yang kemudian didukung oleh tim kecil IAGI kalau ga salah 8orang diantaranya yang saya ingat ada Edy Sunardi (Unpad) dan Arief Budiman (PTM) yang lain saya ga ingat..dan kalau ingatan saya ini salah..ya maaf. Kalau perlu dipertanyakan juga..sebenarnya siapa yang membentuk tim kecil ini? Apa semua anggotanya netral? walahualam.. Nah..IAGI kemarin menurut saya sangat berpihak kepada pendapat Pak Awang..dan menjadikan itu sebagai pendapat IAGI. Kalau pendapat Pak Awang saja, ngapain saya urusin..toh itu pendapat pribadi..tapi saat itu menjadi pendapat IAGI (Ikatan Ahli Geologi se Indonesia)..yah saya sangat keberatan. Karena saya adalah geologist di Indonesia..dan saya tidak setuju dengan pendapat tsb..dan banyak juga rekan Geologist Indonesia yang tidak setuju. Silahkan diuji hipotesa tsb..lalu apa sikap IAGI sekarang? kalaupun akhirnya IAGI sekarang tetap menganut paham tsb..dan sudah diuji oleh orang2 yang kredibel dan bebas dari Conflict of Interest..pasti saya yakin semua rekan2 akan bisa sportif dan nerima hipotesa tsb dgn legowo. Salam, Natan On 3/8/10, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk wrote: Dear Pak Awang, Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper tentang BJP-1 spt Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati prosedur standar spt yg Pak Awang jelaskan bukan? Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data tsb. Dan mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg mereka pakai untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang pernah menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika pernah berarti Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan spt yg Pak Awang tulis kah? Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan, shg kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan
[iagi-net-l] Oleh-oleh dari Sby-Madura: Jawa Pos, karikatur (politik) lucu
Rekan-rekan Yth, Setiap ke Surabaya atau Madura saya selalu membeli koran Sby: Jawa Pos. Selain gaya penulisannya yg segar, beda dng koran lain, saya selalu rindu dng karikaturnya. Karikatur JP selalu mengikuti perkembangan terakhir, dan digambar dng garis-2 sederhana yg lucu dan tetap tajam. Namanya memang karikatur. Ketika kita dilanda krismon (1998) JP menampilkan karikatur: Seorang kakek yg agak kurus, dng baju compang-camping, wajah agak memelas, duduk bersimpuh sambil menengadahkan tangannya. Di bawah gambar ditulis: Dulu Tiger sekarang beggar Mungkin maksudnya sbb: dulu (perekonomian) kita disebut Macan Asia, lha sekarang berubah menjadi penge..(silakan isi sendiri,he-he). Akhir Mei 1998 JP menyajikan: Seorang bapak, berbadan besar dan sehat dengan baju rompi hitam seperti pangeran, duduk di kursi besar sambil berucap: Tidak jadi presiden ora patheken! ... Di sebelah bapak ini berdiri seorang pelayan, yg selesai membereskan meja makannya; ditangannya ada 7 piring kosong, dan berucap: Lha sudah tanduk (nambah) 7 kali! Sewaktu kita mendapat bantuan (pinjaman?) dari IMF, karikatur berupa: Seorang pemuda, agak kurus, berwajah galak sedang menghardik (sambil menunjuk-nunjuk) ke wajah seorang bapak (bule) tinggi besar, berjas komplet dng tulisan IMF di saku jasnya. Si pemuda pun berucap: Kalau berniat ngasih bantuan kok diincrit-incrit! Ketika gempa bumi melanda di berbagai tempat, JP menyajikan: Seorang pemuda perlente, di dadanya bertulisan akhli gempa, tidak disebutkan anggota HAGI atau IAGI, menenteng alat portabel. Kelihatannya si pemuda akan berangkat ke tempat kerja. Ketika melihat pintu ada tulisan pengantin baru si akhli gempa pun timbul rasa isengnya, berhenti, dan mengukur pintu dng alatnya. Sambil tersenyum dan bergegas pergi, dia berujar: Wah, hanya kurang dari satu skala Richter... Kantor DPR-MPR Senayan sedang ada perhelatan akbar, dimana dalam sambutan seorang petinggi sering terjadi keseleo lidah. Karikatur JP: Dua orang ibu bercanda, si Ibu pertama: Wah, putra Ibu sudah besar yha, gagah lagi. Cuma ngomongnya kok masih cedal. Ibu yg menggandeng putranya menjawab: Nggak pa-pa Bu, siapa tahu besok kalau besar bisa jadi ketua MPR. Sabtu, 6 Maret yll saya di Sby, tidak sempat lihat tivi. Karikatur JP: Seorang kakek, berjalan bungkuk dng membawa tongkat, menegok ke belakannya sambil bertanya: Maaf nak, kalian ini suporter bola, preman atau garong? Tiga pemuda yg berdiri di belakangnya, dng ikat kepala dan membawa tongkat/batu menjawab: Bukan, kami ini MAHASISWA! Di belakang nampak papan nama jalan dng tulisan Makassar Sore hari ketika tiba di rumah saya lihat tivi: demonstrasi di Makassar yang agak rusuh. Semoga lain kalau demo dapat lebih santun dan damai... Salam, sugeng PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah
Pak Awang dan Rekan IAGI Yth., Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra. Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun) bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop. Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop, yang berbatasan dengan Rendahan Sentani. Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani, begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM. Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula (rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil penelitian Geoarkeologi yang kami lakukan pada tahun 1979 tersebut ya hanya berupa laporan penelitian, tersimpan di PUSLIT ARKENAS.. Jadi benar kata Pak Awang, sebenarnya Papua sangat kaya dengan peninggalan arkeologi, hanya saja belum banyak dijamah oleh para ahli arkeologi, terutama Arkeologiwan Indonesia. Wassalam, Yahdi Zaim, KK Geologi, Prodi Teknik Geologi FITB - ITB Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak. Â Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia. Â Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia). Â Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat. Â Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) âditerjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya. Â Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) seperti dilaporkan