Bls: [iagi-net-l] Kapan Krakatau meletus ( was Uneg-uneg..LUSI)

2010-03-08 Terurut Topik Awang Satyana
Abah,
 
Kompilasi hubungan antara kimia magma Krakatau dengan perioda letusannya tak 
bisa dibangun kalau hanya mengandalkan van Bemmelen (1949); ada beberapa 
laporan lainnya yang perlu diacu, yaitu (1) Verbeek, R.D.M. (1885) : Krakatau 
(terbit dalam bahasa Belanda, dicetak di Batavia/Jakarta), dan ini laporan 
paling orisinil tentang Krakatau sebab ditulis berdasarkan survei Verbeek hanya 
dua tahun setelah letusan katastrofik 1883; satu lagi adalah publikasi dari 
G.A. de Neve (1981) : “Anak Krakatau (1 930 - 1980)” - Proceedings PIT X lkatan 
Ahli Geologi Indonesia, Bandung. 
 
Ketiga buku ini dengan sangat baik dikompilasi oleh Peter Willumsen, ahli 
geologi migas (dulu di Huffco Brantas) yang sangat menyukai Krakatau dan pernah 
memimpin fieldtrip ke sana (bayangkan fieldtrip ke Krakatau dipimpin oleh 
petroleum geologist). Tetapi jangan memandang sebelah mata dulu, Peter sangat 
ahli tentang Krakatau; buku fieldguide-nya yang diterbitkan IPA sangat kaya 
analisis yang didukung referensi.
 
Dari plotting antara hubungan komposisi SiO2 dan tahun letusannya diketahui 
bahwa Krakatau meletus hebat kala komposisi SiO2-nya melebihi 70 %. Siklus ke-1 
terjadi sejak sebelum Masehi dan hancur oleh letusan hebat pada 416 M. Hasil 
ejecta menta (piroklastika) hasil letusan 416 M menunjukkan kandungan SiO2 72 
%. Lalu setelah itu diferensiasi magma menuju andesit lalu basal lagi sampai 
kandungan SiO2 seminimal  53 %. Dari sini, magma pelan2 menjadi intermediat 
lagi yang menandai siklus kedua;  lalu asam lagi,  dan mencapai puncaknya pada 
1883 saat SiO2 kembali 72 % dan terjadilah letusan katastrofik yang tercatat 
dengan baik itu. Lalu magmanya menjadi basaltik lagi sampai 53 % SiO2 pada 
tahun 1927, dan saat Anak Krakatau tumbuh di tengah kaldera 1883, itulah siklus 
ketiga, tahun 1930 Anak Krakatau meletus saat SiO2 63 %; lalu turun lagi sampai 
53 % dan kini sedang menanjak naik kembali berada di posisi 55 %. 
 
Diferensiasi magma/lava Krakatau dari gabro/basal ke diorit/andesit ke 
granit/riolit sulit diprediksi berdasarkan waktu. Tahun 1927-1930 kenaikannya 
cepat, naik 10 % SiO2-nya (3.3 % setahun) dalam tiga tahun saja; Data dari 
tahun 1960 (53 % SiO2) ke 1980 (55 % SiO2) menunjukkan peningkatan yang 
melandai hanya 0.1 % SiO2 setahun. 
 
Berdasarkan ekstrapolasi dan menganggap semuanya linier, maka 
letusan katastrofik seperti tahun 1883 dengan SiO2 72 %, masih bisa puluhan 
tahun lagi. Perhitungan sangat kasar saja dengan banyak sekali asumsi dan 
menganggap linear dari perkembangan yang terakhir, maka SiO2 Krakatau di atas 
70 % akan tercapai sekitar tahun 2070. Tetapi, berdasarkan histori diferensiasi 
magmatik dan letusannya Krakatau sukar ditebak. 
 
Yang lebih penting dan bermanfaat adalah mengukur dengan rutin kadar SiO2 lava 
Krakatau, saat ia meningkat terus sampai  60 % harus mulai waspada. Letusan 
terakhir Krakatau (Anak Krakatau) tahun 1930 terjadi saat kadar SiO2-nya 63 %.
 
Untuk bencana erupsi gunungapi, kita tak pernah tidak diberitahukan alam, 
pengukuran rutin akan menunjukkannya; tetapi untuk gempa...kita selalu kecurian.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 8/3/10, yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id menulis:


Dari: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id
Judul: [iagi-net-l] Kapan Krakatau meletus ( was Uneg-uneg..LUSI)
Kepada: iagi-net iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 8 Maret, 2010, 1:46 PM




    

 Ndang 

    Kalau tidak salah dalam buku yang sangat terkenal the
Geology of Indonesia  ,van Bemmelen 1949, ada hubungan yang sangat
erat antara kandungan SiO2 dengan saat Krkatau meletus.
Nah , kalau
melihat kandungan SiO2 Krakatau sekarang , apakah sudah ada perkiraan kapn
Krakatau akan  meletus besar 2 an ?.
Hanya ingin
tahu saja.

Si Abah

 3. Lava
basalto-andesitik pada dasarnya berkomposisi lebih basa

dibandingkan andesit-basaltik yang intermediat atau riolitik yang asam.
 Semakin basa lava semakin mudah dibangkitkan oleh suatu aktivitas.
Magma
 Merapi meskipun dikatakan basalto-andesitik, berbeda
dalam komposisi
 SiO2-nya dibandingkan dengan Merapi, relatif
lebih asam; semakin banyak
 SiO2 semakin kental dan kecenderungan
membentuk sumbat lava semakin besar.
 Goncangan gempa adalah
energi yang akan mengaktivitas fluida, fluida apa
 pun itu yang
ada di bawah permukaan; bisa migas, air, maupun magma. Saat

dikocok begini, lava basal akan lebih merespon dibandingkan
lava asam;
 maka meskipun Semeru terletak lebih jauh dari
episentrum gempa Yogya,
 peningkatan aktivitasnya bersamaan
dengan Merapi yang lokasinya lebih
 dekat. Jadi, respon Semeru
cepat; respon Merapi relatif lebih lambat
 karena komposisi kedua
gunungapi ini relatif berbeda dan tambahan pula di
 puncak Merapi
terdapat beberapa sumbat
  lava lama.
  
_
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur,
ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar
Ibadah kudu lakonan.



  Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda 

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Doddy Suryanto
Pak Suhu Sugeng Yth,

Sangat sangat benar sekali semua yang bapak uraian untuk mengecek keberadaan 
Kujung di sumur Banjarpanji. 

Ada fakta yang menyebutkan pengecekan bottom up sample di kedalaman 9283ft (14 
ft diatas TD) dan ternyata masih batu pasir volkanik. Sampe akhirnya bor 
menembus 9297ft dan terjadi total loss sehingga sample belum pernah diperoleh 
apakah pada kedalaman ini benar2 top Kujung.

Data terakhir VSP juga tidak konklusif dimana top Kujung bisa berada pd 
kedalaman 8800-9600ft. Jadi top Kujung juga masih tanda tanya dgn data-data 
yang ada (ini tanpa melihat datanya langsung ya).

Kalo masalah batu pasir yang tebal di sumur Banjarpanji, sebenarnya di sumur 
Porong juga ditemukan batu pasir di kedalaman sekitar 700-an ft tapi tidak 
setebal di sumur Banjarpanji-1.

Hilangnya batugamping seperti diproposal sebenarnya juga mungkin tidak begitu 
mengagetkan karena di atas Kujung jarang dijumpai lapisan batugamping yang 
sangat tebal (cmiiw).

Yang cukup mengangetkan adalah adanya laporan yang harusnya confidential dari 
TriTech Petroleum Consultant Limited yang menyebutkan adanya Memorandum Summary 
of Meeting for banjarpanji tanggal 1 mei 2006.

Salah satu catatan menyebutkan:

-As informed by Lapindo Brantas' geologist, there is no weak zone or 
reactive shale that creates loss circulation or caving problem in the interval 
3500'-8500'.

-...

-In case encounter caving indication the drilling will be stopped and 
set 11-3/4 prior continues to drilling deeper...

Padahal di kedalaman 3500 dan 3595 sudah mulai mendapatkan gain. Bahkan waktu 
mengebor 17 ½ section sudah banyak mendapatkan caving sehingga casing 16 
perlu dipasang lebih dangkal seperti yang dibilang pak Bambang. Hasil LOT 
16casing juga tidak terlalu bagus sehingga perlu di-squeeze.

Sebenarnya sudah banyak masalah di upper section dimana ini bisa dianalogikan 
dengan adanya high pressure seperti yang ada di sumurnya Santos (Anggur-1) 
waktu menembus pucangan. 

Asumsi saya..ini cuma asumsi sajadrilling mau meneruskan mengebor sampe 
top kujung karena secara kalkulasi, kekuatan shoe di 13-3/8 cukup besar dan 
adanya lampu hijau dari GG yang berpendapat bahwa tidak ada zona yang 
membahayakan di kedalaman 3500ft ke bawah. Walaupun kenyataannya justru di 
kedalaman ini pressure mulai bertambah karena sumur harus melewati section yang 
build up pressure.

Selain itu, design sumur Banjarpanji kok sepertinya menantang menembus Kujung 
tepat ditengah2 conjugate fault yang secara teori merupakan zona lemah dan 
rawan loss. Bukankah formasi yang ditembus juga tanda tanya waktu sumur 
Banjarpanji-1 dipropose.

Berbeda dengan design sumur Porong yang menembus di samping collapse structure 
(di papernya Kusumastuti, 1999).

Ini cuma uneg2 saya seputar LUSI ditinjau dari sudut pandang yang lain yang 
tidak begitu menekankan factor drilling tetapi lebih menekankan factor GG 
dimana umumnya drilling akan berdiskusi dgn kita saat ketidakpastian bawah 
permukaan akan dilewati...

 

Salam,

-DS-

  

 

-Original Message-
From: Sugeng Hartono [mailto:sugeng.hart...@petrochina.co.id] 
Sent: Saturday, 06 March, 2010 10:27 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Pak Doddy Yth,

 

Untuk mengetahui apakah bit sudah mencium formasi Kujung (gamping)tentunya 
kita perlu melihat Mudlog atau Masterlog (dibuat oleh crew mudloggers) dan 
progress sample log (oleh wellsite geologist). Ini bukan pekerjaan yang sulit, 
ibarat sudah menjadi makanan wsg. Dan, kedua log ini pun sangat bergantung 
kepada pengalaman mudloggers dan wsg (crew yg kurang pengalaman biasanya kurang 
konfiden untuk menentukan ini). Sebenarnya perubahan litologi dari bukan 
gamping ke gamping juga akan ditengarai adanya perubahan ROP (rate of 
penetration)yg cukup mencolok. Rekaman ROP (juga RPM, hookload,pump pressure, 
dll)dapat dilihat dengan jelas di Chart Geolograph yang berada di ruang 
driller. Sayang sekali, lebih dari 15 th terakhir ini yg namanya Geolograph 
sudah pada rusak...:( Biasanya rig mechanic mengatakan tidak ada spare-part 
(atau memang tidak mampu memperbaikinya?).

Tentang batu pasir (very porous volcanic sand?)yang begitu tebal (sampai 
3000'?)pernah dipertanyakan seorang kawan yg geologist-mudlogger: bagaimana 
menjelaskannya, aktivitas volkanik sampai dapat menghasilkan batu pasir begitu 
tebal; mungkin ada letusan yg hebat dan berlangsung cukup lama. Mungkin ada 
kawan-2 lain yg dapat menerangkannya.

Jadi, diskusi ini akan lebih bermakna kalau kita dapat melihat Mudlog-nya.

Demikian komentar saya, semoga berguna.

 

Salam,

sugeng

 

 

 

 

 

 

-Original Message-

From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com]

Sent: Fri 3/5/2010 2:24 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 

Terima kasih pak Bambang atas penjelasannya. Sangat menarik untuk

dicermati lebih dalam.

 

Mengenai look ahead seismic, waktu ketemu 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Firman Fauzi
Dear Pak Awang,

Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak 
mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual 
operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper tentang BJP-1 spt 
Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati prosedur standar spt 
yg Pak Awang jelaskan bukan?

Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan 
organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data tsb. Dan 
mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg mereka pakai 
untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang pernah 
menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika pernah berarti 
Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan spt yg Pak 
Awang tulis kah?

Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan, shg 
kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan di milis mrpk data yg kontinyu 
dan sahih. Di satu sisi saya sangat menghormati peraturan tentang pembatasan 
akses data migas, untuk kepentingan negeri ini. Namun di sisi lain, data BJP-1 
adlh special case, di mana utk data ini seharusnya instansi berwenang (dirjen 
migas kah? atau bp migas?) memberikan dispensasi khusus untuk data tsb. 
Mengingat ini adalah data spesial yg di alur sejarahnya mengundang polemik yg 
kontroversial. Dispensasi khusus bukan berarti akses dibuka selebarnya tanpa 
izin, namun lebih ke kemudahan dan birokrasi sederhana saja. Data BJP-1 adalah 
data yg sarat makna untuk pembelajaran, data berharga yg dapat menguak tabir 
apa gerangan penyebab sejati semburan lumpur sidoarjo.

Saya mendaftarkan diri, apabila IAGI atau badan apapun berkenan menginisiasi 
lagi pembukaan data BJP-1. Dan saya yakin akan banyak yg akan mendaftar.

Salam dr Bogor Darussalam,
FF


On Mar 8, 2010, at 1:47 PM, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan survei 
umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum (rahasia) tanpa 
izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran atas Peraturan 
Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas Peraturan ini 
mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan ayat-ayat di 
bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut.
 
Pasal 2 Ayat (1) 
Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan
Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah.
 
Pasal 25 Ayat (2) 
Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
keperluan ilmiah dan keperluan lainnya  selain  untuk keperluan
operasi di wilayah Kerjanya oleh Kontraktor atau pihak lain,
wajib mendapat izin dari Direktur Jenderal.
 
Pasal 25 Ayat (3) 
Kontraktor dapat melakukan pertukaran data sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dengan Kontraktor lain pada wilayah kerja
yang saling berbatasan setelah mendapat izin dari Direktur
Jenderal.
 
Pasal 32
Setiap orang yang mengirim atau menyerahkan atau
memindahtangankan data tanpa hak dalam bentuk apapun
dikenakan pidana atau denda sebagaimana diatur dalam pasal 1
ayat ( 2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan
Gas Bumi sebagaimana telah berubah dengan Putusan Mahkamah
Konstitusi Nomor 002/PUU-1/2003 pada tanggal 21 Desember 2004.
 
Perhatikan aturan-aturan di atas dan saya akan menerapkannya untuk pemanfaatan 
sumur Banjar Panji-1 (BJP-1).
 
Data sumur BJP-1 diperoleh oleh Lapindo Brantas pada tahun 2006. Data itu 
adalah milik Pemerintah, bukan milik Lapindo Brantas. Tetapi, Lapindo dapat 
memanfaatkannya untuk keperluan operasinya selama Lapindo memiliki Wilayah 
Kerja (WK) tempat sumur Banjar Panji-1 berlokasi. Kontraktor lain di sekitar WK 
Brantas, misalnya Kodeco West Madura atau JOB Pertamina-PetroChina East Java, 
dapat memanfaatkan data sumur tersebut melalui mekanisme pertukaran data, 
tetapi izinnya harus diurus dulu ke Ditjen Migas melalui BPMIGAS.
 
Bila ada perguruan tinggi yang ingin melihat data sumur BJP-1 untuk keperluan 
penelitian, misalnya apa penyebab Lusi, boleh saja, tetapi tetap harus mengurus 
izinnya ke Ditjen Migas melalui BPMIGAS. Perguruan tinggi tersebut bisa menulis 
surat ke BPMIGAS atau Lapindo yang menulis surat ke BPMIGAS. Saya pikir izin 
semacam itu mestinya telah dilakukan oleh Lapindo untuk institusi yang diwakili 
oleh Mark Tingay atau Richard Davies. Bila belum, kemudian datanya sudah 
dipublikasikan, Pemerintah dapat menegur/memerkarakan Lapindo atau institusi 
tempat Mark Tingay dan Richard Davies. Begitu juga bila Lapindo ingin 
mempublikasikan paper tentang Lusi di forum atau jurnal apa pun, maka Lapindo 
harus mengurus izinnya dulu ke Ditjen Migas. Bila belum, tetapi sudah 
dipublikasikan ya sama juga, Pemerintah akan menegur/memerkarakan Lapindo.
 
Saya biasa membantu menguruskan izin sebagaimana dimaksud di atas untuk 
keperluan penelitian-penelitian teman-teman di perguruan tinggi, baik untuk 
keperluan penelitian pribadi 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Wah aturan2 ini akan meenjadi memedi sawah bagi yg ingin mengetahui
isi jerohan sumur BPJ-1.  Tentunya ini bisa mengndang dugaan negatip
(suudzon) bagi pihak tertentu.
Saya sih yakin kalau dibuka byak oleh aturan diatasnya misal KEPRES
atau yg lebih tinggi mungkin justru akan membebaskan Lapindo dari
dugaan suudzon diatas. Salah satunya mungkin menerahkan seluruh data
ini ke BPPT, BG, LIPI atau siapa saja  sebagai lembaga riset.

Membuka data bukan ha mustahil. Hanya adakah niatan untuk lebih
memudahkan dan mencerahkan pemahaman atas apa yg terjadi.

Rdp

On 08/03/2010, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:
 Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan
 survei umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum
 (rahasia) tanpa izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran
 atas Peraturan Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas
 Peraturan ini mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan
 ayat-ayat di bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut.

 Pasal 2 Ayat (1)
 Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan
 Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah.

 Pasal 25 Ayat (2)
 Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
 keperluan ilmiah dan keperluan lainnya  selain  untuk keperluan
 operasi di wilayah Kerjanya oleh Kontraktor atau pihak lain,
 wajib mendapat izin dari Direktur Jenderal.

 Pasal 25 Ayat (3)
 Kontraktor dapat melakukan pertukaran data sebagaimana
 dimaksud pada ayat (1) dengan Kontraktor lain pada wilayah kerja
 yang saling berbatasan setelah mendapat izin dari Direktur
 Jenderal.

 Pasal 32
 Setiap orang yang mengirim atau menyerahkan atau
 memindahtangankan data tanpa hak dalam bentuk apapun
 dikenakan pidana atau denda sebagaimana diatur dalam pasal 1
 ayat ( 2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan
 Gas Bumi sebagaimana telah berubah dengan Putusan Mahkamah
 Konstitusi Nomor 002/PUU-1/2003 pada tanggal 21 Desember 2004.

 Perhatikan aturan-aturan di atas dan saya akan menerapkannya untuk
 pemanfaatan sumur Banjar Panji-1 (BJP-1).

 Data sumur BJP-1 diperoleh oleh Lapindo Brantas pada tahun 2006. Data itu
 adalah milik Pemerintah, bukan milik Lapindo Brantas. Tetapi, Lapindo dapat
 memanfaatkannya untuk keperluan operasinya selama Lapindo memiliki Wilayah
 Kerja (WK) tempat sumur Banjar Panji-1 berlokasi. Kontraktor lain di sekitar
 WK Brantas, misalnya Kodeco West Madura atau JOB Pertamina-PetroChina East
 Java, dapat memanfaatkan data sumur tersebut melalui mekanisme pertukaran
 data, tetapi izinnya harus diurus dulu ke Ditjen Migas melalui BPMIGAS.

 Bila ada perguruan tinggi yang ingin melihat data sumur BJP-1 untuk
 keperluan penelitian, misalnya apa penyebab Lusi, boleh saja, tetapi tetap
 harus mengurus izinnya ke Ditjen Migas melalui BPMIGAS. Perguruan tinggi
 tersebut bisa menulis surat ke BPMIGAS atau Lapindo yang menulis surat ke
 BPMIGAS. Saya pikir izin semacam itu mestinya telah dilakukan oleh Lapindo
 untuk institusi yang diwakili oleh Mark Tingay atau Richard Davies. Bila
 belum, kemudian datanya sudah dipublikasikan, Pemerintah dapat
 menegur/memerkarakan Lapindo atau institusi tempat Mark Tingay dan Richard
 Davies. Begitu juga bila Lapindo ingin mempublikasikan paper tentang Lusi di
 forum atau jurnal apa pun, maka Lapindo harus mengurus izinnya dulu ke
 Ditjen Migas. Bila belum, tetapi sudah dipublikasikan ya sama juga,
 Pemerintah akan menegur/memerkarakan Lapindo.

 Saya biasa membantu menguruskan izin sebagaimana dimaksud di atas untuk
 keperluan penelitian-penelitian teman-teman di perguruan tinggi, baik untuk
 keperluan penelitian pribadi dalam rangka menyelesaikan tugas akademik
 (skripsi, tesis, disertasi) maupun penelitian insitusi perguruan tinggi
 tersebut.

 Apakah setiap orang yang tak berkepentingan boleh juga melihat data tersebut
 ? Saya tidak yakin, tetapi itu bisa ditanyakan ke Ditjen Migas bila
 diperlukan.

 Undangan terbuka Mas Bambang Istadi untuk melihat data sumur BJP-1 kepada
 siapa saja yang berminat berkaitan dengan paragraf di atas. Itu tidak
 berarti tanpa izin Dirjen Migas. Bila serius ada yang ingin melihat data
 tersebut, silakan didaftarkan siapa saja, mewakili institusi mana (kita
 tentu tidak bisa membawa atas nama diri sendiri). Setelah terdaftar, Lapindo
 silakan memroses surat izinnya ke Ditjen Migas. Keputusan apakah
 personal-personal tersebut diizinkan melihat data BJP-1 akan ditentukan oleh
 Dirjen Migas. Hal seperti ini, setahu saya, belum pernah terjadi.
 Barangkali, mekanisme ini mirip dengan pembukaan data dalam rangka farm out,
 itu juga harus dengan seizin Dirjen Migas dalam periode tertentu.

 Kerahasiaan data dasar akan berakhir setelah 4 tahun, data olahan setelah 6
 tahun, data interpretasi setelah 8 tahun. Sejak kapan ? Apakah sejak data
 itu diperoleh ? Jadi karena data sumur BJP-1 diperoleh tahun 2006 maka tahun
 ini datanya akan terbuka ? Bukan, data itu menjadi 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Harry Kusna
Rekan2 IAGI ysh.,

Saya kira di tahun 2010 ini sebagian data LAPINDO sudah akan menjadi data 
terbuka, sehingga bisa diakses oleh publik.
Saya tidak tahu apakah hal yang terpikir tsb masih berlaku atau tidak, karena 
hal ini berdasarkan MDM (Manajemen Data MIGAS) 1997 yaitu:
1.  Data yang didapat dari kegiatan explorasi dan/atau exploitasi bila data 
tsb.:
 a. Basic Data, maka data tsb akan dapat dibuka 4 thn setelah penyerahannya.
 Basic data adalah data dasar yang didapat langsung dari kegiatan 
explorasi exploitasi sebagai hasil survey geologi geofisik, 
 aktifitas pengeboran dan produksi.  Sebagi contoh, misalnya raw data 
hasil survey seismic 
 b. Processed data, maka data tsb akan dapat dibuka 6 tahun setelah 
penyerahannya
 Processed data ini adalah basic data yang sudah diproses, misalnya, 
SEGY seismic tape
 c. Interpretive data, maka data tsb akan dapat dibuka 8 tahun setelah 
penyerahannya
 Interpretive data adalah hasil nterpretasi dari processed data, 
misalnya hasil interpretasi seismik data diatas.
2.  Berdasarkan uraian di atas, jika dan hanya jika pengertiannya betul seperti 
yang ditulis di atas, maka 
 data LAPINDO yang basic, seperti misalnya drilling report, sudah akan 
menjadi terbuka di tahun 2010 ini, 
 karena sumur BJP-1 di bor tahun 2006.
Hanya walaupun data tsb sudah menjadi terbuka, tidak berarti LAPINDO boleh 
menyebarkannya ke siapa saja tanpa seijin MIGAS, karena yang berhak menjual 
data terbuka hanyalah instansi yang ditunjuk oleh MIGAS untuk tugas tsb., yaitu 
PATRA NUSA DATA kalau dulu.

Jadi kalau sedikit bersabar, maka gak lama lagi, data2 tsb akan menjadi data 
terbuka, dapat diakses oleh publik, tanpa harus melalui ribet2 birokrasi.

Wassalam,
HK



From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, March 8, 2010 9:37:07 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Dear Pak Awang,

Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak 
mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual 
operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper tentang BJP-1 spt 
Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati prosedur standar spt 
yg Pak Awang jelaskan bukan?

Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan 
organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data tsb. Dan 
mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg mereka pakai 
untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang pernah 
menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika pernah berarti 
Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan spt yg Pak 
Awang tulis kah?

Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan, shg 
kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan di milis mrpk data yg kontinyu 
dan sahih. Di satu sisi saya sangat menghormati peraturan tentang pembatasan 
akses data migas, untuk kepentingan negeri ini. Namun di sisi lain, data BJP-1 
adlh special case, di mana utk data ini seharusnya instansi berwenang (dirjen 
migas kah? atau bp migas?) memberikan dispensasi khusus untuk data tsb. 
Mengingat ini adalah data spesial yg di alur sejarahnya mengundang polemik yg 
kontroversial. Dispensasi khusus bukan berarti akses dibuka selebarnya tanpa 
izin, namun lebih ke kemudahan dan birokrasi sederhana saja. Data BJP-1 adalah 
data yg sarat makna untuk pembelajaran, data berharga yg dapat menguak tabir 
apa gerangan penyebab sejati semburan lumpur sidoarjo.

Saya mendaftarkan diri, apabila IAGI atau badan apapun berkenan menginisiasi 
lagi pembukaan data BJP-1. Dan saya yakin akan banyak yg akan mendaftar.

Salam dr Bogor Darussalam,
FF


On Mar 8, 2010, at 1:47 PM, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan survei 
umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum (rahasia) tanpa 
izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran atas Peraturan 
Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas Peraturan ini 
mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan ayat-ayat di 
bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut.

Pasal 2 Ayat (1) 
Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan
Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah.

Pasal 25 Ayat (2) 
Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
keperluan ilmiah dan keperluan lainnya  selain  untuk keperluan
operasi di wilayah Kerjanya oleh Kontraktor atau pihak lain,
wajib mendapat izin dari Direktur Jenderal.

Pasal 25 Ayat (3) 
Kontraktor dapat melakukan pertukaran data sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dengan Kontraktor lain pada wilayah kerja
yang saling berbatasan setelah mendapat izin dari Direktur
Jenderal.

Pasal 32
Setiap orang yang mengirim atau menyerahkan atau

Fw: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Harry Kusna
Ups, rupanya Pak Awang sudah menulis ttg keterbukaan data ini.
Mohon maaf, tulisan saya tidak se-akurat/up to date Pak Awang, karena saya 
sudah lama tidak mengikuti perkembangan ttg data MIGAS.
Tadinya hanya sekedar idea saja, 
Silahkan diteruskan diskusinya, saya banyak belajar dari diskusi tsb.

Wassalam,
HK


- Forwarded Message 
From: Harry Kusna harryku...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, March 8, 2010 11:48:04 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Rekan2 IAGI ysh.,

Saya kira di tahun 2010 ini sebagian data LAPINDO sudah akan menjadi data 
terbuka, sehingga bisa diakses oleh publik.
Saya tidak tahu apakah hal yang terpikir tsb masih berlaku atau tidak, karena 
hal ini berdasarkan MDM (Manajemen Data MIGAS) 1997 yaitu:
1.  Data yang didapat dari kegiatan explorasi dan/atau exploitasi bila data 
tsb.:
 a. Basic Data, maka data tsb akan dapat dibuka 4 thn setelah penyerahannya.
 Basic data adalah data dasar yang didapat langsung dari kegiatan 
explorasi exploitasi sebagai hasil survey geologi geofisik, 
 aktifitas pengeboran dan produksi.  Sebagi contoh, misalnya raw data 
hasil survey seismic 
 b. Processed data, maka data tsb akan dapat dibuka 6 tahun setelah 
penyerahannya
 Processed data ini adalah basic data yang sudah diproses, misalnya, 
SEGY seismic tape
 c. Interpretive data, maka data tsb akan dapat dibuka 8 tahun setelah 
penyerahannya
 Interpretive data adalah hasil nterpretasi dari processed data, 
misalnya hasil interpretasi seismik data diatas.
2.  Berdasarkan uraian di atas, jika dan hanya jika pengertiannya betul seperti 
yang ditulis di atas, maka 
 data LAPINDO yang basic, seperti misalnya drilling report, sudah akan 
menjadi terbuka di tahun 2010 ini, 
 karena sumur BJP-1 di bor tahun 2006.
Hanya walaupun data tsb sudah menjadi terbuka, tidak berarti LAPINDO boleh 
menyebarkannya ke siapa saja tanpa seijin MIGAS, karena yang berhak menjual 
data terbuka hanyalah instansi yang ditunjuk oleh MIGAS untuk tugas tsb., yaitu 
PATRA NUSA DATA kalau dulu.

Jadi kalau sedikit bersabar, maka gak lama lagi, data2 tsb akan menjadi data 
terbuka, dapat diakses oleh publik, tanpa harus melalui ribet2 birokrasi.

Wassalam,
HK



From: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Sent: Mon, March 8, 2010 9:37:07 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Dear Pak Awang,

Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak 
mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual 
operasi pemboran BJP-1. 


  

Re: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq

2010-03-08 Terurut Topik ukat . sukanta
Belum ada yang lebih baru dari Eustatic Curve Haq et al., 1988.

us






Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
03/08/2010 08:43 AM
Please respond to iagi-net

 
To: geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum 
HAGI 
fo...@hagi.or.id
cc: 
Subject:[iagi-net-l] Eustatic curve Haq


Aku mendapatkan beberapa eustatic curve dalam beberapa kolom stratigrafi,
tetapi kenapa ada yang strech-sqezzenya ketika diplot dalam skala linier
Mya.
Apakah ada yang punya dijital paper aslinya HAQ et al, 1988. Ataukah 
memang
ada curve eustatic yg lebih baru (corrected) setelah 1988 ?

Salam

RDP




Re: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq

2010-03-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Ukat punya digital file artikel Haq 1988 yang memuat kurva
eustatic ini kah ?.

RDP

2010/3/9  ukat.suka...@eniindonesia.co.id:
 Belum ada yang lebih baru dari Eustatic Curve Haq et al., 1988.

 us


 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 03/08/2010 08:43 AM
 Please respond to iagi-net


        To:     geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum 
 HAGI
 fo...@hagi.or.id
        cc:
        Subject:        [iagi-net-l] Eustatic curve Haq


 Aku mendapatkan beberapa eustatic curve dalam beberapa kolom stratigrafi,
 tetapi kenapa ada yang strech-sqezzenya ketika diplot dalam skala linier
 Mya.
 Apakah ada yang punya dijital paper aslinya HAQ et al, 1988. Ataukah
 memang
 ada curve eustatic yg lebih baru (corrected) setelah 1988 ?

 Salam

 RDP





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Awang Satyana
Firman,
 
Semua publikasi tentang Lusi dari teman2 Lapindo dan para peneliti terkait 
sudah meminta izin terkait. Publikasi dari luar Lapindo seperti dari Davies, 
Tingay pertamanya tak mengurus izin ke Migas karena mereka menggunakan data di 
luar Lapindo (bukan data, sebagian dari media). Publikasi berikutnya dari 
Davies dan Tingay yang telah menggunakan raw data Lapindo, saya tak tahu apakah 
sudah seizin Migas atau tidak sebab tak ada catatan permintaan izin.
 
Davies dan Tingay membawa bendera institusinya (perguruan tinggi dan research 
center mereka di Inggris dan Australia), Mazzini dkk membawa bendera perguruan 
tinggi dan research center-nya di Norwegia, juga mereka berkolaborasi dengan 
teman2 Lapindo. Di Indonesia, institusi yang pernah mengakses data tersebut 
adalah IAGI dan Badan Geologi. Dua hari lalu Badan Geologi juga meminta data 
tersebut, tetapi sekarang mereka langsung ke Pusdatin (prosedur yang benar 
juga) dengan tembusan ke BPMIGAS dan Ditjen Migas.
 
Karena saya di BPMIGAS, saya tentu saja pernah menganalisis semua data BJP-1 
(GG, drilling dan yang berkaitan), baik sebelum usulannya, saat pengeborannya 
dalam bentuk laporan harian, maupun sesudahnya. Publikasi saya tentang Lusi 
tidak secara khusus, tetapi menggabungkannya dengan semua gununglumpur yang 
lain di seluruh Jawa (Proceedings IPA 2008 - Satyana and Asnidar, 2008). Tidak 
ada data BJP-1 yang saya cantumkan di situ. Bila saya mencantumkan data BJP-1 
di dalam paper, tentu saja saya pun akan melakukan prosedur perizinan yang 
sama. Pendapat saya bukan mewakili pendapat BPMIGAS. 
 
Dispensasi khusus untuk data BJP-1 bisa dilakukan bila Pemerintah memandang 
perlu, barangkali dasar hukumnya sebagai KepMen (Keputusan Menteri). Selama 
ini, itu belum ada, yang ada hanyalah PerMen 027/2006 yang saya ceritakan di 
bawah. Pembukaan data BJP-1 secara umum tanpa memberlakukan regulasi/keputusan 
yang baru adalah suatu pelanggaran terhadap regulasi yang ada.
 
Para peneliti luar pun telah dapat mengakses data setelah melakukan prosedur 
yang baku. Jangan merasa ribet dengan regulasi ini, bila serius ingin melihat 
datanya, ikuti saja prosedurnya.
 
salam,
Awang

--- Pada Sen, 8/3/10, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk menulis:


Dari: Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk
Judul: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 8 Maret, 2010, 9:37 PM


Dear Pak Awang,

Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau tidak 
mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2 aktual 
operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper tentang BJP-1 spt 
Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati prosedur standar spt 
yg Pak Awang jelaskan bukan?

Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan 
organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data tsb. Dan 
mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg mereka pakai 
untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang pernah 
menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika pernah berarti 
Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan spt yg Pak 
Awang tulis kah?

Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan, shg 
kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan di milis mrpk data yg kontinyu 
dan sahih. Di satu sisi saya sangat menghormati peraturan tentang pembatasan 
akses data migas, untuk kepentingan negeri ini. Namun di sisi lain, data BJP-1 
adlh special case, di mana utk data ini seharusnya instansi berwenang (dirjen 
migas kah? atau bp migas?) memberikan dispensasi khusus untuk data tsb. 
Mengingat ini adalah data spesial yg di alur sejarahnya mengundang polemik yg 
kontroversial. Dispensasi khusus bukan berarti akses dibuka selebarnya tanpa 
izin, namun lebih ke kemudahan dan birokrasi sederhana saja. Data BJP-1 adalah 
data yg sarat makna untuk pembelajaran, data berharga yg dapat menguak tabir 
apa gerangan penyebab sejati semburan lumpur sidoarjo.

Saya mendaftarkan diri, apabila IAGI atau badan apapun berkenan menginisiasi 
lagi pembukaan data BJP-1. Dan saya yakin akan banyak yg akan mendaftar.

Salam dr Bogor Darussalam,
FF


On Mar 8, 2010, at 1:47 PM, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan survei 
umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum (rahasia) tanpa 
izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran atas Peraturan 
Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas Peraturan ini 
mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan ayat-ayat di 
bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut.

Pasal 2 Ayat (1) 
Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan
Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah.

Pasal 25 Ayat (2) 
Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk

Re: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq

2010-03-08 Terurut Topik ukat . sukanta
Kalau curvanya saja bisa dicari di file disini, tapi bisa-bisa sudah 
beberapakali dicopy.

Digital artikelnya tidak  punya, saya harus mencarinya di Wilgus (SEPM, 
1988)..kebetulan bukunya di Bandung. Minggu depan Insya Allah buku nya 
saya bawa, tapi mungkin ada teman-teman yang punya buku ini di Jkt.

salam,
us








Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
03/09/2010 07:44 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id, geologi...@googlegroups.com
Subject:Re: [iagi-net-l] Eustatic curve Haq


Pak Ukat punya digital file artikel Haq 1988 yang memuat kurva
eustatic ini kah ?.

RDP

2010/3/9  ukat.suka...@eniindonesia.co.id:
 Belum ada yang lebih baru dari Eustatic Curve Haq et al., 1988.

 us


 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 03/08/2010 08:43 AM
 Please respond to iagi-net


        To:     geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id, 
Forum HAGI
 fo...@hagi.or.id
        cc:
        Subject:        [iagi-net-l] Eustatic curve Haq


 Aku mendapatkan beberapa eustatic curve dalam beberapa kolom 
stratigrafi,
 tetapi kenapa ada yang strech-sqezzenya ketika diplot dalam skala 
linier
 Mya.
 Apakah ada yang punya dijital paper aslinya HAQ et al, 1988. Ataukah
 memang
 ada curve eustatic yg lebih baru (corrected) setelah 1988 ?

 Salam

 RDP





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 
2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event 
shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to 
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of any information posted on IAGI mailing list.
-





[iagi-net-l] Info Seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources (KCMR) : Update

2010-03-08 Terurut Topik Arif Zardi Dahlius
Rekan-rekan Geologist ysh,

Dalam rangka memperingati 50th Anniversary of IAGI, Komisi MGEI
(Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia) - IAGI menyelenggarakan seminar
Kalimantan Coal and Mineral Resources, di Novotel Hotel, Balikpapan
tanggal 29-30 March 2010.

Selain seminar, juga diselenggarakan Field Trip : Coal Seams in the
Ancient Mahakam Fluvio - Deltaic Environment of Kutai Basin (incld site
visit to BBE dan ABK Coal Mines) dengan team leader Bpk. DR. Andang
Bachtiar dan DR. Chairul Nas.

Hingga saat ini, jumlah peserta yang terdaftar dalam acara tsb diatas
sebanyak 116 orang (untuk seminar) dan 16 peserta untuk field trip.

Panitia masih membuka pendaftaran untuk acara seminar dan field trip.

Info lengkap dapat menghubungi panitia di :
1. Arif Zardi Dahlius, za...@bdg.centrin.net.id (+62 812 1477010)
2. Elino Febriadi, efebri...@arutmin.com (+62 811 545185)
3. Yan Adriansyah, yadrians...@arutmin.com (+62 812 543 3145)

Demikian informasi dari kami, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Salam,

zardi.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Doddy,
 
Hampir tiga tahun yang lalu (lihat di bawah) saya dan beberapa rekan milis 
pernah membahas masalah karbonat yang mungkin muncul di bawah TD Banjar 
Panji-1, juga tentang lapisan tebal batupasir volkanik yang ditembus di bagian 
bawah sumur ini. 
 
Perlu ditekankan lagi bahwa karbonat yang ditembus di TD Porong-1 bukanlah 
karbonat Kujung-1/Upper Kujung/ Prupuh; karbonat Porong-1 itu telah diukur umur 
absolutnya melalui isotop strontium-86/87 dan menghasilkan umur 16 Ma 
(Kusumastuti et al., 2002, AAPG Bull 86/2, p. 220) itu sama dengan umur bagian 
bawah karbonat Wonosari. Batas paling muda Kujung-1/Upper Kujung/Prupuh adalah 
20 Ma (BPM, 1950; Cities Service, 1968, Pringgoprawiro, 1983). Saran saya, 
jangan pernah lagi menyebut-nyebut Kujung di dalam diskusi-diskusi Porong, 
BJP-1, Lusi. Cuttings terakhir dari BJP-1 menunjukkan calcimetry 4 %, itu bukan 
representasi batugamping.
 
Batupasir volkanik yang ditembus di bagian bawah BJP-1 berasal dari volcanic 
arc Jawa yang berumur Mio-Pliosen. Umur batupasir ini adalah paling tua Early 
Pliocene, atau menurut hemat saya bila mengacu ke absolute dating sample di 
atas karbonat Porong, maka umur batupasir volkanik ini Middle-Late Pliocene. 
Dalam stratigrafi Jawa Timur onshore batupasir volkanik ini milik Formasi 
Kalibeng, yang ekivalen dengan batupasir volcanik Damar di Jawa Tengah, Kumbang 
di batas Jawa Barat-Jawa Tengah dan Subang di Jawa Barat.
 
Batupasir ini diendapkan tidak jauh dari volcanic arc-nya, ke Selat Madura, 
area Santos, batupasir volkanik ini tak sampai; di Porong-1 masih ditemukan 
beberapa lidah batupasir ini; tetapi ke Selat Madura sudah terlalu dalam dan 
terlalu jauh. Pada saat yang bersamaan, di Selat Madura bahkan berkembang 
dalaman yang telah menjadi tempat yang baik untuk berkembangnya selut (ooze) 
globigerina yang menjadi grainstones atau globigerinid sands Mundu dalam 
lingkungan yang baik untuk upwelling. Upwelling terjadi ke kedua sisi utara dan 
selatan dalaman Selat Madura;  yang utara lebih bersih karena jauh dari 
impurities volkanik dan jadilah reservoir di Oyong, Maleo, Molah, Terang 
Sirasun. Yang ke selatan kurang baik karena mendekati pengotor volkanik.
 
Salam,
Awang
 
From: Awang Harun Satyana
Sent: Thursday, June 28, 2007 4:28 C++
To: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] Porong Limestone
 
Pak Rovicky,
 
Walaupun banyak kisah sedih, air mata, geram, amarah, perdebatan, perpecahan, 
dll. soal bencana LUSI yang mungkin berkaitan dengan BJP-1 ini (atau BPJ-1 ? - 
pokoknya Banjar Panji-1 lah..), BJP-1 membuka banyak hal baru tentang pemahaman 
geologi Jawa Timur. Nanti kalau ada waktu kita urai satu-satu apa implikasi 
geologinya.
 
Model karbonat Kujung yang pernah saya buat untuk Jawa Timur tidak berubah, 
hanya sedikit ada modifikasi. BD trend tetap memanjang ke Porong bahkan ke BJP. 
Sebab, itu adalah trend basement ridge atau offshore isolated platform (vs 
land-attached platform di wilayah Petronas-NEM 4, Anadarko-NEM 3, COPI 
Ketapang-Kodeco West Madura). Hanya, reefs yang tumbuh di ridge ini bisa 
macam-macam, bisa reef Kujung, bisa reef Ngimbang (gak banyak sebab koral tak 
dominan di Eosen), bisa reef Wonosari. Jadi, bukan hanya Kujung I saja (seperti 
yang saya modelkan - ini pengetahuan dari BJP).
 
Seismic interpretation Porong to BJP baik yang diajukan oleh Lapindo saat 
pengusulan sumur dulu, maupun yang muncul di paper Arse Kusumastuti dan para 
pembimbingnya di AAPG Bull 2002, atau di blog-nya Pak Rovicky dulu masih 
berekspektasi bahwa sekuen Porong dan BJP bersamaan, hanya Porong tumbuh stage 
lebih tinggi daripada BJP. Ini wajar sebab pengetahuan regional kita untuk 
semua reefs isolated platform di Jawa Timur memang begitu karena ridge-nya 
miring ke BD, sehingga akan terjadi backstepping ke TL dan reef paling tinggi 
akan di timur laut dan reef paling rendah stage-nya alias yang paling low 
relief akan di sisi BD. Itu kalau semuanya Kujung I, bagaimana kalau yang duduk 
di situ ekivalen Wonosari ? Belum pernah kita definisikan..
 
Apakah gamping di cutting 9283 ft di BJP ekivalen dengan gamping yang ditembus 
Porong-1 ? Pertanyaan bagus, tetapi saya belum tahu jawabannya. Mestinya Pak 
Adi Kadar, biostratigrapher dari Lapindo tahu ini, silakan Pak Adi kalau ada 
datanya. Hanya, saya gak yakin kalau umurnya akan determined, biasanya 
in-determinate kalau berdasar paleontology. Dulu SWC gamping di Porong pernah 
diperiksa paleontologinya, tetapi tak ada age-diagnostic fossils yang 
ditemukan. Ada long-ranging nannofossils, coralline red algae, coral fragments, 
dan traces encrusting foram, tetapi umurnya tak meyakinkan.
 
Hanya, kelebihannya, isotop Strontium pernah dilakukan untuk SWC Porong-1 pada 
red algal fragment di kedalaman 8487 ft. hasil 87Sr/86 Sr-nya menghasilkan 
rasio 0.708548 yang kalau dikonversikan ke umur absolute menjadi 16 Ma 
berdasarkan kurva isotop Sr dari Koepnick et al. (1985). Sebuah SWC di shales 
di atas gamping Porong (Kalibeng) pada 

RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Bambang P. Istadi
Pak Doddy, mas Sugeng,

Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat dulu,..

Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang di-claim 
oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi 'kick' (Davies et 
al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006). Ini bertolak 
belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu pengeboran pada 
9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang seperti ia claim. 
interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja. Namun experienced 
well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu tidak setuju dengan 
interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya tidak mendukung dengan 
klaim tersebut; 

Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan 
angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan karbonat belum 
tertembus.  Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak meningkat dengan 
kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis dilakukan setiap 10 ft 
dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000 ft. Kalau pemboran 
menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan menunjukkan nilai perubahan dari 
analisis calcimetry akan meningkat secara signifikan.

Analisa onsite paleontology tidak terdapat planktonic foram atau benthic foram 
yg signifikan jumlahnya. Lazimnya sebelum menembus carbonate rock akan dijumpai 
planktonic lalu benthic yg melimpah.

Berdasarkan study yang dilakukan sebelum pengeboran dimulai, terutama offset 
well menunjukkan bahwa pada sekitar 50 ft dari top of limestone terdapat 
hardpan atau lapisan karbonat yg keras sebelum masuk porous zone. Ciri2 
perubahan pada ROP yang diharapkan akan pelan sewaktu menemukan hardpan tidak 
dijumpai.

Dilakukan bottoms up circulation dan run carbide apabila ada hal2 yang 
mencurigakan. Kedalaman dimana bottom-up sample dilakukan adalah pada 9007 
(termasuk SIT test), 9277 dan 9283 ft. Ini adalah test yang sangat positif 
untuk mementukan sudah atau belumnya lapisan karbonat tertembus.

Checkshot (velocity survey) mengindikasikan bahwa Kujung akan ditembus pada 
kedalaman 9400 ft atau 9600 ft. Oleh karenanya selalu dilakukan pengecekan 
sample dan ternyata sampai pada sample terakhir 9283 ft. tidak terdapat adanya 
karbonat cuttings.

Loss circulation yang dialami pada kedalaman 9297 ft. berbeda karakter dengan 
loss di lapisan karbonat, termasuk yang dialami di Porong offset well. Mudahnya 
penanganan major loss circulation tersebut mengindiksikan bahwa loss tersebut 
bukan ke vugular limestone tetapi mirip highly fractured sandstone atau mungkin 
saja fault yang semula sealing, se-konyong2 terbuka dan kehilangan sealing 
capacity (fault reactivation).

Wass.
Bambang


-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] 
Sent: Monday, March 08, 2010 6:51 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

Pak Suhu Sugeng Yth,

Sangat sangat benar sekali semua yang bapak uraian untuk mengecek keberadaan 
Kujung di sumur Banjarpanji. 

Ada fakta yang menyebutkan pengecekan bottom up sample di kedalaman 9283ft (14 
ft diatas TD) dan ternyata masih batu pasir volkanik. Sampe akhirnya bor 
menembus 9297ft dan terjadi total loss sehingga sample belum pernah diperoleh 
apakah pada kedalaman ini benar2 top Kujung.

Data terakhir VSP juga tidak konklusif dimana top Kujung bisa berada pd 
kedalaman 8800-9600ft. Jadi top Kujung juga masih tanda tanya dgn data-data 
yang ada (ini tanpa melihat datanya langsung ya).

Kalo masalah batu pasir yang tebal di sumur Banjarpanji, sebenarnya di sumur 
Porong juga ditemukan batu pasir di kedalaman sekitar 700-an ft tapi tidak 
setebal di sumur Banjarpanji-1.

Hilangnya batugamping seperti diproposal sebenarnya juga mungkin tidak begitu 
mengagetkan karena di atas Kujung jarang dijumpai lapisan batugamping yang 
sangat tebal (cmiiw).

Yang cukup mengangetkan adalah adanya laporan yang harusnya confidential dari 
TriTech Petroleum Consultant Limited yang menyebutkan adanya Memorandum Summary 
of Meeting for banjarpanji tanggal 1 mei 2006.

Salah satu catatan menyebutkan:

-As informed by Lapindo Brantas' geologist, there is no weak zone or 
reactive shale that creates loss circulation or caving problem in the interval 
3500'-8500'.

-...

-In case encounter caving indication the drilling will be stopped and 
set 11-3/4 prior continues to drilling deeper...

Padahal di kedalaman 3500 dan 3595 sudah mulai mendapatkan gain. Bahkan waktu 
mengebor 17 ½ section sudah banyak mendapatkan caving sehingga casing 16 
perlu dipasang lebih dangkal seperti yang dibilang pak Bambang. Hasil LOT 
16casing juga tidak terlalu bagus sehingga perlu di-squeeze.

Sebenarnya sudah banyak masalah di upper section dimana ini bisa dianalogikan 
dengan adanya high pressure seperti yang ada di sumurnya Santos (Anggur-1) 
waktu menembus pucangan. 

Asumsi saya..ini cuma asumsi 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
Kata Pak Bambang di imil seblumnya ada Total Loss? bener ada atau ga
nih Pak? (lihat imil yang menyertakan PPT dari Pak Bambang via
moderator)

Kalau ada, terus cuttingnya dapat darimana? Total Loss kan tidak ada
Return, return saja tidak ada, kok bisa ngomongin cutting??

TD depth 9297ftMD, last cutting apakah 9297ftMD juga? Kalau sample /
10ft, kemungkinan last sample yang diambil 9290ftMD. Benar atau salah?

On 3/9/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:
 Pak Doddy, mas Sugeng,

 Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat dulu,..

 Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang
 di-claim oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi 'kick'
 (Davies et al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006). Ini
 bertolak belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu
 pengeboran pada 9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang seperti
 ia claim. interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja. Namun
 experienced well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu tidak
 setuju dengan interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya tidak
 mendukung dengan klaim tersebut;

 Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan
 angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan karbonat
 belum tertembus.  Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak meningkat
 dengan kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis dilakukan
 setiap 10 ft dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000 ft.
 Kalau pemboran menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan menunjukkan
 nilai perubahan dari analisis calcimetry akan meningkat secara signifikan.

 Analisa onsite paleontology tidak terdapat planktonic foram atau benthic
 foram yg signifikan jumlahnya. Lazimnya sebelum menembus carbonate rock akan
 dijumpai planktonic lalu benthic yg melimpah.

 Berdasarkan study yang dilakukan sebelum pengeboran dimulai, terutama offset
 well menunjukkan bahwa pada sekitar 50 ft dari top of limestone terdapat
 hardpan atau lapisan karbonat yg keras sebelum masuk porous zone. Ciri2
 perubahan pada ROP yang diharapkan akan pelan sewaktu menemukan hardpan
 tidak dijumpai.

 Dilakukan bottoms up circulation dan run carbide apabila ada hal2 yang
 mencurigakan. Kedalaman dimana bottom-up sample dilakukan adalah pada 9007
 (termasuk SIT test), 9277 dan 9283 ft. Ini adalah test yang sangat positif
 untuk mementukan sudah atau belumnya lapisan karbonat tertembus.

 Checkshot (velocity survey) mengindikasikan bahwa Kujung akan ditembus pada
 kedalaman 9400 ft atau 9600 ft. Oleh karenanya selalu dilakukan pengecekan
 sample dan ternyata sampai pada sample terakhir 9283 ft. tidak terdapat
 adanya karbonat cuttings.

 Loss circulation yang dialami pada kedalaman 9297 ft. berbeda karakter
 dengan loss di lapisan karbonat, termasuk yang dialami di Porong offset
 well. Mudahnya penanganan major loss circulation tersebut mengindiksikan
 bahwa loss tersebut bukan ke vugular limestone tetapi mirip highly fractured
 sandstone atau mungkin saja fault yang semula sealing, se-konyong2 terbuka
 dan kehilangan sealing capacity (fault reactivation).

 Wass.
 Bambang


 -Original Message-
 From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com]
 Sent: Monday, March 08, 2010 6:51 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

 Pak Suhu Sugeng Yth,

 Sangat sangat benar sekali semua yang bapak uraian untuk mengecek keberadaan
 Kujung di sumur Banjarpanji.

 Ada fakta yang menyebutkan pengecekan bottom up sample di kedalaman 9283ft
 (14 ft diatas TD) dan ternyata masih batu pasir volkanik. Sampe akhirnya bor
 menembus 9297ft dan terjadi total loss sehingga sample belum pernah
 diperoleh apakah pada kedalaman ini benar2 top Kujung.

 Data terakhir VSP juga tidak konklusif dimana top Kujung bisa berada pd
 kedalaman 8800-9600ft. Jadi top Kujung juga masih tanda tanya dgn data-data
 yang ada (ini tanpa melihat datanya langsung ya).

 Kalo masalah batu pasir yang tebal di sumur Banjarpanji, sebenarnya di sumur
 Porong juga ditemukan batu pasir di kedalaman sekitar 700-an ft tapi tidak
 setebal di sumur Banjarpanji-1.

 Hilangnya batugamping seperti diproposal sebenarnya juga mungkin tidak
 begitu mengagetkan karena di atas Kujung jarang dijumpai lapisan batugamping
 yang sangat tebal (cmiiw).

 Yang cukup mengangetkan adalah adanya laporan yang harusnya confidential
 dari TriTech Petroleum Consultant Limited yang menyebutkan adanya Memorandum
 Summary of Meeting for banjarpanji tanggal 1 mei 2006.

 Salah satu catatan menyebutkan:

 -As informed by Lapindo Brantas' geologist, there is no weak zone or
 reactive shale that creates loss circulation or caving problem in the
 interval 3500'-8500'.

 -...

 -In case encounter caving indication the drilling will be stopped
 and set 11-3/4 prior continues to drilling deeper...

 Padahal di 

Re: [iagi-net-l] Info Seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources (KCMR) : Update

2010-03-08 Terurut Topik egya...@yahoo.com.sg

Info lengkap Doi...

On 9/03/2010 11:52 AM, Arif Zardi Dahlius wrote:

Rekan-rekan Geologist ysh,

Dalam rangka memperingati 50th Anniversary of IAGI, Komisi MGEI
(Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia) - IAGI menyelenggarakan seminar
Kalimantan Coal and Mineral Resources, di Novotel Hotel, Balikpapan
tanggal 29-30 March 2010.

Selain seminar, juga diselenggarakan Field Trip : Coal Seams in the
Ancient Mahakam Fluvio - Deltaic Environment of Kutai Basin (incld site
visit to BBE dan ABK Coal Mines) dengan team leader Bpk. DR. Andang
Bachtiar dan DR. Chairul Nas.

Hingga saat ini, jumlah peserta yang terdaftar dalam acara tsb diatas
sebanyak 116 orang (untuk seminar) dan 16 peserta untuk field trip.

Panitia masih membuka pendaftaran untuk acara seminar dan field trip.

Info lengkap dapat menghubungi panitia di :
1. Arif Zardi Dahlius, za...@bdg.centrin.net.id (+62 812 1477010)
2. Elino Febriadi, efebri...@arutmin.com (+62 811 545185)
3. Yan Adriansyah, yadrians...@arutmin.com (+62 812 543 3145)

Demikian informasi dari kami, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Salam,

zardi.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


   




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-08 Terurut Topik Awang Satyana
Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas batu 
ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu, Pacitan. 
Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di sini, 
sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan Pacitanian 
atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di wilayah ini 
tempat ditemukannya banyak artefak. 
 
Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu. 
Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita memilih 
Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan begitu banyaknya 
artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil tulang hominid atau 
manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa beberapa generasi 
manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur ke Nusa Tenggara 
bahkan sampai Australia.
 
Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur Indonesia : 
Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu. Padahal, bila 
situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di topografi kars berupa 
gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon, Padalarang dan banyak sekali 
situs-situs arkeologi di gua-gua di Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari 
segi tutupan batuan batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia 
(lihat publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
 
Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan : 
(1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2) penelitian 
arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan nomor dualah yang 
paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua Nugini (Papua New 
Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian manusia purba, terutama 
di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa Papua (Indonesia) mestinya pernah 
dilewati manusia purba ini dalam migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka 
pernah menetap di gua-gua Papua yang banyak terdapat.
 
Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli 
nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila dibandingkan 
penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan terutama Jawa. 
Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang prasejarah Indonesia 
yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter Bellwood (2000) –diterjemahkan 
oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas prasejarah Papua; memang Belwood 
mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi Asia Tenggara dan terutama wilayah 
Indo-Malaya. 
 
Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa situs 
arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di gua-gua 
gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges of Papua) 
seperti dilaporkan oleh Hope dan Hope (1976 – Man on Mt. Jaya, AA 
Balkema-Rotterdam). Tahun 1971-1973, Ekspedisi Australia-Indonesia untuk 
Gletsyer Carstenz di ketinggian 4000 meter pada tempat bernama Mapala 
Rockshelter menemukan tulang-tulang, artefak batu, abu dan cangkang-cangkang 
kerang. Saat ditera, artefak tersebut menghasilkan umur 5440 tahun yang lalu 
(tyl). Hope dan Hope (1976) berdasarkan analisis palinologi di Ijomba Bog, 
masih di kawasan Pegunungan Tengah,  juga menyimpulkan bahwa pada 10.500 tyl, 
ada manusia purba di kawasan ini yang membuka hutan dengan membakarnya. 
Pembukaan hutan yang lebih tua dengan cara membakarnya juga ditemukan di Lembah 
Baliem yang sisa-sisanya menunjukkan umur 32.000 tyl (Haberle et al.,
 1991 – Biomass burning in Indonesia and PNG –fossil record, jurnal 
Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology 171).
 
Situs arkeologi tertua di pulau Papua (termasuk PNG) masih dipegang oleh sebuah 
gua di pantai utara PNG di Semenanjung Huon dengan artefak-artefak yang 
ditemukannya berumur 40.000 tyl (Groube et al. 1986 -40,000 year human 
occupation site-PNG, Nature 324).
 
Sekarang kita lihat kawasan Papua paling barat yang sering disebut sebagai 
Kepala Burung. Penelitian terbaru dari ahli arkeologi Juliette Pasveer (2004 
–The Djief hunters : 26,000 years of rainforest exploitation on the Bird’s Head 
of Papua, Modern Quaternary Research in SE Asia 17) menemukan hunian manusia 
purba berumur Plistosen-awal Holosen di kawasan kars batugamping Kais di 
Ayamaru. 
 
Kawasan topografi kars Ayamaru terbentuk sejak Pliosen setelah Sesar Sorong 
secara aktif mulai memengaruhi Cekungan Salawati pada Mio-Pliosen. Sesar besar 
ini telah menjungkirbalikkan Cekungan Salawati sedemikian rupa sehingga 
deposenter cekungan ini pindah dari sebelumnya di sebelah selatan menjadi di 
sebelah utara sampai barat (Satyana, 2001, Dynamic Response of the Salawati 
Basin, Eastern Indonesia to the Sorong Fault Tectonism : Example of Inter-Plate 
Deformation : Proceedings PIT IAGI ke- 30, p. 288-291). Akibat pembalikan ini, 
maka secara isostatik bagian selatan (Misool) dan bagian timur (Ayamaru) 
cekungan terangkat, 

Re: [iagi-net-l] Info Seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources (KCMR) : Update

2010-03-08 Terurut Topik Dodi Ruyadi
Pak Arif,
Mohon saya dikirimkan informasi yang lebih lengkap mengenai seminar dan field 
trip ini.

Terima kasih
Dodi Ruyadi

PT Earthstone Resources
Menara Prima 26th floor, suite 26 A
Jl. Lingkar Mega Kuningan Block 6.2
Jakarta Selatan 12950

Telp: 57947795
Fax: 57947797

 


- Original Message 
From: Arif Zardi Dahlius za...@bdg.centrin.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id; economicgeol...@yahoogroups.com
Sent: Tue, March 9, 2010 8:52:44 AM
Subject: [iagi-net-l] Info Seminar Kalimantan Coal and Mineral Resources (KCMR) 
: Update

Rekan-rekan Geologist ysh,

Dalam rangka memperingati 50th Anniversary of IAGI, Komisi MGEI
(Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia) - IAGI menyelenggarakan seminar
Kalimantan Coal and Mineral Resources, di Novotel Hotel, Balikpapan
tanggal 29-30 March 2010.

Selain seminar, juga diselenggarakan Field Trip : Coal Seams in the
Ancient Mahakam Fluvio - Deltaic Environment of Kutai Basin (incld site
visit to BBE dan ABK Coal Mines) dengan team leader Bpk. DR. Andang
Bachtiar dan DR. Chairul Nas.

Hingga saat ini, jumlah peserta yang terdaftar dalam acara tsb diatas
sebanyak 116 orang (untuk seminar) dan 16 peserta untuk field trip.

Panitia masih membuka pendaftaran untuk acara seminar dan field trip.

Info lengkap dapat menghubungi panitia di :
1. Arif Zardi Dahlius, za...@bdg.centrin.net.id (+62 812 1477010)
2. Elino Febriadi, efebri...@arutmin.com (+62 811 545185)
3. Yan Adriansyah, yadrians...@arutmin.com (+62 812 543 3145)

Demikian informasi dari kami, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Salam,

zardi.


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Eustatic curve Haq

2010-03-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Thanks alot untuk semuanya.
Saya sudah mendapatkan Haq et al 1987 dari Hendra (Thanks Hendra).
Bagi yang tertarik dan memiliki akses ke Sciencemag artikel ini bisa
diunduh disini :
http://www.sciencemag.org/cgi/reprint/235/4793/1156.pdf

Chronology of Fluctuating Sea Levels Since the Triassic
HAQ et al.
Science 6 March 1987: 1156-1167
DOI: 10.1126/science.235.4793.1156

Salam sukses

Rovicky

On Tue, Mar 9, 2010 at 9:47 AM, Hery Harjono hery_harj...@yahoo.co.uk wrote:
 Mas Rovicky bisa kontak Prof. Wahyoe Hantoro di Puslit Geoteknologi LIPI.
 Terimaksih
 Hery




 
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: geologi...@googlegroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id
 Sent: Tue, 9 March, 2010 7:44:11
 Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Eustatic curve Haq

 Pak Ukat punya digital file artikel Haq 1988 yang memuat kurva
 eustatic ini kah ?.

 RDP

 2010/3/9  ukat.suka...@eniindonesia.co.id:
 Belum ada yang lebih baru dari Eustatic Curve Haq et al., 1988.

 us


 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 03/08/2010 08:43 AM
 Please respond to iagi-net


        To:     geologi...@googlegroups.com, IAGI iagi-net@iagi.or.id, 
 Forum HAGI
 fo...@hagi.or.id
        cc:
        Subject:        [iagi-net-l] Eustatic curve Haq


 Aku mendapatkan beberapa eustatic curve dalam beberapa kolom stratigrafi,
 tetapi kenapa ada yang strech-sqezzenya ketika diplot dalam skala linier
 Mya.
 Apakah ada yang punya dijital paper aslinya HAQ et al, 1988. Ataukah
 memang
 ada curve eustatic yg lebih baru (corrected) setelah 1988 ?

 Salam

 RDP




 __
 The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
 fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id
 ---*** for administrative query please send your email to 
 itweb.supp...@hagi.or.id
 ** BALI 2010 INTERNATIONAL GEOSCIENCES CONFERENCE AND EXPOSITION, 19-22 July 
 2010 **
 -Call for Papers: New deadline 10 March 2010
 -Visit http://bali2010.hagi.or.id for further information



 __
 The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list.
 fo...@hagi.or.id | www.hagi.or.id
 ---*** for administrative query please send your email to 
 itweb.supp...@hagi.or.id
 ** BALI 2010 INTERNATIONAL GEOSCIENCES CONFERENCE AND EXPOSITION, 19-22 July 
 2010 **
 -Call for Papers: New deadline 10 March 2010
 -Visit http://bali2010.hagi.or.id for further information





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI (gempa Y/N??)

2010-03-08 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
bruri Firman,

Pasti banget ini akan membuat orang semakin males dan takut untuk
ngutak-ngatik lusi. Ga tanggung2 brur..ada hukuman pidana menunggu (teu
nyaho nanaon..ujug2 di kurung..).

Tapi kalau saya pribadi..mengangkat topik Uneg2 Lusi, target awalnya
sebenarnya HANYA mempertanyakan IAGI sekarang saja. cuma disitu,, ga kemana2
lagi. Apakah IAGI sekarang = pendapatnya dengan IAGI periode sebelum Pak
Lambok.

Untuk itu kita tidak perlu terjebak dalam kesulitan data dlsb, cukup menguji
hipotesa Gempa penyebab Lusi. Nanti hasilnya juga tidak perlu terlalu luas,
cukup hasilnya adalah IAGI periode sekarang TIDAK setuju bahwa gempa
penyebab Lusi (misalnya loh..tidak harus seperti ini). Jadi kalau memang
data pemborannya susah ya ditinggal saja. cukup fokus ke teori Gempa.

Step2nya adalah, mungkin IAGI bisa kumpulkan ahli Geologi Struktur,
Tektonika, Spesialis Gempa, Ahli Gelombang seismik dlsb..untuk menguji
hipotesa Gempa penyebab Lusi. Karena menurut saya, IAGI periode kemarin
sangat2 tidak Fair. Setau saya pendapat tersebut hanyalah pendapat 1 orang
saja yaitu Pak Awang Harun Satyana, yang kemudian didukung oleh tim kecil
IAGI kalau ga salah 8orang diantaranya yang saya ingat ada Edy Sunardi
(Unpad) dan Arief Budiman (PTM) yang lain saya ga ingat..dan kalau ingatan
saya ini salah..ya maaf. Kalau perlu dipertanyakan juga..sebenarnya siapa
yang membentuk tim kecil ini? Apa semua anggotanya netral? walahualam..

Nah..IAGI kemarin menurut saya sangat berpihak kepada pendapat Pak
Awang..dan menjadikan itu sebagai pendapat IAGI. Kalau pendapat Pak Awang
saja, ngapain saya urusin..toh itu pendapat pribadi..tapi saat itu menjadi
pendapat IAGI (Ikatan Ahli Geologi se Indonesia)..yah saya sangat keberatan.
Karena saya adalah geologist di Indonesia..dan saya tidak setuju dengan
pendapat tsb..dan banyak juga rekan Geologist Indonesia yang tidak setuju.

Silahkan diuji hipotesa tsb..lalu apa sikap IAGI sekarang? kalaupun akhirnya
IAGI sekarang tetap menganut paham tsb..dan sudah diuji oleh orang2 yang
kredibel dan bebas dari Conflict of Interest..pasti saya yakin semua rekan2
akan bisa sportif dan nerima hipotesa tsb dgn legowo.

Salam,
Natan

On 3/8/10, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk wrote:

 Dear Pak Awang,

 Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau
 tidak mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2
 aktual operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper tentang
 BJP-1 spt Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati prosedur
 standar spt yg Pak Awang jelaskan bukan?

 Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan
 organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data tsb.
 Dan mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg mereka
 pakai untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang
 pernah menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika pernah
 berarti Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan spt
 yg Pak Awang tulis kah?

 Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan,
 shg kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan di milis mrpk data yg
 kontinyu dan sahih. Di satu sisi saya sangat menghormati peraturan tentang
 pembatasan akses data migas, untuk kepentingan negeri ini. Namun di sisi
 lain, data BJP-1 adlh special case, di mana utk data ini seharusnya instansi
 berwenang (dirjen migas kah? atau bp migas?) memberikan dispensasi khusus
 untuk data tsb. Mengingat ini adalah data spesial yg di alur sejarahnya
 mengundang polemik yg kontroversial. Dispensasi khusus bukan berarti akses
 dibuka selebarnya tanpa izin, namun lebih ke kemudahan dan birokrasi
 sederhana saja. Data BJP-1 adalah data yg sarat makna untuk pembelajaran,
 data berharga yg dapat menguak tabir apa gerangan penyebab sejati semburan
 lumpur sidoarjo.

 Saya mendaftarkan diri, apabila IAGI atau badan apapun berkenan
 menginisiasi lagi pembukaan data BJP-1. Dan saya yakin akan banyak yg akan
 mendaftar.

 Salam dr Bogor Darussalam,
 FF



 On Mar 8, 2010, at 1:47 PM, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:

 Memuat di milis-milis data mentah/ olahan/ interpretasi hasil kegiatan
 survei umum/ eksplorasi/ eksploitasi yang masih tertutup untuk umum
 (rahasia) tanpa izin dari Direktur Jenderal Migas adalah suatu pelanggaran
 atas Peraturan Menteri ESDM No. 027 Tahun 2006. Hati-hati, pelanggaran atas
 Peraturan ini mempunyai sanksi pidana atau denda. Silakan dicermati kutipan
 ayat-ayat di bawah ini yang berasal dari Peraturan tersebut.

 Pasal 2 Ayat (1)
 Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan
 Eksploitasi adalah milik Negara yang dikuasai oleh Pemerintah.

 Pasal 25 Ayat (2)
 Pemanfaatan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
 keperluan ilmiah dan keperluan lainnya  selain  untuk keperluan
 operasi di wilayah Kerjanya oleh Kontraktor atau pihak lain,
 wajib mendapat izin dari Direktur Jenderal.

 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

2010-03-08 Terurut Topik nyoto - ke-el
Menurut keterangan pak Bambang, sample cutting terakhir dari kedalaman 9283
ft dan calcimetrynya tidak menunjukkan adanya kenaikan kandungan calcite
(jadi belum masuk Kujung Ls), tapi kemudian total lost nya pada TD 9297 ft,
mungkin justru top Kujung Ls nya baru tertembus pada TD nya.  Makanya sampai
cutting di 9283 ft t calcimetrynya  tidak/belum naik.





2010/3/9 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 Kata Pak Bambang di imil seblumnya ada Total Loss? bener ada atau ga
 nih Pak? (lihat imil yang menyertakan PPT dari Pak Bambang via
 moderator)

 Kalau ada, terus cuttingnya dapat darimana? Total Loss kan tidak ada
 Return, return saja tidak ada, kok bisa ngomongin cutting??

 TD depth 9297ftMD, last cutting apakah 9297ftMD juga? Kalau sample /
 10ft, kemungkinan last sample yang diambil 9290ftMD. Benar atau salah?

 On 3/9/10, Bambang P. Istadi bambang.ist...@energi-mp.com wrote:
  Pak Doddy, mas Sugeng,
 
  Saya jawab satu2 dulu yaa, sambil cari waktu senggang. Soal karbonat
 dulu,..
 
  Adanya interpretasi bahwa lapisan karbonat sudah ditembus seperti yang
  di-claim oleh Davies bahwa lapisan Kujung sudah ditembus dan terjadi
 'kick'
  (Davies et al., 2007. Birth of a mud volcano: East Java, 29 May 2006).
 Ini
  bertolak belakang dengan data yang menunjukan bahwa yang terjadi waktu
  pengeboran pada 9297 ft adalah 'loss circulation' bukan 'kick' yang
 seperti
  ia claim. interpretasi bahwa sudah mencium Kujung - ya boleh2 saja. Namun
  experienced well site geologist kita yang ada di rig pada waktu itu tidak
  setuju dengan interpretasi tersebut. Beberapa data yang dilihatnya tidak
  mendukung dengan klaim tersebut;
 
  Nilai analisa Calcimetry yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak ada
 kenaikan
  angka calcimetry secara signifikan yang menandakan bahwa lapisan karbonat
  belum tertembus.  Besaran calcimetry tetap sekitar 5-10% dan tidak
 meningkat
  dengan kedalaman. Angka ini konstan karena calcimetry analisis dilakukan
  setiap 10 ft dari cutting sample sejak pemboran memasuki kedalaman 7000
 ft.
  Kalau pemboran menembus atau menyentuh lapisan carbonate akan menunjukkan
  nilai perubahan dari analisis calcimetry akan meningkat secara
 signifikan.
 
  Analisa onsite paleontology tidak terdapat planktonic foram atau benthic
  foram yg signifikan jumlahnya. Lazimnya sebelum menembus carbonate rock
 akan
  dijumpai planktonic lalu benthic yg melimpah.
 
  Berdasarkan study yang dilakukan sebelum pengeboran dimulai, terutama
 offset
  well menunjukkan bahwa pada sekitar 50 ft dari top of limestone terdapat
  hardpan atau lapisan karbonat yg keras sebelum masuk porous zone. Ciri2
  perubahan pada ROP yang diharapkan akan pelan sewaktu menemukan hardpan
  tidak dijumpai.
 
  Dilakukan bottoms up circulation dan run carbide apabila ada hal2 yang
  mencurigakan. Kedalaman dimana bottom-up sample dilakukan adalah pada
 9007
  (termasuk SIT test), 9277 dan 9283 ft. Ini adalah test yang sangat
 positif
  untuk mementukan sudah atau belumnya lapisan karbonat tertembus.
 
  Checkshot (velocity survey) mengindikasikan bahwa Kujung akan ditembus
 pada
  kedalaman 9400 ft atau 9600 ft. Oleh karenanya selalu dilakukan
 pengecekan
  sample dan ternyata sampai pada sample terakhir 9283 ft. tidak terdapat
  adanya karbonat cuttings.
 
  Loss circulation yang dialami pada kedalaman 9297 ft. berbeda karakter
  dengan loss di lapisan karbonat, termasuk yang dialami di Porong offset
  well. Mudahnya penanganan major loss circulation tersebut mengindiksikan
  bahwa loss tersebut bukan ke vugular limestone tetapi mirip highly
 fractured
  sandstone atau mungkin saja fault yang semula sealing, se-konyong2
 terbuka
  dan kehilangan sealing capacity (fault reactivation).
 
  Wass.
  Bambang
 
 
  -Original Message-
  From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com]
  Sent: Monday, March 08, 2010 6:51 PM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: RE: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
 
  Pak Suhu Sugeng Yth,
 
  Sangat sangat benar sekali semua yang bapak uraian untuk mengecek
 keberadaan
  Kujung di sumur Banjarpanji.
 
  Ada fakta yang menyebutkan pengecekan bottom up sample di kedalaman
 9283ft
  (14 ft diatas TD) dan ternyata masih batu pasir volkanik. Sampe akhirnya
 bor
  menembus 9297ft dan terjadi total loss sehingga sample belum pernah
  diperoleh apakah pada kedalaman ini benar2 top Kujung.
 
  Data terakhir VSP juga tidak konklusif dimana top Kujung bisa berada pd
  kedalaman 8800-9600ft. Jadi top Kujung juga masih tanda tanya dgn
 data-data
  yang ada (ini tanpa melihat datanya langsung ya).
 
  Kalo masalah batu pasir yang tebal di sumur Banjarpanji, sebenarnya di
 sumur
  Porong juga ditemukan batu pasir di kedalaman sekitar 700-an ft tapi
 tidak
  setebal di sumur Banjarpanji-1.
 
  Hilangnya batugamping seperti diproposal sebenarnya juga mungkin tidak
  begitu mengagetkan karena di atas Kujung jarang dijumpai lapisan
 batugamping
  yang sangat tebal (cmiiw).
 
  Yang cukup mengangetkan adalah adanya laporan 

Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI (gempa Y/N??)

2010-03-08 Terurut Topik nyoto - ke-el
Pak Natan,

Saya sependapat dengan pak Natan tentang IAGI periode yll kurang fair dalam
keputusan/kesimpulan penyebab LUSI karena gempa Yogya.

Sejak awalpun saya juga kurang sependapat dg teori itu, tetapi nampaknya
IAGI telah memutuskannya dengan kesimpulan tsb. Keputusan tsb juga telah
di-amini oleh ketua IAGInya saat itu yaitu pak Luthfi yg juga dari BP
Migas, sekantor dengan pak Awang, kelihatannya memang semua diatur dari sana
(paling tidak itu pendapat saya pribadi).

Bahkan saat itu (kira2 2-3 tahun yll), saya beberapa kali kirim2an email
lewat milis iagi-net ini dg pak Luthfi ketua IAGI periode tsb, sampai
panjang lebar membicarakan soal LUSI ini (termasuk istilah LUSI nya
sendiri). Sampai2 saat itu saya mendapat dukungan dari pak Rudi Rubiandini
(lewat email japri, karena pak Rudi memang bukan member milis IAGI-net),
padahal saya sendiri sebelumnya tidak pernah (belum pernah kenal dengan pak
Rudi).

Saya sendiri tidak ada interest sama sekali dg peristiwa LUSI ini, tapi
setelah kesimpulan yg sangat kontroversial itu dikeluarkan oleh IAGI (bahkan
melalui Simposium internasional, atau apalah namanya waktu itu, saya lupa)
yg menyimpulkan bahwa LUSI dipicu oleh gempa Yogya dan bukan dari pemboran
sumur BJP-1.

Maka sebagai salah seorang geologist Indonesia, saya merasa bahwa kesimpulan
tsb adalah tidak benar  sangat berbau politik atau ada business
interestnya juga (itu juga pendapat pribadi saya), maka saya sangat prihatin
dengan keputusan IAGI saat itu, maka jadilah saya berbalas-pantun ria dg
ketua IAGInya pak Luthfi, saya yakin pak Awang masih ingat sekali dg email2
saya waktu itu (termasuk email saya ke pak Awang juga saat itu).



wass,
nyoto




2010/3/9 Nataniel Mangiwa nataniel.mang...@gmail.com

 bruri Firman,

 Pasti banget ini akan membuat orang semakin males dan takut untuk
 ngutak-ngatik lusi. Ga tanggung2 brur..ada hukuman pidana menunggu (teu
 nyaho nanaon..ujug2 di kurung..).

 Tapi kalau saya pribadi..mengangkat topik Uneg2 Lusi, target awalnya
 sebenarnya HANYA mempertanyakan IAGI sekarang saja. cuma disitu,, ga
 kemana2
 lagi. Apakah IAGI sekarang = pendapatnya dengan IAGI periode sebelum Pak
 Lambok.

 Untuk itu kita tidak perlu terjebak dalam kesulitan data dlsb, cukup
 menguji
 hipotesa Gempa penyebab Lusi. Nanti hasilnya juga tidak perlu terlalu luas,
 cukup hasilnya adalah IAGI periode sekarang TIDAK setuju bahwa gempa
 penyebab Lusi (misalnya loh..tidak harus seperti ini). Jadi kalau memang
 data pemborannya susah ya ditinggal saja. cukup fokus ke teori Gempa.

 Step2nya adalah, mungkin IAGI bisa kumpulkan ahli Geologi Struktur,
 Tektonika, Spesialis Gempa, Ahli Gelombang seismik dlsb..untuk menguji
 hipotesa Gempa penyebab Lusi. Karena menurut saya, IAGI periode kemarin
 sangat2 tidak Fair. Setau saya pendapat tersebut hanyalah pendapat 1 orang
 saja yaitu Pak Awang Harun Satyana, yang kemudian didukung oleh tim kecil
 IAGI kalau ga salah 8orang diantaranya yang saya ingat ada Edy Sunardi
 (Unpad) dan Arief Budiman (PTM) yang lain saya ga ingat..dan kalau ingatan
 saya ini salah..ya maaf. Kalau perlu dipertanyakan juga..sebenarnya siapa
 yang membentuk tim kecil ini? Apa semua anggotanya netral? walahualam..

 Nah..IAGI kemarin menurut saya sangat berpihak kepada pendapat Pak
 Awang..dan menjadikan itu sebagai pendapat IAGI. Kalau pendapat Pak Awang
 saja, ngapain saya urusin..toh itu pendapat pribadi..tapi saat itu menjadi
 pendapat IAGI (Ikatan Ahli Geologi se Indonesia)..yah saya sangat
 keberatan.
 Karena saya adalah geologist di Indonesia..dan saya tidak setuju dengan
 pendapat tsb..dan banyak juga rekan Geologist Indonesia yang tidak setuju.

 Silahkan diuji hipotesa tsb..lalu apa sikap IAGI sekarang? kalaupun
 akhirnya
 IAGI sekarang tetap menganut paham tsb..dan sudah diuji oleh orang2 yang
 kredibel dan bebas dari Conflict of Interest..pasti saya yakin semua rekan2
 akan bisa sportif dan nerima hipotesa tsb dgn legowo.

 Salam,
 Natan

 On 3/8/10, Firman Fauzi geafi...@yahoo.co.uk wrote:
 
  Dear Pak Awang,
 
  Membaca penjelasan Pak Awang tentang pemberian izin utk melihat data mau
  tidak mau sedikit menyurutkan saya yg tadinya bersemangat melihat data2
  aktual operasi pemboran BJP-1. Hal tentang peneliti yg menulis paper
 tentang
  BJP-1 spt Tingay, Davies, Mazzini, seharusnya mereka tentu melewati
 prosedur
  standar spt yg Pak Awang jelaskan bukan?
 
  Saya juga jadi ingin bertanya sampai saat ini siapa saja badan hukum dan
  organisasi selain IAGI yg mendapatkan izin dan pernah menganalisa data
 tsb.
  Dan mengenai Tingay, Davies, dan Manzini, bendera organisasi apa yg
 mereka
  pakai untuk mereka mendapatkan akses ke data tsb? Dan apakah Pak Awang
  pernah menganalisa data2 BJP-1 baik geologi maupun drillingnya? Jika
 pernah
  berarti Pak Awang mewakili BP Migas kah? Dan melewati prosedur perizinan
 spt
  yg Pak Awang tulis kah?
 
  Menurut saya akses ke data BJP-1 tsb hrs terbuka untuk berbagai kalangan,
  shg kronologi yg putus2 dan data yg diperdebatkan 

[iagi-net-l] Oleh-oleh dari Sby-Madura: Jawa Pos, karikatur (politik) lucu

2010-03-08 Terurut Topik Sugeng Hartono

Rekan-rekan Yth,

Setiap ke Surabaya atau Madura saya selalu membeli koran Sby: Jawa Pos. 
Selain gaya penulisannya yg segar,
beda dng koran lain, saya selalu rindu dng karikaturnya. Karikatur JP selalu 
mengikuti perkembangan terakhir,
dan digambar dng garis-2 sederhana yg lucu dan tetap tajam. Namanya memang 
karikatur.


Ketika kita dilanda krismon (1998) JP menampilkan karikatur: Seorang kakek 
yg agak kurus, dng baju compang-camping,
wajah agak memelas, duduk bersimpuh sambil menengadahkan tangannya. Di bawah 
gambar ditulis: Dulu Tiger sekarang beggar
Mungkin maksudnya sbb: dulu (perekonomian) kita disebut Macan Asia, lha 
sekarang berubah menjadi penge..(silakan isi sendiri,he-he).
Akhir Mei 1998 JP menyajikan: Seorang bapak, berbadan besar dan sehat dengan 
baju rompi hitam seperti pangeran, duduk di kursi
besar sambil berucap: Tidak jadi presiden ora patheken! ... Di sebelah bapak 
ini berdiri seorang pelayan, yg selesai membereskan
meja makannya; ditangannya ada 7 piring kosong, dan berucap: Lha sudah 
tanduk (nambah) 7 kali!
Sewaktu kita mendapat bantuan (pinjaman?) dari IMF, karikatur berupa: 
Seorang pemuda, agak kurus, berwajah galak sedang
menghardik (sambil menunjuk-nunjuk) ke wajah seorang bapak (bule) tinggi 
besar, berjas komplet dng tulisan IMF di saku jasnya.

Si pemuda pun berucap: Kalau berniat ngasih bantuan kok diincrit-incrit!
Ketika gempa bumi melanda di berbagai tempat, JP menyajikan: Seorang pemuda 
perlente, di dadanya bertulisan akhli gempa,
tidak disebutkan anggota HAGI atau IAGI, menenteng alat portabel. 
Kelihatannya si pemuda akan berangkat ke tempat kerja.
Ketika melihat pintu ada tulisan pengantin baru si akhli gempa pun timbul 
rasa isengnya, berhenti, dan mengukur pintu dng alatnya.
Sambil tersenyum dan bergegas pergi,  dia berujar: Wah, hanya kurang dari 
satu skala Richter...
Kantor DPR-MPR Senayan sedang ada perhelatan akbar, dimana dalam sambutan 
seorang petinggi sering terjadi keseleo lidah.
Karikatur JP: Dua orang ibu bercanda, si Ibu pertama: Wah, putra Ibu sudah 
besar yha, gagah lagi. Cuma ngomongnya kok masih cedal.
Ibu yg menggandeng putranya menjawab: Nggak pa-pa Bu, siapa tahu besok kalau 
besar bisa jadi ketua MPR.
Sabtu, 6 Maret yll saya di Sby, tidak sempat lihat tivi. Karikatur JP: 
Seorang kakek, berjalan bungkuk dng membawa tongkat, menegok
ke belakannya sambil bertanya: Maaf nak, kalian ini suporter bola, preman 
atau garong? Tiga pemuda yg berdiri di belakangnya, dng
ikat kepala dan membawa tongkat/batu menjawab: Bukan, kami ini MAHASISWA! Di 
belakang nampak papan nama jalan dng tulisan
Makassar Sore hari ketika tiba di rumah saya lihat tivi: demonstrasi 
di Makassar yang agak rusuh. Semoga lain kalau demo

dapat lebih santun dan damai...

Salam,
sugeng





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Plato Gamping Ayamaru, Papua dan Hunian Prasejarah

2010-03-08 Terurut Topik zaim

Pak Awang dan Rekan IAGI Yth.,
Sekitar Januari tahun 1979 saya menyertai Tim dari Pusat Penelitian
Purbakala Nasional-Jakarta (sekarang PUSLIT ARKENAS) yaitu Ibu. Dra.
Hindari Sofion dan Dra. DD Bintarti (kedua beliau sekarang telah pensiun)
bersama seorang asisten mahasiswa melakukan penelitian Geoarekologi di
Danau Sentani dan Sekitarnya, sampai ke daerah Nimboran, Kecamatan Genyem
yang terletak di sebelah barat Danau Sentani (dikawal oleh 4 orang tentara
bersenjata, lengkap) dan kaki Pegunungan Cyclop.
Saya dan mahasiswa saat itu, meneliti aspek geologi di Danau Sentani (dan
pulau2nya)dan sekitarnya, juga sepanjang kaki selatan Pegunungan Cyclop,
yang berbatasan dengan Rendahan Sentani.
Sedangkan dari Arkeologi aspek arkeologinya. Kami menemukan banyak sekali
peninggalan arkeologis di pulau-pulau yang terdapat di Danau Sentani,
begitu pula di daratan di sebelah barat Danau. Peninggalan arkeologi
terutama adalah lukisan2 khas Papua,terbuat dari bahan kapur (chalk) yang
banyak terdapat sekitar Genyem serta dari bahan oker, juga banyak terdapat
di sekitar Danau Sentani. Gambar2/Lukisannya terutama berkaitan dengan
kegiatan perburuan darat maupun air (gambar2 perahu, dayung dll) juga
gambar2 mirip khas patung Asmat. Menurut para ahli arkeologi, diperkirakan
seusia dengan Meso - Neolitikum, atau sekitar 5000 - 2500 tahun SM.
Kami juga mengunjungi Nimboran, untuk melacak lokasi penemuan mandibula
(rahang bawah)Kanguru, yang dijumpai dalam lapisan lempung. Dari hasil
pemerian yang dilakukan oleh Hardjasasmita (dari ITB) menunjukkan fosil
kanguru tersbut sama dengan yang terdapat di Australia, berumur Miosen
Tengah.Fosil Kanguru tersebut merupakan satu2nya fosil kanguru di
Indonesia (kini menjadi koleksi Lab. Paleontologi ITB).Hasil penelitian
Geoarkeologi yang kami lakukan pada tahun 1979 tersebut ya hanya berupa
laporan penelitian, tersimpan di PUSLIT ARKENAS..
Jadi benar kata Pak Awang, sebenarnya Papua sangat kaya dengan peninggalan
arkeologi, hanya saja belum banyak dijamah oleh para ahli arkeologi,
terutama Arkeologiwan Indonesia.

Wassalam,

Yahdi Zaim,
KK Geologi,
Prodi Teknik Geologi
FITB - ITB


 Bekas-bekas hunian manusia prasejarah (purba) yang punya industri perkakas
 batu ditemukan di banyak tempat di Jawa, terutama di Pegunungan Sewu,
 Pacitan. Begitu banyaknya artefak berupa perkakas batu pernah ditemukan di
 sini, sehingga menghasilkan istilah-istilah tertentu seperti kebudayaan
 Pacitanian atau industri Kali Baksoko. Kali Baksoko adalah sebuah kali di
 wilayah ini tempat ditemukannya banyak artefak.
  
 Itu di Jawa, tempat paling banyak ditemukannya artefak perkakas batu.
 Kelihatannya saat bermigrasi dulu, para penghuni pertama negeri kita
 memilih Jawa sebagai pangkalan terakhirnya. Pemikiran ini disebabkan
 begitu banyaknya artefak ditemukan di Jawa, juga penemuan fosil-fosil
 tulang hominid atau manusia purba. Meskipun demikian, terdapat bukti bahwa
 beberapa generasi manusia purba ini kemudian dari Jawa bermigrasi ke timur
 ke Nusa Tenggara bahkan sampai Australia.
  
 Bagaimana dengan penemuan-penemuan arkeologi di pulau paling timur
 Indonesia : Papua, jarang sekali terdengar berita-berita tentang itu.
 Padahal, bila situs-situs hunian manusia purba banyak terdapat di
 topografi kars berupa gua-gua batugamping, seperti di Gua Pawon,
 Padalarang dan banyak sekali situs-situs arkeologi di gua-gua di
 Pegunungan Sewu, Pacitan; maka Papua dari segi tutupan batuan
 batugampingnya adalah kawasan yang paling luas di Indonesia (lihat
 publikasi Sukamto, 2000 tentang geologi regional Indonesia).
  
 Mengapa jarang terdengar penemuan arkeologi di Papua ? Ada dua kemungkinan
 : (1) manusia purba memang sedikit sekali bermigrasi ke Papua dan (2)
 penelitian arkeologi jarang sekali dilakukan di Papua. Saya yakin alasan
 nomor dualah yang paling mungkin sebagai penyebabnya. Mengapa ? Di Papua
 Nugini (Papua New Guinea, PNG)) dilaporkan penemuan beberapa situs hunian
 manusia purba, terutama di kawasan pantai utaranya. Ini artinya bahwa
 Papua (Indonesia) mestinya pernah dilewati manusia purba ini dalam
 migrasinya dan bisa saja sebagian dari mereka pernah menetap di gua-gua
 Papua yang banyak terdapat.
  
 Penelitian-peneltian arkeologi untuk Papua, baik dilakukan oleh ahli-ahli
 nasional maupun dari mancanegara terbilang sangat sedikit bila
 dibandingkan penelitian-penelitian sejenis di area Indonesia Barat dan
 terutama Jawa. Misalnya, buku bagus, terbaru dan komprehensif tentang
 prasejarah Indonesia yang ditulis oleh ahli arkeologi terkenal Peter
 Bellwood (2000) –diterjemahkan oleh PT Gramedia, hanya sedikit membahas
 prasejarah Papua; memang Belwood mengkhsuskan dirinya meneliti arkeologi
 Asia Tenggara dan terutama wilayah Indo-Malaya.
  
 Sebenarnya, aspek prasejarah Papua bisa sangat menarik sebab beberapa
 situs arkeologi telah ditemukan sampai ketinggian 4000 meter, yaitu di
 gua-gua gamping yang terdapat di Pegunungan Tengah Papua (Central Ranges
 of Papua) seperti dilaporkan