Re: [iagi-net-l] Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana
Bahkan Agus sudah memperkirakan, tahun depan, Jawa Timur akan terjadi gempa itu. ... Mungkin bisa sharing dengan kita, data apa yang mereka gunakan untuk meramal akan ada gempa di Jawa Timur tahun depan, sehingga masyarakat perlu mewaspadai? Thanks B. Pujas Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Jawa Pos, Radar Malang, 1 Januari 2007 **Menyusuri Pantai Selatan Memetakan Daerah Rawan Bencana: Status Malang Selatan Sudah Lampu Kuning** Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Yogjakarta dan Aceh, membuat Adventurer and Mountain Climbers (AMC) Malang risau. November lalu, AMC melakukan mitigasi (pemetaan) gempa dan tsunami di sepanjang pantai laut selatan. Seperti apa hasilnya? KHOLID AMRULLAH, Batu. === Suhu di hutan Raden Soeryo, Cangar, Jumat lalu sangat dingin. Rintik hujan yang hampir setiap hari turun ditambah kabut tebal membuat suasana di tempat ini semakin khas. Namun, dinginnya suhu tersebut tidak mendinginkan semangat para anggota AMC untuk mengikuti dialog ilmiah geologi yang disampaikan oleh para pakar. Apalagi ketika disuguhkan data-data hasil ekspedisi tim AMC di Pantai Selatan. Ditemukan sejumlah fakta yang cukup mengkhawatirkan. Beberapa daerah di Pantai Selatan Jawa Timur sangat rawan tergoncang bencana gempa dan tsunami. Humas AMC Ir. Agus K. Tirtohardjo BSc. menegaskan, ada tiga kabupaten di Jatim yang rawan bencana alam. Yakni, Pacitan, Tulungagung, dan Lumajang. Tiga kabupaten tersebut rawan terkena benacana gempabumi dan tsunami. Di tiga kabupaten tersebut terdapat patahan (sesar) yang rawan bergerak kalau terjadi gempa ujar Agus. Temuan tersebut merupakan salah satu hasil pemetaan (mitigasi) bencana yang dilakukan oleh tim AMC Malang beberapa waktu lalu. Tim dari AMC telah melakukan penyusuran sepanjang Pantai Selatan. Mulai dari Pacitan sampai Banyuwangi. Setiap kabupaten terdapat satu tim ekspedisi. Penyusuran tersebut untuk melakukan pendataan terhadapa kondisi pantai dan daratan di pantai laut selatan Jawa TImur tersebut. Termasuk mendata konsentrasi daerah pemukiman penduduk yang dekat dengan pantai, katanya. Menurutnya, di Pacitan terdapat patahan Grindulu. Patahan ini membelah kota Pacitan sampai Ponorogo bagian selatan. Sehingga kalau di pantai Pacitan terjadi gempa bumi, maka patahan ini bisa bergerak dan menghancurkan bangunan diatas patahan tersebut. Sedangkan di wilayah kotanya, Pacitan sendiri sangat rawan terkena tsunami. sebab kota ini sangat dekat dengan pantai. Apalagi di kota tersebut tidak ada pemecah ombaknya, jelasnya. Berikutnya dalah Kabupaten Tulungagung. Di daerah ini terdapat patahan Brantas, yang panjangnya 100 Km lebih. Mulai dari Tulungagung, Kediri, hingga Jombang. Patahan tersebut kini menjadi Sungai Brantas. Sama dengan di Pacitan, kalau terjadi gempa, maka akan sangat berbahaya. Kemudian di Kabupaten Lumajang, di daerah tersebtu terdapat patahan Klakah. Patahan ini bermula dari Pantai Bambang - Klahakh - Lumajang hingga Sumenep. Daerah yang berada di atas patahan tersebut sangat rawan tergoyang gempa. Sedangkan untuk bahaya bencana tsunami, daerah yang rawan adalah Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Malang Selatan selain Sendang Biru, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Ya, semuanya rawan, tapi ada yang tidak terlalu rawan, yaitu Kabupaten Blitar. Sebab, di Kabupaten tersebut pantainya tidak terlalu banyak. Selain itu tidak banyak penduduk yang bermukim di tepi pantai, jelasnya. Bahkan Agus sudah memperkirakan, tahun depan, Jawa Timur akan terjadi gempa itu. Oleh sebab itu, saat ini AMC sedang gencar melakukan sosialisasi untuk menghadapi bencana alam. AMC juga merencanakan untuk memberikan materi cara menghadapi bencana di sekolah-sekolah agar sewaktu-waktu terjadi bencana masyarakat bisa melakukan langkah penyelamatan yang lebih cepat. Namun, tahap pertama yang akan dilakukan adalah kegiatan tanggap bencana bersama para kelompok pecinta alam. Sebab mereka sudah terbiasa melakukan ekspedisi di daerah-daerah sulit. Kami berharap paradigma pecinta alam itu harus diubah. Kalau selama ini hanya terkesan kelompok yang suka berjalan-jalan ke gunung,maka harus ditambah sebagai kelompok yang bisa membantu kalau ada bencana alam, ujarnya. Sementara itu Hery Hardjono, geolog dari Puslit Geoteknolgi LIPI mengungkapkan deformasi (penurunan) kerak bumi di pulau Jawa tidak sama dengan pulau Sumatra. Kalau sejarah kegempaan di pulau Sumatra sering dipelajari, tidak demikian dengan pulau Jawa, relatif kurang diketahui. Di Jawa tidak dijumpai sesar mendatar sebesar dan sejelas di Sumatra, jelasnya. Namun ada beberapa sesar yang menunjukkan pergerakan horisontal seperti di Cimandiri Jawa Barat, dan sesar Opak di Yogjakarta yang baru-baru ini menimbulkan gempa dengan magnitudo Mw=6.2. Selain itu, kata Hardjono, di selatan Jawa lempeng samudranya berumur lebih tua dibanding Sumatra. Lempengan ini ada di kedalaman 600 Km sehingga hal
RE: [iagi-net-l] Berita Republika
Maaf saya masih kurang paham. Yang saya tangkap, pembagian persentase IP yang sudah disepakati berdasarkan proporsi luas blok dan bukan proporsional terhadap luas struktur. Apakah benar demikian? Salam Pujas Achmad Luthfi [EMAIL PROTECTED] wrote: Yah memang prihatin ada sebutan oknum IAGI seperti kutipan dibawah ini yg sedang diklarifikasi oleh PP IAGI: Pasalnya, data kandungan Migas yang digunakan sebagai acuan pembagian PI, ialah data dari oknum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), yang kenyataan di lapangannya berlainan. Memang kepengurusan sebelumnya (PP IAGI) memberikan rekomendasi kepada BUMD/Pemda yang punya hak IP (Indonesian Participation) 10% sesuai yang diatur dlm PP 35/2004. Pada waktu PP IAGI periode sebelumnya mungkin menggunakan peta WKP TAC blok Cepu (1 blok utuh) sebagai dasar kerja evaluasi/analisis, sedangkan pada waktu PSC Blok Cepu ditanda tangani bulan September 2005, peta WKP PSC Blok Cepu berbeda dengan peta WKP TAC Cepu, peta WKP PSC Cepu terdiri dari beberapa sub-blok (A,B,C,...) yang jauh lebih kecil dari WKP TAC Cepu (yang utuh 1 blok), beberapa discoveries yg ada di blok TAC Cepu spt Kedung Tuban, Sukowati sudah dikembalikan ke PT. Pertamina (Persero) oleh operator TAC (MCL-Mobil Cepu Limited). Karena itu sudah jelas data Kandungan Migas yang dipakai sebagai pembagian PI berlainan dengan yg ada sekarang (ref kutipan diatas). Rekomendasi PP IAGI periode sebelumnya dipakai acuhan dalam membagi 10 % IP diantara BUMD Jatim, BUMD Bojonegoro, BUMD Blora, dan BUMD Jateng dengan komposisi sbb: - Bojonegoro : 4,4..% - Jatim : 2,7..% - Blora : 2,1..% - Jateng : 1,7..% TOTAL : 10,00% Para BUMD bersepakat dengan pembagian tsb Desmber tahun lalu dihadapan Presiden SBY dan Menteri ESDM di Hotel Shangrila Surabaya, hadir dalam acara ini DR. Andang Bachtiar dari IAGI, saat itu saya juga ada di Shangrila untuk suatu urusan dgn ITS, walapun saya terpilih sebagai presiden IAGI bulan November namun serah terima kepengurusan saat itu belum terjadi dan baru kepengurusan IAGI diserahkan ke saya tgl 13 Jan '06. Jadi kehadiran Andang mewakili IAGI pada saat itu masih valid sebagai Ketua demisioner. Sekarang muncul masalah, Pemda Bojonegoro keberatan dengan kesepakatan tersebut karena ternyata lapangan Banyu Urip terletak di salah satu sub-blok(kalo tdk salah sub-blok D) berada sepenuhnya di wilayah kabupaten Bojonegoro, dan lapangan Banyu Urip inilah yang POD-nya disetujui oleh pemerintah sehingga PSC Blok Cepu menjadi komersial. Ini adalah salah satu argumentasi BUMD Bojonegoro sehingga mereka menuntut IP 10% seluruhnya untuk Bojonegoro. Jelas saja ketiga pemda lainnya memberi reaksi keras bahkan menyatakan siap perang dengan Bojonegoro bila IP 10% seluruhnya menjadi milik Bojonegoro. Hal ini sangat serius dan ditangani oleh Departemen Dalam Negeri, Senin 11/9/'06 telah diadakan rapat di kantor Departemen Dalam Negeri yang dipimpin oleh seorang Dirjen untuk membahas masalah ini. Sayang saya tidak bisa hadir dalam rapat ini karena harus mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPRRI membahas target produksi nasional dan patokan ICP untuk APBN 2007. Kepada yang mewakili saya dlm rapat di Depdagri tersebut saya katakana agar disampaikan dalam rapat bahwa prinsip PSC menganut undivided interest begitu juga IP berlaku untuk seluruh blok bukan partial (untuk sub-blok), jadi tdk pada tempatnya kalo Bojonegoro klaim IP 10% seluruhnya hanya krn struktur Banyu Urip terletak di wilayah kab Bojonegoro!!! Saya tidak tahu persis apakah munculnya berita yg menyebut oknum IAGI terkait dengan ricuhnya pembagian IP 10% PSC Blok Cepu. Atau ada yang sengaja menghembuskan issue itu utk memancing di air keruh dengan menggunakan vehicle IAGI. SEBAGAI PRESIDEN IAGI TERPILIH, SAYA MENGHIMBAI KEPADA SELURUH WARGA IAGI AGAR TIDAK TERPANCING DENGAN BERITA TERSEBUT, MARILAH KITA JAGA KEHORMATAN DAN TEGAKNYA IAGI YANG KITA CINTAI. Besok pagi PP IAGI periode sekarang akan ketemu PP IAGI periode sebelumnya utk mengklarifikasi masalah ini. SMOGA IAGI TETAP JAYA. Terima kasih, Salam, LTH -Original Message- From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 08, 2006 7:48 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Berita Republika From: Subject: Re: [iagi-net-l] Berita Republika Pak Is, Tolong dong diposting beritanya. Si-Abah === Maaf Abah, terlambat responnya , karena belum ada yg respon ini saya kutipkan : Ism --- Bisakah Blok Cepu Berproduksi 2008? Eksploitasi sumber Migas di Blok Cepu yang wilayahnya sebagian besar berada di Kabupaten Bojonegoro, Jatim dan sebagian kecil di Blora, Jateng, hingga kini masih belum dilaksanakan. Berbagai kendala masih menyertai, mulai Plant of Development (PoD) hingga pembebasan lahan. Sementara Pemkab Bojonegoro sendiri masih mempermasalahkan porsi 10 Participating Interest (PI) yang dinilainya tidak fair. Kepala BP Migas Kardaya Warnika saat menyaksikan penyerahan
Re: [iagi-net-l] Berita Republika: oknum IAGI jadi calo??
Repotnya kalau masuk wilayah konflik, biar berlaku jujur, tetep aja dicurigai. Salah-salah diteriaki maling budi santoso [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pikir perlu klarifikasi 'sejelas-jelasnya' tentang si oknum ini, dalam hal ini PP IAGI bersama dewan kehormatan perlu turun tangan. Bukan masalah si oknum sebagai anggota(??) IAGInya saja, tapi juga penyalahgunaan data yang menurut pernyataan di bawah adalah data resmi IAGI yang ditandatangani oleh ketua IAGI waktu itu. Akan menjadi kesan sangat buruk terhadap IAGI di masyarakat dan pemerintah, sekarang juga nanti jika hal ini tidak 'diselesaikan' secara transparan apalagi 'menurut pernyataan di bawah beliau sioknum ini dapat imbalan dalam jumlah tertentu. Mohon diselesaikan dengan transparan dan jika tidak benar agar tidak menjadi fitnah terhadap si'oknum' dan jika benar . . . secara organisasi IAGI segera dapat mengambil tindakan tegas karena tindakannya sedangkan penyalahgunaan data IAGI sudah tentu lebih bisa diambil tindakan tegas karena sudah ada unsur tindak pidananya. --- Ismail Zaini wrote: From: Subject: Re: [iagi-net-l] Berita Republika Pak Is, Tolong dong diposting beritanya. Si-Abah === Maaf Abah, terlambat responnya , karena belum ada yg respon ini saya kutipkan : Ism --- Bisakah Blok Cepu Berproduksi 2008? Eksploitasi sumber Migas di Blok Cepu yang wilayahnya sebagian besar berada di Kabupaten Bojonegoro, Jatim dan sebagian kecil di Blora, Jateng, hingga kini masih belum dilaksanakan. Berbagai kendala masih menyertai, mulai Plant of Development (PoD) hingga pembebasan lahan. Sementara Pemkab Bojonegoro sendiri masih mempermasalahkan porsi 10 Participating Interest (PI) yang dinilainya tidak fair. Kepala BP Migas Kardaya Warnika saat menyaksikan penyerahan ganti rugi korban gas kick (tendangan gas) sumber minyak Sukowati di Bojonegoro, Senin (28/8) menegaskan, pada prinsipnya PoD Blok Cepu sudah rampung. Menurut dia, pelaksanaan pengelolaan Blok Cepu bukan tersendat, tetapi masih dibahas, terutama menyangkut otorisasi besarnya pengeluaran anggaran atau Autoritation For Expenditur (AFE). Pemerintah harus hati-hati, tidak begitu saja menyetujui anggaran yang diajukan operator, karena semua dana yang dikeluarkan nantinya akan ditanggung pemerintah, masuk dalam 'Cost Recovery', ucapnya. Namun, ia tidak bisa menyebutkan jumlah keseluruhan AFE yang masih dibahas itu, karena jumlah bidang pengembangan Blok Cepu cukup banyak. Yang jelas, katanya, pemerintah tetap menargetkan pada 2008 Sumur Minyak Blok Cepu harus sudah berproduksi, meskipun tidak harus optimal yang disebut-sebut bisa mencapai 180 ribu barel per hari. Kita hanya minta Blok Cepu tahun 2008 produksinya sudah bisa dimulai, ujarnya. Untuk mempercepat produksi Sumur Migas Blok Cepu, kendala utamanya adalah penyaluran atau distribusi produksi Sumur Minyak Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kec Ngasem, Bojonegoro, menuju ke laut di Tuban yang harus menempuh perjalanan sepanjang 76 km. Pola yang paling sangkil (efektif) menyalurkan produksi minyak dari Blok Cepu ke Tuban tersebut adalah dengan jaringan pipa. Meskipun membangun jaringan pipa akan menghadapi masalah pembebasan tanah. Sedangkan melalui transportasi jalur KA (Kereta Api) kecil kemungkinannya, karena dengan produksi yang cukup besar, akan membutuhkan banyak gerbong KA. Begitu pula, kalau melalui jalur transportasi darat, akan dibutuhkan banyak kendaraan.Baik dengan jalan darat dan KA akan membutuhkan ratusan kendaraan, karena produksi Sumur Minyak Blok Cepu diperkirakan cukup besar, ujar Kardaya. Dia menjelaskan, dalam pembahasan AFE diperhitungkan produksi Sumur Migas Blok Cepu akan berlangsung selama 30 tahun. Tetapi, setiap tahunnya AFE nantinya akan selalu dievaluasi pemerintah dan BP Migas. Sementara itu, Deputi Perencanaan dan Pengembangan Blok Cepu EMOI (ExxonMobil Oil Indonesia), Thor Sutanassin, beberapa waktu lalu menyatakan, EMOI akan berusaha mempercepat produksi Sumur Migas Blok Cepu sesuai dengan target pemerintah pada 2008. Tetapi, pengembangan Sumur Migas Blok Cepu tersebut hanya bisa tercapai sesuai dengan target pemerintah, asalkan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat. Pertimbangannya, dalam kondisi normal produksi Sumur Migas Blok Cepu baru bisa diproduksikan sekitar 3,5 tahun lagi, karena adanya berbagai kendala, mulai infrastruktur maupun pembebasan tanah. PI Pemkab Bojonegoro mendesak pemerintah pusat melalui Mendagri, agar pembagian PI (Participating Interest) Sumur Migas Blok Cepu 10 persen, disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan juga mengacu pada kandungan potensi cadangan Migas Blok Cepu di Jatim-Jateng. Pasalnya, data kandungan Migas yang digunakan sebagai acuan pembagian PI, ialah data dari oknum Ikatan Ahli Geologi
Re: [iagi-net-l] Tercemar Industri? RE: [iagi-net-l] Lusi, Sampel yang ada Hg tersebut dari desa Siring
Terlepas dari mana asal usul Hg, artinya lumpur itu kalau memang benar mengandung Hg sudah menjadi lumpur beracun. Namun perlu dipertimbangkan, lebih bahaya mana membiarkan lingkungan darat yang padat pemukiman tercemar HG, atau mencemari laut dengan Hg. Perlu klarifikasi, apakah treatment yang dimaksud untuk memperoleh standar baku mutu untuk dibuang ke sungai atau kelaut. Kalau dibuang ke laut mestinya tidak usah mentretment air sampai kualitas air minum atau air baku. Karena umumnya air laut lebih asin dari air formasi. Lain halnya kalau mau dibuang ke sungai, akan mempengaruhi biota sungai (kalau masih ada...). Salam R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada satu lagi yang aneh: Menurut KLH Kalau air lumpur itu mau dibuang ke laut, maka harus di olah dulu lewat treatment plant. Kalau sudah diolah, sekalian saja dijual ke PDAM atau sebagai air kemasan, mengapa harus dibuang ke laut? - Original Message - From: budi santoso To: Sent: Monday, September 04, 2006 1:16 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Tercemar Industri? RE: [iagi-net-l] Lusi, Sampel yang ada Hg tersebut dari desa Siring Kalo yang ini bener-bener lelucon kan pak RPK??? Kalo yang kemarin itu, saya tetep berpikir positif lho pak, dimana orang selalu berpikir dampak buruknya sebuah bencana saja, lha kok 'ndilalah . . ujug-ujug' ada ide (meskipun sekedar lelucon) 'nambang' Hg . . . . apa ndak ampuh tenan kata wong jogja . . . Tj --- R.P. Koesoemadinata wrote: Atau mungkin dekat praktek dokter gigi yang buang limbah dari plomberan gigi yang menggunakan amalgam yg biasanya menggunakan Hg. RPK - Original Message - From: wahyu budi To: Sent: Sunday, September 03, 2006 4:11 PM Subject: [iagi-net-l] Tercemar Industri? RE: [iagi-net-l] Lusi, Sampel yang ada Hg tersebut dari desa Siring Ya, mengingat ada beberapa pabrik yang sekarang tergenang lumpur, sangat mungkin Hg berasal dari salah satu kegiatan industri yang ada. Yang selama ini terlupakan adalah kemungkinan bahan-bahan pencemar yang tersimpan di pabrik-pabrik yang tergenang lumpur. Kita perlu mencari informasi pabrik apa saja yang sekarang tergenang lumpur itu, dan bahan-bahan apa saja yang tersimpan di sana dan sekarang tergenang lumpur. Ada baiknya bila kita bisa membandingkan komposisi lumpur yang berasal dari dekat pusat erupsi dengan komposisi lumpur dari kawasan pabrik yang tergenang, dan dengan dari daerah pemukiman yang tergenang. Maaf, saya hanya bisa menyarankan. Salam, WBS --- Agus Hendratno wrote: Informasi dari teman-teman IAGI Jatim, tentang polemik Hg, tersebut bahwa ibu Tity (ITS) mengambil raw material luberan lumpur yang ada di desa Siring. (nah sekitar Siring itu juga banyak Industri, sebelum kebanjiran lumpur). Nah, interpretasi sementara bisa jadi Hg tersebut kontaminan dari limbah-limbah cair di sekitar industri, yang bercampur dengan LUSI. Coba kalau ada yang mau cek sampel LUSI di dekat erupsi LUSI atau minimal 50 m dari pusat semburan LUSI. Adakah Hg?? Silahkan Nuwun Agus Hendratno --- Maryanto (Maryant) wrote: Cak Andang Bachtiar, yang Exploration Think Thank Indonesia ini, biasanya tahu hingga detil-detil bagaimana kadar merkuri Jatim. Ya tak Cak ? Atawa yang lain ? MYT. -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 01, 2006 5:08 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Yang saya uraikan sebetulnya hanyalah lelucon. Intinya apakah benar lumpur itu mengandung kadar Hg begitu tinggi? Kalau benar begitu tinggi, geologist yang jadinya pusing, dari mana asalnya kadar Hg begitu tinggi? Jangan-jangan sample yang diambil itu adalah dari lumpur yng sudah dicemari oleh air sungai sekitar daerah industri, bukan dari lumpur yang masih fresh keluar dari semburan! RPK - Original Message - From: budi santoso To: Sent: Friday, September 01, 2006 1:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Lusi Dari uraian pak RPK, hal ini mestinya bisa di'masukkan' ke dalam skenario penanganan dari bencana ini, karena ternyata (mungkin) sesuatu yang tadinya berpeluang sangat mengancam, hingga perlu dibahas dan dipertentangkan oleh banyak pihak yang saya yakin sebagian besar dari beliau-beliau itu hanya melihat dari sisi 'bahayanya', sisi buruknya dst, tapi dengan pemikiran yang selalu mengedepankan ada hikmah di balik sesuatu yang terjadi maka hal ini malah jadi 'tantangan' yang sepertinya akan segera menjadi 'peluang'. Tentu jika benar-benar ditindak lanjuti dengan hitungan-hitungan teknis, ekonomis dan logis . . jika akhirnya Hg tsb bisa dimanfaatkan dan justru menguntungkan, wah huebatt itu!!. Mungkin PEMDA kabupaten
Re: [iagi-net-l] Bencana (Alam) atau Kecelakaan Kerja...
Bukannya sudah ada menteri yang bilang (menjamin), bahwa pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Saya lupa siapa yang ngomong, tetapi itu berarti udah ada yang mengakui itu sebagai kecelakaan kerja. Tapi ini pernyataan politis. Lain politis lain hukum.. [EMAIL PROTECTED] wrote: Bapaks, Artinya bahwa Lapindo Brantas belum berkewajiban untuk melakukan ganti rugi kepada siapa - pun selama putusan pengadilan belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap Wah kalau begitu permasalahan ini pasti akan berlarut-larut jika harus menunggu putusan tetap pengadilan.Masa pembuktian, persidangan dan (kalau) naik banding hingga sampai ke tata peradilan tinggi itu akan memakan waktu yang sangat lama.. Padahal nampaknya tensi masyarakat seiring waktu semakin naik... Saya kurang paham sekarang ini status Kasus LAPINDO ini dipandang sebagai Kecelakaan Kerja atau sudah dimasukkan sebagai Bencana (Alam) Jika dianggap sebagai Kecelakaan Kerja semata, maka LAPINDO harus bertanggung jawab baik dalam penggantian kerugian maupun tanggungjawab hukum...berarti alinea pertama menjadi solusinya Namun jika dianggap Bencana(Alam), so ini pemerintah punya kerja... Best regards Andreas Yudha -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 29, 2006 11:17 AM To: iagi-net Subject: [iagi-net-l] Siapa yang harus Ganti ? Rekan rekan Re - Lusi , Sub - Re : Siapa yang harus melakukan ganti rugi ? Berita mas media , pernyataan RI-1 , opini publik , seluruhnya mengatakan : TERJADINYA BENCANA LUMPUR SIDOARJO ADALAH AKIBAT PEMBORAN BANJIR PANJI - 1, SEHINGGA LAPINDO BRANTAS BERTANGGUNG JAWAB 100 PERSEN Kan kira kira begitu ! Apakah betul pemboran dan/atau kesalahan operasional yang terjadi dalam pemboran Banjar Panji - 1 adalah 100 % penyebab terjadinya tragedi LUSI ? Apakah data bawah permukaan yang sudah ada , maupun yang terhimpun selama ini sudah memBUKTIKAN bahwa memang pemboran/ dan atau kesalahan operasional dalam pemboran Banjar Panji- 1 sebagai satu satunya penyebab ? Dari awal saya posting perihal ini , saya sudah meng-indikasikan bahwa kejadian ini akan mempunyai implikasi hukum yang sangat rumit (posting saya dua hari setelah adanya aliran lumpur). Kalau ini menjadi kasus hukum , maka berlaku asas praduga tak ber - salah . Artinya bahwa Lapindo Brantas belum berkewajiban untuk melakukan ganti rugi kepada siapa - pun selama putusan pengadilan belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap . Padahal (!) yang dirugikan merupakan masyarakat yang berjumlah cukup banyak ? Menurut saya , bagaimanapun ganti rugi / kerugian masyarakat harus segera diganti , agar mereka bisa kembali hidup normal. Jadi bagaimana ? Si- Abah tidak mencoba memmenangkan Lapindo , akan tetapi sebagai salah satu asosiasi ahli kebumian , mestinya kita bisa memberikan penjelasan dari sisi ilmu kebumian sebagai SALAH SATU pertimbangan bagi suatu keputusan hukum kelak . Siapkah kita ??? Si - Abah __ - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Salam, PUJASMADI [EMAIL PROTECTED] - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min.
Re: [iagi-net-l] Bila Lumpur di buang ke sungai / laut
Saya kira kita harus berpikir realistis saja, bahwa mengatasi lumpur tidak akan selesai kurang dari 3 bulan. Itupun kalau bisa. Melihat volume lumpur yang begitu banyak, kecil kemungkinan rumah atau ladang yang terkubur bisa segera kembali dihuni/dimanfaatkan seperti sedia kala, walaupun lumpur bisa diatasi. Dalam hal ini, Lapindo yang notabene bertanggung jawab, sebaiknya segera menyiapkan lahan untuk relokasi penduduk yang tempat tinggalnya dinyatakan tidak mungkin kembali dihuni/dimanfaatkan lagi. Hal ini akan memberi kepastian kepada penduduk yang mengungsi, yang makin lama makin panas karena terlalu lama mengungsi dan ketidakpastian jaminan ganti rugi. Selanjutnya, lahan yang sudah dibebaskan tersebut bisa tetap sebagai genangan lumpur sementara (kalau semburan bisa diatasi) atau permanen (kalau tidak bisa diatasi). Kalau semburan bisa diatasi, perlahan-lahan lumpur bisa dibersihkan (untuk bikin bata, atau sekedar dibuang ke laut, dll). Kalau tidak bisa diatasi, lahan itu bisa dijadikan tempat geowisata atau dibiarkan sampai kill itself. Yang perlu di sadari, kalaupun dalm 3 bulan semburan bisa diatasi, membersihkan lumpur hingga siap huni akan memakan waktu berbulan-bulan. Pada saat itu penduduk sudah menjadi sangat marah. Salam Pujas Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau lumpur ini dibuang, lantas material apakah yg nantinya menggantikan volume yg dibuang ini ? Secara natural tentunya ada supply - demand, kalau dibawah terambil harus ada yg menggantikan, lah kalau dibuang ke laut trus apakah membiarkan terbentuk cekungan karena nantinya terbentuk crater (collapse) ? rdp On 8/15/06, wahyu budi wrote: Ya. Tulisan saya sebelumnya dibuat dengan asumsi lumpur dibuang ke perairan Selat Madura. Di perairan selat itu, berdasarkan pada kedalamannya, tidak akan dijumpai termoklin. 1. lumpur bisa dipompakan ke laut dalam, sampai di bawah zona termoklin. Tetapi itu berarti harus membangun pipa ke Samudera Hindia di selatan yang panjangnya mungkin mencapai 75 km. 2. bisa juga diangkut dengan tongkang lalu di lepas ke laut lepas. Untuk ini juga hanya mungkin di lakukan di Samudera Hindia. Ini juga berarti harus menarik sekian ribu tongkang. 3. pengeringan juga bisa, tetapi volumenya yang sangat besar juga perlu diperhitungkan. Dengan berbagai alternatif itu, selain masalah biaya yang harus dikeluarkan, hal yang juga perlu diingat adalah masalah waktu, yaitu bahwa: 1. kita belum tahu kapan semburan lumpur itu akan berhenti. Sehingga kita juga belum tahu berapa banyak lumpur yang akan kita buang dan berapa lama. 2. kita berpacu dengan kemungkinan datangnya hal hang lebih buruk bila musim hujan tiba. Rasanya perlu juga dipikirkan bila ternyata semburan lumpur itu permanen. Salam, WBS --- Wayan Ismara Heru Young wrote: atau mungkin bisa di pompa ke laut dalam (seperti tailing tambang newmont nusa tenggara gitu)... tinggal hitung-2an saja, mana yang paling murah, paling kecil dampaknya, dan bisa dilakukan dengan mudah dan cepat (yang paling feasible)... Ariadi Subandrio wrote: Mas Budi, misalnya lumpur yang seabreg itu (yang water content-nya diatas 70%) itu dikeringkan, lantas sisa solid yang ada unload di laut yang lebih lepas jauh dari kawasan budidaya (tambak dsb) .apa tidak memungkinkan? (anggap saja kayak bawa batubara dari Kaltim, tapi dilepas dilautan lepas, jauh dari batas thermoklin) . itu juga kalau mau dibuang, atau barangkali malah bisa dijual ke Singapore jadi gak perlu ngeruk dari pasir Riau atau dimanfaatkan lebih serius lagi sebagai sumberdaya baru, misalnya jadi bahan batubata. kayak2nya dengan de-watering (pengeringan) - masak teknologi dan modal kuat gak mampu menangani sih- dan dilakukan simultan oleh beberapa tim permukaan, misalnya : 1. Tim-1 : menangani lumpur yang saat ini existing keluar, asumsi 50.000 M3 per hari. 2. Tim-2 : Menangani lumpur yang sudah terlanjur nyebar berjuta meter kubik itu, dikeringkan juga. Asalkan kita gak buru-buru bilang susah, rasanya kok seberapa truk, berapa tongkang, berapa banyak kompor untuk nguapin air dari lumpur, dsb... pasti bisa dihitung dan jangan-jangan jauh lebih murah dari pembiayaan selama ini. Syaratnya satu : Asal mau, dan yang mau ya kudu kompak dari berbagai macam pihak, baik pemerintah, baik lapindo, baik masyarakat. atau pilihannya adalah tiap hari kita saksikan kesedihan masyarakat sekitar yang semakin perih. Setelah beres urusan permukaan, putuskan penanganan dengan mengkaitkan fakta bawah permukaannya. salam, ar- wahyu budi wrote: Ide untuk membuang lumpur porong ke laut mulai memuncak. Ada pihak yang setuju dan ada pihak yang tidak setuju. Secara geologis, pembuangan lumpur tersebut ke sungai atau laut tidak menjadi masalah, karena itu hanya sedimen biasa. Tetapi kita perlu melihat hal lain,
Re: [iagi-net-l] energi alternatif
Pan udah pernah dibahas, bahwa kapasitas produksi jarak, hampir tidak mungkin mengganti 100% konsumsi bbm saat ini. Kalo gak salah itung, satu mobil perlu 1 ha lahan untuk konsumsi 5-10 l/hari. Bisa menggantikan 50% aja udah pol hebat. Yang mobil hibrid ternyata juga masih belum bisa meninggalkan bbm.Yang Hidrogen juga ternyata bahan dasar utama masih berasal dari hidrokarbon. Setidaknya menunggu sampai minyak benar-benar habis, belum akan sepenuhnya tergantikan. Paling tidak aman sampai pensiun lah..heheh. Daripada jadi petani jarak mending jadi pedagang besi tua aja, pan nanti banyak mobil rongsok yang gak bisa jalan kalo bbm gak ada lagi. Salam Prasiddha Hestu Narendra [EMAIL PROTECTED] wrote: saat ini pemerintah sedang menyiapkan rancangan utk mendorong adanya energi alteratif berupa biodisel dari tanaman jarak, setelah sebelumnya pemerintah begitu getol dengan program briket batubara. Tetapi briket batubara ternyata kurang diminati oleh konsumen, dan lagi batubara masih termasuk sumber energi tak terbaharukan. investasi biodisel berupa penyiapan lahan sekitar 2 juta ha dan dana mencapai sekitar 200 trilyun rupiah yg didapatkan dari konsorsium beberapa bank dalam negri, investasi asing dari malaysia, singapura dan china. Kemarin di TV ada tayangan bahwa di Inggris sudah mulai di pasarkan sepeda motor dgn bahan bakar higrogen, cara pengisiannya mudah dan bisa sumber energinya atau semacam akinya bisa dicopot untuk keperluan lain misal penerangan lampu. Asyiknya lagi polusi yg dihasilkan berupa air yg bisa dikonsumsi, oksigen dan panas. Shg sangat ramah lingkungan. Harganya $ 6.000,- dan bisa ditekan lagi jika sudah produksi massal. Sementara di Swedia sudah mulai dikeluarkan insentif yg menarik bagi kendaraan yg menggunakan biodiesel, salah satunya parkir gratis, pajak dll. Hebatnya lagi biodiesel tersebut berasal dari sampah rumah tangga. Memang harga mobilnya lebih tinggi tetapi setelah dihitung dg insentif yg didapat costnya jadi cukup menarik. Nah bagaimana kira2 energi fosil sbg penghasil petro dolar beberapa tahun kedepan? He..he...saya ndak bisa membayangkan para geocientist nanti jadi petani jarak beberapa puluh tahun kedepan. salam, PR - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min.
Re: [iagi-net-l] Opini Gempa diantara Eksekutif Muda Jakarta
Justru karena para ahli belum punya alat untuk mendeteksi kapan dan dimana akan terjadi gempa, sehingga satu-satunya sumber yang bisa dipercaya tinggal paranormal. Mereka lebih percaya paranormal, yang masih punya peluang benar (sekalipun cuman 1%), dibanding pakar yang tidak tahu sama sekali. Yang menyesatkan adalah informasi bahwa Indonesia mengabaikan peringatan BMG Jepang perihal ramalan gempa di Pangandaran. Memangnya BMG Jepang udah bisa meramal terjadinya gempa? Dasar isu, terus aja seliweran. Beruntung yang udah pernah belajar geologi... Salam Pujas Ariadi Subandrio [EMAIL PROTECTED] wrote: Tadi siang beredar issue akan datangnya gempa, konon para eksekutif muda pada berlarian... Memang. Siapa yang tak cemas dengan gempa, hampir semua orang, tetapi dengan lebih mempercayai berita kurang bertanggung jawab seperti dari sms liar dengan mendasarkan hasil2 ramalan si A si B rasanya kok menjadi aneh...seperti yang terjadi pada para kaum terpelajar di Jakarta tadi siang yang rame2 nunggu datangnya gempa dengan berkumpul di lobby gedung2 tinggi di kawasan Kuningan. Rasa2nya para intelektual muda yang banyak berada di ruang gedung-gudeng jangkung Jakarta sudah paham bahwa gempa tak bisa diramalkan lokasi tepat tempatnya mau pun kapan waktu terjadinya gempa... mereka bukan orang2 yang miskin informasi dan mereka bukan manusia2 yang susah pengertian, namun fakta menunjukkan bahwa kekuatan sosialisasi ramalan gempa dari si A si B lebih kuat merasuk daripada penjelasan2 para pakar kebumian Masih sebuah tantangan tentang sosialisasi salam, ar- (di negeri yang susah saling percaya, peramalan menjadi lahan subur. - See the all-new, redesigned Yahoo.com. Check it out. Salam, PUJASMADI [EMAIL PROTECTED] - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates.
Re: [iagi-net-l] Opini Nusa Kambangan Pecah Jika ada Gempa; Perang Geologist vs 'LSM'
Hmm...jadi sedih deh, apa memang kerja LSM kaya gitu yah. Lalu apa misi perjuangannya: memberdayakan rakyatkah? Pujas Yudi S Purnama [EMAIL PROTECTED] wrote: Bravo Mas Agus, Salut untuk kerja keras Mas, ... Yudi - Original Message - From: To: Sent: Tuesday, July 25, 2006 7:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Opini Nusa Kambangan Pecah Jika ada Gempa; Perang Geologist vs 'LSM' Selamat Mas Agus telah dg susah payah memberikan pencerahan yang akhirnya semua senang .Diambil Hikmahnya saja , Justru dg berbagai peristiwa akhir akhir ini geologi jadi terkenal , yang ujung ujung banyak pesanan dimana mana ( coba tidak ada Gempa , Sunami ,Porong , dll ) geologi dianggap sepi. ISM Dear all Tanggal 21 Juli 2006, pukul 19.00, saya mendapat telpon bu rita bahwa segera dikirim geologist ke Cilacap untuk memberikan penjelasan karena ada opini Nusa Kambangan, jika ada gempa besar maka akan pecah jadi 2 dan rencana demo besar-besaran oleh sekelompok masyarakat untuk menutup penambangan Semen oleh Holcim di Nusa Kambangan, karena telah mengakibatkan kerusakan dan mengancam keselamatan Kota Cilacap jika ada Tsunami. Memang, tsunami 17 Juli 2006, lalu Pulau Nusa Kambangan (NK) telah menyelamatkan Kota Cilacap dari kerusakan, sehingga yang rusak adalah kampung nelayan di Adipala dan Binangun. Pada pukul 20.00, saya ditelpon pihak Direksi Holcim di Cilacap, untuk segera terbang ke Cilacap malam itu juga. Wah, suasana kayak perang saja. Berangkatlah saya dari Yogya, pada pukul 23.00 dijemput / diculik utusan khusus dari Cilacap. Niat Basmalah, saya siapkan bahan-bahan ceramah (dalam 2 jam saja) tentang ; Geologi NK, Gempa, Tsunami, dan Lingkungan Tambang (data Amdal PT Semen Cibinong Tbk di NK oleh UGM, tahun 1998). Sampai Cilacap pukul 03.30 wib. Tanggal 22 Juli 2006 (sabtu kemarin), pukul 07.00 wib; saya memberikan sosialisasi / penyuluhan tentang geologi pulau jawa, NK, gempa dan tsunami kepada jajaran Manajemen dan Direksi PT Holcim Indonesia Tbk. Pukul 10.00, kuasa hukum Holcim ditelpon ajudan Bupati Cilacap untuk segera koordinasi dengan Bupati. Suasana malam sabtu hingga sabtu siang itu, Cilacap sangat SEPI SEKALI, termakan isu ada tsunami besar, Pulau NK akan Pecah, atau Demo yang besar-besaran oleh kelompok nelayan kepada Holcim untuk menutup tambang, karena dianggap mengganggu keutuhan NK sebagai benteng kota Cilacap dari hempasan Tsunami. Akhirnya : Kuasa Hukum Holcim (yang khusus datang mendadak dari Jakarta ke Cilacap) membawa saya ke Bupati Cilacap. Tanpa birokrasi, langsung lewat pintu belakang di kantor dinasnya, ketemu. Lalu miting singkat apa yang terjadi pada warga cilacap yang resah, karena tsunami kemarin, isu gempa, isu pulau NK mau pecah sehingga kegiatan tambangan batugamping Holcim harus segera ditutup, kalau tidak ada pro dan kontra di masyarakat cilacap. Bupati agak emosional, tapi kelihatan juga capek dan kacihan juga. Lalu saya jelaskan singkat tentang : geologi, gempa, tsunami, dan morfologi kota cilacap, teluk penyu dan kejadian tsunami kemarin. Apa respon Bupati ?: Ok, itu baik, tapi jangan sekarang. Malah, jika para pakar geologi entah dari IAGI maupun UGM atau dari mana saja, ini disampaikan, maka tidak akan masuk dan malah menimbulkan emosional. Sekarang yang penting, informasi ilmiah kegeologian tersebut supaya disampaikan pada stake-holder / key person di cilacap. Saya jawab (dalam hati) : saya tidak bodoh dan sembarangan dalam berceramah, ini kan masih tanggap darurat, yang dibutuhkan logistik bukan ceramah. Pasca gempa bantul : tim geologi turun memberikan pencerahan pun setelah 3 minggu tanggap darurat. Itupun masih perang urat syaraf dengan isu-isu. Akhirnya : saya dipertemukan jajaran pejabat pemda termasuk geologist2 dari dinas pertambangan dan energi cilacap. Kami diskusi dengan baik, tentang geologi, gempa, tsunami, dan pertambangan semen. Kemudian, pukul 13.30, dipertemukan saya dengan pers (Jawa Pos Group); Banyumas TV, dan 2 LSM (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia / HNSI) serta Kelompok Nelayan Nusantara Cilacap. Lalu, saya memberikan penyuluhan dan penjelasan secara ilmiah dengan komunikasi yang hidup, ringan, tapi TEGANG. Pada penjelasan itu : saya juga menyinggung hasil Amdal Semen oleh UGM (tim ahlinya saat itu /tahun 1999 : Sukandarrumisi dan Dwikorita Karnawati). Bahwa yang ditambang Holcim (dulu bernama Semen Cibinong) di Nusa Kambangan adalah batukapur yang ada di bagian utara Pulau NK (seluas 3% dari luas pulau dan yang diijinkan oleh Dep.Hukum dan HAM RI). Secara geologi : bagian selatan pulau NK memanjang barat-timur adalah : batupasir-batulempung volkanik, yang tidak mungkin ditambang dan itu hutan lindung. Nah, kebetulan saja pada tahun 2004, saya sendiri mendapat tugas dari Semen Cibinong untuk RPL/RKL rencana Perluasan Pertambangan 50 ha. Sehingga saya sempat jalan-jalan di hutan tropis tertua di Jawa yang tersisa di pulau NK dan kondisi geologi di bagian
Fwd: [iagi-net-l] Hydrogen - Ramah lingkungan, benarkah ?
Hydrogen hanya mengeluarkan limbah air yang aman lingkungan, tapi pembuatan Hydrogen dari HC atau ethanol menghasilkan limbah CO2 . Benar CO2 bisa disuntikkan ke perut bumi sehingga tidak mencemari lingkungan, tapi itu mahal. Kalau modal cupet, mereka lepas aja ke udara, siapa yang monitor? Salam BPJ Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Date: Thu, 20 Jul 2006 10:11:46 +0800 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Hydrogen - Ramah lingkungan, benarkah ? Hydrogen merupakan unsur pembentuk air bila digabungkan dengan oksigen, Hydrogen fuel cell juga hanya akan memproduksi air sebagai sampahnya. Secara sepintas energi ini akan sangat-sangat ramah lingkungan. Uni-Eropa sudah memiliki roadmappemanfaatan hidrogen ini sebagai bahan penyedia energi. Sudah dimulai sejak awal 2000 UE mengkampanyekan penggunaan hidrogen. ( http://rovicky.wordpress.com/2006/04/10/hydrogen-ramah-lingkungan-benarkah-2/ )[image: More...] Bagaimana hydrogen fuel cellini bekerja ? Fuel Cell ini bekerja mirip seperti aki (accu), hanya saja reaksi kimia penghasil tenaga listrik ini menggunakan hidrogen dan oksigen yg bereaksi dan mengalir mirip seperti mengalirnya bahan bakar melalui sebuah motor bakar. Namun jelas tidak ada pembakaran (combusting) dalam proses pembangkit listrik ini. Ya, listrik ini timul mirip seperti aki mobil saja. Dengan demikian limbah dari proses ini hanyalah air murni yg aman untuk dibuang dimana saja. Klik gambar disamping utk memperbesar. Namun ada hal yg sangat penting yang harus dimengerti mengenai hidrogen fuel cell ini bahwa tidak ada sumber hydrogen di alam. Tidak ada sebuah jebakan gas hydrogen di alam seperti jebakan gas atau jebakan minyak. Gas hidrogen harus dibuat, liquid hydrogen atau hidrogen cair harus diproduksi oleh industri. Nah, dari mana energi pabrik penghasil hydrogen ini ? Disinilah tempat bersembunyinya aspek lingkungan pada hygdrogen fuel cell. Hydrogen dihasilkan oleh pabrik yg energi utamanya masih menggunakan fossil fuel (minyak, gas ataupun batubara) . Nah kemanakah CO2 hasil pembakaran di industri penyedia hydrogen fuel cell ini ? Beberapa plant di US dan EU memanfaatkan reservoir bawah tanah dengan menginjeksikan CO2 kedalam pori-pori batuan. Handling CO2 ini dianggap lebih ramah lingkungan ketimbang pembakaran pada mesin transportasi yg terpaksa dibuang bebas di udara. Dengan demikian hydrogen fuel cell dianggap sebagai salah satu cara untuk mempermudah mengelola CO2 akibat proses pembakaran fossil fuel (minyak, gas dan batubara). Sehingga yang harus diperhatikan adalah dimana powerplat penghasil hydrogen ini, karena disitulah penanganan CO2 hasil pembakaran akan dikelola. Kebocoran reservoir ini juga akan sama saja dengan melepas limbah CO2 di alam bebas. Disinilah risiko penggunaan hydrogen dalam aspek lingkungan. Harus selalu diingat bahwa hydrogen tetap hanya berfungsi sebagai distributor energi seperti energi listrik yg ditransmisikan melalui kabel. Picture source : Schlumberger oilfield review -- http://rovicky.wordpress.com/ - Groups are talking. Weacute;re listening. Check out the handy changes to Yahoo! Groups.
RE: [iagi-net-l] Salah kutip? Re: [iagi-net-l] Jawa Barat Selatan Aman dari Tsunami-
Sebaiknya perlu klarifikasi ke media yang salah kutip. Ini ada kaitannya dengan kredibilitas keahlian ilmu bumi, baik secara perorangan maupun kelembagaan, dan trust masyarakat terhadap para ahli profesi kebumian. salam, pujas Slamet, Germawan [EMAIL PROTECTED] wrote: All, Kliatannya emang salah kutip.. Soalnya menurut penilitian beliau yang disampaikan waktu PIT HAGI 2004, justru pangandaran yang resikonya paling besar.. Salam, Remy -Original Message- From: Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Nanang T Puspito Sent: Friday, July 21, 2006 10:26 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [HAGI-Network] Fwd: [Itb] Pangandaran Aman Dear all, Pada PIT HAGI 2004 di Yogya, sebelum tsunami Aceh, saya presentasi tentang tsunami jawa. full paper ada di prosiding. berikut saya copykan abstraknya. mudah2an membantu. tks. nanang TSUNAMI ZONING FOR SOUTHERN-COAST OF JAVA Nanang T. Puspito Department of Geophysics and Meteorology - ITB Jalan Ganesha 10, Bandung 40132. Tel.: 022-2500494; Fax. 022-2534139; E-mail: [EMAIL PROTECTED] Abstract This study is aimed to develop a tsunami zoning for southern-coast of Java based on the maximum predicted tsunami heights. A total of 7 hypothetical earthquakes that were assumed to generate tsunamis in future were estimated based on analysis of seismicity. The hypothetical earthquakes were assumed to cause by subduction along the Java trench with moment magnitudes (Mw) vary from 7.5 to 8.0 and thrust type faulting mechanism. A numerical tsunami simulation method originally developed by the Tohoku University of Japan was performed to estimate tsunami heights and their arrival times at 18 points along the coast from Ujung Kulon in westernmost of Java to Kuta in Bali. The maximum predicted tsunami heights along the coast vary from 1.0 to 5.0 meters, while their arrival times vary from 20 to 50 minutes after the earthquake occurrences. The highest tsunami height was predicted at Pangandaran of West Java and Popoh of East Java, while the lowest one was predicted at Nusakambangan of Central Java and Pulau Sempu of East Java. Keywords: tsunami zoning, tsunami simulation, tsunami height On Thu, 20 Jul 2006 10:44:12 +0700, Hery Harjono wrote Mas Wal dan teman-teman, Yo itu yang paling krusial. Apalagi jarak kita dengan sumber tsunami sangat dekat. Untuk yang jauh ndak soal, ada waktu untuk cepak- cepak mlayu. Yang dekat ndak ada jalan lainlari. Ini yang dipraktekkan masyarakat Simelue [yang mendapat penghargaan internasional atas kesigapannya mengahadapi tsunami]. Mereka hanya punya waktu 8 menit untuk lari dan hampir 100% selamat [7 meninggal kalau nggak salah, dan itu bukan karena tsunami]. Sebaliknya di seberang, pantai barat Aceh, punya waktu 24 menit untuk lari, tapi hampir 100% sirna. Masyarakat Simeulue belajar dari masa lalu. Nah ini serba repot buat BMG. Pegangan mereka hanya magnitudo gempa 6.2, dimana biasanya magnitudo 6 bisa menimbulkan tsunami. Peringatan paling aman, harap waspada karena berpotensi diikuti tsunami. Sistem BMG mestinya [kalau nggak salah sedang dirancang bersama Bako yang beberapa sudah online] mendapat tambahan data dari tide gauge misalnya. Setelah itu baru ketahuan apa ada kemungkinan tsunami atau tidak Nah lagi. Perlu waktu dan balapan dengan menyelamatkan masyarakat yang tinggalnya mungkin hanya 15 menit dari tsunami. Njuk Piye? kalau ndak salah mengoreksi bahwa gempa tidakjadi diikuti tsunami juga dilakukan di negara lain. Saya juga sempat kaget ditanya radio Jakarta. Untungnya beberapa detik sebelumnya HP saya menerima lokasi gempa selat Sunda dari BMG dan kebetulan saya coba plot pada Peta SD anak saya yang sekarang sdh mahasiswa. Saya beritahu ke Radio tersebut bahwa pusat di selat Sunda kedalaman 48 km. Ketika penyiar menanyakan kemungkinan tsunami, saya bilang [saya pasrah bongkokan pada data BMG] kecil kemungkinan karena relatif dalam tapi saya toh masih menekankan masyarakat sekitar Selat Sunda sebaiknya waspada [Saya jadi ingat ketemu para Kiai2 TOP ahli tafsir di Jogjakarta. Ketika saya menceritakan gempa, bumi dan Al Qur'an, mereka bilang atau malah menasehati agar saya selalu mengakhiri dengan WAALLAHU ALAM... mung gusti sing pirso...]. Harusnya saya katakan itu di akhir keterangan saya, tapi pernyataan agar masyarakat waspada adalah terjemahan WAALLAHU ALAM... Saya sebenarnya cukup kaget ketika Radio Remaco menelpon saya demikian cepatnya. Apakah saya harus beritahu masyarakat? Apakah saya tidak melanggar? Bukankah itu tugas BMG dan bukan hak saya untuk mengumumkan? Tapi sedetik saya berpikir..Insya Allah niat saya baik dan saya jawab dengan menggunakan data BMG. Saya pasti akan menyesal setengah mati bila saya diam dan saya matikan radio tersebut jika ternyata terjadi tsunami... [Halo Pak Prih Haryadi dan mas Luhut bisa teman-teman HAGI mendapat penjelesan lebih
Re: [iagi-net-l] Nuklir Indonesia, menggandeng siapa ?
Kenyataan tidak bisa dipungkiri bahwa AS masih mendominasi kekuatan dunia saat ini. Melakukan tindakan yang berlawanan dengan kebijakan AS atau mencari dukungan lawan AS tentu akan mengalami banyak kendala. Meminta bantuan AS juga bukan solusi yang baik buat Indonesia, kenyataannya Indonesia bukan good boy di mata AS. Indonesia tidak pernah menjadi teman dekat AS karena kebijakannya yang menentang Israel, anak emas AS saat ini. Menurut saya, dukungan dari negara bukan AS tapi yang sepaham AS akan lebih aman dijadikan partner. Kalau India sedang bermasalah dengan Pakistan, sehingga bisa menimbulkan konflik dukung mendukung. Yang resikonya minimal keliatannya kerja sama dengan Jepang, selain negara ini tidak mempersenjatai derinya dengan peralatan perang (diharapkan bebas isu senjata nuklir), tehnologinya maju, dekat dengan AS, dan setahu saya banyak ahli nuklir Indonesia menyelesaikan sekolah dan bekerja di Jepang. Kalau Cina keliatannya tidak disukai AS, karena pertumbuhan ekonominya yang pesat menyebabkan AS cemburu dan berusaha meredam dengan berbagai cara (walaupun kenyataannya tidak mampu), masih patut dipertimbangkan. Salam BPJ Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Nuklir Indonesia, menggandeng siapa ? Masuk era Nuklir Energy, merupakan entry door memasuki dunia baru. Namun didalam dunia masadepan akan sangat mungkin ditentukan saat ini. Indonesia yg belum memiliki pengalaman dalam bidang energi nuklir perlu 'menggandeng' kawan dalam mengembangkannya Nah siapa teman yang sejati ? Iran, Amerika, Cina, Jepang atau India ? Setelah ada indikasi Indonesia akan bekerja sama dengan Iran dalam teknologi Nuklir sebagai pembangkit Listrik seperti yg dikutip dari Detik.com Tuesday, 27 June 2006 Luhur Hertanto - detikcom (sumber: Detikcom 27 Juni 2006 ) Jakarta - Pemerintah berniat mempercepat pengadaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang semula ditargetkan paling lambat realisasinya pada 2016 menjadi 2011. Nah, untuk partnernya, Indonesia menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Iran. Percepatan target yang tertuang dalam Kebijakan Energi Nasional ini dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan energi listrik yang pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 3.000 mega watt. Kali ini lagi-lagi Amerika ndak mau ketinggalan untuk ngrecokin Indonesia lagi dalam mengadakan kerjasama Internasional. Seperti yg ditulis oleh gatra sebulan setelah indikasi kerjasama Indonesia dengan Iran. http://www.gatra.com/artikel.php?id=96257 RI-AS Jajaki Kerja Sama Nuklir Washington, 15 Juli 2006 15:58 Pemerintah Indonesia menjajaki peluang kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Penjajakan awal ini dilakukan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman dengan penasihat senior tenaga nuklir dari Departemen Energi AS, dan pihak Nuclear Energy Institute (NEI) di Washington DC, hari Jum`at (14/7). * Menarik juga menggandeng Iran.* Malaysia secara terbuka mendukung negara-negara Islam. Dan akhirnya mendapatkan lisensi untuk mengexplorasi-eksploitasi di negara-negara Islam di Afrika termasuk Sudan dll. Dengan begini produksi Petronas secara global telah meningkat tajam melebihi 1 Juta barel/day. Jauh diatas Indonesia secara keseluruhan. 'Menggandeng siapa', dalampercaturan global akan sangat menentukan ketergantungan dan aliainsi. Malaysia cukup 'cerdik' untuk berani menyatakan mendukung negara Islam hingga sukses masuk ke negara-negara Islam di Afrika dimana sumber migasnya masih belum banyak disentuh tangan-tangan 'barat'. Salah satunya di Sudan, yang sudah mulai akan memproduksi 250.000 Barrel perhari. Nah, Indonesia mau tetep ambigu dengan mengangkangi keduanya atau malah justru terinjak keduanya, itu sangat tergantung kita. Mungkin sebentar lagi negara-negara lain akan merayu Indonesia untuk berkongsi dalam pengembangan energi maju ini. Siapa mau ?? Jerman, India, Cina, Jepang ? Hayooo tunjukin teknologimu, nanti aku contek ! upst !!! -- http://rovicky.wordpress.com/ - Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail Beta.
Re: [iagi-net-l] Tsunami-Genic Earthquake : SW Java Epicentrum (17 July 2006)
Di sepanjang pantai selatan Jawa dan barat Sumatra yang rawan tsunami banyak pantai wisata. Kebanyakan yang berada di pantai, nelayan, apalagi yang lagi berenang di pantai, tidak merasakan gempa, sehingga tidak mengantisipasi adanya tsunami. Mungkin sudah saatnya pemerintah atau pihak yang berwenang membuat alarm gempa di semua wisata pantai yang menyala bila terjadi gempa, mengingat tenggang waktu antara gempa dan tsunami relatif singkat. Sehingga nantinya kalau terjadi gempa, tanpa harus menunggu tsunami datang, semua orang yang berada dekat pantai sempat menyelamatkan diri. Kita masih bersyukur karena terjadinya gempa bukan sehari sebelumnya. Diperkirakan akan jatuh korban lebih banyak kalau terjadi pada hari libur, karena akan lebih banyak wisatawan yang pergi ke pantai. Salam BPJ Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Sampai hampir pukul 01.00 dini hari ini (Selasa 18 Juli 2006), saat tulisan ini dibuat, jumlah korban tewas telah mencapai 86 orang, tersebar dari pantai selatan Garut, Cipatujah, Pangandaran, Cilacap, sampai Gunung Kidul. Bilangan ini masih akan bertambah terus sebab puluhan orang dilaporkan hilang. Korban tewas bertambah dengan cepat, pukul 17.50 tadi sore (Senin 17 Juli 2006) korban tewas masih 5 orang seperti disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudoyono di dalam acara Keterangan Pers di Istana. Korban tewas terutama karena direnggut tsunami dan tertimpa bangunan. Data gempa dari BMG dan USGS sepakat mencantumkan episentrum gempa kali ini di Lautan Hindia selatan Jawa Barat sekitar 200 km selatan garis pantai sekitar Garut selatan dan 50 km di sebelah utara jalur Palung Sunda. Kekuatan gempa menurut BMG adalah 6.8 SR (skala Richter), sumber gempa pada kedalaman 33 km (MetroTV dan wawancara interaktif Radio El Shinta dengan Pak Fauzi BMG). Berdasarkan NEIC (National Earthquake Information Center) USGS (United States Geological Survey), kekuatan gempa adalah 7.1 Mw (momen magnitude memang Mw selalu berangka lebih besar daripada SR) berasal dari kedalaman 48.6 km. Sampai pukul 23.30 tadi (Senin 17 Juli 2006) gempa susulan telah tercatat 10 kali dengan kekuatan 5.0-6.0 SR. Dilaporkan pula bahwa gempa skala kecil dilaporkan terjadi di selatan Trenggalek, Jawa Timur. Mengapa gempa ini menimbulkan tsunami ? Karena, semua syarat terjadinya tsunami dipenuhinya. Gempa ini terhitung dangkal (33 km), kuat (6.8 SR), terjadi di laut, dan mekanisme pematahan batuan pada sumber gempa ini adalah penyesaran naik (berdasarkan focal mechanism/momen tensor solution-nya). Tsunami di pantai-pantai dengan korban tewas tercatat dengan ketinggian gelombang 1-2 meter (info sesaat dari orang-orang di wilayah tsunami sekitar Pangandaran-Cilacap yang berhasil diwawancarai El Shinta secara jarak jauh melaporkan gelombang tsunami setinggi 5-7 meter). Seorang narapidana Nusa Kambangan yang sedang bekerja di luar penjara dilaporkan ketakutan-panik dan malahan bunuh diri dengan menjatuhkan diri ke dalam sumur. Gelombang tsunami juga teramati di Bali pada ketinggian 20 cm, di Pulau Christmas setinggi 60 cm, dan di Pulau Cocos 10 cm. Pulau Christmas dan Pulau Cocos terletak di sebelah baratdaya sumber gempa. Tsunami juga tercatat di baratlaut pantai Australia. Menurut sebuah sumber lembaga geosains di Australia, wilayah pengaruh tsunami gempa kali ini adalah seluas radius 1100 km dari titik episentrum. Bagaimana posisi seismotektonik gempa Pangandaran ini ? Plotting episentrum gempa ini pada peta2 tektonik Indonesia selatan Jawa (misal pada peta Hamilton, 1979) dengan segera menunjukkan bahwa episentrum/hiposentrum terjadi pada jalur non-volcanic outer arc ridge di selatan Jawa. Ini adalah jalur terusan pulau2 barat Sumatra Simeulue-Nias-Mentawai-Enggano yang menerus ke Jawa sebagai submarine ridge. Wilayah ini disusun oleh melange hasil prisma akresi konvergensi Lempeng Hindia dengan bagian Lempeng Asia (Mikro-Lempeng Sunda). Sumber gempa terjadi sekitar 50 km utara Palung Sunda pada kedalaman 33 km mengindikasi bahwa sumber gempa berasal dari pematahan segmen kerak Bumi pada overriding plate di atas Lempeng Hindia yang menunjam/menyusup di bawahnya. Ke baratdaya dari wilayah ini banyak oceanic plateaux sekitar Pulau Cocos yang kelak (relatif dalam periode geologi) akan menghentikan sejenak proses penunjaman Lempeng Hindia di bawah Mikro-Lempeng Sunda dan kerak akresinya. Untuk suatu periode nanti wilayah2 ini akan menjadi seismic gap zones yang aseismic, tetapi yang selanjutnya justru akan menjadi wilayah2 pencetus gempa besar saat rupture mesti terjadi. Bencana ini sekali lagi menunjukkan kepada kita, sudah saatnya wilayah selatan Jawa mendapatkan perhatian yang layak dalam segi seismotektonik sesering seperti yang dilakukan di wilayah sebelah barat Sumatra. Pengetahuan kita untuk selatan Jawa minimal, padahal penduduknya cukup banyak. We are living and sleeping with earthquakes, be ready ! awang
Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
Saya meragukan pendapat bahwa lumpur tersebut dari influx air sungai disekitar luapan lumpur. Kalau ada influx dari sungai (artesis), maka tekanan yang menyebabkan lumpur keluar adalah normal hydrostatic pressure (bukan overpressure). Saya lihat semburan lumpur sekitar 0.5-1 meter, sehingga tinggi pisometriknya mungkin 1-5 meter. Memangnya ada sungai yang elevasinya 5 meter di sekitar lokasi lumpur? Lagi pula lumpur itu diyakini dari kedalaman 6000'-an, jadi kalau memang lumpur ini lumpur artesis, discharge areanya pasti berkilo-kilo jauhnya dari lokasi sumur, bukan dari sekitar sumur. BPJ Winderasta, Wikan (wikanw) [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengacu pada dugaan penyebab bencana erupsi lumpur adalah underground blowout, maka sampai saat ini terdapat dua pendapat yang dipertentangkan sebagai penyebabnya, yaitu gempa atau pemboran. Kalau saya analogikan dengan sebuah pengalaman saya waktu menyetir mobil, yaitu ketika tiba-tiba sebuah batu kerikil mencethat (melenting) dari sebuah kendaraan (truk) dari arah berlawanan, sehingga sebuah tembakan kecil dari kerikil ke kaca depan mobil saya menyebabkan sebuah retakan kecil di kaca depan mobil. Dalam waktu hitungan detik, retakan menyebar dan membuat seluruh permukaan kaca depan mobil menjadi retak semua dan hanya lapisan film yang menahan kaca tidak ambrol berkeping-keping. Tetapi dalam sebuah kejadian di waktu yang lain, tembakan kerikil tidak menyebabkan retaknya semua kaca depan tetapi hanya menyisakan retakan bulat kecil di sekitar bekas tembakan kerikil. Waktu saya tanyakan ke tukang kaca, kenapa kok bisa terjadi hal yang beda, jawaban mereka karena kondisi kaca waktu terjadi tembakan saat itu berbeda. Kaca yang retak semuanya terjadi pada kondisi kaca dalam keadaan kritis, yang kemungkinan memang sudah berumur dan saat itu mengalami suhu (panas matahari) serta tekanan (kecepatan mobil kencang pada jalanan menurun) yang cukup kuat untuk membuat kondisi kritis, selain juga energi lentingan kerikil. Sedangkan yang cuma meninggalkan bekas kecil, karena kaca tidak dalam kondisi kritis meskipun energi lentingan kerikil sama dengan kejadian sebelumnya.. Analogi lain adalah kejadian-kejadian erupsi uap panas di lapangan injeksi uap (Duri). Dari banyak erupsi uap/minyak di lokasi area luar sumur (20m) yang terjadi, dimana selalu disimpulkan melibatkan media patahan (sesar), kejadian yang berskala besar ditandai dengan semburan bertekanan tinggi, sedangkan yang berskala kecil hanya berupa aliran (seepage) atau gelembung udara (bubbling). Kedua jenis skala kejadian selalu terjadi pada wilayah injeksi yang secara teratur dilakukan pada tekanan yang melebihi kapasitas maksimum injeksi (karena perubahan yang tidak di monitor dengan baik atau target tekanan yang mengabaikan kapasitas maksimum, misalnya di daerah yang mengalami pen-sesaran). Tetapi kejadian berskala besar (semburan bertekanan tinggi) selalu dipicu oleh aktivitas pemboran, dimana dilakukan pemberian high MW untuk mengatasi kick di zona tertentu. Dalam hal ini kondisi kritis reservoir dan patahan diciptakan oleh adanya pemberian tekanan oleh injeksi uap, sedangkan aktivitas pemboran membuat kondisi kritis terlampaui. Dari analogi-analogi di atas, menurut pendapat saya, sebuah aktivitas kecil (misal pemberian tekanan oleh suatu titik pemboran) pada suatu zona formasi yang mengalami suatu kondisi kritis dapat menyebabkan sebuah underground blowout yang mencapai volume besar. Dalam hal ini, kondisi kritis yang bagaimana dan apa penyebabnya belum dapat disimpulkan secara mendalam (mungkin gempa, local paleo subsidence, atau hal-hal lain) - sepertinya penjelasan dari pak Awang, kang Mino, atau info dari blog Pak Rovicky bisa digunakan sebagai referensi. Hal lain yang menarik adalah adanya informasi mengenai influx air sungai di dekat lokasi erupsi sebagai sumber material cair dari lumpur. Kalau hal itu benar terjadi (sesuai dengan studi karakter lumpur), tentunya alternatif and cara penanganan erupsi menjadi semakin rumit. Semoga kejadian ini dapat segera ditanggulangi dan kerugian dapat diatasi dengan memuaskan semua pihak. Salut untuk semua pihak yang telah bekerja dan menyumbangkan tenaga/pikiran, semoga memperoleh nilai ibadah. Wassalam, WW -Original Message- From: Sugeng Hartono [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 04, 2006 12:02 PM To: iagi-net@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] 6 Tersangka / Re: [iagi-net-l] Kalau ke pengadilan -- Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Pak ISM, Menurut pengalaman saya, rasanya kok tidak bisa kalau geologist (wellsite geologist) mesti disangkutkan (bertanggung jawab?) dengan musibah dalam pemboran (misalnya blowout). Geologist selalu bekerja dengan mudloggers di dalam mudlogging unit. Setiap ada tanda-2 yang mencurigakan (misalnya setelah terjadi perubahan kecepatan pemboran atau drilling break, yang kemungkinan pemboran masuk ke lapisan batu pasir atau gamping yang porous, lalu
Re: [iagi-net-l] Re: CO2 reading
Seingat saya, CO2 kontaminasi dengan lumpur membentuk bicarb (HCO3), biasanya ditreatment dengan soda abu untuk melepas CO2. Over treatment bisa mengikat kembali CO2. BPJ Anton Prakoso [EMAIL PROTECTED] wrote: apakah ada kemungkinan CO2 ini membentuk reaksi ikatan kimia baru dengan additive mud..? sehingga tidak terbaca sebagai CO2, kira-kira macam apa saja additive mud yang bisa bereaksi dengan CO2 yah..? AP On 7/4/06, B. Pujasmadi wrote: Biasanya data pengukuran lapangan dan sesor mudlogging tidak terpaut jauh. Kemungkinannya alat tidak berfungsi dengan baik (perlu dilihat, kapan terakhir dikalibrasi) atau sumber gas yang berbeda (bukan dari 2319 mtvdss). Pernah di lapangan, CO2 selama drilling membaca 90-95%. Kita sempet gak percaya, sehingga berkali-kali dikalibrasi. Ternyata test CO2 di lab memang 98.5%. Reaksi dengan lumpur bisa aja, CO2 akan menyebabkan viskositas naik (reaksi dengan clay). Kalaupun dilakukan mud treatmen, bisanya tidak menjadi konstan 0%. Kalau habis treatmen akan turun, lama-lama naik lagi. Kalau CO2 konstan di 0%, kemungkinannya: 1. memang tidak ada CO2 atau 2. alatnya mati. Pada oil base mud, flocculation clay biasanya sulit terjadi (lumpur ini tahan thd kontaminasi). Salam BPJ Amir Al Amin wrote: Sensor baik-baik saja. Karena sensor yang sama dipakai untuk mengetes CO2 dari sampel dan dari mud. Ide saya, kalau ada alat-alatnya, mungkin bisa di campur CO2 + Mud, kemudian di kocok, di 'ekstrak' lagi gasnya. Apakah benar CO2nya bereaksi. Saya pernah dengar di natuna juga, tidak terdeteksi saat drilling? benar nggak ya? Apakah juga oil base mud. salam On 7/3/06, Anton Prakoso wrote: Kalau dari sensor kalibrasinya jalan gak mas Amir..?? AP On 7/1/06, Amir Al Amin wrote: Analisa gas sample dari sandstone, 2319mtvdss, temp 170degC. drilling dengan sythentic oil base mud. CO2 dari sample 33%C1 65%, C2 0.67%,C3-C5 absen., CO2 saat mudlogging 0%. CO2 dari sample 80%C1 17%, C2 0.03%, C3-C5 absen., CO2 saat mudlogging 0%. Kenapa high CO2 reservoir, dari sampling, tetapi saat pengeboran sensor di CO2 mudlogging readingnya 0%? Apakah CO2 bereaksi dengan Drilling mud , sehingga tidak terdeteksi saat pengeboran? Seingat saya, di geothermal, CO2 reading dapat membantu untuk parameter fracture zone. Sepertinya dulu pernah ada yang posting hal yang sama. -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email
Re: [iagi-net-l] CO2 reading
Biasanya data pengukuran lapangan dan sesor mudlogging tidak terpaut jauh. Kemungkinannya alat tidak berfungsi dengan baik (perlu dilihat, kapan terakhir dikalibrasi) atau sumber gas yang berbeda (bukan dari 2319 mtvdss). Pernah di lapangan, CO2 selama drilling membaca 90-95%. Kita sempet gak percaya, sehingga berkali-kali dikalibrasi. Ternyata test CO2 di lab memang 98.5%. Reaksi dengan lumpur bisa aja, CO2 akan menyebabkan viskositas naik (reaksi dengan clay). Kalaupun dilakukan mud treatmen, bisanya tidak menjadi konstan 0%. Kalau habis treatmen akan turun, lama-lama naik lagi. Kalau CO2 konstan di 0%, kemungkinannya: 1. memang tidak ada CO2 atau 2. alatnya mati. Pada oil base mud, flocculation clay biasanya sulit terjadi (lumpur ini tahan thd kontaminasi). Salam BPJ Amir Al Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Sensor baik-baik saja. Karena sensor yang sama dipakai untuk mengetes CO2 dari sampel dan dari mud. Ide saya, kalau ada alat-alatnya, mungkin bisa di campur CO2 + Mud, kemudian di kocok, di 'ekstrak' lagi gasnya. Apakah benar CO2nya bereaksi. Saya pernah dengar di natuna juga, tidak terdeteksi saat drilling? benar nggak ya? Apakah juga oil base mud. salam On 7/3/06, Anton Prakoso wrote: Kalau dari sensor kalibrasinya jalan gak mas Amir..?? AP On 7/1/06, Amir Al Amin wrote: Analisa gas sample dari sandstone, 2319mtvdss, temp 170degC. drilling dengan sythentic oil base mud. CO2 dari sample 33%C1 65%, C2 0.67%,C3-C5 absen., CO2 saat mudlogging 0%. CO2 dari sample 80%C1 17%, C2 0.03%, C3-C5 absen., CO2 saat mudlogging 0%. Kenapa high CO2 reservoir, dari sampling, tetapi saat pengeboran sensor di CO2 mudlogging readingnya 0%? Apakah CO2 bereaksi dengan Drilling mud , sehingga tidak terdeteksi saat pengeboran? Seingat saya, di geothermal, CO2 reading dapat membantu untuk parameter fracture zone. Sepertinya dulu pernah ada yang posting hal yang sama. -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- *** Amir Al Amin Operation/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min.
Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong?
Sebenarnya yang bisa langsung dikenakan adalah pasal pencemaran (pidana), tanpa harus mencari-cari kesalahan teknis, karena UU udah jelas. Keputusan teknis biasanya dilakukan dari hasil musyawarah (diskusi antar team). Misalnya apakah pasang casing dulu sesuai program atau bor dulu sampai target biasanya bukan keputusan Co-man, melainkan rekomendasi dari team subsurface. Yang kasi komando biasanya drilling supv di Jakarta, eksekutor co-man di lapangan. Siapa yang harus masuk bui: Manajer HSE, subsurface team, drilling supv, atau co-man?. Repotnya, kalau terjadi kegagalan seperti BP-1 ini biasanya kemudian saling lempar tanggung jawab, apalagi iming-imingnya berupa bui. Salam BPJ Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] wrote: Kelihatannya sekarang ini banyak lho lawyer/ahli hukum yang juga punya background masalah Teknis bahkan Geologi , kalau gak salah itu Kang Udibowo ( GeoITB '72 ) salah satunya , dia ambil hukumnya di UI. Untuk menentukan apakah perdata atau pidana ada di penyidik , mau dibawa kemana perkaranya , baru nanti peradilan yang memutuskan,( untuk masalah si Panji ini menurut penyidik adalah masalah pidana ) . Kalau kasusnya masalah teknis , si pengacaranya juga pinter masalah teknis ( geologi misalnya ) maka akan dapat meyakinkan hakimnya, jadi kalau menghadapi masalah yang teknis ambil pengacaranya yang juga menguasai permasalahan tsb . Kelihatnnya kalau masalah si Panji ini nanti bnayak permasalahan teknisnya ( lain dg masalah pembobolan uang , korupsi ,suap atau pembunuhan ) Kalau masalah perdata kan tidak ada penahanan. Dulu banyak kasus orang diberibeasiswa untuk sekolah ke LN tapi setelah lulus tdk mau bekerja ditempat institusi yang memberikan bea siswa ( pada waktu berangkat menandatangi kontrak kesanggupan untuk bekerja di institusi pemberi bea siswa setelah lulus sekolahnya), dia tidak dikenai pasal pidana tapi hanya perdata ( ngutang ke pemberi beasiswa) ISM - Original Message - From: To: Sent: Monday, July 03, 2006 9:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Frank, mencuri uang, korupsi, dan banyak lagi yg tidak harus berhubungan dengan nyawa, dapat dijadikan delik hukum pidana. Saya tuh nggak terlalu sreg untuk langsung mengatakan kalau nabrak orang itu adalah kasus pidana, tapi okelah, kan hanya seorang geologist yg mengatakan, he..he, kalo orang hukum pernyataan ini dapat disebut pokrol. kenapa? kelalaian itu bisa disengaja, bisa juga tidak kan, siapa sih yg mau lalai trus nabrak orang. Perdata itu tdk semuanya mengenai harta benda, memang pada umumnya, tetapi lebih kepada hubungan sipil dan privat. Kalau mau mencari bantuan hukum, minta ke LBH, bukan IAGI. IAGI hanya bisa memberikan masukan teknikal saja (lebih ke Geologi lho) utk dijadikan informasi dalam proses hukum. Salam, JCI apakah perdata itu mengenai harta benda saja sedangkan pidana itu mengenai nyawa? atau saya salah definisi nya? fbs - Original Message From: Parvita Siregar To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, July 3, 2006 8:21:31 AM Subject: RE: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? Bisa kena pidana karena kelalaian. Mobil nabrak orang kan accident tapi tetap pidana juga. Ini udah ngorbanin banyak orang dan membuat kerugian yang besar sampai aktivitas2 terganggu. Miris sih, I sympathize to Lapindo Brantas...masa2 sulit. -Original Message- From: Wayan Ismara Heru Young [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, July 01, 2006 2:46 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] perdata atau pidana ?Re: [iagi-net-l] Gempa, Pemicu Banjir Lumpur Porong? setahu saya, pidana itu kasus2 yang tidak perlu ada yang menuntut (kalau di US seperti The State of Nevada against Jhon Doe), sedangkan perdata itu kasus pribadi, misalnya si a tidak memenuhi target sesuai kontrak.. CMIIW.. jadi tergantung UU yang ada, kalau ada pasal yang menyatakan bahwa kelalaian yang mambahayakan masyarakat umum adalah tindakan yang dapat dihukum pidana,ya berarti itu adalah kasus pidana... kalau tidak masuk pidana, penduduk yang merasa dirugikan bisa mengajukan gugatan perdata ke pengadilan... salam, .heru. Franciscus B Sinartio wrote: Numpang tanya... apakah bedanya pidana dan perdata? apakah kasus BanjarPanji ini bukan perdata? kalau memang ada yang sengaja lakukan sabotase maka bisa dikatakan pidana tetapi kalau kecelakaan (okelah mungkin keteledoran), apakah ini masuk pidana? Kalau pidana apakah berarti well site geologist nya, operation geologist, drilling engineer, exploration manager bisa dijadikan tersangka? bagaimana juga dengan jajaran decision maker yang lebih tinggi nya? okelah kelihatannya Lapindo dkk harus bayar ganti rugi, tetapi gimana pegawainya yang cuma menjalankan tugas? apa yang IAGI bisa bantu ? fbs sangat prihatin, bukan hanya karena kenal secara pribadi kawan2
Re: [iagi-net-l] ADB di Metro TV jam 6---diskusi lebih lanjut-overpressure?
Saya belum bisa memahami terjadinya overpressure di batuan karbonat. Mungkin ada yang bisa menjelaskan secara singkat teorinya. Jangan-jangan formation pressure yang 15.7 ppg itu supercharge? Adakah data PLT yang mendukung? BPJ Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] wrote: Thx info-nya Kang Vicky,... Oleh karena tidak yakin itulah maka saya menambahkan kata mungkin tidak overpressure untuk Kujung (perhatikan kembali statement saya yang anda quote dalam teks) Kemungkinan lainnya: - Kujung puya pressure lebih kecil dari section di atasnya (karena H2S hanya keluar di awal2 semburan waktu KICK, dan H2S adalah ciri dari fluida Kujung di daerah tsb). Karena pressurenya lebih kecil dari section diatasnya (walaupun tetap overpressure), maka pada fasa-fasa berikutnya dari semburan (setelah KICK), fluida dari Kujung tidak dapat lagi naik ke atas karena tidak mungkin fluida dg pressure yg lebih kecil bisa naik ke permukaan melewati zoan yang pressure-nya lebih besar. Hal ini dikuatkan dg bukti mengecilnya (dan hilangnya) kadar H2S di fasa-fasa lanjut dari semburan. Komentar lainnya: - Belum tentu juga Kujung yang ditembus di TD yang menyebabkan loss circulation,... bisa juga: FAULT (ingat: section Kalibeng di BP-1 jauh lebih panjang dr section serupa di Porong-1, malahan dalam prognosisnya sebenarnya kawan2 Lapindo memprediksi top Kujung pada 8500 feet -- bukan 9290an feet -- berarti ada kesalahan prediksi berupa penebalan +/- 790 feet dari section Kalibeng tersebut. Apakah ini karena T-D conversionnya kurang pas, atau karena faktor struktur-stratigrafi,... perlu diurai lebih lanjut) Komentar lainnya lagi: - Bisa jadi Reef Kujung di BP-1 tidak satu build-up yang sama dg Reef di Porong-1 () Bukti hanya baru dari pemetaan seismik, belum proven dengan pengeboran dan pengukuran pressure yang sempurna pada kedua sumur tersebut. Salam adb arema - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: Sent: Tuesday, June 20, 2006 9:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] ADB di Metro TV jam 6---diskusi lebih lanjut On 6/20/06, Andang Bachtiar wrote: OVERPRESSURE). Nah, begitu masuk ke Kujung (presumably) terjadilah Loss Circulation. Jadi, Kujungnya sendiri mungkin tidak overpressure. Selebihnya: persepsi Fauzan sudah sama dengan maksud saya. Salam ADB Sepertinya Pak Andang harus melihat berapa pressure di Kujung baru berbicara apakah Kujung OP atau tidak. Loss Mud itu hanyalah MW FM tetapi bukan berarti FP HP (hydrostatic pressure.) Terminology OP itu dibandingkan dengan HP bukan dengan MW. Kalau Pak Andang menengok sumur Porong-1. maka pengukuran pressure dengan RFT di Kujung sudah menunjukkan Formation pressure 15.7 ppg ... ini jelas overpressure Pak ADB. Di sumur BD-1/2 anda akan lihat wellhead flowing pressure mencapai 6000pst utk test dikedalaman sekitar 1 feet. Nah karena kita tahu yg keluar Oil and Gas, tentunya bisa dikira-kira berapa formation presurenya. Dan disini juga Kujung sudah OP. Tetapi kalau benar di BP-1 Fm Kujung tidak OP malah ada hal yg aneh, karena Kujung di Porong-1 dan BP-1 masih satu reef buildup. . Kesimpulan Kujung tidak OP ini mungkin karena salahsatu pendapat di Lapindo karena dengan asumsi gas yang ada di Wunut berasal dari bocoran Porong-1. Namun pengukuran pressure ini menurutku menunjukkan Kujung masih OP. Kemungkinann lain adalah dahulunya Kujung Pernah bocor dengan melihat bukti adanya Paleo Colapse yg digambarkan oleh Arse di artikelnya di AAPG. Namun kemudian tertutup lagi dan kembali OP. Saya sendiri belum tahu apakah benar bisa buka-tuptup seperti ini. salam rdp - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No.
Re: [iagi-net-l] ADB di Metro TV jam 6---diskusi lebih lanjut-overpressure?
Kalau lensa batupasir overpressure karena letaknya di dalam shale yang overpressure, saya bisa memahami. Tapi untuk membuat formasi batugamping yang pelamparannya luas, berapa overpressure shale yang menyelimuti. Ini yang agak sulit saya pahami. Kalau memang benar formation pressure 15.7 ppg, kemudian terjadi loss circulation, berapa berat lumpur yang dipakai waktu drilling. Saya kira kalau hanya 1-2 ppg di atas formation pressure, masih belum mengakibatkan lost circulation. Apakah di BP-1 drilling dengan mw di atas 17 ppg? BPJ Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau memahahami overpressure di lensa batupasir yg berada diantara shale bisa ngga ? RDP On 6/21/06, B. Pujasmadi wrote: Saya belum bisa memahami terjadinya overpressure di batuan karbonat. Mungkin ada yang bisa menjelaskan secara singkat teorinya. Jangan-jangan formation pressure yang 15.7 ppg itu supercharge? Adakah data PLT yang mendukung? BPJ Andang Bachtiar wrote: Thx info-nya Kang Vicky,... Oleh karena tidak yakin itulah maka saya menambahkan kata mungkin tidak overpressure untuk Kujung (perhatikan kembali statement saya yang anda quote dalam teks) Kemungkinan lainnya: - Kujung puya pressure lebih kecil dari section di atasnya (karena H2S hanya keluar di awal2 semburan waktu KICK, dan H2S adalah ciri dari fluida Kujung di daerah tsb). Karena pressurenya lebih kecil dari section diatasnya (walaupun tetap overpressure), maka pada fasa-fasa berikutnya dari semburan (setelah KICK), fluida dari Kujung tidak dapat lagi naik ke atas karena tidak mungkin fluida dg pressure yg lebih kecil bisa naik ke permukaan melewati zoan yang pressure-nya lebih besar. Hal ini dikuatkan dg bukti mengecilnya (dan hilangnya) kadar H2S di fasa-fasa lanjut dari semburan. Komentar lainnya: - Belum tentu juga Kujung yang ditembus di TD yang menyebabkan loss circulation,... bisa juga: FAULT (ingat: section Kalibeng di BP-1 jauh lebih panjang dr section serupa di Porong-1, malahan dalam prognosisnya sebenarnya kawan2 Lapindo memprediksi top Kujung pada 8500 feet -- bukan 9290an feet -- berarti ada kesalahan prediksi berupa penebalan +/- 790 feet dari section Kalibeng tersebut. Apakah ini karena T-D conversionnya kurang pas, atau karena faktor struktur-stratigrafi,... perlu diurai lebih lanjut) Komentar lainnya lagi: - Bisa jadi Reef Kujung di BP-1 tidak satu build-up yang sama dg Reef di Porong-1 () Bukti hanya baru dari pemetaan seismik, belum proven dengan pengeboran dan pengukuran pressure yang sempurna pada kedua sumur tersebut. Salam adb arema - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari To: Sent: Tuesday, June 20, 2006 9:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] ADB di Metro TV jam 6---diskusi lebih lanjut On 6/20/06, Andang Bachtiar wrote: OVERPRESSURE). Nah, begitu masuk ke Kujung (presumably) terjadilah Loss Circulation. Jadi, Kujungnya sendiri mungkin tidak overpressure. Selebihnya: persepsi Fauzan sudah sama dengan maksud saya. Salam ADB Sepertinya Pak Andang harus melihat berapa pressure di Kujung baru berbicara apakah Kujung OP atau tidak. Loss Mud itu hanyalah MW FM tetapi bukan berarti FP HP (hydrostatic pressure.) Terminology OP itu dibandingkan dengan HP bukan dengan MW. Kalau Pak Andang menengok sumur Porong-1. maka pengukuran pressure dengan RFT di Kujung sudah menunjukkan Formation pressure 15.7 ppg ... ini jelas overpressure Pak ADB. Di sumur BD-1/2 anda akan lihat wellhead flowing pressure mencapai 6000pst utk test dikedalaman sekitar 1 feet. Nah karena kita tahu yg keluar Oil and Gas, tentunya bisa dikira-kira berapa formation presurenya. Dan disini juga Kujung sudah OP. Tetapi kalau benar di BP-1 Fm Kujung tidak OP malah ada hal yg aneh, karena Kujung di Porong-1 dan BP-1 masih satu reef buildup. . Kesimpulan Kujung tidak OP ini mungkin karena salahsatu pendapat di Lapindo karena dengan asumsi gas yang ada di Wunut berasal dari bocoran Porong-1. Namun pengukuran pressure ini menurutku menunjukkan Kujung masih OP. Kemungkinann lain adalah dahulunya Kujung Pernah bocor dengan melihat bukti adanya Paleo Colapse yg digambarkan oleh Arse di artikelnya di AAPG. Namun kemudian tertutup lagi dan kembali OP. Saya sendiri belum tahu apakah benar bisa buka-tuptup seperti ini. salam rdp - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580
Re: [iagi-net-l] ADB di Metro TV jam 6---diskusi lebih lanjut
Setahu saya terjadi lost circulation di atas bit depth bisa terjadi kalau MW di naikkan setelah menembus formasi tersebut hingge bit depth, atau terjadi penyumbatan di annulus. Kalau tidak ada penambahan MW dan tidak ada peningkatan pressure di annulus, maka dapat dipastikan lost circulation terjadi at bit depth, bukan di atasnya, karena pada bit ada penambahan pressure dari bit nozzle. Lain halnya kalau sudah ada zona lost di atas bit depth, kita tidak bisa tahu secara persis apakah terjadinya lost baru pada bit depth atau aktifasi zona loss di atasnya yang sudah ada. Jadi untuk mengetahui apakah lost di Kujung atau di atasnya perlu di cek, apakah ada penambahan MW sebelum masuk Kujung dan apakah ada peningkatan pump pressure sebelum terjadi lost? BPJ Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Sorri salah ketik dikit dan nambah. Loss Mud itu hanyalah MW FP, tetapi bukan berarti FP HP MW = Mud Weight FO = Formation Pressure HP = hydrostatic pressure. Yang saya duga terjadi adalah, Ketika masuk di Kujung terjadi loss, mungkin bukan hilang masuk ke Kujung. Mungkin masuk ke formasi diatasnya. Ketika loss selalu komplikasi dengan gain karena kolom lumpur akan berkurang dan yg nendang berikutnya justru dari Kujung. Kalau melihat air yg keluar, sepertinya air dari Kujung yang bercampur dengan shale/clas diatasnya yang membentuk lumpur (mud) volkano. rdp On 6/20/06, Rovicky Dwi Putrohari wrote: On 6/20/06, Andang Bachtiar wrote: OVERPRESSURE). Nah, begitu masuk ke Kujung (presumably) terjadilah Loss Circulation. Jadi, Kujungnya sendiri mungkin tidak overpressure. Selebihnya: persepsi Fauzan sudah sama dengan maksud saya. Salam ADB Sepertinya Pak Andang harus melihat berapa pressure di Kujung baru berbicara apakah Kujung OP atau tidak. Loss Mud itu hanyalah MW FM tetapi bukan berarti FP HP (hydrostatic pressure.) Terminology OP itu dibandingkan dengan HP bukan dengan MW. Kalau Pak Andang menengok sumur Porong-1. maka pengukuran pressure dengan RFT di Kujung sudah menunjukkan Formation pressure 15.7 ppg ... ini jelas overpressure Pak ADB. Di sumur BD-1/2 anda akan lihat wellhead flowing pressure mencapai 6000pst utk test dikedalaman sekitar 1 feet. Nah karena kita tahu yg keluar Oil and Gas, tentunya bisa dikira-kira berapa formation presurenya. Dan disini juga Kujung sudah OP. Tetapi kalau benar di BP-1 Fm Kujung tidak OP malah ada hal yg aneh, karena Kujung di Porong-1 dan BP-1 masih satu reef buildup. . Kesimpulan Kujung tidak OP ini mungkin karena salahsatu pendapat di Lapindo karena dengan asumsi gas yang ada di Wunut berasal dari bocoran Porong-1. Namun pengukuran pressure ini menurutku menunjukkan Kujung masih OP. Kemungkinann lain adalah dahulunya Kujung Pernah bocor dengan melihat bukti adanya Paleo Colapse yg digambarkan oleh Arse di artikelnya di AAPG. Namun kemudian tertutup lagi dan kembali OP. Saya sendiri belum tahu apakah benar bisa buka-tuptup seperti ini. salam rdp -- How to win the game without breaking the rule -- make the new one ! - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - - Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ countries) for 2¢/min or less.
Re: [iagi-net-l] Fwd: Apa kandungan dalam awan panas
Mungkin disini ada jawabannya: http://www.geology.sdsu.edu/how_volcanoes_work/Pyroflows.html Pujas Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Mumpung kebumian sedang diminati utk dipelajari masyarakat, mungkin ada rekan yg dapat membantu menjawab pertanyaan berikut ? RDP --- In [EMAIL PROTECTED], Tjihno Prasetyo wrote: Awan panas dari gn. Merapi mengalir kebawah, artinya berat jenis lebih besar dari udara. Pertanyaan saya, kenapa kok BJ nya lebih besar ? Kalau mengandung bahan berbahaya, misalnya uap-uap dari sulfur, atau CO atau yang lain. jadi bahaya wedus gembel bukan hanya dari panasnya saja, bisa jadi dari kandungan zat dalam awan panas itu. Tolong mas Rovick, aku diwenehi weruh. Atau siapapun yang ngerti lan gelem ijol kawruh. - - PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru - Call For Papers until 26 May 2006 - Submit to: [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Salam, PUJASMADI [EMAIL PROTECTED] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol SBY
Saya melihatnya, masyarakat menganggap teknologi hari ini harus mampu menjawab segala persoalan dengan tepat dan cepat, padahal kenyataannya banyak fenomena alam yang belum bisa terjawab. Pernah saya dengar komentar di radio, yang menyalahkan BMG yang dianggap lalai dan tidak akurat, sehingga tidak bisa memprediksi terjadinya gempa di Yogya, padahal memang gempa tidak bisa diketahui kapan terjadinya dan di mana. Mereka menganggap semua permasalahan bencana alam bisa terukur dengan pasti, sehingga bencana alam bisa diantisipasi. Harapan tersebut menurut saya syah-syah saja, karena mereka orang awam. Saya memahami kenapa Lapindo dan BPMIGAS yang belum memberikan jawaban mengenai penyebab timbulnya lumpur ke permukaan, karena kehati-hatiannya dan masih memerlukan kajian teknis, karena salah-salah bisa berubah menjadi konsumsi politis. Hanya saja, kadang-kadang kita juga harus sedikit pinter berdiplomasi ('ngeles'), paling tidak memberikan gambaran tentang berbagai kemungkinan penyebab munculnya lumpur ke permukaan, sehingga mereka tahu bahwa permasalahan yang dihadapi memang kompleks, perlu kajian dan waktu sehingga dan mereka tidak menuduh bahwa perusahaan lamban menangani. Kita memang belum tahu data teknis lapangan, tapi dari data visual yang keliatan di media saya yakin lumpur itu bukan lumpur bor, tapi bukan berarti bahwa munculnya lumpur itu tidak ada kaitannya dengan pemboran. Biasa aja pemboran ini hanya trigger terjadinya retakan, atau mengaktifkan retakan akibat perubahan formation pressure selama pemboran. Di harian Kompas ada gambar skematik yang bisa menyesatkan, mengaitkan pemboran dengan lumpur bentonit yang bisa disalah artikan sebagai penyebab keluarnya lumpur di sekitar sumur karena tidak adanya penjelasan yang memadai. Dari data temperatur, mungkin bisa diprediksi kedalaman sumber lumpurnya. Mungkin susah mengukur temperaturnya, tapi saya kira masih bisa diprediksi. Perlu juga sosialisasi ke masyarakat, kemungkinan yang akan terjadi setelah lumpur keluar dari formasi, apakah akan terjadi bencana susulan, misalnya subsidence, blow out, sumur collaps dll, sehingga sampai radius berapa kilo bisa dinyatakan aman. Salam liamsi [EMAIL PROTECTED] wrote: Rupanya masyarakat ( yang maunya pingin cepat dapat jawaban) masih harus menunggu lagi untuk memperoleh informasi ttg hal ini . Di TV tadi Pihak Lapindo di DPRD Jatim belum bisa memastikan penyebab semburan tsb, begitu pula di DPR pihak BP Migas juga belum bisa mejelaskan hal ini.( memang harus dikaji lebih detail lagi ) . Nah kalau masalah ini berlarut terus tanpa ada satu lembaga atau siapaun yang memberikan penjelasan ttg masalah ini , minimal secara garis besar ttg kondisi geologi daerah tsb shg dapat menimbulkan terjadinya peristiwa tsb , maka ada kemungkin potensi untuk dijadikan komoditas politik, dll ( yg mungkin bisa dipolitisir) spt dalam diskusi yg lalu ( demo demo misalnya ) bisa terjadi. Ada baikinya juga bagi yang paham daerah ini /kondisi geologi daerah ini dg berbagai kemunkinan yang bisa terjadi dg adnya semburan semburan tsb tanpa harus menyebutkan dg pasti penyebabnya misalnya , untuk memberikan pencerahan /gambaran ttg hal ini di media ( Mungkin dg mengirimkan tulisannya dimedia paling tidak atas nama pribadi... ) sekedar memberikan gambaran kondisi geologi daerah ini dg segala kemungkinannya di masyarakat biar tdk gampang terprovokasi ( Pakai istilahnya Pak RDP Jangan enunggu ) Ism Subject: RE: [iagi-net-l] 'semburan' lumpur dan gas didekat jaln tol SBY Ferdi Kalau dilapangan lapangan Kruka dan sekitarnya , shale diapir adalah dari batuan yang muda (pliocene kalau tidak salah ingat). Si- Abah __ Pak Awang Apa gamping Kujung ini merupakan seal dari lapisan overpressure di bawahnya...? terus apakah lumpur ini menyembur hanya di satu tempat / di well atau juga di tempat - tempat yang lain? Apakah ada wells lain yang menembus formasi yang sama di tempat lain yang mengalami hal yang sama...? Apakah formasi overpressure shale itu tidak terdeteksi di seismic ...? Kalau memang gamping itu merupakan seal dari lapisan overpressure di bawahnya dan gamping itu fracture karena faults ya repot juga. apa injeksi wells bisa membantu...? bagaimana kalau dipaksa masukkin casing langsung sampai menutup ke zona fracturenya dan baru di dipompa semen ? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Awang Harun | | | Satyana | | | | | om | | | | | | 07/06/2006 11:26 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+ --- --| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] semburan lumpur dan gas didekat
Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol SBY
Keluarnya lumpur pada radius 200-500 meter dari sumur, saya kira cementing tidak akan bekerja. Lagipula sekarang rignya udah terkubur lumpur juga, sehingga tidak bisa digunakan (CMIIW). BTW, the present is the key to the past. Kalau ada lumpur yang begini, pelajaran geologi apa yang bisa kita ambil. Melihat pelamparannya yang cukup luas dan tebal, Apakah nantinya di kemudian hari bisa menjadi seal, atau bisa merusak kajian bistratigrafi? Apa ada yeng pernah deteksi shale seperti ini dilapangan minyak. Kalau saja ada binatang yang terjebak, kali aja bisa tersimpan menjadi fosil. Di situ kan banyak tambak udang dan bandeng, jadi beberapa juta tahun yang akan datang, bisa jadi bahan penelitian fosil..who knows?:p Salam Pujas [EMAIL PROTECTED] wrote: kalau memang cuma satu sumur yang mengeluarkan lumpur ... apa tidak ada teknik untuk mematikan well yang blow out misalnya disemprot beton atau semen...? yang penting lubangnya tertutup dan lumpur tidak menyembur keluar. Masalah sebab kan bisa dicari setelahnya sambil jalan. Yang saya tidak mengerti , kalau drilling di onshore apa tidak pakai BOPnya...? Apa BOPnya sudah terbang duluan terkena tekanan dari lubang...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | liamsi | | | | | id | | | | | | 12/06/2006 08:10 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+ -| | | | To: | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] 'Semburan' Lumpur dan gas didekat jaln tol SBY | -| Rupanya masyarakat ( yang maunya pingin cepat dapat jawaban) masih harus menunggu lagi untuk memperoleh informasi ttg hal ini . Di TV tadi Pihak Lapindo di DPRD Jatim belum bisa memastikan penyebab semburan tsb, begitu pula di DPR pihak BP Migas juga belum bisa mejelaskan hal ini.( memang harus dikaji lebih detail lagi ) . Nah kalau masalah ini berlarut terus tanpa ada satu lembaga atau siapaun yang memberikan penjelasan ttg masalah ini , minimal secara garis besar ttg kondisi geologi daerah tsb shg dapat menimbulkan terjadinya peristiwa tsb , maka ada kemungkin potensi untuk dijadikan komoditas politik, dll ( yg mungkin bisa dipolitisir) spt dalam diskusi yg lalu ( demo demo misalnya ) bisa terjadi. Ada baikinya juga bagi yang paham daerah ini /kondisi geologi daerah ini dg berbagai kemunkinan yang bisa terjadi dg adnya semburan semburan tsb tanpa harus menyebutkan dg pasti penyebabnya misalnya , untuk memberikan pencerahan /gambaran ttg hal ini di media ( Mungkin dg mengirimkan tulisannya dimedia paling tidak atas nama pribadi... ) sekedar memberikan gambaran kondisi geologi daerah ini dg segala kemungkinannya di masyarakat biar tdk gampang terprovokasi ( Pakai istilahnya Pak RDP Jangan enunggu ) Ism Subject: RE: [iagi-net-l] 'semburan' lumpur dan gas didekat jaln tol SBY Ferdi Kalau dilapangan lapangan Kruka dan sekitarnya , shale diapir adalah dari batuan yang muda (pliocene kalau tidak salah ingat). Si- Abah __ Pak Awang Apa gamping Kujung ini merupakan seal dari lapisan overpressure di bawahnya...? terus apakah lumpur ini menyembur hanya di satu tempat / di well atau juga di tempat - tempat yang lain? Apakah ada wells lain yang menembus formasi yang sama di tempat lain yang mengalami hal yang sama...? Apakah formasi overpressure shale itu tidak terdeteksi di seismic ...? Kalau memang gamping itu merupakan seal dari lapisan overpressure di bawahnya dan gamping itu fracture karena faults ya repot juga. apa injeksi wells bisa membantu...? bagaimana kalau dipaksa masukkin casing langsung sampai menutup ke zona fracturenya dan baru di dipompa semen ? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Awang Harun | | | Satyana | | | | | om | | | | | | 07/06/2006 11:26 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+ --- --| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] semburan lumpur dan gas didekat jaln tol SBY | --- --| Pak Amin, Loss terjadi begitu masuk ke gamping Kujung. Bau menyengat H2S di semburan lumpur itu mungkin berasal dari material di level ini. Tetapi itu segera hilang, dan digantikan lumpur panas yang terus-menerus keluar. Di atas ada banyak sedimen volkaniklastik, termasuk yang di dalam wilayah
Re: [iagi-net-l] Biodiesel (lagi)
Produksi 4 ton/1000 ha/hari kurang lebih sama dengan 5 liter/ha/hari. Biaya 2 juta/ha/th? atau sekitar 5500 rupiah/ha/hari. Dengan asumsi kendaraan memerlukan bbm 5 liter/hari sama artinya satu mobil memerlukan lahan 1 ha lahan produktif. Kayaknya wacana biodisel hanya bisa untuk B10 atau maksimum B20, bukan untuk menggantikan mineral. Dengan kata lain, kita masih harus terus cari minyak dari perut bumi. So, GG keep working, cari minyak, kalau perlu ke planet Mars.. Salam Pujas OK Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Bapak - ibu, Belum lama ini di milist kita pernah membahas Biodiesel, ini energy alternatif nantinya menurut saya bisa menjadi pilihan utama di kota besar, karena sifatnya yg ramah lingkungan. kota-kota besar di Indonesia sudah begitu terpolusinya dengan BBM dari fuel fossil, kalau kebijakan daerah memberlakukan ramah lingkungan dan kesehatan untuk pemakaian BBM seperti larangan merokok di Jakarta, maka biodiesel akan berjaya. Hasil percobaan BPPT terhadap ke-2 jenis BBM ini menunjukkan performa yg sama (rincinya lihat tabloid Otomotif minggu lalu). Ini tantangan dan peluang buat kita semua, menyangkut kebijakan energy BBM kita dan peluang usaha, mana tahu ada yg bercita-cita ingin punya Oil company tapi terbentur dana yg besar..dengan mengalihkan ke lahan bio diesel.malah jadi pemain hilirnya. Karena ada yang membuka lahan 300 Ha dengan biaya produksi per Ha sekitar 2juta/ha.. Saya ambil dari beberapa tulisan yg sudah terlibat disana, untuk uraian teknis bisa kunjungi www.jarakpagar.com. == Rekan-Rekan, Saya coba cerita tentang jarak pagar sepanjang pengetahuan yang saya tahu, sekaligus membuka diskusi dengan rekan-rekan. Fenomena jarak pagar mengemuka bersamaan dengan naiknya crude oil, berbarengan dengan fenomena tentang Biodiesel. Masyarakat Indonesia, mengenal jarak pagar sejak jaman Jepang, dimana hasil pres minyak yg dihasilkan dari jarak pagar, digunakan u/ aplikasi mesin-mesin perang jepang, dan bahan-bahan lain. Di belahan dunia lain, tepatnya di Afrika, aplikasi jarak pagar digunakan secara kombinasi, antara pestisida, daunnya u/ makanan ulat sutera, dan minyaknya di kombinasikan antara bahan bakar dan bahan baku sabun. Aplikasi perkebunan jarak pagar dilaksanakan dalam 2 tipe, yang pertama adalah sebagai Main Crop (Perkebunan Mono Kultur) dan lainnya adalah supporting crop (Di pagar rumah, pelataran, belt antar tanaman, dll). Biodiesel yg di produksi dari minyak jarak pagar, secara teknis mempunyai spesifikasi yang baik, dan sudah dapat di terima manca negara. Varietas jarak pagar cukup banyak lebih dari 100 varietas, masing-masing mempunyai strong dan weakness lain-lain, so far, belum diketahui, varietas mana yg terbaik, karena itu, kami-pun belum pernah menyatakan tipe apa yg paling unggul. Karena kriteria unggul, harus melalui suatu prooven record yg panjang, dalam suatu battery limit tertentu (agronomy, jenis, cara tanam, dll-dll). Jika berpikir tentang, mono kultur (perkebunan inti), atas dasar belum banyak-nya record komersial, kami menyarankan agar, jarak pagar di tanam secara stepping/bertahap, sambil membangun dan menemukan manajemen plantation yg terbaik. Atas dasar banyaknya varietas jarak pagar tersebut, maka, jika ditanyakan: 1. Lama Panen? Kami menjawabnya: Antara 6 bulan sd 2 Tahun. 2. Jumlah Produksi per Ha? Kami menjawabnya: Antara 1 sd 12 Ton biji kering per Ha. 3. Harga Jual per Kg biji kering? Antara Rp. 500/kg sd Rp. 10.000/kg. Penjelasannya sbb: 1. Lama panen, bergantung varietas, agronomi dan manajemen plantation, sebagai average, kami mengatakan, 1 tahun. 2. Jumlah produksi, bergantung varietas, agronomi, manajemen plantation, sebagai average, kami mengatakan 5 Ton biji kering/Ha. 3. Harga jual, yang optimum (balance antara produksi dan user) adalah Rp. 1000/kg, harapannya, masih cukup menarik bagi produsen, dan jika di tarik ke user, diharapkan akan diproduksi biodiesel dg harga jual Rp. 4500/liter. (30% crude jarak oil dlm 1 kg Biji Kering). Atau Rp. 3000/liter jarak oil + Rp. 1000/Liter (ongkos produksi biodiesel) = Rp. 4000/liter, total bea produksi (Ancar-ancar). Karena gencar-nya fenomena jarak pagar ini, maka terakhir kami mendatangkan biji dari NTB, harga disana sudah Rp. 10.000/kg, harga yg tidak wajar (harga proyek), di beberapa tempat, ada yg menjual 1 biji Rp. 250, bibit dlm polybag bervariasi antara Rp.1000 sd 2500, bibit berupa stek antara Rp. 300 - 1000/buah. Jika ditarik dalam skala produksi, maka kira-kira u/ memproduksi minyak jarak/biodiesel kapasitas 4 Ton/hari, dibutuhkan lahan jarak pagar seluas 1000 Ha. Jadi, mohon ter-info,aplikasi jarak pagar ini, mempunyai suatu battery limit komersial tertentu. Beaya per Ha pun beragam, dari Rp. 2 juta - Rp. 6 juta, bergantung manajemen penanaman. Saat ini, beberapa lokasi ditanaman jarak pagar, yang terbanyak saat ini di wilayah NTB, kriteria banyak-pun relatif, mungkin hanya kisaran ribuan Ha, tersebar
Re: [iagi-net-l] PERMADI :Jakarta akan akan dihantam bencana besar
Wah, bisa-bisa geology mulai dijadikan kambing hitam nih. Kalau ramalan meleset nanti bilangnya, itu katanya geologist. Jangan salahkan nanti kalau masyarakat awam ngertinya ilmu geologi yang kaitannya dengan bencana alam: dari tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi dan banjir. Sebenarnya paranormal kan cuman numpang tenar aja. Dulu mama Louren berni bertaruh akan terjadi tsunami di Padang, kenyataannya gak terjadi. Apa katanya? Dia bilang tidak pernah membuat pernyataan seperti itu. Sekarang Permadi ikut-ikutan, nanti dia akan membantah kalau gak kejadian. Joko Bodo aja, bermanis-manis sama mbah Maridjan, karena masyarakat menganggap mbah Marijan paranormal. Padahal mereka manusia juga, yang bisa salah, dan barangkali sesuai namanya. Tapi katanya (kalo ini bukan ramalan paranormal, tapi gothak-gathuk waton mathuk) bencana alam besar di Indonesia terjadinya di Daerah Istimewa. Tsunami di Daerah Istimewa Aceh, terus gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sudah tidak ada lagi Daerah Istimewa, yang ada Daerah Khusus. Entah bencana apa lagi Salam Pujas [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut Permadi, paranormal yang anggota salah satu parpol, katanya Jakarta akan di hantam bencana besar. Statement nya itu KATAnya lagi didukung oleh ahli geologi yang tidak mau dia sebutkan identitasnya (saya ngaku itu bukan saya). Wah.. wah, diatas sudah ada mama Loren, sekarang Permadi. Ilmu geologi lagi laku rupanya.. Salam yudie __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] tanya sekali lagi : biodisel dari palmoil pakai
Dicampur sih bisa, tapi tidak untuk dijadikan bahan bakar mesin. Untuk mesin bahan bakar gasolin, umumnya pakai angka oktan kisaran 88-95. Mesin diesel umumnya angka setan 40-55. Biodisel B100 yang bisa dijadikan bahan bakar mesin disyaratkan punya angka setan 47 (USA). Semakin kecil angka setan semakin susah meledak, sebaliknya semakin kecil angka oktan semakin mudah meledak kalau dikenai kompresi. Dengan kata lain angka oktan dan angka setan berbanding terbalik. Semakin tinggi angka setan, maka semakin rendah angka oktan. Setan 100 = normal alkane= Oktan 0, sedangkan octane 100=iso alkane=setan 15. Mesin bahan bakar bensin memerlukan bahan bakar yang sulit meledak biar kompresinya bisa lebih tinggi, kalau meledak sebelum busi menyala akan terjadi ngelitik. Sebaliknya, mesin disel tidak pakai busi, mengandalkan kompresi untuk membakar bahan bakar, sehingga perlu bahan bakar yang mudah meledak pada kompresi yang rendah. Nah kalau gasoline dicampur biodisel angka octane akan turun. Pencampur gasolin biasanya jenis etanol/alkohal, namanya menjadi gasohol. Salam Pujas Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah mencampur pertamax dengan diesel tidak merusak mesin ? Sistem pembakaran diesel dengan premium jelas tidak sama kan ? rdp On 5/23/06, Awang Harun Satyana wrote: Abah, Biodisel tak mengenal angka oktan sebab tak ada makromolekul petroleum di dalamnya. Malah, yang dikenal angka setana (cetane number ISO 5165) untuk kandungan metil/etil ester-nya yang bisa berkisar dari 40 - 60 dari hasil proses pembuatan biodisel via transesterifikasi. Kalau dicampur, ya bergantung ke pencampurnya punya angka oktan berapa, pertamax berapa, super TT berapa, angka oktannya tetap seperti semula, tak berubah saat dicampur biodisel. Di Amerika, B20 adalah biodisel yang paling banyak dipakai. Saya pikir pertamax juga bisa dicampur biodisel. Salam, awang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 23, 2006 9:30 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] tanya sekali lagi : biodisel dari palmoil pakai Sdrk Awang Berapa ya oktan-nya B10 dan B20 ? Untuk mobil mobil yang harus pakai pertamax biosa dipakai ndak ya? Maaf , saya tanya wong ndak tahu kok. Si-Abah Mas Anto, Mungkin sebaiknya disebut biodiesel, jangan biosolar nanti kesannya ada hubungannya dengan energi matahari (solar cell) walaupun kita tahu baik fossil fuel maupun bio fuel (seperti biodiesel) semuanya ya konversi dari energi Matahari. Biodisel dapat dicampur dengan fossil fuel sampai tingkat berapa pun. Seluruhnya biodiesel pun bisa (B100 namanya, tanpa campuran petroleum). Tetapi, karena volumetriknya yang masih sedikit (seperti kata Pak Koesoema), saat ini biasanya banyak digunakan B20 (20 % biodisel, 80 % petroleum). Soal proses sintesis kimiawi di antara mereka, blending tak masalah. Walaupun biodisel tak mengandung petroleum, free of sulfur dan aromatik, blending tetap berjalan makanya ada B10 atau B20. Transesterifikasi vegetable oil (minyak sawit misalnya) + alkohol (etanol/metanol) + katalis hidroksida (NaOH atau KOH) untuk menghasilkan biodisel tak membuat proses blending dengan petroleum bermasalah, mungkin karena gliserol (gliserin) pada proses transesterifikasi tersebut telah terendapkan. Secara volumetrik memang pemakaiannya masih kecil. Di Amerika, tahun 2005 pemakaian biodisel hanya 75 juta galon (1,78 juta barrel) - jelas hampir tak ada artinya dengan pemakaian petroleum. Tetapi, biodisel sangat menjanjikan, terutama ia unggul di masalah kebersihan lingkungan. Blending dengan petroleum, paling tidak akan mengurangi emisi gas karbon dan greenhouse gas lainnya ke atmosfer. Itu dulu infonya. Salam, awang -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, May 21, 2006 1:49 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] tanya sekali lagi : biodisel dari palmoil Masalahnya dengan biodiesel adalah quantity, sampai berapa ribu barrel dapat diproduksikan per hektar/hari? - Original Message - From: Adriantos To: IAGI Mailing Sent: Monday, May 22, 2006 3:15 AM Subject: [iagi-net-l] tanya sekali lagi : biodisel dari palmoil Dear IAGI, Saya lihat di TV tentang biosolar yang sudah diperkenalkan di Jakarta (sudah ada 4 stasiun BBM yang menyediakan biosolar) Hal itu sangat menarik, terutama dikaitkan dengan penghematan pemakaian minyak fossil. Adakah diantara rekan-rekan yang bisa memberikan penerangan lebih jauh tentang itu : bagaimana perbandingannya campurannya antara biodisel (dari palmoil) dengan petroleum dieselnya (menurut BPPT bisa dicampur sampai 10% ??) dan apakah ada yang tahu mengenai synthesis reactionnya? Mas Awang, mas Rovicky, dan pakar
Re: [iagi-net-l] ExxonMobil Terbesar di AS
Kalo pendapatan sebuah perusahaan lebih besar dari pendapatan negara, apa itu artinya? Negara salah urus, atau sumber daya yang lemah? Padahal aset negara kita mestinya jauh lebih besar dari asset perusahaan sekelas Exxon. BPJ Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Lah kalau budgetnya saja sudah berlipet-lipet dari APBN kita makanya kita ndak ada apa-apanya dimata EXXON :( Mnurutku salah satunya ya jangan sesekali memasukkan Exxon dalam percaturan politik kenegaraan. Mboh gimana caranya .. pokoke setiap entity bisnis dihadapi dengan bisnis juga. Jangan sampai Politisi deal bisnis, wah pasti ambyarr deh Tapi aku rasa suatu saat nanti yg disebut dengan NEGARA juga akan hilang dengan sendirinya seperti hilangnya kerajaan dalam perjalanan sejarah manusia. Jadi siapa nih yang harus dibelain kalau toh negara juga lenyap. RDP are we the Saudi's of geothermals ? *== PERINGKAT PERUSAHAAN ExxonMobil Terbesar di AS* Rabu, 5 April 2006 JAKARTA (Suara Karya): ExxonMobil Corp. menggantikan posisi Wal-Mart Stores sebagai perusahaan terbesar di AS untuk kategori pendapatan. Demikian dilaporkan majalah Fortune yang mengeluarkan daftar 500 perusahaan kakap Negeri Paman Sam, kemarin. Daftar itu memperlihatkan pendapatan ExxonMobil tahun lalu mencapai 340 miliar dolar AS dengan laba 36 miliar dolar AS. Sementara Wal-Mart menangguk keuntungan sekitar 11 miliar dolar AS dari pendapatan sebesar 316 miliar dolar AS. Dengan demikian Exxon Mobil kembali bercokol di peringkat pertama. Perusahaan minyak itu terakhir kali berada di posisi puncak pada 2001, catat laporan lapor Fortune itu. Disebutkan juga bahwa raksasa energi itu tahun lalu menangguk pendapatan terbesar dalam sejarah negara itu. Dalam deretan 10 besar Fortune terdapat nama General Motors, Chevron Corp, Ford Motor Co., ConocoPhillips, General Electric, Citigroup, American International Group, dan IBM. Peringkat Fortune berdasarkan pendapatan perusahaan. Ranking lain perusahaan besar bisa saja berdasarkan laba atau kapitalisasi di pasar modal. Untuk kategori profitabilitas pun Exxon masih nomor satu, disusul Citigroup (24,6 miliar dolar AS); Bank of America (16,5 miliar dolar AS), General Electric (16,4 miliar dolar AS) dan Chevron (14,1 miliar dolar AS). (Nunun) -- http://rovicky.blogspot.com/ --Writer needs 10 steps faster than readeR -- Salam, PUJASMADI [EMAIL PROTECTED] - Blab-away for as little as 1¢/min. Make PC-to-Phone Calls using Yahoo! Messenger with Voice.
Re: [iagi-net-l] fracture density di karbonat
Fracture yang bisa dikenali dari seismic barangkali hanya major fractures atau kita lebih mengenalnya sebagai minor faults. Saya kurang yakin kalau fracture dapat menghasilkan kontras impedance yang cukup untuk dikenali di seismik, terlebih pada batuan karbonat yang mudah larut dan terjadi mineralisasi pada fractures. Minor faults tersebut dapat dikenali sebagai damage zones atau deformed zones, biasanya berasosiasi dengan struktur yang lebih besar (main folding/faulting). BPJ [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam Mau menanyakan ke rekan - rekan, bagaimana kita bisa mengetahui besarnya fracturation (fracturation degree) di karbonat dengan 3 D Seismic sebelum kita bor ...? serta bagaimana mengetahui apakah suatu karbonat pernah mengalami expose ke permukaan sehingga diharapkan ada perbaikan porosity...? Terima kasih sebelumnnya... Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - Salam, PUJASMADI [EMAIL PROTECTED] - Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty viruses!
Re: [iagi-net-l] Need info : Mud Volcano :
Jadi inget pemetaan air tanah di Belu, NTT tahun 1989-an. Di dataran Aroki banyak rembesan air tanah (artesis) dan beberapa mud volcano yang airnya asin. Mereka berpendapat bahwa air tersebut berasal dari laut karena rasanya asin. Pada waktu itu, ada isu akan terjadi gempa dan menyebabkan seluruh dataran amblas menjadi laut. Entah siapa yang meniupkan isu, tapi warga sudah berbondong-bondong mengungsi ke pegunungan. Untung orang yang tinggal di camp bisa diyakinkan, bahwa isu itu tidak benar, sehingga masih ada yang mau masakin nasi. Salam B. Pujasmadi Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini pengalaman dari Pulau Timor dan sekitarnya, wilayah di Indonesia yang paling banyak punya 'gunungapi lumpur', masyarakat di sana menyebutnya 'poton', dan istilah ini layak menggantikan mud volcano kalau peng-Indonesia-an istilah asing mau dicari dari kosa kata asli bangsa Indonesia. Pak Purbo-Hadiwidjojo sudah mencantumkan itu di kamusnya. Juga, info ini didasarkan atas banyaknya mud volcano di sepanjang sesar mendatar sejak dari Teluk Aqaba di utara Laut Merah, terus ke utara menuju Laut Mati, dan sepanjang Lembah Yordan (saya pernah menulis di milis ini bahwa kiamat di Sodom-Gomora juga akibat erupsi mud-volcano). 1. Mud volcano terbentuk karena natural gas escaping yang naik ke permukaan ketika menemukan konduit (sesar mendatar yang tegak) dan membawa lumpur (mud) yang punya density lebih ringan dari sedimen di sekitarnya. Lumpur, gas, batuan, belerang dan garam (di wilayah arid) serta air akan diletuskan di permukaan membentuk kerucut seperti gunung. Proses sedimentasinya mirip-mirip mud diapir dalam skala yang lebih kecil tetapi dalam gerakan yang lebih cepat, jadi dipicu oleh adanya paket sedimen berdensitas rendah dikelilingi paket sedimen berdensitas lebih tinggi. Gerakan tektonik berpengaruh, juga burial sediments yang diendapkan secara cepat. Wilayah sesar mendatar aktif merupakan lahan subur mud volcano. 2. Komposisi dari mud berbagai fase : padat, plastis, cair, dan gas; membawa semua bahan2 dari dalam membentuk kolom vertikal. Seperti di atas : batu-batu, lumpur, belerang, garam, dan gas. Di Timor, yang terkenal sebagai Bobonaro scaly clay melange diyakini dibentuk juga oleh proses mud diapirism-mud volcano (lihat paper akhir tahun 1980an di AAPG Bull oleh Tony Barber dan Tjkrosaputro tentang hubungan antara mud volcano, strike-slip, dan melange). 3. Gas metan dalam bentuk shallow pocket gas atau hidrat di tempat dalam bisa dibawa oleh gerak escaping natural gas ke atas. Banyak gas seepages yang sering erupsi saat ini (semacam Bleduk Kuwu di Purwodadi) di wilayah Yordan adalah gas metana. 4. Sedimentasi ada kemiripannya, hanya di subsurface mud volcano tak membentuk semua struktur ikutan yang muncul di mud/salt diapirism seperti rim syncline, pillow, turtle structure. Bisa dimengerti, karena skala mud/salt diapirism jauh lebih besar dibandingkan skala mud volcano di subsurface (lihat publikasi saya di FOSI regional seminar deepwater 2001 tentang diapirism di selatan Sorong strike-slip fault, Papua). 5. Mud volcano bisa terbentuk di bawah laut, sea bed. Hanya skalanya sampai ke permukaan atau tidak akan dipengaruhi oleh volume bahan rombakan subsurface yang dibawanya naik. Beberapa gunung lumpur bahkan membentuk pulau-pulau seperti banyak ditemukan di utara pulau Sawu baratnya Timor dan di utara Timor. Pulau Atauro (Pulau Kambing) di offshore utara Dili adalah pulau mud volcano. Teluk Aqaba-Laut Mati-Sungai Yordan-Danau Galilea adalah pull-apart basin yang kaya mud volcano. 5000 tahun yang lalu, strike-slip aktif ini bergerak oleh gempa, membawa semua deposit arid garam, belerang, gas metan, aspal, batu-batu. Gesekan-gesekan gerakan cepat membuatnya menyala, berapi, dan erupsinya membakar dan memusnahkan dua kota di sekitarnya : Sodom dan Gomora. Beberapa hari sebelumnya, Tuhan sudah memperingatkan Lot, dan beberapa minggu sebelumnya Tuhan sudah tawar-menawar dengan Abraham untuk memusnahkan kedua sinful cities ini . Semuanya sudah tersedia di bawah Bumi sana, Dia tinggal memerintahkan gempa menggoyang Bumi Yordania dan begitulah ... kiamat oleh gununglumpur. salam, awang Shofiyuddin wrote: Mohon pencerahannya tentang mud volcano, 1. bagaimana kejadian terbentuknya mud volcano dan bagaimana proses sedimentasinya 2. apakah komposisi dari mud / litologi itu, fluid ata solid 3. apakah kandungan fluidanya, adakah mengandung gas gas tertentu, misal methane atau gas hidrate 4. apakah mud volcano ini sama dengan salt diapir (belum muncul ke permukaan) yang sering terlihat di penampang seismik dalam literatur, seperti di GOM. 5. apakah mud volcano bisa terbentuk di bawah laut / sea bed. terima kasih sebelumnya. -- Salam hangat Shofi Salam, PUJASMADI [EMAIL PROTECTED] - Yahoo! Photos Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, holidays, whatever.
Re: [iagi-net-l] Rumus Menghitung Static BHT
Rumusnya sih sederhan, BHT=Surface Temperature + (Gradien temperature *depth). Cuman masalahnya menentukan gradien temperature sering tidak akurat, karena data temperature yang tidak memadai. Gradien temperatur juga tidak konstan terhadap kedalaman. Umumnya data temperatur diperoleh dari data logging. Tapi data temperature dari hasil logging ini bukan static BHT yang dimaksud, karena lubang mengandung lumpur dan pengukuran sesaat setelah sirkulasi sehingga hasilnya akan lebih rendah dari temperatur sesungguhnya. Biasanya BHT tersebut diektrapolasi untuk mendapatkan static BHT, yang dihasilkan dari beberapa pengukuran di kedalaman yang sama. Hasilnya sangat tergantung kepada data yang ada (jumlah data, akurasi termometer, lamanya setelah berhenti sirkulasi, kedalaman, dll). Makin banyak datanya makin bagus hasilnya. Mungkin akan lebih baik kalau punya data PLT. Salam Bambang Pujasmadi Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Kali ada yang mau share rumus untuk menghitung static bottom hole temperature (BHT) dari logging job. Saat ini saya menggunakan chart dari halliburton untuk mencarinya dengan memasukkan parameter parameter seperti circulation time, time since circulation stop, BHT untuk masing masing log. Hasilnya untuk quicklook masih oke, tapi seringkali meleset kalau ada data dari MDT. trims untuk sebelumnya. -- Salam hangat Shofi PUJAS SilAvE B-0714 AXIC CIBUBUR CHAPTER - Yahoo! Photos Showcase holiday pictures in hardcover Photo Books. You design it and well bind it!
Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam
Biasanya masyarakat cuek aja kalau diberitahu potensi bahaya di pemukiman mereka. Apalagi kalau sudah pernah terbukti, bahwa warning yang diberikan tidak menjadi kenyataan. Ada kendala yang sangat mendasar, sehingga tata kota atau tata ruang tidak bisa berjalan, antara lain: -pertumbuhan pemukiman di negeri kita memang tidak diatur dengan baik (kalaupun diatur, cenderung tidak konsisten, atau tidak ada upaya pemaksaan (enforcement) kepada community yang menempati), -budaya pemukiman tradisional yang tidak pernah mengindahkan bahaya, atau bahkan cenderung mendekati daerah bahaya, dengan alasan kemudahan mendapatkan fasilitas hidup sehari-hari (misalnya membuat pemukiman dekat sumber air/sungai yang rawan banjir). -budaya masyarakat yang menganggap bencana sebagai takdir, yang tidak perlu ditakuti, tapi harus diterima dengan pasrah. -faktor ekonomi, yang tidak memungkinkan pindah dari tempat tinggal yang dikategorikan sebagai daerah bahaya ke tempat yang lebih aman. -adanya segelintir orang yang mau mengambil keuntungan ekonomi dengan mengabaikan potensi kerusakan alam yang ditimbulkan. Kendala yang sering timbul sehubungan dengan relokasi pemukiman dari tempat yang dianggap rawan bahaya yang dihadapi aparat pemerintah diantaranya adalah kesulitan mengalokasikan dana untuk memindahkan pemukiman dari daerah yang dikategorikan riskan bencana alam tersebut, sampai benar-benar ada kejadian. Mungkin ini tantangan buat gelogiawan untuk memberikan rekomendasi yang benar-benar akurat, sehingga kalau tidak dilaksanakan bencana itu benar-benar datang. Dengan kata lain, geologiawan kita harus benar-benar sakti. Salam Pujas Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Beh, Mungkin akan lebih baik kalau IAGI juga bisa bersifat antisipatif dan bukan reaktif. Jadi bukan setelah banjir kita memberi penjelasan, tapi lebih ke arah membuat kajian untuk memprediksi bencana itu. Hal ini kemudian direkomendasikan hal itu ke pemda dan publikasikan di koran. Kalau gak digubris dan kemudian ada kejadian kita bisa tuntut pemdanya lewat class action. Karena kalau begini yang salah ya rakyat terus, kenapa kok mereka bikin rumah di jalur banjir bandang... lha rakyat mana tahu itu jalur banjir bandangjangan-jangan asuransi juga jadi gak mau bayar...:-(. salam prihatin, - Original Message - From: Andang Bachtiar To: Cc: Sent: Wednesday, January 04, 2006 10:55 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pakar: Banjir di Jember Bukan Bencana Alam Agak telat ngasih pe-er-nya brur,... karena pada hari pertama longsor terjadi Tim dari IAGI Jawa Timur sudah bergerak ke Jember dipimpin oleh Soffian Hadi dari PPIAGI Demisioner dan dikoordinasikan juga oleh Ikhsyat Syukur di Surabaya. Selain ikut membantu masyarakat di urusan emergency, kawan-kawan Jatim juga mencoba mengumpulkan data dalam kaitannya dengan penyebab banjir bandang, lokasi daerah aman, dan ikut memberikan penerangan kepada masyarakat dan pejabat-pejabat terkait sehubungan dua hal tersebut diatas. Soffian ikut mendampingi Gubernur Jatim dan sebagian bahan yg dikumpulkannya dijadikan referensi dalam wawancara dg wartawan saat Menko juga datang kesana. Dari monitoring lewat sms dg kawan2 disana, sementara ini info awalnya adalah: - hutan lindung di atas / daerah hulu sungai masih bagus - sebagian hutan produksi di sepanjang daerah aliran sungai rusak SETELAH bencana (karena dilanda luapan banjir bandang) - curah hujan di 3 stasiun terdekat 115, 138, 179 mm pada catchment 4130HA lewat sungai dangkal sehingga mengakibatkan destruction - pemukiman dibangun di atas endapan aluvial purba bekas banjir-banjir bandang pada periode-periode sebelumnya - siaran khusus IAGI JATIM LIFE di radio Suara Surabaya SCFM tadi pagi jam 7 tentang masalah Banjir Bandang Jember - besok pagi jam 7:00 Soffian akan membriefing Men LH, Men Hut, dan MenKes di Juanda sebelum mereka pakai chopper ke Jember. Selain itu ada informasi juga telah terjadi longsor di Banjarnegara dengan korban sudah mencapai 6 orang Note: Kalaupun Dr Suparto Wijoyo menyalahkan pemerintah karena bencana lingkungan yang lebih ditekankan pada manajemen lingkungan yang amburadul (terutama dalam kaitannya dengan penggundulan hutan), mustinya ini diperluas ke masalah-masalah kebencanaan secara umum yaitu karena PEMERINTAH KURANG TANGGAP TERHADAP USAHA-USAHA MITIGASI BENCANA (GEOLOGI) termasuk mitigasi gempa, tsunami, longsor, dan letusan gunung api. Sesuai dengan hasil rekomendasi side-meeting IAGI di Surabaya 29 November 2005, ygmenyatakan bahwa Pemerintah belum mampu melindungi rakyat dari bahaya bencana-bencana geologi, maka IAGI perlu terus menerus menjalankan advokasi terhadap usaha-usaha mitigasi yang seharusnya dibiayai oleh negara/pemerintah sebagai pelindung pengayom rakyatnya. Mari kita bantu usaha kawan-kawan di Jawa Timur. Berikan informasi yang anda punya sebanyak mungkin ke [EMAIL PROTECTED] Salam adb - Original
RE: [iagi-net-l] unconformity
Disebut unconformity karena tidak ada keselarasan pengendapan (ruang dan waktu). Kalau terjadi pengangkatan tetapi tidak terjadi erosi, bisa dikatakan pengendapan masih menerus (selaras), hanya mungkin berbeda fasies. BPJ [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta Apa mungkin terjadi bahwa : terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi.. dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...? Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya tidak begitu nampak...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+-- | | Ukat Sukanta | | | | | energi.com | | | | | | 12/10/2005 10:39 AM| | | Please respond to | | | iagi-net | | | | |-+-- | | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity | | Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity. Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena non-tectonics. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] unconformity Mau tanya Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk deltaic..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.
Re: [iagi-net-l] Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 %
Sekedar menduga-duga, kalau harga bbm mengikuti harga pasar, kemudian banyak pemain asing yang masuk, maka pemerintah tidak perlu lagi mensubsidi melalui Pertamina. Pertamina mesti disapih untuk bersaing dengan kompetitor asing. Pada awalnya Pertamina diuntungkan dengan jaringan distibusi SPBU yang tersebar luas di seluruh pelosok. Di kota-kota besar barangkali Pertamina tergusur, di pinggiran atau di luar Jawa Pertamina mungkin bisa bertahan atau bahkan berkibar. Resikonya, di pelosok bbm bisa lebih tinggi dari harga di kota-kota besar. Ini bisa dijadikan sumber keuntungan Pertamina untuk menutupi kekalahan persaingan di kota besar. Ujung-ujungnya udah dapat diduga, yaitu kenaikan harga bbm di mana-mana. Di negeri kita ini, privatisasi sama artinya dengan menaikkan harga. Tidak ada privatisasi yang menjadikan lebih murah. Untuk menjaga persaingan yang sehat dan melindungi dari persekongkolan jahat di dalam menentukan harga, barangkali pemerintah masih perlu menerapkan tarif dasar. Kalau masih juga tidak terkontrol, barangkali pemerintah masih harus menerapkan subsidi lagi untuk mengontrol harga, tapi tidak harus Pertamina, melainkan siapa saja yang bisa menjual minyak ke pemerintah dengan harga yang paling murah, untuk dijual ke pasar dengan harga khusus (dengan catatan: kalau pemerintah mau/mampu). BPJ O.K Taufik [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau semua pemain akan memasarkan BBM di Indonesia bagaimana harga minyak itu ditentukan?, akan dijual dengan harga dollar atau rupiah?. Bagaimana juga Pertamina sebagai pedagang akan mematok minyak mereka, karena selama ini masih membeli crude oil dari pasar bebas, pasti mereka akan kelimpungan, karena mengikuti harga minyak di pasar bebas dan menyesuaikan gonjang-ganjing rupiah terhadap dollar, dengan 800ribu barrel kekurangan pasokan konsumsi BBM dalam negeri yg diekspor apakah Pertamina akan melepas pangsa pasarnya tersebut dan diambil oleh Perusahaan lain?. Kalau begitu Pertamina hanya akan menjual dari jatah hasil crude oil dalam negeri yg hanya 600ribu barrel, apakah mereka akan tetap mematok harga crude oil ini berdasar harga patokan dunia? Atau supaya bersaing Pertamina mematok sendiri harganya..sehingga mempengaruhi harga BBM produk mereka lainnya?. Atau juga masihkah pemerintah menentukan harga minyak Pertamina? Sementara keperusahaan asing mereka tak punya wewenang untuk melakukannya. Hal lainnya, masihkah berharap ada persaingan harga BBM yg murah?...fakta-fakta yg ada, kalangan Industri akan diijinkan kementrian ESDM untuk membeli solar dari LN (harga solar dalam negeri 50 sen, Cina 30 sen, Thailand 45 sen). Dengan kenaikan BBM terbaru yg hampir 120%, apakah ini bukan akal-akalan pemerintah untuk menarik dana masyarakat untuk tambal sulam anggaran mereka? -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, October 03, 2005 8:13 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bagaimana mematok harga minyak? Was:Re: [iagi-net-l] Kemiskinan Turun 14 % saya dapet juga info dari antah-berantah.. sebentar lagi Shell, Total, Exxon, de el el,..sudah bisa buka pom bensin sendiri. harganya kan sudah harga pasar, 1000 perak perliter,mungkin bisa dikear dengan 'efisiensi perusahaan asing tersebut. Bagaimana efisiensi di pertamina? Sudah siapkah bersaing, dengan raksasa-raksasa perminyakan? Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id - Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.