Re: aksi anti WTO
On Thu, 2 Dec 1999 07:45:28Jeffrey Anjasmara wrote: Nah, ada beberapa point yg perlu kita cermati: (1) Kok pengerahan pasukan pengamanan dan penembak tepat tidak dibilang melanggar HAM? Itu pasukan nasional khusus kan lebih nakutin dibandingkan PPRM soalnya lebih ke tentara dibanding sebagai polisi. Emangnya sejak kapan Amerika jadi pahlawan HAM? Kan itu cuma klaim mereka sendiri. Tengok dulu bagaimana perlakuan perlakuan mereka terhadap orang-orang kulit hitam, Muslim, yang hidup di sana? Kalau dia katanya ikut membela HAM di Timtim, itu mah karena kepentingan pribadinya saja (kepentingannya itu adalah... ah lupa saya). Terus apa yang dilakukannya di Iraq, Sudan, dan di seluruh dunia lainnya (ada lagi nggak ya?). (2) Baru ada demo segitu sudah ada darurat sipil, pas jaman Si Harto darurat sipil baru diadakan setelah korban jiwa/material banyak muncul. Seharusnya Suharto itu dulunya harus lebih banyak lagi berguru sama Amerika. Bagaimana caranya Amerika boleh melanggar HAM dan menerapkan darurat sipil seenak perutnya, tanpa harus digoyang dan dilengserkan oleh rakyatnya sendiri. Kesian Eyang kita yang satu itu. (3) Semua sudah kebalik-balik. WTO jelas lebih menguntungkan negara-negara maju karena prasarana, informasi, modal, SDM, dan jenis dagangannya lebih menguntungkan dalam posisi tawarnya. (4) AS jelas langsung kebakaran jenggot karena yg menentang WTO justru rakyatnya sendiri. Coba Indonesia menentang WTO kalau nggak dikucilkan sih hebat. Belum polisi dunia IMF akan menghentikan dana hutangannya. Sebagai info, Cina tidak mampu digoyang dengan senjata Soros. Tapi Cina sampai ngemis-ngemis untk menjadi negara anggota WTO. Soalnya takut sih:) Siapa bilang Indonesia nggak berani? Ntar tunggu saja kalau "pinjaman" dari mereka untuk kita sudah "dicairkan", eh... dicairkan lagi, eh... yang sekarang itu untuk yang keberapa kali ya? Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com
TELL ME PLEASE.....
Dear Permias, Masih berkabut jam enam pagi masih terlalu dini untuk berfikir sayang sekali saya tak mampu mendiamkan pikiran-pikiranku yang tak menentu ada dorongan hendak menghujat ada dorongan hendak memaki Hari masih berkabut tanganku masih sibuk mengetik huruf ini satu-satu mungkin hanya lampiasan kemarahanku terhadap pikiranku yang tak pernah diam. ida __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
[Fwd: Perkumpulan orang Indonesia di Amerika]
Perkenalkan saya Toki Samsudin. Saya tinggal di kota Cianjur Propinsi Jawa Barat. InsyaAllah bulan Februari 2000 saya bersama keluarga akan pergi ke Wisconsin untuk mengunjungi teman saya. Karena itu saya membutuhkan daftar alamat perkumpulan-perkumpulan orang Indonesia di Amerika (khususnya di Wisconsin). Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih. salam, Toki Samsudin
Guyonan GusDur!
Ini nih saya forward guyonan nya GusDur. Mudah-mudahan bisa tertawa sedikit. (Sorry kalo udah pernah di tayangkan disini). igg "Rosid, Ridha" [EMAIL PROTECTED] anggota milis ika-unpad-milis berkata : -- Di dunia ini ternyata ada empat hal yang tidak bisa diduga: lahir, kawin, meninggal, dan ... Gus Dur! Oleh: Dahlan Iskan Guyonan itu, rupanya, tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR Kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani menjadikan pidato Ketua DPR Akbar Tandjung sebagai sasaran humor? Akbar sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat Begitu menariknya, karuan saja pidato presiden kini banyak ditunggu penonton televisi. Padahal, dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang mematikan TV-nya. Begitu tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu, perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.*** Mungkin Gus Dur tidak menyangka bahwa suatu saat dirinya jadi presiden. Maka, di masa lalu banyak sekali presiden di dunia ini yang jadi sasaran humornya. Misalnya saat tampil bersama humorolog Jaya Suprana di TPI tahun lalu. Gus Dur menceritakan, Hosni Mubarak, presiden Mesir, sangat marah karena seorang rakyatnya membuat 39 humor yang menyakitkan hati Mubarak. "Saya ini presiden, saya bisa hukum kamu, apakah kamu tidak takut?" bentak Mubarak. Apa jawab si pembuat humor? "Mohon ampun paduka. Humor ke-40 itu bukan kami yang membuat!" Saat itu Gus Dur juga menghumorkan Pak Harto yang sangat ditakuti, tapi sebenarnya juga dibenci rakyat banyak. Suatu kali Pak Harto terhanyut di sungai dan hampir meninggal. Seorang petani menolongnya dengan ikhlas. Si petani tidak tahu siapa sebenarnya yang dia tolong itu. "Saya ini presiden. Presiden Soeharto. Kamu telah menyelamatkan saya. Imbalan apa yang kamu minta?" kata Soeharto. "Pak, saya hanya minta satu," jawab si petani. "Jangan beri tahu siapa pun bahwa saya yang menolong Bapak." Presiden Habibie yang doyan bicara itu juga dijadikan sasaran humor Gus Dur. Suatu saat Gus Dur yang terkenal gampang tertidur (tapi selalu bisa mengikuti apa yang dibicarakan orang selama dia tidur) menghadap Habibie. Sang presiden bicara ke sana kemari tidak henti-hentinya. Apa komentar Gus Dur? "Saya sih cuek saja. Biar dia bicara terus. Toh saya tidur," katanya. *** Sikap cuek memang ciri khas Gus Dur. Namun bukan berarti mengabaikan. Dia memang ngotot tetap keliling negara-negara ASEAN meski banyak tokoh memintanya pulang (karena Aceh gawat). Bahkan, dia juga tetap ke AS dan Jepang. Dan, sebentar lagi ke negara-negara Timur Tengah. Apakah Gus Dur cuek sungguhan? Saya kira tidak. Gus Dur tentu tahu bahwa salah satu syarat berdirinya sebuah negara adalah adanya pengakuan negara lain. Sepanjang tidak ada negara lain yang mengakui, maka berdirinya sebuah negara dianggap tidak sah. Nah, Gus Dur bisa sekalian keliling ke negara-negara itu untuk merayu mereka agar jangan memberikan pengakuan dulu kepada Aceh atau bagian mana pun dari Indonesia. Kalau seluruh negara ASEAN tidak memberikan pengakuan, kalau AS dan Jepang tidak memberikan pengakuan, kalau negara-negara Timteng bersikap sama dan demikian juga negara-negara lain, maka kemerdekaan Aceh belum akan terjadi. Ini berarti Gus Dur masih punya waktu untuk negosiasi dengan Aceh. Selama kurun waktu yang pendek itu, Gus Dur bisa menuntaskan seluruh persoalan yang selama ini menyebabkan rakyat Aceh marah. Ini berbeda dengan soal Timtim yang memang tidak diakui dunia internasional sebagai bagian Indonesia. *** Gus Dur memang kelihatan cuek, namun sebenarnya serius. Gus Dur juga kelihatan sering mbanyol, namun juga serius. Sikap cuek itu bukan saja tertuju kepada orang lain, tetapi juga kepada dirinya sendiri. Suatu saat saya menjenguk Gus Dur yang diopname karena stroke di RSCM Jakarta. Saat itu saya memang presiden direktur PT Nusumma dan Gus Dur presiden komisarisnya. Saya lihat Gus Dur berbaring miring karena memang belum boleh duduk. Setelah menyalaminya, saya mengucapkan permintaan maaf karena baru hari itu bisa menjenguk. "Saya sakit gigi berat, Gus," ujar saya. Tanpa saya duga, Gus Dur ternyata men-cuekin keadaan kesehatannya. Dia langsung memberi saya teka-teki yang ternyata humor segar. "Sampeyan tahu nggak, apa yang menyebabkan sakit gigi?" tanyanya. "Tidak, Gus," jawab saya. "Penyebab sakit gigi itu sama dengan penyebab orang hamil dan sama juga dengan penyebab mengapa rumput sempat tumbuh tinggi," katanya. Saya masih melongo. Gus Dur menjawab sendiri teka-tekinya. "Yaitu sama-sama terlambat dicabut,"
Fwd: EDF_Action_Network alert: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia
Ini bahan pemikiran akhir minggu: Kita setiap membaca koran pasti dibombardir bahwa becak itu jelek dan tak berguna serta mengganggu tata tertib kota. Namun para environmentalists di US tak berpikiran demikian. Mungkin ada yang mau berkomentar tentang topik ini? Soalnya walaupun ini hanya soal 'becak' tapi saya rasa cukup menarik untuk didiskusikan apalagi buat yang mau berusaha 'mengubah' Indonesia dari cara berpikir orde lama. Apalagi buat yang akan pulang dari Amerika: apakah sudah siap melihat becak kembali? :-) YS Here's what this alert is about: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia -- TO: All Environmental Defense Activists FROM: [EMAIL PROTECTED] and [EMAIL PROTECTED] RE: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia Dear Friends: A tragedy is unfolding in Indonesia, threatening human rights, the regional and global environment, and the poor. A non-polluting transportation system that provides jobs for low income people and safe travel options especially for women is under threat in Jakarta. But you can act today to help Indonesian workers and communities defend their city's 8,000 bicycle rickshaws, also called becaks. Thanks to rising dependence on motor vehicles world-wide, transportation is the fastest growing major source of greenhouse gas emissions. The Netherlands and Japan have demonstrated how -- by supporting alternatives to fossil- fueled motor vehicles such as bicycles -- modern transportation systems can boost equitable access to jobs and curb pollution. But some countries, such as Indonesia are choosing to suppress these poverty reducing and environmentally friendly alternatives. After the overthrow of Indonesia's corrupt Suharto regime, the past year saw a revival of the use of bicycle rickshaws in Jakarta. Prior to the Suharto-era rickshaw ban in 1988, there were over 100,000 cycle rickshaws operating in Jakarta. Bicycle rickshaws provide jobs for poor people and inexpensive non-polluting taxi services in low and moderate income areas. Many women travelers favor cycle rickshaws because they offer protection from being groped on buses. To spur purchase of highly polluting motor vehicles made by Suharto-owned factories, the government seized 40,000 cycle rickshaws and dumped them into the sea to replace coral reefs destroyed for construction fill. Many rickshaw drivers were forced to relocate to cut and burn the Indonesian rainforest for marginal farms and ranches as part of the government's 'transmigration program.' The recent changes in Indonesia's political climate over the past year saw the declining enforcement of the rickshaw ban. Estimated 8000 cycle rickshaws have now returned to Jakarta's streets but their status remains officially illegal under Bylaw 11/1988. Environmental and social justice groups have rallied to repeal the ban. The new Indonesian President was expected to ride in a cycle rickshaw at a Jakarta rally last week of 5000 supporters of the cycle rickshaws. Instead, he and the Governor of Jakarta called on the City Council to maintain the ban on cycle rickshaws and to begin a new crackdown at once. International support is needed now to help restore non- polluting, affordable travel options in Indonesia. Edit the letter below into your own words and send it by email to the special e-mail box ([EMAIL PROTECTED]) set up in Indonesia to deliver this message to the Indonesian President and the Governor of Jakarta. As you know, by simply replying to this message Action Network delivers your letter to the right target. -- INSTRUCTIONS TO RESPOND VIA THE WEB: If you have access to a web browser, you can take action on this alert by going to the following URL: http://actionnetwork.org/take-action.tcl?key=59116A3928B944218416C70443 You must include the whole letter in your response starting with "-YOU MAY EDIT THE LETTER BELOW-" and ending with "-END OF LETTER-". We STRONGLY encourage you to make edits directly to our sample letter below, and put the alert talking points into your own words. An individualized letter is worth ten computer generated letters. Of course, hundreds of unedited letters will still create a large impact, so please reply even if you don't have time to personalize the letter. Your letter will be addressed and sent to: President Abdurrachman Wahid ---YOU MAY EDIT THE LETTER BELOW- We deeply appreciate your long-held concern for Indonesia's poor and strongly support your efforts to bring about a more democratic, free, and environmentally friendly Indonesia. We are concerned, however, by your recent call for the continuation of the ban on bicycle rickshaws or becak. This ban causes great hardships for becak drivers and passengers alike, many of whom are among Jakarta's urban poor. The ban not only harms the poor, abrogating their basic human rights, but also contributes to national, regional, and global environmental
Diplomat Indonesia harus menanggalkan sikap feodal dan paternalistik
Diplomat Indonesia Harus Tanggalkan Sikap Feodal Agar Mampu Mencerminkan Semangat Demokrasi dan Reformasi Jakarta, 3 Desember Diplomat Indonesia harus menanggalkan sikap feodal dan paternalistik yang kadang kala masih dipraktikkan di pos penempatan. Pendapat itu mengemuka dari Sarasehan Peringatan 50 Tahun Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN) yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri di Jakarta, Kamis (2/12). Menurut mantan Wakil Tetap RI di Jenewa, Agus Tarmidzi, diplomat Indonesia harus mampu mencerminkan semangat demokrasi dan reformasi dalam penempatan di luar negeri. Suasana politik Indonesia yang telah berubah ke alam demokrasi dan reformasi, menuntut diplomat Indonesia untuk sensitif terhadap segala perkembangan politik dalam negeri dan menjelmakan semangat reformasi dalam kinerja diplomasi Indonesia di pentas internasional. ''Sikap feodal dan paternalistik yang kadang-kadang dipraktikkan di pos penempatan harus ditanggalkan karena tidak sesuai perkembangan jaman,'' ujarnya. Diplomat harus menjelaskan kebijakan pemerintahnya bukan hanya kepada publik internasional, tetapi juga publik dalam negeri, agar program diplomasi dapat dimengerti dan didukung masyarakat tanpa tersandung hambatan politis. Selain itu, penguasaan informasi dan kemahiran melakukan negosiasi menjadi tuntutan mutlak untuk menghadapi perkembangan dunia yang pesat di segala bidang. Senjata Ampuh Menurut Tarmidzi, informasi adalah senjata diplomasi yang sangat ampuh. Dalam hal sistem informasi tampaknya diplomat Indonesia agak ketinggalan. Untuk itu Deplu harus memiliki sistem centralised electronic data base sehingga dimana pun diplomat berada ia dapat mengakses segala jenis informasi. Mantan Dubes RI untuk Jepang, Wisber Louis, menekankan bahwa diplomat Indonesia sangat dituntut untuk mahir dalam bernegosiasi secara efektif baik politik maupun ekonomi. Ketrampilan bernegosiasi ini tidak diperoleh dari lahir melainkan merupakan paduan pelatihan dan pengalaman. Karena itu diusulkan agar "negosiasi internasional" dicantumkan sebagai materi pelatihan pejabat dinas luar negeri. Kehandalan bernegosiasi mutlak dikembangkan mengingat tekanan dalam negeri yakni tuntutan reformasi dan luar negeri dengan globalisasi dan liberalisasi. Berkaitan dengan itu, sudah waktunya melepas dikotomi politik dan ekonomi yang selama ini mengkotak-kotakkan diplomat Indonesia. Kepala Litbang Deplu Adian Silalahi menggarisbawahi bahwa untuk mempersiapkan diplomat yang profesional harus diperhatikan sistem rekrutmen, pelatihan dan pembinaan di lapangan. ''Karena ketiga mata rantai itu saling terkait,'' jelasnya. Disamping memperbaiki kualitas diplomatnya, menurut Tarmidzi, Deplu perlu berbenah diri dalam menyikapi tuntutan masyarakat atas pengelolaan yang bersih (good governance), pembangunan masyarakat madani, pemajuan hak asasi manusia (HAM), demokratisasi dan lingkungan hidup. (Y-2)
Re: [Fwd: EDF_Action_Network alert: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia]
HIDUP BECAK!!!. I love becak, daripada bajaj, udah kecil, jorok, berisik, belok engga' pernah ngasih "sen", nyelip2 sana, nyelib sini, kalau nabarak ujung2nya sorry, belom lagi kalau kita kelamaan didalam bajaj, getarannya masih tetap kerasa sampai 1 jam kemudian hehehehe...:)). ichal Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini bahan pemikiran akhir minggu: Kita setiap membaca koran pasti dibombardir bahwa becak itu jelek dan tak berguna serta mengganggu tata tertib kota. Namun para environmentalists di US tak berpikiran demikian. Mungkin ada yang mau berkomentar tentang topik ini? Soalnya walaupun ini hanya soal 'becak' tapi saya rasa cukup menarik untuk didiskusikan apalagi buat yang mau berusaha 'mengubah' Indonesia dari cara berpikir orde lama. Apalagi buat yang akan pulang dari Amerika: apakah sudah siap melihat becak kembali? :-) YS Here's what this alert is about: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia -- TO: All Environmental Defense Activists FROM: [EMAIL PROTECTED] and [EMAIL PROTECTED] RE: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia Dear Friends: A tragedy is unfolding in Indonesia, threatening human rights, the regional and global environment, and the poor. A non-polluting transportation system that provides jobs for low income people and safe travel options especially for women is under threat in Jakarta. But you can act today to help Indonesian workers and communities defend their city's 8,000 bicycle rickshaws, also called becaks. Thanks to rising dependence on motor vehicles world-wide, transportation is the fastest growing major source of greenhouse gas emissions. The Netherlands and Japan have demonstrated how -- by supporting alternatives to fossil- fueled motor vehicles such as bicycles -- modern transportation systems can boost equitable access to jobs and curb pollution. But some countries, such as Indonesia are choosing to suppress these poverty reducing and environmentally friendly alternatives. After the overthrow of Indonesia's corrupt Suharto regime, the past year saw a revival of the use of bicycle rickshaws in Jakarta. Prior to the Suharto-era rickshaw ban in 1988, there were over 100,000 cycle rickshaws operating in Jakarta. Bicycle rickshaws provide jobs for poor people and inexpensive non-polluting taxi services in low and moderate income areas. Many women travelers favor cycle rickshaws because they offer protection from being groped on buses. To spur purchase of highly polluting motor vehicles made by Suharto-owned factories, the government seized 40,000 cycle rickshaws and dumped them into the sea to replace coral reefs destroyed for construction fill. Many rickshaw drivers were forced to relocate to cut and burn the Indonesian rainforest for marginal farms and ranches as part of the government's 'transmigration program.' The recent changes in Indonesia's political climate over the past year saw the declining enforcement of the rickshaw ban. Estimated 8000 cycle rickshaws have now returned to Jakarta's streets but their status remains officially illegal under Bylaw 11/1988. Environmental and social justice groups have rallied to repeal the ban. The new Indonesian President was expected to ride in a cycle rickshaw at a Jakarta rally last week of 5000 supporters of the cycle rickshaws. Instead, he and the Governor of Jakarta called on the City Council to maintain the ban on cycle rickshaws and to begin a new crackdown at once. International support is needed now to help restore non- polluting, affordable travel options in Indonesia. Edit the letter below into your own words and send it by email to the special e-mail box ([EMAIL PROTECTED]) set up in Indonesia to deliver this message to the Indonesian President and the Governor of Jakarta. As you know, by simply replying to this message Action Network delivers your letter to the right target. -- INSTRUCTIONS TO RESPOND VIA THE WEB: If you have access to a web browser, you can take action on this alert by going to the following URL: http://actionnetwork.org/take-action.tcl?key=59116A3928B944218416C70443 You must include the whole letter in your response starting with "-YOU MAY EDIT THE LETTER BELOW-" and ending with "-END OF LETTER-". We STRONGLY encourage you to make edits directly to our sample letter below, and put the alert talking points into your own words. An individualized letter is worth ten computer generated letters. Of course, hundreds of unedited letters will still create a large impact, so please reply even if you don't have time to personalize the letter. Your letter will be addressed and sent to: President Abdurrachman Wahid ---YOU MAY EDIT THE LETTER BELOW- We deeply appreciate your long-held concern for Indonesia's poor and strongly support your efforts to bring about a more democratic, free, and environmentally friendly Indonesia. We are concerned, however, by your
Aussie mendalangi 2 LSM di Aceh
Hahaha si busuk Howard kan konco kunyuk-kunyuknya belum puas juga kan?! Ngapain pula Aussie pakai mendalangi 2 LSM di Aceh? Kenapa nggak disalurkan ke Timtim yang masih merana itu. Mana katanya membela rakyat Timtim? Bukannya makmur malah kena kelaparan. Harusnya pemerintah secara tegas menolak setiap bentuk keterlibatan Aussie. Aussie adalah negara bermasalah. Sebelum urusan beres mereka harus diawasi dengan super ketat. Ingat saja, dengan alasan yg sama mereka juga mencari data-data di Irja. Entah data apa enggak tahu. Mungkin data orang-orang yang mau didalangi mereka kali. Saya juga punya kecurigaan jangan-jangan mereka juga ikut ambil bagian dalam kekisruhan di Maluku. Senapan AK-47 itu dapat dari mana? Paling dikirim dari selatan. Masak dari Philipina? Aussie tidak penah punya keinginan baik terhadap Indonesia. Nggak percaya? Bukan saja harian SMH, ada saja tiap harinya yang dijelekkan. Dasar semprul kok dipercaya. Usir orang-orang LSM anak wayang dari Aussie itu. Ini termasuk Pratiwi yang suka nulis nggak karuan di Indonews nggak? Jeffrey Anjasmara Australia Akui Bantu Dua LSM di Aceh Jakarta, 3 Desember Pemerintah Australia mengakui ikut membantu dua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Aceh yang bergerak di bidang kemanusiaan, yakni membantu janda- janda berikut pemberdayaan Hak Asasi Manusia (HAM) di daerah ini ini. Namun, disebutkan bantuan itu tidak ada kaitannya dengan politik dan semata untuk kemanu-siaan. Pengakuan pemerintah Australia itu terungkap dalam pertemuan Dubes Australia untuk Indonesia John McCarthy dengan Ketua DPR Akbar Tandjung berikut Wakil Ketua DPR Bidang Politik Soetardjo Soeryogoeritno dan Ketua Komisi I Yasril Baharuddin Ananta di DPR Kamis (2/12) petang. Menurut Akbar meskipun patut dihargai bantuan terhadap LSM oleh Australia, bantuan itu tetap harus disikapi dengan hati-hati. DPR sendiri akan meminta klarifikasi dari Dubes Australia soal bantuan tersebut dan Dubes Australia telah berjanji akan mengirim surat ke DPR soal LSM yang dibantu itu. Bagaimanapun, kata Akbar, harus disikapi secara hati-hati terhadap aktivitas yang dilakukan orang-orang asing itu. ''Walaupun secara formal dinyatakan untuk membantu meningkatkan keterampilan warga masyarakat, di balik itu kita juga waspada jangan-jangan ada kepentingan politik,'' tegasnya. Soal apakah ada kecurigaan terhadap Australia yang membantu dua LSM di Aceh itu, Akbar menyatakan Dubes Australia terbuka dan bisa mempertanggungjawabkan bahwa bantuan itu semata untuk kemanusiaan dan HAM, tetapi jika di balik itu ada kepentingan politik, kata Akbar, bisa saja terjadi. (131) __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
bantuin dong !!!
halo temen-temen yang di US, saya mau minta informasi bagaimana caranya mengirim email untuk semua permias, karena saya pikir permias cuma satu tok, nggak tahunya banyak banget ya. oh ya email saya ini atas permintaan temen yang memerlukan beberapa orang (10 - 15 orang) yang fresh graduate atau kurang dikit semesternya untuk menjadi graduate (di usa lho). sedangkan informasi yang lainnya curiculum vitae (riwayat hidup), gaji / salary yang diminta (saya di indonesia lho), serta katanya akan di EDP (executive development program) dan graduate-nya harus dari bidang perbankan. dan kalau ada informasi mengenai kampus-kampus yang mengeluarkan lulusan perbankan yang baik atau terbaik (jadi jangan yang karbitan) bagi-bagi ya informasinya ?. terima kasih. wassalam aicha sahara
Agam nyergap lagi....nggak ngaku lagi....
Panglima AGAM si Abu Jahal ketahuanb sekali tukang bohongnya. Kalau tidak ada hujan tidak ada angin kenapa TNI mesti menembak untuk buang-buang peluru. Habis itu TNI-nya ada yang mati lagi:) Logikanya dimana. Cerita si Abu Jahal hanya cocok untuk dilalap untuk konsumsi orang pandir. Si Abu Jahal ini pula yang dulu menyuruh non-Aceh keluar dari sana. Habis itu dibilangnya kerjaan provokator lagi. Padahal yang melakukan hubungan SLJJ dengan Waspada orangnya ya itu-itu saja. JA - Kontak Senjata Di Aceh Barat: 3 Tewas, Satu Diantaranya TNI MEULABOH (Waspada): Kontak senjata terjadi Kamis (2/12) di Dusun Suwak Keumudai Arongan Kecamatan Samatiga mengakibatkan, tiga orang tewas salah seorang anggota TNI Serda Irwansyah, dan dua warga Desa Pribu Abdul Majid Sandan, 28, dan Usman, 18. Sementara dua orang warga yang masih di rawat di RSU Tjut Nyak Dhien Meulaboh yaitu Tgk.M.Isa, 32, penduduk Napai Kecamatan Woyla dan M.Yusuf, 24, penduduk Pribu. Menurut anggota DPRD Aceh Barat, H.Umran Usman, yang ikut mendampingi petugas RSU Tjut Nyak Dhien Meulaboh untuk menjemput jenazah di Pribu, Abdul Majid Sandan luka tembak di kepala sedangkan Usman luka tembak pada bagian bahu tembus ke leher. Menurut saksi mata, dua mobil Unimog milik TNI yang penuh aparat siang itu menuju Banda Aceh. Sesampai di Pribu melepaskan serentetan tembakan mengakibatkan dua korban meninggal dunia dan dua lainnya luka lecet kena serpihan peluru. Dandim 0105 Aceh Barat Letkol Inf.Widhagdo saat dikonfirmasi Waspada melalui telefon membenarkan ada kontak senjata di Dusun Suwak Keumudai Arongan Kecamatan Samatiga 50 km dari Meulaboh. Dua mobil Unimog yang sedang membawa pasukan dari Meulaboh ke Banda Aceh diikuti dua kenderaan roda dua yaitu Honda GL Pro dan Honda Astrea. Ketika melewati kedua Unimog tersebut terlihat membawa senjata. Saat kejadian mereka meloncat ke semak belukar, lalu terjadi tembak menembak di mana seorang anggota TNI Serda Irwansyah tertembak pada bagian bokong. Setelah mendapat perawatan di RSU Tjut Nyak Dhien dipindahkan ke TPA Kodim tetapi sekitar pukul 16:00 menghembuskan nafas terakhir. Sedangkan kedua kenderaan roda dua itu dibakar di lokasi. Sementara itu LSM Kagempar dan HMI Aceh Barat, yang kebetulan berada di sekitar lokasi untuk menuju Teunom Kecamatan Teunom, mengatakan di Meulaboh, kedua Unimog yang kembali ke Meulaboh itu mengarahkan tembakan ke aspal (badan jalan) sehingga mobil mereka BL 434 E terkena peluru di bagian pintu. Versi GAM Panglima GAM Meureuhom Daya Abu Hanifah melalui juru bicara Abu Fauzi menyampaikan kepada Waspada melalui telefon SJJ dari Lamno, pasukan TNI itu kembali dari Teunom dengan upaya membuang peluru untuk masyarakat sehingga jatuh korban dua orang meninggal dunia yaitu Abdul Majid Sandan, 28, dan Usman, 18. Berkenaan dengan perampokan mobil BNI. Di Geurutee Selasa bukan mobil BRI seperti diberitakan Waspada Rabu (1/12). Panglima GAM Meureuhom Daya membantah keras keterlibatannya. Peristiwa itu adalah kerja provokator yang ingin merusak citra GAM. Untuk itu pihak Panglima GAM Meureuhom Daya Hanifah telah menurunkan intel guna mencari provokator tersebut. Panglima GAM Aceh Barat-Selatan, Said Mustafa, mengutuk penembakan aparat terhadap masyarakat di Kecamatan Samatiga tersebut. (b11/b25/b08) __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Becak in Silicon Valley!
Hi Every1! Saya di Silicon Valley sangat mendukung supaya becak di Jakarta seluruh penjuru di Indonesia tetap di pertahankan untuk selamanya! Terlepas becak merupakan mata pencaharian rakyat kecil dan lebih nyaman dari bajaj, becak juga merupakan ciri khas transportasi tradisional bangsa Indonesia. So jadi daya tarik pariwisata untuk foreign visitors sehingga menghasilkan sumber devisa bagi bangsa kita juga. Saya juga berharap nanti kalau sudah balik ke Indo bisa naik becak keliling kota! Once again, saya selalu dukung and support aktivitas untuk mempertahankan becak di Indonesia. Penggemar becak_Nanang Rizal Az [EMAIL PROTECTED] wrote: HIDUP BECAK!!!. I love becak, daripada bajaj, udah kecil, jorok, berisik, belok engga' pernah ngasih "sen", nyelip2 sana, nyelib sini, kalau nabarak ujung2nya sorry, belom lagi kalau kita kelamaan didalam bajaj, getarannya masih tetap kerasa sampai 1 jam kemudian hehehehe...:)). ichal Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] wrote: Ini bahan pemikiran akhir minggu: Kita setiap membaca koran pasti dibombardir bahwa becak itu jelek dan tak berguna serta mengganggu tata tertib kota. Namun para environmentalists di US tak berpikiran demikian. Mungkin ada yang mau berkomentar tentang topik ini? Soalnya walaupun ini hanya soal 'becak' tapi saya rasa cukup menarik untuk didiskusikan apalagi buat yang mau berusaha 'mengubah' Indonesia dari cara berpikir orde lama. Apalagi buat yang akan pulang dari Amerika: apakah sudah siap melihat becak kembali? :-) YS Here's what this alert is about: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia -- TO: All Environmental Defense Activists FROM: [EMAIL PROTECTED] and [EMAIL PROTECTED] RE: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia Dear Friends: A tragedy is unfolding in Indonesia, threatening human rights, the regional and global environment, and the poor. A non-polluting transportation system that provides jobs for low income people and safe travel options especially for women is under threat in Jakarta. But you can act today to help Indonesian workers and communities defend their city's 8,000 bicycle rickshaws, also called becaks. Thanks to rising dependence on motor vehicles world-wide, transportation is the fastest growing major source of greenhouse gas emissions. The Netherlands and Japan have demonstrated how -- by supporting alternatives to fossil- fueled motor vehicles such as bicycles -- modern transportation systems can boost equitable access to jobs and curb pollution. But some countries, such as Indonesia are choosing to suppress these poverty reducing and environmentally friendly alternatives. After the overthrow of Indonesia's corrupt Suharto regime, the past year saw a revival of the use of bicycle rickshaws in Jakarta. Prior to the Suharto-era rickshaw ban in 1988, there were over 100,000 cycle rickshaws operating in Jakarta. Bicycle rickshaws provide jobs for poor people and inexpensive non-polluting taxi services in low and moderate income areas. Many women travelers favor cycle rickshaws because they offer protection from being groped on buses. To spur purchase of highly polluting motor vehicles made by Suharto-owned factories, the government seized 40,000 cycle rickshaws and dumped them into the sea to replace coral reefs destroyed for construction fill. Many rickshaw drivers were forced to relocate to cut and burn the Indonesian rainforest for marginal farms and ranches as part of the government's 'transmigration program.' The recent changes in Indonesia's political climate over the past year saw the declining enforcement of the rickshaw ban. Estimated 8000 cycle rickshaws have now returned to Jakarta's streets but their status remains officially illegal under Bylaw 11/1988. Environmental and social justice groups have rallied to repeal the ban. The new Indonesian President was expected to ride in a cycle rickshaw at a Jakarta rally last week of 5000 supporters of the cycle rickshaws. Instead, he and the Governor of Jakarta called on the City Council to maintain the ban on cycle rickshaws and to begin a new crackdown at once. International support is needed now to help restore non- polluting, affordable travel options in Indonesia. Edit the letter below into your own words and send it by email to the special e-mail box ([EMAIL PROTECTED]) set up in Indonesia to deliver this message to the Indonesian President and the Governor of Jakarta. As you know, by simply replying to this message Action Network delivers your letter to the right target. -- INSTRUCTIONS TO RESPOND VIA THE WEB: If you have access to a web browser, you can take action on this alert by going to the following URL: http://actionnetwork.org/take-action.tcl?key=59116A3928B944218416C70443 You must include the whole letter in your response starting with
Re: Becak in Silicon Valley!
From: Nanang Fardiansyah [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Becak in Silicon Valley! Date: Sat, 4 Dec 1999 05:07:23 JVT Hi Every1! Saya di Silicon Valley sangat mendukung supaya becak di Jakarta seluruh penjuru di Indonesia tetap di pertahankan untuk selamanya! Terlepas becak merupakan mata pencaharian rakyat kecil dan lebih nyaman dari bajaj, becak juga merupakan ciri khas transportasi tradisional bangsa Indonesia. So jadi daya tarik pariwisata untuk foreign visitors sehingga menghasilkan sumber devisa bagi bangsa kita juga. Saya juga berharap nanti kalau sudah balik ke Indo bisa naik becak keliling kota! Once again, saya selalu dukung and support aktivitas untuk mempertahankan becak di Indonesia. Penggemar becak_Nanang Asal bayarannya tinggi sih nggak apa-apa. Cukup buat tukang becak bayar anak ke sekolah dan bayar asuransi kesehatan anak istri, makan minum dan punya mobil dst. Kalau bisa sih tukang becaknya Indonesia punya union dan pendidikan. Mulai dari dari pendidikan lalu lintas, dan tentang map kotanya dan terutama kemahiran mengemudi becak. kalau tidak sih menggangu traffic aja dan negara rugi terus. Jangan kayak sekarang asal asalan. Asal bisa genjot mau jadi tukang becak, kagak lulus SD dan belum tentu bisa baca. wah malu maluin-lah. dasar orang kepala batu ngandalin-nya otot melulu, kagak tahu kalau manusia itu dikaruniai Tuhan dengan otak yang berharga. Tukang becak di Silicon Valley ada yang bergelar MSc lho..! Bayaran dari kantornya sudah cukup jadi jadi tukang becak cuma buat olah raga dan pamer otot. Nasrul __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: [Fwd: Perkumpulan orang Indonesia di Amerika]
Jauh jauh ke Amerika kok masih ingin kumpul kumpul sama orang Indo ? Coba deh kunjungi orang Amerika-nya dan belajar dari mereka kok bisa Amerika kaya raya. Negara lain merana sekarang malah Amerika ekonominya booming. Sekalian latihan bahasa Inggris-lah langsung sama native tongue. Gitu dulu deh pak doktor atau dokter ..! sadar lah... Ke Amerika jangan buang buang duit-nya para pasien rakyat Indonesia yang sudah miskin. tapi tetap belajar-lah. I think it will be good for you and our country. Nasrul __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: [Fwd: Perkumpulan orang Indonesia di Amerika]
Salam Permias, Yang terhormat Bung Nasrul. Setelah bergulirnya jaman ke era keterbukaan, banyak orang yang teriak sana sini mengemukakan uneg-unegnya. Kekesalan terhadap keadaan orde sebelumnya membuat orang merasa jijik melihat bangsa Indonesia. Bahkan sebagian orang Indonesia merasa jijik melihat bangsanya sendiri. Mereka yang demikian berusaha menanamkan kepada dirinya bahwa mereka bukan bagian dari orde itu. Mereka berteriak-teriak seolah olah merekalah pembaharu, mereka pahlawan, mereka adalah benar. Padahal mereka tidak lebih dari orang-orang pengecut dan para pahlawan kesiangan. Umumnya mereka ini orang-orang munafik. Saya mengerti bung Nasrul barangkali Mahasiswa dari salah satu universitas di Amerika dan sangat terpelajar. Alangkah bijaksananya bila anda tidak berprasangka buruk pada setiap orang Indonesia. Apakah anda bukan bagian dari bangsa itu. Lagi pula apakah buruknya niat Dr. Samsudin untuk bersilaturahmi dan anda belum kenal dengan Dr. kita ini, barangkali bahasa Ingrisnya tidak seburuk yang anda bayangkan. Terlebih lagi beliau adalah seorang dokter. Kedatangan Dr. Samsudin tentu untuk tujuan yang penting. Barangkali sama pentingnya dengan kedatangan anda ke sini. Untuk itu saya mengajak diri saya sendiri dan juga teman-teman Permias semua untuk berani berkaca. Benahi diri, benahi rumah kita, benahi lingkungan sekitar kita dan kita bangun bangsa kita dengan apa yang ada pada kita. Semoga tuhan memberkati segala niat baik kita semua. Kepada Dr. Samsudin semoga perjalananya menyenangkan, tercapai tujuan dan selamat kembali ke tanah air. Barangkali teman-teman di Wisconsin ada yang ingin bersilaturahmi dengan Dr. Samsudin dan saling berbagi informasi? Salam, Agus Nasrul Indroyono wrote: Jauh jauh ke Amerika kok masih ingin kumpul kumpul sama orang Indo ? Coba deh kunjungi orang Amerika-nya dan belajar dari mereka kok bisa Amerika kaya raya. Negara lain merana sekarang malah Amerika ekonominya booming. Sekalian latihan bahasa Inggris-lah langsung sama native tongue. Gitu dulu deh pak doktor atau dokter ..! sadar lah... Ke Amerika jangan buang buang duit-nya para pasien rakyat Indonesia yang sudah miskin. tapi tetap belajar-lah. I think it will be good for you and our country. Nasrul __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Becak di South Florida
Salam PERMIAS, Sekedar informasi bagi rekan2 yang berada di AS, di tempat tinggal saya di sini, Fort Lauderdale, FL (btw, saya tinggal dengan keluarga Indonesia yang sudah lama menetap di AS), ada becak yang khusus didatangkan dari tanah air dengan rem 'selangkangan' (jangan mikir jorok ya, maksudnya rem tangan yang ada di tengah2 itu tuch) yang masih mantap..;-) Kadang2 setiap sore, diwaktu senggang saya, saya suka mendayung becak tsb. (masih bagus jalannya) sambil membawa anak2 keluarga tsb. (itung2 nguatin betis..hehehe..dan olah raga sehat) dan bahkan, sekarang ini, anak2 kecil di sekitar kompleks kami tinggal, rajin menunggu kehadiran saya..;-) So, apabila ada yang ingin mampir ke South Florida, silahkan mampir ke tempat saya, dan akan saya ajak ada ber becak-ria ke Miami Beach...;-) Go BECAK!! Salam hangat dari Pantai Selatan Florida, M. Dharma Datubara asli tukang becak dari tanah batak..;-)