Re: aksi anti WTO

1999-12-03 Terurut Topik Muhammad Nahar

On Thu, 2 Dec 1999 07:45:28Jeffrey Anjasmara wrote:
Nah, ada beberapa point yg perlu kita cermati:
(1) Kok pengerahan pasukan pengamanan dan penembak tepat tidak
dibilang melanggar HAM? Itu pasukan nasional khusus kan lebih
nakutin dibandingkan PPRM soalnya lebih ke tentara dibanding
sebagai polisi.

Emangnya sejak kapan Amerika jadi pahlawan HAM? Kan itu cuma klaim mereka sendiri. 
Tengok dulu bagaimana perlakuan perlakuan mereka terhadap orang-orang kulit hitam, 
Muslim, yang hidup di sana?

Kalau dia katanya ikut membela HAM di Timtim, itu mah karena kepentingan pribadinya 
saja (kepentingannya itu adalah... ah lupa saya). Terus apa yang dilakukannya di Iraq, 
Sudan, dan di seluruh dunia lainnya (ada lagi nggak ya?).


(2) Baru ada demo segitu sudah ada darurat sipil, pas jaman Si Harto
darurat sipil baru diadakan setelah korban jiwa/material banyak
muncul.

Seharusnya Suharto itu dulunya harus lebih banyak lagi berguru sama Amerika. Bagaimana 
caranya Amerika boleh melanggar HAM dan menerapkan darurat sipil seenak perutnya, 
tanpa harus digoyang dan dilengserkan oleh rakyatnya sendiri. Kesian Eyang kita yang 
satu itu.


(3) Semua sudah kebalik-balik. WTO jelas lebih menguntungkan
negara-negara maju karena prasarana, informasi, modal, SDM, dan
jenis dagangannya lebih menguntungkan dalam posisi tawarnya.
(4) AS jelas langsung kebakaran jenggot karena yg menentang WTO justru
rakyatnya sendiri. Coba Indonesia menentang WTO kalau nggak
dikucilkan sih hebat. Belum polisi dunia IMF akan menghentikan
dana hutangannya. Sebagai info, Cina tidak mampu digoyang dengan
senjata Soros. Tapi Cina sampai ngemis-ngemis untk menjadi negara
anggota WTO. Soalnya takut sih:)


Siapa bilang Indonesia nggak berani? Ntar tunggu saja kalau "pinjaman" dari mereka 
untuk kita sudah "dicairkan", eh... dicairkan lagi, eh... yang sekarang itu untuk yang 
keberapa kali ya?



Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com
Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com



TELL ME PLEASE.....

1999-12-03 Terurut Topik Notrida Mandica

Dear Permias,

Masih berkabut
jam enam pagi masih terlalu dini untuk berfikir
sayang sekali saya tak mampu mendiamkan
pikiran-pikiranku yang tak menentu
ada dorongan hendak menghujat
ada dorongan hendak memaki

Hari masih berkabut 
tanganku masih sibuk mengetik huruf ini
satu-satu
mungkin hanya lampiasan kemarahanku
terhadap pikiranku yang tak pernah diam.

ida

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



[Fwd: Perkumpulan orang Indonesia di Amerika]

1999-12-03 Terurut Topik Information Division





Perkenalkan saya Toki Samsudin. Saya tinggal di kota Cianjur Propinsi Jawa
Barat. InsyaAllah bulan Februari 2000 saya bersama keluarga akan pergi ke
Wisconsin untuk mengunjungi teman saya. Karena itu saya membutuhkan daftar
alamat perkumpulan-perkumpulan orang Indonesia di Amerika (khususnya di
Wisconsin).
Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

salam,
Toki Samsudin





Guyonan GusDur!

1999-12-03 Terurut Topik Igg Adiwijaya

Ini nih saya forward guyonan nya GusDur.
Mudah-mudahan bisa tertawa sedikit.
(Sorry kalo udah pernah di tayangkan disini).
igg

"Rosid, Ridha" [EMAIL PROTECTED] anggota milis ika-unpad-milis
berkata :
--

 Di dunia ini ternyata ada empat hal yang tidak bisa diduga: lahir, kawin,
 meninggal, dan ... Gus Dur!

 Oleh: Dahlan Iskan

Guyonan itu, rupanya, tidak berlebihan. Meski sudah banyak yang meramalkan
bahwa penampilan Gus Dur di depan DPR Kamis lalu bakal ramai, toh tidak ada
yang menyangka bahwa sampai seramai itu. Kalau bukan kiai, mana berani
menjadikan pidato Ketua DPR Akbar Tandjung sebagai sasaran humor? Akbar
sejak dulu memang selalu memulai pidato dengan memanjatkan syukur. Maka, Gus
Dur pun melucu, yang membuat semua anggota DPR tertawa: syukur memang perlu
dipanjatkan karena Syukur tidak bisa memanjat

Begitu menariknya, karuan saja pidato presiden kini banyak ditunggu penonton
televisi. Padahal, dulu-dulu kalau presiden pidato di TV banyak yang
mematikan TV-nya. Begitu tidak menariknya pidato presiden di masa Orde Baru
sampai-sampai pernah para anggota DPRD diwajibkan mendengarkannya. Itu pun
harus diawasi agar mereka sungguh-sungguh seperti mendengarkan. Untuk itu,
perlu diadakan sidang pleno DPRD dengan acara khusus nonton televisi.***

Mungkin Gus Dur tidak menyangka bahwa suatu saat dirinya jadi presiden.
Maka, di masa lalu banyak sekali presiden di dunia ini yang jadi sasaran
humornya. Misalnya saat tampil bersama humorolog Jaya Suprana di TPI tahun
lalu. Gus Dur menceritakan, Hosni Mubarak, presiden Mesir, sangat marah
karena seorang rakyatnya membuat 39 humor yang menyakitkan hati Mubarak.
"Saya ini presiden, saya bisa hukum kamu, apakah kamu tidak takut?" bentak
Mubarak. Apa jawab si pembuat humor? "Mohon ampun paduka. Humor ke-40 itu
bukan kami yang membuat!"

Saat itu Gus Dur juga menghumorkan Pak Harto yang sangat ditakuti, tapi
sebenarnya juga dibenci rakyat banyak. Suatu kali Pak Harto terhanyut di
sungai dan hampir meninggal. Seorang petani menolongnya dengan ikhlas. Si
petani tidak tahu siapa sebenarnya yang dia tolong itu. "Saya ini
presiden. Presiden Soeharto. Kamu telah menyelamatkan saya. Imbalan apa yang
kamu minta?" kata Soeharto. "Pak, saya hanya minta satu," jawab si petani.
"Jangan beri tahu siapa pun bahwa saya yang menolong Bapak." Presiden
Habibie yang doyan bicara itu juga dijadikan sasaran humor Gus
Dur. Suatu saat Gus Dur yang terkenal gampang tertidur (tapi selalu bisa
mengikuti apa yang dibicarakan orang selama dia tidur) menghadap Habibie.
Sang presiden bicara ke sana kemari tidak henti-hentinya. Apa komentar Gus
Dur? "Saya sih cuek saja. Biar dia bicara terus. Toh saya tidur," katanya.

 ***
Sikap cuek memang ciri khas Gus Dur. Namun bukan berarti mengabaikan. Dia
memang ngotot tetap keliling negara-negara ASEAN meski banyak tokoh
memintanya pulang (karena Aceh gawat). Bahkan, dia juga tetap ke AS dan
Jepang. Dan, sebentar lagi ke negara-negara Timur Tengah.

Apakah Gus Dur cuek sungguhan? Saya kira tidak. Gus Dur tentu tahu bahwa
salah satu syarat berdirinya sebuah negara adalah adanya pengakuan negara
lain. Sepanjang tidak ada negara lain yang mengakui, maka berdirinya sebuah
negara dianggap tidak sah. Nah, Gus Dur bisa sekalian keliling ke
negara-negara itu untuk merayu mereka agar jangan memberikan pengakuan dulu
kepada Aceh atau bagian mana pun dari Indonesia. Kalau seluruh negara ASEAN
tidak memberikan pengakuan, kalau AS dan Jepang tidak memberikan pengakuan,
kalau negara-negara Timteng bersikap sama dan demikian juga negara-negara
lain, maka kemerdekaan Aceh belum akan terjadi. Ini berarti Gus Dur masih
punya waktu untuk negosiasi dengan Aceh. Selama kurun waktu yang pendek itu,
Gus Dur bisa menuntaskan seluruh persoalan yang selama ini menyebabkan
rakyat Aceh marah. Ini berbeda dengan soal Timtim yang memang tidak diakui
dunia internasional sebagai bagian Indonesia.

 ***
Gus Dur memang kelihatan cuek, namun sebenarnya serius. Gus Dur juga
kelihatan sering mbanyol, namun juga serius. Sikap cuek itu bukan saja
tertuju kepada orang lain, tetapi juga kepada dirinya sendiri.

Suatu saat saya menjenguk Gus Dur yang diopname karena stroke di RSCM
Jakarta. Saat itu saya memang presiden direktur PT Nusumma dan Gus Dur
presiden komisarisnya. Saya lihat Gus Dur berbaring miring karena memang
belum boleh duduk. Setelah menyalaminya, saya mengucapkan permintaan maaf
karena baru hari itu bisa menjenguk. "Saya sakit gigi berat, Gus," ujar
saya.
Tanpa saya duga, Gus Dur ternyata men-cuekin keadaan kesehatannya. Dia
langsung memberi saya teka-teki yang ternyata humor segar. "Sampeyan tahu
nggak, apa yang menyebabkan sakit gigi?" tanyanya. "Tidak, Gus," jawab saya.

"Penyebab sakit gigi itu sama dengan penyebab orang hamil dan sama juga
dengan penyebab mengapa rumput sempat tumbuh tinggi," katanya. Saya masih
melongo. Gus Dur menjawab sendiri teka-tekinya. "Yaitu sama-sama terlambat
dicabut," 

Fwd: EDF_Action_Network alert: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia

1999-12-03 Terurut Topik Yohanes Sulaiman

Ini bahan pemikiran akhir minggu:
Kita setiap membaca koran pasti dibombardir bahwa becak itu jelek dan tak
berguna serta mengganggu tata tertib kota. Namun para environmentalists
di US tak berpikiran demikian. Mungkin ada yang mau berkomentar tentang
topik ini? Soalnya walaupun ini hanya soal 'becak' tapi saya rasa cukup
menarik untuk didiskusikan apalagi buat yang mau berusaha 'mengubah'
Indonesia dari cara berpikir orde lama. Apalagi buat yang akan pulang
dari Amerika: apakah sudah siap melihat becak kembali? :-)

YS


Here's what this alert is about:

Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia
--

TO: All Environmental Defense Activists
FROM: [EMAIL PROTECTED] and [EMAIL PROTECTED]
RE: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights
in Indonesia

Dear Friends:

A tragedy is unfolding in Indonesia, threatening human
rights, the regional and global environment, and the poor. A
non-polluting transportation system that provides jobs for
low income people and safe travel options especially for
women is under threat in Jakarta. But you can act today to
help Indonesian workers and communities defend their city's
8,000 bicycle rickshaws, also called becaks.

Thanks to rising dependence on motor vehicles world-wide,
transportation is the fastest growing major source of
greenhouse gas emissions. The Netherlands and Japan have
demonstrated how -- by supporting alternatives to fossil-
fueled motor vehicles such as bicycles -- modern
transportation systems can boost equitable access to jobs
and curb pollution. But some countries, such as Indonesia
are choosing to suppress these poverty reducing and
environmentally friendly alternatives.

After the overthrow of Indonesia's  corrupt Suharto regime,
the past year saw a revival of the use of bicycle rickshaws
in Jakarta. Prior to the Suharto-era rickshaw ban in 1988,
there were over 100,000 cycle rickshaws operating in
Jakarta. Bicycle rickshaws provide jobs for poor people and
inexpensive non-polluting taxi services in low and moderate
income areas. Many women travelers favor cycle rickshaws
because they offer protection from being groped on buses. To
spur purchase of highly polluting motor vehicles made by
Suharto-owned factories, the government seized 40,000 cycle
rickshaws and dumped them into the sea to replace coral
reefs destroyed for construction fill. Many rickshaw drivers
were forced to relocate to cut and burn the Indonesian
rainforest for marginal farms and ranches as part of the
government's 'transmigration program.'

The recent changes in Indonesia's political climate over the
past year saw the declining enforcement of the rickshaw ban.
Estimated 8000 cycle rickshaws have now returned to
Jakarta's streets but their status remains officially
illegal under Bylaw 11/1988. Environmental and social
justice groups have rallied to repeal the ban. The new
Indonesian President was expected to ride in a cycle
rickshaw at a Jakarta rally last week of 5000 supporters of
the cycle rickshaws. Instead, he and the Governor of Jakarta
called on the City Council to maintain the ban on cycle
rickshaws and to begin a new crackdown at once.


International support is needed now to help restore non-
polluting, affordable travel options in Indonesia. Edit
the letter below into your own words and send it by
email to the special e-mail box ([EMAIL PROTECTED])
set up in Indonesia to deliver this message to the
Indonesian President and the Governor of Jakarta.
As you know, by simply replying to this message Action
Network delivers your letter to the right target.


--

INSTRUCTIONS TO RESPOND VIA THE WEB:
If you have access to a web browser, you can take action on this
alert by going to the following URL:

  http://actionnetwork.org/take-action.tcl?key=59116A3928B944218416C70443

You must include the whole letter in your response starting with
"-YOU MAY EDIT THE LETTER BELOW-" and ending with "-END OF LETTER-".

We STRONGLY encourage you to make edits directly to our sample letter
below, and put the alert talking points into your own words. An
individualized letter is worth ten computer generated letters. Of
course, hundreds of unedited letters will still create a large impact,
so please reply even if you don't have time to personalize the letter.

Your letter will be addressed and sent to:
President Abdurrachman Wahid


---YOU MAY EDIT THE LETTER BELOW-


We deeply appreciate your long-held concern for Indonesia's
poor and strongly support your efforts to bring about a more
democratic, free, and environmentally friendly Indonesia.
We are concerned, however, by your recent call for the
continuation of the ban on bicycle rickshaws or becak. This
ban causes great hardships for becak drivers and passengers
alike, many of whom are among Jakarta's urban poor.  The ban
not only harms the poor, abrogating their basic human
rights, but also contributes to national, regional, and
global environmental 

Diplomat Indonesia harus menanggalkan sikap feodal dan paternalistik

1999-12-03 Terurut Topik priadi




Diplomat Indonesia Harus Tanggalkan Sikap Feodal

Agar Mampu Mencerminkan 
Semangat Demokrasi dan 
Reformasi
Jakarta, 3 Desember 
Diplomat Indonesia harus menanggalkan sikap feodal dan paternalistik yang 
kadang kala masih dipraktikkan di pos penempatan. Pendapat itu mengemuka dari 
Sarasehan Peringatan 50 Tahun Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN) yang 
diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri di 
Jakarta, Kamis (2/12). 
Menurut mantan Wakil Tetap RI di Jenewa, Agus Tarmidzi, diplomat Indonesia 
harus mampu mencerminkan semangat demokrasi dan reformasi dalam penempatan di 
luar negeri. 
Suasana politik Indonesia yang telah berubah ke alam demokrasi dan reformasi, 
menuntut diplomat Indonesia untuk sensitif terhadap segala perkembangan politik 
dalam negeri dan menjelmakan semangat reformasi dalam kinerja diplomasi 
Indonesia di pentas internasional. 
''Sikap feodal dan paternalistik yang kadang-kadang dipraktikkan di pos 
penempatan harus ditanggalkan karena tidak sesuai perkembangan jaman,'' ujarnya. 

Diplomat harus menjelaskan kebijakan pemerintahnya bukan hanya kepada publik 
internasional, tetapi juga publik dalam negeri, agar program diplomasi dapat 
dimengerti dan didukung masyarakat tanpa tersandung hambatan politis. 
Selain itu, penguasaan informasi dan kemahiran melakukan negosiasi menjadi 
tuntutan mutlak untuk menghadapi perkembangan dunia yang pesat di segala bidang. 


Senjata Ampuh 
Menurut Tarmidzi, informasi adalah senjata diplomasi yang sangat ampuh. Dalam 
hal sistem informasi tampaknya diplomat Indonesia agak ketinggalan. Untuk itu 
Deplu harus memiliki sistem centralised electronic data base sehingga 
dimana pun diplomat berada ia dapat mengakses segala jenis informasi. 
Mantan Dubes RI untuk Jepang, Wisber Louis, menekankan bahwa diplomat 
Indonesia sangat dituntut untuk mahir dalam bernegosiasi secara efektif baik 
politik maupun ekonomi. Ketrampilan bernegosiasi ini tidak diperoleh dari lahir 
melainkan merupakan paduan pelatihan dan pengalaman. Karena itu diusulkan agar 
"negosiasi internasional" dicantumkan sebagai materi pelatihan pejabat dinas 
luar negeri. 
Kehandalan bernegosiasi mutlak dikembangkan mengingat tekanan dalam negeri 
yakni tuntutan reformasi dan luar negeri dengan globalisasi dan liberalisasi. 
Berkaitan dengan itu, sudah waktunya melepas dikotomi politik dan ekonomi 
yang selama ini mengkotak-kotakkan diplomat Indonesia. Kepala Litbang Deplu 
Adian Silalahi menggarisbawahi bahwa untuk mempersiapkan diplomat yang 
profesional harus diperhatikan sistem rekrutmen, pelatihan dan pembinaan di 
lapangan. ''Karena ketiga mata rantai itu saling terkait,'' jelasnya. 
Disamping memperbaiki kualitas diplomatnya, menurut Tarmidzi, Deplu perlu 
berbenah diri dalam menyikapi tuntutan masyarakat atas pengelolaan yang bersih 
(good governance), pembangunan masyarakat madani, pemajuan hak asasi manusia 
(HAM), demokratisasi dan lingkungan hidup. (Y-2)


Re: [Fwd: EDF_Action_Network alert: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia]

1999-12-03 Terurut Topik Rizal Az

HIDUP BECAK!!!. I love becak, daripada bajaj, udah kecil, jorok, berisik,
belok engga' pernah ngasih "sen", nyelip2 sana, nyelib sini, kalau nabarak
ujung2nya sorry, belom lagi kalau kita kelamaan didalam bajaj, getarannya
masih tetap kerasa sampai 1 jam kemudian hehehehe...:)).

ichal


Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ini bahan pemikiran akhir minggu:
Kita setiap membaca koran pasti dibombardir bahwa becak itu jelek dan tak
berguna serta mengganggu tata tertib kota. Namun para environmentalists
di US tak berpikiran demikian. Mungkin ada yang mau berkomentar tentang
topik ini? Soalnya walaupun ini hanya soal 'becak' tapi saya rasa cukup
menarik untuk didiskusikan apalagi buat yang mau berusaha 'mengubah'
Indonesia dari cara berpikir orde lama. Apalagi buat yang akan pulang
dari Amerika: apakah sudah siap melihat becak kembali? :-)

YS


Here's what this alert is about:

Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia
--

TO: All Environmental Defense Activists
FROM: [EMAIL PROTECTED] and [EMAIL PROTECTED]
RE: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights
in Indonesia

Dear Friends:

A tragedy is unfolding in Indonesia, threatening human
rights, the regional and global environment, and the poor. A
non-polluting transportation system that provides jobs for
low income people and safe travel options especially for
women is under threat in Jakarta. But you can act today to
help Indonesian workers and communities defend their city's
8,000 bicycle rickshaws, also called becaks.

Thanks to rising dependence on motor vehicles world-wide,
transportation is the fastest growing major source of
greenhouse gas emissions. The Netherlands and Japan have
demonstrated how -- by supporting alternatives to fossil-
fueled motor vehicles such as bicycles -- modern
transportation systems can boost equitable access to jobs
and curb pollution. But some countries, such as Indonesia
are choosing to suppress these poverty reducing and
environmentally friendly alternatives.

After the overthrow of Indonesia's  corrupt Suharto regime,
the past year saw a revival of the use of bicycle rickshaws
in Jakarta. Prior to the Suharto-era rickshaw ban in 1988,
there were over 100,000 cycle rickshaws operating in
Jakarta. Bicycle rickshaws provide jobs for poor people and
inexpensive non-polluting taxi services in low and moderate
income areas. Many women travelers favor cycle rickshaws
because they offer protection from being groped on buses. To
spur purchase of highly polluting motor vehicles made by
Suharto-owned factories, the government seized 40,000 cycle
rickshaws and dumped them into the sea to replace coral
reefs destroyed for construction fill. Many rickshaw drivers
were forced to relocate to cut and burn the Indonesian
rainforest for marginal farms and ranches as part of the
government's 'transmigration program.'

The recent changes in Indonesia's political climate over the
past year saw the declining enforcement of the rickshaw ban.
Estimated 8000 cycle rickshaws have now returned to
Jakarta's streets but their status remains officially
illegal under Bylaw 11/1988. Environmental and social
justice groups have rallied to repeal the ban. The new
Indonesian President was expected to ride in a cycle
rickshaw at a Jakarta rally last week of 5000 supporters of
the cycle rickshaws. Instead, he and the Governor of Jakarta
called on the City Council to maintain the ban on cycle
rickshaws and to begin a new crackdown at once.


International support is needed now to help restore non-
polluting, affordable travel options in Indonesia. Edit
the letter below into your own words and send it by
email to the special e-mail box ([EMAIL PROTECTED])
set up in Indonesia to deliver this message to the
Indonesian President and the Governor of Jakarta.
As you know, by simply replying to this message Action
Network delivers your letter to the right target.


--

INSTRUCTIONS TO RESPOND VIA THE WEB:
If you have access to a web browser, you can take action on this
alert by going to the following URL:

  http://actionnetwork.org/take-action.tcl?key=59116A3928B944218416C70443

You must include the whole letter in your response starting with
"-YOU MAY EDIT THE LETTER BELOW-" and ending with "-END OF LETTER-".

We STRONGLY encourage you to make edits directly to our sample letter
below, and put the alert talking points into your own words. An
individualized letter is worth ten computer generated letters. Of
course, hundreds of unedited letters will still create a large impact,
so please reply even if you don't have time to personalize the letter.

Your letter will be addressed and sent to:
President Abdurrachman Wahid


---YOU MAY EDIT THE LETTER BELOW-


We deeply appreciate your long-held concern for Indonesia's
poor and strongly support your efforts to bring about a more
democratic, free, and environmentally friendly Indonesia.
We are concerned, however, by your 

Aussie mendalangi 2 LSM di Aceh

1999-12-03 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Hahaha si busuk Howard kan konco kunyuk-kunyuknya belum puas juga kan?!
Ngapain pula Aussie pakai mendalangi 2 LSM di Aceh? Kenapa nggak disalurkan
ke Timtim yang masih merana itu. Mana katanya membela rakyat Timtim?
Bukannya makmur malah kena kelaparan.

Harusnya pemerintah secara tegas menolak setiap bentuk keterlibatan Aussie.
Aussie adalah negara bermasalah. Sebelum urusan beres mereka harus diawasi
dengan super ketat.

Ingat saja, dengan alasan yg sama mereka juga mencari data-data di Irja.
Entah data apa enggak tahu. Mungkin data orang-orang yang mau didalangi
mereka kali. Saya juga punya kecurigaan jangan-jangan mereka juga ikut ambil
bagian dalam kekisruhan di Maluku. Senapan AK-47 itu dapat dari mana? Paling
dikirim dari selatan. Masak dari Philipina?

Aussie tidak penah punya keinginan baik terhadap Indonesia. Nggak percaya?
Bukan saja harian SMH, ada saja tiap harinya yang dijelekkan. Dasar semprul
kok dipercaya. Usir orang-orang LSM anak wayang dari Aussie itu. Ini
termasuk Pratiwi yang suka nulis nggak karuan di Indonews nggak?


Jeffrey Anjasmara


Australia Akui Bantu
Dua LSM di Aceh
Jakarta, 3 Desember

Pemerintah Australia mengakui ikut membantu dua Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) di Aceh yang bergerak di bidang kemanusiaan, yakni membantu janda-
janda berikut pemberdayaan Hak Asasi Manusia (HAM) di daerah ini ini. Namun,
disebutkan bantuan itu tidak ada kaitannya dengan politik dan semata untuk
kemanu-siaan.

Pengakuan pemerintah Australia itu terungkap dalam pertemuan Dubes Australia
untuk Indonesia John McCarthy dengan Ketua DPR Akbar Tandjung berikut Wakil
Ketua DPR Bidang Politik Soetardjo Soeryogoeritno dan Ketua Komisi I Yasril
Baharuddin Ananta di DPR
Kamis (2/12) petang. Menurut Akbar meskipun patut dihargai bantuan terhadap
LSM oleh Australia, bantuan itu tetap harus disikapi dengan hati-hati.

DPR sendiri akan meminta klarifikasi dari Dubes Australia soal bantuan
tersebut dan Dubes Australia telah berjanji akan mengirim surat ke DPR soal
LSM yang dibantu itu. Bagaimanapun, kata Akbar, harus disikapi secara
hati-hati terhadap aktivitas yang dilakukan orang-orang asing
itu.

''Walaupun secara formal dinyatakan untuk membantu meningkatkan keterampilan
warga masyarakat, di balik itu kita juga waspada jangan-jangan ada
kepentingan politik,'' tegasnya.

Soal apakah ada kecurigaan terhadap Australia yang membantu dua LSM di Aceh
itu, Akbar menyatakan Dubes Australia terbuka dan bisa
mempertanggungjawabkan bahwa bantuan itu semata untuk kemanusiaan dan HAM,
tetapi jika di balik itu ada kepentingan politik, kata Akbar, bisa saja
terjadi. (131)

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



bantuin dong !!!

1999-12-03 Terurut Topik aicha sahara

halo temen-temen yang di US,
saya mau minta informasi bagaimana caranya mengirim email untuk semua
permias, karena saya pikir permias cuma satu tok, nggak tahunya banyak
banget ya.
oh ya email saya ini atas permintaan temen yang memerlukan beberapa
orang (10  - 15 orang) yang fresh graduate atau kurang dikit semesternya
untuk menjadi graduate (di usa lho). sedangkan informasi yang lainnya
curiculum vitae (riwayat hidup), gaji / salary yang diminta (saya di
indonesia lho), serta katanya akan di EDP (executive development
program) dan graduate-nya harus dari bidang perbankan.
dan kalau ada informasi mengenai kampus-kampus yang mengeluarkan lulusan
perbankan yang baik atau terbaik (jadi jangan yang karbitan) bagi-bagi
ya informasinya ?. terima kasih.

wassalam
aicha sahara



Agam nyergap lagi....nggak ngaku lagi....

1999-12-03 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

Panglima AGAM si Abu Jahal ketahuanb sekali tukang bohongnya. Kalau tidak
ada hujan tidak ada angin kenapa TNI mesti menembak untuk buang-buang
peluru. Habis itu TNI-nya ada yang mati lagi:) Logikanya dimana. Cerita
si Abu Jahal hanya cocok untuk dilalap untuk konsumsi orang pandir.

Si Abu Jahal ini pula yang dulu menyuruh non-Aceh keluar dari sana. Habis
itu dibilangnya kerjaan provokator lagi. Padahal yang melakukan hubungan
SLJJ dengan Waspada orangnya ya itu-itu saja.

JA


-
Kontak Senjata Di Aceh Barat:
3 Tewas, Satu Diantaranya TNI

MEULABOH (Waspada): Kontak senjata terjadi Kamis (2/12) di Dusun Suwak
Keumudai Arongan Kecamatan Samatiga mengakibatkan, tiga orang tewas salah
seorang anggota TNI Serda Irwansyah, dan dua warga Desa Pribu Abdul Majid
Sandan, 28, dan Usman, 18. Sementara dua orang warga yang masih di rawat di
RSU Tjut Nyak Dhien Meulaboh yaitu Tgk.M.Isa, 32,   penduduk Napai Kecamatan
Woyla dan M.Yusuf, 24, penduduk Pribu.

Menurut anggota DPRD Aceh Barat, H.Umran Usman, yang ikut mendampingi
petugas RSU Tjut Nyak Dhien Meulaboh untuk menjemput jenazah di Pribu, Abdul
Majid Sandan luka tembak di kepala sedangkan Usman luka tembak pada bagian
bahu tembus ke leher.

Menurut saksi mata, dua mobil Unimog milik TNI yang penuh aparat siang itu
menuju Banda Aceh. Sesampai di Pribu melepaskan serentetan tembakan
mengakibatkan dua korban meninggal dunia dan dua lainnya luka lecet kena
serpihan peluru.

Dandim 0105 Aceh Barat Letkol Inf.Widhagdo saat dikonfirmasi Waspada melalui
telefon membenarkan ada kontak senjata di Dusun Suwak Keumudai Arongan
Kecamatan Samatiga 50 km dari Meulaboh. Dua mobil Unimog yang sedang membawa
pasukan dari Meulaboh ke Banda Aceh diikuti dua kenderaan roda dua yaitu
Honda GL Pro dan Honda Astrea. Ketika melewati kedua Unimog tersebut
terlihat membawa senjata.

Saat kejadian mereka meloncat ke semak belukar, lalu terjadi tembak menembak
di mana seorang anggota TNI Serda Irwansyah tertembak pada bagian bokong.
Setelah mendapat perawatan di RSU Tjut Nyak Dhien dipindahkan ke TPA Kodim
tetapi sekitar pukul 16:00 menghembuskan nafas terakhir. Sedangkan kedua
kenderaan roda dua itu dibakar di lokasi.

Sementara itu LSM Kagempar dan HMI Aceh Barat, yang kebetulan berada di
sekitar lokasi untuk menuju Teunom Kecamatan Teunom, mengatakan di Meulaboh,
kedua Unimog yang kembali ke Meulaboh itu mengarahkan tembakan ke aspal
(badan jalan) sehingga mobil mereka BL 434 E  terkena peluru di bagian
pintu.

Versi GAM

Panglima GAM Meureuhom Daya Abu Hanifah melalui juru bicara Abu Fauzi
menyampaikan kepada Waspada melalui telefon SJJ dari Lamno, pasukan TNI itu
kembali dari Teunom dengan upaya membuang peluru untuk masyarakat sehingga
jatuh korban dua orang meninggal dunia yaitu
Abdul Majid Sandan, 28, dan Usman, 18.

Berkenaan dengan perampokan mobil BNI. Di Geurutee Selasa bukan mobil BRI
seperti diberitakan Waspada Rabu (1/12). Panglima GAM Meureuhom Daya
membantah keras keterlibatannya. Peristiwa itu adalah kerja provokator yang
ingin merusak citra GAM. Untuk itu pihak Panglima GAM Meureuhom Daya Hanifah
telah menurunkan intel guna mencari provokator
tersebut.

Panglima GAM Aceh Barat-Selatan, Said Mustafa, mengutuk penembakan aparat
terhadap masyarakat di Kecamatan Samatiga tersebut. (b11/b25/b08)

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Becak in Silicon Valley!

1999-12-03 Terurut Topik Nanang Fardiansyah

Hi Every1!

Saya di Silicon Valley sangat mendukung supaya becak di Jakarta  seluruh
penjuru di Indonesia tetap di pertahankan untuk selamanya! Terlepas becak
merupakan mata pencaharian rakyat kecil dan lebih nyaman dari bajaj, becak
juga merupakan ciri khas transportasi tradisional bangsa Indonesia. So jadi
daya tarik pariwisata untuk foreign visitors sehingga menghasilkan sumber
devisa bagi bangsa kita juga. Saya juga berharap nanti kalau sudah balik ke
Indo bisa naik becak keliling kota!

Once again, saya selalu dukung and support aktivitas untuk mempertahankan
becak di Indonesia.

Penggemar becak_Nanang



Rizal Az [EMAIL PROTECTED] wrote:
 HIDUP BECAK!!!. I love becak, daripada bajaj, udah kecil, jorok, berisik,
 belok engga' pernah ngasih "sen", nyelip2 sana, nyelib sini, kalau nabarak
 ujung2nya sorry, belom lagi kalau kita kelamaan didalam bajaj, getarannya
 masih tetap kerasa sampai 1 jam kemudian hehehehe...:)).
 
 ichal
 
 
 Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ini bahan pemikiran akhir minggu:
 Kita setiap membaca koran pasti dibombardir bahwa becak itu jelek dan tak
 berguna serta mengganggu tata tertib kota. Namun para environmentalists
 di US tak berpikiran demikian. Mungkin ada yang mau berkomentar tentang
 topik ini? Soalnya walaupun ini hanya soal 'becak' tapi saya rasa cukup
 menarik untuk didiskusikan apalagi buat yang mau berusaha 'mengubah'
 Indonesia dari cara berpikir orde lama. Apalagi buat yang akan pulang
 dari Amerika: apakah sudah siap melihat becak kembali? :-)
 
 YS
 
 
 Here's what this alert is about:
 
 Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights in Indonesia
 --
 
 TO: All Environmental Defense Activists
 FROM: [EMAIL PROTECTED] and [EMAIL PROTECTED]
 RE: Protect Non-Polluting Bicycle Rickshaws and Human Rights
 in Indonesia
 
 Dear Friends:
 
 A tragedy is unfolding in Indonesia, threatening human
 rights, the regional and global environment, and the poor. A
 non-polluting transportation system that provides jobs for
 low income people and safe travel options especially for
 women is under threat in Jakarta. But you can act today to
 help Indonesian workers and communities defend their city's
 8,000 bicycle rickshaws, also called becaks.
 
 Thanks to rising dependence on motor vehicles world-wide,
 transportation is the fastest growing major source of
 greenhouse gas emissions. The Netherlands and Japan have
 demonstrated how -- by supporting alternatives to fossil-
 fueled motor vehicles such as bicycles -- modern
 transportation systems can boost equitable access to jobs
 and curb pollution. But some countries, such as Indonesia
 are choosing to suppress these poverty reducing and
 environmentally friendly alternatives.
 
 After the overthrow of Indonesia's  corrupt Suharto regime,
 the past year saw a revival of the use of bicycle rickshaws
 in Jakarta. Prior to the Suharto-era rickshaw ban in 1988,
 there were over 100,000 cycle rickshaws operating in
 Jakarta. Bicycle rickshaws provide jobs for poor people and
 inexpensive non-polluting taxi services in low and moderate
 income areas. Many women travelers favor cycle rickshaws
 because they offer protection from being groped on buses. To
 spur purchase of highly polluting motor vehicles made by
 Suharto-owned factories, the government seized 40,000 cycle
 rickshaws and dumped them into the sea to replace coral
 reefs destroyed for construction fill. Many rickshaw drivers
 were forced to relocate to cut and burn the Indonesian
 rainforest for marginal farms and ranches as part of the
 government's 'transmigration program.'
 
 The recent changes in Indonesia's political climate over the
 past year saw the declining enforcement of the rickshaw ban.
 Estimated 8000 cycle rickshaws have now returned to
 Jakarta's streets but their status remains officially
 illegal under Bylaw 11/1988. Environmental and social
 justice groups have rallied to repeal the ban. The new
 Indonesian President was expected to ride in a cycle
 rickshaw at a Jakarta rally last week of 5000 supporters of
 the cycle rickshaws. Instead, he and the Governor of Jakarta
 called on the City Council to maintain the ban on cycle
 rickshaws and to begin a new crackdown at once.
 
 
 International support is needed now to help restore non-
 polluting, affordable travel options in Indonesia. Edit
 the letter below into your own words and send it by
 email to the special e-mail box ([EMAIL PROTECTED])
 set up in Indonesia to deliver this message to the
 Indonesian President and the Governor of Jakarta.
 As you know, by simply replying to this message Action
 Network delivers your letter to the right target.
 
 
 --
 
 INSTRUCTIONS TO RESPOND VIA THE WEB:
 If you have access to a web browser, you can take action on this
 alert by going to the following URL:
 
   http://actionnetwork.org/take-action.tcl?key=59116A3928B944218416C70443
 
 You must include the whole letter in your response starting with
 

Re: Becak in Silicon Valley!

1999-12-03 Terurut Topik Nasrul Indroyono

From: Nanang Fardiansyah [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Becak in Silicon Valley!
Date: Sat, 4 Dec 1999 05:07:23 JVT

Hi Every1!

Saya di Silicon Valley sangat mendukung supaya becak di Jakarta  seluruh
penjuru di Indonesia tetap di pertahankan untuk selamanya! Terlepas becak
merupakan mata pencaharian rakyat kecil dan lebih nyaman dari bajaj, becak
juga merupakan ciri khas transportasi tradisional bangsa Indonesia. So jadi
daya tarik pariwisata untuk foreign visitors sehingga menghasilkan sumber
devisa bagi bangsa kita juga. Saya juga berharap nanti kalau sudah balik ke
Indo bisa naik becak keliling kota!

Once again, saya selalu dukung and support aktivitas untuk mempertahankan
becak di Indonesia.

Penggemar becak_Nanang



Asal bayarannya tinggi sih nggak apa-apa.
Cukup buat tukang becak bayar anak ke sekolah dan bayar asuransi
kesehatan anak istri, makan minum dan punya mobil dst.
Kalau bisa sih tukang becaknya Indonesia punya union dan pendidikan.
Mulai dari dari pendidikan lalu lintas, dan tentang map kotanya
dan terutama kemahiran mengemudi becak. kalau tidak sih
menggangu traffic aja dan negara rugi terus.
Jangan kayak sekarang asal asalan. Asal bisa genjot mau
jadi tukang becak, kagak lulus SD dan belum tentu bisa baca.
wah malu maluin-lah. dasar orang kepala batu ngandalin-nya otot
melulu, kagak tahu kalau manusia itu dikaruniai Tuhan dengan
otak yang berharga.

Tukang becak di Silicon Valley ada yang bergelar MSc lho..!
Bayaran dari kantornya sudah cukup jadi jadi tukang becak
cuma buat olah raga dan pamer otot.

Nasrul



__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Fwd: Perkumpulan orang Indonesia di Amerika]

1999-12-03 Terurut Topik Nasrul Indroyono

Jauh jauh ke Amerika kok masih ingin kumpul kumpul
sama orang Indo ?

Coba deh kunjungi orang Amerika-nya dan belajar dari mereka
kok bisa Amerika kaya raya. Negara lain merana sekarang
malah Amerika ekonominya booming.
Sekalian latihan bahasa Inggris-lah langsung sama native tongue.

Gitu dulu deh pak doktor atau dokter ..! sadar lah...

Ke Amerika jangan buang buang duit-nya para pasien rakyat
Indonesia yang sudah miskin. tapi tetap belajar-lah.
I think it will be good for you and our country.

Nasrul

__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: [Fwd: Perkumpulan orang Indonesia di Amerika]

1999-12-03 Terurut Topik Agus Nazaruddin

Salam Permias,

Yang terhormat Bung Nasrul. Setelah bergulirnya jaman ke era
keterbukaan, banyak orang yang teriak sana sini mengemukakan
uneg-unegnya. Kekesalan terhadap keadaan orde sebelumnya membuat orang
merasa jijik melihat bangsa Indonesia. Bahkan sebagian orang Indonesia
merasa jijik melihat bangsanya sendiri. Mereka yang demikian berusaha
menanamkan kepada dirinya bahwa mereka bukan bagian dari orde itu.
Mereka berteriak-teriak seolah olah merekalah pembaharu, mereka
pahlawan, mereka adalah benar. Padahal mereka tidak lebih dari
orang-orang pengecut dan para pahlawan kesiangan. Umumnya mereka ini
orang-orang munafik.

Saya mengerti bung Nasrul barangkali Mahasiswa dari salah satu
universitas di Amerika dan sangat terpelajar. Alangkah bijaksananya bila
anda tidak berprasangka buruk pada setiap orang Indonesia. Apakah anda
bukan bagian dari bangsa itu. Lagi pula apakah buruknya niat Dr.
Samsudin untuk bersilaturahmi dan anda belum kenal dengan Dr. kita ini,
barangkali bahasa Ingrisnya tidak seburuk yang anda bayangkan. Terlebih
lagi beliau adalah seorang dokter. Kedatangan Dr. Samsudin tentu untuk
tujuan yang penting. Barangkali sama pentingnya dengan kedatangan anda
ke sini.

Untuk itu saya mengajak diri saya sendiri dan juga teman-teman Permias
semua untuk berani berkaca. Benahi diri, benahi rumah kita, benahi
lingkungan sekitar kita dan kita bangun bangsa kita dengan apa yang ada
pada kita. Semoga tuhan memberkati segala niat baik kita semua.

Kepada Dr. Samsudin semoga perjalananya menyenangkan, tercapai tujuan
dan selamat kembali ke tanah air. Barangkali  teman-teman di Wisconsin
ada yang ingin bersilaturahmi dengan Dr. Samsudin dan saling berbagi
informasi?

Salam,
Agus

Nasrul Indroyono wrote:

 Jauh jauh ke Amerika kok masih ingin kumpul kumpul
 sama orang Indo ?

 Coba deh kunjungi orang Amerika-nya dan belajar dari mereka
 kok bisa Amerika kaya raya. Negara lain merana sekarang
 malah Amerika ekonominya booming.
 Sekalian latihan bahasa Inggris-lah langsung sama native tongue.

 Gitu dulu deh pak doktor atau dokter ..! sadar lah...

 Ke Amerika jangan buang buang duit-nya para pasien rakyat
 Indonesia yang sudah miskin. tapi tetap belajar-lah.
 I think it will be good for you and our country.

 Nasrul

 __
 Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Becak di South Florida

1999-12-03 Terurut Topik Marianus DATUBARA

Salam PERMIAS,

Sekedar informasi bagi rekan2 yang berada di AS, di tempat tinggal saya di
sini, Fort Lauderdale, FL (btw, saya tinggal dengan keluarga Indonesia
yang sudah lama menetap di AS), ada becak yang khusus didatangkan dari
tanah air dengan rem 'selangkangan' (jangan mikir jorok ya, maksudnya rem
tangan yang ada di tengah2 itu tuch) yang masih mantap..;-)

Kadang2 setiap sore, diwaktu senggang saya, saya suka mendayung becak tsb.
(masih bagus jalannya) sambil membawa anak2 keluarga tsb. (itung2 nguatin
betis..hehehe..dan olah raga sehat) dan bahkan, sekarang ini, anak2 kecil
di sekitar kompleks kami tinggal, rajin menunggu kehadiran saya..;-)

So, apabila ada yang ingin mampir ke South Florida, silahkan mampir ke
tempat saya, dan akan saya ajak ada ber becak-ria ke Miami Beach...;-)

Go BECAK!!

Salam hangat dari Pantai Selatan Florida,
M. Dharma Datubara
asli tukang becak dari tanah batak..;-)