##### Komputer tentang Ide, Teori, Praktek, dan Marketing

2000-06-26 Terurut Topik Nasrullah Idris

 Ide,ibarat orang yang ingin membuka "Microsoft Word" pada PC untuk
membuat "bujur sangkar berwarna biru".
 Teori, ibarat orang yang sudah membuat "bujur sangkar berwarna biru"
dengan "Microsoft Word"
 Praktek,  ibarat orang yang mencetak "bujur sangkar  berwarna biru"
dengan  "Microsoft Word" dengan printer desk-jet.
 Marketing, ibarat orang yang memasarkan hasil cetakan "bujur sangkar
berwarna biru"  yang dibuat dengan  "Microsoft Word" sehingga bermanfaat
bagi orang lain.
 ===
 Tetapi :
 *) bagaimana pun bagusnya bidang yang direncanakan akhirnya berpulang
pada tersedia-tidaknya software yang menunjang kalau memang ingin
diwujudkan.
 *) bagaimana pun lengkapnya sofware akhirnya berpulang pada
tersedia-tidaknya printer yang menunjang kalau memang ingin dicetak.
 *) bagaimana pun hasil cetakan akhirnya berpulang pada nilai
manfaatnya.
 
 Rasanya sangat langka orang yang bisa melakukan untuk semua itu
sekaligus. Tetapi maklumi saja. Mendingan bagaimana menciptakan suasana
saling melengkapi dari semua itu.
 Apalagi harus disadari bahwa produktivitas :
 "ide" jauh lebih cepat ketimbang "teori"
 "teori lebih cepat ketimbang "praktek
 "praktek lebih cepat ketimbang "marketing".


Salam,



Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu



Re: Amin Raies level la yawwww!!!! (fwd)

2000-06-26 Terurut Topik Ali Simplido

 Apa coba? pertama dia menggaransi menteri keuangan,
 yaitu koleganya dari
 UGM, yang asli goblok banget.Padahal, posisinya
 sentral bgt kan?.

hahaha.what a cheap shot...kalau memang
"goblok banget" gimana caranya dia dapat Ph.D.
dalam bidangnya, plus ngapain bisa mengajar di UGM.

a dulu ada yang bilang Habibie "goblok" sekarang
adalagi Bambang "goblok".  Heran lihat mahasiswa
Indonesia di U.S., bisanya hanya menghujat terus, coba
buktikan what you can do for the country selain hanya
ribut-ribut di milis

Ali Simplido

__
Do You Yahoo!?
Get Yahoo! Mail - Free email you can access from anywhere!
http://mail.yahoo.com/



Fw: [is-lam] Kesehatan Amien Rais Diragukan Tidak Layak Ketua MPR

2000-06-26 Terurut Topik Nasrullah Idris

From: Air Conditioner [EMAIL PROTECTED]
To: 'Forum_35' [EMAIL PROTECTED]; 'Isnet' [EMAIL PROTECTED]; 'PAN'
[EMAIL PROTECTED]; 'Sabili' [EMAIL PROTECTED]
Date: Monday, June 26, 2000 15:37
Subject: [is-lam] Kesehatan Amien Rais Diragukan Tidak Layak Ketua MPR



 Kesehatan Amien Rais Diragukan
 Tidak Layak Ketua MPR

 koridor.com [22 Jun, 21:15]

 Pengamat politik David Napitupulu meragukan kesehatan Dr.Amien Rais.
 Oleh
 karena itu ia berpendapat barangkali ada baiknya apabila kesehatan
 cendekiawan dan politikus kondang itu diperiksa oleh satu tim dokter.
 Pemeriksaan itu diperlukan untuk memastikan apakah Ketua MPR-RI itu
 betul-betul dalam keadaan sehat atau sedang mengalami gangguan.

 Kepada koridor.com tadi sore, David mengaku merasa kesulitan memahami
 dan
 menyikapi pernyataan-pernyataan politik yang dikemukakan Amien Rais
 belakangan ini.

 Ketika koridor.com menyelanya, apakah ia bermaksud menyindir dan
 bersarkartis, David Napitupulu buru-buru menjawab, "tidak".
 Pemeriksaan itu
 katanya dimaksudkan agar setelah Amien Rais mengalami pemeriksaan,
 elit-elit
 politik lainnya yang suka memberikan pernyataan-pernyataan saling
 bertolak
 belakang atau 'tidak bertanggung jawab' juga bisa dijadikan sasaran
 selanjutnya.

 Dan pada akhirnya pemeriksaan seperti itu bertujuan untuk memberikan
 pendidikan politik yang benar kepada masyarakat khususnya generasi
 muda
 bangsa.

 Menurut David Napitupulu sebagai politikus yang pernah jadi anggota
 DPR/MPR
 selama 20 tahun, boleh-boleh saja kita menikmati era eforia politik.
 Reformasi dan paradigma baru pun perlu kita sambut. Tapi dalam suasana
 baru
 itu, anak-anak bangsa ini, tidak boleh diombing-ambingkan oleh
 pernyataan-pernyataan politik yang membingungkan.

 Sebagai bekas politikus yang memahami gerak-gerik, manuver, dan
 kekurangan
 serta kekuatan politikus-politikus di negeri ini, Napitupulu mempunyai
 kesimpulan sementara, bahwa pernyataan-pernyataan Amien Rais, banyak
 yang
 membikin bingung masyarakat dan saling bertentangan.

 "Kalau saya katakan Pak Amien itu plin-plan, tidak konsisten, mungkin
 kurang
 etis. Tapi kalau saya tidak mengatakannya, pengamatan saya ini tidak
 akan
 dimengerti orang", kata David.

 David mengaku, Amien Rais termasuk reformis yang berani mengambil
 inisiatif.
 Itu sebabnya ia ikuti pernyataan dan sepak terjangnya dari jauh. Salah
 satu
 pernyataan paling diingat David Napitupulu adalah penegasan Amien Rais
 tentang ambisinya jadi Presiden.

 Dia bilang, demikian David, dia hanya mau jadi Presiden. Oleh karena
 itu
 untuk menjadi orang kedua atau Wakil Presiden pun Amien Rais tidak
 mau. Tapi
 nyatanya, setelah partainya tidak mendapat suara mayoritas di pemilu 7
 Juni
 1999, ia berjuang untuk jadi Ketua MPR.

 Bagi saya tambahnya lagi, hal itu sah-sah saja. Namun pengamatan David
 Napitupulu ketika Amien Rais sudah menjadi Ketua MPR, Amien lagi-lagi
 mengeluarkan pernyataan baru. Bahwa dengan posisinya Ketua MPR, itu
 berarti
 ia berdiri di atas semua golongan.

 Tapi dalam prakteknya, ia justru berpihak dan memperkuat Poros Tengah,
 sebuah kaukus partisan. Sehingga menjadi kabur antara posisinya
 sebagai
 Ketua MPR yang berdiri di atas semua golongan dan seorang sektarian.


 "Jadi dengan merujuk pada prilakunya itu, saya jadi bertanya-tanya,
 apakah
 tidak terlalu sepihak dan terburu-buru kalau Presiden Abdurrahman
 Wahid yang
 diperiksa kesehatannya, sementara elit politik seperti Pak Amien kita
 biarkan?, bertanya David Napitupulu.

 David juga menandai, dalam perjalan politiknya dua tahun terakhir ini,
 Amien
 Rais pernah menjual gagasan Negara Federal, untuk menggantikan Negara
 Kesatuan. Gagasan ini kemudian menjadi landasan bagi Partai Amanat
 Nasional,
 partai yang kini dipimpin Amien Rais.

 Dan menurut penilaian David, gagasan Amien Rais tersebut kemudian
 menyulut
 semangat beberapa daerah untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan.

 "Yang saya heran, setelah dia jadi Ketua MPR, dia tidak berani lagi
 menjual
 gagasan itu. Mengapa? Karena kalau ide itu dia kemukakan atau
 kumandangkan,
 memang tidak pantas lagi dia jadi Ketua MPR dari negara kita, yang
 berlandaskan Negara Kesatuan", katanya.

 "Terakhir saya dengar ia bilang akan diam sampai bulan Agustus 2000.
 Yah,
 mari kita lihat apakah Amien Rais bisa diam atau konsisten dengan
 omongannya", David Napitupulu mengakhiri pengamatannya.***



##### Fenomena Cinta dari aspek Matematika

2000-06-26 Terurut Topik Nasrullah Idris

 "Manusia yang mencintai manusia" itu ibarat suatu angka. Taroklah angka
11.
 Sedangkan "Manusia yang dicintai manusia" itu ibarat kumpulan angka.
Taroklah angka 2, 34, 789, pokoknya banyak.
 Adanya "yang dicintai" dan "yang mencintai" menandakan adanya interaksi
operasional hitungan seperti berdasarkan "perkalian, pengurangan, pembagian,
sampai penjumlahan" terhadap 11.
 Misalkan untuk pengurangan menghasilkan 11-2, 11-34, 11-789, dan
seterusnya.
 Belum lagi untuk perkalian, pengurangan, sampai pembagian. Sehingga
hasilnya banyak.
 Misalkan untuk pengurangan adalah 7, -23, -778, dan seterusnya.
 Itulah cinta dari sisi objektif.
 Sedangkan cinta dari sisi subjektif adalah merangkai hasil perhitungan
semua itu berdasarkan karakteristik khas dari "11". Sehingga menghasilkan
kumpulan angka "berirama, harmonis, dan berurutan".
 Upaya mempertahankan kumpulan angka itulah akhirnya menghasilkan
kalimat "I Love You".

  Jadi cinta itu merupakan :
  *) rakitan emosi dari objek yang dicintai
  *) tingkat produktivitas subjek untuk mencintai
  *) upaya untuk mempertahankan feeling tersebut.



Salam,

Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu

Sumber inspirasi : Anis Mata



Re: Fw: [is-lam] Kesehatan Amien Rais Diragukan Tidak Layak Ketua MPR

2000-06-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

In a message dated 6/26/00 6:18:23 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

  "Terakhir saya dengar ia bilang akan diam sampai bulan Agustus 2000.
   Yah,
   mari kita lihat apakah Amien Rais bisa diam atau konsisten dengan
   omongannya", David Napitupulu mengakhiri pengamatannya.***



Pernyataan dia tersebut ada di muat di tempo online.
Sayangnya, belum lama berselang setelah itu Amien Rais lagi2
menjilat janjinya sendiri. Bagi yg suka menyimak detik.com
atau pun soundbyte nya Wimar Witoelar, tentu telah membaca
hal tersebut.

Boleh percaya boleh tidak, janjinya tersebut di atas akan
masih terus dilanggarnya sampai Agustus 2000 nanti.
Karenanya, tak ada jalan lain selain meminta MPR untuk
mengganti ketua MPR bila ingin melihat bangsa ini bisa
lebih berkonsentrasi ke pembangunan ekonomi serta menjadi
kestabilan politik dan keamanan.

Inilah profil ketua MPR kita, Amien Rais, dimana banyak
kalangan di masyarakat yg semakin muak dengan ulah dan
tingkahnya serta ucapannya yg sering berubah2 dalam
pengertian tidak konsisten.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



AS $ 2,7 Milyar Cadangan Devisa Raib?

2000-06-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

AS $ 2,7 Milyar Cadangan Devisa Raib?

Penahanan Syahril Sabirin oleh Kejaksaan Agung, bukan semata-mata karena
Gubernur Bank Indonesia itumembuat "sumpah palsu" dalam kasus Bank Bank
Bali. Tapi sangat terkait dengan berbagai kebijakan yang  berbau korupsi,
seperti pengucuran dana BLBI dan penggunaan dana Yayasan Kesejahteraan
Karyawan.

Silahkan baca langsung artikelnya di:
http://koridor.com/artikel.php3?in_no=4645



jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Bantahan Kapolri Mencurigakan

2000-06-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

Bantahan Kapolri Mencurigakan

Saya sudah bilang bahwa Keluarga Cendana terlibat dalam kasus uang palsu tapi
malah dibantah Kapolri. Demikian dikatakan anggota Komisi I DPR RI Permadi
kepada koridor. com Senin (26/6).

Untuk selengkapnya silahkan baca di:
http://koridor.com/artikel.php3?in_no=4676


Mudah2an Syahril Sabirin tidak terlibat komplotan ini.
Kalau pun terlibat, saya tidak akan begitu kaget.
Kalau tidak salah ingat, dia pernah memberikan
penjelasan atas dugaan adanya uang palsu pecahan
100 ribu yg beredar di masyarakat dengan mengatakan
bahwa tidak ada uang palsu pecahan 100 ribu
melainkan hanya ada kesalahan cetak saja dari
percetakan yg ada di LN tersebut dan sedianya mau
dimintai ganti ke percetakan tersebut.

Entah bagaimana yg sebenarnya terjadi di lapangan.
Mudah2an proses hukum atas Syahril Sabirin bisa
berlangsung dengan cepat dan terlebih lagi bisa tuntas
mengusut segala borok yg mungkin selama ini
tidak terlihat di permukaan atau pun diketahui oleh
masyarakat.


jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu



Maluku Darurat Sipil

2000-06-26 Terurut Topik Irwan Ariston Napitupulu

http://koridor.com/artikel.php3?in_no=4677

Maluku Darurat Sipil
   Mulai Pukul 00.00 WBTI 27 Juni
   koridor.com [26 Jun, 20:26]

   Presiden RI KH Abdurrahman Wahid, menetapkan keadaan darurat sipil, di
Propinsi Maluku dan Maluku Utara.
   Darurat sipil, berlaku mulai pukul 00:00 WBTI, Selasa 27 Juni 2000.
Demikian Mendagri, Surjadi Sudirja, di Istana Merdeka, Senin (26/6) malam.

   Keputusan itu diambil melalui rapat konsultasi dengan pimpinan DPR,
Menkumdang, Mendagri, Panglima TNI dan Kapolri. Penetapan Darurat Sipil di
kedua propinsi tersebut berdasarkan Kepres No. 88/2000.

   Berdasarkan Kepres (Keputusan Presiden) mengenai darurat sipil, maka
penguasa darurat sipil di kedua propinsi tersebut adalah Gubernur Maluku.
Keadaan darurat itu tidak ada limit waktu. Dan baru akan dicabut jika situasi
 di kedua propinsi tersebut normal kembali.

   Kepres No. 88/2000 itu berdasarkan UU No. 23/59 tentang keadaan bahaja
(bahaya-Red). Presiden RI KH Abdurrahman Wahid, mengharapkan dengan
diberlakukannya darurat sipil ini, maka kondisi kehidupan di sana bisa normal
kembali secepatnya.

   Sementara itu, Menhan (Menteri Pertahanan) Juwono Sudarsono menegaskan,
pemberlakuan darurat sipil di Maluku, bukan karena tekanan Amerika. "Mereka
hanya mempertanyakan," ujar Juwono, Senin (26/6) sore. (tata
   / ds)



Tolong Dibaca lagi ya (Re: Amin Raies level la yawwww!!!! (fwd))

2000-06-26 Terurut Topik Marianus DATUBARA

Salam PERMIAS,

Mas Ali Simplido, tolong donk dibaca lagi yang benar forward-an saya, dan
adakah saya mengatakan yang menulis itu mahasiswa Indonesia di US.

Selamat berlatih membaca ya, mas Ali..;))

Ngomong2, yang goblok siapa ya?..;))


salam hangat,
Dharma Datubara


On Mon, 26 Jun 2000, Ali Simplido wrote:

  Apa coba? pertama dia menggaransi menteri keuangan,
  yaitu koleganya dari
  UGM, yang asli goblok banget.Padahal, posisinya
  sentral bgt kan?.

 hahaha.what a cheap shot...kalau memang
 "goblok banget" gimana caranya dia dapat Ph.D.
 dalam bidangnya, plus ngapain bisa mengajar di UGM.

 a dulu ada yang bilang Habibie "goblok" sekarang
 adalagi Bambang "goblok".  Heran lihat mahasiswa
 Indonesia di U.S., bisanya hanya menghujat terus, coba
 buktikan what you can do for the country selain hanya
 ribut-ribut di milis

 Ali Simplido



Test..test..test...

2000-06-26 Terurut Topik Marianus DATUBARA

Salam PERMIAS,

Mohon maaf, saya lagi nge-test, soalnya ada masalah dengan email address
saya.

Maaf ya dan silahkan dihapus aja.

salam hangat,
M. Dharma Datubara



Re: [Tolong Dibaca lagi ya (Re: Amin Raies level la yawwww!!!! (fwd))]

2000-06-26 Terurut Topik Rizal Az

Point-nya Dharma ngirim foward-an itu untuk ngasih tau kita2 bahwa dia itu
engga' pernah sama AR dari dulu. Temennya aja yang "hard core" AR fans and
followers, akhirnya "ngaku kalah" dan sekarang kena batunya. Something to
boost an ego and bring up confidence.

ichalichali


Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED] wrote:
Salam PERMIAS,

Mas Ali Simplido, tolong donk dibaca lagi yang benar forward-an saya, dan
adakah saya mengatakan yang menulis itu mahasiswa Indonesia di US.

Selamat berlatih membaca ya, mas Ali..;))

Ngomong2, yang goblok siapa ya?..;))


salam hangat,
Dharma Datubara


On Mon, 26 Jun 2000, Ali Simplido wrote:

  Apa coba? pertama dia menggaransi menteri keuangan,
  yaitu koleganya dari
  UGM, yang asli goblok banget.Padahal, posisinya
  sentral bgt kan?.

 hahaha.what a cheap shot...kalau memang
 "goblok banget" gimana caranya dia dapat Ph.D.
 dalam bidangnya, plus ngapain bisa mengajar di UGM.

 a dulu ada yang bilang Habibie "goblok" sekarang
 adalagi Bambang "goblok".  Heran lihat mahasiswa
 Indonesia di U.S., bisanya hanya menghujat terus, coba
 buktikan what you can do for the country selain hanya
 ribut-ribut di milis

 Ali Simplido



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



grains of salt

2000-06-26 Terurut Topik Yudha Kartohadiprodjo

saya dikirimi berita dibawah, tapi kok tidak ada di index Fortune minggu
ini. Ada yang bisa confirm?
FORTUNE magazine
issue cover dated July 10, 2000

The Corrupt Archipelago

Indonesia is a mess. But when Laksamana Sukardi tried to clean it up, he
found himself out of a job.

by Louis Kraar

When Indonesians forced President Suharto from office after more than three
decades in power, the dream was that a new leader would help dig the country

out of the economic swamp in which it was mired. It is a dream denied.
Abdurrahman Wahid, 60, a moderate Muslim intellectual and longtime
opposition
politician, took office last October with promises to reform one of the
world's most corrupt nations. He is falling seriously short of them.

Unlike other countries hit hard by the 1997-98 economic crisis, such as
Thailand and South Korea, Indonesia is not bouncing back. International
creditors have little to show for the $47 billion they have spent to rescue
the chaotic Southeast Asian nation from its own bad habits. The archipelago
continues to reel from regional revolts, a dysfunctional banking system, and

heavy debt. But Wahid is in no hurry, dismissing the idea of a swift and
thorough cleanup. "That's impossible," he says. "We have to do that [reform]

in our own way."

Wahid's efforts, the World Bank says, are "painfully slow." Since coming to
power last October, his government has not successfully prosecuted a single
case of corruption, even though corruption is ubiquitous: In a 1999 global
survey, only Nigeria and Cameroon ranked worse. Wahid's answer? "You cannot
alienate too many people at one time," he told FORTUNE. In an outburst of
frustration, Kwik Kian Gie, the minister in charge of coordinating economic
policy, said of the government's stumbling and drift: "If I were a foreign
investor, I wouldn't come to Indonesia. The lack of law enforcement, the way

the government is managed--the whole thing is so confusing."

No one knows the difficulties of reforming Indonesia better than Laksamana
Sukardi, 43. As Minister of Investment and State Enterprises, an agency long

known for being a snake pit of graft and patronage, Laks (as he is known)
earned a reputation for integrity. A U.S. Embassy report last year described

him as "the champion of Indonesia's efforts to craft reforms needed to
restore investor confidence." He lasted just six months. His rise and fall
is
a case study in why Indonesia has found it so difficult to get back on
track.

Laks personifies the conscience of many young, well-educated Indonesians,
who
are his biggest supporters. Quiet and low-key in manner, this former banker
seems like just another bright technocrat-until his sense of outrage boils
over. "The leaders of this government have already become infected with the
virus of corruption," he charges. "They are not serious about economic
reforms. If this continues, Indonesia is not going anywhere." Laks sees
ample
evidence of apparent crimes, such as an audit of the central bank showing
that $7 billion has simply vanished. Much of the $37 billion spent by the
government to shore up banks in the wake of the crisis has also evaporated.

The son of a journalist who worked for Antara, the national news agency,
Laks
passed the tough competitive exam to get into the Bandung Institute of
Technology and graduated as a civil engineer. Opportunities in that
profession were thin, however, so he joined the executive training program
at
Citibank. He jumped off the fast track there to join Lippo Bank in 1987.
Working as Lippo's managing director for five years opened Laks' eyes to the

ugly flaws of his country. "Bank supervision was lax," he recalls, "and
people could just bribe their way around rules." In 1991, when the central
bank reduced liquidity to prevent inflation, he saw with disgust how banks
still lavished loans on a son of Suharto to finance a monopoly on cloves
used
in Indonesian cigarettes. Such abuse propelled him into politics--"the only
way I saw of ending this unfairess."

In 1992, Laks joined the Democratic Party of Indonesia, and the following
year he was elected to one of the few open seats. (Eighty percent of
representatives back then were appointed by the government.) During his
first
year he was among a handful of opposition politicians who refused to
rubber-stamp Suharto's reelection. Uneasy with his criticism of the regime,
Lippo Bank pushed Laks out. He started Reform Consulting, a firm that does
financial risk analysis for international clients. (Indonesian ompanies tend

to avoid him because of his politics.) He also invested in a joint enture to

make tennis balls with Dunlop Slazenger. Both those businesses continue to
provide him income.

Once the Suharto regime collapsed, in May 1998, Democratic party leader
Megawati Sukarnoputri, daughter of the country's first President and a
figurehead popular with the masses, was widely viewed as most likely to end
up in the presidential palace. Laks became her right-hand man, 

aduuh lutunaa.... ;-)

2000-06-26 Terurut Topik Yudha Kartohadiprodjo

From TIME ASIA's cover story on Gus Dur
http://www.cnn.com/ASIANOW/time/magazine/2000/0703/
The Wit of Abdurrahman Wahid

If the enigmatic Suharto hid behind silence, the affable Gus Dur hides
behind humor. Joking is his default mode.

Egypt held a competition to guess the age of a mummy. France, Germany and
the U.S. sent archaeologists. Indonesia sent a military officer. The French
team spent two hours with the mummy, then gave up. The Americans spent
longer, but their guess was wrong. The German team estimated 3,200
years--also wrong. The Indonesian military officer asked if he could study
the mummy in a closed room. Fifteen minutes later he emerged and said the
mummy was 5,224 years, three months and seven days old. The jury was
amazed--he was exactly right and won the prize. As he was leaving the Cairo
airport, journalists asked him how he got the answer. "I hit him black and
blue until he confessed."

When Wahid met Bill Clinton, he told him the following joke: Winston
Churchill and Clement Atlee, Britain's Labour Prime Minister after World War
II, were walking in a park when Churchill said he needed to relieve himself.

Atlee stopped beside him, but Churchill asked him to walk a little way
further down the path. "Why?" asked Atlee.
"Because any time you see anything big, you want to nationalize it," replied
Churchill.

One day Suharto was fishing when he was washed away by a sudden flood, and
lost consciousness in the water. When he awoke he was lying on the bank,
rescued by a farmer.
"Do you know who I am?" he asked.
The farmer said no.
"I am Suharto, the President of Indonesia. Now, since you've helped me, ask
what you want and I will give it to you."
"I only want one thing, Mr. President," said the farmer.
"What is it?"
"Please don't tell anybody that I saved you."

An American, a Frenchman and an Indonesian are stranded on a desert island.
They find a magic lamp, and when they rub it a genie emerges, promising to
grant each of them a wish.
The American says, "I am a businessman, and I need to get back to New York."

He disappears in a puff of smoke.
The Frenchman says, "I own a restaurant in Paris and would like to go back
there." Another puff of smoke and he disappears.
The genie then asks the Indonesian what he wants.
"I feel kind of lonely. Can you bring my two friends back?"

After Gus Dur was appointed President and Megawati Sukarnoputri Vice
President last year, Wahid said in front of an open microphone: "This is an
ideal team--the President can't see and the Vice President can't talk."

During a televised meeting with Saudi King Fahd last year, Gus Dur whispered
a joke that suggested the King should not trust Indonesians visiting his
country because they learn ancient, not modern, Arabic: Two kyai, or
priests, are walking down a street in Riyadh when they are astonished to see
a ONE WAY sign. In ancient Arabic the same words mean "sexual intercourse."
The kyai return to Indonesia amazed that Saudis did it in the street.

--
"Bill Gates did not become the richest man in the world by being Mr.
Rogers." Microsoft ex marketing officer



Re: [Tolong Dibaca lagi ya (Re: Amin Raies level la yawwww!!!! (fwd))]

2000-06-26 Terurut Topik Marianus DATUBARA

Salam PERMIAS,

Silahkan mas Rizal beropini-ria, bagi saya sah-sah saja kok di alam yang
'katanya' sudah demokrasi ini.

Btw, poin saya cuman satu kok kenapa saya meneruskan email yang sebenarnya
sudah cukup lama di mailbox saya tsb., dan (mungkin) ungkapan di bawah ini
- yang pernah juga saya muat di milis ini- dapat membantu mas Rizal untuk
memberi point yang benar.

"There are two times in the life of a sea turtle when a zoologist can
count on making contact with it: when it hatches, and when the female goes
ashore to nest. Everything else is done away off somewhere out of sight.."
(Archie Carr, "The Sea Turtle").

Semoga, sekarang mas Rizal sudah bisa menangkap maknanya, yang sebenarnya
sudah sangat jelas terungkap di tulisan singkat saya tsb., apalagi kalau
mas Rizal mau membuka kembali diskusi2 mas Budi dan lae Irwan. Dan kalau
nggak mau, ya nggak heran kalau point nya jadi salah...;))


salam hangat,
Dharma Datubara


On Mon, 26 Jun 2000, Rizal Az wrote:

 Point-nya Dharma ngirim foward-an itu untuk ngasih tau kita2 bahwa dia itu
 engga' pernah sama AR dari dulu. Temennya aja yang "hard core" AR fans and
 followers, akhirnya "ngaku kalah" dan sekarang kena batunya. Something to
 boost an ego and bring up confidence.

 ichalichali



##### Jasa WARNET : Pengiriman Surat dan Pengantaran Surat ? Seri III

2000-06-26 Terurut Topik Nasrullah Idris

Pihak Warnet dalam rangka mencerdaskan bangsa bisa saja bilang, "Bu,
padahal gampang lho membuat email dan mengoperasikan komputer itu".
Tetapi bagaimana kalau si ibu itu jawab, "Saya tahu. Tapi nggak ada
waktu nih! Karena itu saya upahkan. Lagian pula di rumah nggak ada yang bisa
disuruh"
Bagaimana kalau sudah begitu? Padahal konsumen seperti itu sangat
banyak,  khususnya mereka yang tidak menjadikan kegiatan "akses internet"
dan "operasi komputer" sebagai prioritas dalam rutinitasnya, sementara
sekali waktu memerlukan memerlukan komunikasi lewat surat dengan cepat.
Sayangkan kalau peluang bisnis ini kita abaikan ?
 Jadi tidak salah bila di WARNET berisi pula tenaga kerja yang bertugas
"Mengetikkan Surat dari konsumen dengan komputer".
 Bukankah sekarang ada jasa menerima ketikan. Kalau nggak salah setiap
lembarnya folio adalah Rp. 1.000 sampai Rp. 1.500
 Itu baru untuk surat saja. Belum lagi tarif pengiriman pokoknya jauh
lebih murah ketimbang perangko. Belum lagi tarif penjemputan naskah surat
maupun pengantaran surat balasan ini bisa saja terjadi karena konsumen
tidak waktu punya ke WARNET.
 Yang penting pihak WARNET bisa menutup semua isi surat.  Selain itu
bertindak cermat, dalam artian, jangan sampai terdapat  perbedaan kalimat
sedikit pun antara "naskah surat" dan "surat hasil ketikan".

Salam,



Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu



##### Kerjasama TERSYIRAT antara Tokoh Politisi Nasional

2000-06-26 Terurut Topik Nasrullah Idris

 Salah satu kebolehan seorang tokoh politisi nasional di suatu negara
adalah kemampuan melakukan kerjasama "TERSYIRAT" dengan tokoh politisi
nasional lainnya. Taroklah masing-masing bernama "A" dan "B"
 Maksud tokoh politik nasional adalah mereka yang mempunyai pengaruh
secara nasional di mana masing-masing mewakili partainya.
 Dikatakan "TERSYIRAT" karena antara mereka tidak pernah bertemu untuk
membicarakan sesuatu. Tetapi "Yang satu" ngerti apa yang dimaui "Yang lain".
 Misalkan : masing-masing secara "TERSYIRAT" sepakat untuk
memperlihatkan pertentangan politik secara tajam di depan publik. Kalau
perlu "Yang satu" menuduh "Yang lain" tentang hal tertentu.
 Kalau memang terwujud ya terang saja ... akan terjadi fenomena politik
secara nasional. Berbagai media massa mengupas seputar pertentangan tajam
antara A dan B.  Mungkin saja simpatisan tokoh politisi nasional yang satu
melakukan demo ke tokoh politisi nasional yang lain.
 Bukan itu saja. Diskusi tajam/debat kusir pun berlangsung di Mailing
List berdasarkan referensi dari media massa on-line. Sampai-sampai kata ala
preman di Terminal Bis pun muncul seperti "Globlok", "Nggak Becus", sampai
"Ngawur".
 Belum lagi perbincangan serupa di kedai kopi, kampus, sampai warung
tegal.
 Pokoknya seru deh.

 APAKAH ARTI SEMUA ITU ?

 Apa yang diperbincangan antar warganegara di suatu negara tentang
"pertentangan antara tokoh politisi nasional" di dalam negerinya belum tentu
kenyataan sebenarnya seperti itu.
 Bisa saja mereka melakukan kerjasama "TERSYIRAT" dengan maksud
melakukan eskperimen politik. Misalkan untuk menjebak reaksi publik maupun
politisi. Kemudian dijadikan input untuk strategis politik selanjutnya.
 Di negara mana saja hal tersebut pernah terjadi ? Saya tidak tahu.
Tetapi secara teori hal tersebut bisa terjadi. Politik tingkat tinggi
namanya juga.


Salam,


Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu