[ppiindia] Rp 12 Juta Dianggap Kurang, tapi Rp 1,32 juta Dianggap Pantas Dipajaki
Dalam sms-nya Drajad Wibowo menyampaikan bahwa FPAN waktu pembahasan UU Pajak(?) mengajukan PTKP sebesar Rp 5 juta. Namun sayang usulan tersebut kalah suara. Sehingga PTKP yang kita bisa nikmati baru sebesar yang sekarang. CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Pada 31 Maret 2010 09:41, A Nizami nizam...@yahoo.com menulis: Saya lihat ada ambiguitas dalam sikap petugas pajak atau orang2 pro petugas pajak. Meski remunerasi/gaji bersih petugas pajak paling tinggi di antara PNS lain, namun mereka menganggap gaji Rp 12,1 juta untuk petugas pajak golongan 3A terlalu kecil dan minta tambah gaji. Sebaliknya mereka menganggap gaji rakyat sebesar Rp 1,32 juta/bulan dianggap sudah cukup besar sehingga harus dipajaki. Di sini saya lihat ada ketidak-adilan. Untuk kepentingan pribadinya, mereka menganggap Rp 12,1 juta kurang buat gaji mereka. Tapi untuk kepentingan orang lain, mereka anggap gaji Rp 1,32 juta/bulan itu sudah cukp besar untuk dipajaki. Padahal gaji tersebut tidak dapat dipakai untuk hidup layak. Orang miskin kok dipaksa bayar pajak? Harusnya kalau gaji RP 12,1 juta dianggap kurang, berarti pendapatan kena pajak itu minimal Rp 12,1 juta. Bukan Rp 1,32 juta. Lihat komentar beberapa orang: Redi Sugihartono Says: PTKP di Indonesia menurut saya kurang rasional, seseorang yang dikenai pajak logikanya adalah seseorang yang mempunyai penghasilan lebih dari normal atau termasuk level penghasilan menengah keatas, sementara PTKP yang berlaku saat ini sangat kecil sehingga seseorang yang hanya mempunyai penghasilan 1,5 juta (bujang) sudah harus dibebani pajak, padahal pengahsilan segitu pas - pasan saja untuk hidup bujangan. Banyak sekali orang yang punya pengahsilan lebih (pengusaha freeland/pedagang dll) yang hidup penuh kemewahan tidak kena jerat pajak, jangan hanya buruh saja yang dibebani. Tolong hal ini menjadi pemikiran pemerintah melalui departemen pajak. Terima kasih. setia budi Says: kenapa ptkp kawin hanya 132, padahal kebutuhan isteri akan lebih dari itu?? teori apa yang mendasari kebijakan ini? dalam kehidupan manusia pajak dipungut jika kebutuhan primer orang tersebut dipenuhi, sedangkan kalo melihat jumlah tersebut kawin ptkpnya kecil bagaimana cara perhitungannya kok bisa muncul angka demikian? http://www.pajak.net/blog/2008/10/14/penghasilan-tidak-kena-pajak-ptkp-tahun-2009-uu-362008/ === [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Bls: [ekonomi-nasional] Rp 12 Juta Dianggap Kurang, tapi Rp 1,32 juta Dianggap Pantas Dipajaki
Sayang memang. Harusnya pajak itu dikenakan pada orang yang memang berlebihan atau minimal cukup. Bukan pada orang yang kekurangan. Gaji Rp 2 juta/bulan pun di Jakarta sudah sangat kurang. Justru harus dibantu. Bukan malah diperas dengan pajak. Coba para pegawai pajak digaji segitu, pasti pada menjerit-jerit:) Rp 12 juta/bulan saja masih merasa kurang. Harusnya anggota DPR yang peduli pada rakyat kembali menyuarakan hal ini. Penggalangan pajak bukan berarti mengenakan pajak bagi rakyat yang kekurangan. Sebaliknya, para pejabat pemerintah harus menghentikan kebiasaan hidup mewah dan gaji raksasa karena uang mereka berasal dari hasil keringat rakyat yang kekurangan (minimal mayoritasnya). === Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com --- Pada Rab, 31/3/10, Irwan Kurniawan irwank...@gmail.com menulis: Dari: Irwan Kurniawan irwank...@gmail.com Judul: [ekonomi-nasional] Rp 12 Juta Dianggap Kurang, tapi Rp 1,32 juta Dianggap Pantas Dipajaki Kepada: ekonomi-nasio...@yahoogroups.com Cc: ppiindia@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 31 Maret, 2010, 12:05 AM Dalam sms-nya Drajad Wibowo menyampaikan bahwa FPAN waktu pembahasan UU Pajak(?) mengajukan PTKP sebesar Rp 5 juta. Namun sayang usulan tersebut kalah suara. Sehingga PTKP yang kita bisa nikmati baru sebesar yang sekarang. CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank. blogspot. com Pada 31 Maret 2010 09:41, A Nizami nizam...@yahoo. com menulis: Saya lihat ada ambiguitas dalam sikap petugas pajak atau orang2 pro petugas pajak. Meski remunerasi/gaji bersih petugas pajak paling tinggi di antara PNS lain, namun mereka menganggap gaji Rp 12,1 juta untuk petugas pajak golongan 3A terlalu kecil dan minta tambah gaji. Sebaliknya mereka menganggap gaji rakyat sebesar Rp 1,32 juta/bulan dianggap sudah cukup besar sehingga harus dipajaki. Di sini saya lihat ada ketidak-adilan. Untuk kepentingan pribadinya, mereka menganggap Rp 12,1 juta kurang buat gaji mereka. Tapi untuk kepentingan orang lain, mereka anggap gaji Rp 1,32 juta/bulan itu sudah cukp besar untuk dipajaki. Padahal gaji tersebut tidak dapat dipakai untuk hidup layak. Orang miskin kok dipaksa bayar pajak? Harusnya kalau gaji RP 12,1 juta dianggap kurang, berarti pendapatan kena pajak itu minimal Rp 12,1 juta. Bukan Rp 1,32 juta. Lihat komentar beberapa orang: Redi Sugihartono Says: PTKP di Indonesia menurut saya kurang rasional, seseorang yang dikenai pajak logikanya adalah seseorang yang mempunyai penghasilan lebih dari normal atau termasuk level penghasilan menengah keatas, sementara PTKP yang berlaku saat ini sangat kecil sehingga seseorang yang hanya mempunyai penghasilan 1,5 juta (bujang) sudah harus dibebani pajak, padahal pengahsilan segitu pas - pasan saja untuk hidup bujangan. Banyak sekali orang yang punya pengahsilan lebih (pengusaha freeland/pedagang dll) yang hidup penuh kemewahan tidak kena jerat pajak, jangan hanya buruh saja yang dibebani. Tolong hal ini menjadi pemikiran pemerintah melalui departemen pajak. Terima kasih. setia budi Says: kenapa ptkp kawin hanya 132, padahal kebutuhan isteri akan lebih dari itu?? teori apa yang mendasari kebijakan ini? dalam kehidupan manusia pajak dipungut jika kebutuhan primer orang tersebut dipenuhi, sedangkan kalo melihat jumlah tersebut kawin ptkpnya kecil bagaimana cara perhitungannya kok bisa muncul angka demikian? http://www.pajak. net/blog/ 2008/10/14/ penghasilan- tidak-kena- pajak-ptkp- tahun-2009- uu-362008/ === [Non-text portions of this message have been removed] ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fw: [tc_Indonesia] Filter Rokok Mengandung Darah Babi
http://kesehatan.kompasiana.com/2010/03/30/hati-hati-rokok-filter- mengandung-darah-babi/ Hati-hati, Rokok Filter Mengandung Darah Babi. Sebuah penelitian dilakukan oleh para peneliti Belanda menhasilkan kesimpulan cukup mengagetkan bagi pencandu rokok yang beragama islam dan yahudi yang mengharamkan mengkonsumsi daging babi. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan sekira 185 merek rokok menggunakan darah atau hemoglobin babi, sebagai campuran pada bagian filter rokok. Profesor Simon Chapman dari Universitas Sydney mengatakan, penelitian ini menyibak komposisi rokok yang selama ini memang sangat tertutup, dengan kedok rahasia perusahaan. Prof Chapman juga berpendapat, riset ini telah mengakomodir kepentingan agama yang secara khusus melarang mengkonsumsi daging babi, seperti bagi umat Muslim dan Yahudi. Penelitian tersebut mengungkapkan, hemoglobin babi digunakan untuk membuat rokok filter lebih efektif menahan bahan kimia berbahaya, sebelum perokok menghisap dan masuk ke dalam paru-paru. Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah. Fungsi unsur tersebut sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh hewan mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh.Setidaknya satu merek rokok yang dijual di Yunani telah dikukuhkan menggunakan hemoglobin babi dalam proses pembuatannya, tanpa diketahui para konsumen. Sayangnya tidak disebutkan nama merek rokok tersebut namun bagi masyarakat Indonesia hal ini tentu mengkhawatirkan jika rokok tersebut beredar di Indonesia. Namun bagi masyarakat hal ini barangkali dapat dijadikan peringatan selain efek rokok bagi kesehatan juga dari sudut pandang agama memang diharamkan karena mengandung unsur penggunaan hemoglobin babi tersebut. http://inilah.com/news/read/politik/2010/03/31/430391/awas-beredar- rokok-mengandung-babi/ Awas! Beredar Rokok Mengandung Babi Dwifantya Aquina (news.com.au) INILAH.COM, Jakarta - Bagi para perokok informasi berikut ini patut diwaspadai. Akademisi Australia menemukan rokok yang mengandung darah babi. Hasil penelitian ini diumumkan oleh pihak University of Sydney bahwa terdapat 185 industri rokok berbeda yang menggunakan babi sebagai kandungannya, termasuk filter rokok tersebut. Pernyataan ini tentu saja mengundang perhatian para muslim yang menganggap babi haram. Bukan hanya komunitas Muslim yang akan bersikap ekstrem terhadap hal ini, begitu pula dengan komunitas Yahudi yang vegetarian. Hal ini menjadi masalah berat, bahwa industri tembakau tidak terbuka dengan bahan bakunya. Mereka mengatakan itu masalah kami dan rahasia pasar, ujar seorang peneliti kesehatan publik di University of Sydney, Professor Chapman, seperti dilansir dalam situs news.com.au Rabu (31/3). Dalam penelitian tersebut dikatakan hemoglobin babi atau protein dalam darah yang digunakan untuk membuat filter rokok lebih efektif mencegah racun yang masuk ke dalam paru-paru perokok. Setidaknya, di Yunani salah satu merek rokok sedang dalam proses konfirmasi mencantumkan penggunaan darah babi dalam bahan bakunya. Jika anda perokok dan anda adalah seorang Muslim atau penganut Yahudi dan ingin mengetahui kebenaran hal tersebut, percayalah tidak ada jalan untuk mengetahuinya (apakah rokok tersebut menggunakan darah babi atau tidak) selain melalui label bahan baku yang tercantum dalam bungkus rokok tersebut, pungkasnya. [ikl] http://dunia.vivanews.com/news/read/140507- ada_darah_babi_di_filter_rokok Ada Darah Babi di Filter Rokok Satu merek rokok dipasarkan di Yunani dipastikan mengandung darah babi Rabu, 31 Maret 2010, 10:06 WIB VIVAnews - Seorang peneliti di Australia melansir penelitian mengenai rokok yang diduga mengandung darah babi. Kandungan babi yang diharamkan umat Islam ini ditemukan di filter rokok. Profesor di bidang Kesehatan Publik, Universitas Sydney, Simon Chapman, menunjuk pada riset terbaru yang mengidentifikasi 185 penggunaan hemoglobin atau bagian darah babi, termasuk dalam pembuatan filter rokok. Penemuan ini, kata Chapman kepada News.com.au, bisa berdampak pada kelompok Islam dan Yahudi. Komunitas Yahudi jelas akan menilai masalah ini sangat serius dan komunitas Islam akan menilainya sangat mengganggu, kata Chapman, Rabu 31 Maret 2010. Penemuan ini, kata Chapman, membuka bobrok industri rokok yang tidak diwajibkan mencantumkan komposisi dalam rokok. Mereka mengatakan, ini bisnis kami dan sebuah rahasia dagang. Darah babi ini, kata Chapman, setidaknya ditemukan di satu mereka rokok dijual di Yunani. Darah babi dipastikan dipakai dalam pembuatan rokoknya. Sebuah riset di Belanda menemukan darah babi ini dipakai untuk membuat filter lebih efektif menangkap kimia berbahaya sebelum asap masuk ke tenggorokan. Artinya, temuan ini jelas tak berlaku untuk rokok yang tidak menggunakan filter. http://iphone.news.com.au/stories/273087 ‘Cigarettes contain pig’s blood’
[ppiindia] Re: Nikmatnya jadi Pegawai Pajak.......
Iya. Sebetulnya agar pejabat pajak jadi lurus dan bersih, tidak perlu menaikan gaji karena saat ini sudah sangat besar. Sebaliknya justru para petugas pajak sekarang diperiksa dengan pembuktian terbalik harta kekayaannya apakah wajar atau tidak. Jika harta kekayaannya 10x lipat dari total gaji dan tidak wajar, dipenjara dan disita hartanya. Jika lebih dari itu, hukum mati dan sita hartanya. Insya Allah nanti petugas pajak jadi bersih sendiri. Sebab jika tidak dikenakan hukuman mati, petugas kotor akan makin merajalela dan mengintimidasi petugas yang bersih dan membuang petugas yang bersih ke daerah atau lebih parah lagi mengeluarkannya. === Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com --- Pada Rab, 31/3/10, Irwan Kurniawan irwank...@gmail.com menulis: Dari: Irwan Kurniawan irwank...@gmail.com Judul: Re: [ekonomi-nasional] Nikmatnya jadi Pegawai Pajak... Kepada: ekonomi-nasio...@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 31 Maret, 2010, 12:41 AM Dari dialog di TV, jumlah pegawai Dirjen Pajak belasan/puluhan ribu orang. Angka 0.01% kalau dikalikan puluhan ribu juga sudah lumayan besar.. :-p Intinya, kalau cuma main angka, selalu ada alasan untuk menaikkan jatah.. tapi yang paling bisa menekan/mengurangi KKN adalah soal mental.. Ada teman cerita, kakaknya yang jujur di dirjen pajak, dilempar ke Kalimantan.. di kantor asalnya, orang ini diisolir.. temannya menjauh.. karena tidak betah, maka dia terpaksa keluar dan membayar belasan juta rupiah (karena lulusan stan). Begitu juga sepupu istri saya -alumni stan-.. dilempar ke kalimantan.. karena gak mau, akhirnya terpaksa keluar.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Pada 30 Maret 2010 17:24, Habibie Nugroho Wicaksono prof.habi...@gmail.commenulis: Ya kalau begitu naikkan lagi proporsinya. Saya melihat bahwa pemerintahan kita tidak berjalan profesional karena sistem reward and punishmentnya tidak profesional. Coba bayangakan, gaji 12 juta mengurusi 400 M. Itu masih belum nyampe 0,01%nya! Pernah gak nemu perjanjian komisi bagi hasil 0,01%? Daripada korup, mending yang 2-20% itu dihalalin aja, yaitu diatur jelas dalam aturan dengan sejumlah syarat. Kalau masih korup, kita gantung saja para koruptor itu rame-rame di monas. Salam Habibie Nugroho Wicaksono -- Pesan Asli- Dari: Irwan Kurniawan Terkirim: 30/03/2010 13:03:47 Subjek: Re: BLS: [ekonomi-nasional] Nikmatnya jadi Pegawai Pajak... Kalau gajinya 2-10%, tawaran suapnya 10-20%, bisa kena goda juga.. Itu sih cuma alasan doank.. Lah nenek moyangnya (eh big bosnya -menkeu-) aja menghentikan penyidikan tunggakan pajak konglomerat (bos ramayana) dari 400 M jadi cuma 7 M.. Guru kencing berdiri, murid kencing -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Pada 29 Maret 2010 17:02, Habibie Nugroho Wicaksono prof.habi...@gmail.com prof.habibie%40gmail.commenulis: Kalau menurut saya, gaji 12 juta sebulan itu memang tidak cukup bagi pegawai pajak. Jangan hanya dilihat 12 jutanya yang memang besar. Namun, lihat juga tanggung jawabnya. Satu perusahaan besar saja bisa memiliki pajak sampai puluhan sampai ratusan miliar. Kalau kemudian penghasilannya hanya 12 juta sebulan, jelas sangat tidak imbang. Inilah yang akhirnya bisa membuat seseorang tergoda untuk korupsi. Saran saya, lebih baik dibuat sistem insentif yang lebih rasional untuk PNS. Saya beri contoh. Kalau untuk pegawai pajak ya misalnya sekitar 2-10 persen dari besarnya pajak yang terutang. Angka itu kemudian dibagi dengan komposisi tertentu untuk kepala kantor dan tim pemeriksa. Auditor pemerintah diberi insentif 2-5 persen dari total anggaran di audit. Panitia pengadaan diberi 2-8 persen dari pagu anggaran. Pegawai fungsional diberi insentif untuk tiap pekerjaan yang diselesaikan. Memang, belanja gaji pegawai dalam APBN akan meningkat pesat. Namun, ini akan menjadi insentif tak ternilai bagi peningkatan tata kelola pemerintahan kita. Selama sistem penghasilan tidak proporsional, maka risiko penyimpangan akan besar. Korupsi yang dilakukan seseorang, terkadang karena keterpaksaan, semisal mendadak orang tua sakit, biaya sekolah anak mahal, yang membuat seseorang korupsi. Mungkin, hanya sekali itu dia berniat korupsi. Namun, sekali melakukan korupsi, maka orang itu akan terjebak ke dalam satu lingkaran korupsi lainnya. Jadi, harus ada investasi pada sistem penggajian yang rasional. Masak ngurus uang ratusan miliar digaji 12 juta. Dimana ilmunya tuh. Bahwa korupsi adalah salah. Yang penting saat ini, bagaimana agar ini tidak terulang. Harus
[ppiindia] Keajaiban Sholat Fardhu
Keajaiban Sholat Fardhu By: agussyafii Menjalankan sholat fardhu memang kewajiban, seringkali kita tidak merasakan dibalik kewajiban itu menyimpan banyak keajaiban di dalamnya. Seperti dimudahkan segala urusannya. Pernah ada seorang teman awalnya begitu rajin dirinya menunaikan sholat fardhu karena semakin meningkat tugas di kantornya kewajiban sholat fardhunya seringkali diabaikan. Sampai pada suatu hari dirinya merasa merasa mendapatkan sentilan dari Allah mencoba untuk menjalankan sholat fardhunya tepat waktu dia menemukan banyak keajaiban, berikut ini penuturannya. 'kejadian ini saya alami baru-baru ini, dimana pada pertengahan bulan lalu saya benar- benar stress berat dan hampir putus asa karena target yg diberikan oleh bos belum terlihat akan tercapai dan itu membuat saya menjadi orang yang mudah emosinya meledak-ledak, baik pada anak buah ataupun kepada istri sendiri dan anak- anak.' tuturnya. Awalnya saya hendak pergi ke dukun alhamdulillah, Mas Agus syafii melarang saya. saya masih ingat kata Mas, 'Jangan pergi ke dukun, bukannya memohon kepada Allah malah berbuat dosa besar, Ayo sana sholat fardhunya diawal waktu ditingkat dengan sholat berjamaah di masjid, memohon kepada Allah.' 'Disaat saya dititk bawah yg membuat saya lebih stress, tiba-tiba saya seperti disentil oleh Allah melalui nasehat Mas Agus supaya saya lebih giat sholat fardhu diawal waktu yang dulu pernah saya jalani tapi sekarang sudah jarang saya menjalankannya. Akhirnya dengan kebulatan tekad dan niat yang tulus serta mengharapkan Ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala, mulai hari itu juga saya menjalani sholat fardhu diawal waktu .Subahanallah dalam waktu hanya lebih kurang 2 minggu, target yang diberikan oleh bos dapat saya capai malah melebihi dari target. Alhamdullillah sekarang saya masih bekerja dengan jabatan baru yang lebih tinggi sehingga memudahkan saya berbagi rizki bersama anak-anak Amalia.' tuturnya. Subhanallah. 'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.' (QS Ath-Thalaq 2-3). Wassalam, agussyafii -- -- Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Muhasabah Amalia (MUSA)' Hari Ahad, Tanggal 18 April 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau http://agussyafii.blogspot.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fw: Filter rokok kita masih impor
Ass w w Mohon perhatikan: industri rokok kita masih memerlukan suplai impor: tembakau virginia, kertas sigaret, dan juga filter. Bahkan dalam impor ekspor tembakau kita mengalami kerugian (impor lebih besar dari ekspor). Kaitkan pula dengan berita bahwa filter rokok mengandung darah (hemoglobin) babi. Mudah-mudahan menambah pencerahan bagi kita semua. Betapapun juga dalam soal rokok kita sangat merugi atau dirugikan, baik dari kesehatan maupun dari akidah. wass w w KM PS: Meski berita ini dikutip dari tahun 2000, saya yakin situasinya belum banyak berubah. Industri filter rokok kita seandainya ada, tentu masih bel;um mencukupi kebutuhan karena produksi rokok meningkat dari tahun ke tahun. Rokok, antara Kesehatan, Lapangan Kerja, dan Pemasukan Negara Kamis, 31 Agustus 2000 MELIHAT sisi permintaan, potensi pasar dalam negeri masih tergolong subur untuk pemasaran berbagai produk rokok. Bahkan badai krisis ekonomi nyaris tidak menggoyahkan industri ini. Pada saat krisis memuncak, produksi rokok malah naik 2,7 persen, berarti konsumsi rokok meningkat. Pertum-buhan itu di atas laju pertumbuhan jumlah penduduk yang hanya sekitar 1,8 persen. Di samping itu, belakangan ini banyak bermunculan merek rokok baru yang gencar berpromosi. Walaupun demikian, kebu-tuhan tembakau untuk rokok putih masih memerlukan suplai impor. Perkembangan impor da-lam lima tahun terakhir berkembang relatif kecil. Namun, volumenya lebih besar dibandingkan dengan ekspornya, yakni rata-rata 42,95 ton per tahun. Selain impor tembakau, Indonesia juga mengimpor rokok kretek dari Malaysia dan rokok putih dari Eropa dan Amerika Serikat. Namun, impor itu cenderung menurun dari tahun ke tahun. *** Permasalahan utama yang dihadapi khususnya oleh industri rokok kretek saat ini adalah tingginya kadar nikotin dan tar. Untuk SKT rata-rata sebesar 60 mg dan 3 mg. SKM rata-rata 50 mg dan 2,5 mg. Padahal, PP No 81/1999 Pasal 4 menetapkan (sesuai ketentuan WHO) bahwa batas kadar maksimum kandungn nikotin dan tar pada setiap batang rokok yang beredar di wilayah Indonesia tidak boleh melebihi kadar nikotin 1,5 mg dan tar 20 mg. Usaha yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di atas antara lain dalam jangka pendek, menetapkan kawasan tanpa merokok di lokasi umum seperti sekolah, rumah sakit, dan restoran; tempat kerja; dan angkutan umum. Dalam jangka panjang, bersama instansi terkait dan dunia usaha menyusun program penurunan kandungan nikotin dan tar secara bertahap melalui rekayasa genetika tembakau dan cengkeh bekerja sama dengan Ditjen Perkebunan, serta teknologi pengolahan tembakau dengan mutu seragam. Di samping itu, beberapa industri penunjang/pendukung yang cukup dominan dalam penentuan daya saing ternyata belum berkembang. Industri yang masih tergantung diimpor itu antara lain industri kertas mild sigaret, bahan baku filter (asetat tow), bahan pengemas (cellophan film, aluminium foil, dan tear tape), serta mesin/peralatan proses (mesin pembuat dan pengemasan sigaret). Pada sub-sektor hasil tembakau terjadi penurunan produktivitas tenaga kerja, tetapi keluarannya (output) meningkat, dan cenderung bergerak ke arah industri yang bersifat padat modal. Pemakaian mesin mulai menggantikan sebagian SKT. *** DAYA saing industri ini ditentukan sejumlah faktor. Tembakau salah satunya. Luas tanaman dan produksi tembakau sampai dengan 1997 mengalami kenaikan. Namun, pada tahun 1998 baik luas tanaman dan produksi turun hingga mencapai 221.802 ha dengan produksi 138.746 ton. Hal ini disebabkan curah hujan yang tinggi dan pengaruh iklim La Nina. Dari keseluruhan luas tanaman tembakau 1998, sekitar 98 persen yakni 218.402 ha adalah perkebunan rakyat. Sisanya, 3.400 ha adalah perkebunan besar negara. Bahan baku tembakau selama ini tumbuh baik di Indonesia. Suplai bahan baku artinya cukup kecuali untuk jenis virginia tertentu yang belum dihasilkan di dalam negeri. Begitu pula dengan kertas rokok dan filter masih sangat tergantung dari impor. (HCB Dharmawan)
[ppiindia] Kemuliaan dibalik Kebencian
Kemuliaan dibalik Kebencian By: agussyafii Beberapa hari yang lalu istri saya bercerita di depan Rumah Amalia banyak anak-anak SMP masih memakai baju seragam sekolah ada yang membawa batu, kayu, gesper seperti hendak tawuran menunggu anak-anak yang yang dianggap 'musuh' hendak lewat. Istri saya kemudian mengingat kepada anak-anak itu agar membubarkan diri. Sampai akhirnya mereka membubarkan diri setelah istri saya memberikan pengertian pada mereka bawa tawuran tidaklah berguna. Entah apa yang menjadi alasan namun itulah wujud kebencian yang terpendam yang siap meledak. Ada jiwa yang merasa tersakiti, menyimpan dendam begitu erat yang ingin dimuntahkan. Bagi yang menyakiti membuat dirinya menjadi was-was karena akan ada balasan bagi dirinya. Anak-anak itu adalah gambaran betapa kebencian bisa menjangkiti siapapun dan mampu menularkan kebencian kepada orang lain. Bila dipahami lebih mendalam sesungguhnya kebencian bukanlah semata-mata sumber dendam dan kemarahan, bukanlah murka dan juga bukan kutukan bagi manusia. Dibalik kebencian ada kemuliaan yang mengajarkan kepada kita bahwa hidup akan menjadi terasa sejuk nan indah bila dihiasi dengan cinta dan kasih sayang. Disetiap kejadian yang membuat kita menumpahkan air mata sekalipun selalu membawa pesan kemuliaan bagi hidup kita mengajarkan agar cinta dan kasih sayang digunakan sebagai cara membalas melawan kemarahan dan kebencian. Banyak orang yang mengatakan bahwa cinta dan kasih sayang tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah kehidupan umat manusia dimuka bumi. Namun saya menyakini selain tugas kita berusaha dan berdoa agar kebencian tidak menjadi virus yang menyebar, diperlukan sebuah kesabaran untuk menyebarkan cinta dan kasih sayang sebagai pilihan dalam menemukan solusi dalam menghadapi masalah kehidupan kita. Mensucikan jiwa dari kebencian membuat hidup kita senantiasa menjadi orang yang beruntung. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 'Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (QS. 91: 9-10). Wassalam, agussyafii -- Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Muhasabah Amalia (MUSA)' Hari Ahad, Tanggal 18 April 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] TENAGA KERJA INDONESIA DI TAIWAN TERBAIK DARI ASIA
Refleksi : Terbaik dalam hal kwalitas kerja ataukah karena menurut apa yang ditugaskan sekalipun ada masalah upah dan syarat-yarat kerja serta perlindungan hukum? Bukankah banyaknya dan makin banyak TKI dikirim ke luarnegeri disebabkan oleh kemiskinan yang diakibatkan karena rezim berkuasa tidak mampu membuka lapangan kerja sesuai tuntutan pertumbuhan demografi? http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/read/tenaga-kerja-indonesia-di-taiwan-terbaik-dari-asia/ Selasa 30. of Maret 2010 09:55 TENAGA KERJA INDONESIA DI TAIWAN TERBAIK DARI ASIA Taipei, TKI yang bekerja di berbagai sektor di Taiwan mendapat pujian sebagai tenaga kerja berkinerja lebih bagus dibanding pekerja dari negara-negara Asia lainnya yakni dari Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Mongolia. Mereka berkinerja bagus dan sampai sejauh ini relatif tidak ada masalah yang cukup berarti, kata Direktur Jenderal Biro Tenaga Kerja dari Dewan Urusan Pekerja (CLA) Taiwan, Lin San-Quei dalam perbincangan mengenai TKI dengan Dirut ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf di Taipei, Selasa. Dirut ANTARA yang didampingi Koordinator Staf Ahli ANTARA Aat Surya Safaat berada di Taipei dalam rangka melihat perkembangan informasi teknologi serta keberadaan TKI di Taiwan sambil berkomitmen untuk turut mendorong adanya peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan serta sosial budaya Indonesia-Taiwan. Lin lebih lanjut menjelaskan, jumlah TKI di Taiwan adalah yang terbanyak dibanding pekerja yang berasal dari negara-negara Asia lainnya. Urutan selanjutnya adalah pekerja dari Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Mongolia. Mereka bekerja di sektor manufaktur, konstruksi, anak buah kapal (ABK) di kapal perikanan, pengasuh orang-orang lanjut usia, dan pembantu rumah tangga. Jumlah mereka setiap tahun selalu meningkat, ujarnya, sambil menambahkan dari 355.136 pekerja asing di Taiwan yang tercatat per Februari 2010, maka TKI mencapai 40,26 persen atau 142.983 orang, sedangkan bulan sebelumnya (Januari) mencapai 128,584 orang atau 36,15 persen. Lin menyebutkan keberadaan TKI jelas turut memberi andil bagi kemajuan ekonomi Taiwan. Mereka terbanyak bekerja sebagai pengasuh orang lanjut usia. Urutan selanjutnya adalah berkerja di sektor manufaktur, ABK, pembantu rumah tangga, dan konstruksi. Mereka juga pada umumnya memahami dan menghargai budaya orang-orang Taiwan. sehingga keberadaannya disambut baik oleh masyarakat Taiwan. Sebaliknya pihak Taiwan juga sangat menghargai TKI serta para pekerja asing lainnya. Lin menambahkan, Taiwan sebelumnya mengalami kekurangan tenaga kerja, sehingga CLA sejak Oktober 1989 membuka pintu bagi para pekerja asing, termasuk dari Indonesia. Sementara itu Dirut ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf memuji perhatian serta bantuan yang diberikan CLA yang mengedepankan sisi kemanusiaan, martabat, persamaan, dan keamanan bagi para pekerja asing, termasuk para TKI. Ia juga juga memuji CLA yang memberikan panduan tertulis secara lengkap kepada para pekerja asing, termasuk TKI yang baru datang di Taiwan, sehingga kebijakan tu memberikan ketenangan dan kejelasan hukum bagi para pekerja tersebut. Mukhlis menyatakan optimis bahwa ke depan hubungan antar kalangan dunia usaha (business to business) serta kalangan masyarakat (people to people) Indonesia dan Taiwan akan dapat ditingkatkan lagi. Kami juga akan banyak belajar dari kemajuan Taiwan, termasuk ibidang pengembangan IT, tuturnya menambahkan. (ant) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] SBY Akan ke Blitar, Mega Perintahkan Nisan Bung Karno Digeser
Refleksi : Siapa tahu SBY ke Blitar mau berkunjung kepada kenalan lama, jadi bukan bermaksud ke makam Sukarno, dan kalau dengan alasan kepercayaan mistik, mungkin kurang tepat, sebab sesuai berita media Timur Tengah SBY diminta untuk menjadi pemimpin Islam seduina oleh para ulama disana. Selain itu, kalau SBY berbicara di depan umum selalu mulai dengan ucapan: Bismillahirahim wabarakatu. jadi disepuh dengan kata-kata agama. Ucapan demikian tidak terbatas hanya dihadapan umat beragama Islam, tetapi juga kepada yang lain termasuk kafir, seperti halnya beberapa waktu lalu di parlemen Australia di Canberra. Pidatonya itu tidak sia.-sia, Indonesia diberi bantuan A$250 juta untuk memperbaiki kehidupan kaum miskin di Indonesia yang kian hari kian bertambah jumlah mereka. Kalau SBY berkunjung ke musoleum Suharto, mengheningkan cipta mengenang jasa-jasa dan petunjuknya, tentu sekali akan lebih berguna dibandingkan ke makam Sukarno, sebab Suharto adalah boss dan gurunya. http://regional.kompas.com/read/2010/03/31/1550587/SBY.Akan.ke.Blitar..Mega.Perintahkan.Nisan.Bung.Karno.Digeser SBY Akan ke Blitar, Mega Perintahkan Nisan Bung Karno Digeser Rabu, 31 Maret 2010 | 15:50 WIB SURYA/ais Proses pemindahan nisan Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur. BLITAR, KOMPAS.com - Menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Blitar, Jawa Timur, batu nisan makam proklamator Bung Karno dipindah. Prosesi pemindahan dimulai tengah malam pukul 00.00 WIB dan baru selesai menjelang fajar, Selasa (30/3/2010) Pahing. Batu nisan Bung Karno terbuat dari marmer hitam, berbentuk oval dengan diameter sekitar 2 meter. Untuk mengangkatnya digunakan sedikitnya empat dongkrak, masing-masing berkekuatan 5 ton. Sedangkan proses penggeseran dilakukan sekitar 10 pekerja, menggunakan tumpuan balok kayu. Saya menduga ini berkaitan dengan mistik, bukan nilai-nilai sejarah. Karena batu nisan yang sudah tertanam kuat, kenapa dipindah? Pemindahan nisan mendiang Presiden Ir Soekarno sempat membuat warga sekitar kompleks makam cemas. Makam Bung Karno berada satu kompleks dengan Perpustakaan Nasional Bung Karno di Jl Ir Soekarno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Koleksi buku-buku sejarah Indonesia dan dunia di perpustakaan ini mengungguli koleksi seluruh perpustakaan kampus terbaik mana pun. Maklum, ia dibiayai APBN dan mendapat hibah buku dari banyak pihak. Alhasil, pemindahan tengah malam itu memicu tanda tanya besar karena dulu salah satu anak Bung Karno getol mewacanakan pemindahan kerangka Bung Karno dari Blitar ke Bogor. Warga tidak diberi tahu sebelumnya kalau ada pemindahan nisan. Warga berjaga-jaga karena takut yang dipindah adalah makam Bung Karno, salah satu ikon Kota Blitar. Jangan-jangan makamnya yang dipindah, ujar Yitno, warga Bendogerti, yang melihat dari luar tembok ketika proses pengangkatan dan pemindahan batu nisan. Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Selama ini, Bung Karno yang meninggal tiga dekade lalu, tetap memberikan pride bagi warga Blitar. Bung Karno memang lahir di Surabaya, tapi masa kecil dan kenangan semasa remajanya berada di Blitar. Bahkan, jika mudik dimengerti sebagai pulang ke tempat asal, Bung Karno selama jadi Presiden pun selalu ke Blitar, bukan kota lain. Itu sebabnya, warga coba masuk dan bertanya pada penjaga Makam Bung Karno, tapi dilarang dan tidak diberi tahu apa yang terjadi. Hampir setiap warga yang melintas di depan makam berhenti, karena melihat lampu di atas joglo pusara Makam Bung Karno menyala terang. Sejak Senin (29/3/2010), aparat keamanan terlihat lalu lalang di sekitar makam itu karena memang menjelang kedatangan Presiden SBY. Warga pun menduga-duga, pemindahan itu terkait kedatangan Presiden SBY ke Blitar. SBY dijadwalkan bermalam di Hotel Tugu Sri Lestari. Ketua Majelis Pelestarian Ajaran Bung Karno (MPABK) Bambang Gunawan juga menyesalkan penggeseran batu nisan makam Bung Karno tersebut, apalagi jika alasannya tidak jelas. Saya menduga ini berkaitan dengan mistik, bukan nilai-nilai sejarah. Karena batu nisan yang sudah tertanam kuat, kenapa dipindah? ungkap Bambang. Juru kunci makam Bung Karno, Suwanto, ketika ditanya pada Selasa siang mengaku tidak tahu siapa yang memindah batu nisan sejauh 1 meter ke arah utara. Tidak ada pemberitahuan siapa yang memindahkan dan untuk tujuan apa, paparnya. Terpisah, anggota Fraksi PDIP DPR RI Theodorus Jacob Koekerits yang hadir saat pemindahan batu nisan, belakangan mengakui, prosesi itu atas perintah Megawati Soekarnoputri. Pemindahan sejauh 1 meter ke utara tersebut, memang atas keinginan Ibu Megawati, papar Ondos, sapaan Theodorus. Disebutkan, putra kedua Megawati, Prananda Prabowo, juga hadir untuk menyaksikan pemindahan nisan itu. (ais) TERKAIT: a.. Frans Seda Bersama Bung Karno b.. Gelora Bung Karno Beri Bantuan dan Bonus Rp 1 Triliun c.. Perpustakaan Blitar Telusuri Peninggalan Soekarno di Babel d.. Boediono
[ppiindia] Editorial: The vanishing minorities
Reflection: While reading this editorial, kindly listen to this song by Andy Tielman : http://www.youtube.com/watch?v=jbdOVlt6sug http://www.thejakartapost.com/news/2010/03/27/editorial-the-vanishing-minorities.html Editorial: The vanishing minorities Sat, 03/27/2010 12:40 PM | Opinion This week has been nothing but bad news for minorities of all kinds in Indonesia. First, the petition to repeal the pornography law because of its discriminatory nature was rejected by the Constitutional Court. And then the plan for an Asian conference of the Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender and Intersex (ILGA) in Surabaya had to be canceled at the last minute on police orders after pressure from radical Islamic groups. Another petition by religious minorities to repeal the blasphemy law is also running into trouble. This week, a radical Islamic group even assaulted supporters of the petition who came to the hearing at the Constitutional Court, with the police not lifting a finger to stop the attack. The same group has been going around threatening to attack the ILGA conference, and again the police have kept silent. All of this is sending the wrong signals that Indonesia, a country that once prided itself on its diversity, so much so that it is carved in the state motto Unity in Diversity, is increasingly becoming intolerant. Minorities are finding they are being treated as second-class citizens, misfits, discriminated against or even persecuted. The tragic part of the story is that some of this is institutionalized discrimination, either written into our laws, or as in the case of the ban on the ILGA, the police becoming part of the conspiracy to deprive the constitutionally guaranteed rights of association of the people. In all these instances, the state has failed in its job to protect the rights of the minorities. Today it is the gays and lesbians, next the religious minorities, and tomorrow the ethnic and racial minorities. Indonesia's nascent democracy is heading in the wrong direction, a democracy where the majority not only rules, but a democracy where the minorities are struggling to even make their voices heard. If we keep harassing the minorities, or if the state keeps failing to protect their rights, we will surely be pushing them to the edge, perhaps to the point of extinction. When the minorities vanish, so will Indonesia as we know it [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Inovasi Produk Terbaru-Tungku elekt...@bantal Panas
Dapatkan produk inovasi terbaru Tungku Elektrik @ Bantal Panas. Hanya sambungkan kepada soket eletrik dan tungku ini akan panas dengan sendirinya. Ianya Mudah,Ringkas,Cepat Murah. Boleh dibawa kemana-mana. Fungsi Melegakan arthritis (sakit sendi) Baik untuk pesakit strok Mengurangkan sakit servikal vertebra Mengurangkan masalah lenguh lutut dan sakit pinggang Mengurangkan masalah perut kembung Melegakan sakit dibahagian tulang patah Untuk ketahui lebih lanjut atau mendapatkan produk ini KLIK DI SINISINI http:bantalpanas.webs.com http://fizbiz.my1stop.my 016-2960400 quot;_ Try the new Yahoo! Messenger 10 Beta. Now with real-time updates, enhanced video-calls and more! Check it out at http://malaysia.messenger.yahoo.com/quot; [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Air Mata Dalam Tahajud
Air Mata Dalam Tahajud By: agussyafii Ditengah kegundahan hati, keresahan yang kita rasakan mengadu hanya kepada Allah sampai meneteskan air mata menjadikan kegundahan hati menjadi lega. Hal itu juga dilakukan oleh Nabi Muhammad yang setiap saat dalam sholat tahajudnya senantiasa meneteskan air matanya. Sebagaimana yang dituturkan oleh Aisyah, 'Dan Rasulullah duduk sambil terus menangis hingga tanah menjadi basah. Lalu datang Bilal mengumandangkan adzan. Waktu Bilal melihat Rasulullah menangis, Bilal bertanya, 'Wahai Rasulullah, kenapa engkau menangis sedangkan Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?' Rasulullah menjawab, 'Apakah engkau tidak suka, jika aku menjadi hamba yang bersyukur?' Adapun Abdullah bin Asyakhir berkata, 'Aku datang menemui Rasulullah sedang beliau melaksanakan sholat seraya menangis. Suara isak tangis beliau seperti bunyi air di dalam bejana yang sudah mendidih. Beliau bangun diwaktu malam dan melakukan sholat tahajud tanpa berhenti menangis sehingga pangkuan beliau menjadi basah.' Alangkah indahnya hidup ini bila kita bisa menangis sewaktu kita sholat tahajud, menangis dihadapan Allah sebab hanya kepada Allahlah yang layak menumpahkan semua cucuran air mata kita. Air mata kebahagiaan dunia dan akherat karena sebuah kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yuk, jangan lupa ya..sholat tahajud malam ini... Wassalam, agussyafii -- Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Muhasabah Amalia (MUSA)' Hari Ahad, Tanggal 18 April 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Balada Markus - Episode Keep Jayus Alive
“Saya akan ungkap semua, biarlah semua harta saya Bapak sita. Tapi tolong lindungi keluarga saya...hiks..hiks..” Terdengar suara Jayus Tambengan lirih sesengukan di hadapan Badan Perlindungan Saksi Negeri Impian (BPSNI). ”Ya, kami usahakan. Sekarang, Pak Jayus temuin penyidik polisi dulu, ungkap semua. Biar orang yang memburu bapak dapat ditangkap..” kata Anton si ketua BPSNI. Ya, siapa yang kenal Jayus Tambengan tahun lalu? Paling orang tuanya, keluarganya dan teman sekantornya. Dia hanya pegawai menengah lulusan Akademi Hitungan Negara (AhiNa) dengan golongan IIIA, gajinya sih sudah lumayan 12 juta, karena selain gaji rutin pamong, dia dapat tunjangan jabatan sebagai pamong pajak yang diyakini bisa meredam godaan penyelewengan. Istri Jayus, Melina juga golongan IIIA di sekertariat Dewan Rakyat Impian, dan gajinya hanya 6 juta perbulan. Namun nama Jayus Tambengan jadi terkenal setelah seorang Jendral non-job di kepolisian impian mengungkapkan adanya makelar kasus pajak yang melibatkan uang di rekening Jayus. Ya, Jayus dan istri yang perbulan gaji total hanya 18 juta, memiliki uang di rekening 25 milyar. Dan jumlah uang tak wajar ini terbaca oleh Badan Peneliti Transaksi Keuangan Perbankan. Jayus yang bingung dipertemukan oleh oknum polisi penyidik dengan penulis skenario sinetron/film berinisial M yang juga lihai menulis skenario pengaturan kasus. Si M mencari aktor bernama Api Kompasi yang mengakui uang 25 milyar di rekening jayus adalah uang miliknya yang dititipkan. Oknum penyidik, oknum penuntut, oknum hakim, notaris yang buat surat keterangan penitipan uang, semua ditransfer 500 juta- 2 milyar dan masalah selesai. Penulis skenario pun dapat uang jasa 1,5 milyar. Lumayan, dibandingkan nulis skenario 1 episode sinetron paling dapat 5 juta. Setelah Jayus dibebaskan, dan bagi-bagi duit selesai, tahu-tahu si Jendral bicarakan lagi kasusnya. Para oknum penerima duit dan atasan Jayus pun resah. Lalu Jayus mulai mendengar dia akan dilenyapkan karena takut mulai bicara, dia pun lari ke Nagari Singha bersama istri tercinta dan 3 anak-anaknya harapan bangsa. Dua minggu pertama masih ada ketenangan di apartemen pelariannya. Tapi kemarin semua berubah. Lima pembunuh bayaran berhasil melumpuhkan 3 security kompleks apartemennya. Saat memasuki apartemennya alarm berbunyi, Jayus yang pernah kursus menembak, dapat melumpuhkan 3 dari 5 pembunuh bayaran itu, lalu sisanya lari. Jayus dan istri selamat tetapi Dwi anak keduanya tertembak di dada kanan, dan sedang mengalami masa kritis sekarang. ” Tidak bisa terus begini, Papi. Ini bukan masalah uang lagi. Tampaknya mereka ingin kita semua mati, supaya tidak ada yang jadi saksi. Aku tak bisa hidup gila seperti ini. Aku tak tahan melihat anak-anakku satu persatu mati. Kita harus minta perlindungan, aku ingin anak-anakku tetap hidup walaupun harus miskin lagi...” Sang istri terisak menggenggam tangan Jayus Tambengan yang bergetar antara marah, geram, sesal dan takut. Miskin lagi? Sanggupkah Dia? Terlahir di keluarga miskin tapi pintar, Jayus berhasil masuk ikatan dinas di AhiNA dan lulus dengan cum laude, sempurna. Otomatis dia masuk ke Bendahara Negara, bagian pajak. Jayus bosan miskin, dan menjadi kaya sudah lama dia impiin. Dua tahun pertama dia berusaha idealis, tapi penghargaan atasan tidak ada. Yang cepat naik pangkat dan jabatan toh teman yang korup juga. Di tahun ketiga Jayus mulai belajar kongkalikong main hitung-hitungan pajak. Modusnya wajib pajak ditargetkan jumlah besar-besaran dulu, lalu terbuka peluang nego-negoan. Modus begini sudah umum di bagian pajak Negeri Impian. Wal hasil ya itulah, 25 Milyar penghasilan tak terduga selama 6 tahun mengabdi...Lumayan, kan? Tapi O..Ow..Jayus Ketahuan... Tapi Jayus Tambengan akhirnya lebih memilih keluarganya. Hidup dikejar-kejar dosa dan rasa bersalah sudah begitu menghantuinya 5 tahun terakhir. Tetapi 2 minggu ini malah dia benar-benar dikejar pembunuh bayaran. JAYUS MUST DIE, itu perintahnya. ” Bagaimana, pak? Kita lindungi Bangsat ini? Atau biarkan dia mati?” Tanya Tuan Chancan pada sejawatnya Bobit dari Tim Pemberantas Korupsi Negeri Impian, sebuah superbody yang terkenal bersih. ” Kalau dia mati. Tikus-tikus lain itu lepas lagi. Lindungi saja. Biarkan dia nyanyi, buat koor, buat konser sekalian, karena kasus ini bisa jadi kunci untuk buka pintu masuk untuk membersihkan lembaga hukum lain.” Tuan Bobit bicara dengan bijaksana. Akhirnya Jayus terlindungi. Tiga minggu dia bikin konser dan bernyanyi di Tim Pemberantas Korupsi. Minggu keempatnya terjadi penangkapan besar-besaran oknum aparat, tetapi ada 7 orang yang memutuskan malu dan harakiri. Kini Jayus Tambengan tinggal kenangan. Nama, wajah, pekerjaannya sekarang sudah 100% diganti. Dia seumur hidup dalam status perlindungan saksi. Tak pernah boleh dia berhubungan
[ppiindia] Activists urge military to investigate Aceh killings
http://www.thejakartapost.com/news/2010/03/27/activists-urge-military-investigate-aceh-killings.html Activists urge military to investigate Aceh killings Dicky Christanto , The Jakarta Post , Jakarta | Sat, 03/27/2010 11:25 AM | National The military should conduct an independent investigation to prove its personnel were not involved in the killing of political activists in Aceh as accused by US journalist Allan Nairn, activists said Friday. We strongly encourage the military to cooperate with the police in conducting a thorough examination into the allegations. They could summon Allan to testify and support his allegations, Usman Hamid of the Commission for Missing Persons and Victims of Violence (Kontras) told a press conference in Friday. The military needs to do that to avoid losing face. They have to be able to prove they are innocent in this case, he added. Otto Samsudin Ishak, a senior researcher from human rights NGO Imparsial, also spoke at the press conference, saying the police could take the initiative in conducting the investigation. If the police find indications of military involvement they could then hand the suspects over to the military police for processing, he said. He said it was reprehensible that neither the military nor the police had taken such an initiative. Denying Allan's allegation without conducting thorough investigation into the case will only spark speculations, he added. I am afraid there might have been an agreement between the police, the military and the Aceh local administration to not probe the killings due to concerns it might implicate those institutions, he said. Nairn, a freelance journalist, wrote in his personal blog that military personnel from the special forces division, known as Kopassus, had murdered eight political activists during the regional election in Aceh last year. The killings were part of a secret government program authorized by Jakarta, and were coordinated in part by an active-duty, US-trained Kopassus special forces General who has acknowledged on record that his TNI men had a role in the killings, he said. Allan claimed in his report that he had received highly sensitive information from several military officials who asked for anonymity. The activists belonged to the Aceh Party, a political party that was formed by former members of separatist group Free Aceh Movement. According to Nairn, the activists were killed to prevent them from bringing up the issue of Aceh independence during the elections. Among those activists was Tumijan, a plantation worker at Nagan Raya, Aceh, whose body was found near a river. His body had been mutilated and his throat cut. Another activist, Dedi Novandi, was shot in the middle of a street in Aceh. Nairn said these killings were orchestrated by a group of young Kopassus officers along with their local militants. Commenting on this, Kopassus Chief Maj. Gen. Lodewijk Freidrich Paulus denied Kopassus' involvement, saying that the unit had not been assigned to Aceh since the reform movement in 1998. The military is also considering filing a legal complaint against Nairn, who played down the threat. In today's Indonesia it can be a crime to report assassinations, but, given that no generals have gone to prison for such murders, it is not treated as a crime to commit them, Nairn said on his blog. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Kopassus and the legend of 'Mpu Gandring'
http://www.thejakartapost.com/news/2010/03/31/kopassus-and-legend-'mpu-gandring'.html Kopassus and the legend of 'Mpu Gandring' Aboeprijadi Santoso , Jakarta | Wed, 03/31/2010 8:41 AM | Opinion Men and weapons are sometimes seen as a pair of symbolic importance in maintaining the greatness of the state. In Javanese mythology, one such weapon was named after the great master artisan (Mpu) who created it: Mpu Gandring. But once the master was illegitimately disowned from his creation, the weapon - the Mpu Gandring kris - turned into a curse that shaped a bloody discourse in which its users lost their divine blessing (wahyu). Modern reality is complex. However, the imagery (rather than the reality) and the public discourse (rather than the history) about Indonesia's elite Army Special Forces (Kopassus), as a killing machine, has shown parallels with the bloody Mpu Gandring legend. The American journalist Allan Nairn recently accused the Kopassus of killing unarmed civilians. Such allegations are not new, except that they now refer to what he claims to be a program of assassinations of former rebels, who led the Aceh Party in the run up to the general elections last year. While the details are not fully known, the tragic events could hardly be surprising to Aceh observers and local journalists. At least 29 mysterious assaults and killings (the party claimed 55 incidents) occurred in Aceh early last year when this writer was there to cover the elections, and now Nairn has attempted to substantiate the story of just two of them. It is a fact that Army members continue to harbor a deep distrust toward former GAM (Free Aceh Movement) rebels, including even the regional commander most respected by the ex-GAMs, in particular since the latter won the 2006 gubernatorial election. However, never since the Helsinki peace (2005) have conditions been so bad, since early last year when the regional command was led by a Kopassus general who was dismissed shortly afterwards. Such was the tense atmosphere then that President Susilo Bambang Yudhoyono and the visiting Helsinki architect Martti Ahtisaari (March 2009) expressed serious concerns. A bomb was put under the car and various dirty tricks were played out to victimize or incriminate ex-GAM leaders, but none of the incidents have been resolved despite the fact that three of the perpetrators have been brought to Jakarta. The local police was unable to handle the cases and witnesses chose to remain silent - both apparently out fear of reprisal. The Jakarta media and commentators have alas stopped short of considering Aceh sources, while the military denial (there is no Kopassus there) have missed the point. For, at issue is not a formal Kopassus assignment (which was probably none since this would explicitly violate the Helsinki pact), but covert operations involving individual Kopassus members. Neither, unfortunately, has the military been able to spell out the reform of the Kopassus, which they claim to have performed during the last 12 years. Nairn's investigation was intended to hit Indonesia's bid to lift the US ban on military training that President Barack Obama reportedly intended to review. Recalling the Aceh incidents is important for us, first because they highlight the urgency of unresolved human rights cases here; second, they refresh the public memory by reinforcing the existing Kopassus' imagery in Aceh and elsewhere. Many of the atrocities in the former conflict areas, the killings, poisoning and missing activists elsewhere in Indonesia have been linked to the Kopassus or its individual members. None of these has been brought to justice or satisfactorily resolved. Impunity thus runs as a thread from the 1965-66 tragedy, to troubles in East Timor, Aceh and Papua. This series of repeated state violence - many cases of which have been well documented for example, see the C.A.V.R. (Timor-Leste Commission for Reception, Truth and Reconciliation) report on East Timor (2004) - have created the imagery of what Kopassus did among the people affected. Ask any local around the former Rumah Geudong in Pidie, Aceh, or the surviving families in Kraras, near Viqueque, East Timor. They will tell you what they know about the Kopassus (or its predecessors, the RPKAD). To be fair, the killing-machine image should include some infamous battalions of the Army's Strategic Reserves Command or Kostrad (in the case of East Timor) and the Police Mobile Brigade (Brimob) in Aceh. The point here, however, is that this popular image was shaped by recent history of brutality as interpreted in the local discourse and blamed on the Kopassus. Now legend has it that the Mpu Gandring kris precipitated a series of assassinations, each of which led to power usurpation. A villager named Ken Arok betrayed and killed the great master Gandring and used the unfinished kris to kill the King in order to claim the
[ppiindia] Iranian nuclear scientist 'defected'
http://www.smh.com.au/world/iranian-nuclear-scientist-defected-20100401-rf60.html Iranian nuclear scientist 'defected' April 1, 2010 WASHINGTON: A leading Iranian nuclear scientist has defected to the United States and is working with the CIA, the US television network ABC reported. Shahram Amiri, a nuclear physicist in his early 30s , disappeared in June 2009 after arriving in Saudi Arabia on a pilgrimage. ABC News said that US intelligence agents had described the defection as ''an intelligence coup'' in US efforts to undermine Iran's nuclear program. Dr Amiri's disappearance ''was part of a long-planned CIA operation to get him to defect'', ABC reported, citing unnamed people briefed on the operation by US intelligence officials. It said the CIA approached him in Iran through an intermediary who made an offer of resettlement on behalf of the US. On October 7, the Iranian Foreign Affairs Minister, Manouchehr Mottaki, charged that there was US involvement in Dr Amiri's disappearance. ''We have obtained documents that show US interference in the disappearance of Shahram Amiri in Saudi Arabia,'' the Fars news agency quoted him as saying. Mr Mottaki said that Dr Amiri had been arrested in Saudi Arabia. ''We consider Saudi Arabia responsible for the situation of Shahram Amiri and we consider Americans to have been involved in his arrest,'' the official IRNA news agency quoted him as saying. In October the Iranian newspaper Javan (Young) described Dr Amiri as a researcher at the Malek-Ashtar University of Technology in Tehran. The institution is closely connected to the Iranian Revolutionary Guard. The US President, Barack Obama, said on Tuesday that he wanted tough new United Nations sanctions imposed within ''weeks'' on Iran over its nuclear enrichment program. While the US, Israel and other nations suspect that Iran is trying to develop atomic weapons, Tehran insists its nuclear program is merely designed to meet its domestic energy needs. Agence France-Presse [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] lima belas sajaknya heri latief
Lekra buat bung Kohar kemana dicari cerita lekra ketika orang mulai lupa kekejaman rezim sirajatega membungkam kata dipaksa satu sejarah yang berlawan Amsterdam, 31/03/2010 Mantra Musim Semi bisikan angin malam, merubah kenangan jadi puisi kesepian. terpesona kata, dalam mantra penangkal rindu. bayangan dunia maya, imajinasi berlaga sepanjang ingatan manusia. dibalik tembok simbolik, metaforanya cinta semusim, derai hujan musim semi. Amsterdam, 31/03/2010 --- Pertarungan pameran pasang taruhan di gelangang ayam jago resah tajinya tajam diasah politik gaya poker saling intimidasi jangan simpan semua rahasia dendam gelapnya kasus karena pejabat rakus politik gombal janjinya tong kosong trauma sejarah berdarah sampai saat ini nilai kemanusiaan diukur dari warna dollar bermental feodal berlagak demokrat melawan bandit siapa yang berminiat? jangan takut dibilang jadi pembangkang melawan dengan cara yang berlawan dari bawah kita membangun kesadaran Amsterdam, 31/03/2010 Mabuk semalaman ia bermimpi makan duren sekeranjang sampai mabukpun terbayang paginya menyesali diri tak ada lagi yang dimimpi jauh napsu dari kenyataan nanti malam bebas ilusi siapa berani punya cerita tanpa hayalan kita kasian Amsterdam, 30/03/2010 Nasib bermain kata bikin cerita sebalik hitam sebalik putih tak ada warna fatamorgana pertarungan ide demokrasi meramal nasib sewangi dupa Amsterdam, 30/03/2010 Pengemis berita tamu agung mau datang penjajah berkuasa tanpa peluru semua pejabat sibuk berdandan jalan protokol dibikin jadi steril pemgemis dan pengamen diusir Amsterdam, 30/03/2010 - Malu jangan malu kalau gak tau demikian nasehat dari guru ruang pemikiran sangat luas otak bisa dipakai tanpa batas akhirnya ketemu tembok moral Amsterdam, 30/03/2010 Logika seperti semut bikin sarang kemana orang mencari makan? sisa kenangan dibuang sayang dicipowain nasib sampai kapan terbalik logika sajaknya kasian Amsterdam, 28/03/2010 - Ide parodi sekaleng bir 1/2 liter membawa pesan dari langit bacaan selamat terlupa sebentar terkenal barisan pemuja malam begadang semalam idenya meriang Amsterdam, 28/03/2010 - Hipokrisi alasan dicari dalam mimpi mengejar stabilitasi politik dibayangi teori kuda troya menyelinap di malam gelap dalam diam merobek malam Amsterdam, 270310 -- Marjinalisasi diasah, pertentangan. percikan api, memori. tajam, menyayat luka. meramal hujan, gelap. mendung lagi, katanya. resah sudah gelisah. dibuai janji sorga, pedih. diam, saat meditasi. menyeberangi batas mimpi. Amsterdam, 270310 --- Siklus imajinasi siklus dalam puisi sihir senyum siapa sayang? begitu sangarnya napsumu mulai dari pagi sampai pagi bercumbu kata bermetafora Amsterdam, 27/03/2010 - Lagu Lama elera musiknya tak terbatas dari led zeppelin sampai waljinah balada badai band dan rolling stones jadi koktil romantis sayangku mewarnai pelangi hidupnya nyanyian cinta anak pengembara immigrant song bukan sekedar lagu dalam kenangan kata obladi oblada Amsterdam, 27/03/2010 - Membisu sebaris syair penyair jalanan terbenam kata dalam bis kota sajak dibaca emosinya bicara ramalan cuaca buah simalakama aku terharu dan diam membisu Amsterdam, 27/03/2010 Dendam tak ada lagi kenangan tersisa sayangku kupu kupu yang lucu ganasnya api cinta semalam senyum merayu jalangnya napsu tersiksa dendam kutukan malam Amsterdam, 27/03/2010 http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Housewife poet unveils the truth
http://www.smh.com.au/world/housewife-poet-unveils-the-truth-20100331-rexq.html Housewife poet unveils the truth April 1, 2010 Hissa Hilal . . . favourite to win the $1.6m poetry contest. Photo: AP DUBAI: A Saudi housewife who wears a niqab while delivering poetry denouncing attitudes to women in her country is poised to win the Middle East's equivalent of Australian Idol. Million's Poet marries modern life to a 1000-year-old tradition, with prizemoney of almost $1.6 million offered to writers of Bedouin verse. Hissa Hilal has become a heroine to many across the Arab-speaking world for her stance, made all the more dramatic for being delivered from beneath a niqab - the all-black face-veil worn by ultra-traditional Arab women. ''I have seen evil in the eyes of fatwas: now the lawful and unlawful are confused,'' she said in a poem. ''When I unveil the truth, a monster appears from his hiding place; barbaric in thinking and action, angry and blind; wearing death as a dress and covering it with a belt.'' Million's Poet was devised in Abu Dhabi four years ago and has been hailed as a success. Hilal is no novice; she was a journalist and poetry editor for a Saudi newspaper. She was not a favourite until newspapers and websites began discussing her radical poetry. Many pointed out that she was drawing a direct line between the fatwas of some of Saudi Arabia's leading clerics and the suicide belts of Islamic terrorists. She has been threatened with death for speaking out, but said that she was not afraid. ''This is a platform that can help you to reach the world,'' she said. ''There are some people who constantly look for a target.'' She also defended wearing the face veil, saying that she wanted to spare her husband and family from more criticism. ''When I went to some open [Muslim] countries, I noticed that Western people looked at me suspiciously because I was wearing the niqab, but they would not do the same when they see a Sikh wearing the turban,'' she said. Telegraph, London Ads by Google [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Raise a cup to America's health
http://www.dawn.com/wps/wcm/connect/dawn-content-library/dawn/the-newspaper/columnists/mahir-ali-raise-a-cup-to-americas-health-130 Raise a cup to America's health By Mahir Ali Wednesday, 31 Mar, 2010 US President Barack Obama signing the Health Care bill. -Photo by AP Observing it from afar, there are many aspects of the debate over healthcare reform in the United States that, on the face of it, defy comprehension. Why on earth would anyone vociferously oppose a law that makes it harder for the sick to be denied treatment? How, in heaven's name, can the 'freedom' to die of a curable disease be elevated above the right to receive medical attention? Mind you, the legislation passed by the US House of Representatives and signed into law by President Barack Obama last week does not guarantee that right. Yet who can seriously doubt that, for all its shortcomings, the Patient Protection and Affordable Care Act is a step in the right direction? Sure, it entailed any number of compromises with vested interests, particularly the health insurance and pharmaceutical lobbies. The public option was dropped, and towards the end of the tussle, the mental blocks of anti-abortion Democrats had to be accommodated. If the reforms encapsulated in the legislation are ever fully implemented, the US will still lag behind most developed countries in this sphere. But then, as Obama conceded, This legislation will not fix everything that ails our healthcare system. He added, however, that it moves us decisively in the right direction. This is what change looks like. One could quibble about the adverb 'decisively'. Reversals cannot be ruled out. But it's hard to argue with the contention that it's a step in the right direction, although the size of that step is open to conjecture. The legislation ... doesn't promise sufficient reform, Ezra Klein commented in The WashingtonPost this week, but it does lay down many of the necessary preconditions for it. It is an incremental bill with a comprehensive vision tucked inside, [and] the work of realising that vision starts now. Private health insurers' reservations about measures that potentially affect their bottom line are not hard to understand. After all, they are in the business not because they are particularly concerned about the state of anyone's health, but because, if you'll excuse the irony, they want to make a killing. By no stretch of the imagination are they the only institutions that put profits before people: that's the logic of capitalism, and the Obama administration is hardly any more inclined than any of its predecessors to question it. It does, however, entertain concerns about some of its more immoral implications. After all, it makes sense for the insurers to deny coverage to those with 'pre-existing conditions', whose medical bills could outstrip the premiums they pay. Even if the bills don't go that far, they diminish the profits. It's much more lucrative to sign up members who'll seldom need to consult a doctor, let alone go in for life-saving surgery. And if a patient can't afford the grossly overpriced medicines they need to recuperate - or, for that matter, to stay out of hospital - who is going to subsidise them? Once implemented, the new act will make it harder to discriminate on such grounds. Small wonder, then, that the insurance and pharmaceutical industries devoted billions of dollars to lobbying against the reforms. They were partially successful, because even if all the changes entailed by the new law can successfully be implemented, the US will remain backward in this crucial sphere compared with its developed counterparts, not to mention impoverished neighbours such as Cuba. No doubt the state-sponsored health systems across Western Europe, Canada and Australia leave a lot to be desired: they are ramshackle, under-resourced and over-bureaucratised in many cases, often as a consequence of misplaced priorities. Yet in most of these countries, citizens are not denied treatment just because their bank accounts aren't big enough - although the requisite attention sometimes entails a long wait. It's inadequacies notwithstanding, this approach is surely preferable to a situation where a negative reaction to 'show me the money' all too frequently means that you go home to suffer. Or die. Americans were considerably worse off before, 45 years ago, the Lyndon Johnson administration - whose justly reviled atrocities abroad, particularly in the context of its escalation of the aggression against Vietnam, tend to overwhelm the memory of its significant domestic initiatives - instituted Medicare. As surgeon and medical academic Atul Gawande points outs in TheNewYorker this week, In public memory, what ensued was the smooth establishment of a popular programme, but in fact Medicare faced a year of nearly crippling rearguard attacks, not least from the American Medical Association
[ppiindia] Iran: an explosive issue
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2010\03\31\story_31-3-2010_pg3_6 Wednesday, March 31, 2010 COMMENT: Iran: an explosive issue -S P Seth The enhanced international pressure on its nuclear programme is most likely to rally the nation behind the present clerical regime. And if there is any follow up military action, there might even be a repetition of the zeal and fervour of the 1979 revolution While Pakistan and Afghanistan remain in crisis, engaging a lot of US energy and resources, Iran is emerging as a serious challenge for the Obama administration. It is evident that its nuclear ambitions are a cause for worry. Iran, of course, claims that its nuclear enrichment plans are for peaceful purposes to fuel its power plants and for manufacturing medical isotopes. The Western solution for Iran is to have the bulk of its uranium enriched in Russia and France to a level required for peaceful purposes. But Iran is not interested in this proposition, although it has shown some perfunctory interest at times to divide its opponents. Indeed, President Ahmadinejad has said that Iran can now enrich uranium to 80 percent purity, which is quite close to making an atomic bomb (at 90 percent). If it is true that Iran has the technology to enrich uranium to such a high level, then it indeed is a virtual, though not an actual, nuclear power. Iran's president still insists that its intentions are purely for peaceful atomic purposes. In any case, he has unilaterally declared Iran as a nuclear power. It has put the US in a quandary. The US and its Western allies have sought to project Iran as a dangerous nuclear power in the making. But when Iran has made their task easy by proclaiming itself as a nuclear power, albeit a peaceful one, they do not believe it. According to Robert Gibbs, the White House spokesman, the Iranian bluster is based on politics, not physics. He added, We do not believe they have the capability to enrich to the degree to which they now say they are enriching. This is probably a more honest assessment of Iran's nuclear capability. But the US runs into a contradiction of sorts here by simultaneously talking up the Iranian nuclear danger, as well as talking it down by insisting that Iran does not have the capability to enrich uranium to the level of making an atomic bomb. There is obviously an inconsistency here. The fact is that, after having enriched uranium to an admittedly low level, Iran now has the material and the technology to work the whole fuel cycle over a period of time, if it wanted to do it. It is this Iranian potential to eventually become a nuclear power that haunts the US. They believe that a nuclear Iran would be a destabilising factor in a strategically important region with the word's largest oil reserves. During her recent visit to the Gulf region, the US Secretary of State Hillary Clinton has rallied support against Iran's nuclear ambitions, emphasising it as a threat to regional stability by creating an arms race in the Middle East for nuclear technology and weapons. To further highlight the danger in Iran, she has hammered the message that Iran is heading toward a military dictatorship of the Iranian Revolutionary Guard. And, of course, the pressure for comprehensive sanctions against Iran continues, with Saudi Arabia being enlisted to lean on China for a UN Security Council resolution to this effect. Gulf states like Saudi Arabia and Kuwait are already beholden to the US for their ultimate security. The US is selling them billions of dollars worth of weapons, which means they do not need much convincing. The US has also created a security ring around Iran in the Gulf, ostensibly to protect its strategic interests and to defend its regional allies. Despite all this, Iran remains defiant. Going by the history of three sets of sanctions already in place, they have not been terribly successful. The fourth set, now under consideration, is supposed to widen the net to further increase pressure on Iran. Some comfort is drawn from the indications that Russia might come on board to further tighten the cordon. China is still in uncertainty, but pressure is mounting on it to isolate Iran. Even if China were to come on board, there is no guarantee that Beijing and Moscow would apply the sanctions as rigorously as the US and its Western allies. If sanctions do not produce the desired results, will that lead to military action against Iran under US stewardship? To put it another way, will Israel get the carte blanche to target Iranian nuclear facilities? So far, the US push is for comprehensive international sanctions, combined with diplomatic pressure. But the message is a bit mixed, with the White House spokesman saying at a recent press conference that all the options are open. There are also efforts to destabilise the clerical regime, which is under pressure from its internal political foes since the alleged
[ppiindia] Belgian politicians back veil ban
http://english.aljazeera.net/news/europe/2010/03/2010331153312873188.html Wednesday, March 31, 2010 22:00 Mecca time, 19:00 GMT Belgian politicians back veil ban France's top administrative body has ruled against a ban on the wearing of full-face veils in public [EPA] A Belgian parliamentary committee has voted to impose a nationwide ban on wearing face-covering veils in public. The country's home affairs committee agreed unanimously to support the move, which must be approved by parliament to become law. The ban includes any clothes or veils that do not allow the wearer to be fully identified, including the full-face niqab and burqa. If passed, the measure would be the first clampdown of its kind in Europe. Those who ignore any new law could face a fine of $20 to $35 and, or, a jail sentence of up to seven days, unless they have police permission to wear the garments. Muslim opposition With the governing parties and opposition in agreement, officials expect the full house to easily endorse the draft law on April 22. This is a very strong signal that is being sent to Islamists, said Denis Ducarme, a French-speaking deputy from the centre-right Reformist Movement that proposed the bill. Ducarme said he was proud that Belgium would be the first country in Europe which dares to legislate on this sensitive matter. We have to free women of this burden, said his colleague Corinne de Parmentier. The vice-president of the Muslim Executive of Belgium, Isabelle Praile, warned that the move could set a dangerous precedent. Today it's the full-face veil, tomorrow the veil, the day after it will be Sikh turbans and then perhaps it will be mini skirts, she said. The wearing of a full-face veil is part of the individual freedoms protected by Belgian, European and international rights laws, she said. Guy Harpigny, a Catholic bishop in the southern town of Tournai, said: Does the state really have the right to regulate the symbols of personal beliefs? Certain exceptions If endorsed, the vote would see the ban imposed in streets, public gardens and sports grounds or buildings meant for public use or to provide services to the public. Exceptions would be allowed for certain festivities like carnivals if municipal authorities decide to grant them. The decision comes amid controversy in the Belgium over the wearing of Muslim religious symbols in public places. A Muslim mathematics teacher at a municipal school has been given until the middle of next week to return to her classroom after a protracted court battle to stop her wearing a simple veil there or face losing her job. In June last year, a Belgian politician of Turkish origin was sworn in at the Brussels regional parliament wearing an Islamic headscarf in a first for the country. Opponents of such religious symbolism distributed flyers at the entry to the assembly building as Mahinur Ozdemir, 26, was sworn in. On Tuesday, France's top administrative body ruled that there were no legal grounds for a complete ban on the wearing of full-face veils in public, but it said the burqa could be outlawed in some places for security reasons. Staunchly secular France passed a law in 2004 banning the wearing of headscarves or any other conspicuous religious symbols in state schools. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Serbia mohon maaf pada keluarga
http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2010dt=0401pub=Utusan_Malaysiasec=Luar_Negarapg=lu_01.htm Serbia mohon maaf pada keluarga Gambar fail bertarikh 18 September 1996 - pakar forensik antarabangsa memeriksa mayat-mayat yang ditemui daripada sebuah kubur besar dipercayai mayat sebahagian daripada 8000 penduduk Bosnia yang dibunuh tentera Serb di Srebrenica pada Julai 1995. - REUTERS -- BELGRADE 31 Mac - Parlimen Serbia meluluskan dengan tipis deklarasi mengutuk pembunuhan beramai-ramai 8,000 orang Islam Bosnia oleh puak Serb di Srebrenica pada 1995. Ia dilihat sebagai satu usaha menjauhkan negara tersebut dengan kesan selepas perang di bawah bekas orang kuat, Slobodan Milosevic. Deklarasi berkenaan yang memuatkan simpati dan permohonan maaf terhadap mangsa terbabit diluluskan dengan majoriti kecil 127 undi di Parlimen yang mempunyai 250 kerusi. Ia diluluskan selepas debat sepanjang hari semalam yang memaparkan wujudnya perbezaan pendapat hingga ke hari ini berhubung peranan Serbia dalam konflik pada 1990-an itu. ''Dewan Perwakilan Kebangsaan Serbia mengutuk keras jenayah yang dilakukan terhadap penduduk Bosnia di Srebrenica pada Julai 1995,'' kata deklarasi berkenaan. Ia turut merakamkan ucapan takziah dan permohonan maaf kepada keluarga mangsa kerana tidak semua langkah-langkah perlu diambil untuk mencegah tragedi berkenaan. Dokumen mengenainya diketengahkan oleh kerajaan campuran pro-Barat yang juga menyebut, deklarasi berkenaan akan membantu persefahaman serantau dan membantu usaha Serbia menjadi ahli Kesatuan Eropah (EU). ''Kita akan mengubah imej negara ini melalui deklarasi ini,'' kata jurucakap Parti Demokratik pimpinan Presiden Boris Tadic, Jelena Trivan, di sini semalam. Para pegawai EU sebelum ini telah memaklumkan kepada pemimpin Belgrade supaya menjauhi dasar-dasar Milosevic jika mereka mahu merapatkan diri dengan blok tersebut. Anggota Parlimen nasionalis menolak deklarasi berkenaan sambil menyifatkannya sebagai memalukan dan tidak adil. Mereka berkeras menyatakan angka kematian adalah lebih kecil dan menafikan dakwaan Barat bahawa berlaku pembunuhan besar-besaran. ''Serbia mengiktiraf kesalahannya sendiri dengan deklarasi ini,'' kata Slobodan Samardzic, seorang nasionalis. Seorang lagi ahli parti pembangkang, Velimir Ilic mempersoalkan mengapa perlu generasi akan datang dibebankan dengan sesuatu yang tidak boleh diubah. Di Sarajevo, mangsa Bosnia juga melahirkan rasa tidak puas hati kerana deklarasi berkenaan gagal menyifatkan tragedi berkenaan sebagai satu malapetaka kemanusiaan selaras dengan keputusan Mahkamah Antarabangsa. ''Malapetaka kemanusiaan telah dilakukan,'' kata Sabra Mujic yang sumainya terbunuh dalam kejadian itu. ''Selama mana kami hidup kami akan memaklumkan kepada generasi akan datang bahawa ia merupakan satu malapetaka,'' tambah beliau. Pembunuhan lelaki dan kanak-kanak lelaki oleh tentera Serb Bosnia merupakan kejadian paling buruk dalam sejarah Eropah selepas Perang Dunia Kedua. Ia menjadi simbol kekejaman perang di Balkan itu. Serbia juga perlu memberkas bekas komander tentera Serb Bosnia, Ratko Mladic yang didakwa melakukan jenayah kemanusiaan di tribunal Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu di the Hague kerana merancang pembunuhan beramai-ramai itu. Deklarasi semalam juga meminta Mladic ditangkap dan menyeru pihak berkuasa melakukan semua yang mereka boleh untuk mencarinya ketika sebahagian nasionalis semasa perdebatan di Parlimen menyifatkannya sebagai seorang 'hero Serbia'. Sementara itu, bekas pemimpin politik Serb Bosnia, Radovan Karadzic yang sedang dibicarakan di The Hague terhadap peranannya dalam perang di Bosnia menafikan pelbagai tuduhan ke atasnya. - AP [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] The Conflict Over the Arab League
http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=2id=20422 The Conflict Over the Arab League 31/03/2010 Abdul Rahman Al-Rashed As reflected by the Arab League Summit in Sirte, the primary struggle is focused on the Arab League itself; its role, its presidency, and its operations. Some may wonder how the Arab League could be described as a useless and crippled political organization because if this were the case then why are major governments battling for control over this international institution that is even older than the United Nations? The Sirte Summit is a classic case in the series of battles between the Arab camps, except that the emphasis this time was on the Arab League, which means that everybody feels that the region is approaching major crises and this explains the increase in the value and the role played by the Arab League. It is true that throughout its history the Arab League has never undertaken an operation to liberate Palestine or Kuwait, or confront terrorism, and that it only played a secondary role in [attempting to resolve] the civil wars in Lebanon, southern Sudan, and Somalia. It is also true that the Arab League never succeeded in solving a single Arab conflict, such as the conflict between the Western Sahara and Morocco, or even dealing with the crisis in Iraq in the period before, during, and after the US invasion. However when the Arab League places its stamp on a decision it grants this decision legitimacy. It granted legitimacy to the operation of liberating Kuwait from occupation by Saddam Hussein's troops. It would not have been easy for these international troops to come and wage a war in order to establish the al-Sabah dynasty as the legitimate rulers of Kuwait unless the Arab League legitimized this decision. The Arab League also recognized the Palestinian Liberation Organization [PLO] as the sole and legitimate representative of the Palestinians at a time when several countries and forces were contending over the jurisdiction of this homeless nation and the management of its resources and the exploitation of its tragedy. This was repeated when the Arab League recognized the Palestinian Authority under the leadership of Mahmoud Abbas, not Hamas, as the legitimate Palestinian authority. Hamas responded by launching a coup and removing the Palestinian Authority from the Gaza Strip. Due to the influence of the Arab League, the Hamas leadership reached an impasse, because without the recognition of the Arab League the Hamas movement is treated like any other movement. Everybody wants to obtain the Arab League's stamp of legitimacy so that they can include this in their political manifesto and use this for their own benefit. What is taking place today is an attempt to kidnap the Arab League. We recall the famous scene that took place at the Arab League following the [Iraqi] occupation of Kuwait, when the then Arab League Secretary-General Chadli Klibi counted the votes that were in support of Kuwait, and those that were in support of Iraq, whilst others tried to prevent Klibi from taking a count when it became clear that the majority of Arab countries were in support of Kuwait. This resulted in the Arab League announcing an international war on Saddam Hussein. This scene could be repeated in the future in the event of riots breaking out or confrontation with Tehran, or in the event of Hamas and those behind the movement deciding to attack the Palestinian Authority in order to delay the expected negotiations. In such cases, the Arab League's seal of legitimacy will be extremely valuable. This is what makes the moderate section of Arabs insist on the Arab League remaining in Egypt because it is the largest Arab country and has always adopted moderate positions. At this critical period, it would also be best if the position of the Arab League Secretary General remains in the hands of an Egyptian, so that the Arab League will not be jeopardized and so that there should be no division between the Arab League headquarters and the home country of the Arab League Secretary General. Regardless of how other Arab countries attempt to end the marriage between the Arab League and Egypt, they will never succeed, especially when taking into account that most Arab countries are on Egypt's side, and that the Egyptian camp remains the most important in the Arab arena, regardless of what is said about its weakness, submission, and losses. The Arabs have experimented with moving the Arab League headquarters from Cairo to Tunis, and anybody who remembers this period must recall how badly this harmed the region and the Arab League organization. This resulted in the division of the Arab world - in the name of unity - against Egypt's position with regards to its signing of the Camp David Agreement. The relocation of the Arab League to Tunis was proposed by Saddam Hussein, and the rest of the Arab League agreed with this
[ppiindia] eMule 0.50a Beta 3
eMule 0.50a Beta 3: Exchanging all kinds of files with eMuleApril 1, 2010 Rate This eMule 0.50a Beta 3 is r2r client for sharing files working with Windows. Starting in May 2002 as an alternative customer eDonkey2000, eMule 0.50a Beta 3 now makes use of both networks – eDonkey Network and KAD Network. eMule 0.50a Beta 3 is a free software released under GNU. Advantages of eMule are many. There is a great interface, great number of users currently exceeding 20 million, which is great for finding rare and hard to find files. eMule 0.50a Beta 3 supports AICH, making management of the upgrade the better, as it is with BitTorrent. With eMule 0.50a Beta 3 you can search by various criteria such as file type, size, etc. You can define restrictions on incoming and izhofyashtiya traffic and can specify the draw to be conducted only in the pre-specified time. The interface has been translated into various languages, including Bulgarianlink download here..http://bagoesnet.wordpress.com/2010/04/01/emule-0-50a-beta-3-exchanging-all-kinds-of-files-with-emule/#more-521 Semoga bermanfaat.salam __ Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru. Kini dengan update real-time, panggilan video, dan banyak lagi! Kunjungi http://id.messenger.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Re: Nikmatnya jadi Pegawai Pajak.......
memang sistemnya yang dibuat korup.sebenarnya gaji pns memang tdk mencukupi kok, coba bayangkan gaji gol 3a biasa didepartemen biasa cuma dpt take home pay kurang lebih 3 juta tinggal dijakarta yang semuanya serba harus bayar.yg harus dipe rjelas adalah kejujuran dari pemerintah sebenarnya berapa sih kekayaan negara yang bisa mensejahterakan rakyatnya, sumber daya alam kita kaya , tetapi kenapa rakyat rata2 masih kesulitan tuk mendapat pelayanan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dll.dimana peran negara sebenarnya?kasihan memang menjadi rakyat indonesia.yang miskin dan bodoh turun menurun.kapan yah punya pemimpin yang serius melayani rakyatnya dengan hati dan pikiran yang sehat? --- On Wed, 31/3/10, Sleman P sen...@yahoo.com wrote: From: Sleman P sen...@yahoo.com Subject: Re: [ppiindia] Re: Nikmatnya jadi Pegawai Pajak... To: ppiindia@yahoogroups.com Date: Wednesday, 31 March, 2010, 10:26 gak nikmat jg, kecuali bs hidup 1000 tahun utk membelanjakan harta haram sepuasnya. _ _ __ From: A Nizami nizam...@yahoo. com To: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com; ppiin...@yahoogroup s.com; lisi l...@yahoogroups. com; sab...@yahoogroups. com Sent: Wednesday, March 31, 2010 9:05:49 Subject: [ppiindia] Re: Nikmatnya jadi Pegawai Pajak... Orang yang korup/serakah diberi berapa pun tidak akan jadi orang yang baik/qana'ah. Terbukti meski gaji petugas pajak paling tinggi di antara PNS lain sehingga golongan 3A saja THPnya sampai Rp 12 juta lebih, sekali korup ya tetap korup. Dan yang seperti Gayus itu banyak. Teman saya bilang bahwa temannya orang pajak yang umurnya di bawah dia (teman saya umur sekitar 32 tahun) beli rumah dan mobil Cash. Tidak pakai kredit! Tetangga istri saya yang orang pajak punya banyak rumah di situ. Cuma pintar atas namanya pakai nama istri dan anak2nya. Agar pegawai pajak benar, ya kalau korup rp 100-200 juta dimaafkan. Paling cuma dikandangin saja. Tapi kalau nilai korupsinya melebihi 1000 x UMR (rp 1 milyar), tembak mati saja dan sita hartanya. Sebagai contoh, jika Gayus benar korupsi, sita semua rumah, mobil, dan perhiasan istrinya. Rekrutlah orang yang qana'ah, jujur, dan cerdas. Dengan gaji RP 12 juta untuk golongan 3A, banyak kok yang berminat untuk jadi petugas pajak. Jadi kalau pak Nugroho yakin pajak bisa Rp 2000 trilyun sementara pajak yang terkumpul baru Rp 600 trilyun, berarti proyek Remunerasi pemerintah dengan memberi petugas pajak gaji paling besar di antara PNS gagal. === Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media- islam.or. id Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional- subscribe@ yahoogroups. com --- Pada Sel, 30/3/10, harryg...@gmail. com harryg...@gmail. com menulis: Dari: harryg...@gmail. com harryg...@gmail. com Judul: Re: BLS: [ekonomi-nasional] Re: Nikmatnya jadi Pegawai Pajak... Kepada: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com Tanggal: Selasa, 30 Maret, 2010, 4:16 AM Wah, jangan2 nanti yang bergelantungan di monas isinya pegawai pajak, polisi dan pegawai kejaksaan donk hehe Haryadi 'Loving~Caring~ Believing' -Original Message- From: Habibie Nugroho Wicaksono prof.habibie@ gmail.com Date: Tue, 30 Mar 2010 11:04:19 To: ekonomi-nasional@ yahoogroups. comekonomi- nasional@ yahoogroups. com Subject: BLS: [ekonomi-nasional] Re: Nikmatnya jadi Pegawai Pajak... Justru saya mempertanyakan, apa benar penerimaan pajak kita hanya 600T??? Saya justru sangat yakin bahwa penerimaan pajak kita sebenarnya bisa melampaui 2.000T! Jadi, seandainya 10% dihalalkan, maka penerimaan pajak kita menjadi 2.000T, dimana 1.800T masuk ke kas negara sementara 200T jadi komisi pegawai pajak. Salah satu rekan kita mengatakan diskriminasi dengan PNS lain. Lha pekerjaannya beda kok minta gaji sama. Apa golongan 3A petugas administratif di kelurahan sama dengan golongan 3A yang menjadi auditor pajak? Tanggung jawab dan beban kerjanya kan memang beda. Jangan dilihat 12 jutanya saja, tapi juga dilihat beban kerja ratusan miliarnya. Kalau mau dapat gaji besar, pindah saja ke pajak, gitu aja kok repot. Kita bekerja kan dituntut prestasi. Kalau mau sama rata sama rasa seharusnya dulu jangan menolak komunis dong. Nah, kalau masih korup juga, hayo pegawai yang korup kita gantung rame-rame di monas. Salam Habibie Nugroho Wicaksono - - - - - - -Pesan Asli- Dari: Nizami Terkirim: 30/03/2010 13:25:29 Subjek: [ekonomi-nasional] Re: Nikmatnya jadi Pegawai Pajak... Rp 12 juta itu untuk golongan 3A sudah sangat besar baik dibanding dgn PNS departemen lain, atau pun buruh yang cuma Rp 1 juta. Biar pun digaji Rp 1 milyar per bulan, tapi sekali serakah tetap saja serakah. Kalau bisa dapat lebih kenapa harus ditolak? Begitu pikiran orang serakah dan koruptor. Uang Pajak ada Rp 600
[ppiindia] Gus Dur: KH. Hasyim dan NU
KH. Hasyim dan NU Oleh: KH. Abdurrahman Wahid YANG dimaksud judul di atas adalah KH M. Hasyim Asy'ari dari Pondok Pesantren Salafiyah Tebu Ireng, Jombang. Masih diperdebatkan benarkah dia pendiri Nahdlatul Ulama (NU) atau bukan? Ada yang menyatakan KH A. Wahab Hasbullah dari Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, adalah pendiri sebenarnya NU, organisasi Islam terbesar di dunia saat ini. Menurut Penulis, versi yang benar adalah dari sudut pemikiran, NU dilahirkan oleh KH M. Hasyim Asy'ari, tapi KH Wahab Hasbullah melaksanakan gagasan/pemikiran itu dalam praktek karena hubungan Kiai dan Santri antara mereka berdua (yang juga bersaudara sepupu) selalu sangat kompak dan terpadu. KH Hasyim adalah penggagas berdirinya NU karena dia adalah Kiai yang selalu berpikir kemasyarakatan dan berwawasan keagamaan. Selanjutnya pelaksanaan gagasan/pemikiran Kiai kita itu diserahkan sepenuhnya kepada sang santri dari Tambakberas tersebut untuk dilaksanakan. Bahwa KH Hasyim adalah orang yang pandai memisahkan antara kepentingan bangsa dan kepentingan NU, yang tidak selalu sama dalam berbagai hal, akan terbukti dari keterangan selanjutnya di alinea/bagian lain dari tulisan ini. Untuk menjaga urut-urutan penjelasan hubungan antara NU dan tokoh tersebut akan diuraikan sedikit di sini, antara lain seperti diuraikan Einar Sitompul (dulu Sekjen HKPB/Huria Kristen Batak Protestan, sekarang Kepala Badan Litbang Persekutuan Gereja-gereja Indonesia). Dalam tesis MA-nya, Einar menulis, pada tahun 1935 NU mengadakan Muktamar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (waktu itu bernama Borneo). Sebuah pertanyaan dihadapi oleh forum tersebut: wajibkah bagi kaum muslimin mempertahankan kawasan Hindia Belanda (demikian waktu itu kita disebut), yang diperintah dan dikuasai oleh orang-orang non-muslim yaitu para Kolonialis Belanda? Muktamar menjawab hal itu wajib dilakukan karena dua alasan. Pertama, karena menurut Bughyah Al-Mutarsyidin, sebuah teks lama yang dijadikan rujukan dalam forum-forum NU, daerah mantan kerajaan-kerajaan Islam harus dipertahankan kawasannya, karena penduduknya tentu akan melaksanakan ajaran-ajaran Islam. Sudah tentu hal itu harus dilestarikan. Kalau perlu dengan mempertahankan kawasannya. Kedua, menurut forum itu sendiri, dalam melaksanakan ajaran-ajaran Islam tidak diperlukan adanya sebuah negara dan dengan demikian tidak wajib adanya sebuah negara Islam. Karena keputusan seperti itu, maka NU dengan mudah di kemudian hari menerima Negara Pancasila berupa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ini tentu saja sejalan dengan kemauan para pendiri negara kita, yang menyatakan perlunya ada penerimaan perbedaan pendangan dan pemikiran di antara berbagai golongan di negeri kita. Karena itulah, dengan mudah para pemimpin NU menerima Negara Pancasila dalam sidang-sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tahun 1945. Ketika Max Maramis dari PPKI pada sore hari tanggal 17 Agustus 1945 menyatakan kepada Laksamana Maeda dari pemerintah pendudukan Jepang, bahwa kaum non-muslim tidak dapat menerima Piagam Jakarta, karena mereka menjadi warga negara kelas dua jika hal itu tetap ada dalam Undang-Undang Dasar, maka keesokan harinya KH. A. Wahid Hasyim dan para wakil lainnya dari berbagai gerakan Islam memutuskan dalam pertemuan yang dipimpin Moch. Hatta tanggal 18 Agustus 1945 untuk menghilangkan Piagam tersebut dari UUD 1945. Hal itu dilakukan dengan mudah oleh NU karena adanya keputusan Muktamar di Banjarmasin sepuluh tahun sebelumnya. Dalam hal ini, dapat dilihat kejernihan pemikiran Kiai Hasyim, yang waktu itu menjabat sebagai Rais Akbar NU, yang berarti orang nomor satu di organisasi tersebut? Sebelumnya, dalam tahun 1943, dia melakukan sebuah tindakan, yang membedakan antara kepentingan bangsa dari kepentingan NU. Ketika ditanya siapakah yang seharusnya menjadi wakil bangsa Indonesia dalam perundingan kemerdekaan dari pihak Jepang, dia menjawab, Soekarno yang patut menjadi tokoh tersebut. Dengan ini, dia membedakan antara kepentingan bangsa dari kepentingan NU, sebagai sebuah golongan. Hal ini juga bisa dilihat dalam seruan Resolusi Jihad, yang dikeluarkan oleh Pengurus Besar NU (waktu itu berkedudukan di Surabaya) pada tanggal 22 Oktober 1945. Seruan itu menyatakan, tindakan mempertahankan Republik Indonesia--yang nota bene bukan negara Islam-- adalah tindakan jihad dari sudut pandangan dan hukum Islam (Fi'qh). Di sini jelas pengaruh pemikiran KH Hayim dalam NU tampak sangat kuat sekaligus membuktikan keunggulannya. Sedangkan KH A. Wahab Hasbullah adalah pelaksananya. Tentu saja kita tidak boleh melupakan sebuah hal lain, yaitu apa yang penulis alami segera setelah menjadi Ketua Umum Tanfidziyah PBNU di tahun 1984. Dalam tahun 1985 penulis diberitahu atase militer Kedubes Australia di Jakarta, secara tidak langsung, bahwa NU adalah organisasi aneh (Psychic), karena dalam statuta dia dilahirkan untuk 29 tahun. Ini tentu pertama kali terjadi dalam sejarah. Yang biasanya terjadi adalah
[ppiindia] (Ponpes of the Day) Pondok Pesantren Mamba'us Sholihin, Gresik - Jawa Timur
Pondok Pesantren Mamba'us Sholihin, Gresik – Jawa Timur [image: mambausholihin.jpg] I. Letak Geografis PPM Mambaus Sholihin adalah sebuah institusi yang terletak di kawasan pegunungan Suci, bersuhu udara cukup hangat, ± 25 °C. Kawasan ini berada kurang lebih 3 Km dari terminal Bunder (jalur utama Surabaya-Jakarta). Dan 2 Km dari Pertigaan Desa Tenger Sukomulyo yang terletak di jalur pantura ini termasuk kawasan yang cukup makmur ekonominya. Dengan sumber daya alamnya serta pasokan air yang melimpah ruah, (konon merupakan sumber mata air yang muncul pada saat Kanjeng Sunan Giri hendak berwudhu), merupakan aset yang sangat berharga bagi masyarakat sekitar dan juga bagi Pesantren. Mambaus Sholihin berdiri di areal perkebunan cukup luas, yang dipisahkan oleh ruas jalan utama Bunder-Tenger menjadi dua bagian, untuk kompleks Putra di sebelah barat jalan, dan untuk kompleks Putri di sebelah timur jalan, pemisahan ini menjadikan situsasi yang kondusif dan memudahkan pengaturan antara santri Putra dan Putri. Mengingat letaknya yang strategis (tepat disebelah jalan utama) dan mudah dijangkau dari berbagai penjuru, menjadikan Mamba'us Sholihin adalah sebuah institusi yang tergolong cepat perkembangannya . II. Sejarah Pendirian PPMS Pondok Pesantren Mamba'us Sholihin dirintis oleh ayahanda KH. Masbuhin Faqih, yaitu Al Maghfurlah Al Mukarrom KH. Abdullah Faqih Suci sekitar tahun 1969 yang pada mulanya berupa surau kecil untuk mengaji AI-Qur’an dan Kitab Kuning di lingkungan desa Suci dan sekitarnya. Pada tahun 1976 Al Mukarram KH. Masbuhin Faqih (putra pertama KH. Abdullah Faqih Suci) yang baru mendapatkan restu dari Al Mukkarrom KH. Abdullah Faqih Langitan untuk berjuang di tengah masyarakat, namun beliau masih mempertimbangkan kembali untuk mendirikan sebuah Pesantren, meskipun pada saat itu semangat beliau untuk mendirikan Pesantren sangat besar. Hal ini didasari oleh perasaan khawatir beliau akan timbulnya nafsu حب التلاميذ, karena mendirikan pondok harus benar-benar didasari oleh ketulusan hati untuk Nasrul Ilmi (untuk menegakkan Agama Allah), bukan atas dorongan nafsu, apalagi punya keinginan mendapatkan santri yang banyak. Berkat dorongan dari guru-guru beliau yaitu KH. Abdul Hadi Zahid, KH. Abdullah Faqih Langitan, KH. Abdul Hamid Pasuruan, KH. Usman Al-Ishaqi, serta keinginan luhur beliau untuk Nasrul Ilmi, maka didirikanlah sebuah pesantren yang kelak bernama Mamba'us Sholihin. Adapun dana pertama kali yang digunakan untuk membangun pondok adalah pemberian guru beliau, KH. Abdullah Faqih Langitan. Pada saat pendirian Pesantren, KH. Masbuhin Faqih masih menimba serta mendalami ilmu di Pondok Pesantren Langitan. Sebelum Pesantren Mamba'us Sholihin didirikan, Al Mukarrom KH. Abdullah Faqih Langitan sempat mengunjungi lokasi yang akan digunakan untuk membangun Pesantren. Setelah beliau mengelilingi tanah tersebut, beliau berkata kepada KH. Masbuhin Faqih, “Yo wis tanah iki pancen cocok kanggo pondok, mulo ndang cepet bangunen”.(Ya sudah, tanah ini memang cocok untuk dibangun pondok pesantren, maka dari itu cepat bangunlah). Tidak lama kemudian beberapa Masyayikh dan Habaib juga berkunjung ke lokasi tersebut,. Diantara Habaib dan Masyayikh yang hadir yaitu KH. Abdul Hamid (Pasuruan), KH. Usman Al-Ishaqi (Surabaya), KH. Dimyati Rois (Kaliwungu), Habib Al Idrus dan Habib Macan dari Pasuruan. Pada tahun 1402 H atau tepatnya pada tahun 1983 M, barulah dilakukan pembangunan Musholla Pondok Pesantren Mambaus Sholihin (sekarang merupakan Pondok Barat). Saat itu KH. Masbuhin Faqih sedang menunaikan lbadah haji yang pertama. Adapun yang menjadi modal awal pembangunan ini berasal dari materi yang dititipkan kepada adik kandung beliau (KH. Asfihani Faqih) yang nyantri di Pondok Pesantren Romo KH. Abdul Hamid Pasuruan. Pada saat itu KH. Asfihani Faqih turun dari tangga sehabis mengajar, tiba tiba ada seseorang yang tidak dikenal memberikan sekantong uang, kemudian beliau pergi dan menghilang. Pada pagi harinya KH. Asfihani di panggil oleh KH. Abdul Hamid Pasuruan, beliau berkata “Asfihani saya ini pernah berjanji untuk rnenyumbang pembangunan rumah santri (jama’ah) tapi hari ini saya tidak punya uang, Yai silihono dhuwit opo'o nak !”. kemudian KH. Asfihani menjawab saya tadi malam habis mengajar di beri orang sekantong uang, dan saya tidak kenal orang tersebut”. KH. Abdul Hamid berkata “ Endi saiki dhuwite ndang ayo di itung”. Lalu KH. Asfihani mengambil uang tersebut dan dihitung sebanyak Rp. 750.000,-. Yang pada akhirnya KH. Abdul Hamid Pasuruan memberi isyarat, bahwa yang memberikan uang tersebut adalah Nabiyullah Khaidir AS (Abul Abbas Balya bin Malkan), kemudian KH. Abdul Hamid Pasuruan berkata pada KH. Asfihani “Nak, saiki muliyo. Dhuwit iki ke’no abahmu kongkon bangun Musholla”. Suatu kisah yang tak kalah menarik, adalah saat Pondok induk dalam taraf penyelesaian pembangunan, Hadrotus Syaikh KH Abdul Hamid Pasuruan datang dan memberi sebuah lampu Neon 40 Watt 220 Volt untuk penerangan
[ppiindia] Historic Ruling Throws Out Law on Indonesian Universities
http://www.thejakartaglobe.com/home/historic-ruling-throws-out-law-on-indonesian-universities/366993 April 01, 2010 Camelia Pasandaran Anita Rachman Historic Ruling Throws Out Law on Indonesian Universities For the first time, the Constitutional Court on Wednesday annulled an entire law. It revoked the Law on Education Legal Entity (BHP), which has been a source of controversy ever since it was deliberated at the House of Representatives. The court declares that Law of Education Legal Entity 2009 is against the Constitution and it is not legally binding, said Mahfud MD, the Constitutional Court chief. Forty applicants - students, parents, universities, academic associations, teachers and many others - had demanded the court annul the law, arguing that it pushed education fees up and hindered greater access to education. The court stated that the law, passed in December 2008, was weak in its juridical aspect, clarity of purpose and harmony with other laws. The law assumes that all education providers have the same ability to implement the law's requirements, Judge Hamdan Zoelva said. Not all higher education [institutions] have the same ability, while the differences are clearly seen. The law granted autonomy to educational institutions, including seeking their own funding. The law has sparked debate and protest from students and parents, despite government assurances that universities could raise only one-third of their operating funds from students. The rest, including investment funds, had to come from the government and the universities. State universities had to provide scholarships to students from low-income families and earmark at least 20 percent of its openings for such students. But students claimed the autonomy only gave universities more room to raise fees. The spirit of the autonomy law is privatization. We don't believe students will pay cheaper tuition fees once their campuses are granted autonomy, said Ade Irawan, a public service monitoring coordinator with Indonesia Corruption Watch. Minister of National Education Mohammad Nuh told the Jakarta Globe he needed to study the verdict before commenting. The court also ordered changes in some articles in the National Education Law. An article that says citizens are responsible for the sustainability of the education system was changed to citizens share the responsibility, meaning the government is also responsible. Vice President Boediono was quoted by his spokesman, Yopie Hidayat, as saying the government will take several steps needed to adjust the system. The court ruling has a massive impact on the national education system, Yopie said, adding that the government will obey the court ruling. Heri Akhmadi, deputy chairman of House Commission X overseeing education, said the House had no choice but to accept the ruling. Commission deputy Rully Chairul Azwar said the House and the government now had to search for other ways to support universities. Related articles Indonesian University Students Hail Court Ruling on Education Legal Entity Law 10:37 PM 31/03/2010 Legislative Seats Stay, Constitutional Court Rules 4:23 PM 09/08/2009 Voters Seek Review of Election Law 11:00 PM 16/06/2009 Constitutional Court Clears Way for Electronic Voting 10:37 PM 30/03/2010 Indonesia's Constitutional Court Calls for KPU 'Fake Letter' Investigation 10:34 PM 14/10/2009 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Muslim Scholars Reject Militants' Reading of Medieval Jiha d Fatwa
http://www.thejakartaglobe.com/home/muslim-scholars-reject-militants-reading-of-medieval-jihad-fatwa/366994 April 01, 2010 Tom Heneghan Muslim Scholars Reject Militants' Reading of Medieval Jihad Fatwa Paris. Prominent Muslim scholars have recast a famous medieval fatwa on jihad, arguing that the religious edict radical Islamists often cite to justify killing cannot be used in a globalized world that respects faith and civil rights. A conference in Mardin, southeastern Turkey, declared that the fatwa by 14th century scholar Ibn Taymiyya rules out militant violence and that the medieval Muslim division of the world into a house of Islam and house of unbelief no longer applies. Osama bin Laden has quoted Ibn Taymiyya's Mardin fatwa repeatedly in his calls for Muslims to overthrow the Saudi monarchy and wage jihad against the United States. In reference to that historic document, the conference declared: Anyone who seeks support from this fatwa for killing Muslims or non-Muslims has erred in his interpretation. It is not for a Muslim individual or a Muslim group to announce and declare war or engage in combative jihad?...?on their own, said the declaration, which was issued on Sunday in Arabic and later provided in English. The declaration is the latest bid by mainstream scholars to use age-old Muslim texts to refute current-day religious arguments by Islamist groups. A leading Pakistani scholar issued a 600-page fatwa against terrorism in London in early March. The Mardin conference gathered 15 leading scholars from countries including Saudi Arabia, Turkey, India, Senegal, Kuwait, Iran, Morocco and Indonesia. Among them were Bosnian Grand Mufti Mustafa Ceric, Sheik Abdullah bin Bayyah of Mauritania and Yemeni Sheik Habib Ali al-Jifri. Militants say the fatwa allows Muslims to declare other Muslims infidels and wage war on them. The scholars said this view had to be seen in its historic context of medieval Mongol raids on Muslim lands. The emergence of civil states that guard religious, ethnic and national rights has necessitated declaring the entire world a place of tolerance and peaceful coexistence between all religious, groups and factions, the scholars said. Reuters [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] A Different Kind of Spa Experience for Women
http://www.thejakartaglobe.com/lifeandtimes/a-different-kind-of-spa-experience-for-women/366851 March 31, 2010 Ade Mardiyati A Different Kind of Spa Experience for Women Some people may find the concept of a vagina spa strange. But just like going to a regular spa where one can get massages and skin treatments for relaxation, going to a vagina spa is meant to freshen and improve the health of a woman's most intimate organ. One of the few places that is said to offer the full treatment is VG Spa, part of Klinik Pasutri, a health clinic founded by celebrated sexologist Dr. Boyke Dian Nugraha. At VG Spa, a patient can choose from vagina-only treatment packages or whole-body treatments that include facials. These normally last anywhere from one-and-a-half to three hours. Peni, a therapist at the clinic, said that their clientele includes high school students and married women. Many come here because they have a common vaginal health problem, such as a yeast infection, she said. If there is no itchiness or smell, we recommend that treatment be done once a month. If it does, then once every two weeks should help. The vagina spa session begins with a procedure that incorporates a small device called the electro-stimulation machine. Flat strips connected to three cords are attached to the patient's lower back and the soles of the feet. For about 15 minutes, these body parts are stimulated with vibrations from the machine, which causes a sensation. Peni said that the objective of the whole procedure is to strengthen the muscles in the vaginal area. The next step is called cawikan , or bathing, using a mixture of herbs such as betel leaf, locally known as daun sirih, kayu rapat (Parmeria barbata) and some more fragrant plants. In Indonesia, daun sirih is very popular as it is believed to have a lot of health benefits for women, one of which is removing vaginal smell. Kayu rapat is said to tighten the vagina. The herb is aptly named - the word kayu means wood and rapat means tight in Indonesian. The mixture is dissolved in hot water, which gives out a fragrant aroma. When the water gets warm, the patient is seated on a wooden bucket filled with the mixture to submerge the vagina for about five minutes. By doing this, the patient is cleaning the area with the water. Totok - massaging the area - is then done for five minutes. Peni said that this is to relax [the muscles] and help the blood flow better. The vagina is then subjected to ratus or fogging, which is said to have a number of benefits, such as reducing itchiness caused by a yeast infection and improve smell in the vaginal area. Most beauty salons [only] offer this treatment, but that is not how a vagina spa is done. Vagina spas should include the early steps that we perform here, not only the ratus session, Peni said. For the fogging procedure, patients are made to sit on a chair with a big hole. Underneath the chair is a clay pot with heated charcoals sprinkled with the ratus powder, which is made of various herbs. The patient is asked to wear a special robe that covers the whole chair while she is seated. This is so that the fragrant smoke can go straight to the vagina and therefore the fragrance is well spread down there, Peni said. The very last stage of the spa treatment is linggihan. A mixture of mint leaves and other mysterious plants that the spa declined to disclose were flatly wrapped in a thin piece of paper slightly thicker than a tissue. This is then attached inside the patient's underwear. This is mainly to freshen up the vaginal area, thanks to the mint leaves in the mixture, Peni said. Wear it for five to ten minutes and then you can dispose of the wrap. After all these steps are done, the patient is guaranteed to feel relief down under. Related articles Most Indonesians' Sex Lives Leave Them Yawning: Survey 9:05 PM 08/12/2009 Cervical Cancer: Stigma Prevents Care, With Deadly Results for Women 10:06 PM 30/03/2010 Women Prefer Macho Men When Health is the Deciding Factor, Study Finds 5:34 PM 17/03/2010 Piece of Mind: Mario's 'Biased' Tweet Irks Feminists 5:33 PM 17/03/2010 My Jakarta: Moammar Emka, 'Jakarta Undercover' Author 6:54 PM 18/02/2010 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Menghadapi masalah website dah ada tetapi tiada pengunjung? PERCUMA cara penyelesaiannya di SINI
Menghadapi masalah website dah ada tetapi tiada pengunjung? PERCUMA cara penyelesaiannya di SINI Terima Kasih Daripada, Akmal Mohd 0139302394 Id YM/Skype:dyakmal_1217/akmalmohd1 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] KEDAULATAN EKO INDONESIA DIGENGGAM SIN - Seandainya Nama Kau Gayus Ongko Widjaja
Betul. Selain korupsi yang harus dilawan dengan Pembuktian Terbalik, penggunaan pajak yang tidak benar/boros juga harus diprotes. Di antara penggunaan pajak yang tidak benar adalah: 1. Pembelian mobil dinas pejabat Rp 1,3 milyar. Padahal mobil Camry yang baru 5 tahun masih berfungsi dengan baik. 2. Pembelian pesawat presiden Rp 700 milyar. Belum gaji pilot, copilot, mekanik serta biaya avtur, sewa hangar, dsb. Padahal PM Singapura saja cuma naik pesawat Komersial meski rakyatnya sangat makmur. 3. Gaji raksasa yang berlebihan bagi pejabat negara. Masak gaji gubernur BI sampai Rp 162 juta lebih/bulan? Belum tunjanganlainnya. Hasilnya ternyata banyak Gubernur dan Deputi Gubernur BI yang mendekam di penjara karena korupsi...:) Rakyat masih banyak yang susah. Jadi meski gaji besar, coba yang wajar misalnya Rp 40 juta atau 40x UMR. 4. Penggunaan hal yang tidak bermanfaat. Di beberapa jalan seperti Melawai/Sisingamangaraja, masak pohon2 di bagian bawahnya diberi semacam gelang besi yang harganya paling tidak rp 100 ribu. Buat apaan? Mending uang itu dipakai untuk renovasi rumah rakyat yang mau runtuh atau memindahkan rumah rakyat dari lokasi yang rawan longsor. === Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com --- Pada Rab, 31/3/10, John Kennedy jeykenn...@yahoo.com menulis: Dari: John Kennedy jeykenn...@yahoo.com Judul: Re: Bls: KEDAULATAN EKO INDONESIA DIGENGGAM SIN [ekonomi-nasional] Seandainya Nama Kau Gayus Ongko Widjaja Kepada: ekonomi-nasio...@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 31 Maret, 2010, 9:19 PM Saya sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan kelakuan oknum direktorat Pajak sebagai makelar kasus. sebagai pembayar pajak, saya hanya concern dengan penggunaan dana pajak yang didapat oleh pemerintah tetapi penggunaannya tidak benar! seharusnya yang perlu dipermasalahkan adalah tindakan oknum pemerintah (siapa saja) yang menggunakan dana negara (dimana sebagian diantaranya diperoleh dari pajak yang kita bayar) secara tidak benar. Itu seharusnya yang dipermasalahkan oleh para wajib pajak, dan pemerintah harus mengakuinya serta melakukan tindakan yang keras. AYO LAWAN KORUPSI! _ _ __ From: encep...@yahoo. com encep...@yahoo. com To: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com Sent: Thu, April 1, 2010 11:08:56 AM Subject: Re: Bls: KEDAULATAN EKO INDONESIA DIGENGGAM SIN [ekonomi-nasional] Seandainya Nama Kau Gayus Ongko Widjaja Satu lagi, kalau kita mau mendarat di changi, kelihatan ada pulau yg tanahnya masih tandus. Itulah pulau INDOPURA. Tanahnya dr indonesia, tp msk dlm kedaulatan singapura... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! -Original Message- From: kebijakanpublik@ yahoo.com Date: Thu, 1 Apr 2010 04:02:44 To: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com; Siti Fadilah Swamenamama@ yahoo. com Subject: Re: Bls: KEDAULATAN EKO INDONESIA DIGENGGAM SIN [ekonomi-nasional] Seandainya Nama Kau Gayus Ongko Widjaja 1.15 Feb 2005 Indonesia meminta Singapura untuk membahas dan menandatangani Perjanjian Ekstradisi. Presiden RI justru menandatangani Investment Guarantee Agreement. 2.Awal 2000 saya membuat kajian bhw hasil korupsi dari krisis ekonomi 1997/1998 yang ditempatkan di Singapura mencapai USD87 miliar. 3.2005 IMF dan Bank Dunia menyelenggarakan annual meeting di Sin. Seorang analisis perusahaan keuangan di Sin baru mengungkapkan uang hasil korupsi dari Indonesia di Sin mencapai USD87 Mil. Data ini ditujukan agar petinggi IMF dan Bank Dunia sadar bagaimana pejabat dan pebisnis Indonesia dan bagaimana Sin. Yg terjadi adalah analis itu dipecat dari perusahaan keuangan itu. 3.2006-2007 pembicaraan DFA sbg syarat untuk pembahasan perjanjian ekstradisi. Yg terjadi DFA ditandatangani tp DPR dan masyarakat menolak. 4.Sin membangun perjanjian kerjasama dg RI, Malaysia dan Thai utk Selat Malaka. Sin mensyaratkan keterlibatan USA krn pelabuhan Paya Lebar menjadi pusat Logistik Armada ke VII USA. 5.2006-2008 Sin meningkat kapasitas penyimpanan minyak mentah (crude oil) dan minyak olahan, Indonesia tergantung atas penyimpanan itu. 7.Kayu manis yg dipasok Indonesia pada dunia mendekati 77% tapi Sin yg menentukan harga dan deliverinya. 8.Malaysia mengajak Indonesia membangun pasar CPO, Indonesia menolak. Tapi Sin justru memainkan trade financing nya, sebagaimana mereka memainkannya utk oil. 9.Sin memiliki F16 yg bahkan di parkir di Australia, Indonesia justru tak mampu mengamankan wilayah udaranya dan kavling satelitnya. 10.Sin memiliki kapal Selam, Indonesia justru di Selat Malaka dituding sebagai perompak shg memperkuat Sin mengundang USA mengamankan Selat Malaka. Dan masih banyak lagi daftar yang bisa dibuat betapa Indonesia di bawah pengaruh Sin, sebagaimana nampak kuatnya perbankan Indonesia yg dimiliki Sin. Dalam perspektif ini,
[ppiindia] MUI Belum Keluarkan Sertifikat Halal untuk Obat
Refleksi: Bagus juga kalau dibikin sertifikat halal agar pasien tidak dikasi racun duniawi maupun surgawi. Berapa harga sertifikat demikian? http://www.antaranews.com/berita/1270022403/mui-belum-keluarkan-sertifikat-halal-untuk-obat MUI Belum Keluarkan Sertifikat Halal untuk Obat Rabu, 31 Maret 2010 15:00 WIB | Peristiwa | Kesehatan | Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Lukmanul Hakim mengatakan sampai saat ini pihaknya belum mengeluarkan sertifikat halal untuk produk obat-obatan. Menurut data LPPOM MUI belum ada satu pun obat yang beredar di Indonesia bersertifikat halal. Belum ada yang mengajukan permohonan sertifikasi juga, katanya saat membuka seminar tentang pentingnya penyediaan produk obat halal di Jakarta, Rabu. Dalam daftar produk halal LPPOM MUI edisi Maret 2010 ada lima produk dalam kelompok obat-obatan yang terdaftar memiliki sertifikat halal dan kebanyakan hanya berupa produk cangkang kapsul dan gelatin kapsul. Lukman mengaku tidak tahu pasti faktor yang menyebabkan produsen obat tidak mengajukan permintaan sertifikasi halal atas produk yang dihasilkan. Kalau karena tidak tahu, saya pikir tidak. Kami sudah sejak lama menyosialisasikan masalah ini, pasti informasinya sampai ke mereka juga, katanya. Ia mengatakan mungkin produsen farmasi tidak terdorong membuat produk halal dan mengajukan permohonan sertifikasi halal atas produknya karena selama ini masyarakat juga belum begitu peduli dengan kehalalan produk obat. Kebanyakan masyarakat, ia menjelaskan, masih menganggap obat sebagai produk yang hanya digunakan dalam keadaan darurat sehingga kehalalan materi dan proses pembuatannya tidak dianggap sebagai masalah. Padahal seharusnya tidak demikian. Obat untuk penyakit mematikan bisa diperlakukan demikian dengan alasan darurat tapi untuk penyakit lain yang sebenarnya bisa diobati dengan obat yang berbahan dan proses halal kan tidak, katanya. Menurut Ketua MUI Amidhan, hukum mengonsumsi obat dan vaksin sebenarnya sama dengan hukum mengonsumsi produk pangan yakni harus yang halal. Ia antara lain mendasarkan itu pada Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Darda yang berbunyi: Allah telah menurunkan penyakit dan obat serta menjadikan obat bagi setiap penyakit; maka berobatlah dan janganlah berobat dengan benda yang haram. Tapi kesadaran konsumen muslim untuk mengonsumsi produk halal, termasuk obat dan vaksin, masih rendah, katanya. Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Sri Indrawaty mengatakan pemerintah berusaha memenuhi hak masyarakat atas pelayanan kesehatan tanpa membedakan ras, golongan, agama, jenis kelamin dan kelas sosial. Namun, ia melanjutkan, pemerintah juga memperhatikan karakter penduduk yang mayoritas muslim dan kebutuhan mereka akan produk obat yang halal. Ada aturan tentang pendaftaran produk di Badan POM. Waktu pendaftaran untuk mendapat ijin edar, kandungannya diperiksa dan kalau ada kandungan bahan yang tidak halal atau prosesnya bersinggungan dengan materi tidak halal keterangan mengenai itu harus dicantumkan pada kemasan, katanya. (M035/B010) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Forrester Research and USA Today
Forrester Research and USA Today http://www.thecoursesworld.com/ecommerce.html According to Forrester Research and USA Today, e-commerce netted $12.2 billion worth of sales in 2003. That's a booming industry. Want to get a piece of e-commerce's lucrative profits? Long for a cutting-edge career? Perhaps you should consider a career in e-commerce. Get your degree and start your own online business. Develop a specialization in online marketing. If e-commerce interests you, immerse yourself in the online experience: get the training you need by enrolling in one of the distance learning programs offered by the many accredited colleges and universities across the globe. more info. http://www.thecoursesworld.com/ecommerce.html Put the 'E' in E-commerce with Education http://www.thecoursesworld.com/ecommerce.html A degree in e-commerce will make you a generalist in online business, creating for you ample lucrative job prospects. You'll learn how to create safe and secure networks for businesses having an online presence. You'll become a Web master, designing and building Web sites. You'll become a Web and technology strategist, maximizing visits to your clients' sites. E-commerce is an exciting career choice on the cutting-edge of the business field. More info... http://www.thecoursesworld.com/ecommerce.html More To Read.. http://www.thecoursesworld.com/ecommerce.html [Non-text portions of this message have been removed]